• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VIRTUAL DAN MEDIA REAL TERHADAP KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VIRTUAL DAN MEDIA REAL TERHADAP KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN."

Copied!
27
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VIRTUAL DAN MEDIA REAL

TERHADAP KREATIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN

H A S I L K A L I K E L A R U T A N

Oleh:

Irma S Tampubolon NIM. 4122131025

Program Studi Pendidikan Kimia

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI DENGAN MENGGUNAKAN MEDIA VIRTUAL DAN MEDIA REAL TERHADAP KREATIVITAS

DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATERI KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN

Irma S Tampubolon (NIM 4122131025) ABSTRAK

Penelitian bertujuan untuk mengetahui ada pengaruh model pembelajaran Inkuiri menggunakan media virtual dan model Inkuiri menggunakan media real terhadap kreativitas dan hasil belajar siswa pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan di SMA Negeri 17 Medan. Sampel penelitian sebanyak dua kelas, yaitu kelas eksperimen I yang diberi perlakuan dengan model Inkuiri menggunakan media virtual dan kelas eksperimen II diberi perlakuan dengan model Inkuiri menggunakan media real.

Analisis data menggunakan uji t-dua pihak pada taraf signifikansi 5% (α = 0,05). Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model Inkuiri menggunakan media virtual dan model Inkuiri menggunakan media real pada materi Ksp. Hal ini dilihat dari harga -thitung < -ttabel yaitu -4,965 < -1,994, (2) terdapat perbedaan kreativitas belajar siswa yang dibelajarkan dengan model Inkuiri menggunakan media virtual dan model Inkuiri menggunakan media real pada materi Ksp. Hal ini dilihat dari harga -thitung < -ttabel yaitu -5,933 < -1,994, (3) terdapat hubungan antara kreativitas dan hasil belajar siswa yang dibelajarkan dengan model Inkuiri menggunakan media real pada materi Ksp. Hal ini dilihat dari harga rhitung > rtabel =0,373 > 0,312.

Distribusi nilai afektif pada kelas eksperimen I sebesar 70,06 % dan pada kelas eksperimen II sebesar 75,96 % sedangkan untuk nilai pencapaian psikomotorik pada kelas eksperimen I sebesar 82,22 % dan pada kelas eksperimen II sebesar 85,00 %.

(4)

iv

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat-Nya

penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu yang telah

ditentukan. Adapun judul dari skripsi ini adalah “Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Dengan Menggunakan Media Virtual Dan Media Real Terhadap Kreativitas Dan Hasil Belajar Siswa Pada Materi Kelarutan Dan Hasil Kali Kelarutan”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Kimia Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam Universitas Negeri Medan. Diharapkan skripsi ini dapat

dijadikan sebagai pertimbangan dalam pengembangan proses belajar mengajar di

sekolah khususnya pembelajaran materi kimia.

Dalam penyusunan skripsi ini tentunya tidak terlepas dari bantuan berbagai

pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan

terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Hj. Gulmah Suguharti, M.Pd sebagai dosen pembimbing skripsi yang

telah banyak memberikan bimbingan, pengarahan, saran, motivasi dan meluangkan

waktu sejak awal perencanaan penelitian sampai dengan selesainya penulisan

skripsi ini.

2. Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M,Si, Bapak Dr. Ayi Darmana, M.Si, dan

Bapak Drs. Jamalum Purba, M.Si sebagai dosen penguji yang telah memberikan

masukan dan saran-saran demi perbaikan penyusunan skripsi ini.

3. Almarhum Bapak Drs. Rahmat Nauli, M.Si selaku dosen pembimbing akademik

dan kepada Bapak dan Ibu dosen staff pegawai jurusan kimia yang telah

memberikan ilmu pengetahuan dan membantu penulis selama perkuliahan.

Teristimewa penulis mengucapkan terima kasih kepada orang tua tercinta,

Ayahanda Parlaungan Tampubolon dan Ibunda Roma Uli Aritonang yang selalu

memberikan segala bentuk dukungan dan doa sampai saat ini, juga kepada kakak

terkasih Elfrida Wati Tampubolon, abang terkasih Jeffry Betrand Tampubolon dan

Swandi Tampubolon serta adik saya Hermanto Tampubolon yang selalu memberi

(5)

v

Terima kasih penulis sampaikan kepada Kepala Sekolah, Wakil Kepala

Sekolah, Staff Tata Usaha, Guru Kimia dan seluruh Siswa/i kelas XI SMA Negeri

16 Medan. Terima kasih juga penulis sampaikan kepada sahabatku tercinta

STRATEIA (Eka Purba, Fitriani Nadapdap, Feni Naipospos, Sherlin Zega,

Florentina Butar-Butar, Dick Wanda, Agus Evalita, Ria Jelita) dan D”FIVERS

(Fitri, Rosmei, Estina, Sri Ulan), yang selalu ada bagi penulis dalam suka dan duka,

memberi semangat, dukungan dan doa sampai saat ini. Terimakasih juga kepada

teman- teman satu dosen PS (Mariana Sinaga, Widya Irfani, Maya Sari, Johanes

Sormin, Siti Kholilah) yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi

ini. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada teman- teman seperjuangan

Pendidikan Kimia Reg.B 2012 (Aria Darmawan, Erikson Sianturi, Eika Ginting,

Rini Yulia Samosir, Desnanta Bangun) yang telah menjadi teman terbaik selama

menjalani studi di jurusan kimia. Terima kasih kepada seluruh teman- teman

IKBKK dan seluruh teman PPLT SMA N 1 Silaen yang telah memberikan

dukungan dan doa kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini masih memiliki banyak

kekurangan. Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun

dari pembaca demi kesempurnaan skripsi ini. Kiranya isi skripsi ini bermanfaat

dalam memperkaya khasanah ilmu pendidikan.

