• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Organel Subseluler yang Aktif dalam Proses Metabolisme

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BAB III PEMBAHASAN 3.1 Organel Subseluler yang Aktif dalam Proses Metabolisme"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III PEMBAHASAN

3.1 Organel Subseluler yang Aktif dalam Proses Metabolisme 1. Ribosom

(2)

bagi aktivitas transferase peptidil yang menghubungkan asam amino bersama. Ribosom dari bakteri, archaea dan eukariota tiga domain kehidupan di Bumi, memiliki struktur secara signifikan berbeda dan urutan RNA. Perbedaan-perbedaan dalam struktur memungkinkan beberapa antibiotik untuk membunuh bakteri oleh ribosom menghambat mereka, sementara meninggalkan ribosom manusia tidak terpengaruh. Ribosom dalam mitokondria sel eukariotik mirip pada bakteri, yang mencerminkan asal usul evolusi kemungkinan organel ini berasal dari kata ribosom asam ribonukleat. Ribosom tidak memiliki membran (selaput). Hal ini disebabkan antaralain: 1. Ribosom merupakan organel terkecil. 2. Untuk membuat membran (selaput) harus terdiri dari lipid (lemak) dan protein, sedangkan pada ribosom hanya terdapat protein.

2. Organela yang terdiri atas membrane

a. Retikulum Endoplasma

Retikulum Endoplasma merupakan bagian sel yang terdiri atas sistem membran. Di sekitar Retikulum Endoplasma adalah bagian sitoplasma yang disebut sitosol. Retikulum Endoplasma sendiri terdiri atas ruangan-ruangan kosong yang ditutupi dengan membran dengan ketebalan 4 nm (nanometer, 10−9 meter).

Membran ini berhubungan langsung dengan selimut nukleus atau nuclear envelope. Pada bagian-bagian Retikulum Endoplasma tertentu, terdapat ribuan ribosom atau ribosome. Ribosom merupakan tempat di mana proses pembentukan protein terjadi di dalam sel. Bagian ini disebut dengan Retikulum Endoplasma Kasar atau Rough Endoplasmic Reticulum. Kegunaan daripada Retikulum Endoplasma Kasar adalah untuk mengisolir dan membawa protein tersebut ke bagian-bagian sel lainnya. Kebanyakan protein tersebut tidak diperlukan sel dalam jumlah banyak dan biasanya akan dikeluarkan dari sel. Contoh protein tersebut adalah enzim dan hormon.

(3)

Kegunaannya adalah untuk membentuk lemak dan steroid. Sel-sel yang sebagian besar terdiri dari Retikulum Endoplasma Halus terdapat di beberapa organ seperti hati.

Retikulum endoplasma memiliki struktur yang menyerupai kantung berlapis-lapis. Kantung ini disebut cisternae. Fungsi retikulum endoplasma bervariasi, tergantung pada jenisnya. Retikulum Endoplasma (RE) merupakan labirin membran yang demikian banyak sehingga retikulum endoplasma melipiti separuh lebih dari total membran dalam sel-sel eukariotik. (kata endoplasmik berarti “di dalam sitoplasma” dan retikulum diturunkan dari bahasa latin yang berarti “jaringan”).

a) Retikulum Endoplasma Kasar

Retikulum endoplasma kasar ( REK ) merupakan reticulum yang terdapat ribosom pada permukaannya. Adanya ribosom pada reticulum ini, seluruh struktur tampak kasar maka hal inilah yang menjadi alasan dinamakan reticulum endoplasma kasar. Struktur reticulum endoplasma kasar merupakan jaringan besar vesikel dan tubulus. Permukaan reticulum ini terhubung dengan amplop inti. Fungsi dasar dari reticulum endoplasma kasar mencakup fasilitas situs untuk mensintesis protein, pembentukan enzim lisosom dan cadangan membrane sel. b) Retikulum Endoplasma Halus

(4)

3. Mitokondria

Mitokondria, kondriosom yaitu organel tempat berlangsungnya fungsi respirasi sel makhluk hidup, selain fungsi seluler lain, seperti metabolisme asam lemak, biosintesis pirimidina, homeostasis kalsium, transduksi sinyal seluler dan penghasil energy berupa adenosina trifosfat pada lintasan katabolisme.

