i
PEMBELAJARAN SHALAT BAGI ANAK USIA DINI DI TK ABA MUZDALIFAH WAGIR
KABUPATEN MALANG
SKRIPSI
Oleh: SITI FAUZIAH NIM: 201110010322113
Dibiayai oleh Kementrian Agama RI untuk Guru PAI pada Sekolah (Reguler) Angkatan Tahun 2011
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM
ii
PEMBELAJARAN SHALAT BAGI ANAK USIA DINI DI TK ABA MUZDALIFAH WAGIR
KABUPATEN MALANG
Diajukan kepada Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang untuk memenuhi salah satu persyaratan
dalam menyelesaikan Program Sarjana Strata Satu (S1)
SKRIPSI
Oleh: SITI FAUZIAH NIM: 201110010322113
Dibiayai oleh Kementrian Agama RI untuk Guru PAI pada Sekolah (Reguler) Angkatan Tahun 2011
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG FAKULTAS AGAMA ISLAM
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
PEMBELAJARAN SHALAT BAGI ANAK USIA DINI DI TK ABA MUZDALIFAH WAGIR
KABUPATEN MALANG
SKRIPSI
Oleh : SITI FAUZIAH NIM. 201110010322113
Disetujui oleh :
Pembimbing I Pembimbing II
iv
LEMBAR PENGESAHAN
SKRIPSI
Dipertahankan di depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang,
dan diterima untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Pada tanggal : 2 Mei 2015
Dewan Penguji Tanda Tangan
1. Drs.Faridi, M.Si 1. ………
2. Drs. Sunarto, M.Ag 2. ………
3. Drs. Nurul Humaidi, M.Ag 3. ………
4. Dra. Romelah, M.Ag 4. ………
Mengesahkan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang
Dekan
v
SURAT PERNYATAAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Siti Fauziah
NIM : 201110010322113
Tempat / tgl. Lahir : Malang, 22 Februari 1985
Jurusan / Fakultas : Agama Islam / Tarbiyah Menyatakan bahwa tugas akhir / skripsi dengan judul :
PEMBELAJARAN SHALAT BAGI ANAK USIA DINI DI TK ABA MUZDALIFAH WAGIR
KABUPATEN MALANG
Adalah bukan merupakan karya orang lain, baik sebagian maupun keseluruhan, kecuali dalam bentuk kutipan yang telah disebutkan sumbernya. Demikian
surat peryataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan apabila pernyataan ini kami tidak benar, kami bersedia mendapat sanksi akademis.
Malang, 2 Mei 2015
i
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT. atas segala nikmat, rahmat dan anugrah-Nya, karya tulis ini dapat terselesaikan dengan lancar.
Shalawat dan salam semoga tetap tercurahkan untuk nabi Muhammad Saw. yang telah memberi suri tauladan yang baik kepada semua umatnya agar mereka dapat hidup bahagia dan selamat di dunia dan akherat, sesuai dengan ajaran Allah SWT.
Skripsi ini diajukan kepada Fakultas Agama Islam Jurusan Tarbiyah Universitas Muhammadiyah Malang, sebagai syarat mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan
Islam.
Menjadi keharusan bagi penulis untuk menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak yang telah memberikan motivasi, bantuan dan bimbingan sehingga
skripsi dapat terselesaikan dengan tepat waktu. Ucapan terimakasih penulis sampaikan kepada yang terhormat :
1. Ibunda penulis Sulistin, yang senantiasa memberikan motivasi dan selalu mendo’akan anak-anaknya.
2. Kementerian Agama Republik Indonesia yang telah memberi peluang bagi
penulis dengan kuliah beasiswa sehingga dapat mengikuti perkuliahan.
3. Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang,
ii
4. Dosen pembimbing II, Drs. Sunarto, M.Ag, yang tidak ada bosan-bosannya memberikan pengarahan dan bantuan agar karya tulis terselesaikan dengan
baik.
5. Bapak dan Ibu Dosen dan seluruh staff administrasi di Jurusan Tarbiyah Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Malang.
6. Ibu Indah Rahayu, S.Pd. sebagai Kepala Sekolah TK ABA Muzdalifah Wagir sekaligus guru kelas A1, dan Ibu Nur Inayati, guru pembimbing kelas
A2, telah memberikan izin dan mendukung pelaksanaan penelitian.
