FAKTOR – FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN
PEKERJAAN BEBAS
(Studi kasus di Yogyakarta, Bantul, dan GunungKidul)
FACTORS THAT AFFECT THE WILLINGNESS TO PAY OF INDIVIDUAL TAXPAYERS WHO PERFORM INDEPENDENT WORK
(A Case Study In Yogyakarta, Bantul and GunungKidul)
SKRIPSI
Disusun Oleh :
NAILAL MUNA AN-NAZULA 20120420075
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
FAKTOR – FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG
MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS
(Studi kasus di Kota Madya Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan Kabupaten GunungKidul) FACTORS THAT AFFECT THE WILLINGNESS TO PAY OF INDIVIDUAL
TAXPAYERS WHO PERFORM INDEPENDENT WORK
(A Case Study In Yogyakarta, Bantul and GunungKidul)
Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pada Fakultas Ekonomi Program Studi Akuntansi Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta
SKRIPSI
Disusun Oleh :
NAILAL MUNA AN-NAZULA 20120420075
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
Motto
“ Ilmu itu lebih baik dari pada harta,
Ilmu itu menjagamu sedangkan kamu menjaga harta,
Ilmu itu hakim sedangkan harta dikenai hukum,
Harta bisa berkurang karena penggunaan, sedangkan ilmu akan
bertambah bila di gunakan”,
(Ali Bin Abi Thalib)
”Manusia itu mengikuti agama kawannya. Maka hendak di perhatikan
siapa yang hendak dijadikan sebagai kawannya”.
(HR Tirmidzi)
“Tiadanya keyakinanlah yang membuat orang takut menghadapi
tantangan, dan saya percaya diri saya sendiri”.
(Muhammad Ali)
“Allah tidak akan membebani seseorang melainkan dengan
kemampuannya sendiri”
Persembahan
Yang utama dari segalanya...
Sembah sujud syukur kepada Allah SWT. Taburan cinta dan kasih
sayang-Mu telah memberikan kekuatan, membekaliku dengan ilmu serta
memperkenalkanku dengan cinta. Atas karunia serta kemudahan yang
Engkau berikan akhirnya skripsi yang sederhana ini dapat
terselesaikan. Sholawat dan salam selalu terlimpahkan keharibaan
Rasulullah Muhammad SAW.
Ku persembahkan karya sederhana ini kepada orang yang sangat
kukasihi dan kusayangi.
Ibunda dan AyahandaTercinta
Sebagai tanda bakti, hormat, dan rasa terimakasih tiada terhingga
kupersembahkan karya kecil ini kepada ibu dan bapak yang telah
memberikan kasih sayang, segala dukungan, dan cinta kasih yang tiada
terhingga yang tiada mungkin dapat kubalas hanya dengan selembar
kertas yang bertuliskan kata cinta dan persembahan. Semoga ini
menjadi langkah awal untuk membuat ibu dan bapak bahagia karena
yang selalu membuatku termotivasi dan selalu menyirami kasih sayang,
selalu mendoakanku, selalu menasehatiku menjadi lebih baik.
Terimakasih ibu... Terimakasih bapak...
Kakak-kakak dan Adikku
Untuk kedua kakakku Ahmad Miska Al-wafda dan Ahmad Sanna
Sanata, serta adikku Nadia Sista Muhtarima, tiada yang paling
mengharukan saat kumpul bersama kalian, walaupun sering bertengkar
tapi hal itu selalu menjadi warna yang tak akan bisa tergantikan.
Terima kasih atas doa dan bantuan kalian selama ini, hanya karya kecil
ini yang dapat akupersembahkan. Maaf belum bisa menjadi panutan
seutuhnya, tapi aku selalu menjadi yang terbaik untuk kalian semua.
Lombok Tiren
“The Genk” dari jaman SMA, kuliah dan sampai saat ini dan selamanya.
Terimakasih banyak (Gustin Amanda, Muhammad Ihsanuddin, Yodhika
Nursholeh, Andri Nugraha, Ferry Kusuma, Muhammad Azhar Dwi
Atmojo dan Eka Siwi), berkat ejekan dan candaan kalian yang menjadi
motivasiku, akhirnya tugas akhir dan skripsiku selesai juga, terimakasih
gengs. Jadikan pertemanan ini sebagai motivasi kita untuk lebih baik
Kepompong
Untuk teman dekatku waktu kuliah Eka Sri Kusworo, Hariyati, Zhela
Permata dan Dessy Kristianti. Terimakasih banyak sudah menjadi
teman yang selalu memberikan semangat untuk segera menyelesaikan
kewajiban perkuliahanku, selalu mengingatkan ku akan tugas-tugas yang
harus aku selesaikan secepatnya. Doaku untuk kalian, semoga kalian
sukses dimanapun kalian berada sekarang ya, aamiin...
Geng WS “Wanita Sholeha”
Skripsi ini juga aku persembahkan untuk kalian sahabatku Ani
Handayani dan Isna Ayu Agustina, yang kita namai diri kita “Wanita
Sholeha”. Terimakasih untuk kalian karena selalu mengingatkan aku
akan adanya Allah SWT dimanapun, kapanpun dan dalam keadaan
apaapun.
Sukma Satya Wardana
Sebagai tanda terimakasihku, aku persembahkan karya kecil ini
buatmu. Terimakasih atas kasih sayang, perhatian dan kesabaranmu
yang telah memberikanku semangat dan inspirasi untuk ku menjadi
segera menyelesaikan tugas akhir ini. Semoga engkau pilihan yang
terbaik untukku dan masa depanku. Terimakasih mas...
Dosen Pembimbing dan Seluruh Dosen Fakultas Ekonomi
Bapak Rizal Yaya, Ph.D, M.Sc, Ak., CA selaku dosen pembimbing tugas
akhir saya, terimakasih pak, saya sudah di bantu selama ini, sudah
dinasehati, sudah diajari, saya tidak akan melupakan bantuan dan
kesabaran dari bapak.
Dan terimakasih banyak juga untuk bapak ibu dosen fakultas ekonomi
untuk semua ilmu, didikan dan pengalaman yang sangat berarti yang
telah kalian berikan kepada saya.
Serta semua pihak yang telah membantu selama menyelesaikan tugas
akhir ini...
INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan memperoleh bukti empiris
mengenai faktor-faktor yang memengaruhi kemauan membayar pajak Wajib
Pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas di Kota Madya Yogyakarta,
Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Gunungkidul, faktornya seperti kesadaran
pembayar pajak, pengetahuan dan pemahaman terhadap peraturan pajak, persepsi
yang baik atas efektifitas sistem perpajakan, tingkat kepercayaan terhadap sistem
pemerintahan dan hukum, tarif pajak, pelayanan petugas pajak, kesadaran
perpajakan terhadap kemauan membayar pajak.
Obyek dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak orang pribadi yang
melakukan pekerjaan bebas di Kota Madya Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan
Kabupaten Gunungkidul. Kuesioner disebarkan sebanyak 125 kuesioner, 45 di
Kota Yogyakarta, 45 di Kabupaten Bantul, dan 35 di Kabupaten Gunungkidul.
Tetapi yang kembali dari Kota Madya Yogyakarta hanya 30 lembar kuesioner, 39
kuesioner dari Kabupaten Bantul, dan 21 kuesioner dari Kabupaten Gunungkidul.
Metode yang digunakan dalam menganalisis data yaitu regresi berganda
dengan menggunakan SPSS 22.00. Tehnik analisa data menggunakan uji asumsi
klasik: uji normalitas, uji multipolinieritas dan uji heteroskedastisitas. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa: kesadaran membayar pajak, pengetahuan dan
pemahaman terhadap peraturan pajak, persepsi yang baik atas efektifitas sistem
pajak, pelayanan petugas pajak, kesadaran perpajakan berpengaruh signifikan
terhadap kemauan membayar pajak.
ABSTRACT
This research is aimed at analyzing and finding empiric efidence for
influencing factors toward willingness to pay tax of an individual taxpayer with
independent job in the city of Yogyakarta, Bantul, and Gunungkidul. Those
factors are awarness to pay tax, knowledge and comprehence of tax regulation
good perception toward the effectiveness of tax system, the level of trust toward
government and legal system, tax rate, service of revenue officer, and taxation
awarness.
