YOUTUBE: BROADCASTING THE WORLD DAN
OPINI MAHASISWA
(Studi Deskriptif tentang Opini Mahasiswa Universitas Sumatera
Utara terhadap Penggunaan Situs YouTube sebagai Media
Komunikasi Global)
SKRIPSI
Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan
Pendidikan Sarjana (S-1)
pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Departemen Ilmu Komunikasi
Disusun Oleh :
SOYA SORAYA
060904049
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
ABSTRAKSI
YouTube merupakan situs video yang menyediakan berbagai informasi berupa ‘gambar bergerak’ dan bisa diandalkan. Situs ini memang disediakan bagi mereka yang ingin melakukan pencarian informasi video dan menontonnya langsung. Kita juga bisa berpartisipasi mengunggah (meng – upload) video ke
server YouTube dan membaginya ke seluruh dunia. Suatu fenomena yang menarik terutama ketika masyarakat dunia ikut berperan dalam menjelaskan berita lewat pemikirannya sendiri tanpa paksaan ataupun pengaruh orang lain, bahkan dapat dikatakan tanpa batas. Fenomena ini sendiri sangatlah kritis, di mana negara pun sampai-sampai turun tangan untuk memblokir situs ini di negaranya dikarenakan bebasnya arus informasi yang masuk. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk melihat bagaimanakah opini yang terbentuk terhadap penggunaan YouTube sebagai media komunikasi global dan manfaat yang dirasakan oleh para penggunanya.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teori yang relevan, yaitu: Komunikasi dan Komunikasi Massa, Teknologi Komunikasi, Opini Publik, dan Teori S-O-R. Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif yang mana hanya menggambarkan suatu situasi atau peristiwa penelitian, tanpa mencari atau menjelaskan hubungan, serta tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.
Objek penelitian ini adalah mahasiswa. Hal ini dikarenakan mahasiswa merupakan kaum intelektual dan unsur yang paling sadar dalam masyarakat. Sebagai Agent of Change sekaligus pencipta dan penyebar kebudayaan tinggi, mahasiswa berperan sebagai penggerak, perantara dan penyelesai masalah-masalah yang ada di masyarakat. Idealnya, mahasiswa harus kritis terhadap fenomena-fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat. Responden yang dipilih adalah mahasiswa Universitas Sumatera Utara program S-1 angkatan 2007 – 2008 dengan jumlah populasi sebanyak 4.476 orang. Untuk menentukan jumlah sampel dari populasi tersebut, maka digunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90%. Dengan demikian jumlah sampel adalah 98 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
Proportional Stratified Random Sampling, dan Purposive Sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa tabel tunggal, dengan menggunakan aplikasi Statistical Product and System Solution (SPSS) 16.
Kesimpulan dari hasil yang diperoleh, para mahasiswa Universitas Sumatera Utara mengemukakan opini bahwa mereka sebagai responden dalam penelitian ini, menerima dan juga tidak menyesalkan baik peran maupun penggunaan YouTube sebagai media komunikasi global. Manfaat yang bisa dirasakan adalah makin berkembangnya citizen journalism, freedom of speech, social movement, mass communication, dan broadcasting the world truthfully
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Dengan segala kerendahan hati, peneliti mengucapkan puji dan syukur
kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan anugerah-Nya yang
berlimpah kepada peneliti sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “YouTube: Broadcasting The World dan Opini Mahasiswa (Studi
Deskriptif tentang Opini Mahasiswa Universitas Sumatera Utara terhadap
Penggunaan Situs YouTube sebagai Media Komunikasi Global)”. Skripsi ini
merupakan tugas akhir perkuliahan peneliti sebagai syarat pendidikan sarjana
(S-1). Peneliti berharap ke depannya skripsi ini dapat menjadi inspirasi bagi
mahasiswa dalam mengembangkan penelitian. Tentunya skripsi ini masih sangat
jauh dari sempurna, oleh karena itu penulis senantiasa mengharapkan gagasan
baru, kritik, serta saran yang membangun demi perbaikan ke depan.
Dalam penyelesaian skripsi ini peneliti banyak mendapat bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak. Pertama sekali peneliti mengucapkan terima kasih
yang sedalam-dalamnya kepada orangtua peneliti yakni Ayahanda Said Abdullah
dan Ibunda Wirdayanti Hasbi yang selalu ada di rumah untuk membimbing dan
memberikan semangat, cinta, dan kasih sayangnya. Untuk adik-adik saya Dea,
Aci, Isan, dan Ara, terima kasih telah selalu mendoakan peneliti dalam setiap
kesempatan dan yang selalu berharap bahwa peneliti nantinya akan menjadi
Dalam proses penyelesaian skripsi ini, peneliti tidak hanya mengandalkan
kemampuan diri sendiri. Begitu banyak pihak yang memberi kontribusi, baik
berupa materi, pikiran, maupun dorongan semangat dan motivasi. Oleh karena itu
melalui kata pengantar ini penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Prof.Dr.M.Arif Nasution, MA selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
2. Bapak Drs. Amir Purba, MA dan Ibu Dra.Dewi Kurniawati, M.Si selaku
Ketua dan juga sekretaris Departemen Ilmu Komunikasi sekaligus
peneliti anggap sebagai orangtua kedua yang begitu baik
memperlakukan peneliti selama proses pengerjaan skripsi.
3. Ibu Emilia Ramadhani S.Sos selaku dosen pembimbing peneliti yang
memiliki pengetahuan yang cukup luas mengenai berbagai hal yang
membuat peneliti termotivasi untuk membuat suatu penelitian yang
cukup menantang, dan memiliki kesabaran, ketekunan dalam
memberikan masukan-masukan bagi skripsi ini.
4. Para dosen Ilmu Komunikasi FISIP USU yang selalu memberikan
contoh, masukan serta teladan yang patut untuk ditiru oleh peneliti
berupa semangat untuk terus belajar dan meraih cita-cita.
5. Kak Ross, Kak Icut, Kak Maya, dan Kak Rotua untuk semua
dorongannya agar peneliti segera menyelesaikan studi, serta semua
dukungan dan pengertiannya.
6. Jidah dan Nenek, serta sanak saudara yang lainnya yang selalu
7. Dina selaku sahabat peneliti untuk cerita-ceritanya yang menginspirasi
dari ide awal penulisan sampai penelitian ini selesai. Juga untuk
obrolan-obrolan panjang dan menggelikan yang selalu menghasilkan ide-ide atau
motivasi bagi satu sama lain dan hal-hal lainnya yang tidak pernah
terpikir sebelumnya. Terima kasih ya, Don.
