PERANAN MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN KINERJA SERTA KETERAMPILAN KARYAWAN
DI BAGIAN FOOD & BERVERAGE PRODUCT
DI HOTEL DANAU TOBA INTERNASIONAL
KERTAS KARYA
OLEH
DESI MORA SARI MANURUNG
092204009
PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA PERHOTELAN
FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
LEMBAR PERSETUJUAN
PERANAN MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN KINERJA SERTA KETERAMPILAN KARYAWAN
DI BAGIAN FOOD & BERVERAGE PRODUCT DI HOTEL DANAU TOBA INTERNASIONAL
OLEH
DESI MORASARI MANURUNG
092204025
Dosen Pembimbing, Dosen Pembaca,
Dr. Asmyta Surbakti, M.A.
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Kertas Karya : PERANAN MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN KINERJA SERTA
KETERAMPILAN KARYAWAN DI BAGIAN FOOD & BEVERAGE PRODUCT DI HOTEL DANAU TOBA INTERNAIONAL MEDAN
Oleh : DESI MORASARI MANURUNG
NIM : 092204009
FAKULTAS ILMU BUDAYA UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
Dekan,
NIP. 19511013 197603 1 001 Dr. Syahron Lubis, M.A
PROGRAM STUDI D-III PARIWISATA Ketua,
ABSTRAK
Hotel merupakan salah satu kompenen yang sangat penting dalam industri pariwisata yang menyediakan beranekaragam fasilitas yang dapat menarik minat para tamu untuk berkunjung dan menginap di hotel tersebut .
Food & Beverage merupakan salah satu departemen yang sangat penting dalam hal pelayanan makanan dan minuman. Untuk itu diperlukan adanya kinerja yang baik untuk meningkatkan kualitas makanan dan minuman. Peranan Manajemen produksi merupakan usaha-usaha pengelolaan secara optimal penggunaan sumber daya-sumber daya (atau sering disebut faktor-faktor produksi) tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah dan sebagainya, dalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi berbagai produk dan jasa. Hal inilah yang akan diuraikan mengenai langkah-langkah yang dilakukan oleh pihak Food & Beverage manajamen Hotel Danau Toba Internasional agar tamu selalu menggunakan jasa pelayanan dan fasilitas yang ada di Hotel Danau Toba Internasional.
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan kertas karya dengan baik. Kertas karya ini dibuat untuk melengkapi salah satu syarat untuk menyelesaikan pendidikan dari Diploma III Program Studi Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara .
Penulisan kertas karya ini diperoleh berdasarkan pengetahuan dan pengalaman penulis selama masa perkuliahan dan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di Hotel Danau Toba Internasional Medan. Penulis berharap agar kertas karya ini berguna bagi pembaca. Penulis juga menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam penyusunan dan penyelesaian kertas karya ini. Oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis dengan segala kerendahan hati mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah memberikan semangat, saran maupun bantuan-bantuan yang lain dan berguna bagi penulis karena tanpa bantuannya kertas karya ini tidak dapat terwujud.
Dalam menyelesaikan kertas karya ini, penulis banyak mendapat bantuan, bimbingan dan perhatian dari berbagai pihak, sehingga dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A, selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
3. Ibu Dr. Asmyta Surbakti, M.A, selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktunya untuk mengoreksi kertas karya ini.
4. Bapak Drs Ridwan Azhar, M.Hum., selaku dosen pembaca yang telah banyak meluangkan waktunya untuk membaca serta mengoreksi kertas karya ini. 5. Bapak Muadi selaku Koordinator Praktek Bidang Perhotelan yang telah
membawa Penulis untuk melaksanakan Praktek Kerja Lapangan di Hotel Danau Toba Internasional.
6. Seluruh Staff Pengajar Program Studi Pariwisata di Fakultas Ilmu Budaya Medan.
7. Kedua orang tua penulis yaitu A.Manurung dan P.Sitorus yang selalu memberikan kasih sayang dan mendukung penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan Program Studi D-III Pariwisata Fakultas Ilomu Budaya, Universitas Sumatera Utara.
8. Kepada abang penulis yaitu Johan Manurung, Andri Manurung dan Edward Manurung yang selalu mendengarkan keluhan penulis dan memberikan solusi bagi penulis.
9. Kepada pimpinan dan seluruh karyawan di Hotel Danau Toba Internasional yang telah banyak membantu dan memberikan informasi kepada penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini.
10.Kepada teman terdekat saya Jose Imannuel yang selalu mendengar keluhan penulis serta menyemangati penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini . 11.Kepada teman-teman seperjuangan penulis yaitu Veronika Sinulingga, Edo
Abdul Haris Lubis yang telah menyemangati penulis sehingga dapat menyelesaikan tugas akhir ini.
12.Kepada sahabat-sahabat terkasih saya yaitu Ika Aprilia, Iia Yuliana, Ola Panjaitan, Natalia Simanjuntak dan Rya Miswani kalian adalah sahabat terindah yang pernah saya temui.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam kertas karya ini. Untuk itu diharapkan segala kritik dan saran yang membangun untuk memyempurnakan kertas karya ini. Besar harapan penulis, kertas karya ini bermanfaat bagi yang membacanya.
Medan, 16 Juli 2012
DAFTAR ISI
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR ... ii
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vi
DAFTAR GAMBAR ... vii
BAB I : PENDAHULUAN 1.1Alasan Pemilihan Judul ... 1
1.2Batasan Masalah ... 4
1.3Tujuan Penulisan ... 4
1.4Metode Penelitian ... 4
1.5Sistematika Penulisan ... 5
BAB II : URAIAN TEORITIS 2.1 Pengertian Keterampilan, Kinerja dan Karyawan ... 7
2.2 Pelatihan dan Pengembangan Karyawan ... 8
2.3 Aktivitas Pelaksanaan Manajemen Produksi ... 11
2.4 Manajemen Sumber Daya Manusia ... 18
2.5 Pengertian Food & Beverage ... 20
2.6 Ruang Lingkup Manajemen Produksi ... 25
2.6.1 Manajemen Hygiene & Sanitasi... 25
2.6.2 Hygiene Makanan Pencegaha Keracunan Makanan ... 28
2.6.4 Tujuan Manajemen Peralatan dalam Produksi
Pengolahan Makanan ... 30
BAB III : TINJAUAN UMUM HOTEL DANAU TOBA INTERASIONAL 3.1 Sejarah berdirinya Hotel Danau Toba Internasional Medan ... 32
3.1.1 Tujuan Berdirinya Hotel Danau Toba Internasional ... 35
3.2 Fasilitas Hotel Danau Toba Internasional ... 35
3.3 Klasifikasi Hotel ... 44
3.4 Struktur Organisasi ... 46
3.5 ODTW di Kota Medan ... 48
3.6 Jumlah Hotel dan Jumlah Kamar Hotel di Kota Medan ... 51
3.6.1 Jumlah Kunjungan wisatawan di Kota Medan ... 53
3.6.2 Jumlah Wisatawan Mancanegara ... 58
BAB IV : PERANAN MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERTA KINERJA KARYAWAN DALAM BAGIAN FOOD & BEVERAGE DI HOTEL DANAU TOBA INTERNASIONAL MEDAN 4.1 Defenisi Manajemen ... 60
4.2 Fungsi dan Peranan Food & Beverage ... 61
4.3 Analisis terhadap Pelaksanaan Aktivitas Manajemen Produksi .. 62
4.4 Sistem Meningkatan Kualitas Kinerja Karyawan ... 64
4.4.1 Penghargaan kepada karyawan yang berprestasi ... 64
4.4.2 Mengadakan Pengawasan Kerja Karyawan ... 65
4.4.4 Meningkatkan Kerja Sama Karyawan Terhadap
Pimpinannya ... 65 4.4.5 Karyawan Menciptakan Hubungan baik dengan tamu ... 66 4.5. Faktor-faktor yang mempengaruhi pencapaian kinerja
karyawan ... 66 4.6. Langkah-Langkah Peningkatan Kinerja Karyawan ... 68 BAB V : PENUTUP
5.1 Kesimpulan ... 70 5.2 Saran ... 70 DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
3.1 Jenis-Jenis Kamar di Hotel Danau Toba Internasional Medan
... … .363.2
. ODTW di Kota Medan ... … 483.3. Jumlah Kunjungan Wisatawan di Kota Medan ... … 53
3.4 Perbandingan Tingkat Penghunia Kamar dari Tahun 2007-2011 ... … 54
3.5 Jumlah Hotel, Kamar dan Tempat Tidur ... … .55
3.6.. Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara ... … 59
DAFTAR GAMBAR
3.1. Hotel Danau Toba Internasional ... ….34
3.2. Room ... ….37
3.3 Cafe Teracce ... ….38
3.4 The Travern ... ….40
3.5 TD. Pardede Lounge ... ….41
3.6 Music Lounge ... … .41
3.7 Convention Hall ... … .43
3.8 Fitness Center ... … .43
3.9 Hermina Laguna Pool ... … .44
ABSTRAK
Hotel merupakan salah satu kompenen yang sangat penting dalam industri pariwisata yang menyediakan beranekaragam fasilitas yang dapat menarik minat para tamu untuk berkunjung dan menginap di hotel tersebut .
