• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PEKERJAAN DASAR ELEKTROMEKANIK DI KELAS X TIPTL SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN PEKERJAAN DASAR ELEKTROMEKANIK DI KELAS X TIPTL SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING

TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN

PEKERJAAN DASAR ELEKTROMEKANIK DI KELAS X

TIPTL SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari

Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Teknik Elektro

Oleh

MASRY OMPUSUNGGU

5134131002

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

MASRY OMPUSUNGGU, NIM 5134131002: “Pengaruh Model Pembelajaran

Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Pekerjaan Dasar Elektromekanik Di Kelas X TIPTL SMK Negeri 1 Lubuk Pakam”. Skripsi, Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan, 2017.

Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran discovery learning dengan ekspositori. Metode yang di pergunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen yaitu memberikan perlakuan yang berbeda kepada dua kelompok penelitian.

Penelitian ini dilakukan pada kelas X Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik(TIPTL) SMK Negeri 1 Lubuk Pakam tahun ajaran 2016/2017. Subjek penelitian terbagi atas dua kelas dan secara acak ditentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol. X TIPTL 1 sebagai kelas kontrol yang diajarkan dengan perlakuan strategi pembelajaran ekspositori dan X TIPTL 2 sebagai kelas eksprimen yang diajarkan dengan perlakuan discovery learning. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar pekerjaan dasar elektromekanik siswa kelas X TIPTL SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.

Hasil Uji yang dilakukan menunjukkan bahwa hasil belajar pekerjaan dasar elektromekanik dengan materi peralatan tangan yang diajarkan dengan model pembelajaran discovery learning dimana Lo= 0,181< Ltabel= 0.886 pada taraf signifikansi α = 5% adalah berdistribusi normal dan hasil belajar pekerjaan dasar elektromekanik dengan materi peralatan tangan yang diajarkan dengan strategi ekspositori dimana Lo= 0.0948 < Ltabel= 0.886 pada taraf signifikansi α = 5% adalah berdistribusi normal. Dari hasil pengujian pada taraf 0,05 diperoleh thitung> ttabel yaitu 6,42 > 1,658 menunjukkan bahwa model pembelajaran discovery learning berpengaruh terahadap hasil belajar siswa.

(6)

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

rahmat dan anugrah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi penelit ia n

ini yang diberi judul “Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap

Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Pekerjaan Dasar Elektromekanik Kelas X TITPL

SMK Negeri 1 Lubuk Pakam”.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya

kepada Ibunda tercinta mendoakan penulis serta memberikan cinta kasihnya serta

moral dan material dalam penyelesaian skripsi ini, serta terima kasih kepada

saudara saya, yang selalu memberikan doa, nasehat, dan dukungan moral maupun

materil serta memberikan kepercayaan kepada penulis, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Terimakasih juga kepada semua pihak yang

telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain :

1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd Selaku Rektor Universitas Negeri Medan.

2. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Unimed.

3. Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas

Teknik Universitas Negeri Medan.

4. Dr. Baharuddin, S.T., M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik

Elektro Universitas Negeri Medan dan sebagai dosen penguji.

5. Dr. Salman Bintang M.Pd selaku Seketaris Jurusan Pendidikan Teknik

Elektro Universitas Negeri Medan.

6. Ir. Mustamam Nasution, M.T,. selaku kepala LAB Jurusan Pendidikan

(7)

ii

7. Prof. Dr. Paningkat Siburian, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang

telah memberikan saran dan arahan dalam penyusunan skripsi penulis.

8. Dr. Sukarman Purba,S.T,M.Pd selaku dosen penguj skripsi.

9. Drs. Jongga Manulang, M.Pd.selaku dosen penguji skripsi.

10.Drs. K I N I K E N, M.Pd selaku kepala sekolah SMK Negeri 1 Lubuk

Pakam.

11.Drs. Hemanshyah selaku Wakil kepala bidang kurikulum SMK Negeri 1

Lubuk Pakam.

12.Hoddin Lumban Gaol, selaku kepala sub bagian tata usaha SMK Negeri 1

Lubuk Pakam.

