• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH STRATEGI KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) DAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SISWA SDN 101760 BULU CINA KECAMATAN HAMPARAN PERAK MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH STRATEGI KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) DAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SISWA SDN 101760 BULU CINA KECAMATAN HAMPARAN PERAK MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH STRATEGI PEMBELAJARAN KETERAMPILAN PROSES SAINS (KPS) DAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP

HASIL BELAJAR DAN KARAKTER SISWA SDN 101760 BULU CINA PADA MATERI PERUBAHAN WUJUD BENDA

TESIS

Diajukan Guna Memenuhi Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan

Program Studi Pendidikan Dasar

Oleh :

KAUTSAR IRANDA NIM : 8146181012

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

i ABSTRAK

Kautsar Iranda (2016). Pengaruh Strategi Keterampilan Proses Sains (KPS) Dan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Dan Karakter Siswa SDN 101760 Bulu Cina Kecamatan Hamparan Perak Materi Perubahan Wujud Benda. Program Studi Pendidikan Dasar Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Penelitian ini bertujuan untuk : (1) Mengetahui perbedaan hasil belajar dengan mengimplementasikan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dengan strategi Keterampilan Proses Sains pada materi perubahan wujud benda di SDN 101760; (2) Mengetahui tumbuh kembang nilai karakter jujur, disiplin, tanggung jawab, percaya diri dan rasa ingin tahu dengan mengimplementasikan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dan strategi Keterampilan Proses Sains (KPS) pada materi perubahan wujud benda di SDN 101760 Bulu Cina Kecamatan Hamparan Perak . Jenis penelitian ini merupakan quasi eksperimen dengan dua kelas eksperimen. Kelas eksperimen I menggunakan Strategi Keterampilan Proses Sains (KPS) dan Kelas eksperimen II menggunakan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing. Total sampel dalam penelitian ini sebanyak 45 orang siswa. Instrumen yang digunakan adalah tes dan obsevasi.Tekhnik analisis data yang digunakan adalah uji homogenitas, uji normalitas, uji t, dan uji gain ternormalisasi. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa : (1) Terdapat perbedaan hasil belajar dengan mengimplementasikan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dengan strategi Keterampilan Proses Sains pada materi perubahan wujud benda di SDN 101760 . Berdasarkan hasil uji t dan hasil rata-rata nilai postes siswa maka dapat disimpulkan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing lebih baik daripada strategi keterampilan proses sains di Sekolah Dasar; (2) Terdapat tumbuh kembang nilai karakter dengan mengimplementasikan strategi Keterampilan Proses Sains (KPS) dan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing masing-masing sebesar : jujur 55,06% dan 82,03%, tanggung jawab 60% dan 84,79%, disiplin 65,48% dan 79,95 %, percaya diri 61,31% dan 83,33%, rasa ingin tahu 58,33% dan 78,82%.

(6)

ii ABSTRACT

Kautsar Iranda (2016). Influence of Science Process Skills Strategy (KPS) and Guided Inquiry Learning Strategy Against Student Learning Outcomes And Character SDN 101760 Bulu Cina Kecamatan Hamparan Perak Material Changes Being Object. Basic Education Studies Graduate Program, State University of Medan.

This study aims to: (1) Knowing the difference in learning outcomes by implementing the strategy of guided inquiry learning with Science Process Skills strategy to material changes in states of matter in SDN 101760 Bulu Cina Kecamatan Hamparan Perak ; (2) Determine the growth value of honest character, discipline, responsibility, confidence and curiosity to implement learning strategies guided inquiry and strategy Science Process Skills (KPS) on the material changes in states of matter in SDN 101760 Bulu Cina Kecamatan Hamparan Perak. This research is quasi experiment with two experimental classes. I use the experimental class Science Process Skills Strategy (KPS) and Class II experiment using guided inquiry learning strategy. The total sample in this study were 45 students. The instrument used was a test and data analysis used obsevasi.Tekhnik is homogeneity, normality test, t test, and test the gain normalized. Results showed that: (1) There are differences in learning outcomes by implementing the strategy of guided inquiry learning strategy Process Skills Science on material changes in states of matter in SDN 101 760. Based on the results of the t test and the average result value postes students it can be concluded guided inquiry learning strategies are better than science process skills in primary school; (2) There is a character value growth by implementing a strategy of Science Process Skills (KPS) and guided inquiry learning strategies respectively by: frank 55.06% and 82.03%, responsibility 60% and 84.79%, discipline 65 , 48% and 79.95%, 61.31% confidence and 83.33%, curiosity 58.33% and 78.82%.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah menganugrahkan rahmatNya, sehingga peneliti dapat menyelesaikan tesis dengan judul “Pengaruh Strategi Keterampilan Proses Sains (KPS) dan Strategi Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Hasil Belajar Dan Karakter Siswa SDN 101760 Bulu Cina Pada Materi Perubahan Wujud Benda”.

Peneliti menyadari bahwa selesainya tesis ini berkat bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu secara khusus dengan penuh kerendahan hati menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada :

1. Bapak Prof. Dr. Syawal Gultom, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri Medan yang telah memberikan kesempatan kepada peneliti melaksanakan studi di Universitas Negeri Medan.

2. Bapak Prof. Dr. Bornok Sinaga, M.Pd. selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

3. Bapak Dr. Deny Setiawan, M.Si. selaku Ketua Prodi Dikdas dan Ibunda Prof. Dr. Anita Yus, M.Pd. selaku Sekretaris Jurusan PGSD Prodi Dikdas.

4. Bapak Dr. Ajat Sudrajat, M.Si selaku pembimbing I, dan Ibu Dr. Fauziyah Harahap, M.Si selaku pembimbing II yang ikhlas dan penuh kesabaran memberikan bimbingan, arahan serta motivasi kepada penulis sejak awal penulisan hingga selesainya tesis ini.

5. Bapak Dr. Hasruddin, M.Pd., Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd., Dr. Zulkifli Matondang, M.Si. sebagai narasumber yang telah memberikan saran dan masukan yang membangun demi penyempurnaan tesis ini.

6. Bapak dan Ibu Dosen Pendidikan Dasar PPs beserta seluruh Staff Pegawai PPs UNIMED yang telah membantu peneliti selama menjadi mahasiswi di PPs UNIMED.

(8)

8. Guru-guru di SDN 101760 Bulu Cina terkhusus Ibu Suniah, SPd dan Royana Dewi, SPd yang telah turut memberikan do’a untuk keringanan langkah peneliti dalam menyelesaikan tesis ini.

9. Orang tua tercinta yakni Ibu Maimunah, SPd dan Bapak Mhd. Rizal yang memberikan dukungan moril maupun materil yang tak terhingga dan takkan pernah terbalaskan kepada peneliti.

10. Kakak tercinta yakni Rizka MayaSari, S.Si dan adik Mhd Alwi Rasyid, yang turut memberikan motivasi dan do’a kepada peneliti.

11. Kakanda Dhani Haris, SE tersayang yang telah setia menemani peneliti dalam susah maupun senangnya serta memberikan do’a dan dukungan kepada peneliti selama ini.

12. Seluruh teman-teman kelas A1-Reguler Prodi Pendidikan Dasar khususnya Suci Perwita Sari, Maisarah, Isma Yunita, Putri Rahmi, Lia Sa’adah, Mutia Sari dan Waliyul dan seluruh angkatan 2014 yang telah menjadi teman sejawat peneliti semasa kuliah.

Peneliti menyadari masih banyak kesalahan baik isi maupun penulisan. Untuk itu peneliti mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan penelitian ini. Semoga penelitian ini dapat memberikan manfaat kepada semua pihak. Atas segala bantuan, bimbingan dan semangat yang telah peneliti terima dari berbagai pihak, peneliti mengucapkan banyak terima kasih. Semoga Tuhan Yang Maha Esa membalasnya. Akhir kata semoga tesis ini bermanfaat bagi peneliti serta dapat dijadikan sebagai sumbangan pemikiran dalam dunia pendidikan.

Medan, 17 Maret, 2016

Peneliti

(9)

DAFTAR ISI

2.1.1 Teori Belajar dalam Penelitian ... 12

2.1.2 Landasan Pelaksanaan Pembelajaran Inkuiri Terbimbing ... 12

2.2. Strategi Keterampilan Proses Sains (KPS) ... 12

2.3. Hasil Belajar ... 15

2.4. Karakter ... 18

2.5. Hasil Penelitian Relevan ... 24

2.6. Kerangka Berpikir ... 28

2.7. Hipotesis Penelitian ... 29

BAB III METODE PENELITIAN ... 31

3.1. Lokasi Penelitian ... 31

3.2.Populasi dan Sampel ... 31

3.3. Desain Penelitian ... 31

3.4. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 32

3.5. Pengumpulan Data dan Observasi ... 33

3.6.Prosedur Penelitian... 34

3.7. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data ... 35

3.7.1. Teknik Pengumpulan Data ... 35

3.7.2. Instrumen Pengumpulan Data ... 35

3.7.2.1. Tes hasil Belajar Siswa ... 36

3.7.2.2. Observasi ... 36

3.8. Uji Instrumen ... 36

(10)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 45

4.1. Hasil Penelitian ... 45

4.1.1 Hasil Uji Coba Instrumen Hasil Belajar... 45

4.1.1.1. Validitas ... 45

4.1.1.2. Daya Beda ... 46

4.1.1.3 Tingkat Kesukaran ... 46

4.1.1.4. Reliabilitas ... 46

4.1.1.5 Distraktor ... 46

4.2. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen I ... 46

4.3. Data Hasil Belajar Siswa Kelas Eksperimen II ... 47

4.4. Data Karakter Kelas Eksperimen I dan II ... 48

4.5. Uji Normalitas ... 49

4.6 Uji Homogenitas ... 51

4.7 Uji t ... 52

4.8. Uji Gain Ternormalisasi ... 53

4.9. Pembahasan ... 54

4.10. Keterbatasan Penelitian ... 58

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 60

5.1.Simpulan ... 60

(11)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. RPP Strategi Pembelajaran Inkuiri ... 64

Lampiran 2. RPP Strategi KPS ... 70

Lampiran 3. Lembar Validasi Instrumen ... 76

Lampiran 4. Lembar Kerja Siswa ... 81

Lampiran 5. Nilai Pretes Kelas Eksperimen I ... 87

Lampiran 6. Nilai Postes Kelas Eksperimen I ... 88

Lampiran 7. Nilai Pretes Kelas Eksperimen II ... 89

Lampiran 8. Nilai Postes Kelas Eksperimen II ... 90

Lampiran 9. Lembar Observasi Karakter Kelas Eksperimen I ... 91

Lampiran 10. Lembar Observasi Karakter Kelas Eksperimen II ... 96

Lampiran 11. N Gain Kelas Eksperimen I dan II ... 101

Lampiran 12. Validitas Instrumen Tes... 102

Lampiran 13. Daya Beda Instrumen Tes ... 103

Lampiran 14. Tingkat Kesukaran Instrumen Tes ... 104

Lampiran 15. Rangkuman ... 105

Lampiran 16. Reliabilitas ... 106

Lampiran 17. Distraktor (Pengecoh) ... 107

(12)

DAFTAR GAMBAR

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran Strategi Inkuiri Terbimbing ... 11

Tabel 2.2. Sintaks Pembelajaran Strategi KPS ... 14

Tabel 3.1. Desain Eksperimen ... 34

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Tes ... 36

Tabel 3.3. Indikator Nilai Karakter ... 37

Tabel 4.1. Nilai Pretes dan Postes di Kelas Eksperimen I dan II ... 47

Tabel 4.2. Perolehan Nilai Karakter di Kelas Eksperimen I dan II ... 48

Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas Pretes ... 50

Tabel 4.4. Hasil Uji Normalitas Postes ... 50

Tabel 4.5. Hasil Uji Homogentitas Pretes ... 51

Tabel 4.6. Hasil Uji Homogentitas Postes ... 51

Tabel 4.7. Hasil Uji t Pretes ... 52

(14)

DAFTAR GRAFIK

Tabel 4.1. Peningkatan Hasil Belajar ... 48

(15)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia karena melalui pendidikan manusia diajarkan untuk menjadi pribadi yang mempunyai kemampuan afektif, kognitif, dan psikomotor yang berguna bagi dirinya di dalam kehidupan bermasyarakat. Sejalan dengan pendapat Bloom (dalam Sagala 2009:33) yang membagi tujuan pendidikan menjadi tiga ranah yakni ranah kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor.

Pendidikan IPA khususnya di Sekolah Dasar merupakan suatu sarana bagi peserta didik untuk mengembangkan kompetensi yang ia miliki untuk mempelajari secara langsung tentang diri sendiri dan alam sekitar. IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan. Melalui proses penemuan peserta didik akan lebih mudah mempelajari konsep IPA dan akhirnya hasil belajarnya akan maksimal. Peningkatan kualitas kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik hasilnya dapat meningkatkan taraf hidupnya sebagai pribadi, pekerja, profesional, warga masyarakat, warga negara, dan sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa.

Kemampuan afektif adalah salah satu hal yang sangat penting untuk ditumbuhkembangkan sejalan dengan proses pembelajaran. Dalam pembelajaran IPA proses penemuan dan pengamatan yang dilakukan oleh siswa diharapkan agar menghasilkan sikap-sikap ilmiah. Berbicara mengenai (afektif) sikap berarti

(16)

2

berhubungan dengan nilai-nilai karakter yang harus dimiliki oleh peserta didik. Menurut Rakhmawati, dkk (2013) : karakter merupakan konsep psikologis yang terbentuk dari sifat desposisi seseorang yang relatif stabil serta diyakini dan digunakan sebagai landasan cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak. Dalam pembelajaran IPA banyak nilai-nilai karakter yang dapat ditumbuhkembangkan oleh guru melalui kegiatan pembelajaran IPA yang ia rancang.

(17)

3

terdapat beberapa siswa yang suka mentertawakan temannya jika temannya melakukan kesalahan (karakter ; (5) tugas dikerjakan dengan asal-asalan.

Masalah-masalah yang muncul di lapangan tersebut mengarah pada masalah kognitif, afektif, dan psikomotor maka sebagai seorang pendidik perlu melakukan suatu upaya-upaya yang membuat pembelajaran benar-benar membuat peserta didik bukan hanya memiliki kognitif yang baik namun juga sikap dan keterampilan yang berguna bagi kehidupannya.

Dalam hal ini peneliti mencoba membandingkan dua strategi pembelajaran IPA yang menurut penelitian terdahulu dapat meningkatkan hasil belajar dan menumbuhkembangkan karakter peserta didik yaitu strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dan strategi Keterampilan Proses Sains (KPS) yang menekankan pada proses penemuan sebuah konsep sehingga berdampak ada hasil belajar dan tumbuh kembang karakter peserta didik.

(18)

4

ditunjukkan dengan peningkatan nilai rata-rata yang diiringi dengan terpenuhinya ketuntasan belajar klasikal dari sebelum dilakukan pembelajaran dan setelah dilakukan pembelajaran; (3) Agustanti dkk (2012) bahwa kegiatan berlatih meneliti (inqury) pada pembelajaran biologi memberikan pengaruh yang positif terhadap hasil belajar.

Di bawah ini merupakan penelitian-penelitian terdahulu tentang peranan strategi Keterampilan Proses Sains (KPS) dalam meningkatkan hasil belajar, yaitu: (1) Yohkebed (2012) rancangan strategi pembelajaran berbasis masalah dengan keterampilan proses sains dapat meningkatkan hasil belajar pada mahasiswa pendidikan Biologi FKIP UNTAN semester II mata kuliah pengetahuan Lingkungan tahun akademik 2011/2012; (2) Wardani (2009) dkk : Strategi KPS Berorientasi PBI dapat meningkatkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa. Fokus dalam penelitian ini adalah hasil belajar kimia yang meliputi aspek kognitif, afektif, psikomotorik, selain juga aktivitas belajar dan keterampilan proses sains siswa, serta kinerja guru. Hasil penelitian menunjukkan terjadinya peningkatan hasil belajar siswa berturut-turut adalah 70,33; 80,63; dan 89,88.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut :

1. Pelaksanaan pembelajaran IPA masih dilakukan dengan metode ceramah dan menghafal saja sehingga mengakibatkan hasil belajar siswa rendah.

(19)

5

3. Apabila ditanya guru, tidak ada yang mau menjawab tetapi siswa akan menjawab secara bersamaan sehingga suaranya tidak jelas.

4. Siswa belum percaya diri atas kemampuan dirinya dalam mengerjakan sesuatu, misalnya tidak ada seorangpun siswa yang ingin membacakan hasil pekerjaanya ke depan kelas.

5. Tugas dikerjakan dengan asal-asalan dan tidak berusaha mencari lebih mendalam tentang pelajaran yang dipelajari.

1.3. Batasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah, permasalahan yang perlu dipecahkan dibatasi pada ruang lingkup penerapan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dan strategi Keterampilan Proses dalam meningkatkan hasil belajar dan menumbuhkembangkan karakter siswa. Peneliti membatasi lima karakter yang akan diteliti yakni : jujur, disiplin, tanggung jawab, percaya diri dan rasa ingin tahu. Karakter yang diteliti adalah karakter fisik pada materi perubahan wujud benda.

1.4. Rumusan Masalah

Sebagai dasar acuan untuk dapat diperoleh hasil penelitian yang akurat maka rumusan masalah pada penelitian ini :

(20)

6

2. Bagaimana tumbuh kembang nilai karakter jujur, disiplin, tanggung jawab, percaya diri dan rasa ingin tahu dengan mengimplementasikan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dan strategi Keterampilan Proses Sains (KPS) pada materi perubahan wujud benda di SDN 101760 Bulu Cina Kecamatan Hamparan Perak?.

1.5. Tujuan Penelitian

1. Mengetahui perbedaan hasil belajar dengan mengimplementasikan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dengan strategi Keterampilan Proses Sains pada materi perubahan wujud benda di SDN 101760 Bulu Cina Kecamatan Hamparan Perak.

2. Mengetahui tumbuh kembang nilai karakter jujur, disiplin, tanggung jawab, percaya diri dan rasa ingin tahu dengan mengimplementasikan strategi pembelajaran inkuiri terbimbing dan strategi Keterampilan Proses Sains (KPS) pada materi perubahan wujud benda di SDN 101760 Bulu Cina Kecamatan Hamparan Perak.

1.6. Manfaat Penelitian

1. Penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi peningkatan mutu pendidikan, dan mengembangkan khasanah ilmu pengetahuan

(21)

7

3. Diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi sekolah dalam

upaya perbaikan pembelajaran

4. Diharapkan dapat memberikan sumbangan yang berarti bagi wilayah setempat

dan pemerintah dalam upaya perbaikan pembelajaran.

5. Bagi siswa dapat menumbuhkembangkan karakter karakter jujur, disiplin,

(22)

60

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan

Berdasarkan hasil dan pembahasan beberapa kesimpulan yang disimpulkan dari hasil pembahasan tersebut dari bab sebelumnya, maka dinyatakan sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan hasil belajar dengan mengimplementasikan model pembelajaran inkuiri terbimbing dengan pendekatan Keterampilan Proses Sains pada materi perubahan wujud benda di SDN 101760 Bulu Cina Kecamatan Hamparan Perak. Berdasarkan hasil uji t dan hasil rata-rata nilai postes siswa maka dapat disimpulkan model pembelajaran inkuiri terbimbing lebih baik daripada pendekatan keterampilan proses sains di Sekolah Dasar.

2. Terdapat tumbuh kembang nilai karakter dengan mengimplementasikan pendekatan Keterampilan Proses Sains (KPS) dan model pembelajaran inkuiri terbimbing masing-masing sebesar : jujur 55,06% dan 82,03%, tanggung jawab 60% dan 84,79%, disiplin 65,48% dan 79,95 %, percaya diri 61,31% dan 83,33%, rasa ingin tahu 58,33% dan 78,82%.

(23)

61

5.2. Saran

Berdasarkan simpulan yang telah dikemu3%kakan di atas maka peneliti memberikan saran sebagai berikut :

1. Penerapan model pembelajaran inkuiri terbimbing dapat dijadikan salah satu alternatif untuk meningkatkan hasil belajar siswa terutama dalam pembelajaran IPA.

(24)

DAFTAR PUSTAKA

Agustanti. 2012. Implementasi Metode Inquiry untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi. Jurnal Online. Diakses tanggal 03 Juli 2015.

Agustanti. 2012. Implementasi Metode Inquiry untuk Meningkatkan Hasil Belajar Biologi. Jurnal Online. Diakses tanggal 03 Juli 2015.

Dewi. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Sikap Ilmiah Dan Hasil Belajar IPA. Jurnal Online. Diakses tanggal 03 Juli 2015.

Dimyati & Mudjiono. 2013. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta : Rineka Cipta.

Hindarto, N. 2010. Pendidikan Karakter Dalam Pembelajaran Fisika Modern. Semarang. Unnes.

Jacobsen, D. 2009. Metods for teaching. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Jannah, M. 2012. Pengembangan Perangkat Pembelajaran Berorientasi Nilai Karakter Melalui Inkuiri Terbimbing Materi Cahaya Pada Siswa Kelas VIII Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Online. Diakses tanggal 03 Juli 2015.

Machin. 2014. Implementasi Pendekatan Saintifik, Penanaman Karakter dan Konservasi Pada Pembelajaran Materi Pertumbuhan. Jurnal Online. Diakses tanggal 05 Juli 2015.

Martinis, Y. 2010. Desain Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta : Gaung Persada Press.

Mastachfidoh. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Prestasi Belajar Biologi Ditinjau dari Inteligensi Siswa SMA Negeri 1 Srono. Jurnal online. Diakses tanggal 03 Juli 2015.

Narni, L. 2013. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Terhadap Sikap Ilmiah Dan Hasil Belajar IPA. Jurnal online. Diakses tanggal 03 Juli 2015.

Nugroho. 2009. Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Berorientasi Keterampilan Proses. Jurnal Online. Diakses tanggal 03 Juli 2015.

Purwarto, N. 2009. Prinsip-Prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya.

(25)

Rakhmawati, D. 2013. Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berbasis Karakter Materi Ekosistem. Jurnal Online. Diakses tanggal 05 Juli 2015.

Sagala, S. 2009. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. Samatowa, U. 2011. Pembelajaran IPA di Sekolah Dasar. Jakarta : Indeks.

Sardiman. 2011. Interaksi & Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : RajaGrafindo Persada Setyanto, A. 2013. Panduan Sukses Komunikasi Belajar Mengajar. Jogjakarta : Diva

Press.

Simbolon. 2015. Metode Inkuiri Terbimbing. Online. noviansangpendiam.blogspot.com diakses tanggal 06 Juli 2015)

Sudayana, R. 2014.Statistika Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.

Suparno, P. 2007. Metodologi Pembelajaran Fisika. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma.

Suyadi. 2013. Strategi Pembelajaran Pendidikan Karakter. Bandung : Remaja Rosdakarya. Wardani. 2009. Peningkatan Hasil Belajar Siswa Melalui Pendekatan Keterampilan Proses

Sains Berorientasi Problem-Based Instruction. Jurnal Online. Diakses tanggal 03 Juli 2015.

Wijayanti. 2010. Eksplorasi Kesulitan Belajar Siswa pada Pokok Bahasan Cahaya dan Upaya Peningkatan Hasil Belajar Melalui Pembelajaran Inkuiri Terbimbing. Jurnal Online. Diakses tanggal 03 Juli 2015.

Yokhebed. 2012. Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbingterhadap Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar IPA. Jurnal Online. Diakses tanggal 03 Juli 2015.

Gambar

Gambar  3.1. Prosedur Penelitian ......................................................................
Tabel 4.1. Peningkatan Hasil Belajar  .................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Apabila terdapat keberatan atas penetapan penyedia barang/jasa tersebut diatas, kami memberi kesempatan untuk mengajukan sanggahan secara tertulis selambat-lambatnya

[r]

[r]

Pejabat Pengadaan Barang/Jasa Kegiatan APBD pada Kecamatan Lalan Kabupaten Musi Banyuasin Tahun Anggaran 2013, berdasarkan Berita Acara Hasil Pengadaan Langsung Nomor

Sebab, lingkungan yang juga dikenal dengan institusi itu merupakan tempat terjadinya proses pendidikan, yang secara umum lingkungan tersebut dapat dilihat dari

Setiap sekolah memiliki serangkaian atau seperangkat keyakinan, nilai, norma dan kebiasaan yang menjadi ciri khasnya dan senantiasa di sosialisasikan dan

Untuk mengetahui Terapi Latihan dalam meningkatkan Lingkup Gerak Sendi (LGS) akibat dari pasca gips fraktur radius 1/3 distal.. Untuk mengetahui Terapi Latihan dalam

Paket pengadaan ini terbuka untuk penyedia barang/jasa yang memenuhi persyaratan berdasarkan ijin usaha : Sewa mesin Multifunction /Sewa mesin photocopy,