• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENDAPATAN EKONOMI PADI TERHADAP TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI DESA BULU DURI DUSUN II KECAMATAN LAE PARIRA KABUPATEN DAIRI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENDAPATAN EKONOMI PADI TERHADAP TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI DESA BULU DURI DUSUN II KECAMATAN LAE PARIRA KABUPATEN DAIRI."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENDAPATAN EKONOMI PADI TERHADAP

TINGKAT PENDIDIKAN ANAK DI DESA BULU DURI

DUSUN II KECAMATAN LAE PARIRA

KABUPATEN DAIRI

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Pada Jurusan Pendidikan Luar Sekolah

Oleh:

RINI CHINTYA NIM. 1123171030

PENDIDIKAN LUAR SEKOLAH FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

RIWAYAT HIDUP

A. Riwayat Pribadi

1. Nama : Rini Chintya

2. Tempat Tanggal Lahir : Jakarta, 04 Juli 1994

3. Alamat : Jl. Parongil No.131 Bulu Duri, Sidikalang

4. Jenis Kelamin : Perempuan

5. Agama : Kristen Protestan

6. Anak Ke : 1 dari 3 Bersaudara

8. Alamat Orang Tua : Jl. Parongil No.131 Bulu Duri, Sidikalang

(6)

i ABSTRAK

RINI CHINTYA. NIM 1123171030. Pengaruh Pendapatan Ekonomi Petani Padi Terhadap Tingkat Pendidikan Anak Di Desa Bulu Duri Kecamatan Lae Parira Kabupaten Dairi. Skripsi. FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI MEDAN, 2017.

Masalah dalam penelitian ini adalah faktor ekonomi yang sering menjadi penghambat seseorang untuk mendapatkan pendidikan. Pendapatan ekonomi petani padi yang masih rendah menyebabkan tingkat pendidikan anak rendah dan menyebabkan anak-anak putus sekolah. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui: (1) pendapatan ekonomi petani padi, (2) tingkat pendidikan anak, dan (3) pengaruh pendapatan ekonomi petani padi terhadap tingkat pendidikan anak.

Aidia (2011) menjelaskan bahwa terdapat beberapa faktor yang memengaruhi pendidikan anak yang dibagi menjadi dua yaitu: “faktor internal (keluarga/orang tua) dan faktor eksternal (lingkungan serta sarana informasi)”.

Metode yang digunakan dalam Penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah kepala keluarga yang bermata pencaharian petani padi sebanyak 35 orang dengan teknik total samping. Pengumpulan data penelitian menggunakan angket yaitu angket pendapatan (X) dan angket tingkat pendidikan anak (Y). Teknik analisis data menggunakan uji normalitas, uji regresi linier sederhana dan uji-t.

(7)

ii KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan dan karunia-Nya yang berlimpah, penulis dapat menyel esaikan skripsi

berjudul: “Pengaruh Pendapatan Ekonomi Petani Padi Terhadap Tingkat

Pendidikan Anak Di Desa Bulu Duri Dusun II Kecamatan Lae Parira Kabupaten

Dairi”.

Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk memenuhi syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan

(FIP) Universitas Negeri Medan.

Mengingat keterbatasan waktu dan kemampuan penulis tentu skripsi ini

masih jauh dari harapan dan masih terdapat banyak kesalahan, untuk itu penulis

mengharapkan masukan yang bermanfaat bagi semua pembaca.

Akhirnya, penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita

semua dan menjadi bahan masukan bagi perkembangan dunia pendidikan

khususnya pendidikan luar sekolah. Sekian dan terima kasih.

Medan, April 2017

Penulis,

(8)

iii

UCAPAN TERIMA KASIH

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas

berkat dan dan karunia-Nya yang berlimpah, penulis dapat menyelesaikan skripsi

berjudul: “Pengaruh Pendapatan Ekonomi Petani Padi Terhadap Tingkat

Pendidikan Anak Di Desa Bulu Duri Dusun II Kecamatan Lae Parira Kabupaten

Dairi” yang disusun untuk memenuhi syarat untuk memperoleh gelar Sarjana

Pendidikan Luar Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri

Medan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada

semua pihak atas bantuan moril, materi maupun doa dalam penulisan skripsi ini

khusus kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd selaku Rektor Universitas Negeri

Medan.

