• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS DISPARITAS PENDAPATAN ANTAR KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2008 – 2013

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS DISPARITAS PENDAPATAN ANTAR KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2008 – 2013"

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

viii

ANALISIS DISPARITAS PENDAPATAN ANTAR KABUPATEN/KOTA DI JAWA TIMUR TAHUN 2008 – 2013

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Oleh :

LAILATUL KHUSNAH 201110180311059

ILMU EKONOMI STUDI PEMBANGUNAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(2)
(3)
(4)

xii

PERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan untuk :

Nenek dan kakek, Kedua Orang Tua yang telah mencurahkan segala cinta

dan kasih saying memberikan banyak wejangan, semangat, doa dan motivasi

yang tiada henti

Untuk Teman-Teman IESP UMM Angkatan 2011

(5)

xiii ABSTRAK

Judul: “Analisis Disparitas Pendapatan antar Kabupaten/Kota di Jawa Timur Tahun 2008-2013”

Penelitian ini menjelaskan tentang tingkat disparitas pendapatan antar Kabupaten/Kota di Jawa Timur pada tahun 2008-2013. Pembangunan dan pertumbuhan ekonomi bagaikan dua sisi mata uang, saling melengkapi untuk mewujudkan kesejahteraan. Pembangunan ekonomi tidak dapat diukur semata-semata dari tingkat pertumbuhan pendapatan atau pendapatan perkapita, namun harus pula dilihat bagaimana pendapatan tersebut didistribusikan kepada penduduk dalam arti siapa yang mengenyam hasil pembangunan tersebut.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat disparitas pendapatan antar Kabupaten/Kota di Jawa Timur, kemudian mengetahui pengaruh Dana Alokasi Umum, Produk Domestik Regional Bruto dan tenaga kerja terdidik terhadap disparitas pendapatan antar Kabupaten/Kota di Jawa Timur dan pembuktian hipotesis kuznets di Jawa Timur.

Teknik analisis yang digunakan adalah Indeks Entropy Theil untuk mengukur disparitas pendapatan, kemudian regresi linear berganda dengan metode Random Effects Model (REM), analisis Trend pertumbuhan ekonomi terhadap disparitas pendapatan di Jatim sebagai pembuktian hipotesis kuznet serta analisis korelasi untuk mengetahui hubungan antara pertumbuhan ekonomi dan disparitas pendapatan di Jawa Timur. Hasil penelitian menunjukan disparitas pendapatan rata-rata kabupaten/kota di jawa timur adalah tinggi. Secara simultan variabel DAU, PDRB dan Tenaga Kerja Terdidik signifikan terhadap disparitas pendapatan antar Kabupaten/Kota di Jawa Timur pada tahun 2008-2013. Kemudian, secara parsial Dana Alokasi Umum berpengaruh negatif dan signifikan terhadap Indeks Entropy Theil (IET), sedangkan produk domestik bruto berpengaruh positif dan signifikan terhadap Indeks Entropy Theil (IET). Namun, tenaga kerja terdidik berpengaruh negative tidak signifikan terhadap Indeks Entropy Theil (IET). Indeks Entropy Theil merupakan suatu tolok ukur yang menggambarkan tingkat disparitas (kesenjangan) distribusi tingkat disparitas (kesenjangan) distribusi pendapatan regional yang penyebabnya sangat kompleks baik dari aspek ekonomi maupun sosial dan lainnya. Maka diperlukan penelitian mendalam secara teoritis maupun empiris dalam mengupas disparitas pendapatan antar wilayah agar kue pendapatan nasional maupun regional dapat didistribusikan secara merata.

(6)

xiv ABSTRACT

The title "Analysis of Income Disparities among districts / cities in East Java in 2008 -2013"

This study describes the level of income disparity among districts / cities in East Java in 2008-2013. Economic growth and development are like two sides of a coin, are complementary to the welfare. Economic development can not be measured solely on the rate of growth of per capita income or income, but must also be seen how the revenue is distributed to the population in the sense of who those development products.

This study aims to determine the level of income disparity among districts / cities in East Java, then determine the influence of the General Allocation Fund, Gross Domestic Product and educated workforce to income disparities among districts / cities in East Java and proving the hypothesis kuznets in EAST java.

