• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

ANALISIS PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM

KEMITRAAN TERHADAP PERKEMBANGAN UKM

MITRA BINAAN PTPN III KEBUN BANGUN

SKRIPSI

Diajukan Oleh :

AFNAR MEILYNA 050523005

Ekonomi Pembangunan

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

(2)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

ABSTRACT

This Skripsi entitle the " Analysis of Influence of Execution of Partner Program To Growth of UKM of Partner Binaan PTPN III Kebun Bangun ". Intention of this research is to : ( a) know how execution of partner program by PTPN III Kebun Bangun in its credit channeling for the UKM , ( b) analyse of influence of execution of partner program to earnings of UKM of partner of binaan PTPN III Garden Wake up, ( c) analyse the influence of execution of partner program to labour absorbtion by UKM of partner of binaan PTPN III Kebun Bangun.

In data collecting activity, writer use the data sekunder coming from PTPN III Kebun Bangun also use the population and sampel coming from UKM of partner of binaan PTPN III Kebun Bangun that is counted 24 sampel.

(3)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

ABSTRAK

Skripsi ini berjudul “Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan UKM Mitra Binaan PTPN III Kebun Bangun”. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk : (a) mengetahui bagaimana pelaksanaan program kemitraan oleh PTPN III Kebun Bangun didalam penyaluran kreditnya untuk UKM, (b) menganilisa pengaruh pelaksanaan program kemitraan terhadap pendapatan UKM mitra binaan PTPN III Kebun Bangun, (c) menganalisa pengaruh pelaksanaan program kemitraan terhadap penyerapan tenaga kerja oleh UKM mitra binaan PTPN III Kebun Bangun.

Dalam kegiatan pengumpulan data, penulis menggunakan data sekunder yang berasal dari PTPN III Kebun Bangun juga menggunakan populasi dan sampel yang berasal dari UKM mitra binaan PTPN III Kebun Bangun yaitu sebanyak 24 sampel.

(4)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT karena hanya berkat ridho dan petunjuk-Nya dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Adapun skripsi ini berjudul “ Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan UKM Mitra Binaan PTPN III Kebun Bangun” adalah guna memenuhi salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Dalam rangka menyelesaikan skripsi ini, penulis mendapat banyak bantuan, nasihat, saran dan motivasi secara langsung maupun tidak langsung hingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.

Selanjutnya dengan iringan rasa haru dan bangga penulis mempersembahkan skripsi ini untuk orang – orang yang dicintai yaitu kedua orang tuaku tercinta Bapak Basyir, SE dan Ibunda Indari S serta kedua adikku Ahmad Afriady dan Noni Chairunisyah dan Masku Junaidi SH yang senantiasa memberi doa, nasehat, dukungan dan kasih sayang buat penulis.

Dalam kesempatan ini penulis juga menyampaikan rasa terimakasih yang sedalam – dalamnya kepada :

1. Bapak Drs. Jhon Tafbu Ritonga, M.Ec selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec selaku Ketua Departemen Ekonomi Pembangunan Fakultas Ekonomi Universitas sumatera Utara. 3. Bapak Drs. A. Samad Zaino, MS selaku dosen wali yang telah

memberikan ilmunya kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.

4. Bapak Lic. Rer. Reg. Sirojuzilam, SE selaku dosen pembimbing yang telah banyak meluangkan waktu dan pikirannya dalam memberikan bimbingan, pengarahan dan saran kepada penulis sehingga skripsi ini dapat diselesaikan.

(5)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

6. Para Staf dan Pegawai PTPN III Kebun Bangun yang telah memberikan data dan informasi bagi penulis dalam melengkapi skripsi ini.

7. Para pengusaha UKM mitra binaan PTPN III Kebun Bangun yang telah bersedia memberikan informasi tentang usahanya..

8. Para dosen dan staf pegawai Fakultas Ekonomi khususnya Departemen Ekonomi Pembangunan yang banyak membantu penulis selama ini.

9. Sahabat sekaligus saudaraku Mea (Mira Damanaik) dan Sasa (Anisah Aini Manik) yang telah banyak memberikan masukan, dorongan dan semangat bagi penulis.

10.Sahabat – sahabatku di EP 2005 khususnya buat k’linda, ridho, citra, dll yang membantu penulis menyelesaikan penulisan skripsi ini.

11.Adik – adik di Kost Gang Cipta 19 yang selalu memberi semangat.

Akhir kata semoga ilmu yang diperoleh penulis selama mengikuti perkuliahan dapat bermanfaat bagi agama, nusa dan bangsa. Dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi yang membacanya.

Penulis,

(Afnar Meilyna)

(6)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRACT ... i

ABSTRAK ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAMBAR ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1. 1 Latar Belakang Pemilihan Judul... 1

1. 2 Perumusan Masalah ... 3

2.1. 2 Pengertian BUMN, Program Kemitraan, Usaha Kecil dan Menengah, Unit Program Kemitraan, Mitra Binaan, BUMN Pembina ... 7

2. 1. 3 Pelaksanaan Program Kemitraan Berdasarkan Kepmen BUMN No. Kep.236/MBU/2003 dan SE Kementrian BUMN No. SE-433/MBU/2003 ... 10

2. 2 Posisi UKM ... 15

2. 3 Kekuatan, Kelemahan, Peluang, Tantangan Pengembangan, serta Permasalahan yang Dihadapi UKM Industri dan Perdangan ... 16

2. 4 Kontribusi UKM terhadap Penyerapan Tenaga Kerja ... 21

2. 5 Program Kemitraan sebagai Wadah Pengembangan UKM ... 26

BAB III METODE PENELITIAN ... 30

3. 1 Lokasi penelitian ... 30

3. 2 Jenis dan Sumber Data ... 30

3. 3 Metode Analisis ... 31

(7)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 34

4. 1 Gambaran Umum PTPN III Kebun Bangun ... 34

4. 2 Pelaksanaan Program Kemitraan oleh PTPN III Kebun Bangun .... 37

4. 3 Analisis dan Evaluasi ... 50

4. 3. 1 Uji t-test Pendapatan dari para UKM mitra binaan PTPN III Kebun Bangun ... 51

4. 3. 2 Uji t-test untuk Penyerapan Tenaga Kerja dari para UKM Mitra Binaan PTPN III Kebun Bangun ... 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 57

5. 1 Kesimpulan ... 57

5. 2 Saran ... 57 DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN SURAT RISET

(8)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

DAFTAR TABEL

No Tabel Judul Halaman

2. 1 Penggelompokan Kegiatan Usaha dari Jumlah Pekerja ... 9

2. 2 Batasan Pengertian Usaha Kecil Menurut Beberapa Instansi ... 9

2. 3 Jumlah Pinjaman dan Tingkat Bunga ... 14

4.1 Posisi Tenaga Kerja Kebun Bangun ... 36

4.2 Jumlah Penyaluran Kredit, Perkembangan Mitra Binaan. Serta Tenaga Kerja yang Terserap (Tahun 2004-2007) ... 48

(9)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

(10)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

BAB I PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang Pemilihan Judul

Usaha kecil dan menengah mempunyai peranan yang sangat penting dalam ekonomi Indonesia karena menyediakan berjuta lapangan pekerjaan dan menjadi tulang punggung industri pengolahan. Memberi kemudahan kepada UKM dalam menjalankan usaha akan mendukung pemulihan ekonomi Indonesia, menciptakan lapangan pekerjaan dan menyumbang pada upaya menanggulangi kemiskinan. Begitu potensialnya industri kecil dan menengah dalam menyelamatkan perekonomian nasional sehingga pemerintah telah memberikan perhatian besar bagi pengembangannya.

Sesuai definisi pembangunan oleh Todaro bahwa Pembangunan dapat juga diartikan sebagai suatu proses multidimensional yang mencakup berbagai perubahan mendasar atas struktur sosial, sikap – sikap masyarakat, dan institusi – institusi nasional, disamping tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ekonomi, penanganan ketimpangan serta pengentasan kemiskinan (Todaro : 2004 : 19), maka usaha kecil dan menengah (UKM) merupakan solusi yang terbaik dikarenakan dapat menciptakan kesempatan kerja yang pada akhirnya dapat mengatasi masalah pengangguran.

(11)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

besar membutuhkan pekerja dengan pendidikan formal yang tinggi dan pengalaman kerja yang cukup. Sementara tingkat pendidikan di Indonesia tergolong rendah. Sehingga arus jumlah penduduk yang memiliki tingkat pendidikan formal rendah, tetapi membutuhkan pekerjaan dapat ditampung untuk bekerja pada sektor usaha kecil dan menengah.

Selain itu, sektor usaha ini mempunyai peluang pasar yang besar, dikarenakan selalu ada pasar bagi produksi barang dan jasa mereka mengingat sektor usaha kecil menengah dan koperasi ini merupakan penghasil barang dan jasa khususnya bagi masyarakat golongan menengah kebawah dengan daya beli yang rendah.