7. Suami penulis Jainuri yang tidak pernah lelah untuk mendukung baik materi maupun non materi dan selalu sayang dan setia dan kedua putri penulis, Dewi
Nur Afifatul M. dan Dewi Nabilla Khoirun Nisa’ yang selalu menjadi penyemangat bagi penulis.
8. Teman-teman mahasiswa Program Beasiswa Kemenag RI angkatan 2011. 9. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu-persatu,
Penulis hanya dapat mengucapkan terima kasih, semoga motivasi, arahan,
bantuan dan dukungan tersebut mendapatkan balasan yaitu kebaikan dan pahala yang setimpal dari Allah SWT. yang Maha Kuasa, Adil dan Bijaksana
Malang, 2 Mei 2015
iii
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Data Personalia TK ABA Muzdalifah ... 45
Tabel 2 Sarana dan Prasarana Penbelajaran Shalat... 60
DAFTAR LAMPIRAN Lampiran 1. Daftar Peserta Didik Kelas A TK ABA Muzdalifah…….71
Lampiran 2. Lembar Pedoman Wawancara……….. 72
Lampiran 3. Lembar Panduan Observasi………...77
Lampiran 4 Panduan Dokumentasi………...78
iv DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR TABEL ...iii
DAFTAR LAMPIRAN ...iii
DAFTAR ISI ... iv
ABSTRAK ... vii
BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1
B.Rumusan Masalah ... 6
C.Tujuan Penulisan ... 6
D.Manfaat Penelitian ... 7
E.Batasan Istilah ... 8
F. Sistematika Penulisan ... 10
BAB II KAJIAN PUSTAKA A.Pembelajaran Shalat ... 12
1. Pengertian dan Faktor yang Mempengaruhi Pembelajaran ... 12
2. Shalat ... 16
a. Pengertian Shalat ... 16
b. Kedudukan Shalat ... 17
c. Hukum Shalat ... 19
d. Tata Cara Shalat... 20
B.Anak Usia Dini ... 26
v BAB III METODE PENELITIAN
A.Pendekatan Penelitian ... 36
B.Lokasi Penelitian ... 37
C.Informan Penelitian ... 37
D.Metode Pengumpulan Data ... 38
E.Teknik Analisis Data ... 41
BAB IV HASIL PENELITIAN A. Latar Belakang Objek Penelitian ... 44
1. Sejarah TK ABA Muzdalifah Wagir ... 44
2. Visi dan Misi TK ABA Muzdalifah Wagir ... 45
3. Fungsi TK ABA Muzdalifah Wagir ... 46
4. Struktur Organisasi TK ABA Muzdalifah Wagir ... 46
5. Jumlah Tenaga Pengajar TK ABA Muzdalifah Wagir ... 47
6. Jumlah Peserta Didik TK ABA Muzdalifah Wagir ... 48
7. Bangunan TK ABA Muzdalifah Wagir ... 48
B. Penyajian dan Analisis Data 1) Proses Pelaksanaan Pembelajaran Shalat di TK ABA Muzdalifah Wagir ... 49
a. Perencanaan... 49
b. Pelaksanaan Pembelajaran Shalat di TK ABA Muzdalifah Wagir ... 50
c. Evaluasi ... 56
vi
a. Faktor Pendukung ... 58 b. Faktor Penghambat ... 61
3) Hasil Pembelajaran Shalat di TK ABA Muzdalifah Wagir ... 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ... 65
B. Saran ... 66 DAFTAR PUSTAKA ... 68
68
DAFTAR PUSTAKA
Abdurrahman, Abu. (2009). Shahih Fiqih Sunnah, Jakart: Pustaka as-Sunnah. Assayuthi, Bashari.( 1997). Fiqih Shalat. Jakarta: Lentera.
Asy Syidiqi, Hasbi.( 1976). Pedoman Shalat. Jakarta: Bulan Bintang. Asep Jihad, Adul Haris. (2008). Evaluasi Pembelajaran.Yogyakarta: Multi
Pressindo.
Bungin, Burhan .(2011) Metode Penelitian Kualitatif. ; Jakarta : Rajawali Pres. Bungin, Burhan.( 2007) Penelitian Kualitatif, Jakarta : Kencana Prenada Media
Group,
Dokumentasi sarana dan prasarana diperoleh pada tanggal 10 April 2015
Mutiah, Diana, (2010). Psikologi Belajar Anak Usia Dini, Jakarta: Kencana. Muslich, Masnur, (2009). Bagaimana Menulis Skripsi ?, Jakarta : Bumi Aksara Observasi Pembelajaran Shalat, hari Jum’at tanggal 27 Maret 2015
Hamalik, Oemar. (2008) Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta; Bumi Aksara. Hadits Riwayat Al-Bukhari no. 8 dan Muslim hadits no. 16
Hadits Riwayat Al-Tirmidzi , Al-Nasa’I, Ibn Majah, Ahmad dan al-Thabrani.