8. Bang Abram, Bang Adit, Bang Yogi, Kak Hanita, Bang Galy dan
segenap kakak-kakak atau abang-abang yang sudah membantu suplai
materi penelitian peneliti dengan tulus dan ikhlas.
9. Ama, Ieya, dan Dwi, sahabat-sahabat peneliti, yang selalu memotivasi
peneliti dalam berbagai cara. Terutama Ama yang walaupun dekat
namun sering terlupakan. Maafkan saya ya, tapi sekarang kita udah bisa
bisa main lagi. Ieya dan Dwi juga nanti kita main lagi ya.
10.Adis, Abi, Tika, Aghi, Teguh, dan Mira buat segala macam perbuatan
tingkah laku kalian, baik yang pantas dan tidak pantas, yang selalu
menyemarakkan hari-hari peneliti. Untuk persahabatan merangkap
persaudaraan yang tidak bisa diterima akal sehat manapun awal mula
ceritanya. Sebenarnya tidak bisa dengan pemakaian bahasa yang baik
dan benar untuk menggambarkan mereka, karena artiannya jadi
menyimpang terlalu jauh. Tapi demi kesopanan, maka penulis cukupkan
11.Dina, Zawya, Fatimah, Rara, Olin, Rina, Icha, Manda, dan Nurul untuk
selalu menyemangati peneliti. Mereka juga tidak bisa digambarkan
dengan bahasa yang baik, kecuali Mama tentu. Mama memang paling
OK! Yang lain...saya cukupkan juga sampai di sini.
12.Para teman-teman seangkatan 2006 yang lain yang dari awal perkuliahan
sama-sama melewati masa-masa kuliah. Mudah-mudahan bisa cepat
menyusul. Amin.
13.Para adik stambuk 2007 dan 2008 yang peneliti kenal dan sering
berinteraksi. Para senior dari yang 2002 sampai 2005 yang juga turut
men – support penulis dari awal waktu perkuliahan hingga sekarang.
14.Terima kasih yang paling dalam kepada Alm. Cory Handayani (Kak
Bun-bun), yang dari awal peneliti masuk di Ilmu Komunikasi, beliau
selalu mendukung dan bermain bersama peneliti. Rasanya saya tidak
akan bisa sampai di sini tanpa bantuannya. Terima kasih ya, Mamak
sayang...Insya Allah mamak diberikan tempat yang terbaik di sisi Allah
SWT. Amin. Tidak lupa juga terima kasih kepada Bang Doli yang dulu
juga menyemarakkan hari-hari peneliti bersama mamak.
15.Bang DJ, Bang Lake, Bang Steve, Bang Doc, Bang House, Bang Avery,
dan abang-abang pemandu sorak peneliti lainnya yang selalu sukses
16.Terakhir special thanks to Dea dan Rastri. Sudah rela dibombardir
selama hampir 24 jam sehari demi penelitian ini. Laptop – nya
maksudnya. Juga kepada Isan dan Rara yang rela seikhlas hati jadi
bulan-bulanan peneliti dikala peneliti sedang penat. Kalian memang
paling OK! Karena kakaknya Super OK!
Semoga Skripsi ini bermanfaat bagi seluruh pihak dan dapat membuka
khazanah berpikir kita.
Medan, Maret 2010
Peneliti
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI... i
KATA PENGANTAR... ii
DAFTAR ISI... vii
DAFTAR TABEL... ... xi
DAFTAR GAMBAR... xii
BAB I: PENDAHULUAN I.1. Latar Belakang Masalah... 1
I.2. Perumusan Masalah... 6
I.3. Pembatasan Masalah... 7
I.4. Tujuan Penelitian... 7
I.5. Manfaat Penelitian... 8
I.6. Kerangka Teori... 8
I.6.1. Komunikasi dan Komunikasi Massa... 9
I.6.2. Teknologi Komunikasi... 10
I.6.3. Opini Publik... 11
I.6.4. Teori S-O-R... 12
I.7. Kerangka Konsep... 13
I.8. Model Teoritis... 14
I.9. Variabel Operasional... 15
BAB II: URAIAN TEORITIS
II.1. Komunikasi Massa... 19
II.1.1. Pengertian Komunikasi Massa... 19
II.1.2. Komponen Komunikasi Massa... 23
II.1.3. Karakteristik, Fungsi, dan Efek Komunikasi... 25
II.2. Teknologi Komunikasi... 31
II.2.1. Pengertian Teknologi Komunikasi... 31
II.2.2. Karakteristik Teknologi Komunikasi... 34
II.2.3. Internet... 36
II.2.4. Manfaat Internet... 38
II.2.5. Internet sebagai Media Komunikasi... 39
II.2.6. YouTube... 41
II.3. Opini Publik... 49
II.3.1. Pengertian Opini... 49
II.3.2. Pengertian Publik... 50
II.3.3. Tipe Publik... 51
II.3.4. Pengertian Opini Publik... 54
II.3.5. Proses Pembentukan Opini Publik... 56
II.3.6. Kekuatan Opini Publik... 58
BAB III: METODOLOGI PENELITIAN
III.1. Deskripsi Lokasi Penelitian... 62
III.1.1.Sejarah dan Perkembangan USU... 63
III.1.2. Visi, Misi dan Tujuan USU... 66
III.1.3. Struktur Organisasi USU... 67
III.2. Deskripsi tentang YouTube: Broadcast Yourself... 72
III.3. Metode Penelitian... 74
III.4. Lokasi Penelitian... 74
III.5. Populasi dan Sampel... 76
III.6. Teknik Penarikan Sampel... 80
III.7. Teknik Pengumpulan Data... 80
III.8. Teknik Analisa Data... 81
BAB IV: ANALISA DAN PEMBAHASAN IV.1. Penyajian dan Analisa Data... 82
IV.1.1. YouTube sebagai Media Komunikasi Global... 82
IV.2. Teknik Pengolahan Data... 97
IV.3. Analisa Tabel Tunggal... 98
IV.3.1. Karakteristik Responden... 98
IV.3.2. Opini Mahasiswa Terhadap Penggunaan YouTube sebagai Media Komunikasi Global... 102
BAB V: PENUTUP
V.1. Kesimpulan... 117
V.2. Saran... 119
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Konsep Operasional... 15
Tabel 2 Populasi Penelitian Mahasiswa Universitas Sumatera Utara program S-1 stambuk 2007 s/d 2008... 77
Tabel 3 Jumlah Sampel Setiap Fakultas... 79
Tabel 4 Program Studi S-1 Responden... 99
Tabel 5 Lama Pemakaian Internet (dalam satu hari)... 99
Tabel 6 Lokasi Akses Internet... 100
Tabel 7 Frekuensi Akses YouTube (dalam satu minggu)... 100
Tabel 8 Keanggotaan di YouTube... 101
Tabel 9 Fitur-fitur yang Ditawarkan di Situs YouTube... 102
Tabel 10 Jenis Informasi yang Ada di Situs YouTube... 103
Tabel 11 Cara Pengoperasian Situs YouTube... 103
Tabel 12 Tampilan Home Page Situs YouTube... 104
Tabel 13 Rasa Suka terhadap Situs YouTube... 105