Food & Beverage merupakan salah satu departemen yang sangat penting dalam hal pelayanan makanan dan minuman. Untuk itu diperlukan adanya kinerja yang baik untuk meningkatkan kualitas makanan dan minuman. Peranan Manajemen produksi merupakan usaha-usaha pengelolaan secara optimal penggunaan sumber daya-sumber daya (atau sering disebut faktor-faktor produksi) tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah dan sebagainya, dalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi berbagai produk dan jasa. Hal inilah yang akan diuraikan mengenai langkah-langkah yang dilakukan oleh pihak Food & Beverage manajamen Hotel Danau Toba Internasional agar tamu selalu menggunakan jasa pelayanan dan fasilitas yang ada di Hotel Danau Toba Internasional.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Alasan Pemilihan Judul
Pariwisata merupakan salah satu sektor sumber penghasil devisa bagi negara yang cukup diandalkan. Sektor pariwisata merupakan sektor yang memberikan konstribusi devisa yang besar setelah sektor minyak dan gas bumi.Sektor pariwisata sudah semakin berkembang, hal ini terjadi karena setiap negara menyadari bahwa pariwisata mendatangkan manfaat yang sangat besar bagi negara yang kedatangan wisatawan (Tourist Receiving Countries).
Akan tetapi kondisi perkembangan sektor pariwisata ini sangat memprihatinkan, hal ini disebabkan oleh keadaan dan kondisi negara yang tidak stabil, baik dibidang ekonomi, politik, sosial, dan keamanan yang pada akhirnya dapat berakibat pada penurunan tingkat kunjungan wisatawan baik dari dalam maupun dari luar.
Hotel memiliki fasilitas dan pelayanan yang diberikan terhadap para wisatawan antara lain menyediakan kamar tamu sebagai akomodasi untuk menginap, serta pelayanan makan dan minum, serta jasa-jasa lainnya. Sesuai dengan keputusan Menteri Pariwisata Pos dan Telekomunikasi No. KM 37 / PW. 304 / MPPT – 1986 yang menyatakan bahwa “Hotel adalah salah satu diantara usaha penyediaan akomodasi yang mempergunakan sebagian atau seluruh bangunan untuk menyediakan jasa penginapan, pelayanan makan dan minum, serta jasa lainnya bagi umum yang dikelola secara komersil”
Dari pengertian di atas dapat dikatakan bahwa salah satu tujuan utama dari setiap operasional hotel adalah untuk mencari keuntungan dengan menyediakan kamar sebagai akomodasi untuk menginap dan menyediakan jasa pelayanan makanan dan minuman serta jasa lainnya.
Hotel memiliki beberapa bagian yang mendukung berjalannya operasional yang disebut dengan produk hotel yang berkaitan dengan fasilitas dan pelayanan yang diberikan, di antaranya kamar tamu (guest room) makanan dan minuman (Food & Beverage) serta jasa-jasa lainnya (other service). Food & Beverage merupakan salah satu departemen yang terdapat dalam sebuah hotel yang berfungsi untuk menyediakan produk makanan dan minuman serta pelayanannya melalui berbagai outlet yang terdapat di hotel tersebut.
organisasi yang telah ditetapkan. Pelaksanaan yang dihadapi Manajemen dalam sebuah organisasi hotel tidak terlepas dari penempatan karyawan pada posisi yang tepat, harus ditentukan secara jelas dan terarah yang nantinya akan memberikan produktivitas serta akan menentukan aktifitas hotel. Karyawan yang memiliki keterampilan serta kinerja yang baik akan sangat membantu hotel untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Melalui pemanfaatan sumber daya hotel yang dimiliki seperti manusia, modal, bahan baku, mesin, metode, dan pangsa pasar. Secara efisien dan efektif yaitu dengan input tertentu akan menghasilkan output yang maksimal. Adapun alat yang digunakan efisien dan efektif adalah manajemen, sedangkan mencapai tujuan operasional, organisasi Food & Beverage untuk menarik pelanggan dapat ditempuh melalui aktivitas manajemen produksi.
Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka penulis tertarik untuk membuat tugas akhir dengan judul “PERANAN MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN SERTA KINERJA KARYAWAN PADA BAGIAN FOOD & BEVERAGE DI HOTEL DANAU TOBA INTERNASIONAL MEDAN“
1.2 Batasan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan kertas karya ini adalah
1. Untuk menyelesaikan pendidikan pada Program studi D-III Pariwisata Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
2. Untuk mengetahui peran manajaemen dalam meningkatkan keterampilan dan kinerja karyawan hotel.
3. Menambah dan memperluas pengetahuan tentang produk hotel, khususnya pada bagian Food & Beverage.
4. Untuk menerapkan teori-teori ilmu perhotelan yang diperoleh dari perkuliahan serta membandingkannya dengan dunia kerja nyata pada saat melakukan Praktek Lapangan Kerja (PKL).
1.4 Metode Penelitian
Pada dasarnya penulisan kertas karya merupakan suatu laporan dari hasil penelitian dan studi lapangan, oleh sebab itu untuk mendapatkan data dan informasi
yang berkaitan dengan penulisan kertas karya ini, digunakan dua metode penelitian, yaitu :
1. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Data dan informasi diperoleh dari penelitian langsung dengan mengadakan wawancara dan praktek kerja lapangan serta ikut dalam operasional hotel, khususnya dibagian Food & Beverage sehingga penulis dapat mengetahui dengan jelas bagaimana penerapan sistem pelayanan hotel tersebut.
1.5 Sistematika Penulisan
Dalam penulisan kertas karya ini, penulis mempermudah penulisan dengan sistematika yang menggambarkan secara garis besar yang dijabarkan secara luas dalam kertas karya ini yang terdiri dari beberapa bab, yaitu :
BAB I : PENDAHULUAN
Pada bab ini berisikan uraian tentang Alasan Pemilihan Judul, Batasan Masalah, Tujuan Penulisan, Metode Penelitian, serta Sistematika Penulisan.
BAB II : URAIAN TEORITIS TENTANG HOTEL DANAU TOBA INTERNASIONAL MEDAN
Menguraikan tentang landasan teoritis yang bertujuan untuk mendukung data-data yang ada dalam penulisan kertas karya ilmiah ini.
BAB III : GAMBARAN UMUM HOTEL DANAU TOBA INTERNASIONAL MEDAN.
klasifikasi hotel, fasilitas-fasilitas yang dimiliki dan struktur organisasi hotel .
BAB IV : PERANAN MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN DAN KINERJA KARYAWAN.
Menguraikan tentang manajemen terhadap peningkatan keterampilan dan kinerja karyawan bagian Food & Beverage di Hotel Danau Toba Internasional Medan. Menguraikan Fungsi dan Peranan Karyawan di Food & Beverage.
BAB V : PENUTUP
Pada Bab ini menguraikan tentang kesimpulan dan saran yang berisikan tentang Memberdayagunakan Sumber Daya Manusia dalam mengelola Food & Beverege di Hotel Danau Toba Internasional Medan.
BAB II
URAIAN TEORITIS
2.1 Pengertian Keterampilan, Kinerja dan Karyawan
Dalam meningkatkan kinerja seorang pegawai atau karyawan maka salah satu faktor penunjang adalah tingkat keterampilan pegawai atau karyawan itu sendiri. Semakin tinggi tingkat keterampilan seorang pegawai atau karyawan, maka akan dapat meningkatkan kinerja. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia keterampilan adalah kecakapan untuk menyelesaikan tugas (2005 : 1180). Sedangkan Kinerja adalah sesuatu yang dicapai, kemampuan kerja, prestasi yang diperlihatkan (2005 : 570). Sedangkan pengertian karyawan adalah orang yang bekerja pada suatu lembaga dengan mendapatkan gaji (2005 : 511 ).
2.2 Pelatihan dan Pengembangan Karyawan
Para karyawan dilatih atau dikembangkan agar memperlihatkan prestasi kerja sesuai dengan yang ditetapkan oleh perusahaan. Pelatihan (training) merupakan proses pembelajaran yang melibatkan perolehan keahlian, konsep, peraturan, atau sikap untuk meningkatkan kinerja (Simamora 2006 : 273 ). Menurut pasal 1 ayat 9 Undang-Undang No.13 Tahun 2003. Pelatihan kerja adalah keseluruhan kegiatan untuk memberi, memperoleh, meningkatkan, serta mengembangkan kompetensi kerja, produktivitas, disiplin, sikap, dan etos kerja pada tingkat ketrampilan dan keahlian tertentu sesuai dengan jenjang dan kualifikasi jabatan dan pekerjaan.
Pengembangan (development) diartikan sebagai penyiapan individu untuk memikul tanggung jawab yang berbeda atau yang lebih tinggi dalam perusahaan, organisasi, lembaga atau instansi pendidikan. Menurut (Simamora 2006 : 278 ) ada lima jenis-jenis pelatihan yang dapat diselenggarakan:
1. Pelatihan Keahlian.
Pelatihan keahlian (skils training) merupakan pelatihan yang sering di jumpai dalam organisasi. Program pelatihaannya relatif sederhana kebutuhan atau kekurangan diidentifikasi melalui penilaian yang jeli. Kriteria penilaian efektifitas pelatihan juga berdasarkan pada sasaran yang diidentifikasi dalam tahap penilaian.
2. Pelatihan Ulang.
mesin ketik manual mungkin harus dilatih dengan mesin komputer atau akses internet.