Medan, Agustus 2016

Penulis

(6)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pengesahan i

Riwayat Hidup ii

Abstrak iii

Kata Pengantar iv

Daftar Isi vi

Daftar Gambar ix

Daftar Tabel x

Daftar Lampiran xi

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang 1

1.2. Ruang Lingkup 6

1.3. Rumusan Masalah 6

1.4. Batasan Masalah 7

1.5. Tujuan Penelitian 7

1.6. Manfaat Penelitian 8

1.7. Defenisi Operasional 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 10

2.1. Hakikat Belajar Kimia Dan Hakikat Hasil Belajar Kimia 10

2.1.1. Hakikat Belajar Kimia 10

2.1.2. Hakikat Hasil Belajar Kimia 11

2.2. Model Pembelajaran 12

2.2.1. Model Pembelajaran Inkuiri 13

2.2.2. Prinsip-Prinsip Peenggunaan Model Pembelajaran Inkuiri 14

2.2.3. Langkah Pelaksanaan Model Pembelajaran Inkuiri 15

2.2.4. Sintaks Pembelajaran Inkuiri 16

2.2.5. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Inkuiri 17

(7)

vii

2.3.1. Pengertian Media 18

2.3.2. Media Real 21

2.3.3. Media Virtual 22

2.4. Kreativitas 24

2.4.1. Pengertian Kreativitas Secara Umum 24

2.4.2. Ciri-Ciri Kemampuan Kreativitas 26

2.4.3. Tahap-Tahap Kreativitas 27

2.4.4. Mengukur Kreativitas 29

2.5. Deskripsi Tentang Materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan 30

2.6. Kerangka Berpikir dan Penyajian Hipotesis 34

BAB III METODE PENELITIAN 38

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 38

3.2. Populasi dan Sampel Penelitian 38

3.3. Variabel Penelitian 38

3.4. Jenis dan Desain Penelitian 39

3.5. Instrumen Penelitian 40

3.6. Teknik Pengumpulan Data 44

3.7. Teknik Analsis Data 46

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 51

4.1. Hasil Penelitian 51

4.1.1. Analisis Data Instrumen Penelitian 51

4.2. Deskripsi Data Hasil Penelitian 53

4.2.1. Hasil Belajar Siswa 53

4.2.2. Kreativitas Siswa 54

4.2.3. Uji Normalitas 55

4.2.4. Uji Homogenitas 57

4.2.5. Uji Hipotesis 58

4.3. Penilaian Sikap 61

(8)

viii

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 67

5.1. Kesimpulan 67

5.2. Saran 67

(9)

x

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1. Data Hasil Statistik Hasil Akhir SMA/MA Tahun 2011/2012 1

Tabel 1.2. Daftar Nilai Rata-Rata UN 2011-2012 Provinsi SUMUT 1

Tabel 1.3. Presentase Hasil Ujian Kimia Siswa T.A 2012-2015 3

Tabel 2.1. Sintaks Pembelajaran Inkuiri 17

Tabel 2.2. Beberapa Harga Kelarutan Zat Dalam Air 30

Tabel 2.3. Beberapa Harga Ksp Senyawa 31

Tabel 3.1. Rancangan Penelitian 39

Tabel 3.2. Kisi-Kisi Instrumen Kreativitas Belajar Siswa 44

Tabel 3.3. Tabel Penolong untuk Pengujian Normalitas Data 47

Tabel 3.4. Makna dari Koefisien Korelasi 49

Tabel 4.1. Rangkuman Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa 53

Tabel 4.2. Nilai Kreativitas Siswa 54

Tabel 4.3. Hasil Uji Normalitas 55

Tabel 4.4. Hasil Uji Homogenitas 57

Tabel 4.5. Hasil Uji Hipotesis Data Hasil Belajar 58

Tabel 4.6. Hasil Uji Hipotesis Data Kreativitas 59

Tabel 4.7. Hasil Uji Korelasi 60

(10)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian 50

Gambar 4.1. Hasil Belajar Siswa 54

(11)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Silabus Mata Pelajaran Kimia 73