Tabel 14 Ketertarikan Menggunakan Situs YouTube... 105
Tabel 15 Pengertian tentang Isi Video/Informasi Apa Saja yang Ada di Situs YouTube... 106
Tabel 16 Pemahaman Cara Pengoperasian YouTube... 106
Tabel 17 Pengetahuan tentang Peran YouTube sebagai Media Komunikasi Global... 107
Tabel 18 Penerimaan terhadap YouTube sebagai Sumber Informasi dari Berbagai Penjuru... 108
Tabel 19 Penyesalan terhadap Penggunaan YouTube... 109
Tabel 20 Opini tentang Informasi yang Dapat Diperoleh di Situs YouTube... 110
Tabel 21 Kelayakan YouTube Dikategorikan sebagai Media Komunikasi Global... 110
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1 Model S-O-R... 13
Gambar 2 Model Teoritis... 14
Gambar 3 Model S-O-R... 60
ABSTRAKSI
YouTube merupakan situs video yang menyediakan berbagai informasi berupa ‘gambar bergerak’ dan bisa diandalkan. Situs ini memang disediakan bagi mereka yang ingin melakukan pencarian informasi video dan menontonnya langsung. Kita juga bisa berpartisipasi mengunggah (meng – upload) video ke
server YouTube dan membaginya ke seluruh dunia. Suatu fenomena yang menarik terutama ketika masyarakat dunia ikut berperan dalam menjelaskan berita lewat pemikirannya sendiri tanpa paksaan ataupun pengaruh orang lain, bahkan dapat dikatakan tanpa batas. Fenomena ini sendiri sangatlah kritis, di mana negara pun sampai-sampai turun tangan untuk memblokir situs ini di negaranya dikarenakan bebasnya arus informasi yang masuk. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk melihat bagaimanakah opini yang terbentuk terhadap penggunaan YouTube sebagai media komunikasi global dan manfaat yang dirasakan oleh para penggunanya.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan beberapa teori yang relevan, yaitu: Komunikasi dan Komunikasi Massa, Teknologi Komunikasi, Opini Publik, dan Teori S-O-R. Peneliti menggunakan metode penelitian deskriptif yang mana hanya menggambarkan suatu situasi atau peristiwa penelitian, tanpa mencari atau menjelaskan hubungan, serta tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.
Objek penelitian ini adalah mahasiswa. Hal ini dikarenakan mahasiswa merupakan kaum intelektual dan unsur yang paling sadar dalam masyarakat. Sebagai Agent of Change sekaligus pencipta dan penyebar kebudayaan tinggi, mahasiswa berperan sebagai penggerak, perantara dan penyelesai masalah-masalah yang ada di masyarakat. Idealnya, mahasiswa harus kritis terhadap fenomena-fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat. Responden yang dipilih adalah mahasiswa Universitas Sumatera Utara program S-1 angkatan 2007 – 2008 dengan jumlah populasi sebanyak 4.476 orang. Untuk menentukan jumlah sampel dari populasi tersebut, maka digunakan rumus Taro Yamane dengan presisi 10% dan tingkat kepercayaan 90%. Dengan demikian jumlah sampel adalah 98 responden. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah
Proportional Stratified Random Sampling, dan Purposive Sampling. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa tabel tunggal, dengan menggunakan aplikasi Statistical Product and System Solution (SPSS) 16.
Kesimpulan dari hasil yang diperoleh, para mahasiswa Universitas Sumatera Utara mengemukakan opini bahwa mereka sebagai responden dalam penelitian ini, menerima dan juga tidak menyesalkan baik peran maupun penggunaan YouTube sebagai media komunikasi global. Manfaat yang bisa dirasakan adalah makin berkembangnya citizen journalism, freedom of speech, social movement, mass communication, dan broadcasting the world truthfully
BAB I
PENDAHULUAN
I.1. Latar Belakang Masalah
Sejak terjadinya revolusi industri, komunikasi global mulai berkembang
dengan sangat pesat dan memiliki pengaruh yang luar biasa. Istilah “Broadcasting
The World” (menyiarkan dunia) pun mulai berkembang. Suatu negara dapat
mengerti apa yang terjadi di belahan dunia lainnya berkat tumbuh-kembangnya
teknologi ini. Saat ini bagian yang sangat penting dari arus informasi internasional
lahir melalui perkembangan teknologi dan metode penyiaran. Salah satu area
utama dalam komunikasi internasional, yang merupakan perkembangan teknologi
terkini, yang menjadi salah satu fenomena hubungan internasional yaitu internet.
Internet dapat diartikan sebagai jaringan komputer luas dan besar yang
mendunia, yaitu menghubungkan pemakai komputer dari suatu negara ke negara
lain di seluruh dunia, di mana di dalamnya terdapat berbagai sumber daya
informasi dari mulai yang statis hingga yang dinamis dan interaktif.
Secara umum ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang
mempunyai akses ke internet. Berikut ini sebagian dari apa yang tersedia di
internet:
1. Informasi untuk kehidupan pribadi: kesehatan, rekreasi, hobi, dan
pengembangan pribadi, rohani, serta sosial.
2. Informasi untuk kehidupan profesional/pekerja: sains, teknologi,
bisnis, dan berbagai forum komunikasi.
Satu hal yang paling menarik ialah keanggotaan internet tidak mengenal
batas negara, ras, kelas ekonomi, ideologi atau faktor-faktor lain yang biasanya
dapat menghambat pertukaran pikiran. Internet adalah suatu komunitas dunia
yang sifatnya sangat demokratis serta memiliki kode etik yang dihormati segenap
anggotanya. Manfaat internet terutama diperoleh melalui kerjasama antar pribadi
atau kelompok tanpa mengenal batas jarak dan waktu.