The objects of this research is individual taxpayer with independent job in
the city of Yogyakarta, bantul, and Gunungkidul. Questionnaires are given as
much as 125 questionnaires: 45 are given in Yogyakarta, 45 are given in Bantul,
and the other 35 are given in Gunungkidul. However, only 30 questionnaires
which were returned from Yogyakarta, 39 from Bantul, and 21 questionnaires
from Gunungkidul. The methodology used in analazing the researc was multiple
regretion with SPSS 15.00. Data gathered was analized using classic assumption
test: normality test, multicollinearity test, and heteroscedasticity test. The research
indicates that awarness to pay tax, knowledge and comprehension of tax
regulation, good perception toward the efectiveness of tax system, level of trust
toward government and legal system, tax rate, service of revenue officer, and
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan
rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul
“FAKTOR – FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR
PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN
PEKERJAAN BEBAS”
Penulisan skripsi ini disusun untuk memenuhi salah satu persyaratan
memperoleh gelar Sarjanan Ekonomi pada JurusanAkuntansi Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Penulis mengambil topik ini
denga harapan dapat memberikan masukan kepada para peneliti selanjutnya.
Dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari bimbingan dan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis mengucapkan
terimakasih yang sebanyak – banyaknya kepada :
1. Bapak Dr. Nano Prawoto, S.E, M.Si., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.
2. Ibu Dr. Itje Nazaruddin, S.E, M.Si., Ak., selaku Kepala Program Studi
Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta.
3. Bapak Rizal Yaya, S.E, M.Sc., Ph.D, Ak, CA., selaku dosen pembimbing
skripsi yang selalu memberikan bimbingan dan waktunya, sehingga skripsi
4. Bapak dan ibu dosen Program Studi Akuntansi Faku;tas Ekonomi dan
Bisnis universitas Muhammadiyah Yogyakarta yang telah memberikan
bimbingan dan dukungan selama proses penulisan skripsis ini.
5. Kedua orangtuku yang dengan penuh kasih sayang memberikan semangat
dan nasehat dalam penulisan skripsi ini.
6. Sahabat – sahabat dan teman – teman serta semua pihak yang telah
mendukung, memberikan bantuan, kemudahan dan semangat kepada
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... ... i
HALAMAN PENGESAHAN ... ii
HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ... iii
HALAMAN MOTTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN... vi
INTISARI ... x
ABSTRAK ... xii
KATA PENGANTAR ... xiv
DAFTAR ISI ... xvi
DAFTAR TABEL ... xviii
DAFTAR GAMBAR ... xix
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Batasan Masalah... 4
C. Rumusan Masalah ... 5
D. Tujuan Penelitian ... 6
E. Manfaat Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Landasan Teori ... 9
B. Penelitian Terdahulu ... 10
C. Penurunan Hipotesis... 16
BAB III METODE PENELITIAN
A. Objek Penelitian ... 25
B. Jenis Data ... 25
C. Teknik Pengambilan Sampel... 25
D. Teknik Pengumpulan Data ... 26
E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ... 26
F. Uji Hipotesis dan Analisis Data ... 30
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Gambaran Umum Responden ... 36
B. Uji Statistik Deskriptif ... 37
C. Pengujian Instrumen... 38
D. Pengujian Asumsi Klasik ... 41
E. Hasil Penelitian (Uji Hipotesis) ... 44
F. Pembahasan ... 51
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 56
B. Saran ... 57
C. Keterbatasan Penelitian ... 58
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Hasil Uji Statistik Deskriptif ... 37
Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas ... 38
Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas ... 40
Tabel 4.4 Hasil Uji Normalitas ... 41
Tabel 4.5 Hasil Uji Multikolinieritas ... 42
Tabel 4.6 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 43
Tabel 4.7 Hasil Uji Autokorelasi ... 43
Tabel 4.8 Hasil Uji Regresi Berganda ... 44
Tabel 4.9 Hasil Uji Koefisien Determinasi ... 46
Tabel 4.10 Hasil Uji Nilai F ... 47
Tabel 4.11 Hasil Uji t ... 48
DAFTAR GAMBAR
INTISARI
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan memperoleh bukti empiris
mengenai faktor-faktor yang memengaruhi kemauan membayar pajak Wajib
Pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas di Kota Madya Yogyakarta,
Kabupaten Bantul, dan Kabupaten Gunungkidul, faktornya seperti kesadaran
pembayar pajak, pengetahuan dan pemahaman terhadap peraturan pajak, persepsi
yang baik atas efektifitas sistem perpajakan, tingkat kepercayaan terhadap sistem
pemerintahan dan hukum, tarif pajak, pelayanan petugas pajak, kesadaran
perpajakan terhadap kemauan membayar pajak.
Obyek dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak orang pribadi yang
melakukan pekerjaan bebas di Kota Madya Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan
Kabupaten Gunungkidul. Kuesioner disebarkan sebanyak 125 kuesioner, 45 di
Kota Yogyakarta, 45 di Kabupaten Bantul, dan 35 di Kabupaten Gunungkidul.
Tetapi yang kembali dari Kota Madya Yogyakarta hanya 30 lembar kuesioner, 39
kuesioner dari Kabupaten Bantul, dan 21 kuesioner dari Kabupaten Gunungkidul.
Metode yang digunakan dalam menganalisis data yaitu regresi berganda
dengan menggunakan SPSS 22.00. Tehnik analisa data menggunakan uji asumsi
klasik: uji normalitas, uji multipolinieritas dan uji heteroskedastisitas. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa: kesadaran membayar pajak, pengetahuan dan
pemahaman terhadap peraturan pajak, persepsi yang baik atas efektifitas sistem
pajak, pelayanan petugas pajak, kesadaran perpajakan berpengaruh signifikan
terhadap kemauan membayar pajak.
ABSTRACT
This research is aimed at analyzing and finding empiric efidence for
influencing factors toward willingness to pay tax of an individual taxpayer with
independent job in the city of Yogyakarta, Bantul, and Gunungkidul. Those
factors are awarness to pay tax, knowledge and comprehence of tax regulation
good perception toward the effectiveness of tax system, the level of trust toward
government and legal system, tax rate, service of revenue officer, and taxation
awarness.
The objects of this research is individual taxpayer with independent job in
the city of Yogyakarta, bantul, and Gunungkidul. Questionnaires are given as
much as 125 questionnaires: 45 are given in Yogyakarta, 45 are given in Bantul,
and the other 35 are given in Gunungkidul. However, only 30 questionnaires
which were returned from Yogyakarta, 39 from Bantul, and 21 questionnaires
from Gunungkidul. The methodology used in analazing the researc was multiple
regretion with SPSS 15.00. Data gathered was analized using classic assumption
test: normality test, multicollinearity test, and heteroscedasticity test. The research
indicates that awarness to pay tax, knowledge and comprehension of tax
regulation, good perception toward the efectiveness of tax system, level of trust
toward government and legal system, tax rate, service of revenue officer, and
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Salah satu pendapatan negara yang terbesar dalam menunjang kehidupan
negara adalah pajak. Peranan pajak terhadap pendapatan negara sangat dominan.
Hal ini terjadi karena pajak adalah sumber yang pasti dalam membberikan
kontribusi dana kepda negara karena merupakan cerminan kegotong-royongan
masyarakat dalam pembiayaan negara yang diatur oleh perundang-undangan
(Jatmiko, 2006).
Pajak sangatlah penting untuk kas negara, maka dari itu kemauan wajib
pajak dalam membayar kewajiban perpajakannya merupakan hal penting dalam
rangka optimalisasi penerimaan pajak. Kemauan membayar pajak (willingness to
pay tax) dapat diartikan sebagai suatu nilai yang direlakan oleh masyarakat tetapi
dengan mendapat imbalan secara langsung maupun tak langsung yang dimasukan
ke kas negara dan digunakan untuk membiayai pengeluaran umum negara sesuai
dengan peraturan undang-undang dan wajib dilakasanakan (Tatiana dan Priyo,
2009).
Ada beberapa faktor-faktor yang memengaruhi kemauan wajib pajak
dalam membayar kewajiban perpajakannya, yaitu faktor kesadaran masyarakat
membayar pajak, persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan,
Nurlis, 2010). Sedangkan beberapa faktor yang dididentifikasi memengaruhi
kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan
bebas dari penelitian Hardiningsih dan Yulianawati (2011) adalah kesadaran
membayar pajak, pengetahuan terhadap peraturan perpajakan, pemahaman
terhadap peraturan perpajakan, persepsi efektifitas sistem perpajakan, dan
kualiatas layanan terhadap wajib pajak.
