PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN DISCOVERY LEARNING
TERHADAP HASIL BELAJAR PADA MATA PELAJARAN
PEKERJAAN DASAR ELEKTROMEKANIK DI KELAS X
TIPTL SMK NEGERI 1 LUBUK PAKAM
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian dari
Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Jurusan Pendidikan Teknik Elektro
Oleh
MASRY OMPUSUNGGU
5134131002
JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
MEDAN
ABSTRAK
MASRY OMPUSUNGGU, NIM 5134131002: “Pengaruh Model Pembelajaran
Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Pekerjaan Dasar Elektromekanik Di Kelas X TIPTL SMK Negeri 1 Lubuk Pakam”. Skripsi, Pendidikan Teknik Elektro Fakultas Teknik, Universitas Negeri Medan, 2017.
Penelitian ini untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran discovery learning dengan ekspositori. Metode yang di pergunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen yaitu memberikan perlakuan yang berbeda kepada dua kelompok penelitian.
Penelitian ini dilakukan pada kelas X Teknik Instalasi Pemanfaatan Tenaga Listrik(TIPTL) SMK Negeri 1 Lubuk Pakam tahun ajaran 2016/2017. Subjek penelitian terbagi atas dua kelas dan secara acak ditentukan kelas eksperimen dan kelas kontrol. X TIPTL 1 sebagai kelas kontrol yang diajarkan dengan perlakuan strategi pembelajaran ekspositori dan X TIPTL 2 sebagai kelas eksprimen yang diajarkan dengan perlakuan discovery learning. Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar pekerjaan dasar elektromekanik siswa kelas X TIPTL SMK Negeri 1 Lubuk Pakam.
Hasil Uji yang dilakukan menunjukkan bahwa hasil belajar pekerjaan dasar elektromekanik dengan materi peralatan tangan yang diajarkan dengan model pembelajaran discovery learning dimana Lo= 0,181< Ltabel= 0.886 pada taraf signifikansi α = 5% adalah berdistribusi normal dan hasil belajar pekerjaan dasar elektromekanik dengan materi peralatan tangan yang diajarkan dengan strategi ekspositori dimana Lo= 0.0948 < Ltabel= 0.886 pada taraf signifikansi α = 5% adalah berdistribusi normal. Dari hasil pengujian pada taraf 0,05 diperoleh thitung> ttabel yaitu 6,42 > 1,658 menunjukkan bahwa model pembelajaran discovery learning berpengaruh terahadap hasil belajar siswa.
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kita panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat dan anugrah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi penelit ia n
ini yang diberi judul “Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap
Hasil Belajar Pada Mata Pelajaran Pekerjaan Dasar Elektromekanik Kelas X TITPL
SMK Negeri 1 Lubuk Pakam”.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya
kepada Ibunda tercinta mendoakan penulis serta memberikan cinta kasihnya serta
moral dan material dalam penyelesaian skripsi ini, serta terima kasih kepada
saudara saya, yang selalu memberikan doa, nasehat, dan dukungan moral maupun
materil serta memberikan kepercayaan kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Terimakasih juga kepada semua pihak yang
telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, antara lain :
1. Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd Selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
2. Prof. Dr. Harun Sitompul, M.Pd, selaku Dekan Fakultas Teknik Unimed.
3. Prof. Dr. Sumarno, M.Pd, selaku Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas
Teknik Universitas Negeri Medan.
4. Dr. Baharuddin, S.T., M.Pd selaku Ketua Jurusan Pendidikan Teknik
Elektro Universitas Negeri Medan dan sebagai dosen penguji.
5. Dr. Salman Bintang M.Pd selaku Seketaris Jurusan Pendidikan Teknik
Elektro Universitas Negeri Medan.
6. Ir. Mustamam Nasution, M.T,. selaku kepala LAB Jurusan Pendidikan
ii
7. Prof. Dr. Paningkat Siburian, M.Pd selaku dosen pembimbing skripsi yang
telah memberikan saran dan arahan dalam penyusunan skripsi penulis.