Lampiran 2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) 76

Lampiran 3. Kisi-Kisi Instrumen Test (sebelum divalidasi) 113

Lampiran 4. Instrumen Penelitian (sebelum divalidasi) 123

Lampiran 5. Kisi-Kisi Instrumen Test (setelah divalidasi) 129

Lampiran 6. Instrumen Penelitian (setelah divalidasi) 134

Lampiran 7. Kunci Jawaban Instrumen Tes 138

Lampiran 8. Kisi-Kisi Instrumen Kreativitas Belajar Siswa 139

Lampiran 9. Kuesioner Pengukuran Kreativitas Belajar Siswa 140

Lampiran 10. Lembar Observasi 144

Lampiran 11-13. Lembar Kerja Siswa (LKS) 148

Lampiran 14. Lembar Observasi Evaluasi Ranah Afektif dan 158

Psikomotorik Siswa

Lampiran 15. Media Virtual 164

Lampiran 16. Uji Validitas Soal 171

Lampiran 17. Perhitungan Validitas Tes 172

Lampiran 18. Uji Reliabilitas Tes 175

Lampiran 19. Perhitungan Reliabilitas Tes 176

Lampiran 20. Uji Daya Beda 177

Lampiran 21. Perhitungan Daya Pembeda Tes 178

Lampiran 22. Uji Tingkat Kesukaran 180

Lampiran 23. Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal 181

Lampiran 24. Rekapitulasi Analisis Instrumen Tes 183

Lampiran 25. Hasil Belajar 184

Lampiran 26. Uji Normalitas 185

Lampiran 27. Uji Homogenitas 195

Lampiran 28. Perhitungan Rata-Rata, Varians, dan Standar Deviasi 199

Lampiran 29. Pengujian Hipotesis 201

(12)

xii

Lampiran 31. Lembar Observasi Kreativitas 210

Lampiran 32. Tabulasi Uji Korelasi Kelas Eksperimen II 214

Lampiran 33. Tabulasi Data Hasil Belajar 215

Lampiran 34. Rekapitulasi Data Kreativitas 216

Lampiran 35. Tabulasi Nilai Angket 218

Lampiran 36. Tabulasi Nilai Observasi 219

Lampiran 37. Tabulasi Nilai Kreativitas 220

Lampiran 38-39. Tabel Penilaian Sikap Siswa 221

Lampiran 40. Tabel Nilai-Nilai r-Product Moment 246

Lampiran 41. Nilai-Nilai Chi Kuadrat 247

Lampiran 42. Daftar Nilai Persentil Untuk Distribusi F 248

Lampiran 43. Nilai-Nilai Dalam Distribusi t (Tabel t) 249

Lampiran 44. Jadwal Kegiatan Penelitian 250

(13)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pendidikan di era globalisasi bertujuan untuk mengembangkan kemampuan

dan sikap dalam situasi dimana banyak nilai yang berubah tetapi banyak pula

nilai-nilai yang perlu dipertahankan. Berbagai teori serta prinsip-prinsip pembelajaran

guna meningkatkan kualitas pembelajaran juga banyak dikembangkan oleh para

ilmuwan pembelajaran.

Masalah utama dalam pembelajaran pada pendidikan formal (sekolah) yang

masih banyak ditemui dewasa ini adalah tentang rendahnya hasil belajar peserta

didik. Hal ini tampak dari rerata hasil belajar peserta didik yang masih sangat

memprihatinkan. Berdasarkan data statistic hasil akhir jenjang SMA/MA negeri

dan swasta yang dilakukan oleh Pusat Penilaian Pendidikan diperoleh perbandingan

rata-rata hasil belajar siswa antara tahun 2011 dan 2012 mengalami penurunan

sebesar 0.05.

Tabel 1.1. Data Hasil Statistik Hasil Akhir SMA/MA Tahun 2011/2012

Tahun Nilai Kimia Total Rata-Rata Rata-Rata

2011 8,26 48,54 8,09

2012 8,36 48,26 8,04

Selain itu daftar nilai rata-rata hasil UN 2011-2012 jenjang SMA/MA Negeri

dan Swasta di provinsi SUMUT khususnya di kota Medan diperoleh data hasil

belajar sebesar 8,48 (Kemendikbud, 2012).

Tabel 1.2. Daftar Nilai Rata-Rata UN 2011-2012 Provinsi SUMUT Kabupaten/Kota JLH

SEK

PES JLH

LLS

% Nilai

KIM

Total

Rata

Rata

Kota Medan 180 4.709 4.708 99,98 8,32 50,90 8,48

Pada dasarnya perbaikan pembelajaran yang dilakukan mengarah kepada

(14)

2

memberikan pengalaman belajar yang menantang sekaligus menyenangkan.

Namun kenyataannya hasil belajar siswa SMA/sederajat masih rendah terutama

untuk mata pelajaran MIPA. Hal ini disebabkan karena kondisi pembelajaran yang

masih bersifat konvensional (Teacher Centered) dan tidak menyentuh ranah

dimensi peserta didik itu sendiri (Galuh dkk, 2015 : 66).

Kimia merupakan salah satu mata pelajaran ilmu alam mempelajari

gejala-gejala alam, tetapi mengkhususkan diri di dalam mempelajari struktur, susunan,

sifat dan perubahan materi, serta energi yang menyertai perubahan materi. Oleh

karena itu siswa dituntut untuk menguasai materi pelajaran kimia secara tuntas.

Pembelajaran kimia diarahkan pada pendekatan saintifik dimana keterampilan

proses sains dilakukan melalui percobaan untuk membuktikan sebuah kebenaran

sehingga berdasarkan pengalaman secara langsung membentuk konsep, prinsip,

serta teori yang melandasinya yaitu agar siswa memahami atau menguasai

penerapan konsep-konsep kimia dan saling keterkaitannya serta mampu

menerapkan berbagai konsep kimia untuk memecahkan masalah dalam kehidupan

sehari-hari dan teknologi secara ilmiah (Octaviany dkk, 2014 : 162-163).