Gozali (1969) dalam Pudji (2002) mendefinisikan kesadaran adalah rasa
rela untuk melakukan suatu yang merupakan kewajibannya dalam kehidupan
bermasyarakat. Dalam taksonomi Bloom (1908) seperti yang dikutip oleh Sudjana
(2006) menjelaskan bahwa pengetahuan merupakan suatu ingatan dan hafalan
seseorang terhadap materi yang dipelajari seperti rumus batasan, definisi, pasal
dalam undang-undang dan sebagainya memang perlu dihafal dan diingat agar
dapat dikuasai sebagai pengetahuan. Sedangkan memahami adalah suatu kemauan
untuk menjelaskan secara benar tentang objek yang dikettahui dapat
menginterpretasikan atau menjalankan hal yang ada pada materi tersebut secara
benar (Soekidjo, 2007). Dengan demikian, apabila seseorang telah mengetahui
peraturan yang ada, maka seharusnya orang tersebut akan paham akan peraturan
yang ada. Persepsi dapat dinyatakan sebagai suatu proses pengorganisasian dan
penginteprestasian terhadap stimulus oleh organisasi atau individu sehingga
merupakan suatu yang berarti dsn merupakan aktivitas integrated dalam diri
individu. Sedangkan efektifitas memiliki pengertian suatu pengukuran yang
menyatakan seberapa jauh target (kualitas, kuantitas, dan waktu) telah tercapai
Kesadaran wajib pajak dalam membayar kewajiban pajaka akan
meningkat bilamana dalam masyarakat muncul persepsi positif terhadap pajak.
(Hardiningsih dan Yulianawati, 2011). Pengetahuan perpajakan diharapkan akan
dapat meningkatkan kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak, melalui
pendidikan diharapkan dapat mendorong individu kearah yang positif dan mampu
mengahsilkan pola pikir yang positif untuk melaksanakan kewajiban
perpajakannya. Peningkatan kualitas pelayanan pajak diharapkan dapat
meningkatkan kesadaran wajib pajak dalam perpajakannya. Fiskus (petugas
pajak) harus selalu meningkatkan kualitas layanan dengan tujuan agar dapat
meningkatkan kesadaran dan kepatuhan wajib pajak (Supadmi, 2009) dalam
Munawaroh dkk (2014).
Penelitian ini merupakan replikasi dari penelitian Handayani dkk (2011).
Dan bebrapa penelitain yang mendasari penelitian ini adalah penelitian
Munawaroh dkk (2014), dan Hardiningsih dan Yulianawati (2011) yang
menggunakan empat variabel dalam penelitian mereka, yaitu kesadaran membayar
pajak, pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan, persepsi yang
baik atas efektifitas sistem perpajakan, dan tingkat kepercayaan terhadap sistem
pemerintahan dan hukum. Sedangkan dalam penelitian ini dilakukan penambahan
dua variabel independen yaitu tarif pajak dan kualitas pelayanan fiskus, sehingga
diharapkan akan memberikan tambahan bukti empiris tentang faktor-faktor yang
memengaruhi kemauan wajib pajak dalam membayar pajak.
Berdasarkan uraian diatas dan penelitian-penelitian sebelumnya penulis
-FAKTOR YANG MEMENGARUHI KEMAUAN MEMBAYAR PAJAK WAJIB PAJAK ORANG PRIBADI YANG MELAKUKAN PEKERJAAN BEBAS (Studi kasus di Kota Yogya, Kabupaten bantul, dan kabupaten GunungKidul)”. Responden pada penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas, yaitu pekerjaan yang dilakukan leh orang
pribadi yang mempunyai keahlian khusus sebagai usaha untuk memperoleh
penghasilan yang tidak terkait oleh suatu hubungan kerja (UU KUP, 2007), dan
wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas tersebut telah
mempunyai NPWP (Nomor Pkok Wajib Pajak). Hal ini menyebabkan adanya
kemungkinan wajib pajak yang melakukan pekerjaan bebas akan menghindari
kewajiban untuk membayar pajak. Karena wajib pajak yang melakukan pekerjaan
bebas cenderung melakukan kecurangan pajak atau penggelapan pajak
dibandingkan dengan wajib pajak yang bekerja pada suatu instansi atau yang
terikat oleh suatu hubungan kerja, mereka mempunyai karyawan yang membantu
dalam pengurusan pajaknya.
B. Batasan Masalah
Agar penelitian ini lebih tepat sasarannya maka diperlukan
batasan-batasan sebagai berikut :
1. Hanya Wajib Pajak yang melakukan pekerjaan bebas.
2. Hanya Wajib Pajak yang melakukan pembayaran pajak di Kota Yogya,
3. Hanya Wajib Pajak yang mempunyai usaha meubel, handy craft, dan
usaha bengkel.
C.Rumusan Masalah Penelitian
Berdasarkan uraian latar belakang tersebut, maka rumusan masalah dalam
penelitian ini dalah sebagai berikut:
1. Apakah kesadaran masyarakat berpengaruh positif terhadap kemauan
membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan
bebas?
2. Apakah pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan
berpengaruh positif terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang
pribadi yang melakukan pekerjaan bebas?
3. Apakah persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan berpengaruh
positif terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang
melakukan pekerjaan bebas?
4. Apakah tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum
berpengaruh positif terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang
pribadi yang melakukan pekerjaan bebas?
5. Apakah tarif pajak berpengaruh positif terhadap kemauan membayar pajak
6. Apakah kualitas pelayanan fiskus berpengaruh positif tehadap kemauan
membayar pajak wajib pajak rang pribadi yang melakukan pekerjaan
bebas?
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah tersebut, maka tujuan yang ingin dicapai
dalam penelitian ini adalah untuk menguji dan memperoleh bukti empiris tentang:
1. Untuk mengetahui apakah kesadaran membayar pajak berpengaruh positif
tehadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang
melakukan pekerjaan bebas.
2. Untuk mengetahui apakah pengetahuan dan pemahaman tentang
perpajakan berpengaruh positif terhadap kemauan membayar pajak wajib
pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas.
3. Untuk mengetahui apakah persepsi yang baik atas efektifitas sistem
perpajakan berpengaruh positif tehadap kemauan membayar pajak wajib
pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas.
4. Untuk mengetahui apakah tingkat kepercayaan terhadap sistem
pemerintahan dan hukum berpengaruh positif terhadap kemauan
membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan
5. Untuk mengetahui apakah tarif pajak berpengaruh positif terhadap
kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan
pekerjaan bebas.
6. Untuk mengetahui apakah kualitas pelayanan fiskus berpengaruh positif
terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang
melakukan pekerjaan bebas.
E. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dari berbagai
bidang yang berkaitan. Berdasarkan dari tujuan diatas, maka dapat diperoleh
manfaat penelitian sebagai berikut :
1. Bidang Teoritis
a. Menambah pemahaman serta pengetahuan mengenai faktor-faktor
yang mempengaruhi kemauan membayar pajak wajib pajak orang
pribadi yang melakukan pekerjaan bebas.
b. Sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang ingin
meneliti judul dan topic yang serupa.
2. Bidang Praktis
a. Bagi Dirjen Pajak, diharapkan penelitian ini dapat memberikan
gambaran perihal variabel-variabel yang perlu diperhatikan dalam
upaya untuk meningkatkan kepatuhan wajib pajak orang pribadi
b. Bagi KPP secara umum, diharapkan penelitian ini dapat
memberikan masukan mengenai tindakan yang dapat diambil KPP
guna meningkatakan kepatuhan wajib pajak orang pribadi yang
melakukan pekerjaan bebas yang dilayaninya.
c. Bagi pihak akademisi dan peneliti yang tertarik untuk melakukan
kajian di bidang yang sama, diharapkan penelitian ini dapat
memberikan bukti empiris dan memberikan sumbangan dalam
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Landasan Teori
1. Teori Atribusi (Atribution Theory)
Kepatuan wajib pajak terkait dengan sikap wajib pajak dalam
membuat penilaian terhadap pajak itu sendiri. Persepsi seseorang untuk
membuat penilaian mengenai orang lain sangat dipengaruhi oleh kondisi
internal maupun eksternal orang tersebut. Teori atribusi sangat relevan
untuk menerangkan maksud tersebut diatas. Pada dasarnya, teori atribusi
menyatakan bahwa apabila individu-individu mengamati perilaku
seseorang, mereka mencoba untuk menentukan apakah itu ditimbulkan
secara internal atau eksternal (Robbins, 1996).