8. Dr. Sukarman Purba,S.T,M.Pd selaku dosen penguj skripsi.
9. Drs. Jongga Manulang, M.Pd.selaku dosen penguji skripsi.
10.Drs. K I N I K E N, M.Pd selaku kepala sekolah SMK Negeri 1 Lubuk
Pakam.
11.Drs. Hemanshyah selaku Wakil kepala bidang kurikulum SMK Negeri 1
Lubuk Pakam.
12.Hoddin Lumban Gaol, selaku kepala sub bagian tata usaha SMK Negeri 1
Lubuk Pakam.
13.Drs. Johannes Pasaribu, selaku ketua jurusan listrik SMK Negeri 1 Lubuk
Pakam.
14.Kepada seluruh keluarga dan terkhusus buat ayahanda G. Ompusunggu,
Kakak serta Keluarga, Abang serta keluarga dan Adik (Jenita Ompusunggu)
untuk semuanya baik doa dan dana.
15.Sahabat-sahabat tercinta (Loise Novita Tambunan, Rosa Irene Sinaga,
Marcelius Ginting) untuk semua pertolongan, pemberi semangat dan
memberi masukan pada penulis.
16.Kepada Mhd Fihry Abdul Wahab Damanik, S.T., Hendra Setiawan, S.Pd.,
dan seluruh para staff pegawai di Jurusan Pendidikan Teknik Elektro yang
ikut membantu melancarkan urusan administrasi di Jurusan Pendidikan
iii
17.Rekan-rekan Mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro dari semua angkatan,
terima kasih buat dukungan dan motivasi yang telah kalian berikan.
18.Serta semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan skripsi
penelitian ini, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena
itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaa n
skripsiini dimasa mendatang.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini bermanfaat bagi penulis dan
bagi para pembaca.
Medan, Januari 2017
Hormat Penulis,
Masry Ompusunggu
iv
1.1Latar Belakang Masalah ... 1
1.2Identifikasi Masalah ... 6
2.1.2 Hakikat Belajar Mengajar ... 11
2.1.3 Pengertian Hasil Belajar ... 12
2.2Pengertian Model Pembelajaran... 20
2.3Hakikat Pembelajaran Ekspositori ... 22
2.3.1 Langkah – Langkah Pembelajaran Ekspositori ... 25
2.4Hakikat Model Pembelajaran Discovery Learning ... 26
2.4.1 Pengertian Model Pembelajaran Discovery Learning... 26
v
2.4.3 Tujuan Pembelajaran Discovery Learning ... 33
2.4.4 Peran Guru dalam Pembelajaran Discovery Learning ... 34
2.4.5 Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran DL. ... 35
2.5Hakikat Pendidikan Pekerjaan Dasar Elektromekanik ... 39
2.6Penelitian yang Relevan ... 39
2.7Kerangka Berpikir ... 41
2.8Hipotesis Penelitian ... 43
BAB III METODE PENELITIAN ... 44
3.1Tempat dan Waktu Penelitian ... 44
3.2Jenis dan Desai Penelitian... 44
3.3Variabel Penelitian ... 44
3.4Populasi dan Sampel Penelitian ... 45
3.5Desain Penelitian ... 45
3.6Prosedur Penelitian ... 46
3.7Instrumen Penelitian ... 49
3.8Uji Coba Instrumen Penelitian ... 50
3.9Teknik Analisa Data... 53
BAB IV HASIL PENELITIAN ... 58
4.1Hasil Penelitian ... 58
4.1.1 Hasil belajar siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning pada Proses Belajar Mengajar ... 58
vi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 69
5.1 Kesimpulan ... 69
5.2 Saran... 70
BAB V DAFTAR PUSTAKA ... x
viii
DAFTAR GAMBAR
Hal
Gmbr 2.1 Flowchart Prosedur Aplikasi Metode Discovery Learning. ... 33
Gmbr 3.1
Gmbr 4.1
Gmbr 4.2
Gmbr 4.3
Flowchart dari rancangan penelitian...
Histogram Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Model
Pembelajaran Discovery Learning………
Histogram Hasil Belajar Siswa Yang Diajar Dengan Strategi
Pembelajaran Ekspositori………..