Mitokondria mempunyai dua lapisan membran, yaitu lapisan membran luar dan lapisan membran dalam. Lapisan membran dalam ada dalam bentuk lipatan-lipatan yang sering disebut dengan cristae. Di dalam mitokondria terdapat 'ruangan' yang disebut matriks, di mana beberapa mineral dapat ditemukan. Sel yang mempunyai banyak mitokondria dapat dijumpai di jantung, hati, dan otot.

Terdapat hipotesis bahwa mitokondria merupakan organel hasil evolusi dari sel α-proteobacteria prokariota yang ber-endosimbiosis dengan sel eukariota. Hipotesis ini didukung oleh beberapa fakta antara lain, Adanya DNA di dalam mitokondria menunjukkan bahwa dahulu mitokondria merupakan entitas yang terpisah dari sel inangnya,

(5)

kompleks IV (sitokrom oksidase), dan juga dengan bantuan FoF1 ATP Sintase dan Adenine Nucleotide Translocator (ANT).

4. Lisosom dan Peroksisom

Lisosom adalah organel sel berupa kantong terikat membran yang

berisi enzim hidrolitik yang berguna untuk mengontrol pencernaan intraseluler pada berbagai keadaan.

Fungsi Lisosom : a. Endositosis

Endositosis ialah pemasukan makromolekul dari luar sel ke dalam sel melalui mekanisme endositosis, yang kemudian materi-materi ini akan dibawa ke vesikel kecil dan tidak beraturan, yang disebut endosom awal. Beberapa materi tersebut dipilah dan ada yang digunakan kembali (dibuang ke sitoplasma), yang tidak dibawa ke endosom lanjut. Di endosom lanjut, materi tersebut bertemu pertama kali dengan enzim hidrolitik. Di dalam endosom awal, pH sekitar 6. Terjadi penurunan pH (5) pada endosom lanjut sehingga terjadi pematangan dan membentuk lisosom.

b. Autofagi

Proses autofagi digunakan untuk pembuangan dan degradasi bagian sel sendiri, seperti organel yang tidak berfungsi lagi. Mula-mula, bagian dari retikulum

endoplasma kasar menyelubungi organel dan membentuk autofagosom. Setelah itu, autofagosom berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (atau endosom lanjut). Proses ini berguna pada sel hati, transformasi berudu menjadi katak, dan embrio manusia.

c. Fagositosis

Fagositosis merupakan proses pemasukan partikel berukuran besar dan

mikroorganisme seperti bakteri dan virus ke dalam sel. Pertama, membran akan membungkus partikel atau mikroorganisme dan membentuk fagosom. Kemudian, fagosom akan berfusi dengan enzim hidrolitik dari trans Golgi dan berkembang menjadi lisosom (endosom lanjut).

(6)

Referensi

Dokumen terkait

#ompomer memiliki sifat buffering yang dapat mengubah p asam menjadi  p netral. 1ifat ini dimiliki oleh  glass ionomer cements, tapi tidak dimiliki oleh komposit kon%ensional. p

Bentuk hambatan lain dalam proses peradilan terhadap anak sebagai anggota geng motor yang melakukan tindak pidana terletak dalam pengetahuan para penegak hukum

Analisa RAO pada arah gelombang 45 0 dari Gambar 11 menunjukkan bahwa gerakan surge ,sway, dan heave mempunyai trend gerakan sama yaitu pada saat frekuensi gelombang kecil respon

Teori Uses and Gratification yang digunakan dalam penelitian ini menunjukkan keaktifan Komunitas Pecinta Alam Adventure Anak Nyasar Medan dalam mengikuti akun

Seiring perubahan dalam penggunaan sepeda, masyarakat Kota Surakarta dapat dikategorikan berdasarkan pengalamannya dalam bersepeda yaitu: Orang yang pernah dan masih

Sumber: Kanwil DJP Jateng II.. Bidang Kerjasama Ekstensifikasi dan Penilaian Seksi Bimbingan Kerjasama Perpajakan Seksi Bimbingan EkstensifikasiPerpajakan Seksi BimbinganPendataan

Berdasarkan hasil penelitian, untuk variabel pengetahuan ibu tentang kangker serviks didapatkan sebagian besar responden dikategorikan memiliki pengetahuan yang baik

Pendidik dalam keluarga dan yang paling bertanggung jawab terhadap pendidikan anak dalam rumah tangga adalahorang tua. 4 Orang tua mempunyai rohani. 3 Tujuan lain