3. Pelatihan Lintas Fungsional.
Pelatihan lintas fungsional melibatkan pelatihan karyawan untuk melakukan aktivitas kerja dalam bidang lainnya selain dan pekerjan yang ditugaskan.
4. Pelatihan Tim.
Pelatihan tim merupakan bekerjasama terdiri dari sekelompok Individu untuk menyelesaikan pekerjaan demi tujuan bersama dalam sebuah tim kerja.
5. Pelatihan Kreatifitas.
Pelatihan kreatifitas berlandaskan pada asumsi bahwa kreativitas dapat dipelajari. Maksudnya tenaga kerja diberikan peluang untuk mengeluarkan gagasan sebebas mungkin yang berdasar pada penilaian rasional.
Adapun tujuan diselenggarakan pelatihan dan pengembangan kerja menurut (Simamora 2006 : 276) diarahkan untuk membekali, meningkatkan, dan mengembangkan kompetensi kerja guna meningkatkan kemampuan, produktivitas dan kesejahteraan.
Adapun tujuan-tujuannya sebagai berikut :
2. Membuat keahlian para karyawan sejalan dengan kemajuan teknologi. Melalui pelatihan, pelatih memastikan bahwa karyawan dapat megaplikasikan teknologi baru secara efektif. Perubahan teknologi pada gilirannya, berarti bahwa pekerjaan senantiasa berubah dan keahlian serta kemampuan karyawan haruslah dimuktahirkan melalui pelatihan, sehingga kemajuan teknologi dapat diintegrasikan dalam organisasi secara sukses. 3. Mengurangi waktu pembelajaran bagi karyawan baru agar disiplin dalam
pekerjaan. Seorang karyawan baru sering kali tidak menguasai keahlian dan kemampuan yang dibutukan untuk menjadi ”job comotent” yaitu mencapai output dan standar mutu yang diharapkan.
4. Membantu memecahkan msalah operasional. Para manejer harus mencapai tujuan mereka dengan kelimpahan sumber daya kelangkaan, sumber daya finansial dan sumber daya teknologi manusia (human tecnilogical resourse), dan kelimpahan masalah keuangan, manusia dan teknologi.
6. Mengorientasikan karyawan terhadap organisasi, karena alasan inilah, beberapa penyelenggara orientasi melakukan upaya bersama dengan tujuan mengorientasikan para karyawan baru terhadap organisasi dan bekerja secara benar.
7. Memenuhi kebutuhan pertumbuhan pribadi. Misalnya sebagian besar manejer adalah berorientasi pencapaian dan membutuhkan tantangan baru dipekerjaannya. Pelatihan dan pengembangan dapat memainkan peran ganda dengan menyediakan aktivitas-aktivitas yang menghasilkan efektifitas organisasional yang lebih besar dan meningkatkan pertumbuhan pribadi bagi semua karyawan.
2.3 Aktivitas Pelaksanaan Manajemen Produksi
Pengertian Manajemen Produksi Menurut Sastradipoera dalam bukunya yang berjudul Pengantar Manajemen Perusahaan (1994 : 119) manajemen produksi adalah manajemen yang berhubungan dengan kegiatan kerjasama antara unsur-unsur manajemen untuk menambah nilai terhadap kegunaan barang dan jasa dengan cara efisien dan efektif. Sedangkan Damini dalam bukunya yang berjudul pokok-pokok administrasi dan manajemen mengatakan manajemen produksi adalah manajeman yang melakukan kegiatan mengolah bahan baku menjadi bahan jadi.
organisasi harus mendayagunakan karyawannya untuk membantu manajer dalam usaha bisnis yang dikelolanya. Hal ini sesuai dengan pendapat Wendy Wyatt dalam bukunya “ How To Employ And Manage Staff “
Adapun pengertian dari aktivitas manajemen produksi yang terdapat dalam Kamus Umum Bahasa Indonesia (2005 : 23) adalah : “ Salah satu kegiatan kerja yang dilaksanakan ditiap bagian perusahaan”. Dalam pelaksanaan operasionalnya, Food & Beverage sangat berkaitan dengan aktivitas manajemen produksi yang nantinya diharapkan dapat mencapai sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan melalui pendayagunaan sumber daya manusia secara efisien dan efektif. Adapun aktivitas manajemen produksi menurut Soekresno dalam bukunya
(1995 : 15) yang menyatakan “ In hard business terms, an employer could be defined as one who less other people’s labour to expand a business and increase profit”.
manajemen Food & Beverage Service Hotel (2000 : 1 ) “meliputi kegiatan menganalisis, merencana, menghasilkan beraneka ragam produk makanan dan minuman berikut pemberian fasilitas, jasa pelayanan khusus serta mencapai sasaran dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan melalui pendayagunaan sumber daya manusia, bahan baku dan modal secara efisien”.
Fungsi-Fungsi Manajemen menurut Ling Lee (2008 : 75) yang mendukung kegiatan manager Food & Beverage di Hotel Danau Toba Internasional Medan dengan membuat perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkordinasian dan pengontrolan. Adapun aktivitas produksi yang harus ditempuh menurut Bartono adalah dengan membuat :
a. Perencanaan
Perencanaan adalah keputusan yang diambil sekarang untuk dilaksanakan kemudian hari, melalui prioritas dan jadwal pelaksanaan perencanaan, juga merupakan pedoman yang dipakai untuk mengarahkan keamanan organisasi Food & Beverage menuju tujuan.
Tahap-tahap perencanaan : a. Menetapkan tujuan
b. Menyusun pendapat-pendapat / masukan
c. Memilih alternatif tindakan & menentukan tindakan d. Mengambil keputusan
e. Menetapkan sarana dan prasarana
f. Menetapkan program dan jadwal pelaksanaan
g. Menetapkan kualitas dan kuantitas sumber daya manusia secara tepat. b. Pengorganisasian
the right place, agar dapat meningkatkan produktivitas dengan kualitas hasil pekerjaan bermutu.
c. Pengarahan
Pengarahan adalah proses kepemimpinan yang mengikat bawahan agar mau mengerti dan bersedia melakukan aktivitas kerja sebagai tugas dan kewajiban secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi Food & Beverage. Dua hal pokok yang perlu diperhatikan dalam melaksanakan fungsi pengarahan : 1. Orientasi
Pemahaman tugas dan tanggung jawab serta kewenangan yang diberikan para pelaksana untuk dikerjakan sebaik mungkin agar tidak menyimpang dari garis-garis kebijaksanaan organisasi Food & Beverage.
2. Motivasi
Dorongan yang membuat orang ingin mencari sasaran pribadi maupun sasaran organisasi.
d. Pengkoordinasian
Pengkoordinasian merupakan proses penyelarasan dan individu-individu yang berbeda-beda untuk dapat diselaraskan sehingga terdapat suatu keadaan yang harmonis dalam mencapai tujuan organisasi Food & Beverage.
Langkah-langkah dalam melakukan koordinasi : a. Kontak langsung
b. Dilakukan sejak menyiapkan perencanaan c. Pemahaman akan tugas masing-masing
d. Komunikasi timbal balik untuk dapat saling menemukan informasi e. Melakukan pengawasan secara terus menerus
e. Melakukan Pengawasan
Pengawasan merupakan proses membandingkan sesuatu hal yang telah diselesaikan maupun yang sedang dilakukan dengan rencana yang telah ditetapkan. Melalui pengawasan diharapkan agar memudahkan manajer melakukan perbaikan-perbaikan dan apabila terdapat penyimpangan maka manajer dapat melakukan perubahan-perubahan.
Tahapan-tahapan pengawasan operasional Food & Beverage departemen : 1. Menetapkan standar
2. Membandingkan hasil dengan standar
3. Melakukan koreksi perbaikan dan perubahan.
Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengawasan itu adalah :
1. Pengawasan harus objektif, teliti, dan serasi dengan pola organisasi Food & Beverage.
2. Pengawasan harus ekonomis, mudah untuk dimengerti dan dilaporkan 3. Pengawasan diikuti dengan koreksi dan solusi penanganan dan pemecahan
masalah.
Adapun Fungsi Manajemen utama lainnya adalah untuk merekrut karyawan adalah susunan personalia (Staffing). Staffing merupakan salah satu fungsi
Sumber daya manusia mempunyai peran yang cukup penting untuk mencapai tujuan organisasi. Ada berbagai pendapat yang dikemukakan tentang manajemen sumber daya manusia diantaranya :
2.4 Manajemen Sumber Daya Manusia
a. Tarumingkeng dalam http/www.mapnp.org/library/plan-dec.htm yang menyatakan bahwa “Sumber Daya Manusia (SDM) adalah faktor sentral dalam suatu organisasi. Apapun bentuk serta tujuannya, organisasi dibuat berdasarkan visi untuk kepentingan manusia dan dalam pelaksanaan misinya dikelola dan diurus oleh manusia.
b. Manullang dalam bukunya yang berjudul dasar - dasar manajemen (1996 : 144) Manajemen sumber daya manusia adalah seni dan ilmu pengadaan, pengembangan dan pemanfaatan sumber daya manusia serta adanya kegairahan dari semua tenaga kerja.
c. Nawawi dalam bukunya yang berjudul manajemen sumber daya manusia untuk bisnis yang kompetitif (1997: 42) manajemen sumber daya manusia adalah proses mendayagunakan manusia sebagai tenaga kerja secara manusia agar potensi fisik yang dimiliknya berfungsi maksimal bagi pencapaian tujuan organisasi.