Semenjak diciptakannya internet, maka dunia seakan melebihi kapasitas di
luar ambang batas. Tidak hanya orang-orang dari kalangan tertentu yang dapat
muncul di berita, tetapi semua orang sekarang dapat berperan dalam menyiarkan
seluruh hal, bahkan tentang dirinya sendiri
Berbicara tentang menyiarkan dunia, menyiarkan diri kita, maka kita
secara tidak langsung membicarakan situs YouTube.com (sesuai dengan
slogannya, yakni: “Broadcast Yourself”). Situs ini merupakan ketiga populer saat
ini. Pada tahun 2007 YouTube mencapai puncak kesuksesannya dalam persaingan
bisnis di internet setelah mereka memiliki ribuan bahkan sampai jutaan member
baik yang aktif maupun yang tidak aktif di seluruh dunia.
YouTube merupakan situs video yang menyediakan berbagai informasi
berupa ‘gambar bergerak’ dan bisa diandalkan. Situs ini memang disediakan bagi
mereka yang ingin melakukan pencarian informasi video dan menontonnya
langsung. Kita juga bisa berpartisipasi mengunggah (meng – upload) video ke
YouTube diprakarsai oleh tiga orang mantan pegawai perusahaan Paypal
yaitu Chad Hurley, Steve Chen, dan Jawed Karim. Hurley merupakan alumnus
design di University Indiana Pennsylvania, sedangkan Chen dan Karim alumnus
ilmu komputer di University Illinois Urbana-Champaign. Nama domain
‘YouTube.com’ sendiri diaktifkan pada 15 Februari 2005, dan pada bulan-bulan
berikutnya YouTube mulai dibangun. Mereka mempublikasikan preview dari
website tersebut pada Mei 2005, atau 6 bulan sebelum launching secara resmi
Setelah didirikan, YouTube mendapat suntikan modal pertamanya dari
investor yaitu Sequoia Capital sebesar $ 11,5 juta di bulan November 2005 –
April 2006. Dengan tambahan modal yang besar, YouTube berkembang dengan
cepat. Juli 2006, ada lebih dari 65.000 video baru yang di – upload setiap hari di
YouTube, dan ada 100 juta video yang dilihat per harinya
Dengan format berkas (file) FLV (Flash Video) yang efisien dan ada di
mana-mana sebagai standar pengodean film yang di – upload oleh para user,
membuat YouTube mudah diakses oleh masyarakat secara instan di internet.
Sebagai tambahan, dengan teknologi yang memungkinkan, YouTube
menginspirasi masyarakat untuk menonton video melalui web dengan fitur
jaringan sosial Web-2,0; seperti komentar, grup, halaman beranda untuk anggota,
langganan, dan ide-ide lainnya yang berbasis komunitas yang dipopulerkan
melalui website seperti MySpace, Facebook, dan lain-lain (Yogapratama,
Dengan perkembangan yang sangat pesat, YouTube sukses menarik minat
Google.inc. Oktober 2006 Google.inc sukses mengakuisisi YouTube dengan nilai
transaksi $1, 65 miliar. Saat ini, menurut penyedia data market internet
‘ComScore’, YouTube merupakan penyedia video online terbesar di AS dengan
market share 43% dan lebih dari 6 milliar video dilihat di bulan Januari 2009
Tingginya jumlah penonton dan video di YouTube, wajar jika YouTube
menjadi bagian dalam budaya internet. Kebebasan setiap orang menikmati
komputer pribadi mereka tanpa intervensi dari pemerintah mampu menyajikan
berita dari sudut pandang yang lebih variatif.
Menyadari pentingnya peran YouTube dalam budaya internet, ‘Pulitzer
Center’, sebuah lembaga non-profit di AS yang memiliki misi menyiarkan berita
dengan lebih independen bekerja sama dengan YouTube membuat kontes
jurnalisme independen tahunan. Diharapkan dengan adanya kontes ini, peran
citizen journalism semakin kuat dalam menyeimbangkan pemberitaan yang
dikuasai oleh perusahaan-perusahaan media raksasa
Suatu fenomena yang menarik terutama ketika masyarakat dunia ikut
berperan dalam menjelaskan berita lewat pemikirannya sendiri tanpa paksaan
ataupun pengaruh orang lain, bahkan dapat dikatakan tanpa batas. Fenomena ini
sendiri sangatlah kritis, di mana negara pun sampai-sampai turun tangan untuk
memblokir situs ini di negaranya dikarenakan bebasnya arus informasi yang
Tercatat China (selama konflik dengan Mongol), Iraq, dan Thailand
memblokir situs YouTube dengan berbagai alasan. China memblokir situs ini
untuk menghidari persepsi negatif yang berlebihan untuk menyelesaikan kasus
Mongol. Sedangkan Thailand memblokir situs YouTube dengan alasan
menghindari propaganda yang akan disebar oleh Thaksin Shinawatra pada para
pendukungnya. Hal tersebut cukup membuktikan YouTube bukan hanya media
penyebaran internet culture, dan pop culture dalam hal musik, trendsetter, dan
budaya pop lainnya. Tapi juga bisa menjadi wadah bagi para citizen journalism
untuk menyiarkan pemberitaan versi mereka
Dengan adanya situs YouTube, maka aktor-aktor yang dianggap berperan
dalam komunikasi global seperti perusahaan-perusahaan penyiaran baik itu dalam
surat kabar, radio, ataupun televisi seakan berkurang peranannya. Semua orang
dapat menyiarkan kabar di YouTube. Bahkan, ada beberapa berita yang hanya
disiarkan lewat YouTube dikarenakan bebasnya orang-orang untuk meng –
upload video mereka sendiri. Karena tujuan utama YouTube adalah sebagai
tempat bagi setiap orang (tidak peduli tingkat keahliannya) untuk meng – upload
dan membagikan pengalaman perekaman mereka kepada orang lain
(Yogapratama, 2009:3).
YouTube telah menjadi fenomena yang mendunia, untuk itu peneliti
memutuskan untuk meneliti fenomena tersebut. Dalam penelitian ini, responden
yang diambil berasal dari kalangan mahasiswa. Hal ini dikarenakan mahasiswa
merupakan kaum intelektual dan unsur yang paling sadar dalam masyarakat.
mahasiswa berperan sebagai penggerak, perantara dan penyelesai
masalah-masalah yang ada di masyarakat. Idealnya, mahasiswa harus kritis terhadap
fenomena-fenomena sosial yang terjadi dalam masyarakat. Dengan sifat, peran,
dan fungsi mahasiswa tersebut maka peneliti memilih mahasiswa sebagai sampel
dalam penelitian ini. Dari sekian banyak universitas yang ada di Sumatera Utara
peneliti memilih Universitas Sumatera Utara.