Kelebihan yang lain adalah, sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM) mampu bertahan disaat krisis disebabkan modal usahanya adalah dari modal sendiri bukan pinjaman, akan tetapi kelebihan tersebut jugalah yang merupakan kelemahan dari sektor usaha ini untuk berkembang dikarenakan modal sendiri yang umumnya terbatas bahkan kurang sehingga sektor ini selalu terjebak dalam lingkaran setan dan sullit untuk berkembang. Belum lagi masalah manajemen dan pendidikan, lemahnya pemanfaatan informasi dan teknologi, kurang mampu dalam pembentukan organisasi, dan lemah dalam pembentukan jaringan usaha, serta akses pasar yang minim merupakan factor-faktor penghambat dalam keberhasila usaha kecil menengah ini.

(12)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

koperasi dimana masih dijumpai keterbatasan akses usaha kecil menengah dan koperasi terhadap sumber modal untuk pengembangan usahanya.

Dalam hal ini BUMN ditunjuk sebagai pelaksana program kemitraan dikarenakan seluruh atau sebagian besar modalnya berasal dari kekayaan negara yang dipisahkan, dan merupakan salah satu pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian nasional disamping koperasi dan usaha swasta. Disamping itu juga BUMN merupakan penghasil barang dan jasa untuk kemakmuran masyarakat dan memiliki peran yang strategis dalam membantu pembinaan dan pengembangan usaha swasta dan koperasi yang berskala kecil.

Berdasarkan uraian tersebut maka penulis tertarik untuk mengkaji bagaimana pelaksanaan program kemitraan oleh salah satu BUMN dalam hal ini PTPN III Kebun Bangun serta bagaimana pengaruh pelaksanaan program tersebut terhadap pendapatan serta penyerapan tenaga kerja Usaha Kecil dan menengah khususnya unit usaha yang merupakan mitra binaan PTPN III Kebun Bangun, sehingga penulis mengangkat judul : “ANALISIS PENGARUH PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN TERHADAP PERKEMBANGAN USAHA KECIL DAN MENENGAH MITRA BINAAN PTPN III KEBUN BANGUN”.

1. 2 Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian yang dikemukakan diatas, maka penulis mencoba merumuskan masalah sebagai berikut :

(13)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

2. Bagaimana jumlah tenaga kerja yang diserap oleh UKM sebelum dan sesudah menjadi mitra binaan PTPN III Kebun Bangun.

1. 3 Hipotesa

Hipotesa adalah kesimpulan sementara mengenai suatu permasalahan dimana kebenarannya harus dibuktikan lebih lanjut. Berdasarkan perumusan masalah yang dikemukan diatas, maka penulis membuat hipotesis sebagai berikut: 1. Ada perbedaan jumlah pendapatan para UKM sebelum dan sesudah manjadi

mitra binaan PTPN III Kebun Bangun.

2. Terdapat perbedaan jumlah tenaga kerja yang diserap oleh para UKM sebelum dan sesudah menjadi mitra binaan PTPN III Kebun Bangun.

1. 4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan program kemitraan oleh PTPN III Kebun Bangun didalam penyaluran kreditnya untuk UKM.

2. Menganalisa pengaruh pelaksanaan program kemitraan terhadap pendapatan UKM mitra binaan PTPN III Kebun Bangun.

(14)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

1. 5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini antara lain adalah :

1. Sebagai bahan masukan bagi PTPN III Kebun Bangun dalam rangka pengambilan keputusan khususnya dalam pengembanngan Usaha Kecil dan Menengah mitra binaan PTPN III Kebun Bangun.

2. Sebagai bahan studi dan tambahan literatur bagi mahasiswa/mahasiswi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara khususnya bagi mahasiswa Departemen Ekonomi Pembangunan.

(15)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

2. 1 Program Kemitraan 2. 1. 1 Latar Belakang

Sesuai dengan uraian pada pendahuluan maka munculnya program kemitraan ini merupakan tindak lanjut dari peraturan pemerintah dan keputusan menteri keuangan sebelumnya dimana keputusan dan peraturan tersebut belum dapat memenuhi masyarakat pelaku usaha kecil dan kebutuhan pengelola dalam melaksanakan program.

Beberapa bentuk peraturan dan keputusan menteri keuangan sebelumnya antara lain :

• Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun 1983, yang mengamanatkan BUMN untuk turut serta membantu pengembangan usaha kecil.

• Keputusan Menteri Keuangan Nomor 1232/KMK.013/1989 tentang pedoman petunjuk pelaksanaan pembinaan usaha kecil oleh BUMN.

• Keputusan Menteri Keuangan Nomor 316/KMK.016/1994 tanggal 27 Juni 1994 tentang pedoman pembinaan usaha kecil dan koperasi melalui pemanfaatan dana dari bagian laba Badan Usaha Milik Negara.

(16)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

• Keputusan Menteri Keuangan Nomor 266/KMK.016/1997 tanggal 11 Juni 1997 tentang Perubahan pasal 1 Keputusan Menteri Keuangan Nomor 316/KMK.016/1994 tentang pedoman pembinaan usaha kecil dan koperasi melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN.

• Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia/Kepala Badan Pembina Badan Usaha milik Negara Nomor Kep-197/M-PBUMN/1999 tanggal 29 Juli 1999.

• Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia/Kepala Badan Pembina Badan Usaha Milik Negara Nomor Kep-216/M-PBUMN/1999 tanggal 28 September 1999.

Seiring dengan pertumbuhan dan perkembangan ekonomi masyarakat yang dinamis maka pada tanggal 17 Juni 2003 diterbitkan Keputusan Menteri BUMN Nomor Kep-23/MBU/2003 Tentang Program Kemitraan BUMN dengan usaha kecil dan Program Bina Lingkungan (PKBL) yang mengatur kemitraan BUMN dengan Usaha Kecil dan pelaksanaan bina lingkungan yang lebih komprehensif dan sesuai dengan perkembangan ekonomi dan kondisi sosial masyarakat sekitar BUMN.

2. 1. 2 Pengertian BUMN, Program Kemitraan, Usaha Kecil dan Menengah, Unit Program Kemitraan, Mitra Binaan, BUMN Pembina.

(17)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

b. Program Kemitraan adalah program untuk meningkatkan kemampuan usaha kecil agar menjadi tangguh dan mandiri melalui pemanfaatan dana dari bagian laba BUMN. (Pasal 1 KEPMEN BUMN No: KEP/MBU/2003) c. Usaha Kecil dan Menengah

Ada dua aspek yang dapat dipergunakan untuk menjelaskan definisi UKM yaitu aspek penyerapan tenaga kerja dan aspek pengelompokan perusahaan ditinjau dari segi kekayaan perusahaan.

Definisi UKM dari segi kekayaan perusahaan adalah :

• Menurut UU No. 10 tahun 1999 yang dimaksud dengan usaha kecil dan menengah adalah usaha yang mempunyai kekayaan bersih lebih besar dari Rp 200 juta sampai dengan maksimum Rp 10 milyar.

• Berdasarkan SK Menteri Deperindag No. 589 tahun 1999 usaha kecil menengah adalah usaha yang mempunyai nilai investasi seluruhnya sampai dengan Rp 1 milyar tidak termasuk tanah dan bangunan.

• Bank Indonesia menentukan batas teertinggi dari investasi, diluar tanah dan bangunan sebesar Rp 600 juta bagi pengertian industri kecil. Sedangakan definisi UKM dari segi tenaga kerja adalah :

• Menurut BPS Indonesia kriteria usaha kecil adalah jika karyawannya 5-19 orang jika kurang dari 5 karyawan digolongkan dalam usaha rumah tangga, dan usaha menengah terdiri atas 20-29 karyawan.

(18)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

Tabel 2. 1

Pengelompokkan Kegiatan Usaha Ditinjau dari Jumlah pekerja Usaha - Kecil I – Kecil II

- Kecil II – Kecil III

1-9 pekerja 10-19 pekerja Usaha Menengah Besar – Kecil

Kecil – Menengah Menengah – menengah Besar menengah Sumber: Anderson, Tommy D (1987), profit in small firm, schooll of

economics University of Gothenberg, Sweden.