13.Drs. Johannes Pasaribu, selaku ketua jurusan listrik SMK Negeri 1 Lubuk

Pakam.

14.Kepada seluruh keluarga dan terkhusus buat ayahanda G. Ompusunggu,

Kakak serta Keluarga, Abang serta keluarga dan Adik (Jenita Ompusunggu)

untuk semuanya baik doa dan dana.

15.Sahabat-sahabat tercinta (Loise Novita Tambunan, Rosa Irene Sinaga,

Marcelius Ginting) untuk semua pertolongan, pemberi semangat dan

memberi masukan pada penulis.

16.Kepada Mhd Fihry Abdul Wahab Damanik, S.T., Hendra Setiawan, S.Pd.,

dan seluruh para staff pegawai di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro yang

ikut membantu melancarkan urusan administrasi di Jurusan Pendidikan

(8)

iii

17.Rekan-rekan Mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro dari semua angkatan,

terima kasih buat dukungan dan motivasi yang telah kalian berikan.

18.Serta semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi

penelitian ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena

itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaa n

skripsiini dimasa mendatang.

Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan

bagi para pembaca.

Medan, Januari 2017

Hormat Penulis,

Masry Ompusunggu

(9)

iv

1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2Identifikasi Masalah ... 6

2.1.2 Hakikat Belajar Mengajar ... 11

2.1.3 Pengertian Hasil Belajar ... 12

2.2Pengertian Model Pembelajaran... 20

2.3Hakikat Pembelajaran Ekspositori ... 22

2.3.1 Langkah – Langkah Pembelajaran Ekspositori ... 25

2.4Hakikat Model Pembelajaran Discovery Learning ... 26

2.4.1 Pengertian Model Pembelajaran Discovery Learning... 26

(10)

v

2.4.3 Tujuan Pembelajaran Discovery Learning ... 33

2.4.4 Peran Guru dalam Pembelajaran Discovery Learning ... 34

2.4.5 Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran DL. ... 35

2.5Hakikat Pendidikan Pekerjaan Dasar Elektromekanik ... 39

2.6Penelitian yang Relevan ... 39

2.7Kerangka Berpikir ... 41

2.8Hipotesis Penelitian ... 43

BAB III METODE PENELITIAN ... 44

3.1Tempat dan Waktu Penelitian ... 44

3.2Jenis dan Desai Penelitian... 44

3.3Variabel Penelitian ... 44

3.4Populasi dan Sampel Penelitian ... 45

3.5Desain Penelitian ... 45

3.6Prosedur Penelitian ... 46

3.7Instrumen Penelitian ... 49

3.8Uji Coba Instrumen Penelitian ... 50

3.9Teknik Analisa Data... 53

BAB IV HASIL PENELITIAN ... 58

4.1Hasil Penelitian ... 58

4.1.1 Hasil belajar siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning pada Proses Belajar Mengajar ... 58

(11)

vi

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 69

5.1 Kesimpulan ... 69

5.2 Saran... 70

BAB V DAFTAR PUSTAKA ... x

(12)

viii

DAFTAR GAMBAR

Hal

Gmbr 2.1 Flowchart Prosedur Aplikasi Metode Discovery Learning. ... 33

Gmbr 3.1

Gmbr 4.1

Gmbr 4.2

Gmbr 4.3

Flowchart dari rancangan penelitian...

Histogram Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Model

Pembelajaran Discovery Learning………

Histogram Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Strategi

Pembelajaran Ekspositori………..

Kurva Penerimaan dan Penolakan Ho Uji Hipotesis Uji t

Independen………...