Hadits Riwayat Al-Tirmidzi 1/417:213
69
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional,( 2008) Kamus Bahasa Indoesia.
Jakarta.
Pembelajaran Shalat Anak Usia Dini di akses pada tanggal 25 Maret 2015 dari http://newsajadahforkid.multiply.com/
Rachman, Fauzi, (2002). Islamic Parenting. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Rajab, Ibnu.( 2002 ) Panduan Ilmu dan Hikmah Jami’ul- Ulum wal-Hika, Jakarta: Mu’assasah Ar-Risalah.
Suyadi. (2014). Teori Pembelajaran Anak Usia Dini , Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Sabiq, Al-Sayyid, Fiqih al-Sunnah I, Bayrut :Dar al-Fikr
Sugiyono. (2009). Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif Kualitatif R&D, Bandung, Alfabeta.
Sugiyono.( 2007) Metode Penelitian Pendidikan :Pendekatan Kuantitatif Kualitatif R&D. Bandung : Alfabeta.
Sutrisno, Hadi, (1989) Metodologi Research (rev. Ed). Yogyakarta: Andi Offsel Susanto, Ahmad. (2011)Perkembangan Anak Usia Dini, Jakarta: Kencana. Sanjaya, Wina. ( 20008) Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta:
Kencana Prenada Media Group.
Tafsir, Ahmad. (2006). Filsafat Pendidikan Islam, Bandung: Remaja Rosda Karya.
70
Undang-Undang Pendidikan Nasional N0. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional, pasal 1 ayat 14
Undang-Undang Pendidikan Nasional N0. 20 Tahun 2003, tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 28 ayat 1-6
Uyu Wahyudi, Mubiar Agustin.( 2011) Penilaian Perkembangan Anak Usia Dini,
Bandung : PT Rafika Aditama.
Wawancara dengan Ibu Indah Rahayu S.Pd kepala sekolah sekaligus guru kelas
A1, hari Jum’at, tanggal 20 Maret 2015
Wawancara dengan guru kelas A2 di TK ABA Muzdalifah, Ibu Nur Inayati pada
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Usia dini adalah usia emas (golden age), yang merupakan salah satu tahapan terpenting pada perkembangan potensi atau kecerdasan peserta didik. Pada usia dini selalu memiliki rasa ingin mengetahui dan mempelajari banyak
hal. Menurut Suyadi; “Anak usia dini selalu diwarnai keberhasilan mempelajari banyak hal dan menaruh optimisme yang tinggi untuk berhasil, meskipun dalam praktiknya masih banyak kekurangan.”1
Masa golden age hanya sekali dialami oleh peserta didik dan selanjutnya mereka berada pada tahapan yang berbeda. Oleh karena itu
hendaknya masa ini dimanfaatkan dengan memberikan stimulasi atau rangsangan yang dapat mengembangkan potensi peserta didik dengan optimal. “Inilah masa dimana perkembangan intellectual quotient (IQ),
emotional quotient (EQ) dan spiritual quotient (SQ) sangat dibutuhkan.” 2 Semakin banyak stimulasi yang diberikan kepada peserta didik maka
semakin tinggi tingkat perkembangan mereka. Dibuktikan dari temuan
neurosains mengenai otak anak yaitu:
“Bahwa ketika anak lahir sel-sel otaknya mencapai 100 miliar, tetapi belum saling berhubungan kecuali hanya sedikit, yaitu hanya sel-sel otak yang mengendalikan detak jantung, pernafasan, gerak reflek, pendengaran dan naluri hidup. Ketika anak usia 3 tahun sel otak telah membentuk sekitar 1.000 triliun jaringan koneksi atau sinapsis. Jumlah
1
Suyadi. Teori Pembelajaran Anak Usia Dini (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2014), hal. 30
2
2
ini 2 kali banyak dari yang dimiliki orang dewasa. Sebuah sel otak dapat berhubungan dengan 15.000 sel lain. Sinaps-sinaps yang jarang digunakan akan mati sedangkan yang sering digunakan akan semakin kuat dan permanen. Setiap rangsangan atau stimulasi yang diterima anak akan melahirkan sambungan-sambungan baru atau memperkuat sambungan yang sudah ada.”3
Temuan neurosains mengenai otak anak di atas menunjukkan bahwa sangat penting pemberian stimulasi kepada peserta didik usia dini agar sinapsis - sinapsis dapat berfungsi dan secara otomatis akan memacu pada
aspek-aspek perkembangan peserta didik. Sedangkan kurangnya adanya stimulasi akan menyebabkan perkembangan otak tidak berkembang dengan optimal. Stimulasi yang dimaksudkan di sini adalah pemberian pendidikan.
