UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN
ANALISIS PENGELUARAN KAS PADA INSPEKTORAT KABUPATEN DELI SERDANG
TUGAS AKHIR
Diajukan Oleh:
CHAIRUNNISYA RACHMA 112101073
Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Menyelesaikan Pendidikan Pada Program Diploma III
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN
LEMBAR PENGESAHAN TUGAS AKHIR
NAMA : CHAIRUNNISYA RACHMA
NIM : 112101073
PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KEUANGAN
JUDUL : ANALISIS PENGELUARAN KAS PADA
INSPEKTORAT KABUPATEN DELI SERDANG
Tanggal :……….2014 DOSEN PEMBIMBING
NIP: 197702142008122001 Fivi Rahmatus Sofiyah, SE, M.Si
Tanggal :……….2014 KETUA PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEUANGAN
NIP: 197411232000122001 Dr. Yeni Absah, SE, M.Si.
Tanggal:……….2014 DEKAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
NIP: 195604071980021001
Alhamdulillah penulis memanjatkan puji dan syukur atas kehadirat
Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya untuk
menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “ ANALISIS PENGELUARAN
KAS PADA INSPEKTORAT KABUPATEN DELI SERDANG ” ini dengan
baik, sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan pada Program
Diploma III Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada kedua orang
tua, ayahanda AHMADI.S dan ibunda ASNI.T yang selalu membimbing,
memberikan do’a dan semangat yang tidak putus. Namun berkat bantuan dan
dorongan dari berbagai pihak maka Tugas Akhir ini dapat terselesaikan. Pada
kesempatan ini penulis berterima kasih kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec.Ac,Ak,CA selaku Dekan
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. Yeni Absah, SE, M.Si selaku Ketua Program Studi D-III
Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Syafrizal Helmi Situmorang, SE, M.Si selaku Sekretaris
Program Studi Diploma III Keuangan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Sumatera Utara.
4. Ibu Fivi Rahmatus Sofiyah, SE, M.Si selaku dosen pembimbing yang
sudah meluangkan waktu dan tenaga untuk membimbing penyelesaian
menyelesaikan Tugas Akhir ini.
6. Ibu Erna Roslina, Bapak Rahmansyah S.Sos, Bapak Ruslan, SH yang telah
memberikan kesempatan penulis untuk magang di Dinas Pendidikan
Provinsi Sumatera Utara.
7. Bapak/ ibu dosen Fakultas Ekonomi USU yang telah memberikan
perkuliahan sehingga penulis dapat menyelesaikan perkuliahan.
8. Teristimewa juga untuk saudara-saudara tercinta saya, Adik saya
Achmad Ichsan Sani dan Muhammad Irham Ananta dan Teja Prayogi,
Teman-teman seperjuangan saya saat magang Dian, Dina, Ayu, Ojak
dan Vina serta seluruh teman-teman D-III Keuangan Grup B.
Penulis menyadari bahwa penyajian tugas akhir ini masih banyak
terdapat kekurangan, untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun dari pembaca demi perbaikan dimasa yang akan datang.
Medan, Juni 2014
112101073
KATA PENGANTAR ... i
BAB II PROFIL PERUSAHAAN A. Sejarah Ringkas ... 5
B.3 Penggunaan Pengeluaran Kas ... 37
C. Analisis Pengeluaran Kas Pada Inspektorat Kabupaten Deli Serdang ... 52
BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ... 56
B. Saran ... 57
Halaman Tabel 2.1 Tujuan dan Sasaran Strategis ... 10
Tabel 3.1 Belanja Tidak Langsung
Inspektorat Kabupaten Deli Serdang ... 37
Tabel 3.2 Belanja Langsung
Inspektorat Kabupaten Deli Serdang ... 38
Tabel 3.3 Laporan Pertanggung Jawaban Belanja-Fungsional
Tahun 2012 Inspektorat Kabupaten Deli Serdang ... 39
Tabel 3.4 Laporan Pertanggung Jawaban Belanja-Fungsional
Tahun 2013 Inspektorat Kabupaten Deli Serdang ... 46
Tabel 3.5 Sumber Kas Tahun 2012 ... 52
Halaman Gambar 2.1 Lambang Inspektorat Kabupaten Deli Serdang ... 11
Gambar 2.2 Struktur Organisasi
Inspektorat Kabupaten Deli Serdang ... 14
Gambar 3.1 Prosedur Pengeluaran Kas
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Setiap instansi pemerintah sudah seharusnya mengetahui
perkembangan dari setiap kegiatan yang dilakukan dari waktu ke waktu
agar dapat mengetahui apakah instansi tersebut mengalami kemajuan atau
kemunduran dari setiap kegiatan yang dilakukan, serta perlu juga
mengetahui keadaan keuangan pada saat tertentu. Hal ini dapat dilihat
melalui laporan pertanggung jawaban instansi dalam bentuk laporan
keuangan.
Menurut Baridwan (2009 : 12) “Laporan keuangan adalah catatan
informasi keuangan suatu perusahaan pada suat
dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja dari perusahaan
tersebut”. Menurut Bakar (2007 : 20) “Tujuan laporan keuangan adalah
Menyediakan informasi yang menyangkut posisi keuangan, kinerja, serta
perubahan posisi keuangan suatu instansi yang bermanfaat bagi sejumlah
besar pemakai dalam pengambilan keputusan”. Laporan keuangan
diharapkan disajikan secara layak, jelas, dan lengkap, yang
mengungkapkan kenyataan-kenyataan ekonomi mengenai eksistensi dan
operasi instansi tersebut.
Salah satu bentuk laporan keuangan tersebut adalah laporan arus
kas dimana laporan tersebut akan terlihat arus keluar dari setiap kegiatan
dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu
periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar kas suatu
perusahaan.
Dengan adanya laporan arus kas maka akan dapat diketahui
seberapa besar dana yang dibutuhkan agar mampu membiayai setiap
kegiatan operasional instansi sehari – hari dan memungkinkan instansi
untuk beroperasi seefisien mungkin serta tidak mengalami kesulitan
keuangan.
Pengeluaran kas adalah suatu catatan yang dibuat untuk
melaksanakan kegiatan pengeluaran baik dengan cek maupun dengan
uang tunai yang digunakan untuk kegiatan umum perusahaan. Prosedur
yang digunakan dalam pengeluaran kas biasa dilakukan dengan
menggunakan cek, giro, dan uang tunai.
Prosedur pengeluaran kas pada kantor Inspektorat Kabupaten
Deli Serdang meliputi rangkaian proses, baik manual maupun
terkomputerisasi mulai pencatatan, transaksi atau kejadian keuangan serta
pelaporan keuangan dalam rangka pertanggungjawaban atas pengeluaran
kas.
Menurut Hery (2003 : 33) dalam bukunya Pengantar Akuntansi,
pengeluaran kas dikendalikan oleh pengendalian internal yang akan lebih
efektif ketika pembayaran dilakukan dengan menggunakan cek atau
transfer lewat rekening bank, dari pada melibatkan uang kas secara
langsung. Pengendalian internal atas pengeluaran kas seharusnya
sesuai dengan transaksi – transaksi yang benar – benar telah direncanakan
sesuai dengan kegiatan yang akan dilakukan.
