• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEK PENAMBAHAN BERBAGAI PENINGKAT PENETRASI TERHADAP PENETRASI PERKUTAN GEL NATRIUM DIKLOFENAK SECARA IN VITRO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEK PENAMBAHAN BERBAGAI PENINGKAT PENETRASI TERHADAP PENETRASI PERKUTAN GEL NATRIUM DIKLOFENAK SECARA IN VITRO"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENELITIAN

DOSEN MUDA

EFEK PENAMBAHAN BERBAGAI PENINGKAT PENETRASI

TERHADAP PENETRASI PERKUTAN

GEL NATRIUM DIKLOFENAK SECARA

IN VITRO

OLEH:

Anita Sukmawati, M.Si,Apt.

Suprapto, S.Si, Apt.

DIBIAYAI OLEH KOORDINASI PERGURUAN TINGGI SWASTA WILAYAH VI SEMARANG

SESUAI DENGAN SURAT PERJANJIAN PELAKSANAAN DOSEN MUDA DAN KAJIAN WANITA

(2)
(3)

INTISARI

Natrium diklofenak merupakan suatu anti radang non steroid yang digunakan pada pengobatan osteoarthritis dan rheumatoid arthritis. Untuk mengurangi efek iritasi pada saluran cerna, natrium diklofenak diberikan melalui rute transdermal. Fluks obat melalui membran kulit dapat ditingkatkan dengan senyawa peningkat penetrasi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek penambahan berbagai peningkat penetrasi terhadap penetrasi perkutan natrium diklofenak dalam sediaan gel secarain vitrodibandingkan dengan formula pembanding yaitu natrium diklofenak merk dagang (voltaren).

Lima formula sediaan gel menggunakan basis HPMC mengandung 1% b/b sodium diklofenak. Formula 1 tanpa peningkat penetrasi, formula 2, 3, dan 4 berisi asam oleat, tween 80 dan propilen glikol pada setiap formula. Sediaan gel dievaluasi pada viskositas, pH, keseragaman kandungan natrium diklofenak, pengamatan pertikel dan uji difusi melalui kulit membran dengan menggunakan metode flow trough.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan peningkat penetrasi dapat menurunkan viskositas sediaan gel natrium diklofenak. pH sediaan gel natrium diklofenak dipengaruhi oleh adanya penambahan peningkat penetrasi yang berbeda. Kadar natrium diklofenak dalam sediaan gel memenuhi persyaratan. Pada semua formula natrium diklofenak dalam keadaan terlarut dalam basis gel. Peningkat penetrasi dapat meningkatkan total jumlah natrium diklofenak yang terdifusi pada asam oleat naik 3,26 kali dibanding tanpa peningkat penetrasi. Demikian juga tween 80 dan propilen glikol mengalami kenaikan 1,63 dan 2,85 kali. Kecepatan difusi pada asam oleat dan propilen glikol masing-masing naik sebesar 2,62 kali dari pada tanpa peningkat penetrasi, demikian juga tween 80 naik sebesar 1,75 kali. Total jumlah natrium diklofenak yang terdifusi pada formula yang menggunakan asam oleat naik sebesar 1,24 kali dibanding dengan merk dagang, tetapi merk dagang memiliki kecepatan difusi melalui kulit yang lebih tinggi.

(4)

ABSTRACT

Sodium diclofenac is a non steroid anti inflammatory drugs to treat osteoarthritis and rheumatoid arthritis. In order to reduce irritation at gastro intestinal tract, sodium diclofenac is given through transdermal. Drugs flux trough skin membrane can be improved using penetration enhancers. The purpose of this research is to know the effect of various penetrating enhancers toward in vitro percutaneous penetration of sodium diclofenac on HPMC gel compare to innovator formula of sodium diclofenac gel (voltaren).

Five formulas of gels were made using HPMC base, contain 1% b/b of sodium diclofenac. There are formula 1 (without penetration enhancer), formula 2, 3 and 4 contains oleic acid, tween 80 and propilen glycol in each formula, respectively. Gels were evaluated for viscosity, pH level, uniformity content of sodium diclofenac, microscopic and amount of drug diffused through skin membrane using flow trough method.