2. Bapak Dr. Nasrun, M.S selaku Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Prof. Dr. Yusnadi, M.S selaku Wakil Dekan I Bidang Akademik

Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan sekaligus dosen

penguji penulis yang telah memberikan bimbingan, saran dan koreksian

dan juga dorongan yang sangat berharga dalam proses penyelesaian skripsi

ini.

4. Bapak Drs. Elizon Nainggolan, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang Umum

dan Keuangan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

5. Bapak Drs. Edidon Hutasuhut, M.Pd selaku Wakil Dekan Bidang

(9)

iv 6. Ibu Dra. Hj. Rosdiana, M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Luar

Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan sekaligus

dosen penguji penulis yang telah memberikan bimbingan, saran dan

koreksian dan juga dorongan yang sangat berharga dalam proses

penyelesaian skripsi ini.

7. Bapak Dr. Sudirman, SE, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Luar

Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan.

8. Ibu Sani Susanti, M.Pd selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah

banyak memberi bimbingan dan saran kepada penulis sejak awal sampai

dengan terselesainya penulisan skripsi ini.

9. Bapak Dr. Yasaratodo Wau, M.Pd selaku Dosen Penguji penulis yang

telah memberikan bimbingan, saran dan koreksian dan juga dorongan yang

sangat berharga dalam proses penyelesaian skripsi ini.

10.Bapak Drs. Faber Simorangkir, MS selaku Dosen Pembimbing Akademik

yang telah banyak memberi bimbingan dan saran kepada penulis sejak

awal perkuliahan.

11.Seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staff Pegawai Pendidikan Luar

Sekolah Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Medan yang telah

membekali berbagai pengetahuan selama perkuliahan serta Kak Surya

Indrawati, M.Pd yang telah membantu dalam penyelesaian surat-surat

penyusunan skripsi penulis.

12.Bapak Osaka Sihombing selaku Kepala Desa yang telah memberikan

kesempatan untuk dapat melakukan penelitian dan banyak membantu

(10)

v 13.Teristimewa kepada kedua orangtuaku tercinta, Ayahanda T. Rajagukguk

dan Ibunda M. Sihombing yang telah membesarkan, mendidik, mengasihi,

mencintai, mendoakan dan berjerih lelah memenuhi segala kebutuhan baik

berupa moril dan material yang telah memotivasi penulis sehingga dapat

menyelesaikan studi dan memperoleh gelar sarjana, serta adik-adikku

tersayang, Andreas Cluvert Rajagukguk dan Cristy Purnamasary Septiani

Rajagukguk yang memotivasi penulis untuk selalu memberikan yang

terbaik.

14.Terkhusus kepada Ibu N.Situmorang yang sangat penulis sayangi,

keluarga besar Rajagukguk dan Sihombing yang selalu memberikan doa,

dorongan dan material sehingga penulis dapat menyelesaikan studi di

Universitas Negeri Medan.

15.Spesial untuk teman doaku yang selalu setia mendoakan, mendukung,

memberi semangat, selalu mau mengerti banyak hal dan setia

mendengarkan keluh kesah penulis.

16.Sahabat Kesebelasan_Chu : Meri Sidauruk, Dhita Rahiswari, Eva Marbun,

Fitri Mariani, Oktaviani Dalimunthe dan Siti Lubis, terima kasih sudah

mau berbagi dan saling mendoakan.

17.Tim PKL penulis : Fitria Irwan, Irhamdani Pasaribu, Mutiara Pandiangan

dan Rina Simangunsong, yang selalu membantu penulis agar lebih cepat

lagi menyelesaikan skripsi ini.

18.Teman-teman D’Macho : Ardiles Tumanggor, Domensano Padang, Fadly

(11)

vi Rolan Gurning, yang mau saling menyemangati dan berpetualang

bersama.

19.Teman-teman PLS Reguler dan Ekstensi Stambuk 2012 dan semua

adik-adik jurusan PLS serta teman-teman yang tak dapat disebutkan

satu-persatu, terima kasih karena selama ini kita bisa saling mendukung

terutama dalam penyusunan skripsi ini.

20.Terima kasih juga kepada teman-teman NHKBP PN, yang selalu

memberikan toleransi, semangat dan doa untuk penulis. Semoga lebih

semangat lagi dalam melayani.