Berdasarkan observasi di SMA Negeri 16 Medan yang menerapkan

kurikulum 2013 terdapat masalah yang dapat mengakibatkan tidak maksimalnya

proses pembelajaran kimia sehingga berimbas pada rendahnya hasil belajar siswa.

Permasalahannya adalah kurangnya perhatian siswa saat proses pembelajaran

berlangsung karena langkah-langkah dari model pembelajaran yang masih

berorientasi pada guru. Model pembelajaran yang lebih banyak digunakan adalah

model ceramah, tanya jawab, dan penugasan sehingga mengakibatkan siswa

cenderung tidak tertarik untuk belajar. Hal ini mengakibatkan masih banyak dari

siswa yang belum mencapai nilai kriteria ketuntasan maksimum (KKM) pada mata

(15)

3

Tabel 1.3. Persentase Hasil Ujian Kimia Siswa Tahun Ajaran 2012-2015 Semester/

Tahun Ajaran

Nilai Ujian Dibawah

KKM

KKM Diatas

KKM

Ganjil/ T.A 2012-2013 50% 20% 30%

Genap/ T.A 2013-2014 40% 30% 30%

Ganjil/ T.A 2014-2015 50% 25% 25%

(Arsip guru kimia SMA N 16 Medan)

Menyikapi masalah rendahnya hasil belajar dalam pendidikan kimia dan

harapan yang ingin dicapai dalam pembelajaran kimia maka dibutuhkan model

pembelajaran yang tepat untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan sesuai dengan

kurikulum 2013. Pendekatan saintifik diterapkan dalam kurikulum 2013 mengacu

pada menemukan konsep dasar yang melandasi penerapan model pembelajaran

dengan menanamkan sikap ilmiah pada diri siswa dimana menyentuh tiga ranah

dalam belajar yaitu sikap, pengetahuan dan keterampilan yang sesuai dengan

penilaian dalam kurikulum 2013. Model pembelajaran yang yang memiliki

karakteristik pendekatan saintifik dan digunakan untuk meningkatkan hasil belajar

siswa adalah model pembelajaran Inkuiri. Dalam Permendikbud No 65 tahun 2013

disebutkan bahwa untuk memperkuat pendekatan ilmiah (scientific), tematik

terpadu (tematik antarmata pelajaran), dan tematik (dalam suatu mata pelajaran)

perlu diterapkan pembelajaran berbasis penelitian diantaranya adalah Inkuiri

(Kemendikbud, 2013).

Belajar penemuan atau Inkuiri merupakan suatu pembelajaran yang

melibatakan peserta didik dalam pemecahan masalah untuk pengembangan

pengetahuan dan keterampilan. Tiga ciri utama dari belajar menemukan (Inkuiri)

yaitu: 1) mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan,

menggabungkan dan menggeneralisasikan pengetahuan; 2) berpusat pada siswa; 3)

kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang sudah

ada. Untuk itu kemungkinan mengunakan model Inkuiri yang merupakan

pembelajaran cocok untuk mengajarkan materi kimia (Galuh, dkk 2015: 66-67).

Dalam model pembelajaran Inkuiri kemampuan kreativitas sangat

mempengaruhi keberhasilan hasil belajar siswa (Widyaningsih, 2012 : 268).

(16)

4

lainnya. Ada yang memilki tingkat kreativitas yang tinggi dan tingkat kreativitas

yang rendah. Oleh karena itu perlu diusahakan suatu kegiatan dalam proses

pembelajaran sehingga dapat meningkatkan kreativitas. Kreativitas yang tinggi

diprediksi dapat mempengaruhi prestasi belajar siswa karena dengan memilki

kreativitas yang tinggi memudahkan siswa untuk lebih cepat menangkap apa yang

dicari dalam masalah tersebut dan juga cara penyelesaiannya (Octaviany, dkk 2014

: 163-164).

Materi kelarutan dan hasil kali kelarutan (Ksp) merupakan suatu materi yang

tercantum pada silabus mata pelajaran kimia kurikulum 2013 kelas XI-IPA

mengenai sub larutan dalam kimia yang membahas mengenai kelarutan dan hasil

kali kelarutan, memprediksi terbentuknya endapan, pengaruh penambahan ion

senama. Pada materi ini terdapat konsep-konsep dan masalah- masalah yang

dianggap sulit oleh siswa yang berakibat kurang tercernanya materi pembelajaran

secara utuh yang berujung pada hasil belajar yang kurang maksimal pada siswa.

Sehingga dengan penggunaan model pembelajaran Inkuiri diharapkan dapat

mengatasi permasalahan yang muncul saat proses belajar sedang berlangsung.

Selain model pembelajaran, penggunaan media yang efektif juga dapat

menunjang keberhasilan dalam pembelajaran kimia. Pemanfaatan media

pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat membangkitkan keinginan dan

minat yang baru, membangkitkan motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, dan

membawa pengaruh- pengaruh psikologis terhadap siswa. Dalam pembelajaran,

ada berbagai media pembelajaran yang dapat digunakan oleh para guru untuk

menarik perhatian siswa di kelas, antara lain: animasi, modul, peta konsep, komik,

laboratorium real, laboratorium virtual, dan lain- lain (Arsyad 2007 : 5).