Harmein Nst, Baren Ratur Sembiring, Bahri Sayono, Suadi, Rini, Pengembangan Kewirausahaan, 1997, mengungkapkan bahwa batasan perusahaan kecil menurut beberapa instansi antara lain :

Tabel 2. 2

Batasan Pengertian Usaha kecil Menurut Beberapa Instansi Instansi Batasan Pengusaha

Kecil

Keterangan

Dep. Perindustrian Asset Rp 600 juta Diluar tanah dan bangunan Dep. Keuangan Asset Rp 300 juta

Dep. Perdagangan Asset Rp 25 juta Bank Indonesia Asset Rp 600 juta

Badan Pusat Statistik Pengusaha Informal TK 1 s/d 4 orang Pengusaha Kecil TK 5 s/d 9 orang UU RI No. 9 Tahun

1995 Depkop& PKK

Asset ≤ Rp 200 juta Diluar tanah dan banguna

(19)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

d. Unit Program Kemitraan

Berdasarkan pasal 1 KEP-236/MBU/2003 poin 6 yang dimaksudkan dengan unit program kemitraan adalah unit organisasi khusus yang mengelola program kemitraan yang merupakan bagian dari organisasi BUMN Pembina serta bertanggung jawab langsung kepada Direksi BUMN Pembina

e. Mitra Binaan

Definisi mitra binaan berdasarkan Kepmen No. Kep-236/MBU/2003 pasal 1 yaitu usaha kecil yang mendapatkan pinjaman dari program kemitraan. f. BUMN Pembina

BUMN Pembina adalah BUMN yang melaksankan Program Kemitraan.

2. 1. 3 Pelaksanaan Program Kemitraan Berdasarkan Kepmen BUMN No. Kep.236/MBU/2003 dan SE Kementrian BUMN No. SE-433/MBU/2003

Agar tujuan pelaksanaan program kemitraan dapat tercapai maka unit program kemitraan sekurang-kurangnya melakukan fungsi pembinaan, evaluasi, penyaluran, penagihan, pelatihan, monitoring, promosi, fungsi administrasi dan keuangan.

(20)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

ditetapkan dalam rapat direksi. Karyawan yang ditunjuk untuk menangani unit program kemitraan memiliki hak dan kewajiban yang sama dengan karyawan lain di BUMN Pembina yang bersangkutan.

Bentuk program kemitraan :

1. Pemberian pinjaman dalam bentuk :

• Pinjaman untuk modal kerja dan atau untuk pembelian barang-barang modal (aktiva tetap produktif) seperti mesin dan alat produksi, alat bantu produksi, dan lain sebagainya yang dapat meningkatkan produksi dan penjualan produk mitraan.

• Pinjaman khusus yaitu pemberian pinjaman yang dapat diberikan oleh BUMN Pembina yang bersifat jangka pendek dengan waktu maksimum satu tahun serta dengan nilai pinjaman yang cukup material bagi mitra binaan.

• Hibah dalam bentuk :

 Meningkatkan ketrampilan manajerial dan tehnik produksi atau pengolahan,

 Meningkatkan pengendalian mutu produksi  Meningkatkan pemenuhan standarisasi teknologi  Meningkatkan rancang bangun dan perekayasaan

(21)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

penyuluh yang berasal dari lembaga pendidikan atau pelatihan swasta professional maupun perguruan tinggi

Jangka waktu atau masa pembinaan untuk mitra binaan dapat dilakukan terus-menerus sampai mitra binaan tersebut menjadi tangguh, mandiri, dan bankable (dapat diberi pinjaman).

2. Beban Operasional.

Untuk mendukung pelaksanaan program kemitraan, disediakan dana operasional yag bersumber dari hasil penyumbangan dana kemitraan (bukan dari pokok dan penyisihan laba BUMN). Dana operasional tersebut dapat digunakan untuk operasional yang meliputi, antara lain :

• Kegiatan pembinaan

 Beban perjalanan dinas petugas atau pengelola dalam rangka survey lokasi usaha mitra binaan, monitoring atau evaluasi perkembangan usaha mitra binaan, dan kegiatan penagihan pinjaman.

 Beban upah tenaga harian atau honorer yang membantu pelaksanaan program kemitraan.

• Beban kegiatan karyawan unit Program Kemitraan yaitu beban yng berkaitan dengan peningkatan pengetahuan dan ketrampilan karyawan dalam melaksanakan fungsi Pembina, fungsi administrasi, dan keuangan.

• Beban administrasi meliputi beban administrasi bank, beban surat-menyurat, dan sejenisnya.

(22)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

• Pengadaan kendaraan bermotor untuk menunjang kegiatan operasional, yang pengadaannya disesuaikan dengan kondisi dana operasional.

Realisasi pengadaan inventaris dan kendaraan bermotor dicatat dan dibukukan sebagai aktiva tetap dalam Neraca Program Kemitraan. Sedangkan rencana penggunaan dana operasional dijabarkan secara terperinci dalam RKA Program Kemitraan. Usaha penghapusan pembukuan aktiva tetap diusulkan dalam RKA Program Kemitraan.

3. Penanganan Pinjaman Bermasalah

Pelaksanaan pemindahan pencatatan pinjaman macet yang telah melalui proses pemulihan kedalam pos pinjaman bermasalah dilakukan dalam satu tahun setelah pinjaman dikategorikan macet.

Pinjaman bermasalah yang akan dihapus bukukan terlebih dahulu diusulkan kepada Menteri/RUPS melalui mekanisme Rencana Kerja dan Anggaran (RKA) Program Kemitraan.

4. Prioritas program kemitraan

• Program kemitraan ditujukan terutama bagi usaha kecil yang belum memiliki kemampuan akses perbankan.

(23)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

5. Tingkat bunga pinjaman

Tingkat bunga yang dikenakan kepada mitra binaan bersifat regresif proporsional, yaitu semakin besar jumlah pinjaman semakin besar pula tingkat bunga yang dikenakan dengan batasan sebagai berikut :

Tabel 2. 3

Jumlah pinjaman dan Tingkat Bunga

No Jumlah Pinjaman yang Diberikan Tingkat Bunga

a s/d Rp 10.000.000 6 %

b > Rp 10.000.000 s/d Rp 30.000.000 8 % c > Rp 30.000.000 s/d Rp 50.000.000 10 %

d Diatas Rp 50.0000.000 12 %

Sumber: Surat Edaran Menteri BUMN No. SE-433/MBU/2003

Penetapan bunga pinjaman dihitung dengan sistem bunga efektif, atau dapat juga dihitung dengan sistem flat atau sistem bagi hasil sepanjang nilainya setara dengan bunga efektif.

Tingkat bunga yang diperhitungkan sebelum ketetapan (keputusan) ini tetap berlaku sampai dengan berakhirnya masa pinjaman. Apabila masa pinjaman telah berakhir namun mitra binaan belum melunasi pinjamannya, maka tingkat bunga atas sisa pinjaman tersebut disesuaikan dengan ketetapan ini.

6. Pelaksanaan program kemitraan oleh BUMN Pembina.

(24)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

Pelaksanaan Program Kemitraan bagi BUMN berpedoman pada RKA program kemitraan yang telah disetujui oleh Komisaris sedangkan sumber pendanaannya berasal dari laba bersih setelah pajak yang besarnya ditetapkan RUPS.

BUMN Pembina mempunyai beberapa kewajiban sebagai berikut : • Menbentuk unit program kemitraan.

• Menyusun Standart Operating Procedure (SOP) untuk pelaksanaa program kemitraan yang dituangkan dalam surat keputusan Direksi.

• Menyusun rencana kerja dan anggaran kerja program kemitraan.

• Melakukan evaluasi dan seleksi atas kelayakan usaha dan menetapkan calon mitra binan secara langsung.

• Menyiapkan dan menyalurkan dana program kemitraan kepada mitra binaan kepada masyarakat.

• Melakukan pemantauan dan pembinaan terhadap mitra binaan. • Mengadministrasikan kegitan pembinaan.

• Melakukan pembukuann atas program kemitraan

• Menyampaikan laporan pelaksanaan program kemitraan yang meliputi laporan berkala baik triwulan maupun tahunan kepada Menteri.

• Menyampaikan laporan berkala baik triwulan maupun tahunan kepada kordinator BUMN Pembina diwilayah masing-masing.

2. 2 Posisi UKM

(25)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

perekonomian berupa penyerapan tenaga kerja, disamping itu mereka juga memberikan kontribusi dalam penciptaan nilai tambah dan devisa ekspor non migas meskipun nilainya relative kecil. Sehingga kegiatan ini merupakan motor penggerak ekonomi kerakyatan yang menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kegiatan ekonomi nasional.

Beberapa bentuk kegiatan UKM ini terdiri dari berbagai sektor mulai dari produksi dan perdagangan komoditi seperti makanan, pakaian, keperluan rumah tangga, keperluan dapur, cendramata sampai pada mesin-mesin peralatan produksi skala kecil. Beberapa industri skala kecil yang termasuk UKM memasarkan produknya tidak hanya di dalam negeri saja tetapi sampai ke luar negeri, bahkan ada yang melakukan kontak dengan usaha besar. Teknologi yang digunakan adalah teknologi sederhana sampai madya, penerapan manajemen sederhana, sebagian belum berbadan hukum serta memiliki keterbatasan modal, kemampuan dan ketrampilan, wawasan bisnis dan kewirausahaan.