Kurva Penerimaan dan Penolakan Ho Uji Hipotesis Uji t
Independen………...
47
62
64
viii
Lampiran 6 Validitas,Reliabilitas,Tingkat Kesukaran,Daya Beda... 100
Lampiran 7 Perhitungan Validitas Tes... 104
Lampiran 8 Perhitungan Reliabilitas Tes... 106
Lampiran 9 Perhitungan Tingkat Kesukaran... 107
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin canggih di era
globalisasi ini menuntut manusia mengembangkan wawasan dan kemampuan di
berbagai bidang khususnya bidang pendidikan. Pendidikan salah satu wadah
pengembangan wawasan dan kemampuan sehingga sangat penting dan tidak dapat
dipisahkan dari kehidupan manusia. Tingginya tingkat kebutuhan pendidika n
mendorong setiap aspek masyarakat dan pemerintah untuk meningkatkan dan
memajukan pendidikan di Indonesia, supaya mampu mencerdaskan kehidupan
bangsa. Perkembangan ilmu pengetahuan harus sebanding dengan peningkat a n
kualitas sumber daya manusia, sehingga mampu bersaing di pasar bebas. kemajuan
suatu negara di dukung pendidikan yang maju sehingga mampu meningkatk a n
berbagai perkembangan setiap aspek salah satunya aspek perekonomian negara.
Pendidikan menurut UU SISDIKNAS No. 20 tahun 2003 adalah usaha sadar
dan terencana untuk mewujudkan suasanan belajar dan proses pembelajaran agar
peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan
spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya dan masyarakat. Tujuan pendidika n
nasional menurut UU RI No. Tahun 2003 tentang SISDIKNAS BAB II Pasal 3 yang
berbunyi tujuan pendidikan nasional ialah berkembangnya potensi peserta didik
2
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,cakap, kreatif, mandiridan menjadi
warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Upaya tercapainya tujuan pendidikan maka diperlukan efisiensi mengelo la
pendidikan, kegiatan belajar mengajar yang mengarah pada kemandirian peserta
didik. Menurut teori konstruktivisme, peserta didik berperan sebagai pembentuk
dan pentransformasi pengetahuan. Peserta didik harus mampu menemukan sendiri
dan mentransformasikan informasi kompleks, mengecek dan menyesuaikan dengan
perkembangan informasi terbaru.
Meningkatkan kualitas dan mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan di
Indonesia di lakukan dengan berbagai upaya secara terus menerus. Salah satunya
adalah pengembangan kurikulum dan metode pembelajaran. Pembelajaran pada
hakikatnya sangat berhubungan dengan interaksi dua arah antara guru dan peserta
didik maupun sesama peserta didik. Interaksi yang baik dimana guru mampu
menyampaikan dan mendorong peserta didik untuk aktif dalam proses belajar
mengajar. Sehingga menciptakan peserta didik yang memiliki kemauan tinggi
untuk belajar dan mengembangkan ide – ide yang dimiliki.
Belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
memperoleh suatu perubahan, motivasi, pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan
tingkah laku (Djamarah,2008). Belajar adalah perubahan dalam kepribadian yang
dimanifestasikan sebagai suatu pola respon yang berupa keterampilan(psikomotor ),
sikap(afektif), dan pengetahuan (Daryanto & Rahardjo, 2012). Ranah pengetahua n
3
dengan keterampilan mototrik, dan ranah sikap berhubungan dengan afektif dan
nilai yang diwujudkan dalam tingkah laku peserta didik.