Hakikat pendidikan adalah “membentuk manusia sempurna atau insan kamil. Manusia yang sempurna adalah manusia yang berkembang seluruh potensi atau kecerdasan, baik potensi jasmani, ruhani, maupun akal.”4 Sama halnya dengan pendidikan anak usia dini, pada hakikatnya adalah “pendidikan yang diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi
pertumbuhan dan perkembangan peserta didik secara menyeluruh atau menekankan pada seluruh aspek kepribadian peserta didik.”5 Jadi pendidikan
sebagai upaya membantu peserta didik menjadi manusia yang lebih baik, dengan memberi dasar kepribadian peserta didik dalam sikap, perilaku, daya cipta serta kecerdasan, seperti mampu dalam mengendalikan diri, memiliki
pengetahuan dan memiliki rasa cinta dan kasih sayang.
3
Suyadi loc. Cit ., hal. 31
4
Ahmad Tafsir. Filsafat Pendidikan Islam (Bandung: Remaja Rosda Karya, 2006) hal. 32
5
3
Pendidikan anak usia dini (PAUD) telah dinyatakan di dalam Undang- Undang Pendidikan Nasional Nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional pasal 28 pada ayat 1-6 sebagai berikut:
1. Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar;
2. Pendidikan anak usia dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal atau informal;
3. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal: TK, RA atau bentuk lainnya yang sederajat;
4. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan nonformal: KB, TPA, atau bentuk lainnya yang sederajat;
5. Pendidikan anak usia dini jalur pendidikan informal: pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan dan 6. Ketentuan yang mengenai pendidikan anak usia dini sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), ayat (2), ayat (3), dan ayat (4), diatur lebih lanjut diatur dengan peraturan pemerintah.6
Merujuk pada Undang-Undang Pendidikan Nasional di atas bahwa pendidikan anak usia dini dapat diselenggarkan melalui tiga jalur pendidikan
yaitu :
1. Pendidikan formal seperti TK, RA dan bentuk pendidikan lain yang sederajat,
2. Pendidikan nonformal seperti KB, TPA dan bentuk pendidikan lain yang sederajat dan
3. Pendidikan informal seperti pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan.
Taman Kanak-kanak (TK) yaitu salah satu lembaga formal pendidikan
anak usia dini yang memberikan kesempatan bagi peserta didik untuk
6
4
mengembangkan kepribadian dan potensi secara maksimal dan menyediakan berbagai kegiatan yang dapat mengembangkan berbagai aspek diantaranya
meliputi kognitif, bahasa, sosial, emosional, fisik, dan motorik.
Pendidikan peserta didik menjadi tangung jawab guru sebagai fasilitor yaitu dengan memberikan pembelajaran, bimbingan dan dapat menjadi
teladan yang baik dan benar kepada peserta didik. Demikian pula pembelajaran shalat menjadi tanggung jawab guru, maka guru berkewajiban
untuk merencanakan dan melaksanakan pembelajaran shalat dengan cara yang kreatif, sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik.
Pembelajaran shalat diberikan kepada peserta didik sebagai sarana
untuk mempersiapkan dan melatih dalam melaksanakan tugas dan kewajiban kepada Allah SWT saat peserta didik telah menjelang tamyiz (baliqh). Sesuai dengan ajaran Islam mengenai perintah mengerjakan shalat kepada anak, disebutkan dalam sabda Rasulullah sebagai berikut:
ﷲا ﻰ ﷲا لْﻮﺳر لﺎﻗ هﺪﺟ ْﻦ ، ﮫْﯿ أ ْﻦ ، ْﯿ ﻦْ وﺮْ ْﻦ
ﺎﮭْﯿ ْ ھْﻮ ﺮْ او ،ﺎً ْﺳ اْﻮﻐ اذإ ةﺎ ﺎ ْ ﻛدﺎ ْوأ اْوﺮ ﺳو ﮫْﯿ
،اًﺮْ اْﻮﻐ اذإ
ﺟﺎ ْا ﻰﻓ ْ ﮭﻨْﯿ اْﻮﻗﺮﻓو
.