Pengendalian internal pengeluaran kas sesungguhnya juga harus
dapat menjamin bahwa setiap kejadiaan ekonomi yang sifatnya yang
akan menghemat pengeluaran kas benar – benar telah dimanfaatkan
dengan semestinya untuk kepentingan instansi, bukan untuk kepentingan
pribadi oknum pegawai tertentu.
Apabila kas yang tersedia dalam suatu instansi pemerintah terlalu
kecil maka akan mengakibatkan kegiatan operasional instansi tersebut
akan mengalami gangguan atau keterhambatan. Dengan demikian, kas
yang tersedia dalam suatu instansi haruslah cukup, yaitu sesuai dengan
kebutuhan instansi untuk membiayai kegiatan operasional sehari – hari.
Dengan adanya analisis pengeluaran kas ini maka akan dapat
membantu pihak yang berkepentingan terutama semua pihak yang ada di
dalam instansi untuk mengetahui dari mana diperolehnya kas didalam
suatu instansi tersebut agar tidak terjadi kesalahan dalam menggunakan
kas dan kekeliruan dalam mengambil keputusan.
Berdasarkan uraian diatas dan melihat pentingnya pengelolaan kas
dalam suatu instansi maka penulis merasa tertarik dan mencoba
membahas dengan memilih judul “ANALISIS PENGELUARAN KAS
B. Rumusan Masalah
Pengeluaran kas disuatu instansi pemerintah terkadang sering
disalah gunakan tidak sesuai dengan tujuan yang sudah direncanakan
sebelumnya. Agar tidak terjadi kerancuan dan penyimpangan dalam
pembahasan ini, maka perlu adanya perumusan masalah sehingga tujuan
penelitian mengenai pengeluaran kas dapat tercapai. Adapun
permasalahan dalam tugas akhir ini adalah Apakah Pengeluaran Kas pada
Inspektorat Kabupaten Deli Serdang sudah efektif sesuai dengan yang
ditetapkan ?
C. Tujuan Penelitian
Adapun yang menjadi tujuan dari penelitian yang dilakukan oleh
penulis adalah Untuk mengetahui gambaran yang jelas sampai sejauh
mana analisis pengeluaran kas pada Inspektorat Kabupaten Deli serdang.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat dari penelitian yang dilakukan penulis adalah :
1. Bagi penulis untuk mengetahui Pengeluaran Kas dari laporan Keuangan
suatu instansi.
2. Bagi instansi pemerintah sebagai bahan pertimbangan dalam
menentukan bahan perencanaan dan kebijakan pada waktu pengambilan
A. Sejarah Ringkas Inspektorat Kabupaten Deli Serdang
Kabupaten Deli Serdang yang dikenal sekarang ini, sebelum
Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia 17 Agustus 1945 merupakan
dua pemerintahan yang berbentuk Kerajaan (Kesultanan) yaitu Kesultanan
Deli yang berpusat di Kota Medan dan Kesultanan Serdang berpusat di
Perbaungan (± 38 km dari Kota Medan menuju Kota Tebing Tinggi).
Dalam masa pemerintahan Republik Indonesia Serikat (RIS),
keadaan Sumatra Timur mengalami pergolakan yang dilakukan oleh rakyat
secara spontan menuntut agar NST (Negara Sumatera Timur) yang
dianggap sebagai prakarsa Van Mook (Belanda) dibubarkan dan wilayah
Sumatera Timur kembali masuk Negara Republik Indonesia. Para
pendukung NST (Negara Sumatera Timur) membentuk Permusyawaratan
Rakyat se Sumatera Timur menentang Kongres Rakyat Sumatera Timur
yang dibentuk oleh Front Nasional.
Negara-negara bagian dan daerah-daerah istimewa lain di Indonesia
kemudian bergabung dengan NRI (Negara Republik Indonesia), sedangkan
Negara Indonesia Timur (NIT) dan Negara Sumatera Timur (NST) tidak
bersedia. Akhirnya Pemerintah NRI (Negara Republik Indonesia)
meminta kepada Republik Indonesia Serikat (RIS) untuk mencari kata
sepakat dan mendapat mandat penuh dari NST (Negara Sumatera Timur)
(Negara Republik Indonesia) tentang pembentukan Negara Kesatuan
dengan hasil antara lain Undang-Undang Dasar Sementara Kesatuan yang
berasal dari UUD RIS diubah sehingga sesuai dengan Undang-Undang
Dasar 1945.
Atas dasar tersebut terbentuklah Kabupaten Deli Serdang seperti
tercatat dalam sejarah bahwa Sumatera Timur dibagi ata 5 (lima) Afdeling,
salah satu diantaranya adalah Deli en Serdang. Afdeling ini dipimpin oleh
seorang Asisten Residen beribukota di Medan serta terbagi atas 4 (empat)
Onder Afdeling yaitu Beneden Deli beribukota di Medan, Bovan Deli
beribukota di Pancur Batu, Serdang beribukota di Lubuk Pakam, Padang
Bedagei beribukota di Tebing Tinggi dan masing-masing dipimpim oleh
seorang Kontelir.
Selanjutnya dengan keputusan Dewan Perwakilan Rakyat Sumatera
Timur tanggal 19 April 1946, Keresidenan Sumatera Timur dibagi menjadi
6 (enam) Kabupaten ini terdiri atas 6 (enam) Kewedanaan yaitu Deli Hulu,
Deli Hilir, Serdang Hulu, Serdang Hilir, Bedagei, Padang/Kota Tebing
Tinggi pada waktu itu ibukota berkedudukan di Perbaungan. Kemudian
dengan Besluit Wali Negara tanggal 21 Desember 1949 wilayah tersebut
adalah Deli Serdang dengan ibukota Medan, meliputi Lubuk Pakam, Deli
Hilir, Deli Hulu, Serdang, Padang dan Bedagei.
Pada tanggal 14 November 1956, Kabupaten Deli dan Serdang
ditetapkan menjadi Daerah Otonom dan namanya berubah menjadi
Kabupaten Deli Serdang sesuai dengan Undang-Undang Nomor 22 tahun
Undang-Undang Nomor 7 Drt Tahun 1956. Untuk merealisasinya
dibentuklah Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) dab Dewan
Pertimbangan Daerah (DPD). Namun, tahun demi tahun terus berlalu
merubah perjalanan sejarah dan setelah melalui berbagai usaha penelitian
dan seminar-seminar oleh para pakar sejarah dan pejabat Pemerintah
Daerah Tingkat II Deli Serdang pada waktu itu (sekarang Pemerintah
Kabupaten Deli Serdang), akhirnya disepakati penetapan Hari Jadi
Kabupaten Deli Serdang tanggal 1 Juli 1946.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1984, ibukota
Kabupaten Deli Serdang dipindahkan dari Kota Medan ke Lubuk Pakam
dengan lokasi perkantoran di Tanjung Garbus yang diresmikan oleh
Gubernur Sumatera Utara pada tanggal 23 Desember 1986.
