BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Kehamilan
2.1.1 Pengertian
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar atau 9 bulan menurut kalender internasional (6).
Kehamilan normal adalah masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin, lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir (5).
Kehamilan merupakan fertilisasi dari spermatozoa dan ovum, dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin dalam waktu 9 bulan 7 hari.
Kehamilan terbagi dalam 3 trimester, di mana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu, trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40)(7).
Dalam proses kehamilan ini ada beberapa faktor yang turut berperan penting dan harus terpenuhi agar bisa terjadinya kehamilan, yaitu :
1. Ovum, adalah sel telur yang dikeluarkan wanita dewasa dalam setiap bulan. 2. Spermatozoa, adalah sel mani yang dikeluarkan laki-laki dewasa dan hanya
satu sel sperma saja yang mampu membuahi satu ovum.
4. Nidasi, adalah proses bersarangnya sel telur yang telah dibuahi kedalam dinding rahim.
2.1.2 Tanda dan Gejala
1. Tanda Dugaan Hamil (Presumtif)
a. Terlambat datang bulan atau amenorea.
b. Mengetahui tanggal hari pertama pada haid terakhir dengan perhitungan rumus Naegel dapat ditaksir umur kehamilan dan taksiran tanggal persalinan.
c. Mual (nausea) dan muntah (emesis) terjadi pada triwulan pertama dan lebih sering terjadi pada pagi hari sehingga disebut morning sickness, juga disebut hiperemesis gravidarum.
d. Mengidam (pica), wanita hamil sering menginginkan makanan tertentu terutama pada bulan-bulan pada triwulan pertama.
e. Tidak tahan terhadap sesuatu bau-bauan.
f. Sinkope atau pingsan, terjadi akibat gangguan sirkulasi ke daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan saraf pusat sehingga menimbulkan sinkope atau pingsan.
g. Payudara tegang, membesar dan sedikit nyeri merupakan pengaruh dari hormon estrogen-progesteron dan somatomamotropin yang merangsang duktus dan alveoli mammae serta menimbulkan deposit lemak, air, dan garam pada payudara.
h. Anoreksia atau tidak ada nafsu makan yang berlangsung pada triwulan pertama kehamilan.
j. Sering miksi, desakan rahim kedepan menyebabkan kandung kemih cepat terasa penuh dan sering miksi.
k. Konstipasi atau obstipasi, pengaruh dari progesterone dapat menghambat peristaltik usus sehingga menyebabkan kesulitan untuk buang air besar. l. Pigmentasi kulit oleh pengaruh hormon kortikosteroid plasenta, dijumpai
di muka (chloasma gravidarum), areola payudara, leher, dan dinding perut (linea nigra/griaea).
m. Hipertrofi papil gusi disebut epulis dapat terjadi pada masa kehamilan(7).
2. Tanda-Tanda Tidak Pasti Kehamilan (Probable) a. Rahim membesar sesuai dengan tuanya hamil. b. Pada pemeriksaan dalam ditemukan :
1) Tanda Hegar : perubahan pada istmus uteri (rahim) menjadi hipertrofi seperti korpus uteri sehingga menyebabkan istmus menjadi lebih panjang dan lunak (6).
2) Tanda Chadwicks : Vagina dan vulva mengalami peningkatan pembuluh darah karena pengaruh estrogen sehingga vagina dan vulva tampak lebih merah agak kebiru-biruan (7).
3) Tanda Piscaseck : ketidak simetrisan uterus dan kontur yang tidak teratur dan kasar pada salah satu kornu tempat ovum berimplantasi (9). c. Kontraksi Braxton Hicks, adalah peregangan sel-sel otot uterus oleh
karena peningkatan aktomiosin pada sel-sel otot uterus. Kontraksi Braxton Hicks merupakan kontraksi uterus yang tidak seirama, sporadis dan menimbulkan nyeri yang dimulai pada minggu ke-6 kehamilan (9).