21.Kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini

yang tidak dapat disebutkan satu persatu, terima kasih banyak atas doa dan

dukungan yang telah diberikan kepada penulis.

Demikian saya sampaikan dengan harapan semoga skripsi ini dapat

bermanfaat bagi kita semua.

Medan, April 2017

Penulis,

(12)

vii

2.1.1.1 Pengertian Pendidikan ... 11

2.1.1.2 Tujuan Pendidikan ... 13

2.1.1.3 Tingkat Pendidikan ... 15

2.1.2 Hakikat Pendapatan ... 17

2.1.2.1 Pendapatan Petani Padi ... 19

2.2 Kerangka Konseptual ... 22

2.3 Hipotesis... 24

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian ... 25

(13)

viii

3.2.1 Populasi ... 25

3.2.2 Sampel ... 25

3.3 Variabel Penelitian Dan Defenisi Operasional ... 26

3.3.1 Variabel Penelitian ... 26

3.3.2 Defenisi Operasional ... 26

3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 27

3.7 Lokasi Dan Waktu Penelitian... 34

3.7.1 Lokasi Penelitian ... 34

3.7.2 Waktu Penelitian ... 37

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 38

4.1.1 Data Pendapatan Ekonomi Petani Padi ... 38

4.1.2 Data Tingkat Pendidikan Anak ... 39

4.2 Uji Persyaratan Analisis Data ... 40

4.2.1 Uji Normalitas ... 40

4.2.2 Uji Regresi Linier Sederhana ... 41

4.2.3 Uji Hipotesis ... 42

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 43

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan.. ... 46

5.2 Saran ... 46

(14)

ix DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.4 Perhitungan Deskriptif Persentase ... 28

Tabel 3.4.1 Kisi-Kisi Angket ... 28

Tabel 3.7 Nama Desa Dan Luas Desa Di Kecamatan Lae Parira... 35

Tabel 3.7.1 Sarana Pendidikan Di Kecamatan Lae Parira... 35

Tabel 3.7.2 Jadwal Perencanaan Penelitian ... 37

Tabel 4.1.1 Distribusi Frekuensi Data Pendapatan Petani Padi ... 38

Tabel 4.1.2 Distribusi Frekuensi Data Tingkat Pendidikan Anak ... 39

Tabel 4.2.1 Ringkasan Uji Normalitas ... 41

(15)

x

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.2 Skema Kerangka Berpikir ... 24

Gambar 3.7 Peta Lokasi Penelitian ... 36

Gambar 4.7.1 Struktur Organisasi Pemerintahan ... 36

Gambar 4.1.1 Grafik Data Pendapatan Ekonomi Petani Padi (X) ... 39

(16)

xi DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Angket Penelitian ... 49

Lampiran 2 Analisis Uji Coba Angket Pendapatan Petani Padi ... 54

Lampiran 3 Perhitungan Uji Coba Angket Pendapatan Petani Padi ... 56

Lampiran 4 Analisis Uji Coba Angket Tingkat Pendidikan Anak ... 62

Lampiran 5 Perhitungan Uji Coba Angket Tingkat Pendidikan Anak ... 64

Lampiran 6 Sebaran Data Masing-Masing Variabel ... 69

Lampiran 7 Uji Normalitas Sebaran Data ... 71

Lampiran 8 Perhitungan Uji Regresi Linier Sederhana ... 73

Lampiran 9 Perhitungan Uji Hipotesis ... 74

(17)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Setiap manusia harus memenuhi kebutuhannya, guna kelangsungan hidup.

Upaya pemenuhan kebutuhan ini, pada dasarnya tak pernah berakhir, karena sifat

kebutuhan manusia baik jumlah dan jenisnya tak terbatas. Juga, selama hayat

dikandung badan, manusia selalu mempunyai kebutuhan untuk mempertahankan

hidupnya. Menurut jenisnya, kebutuhan manusia terdiri dari kebutuhan ekonomi

dan kebutuhan sosial. Kebutuhan ekonomi adalah kebutuhan manusia untuk

mempertahankan hidup, sedangkan kebutuhan yang bukan ekonomi, yang lazim

juga disebut sebagai kebutuhan sosial adalah kebutuhan yang lebih didasarkan

kebutuhan untuk mendapatkan penghargaan, pujian ataupun meningkatkan

kedudukan seseorang dipandang dari masyarakat sekitarnya. Dengan terpenuhinya

kebutuhan sosial, seseorang merasa terpuji atau mendapat pujian dari orang-orang

disekitarnya. Ia merasa lebih bergengsi dan merasa diri lebih berharga atau lebih

dihargai oleh manusia sekitarnya.

