Analisis Komunikasi Interpersonal Perawat Dengan Kepuasan Pasien Dalam Meningkatkan Kunjungan Puskesmas Di Kota Binjai Tahun 2005
Andy Rinaldy
Sekolah Pascasarjana
Program Studi Magister Administrasi dan Kebijakan Kesehatan Program Magister Ilmu Kesehatan Masyarakat
Universitas Sumatera Utara
Abstrak
Pasien merupakan sasaran utama dalam pelayanan kesehatan yang berasal dari berbagai suku, agama, usia, dan status ekonomi yang berbeda, namun mereka memiliki harapan yang sama yaitu pelayanan yang baik dan berkualitas yang dapat memberikan kepuasan. Perawat merupakan tenaga kesehatan yang paling banyak berhubungan dengan pasien dan sangat menentukan tingkat kepuasan pasien. Berdasarkan data kunjungan ditujuh Puskesmas induk, selama tahun 2004 angka kunjungan telah melebihi standar yaitu 42.213 orang dengan rata-rata kunjungan 52,06%. Tingginya jumlah kunjungan tersebut disebabkan kepuasan yang dirasakan pasien atas fasilitas dan pelayanan oleh perawat. Oleh karena itu penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan komunikasi interpersonal perawat dengan kepuasan pasien.
Metode penelitian yang dipakai adalah deskriptif korelasional. Sample penelitian ini adalah pasien yang berkunjung ke Puskesmas kota Binjai tahun 2004 dengan jumlah sample 94 orang. Waktu penelitian dimulai dari bulan Februari sampai bulan Juli 2004. Wawancara dilakukan atas tiga bagian pertanyaan yaitu karakteristik responden, komunikasi interpersonal dan kepuasan pasien. Observasi dilakukan terhadap perawat untuk mendukung data hasil penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan responden paling banyak berumur ≤ 47 tahun, perempuan, tingkat pendidikan SLTA dan pekerjaan Ibu Rumah Tangga. Berdasarkan observasi perawat di Puskesmas Kebun Lada mempunyai komunikasi interpersonal yang baik. Hasil analisis menunjukkan adanya hubungan yang bermakna antara semangat kerja (p=0,036; r=0,22), penguasaan (p=0,033; r=0,22), kemampuan komunikasi (p=0,000; r=0,39), frekuensi (p=0,010; r=0,27) dan diskusi (p=0,001; r=0,27) dengan kepuasan pasien. Hasil analisis regresi menunjukkan variabel yang paling berpengaruh adalah penguasaan (b=0,28), kemampuan komunikasi (0,47) dan frekuensi (0,36).
Hasil penelitian ini direkomendasikan untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan komunikasi perawat dan membuat suatu kelompok kerja yang bertugas membuat pelatihan yang dapat meningkatkan kemampuan komunikasi perawat.