Kondisi usaha kecil dan menengah yang ada di Indonesia saat ini terdapat sebanyak 42 juta usaha mikro dan kecil 80 % diantaranya bergerak dibidang pertanian. Sementara sektor menengah berjumlah 60 ribu usaha, dan sektor besar hanya berjumlah sekitar 2.518 unit usaha.

2. 3 Kekuatan, kelemahan, Peluang, Tantangan Pegembangan, serta Permasalahan yang Dihadapi UKM Industri dan Perdagangan

(26)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

dalam rangka mewujudkan pemerataan pembangunan melalui perluasan lapangan kerja dan peningkatan pendapatan pengusaha menengah dan terwujudnya usaha yang makin tangguh dan mandiri sehingga pelaku ekonomi tersebut dapat berperan dalam perekonomian nasional, meningkatkan daya saing pengusaha nasioanal di pasar dunia, serta seimbangnnya persebaran investasi antar sektor dan antar golongan.

Untuk mewujudkan hal tersebut maka harus diketahui kekuatan, kelemhan, peluang serta tantangan pengembangan UKM. Secara garis besar berbagai kekuatan, kelemahan, peluang serta tantangan yamg dihadapi oleh UKM pada masa-masa mendatang antara lain :

a. Kekuatan UKM

UKM memiliki beberapa kekuatan potensial yang merupakan andalan yang menjadi basis pengembangan pada masa yang akan datang adalah :

• Penyediaan lapangan kerja. Peran UKM dalam penyerapan tenaga kerja patut diperhitungkan, diperkirakan mampu menyerap sampai dengan 50 % tenaga kerja yang teersedia.

• Sumber wirausaha baru. Keberadaan UKM selama ini terbukti dapat mendukung tumbuh kembangnya usaha baru.

• Memiliki segmen pasar yang unik.

• Melaksanakan manajemen sederhana dan fleksibel terhadap perubahan pasar.

(27)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

Selain memanfaatkan limbah atau hasil sampinng dari industri besar atau industri lainnya.

• Memiliki potensi untuk berkembang. Berbagai upaya pembinaan yang dilaksanakan menunjukkan hasil yang menggambarkan bahwa UKM mampu untuk dikembangkan lebih jauh dan mampu untuk mengembangkan sektor-sektor lain yang terkait.

b. Kelemahan UKM.

Beberapa kelemahan UKM antara lain :

• Masih terbatasnya kemampuan sumber daya manusia.

• Kendala pemasaran produk. Sebagian besar pengusaha UKM lebih memprioritaskan pada aspek produksi sedangkan fungsi-fungsi pemasaran kurang mampu dalam mengakses, khususnya dalam informasi pasar dan jaringann pasar, sehinnga sebagian besar hanya berfungsi sebagai tukang saja.

• Kecendrungan konsumen yang belum mempercayai mutu produk UKM. • Sangat terbatasnaya institusi pemasaran bersama. Sebagian besar UKM

memanfaatkan modal sendri dalam jumlah yang relatif kecil. Disamping itu mereka menjual produknya secara pesanan dan banyak terjadi penundaan pembayaran.

c. Tantangan UKM

(28)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

• Penberlakuan berbagai standar nasional maupun internasional. Perubahan tatanan ekonomi dunia cenderung menyebabkann pasar bersifat resistensi dan proteksi antara lain dengan diberlakukannya berbagai standar antara lain ISO 9000, ISO 14000, hak atas kekayaan intelektual, dan lain-lain. d. Peluang UKM

Disamping berbagai tantangan tersebut, terbuka peluang yang cukup besar untuk mendorong dan mempercepat pengembanngan industri termasuk usaha kecil dan menengah termasuk :

• Indonesia merupakan pasar yang besar. Indonesia sebagai negara kepulauan dan memiliki jumlah penduduk yang besar merupakan peluang pasar yang dimanfaatkan sebagai lahan usaha.

• Melimpahnya sumber daya alam. Potensi dalam negeri berupa sumber daya alam yang dapat diolah dengan memanfaatkan teknologi yang dimiliki serta dengan ketrampilan sumber daya manusia yang ada merupakan peluang yang harus disiasati untuk menjadi keunggulan kompetitif.

• Perubahan tatanan ekonomi dunia. Kondisi ini mendorong terciptanya penyatuan ekonomi dunia pasar yang semakin terbuka dan kompetisi yang sehat. Hal ini menjadi peluang bagi UKM untuk lebih meningkatkan ekspor, mutu produk serta jenis produk yang lebih baik.

e. Masalah yang dihadapi UKM

(29)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009 • Perizinan.

Prosedur perizinan di berbagai instansi masih belum transparan, birokratif dan berbagai jenis pungutan yang berakibat biaya produksi menjadi tinggi.

• Permodalan.

Skim khusus untuk permodalan UKM masih harus diperjelas, terutama dengan tidak adanya kredit program. Dana dimasyarakat berupa dana bergulir terbatas dibandingkann dengan jumlah yang dibutuhkan, dan pengelolaan sering menjadi masalah. Dalam pengembangan wirausaha baru tidak ada skim khusus untuk usaha untuk UKM. Demikian pula kenyataan di lapangan menunjukkan bahwa peraturan kredit perbankan cenderung sulit dijangkau oleh UKM.

• Peraturan.

Peraturan-peraturan yang terkait dengan pengembangan bisnis, walaupun bukan secara khusus untuk UKM, secara umum kenyataannya membawa dampak pada pengembangan UKM.

• Masalah Internal Perusahaan

(30)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009 • Pemasaran

Hanya sebagian kecil saja produk UKM yang mampu menembus pasar ekspor. Keterbatasan wawasan bisnis, kurangnya pengetahuan, prosedur perdagangan, kurangnya sarana dan prasarana, kurang mampu memiliki lokasi pemasaran yang potensial karena sudah dikuasai oleh pemodal yang kuat, mutu produk yang belum stabil dan lain-lain.

• Masalah desain.

Salah satu kekuatan produk UKM adalah memiliki desain khas, kelenturan perubahan desain yang tinggi, masalah yang dihadapi pada umumnya adalah bahwa akses ke desain yang terkesan makin lemah, peniruan desain dan kurang mampu menguasai teknologi desain.

2. 4 Kontribusi UKM Terhadap Penyerapan Tenaga Kerja

Menurut Payman J. simanjuntak Sumber Daya Manusia (SDM) mempunnyai dua pengertian yaitu pertama, Sumber Daya Manusia mengandung pengertian usaha kerja atau jasa yang dapat diberikan dalam proses produksi, sedangkan pengertian yang kedua adalah menyangkut manusia yang mampu bekerja untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut.

(31)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

menganggur dan mencari pekerjaan. Sedangkan kelompok bukan angkatan kerja terdiri dari golongan yang bersekolah, golongan yang mengurus rumah tangga, dan golongan yang menerima pendapatan.

Yang dimaksud dengan Pasar Kerja adalah proses terjadinya penempatan atas hubungan kerja melalui penyediaan dan permintaan tenaga kerja.

Penyediaan atau supply tenaga kerja adalah jumlah orang yang menawarkan jasanya untuk proses produksi. Diantara mereka sebagaian sudah aktif dalam kegiatannya yang menghasilkan barang dan jasa. Mereka dinamakan golongan yang bekerja atau employed persons. Sebagian lain tergolong yang siap atau penganggur. Jumlah yang bekerja dan pencari kerja dinamakan angkatan kerja.

Produktivitas tenaga kerja mempengaruhi penyediaan tenaga kerja. Produktivitas mengandung pengertian filosofis-kualitatif dan kuantitatif-teknis operasional. Secara filosofis-kualitatif, produktivitas mengandung pandangan

Tenaga Kerja = Angkatan Kerja + Bukan Angkatan Kerja

Penyediaan Tenaga kerja = Angkatan Kerja =Supply Tenaga Kerja

(32)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

hidup dan sikap mental yang selalu berusaha untuk meningkatkan mutu kehidupan.

Pandangan hidup demikian mendorong manusia untuk tidak cepat merasa puas, akan tetapi terus mengembangkan diri dan meningkatkan kemampuan kerja. Sedangkan definisi kuantitatif, produktivitas merupakan perbandingan antara hasil yang dicapai dengan keseluruhan sumber daya yang dipergunakan persatuan waktu.

Peningkatan produktivitas dapat terwujud dalam empat bentuk yaitu :

• Jumlah produksi yang sama diperoleh dengan menggunakan sumber daya yang lebih sedikit.

• Jumlah produksi yang lebih besar dicapai dengan menggunakan sumber daya yang kurang.

• Jumlah produksi yang lebih besar dicapai dengan menggunakan sumber daya yang sama.