Media real dengan menggunakan laboratorium merupakan suatu bentuk

pengajaran yang bersifat khusus dan istimewa yang dimanfaatkan seoptimal

mungkin yang bertujuan agar siswa mendapat kesempatan untuk menguji dan

melaksanakan dalam keadaan yang nyata apa yang diperoleh dalam teori. Dengan

menggunakan media real siswa dapat aktif melakukan percobaan secara langsung,

mengamati prosesnya dan menyimpulkan hasil percobaannya, sehingga siswa dapat

(17)

5

tidak hanya melakukan praktikum di dalam laboratorium, siswa juga dapat

melakukannya pada media virtual. Kararkteristik media virtual adalah program

yang berisi alat-alat laboaratorium yang berfungsi sebagaimana alat real. Para siswa

diajak untuk memberikan respon yang ada pada media virtual, kemudian computer

akan merespon dan memberikan umpan balik segera pada siswa dalam bentuk

programed instruction (Naba, dkk 2013 : 8).

Penelitian yang sejalan juga dilakukan oleh Argandi, dkk (2013 : 48- 49)

menyimpulkan bahwa terdapat perubahan prestasi hasil belajar siswa yang

diajarkan dengan menggunakan media real dan media virtual dan demikian pula

dengan prestasi belajar aspek afektifnya. Pembelajaran kimia dengan metode

inquiry dilengkapi kegiatan dengan menggunakan media real dan virtual pada pokok bahasan pemisahan campuran dapat diketahui nilai siswa pada kelas virtual

lebih tinggi (80,95%) dibandingkan kelas real (74,40%).

Menurut penelitian yang telah dilakukan oleh Pratiwi (2014 : 5), dapat

diketahui bahwa rata-rata skor posttest kelas kontrol adalah 27,53 dan rata-rata

kelas eksperimen adalah 29,25 dengan standar deviasi kelas kontrol sebesar 2,21.

Maka model Inquiry dengan pendekatan saintifik pada materi larutan elektrolit dan

non elektrolit memberikan sumbangan sebesar 28,23% terhadap peningkatan hasil

belajar siswa kelas X MIPA SMAN 7 Pontianak.

Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik melakukan suatu

penelitian untuk mengetahui pengaruh penggunaan model pembelajaran Inkuiri

dengan menggunakan media virtual dan media real pada materi kelarutan dan hasil

kali kelarutan. Adapun judul penelitian ini adalah “Pengaruh Model

(18)

6

1.2. Ruang Lingkup

Berdasarkan latar belakang maka ruang lingkup dalam penelitian ini anatara

lain:

1. Rendahnya hasil belajar kimia di SMA.

2. Siswa masih sulit untuk mencapai nilai KKM (Kriteria Ketuntasan

Minimal).

3. Guru masih kurang dalam memvariasikan media yang efektif untuk

mendukung pembelajaran.

4. Kreativitas siswa dalam pembelajaran masih rendah.

5. Penggunaan fasilitas sekolah yang belum maksimal.

1.3. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang dikemukakan di atas, maka

penulis dapat mengambil rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model

pembelajaran Inkuiri dengan menggunakan media virtual dan model

pembelajaran Inkuiri dengan menggunkan media real pada materi

kelarutan dan hasil kali kelarutan?

2. Apakah ada perbedaan kreativitas siswa yang diajarkan dengan model

pembelajaran Inkuiri dengan media virtual dan model pembelajaran

Inkuiri dengan menggunakan media real pada materi kelarutan dan hasil

kali kelarutan?

3. Apakah ada hubungan antara kreativitas terhadap hasil belajar siswa

yang diajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri menggunakan media

virtual dan model pembelajaran Inkuiri menggunakan media real pada

(19)

7

1.4. Batasan Masalah

Melihat luasnya permasalahan yang dapat muncul dari penelitian ini, seta

mengingat keterbatasan waktu dan sarana penunjang lainnya maka penelitian ini

dibatasi pada:

1. Objek penelitian ini adalah siswa kelas XI IPA semester genap SMA

Negeri 16 Medan T.P 2015/2016.

2. Model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model

pembelajaran Inkuiri.

3. Pembelajaran kimia dibatasi pada materi kelarutan dan hasil kali

kelarutan.

4. Hasil belajar kimia siswa dalam penelitian ini merupakan ranah kognitif.

Ranah kognitif diukur berdasarkan taksonomi Bloom C1 (hapalan), C2

(pemahaman), C3 (aplikasi), C4 (analisis).

5. Media yang digunakan dalam penelitian ini adalah media virtual

(pengamatan melalui computer) dan media real (pengamatan langsung

menggunakan laboratorium)

6. Kreativitas siswa diukur dengan menggunakan angket dan lembar

observasi.

7. Pembelajaran dilakukan dengan praktikum/simulasi.

1.5. Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan hasil belajar siswa yang

diajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri dengan menggunakan

media virtual dan model pembelajaran Inkuiri dengan menggunakan

media real terhadap hasil belajar kimia pada materi kelarutan dan hasil

kali kelarutan.