47

62

64

(13)

viii

Lampiran 6 Validitas,Reliabilitas,Tingkat Kesukaran,Daya Beda... 100

Lampiran 7 Perhitungan Validitas Tes... 104

Lampiran 8 Perhitungan Reliabilitas Tes... 106

Lampiran 9 Perhitungan Tingkat Kesukaran... 107

(14)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih di era

globalisasi ini menuntut manusia mengembangkan wawasan dan kemampuan di

berbagai bidang khususnya bidang pendidikan. Pendidikan salah satu wadah

pengembangan wawasan dan kemampuan sehingga sangat penting dan tidak dapat

dipisahkan dari kehidupan manusia. Tingginya tingkat kebutuhan pendidika n

mendorong setiap aspek masyarakat dan pemerintah untuk meningkatkan dan

memajukan pendidikan di Indonesia, supaya mampu mencerdaskan kehidupan

bangsa. Perkembangan ilmu pengetahuan harus sebanding dengan peningkat a n

kualitas sumber daya manusia, sehingga mampu bersaing di pasar bebas. kemajuan

suatu negara di dukung pendidikan yang maju sehingga mampu meningkatk a n

berbagai perkembangan setiap aspek salah satunya aspek perekonomian negara.

Pendidikan menurut UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 adalah usaha sadar

dan terencana untuk mewujudkan suasanan belajar dan proses pembelajaran agar

peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan

spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,

serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Tujuan pendidika n

nasional menurut UU RI No. Tahun 2003 tentang SISDIKNAS BAB II Pasal 3 yang

berbunyi tujuan pendidikan nasional ialah berkembangnya potensi peserta didik

(15)

2

Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,cakap, kreatif, mandiridan menjadi

warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Upaya tercapainya tujuan pendidikan maka diperlukan efisiensi mengelo la

pendidikan, kegiatan belajar mengajar yang mengarah pada kemandirian peserta

didik. Menurut teori konstruktivisme, peserta didik berperan sebagai pembentuk

dan pentransformasi pengetahuan. Peserta didik harus mampu menemukan sendiri

dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek dan menyesuaikan dengan

perkembangan informasi terbaru.

Meningkatkan kualitas dan mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan di

Indonesia di lakukan dengan berbagai upaya secara terus menerus. Salah satunya

adalah pengembangan kurikulum dan metode pembelajaran. Pembelajaran pada

hakikatnya sangat berhubungan dengan interaksi dua arah antara guru dan peserta

didik maupun sesama peserta didik. Interaksi yang baik dimana guru mampu

menyampaikan dan mendorong peserta didik untuk aktif dalam proses belajar

mengajar. Sehingga menciptakan peserta didik yang memiliki kemauan tinggi

untuk belajar dan mengembangkan ide – ide yang dimiliki.

Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk

memperoleh suatu perubahan, motivasi, pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan

tingkah laku (Djamarah,2008). Belajar adalah perubahan dalam kepribadian yang

dimanifestasikan sebagai suatu pola respon yang berupa keterampilan(psikomotor ),

sikap(afektif), dan pengetahuan (Daryanto & Rahardjo, 2012). Ranah pengetahua n

(16)

3

dengan keterampilan mototrik, dan ranah sikap berhubungan dengan afektif dan

nilai yang diwujudkan dalam tingkah laku peserta didik.

Kegiatan untuk mendukung proses pembelajaran diwujudkan melalui

aktivitas Peserta didik mengamati, membuat pertanyaan, mengumpulkan data,

mengasosiasi, dan kegiatan mengkomunikasikan yang melatih keterampilan dan

sikap ilmiah. Aktivitas belajar Peserta didik menurut Paul B. Diedrich dalam

(Sardiman,2007) dikelompokkan menjadi 8 aspek yaitu aktivitas oral, aktivita s

motorik, aktivitas mental, aktivitas emosional, aktivitas menulis, aktivita s

mendengarkan, aktivitas menggambar, dan aktivitas visual. Delapan aspek aktivita s

belajar diwujudkan dalam kegiatan pembelajaran seperti diskusi kelompok,

membuat pertanyaan, mempresentasikan, merumuskan masalah, melakuka n

percobaan, mendengarkan, membuat desain atau grafik, memperhatikan, proaktif

dalam pembelajaran serta kegiatan – kegiatan lain yang mendukung pembelajaran.