Kegiatan untuk mendukung proses pembelajaran diwujudkan melalui
aktivitas Peserta didik mengamati, membuat pertanyaan, mengumpulkan data,
mengasosiasi, dan kegiatan mengkomunikasikan yang melatih keterampilan dan
sikap ilmiah. Aktivitas belajar Peserta didik menurut Paul B. Diedrich dalam
(Sardiman,2007) dikelompokkan menjadi 8 aspek yaitu aktivitas oral, aktivita s
motorik, aktivitas mental, aktivitas emosional, aktivitas menulis, aktivita s
mendengarkan, aktivitas menggambar, dan aktivitas visual. Delapan aspek aktivita s
belajar diwujudkan dalam kegiatan pembelajaran seperti diskusi kelompok,
membuat pertanyaan, mempresentasikan, merumuskan masalah, melakuka n
percobaan, mendengarkan, membuat desain atau grafik, memperhatikan, proaktif
dalam pembelajaran serta kegiatan – kegiatan lain yang mendukung pembelajaran.
Dalam model pembelajaran sebelumnya guru menjadi objek utama dari
proses belajar mengajar. Guru sering menggunakan model ceramah, yaitu guru
menerangkan, peserta didik mendengarkan dan guru bertanya, perserta didik
menjawab dan seterusnya. Sehingga pembelajaran pasif dan tidak membuka
wawasan dan ide – ide dari peserta didik. Rendahnya aktivitas belajar peserta didik
bertentangan dengan tujuan pembelajaran dan mempengaruhi hasil belajar peserta
didik. Peningkatan aktivitas belajar peserta didik dicapai dengan model yang sesuai
yang mampu melatih kegiatan – kegiatan peserta didik, sehingga perlu adanya
4
Menurut Syaiful dan Asman dalam (Istarani,2012) kelemahan model
pembelajaran dengan menggunakan model ceramah yaitu.
1. Mudah menjadi verbalisme (pengertian kata-kata).
2. Visual menjadi rugi, audtif (mendengar) yang bisa menerimanya.
3. Bila selalu dan terlalu lama digunakan akan membosankan.
4. Guru menyimpulkan bahwa siswa mengerti dan tertarik pada
ceramahnya.
5. Siswa menjadi pasif
Pembelajaran merupakan proses ilmiah. Berdasarkan Permendikbud No. 65
Tahun 2013 tentang Standar Pendidikan Dasar dan Menengah mengisyaratk a n
tentang perlunya proses pembelajaran yang dipandu dengan kaidah-kaidah
pendekatan saintifik/ilmiah. Pendekatan ilmiah adalah perkembangan dan
pengembangan sikap, keterampilan dan pengetahuan peserta didik. Pembelajara n
dengan menggunakan pendekatan ilmiah lebih efektif dibandingkan dengan
pembelajaran yang sebelumnya.
Pendekatan saintifik/ilmiah ini mampu menciptakan peserta didik yang aktif,
juga mampu mengembangkan fakta – fakta dari pembelajaran. Artinya, dalam
pembelajaran, peserta didik dibiasakan untuk menemukan kebenaran ilmia h.
Peserta didik dilatih untuk berpikir logis, runtut dan sistematis dengan
menggunakan kapasitas berpikir yang tinggi (High Order Thingking/HOT). Salah
satu model pembelajaran yang tepat untuk aktivitas belajar peserta didik untuk
meningkatkan hasil belajar peserta didik di dalam kegiatan pembelajaran adalah
5
Discovery Learning yaitu kegiatan pembelajaran lebih aktif oleh peserta
didik, guru sebagai pembimbing. Discovery Learning menurut (Nbina,2013) yaitu
model pembelajaran yang menitikberatkan pada aktivitas penemuan (discovery)
yang bersifat student centered yaitu melibatkan partisipasi aktif peserta didik untuk
mengamati, merumuskan, menggolongkan, membuat dugaan, menjelaskan serta
menarik kesimpulan yang mendorong peserta didik menemukan konsep dan prinsip
materi melalui proses mentalnya sendiri selama proses pembelajaran berlangsung.
Menurut Veermans,2003 proses pembelajaran yang dilakukan peserta didik
dalam Discovery Learning meliputi 5 tahap yaitu: orientation, hypotesis
generation, hypotesis testing, conclusion, dan regulation. Semua tahap tersebut
mendukung aktivitas belajar peserta didik baik lisan, tulisan, praktek, diskusi,
menyatakan pendapat, merumuskan masalah, membuat hipotesis pada tahap
orientation dan hypotesis generation, aktivitas motorik peserta didik untuk
melakukan kegiatan percobaan, aktivitas menulis dan menggambar pada laporan
hasil percobaan pada tahap hypotesis testing, serta aktivitas mendengark a n,
aktivitas sosial dan aktivitas emosional yang dilatihkan selama proses
pembelajaran.