2. Untuk mengetahui apakah ada perbedaan kreativitas siswa yang

diajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri dengan media virtual dan

model pembelajaran Inkuiri dengan menggunakan media real pada

(20)

8

3. Untuk mengetahui hubungan antara kreativitas terhadap hasil belajar

siswa yang diajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri menggunakan

media virtual dan model pembelajaran Inkuiri menggunakan media real

pada materi kelarutan dan hasil kali kelarutan.

1.6. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi kemajuan suatu

pembelajaran kimia di SMA terutama bagi siswa, guru, sekolah, peneliti

selanjutnya dan untuk pengembangan ilmu.

Adapun manfaat tersebut adalah sebagai berikut:

1. Untuk meningkatkan hasil belajar dan pemahaman siswa tentang materi

Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp) yang disampaikan oleh guru

bidang studi kimia.

2. Sebagai bahan masukan dan pertimbangan bagi para guru dalam

memilih model pembelajaran yang efektif digunakan dalam proses

belajar kimia.

3. Sebagai sumbangan ide dan pemikiran khususnya dalam bidang studi

kimia pada materi Kelarutan dan Hasil Kali Kelarutan (Ksp) untuk

digunakan seabagai pedoman untuk bahan pembelajaran bagi

mahasiswa generasi selanjutnya.

4. Sebagai sumbangan untuk mengungkapkan dari sekian banyak masalah

untuk meningkatkan hasil belajar kimia siswa di SMA.

1.7. Defenisi Operasional

Untuk menghindari penafsiran yang berbeda dalam memahami setiap variable

yang ada pada penelitian ini, maka perlu diberi defenisi operasional untuk

mengklarifikasi hal tersebut. Adapun defenisi operasional dari penelitian ini adalah:

1. Hasil belajar kimia adalah kemampuan-kemampuan yang dimilki siswa

setelah ia menerima pengalaman belajar kimia. Dalam penelitian ini aspek

(21)

9

kognitif yang diukur berdasarkan taksonomi Bloom C1 (hapalan), C2

(pemahaman), C3 (aplikasi), C4 (analisis).

2. Model pembelajaran Inkuiri adalah kegiatan pembelajaran dimana siswa di

dorong untuk belajar melalui keterlibatan aktif mereka sendiri dengan

konsep-konsep dan prinsip-prinsip, dan guru mendorong siswa untuk

memiliki pengalaman dan melakukan percobaan yang memungkinkan

siswa menemukan prinsip-prinsip untuk diri mereka sendiri.

3. Media real merupakan media pembelajaran dengan pengamatan langsung

yang dilengkapi dengan alat- alat dan bahan- bahan yang nyata untuk

melakukan percobaan sehingga siswa benar- benar dihadapkan dengan

benda- benda nyata.

4. Media virtual merupakan media pembelajaran melalui pengamatan tidak

langsung. Alat dan bahan yang digunakan untuk melakukan praktikum

dengan software yang dirancang khusus untuk kegiatan eksperimen.

5. Kreativitas merupakan kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru

yang menandai ciri-ciri seorang yang kreatif. Kreativitas yang

dimaksudkan di sini penekanannya adalah siswa dalam pembelajaran

(22)

67 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat diambil

kesimpulan yaitu :

1. Terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang diajarkan dengan model

pembelajaran Inkuiri menggunakan media virtual dan model pembelajaran

Inkuiri menggunakan media real pada materi kelarutan dan hasil kali

kelarutan dengan -thitung < -ttabel yaitu -4,965 < -1,994.

2. Terdapat perbedaan kreativitas siswa yang diajarkan dengan model

pembelajaran Inkuiri menggunakan media virtual dan model pembelajaran

Inkuiri menggunakan media real pada materi kelarutan dan hasil kali

kelarutan dengan -thitung < -ttabel yaitu -5,933 < -1,994.

3. Terdapat hubungan antara kreativitas dengan hasil belajar siswa yang

diajarkan dengan model pembelajaran Inkuiri menggunakan media virtual

dan model pembelajaran Inkuiri menggunakan media real pada materi

kelarutan dan hasil kali kelarutan dengan r-hitung > r-tabel yaitu 0,373 >

0,312.

5.2. Saran

Berdasarkan kesimpulan dari hasil penelitian, maka penulis menyarankan

hal-hal berikut :

1. Bagi guru atau calon guru disarankan untuk menggunakan model

pembelajaran Inkuiri sebagai salah satu alternatif pembelajaran untuk

meningkatkan hasil belajar kimia siswa karena pada pelaksanaannya kedua

model pembelajaran tersebut berpusat pada siswa sehingga siswa menjadi

aktif saat proses belajar mengajar berlangsung.

2. Adanya pengembangan dan tindak lanjut dalam pengembangan inovasi

(23)

68

3. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai model

Inkuiri dengan menggunakan media virtual dan media real, sebaiknya

memperhatikan kelemahan-kelemahan dan kendala saat menerapkan model

dan media dalam pembelajaran ini agar diperoleh hasil yang lebih baik dan

lebih efisien.