3. Tanda-Tanda Pasti Hamil
a. Gerakan janin dalam rahim yang dapat dilihat atau diraba bagian-bagian janin.
b. Denyut jantung janin dapat dengar stetoskop monoaural leanec, alat kardiotokografi, alat Doppler, dan dilihar dengan ultrasonografi(7).
2.1.3 Perubahan Anatomi dan Fisiologi pada Masa Kehamilan
Pemahaman tentang perubahan anatomi dan fisiologi selama kehamilan merupakan salah satu tujuan utama dari ilmu kebidanan. Hampir tidak mungkin dapat mengerti proses penyakit yang terjadi selama kehamilan dan masa nifas tanpa disertai pemahaman mengenai perubahan anatomi dan fisiologi ini.
a. Uterus
Selama kehamilan uterus akan beradaptasi untuk menerima dan melindungi hasil konsepsi (janin, plasenta, amnion) sampai persalinan. Pada perempuan tidak hamil uterus mempunyai berat 70 gr dan kapasitas 10 ml atau kurang. Selama kehamilan, uterus akan berubah menjadi suatu organ yang mampu menampung janin, plasenta, dan cairan amnion. Rata-rata pada akhir kehamilan volume totalnya mencapai 5 l bahkan dapat mencapai 20 l atau lebih dengan berat rata-rata 1100 gr(9).
b. Serviks
c. Ovarium
Dengan terjadinya kehamilan, indung telur yang mengandung korpus luteum gravidarum akan menerapkan fungsinya sampai terbentuk plasenta yang sempurna pada umur 16 minggu (7).
d. Vagina dan Perineum
Selama kehamilan peningkatan vaskularisasi dan hyperemia terlihat jelas pada kulit dari otot-otot di perineum dan vulva, sehingga pada vagina akan terlihat berwarna keunguan yang dikenal dengan tanda Chadwick. Perubahan ini meliputi penipisan mukosa dan hilangnya sejumlah jaringan ikat dan hipertrofi dari sel-sel otot polos.
e. Kulit
Pada dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan, kusam, dan kadang-kadang juga akan mengenai daerah payudara dan paha yang dikenal dengan striae gravidarum. Pada multipara selain striae kemerahan itu seringkali ditemukan garis berwarna perak berkilau yang merupakan sikatrik dari sriae sebelumnya.
Pada banyak perempuan kulit di garis tengah perutnya (linea alba) akan berubah menjadi hitam kecoklatan yang disebut linea nigra. Pada daerah wajah dapat terjadi topeng kehamilan atau chloasma gravidarum, pigmentasipun terjadi pada bagian areola payudara dan leher.Hiperpigmentasi ini disebabkan oleh melanocyte stimulating hormone.
f. Payudara
tegak.Setelah bulan pertama suatu cairan kekuningan dapat keluar yang disebut dengan kolostrum.
g. Metabolik
Sebagian besar penambahan berat badan selama kehamilan berasal dari uterus dan isinya.Kemudian payudara, volume darah, dan cairan ekstraselular. Diperkirakan selama kehamilan berat badan akan bertambah 12,5 kg.
2.1.4 Perubahan Psikologis dalam Kehamilan Trimester III
Trimester ketiga seringkali disebut periode menunggu dan waspada sebab pada saat itu ibu merasa tidak sabar menunggu kelahiran bayinya. Gerak bayi dan membesarnya perut merupakan 2 hal yang mengingatkan ibu akan bayinya. Kadang-kadang ibu merasa khawatir bahwa bayinya akan lahir sewaktu-waktu. Ini menyebabkan meningkatnya kewaspadaan ibu akan timbulnya tanda dan gejala akan terjadinya persalinan.