The analysis technique used is Entropy Theil index to measure income disparity, and multiple linear regression by the method of Random Effects Model (REM) and trend analysis of the economic growth in East Java income disparity as proof Kuznets hypothesis. The results showed the average income disparity districts / cities in East Java is high. Simultaneously variable DAU, GDP and Educated Workforce significant against income disparities among districts / cities in East Java in 2008-2013. Then, the General Allocation Fund partially significant negative effect on Entropy Theil index (IET), while the gross domestic product and a significant positive effect on Entropy Theil index (IET). However, educated workforce is not significant to Entropy Theil index (IET). Entropy Theil index is an overview of the level of disparity (gap) regional income distribution which cause very complex both from the economic and social aspects and others. It would require in-depth study theoretically and empirically in peeling income disparities between regions in order cake national and regional income can be distributed evently.

(7)

xv

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidyahNya yang telah diberikan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Analisis Disparitas Pendapatan antar Kabupaten/Kota di Jawa Timur tahun 2008-2013”.

Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai drajat Sarjana Strata-1, dan lebih dari itu sesungguhnya penelitian ini merupakan rangkumam dari proses pembelajaran yang telah ditempuh selama masa perkuliahan.

Selama proses penyusunan tugas akhir ini, banyak pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada saya. Sebagai ucapan syukur, dalam kesempatan ini saya ingin mengucapkan terimakasih kepada:

1. Bapak Dr. Muhadjir Effendy,M.AP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Bapak Dr. Nazaruddin Malik, S.E, M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Malang.

(8)

xvi

4. Dosen FEB UMM, terutama dosen jurusan IESP. Terimakasih atas ilmu yang diberikan semoga ilmu yang saya dapatkan barakah serta dapat mengantarkan beliau-beliau atas catatan amal jariah yang berbuah syurga nantinya.Aaamiin. 5. Kakek,Nenek, Bapak, Ibu, Kakak, Adik, serta keluarga besar di Kediri yang

tak dapat disebut satu persatu. Terimakasih selalu menyematkan Do’a terbaik

dan dukungan kepada saya.

6. Teman-teman di semasa kuliah di UMM maupun luar kampus yang selalu menemani,menghibur dan menyelipkan do’a bagi saya, khususnya satu jurusan IESP UMM angakatan 2011 yang selalu memberikan semangat dalam menyelesaikan tugas akhir ini.

7. Kakak-kakak dan adik-adikku di FPED (Forum Pengkajian Ekonomi Syari’ah dan Dakwah) yang selalu memberi dukungan serta berjalan selaras untuk menempa diri dan saling mengingatkan menjadi pribadi yang lebih baik. 8. Teman-teman FLAC (Future Leader For Anti Corruption) yang selalu

memberi dukungan dan menularkan semangatnya.

9. Teman-teman di rumah kost serta rekan-rekan dan semua pihak yang belum saya sebutkan satu per satu dalam lembaran ini.

Tak terlepas dari segala keterbatasan dan kekurangan, saya persembahakan karya tulis ini kepada siapapun yang membutuhkannya. Kritik dan saran dari semua pihak sangat saya harapkan untuk penyempurnaan karya-karya saya selanjutnya. Terimakasih.

(9)

xvii DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN HALAMAN ORISINALITAS

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 8

B. Rumusan Masalah ... 8

C. Batasan Masalah... 8

D. Tujuan Penelitian ... 9

E. Manfaat Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11

A. Penelitian Terdahulu ... 11

B. Landasan Teori ... 14

1. Pembangunan dan Pertumbuhan Ekonomi ... 14

2. Teori Ketimpangan Pendapatan antar Daerah... 16

(10)

xviii

E. Variabel dan Definisi Operasional Variabel ... 37

F. Metode Analisis ……….. 39

1. Analisis dan Estimasi Model Regresi ………... 39

2. Analisis Trend dan Korelasi Person ………. 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 48

A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 48

1. Letak Geografis Wilayah Jawa Timur ... 48

2. Perkembangan Ekonomi Jawa Timur ……… .. 50

3. Kependudukan Jawa Timur ……….. 51

4. Keadaan Tenaga Kerja di Jawa Timur ………..……… ... 52

B. Hasil Analisis dan Pembahasan ……….. 54

1. Analisis Disparitas Pendapatan di Jawa Timur ……… 54

2. Pengujian Hipotesis Kuznets tentang kurva U terbalik ………… 63

3. Hasil Analisis Regresi dan Pembahasan ……….. 66

a. Estimasi Analisis Regresi Linier Berganda Data Panel ……. 66

1) Pengujian Model ……….. 67

2) Pemilihan Teknik Estimasi Regresi Data Panel………. .. 68

b. Hasil Analisis Regresi Linier Bergana Data Panel ………… 71

(11)

xix

d. Pembahasan Hasil Regresi ……… . 80

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 85

A. Kesimpulan ... 85

B. Saran ... 86

DAFTAR PUSTAKA ... xi

(12)

xx

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Peran Pulau dalam pembentukan PDB Nasional 2012-2014. ... 4