4. Bagi peneliti selanjutnya yang ingin meneliti lebih lanjut mengenai model

Inkuiri dengan menggunakan media virtual dan media real hendaknya mampu

menguasai kelas dan mengatur waktu dengan baik agar dalam pelaksanaan

dari kedua model pembelajaran tersebut dapat berjalan dengan baik dan

(24)

69

DAFTAR PUSTAKA

Amalia, E., (2012), Pengaruh Penggunaan Laboratorium Virtual dan Laboratorium Real Terhadap Sikap Ilmiah dan Hasil Belajar Kimia Siswa SMA pada Pokok Bahasan Larutan Penyangga,Tesis, Program Pascasarjana, Unimed, Medan.

Aprilia, S., (2011), Pembelajaran Kimia Berbasis Masalah (Problem Based Learning) dengan Menggunakan Laboratorium Real dan Virtual Ditinjau dari Kemampuan Matematik dan Gaya Belajar Siswa, Tesis, FMIPA, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Argandi, R., Martini, S., Saputro, C., (2013), Pembelajaran Kimia Dengan Metode Inquiry Terbimbing Dilengkapi Kegitan Laboratorium Real Dan Virtual Pada Pokok Bahasan Pemisahan Campuran, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 2 : 44-45.

Arsyad, A., (2009), Media Pengajaran, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Asrori, M., (2007), Psikologi Pembelajaran, CV Wacana Prima, Bandung.

Dewi, A., (2010), Hubungan Antara Kreativitas dan Gaya Belajar Dengan Prestasi Belajar Matematika Siswa SMP, Skripsi, FMIPA Universitas Negeri, Yogyakarta, Yogyakarta.

Djamarah, S., (2002), Strategi Belajar Mengajar, PT Rhineka Cipta, Jakarta.

Faudaturrahmah, (2011), Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri dan Penggunaan Media Berbasis Komputer (CD Movie dan Flash) Terhadap Kreativitas dan Hasil Beelajar Siswa Kelas XI Pada Pokok Bahasan Koloid, Tesis, Program Pasca Sarjana UNIMED, Medan.

Galuh, A., Catur, N., Sukarjo, J., (2015), Penerapannn Model Pembelajaran Discovery Learning untuk Meningkatkan Aktivitas dan Prestasi Belajar Pokok Bahasan Larutan Penyangga Pada Siswa Kelas XI IPA Semester II SMA Negeri 1 Ngemplak Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidkan Kimia (JPK), 4 : 65-73.

Guntur , N., (2012), Pembelajaran Kimia Dengan Pendekatan CTL ( Contextual Teaching and Learning) Melalui Metode Proyek dan Inquiry Terbimbing Ditinjau Dari sikap Ilmiah dan Kreativitas Siswa, Tesis, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

(25)

70

Hamdayana, J., (2014), Model dan Metode Pembelajaran Kreatif dan Berkarakter, Ghalia Indonesia, Bogor.

Istiani, W., Asrial, dan Hasibuan, M.H.E., (2014), Pengaruh Penggunaan Laboratorium Virtual Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Sifat Koligatif Larutan di SMA Negeri 11 Tebo, Laporan Hasil Penelitian, FKIP Universitas Jambi.

Jaya, H., (2008), Pengembangan Laboratorium Virtual untuk Kegiatan Praktikum dan Memfasilitasi Pendidikan Karakter di SMK, Laporan Hasil Penelitian, Fakultas Teknik, Universitas Negeri Makassar.

Juliantine, T., (2009), Pengembangan Kreativitas Siswa Melalui Implementasi Model Pembeljaran Inkuiri Dalam Pendidikan Jasmani, Laporan Hasil Penelitian FPOK-UPI.

Kartono, (2010), Peningkatan Kreatifitas dan Motivasi Belajar IPA Melalui Pembelajaran Kontekstual, Laporan Hasil Penelitian, PGSD FKIP, Universitas Sebelas Maret.

Kemendikbud, (2012), Data Hasil Belajar Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementrian Pendidikan dan Kebudayan, Jakarta.

Kemendikbud, (2013), Permendikbud No.65 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan, Jakarta.

Kusnadi., (2012), Pembelajaran Kimia dengan Problem Based Learning Menggunakan Laboratorium Real dan Virtual Ditinjau dari Kemampuan Matematika, dan Kemampuan Berpikir Abstrak Siswa., Tesis, Program Pascasarjana, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Marahalim., (2011), Pengaruh Penerapan Model Mengajar Menginduksi Perubahan Konsep M3PK Berbasis Animasi Komputer Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar Laju Reaksi pada Siswa SMK., Tesis, Program Pascasarjana, Unimed, Medan.

Munandar, U., (2012), Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat, PT Rhineka Cipta, Jakarta.

(26)

71

Nurrokhmah, I.E., Sunarto,W., (2013), Pengaruh Penerapan Virtual Labs Berbasis Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Kimia, Jurnal Chemistry In Education, 1 : 201-207.

Octaviany, M., Mulyani, S., VH, S., (2014), Pengaruh Pembelajaran Model Problem Based Learning dan Inquiry Terhadap Prestasi Beelajar Siswa Ditinjau dari Kreativitas Verbal pada Materi Hukum Dasar Kimia Kelas X SMA N 1 Boyolali Tahun Pelajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 3 : 162-169.