Universitas Sumatera Utara (USU) adalah salah satu perguruan tinggi
negeri yang ada di Sumatera Utara dan termasuk sebagai salah satu perguruan
tinggi terbaik. USU berada pada urutan ke – 10 universitas terbaik di Indonesia.
Peringkat itu didasarkan pada survei majalah Globe Asia. USU bersama
Universitas Hassanuddin merupakan perguruan tinggi milik pemerintah di luar
Pulau Jawa yang masuk dalam daftar rangking (Seputar Indonesia, Edisi 27
Februari 2008).
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik untuk meneliti
bagaimanakah opini mahasiswa Universitas Sumatera Utara terhadap penggunaan
situs YouTube.
I.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka dapat dirumuskan permasalahan
sebagai berikut: “Bagaimanakah opini mahasiswa Universitas Sumatera Utara
I.3. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas sehingga
dapat mengaburkan penelitian, maka peneliti membatasi masalah yang akan
diteliti. Adapun pembatasan masalah tersebut yaitu sebagai berikut:
1. Penelitian bersifat deskriptif, yang mana hanya memaparkan suatu situasi
atau peristiwa secara sistematis, tidak mencari atau menjelaskan
hubungan, tidak menguji hipotesis atau membuat prediksi.
2. Penelitian terbatas pada opini publik terhadap penggunaan YouTube
sebagai media komunikasi global.
3. Objek penelitian ini adalah Mahasiswa USU yang pernah menggunakan
YouTube dari stambuk 2007 – 2008.
4. Penelitian akan dilakukan pada bulan Maret 2010.
I.4. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui opini yang terbentuk di kalangan mahasiswa terhadap
penggunaan YouTube sebagai media komunikasi global.
2. Untuk mengetahui manfaat yang didapat oleh para mahasiswa pengguna
I.5. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian adalah sebagai berikut:
1. Secara teoritis, dapat memberi masukan pada teori-teori komunikasi,
seperti: Teori Komunikasi dan Komunikasi Massa, Teori Teknologi
Komunikasi, Teori Opini Publik, dan Teori S-O-R (
Stimulus-Organism-Response).
2. Secara akademis, diharapkan dapat memperkaya wacana penelitian di
bidang Ilmu Komunikasi, khususnya Komunikasi Massa dan Komunikasi
Internasional.
3. Secara praktis, data yang diperoleh dari penelitian ini dapat menjadi
masukan bagi situs YouTube dalam meningkatkan kualitasnya sebagai
media komunikasi global.
I.6. Kerangka Teori
Setiap penelitian memerlukan kejelasan titik tolak atau landasan berpikir
dalam memecahkan atau menyoroti permasalahannya. Untuk itu perlu disusun
kerangka teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari
sudut mana akan disoroti (Nawawi, 2001:39-40 ).
Kerlinger menyebutkan teori merupakan himpunan konstruk (konsep),
defenisi, dan preposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang
gejala-gejala dengan menjabarkan relasi di antara variabel, untuk menjelaskan dan
meramalkan gejala tersebut (Rakhmat, 2004:6).
I.6.1 Komunikasi dan Komunikasi Massa
Kata komunikasi atau communication dalam bahasa inggris berasal dari
bahasa latin communis yang berarti “sama”, communico, communication, atau
communicare yang berarti “membuat sama” (to make common). Istilah pertama
(communis) adalah istilah yang paling sering dipakai sebagai asal-usul kata
komunikasi, yang merupakan akar dari kata-kata latin yang mirip. Komunikasi
menyarankan bahwa suatu pikiran, suatu makna atau suatu pesan dianut secara
sama (Mulyana, 2005:41).
Menurut Carl Hovland dalam karyanya yang berjudul “Social
Communication” muncul istilah science of communication yang didefenisikan
sebagai suatu upaya yang sitematis untuk merumuskan dengan cara
setepat-tepatnya asas-asas pentransmisian informasi serta pembentukan opini dan sikap
(Effendy, 2003:13).
Komunikasi juga dapat diartikan sebagai proses penyampaian suatu pesan
oleh seseorang kepada orang lain untuk memberitahu atau merubah sikap,
pendapat atau perilaku baik langsung maupun tidak langsung melalui media.
Tujuan utama mempelajari komunikasi adalah untuk mengetahui
bagaimana efek komunikasi terhadap seseorang, yaitu kondisi yang harus
dipenuhi jika kita menginginkan agar suatu pesan membangkitkan tanggapan
yang kita kehendaki.
Dalam setiap peristiwa komunikasi, meliputi lima unsur di dalamnya, yaitu
komunikator, pesan, media, komunikan, dan efek (Effendy, 2006:10). Dalam
massa, komunikasi massa diartikan sebagai jenis komunikasi yang ditujukan
kepada sejumlah khalayak tersebar, heterogen, anonim, melalui media cetak
maupun elektronik sebagai pesan yang sama yang dapat diterima secara serentak
dan sesaat. Pada dasarnya, komunikasi massa adalah komunikasi melalui media
massa (media cetak dan media elektronik). Ada beberapa bentuk komunikasi
massa, antara lain: televisi, radio, majalah, koran, buku, dan film (Nurudin,
2004:2)
Menurut Wright (1959), dalam Severin dan Tankard (2007:4), perubahan
teknologi baru menyebabkan perubahan dalam defenisi komunikasi yang
memiliki ciri:
1. Komunikasi massa yang diarahkan kepada audience yang relatif besar,
heterogen, dan anonim.
2. Pesan-pesan yang disebarkan secara umum sering dijadwalkan untuk bisa
mencapai sebanyak mungkin anggota audience secara serempak dan
sifatnya sementara.
3. Komunikator cenderung berada atau beroperasi dalam sebuah organisasi
yang kompleks yang mungkin membutuhkan biaya yang besar.