Perilaku yang disebabkan secara internal adalah perilaku yang
berada di bawah kendali pribadi individu itu sendiri, sedangkan perilaku
yang disebabkan secara eksternal adalah perilaku yang berasal dari luar,
artinya individu akan terpaksa berperilaku karena situasi. Penentuan
internal atau eksternal menurut Robbins (1996) tergantung pada tiga
faktor, yaitu :
1. Kekhususan (kesendirian atau districtiveness)
2. Konsensus
2. Teori Pembelajaran Sosial (Social Learning Theory)
Teori pembelajaran mengatakan bahwa seseorang dapat belajar
bahwa pengamatan dan pengalaman langsung (Bandura, 1997 dalam
Robbins, 1996). Teori ini merupakan perluasan teori pengkondisian operan
dari Skinner (1971) yaitu teori yang mengandaikan perilaku sebagai suatu
fungsi dari konsekuensi konsekuensinya. Menurut Bandura (1977) dalam
Robbins (1996), proses dalam pembelajaran sosial meliputi :
1. Proses perhatian (attentional)
2. Proses penahanan (retention)
3. Proses reproduksi motorik
4. Proses penguatan (reinforcement)
B. Penelitian Terdahulu
Pajak menurut Soemitro (perpajakan edisi revisi, 2011) yaitu, iuran rakyat
kepada kas negara berdasarkan undang-undang (yang dapat dipaksakan) dengan
tiada mendapat jasa timbal (kontraprestasi) yang langsung dapat ditunjukkan dan
yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum negara.
Dari definisi tersebut, dapat disimpulan bahwa pajak memilik unsur-unsur
sebagai berikut :
1. Iuran dari rakyat kepada negara.
Yang berhak memungut pajak hanyalah negara. Iuran tersebut berupa uang
(bukan barang).
Pajak dipungut berdasarkan atau dengan kekuatan undang-undang serta
aturan pelaksanaannya.
3. Tanpa jasa timbal atau kontraprestasi dari negara yang secara langsung
dapat ditunjuk. Dalam pembayaran pajak tidak dapat ditunjukkan adanya
kontraprestasi individual oleh pemerintah.
4. Digunakan untuk membiayai rumah tangga negara, yakni
pengeluaran-pengeluaran yang bermanfaat bagi masyarakat luas.
Fungsi pajak menurut Mujiyati dan Aris (2011) adalah:
a. Fungsi anggaran (budgetair)
b. Fungsi mengatur (legulerend)
c. Fungsi stabilitas
d. Fungsi redistribusi pendapatan.
Beberapa penelitian terdahulu yang berhubungan dengan kemauan
membayar pajak diantaranya penelitian yang dilakukan oleh Jatmiko (2006)
dalam judulnya pengaruh sikap wajib pajak pada pelaksanaan sanksi denda,
pelayanan fiskus dan kesadaran perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak.
Populasi dalam penelitian ini adalah para wajib pajak orang pribadi yang ada di
kota Semarang. Pengambilan sampel dilakukan dengan metode proportional
sampling. Jumlah sampel ditentukan 100 orang. Berdasarkan hasil analisis yang
dilakukan maka diperoleh kesimpulan bahwa wajib pajak terhadap pelaksanaan
sanksi denda, sikap wajib pajak terhadap pelayanan fiskus dan sikap wajib pajak
terhadap kesadaran perpajakan memiliki pengaruh positif yang signifikan
Suhardito (1996) melakukan penelitian mengenai faktor-faktor yang
memengaruhi keberhasilan penerimaan pajak bumi dan bangunan di kota
Surabaya. Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi
berganda. Variabel bebas yang digunakan adalah kesadaran perpajakan, rasio
beban pajak bumi dan bangunan dibandingkan pendapatan wajib pajak, rasio beda
hitung difference, sikap wajib pajak terhadap priritas pembangunan pemerintah,
persepsi wajib pajak tentang pelaksanaan sanksi denda pajak bumi dan bangunan,
tax avoidance, pendidikan, lama tinggal wajib pajak, kesadaran bernegara,
pemahaman wajib pajak tentang UU, persepsi wajib pajak bahwa penghindaran
pajak bumi dan bangunan telah umum, pendapatan wajib pajak terhadap beban
pajak bumi dan bangunan dan status rumah wajib pajak. Variabel terikat yang
digunakan adalah collection rate. Hasil penelitian Bambang Sudiarto adalah
bahwa variabel bebas yang berpengaruh signifikan terhadap collection rate adalah
kesadaran perpajakan, rasio beban pajak bumi dan bangunan dibandingkan beban
wajib pajak, rasio beda hitung difference, sikap wajib pajak terhadap prioritas
pembangunan pemerintah, persepsi wajib pajak tentang pelaksanaan sanksi denda
pajak bumi dan bangunan, tax avoidance, pendidikan, dan lama tinggal wajib
pajak.
Prasetyo (2006) tentang Analisis faktor-faktor yang memengaruhi pemilik
usaha kecil menegah dalam pelaporan kewajiban perpajakan di Daerah Jogjakarta.
Hasilnya menyimpulkan adanya bahwa semua faktor (pengetahuan pajak,
pemahaman wajib pajak terhadap peraturan perpajakan, manfaat yang dirasakan
pengaruh terhadap kesadaran wajib pajak, tetapi faktor pengetahuan wajib pajak
terhadap kesadaran wajib pajak mempunyai pengaruh negatif terhadap kesadaran
wajib pajak. Tetapi faktor pemahaman wajib pajak terhadap peraturan perpajakan,
manfaat yang dirasakan wajib pajak dari pajak dan sikap optimis wajib pajak
terhadap pajak mempunyai pengaruh positif terhadap kesadaran perpajakan. Dari
hasil penelitian ini juga dapat dilihat bahwa faktor yang paling dominan yang
memengaruhi kesadaran wajib pajak adalah faktor pemahaman wajib pajak
terhadap peraturan perpajakan.
Suryadi (2006) melakukan penelitian tentang model hubungan kausal
kesadaran, pelayanan, kepatuhan wajib pajak dan pengaruh terhadap kinerja
penerimaan pajak. Populasi yang digunakan adalah wajib pajak di Jawa Timur,
dalam penelitian ini ditentukan sebanyak 800 wajib pajak pembayar pajak terbesar
yang terdaftar di 8 Kantor Pelayanan Pajak dalam lingkungan Kerja Kantor
Wilayah Dirjen Pajak Jawa Timur. Dari 8 KPP tersebut masing-masing ditentukan
100 pembayar pajak terbesar yang diurut berdasarkan rangking, sehingga
jumlahnya menjadi 800 wajib pajak. Hasil penelitian menunjukkan kesadaran
wajib pajak, yang diukur daripersepsi wajib pajak, pengetahuan perpajakan,
karakteristik wajib pajak dan penyuluhan perpajakan tidak berpengaruh signifikan
terhadap kinerja penerimaan pajak. Pelayanan perpajakan yang diukur dari
ketentuan perpajakan, kulaitas SDM dan sistem informasi perpajakan tidak
berpengaruh signifikan terhadap kinerja penerimaan pajak. Kepatuhan wajib pajak
yang diukur dari pemeriksaan pajak, penegaan hukum dan kompensasi pajak
Kiswanto dan Wahyudin (2007) meneliti tentang pengaruh kualitas
pelayanan terhadap kepuasan wajib pajak kendaraanbermotor di Kantr Bersama
Samsar UPPD Dipenda Propinsi Jateng kabupaten Sragen. Keterandalan
(Reability), Jaminan (assurance), ketanggapan (responsiveness) dan wujud fisik
(tangible) berpengaruh positif dan signifikan terhadap kepuasan wajib pajak
kendaraan bermotor. Sedangkan empati (emphaty) berpengaruh positif tidak
signifikan. Ketanggapan (responsiveness), jaminan (assurance), empati (emphaty)
dan wujud fisik (tangible) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan
terhadap kepuasan wajib pajak bermotor di Kabupaten Sragen. Keterandalan
(reliability) mempunyai pengaruh paling dominan terhadap kepuasan wajib pajak
bermotor di Kabupaten Sragen.