Result showed that penetration enhancer addition into HPMC gels could reduce viscosity of sodium diclofenac gels. The various penetration enhancers gave different pH value to sodium diclofenac gels. Uniformity content of sodium diclofenac fulfill the requirement. Sodium diclofenac was dissolved on all formulas of HPMC gels. Amount of drug diffused through the skin using oleic acid increased 3.26 times than formula without penetration enhancer, whereas, tween 80 and propilen glycol had increase 1.63 and 2.85 time respectively. The rate of drug diffused through the skin using oleic acid and propilen glycol as penetration enhancer rise 2.62 times than formula without penetration enhancer, whereas tween 80 only had 1.75 times. Amount of drugs diffused in formula using oleic acid increased 1.24 times than innovator product (voltaren), while the innovator had higher rate of drug diffused through the skin.

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur dipanjatkan kepada Allah SWT sehingga dengan berkat dan rahmat

dari-Nya laporan penelitian ini dapat diselesaikan.

Penelitian dan tesis dengan judul ” Efek penambahan berbagai peningkat penetrasi

terhadap penetrasi perkutan gel natrium diklofenak secara in vitro” ini dilakukan untuk

mengetahui pengaruh adanya efek penambahan peningkat penetrasi asam oleat, propilen glikol

dan tween 80 terhadap difusi piroksikam melalui kulit. Peningkat penetrasi dapat

mempengaruhi struktur dari stratum corneum sehingga akan meningkatkan jumlah obat yang

terdifusi melalui kulit.

Pada kesempatan ini disampaikan ucapan terimakasih kepada Direktorat Jenderal

Pendidikan Tinggi Departemen Pendidikan Nasional yang telah mendanai penelitian ini

melalui program penelitian Dosen Miuda. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada Ibu

Dra. Nurul Muthmainah, M.Si, Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi Universitas

Muhammadiyah Surakarta yang telah memberikan ijin untuk melaksanakan penelitian ini, staf

dan karyawan Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta atas bantuan dan

kerjasamanya, serta semua pihak yang telah membantu terselesaikannya penelitian ini.

Semoga penelitian ini dapat bermanfaat dalam pengembangan ilmu pengetahuan di

bidang teknologi farmasi khususnya untuk penghantaran obat melalui transdermal.

Surakarta, September 2009

(6)

DAFTAR ISI

3. Aspek Teori Perlintasan Membran ... 5

4. Penghantaran Obat Melalui Transdermal ... 6

5. Gel ... 9

6. Monografi Bahan ... 10

BAB III. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN ... 13

BAB IV. METODE PENELITIAN ... 14

BAB V. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 18

BAB VI. KESIMPULAN DAN SARAN ... 25

DAFTAR PUSTAKA ... 26

(7)

DAFTAR TABEL

TABEL HALAMAN

1. Komposisi Gel Natrium Diklofenak... 15

2. Viskositas sediaan gel Na diklofenak 18

3. pH sediaan gel Na diklofenak 19

4. Hasil penetapan keseragaman kadar Na diklofenak dalam sediaan gel 19 5. Hasil uji t untuk difusi natrium diklofenak pada menit ke 30 21 6. Hasil uji t untuk difusi natrium diklofenak pada menit ke 180 22 7. Kecepatan difusi dan waktu laten sediaan gel natrium diklofenak pada berbagai

formula 23

(8)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR HALAMAN

1. Struktur kulit, terdiri dari epidermis, dermis dan hipodermis. 3 2. Mekanisme Penghantaran Obat melalui Transdermal mulai dari pelepasan

obat menuju jaringan target (Chien, 1987).