I.6.2. Teknologi Komunikasi
Teknologi komunikasi adalah suatu penerapan ilmu pengetahuan untuk
memecahkan masalah-masalah yang berkaitan dengan komunikasi. Rogers, 1986
dalam Lubis (2005:42), mendefenisikan teknologi komunikasi sebagai “alat
perangkat keras, struktur organisasi dan nilai-nilai sosial yang digunakan, untuk
Perkembangan teknologi komunikasi dewasa ini berlangsung demikian
pesatnya sehingga para ahli menyebut gejala ini sebagai suatu revolusi. Sekalipun
kemajuan tersebut masih dalam perjalanannya, tapi sejak sekarang sudah dapat
diperkirakan terjadinya berbagai perubahan di bidang komunikasi maupun di
bidang-bidang kehidupan lain yang berhubungan, sebagai implikasi dari
perkembangan keadaan yang dimaksud. Perubahan-perubahan yang kelak terjadi,
terutama disebabkan berbagai kemampuan dan potensi teknologi komunikasi
tersebut, yang memungkinkan manusia untuk saling berhubungan dan memenuhi
kebutuhan komunikasi mereka secara hampir tanpa batas (Nasution, 1989:6).
I.6.3.Opini Publik
William Albig mengemukakan bahwa pendapat atau opini itu dinyatakan
kepada sesuatu hal yang kontroversial atau sedikit-dikitnya terdapat pandangan
yang berlainan mengenai masalah tersebut (Sunarjo, 1984:31).
Sunarjo (1984:24) menjelaskan opini (pendapat) mempunyai ciri-ciri
sebagai berikut:
1. Selalu diketahui dari pernyataan-pernyataan;
2. Merupakan sintesa atau kesatuan dari banyak pendapat;
3. Mempunyai pendukung dalam jumlah yang besar.
Menurut Mayor Polak (Sunarjo, 1984:19), publik atau khalayak ramai
adalah sejumlah orang yang mempunyai minat sama terhadap suatu persoalan
tertentu. Mempunyai minat yang sama tidak berarti mempunyai pendapat yang
sama. Dengan demikian, publik adalah sejumlah orang yang berminat dan merasa
mewujudkan tindakan yang konkret.
Herbert Blumer (Sastropoetro, 1990:108) mengemukakan ciri-ciri publik
sebagai berikut:
1. Dikonfrontasikan atau dihadapkan pada suatu isu;
2. Terlibat dalam diskusi mengenai isu tersebut;
3. Memiliki perbedaan pendapat tentang cara mengatur isu.
Irish dan Protho (Susanto, 1985:91) menyatakan bahwa suatu pendapat
harus dinyatakan terlebih dahulu agar dapat dinilai sebagai opini publik. Hal ini
disebabkan karena sesuatu yang belum dinyatakan belum bisa disebut opini
karena belum mengalami proses komunikasi. Suatu pendapat akan menjadi isu
apabila mengandung unsur kemungkinan pro dan kontra suatu pendapat (tentang
suatu kejadian) yang telah dinyatakan. Dengan demikian, ia akan menimbulkan
adanya pendapat baru yang menyenangkan atau tidak baginya.
Selanjutnya Irish dan Protho (Susanto, 1985:92) menambahkan bahwa
suatu isu akan menjadi isu sosial apabila ia menyebabkan orang lain akan
membentuk pendapatnya (dan menyatakannya) atau memberikan tanggapannya
atas persoalan yang dibahas oleh pendapat semula.
I.6.4. Teori S-O-R
Teori S-O-R sebagai singkatan dari Stimulus-Organism-Response ini
semula berasal dari psikologi. Menurut teori ini, efek yang ditimbulkan adalah
reaksi khusus terhadap stimulus khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan
dan memperkirakan kesesuaian antara pesan dan reaksi komunikan. Jadi
1. Pesan (Stimulus, S), stimulus atau pesan yang dimaksud di sini adalah situs
YouTube – Broadcast Yourself.
2. Komunikan (Organism, O), yang menjadi sasaran dalam penelitian ini
adalah Mahasiswa USU.
3. Efek (Response, R), berupa opini sebagai respon yang ditujukan terhadap
perangsang yang bersifat kontroversif.
Teori S-O-R dapat dirumuskan sebagai berikut :
Gambar 1. Model S-O-R
I.7. Kerangka Konsep
Kerangka konsep sebagai hasil pemikiran yang rasional merupakan uraian
yang bersifat kritis dan memperkirakan kemungkinan hasil penelitian yang
dicapai dan dapat mengantarkan penelitian pada rumusan hipotesa (Nawawi,
2001:40).
Konsep adalah penggambaran secara tepat fenomena yang hendak diteliti
yakni istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak
Stimulus Organism : Perhatian Pengertian Penerima
kejadian, keadaan, kelompok atau individu, yang menjadi pusat perhatian ilmu
sosial (Singarimbun, 1995:33).
Jadi, kerangka konsep adalah hasil pemikiran yang rasional dalam
menguraikan rumusan hipotesis yang merupakan jawaban sementara dari masalah
yang diuji kebenarannya. Agar konsep-konsep dapat diteliti secara empiris, maka
harus dioperasionalkan dengan mengubahnya menjadi variabel.
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Opini mahasiswa USU terhadap penggunaan YouTube sebagai media
komunikasi global.
2. Karakteristik responden. Karakteristik responden adalah nilai-nilai yang
dimiliki oleh seseorang yang dapat membedakannya dengan orang lain.
I.8. Model Teoritis
Berdasarkan kerangka konsep di atas maka dapat dibentuk model teoritis
sebagai berikut:
Gambar 2. Model Teoritis YouTube –
Broadcast Yourself
I.9. Variabel Operasional
Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep yang telah diuraikan di
atas, maka untuk lebih memudahkan penelitian diperlukan suatu variabel
operasional terkait yaitu sebagai berikut:
Tabel 1. Konsep Operasional
Variabel Penelitian Operasional Variabel
Opini Mahasiswa terhadap Penggunaan
YouTube sebagai Media Komunikasi
Global
• Fitur-fitur yang Ditawarkan
• Jenis Informasi
Karakteristik Responden 1. Fakultas
2. Frekuensi Pemakaian Internet
3. Lokasi Akses Internet
4. Frekuensi Pemakaian YouTube
I.10. Defenisi Operasional
Definisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan
bagaimana caranya untuk mengukur suatu variabel. Dengan kata lain, defenisi
operasional adalah suatu informasi ilmiah yang amat membantu peneliti yang
ingin menggunakan variabel yang sama (Singarimbun, 1995:46).
Definisi operasional dari variabel-variabel dalam penelitian ini adalah:
1. Penggunaan YouTube sebagai Media Komunikasi Global, terdiri
dari:
• Fitur-fitur yang Ditawarkan di YouTube: apa-apa saja fitur yang bisa
digunakan seperti meng – upload, download, sharing, hingga
merespon video.