Kiryanto (2000) melakukan penelitian mengenai pengaruh penerapan
struktur pengendalian intern terhadap kepatuhan wajib pajak badan di DIY.
Analisis data dilakukan dengan menggunakan teknik analisis regresi berganda.
Variabel bebas yang digunakan adalah lingkungan pengendalian, sistem akuntansi
dan prosedur pengendalian, sedangkan variabel terikat yang digunakan adalah
tingkat kepatuhan wajib pajak. Hasil penelitiannya adalah bahwa semua variabel
bebas yang digunakan yaitu lingkungan pengendalian, sistem akuntansi dan
prosedur pengendalian baik secara pasial maupun bersama-sama memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap tingkat kepatuhan wajib pajak.
Jamin (2001) melakukan penelitian yang menganalisis perbedaan
kepatuhan wajib pajak (gabungan wajib pajak badan dan wajib pajak orang
Tengah dan DIY. Analisis dilakukan dengan menggunakan teknik uji beda dua
rata-rata berpasangan (paired sample t test). Hasil penelitian nya adalah bahwa
terdapat perbedaan yang signifikan antara kepatuhan wajib pajak pada masa
sebelum krisis dengan masa sesudah krisis ekonomi.
Karsimiati (2009) melakukan penelitian tentang pengaruh pelayanan
fiskus, sanksi denda, dan kesadaran perpajakan terhadap kepatuhan wajib pajak
dalam membayar pajak bumi dan bangunan. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh wajib pajak yang berada di Kecamatan Gabus-Pati sebanyak 16.578 wajib
pajak, sedangkan sample yang digunakan adalah sebagian atau wakil populasi
yang diteliti dengan jumlah 100 responden. Data diperoleh melalui data primer
dengan cara membagikan kuesioner untuk ditanggapi dan dengan data sekunder
melalui beberapa data yang diperoleh dari Kantor Kecamatan Gabus Pati. Teknik
pengambilan sampel yang digunakan adalah proporsional stratified random
sampling. Analisis data dilakukan dengan menggunakan regresi linier berganda
menunjukkan bahwa, uji parsial sikap wajib pajak terhadap pelayanan fiskus
berpengaruh positif dan signifikan terhdap kepatuhan wajib pajak, sikap wajib
pajak terhadap sanksi denda berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap
kepatuhan wajib pajak. Sedangkan uji secara simultan bahwa variabel independen
sikap wajib pajak untuk pelayanan fiskus, sanksi denda, dan kesadaran perpajakan
berpengaruh positif terhadap kepatuhan wajib pajak.
Pada penelitian ini variabel dependen adalah pekerjaan bebas. Pekerjaan
bebas adalah pekerjaan yang dilakukan orang pribadi yang mempunyai keahlian
hubungan kerja (UU KUP, 2007). Pekerjaan bebas dapat dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu pekerjaan bebas yang dilakukan oleh tenaga ahli (liberal
professional service) dan pekerjaan bebas lainnya ( othe personal service).
Pekerjaan bebas yang dilakukan oleh tenaga ahli adalah pekerjaan yang dilakukan
oleh pengacara, akuntans, dokter, notaries, arsitek dan konsultan. Sedangkan
pekerjaan bebas yang dilakukan di luar tenaga ahli seperti seniman, artis, atlet,
penulis, peneliti, penceramah, dan professional lainnya yang bekerja secara
independen bukan sebagai karyawan (Gatot, 2009).
C. Penurunan Hipotesis
1. Hubungan antara kesadaran membayar pajak dengan kemauan membayar pajak.
Kesadaran wajib pajak dalam membayar pajak akan meningkat bilamana
dalam masyarakat muncul persepsi positif terhadap pajak. Meningkatkan
pengetahuan perpajakan masyarakat melalui pendidikan perpajakan baik formal
maupun non formal akan berdampak positif terhadap kesadaran wajib pajak untuk
membayar pajak. Karakteristik wajib pajak yang dicerminkan oleh kondisi
budaya, sosial dan ekonomi akan dominan membentuk perilaku wajib pajak yang
tergambar dalam tingkat kesadran mereka dalam membayar pajak. Penyuluhan
pajak yang dilakukan secara intensif dan kontinyu akan dapat meningkatkan
pemahaman wajib pajak tentang kewajiban membayar pajak sebagai wujud
kegotong-royongan nasional dalam menghimpun dana untuk kepentingan
Kesadaran merupakan unsur dalam manusia dalam memahami realitas dan
bagaimana cara bertindak atau menyikapi terhadap realitas. Kesadaran yang
dimiliki oleh manusia kesadaran dalam diri, akan diri sesama, masa silam, dan
kemungkinan masa depannya (Widayati dan Nurlis, 2010). Kesadaran yang tinggi
itu sendiri muncul tidak lain berasal dari adanya motivasi wajib pajak. Apabila
kesadaran wajib pajak tinggi yang datang dari motivasi untuk membayar pajak,
maka kemauan untuk membayar pajakpun akan tinggi dan pendapatan negara dari
pajak akan meningkat.
H1 : Kesadaran wajib pajak berpengaruh positif terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas.
2.Hubungan antara pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan dengan kemauan membayar pajak.
Pengetahuan pajak adalah proses pengubahan sikap dan tata laku seorang
wajib pajak atau kelompok wajib pajak dalam usaha mendewasakan manusia
melalui upaya pengajaran dan pelatihan. Sedangkan pemahaman wajib pajak
terhadap peraturan perpajakan adalah cara wajib pajak dalam memahami
peraturan perpajakan yang telah ada. Wajib pajak yang tidak memahami tentang
peraturan pajak maka cenderung akan menjadi tidak taat dalam perpajakannya.
Semakin paham wajib pajak terhadap peraturan maka semakin paham wajib pajak
akan sanksi yang diterima jika wajib pajak melalaikan pajaknya, namun proses
dan pemahaman yang rumit seringkali membuat wajib pajak untuk tidak
Penelitian Monica (2011) menunjukkan dierapkannya kebijakan Sunset
Policy berpengaruh positif terhadap pengetahuan dan pemahaman peraturan
sehingga meningkatkan kemauan untuk membayar pajak. Widayati dan Nurlis
(2010) hasil penelitiannya untuk variabel pengetahuan dan pemahaman tentang
peraturan perpajakan berpengaruh terhadap kemauan membayar pajak wajib
pajak. Pemahaman dan pengetahuan tentangperaturan perpajakan akan
meningkatkan kemaun wajib pajak untuk membayar pajak. Karena wajib pajak
yang sudah memahami peraturan pajak kebanyakan berpikir lebih baik membayar
daripada terkena sanksi pajak.
H2 : Pengetahuan dan pemahaman wajib pajak tentang peraturan perpajakan berpengaruh positif terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi
yang melakukan pekerjaan bebas.
3.Hubungan antara persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan dengan kemauan membayar pajak.
Persepsi dapat dinyatakan sebagai suatu proses pengorganisasian,
penginterpretasian terhadap stimulus oleh organisasi atau individu sehingga
merupakan suatu yang berarti dan merupakan aktivitas integrated dalam individu.
Sedangkan efektifitas memiliki pengertian suatu pengukuran yang menyatakan
seberapa jauh target (kualitas, kuantitas, dan waktu) telah tercapai (Widayati dan
Nurlis, 2010). Melalui sistem perpajakan baru yang berbasis internet, wajib pajak
dapat mendaftar dan mengakses data perpajakan tanpa batas waktu dan tempat.
sistem perpajakan tidak berpengaruh signifikan tehadap kemauan membayar pajak
karena wajib pajak masih belum banyak yang menggunakan media nline sebagai
sarana pembayaran pajak.
Namun, apabila wajib pajak sudah memaksimalkan sistem peerpajakan
yang baru, wajib pajak akan lebih dimudahkan dalam pembayaran pajaknya.