Ibu sering kali merasa khawatir atau takut kalau bayi yang akan dilahirkannya tidak normal, ibu juga akan bersikap melindungi bayinya menghindari dari benda apa saja yang dianggap membahayakan bayinya, dan merasa takut akan rasa sakit, bahaya fisik yang akan timbul waktu melahirkan, disamping sedih berpisah dengan bayinya dan kehilangan perhatian khusus yang diterima selama hamil namun persiapan aktif untuk kelahiran bayi dan menjadi orang tua
2.1.5 Kebutuhan Dasar Ibu Hamil 1. Oksigen
mengganggu pemenuhan oksigen pada ibu yang akan berpengaruh pada bayi yang dikandung. Untuk mencegah hal tersebut ibu hamil perlu :
a. latihan nafas melalui senam hamil b. tidur dengan bantal yang lebih tinggi c. makan tidak terlalu banyak
d. kurangi atau hentikan merokok
e. konsul ke Dokter bila ada kelainan atau gangguan pernafasan seperti astma dan lain-lain.
Posisi miring kiri dianjurkan untuk meningkatkan perfusi uterus dan oksigenasi fetoplasenta dengan mengurangi tekanan pada vena asenden (hipotensi supine). (16)
2. Nutrisi
Pada saat hamil ibu harus makan-makanan yang mengandung nilai gizi bermutu tinggi, meskipun bukan berarti makanan yang mahal harganya. Gizi pada waktu hamil harus ditingkatkan hingga 300 kalori perhari, ibu hamil seharusnya mengkonsumsi makanan yang mengandung protein, zat besi dan minum cukup cairan (menu seimbang) Kkal, sedang.
a. Kalori
Kebutuhan kalori di Indonesia untuk orang tidak hamil 2000 Kkal, sedangkan untuk orang hamil dan menyusui masing-masing 2300 dan 2800 Kkal. Kalori dipergunakan untuk produksi energy.
b. Protein
Sangat dibutuhkan untuk perkembangan buah kehamilan yaitu untuk pertumbuhan janin, uterus, plasenta, selain itu untuk ibu penting untuk pertumbuhan payudara dan kenaikan sirkulasi ibu (protein plasma, hemoglobin dll).
c. Mineral
mineral dan vitamin prenatal untuk mencegah kemungkinan terjadinya defisiensi.
d. Vitamin
Vitamin sebenarnya telah terpenuhi dengan makan sayur dan buah-buahan, tetapi dapat pula diberikan ekstra vitamin. Pemberian asam folat terbukti mencegah kecacatan pada bayi
3. Personal hygiene
Kebersihan harus dijaga pada masa hamil. Mandi dianjurkan sedikitnya dua kali sehari karena ibu hamil cenderung untuk mengeluarkan banyak keringat, menjaga kebersihan diri terutama lipatan kulit (ketiak, bawah buah dada, daerah genetalia) dengan cara dibersihkan dengan air dan dikeringkan. Klebersihan gigi dan mulut, perlu mendapat perhatian karena sering kali mudah terjadi gigi berlubang, terutama pada ibu yang kekurangan kalsium. (16)
Tabel 2.1
Kebutuhan makanan sehari-hari pada ibu hamil, ibu tidak hamil, dan ibu menyusui
Kalori dan zat makanan Tidak hamil Hamil Menyusui
Kalori 2000 kal 2300 kal 3000
Protein 55 g 65 g 80 g
Kalsium (Ca) 0,5 g 1 g 1 g
Zat besi (Fe) 12 g 17 g 17 g
Vitamin A 5000 IU 6000 IU 7000 IU
Vitamin D 400 1U 600 IU 800 IU
Thiamin 0,8 mg 1 mg 1,2 mg
Riboflavin 1,2 mg 1,3 mg 1,5 mg
Niasin 13 mg 15 mg 18 mg
Vitamin C 60 mg 90 mg 90 mg
(18)
pada trimester II dan III adalah 0,75 kg / minggu. Asupan kalori ditentukan dengan cara mengalikan berat badan optimal wanita tidak hamil dalam Kg dengan 35 Kkal dan kemudian ditambahkan 300 Kkal ke jumlah total. (17) Status gizi dan kondisi kesehatan ibu sebelum kehamilan dapat berpengaruh terhadap bayi kelak.