Tabel 1.2. Perkembangan PDRB per kapita di Provinsi Jawa Timur ……… 5

Tabel 2.1. Nilai Gini ... 23

Tabel 3.1. Definisi Operasional Variabel ... 38

Tabel 3.2. Kriteria koefisien Korelasi ... 47

Tabel 4.1. PDRB Per Kapita Provinsi-provinsi di Pulau Jawa ... 50

Tabel 4.2. Pertumbuhan Ekonomi provinsi-provinsi di Pulau Jawa ... 51

Tabel 4.3 Indeks Entropy Theil dan Pertumbuhan Ekonomi di Jawa Timur tahun 2008-2013 ... 55

Tabel 4.4. Pembagian Kabupaten/Kota dalam Indeks Entropy Theil tahun 2008-2013 ... 57

Tabel 4.5. Korelasi Person IET dan Pertumbuhan Ekonomi ……… 65

Tabel 4.6. Hasil Regresi Random effect Model ... 72

Tabel 4.7. Ranking intercept pada Random effect models ... 73

(13)

xxi

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1. Pertumbuhan Ekonomi Jatim dan Nasional 2008-2313 ………. 4

Gambar 1.2. Kontribusi PDRB perkapita kabupaten/kota di Jawa Timur tahun 2008-2013 ... 5

Gambar 1.3. Kurva Kuznets tentang hipotesis U terbalik ... 7

Gambar 2.1. Kurva Lorenz ... 22

Gambar 2.2. Kurva U terbalik Hipotesis Kuznets... 26

Gambar 4.1 Peta wilayah Provinsi Jawa Timur ... 48

Gambar 4.2. Indeks Entropy Theil dan pertumbuhan Ekonomi Jatim tahun 2008-2013 ... 54

Gambar 4.4. Indeks Entropy Theil KABUPATEN/Kota di Jawa Timur ... 58

Gambar 4.5. Analisis Trend Pembuktian Hipotesis Kuznets di Jawa Timur tahun 2008-2013………... 64

Gambar 4.6. Kurva Uji F (secara Simultan) ... 76

Gambar 4.7. Kurva Daerah Penerimaan dan penolakan variabel Dana Alokasi Umum (X1) pada uji t dua arah ... 78

Gambar 4.8. Kurva Daerah Penerimaan dan penolakan variabel PDRB (X2) pada uji t dua arah ... 78

(14)

xxii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

1. Perhitungan Indeks Entropy Theil Tahun 2008 ……… . xiii

2. Perhitungan Indeks Entropy Theil Tahun 2009 ……….. xiv

3. Perhitungan Indeks Entropy Theil Tahun 2010 ……….. xv

4. Perhitungan Indeks Entropy Theil Tahun 2011 ………. . xvi

5. Perhitungan Indeks Entropy Theil Tahun 2012 ……….. xvii

6. Perhitungan Indeks Entropy Theil Tahun 2013 ……….. xviii

7. Hasil Uji CEM (common effects model) ... xiv

8. Hasil Uji FEM (fix effect model)………. Xx 9. Hasil Uji REM (Random effect Model) ……… Xxi 10.Hasil Uji Housman ……….. xxii

(15)

xxiii

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Lincolin. 1988. Ekonomi Pembangunan. Yogyakarta : STIE YKPN. Badan Pusat Statistik (BPS). 2008. Analisis Indikator Makro Propinsi

Jatim.2010.Surabaya : Pemprov Jatim dan BPS.

Badan Pusat Statistik (BPS). 2008 2013. Keadaan Angkatan Kerja di Propinsi Jawa Timur. Surabaya: Badan Pusat Statistik.

Badan Pusat Statistik (BPS). 2015. Statistik Daerah provinsi Jawa Timur. Surabaya : Badan Pusat Statistik.