Wajib pajak hanya perlu membuka sistus Dirjen pajak dan mengisi kolom isian
yang sudah disediakan. Data SPT wajib pajak juga lebih aman karena tersimpan
dalam bentuk elektronik dan ter-enkripsi (memiliki kode kunci). Selain itu,
terdapat sistem pelaporan e-SPT dan e-Filling yang memudahkan dan lebih cepat
wajib pajak dalam melaporkan pajaknya. Pada era globalisasi seperti sekarang ini,
mengakses internet sudahlan sangat mudah. Wajib pajak sudah dapat membeli
modem dan paket internet dari berbagai provider dengan harga terjangkau yang
ditawarkan. Bahkan beberapa fasilitas umum sudah menyediakan jaringan wifi
secara gratis, sehingga mempermudah dalam mengakses internet. Sehingga
dengan berbagai tawaran fasilitas yang mempermudah wajib pajak dalam
membayar pajak akan menimbulkan persepsi yang baik dan kemauan untuk
membayar pajaknya pun akan meningkat.
H3 : Persepsi yang baik atas efektifitas sistem perpajakan berpengaruh positif terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan
4. Hubungan antara tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum dengan kemauan membayar pajak
Di beberapa negara maju yang memberlakukan wajib pajak, warna negara
mendapatkan tunjangan dari negara, misalnya tunjangan untuk yang
pengangguran, tunjangan kesehatan gratis, pendidikan dasar gratis, transportasi
yang nyaman, dll. Keuntungan-keuntungan secara langsung maupun tidak
langsung ini mendorong wajib pajak untuk memenuhi kewajibannya untuk
membayar pajak dengan kesadaran penuh bahwa mereka akan mendapatkan
imbalannya melalui fasilitas yang telah dirancang oleh pemerintah. Secara
otomatis keinginan untuk mengingkari kewajiban membayar pajak akan terkikis.
Pada penelitian James Alm et al., (2005) yang dilakukan di Rusia sebelum,
selama dan sesudah masa transisi perubahan sistem pemerintahan tidak
berpengaruh terhadap kemauan wajib pajak untuk membayar pajak karena
kebanggaan nasional dan kepercayaan kepada sistem pemerintahan yang tinggi
dari pemanfaatan pajak tersebut. Sedangkan dalam penelitian Henriket et al.,
(2005) yang dilakukan di swedia mengemukakan bahwa ketidak percayaan wajib
pajak terhadap politik terkemuka akan berpengaruh pada kemauan membayar
pajak memburuk dan kemungkinan mengumpulkan pajak untuk menjaga
kesejahteraan negara dikurangi.
Sedangkan hasil penelitian Handayani dkk (2011), tingkat kepercayaan
terhadap sistem pemerintahan dan hukum secara parsial tidak berpengaruh
terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan
H4 : Sistem pemerintahan dan hukum berpengaruh positif terhadap kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas.
5. Hubungan antara tarif pajak terhadap dengan kemauan membayar pajak Pemberlakuan tarif pajak memengaruhi wajib pajak dalam hal pembayaran
pajak. Pemberlakuan tarif pajak yang rendah membuat masyarakat tidak terlalu
keberatan untuk memenuhi kewajiban membayar pajaknya. Meskipun masih ingin
menghindar dari pajak, mereka tidak akan terlalu membangkang terhadap aturan
perpajakan karena harta yang berkurang hanyalah sebagian kecilnya. Dengan
pemberlakukan tarif pajak yang tinggi, masyarakat semakin serius berusaha agar
terlepas dari jeratan pajak yang menghantuinya. Wajib pajak ingin mengamankan
hartanya sebanyak mungkin dengan berbagai cara, karena mereka tengah berusaha
untuk mencukupi berbagai kebutuhan hidupnya (Rahayu, 2010).
Hasil penelitian empiris Feinstein (1991), dan Andreoni dkk (1998)
menemukan hubungan positif antara tarif pajak dengan kepatuhan pajak. Begitu
juga penelitian yang dilakukan De Juan (1995), menyatakan bahwa tarif pajak
yang tinggi meningkatkan kepatuhan pajak. Lain halnya dengan Yitzaki (1974),
tarif pajak dianggap memengaruhi secara negatif terhadap kepatuhan pajak, yaitu
semakin besar tarif pajak, penggelapan semakin tinggi. Hal ini didukung oleh
beberapa temuan empiris yang memperlihatkan penurunan kepatuhan pajak
seiring meningkatnya tarif pajak (Chang dan Jin, 2003).
6. Hubungan antara kualitas pelayanan fiskus terhadap kemauan membayar pajak
Pengertian pelayanan menurut Kotler (2005) adalah setiap tindakan atau
kegiatan dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak lain, yang pada dasarnya
tidak berwujud dan tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksinya dapat
dikaitkan atau tidak dikaitkan pada suatu produk fisik. Sehingga pelayanan pajak
merupakan suatu kegiatan yang diberikan Kantor Pelayanan Pajak untuk
memberikan kepuasan atas melayani kebutuhan wajib pajak.
Pelayanan perpajakan dibentuk oleh dimensi kualitas susmber daya
manusia (SDM), ketentuan perpajakan dan sistem informasi perpajakan. Standar
kualitas pelayanan prima kepda masyarakat wajib pajak akan terpenuhi bilamana
SDM melakukan tugasnya secara professional, disiplin, dan transparan. Dalam
kondisi wajib pajak merasa puas atas pelayanan yang diberikan kepadanya, maka
mereka akan cenderung akan melaksanakan kewajiban membayar pajak sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Apabila ketentuan perpajakan dibuat sederhana,
mudah dipenuhi oleh wajib pajak, maka pelayanan perpajakan atas hak dan
kewajiban mereka dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Dengan sistem
handal akan menghasilkan pelayanan perpajakan yang semakin baik
(Hardiningsih dan Yulianawati, 2011).
Penelitian Resfianis (2009) tentang kualitas pelayanan fiskus terhadap
kepatuhan pajak pengahsilan badan dalam memenuhi kewajibannya sebagai wajib
pajak, hasilnya menunjukkan pelayanan fiskus berpengaruh signifikan positif
perpajakannya. Sedangkan penelitian Andriana (2011) juga menunjukkan bahwa
pengaruh kualitas pelayanan fiskus berpengaruh positif tehadap kepatuhan wajib
pajak.
Hasil yang berbeda ditunjukkan oleh penelitian yang dilakukan oleh Tarjo
dan Kusumawati (2006) bahwa, fungsi pelayanan ternyata wajib pajak yang
sering datang ke KPP Bangkalan adalah wajib pajak yang fungsi perhitungannya
dilakukan oleh fiskus. Fungsi pelayanan menunjukkan bahwa wajib pajak enggan
bertanya atau mencari tahu ke kantor pajak yang merupakan bagian kurang baik
terhadap fiskus.
D.Model Penelitian
Gambar 2.1Kesadaran membayar
pajak
+
Pengetahuan dan
pemahaman tentang
peraturan
perpajakan
+
Persepsi yang baik atas
efektifitas sistem
perpajakan
X
3+
Tingakat kepercayaan terhadap sistempemerintahan dan hukum
X
2X
1X
4+
Tarif pajak
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Obyek Penelitian
Obyek penelitian ini adalah seluruh wajib pajak orang pribadi yang
melakukan pekerjaan bebas yang berada di Kota Madya Yogyakarta, Kabupaten
Bantul, dan Kabupaten Gunung Kidul.
B. Jenis Data
Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, dengan
menggunakan penelitian survey, yaitu penelitian yang dimana informasi
dikumpulkan dari responden dengan menggunakan kuesiner dengan
menggunkana suatu teknik pengumpulan informasi yang dilakukan dengan cara
menyusun daftar pertanyaan yang diajukan pada responden (Masri dan Sofian,
1995 dalam Handayani dkk, 2011).. Dalm model penelitian ini terdapat satu
variabel dependen yang berhubungan dengan enam variabel independen sehingga
analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda.
C. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan Convenience
Sampling. Metode ini memilih sampel dari mengambil sampel yang sesuia dengan
dijangkau atau didapatkan, misalnya yang terdekat dengan tempat peneliti
berdomisili (Uma, 2006). Adapun ketentuan atau persyaratan yaitu sebagai
berikut :
a. Wajib pajak yang melakukan pekerjaan bebas.
b. Wajib pajak yang berada di Kota Madya Yogyakarta, Kabupaten Bantul
dan kabupaten Gunung Kidul.
D.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan metode kuesioner
yaitu responden akan diberikan sejumlah pertanyaan dalam kertas dan responden
akan mengisi jawaban yang dianggap paling tepat. Jawaban diukur dengan likert
scale yang berdimensi 5 skala, yaitu : Skala (1) Sangat TidakSetuju, Skala (2)
Tidak Setuju, Skala (3) Netral, Skala (4) Setuju, dan Skala (5) Sangat Setuju.
E. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian
Variabel penelitian yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari
variabel dependen dan variabel independen.
a. Variabel dependen
Variabel dependen atau yang sering disebut sebagai variabel terikat
yang merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel lainnya. pada
penelitian ini veriabel dependennya adalah Kemauan Membayar Pajak
pertanyaan kemauan bayar pajak yang dikembangkan oleh Widyawati dan
Nurlis (2010).
Kemauan membayar pajak dalam penelitian ini dimaksudkan
sebagai persiapan responden yang berkaitan dengan konsultasi sebelum
melakukan pemabayaran pajak, dokumen yang diperlukan dalam
membayar pajak, informasi mengenai cara dan tempat pembayaran pajak,
informasi mengenai batas waktu pembayaran pajak dan membuat alokasi
dana untuk membayar pajak (Widyawati dan Nurlis, 2010).
b. Variabel independen
1. Kesadaran membayar pajak (X1)
Variabel independen pertama penelitian ini adalah
kesadaran membayar pajak. Gozali (1976) dalam Pudji (2002)
mendefinisikan kesadaran sebagai rasa rela melakukan sesuatu
yang sebagai kewajibannya dalam kehidupan bermasyarakat.
Variabel ini diukur dengan instrument pertanyaan yang berasal dari
penelitian Widyawati dan Nurlis (2010), yang terdiri dari empat
item pertanyaan.
2. Pengetahuan dan Pemahaman tentang Peraturan Perpajakan (X2)
Veriabel independen kedua penelitian ini adalah
pengetahuan dan pemahaman tentang peraturan perpajakan.
Adanya pengetahuan dan pemahaman akan peraturan perpajakan
(syarat-syarat) terkait pemabayaran pajak. Syarat-syarat untuk
memiliki NPWP dan (2) wajibpajak harus melaporkan SPT
(Tatiana dan Priyo, 2009). Variabel ini diukur dengan instrument
pertanyaan yang berasal dari penelitian Widyawati dan Nurlis
(2010).
Indikator yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1)
pengetahuan dan pemahaman tentang sanksi jika melakukan
pelanggaran perpajakan, (2) pengetahuan dan pemahaman
mengenai PTKP,PKP,dan tariff pajak, (3) pengetahuan dan
pemahaman peraturan pajak melalui sosialisasi dan (4)
pengetahuan dan pemahaman peraturan pajak melalui training.
3. Persepsi yang baik atas Efektifitas Sistem Perpajakan (X3)
Variabel independen ketiga penelitian ini adalah persepsi
yang baik atas efektifitas sistem perpajakan. Salah satu
pemanfaatan pajak adalah pembangunan fasilitas umum. Penelitian
yang dilakukan oleh Cummings dan Vasquez di tahun 2005
(Bintoro, 2007) menunjukkan bahwa persepsi wajib pajak atas
ketersediaan barang dan jasa (fasilitas) untuk kepentingan umum
meningkatkan kepatuhan pajak oleh wajib pajak dimana kemauan
membayar pajak termasuk didalamnya.
Variabel ini diukur dengan instrument pertanyaan yang
erasal dari penelitian Widyawati dan Nurlis (2010), yang terdiri
dari lima item pertanyaan. Indikator dalam penelitian ini adalah
e-SPT dan e-filling, penyampaian SPT melalui drop box, update
peraturan pajak terbaru secara online melalui internet, dan
pendaftaran NPWP melalui e-register.
4. Tingkat Kepercayaan Terhadap Sistem Pemerintahan dan Hukum
(X4)
Variabel independen keempat dalam penelitian ini dalah
tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum.
Variabel ini diukur dengan instrument pertanyaan yang diadaptasi
dari penelitian James et al., (2005). Indikator yang digunakan
dalam penelitian ini adalah (1) kepercayaan terhadap sistem
pemerintahan, (2) kepercayaan terhadap sistem hukum, (3)
kepercayaan terhadap politisi dan (4) kepercayaan terhadap
pemungutan pajak yang dialokasikan kemabali ke rakyat.
5. Tarif Pajak
Variabel kelima dalam penelitian ini adalah tarif pajak.
Variabel ini diukur dengan skala likert 2 poin yaitu (1) tariff pajak
yang diberlakukan saat ini sangat tinggi, (2) sebaiknya tarif pajak
orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas diturunkan.
6. Kualitas Pelayanan Fiskus
Variabel idnependen keenam dalam penelitian ini adalah
kualitas pelayanan fiskus. Merupakan sikap atau konstelasi
komponen kognitif , afektif dan konatif yang berinteraksi dalam
(Suyatmin, 2004). Variabel ini diukur dengan skala likert 6 poin
untuk 6 pertanyaan yaitu (1) petugas pajak telah memberikan
pelayanan pajak dengan baik, (2) dalam menentukan pajak,
ketetapan tarifnya telah adil, (3) wajib pajak merasa bahwa
penyuluhan yang diberikan petugas pajak dapat membantu
pemahaman wajib pajak mengenai hak dan kewajiban saya selaku
wajib pajak, (4) petugas pajak senantiasa memperlihatkan
keberatan wajib pajak atas pajak yang dikenakan, (5) cara
membayar dan melunasi pajak adalah mudah/efisien, (6) petugas
pajak tanggap dalam memeberikan pelayanan.
F.Uji Hipotesis dan Analisis Data
Metode analisis data adalah suatu metode atau prosedur untuk menguji
hipotesis penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut :
1. Analisis Statistik Deskriptif
Aanalisis statistic deskriptif merupakan metode untuk mengumpulakan,
mengolah, menyajikan data kuantitatif secara deskriptif. Pengujian ini dilakukan
untuk mengetahui nilai minimum, maksimum, rata-rata, dan standar deviasi dari
seluruh variabel yang dimasukkan dalam konsep penelitian.
2. Uji Kualitas Data
Uji ini dilakukan untuk mengetahui tingkat keandalan dan
kesahihan alat ukur yang digunakan. Instrument dikatakan valid berarti
menunjukkan alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid
atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.
Pengujian ini menggunakan person correlation yaitu dengan cara
menghitung korelasi antar skor masing-masing butir pertanyaan dengan
total skor. Item pertanyaan dinyatakan valid jika r-hitung > r-tabel,
memiliki koefisien person correlation positif dengan signifikan maksimum
0,05 (Ghozali, 2011).
b. Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas adalah tingkat seberapa besar suatu pengukur
mengukur dengan stabil dan konsisten. Dengan kata lain uji reliabilitas ini
digunakan untuk menguji konsistensi dari kuesioner. Suatu kuesioner
dikatakan reliable atau handal jika memberikan nilai cronbach’s alpha
0,50-0,70 (Nazaruddin dan Basuki, 2015).
3. Uji Asumsi Klasik
Uji asusmsi klasik adalah persyaratan statistic yang harus dipenuhi untuk
menguji hipotesis penelitian ini pada analisis regresi linier berganda.
Terdapat 4 uji asusmsi klasik, yaitu :
a. Uji Normalitas
Pengujian ini menguji apakah model regresi data berdistribusi
nrmal atau tidak berdistribusi normal. Model regresi yang baik adalah
digunakan untuk menguji nrmalitas data adalah uji One-sample
Kolmogrov-Sminorv (K-S). jika nilai sig > 0,05 maka data berdistribusi
normal, sebaliknya jika nilai sig < 0,05 maka data tidak berdistribusi
normal.
b. Uji Multikolinieritas
Uji multikolinieritas digunakan untuk melihat ada atau tidaknya
korelasi antar variabel independen. Ada dua hal yang harus diperlihatkan
dalam uji multikolinieritas yaitu nilai Tollerance > 0,10 dan nilai VIF <10.
Jika data dalam model regresi telah memenuhi dua hal tersebut, maka data
tidak mengandung multikolinieritas di antara variabel independen.
c. Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam
model regresi terjadi ketidakpastian variance dari residual satu
pengamatan kepengamatan lain. Untuk mendeteksi ada tidaknya
heteroskedastisitas maka digunakan uji metode Gletser. Jika nilai sig >
alpha 0,05, maka regresi tidak mengalami heteroskedastisitas.