RUMUS BMI
=
BeratBadan
(
Kg
)
TinngiBadan
(
m
)
2Tabel 2.2
Rekomendasi Rentang Peningkatan Berat Badan Total Wanita Hamil.Berdasarkan Indeks Massa Tubuh (IMT)
Kategori Berat Terhadap Tinggi
Peningkatan Total Yang Di Rekomendasikan
Kategori IMT KG
Ringan < 19,8 12,5 – 18
Normal 19,8 – 26 11,5 – 16
Tinggi 26 – 29 7,0 – 11,5
Obesitas/ kegemukan > 29 ≥ 7,0
(12).
4. Pakaian selama kehamilan
5. Eliminasi (BAB/BAK)
Dianjurkan minum 8-12 gelas cairan setiap hari. Ibu hamil harus cukup minum agar produksi air kemihnya cukup dan jangan sengaja mengurangi minum untuk menjarangkan berkemih. Apabila perasaan inin berkemih muncul jangan diabaikan, menahan berkemih akan membuat bakteri didalam kandung kemih berlipat ganda. Akibat pengaruh progesterone otot-otot tractus digestivus tonusnya menurun, akibatnya motilitas saluran pencernaan berkurang dan menyebabkan obstipasi. (15)
6. Koitus
Untuk melakukan koitus tidak dihalangi kecuali ada riwayat yaitu a. Sering abortus atau premature
b. Perdarahan pervaginam
c. Pada minggu terakhir kehamilan, koitus harus hati-hati d. Bila ketuban pecah koitus dilarang
e. Dikatakan orgasme pada hamil tua dapat menyebabkan kontraksi uterus partus prematurus.
7. Gerak badan
Gerakan badan atau olah raga ringan sangat berguna bagi ibu hamil, dimana dapat membantu sirkulasi darah menjadi lebih baik, nafsu makan bertambah, pencernaan lebih baik, dan tidur lebih nyenyak. Dianjurkan berjalan-jalan pada pagi hari dalam udara yang masih segar.
8. Kerja
9. Bepergian
Wanita hamil masih dapat bepergin asalkan jangan terlalu lelah, dan tidak duduk terlalau lama karena dapat menyebabkan vena staganis yang mana akan menyebabkan tromboflebitis dan kaki bengkak.
10. Pakaian
Dalam pakaian hendaknya menggunakan pakaian yang longgar, bersih dan tidak ada ikatan ketat pada bagian perut, pemakaian BH yang dapat menyokong payudara dan dapat memakai pakaian dalam selalu bersih supaya tetap nyaman. Sepatu yang berhak tidak dianjurkan untuk ibu hamil.
11. Istirahat Dan Rekreasi
Seorang wanita hamil sangat dianjurkan istirahat yang lebuh lama, terutama pada trimester ketiga. Waktu tidur pada malam hari sebaiknya selama 8-9 jam, dan pada minggu berikutnya di tambahkan tidur siang selam 2 jamdan sebaiknya dilakukan ditempat tidur atau di kursi panjang yang bisa menopang kedua kaki.
12. Mandi
Mandi sangat dibutuhkan untuk menjaga kebersihan, terutama perawatan kulit, karena fungsi ekskresi dan keringat bertambah. Dianjurkan menggunakan sabun yang lembut atau ringan.
13. Perawatan Payudara
baik-baik dengan menggunakan air sabun. Bila puting susu masuk kedalam, hal itu di perbaiki dengan jalan menarik-narik keluar atau dengan cara hoffman. Untuk mencegah puting susu. Untuk mencegah puting susu kering dan mudah pecah, maka puting susu dan areola payudara di rawat baik-baik dengan dibersihakan menggunakan air sabun dan biocream atau alkohol. Bila puting susu masuk kedalam, hal ini dengan jalan menarik-narik keluar .(14) 14. Imunisasi Tetanus Toxoid
Digunakan untuk mencegah tetanus pada bayi baru lahir dan ibu nifas.