Dalam melangsungkan hidupnya, manusia tidak dapat lepas dari tumbuhan

dan hewan serta pengaruh lingkungan. Berbagai upaya dilakukan untuk

mendapatkan hasil dari tumbuhan dan hewan, dimulai dengan usaha

mengumpulkan dan berburu. Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk,

mengakibatkan berkurangnya tempat mengembara untuk mengumpulkan dan

berburu, sehingga manusia berusaha untuk memperbanyak tumbuhan dan hewan.

Maka dari itu, timbullah kegiatan yang disebut dengan pertanian dalam arti luas

(18)

2

atau agriculture, yang meliputi sektor pertanian, perikanan, peternakan

dan perkebunan. Sedangkan pertanian dalam arti sempit, yang lebih dikenal

dengan agronomi diartikan sebagai kegiatan manusia terhadap tumbuhan yang

dibudidayakan untuk mendapatkan hasil yang setinggi-tingginya. Akan tetapi,

karena tanaman dalam pertumbuhannya sangat dipengaruhi oleh faktor

lingkungan, maka agronomi diartikan sebagai cara pengelolaan tanaman dan

lingkungannya untuk mendapatkan hasil yang maksimum. Cara pengelolaan

tanaman dan lingkungan ini, dikenal dengan bercocok tanam atau bisa juga

disebut golongan petani.

Sektor pertanian merupakan sektor yang mendapatkan perhatian cukup

besar dari pemerintah, dikarenakan peranannya yang sangat penting dalam rangka

pembangunan ekonomi jangka panjang maupun dalam rangka pemulihan ekonomi

bangsa. Pertanian adalah kegiatan pemanfaatan sumber daya hayati yang

dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku industri atau

sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidupnya. Pembangunan sektor

pertanian bertujuan untuk pemenuhan pangan dan gizi serta menambah

pendapatan (kesejahteraan) masyarakat.

Indonesia merupakan negara berkembang. Ciri-ciri yang umum dari

negara berkembang terdiri dari enam golongan, seperti :

1. Standar hidup yang rendah, yaitu dimanifestasikan secara kuantitatif

dan kualitatif dalam bentuk pendapatan yang rendah atau tingkat

kemiskinan, perumahan yang kurang layak, kesehatan penduduk yang

(19)

3

berpendidikan, angka kematiannya begitu tinggi, dan harapan hidup

atau harapan untuk memperoleh lapangan pekerjaan juga rendah.

2. Produktivitas yang rendah, ini bisa disebabkan karena kekurangan

modal atau kurang baiknya manajemen yang profesional.

3. Pertumbuhan penduduk yang besar dan beban ketergantungan yang

tinggi, tingkat kelahiran di negara-negara berkembang relatif tinggi

dibandingkan dengan negara-negara maju.

4. Tingkat pengangguran yang tinggi dan meningkat terus serta

kekurangan lapangan kerja, salah satu faktornya adalah kurangnya

penggunaan tenaga kerja yang efisien dan tidak tersedianya lapangan

pekerjaan untuk penduduk yang mampu dan ingin bekerja.

5. Sangat bergantung pada produksi pertanian serta barang ekspor primer,

hampir 80% dari jumlah penduduk di negara-negara berkembang

tinggal di pedesaan. Besarnya jumlah penduduk di banding luasnya

tanah yang tersedia dan teknologi yang digunakan masih bersifat

primitif dengan organisasi yang buruk serta terbatasnya modal fisik

dan kemampuan manusia, menjadikan produktivitas pertanian rendah.

Padahal, hampir seluruh ekspor negara-negara berkembang berupa

bahan baku dan makanan pokok.

6. Dominan, untuk tingkat ketergantungan serta kepekaan yang besar di

dalam hubungan internasional, umumnya, di negara-negara

berkembang, salah satu faktor yang mempengaruhi terjadinya tingkat

(20)

4

yang tidak merata antara negara-negara kaya dan negara-negara

miskin.