4

3. Profil penyerapan molekul yang berdifusi melalui kulit (Aiache, 1993). 7

4. Struktur Natrium Diklofenak (Florey, 1990) 10

5. Struktur Asam Oleat (Cable, 2006) 11

6. struktur Tween 80, dimana w+x+y+z=80 (Lawrence, 2006) 12 7. Struktur propilen glikol (Weller, 2006)

8. Pengamatan partikel sediaan gel natrium diklofenak. Natrium diklofenak pada semua formula dalam keadaan terlarut pada basis gel HPMC. F1 tanpa peningkat penetrasi, F2 dengan peningkat penetrasi asam oleat, F3 dengan peningkat penetrasi tween 80, F4 dengan peningkat penetrasi propilen glikol dan F pembanding adalah gel natrium diklofenak merk dagang

19

9. Profil difusi gel natrium diklofenak dalam sediaan gel HPMC menunjukkan jumlah natrium diklofenak yang terdifusi dalam waktu 180. Jumlah natrium diklofenak terdifusi paling tinggi terdapat pada formula 2 dengan peningkat penetrasi asam oleat, tetapi tidak memberikan perbedaan yang bermakna jika dibandingkan dengan formula 4 dengan peningkat penetrasi propilen glikol.

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN HALAMAN

1. Menentukan Panjang Gelombang Maksimum Na Diklofenak (dengan

spektro UV) 28

2. Pembuatan Kurva Baku Na Diklofenak 29

3. Formulasi Sediaan Gel, uji pH, Viskositas dan Uji Keseragaman Kadar

4. Uji difusi 32

5. Perhitungan Kecepatan Difusi dan Waktu Laten 39

6. Gambar Alat Uji DifusiFlow Through 40

7. Hasil uji statistik untuk jumlah obat terdifusi pada menit ke 30 dan

180 dan kecepatan difusi gel natrium diklofenak 41

(10)

EFEK BERBAGAI PENINGKAT PENETRASI TERHADAP

PENETRASI PERKUTAN

GEL NATRIUM DIKLOFENAK SECARA

IN VITRO

Anita Sukmawati, Suprapto

Fakultas Farmasi, Universitas Muhammadiyah Surakarta Jl. Ahmad Yani, Tromol Pos 1, Pabelan, Surakarta, 57102

Corresponding author:nitasukma@yahoo.com

RINGKASAN

Natrium diklofenak merupakan suatu anti radang non steroid (Non steroid

antiinflamatory drugs, NSAIDs) yang merupakan suatu turunan asam fenil asetat. Natrium

diklofenak digunakan pada pengobatan osteoarthritis dan rheumatoid arthritis. Untuk

mengurangi efek pada saluran cerna, pendekatan yang dilakukan adalah dengan membuat

sediaan transdermal yaitu sistem penghantaran yang memanfaatkan kulit sebagai tempat

masuknya obat. Untuk meningkatkan fluks obat yang melewati membran kulit, dapat

digunakan senyawa-senyawa peningkat penetrasi. Peningkat penetrasi yang efektif dapat

meningkatkan koefisien difusi obat ke dalamstratum corneum dengan cara mengganggu sifat

penghalangan dari stratum corneum (Williams dan Barry, 2004). Peningkat penetrasi dapat

bekerja melalui tiga mekanisme yaitu dengan cara mempengaruhi struktur stratum corneum,

berinteraksi dengan protein interseluler dan memperbaiki partisi obat, coenhancer atau

cosolvent kedalam stratum corneum (Swarbrick dan Boylan, 1995). Penelitian ini dilakukan

untuk pengetahui pengaruh penambahan berbagai peningkat penetrasi yaitu asam oleat,

tween 80 dan propilen glikol terhadap penetrasi perkutan gel natrium diklofenak secara in

vitro melalui membrane kulit marmot.