• Jumlah produksi yang jauh lebih besar diperoleh dengan pertambahan sumber daya yang relatif lebih kecil.

Sumber daya masukan dapat terdiri dari beberapa factor produksi seperti tanah, gedung, mesin, peralatan, bahan mentah, dan sumber daya manusia itu sendiri. Dalam hal ini, peningkatan produktivitas manusia merupakan sasaran strategis karena peningkatan produktivitas faktor-faktor lain sangat tergantung pada kemampuan manusia untuk memanfaatkannya.

(33)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

• Yang menyangkut kualitas dan kemampuan fisik pekerja • Sarana pendukung

• Suprasarana

Kualitas dan kemampuan karyawan dipengaruhi oleh tingkat pendidikan, motivasi kerja, etos kerja, mental dan kemampuan fisik pekerja yang bersangkutan.

Sarana pendukung untuk peningkatan produktivitas kerja karyawan perusahaan dikelompokkan pada dua golongan, yaitu :

• Menyangkut lingkungan kerja, termasuk teknologi dan cara produksi, sarana dan peralatan produksi yang dipergunakan, tingkat keselamatan dan kesehatan kerja serta suasana dalam lingkungan kerja itu sendiri.

• Menyangkut kesejahteraan pekerja yang tercermin dalam sistem pengupahan, jaminan sosial, serta jaminan kelangsungan kerja.

(34)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

Peningkatan Produktivitas Pekerja di Perusahaan

Supra Sarana • Kebijakan Pemerintah Hubungan Industrial Manajemen

Pendidikan Latihan Etos Kerja Motivasi Kerja Sikap Mental Fisik

• Keselamatan dan kesehatan kerja

Sarana produksi Teknologi

Sumber : Payman Simanjuntak, Pengantar Ekonomi Sumber Daya Manusia, 1998 Gambar 2. 1

Jumlah orang yang bekerja tergantung dari besarnya permintaan dalam masyarakat. Permintaan teersebut dipengaruhi oleh kegiatan ekonomi dan tingkat upah.

Penganggur adalah orang yang tidak bekerja sama sekali atau bekerja kurang dari dua hari selama seminggu sebelum pencacahan dan berusaha memperoleh

(35)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

pekerjaan. Tingkat pengangguran adalah perbandingan jumlah penganggur dengan jumlah angkatan kerja, dinyatakan dalam persen.

Penyerapan tenaga kerja berarti jumlah tenaga kerja yang dapat diserap oleh tiap sektor. Penduduk yang bekerja terserap di berbagai sektor. Sektor yang memperkerjakan banyak oranng umumnya menghasilkan barang dan jasa yang relatif besar. Untuk wilayah Sumatera Utara berdasarkan data BPS tahun 2007 lapangan pekerjaan utama masih didominasi oleh sektor pertanian yang mencapai 56,03 %, disusul sektor perdagangan 16,69 %, sektor jasa 10,24 %, dan sektor industri hanya sekitar 6 %.

Data Bank Indonesia menyebutkan bahwa kontribusi UKM terhadap PDB (tanpa migas) sekitar 41,25 % dari PDB (migas). Dari total pertumbuhan PDB tahun 2007 sebesar 4,1 %. 2,4 % diantaranya merupakan kontribusi UKM dan pada 2007 UKM mampu menyerap tenaga kerja 68,28 juta tenaga kerja atau sekitar 88,7 % dari seluruh tenaga kerja yang ada.

2. 5 Program Kemitraan Sebagai Wadah Pengembangan UKM

Kemitraan merupakan hubungan kerjasama usaha di berbagai pihak yang sinergis, bersifat sukarela, dan berdasarkan prinsip saling membutuhkan, saling mendukung, dan saling menguntungkan dengan disertai pembinaan dan pengembangan UKM oleh usaha besar. Salah satu bentuk kemitraan usaha yang melibatkan UKM dengan usaha besar adalah production linkage. Dimana disini

(36)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

UKM sebagai pemasok bahan baku dan penolong dalam rangka mengurangi ketergantungan import.

The Kian Wie (1992) menyatakan bahwa ada 10 bentuk keterkaitan langsung pemasok (UKM) dan perusahaan besar yaitu melalui produksi, lokasi yang berdekatan, informasi yang jelas mengenai pesanan, bantuan teknis tentang informasi ciri dan mutu komponen, bantuan hibah keuangan atau pinjaman lunak, pembelian bahan baku, manajerial, penetapan harga, bantuan distribusi dan diversifikasi dalam rangka memperkuat keuangan. Akan tetapi, keterkaitan tersebut harus bersifat mendidik untuk bisa mandiri sehingga UKM dapat meningkatkan daya saingnya.

Didalam dunia bisnis berkembang beberapa pola kemitraan usaha antara lain : pertama, Inti-Plasma. Inti berfungsi melakukan pembinaan, penyediaan sarana produksi, bimbingan teknis dan pemasaran, sedangkan plasma melakukan fungsi produksi.

Kedua, sub-kontrak. Pola ini merujuk pada usaha kecil memproduksi

komponen yang diperlukan oleh usaha menengah dan besar sebagai bagian dari produksinya. Sedangkan usaha menengah dan besar berfungsi melakukan pembelian komponen dari usaha kecil untuk keperluan produksinya. Pola ini didorong oleh ketentuan dan peraturan yang ditetapkan untuk menyelamatkan usaha kecil sebagai bagian yang tidak terpisahkan, pola ini lebih sederhana dan mudah diterapkan bila didukung oleh suatu aturan yang jelas dari pemerintah.

Ketiga, Dagang Umum. Pada pola ini usaha menengah dan besar

(37)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

usaha menengah dan besar. Pola ini dilakukan dalam dunia bisnis atas dasar saling menguntungkan.

Keempat, Waralaba. Pemberian waralaba memberikan hak penguasaan

lisensi merk dagang dan saluran distribusi perusahaannya kepada penerima waralaba dengan bantuan bimbingan manajemen. Pada prinsipnya pola ini banyak digunakan dalam dunia bisnis terutama bagi merek-merek terkenal dan dikonsumsi banyak orang. Hampir setiap celah bisnis dapat menggunakan pola ini seperti fast food, industri kimia, obat-obatan dan industri jasa lainnya.

Pola ini secara bisnis lebih menjamin keberhasilan, namun dalam jangka panjang pola ini dapat menguras devisa negara sangat besar karena royalty yang dibayar secara totalitas sangatlah besar.

Kelima, keagenan, pada pola ini usaha kecil diberikan hak khusus untuk

memasarkan jasa usaha menengah dan besar. Kelima pola tersebut didasarkan pada peraturan pemerintah Nomor 44 tahun 1997 tentang kemitraan dan Surat Keputusan Bersama Nomor 22/SKB 1998 dan Nomor 07/SKB/VII 1998.

Pemerintah menawarkan konsep Bussiness Development Service (BDS) perguruan tinggi, yayasan dalam perusahaan maupun lembaga swadaya masyarakat dan lembaga non pemerintah

(38)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

(39)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

Metodologi penelitian adalah langkah dan prosedur yang akan dilakukan dalam pengumpulan data atau informasi empiris guna memecahkan permasalahan dan menguji hipotesa penelitian. Dalam mengumpulkan data yang diperlukan untuk menyusun skripsi ini, penulis menggunakan metodologi penelitian berikut :

3. 1 Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan pada PTPN III Kebun Bangun yaitu sebuah perusahaan yang bergerak dibidang perkebunan. PTPN III Kebun Bangun merupakan salah satu BUMN yang ditunjuk untuk melaksanakan program kemitraan oleh Kementrian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

3. 2 Jenis dan Sumber Data

(40)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

3.3 Metode Analisis

Untuk mengetahui pengaruh program kemitraan terhadap perkembangan UKM mitra binaan PTPN III Kebun Bangun, penulis menggunakan metode

pre-test dan post pre-test one group design (desain 2). Adapun dalam kasus ini yang akan

diuji dengan Uji t-test adalah pendapatan dan penyerapan jumlah tenaga kerja UKM mitra binaan PTPN III Kebun Bangun.

Uji t-test ini dilakukan pengujian sebanyak 2 kali yaitu sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen yang mana dalam hal ini eksperimen tersebut ialah menjadi mitra binaan PTPN III Kebun Bangun.

Observasi sebelum menjadi mitra binaan PTPN III Kebun Bangun disebut

pre-test dan observasi sesudah menjadi mitra binaan PTPN III Kebun Bangun

post-test.

Adapun rumus dari Uji t-test adalah :

t =

d = jumlah kuadrat deviasi

N = subjek pada sample

(41)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

1. Menentukan Hipotesa

Hipotesa yang disusun adalah hipotesa nol (Ho) dan hipotesa alternative (Ha). Hipotesa nol menyatakan bahwa tidak ada perbedaan antara sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Sedangkan hipotesa alternative menyatakan bahwa ada perbedaan antara sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen.