Indonesia dengan jumlah penduduk sebagian besar tinggal di daerah

pedesaan yaitu hampir 50% dari total angkatan kerja nasional, rakyat Indonesia

menggantungkan nasibnya bekerja di sektor pertanian. Hal ini menandakan bahwa

penduduk Indonesia pada umumnya bermata pencaharian petani. Pada dasarnya

pembangunan di desa bukanlah sekedar untuk menciptakan pertumbuhan ekonomi

yang semakin baik akan tetapi yang penting bagaimana menghilangkan

kemiskinan penduduk pedesaan. Kenyataan ini menunjukkan bahwa, sebagian

besar penduduk Indonesia yang bermukim di pedesaan dalam penghidupannya

bergantung dari hasil mata pencaharian sektor pertanian, dengan jumlah

pendapatan masih rendah.

Sekarang ini, masih banyak masyarakat desa yang hidup dibawah garis

kemiskinan. Badan Pusat Statistik mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia

tahun 2016 sebanyak, 28,01 juta. Padahal, berbagai macam cara telah ditempuh

untuk peningkatan kondisi kehidupan. Ini jelas terlihat dalam pembangunan

sekarang ini masih menetapkan modal pembangunan di bidang pertanian.

Pembangunan ekonomi dilakukan demi peningkatan kesejahteraan masyarakat

Indonesia.

Ada beberapa indikator dari sosial ekonomi, yaitu tingkat pendidikan,

jenis pekerjaan, tingkat pendapatan, pertambahan penduduk dan jumlah anggota

keluarganya. Pada umumnya masyarakat yang berdomisili di desa memiliki latar

(21)

5

mampu menstabilkan tingkat perekonomian. Kondisi inilah yang akan berdampak

pada kehidupan keluarga yang menyangkut kehidupan sosial maupun pendidikan

anak-anaknya. Untuk memajukan kehidupan mereka itulah, maka pendidikan

menjadi sarana utama yang perlu dikelola, secara sistematis dan konsisten.

Pendidikan sebagai salah satu sektor yang paling penting dalam pembangunan

nasional dijadikan andalan utama untuk berfungsi semaksimal mungkin dalam

upaya meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, dimana iman dan takwa

kepada Tuhan Yang Maha Esa menjadi sumber motivasi kehidupan segala bidang.

Landasan Yuridis pendidikan di Indonesia terdapat di dalam

Undang-Undang No.20 Tahun 2003 Pasal 1 (ayat 1) tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Undang-Undang No.20 Tahun 2003 tersebut menyatakan: “Pendidikan adalah

usaha sadar yang terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya

untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian,

kecerdasan, ahlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat,

bangsa dan negara”. Pemerintah sudah berusaha membangun sektor pendidikan,

namun belum cukup membebaskan masyarakat khususnya masyarakat pedesaan

dari kesulitan-kesulitan yang disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan.

Masalah yang dihadapi dapat berupa rendahnya tingkat pendidikan orang tua

sehingga kurang memotivasi anak untuk belajar.

Orang tua bertanggung jawab membiayai pendidikan anaknya. Apabila

pendapatan orang tua rendah, maka penyediaan fasilitas pendukung pendidikan

anak sangat rendah. Apabila pendapatan orang tua tinggi, maka penyediaan

(22)

6

berasal dari keluarga menengah ke atas lebih banyak mendapatkan pengarahan

dan bimbingan yang baik dari orang tua mereka. Sedangkan anak-anak yang

berlatar belakang ekonomi rendah, kurang mendapat bimbingan dan arahan yang

cukup dari orang tua mereka, karena orang tua lebih memusatkan perhatiannya

pada bagaimana memenuhi kebutuhan anak sehari-hari.

Desa adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas-batas

wilayah yang berwenang untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat

setempat berdasarkan asal-usul dan adat istiadat setempat yang diakui dan

dihormati dalam Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia (UU

No. 32 Tahun 2004). sKepala Desa dipilih secara langsung oleh masyarakat di

desa tersebut. Luas wilayah desa biasanya tidak terlalu luas dan dihuni oleh

sejumlah keluarga. Mayoritas penduduknya bekerja di bidang agraris karena

jumlah penduduknya tidak begitu banyak, maka biasanya hubungan kekerabatan

antar masyarakatnya terjalin kuat. Para masyarakatnya juga masih percaya dan

memegang teguh adat dan tradisi yang ditinggalkan para leluhur mereka.