Dalam model pembelajaran sebelumnya guru menjadi objek utama dari

proses belajar mengajar. Guru sering menggunakan model ceramah, yaitu guru

menerangkan, peserta didik mendengarkan dan guru bertanya, perserta didik

menjawab dan seterusnya. Sehingga pembelajaran pasif dan tidak membuka

wawasan dan ide – ide dari peserta didik. Rendahnya aktivitas belajar peserta didik

bertentangan dengan tujuan pembelajaran dan mempengaruhi hasil belajar peserta

didik. Peningkatan aktivitas belajar peserta didik dicapai dengan model yang sesuai

yang mampu melatih kegiatan – kegiatan peserta didik, sehingga perlu adanya

(17)

4

Menurut Syaiful dan Asman dalam (Istarani,2012) kelemahan model

pembelajaran dengan menggunakan model ceramah yaitu.

1. Mudah menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).

2. Visual menjadi rugi, audtif (mendengar) yang bisa menerimanya.

3. Bila selalu dan terlalu lama digunakan akan membosankan.

4. Guru menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik pada

ceramahnya.

5. Siswa menjadi pasif

Pembelajaran merupakan proses ilmiah. Berdasarkan Permendikbud No. 65

Tahun 2013 tentang Standar Pendidikan Dasar dan Menengah mengisyaratk a n

tentang perlunya proses pembelajaran yang dipandu dengan kaidah-kaidah

pendekatan saintifik/ilmiah. Pendekatan ilmiah adalah perkembangan dan

pengembangan sikap, keterampilan dan pengetahuan peserta didik. Pembelajara n

dengan menggunakan pendekatan ilmiah lebih efektif dibandingkan dengan

pembelajaran yang sebelumnya.

Pendekatan saintifik/ilmiah ini mampu menciptakan peserta didik yang aktif,

juga mampu mengembangkan fakta – fakta dari pembelajaran. Artinya, dalam

pembelajaran, peserta didik dibiasakan untuk menemukan kebenaran ilmia h.

Peserta didik dilatih untuk berpikir logis, runtut dan sistematis dengan

menggunakan kapasitas berpikir yang tinggi (High Order Thingking/HOT). Salah

satu model pembelajaran yang tepat untuk aktivitas belajar peserta didik untuk

meningkatkan hasil belajar peserta didik di dalam kegiatan pembelajaran adalah

(18)

5

Discovery Learning yaitu kegiatan pembelajaran lebih aktif oleh peserta

didik, guru sebagai pembimbing. Discovery Learning menurut (Nbina,2013) yaitu

model pembelajaran yang menitikberatkan pada aktivitas penemuan (discovery)

yang bersifat student centered yaitu melibatkan partisipasi aktif peserta didik untuk

mengamati, merumuskan, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan serta

menarik kesimpulan yang mendorong peserta didik menemukan konsep dan prinsip

materi melalui proses mentalnya sendiri selama proses pembelajaran berlangsung.

Menurut Veermans,2003 proses pembelajaran yang dilakukan peserta didik

dalam Discovery Learning meliputi 5 tahap yaitu: orientation, hypotesis

generation, hypotesis testing, conclusion, dan regulation. Semua tahap tersebut

mendukung aktivitas belajar peserta didik baik lisan, tulisan, praktek, diskusi,

menyatakan pendapat, merumuskan masalah, membuat hipotesis pada tahap

orientation dan hypotesis generation, aktivitas motorik peserta didik untuk

melakukan kegiatan percobaan, aktivitas menulis dan menggambar pada laporan

hasil percobaan pada tahap hypotesis testing, serta aktivitas mendengark a n,

aktivitas sosial dan aktivitas emosional yang dilatihkan selama proses

pembelajaran.

Menurut Coffey (2009) Discovery Learning memiliki kelebihan

meningkatkan peserta didik dan meningkatkan motivasi peserta didik untuk

berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Proses pembelajaran yang aktif

menjadikan Discovery Learning sebagai model pembelajaran yang

mengakomodasikan pembelajaran belajar Peserta didik, untuk meningkatk a n

(19)

6

Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk mengadakan

penelitian denga judul “Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning

terhadap Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Pekerjaan Dasar

Elektromekanik di Kelas X TIPTL SMK N 1 Lubuk Pakam”.