Tabel 2.3
Jadwal Pemberian Imunisasi Tetanus Toxoid
Antigen Interval
(selang waktu minimal )
Lama
perlindungan %
Perlindungan TT 1 Pada kunjungan antenatal
pertama
-
-TT 2 4 minggu setelah TT 1 3 tahun 80
TT 3 6 bulan setelah TT 2 5 tahun 95
TT 4 1 tahun setelah TT 3 10 tahun 99
TT 5 1 tahun setelah TT 4 25 tahun 99
(8).
Keterangan :
Artinya apabila dalam waktu 3 tahun WUS tersebut melahirkan, maka bayi yang dilahirkan akan terlindung dari Tetanus Neonatorum.
Tabel 2.4
Ketidaknyamanan dalam Kehamilan Trimester III
Ketidaknyamanan Fisiologi Intervensi
1. Sesak napas (60 %)
Diafragma terdorong ke atas Posisi badan bila tidur menggunakan ekstra bantal. Hentikan merokok bila
Pembesaran uterus terutama waktu berdiri dan berjalan. Serta akibat gemelli.
Istirahat, relaksasi, siapkan tubuh. Lapor petugas kesehatan.
5. Kontraksi Braxton Hick.
Kontraksi usus
mempersiapkan persalinan.
Istirahat, teknik napas.
6. Kram betis. Karena penekanan pada saraf yang terkait dengan uterus yang membesar. Perubahan kadar kalsium, fosfor, keadaan ini dipengaruhi oleh kelelahan sirkulasi darah tepi yang buruk. Akibat minum susu lebih 1 liter / hari.
Cek apakah ada tanda tidak latihan fisik, baju ketat, cuaca panas.
Asupan cairan dibatasi hingga berkemih secukupnya saja. Istirahat posisi kaki lebih tinggi dari kepala.
Tabel 2.5
Jaringan dan Cairan 10 minggu 20 minggu 30 minggu 40 minggu
Janin 5 gr 300 gr 1500 gr 3400 gr
Plasenta 20 gr 170 gr 430 gr 650 gr
Cairan Amnion 30 gr 350 gr 750 gr 800 gr
Uterus 140 gr 320 gr 600 gr 970 gr
Mammae 45 gr 180 gr 360 gr 405 gr
Darah 100 gr 600 gr 1300 gr 1450 gr
Cairan Ekstraseluler 0 30 gr 80 gr 1480 gr
Lemak 310 gr 2050 gr 3480 gr 3345 gr
Total 650 gr 4000 gr 8500 gr 12500 gr
Sumber : (11)
2.1.6 Asuhan Antenatal 1. Definisi
Asuhan antenatal adalah upaya preventif program pelayanan kesehatan obstetrik untuk optimalisasi luaran maternal dan neonatal melalui serangkaian kegiatan pemantauan rutin selama kehamilan.
a. Memantau kemajuan kehamilan untuk memastikan kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.
b. Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental dan sosial ibu dan bayi.
c. Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan, termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan dan pembedahan.
d. Mempersiapkan persalinan cukup bulan, melahirkan dengan selamat,ibu mmaupun bayinya dengan trauma seminimal mungkin.
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian asi eksklusif.
f. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh kembang secara normal(7).
Tabel 2.6
Kunjungan Antenatal
Kunjungan Waktu Informasi Penting
Trimester pertama
Sebelum minggu ke 14
Mendetekssi masalah dan
kehamilan bayi dan kesiapan untuk menghadapi
komplikasi. Mendorong perilaku yang sehat ( gizi, latihan dan kebersihan,
Sama seperti di atas, ditambah kewaspadaan khusus mengenai preeklamsia ( Tanya ibu tentang gejala-gejala
Setelah 36 minggu Sama seperti diatas, ditambah deteksi letak bayi yang tidak normal, atau kondisi lain yang memerlukan kelahiran dirumah sakit.