Seiring dengan gerak roda pembangunan yang terus melaju
diciptakan motto bagi daerah Deli Serdang yaitu : “ BHINNEKA
PERKASA JAYA” yang tercantum di pita lambang Daerah Kabupaten
Deli Serdang, dalam pengertian “ Dengan masyarakatnya yang beraneka
ragam suku, Agama, ras, dan golongan bersatu dalam ke Bhinnekaan
secara kekeluargaan dan gotong royong membangun semangat
kebersamaan, menggali dan mengembangkan potensi sumber daya alam
dan sumber daya manusianya sehingga menjadi kekuatan dan keperkasaan
untuk mengantarkan masyarakat kepada kesejahteraan, maju, mandiri dan
jaya sepanjang masa.
Inspektorat Kabupaten Deli Serdang sebagai salah satu pelaksana
terselenggaranya good govemance, merupakan unsur penunjang
Pemerintahan Daerah yang dipimpin oleh Inspektur yang berada dibawah
dan bertanggungjawab kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah
Kabupaten.
Sesuai Permendagri No. 60 Tahun 2013 Tentang Kebijakan
Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Tahun 2014 pasal 5
ayat (4), Inspektorat Kabupaten Deli Serdang mempunyai tugas pokok
melaksanakan kewenangan Pemerintah Daerah dalam bidang pengawasan
terhadap pelaksanaan urusan pemerintahan di daerah, pelaksanaan
pembinaan atas penyelenggaraan pemerintahan desa dan pelaksanaan
urusan pemerintahan desa di daerah diwilayahnya, dengan fungsi :
1. Perencanaan program pengawasan
2. Perumusan kebijakan dan fasilitas pengawasan
3. Pemeriksaan, pengusutan, pengujian, dan penilalian tugas
pengawasan.
1. Visi dan Misi Inspektorat Kabupaten Deli Serdang Visi:
Motivator penyelenggara pemerintahan yang baik melalui pengawasan
yang transparan, aspiratif, terpadu, dan akuntabel.
Makna visi Inspektorat Kabupaten Deli Serdang :
Motivator artinya sebabgai penggerak bagi institusi dilingkungan Pemerintah Kabupatenb Deli serdang untuk melaksanakan tugas pokok
sehingga dapat memperlancar pelaksanaan pemerintahan yang bersih
dan bebas dari KKN.
Transparan artinya memberi kesempatan kepada masyarakat untuk memperoleh informasi yang benar, jujur dan adil tentang
penyelenggaraan pemerintahan dengan tetap memperhatikan
perlindungan hak asasi pribadi, golongan dan rahasia negara.
Aspiratif artinya menerima informasi dari berbagai kalangan dan menindak lanjuti dengan tetap mempedomani ketentuan yang berlaku.
Terpadu artinya dalam rangka mengadakan pengawasan Inspektorat Kabupaten Deli Serdang bersama - sama dengan unsur pengawas
lainnya dan masyarakat baik perorangan maupun kelompok.
Akuntabel artinya hasil akhir kegiatan harus dipertanggung jawabkan kepada masyarakat.
Misi:
1. Menumbuhkembangkan komitmen aparat pengawasan.
2. Mendorong terwujudnya akuntabilitas oleh Instansi Pemerintah
Kabupaten.
2. Tujuan dan Sasaran Strategis Inspektorat Kabupaten Deli Serdang Tujuan merupakan penjabaran/implementasi dan pernyataan misi,
adalah sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan pada jangka waktu 1
penjabaran dari misi, diharapkan akan memberikan arah operasional
pembangunan Kabupaten yang lebih terukur, obyektif dan terinci.
Inspektorat Kabupaten Deli Serdang merencanakan tujuan dan
sasaran strategis berdasarkan visi, misi dan faktor – faktor kunci
keberhasilan.
Tujuan dan sasaran strategis yang direncanakan dapat dilihat pada tabel 2.1
berikut ini :
Tabel 2.1
Tujuan dan Sasaran Strategis Misi 1 :
Menumbuhkembangkan komitmen aparat pengawasan
Tujuan Meningkatnya manajemen pengawasan yang tepat, cepat, terpercaya dan bermutu
Sasaran 1 Meningkatnya Mutu Administrasi, Pelaporan dan
Kelengkapan Sarana dan Prasarana Aparatur
Sasaran 2 Meningkatnya Kemampuan Aparatur dalam Tugas
Kedinasan dan Pemeriksaan
Misi 2 :
Mendorong terwujudnya akuntabilitas Instansi Pemerintah Kabupaten
Sasaran 1 Meningkatkan Penyelenggaraan Pengawasan pada setiap
SKPD
Sumber : Inspektorat Kabupaten Deli Serdang
3. Makna Lambang Inspektorat Kabupaten Deli Serang
Gambar 2.1 Lambang Inspektorat Kabupaten Deli Serdang Sumber : Inspektorat Kabupaten Deli Serdang
Makna lambang Inspektorat Kabupaten Deli Serdang adalah :
1. Bintang bersudut lima melambangkan Ketuhanan Yang Maha Esa dan
berfalsafat Pancasila.
2. 17 kuntum bunga kapas, 5 (lima) daun sirih, 3 (tiga) buah pinang, empat
puluh lima butir padi melambangkan catatan sejarah, tanggal, bulan dan
tahun kemerdekaan RI, dimana rakyat Deli Serdang turut memberi dharma
3. Sedangkan padi berbuah 11 (sebelas), seekor ikan melambangkan
penduduk Kabupaten Deli Serdang sebagian besar terdiri dari petani dan
nelayan.
4. Gunung dan lima gelombang ombak serta matahari pagi yang sedang naik
melambangkan :
a. Gunung menunjukkan geografi Deli Serdang yang terdiri dari pegunungan,
daratan rendah dan pantai
b. Lima gelombang ombak melambangkan bahwa Deli Serdang di airi oleh
sungai besar kecil yang membawa kemakmuran rakyat.
c. Matahari terbit yang sedang naik melambangkan masa depan yang
gemilang cita-cita yang tinggi serta kegairahan bekerja yang penuh
semangat dan keyakinan.
5. Pohon kelapa sawit, karet, tembakau melambangkan daerah Deli Serdang
adalah daerah perkebunan yang menghasilkan devisa.
6. Roda mesin bergigi melambangkan cita-cita modernisasi dari mekanisme
kehidupan rakyat serta lambang kerajinan tangan.
7. Sirih, pinang dan puan melambangkan kebudayaan asli, dimana sirih dan
pinang merupakan alat pembuka kata dalam segala upacara serta lambang
persaudaraan dan toleransi.
8. Lima helai daun sirih melambangkan tiga hukum yang dijunjung tinggi,
B. Struktur Organisasi Inspektorat Kabupaten Deli Serdang
Berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 5 tahun 2007 Tentang “ Bagan
Struktur Organisasi Inspektorat Kabupaten Deli Serdang yang ditetapkan
pada tanggal 14 November 2007 “, Inspektorat kabupaten Deli Serdang
adalah Instansi yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada
Bupati Deli Serdang.
Struktur organisasi diperlukan instansi untuk membedakan batas –
batas wewenang dan tanggung jawab secara sistematis yang menunjukkan
adanya hubungan / keterkaitan antara setiap bagian untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Demi tercapainya tujuan umum suatu instansi
diperlukan suatu wadah untuk mengatur seluruh aktivitas maupun kegiatan
instansi tersebut. Pengaturan ini dihubungkan dengan pencapaian tujuan
instansi yang telah ditetapkan sebelumnya.