(11)

diklofenak didapatkan hasil yang bervariasi tergantung jenis peningkat penetrasi yang

digunakan. Keempat formula memenuhi persyaratan kesegaragaman kadar Na diklofenak

yang ditetapkan. Penambahan peningkat penetrasi asam oleat, tween 80 dan propilen glikol

tidak mempengaruhi kelarutan natrium diklofenak dalam basis gel HPMC. Difusi natrium

diklofenak dari sediaan menunjukkan penambahan asam oleat dan propilen glikol dapat

meningkatkan jumlah natrium diklofenak terdifusi pada menit ke 30, sedangkan

penambahan tween 80 tidak dapat meningkatkan jumlah natrium diklofenak terdifusi

melalui kulit. Jumlah total natrium diklofenak terdifusi melalui kulit mengalami peningkatan

3,26 kali pada asam oleat, 1,63 kali pada tween 80 dan 2,85 kali pada propilen glikol.

Penambahan asam oleat dan propilen glikol sebagai peningkat penetrasi (formula 2 dan 4)

(12)

BAB I PENDAHULUAN

Natrium diklofenak merupakan suatu anti radang non steroid (Non steroid antiinflamatory

drugs, NSAIDs) yang merupakan suatu turunan asam fenil asetat. Natrium diklofenak

digunakan pada pengobatanosteoarthritisdanrheumatoid arthritis. Seperti sebagian besar obat anti

inflamasi non steroid, penggunaan natrium diklofenak secara oral dapat mengakibatkan efek

samping berupa iritasi, pendarahan dan perforasi pada saluran cerna (American Society of Health

System Pharmacists, 2002). Untuk mengurangi efek pada saluran cerna, pendekatan yang

dilakukan adalah dengan membuat sediaan transdermal yaitu sistem penghantaran yang

memanfaatkan kulit sebagai tempat masuknya obat. Kulit relatif permeabel terhadap

senyawa-senyawa kimia dan dalam keadaan tertentu kulit dapat ditembus oleh senyawa-senyawa obat yang dapat

menimbulkan efek terapetik, baik yang bersifat setempat maupun sistemik (Aiache, 1993).

Diklofenak dapat terakumulasi pada cairan sinovia sehingga efek terapi pada persendian

menjadi lebih panjang (Wilmana, 1995)

Untuk meningkatkan fluks obat yang melewati membran kulit, dapat digunakan

senyawa-senyawa peningkat penetrasi. Fluks obat yang melewati membran dipengaruhi oleh

koefisien difusi obat melewati stratum corneum, konsentrasi efektif obat yang terlarut dalam

pembawa, koefisien partisi antara obat dan stratum corneum dan tebal lapisan membran.

Peningkat penetrasi yang efektif dapat meningkatkan koefisien difusi obat ke dalam stratum

corneum dengan cara mengganggu sifat penghalangan dari stratum corneum (Williams dan Barry,

2004). Peningkat penetrasi dapat bekerja melalui tiga mekanisme yaitu dengan cara

mempengaruhi struktur stratum corneum, berinteraksi dengan protein interseluler dan

memperbaiki partisi obat, coenhancer atau cosolvent kedalam stratum corneum (Swarbrick dan

(13)

Oleh karena itu penelitian ini dilakukan untuk pengetahui pengaruh penambahan

berbagai peningkat penetrasi yaitu asam oleat, tween 80 dan propilen glikol terhadap penetrasi

perkutan gel natrium diklofenak secara in vitro melalui membrane kulit marmot. Peningkatan

penetrasi perkutan akan mengurangi waktu laten (lag time) pada pemberian gel natrium

diklofenak sehingga akan segera dihasilkan efek terapetik.

Hasil penelitian ini akan bermanfaat untuk pengembangan formulasi sediaan gel

natrium diklofenak yang digunakan untuk terapi rheumatoid arthritis dan berkaitan dengan

(14)

DAFTAR PUSTAKA

Aiache, 1993, Farmasetika 2: Biofarmasi, terjemahan Widji Soeratri, Airlangga University Press, Surabaya, 156-177, 213-224, 450-470.

Ansel, H.C., 1989,Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi, diterjemahkan oleh Ibrahim, F., UI Press, Jakarta,392.

Boylan, J.C, Copper, Zakt, 1994,Handbook of Pharmaceutical Excipient, 2ndedition, Washington:

American Pharmaceutical Association, 1994: 71-73, 176-179, 310-313.