Desa Bulu Duri Dusun II adalah salah satu desa di Kecamatan Lae Parira,

Kabupaten Dairi, yang jumlah penduduknya sebanyak 418 orang, yang terdiri dari

72 KK. Berdasarkan jenis kelamin, terdiri dari 203 orang laki-laki dan 215 orang

perempuan. Berdasarkan pendidikan, orang tua tamat SD sebanyak 25 orang,

tamat SMP sebanyak 40 orang , 68 orang tamat SMA dan 17 orang sarjana. Ada

berbagai macam pekerjaan yang dimiliki penduduk Desa Bulu Duri Dusun II

Kecamatan Lae Parira Kabupaten Dairi, mulai dari Pegawai Negeri sebanyak 16

KK, Pedagang sebanyak 21 KK, dan Petani sebanyak 35 KK. Namun mayoritas

(23)

7

Pendapatan petani di desa Bulu Duri sangat berbeda-beda, hal ini

disebabkan oleh lahan dan status kepemilikan lahan yang berbeda-beda pula.

Rata-rata petani padi mengolah lahan seluas seperempat hektar atau enam rantai,

yang sekali panennya lima bulan sekali hanya mendapatkan hasil kurang lebih

Rp.2.700.000 dengan rata-rata jumlah anak 4 orang setiap keluarga (data

diperoleh dari hasil observasi dini). Petani padi yang memiliki lahan yang sangat

luas tentu akan memperoleh hasil yang lebih banyak diwaktu panen, dibandingkan

dengan petani padi yang lahannya relatif sempit, akan memperoleh pendapatan

yang rendah pula. Dalam penelitian ini, petani padi yang dimaksudkan adalah

petani padi sawah yang memiliki lahan sendiri, penggarap atau buruh tani.

Di desa Bulu Duri juga masih dijumpai anak putus sekolah dan

anak-anak yang tidak melanjutkan pendidikannya. Anak-anak-anak putus sekolah yang

berusia 12 hingga 17 tahun, yaitu terdiri dari anak-anak yang seharusnya

melanjutkan sekolah di Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengah Atas.

Dari pengamatan peneliti, kebanyakan anak putus sekolah, berasal dari keluarga

petani padi sawah. Berdasarkan pada pemikiran di atas, dapat diperoleh bahwa

tingkat pendapatan dapat memengaruhi tingkat pendidikan. Untuk mengkaji hal

tersebut, perlu dilakukan penelitian dengan judul : Pengaruh Pendapatan

Ekonomi Petani Padi Terhadap Tingkat Pendidikan Anak Di Desa Bulu Duri Dusun II Kecamatan Lae Parira Kabupaten Dairi.

1.2 Identifikasi Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah kepada pokok permasalahannya, maka

perlu dilakukan identifikasi terhadap permasalah yang diteliti. Dari latar belakang

(24)

8

1. Terdapat anak-anak putus sekolah pada usia 12 hingga 17 tahun, atau usia

anak Sekolah Menengah Pertama dan usia anak Sekolah Menengah Atas

yang berasal dari keluarga petani padi sawah

2. Pendapatan ekonomi petani padi yang masih kurang cukup untuk

mendukung pendidikan anak

3. Kepemilikan dan luas lahan petani padi mempengaruhi pendapatan

1.3 Pembatasan Masalah

Bertitik tolak dari identifikasi masalah tersebut, dikatakan ada banyak

faktor yang berkaitan dengan tingkat pendidikan, namun penelitian ini dibatasi

hanya pada Pendapatan Ekonomi Petani Padi di Desa Bulu Duri Dusun II,

Kecamatan Lae Parira, Kabupaten Dairi.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah, maka yang menjadi rumusan masalah

dalam penelitian ini adalah:

1. Seberapa besar pendapatan ekonomi petani padi di Desa Bulu Duri, Dusun

II Kecamatan Lae Parira, Kabupaten Dairi?