Menurut Coffey (2009) Discovery Learning memiliki kelebihan
meningkatkan peserta didik dan meningkatkan motivasi peserta didik untuk
berpartisipasi aktif dalam pembelajaran. Proses pembelajaran yang aktif
menjadikan Discovery Learning sebagai model pembelajaran yang
mengakomodasikan pembelajaran belajar Peserta didik, untuk meningkatk a n
6
Berdasarkan latar belakang di atas maka peneliti tertarik untuk mengadakan
penelitian denga judul “Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning
terhadap Hasil Belajar pada Mata Pelajaran Pekerjaan Dasar
Elektromekanik di Kelas X TIPTL SMK N 1 Lubuk Pakam”.
1.2 Identifikasi Masalah
Untuk memperjelas masalah yang akan diteliti untuk melaksanakan penelit ia n
ini, maka perlu dilakukan identifikasi masalah. Adapun yang menjadi identifikas i
masalah dalam penelitian ini sebagai berikut.
1. Rendahnya kualitas pendidikan di Indonesia.
2. Rendahnya hasil belajar siswa pada materi pembelajaran pekerjaan dasar
elekromekanik.
3. Masih sedikit guru yang menerapkan pembelajaran yang bervariasi dalam
meningkatkan minat dan prestasi belajar siswa.
4. Proses belajar mengajar pekerjaan dasar elektromekanik masih berpusat
kepada guru, sehingga Kurangnya tingkat keaktifan dan kreatifitas peserta
didik dalam proses belajar mengajar.
1.3 Pembatasan Masalah
Untuk memperjelas ruang lingkup masalah yang akan diteliti supaya
penelitian ini dapat terjangkau oleh kemampuan peneliti, maka peneliti membatas i
masalah yaitu pada
1. Model pembelajaran yang digunakan adalah Discovery Learning pada
7
2. Subjek penelitian hanya dibatasi pada siswa kelas X Teknik Instalasi
Pemanfaatan Tenaga Listrik (TIPTL) semester I T.P 2016/2017 SMA
Negeri 1 Lubuk Pakam.
3. Hasil belajar siswa di batasi pada materi perlatan tangan pada mata
pelajaran pekerjaan dasar elektromekanik.
1.4 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah dan batasan masalah yang
telah di uraikan sebelumnya, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah
1. Bagaimana hasil belajar pekerjaan dasar elektromekanik siswa
menggunakan model pembelajaran Discovery Learning pada materi
pokok peralatan tangan di kelas X TIPTL semester I di SMK Negeri 1
Lubuk Pakam T.P 2016/2017.
2. Bagaimana hasil belajar pekerjaan dasar elektromekanik siswa
menggunakan pembelajaran ekspositori pada materi pokok peralatan
tangan di kelas X TIPTL semester I di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam T.P
2016/2017.
3. Apakah hasil belajar siswa menggunakan model Discovery Learning
lebih baik daripada pembelajaran ekspositori pada materi pokok peralatan
tangan di kelas kelas X TIPTL semester I di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam
T.P 2016/2017.
1.5 Tujuan Penelitian
8
1. Untuk mengetahui hasil belajar pekerjaan dasar elektromekanik siswa
menggunakan model pembelajaran Discovery Learning pada materi
pokok peralatan tangan di kelas kelas X TIPTL semester I di SMK Negeri
1 Lubuk Pakam T.P 2016/2017.
2. Untuk mengetahui hasil belajar pekerjaan dasar elektromekanik siswa
menggunakan pembelajaran ekspositori pada materi pokok peralatan
tangan di kelas kelas X TIPTL semester I di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam
T.P 2016/2017.
3. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunaka n
model pembelajaran Discovery Learning pada materi pokok peralatan
tangan di kelas kelas X TIPTL semester I di SMK Negeri 1 Lubuk Pakam
T.P 2016/2017.