Badan Pusat Statistik (BPS). 2008 2013. Tinjauan Regional Berdasarkan PDRB kabupaten/kota 2009-2013. . Jakarta : Badan Pusat Statistik.

Brata, Aloysius Gunadi. Pembangunan manusia dan kinerja ekonomi regional di Indonesia. Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol.7, (No.2) : 113-122.

Delis, Arman., Rosmeli dan Novita Sari. 2008. Analisis ketimpangan pendapatan antar wilayah di Indonesia periode 1990-2008. Jurnal Fakultas Ekonomi UNJA. http:bappeda.jambiprov.go.id/dwnfilemanager.asp?id=154, diakses tanggal 2 november 2014

Gama, Ayu Savitri. 2007. Disparitas dan konvergensi produk domestik regional bruto per kapita antar kabupaten/kota di Propinsi Bali. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, Vol. 2, (No.1).

Gujarati, Damodar N dan Dawn C Porter. 2010. Dasar-Dasar Ekonometrika. Jakarta : Salemba Empat.

Kementerian Keuangan. 2008. APBD kabuapten/Kota di Jatim. Jakarta : Kementerian Keuangan.

Kuncoro, Mudrajad. 2004.Otonomi dan pembangunan Daerah.Jakarta: Erlangga. Kuncoro, Mudrajad. 2006. Ekonomika Pembangunan : Teori Masalah dan

Kebijakan. Jakarta: Erlangga.

Kuncoro, Mudrajad. 2013. Metode Riset Untuk Bisnis&Ekonomi: Bagaimana Meneliti dan Menulis Tesis?, Jakarta, Erlangga.

(16)

xxiv

Maqin, R Abdul. 2006. Analisis disparitas pendapatan antar daerah di Jawa Barat. Jurnal Trikonomika FE

Unpas.http://bisnis-jabar.com/ipload/2011/03/R-Abdul-Maqin-disparitas2.pdf. diakses tanggal 20 Oktober 2014

Nachrowi, D Nachrowi. 2006. Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Jakarta: FE Universitas Indonesia.

Oktavilia, shanty. 2011. Pengembangan potensi lokal daerah relative tertinggal sebagai upaya mengurangi disparitas pendapatan antar kabupaten/kota di Jawa tengah. Jurnal. ekonomi pembangunan uns ISSN 2089 3590. Diakses 10 Oktober 2014.

Prasasti, Diah. 2006. Perkembangan produk domestik regional bruto per kapita 30 provinsi di Indonesia periode 1993-2003 : pendekatan disparitas regional dan konvergensi. Jurnal Ekonomi dan Bisnis Indonesia. Vol.21, (No.4) : 344-360.

Sjafrizal. 2008. Ekonomi Regional : Teori dan Aplikasi. Padang : Baduose Media. Sjafrizal. 2012. Ekonomi Wilayah dan perkotaan.. Jakrta: RajaGrafindo Persada. Sudantoko, Djoko dan Muliawan Hamdani. 2009. Dasar-Dasar Pengantar

Ekonomi Pembangunan. Jakarta Selatan : PT. PP. Mardi Mulyo

Sukirno, Sadono. 2007. Ekonomi Pembangunan : Proses, Masalah dan Dasar Kebijakan. 2nd Ed. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Suliyanto. 2011. Ekonometrika terapan:Teori&Aplikasi dengan sps. Yogyakarta: Andi Yogyakarta

Sutarno dan Mudrajad Kuncoro. 2003. Pertumbuhan ekonomi dan ketimpangan antar kecamatan di Kabupaten Banyumas 1993-2000. Jurnal Ekonomi Pembangunan, Vol. 8, Hal. 97-100.

Todaro. M. 1994. Pembangunan Ekonomi di Dunia Ketiga. 4th Ed. Jakarta: Erlangga. Jilid 1.

Todaro. M., & C. Smith. 2006. Pembangunan Ekonomi. 6th Ed. Jakarta: Erlangga. UU Nomor 25.1999. Perimbangan Keuangan antara Pusat dan Daerah..

(17)

xxv

World Bank. 2013. Diagnosa Pertumbuhan Ekonomi Jawa Timur:

Mengidentifikasi Hambatan-Hambatan Utama Pertumbuhan yang Inklusif di Provinsi Terbesar Kedua di Indonesia. Jakarta.