2. Bagaimana tingkat pendidikan anak di Desa Bulu Duri Dusun II

Kecamatan Lae Parira Kabupaten Dairi?

3. Bagaimana pendapatan ekonomi petani padi mempengaruhi tingkat

pendidikan anak di Desa Bulu Duri Dusun II Kecamatan Lae Parira

Kabupaten Dairi?

1.5 Tujuan Penelitian

(25)

9

1. Pendapatan ekonomi masyarakat bermayoritas mata pencaharian petani

padi di Desa Bulu Duri Kecamatan Lae Parira Kabupaten Dairi.

2. Tingkat pendidikan anak petani padi di Desa Bulu Duri Kecamatan

Lae Parira Kabupaten Dairi.

3. Pengaruh pendapatan petani padi terhadap tingkat pendidikan anak di

Desa Bulu Duri Kecamatan Lae Parira Kabupaten Dairi.

1.6 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang penulis harapkan dari penelitian ini adalah sebagai

berikut :

a. Manfaat praktis:

1. Sebagai bahan masukan bagi sekolah dan masyarakat tentang pengaruh

pendapatan ekonomi petani padi terhadap tingkat pendidikan anak

2. Sebagai sumber informasi kepada semua pihak dalam mencegah dan

menanggulangi masalah anak putus sekolah

3. Sebagai bahan masukan bagi orang tua dalam meningkatkan motivasi

dalam hal pendidikan anak dalam keluarga, khususnya di desa.

b. Manfaat Teoretis:

1. Secara teoritis Sebagai bahan masukan bagi peneliti lainnya dan bagi

UNIMED pada umumnya dalam menambah wawasan, pengetahuan dan

pengalaman untuk membuat penuslisan karya ilmiah yang akan dating

dalam objek kajian yang sama.

2. Sebagai bahan masukan untuk mengembangkan dan pembelajaran di

(26)

46

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari hasil penelitian yang diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa

berdasarkan perhitungan korelasi antara pendapatan ekonomi petani padi (X)

dengan tingkat pendidikan anak (Y) terdapat pengaruh yang signifikan antara

pendapatan ekonomi petani padi terhadap tingkat pendidikan anak di Desa Bulu

Duri Kecamatan Lae Parira Kabupaten Dairi. Semakin tinggi tingkat pendapatan

ekonomi orang tua, maka semakin tinggi tingkat pendidikan anaknya.

Berdasarkan hasil dari perhitungan determinasi, diketahui tingkat

pendidikan anak di Desa Bulu Duri Kecamatan Lae Parira Kabupaten Dairi 16,7%

dipengaruhi oleh pendapatan ekonomi orang tua, dalam hal ini orang tua yang

bermata pencaharian petani padi, sedangkan 83,3% dipengaruhi oleh faktor lain.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan-kesimpulan di atas, maka sebagai tindak lanjut

disarankan bagi peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian yang sama agar

diperoleh hasil yang lebih menyeluruh sehingga dapat memberikan konstribusi

yang besar terutama untuk pendidikan dan akan lebih baik menggunakan beberapa

teknik penelitian, sehingga hasilnya jauh lebih objektif dan mampu memberikan

(27)

47

DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Chourmain, I & Prihatin. 1994. Pengantar Ilmu Ekonomi. Jakarta: Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi.

Damsar. 2002. Sosiologi Ekonomi. Jakarta: Grafindo

Daniel. 2002. Pengantar Ekonomi Pertanian. Jakarta: Bumi Aksara.

Notoatmodjo. 2010. Ilmu Prilaku Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Soekanto, Soerjono. 2009. Sosiologi Suatu Pengantar. Jakarta: Grafindo Persada.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif & RND. Bandung: ALFABETA.

Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: ALFABETA.

Sugiyono. 2011. Statistik Untuk Penelitian. Bandung: ALFABETA.

Suryosubroto, B. 2010. Beberapa Aspek Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: Rineka Cipta.

Syamsuddin, dkk. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Bahasa. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Syarif, Kemali. 2014. Perkembangan Peserta Didik. Medan: UNIMED PRESS.

Tim Dosen. 2015. Diktat Psikologi Pendidikan. Medan: Program Pascasarjana Unimed.

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Undang-undang No. 32 Tahun 2004 tentang Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Wau, Yasaratodo. 2015. Profesi Kependidikan. Medan: UNIMED PRESS.