Dari penjelasan diatas dapat kita ketahui bahwa manusia mempunyai peranan yang penting dalam mencapai keberhasilan. Untuk itu, diperlukan pengelolaan yang baik dan seefektif mungkin agar memperoleh suatu kesatuan tenaga kerja yang memuaskan. Hal ini sesuai dengan pendapat Tulus dalam bukunya yang berjudul Manajemen Sumber Daya Manusia (1991 : 3) adalah menyatakan bahwa: “a satisfied and satisfactory force”. (Faktor utama dari pendayagunaan sumber daya manusia adalah memberikan kontribusi pada suksesnya suatu organisasi).
Adapun kunci untuk meningkatkan kinerja organisasi adalah terfokus pada produktivitas, pelayanan dan kualitas. Hal tersebut sesuai dengan aktivitas Manajemen Sumber Daya Manusia dalam buku yang berjudul Sistem Pendayagunaan Sumber Daya Manusia http/www.mapnp.org/library/plan-dec.htm (1990 : 11) yaitu : a. Produktivitas
Produktivitas diukur dari jumlah tenaga kerja, peningkatan tanpa henti dari produktivitas telah menjadi kompetisi global. Produktivitas tenaga kerja disebuah organisasi sangat dipengaruhi oleh usaha, program dan sistem manajemen.
b. Kualitas
Kualitas suatu barang maupun jasa akan sangat mempengaruhi kesuksesan jangka panjang organisasi. Jika suatu organisasi mempunyai reputasi menyediakan
barang maupun jasa yang buruk kualitasnya, hal ini akan mengurangi perkembangan dan kinerja organisasi tersebut.
c. Pelayanan
2.5 Pengertian Food & Beverage.
Sebelum mengulas mengenai departement Food & Beverage, perlu diketahui terlebih dahulu definisi dari hotel. Kata Hotel digunakan sejak abad 18 di London, Inggris yaitu sebagai Hotel Garni yaitu sebuah rumah besar yang dilengkapi dengan sarana tempat menginap untuk penyewaan sarana harian, mingguan dan bulanan. Kata hotel merupakan pengembangan dari bahasa perancis yaitu hostel, diambil dari bahasa latin hospes dan mulai diperkenalkan kepada masyarakat umum pada tahun 1797. Sebelumnya istilah hotel digunakan di Inggris yaitu rumah-rumah penginapan bagi orang berpergian disebut inn. Dalam terminology (ilmu mengenai defenisi dan istilah) resmi, jadi tidak ada perbedaan kata hotel dan inn.
Defenisi Hotel menurut (SK Menteri Perhubungan NO. PM 01/PW 301/PHB77 ). Hotel adalah bentuk akomodasi yang dikelola secara komersial, disediakan bagi setiap orang untuk memperoleh pelayanan dan penginapan berikut makan & minuman.
Dari pengertian kata hotel tersebut dapat dijabarkan bahwa : 1. Hotel adalah suatu usaha komersial
2. Hotel harus terbuka untuk umum
3. Hotel harus memiliki suatu system pelayananan
4. Hotel harus memiliki 3 fasilitas yaitu akomodasi, makanan, dan minuman. (Tengku Djohan Monel, HE (1 : 2))
sedangkan definisi departemen secara khusus adalah bagian dari hotel yang mengurus dan bertanggung jawab terhadap kebutuhan pelayanan makanan dan minuman serta kebutuhan lain yang terkait dari para tamu yang tinggal maupun tidak di hotel tersebut, dan dikelola secara komersial.
Menurut Na’imuddin dkk, Food & Beverage (2003 : 31) adalah bagian atau divisi makanan dan minuman bertanggung jawab atas produksi, penyajian dan penjualan makanan serta minum di hotel. Sebagaimana layaknya suatu bagian hotel, maka kegiatan-kegiatan operasional bagian ini berperan penting dalam mendatangkan pendapatan hotel. Namun demikian keberhasilan usaha ini menuntut penerapan sistem operasional yang relatif kompleks mengingat barang yang dijual kepada tamu bersifat konsumsi habis.
Fungsi departemen Food & Beverage adalah sebagai sarana yang harus ada di hotel, yang keberadaannya merupakan salah satu sumber pendapatan bagi hotel yang bersangkutan. Departemen Food & Beverage dapat dibagi menjadi dua bagian sesuai dengan tugasnya masing-masing yaitu bagian depan ( Front service ) dan bagian belakang (Back service ) :
- Departemen Food & Beverage bagian depan (Front Service)
Biasanya terdiri dari restaurant,bar, banquet dan room service. Petugas dibagian ini berhubungan langsung dengan para tamu.
• Departemen Food & Beverage bagian belakang (Back Service)
Walaupun kedua bagian tersebut terpisah, namun memiliki saling ketergantungan satu dengan lainnya dan saling pengaruh mempengaruhi serta bekerja sama sebagai suatu kesatuan.
Kegiatan menyelenggarakan pelayanan jasa makanan dan minuman di Food & Beverage dapat ditinjau penyelenggaraan kegiatan penanganan makanan dan minuman melalui :
1. Kegiatan membeli Bahan ( Purchasing )
Merupakan Kegiatan pengadaan bahan-bahan yang dibutuhkan dalam operasional Food & Beverage, baik yang bersifat perishable maupun yang besifat
groceries. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengawasan pengadaan bahan (purchasing) adalah
• Bahan-bahan makanan yang dibeli dari sumber yang kebersihannya dapat dipercaya.
• Pembelian bahan makanan harus mempertimbangkan faktor-faktor yang dapat merusak maupun mengotori bahan tersebut.
• Bahan-bahan yang dibeli harus sesuai dengan kuantitas maupun kualitasnya dengan memeriksa pada label makanan, khusunya pada bagian informasi nutrisi, yang meliputi : jumlah kalori, kandungan lemak karbohidrat, serat, vitamin dan mineral.
2. Penerimaan bahan-bahan (Receiving)
memperoleh penggantinya. Adapun prosedur penerimaan ( receiving ) adalah sebagai berikut :
• Kedatangan pengiriman bahan harus diketahui terlebih dahulu, perjanjian harus dibuat dengan seksama sebelumnya.
• Bahan-bahan yang non-perishable diperiksa pada receiving station dan dibawa ke area store yang sesuai dengan suhu ruangan. Tata cara pemeriksaan meliputi : pemeriksaan berat, harga per unit, tanggal kadaluarsa dan kondisi kemasannya.
3. Penyimpanan Bahan (Storing)
Merupakan kegiatan menyimpan segala macam bahan atau barang persediaan. Sarana penyimpanan bahan ada beberapa jenis yaitu : Daily store, General Store, Cellar (penyimpanan anggur dibawah tanah, dry store). Adapun persyaratan yang dilakukan karyawan untuk menjaga mutu penyimpanan dengan memenuhi syarat-syarat sebagai berikut :
• Store harus sejuk dan memiliki temperatur yang sesuai dengan bahan yang akan disimpan
4. Pengolahan Bahan-Bahan (Producing & Issuing)
Kegiatan mengolah bahan mentah menjadi bahan jadi yang siap untuk dijual dan disajikan. Ada dua bidang kegiatan produksi disini yaitu produksi makanan (Food Production), kitchen dan bartending untuk bagian bar.
5. Menyajikan dan menjual (Serving & Selling)
Kegiatan menjual dan menyajikan dilaksanakan oleh selling outlet yang dibuka secara khusus di dalam Food & Beverage. Kegiatan yang lazim disebut dengan Tata Hidangan ini juga untuk menuntut ketrampilan yang sangat tinggi dari seluruh pelaksanaanya.
6. Menangani perlengkapan dan peralatan (Stewarding)
Stewarding merupakan kegiatan mengelola dan menangani semua peralatan yang digunakan bagian Food & Beverage, meliputi perawatan, penyimpanan, pendistribusian, dan tata administrasinya.
2.6 Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Menurut Handoko (2000 : 3) manajemen produksi dan operasi merupakan usaha-usaha pengelolaan secara optimal penggunaan sumber daya (atau sering disebut faktor-faktor produksi) tenaga kerja, mesin-mesin, peralatan, bahan mentah dan sebagainya, dalam proses transformasi bahan mentah dan tenaga kerja menjadi berbagai produk dan jasa.
Menurut Assauri (1999 : 17) manajemen produksi dan operasi merupakan proses pencapaian sumber daya untuk memproduksi atau menghasilkan barang-barang atau jasa-jasa yang berguna sebagai usaha untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi.
2.6.1 Manajemen Hygiene & Sanitasi
Hygiene & Sanitation adalah tanggung jawab dari semua staf yang bertugas di Food & Beverage Departemen ( Service & Product) yang meliputi :
1. Ware Washing, yaitu bagian yang tugasnya mencuci alat-alat perlengkapan dapur dan restaurant, baik itu yang terbuat dari gelas (glass wares), (silver ware), (china ware ) maupun dari plastik.
2. Equipment & Utencils maintenance, yaitu bagian yang mencuci dan membersihkan alat-alat yang dipergunakan di dapur, dan restaurant.