Cable, C.G., 2006, Oleic Acid, in Handbook of Pharmaceutical Excipients, Fifth Edition, Rowe, R.C., Sheskey, P. J., Owen,S.C, Pharmacutical Press, London, 412.

Chien, Y.W., 1987,Novel Drug Delivery, Marcel Dekker Inc., New York, 301-375.

Florey., K., 1990, Analytical Profiles of Drug Subtances, Vol.19, Academic Press.,Inc., New York, Martin, A., Bustamante, P., dan Chun, A.H.C., 1993,Physical Pharmacy, 4thEdition, Lea and Febiger, Washington, Philadelpia.

Harwood, R.J., 2006, Hydroxypropyl Methylcellulose in Handbook of Pharmaceutical Excipients,

Fifth Edition, Rowe, R.C., P. J., Sheskey, P. J., Owen, S.C, Pharmacutical Press, London, 252-255.

Lawrence, M.J., 2006, Polyoxyethylene Sorbitan Fatty Acid Esters, in Handbook of Pharmaceutical Excipients, Fifth Edition, Rowe, R.C., Sheskey, P. J., Owen, S.C, Pharmacutical Press, London, 479-483.

Martin, A., Bustamante, P., dan Chun, A.H.C., 1993, Physical Pharmacy, 5th Edition, Lea and

Febiger, Washington, Philadelpia, 1083-1096, 324.

(15)

Phipps, B., Cormier, M., Gale, B., Osdol, B., Audett, J., Padmanabhan, R and Daddona, P., 2004,Encyclopedia of Biomaterial and Biomedical Engineering,1677-1689.

Remon JP, 2007, Absorption Enhancers, in in Encyclopedia of Pharmaceutical Technology, 3rd

edition, Swarbrick. J (ed.), Informa, New York, 13.

Swarbrick, J. dan Boylan, J., 1995, Percutaneous Absorption, in Encyclopedia of Pharmaceutical Technology, Volume 11, Marcel Dekker Inc., New York, 413-445.

Weller, P.J., 2006, Propylen Glycol, in Handbook of Pharmaceutical Excipients, Rowe, R.C., Sheskey, P. J., Owen, S.C, Fifth Edition, Pharmacutical Press, London, 521-523.

Williams, A. C., dan Barry, 2004, Penetration Enhancer, Advanced Drug Delivery Review, No. 56, 603-618.

Referensi

Dokumen terkait

Pada kendaraan konvensial saat ini, keberadaan sistem headlampnya masih memiliki penerangan yang hanya mengarah ke depan saja, tetapi seiring dengan majunya

Misal ada drone baru di luar negeri, dalam waktu dua minggu di Indonesia sudah akan ada yang punya juga, biasanya beli lewat PO (pre-order).. Sampai di Indonesia, harga

Tujuan dari penelitian ini yakni dapat mengetahui bagaimana kebijakan yang diterapkan Koperasi Simpan Pinjam Artha Tunggal Makmur dalam perlakuan piutang

Didi Prawirakusumah maleber Karangtengah Cianj 0263-282993 Guru Kelas.. 71 ASEP

Adapun perbedaan masing masing perlakuan setelah dilakukan uji rentang Student-Neuman-Keuls terhadap pertumbuhan panjang mutlak didapat hasil bahwa perlakuan Tubifex sp

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan pada bab sebelumnya, maka dapat disimpulkan bahwa dalam pengujian penelitian ini menunjukkan bahwa,

Dengan demikian hipotesis 4 yang menyatakan “Motivasi kerja, kompensasi dan promosi jabatan secara simultan berpengaruh signifikan terhadap kepuasan kerja pegawai pada

siswa kelas VIII SMP N I Kota anyar Kabupaten Probolinggo tahun pelajaran 2006-2007 ”, hasilnya menunjukkan bahwa penerapan teknik ASDAMBA pada mata pelajaran Bahasa