Padmo, D., (2003), Teknologi Pembelajaran, Universitas Terbuka, Tangerang.

Pambudi, T., Mulyani, S., C.S. Nugroho, (2016), Pengaruh Pembelajaran Kimia Dengan Model Pembelajaran Learning Cycle 5E Menggunakan Laboratorium Real Dan Virtual Ditinjau Dari Sikap Ilmiah Terhadap Prestasi Belajar Siswa Pada Materi Pokok Hidrolisis Garam Kelas XI MIPA SMA Negeri 3 Surakarta Tahun Ajaran 2014/2015, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 5 : 78-87.

Pratiwi, Fitri Apriani, (2014), Pengaruh Penggunaan Model Discovery Learning Dengan Pendekatan Saintifik Terhadao Ketrampilan Berpikir Kritis Siswa SMA, Artikel Penelitian FMIPA Universitas Tanjungpura Pontianak.

Riana, (2011), Pemebelajaran Kimia dengan Metode Inkuiri Terbimbing Menggunakan Virtual Lab dan Real Lab Ditinjau dari Gaya Belajar dan Aktivitas Belajar Siswa, Tesis Program Studi Pendidikan Sains, Program Pasca Sarjana, Universitas Sebelas Maret, Surakarta.

Ronah, S.M., (2013),

http://chemistryandkpopforever.blogspot.com/2013/05/hakikat dan-pem belajaran-kimia.html diakses 06 Februari 2016.

Sadiman, A., (2009), Media Pendidikan, Pustekkom Dikbuddan PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.

Sanjaya, W., (2007), Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Sanjaya, W., (2008), Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, Kencana Prenadamedia Group, Jakarta.

(27)

72

Saraswaty, S., Masykuri, M., Utami, B., (2014), Pembelajaran Kooperatif Model Numbered Head Together (NHT) Berbantuan Media Laboratorium Riil Dan Virtual Dilengkapi Lembar Kerja Siswa (LKS) Pada Materi Termokimia Kelas XI SMAN 1 Karanganyar Tahun Ajaran 2013/2014, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 3: 86-94.

Shoimin, A., (2014), 68 Model Pembelajaran Inovatif dalam Kurikulum 2013, Ar-Ruzz Media, Yogyakarta.

Silitonga, P.M., (2011), Metodologi Penelitian Pendidikan, FMIPA UNIMED, Medan.

Sormin, E., (2016), Pengaruh Kreativitas Dalam Pembelajaran Inkuiri Berbasis Multimedia Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Pokok Bhasan Ikatan Kimia, Jurnal EduMatSains, 1:51-60

Sudjana, N., (2009), Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, PT Remaja Rosdakarya, Bandung.

Sugiarti., (2011), Perbedaan Aktivitas dan Hasil Belajar Peserta Didik SMA Kelas X pada Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together (NHT) dan Tipe Make A Match (MAM)., Tesis, Program Pascasarjana, Unimed, Medan.

Sugita, N., Ashadi, Masykuri, M., (2016), Pengaruh Model Pembelajaran Problem Solving Dan Problem Posing Terhadap Hasil Belajar Ditinjau Dari Kreativitas Siswa Pada Materi Termokimia Kelas XI SMA Negeri Karanganyar Tahun Pelajaran 2015/2016, Jurnal Pendidikan Kimia (JPK), 5: 59-67.

Sutirman, (2013), Media dan Model-Model Pembelajaran Inovatif, Graha Ilmu, Yogyakarta.

Syaiful, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Alfabeta, Bandung.

Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Wahidi, A., (2015), Pemanfaatan Media Riil Lingkungan Dalam Pembelajaran Kimia Materi Koloid Di SMA Negeri 1 Singkawang, Laporan Hasil Penelitian Dinas Kota Singkawang.

Gambar

Gambar 3.1. Skema Rancangan Penelitian
Tabel 1.1. Data Hasil Statistik Hasil Akhir SMA/MA Tahun 2011/2012

Referensi

Dokumen terkait

dan Anak perusahaan tanggal 31 Desember 2000 dan 1999, hasil usaha, perubahan ekuitas serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan

Tujuannya tidak lain adalah men- ciptakan bangsa Indonesia yang ber- keadilan dan masyarakat yang kuat berhadapan dengan kekuasaan.. Da- lam istilah sekarang, masyarakat

High Gain Active Microstrip Antena for 60-GHz.

 Hidayat (2013) juga menemukan bahwa 6 penyebab utama penyaluran zakat tidak optimal: (1) SDM terbatas kualitas dan kuantitas, (2) Tidak seimbang

Eucheuma cottonii di Teluk Tamiang Kabupaten Kotabaru secara optimal dan berkelanjutan 2) Mendapatkan kebijakan dan strategi pengelolaan untuk pengembangan kegiatan budidaya

Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan penjelasan tentang kesalahan konstruksi hukum Judex Fatie dalam membuktikan surat dakwaan berbentuk alternatif sebagai

Sebab, lingkungan yang juga dikenal dengan institusi itu merupakan tempat terjadinya proses pendidikan, yang secara umum lingkungan tersebut dapat dilihat dari

Dari paparan di atas, maka data yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah kalimat yang mengandung disfemisme, sedangkan objek yang digunakan dalam penelitian ini adalah