Hipotesa selanjutnya dinyatakan sebagai berikut : Ho : fo = fe

Ha : fo ≠ fe

2. Menentukan taraf nyata dan nilai kritis

Taraf nyata adalah daya toleransi kita terhadap kemungkinan kesalahan. Taraf nyata biasanya berkisar antara 1% sampai 10%.

Untuk menentukan nilai kritis dengan tabel distribusi t diperlukan derajat bebas (df), dimana df = N – 1. Nilai N adalah kategori atau sampel.

3. Uji statistik t-test.

Hipotesa yang diuji adalah apakah ada perbedaan sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen. Dengan rumus Uji t-test yaitu :

t =

4. Menentukan Daerah Keputusan

(42)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

atau lebih kecil dari nilai Uji t kritis. Jika nilai Uji t hitung lebih besar dari Uji t kritis, maka Ho ditolak dan Ha diterima.

5. Menentukan Keputusan.

Langkah kelima adalah menentukan keputusan. Berdasarkan aturan pada langkah keempat dan dengan melihat hasil perhitungan yang ada maka dapat diketahui apakah keputusan yang akan diambil untuk kasus yang dibahas.

3. 4 Definisi Operasional

1. Pendapatan UKM merupakan hasil pendapatan bersih dari mitra binaan PTPN III Kebun Bangun.

(43)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

4. 1 GAMBARAN UMUM PTPN III KEBUN BANGUN

Pengelolaan Perseroan Terbatas merupakan salah satu perusahaan milik negara yang bergerak di bidang perkebunan yang diberikan dari proses penyerahan milik Belanda pada tahun 1957. Pada tahun1961 dilakukan suatu penggabungan ke dalam organisasi perusahaan perkebunan negara Sumatera Utara (PPN Sumut III).

Karena tanaman yang diproduksi hanya karet maka pada tahun 1963 nama PPN tersebut diganti menjadi Perusahaan Perkebunan Negara Karet IV (PPN Karet IV). Pada tahun 1968-1974 nama perusahaan tersebut diganti menjadi Perusahaan Negara Perkebunan IV (PPN IV). Karena adanya pengalihan terhadap perubahan struktur direksi pada perkebunan Bangun, maka pada tahun 1974-1996 perusahana tersebut berganti nama menjadi Perseroan Terbatas Perkebunan IV Gunung Pamela, dan pada tahun 1996- sekarang perusahaan tersebut bernama PTPN III yang berpusat di Jalan sei Batang Hari No.2 Medan, dimana Kebun Bangun menjadi salah satu unit kebunnya.

(44)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

Luas Hak Guna Usaha (HGU) Kebun Bangun seluas 3.967,20 Ha yang ditanami dengan 2 komoditi yaitu karet dan kelapa sawit dengan komposisi areal karet seluas 1.447,87 Ha, kelapa sawit seluas 1.401,28 Ha serta areal lain seluas 1.118,05 Ha.

Perkebunan ini terdiri dari 4 Afdeling dimana Afdeling I, II, dan III berada di Kebun Bangun dan Afdeling IV berada di Kebun Simbolon dengan luas masing-masing Afdeling :

• Afdeling I memiliki luas 759,69 Ha dengan luas kebun karet 432,21 Ha dan luas kebun kelapa sawit 327,48 Ha.

• Afdeling II memiliki luas 696,25 Ha dengan luas kebun karet 464,10 Ha, luas bibitan karet 14,30 Ha, dan luas kebun kelapa sawit 217,85 Ha.

• Afdeling III memiliki luas 752,70 Ha dengan luas kebun karet 110,05 Ha dan luas kebun kelapa sawit 642,65 Ha.

• Afdeling IV memiliki luas 640,51 Ha dengan luas kebun karet 213,30 Ha dan luas kebunn sawit 427,21 Ha.

Kebun bangun tidak memiliki sarana pabrik, karenanya hasil produksi Kebun Bangun untuk komoditi karet dikirim ke Kebun Bandar Betsy sedangkan untuk komoditi kelapa sawit dikirim ke Kebun Sei Mangke i.

Kebun Bangun memiliki beberapa fasilitas dan sarana yang tersedia bagi karyawan maupun masyarakat setempat. Fasilitas dan sarana tersebut terdiri dari koperasi, perumahan, poliklinik, sarana olah raga, tempat ibadah, dan sebagainya.

(45)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

oranng Assisten Tehnik/Traksi. Manajemen Kebun didukung oleh 577 orang karywan pelaksana yang terdiri dari 67 orang pemanen kelapa sawit, 296 penderes, dan 166 orang karyawan pelaksana yang bertugas di bidang Administrasi, Mandor, Pemeliharaan Tanaman, Guru, Petugas Kesehatan, Tehnik serta Keamanan. Segenap karywan mempunyai komitmen meningkatkan produktivitas efisiensi, laba dan perubahan untuk PTPN III Kebun Bangun.

Tabel 4. 1

Posisi Tenaga Kerja Kebun Bangun

No Uraian Jumlah

Pemanen Kelapa Sawit Penderes Karet

Pemeliharaan Tanaman Guru TK/Madrasah/Bilal Petugas Kesehatan Tehnik / Transport

Keamanan (Hansip, Satpam, Centeng)

9

(46)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

mengimplementasikan Sistem Manajemen Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) secara konsisten.

4. 2 PELAKSANAAN PROGRAM KEMITRAAN OLEH PTPN III KEBUN BANGUN

PTPN III melalui Manajemen Kebun Bangun telah menyalurkan sebagian laba untuk dana Pembinaan Usaha Kecil dan Koperasi (PUKK) dan Community Development (CD) kepada masyarakat sekitar Kebun Bangun.

PTPN III Kebun Bangun adalah salah satu BUMN yang ditugaskan oleh pemerintah untuk turut aktif dalam mendorong kegiatan pertumbuhan ekonomi, terciptanya pemerataan pembangunan dan turut serta dalam melaksanakan kepedulian lingkungan.

Dasar hukum pelaksanaan program kemitraan ini adalah :

1. Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : Kep-100/MBU/2002 tanggal 4 Juni 2002.

2. Surat Keputusan Menteri Badan Usaha Milik Negara Nomor : Kep-236/MBU/2003 tanggal 17 Juni 2003.

3. Surat Edaran Menteri BUMN Nomor : SE.433/MBU/2003 tanggal 16 September 2003.

Agar pelaksanaan program tersebut berjalan sesuai seesuai yang direncanakan serta terkoordinir, maka pihak Direksi PTPN III membuat suatu Kebijakan Direksi sebagai berikut :

(47)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

PTPN III telah membentuk suatu bagian khusus mengelola kegiatan pembinaan tersebut yaitu Bagian Kemitraan dan Bina Lingkungan.

b. Mekanisme dan prosedur penyaluran dana PUKK tertuang dalam surat edaran Nomor : III. 12/SE/01/2003 tanggal 31 Maret dan Surat Edaran Menteri BUMN Nomor : SE-244/MBU/2003 tanggal 16 September 2003.

c. Sistem pelaksanaan :

• Operasional pelaksanaan tugas pada bagian ini dipimpin oleh seorang kepala bagian dan dibantu oleh dua urusan yaitu : urusan analisa dan pembinaan, urusan administrasi keuangan dan umum.

• Penghimpunan dana dan pengeluaran dana dicatan serta dibukukan berdasarkan cash basis.

• Sistem pembukuan dilaksanakan berdasarkan prinsip akuntansi yang lazim dan diberlakukan secara khusus berdasarkan pedoman-pedoman yang ditetapkan oleh Departemen Keuangan RI dan Menteri Negara BUMN. • Alokasi dana PUKK ditetapkan sebagai beikut :

• Pinjaman kemitraan 100%

• Bantuan hibah maksimal 20% dari dana program kemitraan yang disalurkan paada tahun berjalan.

• Biaya operasional maksimal 70% dari pendapatan bungan pinjaman, bunga deposito dan atau jasa giro dana program kemitraan tahun berjalan.

(48)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

d. Berakhirnya masa pembinaan.

Jangka waktu pembinaan setiap mitra binaan ditetapkan sesuai dengan kesepakatan yang telah diterbitkan kepada masing-masing usaha yaitu 48 bulan dan 36 bulan sejak masa tenggang waktu angsuran 3 bulan, kecuali yang direscheduling dan program-program khusus seperti pembinaan terhadap koperasi pondook pesantren.

Dalam hal ini waktu terhadap berakhirnya masa pembinaan, pada umunya menyimpang dari jadwal yang disepakati, terutama disebabkan tunggakan para mitra binaan.