3. Maintanance Facilities, yaitu bagian yang bertanggung jawab terhadap kebersihan gudang, lantai dapur, dan pantry.
Langkah pertama adalah membentuk panitia sanitasi dengan komposisi sebagai berikut :
a. House doctor sebagai ketua
b. Para departemen head sebagai anggota c. Petugas pest-control sebagai anggota
Dari hasil pembentukan tersebut dibuat program sanitasi yang tujuan pokoknya meningkatkan hygiene departemen, melalui inspeksi – inspeksi halaman ke seluruh bagian hotel.
Hasilnya akan dievaluasi dan akan dinilai. Laporannya disampaikan kepada pimpinan hotel. Khusus dapur, yang dimulai adalah sebagai berikut :
a) Hygiene ruang kerja dan lantai-lantainya b) Peralatan memasak dan rak-raknya c) Alat penyimpanan dan lemari d) Meja-meja kerja atau table e) Kreta- kreta pengambil barang
f) Cara penyimpanan makanan mentah dan matang g) Hygiene dan kebersihan kitchen office
h) Mesin-mesin pembersih i) Gudang-gudang yang di dapur
j) Loker atau ruang ganti pakaian pegawai dan toilet
1. Alat-alat cleaner dan scraper
2. Bahan pembersih seperti deterjen, obat keras, dan bahan deodorant pencegah bau busuk
3. Vegetables cleaning agent untuk pembersih sayur 4. Obat-obat anti serangga
Selain pembersih rutin yang dilakukan setiap hari, setiap sebulan sekali diadakan kegiatan “general cleaning “ secara menyeluruh di dapur.
2.6.2 Hygiene Makanan Pencegah Keracunan Makanan
Keracunan makanan pada tamu bagi sebuah hotel adalah suatu reklame buruk yang menyebabkan pelanggan tidak akan kembali karena takut. Oleh karena itu, pengawasan di dapur dibuat ketat dan Chef tidak ingin mengambil resiko akan terjadi kasus semacam itu di hotel.
Kemudian dilakukan beberapa upaya, selain ikut dalam tim inspeksi sanitasi, juga mempergiat pembersihan di dapur dengan bantuan steward. Bakteri yang menjadi target sanitasi ada beberapa jenis, di antaranya :
1. Staphylococcus yang ada pada rambut dan kulit kepala
2. Salmonella yang berada pada kotoran faeces sehingga di dapur dekat toilet ada
wastafel untuk mencuci tangan para pelaksana kerja agar steril, dan toilet ini dilengkapi sabun antiseptik.
4. Clostridium, bakteri clostridium ini merupakan penyebab kematian, apalagi jenis clostridium botilinum yang paling parah.
Makanan sangat diawasi dan dibuat aturan khusus untuk penutupan semua makanan matang dan alat stainless untuk makanan dan jenis makanan berprotein tinggi.
2.6.3 Manajemen Peralatan Dapur
Pengolahan makanan memerlukan sejumlah peralatan produksi yang bermanfaat untuk berbagai proses pengolahan yang dalam alur produksi memiliki segmen proses yang saling terkait. Kelemahan pada bidang peralatan juga akan memperlemah proses produksi sehingga berpengaruh pada kualitas dan kuantitas makanan yang diproduksi. Untuk mengatasi berbagai kelemahan dan ketidaklengkapan ini, perlu diterapkan suatu manajemen peralatan yang akan mengatur peralatan sejak investasi, distribusi, pemasangan, pengoperasian, perawatan, perbaikan dan penyimpanan.
Perubahan teknologi dan percepatan pertumbuhan alat produksi ke peralatan-peralatan digital dari alat- alat normal juga berpengaruh pada kecepatan dan ketepatan produksi. Oleh karena itu, peralatan hanya mampu dipertahankan paling lama lima tahun dan sesudahnya, harus diganti dengan yang lebih canggih.
mendukung produksi dalam menciptakan output produksi yang dapat diunggulkan secara kualitas dan kuantitas. Keunggulan output ini diharapkan dapat menjadi alat bersaing dalam berkompetisi dengan perusahaan lain, dimana mereka akan melakukan hal serupa dalam melakukan hal serupa dalam mengatur peralatan .
2.6.4 Tujuan Manajemen Peralatan dalam Produksi Pengolahan Makanan Manajemen peralatan memiliki tujuan spesifik yang sangat terkait dengan proses produksi.
Tujuan tersebut adalah :
1. Memperoleh alat- alat mendukung produksi secara efektif dan efisien, memiliki daya dan hasil guna tinggi, terjamin keawetannya, serta memiliki masa pakai yang panjang.
2. Memenuhi target produksi secara kualitas dan kuantitas dengan waktu dan material yang efisien.
3. Mencapai dan meningkatkan stabilitas produktivitas karyawan karena dilengkapi dengan alat yang lengkap dan canggih.
4. Selalu menyesuaikan diri dengan kemajuan teknologi alat dapur, yang setiap tahunnya selau memunculkan produk-produk baru dengan kemampuan lebih.
Untuk memperoleh hasil maksimal, peralatan-peralatan ini akan dikelola sejak pengadaan hingga penyimpanan.
Alur proses tersebut adalah sebagai berikut :
1. Investasi, yaitu prosedur memperoleh peralatan baru dari pusat perusahaan atas dasar urgensi.
2. Distribusi, yaitu proses pemasokan alat baru ke bagian atau unit-unit dapur yang memerlukan pengkajian awal terhadap fungsinya.
3. Pemakaian, yaitu masa pemakaian alat untuk produksi dengan didahului suatu sosialisasi bagi para pekerja penggunanya.
4. Perawatan, yaitu proses perawatan dan pembersihan suatu alat, untuk menjaga keawetan dan sanitasinya.
5. Perbaikan, yaitu tindakan perbaikan secara cepat dengan menyertakan pihak lain yang berkopeten agar alat tetap berfungsi dan tidak menghambat produksi.
BAB III
TINJAUAN UMUM HOTEL DANAU TOBA INTERNASIONAL MEDAN
3.1 Sejarah Berdirinya Hotel Danau Toba Internasional Medan
Hotel Danau Toba Internasional dibuka secara resmi untuk umum pada tanggal 10 Juni 1972 dengan General Manager pertama Stanley Alison dari London. Hotel ini beroperasi dengan 200 kamar, dan merancang bangunan HDTI Medan dengan motif tradisi Batak Toba, dikarenakan semua keturunan berasal dari Batak Toba Tapanuli dan terletak di Jalan Imam Bonjol No. 17 Medan
Pada mulanya pendirian Hotel ini berakibat turunnya okupansi dari unit-unit lain yang tergabung dalam Pardede Internasional Grup yang berdiri sebelumnya. Pada akhir tahun 1972 Hotel Danau Toba Internasional ini hanya mempunyai okupansi rate sebesar 25% Break Event Point jauh dari jangkauan. Masa itulah yang paling sulit untuk mengoperasikan hotel bila ditinjau dari motif profit.
Maka pada tanggal 1 April 1973 diadakan kontrak manajemen dengan PT. Aeropacific Hotel Corporation dengan General Manager R.E Scelling dengan ketentuan bahwa di bawah pimpinan management PT. Aeropacifik Hotel Corporation harus dapat dicapai okupansi rate hotel rata-rata 50% sampai akhir tahun 1973. Ternyata target tersebut tidak dicapai sehingga kontrak tersebut diakhiri dengan General Manager tetap R.E Scelling yang bersedia memperpanjang kontrak kerjanya.
sebagai akibat dari surat keputusan bersama Menteri Keuangan Republik Indonesia dan Menteri Perhubungan Republik Indonesia No. 110 bulan September 1968 yaitu keputusan tentang pemberian fasilitas yang sebesar-besarnya kepada pengusaha-pengusaha yang berminat untuk berusaha di bidang perhotelan sebagai upaya mendorong kemajuan pariwisata di Indonesia.
Setelah mempelajari dokumen-dokumen surat keputusan bersama tersebut dan mendengar keterangan-keterangan yang meyakinkan dari pihak-pihak yang berkompeten maka diambil suatu kesimpulan bahwa usaha perhotelan di Indonesia pada masa itu adalah usaha yang menguntungkan dan memiliki aspek ekonomi yang sangat luas. Oleh karena itu, Bapak T.D Pardede mengambil keputusan untuk mendirikan usaha perhotelan sebagai tambahan di bidang usaha-usahanya yang telah ada di antaranya :
a) Perikanan, perkebunan eksport yang tergabung dalam Surya Sakti
b) Pendidikan, kesehatan, kerohanian yang tergabung dalam grup foundation c) Pertekstilan yang tergabung dalam grup pertekstilan
d) Perbankan, asuransi yang tergabung dalam grup perbankan
Kesemua yang disebut diatas tergabung dalam T.D Pardede Holding Company.
Secara berturut-turut didirikan beberapa hotel yang semuanya yang tergabung dalam satu grup dengan nama Pardede Internasional Hotel Grup (PIHG) yang unit-unitnya terdiri dari :
3. Pardede Internasional Hotel 4. Belawan Internasional Hotel 5. Hotel Pardede Internasional
6. Hotel Danau Toba Internasional Parapat 7. Hotel Danau Toba Internasiona Medan 8. Hotel Danau Toba Internasional Tebig Tinggi 9. Hotel Danau Toba Internasional Cottage Berastagi
Gambar 3.1
Hotel Danau Toba Internasional Medan
Sumber : Manurung, 2012
3.1.1 Tujuan Berdirinya Hotel Danau Toba Internasional Medan.
Dengan demikian semaraknya kunjungan wisata Indonesia maka akan berpengaruh juga terhadap peningkatan pelayanan hotel maka pihak hotel haruslah menciptakan dan menjaga standar dari hotel tersebut.