“Dari Amr bin Syu’aib dari bapaknya dari kakeknya ia berkata, Rasulullah SAW. Bersabda, “perintahkan anak-anak kalian mengerjakan shalat apabila usia mereka telah mencapai tujuh tahun, dan pukullah mereka ( lalai shalat)telah mencapai sepuluh tahun. Dan pisahkanlah tempat tidur mereka.”7
7
5
Dari hadits Rasulullah di atas, bahwa anak usia 7 tahun sudah diperintahkan untuk shalat, dan dipukul jika telah mencapai usia 10 tahun
apabila lalai melakukan shalat. Sedangkan peserta didik usia dini belum mencapai usia 7 tahun dan perintah melaksanakan shalat belum ditujukankan kepada mereka. Suatu upaya dalam pembiasaan dan mengenalkan tatacara
shalat mulai dari gerakan, bacaan do’a dan ayat-ayat al-Quran dalam shalat, perlu dilakukan pembelajaran shalat mulai usia dini.
TK ABA Muzdalifah kecamatan Wagir kabupaten Malang memberikan pembelajaran shalat kepada peserta didik usia dini, selain dapat menghasilkan output peserta didik yang terampil dalam melaksanakan shalat
dan cukup hafal do’a-do’a dalam shalat. TK ABA Muzdalifah juga semakin diminati oleh masyarakat, dibuktikan dengan semakin meningkatnya jumlah
peserta didik, dan TK ABA Muzdalifah merupakan tempat peneliti mengajar. Hal tersebut sangat menarik dan mendukung untuk dilakukan penelitian tentang pembelajaran shalat bagi anak usia dini dan peneliti
memutuskan bahwa Pembelajaran Shalat bagi Anak Usia Dini di TK ABA Muzdalifah Kecamatan Wagir Kabupaten Malang sebagai judul dalam
6 B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penulis dapat merumuskan beberapa
masalah adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana proses pembelajaran shalat bagi anak usia dini di TK ABA
Muzdalifah ?
2. Apa faktor pendukung dan penghambat proses pembelajaran shalat bagi anak usia dini di TK ABA Muzdalifah ?
3. Bagaimana hasil pembelajaran shalat bagi anak usia dini di TK ABA Muzdalifah ?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini ialah :
1. Mendeskripsikan proses pembelajaran shalat bagi anak usia dini di TK
ABA Muzdalifah.
2. Mengidentifikasi faktor pendukung dan penghambat proses pembelajaran shalat bagi anak usia dini di TK ABA Muzdalifah.
7 D. Manfaat Penelitian
1. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan pengalaman yang berharga, upaya peningkatan mutu pendidikan dan guna menambah wawasan tentang pembelajaran shalat bagi anak usia dini di TK ABA Muzdalifah
2. Bagi Sekolah
Penelitian ini menjadi bahan untuk mengetahui tingkat keberhasilan dan
memudahkan dalam mengambil kebijakan-kebijakan tentang proses pembelajaran shalat bagi anak usia dini khususnya di TK ABA Muzdalifah.
3. Bagi Orang Tua
Dapat memperoleh informasi dan menambah motivasi dalam usaha
meningkatkan pembelajaran shalat pada peserta didik. Khususnya kerja sama orang tua dan sekolah dalam meningkatkan prestasi belajar shalat peserta didik sehingga tercapai tujuan pendidikan dalam keluarga dan
sekolah. 4. Bagi Pembaca
Pembaca dapat mengetahui peristiwa atau aktivitas pembelajaran shalat yang terjadi di TK ABA Muzdalifah. Secara umum penelitian ini diharapkan sebagai rujukan untuk berbagai kebutuhan dan sebagai
8 E. Batasan Istilah
Guna memfokuskan pembahasan dalam penelitian maka batasan
istilah perlu disajikan agar peneliti lebih mudah untuk mencapai tujuan penelitian ini.
1. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran menurut Kamus Bahasa Indoesia adalah “proses, cara dan perbuatan menjadikan orang belajar.”8 Maksud pembelajaran
pada penelitian ini adalah proses pembelajaran yang terjadi di TK ABA Muzdalifah yang meliputi beberapa hal yaitu:
a. Kegiatan belajar yang dilakukan oleh peserta didik
b. Cara atau strategi guru dalam menyampaikan materi
c. Upaya yang dilakukan guru untuk memudahan peserta didik dalam
memahami materi yang disampaikan
d. Media yang digunakan dalam proses pembelajaran
e. Penilaian terhadap hasil belajar yang dilakukan oleh peserta didik..
2. Pengertian Shalat
Menurut bahasa shalat berarti “
ءﺎ
ﺪ ا
(
do’a) atau rahmat” dansecara menurut istilah “suatu ibadah yang terdiri dari ucapan dan
perbuatan tertentu yang dibuka dengan takbir dan ditutup dengan salam.”9
8
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Bahasa Indoesia. (Jakarta : 2008) hal. 24
9
9
Maksud pembelajaran shalat pada penelitian ini adalah kegiatan pembelajaran secara menyeluruh mengenai hal yang berhubungan dengan
tata cara shalat yaitu sebagai berikut :
a. Gerakan-gerakan yang dilakukan dalam shalat b. Bacaan-bacaan do’a dalam shalat
c. Ayat-ayat al-Quran yang dibaca dalam shalat
Semua aspek tersebut diupayakan dapat dikuasai dan dipraktekkan
oleh peserta didik. Pembelajaran shalat lebih ditekankan pada pembelajaran shalat dhuha karena waktu yang bertepatan dan memungkinkan untuk melakukan shalat dhuha.
3. Pengertian Anak Usia Dini
Anak usia dini adalah sekelompok anak yang berada dalam proses
pertumbuhan dan perkembangan yang bersifat unik, artinya memiliki pertumbuhan dan perkembangan fisik, kecerdasan, sosial emosional, bahasa dan komunikasi secara bertahap. Tahapan tersebut dibagi menjadi
tiga tingkatan yaitu:
a. Masa bayi yaitu usia 0 sampai dengan 12 bulan
b. Masa toddler atau balita, usia 1 tahun sampai dengan 3 tahun dan c. Masa early chil atau usia pra sekolah, usia 3 - 6 tahun.10
Istilah anak usia dini yang dimaksud pada penelitian ini adalah
peserta didik berusia 4-6 tahun yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan pada berbagai aspek yaitu :
10
10 a. Aspek fisik
b. Aspek intelijensi
c. Aspek bahasa d. Aspek sosial e. Aspek moral
Melalui pendekatan pembelajaran yang terpusat pada peserta didik, seperti memberikan stimulus melalui pembelajaran shalat, diharapkan
dapat membantu pertumbuhan dan perkembangan peserta didik secara menyeluruh pada aspek perkembangan mereka serta peserta didik dapat secara aktif berinteraksi sehingga mendapatkan hasil pembelajaran yang
mampu mengantarkan peserta didik untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan selanjutnya.
F. Sistematika Penulisan
Guna memudahkan pembahasan dalam skripsi ini, penulisan skripsi
ini disusun secara sistematika yang merupakan urutan yang saling berkaitan antara bab satu dengan bab yang lain. Sistimatika pembahasannya adalah
sebagai berikut:
Bab I : Pendahuluan; terdiri dari latar belakang masalah, rumusan masalah,
tujuaan penelitia, manfaat penelitian, batasan istilah, dan sistematika penulisan.
Bab II :Tinjauan Pustaka; terdiri dari pembahasan tentang landasan
11
Bab III : Metode Penelitian; terdiri dari pendekatan penelitian, pemilihan wilayah penelitian, penentuan obyek, penentuan informan, sumber
data yang dari wawancara, observasi, dokumentasi dan teknis analisis data.
Bab IV : Hasil Penelitian; terdiri dari penyajian data berupa profil lembaga,
hasil wawancara, hasil observasi dan dokumentasi. dalam bab ini berupa pembahasan proses pembelajaran faktor pendukung dan
penghambat pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran shalat di TK ABA Muzdalifah.
Bab V : Kesimpulan dan Saran; terdiri tantang kesimpulan dari pembahasan
yang telah dilakukan yaitu mengenai pembelajaran shalat di TK ABA Muzdalifah, saran-saran dan bagian terakhir pada skripsi ini