1.6 Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini antara lain manfaat secara teoritis dan praktis.
Manfaat penelitian ini secara teoritis adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini diharapkan mampu sebagai bahan masukan bagi tenaga
pendidik dalam pemilihan dan penggunaan metode yang sesuai dengan
karakter dan sifat siswa sehingga meningkatkan keaktifan dan hasil
belajar siswa dalam pembelajaran pekerjaan dasar elektromekanik kelas
X TIPTL SMK N 1 Lubuk Pakam.
2. Penelitian ini diharapkan memberikan masukan yang positif bagi
9
pada setiap mata pelajaran, terkhusus mata pelajaran pekerjaan dasar
elektromekanik kelas X TIPTL SMK N 1 Lubuk Pakam.
3. Penelitian ini diharapkan dapat menambah literatur yang diperlukan
mahasiswa Pendidikan Teknik Elektro dalam penyusunan proposal
skripsi.
4. Hasil penelitian ini dapat diterapkan dalam proses pembelajaran pada
mata pelajaran pekerjaan dasar elektromekanik kelas X TIPTL SMK N 1
Lubuk Pakam.
Manfaat penelitian ini secara praktis adalah sebagai berikut:
1. Penelitian ini diharapkan dapat mempermudah penguasaan materi,
memberikan pengalaman nyata dalam melakukan penemuan,
memberikan dasar-dasar berpikir kritis sehingga mengurang metode
ceramah dan pembelajaran satu arah,dan meningkatkan hasil belajar
peserta didik pada mata pelajaran pekerjaan dasr elektromekanik kelas X
TIPTL SMK N 1 Lubuk Pakam.
2. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan acuan
pengembangan pembelajaran interaktif untuk mengurangi kejenuhan dan
kebosanan dalam pembelajaran ekspositori di kelas yang mengura ngi
69
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil
kesimpulan yaitu:
1. Ada pengaruh penggunaan model pembelajaran Discovery Learning pada
hasil belajar siswa pada mata pelajaran pekerjaan dasar elektromekanik di
kelas X TIPTL SMK N 1 Lubuk Pakam.
2. Hasil belajar siswa X TIPTL pada mata pelajaran pekerjaan dasar
elektromekanik dengan menggunakan strategi ekspositori hanya 19 orang
yang lulus dari 40 siswa sehingga lebih banyak yang tidak memenuhi KKM
yang ditentukan maka strategi pembelajaran ekspositori tidak maksima l
dalam meningkatkan hasil belajar siswa.
3. Hasil belajar siswa X TIPTL pada mata pelajaran pekerjaan dasar
elektromekanik yang diajarkan dengan model pembelajaran Discovery
Learning lebih tinggi dari hasil belajar siswa yang diajarkan dengan
menggunakan pembelajaran ekspositori. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata
hasil belajar post-test eksperimen 81,8 dan rata-rata hasil belajar post-test
70
5.2 Saran
Berdasarkan pembahasan dan kesimpulan yang telah dikemukakan di atas
maka peneliti menyarankan hal-hal berikut :
1. Bagi guru
Diharapkan dapat memperbaiki dan memilih model pembelajaran di sekolah
sehingga dapat mengacu peningkatan kualitas dan keaktifan pembelajaran
di sekolah khususnya dengan menerapkan model pembelajaran Discovery
Learning.
2. Bagi sekolah
Sekolah sebaiknya melengkapi sarana dan prasarana yang mendukung
pembelajaran seperti media atau alat peraga,buku referensi,inter ne t
sehingga dapat membantu penerapan model-model pembelajaran yang lebih
variatif.
3. Bagi Siswa
Dengan model pembelajaran Discovery Learning siswa akan lebih terarah
dan mandiri serta percaya diri dalam belajar sehingga hasil belajarnya
meningkat.
4. Bagi calon peneliti lain
Mengadakan penelitian yang sama dengan materi ataupun tingkatan kerja
yang berbeda sehingga hasil penelitian dapat berguna bagi kemajuan
x
DAFTAR PUSTAKA
Afandi, M. (2013), Model dan Metode Pembelajaran di Sekolah. Semarang:UNISSULA PRESS.