1. Berusaha memberikan kepuasan tersendiri kepada tamu.
2. Berupaya untuk memberikan pelayanan yang memuaskan dan juga penampilan yang menarik dan memelihara keramah-tamahan.
3. Menciptakan dan menjaga kebersihan kamar.
4. Menciptakan suasana yang baik supaya tamu datang kembali
Dengan adanya tujuan tersebut maka diharapkan supaya para tamu semakin banyak datang berkunjung sehingga tingkat hunian hotel kamar makin tinggi dengan demikian yang maksimal akan tercapai.
3.2 Fasilitas yang dimiliki Hotel Danau Toba Internasional
Untuk menentukan besar kecilnya suatu hotel dapat ditinjau dari berbagai fasilitas yang dimiliki oleh hotel tersebut. Dimana fasilitas-fasilitas tersebut juga penunjang dalam melaksanakan operasional tersebut. Hotel Danau Toba Internasional Medan memiliki fasilitas-fasilitas sesuai dengan klasifikasi bintang 5 (*****) di antaranya :
1. Rooms
Hotel Danau Toba Internasional Medan memiliki 258 kamar dimana kamar-kamar tersebut terdiri dari berbagai tipe dan dilengkapi dengan berbagai fasilitas yaitu AC, bath room, dengan shower, lantai dengan karpet, TV berwarna, Video, Mini Bar dan IDD telepon system
Tabel 3.1
Jenis-Jenis Kamar di Hotel Danau Toba Internasional Medan
No. Tipe Kamar Jumlah Kamar Harga Kamar
1. Standard Room 130 US$ 89.00
2. Superior Room 30 US$108.00
3. Deluxe Room 25 US$129.00
4. Suite Room 27 US$218.00
5. Junior Room 18 US$305.00
6. President Room 1 US$570.00
7. Extra Bed 27 US$ 14.00
Sumber, Reservation Hotel Danau Toba Internasional Medan, 2012
Adapun tarif kamar tersebut adalah tax dan service bagi tamu yang PA (Personal Account) diberikan discount 50% dan bagi para tamu yang CA ( Company Account) sebesar 30%.
Gambar 3.2 Room
2. Restaurant, Bar dan Outlet lainnya.
Hotel Danau Toba Internasional Medan memiliki beberapa outlet sebagi tempat penjualan makanan dan minuman, dimana outlet tersebut sendiri dari restaurant, bar, dan sejenisnya, antara lain :
A. The Café terrace
Menyajikan makanan Indonesia, Eropa, serta Oriental untuk breakfast, lunch dan dinner. The café Terrace ini buka selam 24 Jam. Sistem penyajiannya dilakukan dengan buffet yaitu tersedianya beberapa jenis yang dapat dipilih oleh tamu sesuai dengan seleranya. Sistem buffet ini selalu diadakan pada saat breakfast, untuk lunch dan dinner dapat diadakan jika ada
orderan/pesanan dari tamu group. The café terrace juga melayani pesanan atau orderan dari tamu berdasarkan buku menu yang ada atau dengan system alacartte menu dan biasanya dilaksanakan untuk lunch dan dinner.
Gambar 3.3 Café Terrace
B. Osaka Japanesse Restaurant
Osaka Japanese Resataurant ini menyediakan makanan khas Jepang. Nama lain dari restaurant ini adalahh Fiji Restaurant. Tamu-tamu dapat menikmati pelayananan yang baik dari waitress. Para waitress memakai pakaian khas jepang yang disebut dengan Kimono. Tamu-tamu dapat memilih sendiri tempat duduknya , baik duduk bersila ataupun duduk di atas kursi. Waitress selalu bersiap atau selalu ada disamping tamu yang sedang mencicipi makanannya hingga mereka selesai makan, makanan khas Jepang disebut yaitu tempura, teppan, yaki, shabu-shabu, dll.
C. Sunda & Javanese Restaurant
Yaitu restaurant yang menyediakan makanan dan minuman khas sunda atau jawa. Nama lain dari restaurant ini adalah “ Riung Lembur” yang berasal dari bahasa Jawa. Restaurant ini dibuka mulai dari pukul 11.00 am - 11.00 pm. Bangunannya terbuat dari bambu-bambu yang terbentuk seperti : keranjang nasi, tempat lauk-pauk, kecuali piring-piring dan gelas-gelas dan cup yang terbuat dari tanah liat.
D. Room service
E. The Tavern
Yaitu Pub ( tempat hiburan yang menyediakan makanan dari daging yang dipanggang khususnya dan hiburan yang ada berasal dari Negara Filipina.)
Gambar 3.4 The Travern
Sumber : Manurung, 2012 F. Piano lounge
Yaitu suatu tempat untuk menikmati hiburan dengan suasana romantic di malam hari dengan pianis dan penyanyi dari luar negeri yang menyanyikan lagu-lagu berirama romantic jazz dan sentiment.
G. T.D Pardede lounge
Gambar 3.5 TD.Pardede Lounge
Sumber : Manurung, 2012 H. Music Lounge
Satu tempat yang unik dengan gaya inggris disamping itu cocok digunakan sebagai tempat bersantai bagi tamu, dengan suguhan pertunjukan band dari luar negeri.
Gambar 3.6
Music Lounge
3. Fasilitas Meeting / Convention
Hotel Danau toba Internasional memiliki dua ruang function yang dapat disewakan baik untuk bisnis, pesta, disamping konfrensi, kedua function itu adalah:
a. Deli Room
Ruangan ini dipakai untuk kegiatan bisnis dinner, wedding party dan cocktail party. Ruangan ini berkapasitas 100 orang.
b. Royal room
Ruangan ini dipakai untuk kegiatan konfrensi, seminar, exhibition atau trade luncheon, berkapasitas mulai dari 50 - 400 orang. Royal room ini dibagi menjadi :
- Royal Room 1 - Royal Room II - Royal room IIII - Royal Room IV - Royal Room V
Ruangan ini dapat ditata semakin sedemikian rupa sesuai dengan jenis kegiatan dan permintaan tamunya, misalnya :
- Theater style susunan kursi-kursinya seperti bioskop
- Untuk kegiatan reception maka meja-mejanya disusun berbentuk “U” dengan rapi dan setiap meja dilengkapi dengan bunga segar.
Gambar 3.7 Convention Hall
Sumber : Manurung, 2012 4. Health and fitnees center
Health and Fitness Centre adalah gedung olahraga sebagai fasilitas yang disediakan hotel untuk bermacam-macam kegiatan olahraga seperti basket, tennis lapangan, squash court, mandi uap yang dilakukan untuk meningkatkan tingkat kebugaran dan kesehatan yang optimum.
Gedung olahraga ini dilengkapi alat-alat modern. Untuk berolahraga renang juga dapat dilakukan dikolam berenang HDTI ini yang diberi dengan nama “HERMINA”
Gambar 3.8 Fitness Center
5. Danau Toba Executive Residence
Adapun fasilitas-fasilitas lain yaitu : Ari King-King discoutiqe, Biliyard Centre, Shopping Arcade, Malaysia Airlines, Standard and Charter Bank. Beauty/Barber Shop, Star Massage, Cake Shop, Mutiara Tour, and TravelSservice, Swimming Pool and Waterfall, Video Cassete Rental, Medical Clinic, Taxi Service, Laundry, Parking Area, Karoke dan juga Pool Bar.
Gambar 3.9. Hermina Laguna Pool
Sumber : Manurung, 2012
3.3 Klasifikasi Hotel
Hotel danau Toba Internasional Medan adalah hotel berbintang 5 (*****) yang terletak di jalan imam bonjol No. 17 Medan yang dapat digolongkan ke dalam city hotel karena terletak di tengah-tengah kota dan tidak jauh dari pusat perbelanjaan, kantor-kantor dan airport.
Klasifikasi Hotel ini untuk lebih jelasnya adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan harga Jual Kamar (Plan System)
2. Dari Jumlah Kamar (Size number of Room)
Hotel ini memiliki 258 kamar. Sesuai dengan jumlah kamar tersebut hotel ini digolongkan kedalam Above Average Hotel.
3. Berdasarkan lamanya tamu tinggal (Length of Guest Stay)
HDTI medan termasuk dalam kategori “ Transient Hotel” karena tamu hotel yang menginap rata-rata 1-2 hari saja walaupun ada tamu yang menginap lebih dari 3 hari
4. Berdasarkan Jenis tamu Hotel (Type of Quest)
Tamu yang menginap di HDTI medan paling banyak dari kalangan bisnis disamping tamu-tamu wisatawan, keluarga dan sebagainya. Dengan demikian hotel ini dapat digolongkan kedalam Bussines Hotel.
5. Berdasarkan Lamanya Hotel dioperasikan (Length of Operation Period)
Pengoperasian hotel ini berlangsung sepanjang tahun, tidak tergantung kepada musim, sehingga hotel ini dapat digolongkan kedalam unseasonal hotel.