PTPN III menetapkan besarnya dana untuk program kemitraan sebesar 1% tiap tahunnya berdasarkan KEP BUMN No : KEP-236/MBU/2003 pasal 8 yang isinya adalah sebagai berikut :

1) Dana Program Kemitraan bersumber dari :

a. Penyisihan laba setelah pajak sebesar 1% samapai dengan 3%.

b. Hasil bunga pinjaman, bunga deposito dan atau jasa giro dari dana Program Kemitraan setelah dikurangi beban operasional.

c. Pelimpahan dana Program kemitraan dari BUMN lain, jika ada. 2) Dana Program Bina Lingkungan :

a. Penyisihan laba setelah pajak maksimal sebesar 1%.

b. Hasil bunga deposito dan atau jasa giro dari dana Program Bina Lingkungan.

(49)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

a. RUPS untuk PERSERO b. Menteri untuk PERUM.

4) Dalam kondisi tertentu besarnya dana Program Bina Lingkungan yang berasal dari penyisihan laba setelah pajak dapat ditetapkan lain dengan persetujuan Menteri/RUPS.

5) Dana Progran Kemitraan dan Program Bina Lingkungan yang berasal dari penyisihan laba setelah pajak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2), disetorkan kepada unit Program Kemitraan dan Program Bina Lingkunngan selambat-lambatnya 1 (satu) bulan setelah penetapan sebagaimana dimaksud pada ayat (3).

6) Pembukuan dana Program Bina Lingkungan dan Program Kemitraan dilaksanakan secara terpisah dari pembukuan BUMN Pembina.

Dana Program Kemitraan tersebut akan disalurkan dalam bentuk pinjaman modal kerja, pinjaman khusus, dan hibah. Tingkat bunga pinjaman yang dikenakan kepada mitra binaan bersifat regresif proporsional yaitu semakin besar jumlah pinjaman semakin besar pula tingkat bunga yang dikenakan (mengacu pada SE Menteri BUMN No. SE-433/MBU/2003).

(50)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

Bentuk badan usaha mitra binaan PTPN III Kebun Bangun antara lain adalah Perorangan, Perusahaan Komanditer (CV) dan koperasi. Ketentuan Usaha Kecil yang dapat dijadikan mitra binaan PTPN III Kebun Bangun mengacu pada Kepmen No. Kep-236/MBU/2003 paal 3 yaitu :

• Memiliki kekayaan bersih palling banyak Rp. 200.000.000,- (dua ratus juta rupiah), tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha,

• Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (satu milyar rupiah),

• Milik Warga Negara Indonesia,

• Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha menengah ataupun usaha besar,

• Berbentuk usaha perseorangan, badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi,

• Telah melakukan kegiatan usaha minimal 1 (satu) tahun serta mempunyai potensi dan prospek usaha untuk dikembangkan.

Sedangkan bentuk modal kerja kemitraan adalah :

• Pinjaman adalah dana yang diberikan untuk mrningkatkan usaha dengan sistem pengembalian pokok bunga.

(51)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

• Hibah adalah dana yang digunakan untuk pembinaan mitra binaan dalam rangka meningkatkan usahanya, terutama di bidang proses produksi, pemasaran, keuangan, dan pengelolaan usahanya.

Beberapa referensi dan acuan yang digunakan antara lain :

• Peraturan Pemerintah yang berkaitan dengan Program Kemitraan antara lain :  Struktur, sasaran, tugas dan proses bisnis.

 Kepmen BUMN No. Kep 236/MBU/2003  SE Kementrian BUMN No. SE-433/MBU/2003.  ISO 9000, ISO 14000 dan SMK 3.

1. Mekanisme dan Prosedur Penyaluran :

Mekanisme dan prosedur penyaluran pinjaman adalah sebagai berikut :

• Calon Mitra Binaan mengajukan proposal Permohonan Pinjaman Kredit Lunak (PPKL) dengan dokumen/data kepada Kebun Bangun . Data yang dimaksud antara lalin :

 Penjelasan singkat tentang latar belakang kegiatan usaha yang bersangkutan.

 Penjelasan singkat data keuangan usaha calon mitra binaan (Neraca Rugi Laba)

 Penyerapan atau jumlah tenaga kerja

 Jumlah anggota dan penyerapan tenaga kerja khusus koperasi.  Penggunaan dan besarnya pinjaman yang diajukan.

(52)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

 Nama dan alamat unit usaha calon mitra binaan.  Nama dan alamat pemilik atau pengurus unit usaha.

 Surat keterangan Kepala Desa tentang keberadaan dan domosili usaha atau koperasi dan KUD yang bersangkutan.

 Surat Izin Tempat Usaha (SITU), jika ada.  Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP), jika ada.  Tanda Daftar Usaha Perdagangan (TDUP), jika ada.  Tanda Daftar Industri, jika ada.

 Akta Pendirian Usaha, jika ada.

 Surat Keterangan dari Kantor Dinas Kesehatan setempat (jika usaha calon mitra binaan berbentuk produk makanan).

 Fotocopi rekening atau tabungan.  Susunan pengurus khusus koperassi.  Bidang usaha

 Foto lokasi usaha

 Pasphoto ukuran 4x6 (suami istri untuk perorangan dan ketua, sekretaris dan bendahara untuk koperasi).

 Fotocopi kartu keluarga unttuk perorangan.  Fotocopi jaminan yang akan jadi agunan.

• Kebun Bangun yang menerima proposal melakukan penelitian/survey kebenaran data-data/dokumen dalam proposal, kemudian menyampaikan kepada distrik untuk dianalisa kelayakannya.

(53)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

Proses penerimaan proposal sampai penyaluran pinjaman dilaksanakan maksimal 3 bulan.

• Bagian Kemitraan menyiapkan kontrak penyaluran dana bantuan Program Kemitraan yang ditanda tangani oleh Direktur Keuangan sebagai pihak I dan Mitra Binaan sebagai pihak II (masing-masing memakai materai secukupnya) dan disertai dokumen/data-data sebagai berikut :

 Surat pengakuan hutang dan jaminan oleh pihak II  Jadwal angsuran pinjaman.

• Penandatanganan surat perjanjian/kontrak disahkan oleh Notaris dan penyerahan jaminan oleh calon mitra binaan, yang selanjutnya diserahkan kepada bagian kemitraan dan distrik kemudian didistribusikan kepada Kebun Bangun.

• Penyerahan pinjaman dilakukan oleh Distrik Manager (DM) setempat disaksikan oleh Bagian Kemitraan dan Manager Kebun Bangun yang didukung oleh berita acara penyerahan.

• Penyerahan dana Program Kemitraan diberikan dalam bentuk Bilyet Giro yang ditransfer ke rekening Tabungan Calon Mitra Binaan masing-masing. • Pembayaran cicilan pinjaman pokok dan bunga harus tepat waktu dari

tanggal 1 sampai dengan 10 tiap bulannya, langsung ke rekening PTPN III Bagian Kemitraan.

(54)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

2. Analisa/evaluasi Calon Mitra Binaan.

Dalam ranngka mengefektifkan penyaluran dana program kemitraan dibentuk tim analisa/evaluasi sendiri dari bagian Kemitraan dan Distrik Manager dengan komposisi sebagai berikut :

1. Penanggung jawab : Direktur Keuangan. 2. Pengawas : Kepala Bagian KBL 3. Ketua : 1. Distrik Manager (DM)

2. Kaur. Analisa dan Pembinaan Bagian KBL.

4. Sekretaris : 1. Ka. Bidang Personalia dan Umum DM

2.Asst. Analisan dan Asst. Pembinaan Bagian KBL

5. Anggota : 1. Staf bidang personalia/umum DM. 2. 2 (dua) orang karyawan Pelaksana DM 3. 2 (dua) orang karyawan pelaksana KBL 3. Pembinaan dan Monitoring

Pelaksanaan pembinaan dan monitoring dilakukan oleh Bagian Kemitraan, Distrik dan Kebun Bangun yang meliputi :

 Pengembangan usaha (pendidikan, pelatihan, pemagangan, produksi, promosi dan pemasaran)

 Administrasi Keuangan.

 Kelancaran pembayaran cicilan

(55)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009  Kurang Lancar

Apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan atau bunga telah 1 (satu) hari dan belum melampaui 180 (seratus dalapan puluh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran diberikan surat teguran pertama oleh Manager Kebun Bangun yang ditanda tangani oleh Distrik Manager Simalungun.

 Ragu – ragu

Apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 360 (tiga ratus enam puluh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran diberikan surat teguran kedua oleh Manager Kebun Bangun yang ditandatangani oleh Distrik Manager Simalungun  Macet

Apabila terjadi keterlambatan pembayaran angsuran pokok dan atau bunga yang telah melampaui 360 (tiga ratus enam puluh) hari dari tanggal jatuh tempo pembayaran angsuran diberikan surat peringatan I, II, III oleh Bagian Kemitraan yang ditandatangani oleh Direktur Keuangan.