Agus Suprijono. (2009). Cooperative Learning, Teori & Aplikasi PAIKEM. Surabaya:Pustaka Pelajar
Alex, A. & Olubusuyi, F. (2013). Discovery Learning ang Senior School Students Performance in Mathematics in Ejigbo. Journal of Education and Practice Vol 4, No. 12, 2013.Journal
Arikunto, Suharsimi (2007). Prosedur Penelitian.Jakarta : PT. Rineka Cipta.
_________________(2005). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Erlangga.
Arsyad, Azhar. (1995). Media Pembelajaran. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada Companies, Inc.
Cruickshank, D. R., Jenkins, D. B., & Metcalf, K. K. (2009). The Act of Teaching. New York: The McGraw-Hill Companies Inc.
Dahar,Ratna Wilis.(1989). Teori Belajar, Jakarta : Erlangga Press
Daryanto dan Mulyo Rahardjo. (2012). Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: GAVA MEDIA.
Djamarah & Zain. (2006). Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Istarani. (2012). 58 Model Pembelajaran Inovatif. Medan: Media Persada.
Kemendikbud. 2013. Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.
____________(2013). Pekerjaan Dasar Elektromekanik. Buku Sekolah Elektronik (BSE). Pusat Perbukuan.Jakarta:Depdiknas.
___________(2013). Model Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning).Buku Panduan.Jakarta: Kemendikbud.
Lubis, Yenni Khairani(2014). Pengaruh Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hukum Newton Tentang Gravitasi Kelas XI Semester I SMA Negeri 1 Penyabungan T.A
2014/2015.Skripsi,tidak diterbitkan,Digital Library UNIMED. Medan
Muhibbin, Syah. (2004). Psikologi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Mulyasa, E.(2003). Kurikulum Berbasis Kompetensi. Konsep; Karakteristik dan Implementasi. Bandung.: P.T. Remaja Rosdakarya.
x
Pokok Suhu dan Kalor Kelas X Semester Genap Di SMA Negeri 1 Lubuk Pakam. Skripsi. Medan:tidak diterbitkan Digital Library UNIMED.
Nbina, J. B. (2013). The Relative Effectiveness of Guided Discovery and Demonstration Teaching Method on Achievement of Chemistry Students of Different levels of Scientific Literacy. Journal of Research in Education and Society, 1-8.
Norbet M. Seel (2012). Encycopedia of the Sciences of Learning. Germany: University of Freiburg
Oemar Hamalik. (2008). Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta:Bumi Aksara.
Oloyede, O. I. (2010). Comparative Effect of Guided Discovery and Concept Mapping Teaching Strategies on Sss Student’s Chemistry Achievement. Humanity and Social Science Journal. 5(1), 1-6.
Rohani.(2004). Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Rusman(2012). Model-model Pembelajaran: Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta:Raja Grafindo Persada.
Santrock, J. W. (2013). Life-span Development 14th ed. New York: McGraw-Hill
Sardiman, A.M. (2001). Internasional dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : Rajawali press.
______________(2011). Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: Rajawali Press.
Slameto. (2003). Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta:Rineka Cipta
Sudjana, Nana. (2005). Penilaian Hasil Proses Belajar.Bandung:Re maja Rosdakarya.
______________.( 2009). Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung:S inar Baru Algesindo.
______________.( 2005). Metoda Statistika,Bandung : PT. Tarsito.Bandung.
Syaiful Bahri Djamarah. (2008). Psikologi Belajar. Jakarta : Rineka Cipta
Syaiful Sagala. (2003). Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung: Alfabeta.
Tim Penyusun. (2013). Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 81A Tahun 2013 Tentang Implementasi Kurikulum. Jakarta.
Trianto. (2010.) Mengembangkan Model Pembelajaran Tematik , Jakarta:PT Prestasi Pustaka.
x
_______. (2007). Model Pembelajaran Terpadu dalam Teori dan Praktek , Jakarta: Prestasi Pustaka.