Sumber Internet:

Aidia, MJ. 2011. Pengertian Kesempatan Kerja dalam http://www.google.co.id/ diakses Januari 2017.

(28)

48

Anastasia, Kristanti. 2015. Pendidikan menurut KH Dewantara dan Driyarkara, dalam http://anastasiakristanti.blogs.uny.ac.id/2015/09/27/pendidikan menurut-kh-dewantara-dan-driyarkara/diakses/Januari 2017.

Badan Pusat Statistik. 2016. Jumlah Penduduk Miskin Di Indonesia Tahun 2016 dalam https://www.bps.go.id/brs/view/id/1229 diakses 22 Juli 2016.

Burhanuddin, Afid. 2013. Pengertian, Fungsi Dan Jenis Lingkungan Pendidikan

https://afidburhanuddin.wordpress.com/2013/11/08/pengertian-fungsi-dan-jenis-lingkungan-pendidikan/ diakses 22 Juli 2016

Dhony, Pratama. 2016. Upah Minimum Regional, (online), dalam http://dhonypratama.com/upah-minimum-regional/diakses/22/Juli 2016.

Ridwan, Mujib. 2015. Bisnis, Definisi, Income, Pendapatan, Pengertian. dalam http://Walangkopo99.blogspot.com/2015/05/pengertian-pendapatan-menurut-para-ahli) diakses 22 Juli 2016.

Sumber Skripsi:

Fitria, (2011), Pengaruh Sosial Ekonomi Budaya Keluarga Terhadap Pendidikan Anak Nelayan Di Desa Beringin Kecamatan Beringin Kabupaten Deli Serdang, Skripsi, Medan.

Harahap, Devy Arista, (2014), Pengaruh Kegiatan Usaha Bordir Terhadap Tingkat Pendapatan Keluarga, Skripsi, Medan.

Karsidi, R. (2008) Sosiologi Pendidikan. Solo: Lembaga Pengembangan Pendidikan (LPP), Skripsi, UNS.

Nasution, Syafrina, (2011), Pengaruh Sosial Ekonomi Orang Tua Terhadap Minat Anak Melanjutkan Pendidikan Ke Perguruan Tinggi (Studi Kasus Kelas XI Semester Genap Di SMA Sinar Husni Medan Helvetia Kabupaten Deli Serdang Tahun Pelajaran 2010/2011), Skripsi, Medan.

Pasaribu, Jenti, (2011), Pengaruh Sosial Ekonomi Petani Kopi Terhadap Tingkat Pendidikan Anak Di Desa Sipultak Dolok Kecamatan Pagaran Kabupaten Tapanuli Utara, Skripsi, Medan.

Gambar

Tabel 3.4 Perhitungan Deskriptif Persentase  ............................................
Gambar 2.2         Skema Kerangka Berpikir  .................................................

Referensi

Dokumen terkait

letak daun melekat pada tangkai yang ukurannya relatif pendek , sedangkan bunga bawang merah keluar dari ujung tanaman (titik tumbuh) yang panjangnya antara 30-90 cm, dan

[r]

Berdasarka Tabel 6, dapat dilihat bahwa sarana dan prasarana di Kabupaten Tulang Bawang sudah cukup baik terlihat dari tersedianya sarana dan prasarana yang menunjang untuk

Hal tersebut sesuai dengan pendapat Sri Redjeki Hartono yang menyatakan bahwa kegiatan ekonomi pada hakikatnya adalah kegiatan menjalankan perusahaan, yaitu suatu

Adapun yang menjadi tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui persepsi dan sikap mahasiswa Universitas Warmadewa terhadap adanya dualisme pemerintahan desa dinas dan desa

Masalah agrofisik lahan dan lingkungan dalam pengembangan tanaman di lahan pasang surut meliputi : genangan air dan kondisi fisik lahan, kemasaman tanah dan asam organik tinggi

Pada pengujian ini akan menampilkan hasil pengujian android dalam aplikasi ini minimum android yang digunakan adalah android kitkat, gambar di bawah terlihat

pertama; pernyataan tanggungjawab berikutnya .--rincian khusus mengenai bahan .--tempat terbit: nama penerbit, tahun terbit. Judul Tajuk entri utama Jejakan Deskripsi