Melalui struktur organisasi yang baik, pengaturan pelaksanaan
pekerjaan dapat diterapkan, sehingga efesiensi dan efektifitas kerja dapat
diwujudkan melalui kerja sama dengan koordinasi yang baik sehingga
tujuan perusahaan dapat dicapai. Struktur Organisasi Inspektorat
Gambar 2.2 : Struktur Organisasi Inspektorat Kabupaten Deli Serdang Sumber : Inspektorat Kabupaten Deli Serdang
INSPEKTUR
H. JENTRALIM PURBA SH. MH
JABATAN FUNGSIONAL SEKRETARIS
C. Job Description
Berikut ini adalah job description dari setiap unit pada Inspektorat
Kabupaten Deli Serdang yang terdiri dari :
a. Inspektur
Inspektur mempunyai rincian tugas :
1. Melakukan perencanaan program pengawasan;
2. Merumuskan kebijakan dan fasilitas pengawasan;
3. Melakukan pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas
pengawasan;
4. Mengkoordinasikan hasil – hasil pemeriksaan dengan lembaga –
lembaga pengawasan;
5. Melakukan pengelolaan administrasi umum yang meliputi
kesekretariatan, program, kepegawaian, keuangan, perlengkapan dan
organisasi di Inspektorat;
6. Menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagai
pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;
7. Melakukan pembagian tugas wilayah kerja kepada masing – masing
Inspektur pembantu;
8. Melaporkan setiap hasil pemeriksaan kepada Bupati;
9. Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian
sebagai bahan penilaian DP-3;
b. Sekretaris
Sekretaris mempunyai rincian tugas :
1. Menerima petunjuk dan arahan sesuai disposisi atasan;
2. Memberi petunujk, membagi tugas dan menimbang bawahan agar
pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib;
3. Mengkoordinasikan penyusunan program dan penyelenggaraan tugas –
tugas Inspektur Pembantu secara terpadu dan tugas pelayanan
administratif;
4. Melaksanakan pengelolaan administrasi umum;
5. Melaksanakan pengelolaan administrasi kepegawaian;
6. Melaksanakan pengelolaan administrasi perlengkapan;
7. Melaksanakan pengelolaan administrasi program;
8. Melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan;
9. Merencanakan penyusunan kebutuhan barang dan alat kelengkapan
kantor;
10.Melaksanakan pengelolaan surat menyurat, arsip dan dokumen
lainnya;
11.Melaksanakan kebersihan lingkungan kantor dan bertanggung jawab
atas keamanan kantor;
12.Melaksanakan pengawasan terhadap disiplin pegawai, budaya bersih,
budaya kerja dan budaya tertib;
13.Mempersiapkan penyelenggaraan rapat dinas dan mempersiapkan
Surat perintah Tugas bagi Pegawai yang akan melaksanakan
14.Melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas;
15.Memelihara, merawat, menjaga dan mengawasi inventaris kantor;
16.Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang
langkah; – langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku
17.Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol, merencanakan
kegiatan dan membuat laporan pelaksanaan tugas;
18.Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai hasil
yang telah dicapai sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas;
19.Menilai prestasi kerja bawahan dengan membuat catatan dalam buku
penilaian sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan Dp-3
bawahan;
20.Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan;
c. Kepala Sub Bagian Umum
Kepala Sub Bagian Umum mempunyai rincian tugas :
1. Menerima petunujuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan;
2. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar
pelaksanaan tugas berjalan lancar dan tertib;
3. Membantu sekretaris melaksanakan pengelolaan administrasi umum;
4. Membantu sekretaris melaksanakan pengelolaan administrasi
kepegawaian;
5. Membantu sekretaris melaksanakan pengelolaan administrasi
6. Membantu sekretaris melaksanakan pengelolaan administrasi
keuangan dan perbendaharaan;
7. Meneliti dokumen dan tanda bukti penerimaan dan pengeluaran
keuangan;
8. Menggandakan, menomori, dan mendistribusikan surat masuk dan
surat keluar;
9. Memeriksa, meneliti dan mengarsipkan surat masuk dan surat keluar;
10.Melaksanakan kebersihan lingkungan kantor dan bertanggung jawab
atas keamanan kantor;
11.Merencanakan usulan kebutuhan alat tulis kantor dan kebutuhan
barang lainnya;
12.Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol dan merencanakan
kegiatan pelaksanaan tugas;
13.Menyusun laporan pelaksanan tugas kepada atasan sesuai hasil yang
telah dicapai sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas;
14.Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilalian
sebagai bawahan penilaian DP-3 bawahan;
15.Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan;
d. Kepala Sub Bagian Program
Kepala sub bagian program mempunyai rincian tugas :
1. Menerima petunujuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan;
2. Memberi petunujk, memberi tugas dan membimbing bawahan agar
3. Membantu sekretaris melaksanakan pengelolaan penyusunan
administrasi program;
4. Mengumpulkan, mengolah, menganalisa sebagai data sebagai bahan
acuan dalam penyusunan program kerja;
5. Melakukan observasi lapangan untuk menilai kebenaran dan
keakuratan data sebagai bahan dalam penyusunan program kerja;
6. Mempersiapkan daftar usulan kegiatan pelaksanaan tugas;
7. Melakukan evaluasi terhadap program kerja sebagai bahan penyusunan
laporan;
8. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah
– langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku;
9. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol dan merencanakan
kegiatan pelaksanaan tugas;
10.Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai
dengan hasil yang telah dicapai sebagai pertanggung jawab tugas;
11.Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian
sebagai bahan penilaian DP-3 bawahan;
12.Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan;
e. Kepala Sub Bagian Evaluasi dan Pelaporan
Kepala sub bagian evaluasi dan pelaporan mempunyai rincian tugas :
1. Menerima petunujk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan;
2. Memberi petunjuk, membagi tugas dan membimbing bawahan agar
3. Memeriksa, mengecek, mengoreksi, mengontrol dan merencanakan
kegiatan pelaksanaan tugas;
4. Membantu sekretaris melaksanakan pengelolaan penyusunan evaluasi
dan pelaporan;
5. Melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan tugas;
6. Menyusun, mempersiapkan laporan pelaksanaan tugas;
7. Melakukan monitoring pengendalian dalm pelaksanaan tugas;
8. Menyusun laporan secara berkala terhadap pelaksanaan tugas;
9. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah
– langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku;
10.Menyusun laporan sesuai hasil yang telah dicapai sebagi pertanggung
jawaban pelaksanaan tugas;
11.Menilai hasil kerja bawahan dengan mengisi buku catatan penilaian
sebagai bahan penilaian DP-3 bawahan;
12.Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan;
f. Inspektur Pembantu Wilayah I
Inspektur pembantu wilayah I mempunyai rincian tugas :
1. Memberikan petunujuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan;
2. Mendisposisikan surat kepada bawahan;
3. Memberikan petunjuk tentang pelaksanaan tugas kepada para
bawahan;
4. Melaksanakan tugas – tugas yang berhubungan dengan Inspektur
5. Melaksanakan pengusulan program pengawasan di Wilayah kerja;
6. Melakukan pengoordinasian pelaksanaan pengawasan;
7. Melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah;
8. Melakukan pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas
pengawasan;
9. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah
– langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku;
10.Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai hasil
yang telah dicapai sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas;
11.Menilai prestasi kerja bawahan dengan membuat catatan dalam buku
penilaian sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan DP-3
bawahan;
12.Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan;
g. Inspektur Pembantu Wilayah II
Inspektur pembantu wilayah II mempunyai rincian tugas :
1. Memberikan petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan;
2. Mendisposisikan surat kepada bawahan;
3. Memberikan petunjuk tentang pelaksanaan tugas kepada para
bawahan;
4. Melaksanakan tugas – tugas yang berhubungan dengan Inspektur
pembantu Wilayah II;
6. Melakukan pengoordinasian pelaksanaan pengawasan;
7. Melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah;
8. Melakukan pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas
pengawasan;
9. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah
– langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku;
10.Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai hasil
yang telah dicapai sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas;
11.Menilai prestasi kerja bawahan dengan membuat catatan dalam buku
penilaian sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan DP-3
bawahan;
12.Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan;
h. Inspektur Pembantu Wilayah III
Inspektur pembantu wilayah III mempunyai rincian tugas :
1. Memberikan petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan;
2. Mendisposisikan surat kepada bawahan;
3. Memberikan petunujuk tentang pelaksanaan tugas kepada pra
bawahan;
4. Melaksanakan tugas – tugas yang berhubungan dengan Inspektur
pembantu Wilayah III;
5. Melaksanakan pengusulan program pengawasan di Wilayah kerja;
7. Melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah;
8. Melakukan pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas
pengawasan;
9. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah
– langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku;
10.Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai hasil
yang telah dicapai sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas;
11.Menilai prestasi kerja bawahan dengan membuat catatan dalam buku
penilaian sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan DP-3
bawahan;
12.Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan;
i. Inspektur Pembantu Wilayah IV
Inspektur pembantu wilayah IV mempunyai rincian tugas :
1. Memberikan petunjuk dan arahan sesuai dengan disposisi atasan;
2. Mendisposisikan surat kepada bawahan;
3. Memberikan petunujuk tentang pelaksanaan tugas kepada pra
bawahan;
4. Melaksanakan tugas – tugas yang berhubungan dengan Inspektur
pembantu Wilayah IV;
5. Melaksanakan pengusulan program pengawasan di Wilayah kerja;
7. Melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan urusan
pemerintahan daerah;
8. Melakukan pemeriksaan, pengusutan, pengujian dan penilaian tugas
pengawasan;
9. Menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan tentang langkah
– langkah yang perlu diambil dengan ketentuan yang berlaku;
10.Menyampaikan laporan pelaksanaan tugas kepada atasan sesuai hasil
yang telah dicapai sebagai pertanggung jawaban pelaksanaan tugas;
11.Menilai prestasi kerja bawahan dengan membuat catatan dalam buku
penilaian sebagai bahan pertimbangan dalam pembuatan DP-3
bawahan;
12.Melaksanakan tugas lain yang diperintahkan oleh atasan;
D. Kinerja Terkini Inspektorat Kabupaten Deli Serdang 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a. Penyediaan jasa surat menyurat
b. Penyediaan jasa sumber daya air dan listrik
c. Penyediaan jasa kebersihan kantor
d. Penyediaan jasa perbaikan peralatan kerja
e. Penyediaan ATK
f. Penyediaan barang cetakan dan penggandaan
g. Penyediaan komponen instalasi listrik/penerangan bangunan kantor
h. Penyediaan peralatan dan perlengkapan kantor
j. Penyediaan makan dan minuman
k. Rapat – rapat koordinasi dan konsultasi keluar dan dalam daerah
l. Penyediaan jasa administrasi kantor
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a. Pembangunan gedung kantor
b. Pemeliharaan rutin/ berkala gedung kantor
c. Pemeliharaan rutin/ berkala kendaraan Dinas/operasional
d. Pemeliharaan berkala/ rutin meubeleur
3. Program Peningkatan Disiplin Aparatur
a. Pengadaan pakaian Dinas beserta perlengkapannya
4. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
a. Penyusunan laporan capaian kinerja dan ikhtisar Realisasi kinerja
SKPD
b. Penyusunan pelaporan keuangan akhir tahun
5. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
a. Pendidikan dan pelatihan formal
6. Program Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pemeriksa dan Aparatur Pengawasan
a. Pelatihan pengembangan tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan
b. Pelatihan teknis pengawasan dan penilaian akuntabilitas kinerja
7. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Kebijakan KDH
b. Pengendalian manajemen pelaksanaan kebijakan KDH
c. Inventarisasi temuan pengawasan
d. Tindak lanjut hasil temuan pengawasan
e. Koordinasi pengawasan yang lebih komprehensip
f. Evaluasi berkala temuan hasil pengawasan
8. Program Penataan dan Penyempurnaan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan
a. Penyusunan kebijakan sistem dan prosedur pengawasan
9. Program Mengintesifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat
a. Pembentukan unit khusus penanganan pengaduan masyarakat
E. Rencana Kegiatan Inspektorat Kabupaten Deli Serdang
1. Kegiatan pengawasan yang telah dilakukan oleh Inspektorat
Kabupaten Deli Serdang adalah :
a. Pemeriksaan reguler pada SKPD
b. Pemeriksaan reguler pada pemerintahan desa
c. Review laporan keuangan pemerintah daerah
d. Penyusunan LAKIP Pemerintah Daerah
e. Pemeriksaan atas pengaduan masyarakat dan pemeriksaan dengan
tujuan tertentu
f. Pendampingan, asistensi dan fasilitasi
2. Kegiatan pengawasan yang sedang oleh Inspektorat Kabupaten Deli
a. Mengawal reformasi birokrasi
b. Mengawal pelaksanaan Perpres 55 tahun 2012 tentang Strategi
Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi
c. Pemantauan penerimaan CPNS
d. Pemantauan tindak lanjut hasil pengawasan
e. Pengusutan tuntutan ganti rugi
3. Kegiatan pengawasan yang akan dilaksanakan oleh Inspektorat
Kabupaten Deli Serdang adalah :
a. Evaluasi LAKIP SKPD
b. Evaluasi Sistem Pengendalian Internal SKPD
A. Pengertian 1. Pengertian Kas
Menurut Halim (2007 : 5) kegiatan keuangan satuan pemerintah
tidak dimaksudkan untuk mendapatkan laba tetapi ditujukan untuk
menghasilkan pendapatan untuk menutup biaya penyelenggaraan jasa –
jasa yang harus dilakukan oleh satuan pemerintahan tersebut. Oleh
karena akuntansi pemerintah tidak dimaksudkan untuk mengukur
besarnya lana maka dalam akuntansi pemerintah tidak diperlukan
penyesuaian untuk penyusutan, biaya dibayar dimuka maupun biaya
yang masih harus dibayar.
Perkiraan – perkiraan dalam akuntansi pemerintah harus
menyediakan data keuangan yang memungkinkan pejabat pemerintah
menyelenggarakan tugas – tugasnya sesuai dengan keinginan
sebagaimana tertuang dalam anggaran dan peraturan perundang –
undangan yang berlaku. Lebih lanjut, perkiraan – perkiraan harus
mengikhtisarkan kegiatan – kegiatan pemerintah dan menunjukkan
bagaimana kegiatan tersebut memenuhi persyaratan peraturan
perundangan.