1.2 Identifikasi Masalah

Untuk memperjelas masalah yang akan diteliti untuk melaksanakan penelit ia n

ini, maka perlu dilakukan identifikasi masalah. Adapun yang menjadi identifikas i

masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.

1. Rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia.

2. Rendahnya hasil belajar siswa pada materi pembelajaran pekerjaan dasar

elekromekanik.

3. Masih sedikit guru yang menerapkan pembelajaran yang bervariasi dalam

meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.

4. Proses belajar mengajar pekerjaan dasar elektromekanik masih berpusat

kepada guru, sehingga Kurangnya tingkat keaktifan dan kreatifitas peserta

didik dalam proses belajar mengajar.

1.3 Pembatasan Masalah

Untuk memperjelas ruang lingkup masalah yang akan diteliti supaya

penelitian ini dapat terjangkau oleh kemampuan peneliti, maka peneliti membatas i

masalah yaitu pada

1. Model pembelajaran yang digunakan adalah Discovery Learning pada

(20)

7

2. Subjek penelitian hanya dibatasi pada siswa kelas X Teknik Instalasi

Pemanfaatan Tenaga Listrik (TIPTL) semester I T.P 2016/2017 SMA

Negeri 1 Lubuk Pakam.

3. Hasil belajar siswa di batasi pada materi perlatan tangan pada mata

pelajaran pekerjaan dasar elektromekanik.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan batasan masalah yang

telah di uraikan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah

1. Bagaimana hasil belajar pekerjaan dasar elektromekanik siswa

menggunakan model pembelajaran Discovery Learning pada materi

pokok peralatan tangan di kelas X TIPTL semester I di SMK Negeri 1

Lubuk Pakam T.P 2016/2017.

2. Bagaimana hasil belajar pekerjaan dasar elektromekanik siswa

menggunakan pembelajaran ekspositori pada materi pokok peralatan

tangan di kelas X TIPTL semester I di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam T.P

2016/2017.

3. Apakah hasil belajar siswa menggunakan model Discovery Learning

lebih baik daripada pembelajaran ekspositori pada materi pokok peralatan

tangan di kelas kelas X TIPTL semester I di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam

T.P 2016/2017.

1.5 Tujuan Penelitian

(21)

8

1. Untuk mengetahui hasil belajar pekerjaan dasar elektromekanik siswa

menggunakan model pembelajaran Discovery Learning pada materi

pokok peralatan tangan di kelas kelas X TIPTL semester I di SMK Negeri

1 Lubuk Pakam T.P 2016/2017.

2. Untuk mengetahui hasil belajar pekerjaan dasar elektromekanik siswa

menggunakan pembelajaran ekspositori pada materi pokok peralatan

tangan di kelas kelas X TIPTL semester I di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam

T.P 2016/2017.

3. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunaka n

model pembelajaran Discovery Learning pada materi pokok peralatan

tangan di kelas kelas X TIPTL semester I di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam

T.P 2016/2017.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini antara lain manfaat secara teoritis dan praktis.

Manfaat penelitian ini secara teoritis adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini diharapkan mampu sebagai bahan masukan bagi tenaga

pendidik dalam pemilihan dan penggunaan metode yang sesuai dengan

karakter dan sifat siswa sehingga meningkatkan keaktifan dan hasil

belajar siswa dalam pembelajaran pekerjaan dasar elektromekanik kelas

X TIPTL SMK N 1 Lubuk Pakam.

2. Penelitian ini diharapkan memberikan masukan yang positif bagi

(22)

9

pada setiap mata pelajaran, terkhusus mata pelajaran pekerjaan dasar

elektromekanik kelas X TIPTL SMK N 1 Lubuk Pakam.

3. Penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur yang diperlukan

mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro dalam penyusunan proposal

skripsi.