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya
korelasi yang terjadi antara residual pada satu pengamatan dengan
pengamatan lain pada mdel regresi. Prasyarat yang harus terpenuhi adalah
tidak adanya autokorelasi dalam model regresi.
Metode pengujian yang sering digunakan adalah uji Durbin
1) Nilai DW di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif.
2) Nilai DW antara -2 samapai dengan +2 berarti tidak ada
autokorelasi.
3) Nilai DW berada di atas +2 berarti ada autokorelasi negatif.
4. Uji Hipotesis
Uji hipotesis digunakan untuk mengetahui hubungan antara variabel
dependen dan variabel independen. Uji hipotesis dalam penelitian ini
menggunakan analisis regresi berganda karena terdiri dari 5 variabel independen.
Persamaan regresi dalam penelitian ini diuji dengan menggunakan rumus
sebagai berikut :
Keterangan :
KMPWP : Kemauan Membayar Pajak Wajib Pajak Orang Pribadi
: Regresi yang diterima
i : Parameter yang diestimasi
KMP : Kesadaran Membayar Pajak
PPPP : Pengetahuan dan Pemahaman Peraturan Perpajakan
PTESP : Persepsi Terhadap Efektifitas Sistem Perpajakan
TKTSP : Tingkat Kepercayaan Terhadap Sistem Pemerintahan dan Hukum
TP : Tarif Pajak
KPF : Kualitas Pelayanan Fiskus
: Error term
I : 1,…,4,… (4.1)
Kemuadian untuk mengetahui pengaruh anatara variabel - variabel
independen dengan tingkat KMPWP maka dilakukan pengujian – pengujian hipotesis penelitian terhadap variabel – variabel dengan pengujian di bawah ini :
a. Uji koefisien Determinasi (Adjusted R2)
Besarnya nilai koefisien determinasi pada model penelitian
ditunjukkan oleh nilai Adjusted R Square (R2) yang diukur dengan
presentase (%). Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa besar
variabel independen menjelaskan variabel dependen. Nilai koefisien
determinasi adalah nol sampai satu. Jika nilai R2 mendekati nol, berarti
kemampuan variabel independen untuk menjelaskan variabel dependen
sangat terbatas. Sebaliknya jika nilai R2 mendekati satu, berarti
kemampuan variabel independen memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.
b. Uji Nilai F
Uji nilai F digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel
independen terhadap variabel dependen secara simultan atau
bersama-sama. Jika nilai sig < alpha (0,05), maka terdapat pengaruh secara
simultan. Apabila nilai sig > alpha (0,05), maka tidak terdapat pengaruh
c. Uji Nilai t
Uji nilai t digunakan untuk mengetahui apakah hipotesis dalam
penelitian diterima atau tidak. Apabila nilai sig < alpha (0,05), maka
hipotesis diterima dan jika nilai sig > alpha (0,05), maka hipotesis ditolak.
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Gambaran Umum Responden
Responden dalam penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi yang
melakukan pekerjaan bebas yang berada di Kota Madya Yogyakarta, Kabupaten
Bantul, dan Kabupaten Gunung Kidul. Berdasarkan data yang terkumpul dalam
penelitian ini melalui kuesioner yang dibagikan kepada sebanyak 45 lembar
kuesioner untuk daerah Kota Madya Yogyakarta, 45 lembar kuesioner untuk
daerah Kabupaten Bantul, dan 35 lembar kuesioner untuk daerah Kabupaten
Gunung Kidul. Dari total 125 kuesioner yang di sebar di 3 wilayah tersebut,
kuesioner yang kembali ada 30 lembar kuesioner dari daerah Kota Madya
Yogyakarta, 39 dari daerah Kabupaten Bantul, dan 21 lembar kuesioner dari
daerah gunung Kidul.
Penyebaran kuesioner dilakukan pada tanggal 21 Februari 2016 sampai dengan 30
Maret 2016.
Karakteristik responden dalam penelitian ini adalah wajib pajak orang
pribadi yang mempunyai usaha meubel, usaha handy craft, dan usaha bengkel.
Semua wajib pajak yang melakukan pekerjaan bebas yang berada di wilayah yang
telah ditentukan, yaitu Kota Madya Yogyakarta, Kabupaten Bantul, dan
B. Uji Statistik Deskriptif
Statistik deskriptif dapat dilihat dari varians, nilai minimum, nilai
maksimum, rata-rata (mean), dan standar deviasi. Berikut adalah ringkasan hasil
analisis deskriptif dari variabel kesadaran membayar pajak, pengetahuan dan
pemahaman akan peraturan perpajakan, persepsi yang baik atas efektivitas sistem
perpajakan, tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum,
kualitas pelayanan fiskus, tarif pajak, dan kemauan membayar pajak wajib pajak
orang pribadi yang melakukan pekerjaan bebas. Disajikan dalam tabel 4.1.
TABEL 4.1
Hasil Uji Statistik Deskriptif
N Minimum Maksimum Mean Std.Deviation
Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic
X1 90 7 20 16,13 2,067
X2 90 7 19 15,24 2,611
X3 90 9 25 19,63 3,103
X4 90 4 19 14,30 3,686
X5 90 4 10 7,60 1,188
X6 90 10 28 22,81 3,522
Y 90 11 25 20,02 2,539
Valid N (listwise)
90
Sumber: Data yang diolah (2016)
Tabel 4.1. menunjukkan bahwa variabel kesadaran membayar pajak (X1)
dengan sampel sebanyak 90 mempunyai nilai minimum sebesar 7, nilai
maksimum sebesar 20, dengan nilai rata-rata sebesar 16,13 dan standar deviasi
sebesar 2,067. Variabel pengetahuan dan pemahaman akan sistem perpajakan
(X2) memiliki nilai minimum sebesar 7, nilai maksimum sebesar 19, nilai
rata-rata sebesar 15,24, dan satandar deviasi sebesar 2,611. Variabel persepsi terhadap
[image:62.595.107.470.391.562.2]maksismum 25, nilai rata-rata sebesar 19,63, dan standar deviasi sebesar 3,103.
Variabel tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum (X4)
memiliki nilai minimum sebesar 4, nilai maksimum sebesar 19, nilai rata-rata
sebesar 14,30, dan standar deviasi sebesar 3,686. Variabel tarif pajak (X5)
memiliki nilai minimum sebesar 4, nilai maksimum sebesar 10, nilai rata-rata
sebesar 7,60, dan standar deviasi sebesar 1,188. Variabel kualiatas pelayanan
fiskus (X6) memiliki nilai minimum sebesar 10, nilai maksimum sebesar 28, nilai
rata-rata sebesar 22,81, dan standar deviasi sebesar 3,522. Untuk variabel
dependen (Y) kemauan membayar pajak wajib pajak orang pribadi memiliki nilai
minimum sebesar 11, nilai maksimum sebesar 25, nilai rata-rata sebesar 20,02,
dan standar deviasi sebesar 2,539.
C. Pengujian Instrumen
1. Pengujian Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu
[image:63.595.121.458.609.755.2]kuesioner atau instrument. Dari hasil analisis diperoleh hasil :
TABEL 4.2 Hasil Uji Validitas
Variabel Pertanyaan Pvalue Keterangan
Variabel Pertanyaan P value Keterangan Persepsi yang
baik atas sistem perpajakan PTESP-1 PTESP2 PTESP-3 PTESP-4 PTESP-5 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 Valid Valid Valid Valid Valid Tingkat kepercayaan terhadap sistem pemerintahan dan hukum TKTSP-1 TKTSP-2 TKTSP-3 TKTSP-4 0,000 0,000 0,000 0,000 Valid Valid Valid Valid
Tarif pajak TP-1
TP-2 0,000 0,000 Valid Valid Kualitas pelayanan fiskus KPF-1 KPF-2 KPF-3 KPF-4 KPF-5 KPF-6 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Kemauan membayar pajak wajibpajak orang pribadi KMPWP-1 KMPWP-2 KMPWP-3 KMPWP-4 KMPWP-5 0,000 0,000 0,000 0,000 0,000 Valid Valid Valid Valid Valid
Sumber: data yang diolah (2016)
Berdasarkan tabel 4.2 diketahui bahwa pengujian terhadap variabel
kesadaran membayar pajak, pengetahuan dan pemahaman akan peraturan
peerpajakan, persepsi yang baik atas efektivitas sistem perpajakan, tingkat
kepercayaan terhadap sistem pemerinta