Menurut Mulyadi (2001 : 10) Kas merupakan aset yang paling
lancar dibandingkan aset lainnya. Banyak sekali transaksi yang baik
pengeluaran kas. Untuk mengamankan kas dan menjamin ketepatan
penyajian atas catatan akuntansi kas, pengendalian internal yang efektif
atas kas mutlak yang diperlukan.
Pengertian kas menurut beberapa ahli diantaranya adalah :
1. Kas adalah uang tunai yang dipersembahkan dengan saldo rekening
giro yang tidak dibatasi penggunaanya untuk membiayai kegiatan
entitas pemerintah. (http://www.pengertianahli.com)
2. Kas adalah segala sesuatu baik yang berbentuk uang atau bukan yang
dapat tersedia dengan segera dan diterima sebagai alat pelunasan
kewajiban pada nilai nominalnya.
(http://www.newsakuntansi.blogspot.com)
3. Kas adalah uang tunai yang dapat digunakan untuk membiayai operasi
perusahaan, termasuk dalam pengertian kas adalah cek yang diterima
dari para pelanggan dan simpanan perusahaan di bank dalam bentuk
giro. (http://bramz.wordpress.com)
Dari pengertian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kas
adalah aktiva yang paling likuid atau merupakan salah satu unsur modal
yang paling tinggi likuiditasnya. Berarti semakin besar jumlah kas yang
dimiliki oleh suatu instansi akan semakin tinggi pula tingkat
likuiditasnya. Kas merupakan suatu pos yang paling penting pada
laporan keuangan.
Kas sangat berperan dalam menentukan kelancaran kegiatan
instansi. Oleh karena itu, kas harus direncanakan dan diawasi dengan
Pengeluaran suatu instansi ada yang bersifat rutin dan terus – menerus
dan ada pula yang bersifat insidentil atau tidak terus – menerus.
2. Tujuan Laporan Arus Kas
Menurut Halibroto (2000 : 23) Laporan arus kas adalah bagian
dari laporan keuangan suatu perusahaan yang dihasilkan pada suatu
periode akuntansi yang menunjukkan aliran masuk dan keluar kas suatu
perusahaan.
Tujuan utama dari laporan arus kas adalah memberikan
informasi tentang penerimaan – penerimaan kas dan pengeluaran –
pengeluaran kas dari suatu entitas selama suatu periode tertentu. Tujuan
keduanya adalah untuk memaparkan informasi tentang kegiatan –
kegiatan operasi, investasi dari pendanaan dari suatu entitas selama
periode tertentu.
Laporan arus kas melaporkan penerimaan kas, pembayaran kas,
dan perubahan bersih pada kas yang berasal dari aktivitas operasi,
investasi dan pendanaan dari suatu instansi selama suatu periode dalam
suatu format yang merekonsiliasikan saldo kas awal dan akhir.
3. Manfaat Laporan Arus Kas
Menurut Jusuf (2011 : 29) manfaat laporan arus kas merupakan
alat analisa yang sangat penting bagi pemegang jabatan bendahara atau
kepala bagian keuangan suatu instansi, disamping alat finansial lainnya
maksud utama dari analisa tersebut adalah untuk mengetahui bagaimana
dengan kata lain dengan analisa aliran kas itu akan dapat diketahui dari
mana datangnya dana dan untuk apa dana itu digunakan.
Laporan arus kas digunakan oleh instansi untuk mengevaluasi
kegiatan operasional yang telah berlangsung, dan merencanakan
aktivitas inverstasi dan pembiayaan di masa yang akan datang.
B. Pengeluaran Kas
Menurut Afifah (2009 : 6) Implementasi Akuntansi Keuangan
Pemerintah Daerah, Pengeluaran kas adalah suatu catatan yang dibuat
untuk melaksanakan kegiatan pengeluaran baik dengan cek maupun
dengan uang tunai yang digunakan untuk kegiatan umum perusahaan.
Prosedur yang digunakan dalam pengeluaran kas biasa dilakukan
dengan menggunakan cek, giro, dan uang tunai.
1. Prosedur Pengeluaran Kas
Prosedur pengeluaran kas pada kantor Inspektorat Kabupaten Deli
Serdang meliputi rangkaian proses, baik manual maupun
terkomputerisasi mulai pencatatan, transaksi atau kejadian keuangan serta
pelaporan keuangan dalam rangka pertanggungjawaban atas pengeluaran
Gambar 3.1
Prosedur Pengeluaran Kas Pada Kantor Inspektorat Kabupaten
Sumber : Inspektorat Kabupaten Deli Serdang, 2014 Keterangan gambar diatas adalah :
a. Usulan dokumen permintaan SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana).
b. Diverifikasi oleh bagian anggaran dinas DPKD (Dinas Pengelola
Keuangan Daerah) Deli serdang.
c. Ditanda tangani oleh bagian verifikasi DPKD (Dinas Pengelola Keuangan
Daerah) Deli serdang.
d. Dicatat oleh bagian verfikasi DPKD (Dinas Pengelola Keuangan Daerah).
e. SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana) dan dicatat oleh bagian pembukuan
DPKD (Dinas Pengelola Keuangan Daerah).
f. SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana) diterima oleh Inspektorat
Kabupaten Deli Serdang.
g. Cek diterbitkan/dibayar oleh bank.
h. Membuat laporan keuangan/LPJ (Laporan Pertanggung Jawaban).
Pengeluaran kas mempunyai sistem dan prosedur yang terdiri dari 4 sub sistem
yaitu :
1. Sub sistem akuntansi pengeluaran kas pembebanan uang persediaan (UP).
Prosedur Uang Persediaan (UP) adalah :
a. Penerbitan surat penyediaan dana (SPD).
b. Pengajuan surat permintaan pembayaran (SPP).
c. Penerbitan surat permintaan membayar (SPM).
d. Penerbitan surat perintah pencairan dana (SP).
2. Sub sistem akuntansi pengeluaran kas pembebanan ganti uang persediaan
(GU).
Prosedur Ganti Uang (GU) adalah :
a. Penerbitan surat penyediaan dana (SPD).
b. Pengajuan surat permintaan pembayaran (SPP).
c. Penerbitan surat permintaan membayar (SPM).
d. Penerbitan surat perintah pencairan dana (SP2D).
e. Penerbitan surat pertanggungjawaban (SPJ).
3. Sub sistem akuntansi pengeluaran kas pembebanan tambahan uang
persediaan (TU).
Prosedur Tambahan Uang (TU) adalah :
a. Penerbitan surat penyediaan dana (SPD).
b. Pengajuan surat permintaan pembayaran (SPP).
c. Penerbitan surat permintaan membayar (SPM).
d. Penerbitan surat perintah pencairan dana (SP2D).
e. Penerbitan surat pertanggungjawaban (SPJ).