4. Hasil penelitian ini dapat diterapkan dalam proses pembelajaran pada

mata pelajaran pekerjaan dasar elektromekanik kelas X TIPTL SMK N 1

Lubuk Pakam.

Manfaat penelitian ini secara praktis adalah sebagai berikut:

1. Penelitian ini diharapkan dapat mempermudah penguasaan materi,

memberikan pengalaman nyata dalam melakukan penemuan,

memberikan dasar-dasar berpikir kritis sehingga mengurang metode

ceramah dan pembelajaran satu arah,dan meningkatkan hasil belajar

peserta didik pada mata pelajaran pekerjaan dasr elektromekanik kelas X

TIPTL SMK N 1 Lubuk Pakam.

2. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan

pengembangan pembelajaran interaktif untuk mengurangi kejenuhan dan

kebosanan dalam pembelajaran ekspositori di kelas yang mengura ngi

(23)

69

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil

kesimpulan yaitu:

1. Ada pengaruh penggunaan model pembelajaran Discovery Learning pada

hasil belajar siswa pada mata pelajaran pekerjaan dasar elektromekanik di

kelas X TIPTL SMK N 1 Lubuk Pakam.

2. Hasil belajar siswa X TIPTL pada mata pelajaran pekerjaan dasar

elektromekanik dengan menggunakan strategi ekspositori hanya 19 orang

yang lulus dari 40 siswa sehingga lebih banyak yang tidak memenuhi KKM

yang ditentukan maka strategi pembelajaran ekspositori tidak maksima l

dalam meningkatkan hasil belajar siswa.

3. Hasil belajar siswa X TIPTL pada mata pelajaran pekerjaan dasar

elektromekanik yang diajarkan dengan model pembelajaran Discovery

Learning lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajarkan dengan

menggunakan pembelajaran ekspositori. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata

hasil belajar post-test eksperimen 81,8 dan rata-rata hasil belajar post-test

(24)

70

5.2 Saran

Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas

maka peneliti menyarankan hal-hal berikut :

1. Bagi guru

Diharapkan dapat memperbaiki dan memilih model pembelajaran di sekolah

sehingga dapat mengacu peningkatan kualitas dan keaktifan pembelajaran

di sekolah khususnya dengan menerapkan model pembelajaran Discovery

Learning.

2. Bagi sekolah

Sekolah sebaiknya melengkapi sarana dan prasarana yang mendukung

pembelajaran seperti media atau alat peraga,buku referensi,inter ne t

sehingga dapat membantu penerapan model-model pembelajaran yang lebih

variatif.

3. Bagi Siswa

Dengan model pembelajaran Discovery Learning siswa akan lebih terarah

dan mandiri serta percaya diri dalam belajar sehingga hasil belajarnya

meningkat.

4. Bagi calon peneliti lain

Mengadakan penelitian yang sama dengan materi ataupun tingkatan kerja

yang berbeda sehingga hasil penelitian dapat berguna bagi kemajuan

(25)

x

DAFTAR PUSTAKA

Afandi, M. (2013), Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah. Semarang:UNISSULA PRESS.

Agus Suprijono. (2009). Cooperative Learning, Teori & Aplikasi PAIKEM. Surabaya:Pustaka Pelajar

Alex, A. & Olubusuyi, F. (2013). Discovery Learning ang Senior School Students Performance in Mathematics in Ejigbo. Journal of Education and Practice Vol 4, No. 12, 2013.Journal

Arikunto, Suharsimi (2007). Prosedur Penelitian.Jakarta : PT. Rineka Cipta.

_________________(2005). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Erlangga.

Arsyad, Azhar. (1995). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Companies, Inc.

Cruickshank, D. R., Jenkins, D. B., & Metcalf, K. K. (2009). The Act of Teaching. New York: The McGraw-Hill Companies Inc.

Dahar,Ratna Wilis.(1989). Teori Belajar, Jakarta : Erlangga Press

Daryanto dan Mulyo Rahardjo. (2012). Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: GAVA MEDIA.

Djamarah & Zain. (2006). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Istarani. (2012). 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.