Sedangkan kunjungan Antenatal idealnya / yang dianjurkan adalah:
1. Pemeriksaan pertama : Dilakukan segera setelah terlambat haid
2. Setiap bulan sampai umur kehamilan 8 bulan, 1 minggu sekali dari 9 bulan sampai persalinan
2.1.7 Jadwal Pemeriksaan Kehamilan
Ibu hamil sebaiknya dianjurkan mengunjungi bidan atau dokter sedini mungkin semenjak ia merasa hamil untuk mendapatkan paelayananan/asuhan antenatal.Bidan memberikan sedikitnya 4 kali pelayanan antenatal.Pemeriksaan meliputi anamnesa dan pemantauan ibu dan janindengan seksama untuk menilai apakah perkembangan berlangsung normal. Dapat mengenali kehamilan resiko tinggi atau kelainan, khususnya anemia, kurang gizi, hipertensi, PMS atau infeksi HIV, memberikan pelayanan imunisasi, nasehat dan penyuluhan kesehatan.
Pelayanan / asuhan antenatal standar minimal ( 10 T ) 1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan
Timbang berat badan setiap kali kunjungan.Kenaikan berat badan normal pada waktu hamil ialah sebesar pada Trimester I 0,5 Kg perbulan dan Trimester II-III 0,5 Kg perminggu.Dengan kenaikan berat badan rata-rata sebesar 6-12 kg selama kehamilan, Maksimal mengalami kenaikan berat badan sebesar 12 Kg dan minimal sebesar 6-7 Kg. Perhatikan besar kenaikan berat badan ibu, jangan sampai ibu mengalami penurunan berat badan atau jangan sampai ibu mengalami obesitas
.
2. Ukur tekanan darah
Tekanan darah yang normal 110/80 – 140/90 mmHg, bila melebihi dari 140/90 mmHg perlu diwaspadai adanya preeklamsi maupun eklamsi
3. Nilai status gizi (ukur lingkar lengan atas )
pengukuran LILA untuk memprediksi adanya kekurangan energi kronis atau sudah terjadi dalam waktu lama. Pengukuran LILA dapat digunakan untuk deteksi dini dan menapis resiko bayi dengan berat badan lahir rendah (BBLR) , standar LILA sebagai berikut :
a. Jika LILA kurang dari 23,5 cm status gizi ibu hamil
kurang,misalnya kemungkinan mengalami KEK atau anemia kronis.
b. Jika LILA sama atau lebih dari 23,5 cm berarti status gizi ibu hamil baik
4. Ukur tinggi fundus uteri
Perhatikan ukuran TFU ibu apakah sesuai dengan Umur Kehamilan atau tidak.
5. Tentukan presentasi janin dan denyut jantung janin (DJJ)
Menentukan presentasi janin apakah presentasi belakang kepala, sungsang atau lintang. Dan denyut jantung janin yang normal adalah 120 sampai 160.
6. Skrining status imunisasi Tetanus dan berikan imunisasi Tetanus Toksoid (TT).
Ibu hamil dengan status T4 pun dapat diberikan sekali suntikan (TT5) bila suntikan terakhir telah lebih dari satu tahun dan bagi ibu hamil dengan status T5 tidak perlu disuntik TT lagi karena mendapatkan kekebalan seumur hidup (25 tahun).
7. Pemberian tablet zat besi minial 90 tablet selama kehamilan dan memberi penjelasan tentang cara mengkonsumsinya. 8. Test laboratorium
Dilakukan untuk mengetahui nilai HB, Protein urine, serta glukosa urin pada saat kehamilan.
9. Tatalaksana khusus
Pelayanan yang diberikan pada saat ANC jika ditemukan masalah atau kebutuhan yang harus ditindaklanjuti dengan pembahasan khusus secara komprehensif.
10. Temu wicara
Konseling termasuk Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Komplikasi (P4K), serta KB pasca persalinan.
2.1.8 Pemeriksaan Kehamilan 1. Anamnesa
a. Anamnesa identitas istri dan suami : nama, umur, agama, pekerjaan, alamat, dan sebagainya
b. Anamnesa umum :
2) Tentang haid, kapan mendapatkan haid terakhir (HT). Bila hari pertama haid terakhir diketahui, maka dapat dijabarkan taksiran tanggal persalinan memakai rumus Naegele : hari +7, bulan -3, dan tahun +1.