4. Sub sistem akuntansi pengeluaran kas pembebanan langsung (LS).
Prosedur sub sistem pengeluaran kas terdiri atas :
1. Penerbitan surat penyediaan dana (SPD).
SPD adalah surat penyediaan dana yang dibuat oleh BUD
2. Pengajuan surat permintaan pembayaran (SPP).
SPP adalah surat permintaan pembayaran yang diserahkan
bendahara umum kepada pengguna anggaran atau kuasa pengguna
anggaran melalui pejabat penatausahaan keuangan.
3. Penerbitan surat permintaan membayar (SPM).
SPM adalah surat permintaan membayar yang penting dalam
penatausahaan pengeluaran yang merupakan tahap lanjutan dari
proses pengajuan SPP.
4. Penerbitan surat perintah pencairan dana (SP2D).
SP2D adalah surat perintah pencairan dana yang dipergunakan
untuk mencairkan dana lewat bank yang ditunjuk setelah SPM
diterima oleh bendahara umum daerah.
5. Penerbitan surat pertanggungjawaban (SPJ).
Surat yang dikeluarkan bendahara pengeluaran secara administratif
wajib mempertanggungjawabkan penggunaan uang persediaan atau
ganti uang persediaan atau tambah uang persediaan kepada kepala
SKPD melalui PPK-SKPD.
6. Penerbitan nota permintaan dana (NPD).
NPD adalah nota permintaan dana yang digunakan untuk
mencairkan dana melalui bendahara pengeluaran atau bendahara
pengeluaran pembantu.
Pada umumnya, pengeluaran kas dikendalikan oleh pengendalian
internal yang akan lebih efektif ketika pembayaran dilakukan dengan
melibatkan uang kas secara langsung. Pengendalian internal atas
pengeluaran kas seharusnya memberikan jaminan yang memadai bahwa
pembayaran hanya dilakukan sesuai dengan transaksi – transaksi yang
benar – benar telah direncanakan sesuai dengan kegiatan yang akan
dilakukan.
Pengendalian internal pengeluaran kas sesungguhnya juga harus
dapat menjamin bahwa setiap kejadiaan ekonomi yang sifatnya yang
akan menghemat pengeluaran kas benar – benar telah dimanfaatkan
dengan semestinya untuk kepentingan instansi, bukan untuk
kepentingan pribadi oknum pegawai tertentu.
2. Sumber Pengeluaran Kas
Menurut Wibowo (2006 : 11) adapun penggunaan atau
pengeluaran kas dapat disebabkan oleh adanya transaksi – transaksi
sebagai berikut :
a. Pembelian saham atau obligasi sebagai investasi jangka pendek
maupun jangka panjang serta pembelian aktiva tetap.
b. Penarikan kembali saham yang beredar maupun adanya pengembalian
kas kepada instansi.
c. Pelunasan pembayaran angsuran utang jangka pendek maupun utang
jangka panjang.
d. Pembelian barang secara tunai adanya pembayaran biaya operasi yang
meliputi upah dan gaji, pembelian barang kantor, pembayaran sewa,
e. Pengeluaran kas untuk pembayaran deviden atau bentuk pembagian
laba lainnya secara tunai, pembayaran pajak, denda – denda, dan
sebagainya.
3. Penggunaan Pengeluaran Kas
Penggunaan – penggunaan kas yang biasa digunakan oleh
kantor Inspektorat Kabupaten Deli Serdang adalah :
a. Belanja tidak langsung
Belanja tidak langsung adalah belanja tugas pokok dan fungsi yang
tidak dikaitkan dengan pelaksanaan program. Belanja tidak
langsung terdiri dari :
Tabel 3.1 Belanja Tidak Langsung BELANJA
5. Tunjangan Fungsional Umum
6. Tunjangan Beras
7. Tunjangan PPh
8. Pembulatan Gaji
9. Iuran Asuransi Kesehatan
11.Tambahan Penghasilan Berdasarkan Pertimbangan Objektif
Lainnya
Sumber : Inspektorat Kabupaten Deli Serdang
b. Belanja langsung
Belanja langsung adalah belanja yang terkait langsung dengan
pelaksanaan program. Belanja langsung terdiri dari :
Tabel 3.2 Belanja Langsung
BELANJA LANGSUNG
1. Penyediaan Jasa Surat Menyurat
2. Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik
3. Penyediaan Jasa Kebersihan Kantor
4. Penyediaan Jasa Perbaikan Peralatan Kerja
5. Penyediaan Alat Tulis Kantor
6. Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan
7. Penyediaan Komponen Instalasi Listrik/Penerangan Kantor
8. Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor
9. Penyediaan Bahan Bacaan dan Perundang-undangan
10.Penyediaan Makanan dan Minuman
11.Rapat-rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah
12.Penyediaan Jasa Administrasi Kantor
13.Pengadaan Kendaraan Dinas/Operasional
15.Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional
16.Pemeliharaan Berkala/Rutin Mebeleur
17.Pengadaan Pakaian Dinas Beserta Perlengkapannya
18.Pelatihan dan Pendidikan Formal
19.Penyusunan Laporan Capaian Kinerja dan Ikhtisar Realisasi
Kinerja SKPD
20.Penyusunan Laporan Akhir Tahun
21.Pelaksanaan Pengawasan Internal Secara Berkala
22.Penanganan Kasus Pengaduan Masyarakat diLingkungan
Pemerintah Daerah
23.Pengendalian Manajemen Pelaksanaan Kebijakan KDH
24.Inventarisasi Temuan Pengawasan
25.Tindak Lanjut Hasil Temuan Pengawasan
26.Koordinasi Pengawasan Yang Lebih Komprehensif
27.Evaluasi Berkala Temuan Hasil Pengawasan
28.Pelatihan Pengembangan Tenaga Pemeriksa dan Aparatur
Pengawasan
29.Penyusunan Kebijakan Sistem dan Prosedur Pengawasan
Tabel 3.3 Memperlihatkan :
Jumlah pengeluaran kas pada Inspektorat Kabupaten Deli Serdang
selama tahun 2012, untuk belanja langsung dan tidak langsung adalah sebesar
Tabel 3.4 Memperlihatkan :
Jumlah pengeluaran kas pada Inspektorat Kabupaten Deli Serdang
selama tahun 2013, untuk belanja langsung dan tidak langsung adalah sebesar
C.Analisis Pengeluaran Kas Inspektorat Kabupaten Deli serdang
Laporan pengeluaran kas pada kantor Inspektorat Kabupaten Deli
serdang dibuat sesuai dengan pengeluaran yang ada selama tahun 2012 dan
tahun 2013 agar penganalisisannya dapat diperbandingkan.
Dalam membuat analisis pengeluaran kas pada kantor Inspektorat
Kabupaten Deli Serdang, penulis akan membuat komposisi atau persentase kas
dengan membandingkan setiap sumber pengeluaran kas. (Buku Panduan
Inspektorat Kabupaten Deli Serdang)
Tabel 3.5
SUMBER KAS TAHUN 2012
NO. SUMBER KAS JUMLAH (Rp)
1. Penerimaan Kas Rp. 7.018.124.440
2. Pengeluaran Kas Rp. 6.156.442.993
Sumber : Inspektorat Kabupaten Deli Serdang, 2014 Tabel 3.5 Memperlihatkan :
Penerimaan kas pada kantor Inspektorat kabupaten Deli Serdang Tahun
2012 adalah sebesar Rp. 7.018.124.440 dimana persentase terhadap penerimaan
tersebut adalah sebesar 87,72%.
Sedangkan pegeluaran kas pada Kantor Inspektorat Kabupaten Deli
Serdang Tahun 2012 dimana jumlah pengeluaran belanja tidak langsung adalah
sebesar Rp. 2.113.972.583 dengan persentase sebesar 92,31%, dan untuk
jumlah pengeluaran belanja langsung adalah sebesar Rp. 4.042.470.410 dengan
Jadi dengan melihat penerimaan kas pada kantor Inspektorat Kabupaten
Deli Serdang pada tahun 2012 adalah sebesar Rp. 7.018.124.440 dan
penggunaan kas pada kantor Inspektorat Kabupaten Deli Serdang pada tahun
2012 adalah sebesar Rp. 6.156.442.993, maka untuk tahun 2012 untuk kantor
Inspektorat Kabupaten Deli Serdang mengalami surplus sebesar Rp.
861.681.447. Sesuai dengan analisa dan evaluasi dari data penerimaan kas pada
Inspektorat Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2012 dinyatakan sudah efektif.
Ini disebabkan selisih penerimaan dengan penggunaan sebesar Rp.
861.681.447.
Kelebihan dana pada kantor Inspektorat Kabupaten Deli Serdang pada
tahun 2012 akan dikembalikan ke Kas Daerah Deli Serdang. Sebaliknya jika
kantor Inspektorat Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2012 terjadi kekurangan
dana maka kantor Inspektorat Kabupaten Deli Serdang akan mengajukan
perubahan anggaran kegiatan tersebut dan selanjutnya diserahkan ke Kas
Daerah Deli Serdang untuk ditelaah dan disetujui.
Tabel 3.6
SUMBER KAS TAHUN 2013
NO. SUMBER KAS JUMLAH (Rp)
1. Penerimaan Kas Rp. 6.517.706.990
2. Pengeluaran Kas Rp. 5.619.044.719
Penerimaan kas pada kantor Inspektorat Kabupaten Deli Serdang Tahun
2013 adalah sebesar Rp. 6.517.706.990 dimana persentase terhadap penerimaan
tersebut adalah sebesar 86,21%.
Sedangkan pegeluaran kas pada Kantor Inspektorat Kabupaten Deli
Serdang Tahun 2013 dimana jumlah pengeluaran belanja tidak langsung adalah
sebesar Rp. 2.131.082.355 dengan persentase sebesar 84,72%, dan untuk
jumlah pengeluaran belanja langsung adalah sebesar Rp. 3.487.962.364 dengan
persentase sebesar 2,676%.
Jadi dengan melihat penerimaan kas pada kantor Inspektorat Kabupaten
Deli Serdang pada tahun 2013 adalah sebesar Rp. 6.517.706.990 dan
penggunaan kas pada kantor Inspektorat Kabupaten Deli Serdang pada tahun
2013 adalah sebesar Rp. 5.619.044.719, maka untuk tahun 2013 untuk kantor
Inspektorat Kabupaten Deli Serdang mengalami surplus sebesar Rp.
898.662.271. Sesuai dengan analisa dan evaluasi dari data penerimaan kas pada
Inspektorat Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2012 dinyatakan sudah efektif.
Ini disebabkan selisih penerimaan dengan penggunaan sebesar Rp.
898.662.271.
Kelebihan dana pada kantor Inspektorat Kabupaten Deli Serdang pada
tahun 2013 akan dikembalikan ke Kas Daerah Deli Serdang. Dan sebaliknya
jika kantor Inspektorat Kabupaten deli Serdang pada tahun 2013 terjadi
kekurangan dana maka kantor Inspektorat Kabupaten Deli Serdang akan
mengajukan perubahan anggaran kegiatan tersebut dan selanjutnya diserahkan
A. KESIMPULAN
Kas merupakan unsur yaang sangat menentukan kelancaran
kegiatan suatu instansi. Oleh karena itu, kas harus direncanakan dan
diawasi dengan baik, baik penerimaanya maupun penggunaannya
(pengeluarannya). Pengelolaan kas juga harus direncanakan dan
diperhitungkan secara tepat untuk menghindari kekurangan kas pada
saat dibutuhkan yang dapat menggangu kegiatan instansi, maupun
kelebihan kas yang tidak perlu.
Pada bab ini di ambil kesimpulan berdasarkan uraian mengenai
analisa dan evaluasi atas hasil – hasil penelitian yang diperoleh adalah :
1. Sumber kas kantor Inspektorat Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2012
adalah sebesar Rp. 7.018.124.440 atau 87,72%, dan sumber kas kantor
Inspektorat Kabupaten Deli Serdang pada tahun 2013 adalah sebesar Rp.
6.517.706.990 atau 86,21%.
2. Pengeluaran kas terbesar tahun 2012 digunakan oleh Belanja Langsung
yaitu sebesar Rp. 4.042.470.410 atau 2,499% dari total pengeluaran kas,
dan pengeluaran kas terbesar tahun 2013 digunakan oleh Belanja
Langsung yaitu sebesar Rp. 3.487.962.364 atau 2,676% dari pengeluaran
kas.
3. Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi dari data Inspektorat Kabupaten
B. SARAN
Untuk menambah manfaat penulisan tugas akhir ini, maka
penulis memberikan saran sesuai dengan kemampuan yang dimiliki
antara lain :
1. Inspektorat Kabupaten Deli Serdang sebaiknya mengontrol sumber
penerimaan dan pengeluaran kas agar dalam mengerjakan kegiatan yang
direncanakan tidak mengalami hambatan dan berjalan dengan efektif.
2. Inspektorat Kabupaten Deli serdang harus mempergunakan kas sesuai
dengan anggaran yang telah ditetapkan agar tidak mengalami kekurangan
anggaran dalam menjalankan kegiatan yang telah direncanakan.
3. Inspektorat Kabupaten Deli Serdang sebaiknya mengembalikan kelebihan
dana yang tidak digunakan selama kegiatan kepada Kas Daerah Deli
DAFTAR PUSTAKA
Bakar, Abu, 2009, Akuntansi Keuangan, Grasindo, Jakarta.
Baridwan, Zaki, 2009, Akuntansi Dasar 1 dan 2, Cetakan Pertama, Grasindo, Jakarta.
Buku panduan dari Kantor Inspektorat Kabupaten Deli Serdang
Halibroto. 2000, Dasar – Dasar Akuntansi, LP3ES, Jakarta.
Halim, Abdul, 2007, Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah, Edisi Ketiga, Salemba Empat, Jakarta.
Hery, 2003, Pengantar Akuntansi, Edisi Keempat, Mitra Wacana Media, Jakarta.
Jusuf, Haryono, 2011, Dasar – Dasar Akuntansi jilid II, Edisi Ketujuh, Cetakan Pertama, STIE YKPN, Yogyakarta.
Mulyadi, 2001, Sistem Akuntansi, Edisi I, Cetakan Tiga, Salemba Empat, Jakarta.
Nur Afifah, Nunuy, 2009, Akuntansi Pemerintah : Implementasi Akuntansi Keuangan Pemerintah Daerah, Kencana Media Group, Jakarta.