 Eksekusi Jaminan

Mengeksekusi jaminan mitra binaan dapat dilaksanakan setelah diadakan rapat tim Distrik manager, Kebun Bangun dan Bagian kemitraan. Kemudian memberitahukan secara tertulis kepada Direktur Keuangan untuk mendapatkan persetujuan dan selanjutnya membuat surat pemberitahuan tertulis kepada Pengadilan Negeri Simalungun.

(56)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

No. KEP-236/MBU/2003. Secara ringkas diagram alir Program kemitraan dapat digambarkan sebagai berikut :

Diagram Alir Program Kemitraan

1.

2.

Tidak layak survey Layak survey

3.

Tidak Layak bina Layak bina sebagai mitra binaan

4.

5.

Sumber : Laporan Program Bina kemitraan Kebun Bangun 2007 Gambar 4. 1

Permohonan & proposal

Unit Program kemitraan

Seleksi Adm. Registrasi & Analisa Proposal

Survey Analisa Hasil Survey Kelayakan

Surat

Pelaksanaan Kemitraan

Pembiraan Pinjaman/Proses Penyaluran Kredit dan Pembinaan

Monitoring dan Evaluasi Peningkatan Pembinaan

(57)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009 4. Pelaporan

Bagian Kemitraan harus membuat laporan pelaksaaan program kemitraan yang selanjutnya disampaikan kepada Menteri BUMN, Koordinator BUMN, Pembina dan Direksi.

Laporan yang dimaksud meliputi :  Laporan Triwulan

 Laporan Semester  Laporan Tahunan

5. Bagian Wilayah Kerja Kemitraan Kebun Bangun

Pembagiann Wilayah Kerja pelaksanaan Program Kemitraan untuk Kebun Bangun adalah meliputi wilayah sekitar Kebun Bangun. Yang mana kebun Bangun adalah salah satu unit Kebun PTPN III medan dan Distrik Simalunngun.

Berikut ini data jumlah penyaluran kredit, perkembangan mitra binaan PTPN III Kebun Bangun, serta tenaga kerja yang terserap oleh UKM Mitra Binaan Mulai tahun 2004 sampai dengan tahun 2007.

Tabel 4. 2

Jumlah Penyaluran Kredit, Perkembangan mitra Binaan, serta Tenaga kerja yang Terserap (Tahun 2004-2007)

Periode Penyaluran

Kredit

Perkembangan UKM Mitra

Binaan

Jumlah Tenaga Kerja yang Terserap

Periode Triwulan III 2004 Rp. 125.000.000 5 Mitra Binaan 24 orang Periode Triwulan IV 2005 RP. 50.000.000 4 Mitra Binaan 11 orang Periode Triwulan I 2006 Rp. 170.000.000 8 Mitra Binaan 27 orang Periode Triwulan IV 2006 Rp. 70.000.000 3 Mitra Binaan 9 orang Periode Triwulan III 2007 Rp. 80.000.000 4 Mitra Binaan 12 orang

(58)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

Kredit yang disalurkan oleh PTPN III Kebun Bangun merupakan kredit untuk modal kerja. Usaha Kecil Menengah dan Koperasi yang menjadi mitra binaan PTPN III Kebun Bangun tidak terbatas pada usaha yang berhubungan dengan bisnis inti PTPN III Kebun Bangun saja, akan tetapi dari berbagai sektor usaha yang diprediksikan mempunyai prospek untuk berkembanng serta dapat menyerap tenaga kerja. Sektor tersebut antara lain meliputi sektor perdagangan, jasa, pertanian, industri, dan perkebunan. Berikut ini data Mitra Binaan PTPN III Kebun Bangun untuk tahun 2004 sampai dengan 2007.

Tabel 4. 3

Data Mitra Binaan PTPN III Kebun Bangun Beserta Jenis Usahanya (Tahun 2004-2007)

No Nama Usaha Jeni Usaha

1 Meubel Pembuatan Kosen/Perabot 2 Meubel Pembuatan Kosen/Perabot 3 Kilang Kopi Mindo Pengolahan biji kopi

4 UD. Reza Kedai kelontong dan Wartel 5 Bengkel “TAS” Perbengkelan

6 UD. Rezeki Baru Dagang Kelontong

7 UD. Akbar Dagang Kelontong/kanvas 8 Bengkel Las ketok Bengkel Las

9 CV. Bengkel Bersama Bengkel Las Mobil dan Service 10 KPN. Karya Koperasi Simpan Pinjam 11 Kios Mawar Dagang Saprodi

(59)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

15 UD. Jaya Penampung Hasil Bumi 16 Reklame Topan Jasa Reklame dan Percetakan 17 RM Andalas Rumah Makan

18 Bangun Rezeki Pembuatan Keripik 19 Tenun Ulos Pembuatan Ulos

20 UD. Kristina Usaha dagang kelontong 21 Iwan Tahu Pembuatan Tahu

22 Deni Ponsel Jual beli Handphone/aksesoris 23 UD. Sunar Mas Dagang saprodi

24 Usaha Meubel Pembuatan Kosen dan Perabot Sumber : Laporan program kemitraan Tahun 2007

Denga demikian dapat disimpulkan bahwa unit usaha yang dijadikan mitra binaan PTPN III Kebun Bangun adalah usaha yang padat karya seperti usaha meubel, perbengkelan, koperasi, perdagangan dan jasa. Usaha-usaha tersebut mempunyai prospek untuk berkembang. Total Mitra Binaan dari tahun 2004 sampai dengan 2007 adalah 24 unit usaha

4. 3 ANALISIS DAN EVALUASI

Dalam menganalisis pengaruh pelaksanaan program kemitraan terhadap perkembangan UKM mitra binaan PTPN III Kebun Bangun maka dipergunakan suatu metode yaitu metode Uji t-test.

Adapun rumus dari Uji t-test yaitu :

(60)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009

4. 3. 1 Uji t-test untuk Pendapatan dari para UKM mitra binaan PTPN III Kebun Bangun

 Menentukan Hipotesis

Ho : menyatakan bahwa tidak ada perbedaan antara pendapatan UKM sebelum menjadi mitra binaan PTPN III Kebun Bangun dengan pendapatan UKM setelah menjadi mitra binaan PTPN III Kebun Bangun.

Ha : menyatakan bahwa ada perbedaan antara pendapatann UKM sebelum menjadi mitra binaan PTPN III Kebun Bangun dengan pendapatan UKM setelah menjadi mitra binaan PTPN III Kebun Bangun.

Hipotesa dinyatakan sebagai berikut : Ho : t hitung = t tabel

Ha : t hitung≠ t table

 Menentukan taraf nyata dan nilai kritis.

Untuk kasus ini menggunakan taraf nyata 5% atau 0,05. Derajat bebas atau df yaitu N-1 = 24-1=23.

Dengan membuat kombinasi antara df = 23 dan taraf nyata 0,05, maka didapat nilai kritis untuk Uji t yaitu 2,069

 Uji t-test

(61)

Afnar Meilyna : Analisis Pengaruh Pelaksanaan Program Kemitraan Terhadap Perkembangan Ukm Mitra Binaan Ptpn Iii Kebun Bangun, 2008.

USU Repository © 2009 t =

Gambar

Tabel 2. 2
Tabel 2. 3
Gambar 2. 1
Tabel 4. 1
+5

Referensi

Dokumen terkait

Pengelolaan ekosistem hutan mangrove di Desa Pantai bahagia telah melibatkan berbagai pihak, namun belum optimal peran yang dijalankan serta minimnya koordinasi

Data dilapangan menunjukkan bahwa terpaan iklan Extra Joss Blend di televisi dalam penggunaan endorser suskses diterima oleh konsumen dengan hasil pengolahan data

Saudara atau yang diberi kuasa membawa berkas asli dan 1 (satu) copy dokumen penawaran beserta kelengkapan dokumen kualifikasi sesuai isian tabel kualifikasi yang

Untuk keperluan tersebut Penyedia diharapkan membawa berkas Penawaran Asli dan Copy beserta dokumen pendukungnya. Demikian undangan ini disampaikan, atas perhatian dan

Yang ke dua, Saya ucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada kedua orang tua Saya, Bapak HARI WIDJAJANTO dan Ibu YATINI yang tidak pernah lelah untuk mendoakan Saya

Gambar Spesimen sebelum pengujian, Spesimen berupa komposit yang terdiri dari dua unsur yaitu bahan penguat dan bahan pengikat, bahan penguat berupa serat dan bahan

In contrast, effect of NaCl irrigation on leaf Na concentrations was negligible in all scion cultivars grafted onto BET rootstock, although leaf Na concentration increased slightly

Satu Milyar Empat Ratus Tujuh Puluh Empat Juta Tujuh Ratus Tujuh Ribu Rupiah,- termasuk PPN 10 %0. PEMENANG CADANGAN