____.Teori Pertumbuhan dan Pembangunan Ekonomi. Online.

(18)

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Arsyad,1999; Blakey,1989 dalam Kuncoro (2004:127) Pembangunan ekonomi daerah adalah suatu proses kerja antara Pemerintah Daerah dan masyarakatnya dalam mengelola sumber daya yang ada dan membentuk suatu pola kemitraan antara Pemerintah Daerah dengan sektor swasta untuk menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang perkembangan kegiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam wilayah tersebut. Tolok ukur keberhasilan pembangunan dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi, struktur ekonomi, dan semakin kecilnya ketimpangan pendapatan antar penduduk, antar daerah dan antar sektor.

Tim P4N-UGM dan BAPPEDA Tingkat 1 Jawa Tengah, 1997: 1-2 Pembangunan dalam lingkup Negara secara spasial tidak selalu merata. Kesenjangan antardaerah sering kali menjadi permasalahan serius. Beberapa daerah mencapai pertumbuhan cepat, sementara beberapa daerah lain mengalami pertumbuhan yang lambat. Daerah-daerah tersebut tidak mengalami kemajuan yang sama karena sumber-sumber yang dimiliki fasilitas seperti prasarana perhubungan, jaringan listrik, jaringan telekomunikasi, perbankan, asurasi, dan

(19)

2

tenaga kerja yang terampil, disamping itu juga adanya ketimpangan redistribusi pembagian pendapatan dari pemerintah pusat kepada daerah.

Kuncoro (2014:203) dalam studi empiris, ada dua jenis ketimpangan yang menjadi pusat perhatian. Pertama, ketimpangan distribusi pendapatan antar golongan pendapatan masyarakat, yang diukur dengan indeks gini dan berapa kue nasional yang dinikmati oleh 40% golongan pendapatan terendah. Ketimpangan yang meningkat diukur dengan ketimpangan distribusi pendapatan yang makin lebar, sebagaimana tercermin dari rasio gini yang meningkat dari 0,33 pada tahun 2002 menjadi 0,41 pada tahun 2011, dan tetap tidak berubah hingga tahun 2013. Ironisnya, penurunan kue nasional yang dinikmati oleh 40% penduduk termiskin justru diikuti oleh kenaikan kue nasional yang dinikmati oleh 20% kelompok terkaya dari 42,2% tahun 2002 menjadi 49,04% tahun 2013. Kedua, ketimpangan antardaerah penting untuk diteliti karena gravitasi aktivitas ekonomi Indonesia masih cenderung terkonsentrasi secara geografis ke Kawasan Barat Indonesia (KBI) selama lebih dari 5 dasawarsa terakhir.

(20)

3

terpusat pada daerah provinsi yang kaya sumberdaya alam serta daerah yang padat penduduk. Berikut ini tabel 1.1 memperlihatkan Peranan Pulau dalam pembentukan PDB Nasional (%), 2012-2014.

Tabel 1.1

Peranan Pulau dalam Pembentukan PDB Nasional (%), 2012-2014.

Wilayah 2012 2013 2013 triw I triw II Sumatera 23, 74 23,81 23,88 23,83

Jawa 57,65 57,99 57,86 57,78

Bali dan Nusa Tenggara 2,51 2,53 2,49 2,54

Kalimantan 9,3 8,67 8,93 8,52

Sulawesi 4,74 4,82 4,71 4,9

Maluku dan Papua 2,06 2,18 2,13 2,43

Total 100 100 100 100

Sumber : BPS (2013)

Pulau Jawa menyandang ranking pertama dalam kontribusi PDB Nasional selama tahun 2012-2013. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), laju pertumbuhan Indonesia tahun 2011 mencapai 6,5 persen dengan nilai Produk Domestik Bruto (PDB) Rp.7.427 triliun. Pulau Jawa tetap menguasai 57,6 persen dengan tiga penyumbang terbesar yaitu DKI Jakarta (16,5%), Jawa Timur (14,7%), dan Jawa Barat (14,3%). Khususnya Propinsi Jawa Timur mencatat pertumbuhan yang lebih tinggi dibanding nasional yaitu 7,22 persen pada 2011.

(21)

4

Selain itu posisi Pendapatan Regional Bruto (PDRB) Jatim yang berhasil menyentuh di level Rp428,72 triliun.