3) Tentang kehamilan, persalinan, keguguran, dan kehamilan ektopik atau kehamilan mola sebelumnya.
2.1.9 Pemeriksaan Fisik
Dibagi dalam inspeksi, palpasi dan auskultasi. a. Inspeksi
1. Muka
Adakah chloasma gravidarum, konjungtiva mata pucat atau merah, adakah odema pada muka, bagaimana keadaan lidah dan gigi.
2. Leher
Apakah kelenjar gondok membesar atau kelenjar limfe membengkak. 3. Dada dan payudara
Bentuk payudara, pigmentasi putting susu,keadaan putting susu dan pengeluaran.
4. Abdomen
Apakah perut membesar sesuai umur kehamilan, terlihatkah gerakan anak, pigmentasi linea alba, adakah striae gravidarum atau bekas luka. 5. Vulva
Keadaan perineum, varices, odema, dan keputihan. 6. Ekstremitas
Pemeriksaan raba untuk menentukan umur kehamilan dengan mengukur besarnya rahim, menentukan berat badan janin. Ibu hamil di anjurkan berbaring terlentang menggunakan bantal. Palpasi untuk menentukan letak janin (Leopold) pada usia kehamilan > 28 minggu.
c. Leopold I
Untuk menentukan tinggi fundus uteri sehingga usia kehamilan dapat di ketahui. Tinggi fundus uteri juga dapat ditentukan dengan pita pengukur. Selain itu, tentukan pula bagian janin pada fundus uteri. Kepala teraba bagian bulat dan melenting, sedangkan bokong lunak dan tidak melenting.
d. Leopold II
Untuk menentukan bagian – bagian terkecil janin (Tangan dan Kaki) dan punggung janin untuk Auskultasi DJJ.
e. Leopold III
Menentukan bagian janin yang ada di bawah dan menentukan apakah janin sudah masuk PAP atau belum.
f. Leopold IV
Menentukan seberapa jauh bagian kepala yang telah masuk PAP. 2.1.10 Pemeriksaan pada kunjungan ulang
1. Riwayat kehamilan sekarang 2. Gerakan Janin
3. Beritahu tanda-tanda bahaya a. Perdarahan
b. Nyeri kepala
d. Bengkak pada muka dan tangan e. Gerakan janin yang berkurang f. Nyeri perut yang sangat hebat
4. Keluhan-keluhan yang lazim dalam kehamilan a. Mual dan muntah
b. Sakit pinggang c. Kram Kaki 5. Pemeriksaan Fisik
A. Janin
1) Denyut jantung normal 120-160 kali permenit. Apabila kurang dari 120 kali permenit disebut bradikardi, sedangkan lebih dari 160 kali permenit disebut tathicardi. Waspada adanya gawat janin
2) Dengan menggunakan cara Mc Donald untuk mengetahui TFU dengan pita ukur kemudian dilakukan penghitungan tafsiran berat janin dengan rumus
3) (TFU dalam cm)- n x 155 garam bila kepala diatas atau pada spina ishiadica maka n= 12. Bila kepala dibawah spina ishiadica maka n= 11.
2.1.11 Tanda – tanda bahaya pada ibu hamil 1. Perdarahan.
a) Perdarahan pada hamil muda dapat mmenyebabkan keguguran.
2. Bengkak di kaki, tangan, dan wajah, atau sakit kepala kadangkala disertai kejang. Karena dapat membahayakan ibu dan janin.
3. Demam tinggi
Biasanya karena infeksi atau malaria. Demam tinggi bisa membahayakan keselamatan jiwa ibu, menyebabkan keguguran atau kelahiran kurang bulan. 4. Keluar air ketuban sebelum waktunya
Merupakan tanda adanya gangguan pada kehamilan dan dapat membahayakan bayi dalam kandungan.
5. Bayi dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak.