• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENERUSKAN GELOMBANG PEMBARUAN DI ABAD KEDUA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENERUSKAN GELOMBANG PEMBARUAN DI ABAD KEDUA"

Copied!
1
0
0

Teks penuh

(1)

27 27

SUARA MUHAMMADIYAH 17 / 95 | 1 - 15 SEPTEMBER 2010

PEDOMAN

K

ita ungkapkan rasa syukur kehadirat Allah SwT, bahwa Persyarikatan Muhammadiyah yang kita cintai ini telah berhasil melintasi zaman satu abad dan kini memasuki abad yang ke dua. Alhamdulillah, Muhammadiyah telah mampu eksis, bertahan dan bahkan semakin berkiprah bagi kemajuan bangsa dan negara. Alhamdulillah, Muhammadiyah mampu bertahan menghadapi arus sejarah dan gelombang peradaban dan mampu menebarkan kemaslahatan dan kemanfaatan khususnya bagi bangsa Indonesia.

Tentunya, banyak warga Muhammadiyah yang bertanya, mengapa Presiden Susilo Bambang Yudoyono tidak bisa hadir secara langsung di Stadion Mandala Krida dalam acara pembukaan Muktamar ini?

Kami sampaikan dan jelaskan dengan penuh khusnudhon, bahwa Presiden Republik Indonesia memiliki hubungan batin yang dekat dengan Muhammadiyah. Karena kita semua berkeyakinan bahwa tidak mungkin ada pertentangan antara Muhammadiyah dengan pemerintah. Antara Muhammadiyah dan pemerintah selalu terjalin hubungan yang saling memerlukan .

Memang, dilihat dari keberdaannya, Muhammadiyah lebih tua dari negara. Sebagai gerakan mencerdaskan kehidupan bangsa, Muhammadiyah tentu memerlukan negara, memerlukan pemerintah. Namun, kami berkeyakinan bahwa pemerintah pun sangat memerlukan Muhammadiyah.

Oleh karena itu, kita harus bersyukur kita bisa bertemu dengan Presiden RI pada saat yang berbahagia ini (pembukaan muktamar), walaupun kita berada pada dimensi ruang dan waktu yang berbeda. Namun, kami berkeyakinan, walau sekarang kita berada di dimensi ruang yang berbeda dan terpisahkan ribuan kilometer jarak, dimensi rohani, dimensi hati di antara kita tiadalah terlalu berjarak. Dan yang paling penting antara Muhammadiyah dan pemerintah memiliki visi yang sama yaitu untuk Indonesia yang sejahtera, adil, makmur, berdaulat, dan bermartabat.

Bagi Muhammadiyah yang lahir jauh sebelum negara ada, dan Alhamdulillah telah mampu lebih dahulu berkiprah bagi bangsa dan negara. Muhammadiyah selalu ada di garda terdepan dalam perjuangan menegakkan kemerdekaan Indonesia. Oleh karenanya Muhammadiyah merasa ikut bertanggung jawab terhadap masa depan bangsa dan negara ini. Karena sejatinya Muhammadiyah adalah gerakan pencerahan. Gerakan untuk

mencerdaskan kehidupan bangsa.

Oleh karena itu, Muhammadiyah sepanjang satu abad perjalanan dan kehidupannya, Alhamdulillah telah mampu berbuat untuk mencerdaskan kehidupan rakyat Indonesia. Dengan ribuan amal usaha, lembaga-lembaga pendidikan, lembaga-lembaga pelayanan kesehatan, lembaga-lembaga pelayanan sosial, pemberdayaan ekonomi dan tentu dakwah pencerahan.

Gerakan pencerahan Muhammadiyah berdimensi pembebasan, pemberdayaan dan pemajuan . Oleh karena itulah Milad Satu Abad Muhammadiyah kita beri tema “Tak kenal lelah, berkiprah, mendidik dan memajukan bangsa untuk terwujudnya peradaban utama”.

Muhammadiyah takkan kenal lelah berkiprah bagaimanapun cuaca kehidupan nasional kita. Muhammadiyah takkan kenal lelah berkiprah, siapa pun pemerintah Indonesia.

Kalau Muhammadiyah ibarat matahari, dan negara adalah bumi. Bumi diciptakan karena ada matahari, dan matahari diciptakan untuk ada bumi. Maka, matahari takkan pernah berhenti bersinar, selama bumi masih berputar. Matahari takkan pernah berhenti menyinari walaupun terjadi tsunami di muka bumi. Itulah Muhammadiyah selama ini, bagaikan ungkapan “Suminaring Surya Cahyaning Nagari”. Yaitu, Sang Surya yang menyinari bumi dan memberikan manfaat bagi kehidupan bersama.

Memasuki abad kedua ini, marilah kita bersatupadu melanjutkan pengabdian dan perjuangan kita bagi bangsa dan negara. Memasuki abad kedua Muhammadiyah kita mantapkan tekad untuk meneruskan “the seconds wave of tajdid”, yaitu gelombang pembaruan abad kedua. Untuk itulah lewat Muktamar kita kali ini kita canangkan “Gerak Melintasi Zaman; Dakwah dan Tajdid Melintasi Zaman Menuju Peradaban Utama”

Sejumlah materi untuk itu telah disiapkan antara lain pernyataan pikiran Muhammadiyah abad kedua yang memuat refleksi, evaluasi, dan instrospeksi terhadap perjalanan Muhammadiyah abad yang lalu, dan juga sejumlah proyeksi kedepan, merumuskan agenda-agenda strategis, nilai-nilai keutamaan apa yang perlu kita tampilkan pada abad yang akan datang.lmjr8

Disarikan dari Pidato Iftitah pada Pembukaan Muktamar Satu Abad Muhammadiyah (Muktamar Muhammadiyah Ke-46) di Stadion Mandala Krida, Yogyakarta, 3 Juli 2010.

MENERUSKAN

GELOMBANG PEMBARUAN

DI ABAD KEDUA

PROF. DR. H. DIN SYAMSUDDIN

De

m

o (Vi

si

t ht

tp:

//www.pdfspl

itm

erge

r.c

om

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini menggunakan data dari BMKG berupa data unsur-unsur iklim yang terdiri dari: kelembaban udara, tekanan udara, curah hujan, lamanya penyinaran

Dalam investigasinya Healy menggunakan logika batas-bawah (bogey) dan batas-atas (cap) dari.. Manajemen laba dilakukan dengan menggunakan akrual diskresioner, yang

Meski hukuman sebagai apresiasi yang negatif, tetapi bila dilakukan dengan tepat dan bijak akan berfungsi sebagai alat motivasi yang baik dan efektif. Hukuman merupakan

Berdasarkan empat langkah penjabaran strategi-strategi di atas, dapat diambil keputusan manajemen ICT yang dianggap paling tepat sebagai berikut: 1) Kepala sekolah mengirimkan

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul ”Pengembangan Lembar Kerja

Di saat beberapa gerakan Islam lain menentang pasar neoliberal dengan mengeksploitasi Islam sebagai wacana politik untuk mengekspresikan kepentingannya, dan mereka menjadi

Profil Total Rugi – rugi dan Profil Tegangan pada Tiap Titik Interkoneksi dengan Penggunaan Kawat Berluas Penampang 300 mm 2 (Verifikasi)

Pertama : manajemen lebih luas dan lebih besar peranannya dibandingkan dengan administrasi, kedua : administrasi lebih luas dan lebih berperan daripada manajemen, dan yang