Sumber : World Bank, Diagnosa pertumbuhan ekonomi jawa Timur 2013

Gambar 1.1

Pertumbuhan Ekonomi Jatim dan Nasional 2008-2013

(22)

5

Kontribusi PDRB perkapita Kabupaten/Kota di Jatim tahun 2008-2013 Tabel 1.2

Perkembangan PDRB per Kapita di Propinsi Jawa Timur

No keterangan 2006 2010 2011

1 PDRB ADBH 470,64 triliun 778,45 triliun 884,14 triliun 2 Jumlah penduduk 37.479.000 37.476.001 37.687.622 3 PDRB Perkapita 12,56 juta 20,77 juta 23,46 juta Sumber : BPS Prov Jatim.

Jawa Timur dengan Ranking pertumbuhan ekonomi yang melebihi pertumbuhan ekonomi Nasional, ternyata didalamnya terdapat raport merah yaitu terjadi kesenjangan pendapatan yang cukup tajam antar wilayah. Hal ini bisa dilihat dari kontribusi pendapatan regional tiap kabupaten/kota yang tampak pada grafik dibawah ini. Grafik yang menggambarkan kesenjangan yang tajam pada PDRB perkapita antar kabupaten/kota di Jatim.

(23)

6

Pembangunan dan pertumbuhan bagaikan dua sisi mata uang, saling melengkapi untuk mewujudkan kesejahteraan. Ukuran kesejahteraan tidaknya hanya berupa PDRB per kapita. Todaro (1994:31) menegaskan pembangunan ekonomi tidak dapat diukur semata-mata dari tingkat pertumbuhan pendapatan atau pendapatan perkapita, namun harus pula dilihat bagaimana pendapatan tersebut didistribusikan kepada penduduk dalam arti siapa yang mengeyam hasil pembangunan tersebut.

Todaro (2000) dalam Kuncoro (2004:127) Tujuan utama dari usaha-usaha pembangunan ekonomi selain menciptakan pertumbuhan yang setinggi-tingginya, harus pula menghapus atau mengurangi tingkat kemiskinan, ketimpangan pendapatan, dan tingkat pengangguran. Kesempatan kerja bagi penduduk atau masyarakat akan memberikan pendapatan untuk memenuhi kehidupannya.

Pembangunan dicapai dengan mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dan berkelanjutan. Pertumbuhan yang berkelanjutan mampu menyediakan kesempatan pekerjaan, mengurangi angka pengangguran dan kemiskinan. Sedangkan pertumbuhan yang berkualitas akan menurunkan tingkat ketimpangan (disparitas) pembangunan dan pendapatan.

(24)

7

cenderung menyebabkan tingginya tingkat kemiskinan dan ketidakmerataan distribusi pendapatan. Namun bila negara-negara miskin tersebut sudah semakin maju, maka persoalan kemiskinan dan ketimpangan distribusi pendapatan akan menurun (an inverse U shaped patern). Beberapa ekonom pembangunan tetap berpendapat bahwa tahapan peningkatan dan kemudian penurunan ketimpangan pendapatan yang dikemukakan Kuznets tidak dapat dihindari. Berikut ini adalah gambar tentang hipotesis Kuznets.

Sumber : Kuncoro (2006: 150)

Gambar 1.3

kurva Kuznets tentang hipotesis U terbalik

Lebih lanjut Kuznets menjelaskan disparitas dalam pembagian pendapatan cenderung bertambah besar selama tahap-tahap awal pembangunan, baru kemudian selama tahap-tahap lebih lanjut dari pembangunan berbalik menjadi lebih kecil, atau dengan kata lain bahwa proses pembangunan ekonomi pada tahap awal mengalami kemerosotan yang cukup besar dalam pembagian pendapatan, yang baru berbalik menuju suatu pemerataan yang lebih besar dalam pembagian pendapatan pada tahap pembangunan lebih lanjut. Seperti yang

(25)

8

digambarkan dalam kurva Kuznets, Gambar 1.2 menunjukan bahwa menunjukkan bahwa dalam jangka pendek ada korelasi positif antara pertumbuhan pendapatan perkapita dengan disparitas pendapatan. Namun dalam jangka panjang hubungan keduanya menjadi korelasi yang negatif.