Kemendikbud. 2013. Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

____________(2013). Pekerjaan Dasar Elektromekanik. Buku Sekolah Elektronik (BSE). Pusat Perbukuan.Jakarta:Depdiknas.

___________(2013). Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning).Buku Panduan.Jakarta: Kemendikbud.

Lubis, Yenni Khairani(2014). Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hukum Newton Tentang Gravitasi Kelas XI Semester I SMA Negeri 1 Penyabungan T.A

2014/2015.Skripsi,tidak diterbitkan,Digital Library UNIMED. Medan

Muhibbin, Syah. (2004). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Mulyasa, E.(2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Konsep; Karakteristik dan Implementasi. Bandung.: P.T. Remaja Rosdakarya.

(26)

x

Pokok Suhu dan Kalor Kelas X Semester Genap Di SMA Negeri 1 Lubuk Pakam. Skripsi. Medan:tidak diterbitkan Digital Library UNIMED.

Nbina, J. B. (2013). The Relative Effectiveness of Guided Discovery and Demonstration Teaching Method on Achievement of Chemistry Students of Different levels of Scientific Literacy. Journal of Research in Education and Society, 1-8.

Norbet M. Seel (2012). Encycopedia of the Sciences of Learning. Germany: University of Freiburg

Oemar Hamalik. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta:Bumi Aksara.

Oloyede, O. I. (2010). Comparative Effect of Guided Discovery and Concept Mapping Teaching Strategies on Sss Student’s Chemistry Achievement. Humanity and Social Science Journal. 5(1), 1-6.

Rohani.(2004). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.

Rusman(2012). Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta:Raja Grafindo Persada.

Santrock, J. W. (2013). Life-span Development 14th ed. New York: McGraw-Hill

Sardiman, A.M. (2001). Internasional dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali press.

______________(2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press.

Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta:Rineka Cipta

Sudjana, Nana. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar.Bandung:Re maja Rosdakarya.

______________.( 2009). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung:S inar Baru Algesindo.

______________.( 2005). Metoda Statistika,Bandung : PT. Tarsito.Bandung.

Syaiful Bahri Djamarah. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta

Syaiful Sagala. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.

Tim Penyusun. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum. Jakarta.

Trianto. (2010.) Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik , Jakarta:PT Prestasi Pustaka.

(27)

x

_______. (2007). Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek , Jakarta: Prestasi Pustaka.

Referensi

Dokumen terkait

autentik dari kehidupan aktual siswa, untuk merangsang kemampuan berpikir tingkat tinggi”.Berdasarkan pernyataan tersebut telah jelas bahwa melalui pemecahan

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ GAMBARAN PERILAKU TIDAK AMAN PADA PEKERJA PENGRAJIN PERABOT RUMAH TANGGA DI TOKO MULIA RATTAN, JALAN GATOT

Penelitian ini bertujuan untuk melihat gambaran perilaku tidak aman pada pekerja pengrajin perabot rumah tangga (yang berbahan dasar rotan) di Toko Mulia Rattan,

Terdapat pengaruh yang signifikan pada pembelajaran dengan model problem based learning terhadap kemampuan berpikir kreatif siswa pada materi pesawat sederhana.. Terdapat

Pejabat Pengadaan pada Badan Pelaksana Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2014, telah melaksanakan Proses Evaluasi

Penyalahgunaan obat (narkotika) adalah pemakaian obat secara tetap yang bukan tujuan untuk pengobatan, atau yang digunakan tanpa mengikuti aturan takaran yang

Kisi-Kisi USBN PKn SMP/MTs Tahun Pelajaran 2017/2018 | 1 KISI-KISI UJIAN SEKOLAH BERSTANDAR NASIONAL. SEKOLAH MENENGAH PERTAMA/MADRASAH TSANAWIYAH KURIKULUM 2006 TAHUN

Jika sebuah elektron menghasilkan satu foton pada saat elektron tersebut menumbuk target, panjang gelombang minimum yang dihasilkan oleh tabung tersebut dalam nm adalah ...9.