6. Berdasarkan Lokasi (Location)
HDTI Medan termasuk kategori “City Hotel“ karena letaknya berada dipusat kota, dekat dengan pusat perbelanjaan, perkantoran, airpot yang sangat erat hubungannya dengan kegiatan masyarakat sehari-hari.
7. Berdasarkan Under the Government Regulation
Supervisor
Jawa
Supervisor Tobasa Bar Supervisor 3.4 Struktur Organisasi
Manajemen sebuah perusahaan yang profesional tentunya memiliki suatu struktur organisasi yang baik dan teratur. Strukur Organisasi sangat penting dalam operasional kerja, para staff atau karyawan akan dapat dengan mudah dan mengerti dalma melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya masing-masing.
Struktur organisasi merupakan keseluruhan dari tugas yang dikelompokkan sehingga menjadi suatu kesatuan yang harmonis dan menuju kondisi yang maksimal. Pengertian struktur organisasi didefenisikan dalam buku Seluk Beluk Organisasi Modern oleh Faisal Afif (1994 : 17) menerangkan bahwa “Strukur Organisasi adalah keseluruhan dari tugas-tugas yang dikelompokkan kedalam fungsi yang ada, sehingga merupakan suatu kesatuan yang harmonis yakni diarahkan dan dikembangkan secara terus menerus pada suatu tujuan tertentu menjadi kondisi yang maksimal. Adapun Struktur Organisasi Food & Beverage Departement adalah sebagai berikut :
Gambar 3.10
STRUKTUR ORGANISASI FOOD & BEVERAGE DEPARTEMENT PADA HOTEL DANAU TOBA INTERNASIONAL MEDAN
Sumber : Food & Beverage,
3.5 ODTW di Kota Medan
Adapun berbagai ODTW di Kota Medan yang telah dikelola dan dikembangkan oleh pihak pemerintah maupun swasta berjumlah 10 buah. (Lihat Tabel ).
Tabel 3.2
Jumlah Objek Daerah Tujuan Wisata yang Terdapat
di Kota Medan
No ODTW di Kota Medan Jenis Objek
1 Istana Maimoon Sejarah
2 Mesjid Raya Bangunan
3 Klenteng Gunung Timur Sejarah
4 Rahmat Gallery Fauna
5 Kuil Shri Mariamman Bangunan
6 Kebun Binatang Fauna
7 Asam kumbang Taman Budaya
8 Tjong A fie Sejarah
9 Menara Tirtanadi Sejarah
10 Museum Perjuangan Sejarah
1. Istana Maimoon
Istana Maimoon merupakan salah satu objek wisata utama di Medan. Istana ini dibangun pada tahun 1888 oleh Sultan Makmun Al Rasyid Perkasa Alamsyah. Sultan Makmun Al-Rasyid memerintah dari tahun 1873-1924. Arsiteknya adalah TH.Van Erp bekerja sebagai tentara KNIL. Rancangannya melambangkan Bangunan Tradisional Melayu dan India Muslim. Sedangkan gaya arsitekturnya perpaduan antara Indonesia, Persia, dan Eropa.
2. Mesjid Raya
Mesjid ini sebagai lambang kota Medan. Mesjid ini dapat menampung sekitar 1500 jamaah. Mesjid ini dibangun oleh Sultan Makmun Al Rasyid di desain oleh Dengimans dari Belanda dengan gaya Moorish dan berdiri pada tahun 1906. 3. Klenteng Gunung Timur
Vihara Gunung Timur dikenal sebagai Vihara Budha tertua di Medan. Didirikan oleh umat Budha pada tahun 1962, terletak di suatu lokasi strategis ditepi sungai Babura. Vihara ini digunakan untuk bersembahyang setiap hari dan juga digunakan untuk acara ritual lainnya dalam agama Budha seperti memperingati hari ulang tahun Sidharta Gauta-Ma biasanya tanggal 4-15 April setiap tahun, Perayaan Imlek dan sebagainya.
4. Rahmat Gallery
dalam 6 bagian, menampilkan kelompok binatang menyusui, unggas, binatang melata, amphibi, ikan dan serangga. Keseluruhan binatang dikumpulkan secara profesional melalui kejuaraan berburu yang sesuai dengan peraturan konservasi binatang liar internasional.
5. Kuil Shri Mariamman
Kuil Shri Mariamman merupakan kuil Hindu tertua di Medan. Dibangun pada tahun 1884 oleh umat Hindu dan berada di jalan Zainul Arifin.
6. Kebun Binatang
Kebun Binatang ini dikelola oleh Pemerintah Kota Medan yang berisi berbagai jenis hewan tropis, hewan-hewan mamalia, reptil, dan lain-lain. Luas areal sekitar ± 30 hektar dengan jarak 10 km dari pusat kota, terletak di Jalan Pintu Air IV Kelurahan Simalingkar B Medan Tuntungan. Buka setiap hari pukul 09.00-17.00 Wib.
7. Asam Kumbang
Lo Than Mok pemilik 2600 ekor buaya, yang mulai pemeliharaan sejak 1959. Terletak di Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang, luas area ± 2 hektar, jaraknya 10 km dari pusat kota.
8. Tjong A Fie
Rumah Tjong A Fie di bangun pada tahun 1900. Lokasinya terletak di Jalan Ahmad Yani (Kesawan).
9. Menara Tirtanadi
penyimpanan air bersih kebutuhan warga kota sejak zaman kolonial Belanda sampai sekarang.
10. Museum perjuangan
Museum Militer ini dibuka pada tahun 1971. Museum ini merupakan salah satu tempat yang menarik untuk dikunjungi yang menyimpan benda-benda sejarah perjuangan ABRI dan rakyat di Sumatera Utara seperti senjata, obat-obatan dan pakaian seragam yang digunakan pada perang kemerdekaan Indonesia melawan pemberontakan pada tahun 1958. Museum ini terletak di Jalan Zainul Arifin.
3.6 Jumlah Hotel dan Jumlah Kamar Hotel di Kota Medan
Kota Medan berkembang menjadi kota metropolis ditandai dengan berdirinya gedung-gedung tinggi dan mengesankan beberapa tahun terakhir ini. Perkembangan
ini menyebabkan jumlah kepadatan penduduk di kota Medan akan semakin meningkat dan jumlah wisatawan dan investor akan semakin meningkat dari tahun ke tahun.
menargetkan realisasi investasi tahun 2010 bisa tumbuh diatas 15%, yaitu dari realisasi investasi tahun 2009 sebesar Rp 135 triliun ditargetkan bisa mencapai Rp 161,5 triliun.
Peningkatan nilai investasi oleh modal asing menunjukkan sebuah bukti bahwa pertumbuhan perekonomian akan semakin membaik . Selain perekonomian yang membaik, jumlah wisman yang berkunjung ke kota Medan mengalami peningkatan tiap tahunnya sebanyak 7,02 % yang dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
3.6.1 Jumlah Kunjungan wisatawan di Kota Medan.
Tabel 3.3 Jumlah wisman yang datang ke kota Medan 2005- 2009
Tahun 2005 2006 2007 2008 2009 Rata-rata
Wisman 162.985 152.294 134.130 121.846 115.264 137.303
Sumber : (BPS Provinsi Sumatera Utara, 2012)
Dengan potensi-potensi di atas, kota Medan sebagai kota terbesar ketiga di Indonesia diyakini akan menjadi salah satu kota yang mendapat akibat dari lonjakan pertumbuhan investasi tersebut dimana akan menarik investor-investor ke kota Medan.
Berdasarkan data BPS dari Medan Dalam Angka 2009, perbandingan tingkat penghunian kamar dari tahun 2005 hingga 2010 (%) dapat dilihat pada tabel 3.4 di bawah sebagai berikut :
Tabel 3.4 Perbandingan tingkat penghunian kamar dari tahun 2007 hingga 2011
Berdasarkan data BPS dari Medan Dalam Angka 2009,
Juli 2011 2010 2009 2008 2007
* 28,20 33.8 46.2 50.5 54.6
** 48.10 43.8 47.2 45.5 48.3
*** 66,68 60.39 57.07 60.61 50.79
**** 59.48 56.19 60.65 63.34 48.54
***** 60.11 62.1 50.6 46.1 62.7
Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara, 2012
Tabel 3.5 Jumlah hotel, kamar dan tempat tidur dari tahun 2005 hingga 2008
TAHUN / JENIS JUMLAH
HOTEL KAMAR TEMPAT TIDUR
2005 147 5073 7438
2006 160 5654 8297
2007 165 5813 9121
2008 167 6277 10121
BINTANG * 12 529 766
BINTANG ** 1 67 144
BINTANG *** 9 890 1465
BINTANG **** 7 1196 2035
BINTANG ***** 3 700 2032
NON-CLASSIFIED 135 2895 3679
Sumber : BPS Provinsi Sumatera Utara, 2012
Hotel dengan penilaian terbaik adalah sebagai berikut : 1.
2.
1. JW Marriott Hotel Medan
JW Marriott Hotel Medan adalah hotel Marriott yang pertama di Medan, meliputi 287 kamar mewah dengan pemandangan menakjubkan, perabot kontemporer, selimut mewah, LCD TV 37 - 42 dan koneksi plug-and-play untuk iPod dan perlengkapan elektronik lainnya. Tersedia sarana bersantai di kolam renang luar ruangan dan sarana kesehatan di pusat kebugaran baru kami di klub kesehatan hotel yang buka 24 jam. Hotel mewah di pusat kota kota Medan ini dapat menampung pertemuan sampai 1.200 orang di ballroom terbesar di kota Medan, cocok untuk resepsi, konferensi atau pesta pernikahan, serta 6 ruang fungsi yang fleksibel untuk pertemuan penting. JW Marriott Hotel Medan menawarkan kemewahan utama kepada wisatawan cerdas.
2. Hotel Deli River and Restaurant Omlandia
Hotel Deli River and Restaurant Omlandia bintang 3 (***) berada hanya 12 km dari kota bersejarah Medan di Pulau Sumatera. Hotel dan cottage ini berada di tengah taman tropis yang rimbun dan sawah yang menghadap ke tepi Sungai Deli.
3.
pilihan mudah bagi para tamu untuk mengunjungi pusat kota. Tempat-tempat menarik di sekitar hotel ini di antaranya Masjid Raya Medan, Istana Maimun, Danau Toba, Pantai Cermin dan area resort Brastagi. Para pebisnis juga dapat menikmati fasilitas dan layanan baik di hotel ini karena hotel ini juga memiliki business center dan ruang pertemuan.
4. Hotel Aryaduta Medan
Hotel Aryaduta di Medan adalah hotel 5 bintang yang mewah, yang terletak di pusat kota medan, dan berjarak 15 menit berkendara dari Bandara Internasional Polonia. Hotel ini terletak dekat dengan beberapa area bisnis penting serta kantor pemerintahan. Hotel ini juga membanggakan akses cepat ke berbagai tempat tujuan penting dalam kota, yang menjadikannya cocok untuk para pelancong bisnis dan yang ingin bersantai. Letaknya dekat dengan tempat wisata seperti Istana Maimun, Mesjid Raya (Grand Mosque), Medan Fair, Cagar Alam Sibolangit dan Penangkaran Buaya.
5. Grand Aston City Hall
3.6.2 Jumlah Wisatawan Mancanegara
Jumlah wisatawan manca Negara yang berkunjung ke Sumatera Utara pada tahun 2011 tercatat sebesar 223.126 wisatawan terdapat kenaikan dalam persentase sebesar dua digit apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya (2010-191.466), dan jumlah wisatawan yang telah berhasil diraih sampai bula April 2012 adalah 75.428 wisatawan. Angka peraihan jumlah wisatawan yang berkunjung ke Sumatera Utara masih dirasakan kurang memuaskan apabila dibandingkan dengan aset, fasilitas dan daya tarik wisata yang dimiliki Sumatera Utara apalagi kalau dilihat dari catatan bahwa Sumatera Utara sudah pernah meraih angka lebih dari 300.000 wisatawan pada tahun 1995.
Para pakar pariwisata di Sumatera Utara memprediksi terdapat berbagai masalah yang menjadi penyebab menurunnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke daerah ini mulai dari aksesbilitas international yang tertutup, jarak tempuh ke objek utama yang relative lama akibat kondisi jalan raya yang kurang representatatif, sehingga perlu dibangun jalan toll, untuk mempersingkat jarak tempuh dan memberikan kenyaman bagi wisatawan, ada yang mengatakan masyarakat kurang memahami manfaat pariwisata sehingga kurang mendukung pembangunannya, objek dan produk wisata pada posisi ‘fatique’, tidak ada inovasi, macam-macam dan berbagai argumentasi dikemukakan sebagai penyebab menurunnya jumlah wisatawan yang berkunjung ke Sumatera Utara.
Tabel 3.6
Data Jumlah Kunjungan Wisatawan Mancanegara Tahun 2005-2011
Tahun 2005 113.660 orang Tahun 2006 117.539 orang Tahun 2007 134.130 orang Tahun 2008 152.494 orang Tahun 2009 163.159 orang Tahun 2010 191.472 orang Tahun 2011 223.126 orang
BAB IV
PERANAN MANAJEMEN DALAM MENINGKATKAN KETERAMPILAN DAN KINERJA KARYAWAN PADA BAGIAN FOOD & BEVERAGE
PRODUCT DI HOTEL DANAU TOBA INTERNASIONAL MEDAN
4.1 Peranan Manajemen
Manajemen dibutuhkan oleh semua organisasi (perusahaan), karena tanpa manajemen semua usaha akan sia-sia dan pencapaian tujuan akan lebih sulit. Untuk mengetahui peranan dan alasan manajemen dibutuhkan oleh suatu organisasi (perusahaan) terlebih dahulu mengemukakan berbagai defenisi manajemen di antaranya :
1. Mary Parker Follet mendefenisikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan pekerjaan demi orang lain. Defenisi ini mengandung arti bahwa para manajer mencapai tujuan organisasi (perusahaan) melalui pengaturan orang-orang lain. Maksudnya tidak melakukan tugas-tugas itu sendiri.
3. Luther Gulick mendefenisikan manajemen sebagai suatu bidang ilmu pengetahuan (science) yang berusaha secara sistematis untuk memahami mengapa dan bagaimana manusia bekerja bersama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerja sama tersebut lebih bermanfaat bagi kemanusiaan.
Manajemen bukan hanya sebagai ilmu atau seni, melainkan kombinasi dari keduanya. Pada umumnya para manajer efektif mempergunakan pendekatan ilmiah dalam pembuatan keputusan. Di lain pihak dalam menjalankan kegiatan manajerial seperti perencanaan, kepemimpinan, komunikasi dan segala sesuatu yang menyangkut unsur manusia, bagaimanapun juga manajer harus menggunakan pendekatan artistik (seni).
4.2 Fungsi Dan Peranan Food & Beverage
Pengawasan Food & Beverage memiliki fungsi dan peranan yang penting dalam operasionalnya setiap hari, salah satunya adalah dalam hal meningkatkan kinerja para petugas / karyawan di Hotel Danau Toba Internasional Medan. Penilaian kerja dilakukan terhadap seluruh karyawannya agar memiliki kinerja dan keterampilan yang maksimal dalam beraktifitas secara profesional dalam mengatasi permasalahan dalam ruang lingkup tata graha, sehingga operasional berjalan dengan lancar.
4.3 Analisis terhadap Pelaksanaan Aktivitas Manajemen Produksi
dengan pelayanan khusus serta mencapai sasaran dan tujuan organisasi yang telah ditetapkan melalui pendayagunaan sumber daya manusia secara efisien. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan aktivitas manajemen produksi, maka penulis mengajukan beberapa pertanyaan dalam bentuk wawancara kepada Food & Beverage Manager Hotel Danau Toba Medan (18 Mei 2012).
Adapun pertanyaan yang diajukan diantaranya berkaitan dengan :
1. Pelaksanaan Kegiatan analisa dalam menghasilkan beraneka ragam produk makanan dan minuman .
Dari hasil jawaban yang diberikan, beliau menjawab tidak melaksanakan kegiatan analisa dalam menghasilkan beranekaragam produk makanan dan minuman, hal ini disebabkan beliau terlalu sibuk dengan tugas tambahannya sebagai Food & Beverage Marketing, sehingga mengakibatkan :
- Food & Beverage Manager tidak mengetahui keinginan dan kebutuhan tamu. - Tidak ada keaneka ragaman dari produk makanan dan minuman yang akan
ditawarkan kepada tamu.
- Sumber Daya Manusia yang ada tidak dipekerjakan secara maksimal. 2. Perencanaan terhadap keanekaragaman produk makanan dan minuman
Dari hasil jawaban, bahwa beliau mengatakan tidak akan melakukan perencanaan terhadap makanan dan minuman tanpa adanya pengawasan oleh General Manager. Hal ini disebabkan segala sesuatu yang berhubungan dengan biaya haruslah terlebih dahulu disetujui oleh General Manager.
- Jenis makanan dan minuman yang terdapat pada bagian Food & beverage tidak bervariasi.
- Sumber Daya Manusia yang dimiliki tidak mendapatkan penambahan pengetahuan & pengalaman.
- Sumber Daya Manusia tidak mempunyai kesempatan untuk mengembangkan kreativitasnya.
3. Pemberian Fasilitas khusus terhadap makanan dan minuman yang disajikan. Dalam hal ini peralatan makan dan minum.
Beliau menjawab yang diberikan fasilitas khusus dalam hal penyajian hanya restoran spesial. Contohnya, restoran Jawa yang terdapat di Hotel Danau Toba Internasional Medan. Pelaksanaan khusus dalam pencapaian sasaran organisasi. Beliau menjawab tidak melaksanakan hal-hal khusus dalam pencapaian sasaran organisasi, hal ini disebabkan pihak manajemen tidak terlalu memperdulikan langkah-langkah apa yang harus ditempuh, namun yang pasti target tercapai setiap bulannya. Sehingga Bapak Ulrich selaku Food & Beverage Manager, tidak melaksanakan hal-hal penting yang berkaitan dengan pencapaian sasaran organisasi. Dari uraian jawaban yang diberikan beliau, dapat dilihat bahwa aktivitas manajemen produksi cenderung belum dilaksanakan dengan baik, sehingga sumber daya manusia yang ada tidak digunakan secara efisien.
4.4 Sistem Meningkatkan Kualitas Kinerja Karyawan