Berdasarkan uraian di atas maka penelitian ini mengambil judul “Analisis Disparitas Pendapatan antar kabupaten/kota di Jawa Timur Tahun 2008-2013” untuk mengetahui berapa besar tingkat disparitas pendapatan kabupaten/kota di Propinsi Jawa Timur, faktor-faktor yang mempengaruhi disparitas pendapatan antar kabupaten/kota di jatim serta pengujian hipotesis Kuznet mengenai kurva U terbalik apakah berlaku di Jawa Timur selama periode penelitian berlangsung.

B.Rumusan Masalah

1. Seberapa besar tingkat Disparitas pendapatan antar kabupaten/kota di Jawa Timur tahun 2008-2013?

2. Apakah Hipotesis Kuznets berlaku di Provinsi Jawa Timur?

3. Bagaimana pengaruh DAU, PDRB dan Tingkat pendidikan tenaga kerja terhadap Disparitas kabupaten/Kota di Jawa Timur?

C. Batasan Penelitian

(26)

9

1. Penelitian ini hanya membahas seberapa besar tingkat Disparitas Pendapatan antar Kabupaten/Kota di JATIM, berdasarkan analisis indeks Entropy theil pada tahun penelitian 2008-2013.

2. Analisis Faktor-faktor yang mempengaruhi disparitas pendapatan dalam penelitian terbatas pada beberapa variabel yaitu DAU yang diperoleh dari kementerian keuangan, PDRB atas dasar harga konstan 2000 yang diperoleh dari Badan pusat statistik dan Tingkat pendidikan tenaga kerja menggunakan data tenaga kerja lulusan minimal SMA atau sederajat yang diperoleh dari data keadaan angkatan kerja di Jawa Timur melalui Badan Pusat Statistik pada tahun yang bersangkutan.

3. Penelitian ini hanya membahas mengenai pembuktian hipotesis kuznets pada tahun penelitian ini berlangsung yaitu selama tahun 2008-2013. D. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan pokok permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan dari penulisan skripsi ini adalah:

1. Untuk menganalisis seberapa besar tingkat disparitas pendapatan antar wilayah di provinsi jawa timur.

2. Untuk menguji hipotesis kusnetz tentang kurva U terbalik di Provinsi Jawa Timur.

(27)

10

E. Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dan informasi bagi pihak-pihak yang berkepentingan, antara lain:

1. Bagi Pemerintah

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan pertimbangan, masukan dan evaluasi bagi pemerintah terkait dalam merumuskan kebijakan khususnya terkait dengan Perencanaan Pembangunan suatu wilayah.

2. Bagi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM).

Dengan adanya hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi kajian yang menarik bagi pihak yang berkepentingan dalam mengevaluasi kinerja pemerintah dan perumusan kebijakan pemerintah terkait dengan Perencanaan pembangunan dan pemerataan pembangunan yang lebih baik.

3. Bagi Akademisi

Gambar

Tabel 1.1
Gambar 1.2 Kontribusi PDRB perkapita Kabupaten/Kota di Jatim tahun 2008-2013
gambar tentang hipotesis Kuznets.

Referensi

Dokumen terkait

Introduksi pejantan sapi PO sebagai pemacek di UPTD Budidaya Ternak dapat meningkatkan performans reproduksi khususnya sapi dara silangan dan mampu mempertahankan

Sistematika naskah adalah: judul yang harus ditulis secara ringkas, tetapi cukup informatif untuk menggambarkan isi naskah; nama penulis (tanpa gelar akademik);

Jadi dapat disimpulkan bahwa rata-rata responden menjawab cukup setuju terhadap merasa terikat dengan game clash of clans, merasakan bermain game clash of clans

Kajian derni kajian telah dijalankan oleh penyelidik dari Jabatan Biologi, UPM untuk menghalang penyebaran gondang emas ke kawasan sawah padi dan sistem saliran di sekitar..

Histopatologi biopsi renal sangat berguna untuk menentukan penyakit glomerular yang mendasari (Scottish Intercollegiate Guidelines Network, 2008). Bukti

Kedua, setelah menyaksiskan video yang ditampilkan maka siswa mempraktikan teknik yang telah disaksikan selanjutnya setelah proses pembelajaran yang diberikan

Apabila tertanggung memerlukan perawatan rawat inap di rumah sakit setelah didiagnosa menderita salah satu cakupan penyakit, penanggung akan membayarkan seluruh tagihan

Hubungan antar variabel komunikasi antarpribadi petugas kerohanian terhadap kesiapan pasien yang akan menghadapi tindakan operasi adalah dengan Uji