• Jenis Informasi di YouTube, yaitu informasi apa saja yang dapat
diakses mulai dari sosial, politik, pendidikan, hingga hiburan.
• Penggunaan YouTube: bagaimana mengakses situs tersebut, YouTube
dapat diakses oleh siapa saja, baik anggota maupun bukan anggota.
Untuk video yang dianggap kurang layak ditampilkan untuk semua
umur, YouTube membatasinya hanya bagi anggota dan harus ter –
verified sebagai pengguna berumur di atas 18 tahun.
• Tampilan Website YouTube, yaitu halaman awal ketika membuka
situs tersebut. Halaman beranda website YouTube cukup menarik,
dengan menampilkan video-video yang sedang dilihat saat ini,
video-video yang dipromosikan, dan featured videos. Juga ada seleksi
link-link tambahan, elemen-elemen navigasi, dan iklan-iklan bagus yang
2. Opini mahasiswa USU, terdiri dari:
• Perhatian
- Ketertarikan terhadap YouTube, yaitu adanya keinginan untuk
membuka situs YouTube.
- Rasa Suka terhadap YouTube, adanya keinginan untuk terus
menggunakan situs YouTube karena telah timbul rasa suka.
• Pengertian
- Pengetahuan tentang YouTube, yaitu responden mengetahui isi
dari situs YouTube.
- Pemahaman tentang YouTube, yaitu responden mengerti dan
memahami penggunaan situs YouTube.
• Penerimaan
Dalam penelitian ini tahap penerimaan terhadap situs YouTube hanya
sampai 2 tahap, yaitu:
− Tahap kognitif, yaitu meliputi ingatan-ingatan terhadap suatu
pesan, kesadaran/pengenalan terhadap pesan, dan pengetahuan
terhadap pesan tersebut.
− Tahap afektif, meliputi kesediaan untuk mencari lebih banyak lagi
informasi, evaluasi terhadap pesan, dan minat untuk mencoba dan
3. Karakteristik Responden, terdiri dari:
• Fakultas, yaitu dari fakultas mana responden berasal.
• Frekuensi Pemakaian Internet, yaitu berapa lama responden
menggunakan internet dalam sehari.
• Lokasi Akses Internet, di mana responden mengakses internet.
• Frekuensi Pemakaian YouTube, yaitu berapa kali responden membuka
situs YouTube dalam seminggu.
• Keanggotaan di YouTube, yaitu status keanggotaan responden di situs
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
II.1. Komunikasi Massa
II.1.1. Pengertian Komunikasi Massa
Istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal dari
bahasa iatin: communicatio dan bersumber dari kata communis yang berarti sama.
Sama di sini maksudnya adalah sama makna (Effendy, 2006:9).
Komunikasi menyentuh semua aspek kehidupan bermasyarakat, atau sebaliknya
semua aspek kehidupan masyarakat menyentuh komunikasi. Justru itu orang
melukiskan komunikasi sebagai ubiquitos atau serba hadir. Artinya komunikasi
berada di manapun dan kapanpun juga. Menurut Carl I. Hovland dalam karyanya
yang berjudul Social Communication memunculkan istilah science of
communication yang didefenisikan sebagai suatu upaya yang sistematis untuk
merumuskan dengan cara setepat-tepatnya asas-asas penstransmisian informasi
serta pembentukan opini dan sikap (Effendy, 2003:13).
Sedangkan menurut Fisher (Arifin, 2003:20), komunikasi menyentuh
semua aspek kehidupan masyarakat atau sebaliknya semua aspek kehidupan
masyarakat menyentuh komunikasi. Justru itu orang melukiskan komunikasi
sebagai ubiquitos atau serba hadir, artinya komunikasi berada di manapun dan
kapanpun juga.
Rumusan komunikasi yang sangat dikenal orang adalah rumusan yang
adalah: “who says what in which channel to whom with what effect ”. jadi, jika
dipilah-pilahkan akan terdapat lima unsur atau komponen di dalam komunikasi,
yaitu:
•Siapa yang mengatakan komunikator (communicator)
•Apa yang dikatakan pesan (message)
•Media apa yang digunakan media (channel)
•Kepada siapa pesan disampaikan komunikan (communicant/receiver)
•Akibat yang terjadi efek (effect)
Wilbur Schram menampilkan apa yang ia sebut “The Condition of Success
in Communication”, yakni kondisi yang harus dipenuhi jika kita menginginkan
agar suatu pesan membangkitkan tanggapan yang kita kehendaki. Kondisi tersebut
dapat dirumuskan sebagai berikut :
1. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat
menarik perhatian komunikan.
2. Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman
yang sama antara komunikator dan komunikan, sehingga sama-sama
mengerti.
3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan
menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut.
4. Pesan harus menyampaikan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi
yang layak bagi situasi kelompok di mana komunikan berada pada saat ia
Pengertian komunikasi massa merujuk, kepada pendapat Tan dan Wright,
merupakan bentuk komunikasi yang menggunakan saluran (media) dalam
menghubungkan komunikator dan komunikan secara massal, berjumlah banyak,
bertempat tinggal yang jauh (terpencar), sangat heterogen, dan menimbulkan efek
tertentu. Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh
Bittner (Ardianto, 2004:3), yakni: komunikasi massa adalah pesan yang
dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass
communication is messages communicated through a mass medium to a large
number of people). Dari defenisi tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi
massa itu harus menggunakan media massa.
Menurut Mulyana (2005:75) komunikasi massa (mass communication)
adalah komunikasi yang menggunakan media massa, baik cetak (surat kabar,
majalah) atau elektronik (radio, televisi), yang dikelola oleh suatu lembaga atau
orang yang tersebar yang dilembagakan, yang ditujukan kepada sejumlah besar
orang yang tersebar di banyak tempat, anonim dan heterogen.
Selain pengertian di atas, beberapa ahli komunikasi juga mengemukakan
pendapatnya tentang pengertian komunikasi massa. Joseph A. Devito
merumuskan komunikasi massa menjadi dua hal, yaitu:
“Pertama, komunikasi massa adalah komunikasi yang ditujukan kepada
massa, kepada khalayak yang luar biasa banyaknya. Ini berarti bahwa khalayak
meliputi seluruh penduduk atau semua orang yang membaca atau semua orang
yang menonton televisi, agaknya ini tidak berarti pula bahwa khalayak itu besar
komunikasi yang disalurkan oleh pemancar-pemancar yang bersifat audio atau
visual. Komunikasi massa menjadi lebih logis jika didefenisikan menurut
bentuknya seperti televisi, radio, surat kabar, majalah, buku, tabloid, film, dan
pita” (Ardianto, 2004:6).
Defenisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh ahli
komunikasi lain, yaitu Gebner, komunikasi massa adalah produksi dan distribusi
yang berlandaskan teknologi dan lembaga dari arus pesan yang
berkesinambungan serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat industri
(Ardianto, 2004:4).
Menurut Joseph R. Dominick mendefenisikan komunikasi massa sebagai
suatu proses di mana suatu organisasi yang kompleks dengan bantuan satu atau
lebih mesin memproduksi dan mengirimkan pesan kepada khalayak yang besar,
heterogen, dan tersebar. Sedangkan menurut Jalaluddin Rakhmat mendefenisikan
komunikasi massa sebagai jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah
khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim, melalui media cetak atau
elektronis, sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.
Sementara itu, menurut Jay Black dan Frederick C (Nurudin, 2004:12)
disebutkan bahwa komunikasi massa adalah sebuah proses di mana pesan-pesan
yang diproduksi secara massal atau tidak sedikit itu disebarkan kepada massa
penerima pesan yang luas, anonim, dan heterogen. Luas di sini berarti lebih besar
daripada sekadar kumpulan orang yang berdekatan secara fisik, sedangkan
anonim berarti individu yang menerima pesan cenderung asing satu sama lain, dan
status, pekerjaan, dan jabatan dengan karakteristik yang berbeda satu sama lain
dan bukan penerima pesan yang homogen.
Berdasarkan pengertian tentang komunikasi massa yang sudah
dikemukakan oleh para ahli komunikasi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
komunikasi massa adalah komunikasi yang menggunakan media massa modern
(media cetak dan elektronik) dalam penyampaian informasi yang ditujukan
kepada sejumlah khalayak (komunikan) heterogen dan anonim sehingga pesan
yang sama dapat diterima secara serentak.
Menurut Wright (1959), perubahan teknologi baru menyebabkan
perubahan dalam defenisi komunikasi yang mempunyai tiga ciri (Severin dan
Tankard, 2007:4), yaitu:
1. Komunikasi massa yang diarahkan kepada audience yang relatif besar,
heterogen dan anonim.
2. Pesan-pesan yang disebarkan secara umum, sering dijadwalkan untuk bisa
mencapai sebanyak mungkin anggota audience secara serempak dan
sifatnya sementara.
3. Komunikator cenderung berada atau beropersi dalam sebuah organisasi
yang kompleks yang mungkin membutuhkan biaya yang besar.
II.1.2. Komponen Komunikasi Massa
Komunikasi massa pada dasarnya merupakan komunikasi satu arah,
artinya komunikasi berlangsung dari komunikator (sumber) melalui media kepada
komunikan (khalayak). Walaupun komunikasi massa dalam prosesnya bersifat
menentukan lancarnya proses komunikasi. Komponen dalam komunikasi massa
ternyata tidak sesederhana komponen komunikasi yang lainnya. Proses
komunikasi massa lebih kompleks, karena setiap komponennya mempunyai
karakteristik tertentu adalah sebagai berikut (Ardianto, 2004:36-42).
a. Komunikator
Dalam komunikasi massa produknya bukan merupakan karya langsung
seseorang, tetapi dibuat melalui usaha-usaha yang terorganisasikan dari
beberapa partisipan, diproduksi secara massal, dan didistribusikan kepada
massa.
b. Pesan
Sesuai dengan karakteristik dari pesan komunikasi massa yaitu bersifat
umum, maka pesan harus diketahui oleh setiap orang. Penataan pesan
bergantung pada sifat media yang berbeda antara satu sama lainnya.
c. Media
Media yang dimaksud dalam proses komunikasi massa yaitu media massa
yang memiliki ciri khas, mempunyai kemampuan untuk memikat perhatian
khalayak secara serempak (simultaneous) dan serentak (instananeous).
d. Khalayak
Khalayak yang dituju oleh komunikasi massa adalah massa atau sejumlah
besar khalayak. Karena banyaknya jumlah khalayak serta sifatnya yang
anonim dan heterogen, maka sangat penting bagi media untuk
e. Filter dan Regulator Komunikasi Massa
Dalam komunikasi massa pesan yang disampaikan media pada umumnya
ditujukan kepada massa (khalayak) yang heterogen. Khalayak yang
heterogen ini akan menerima pesan melalui media sesuai dengan latar
belakang sosial, ekonomi, pendidikan, agama, usia, budaya. Oleh karena
itu, pesan tersebut akan di – filter (disaring) oleh khalayak yang
menerimanya.
f. Gatekeeper (Penjaga Gawang)
Dalam proses perjalanannya sebuah pesan dari sumber media massa
kepada penerimanya, gatekeeper ikut terlibat di dalamnya. Gatekeeper
dapat berupa seseorang atau satu kelompok yang dilalui suatu pesan dalam
perjalanannya dari sumber kepada penerima.
II.1.3. Karakteristik, Fungsi dan Efek Komunikasi
Menurut Severin dan Tankard yang dikutip Suprapto dalam bukunya
“Pengantar Teori Komunikasi” (2006:13-14) berdasarkan sifat-sifat komponen,
komunikasi massa mempunyai ciri-ciri khusus sebagai berikut:
1. Berlangsung satu arah
Bandingkan dengan komunikasi antar personal yang berlangsung dua arah.
Dalam komunikasi massa feedback baru akan diperoleh setelah
2. Komunikator pada komunikasi massa melembaga
Informasi yang disampaikan melalui media massa merupakan produk
bersama. Seorang komunikator dalam media massa bertindak atas nama
lembaga dan nyaris tak memiliki kebebasan individual.
3. Pesan-pesan bersifat umum
Pesan-pesan yang disampaikan melalui media massa pada umumnya
bersifat umum (untuk orang banyak).
4. Melahirkan keserempakan
Bagaimana kekuatan sebuah radio siaran melalui acara tertentu memaksa
pendengarnya untuk secara serempak mendengarkan acara tersebut.
5. Komunikan komunikasi massa bersifat heterogen
Kemajemukan audience komunikasi massa menyebabkan pelaksana
komunikasi massa harus benar-benar mempersiapkan semua ide atau
informasi yang akan disampaikan sebaik mungkin sebelum disebarluaskan.
Di samping memiliki cirri-ciri khusus, komunikasi massa juga mempunyai
fungsi bagi masyarakat. Adapun fungsi komunikasi massa menurut Dominick
yang dikutip Ardianto dkk dalam bukunya “Komunikasi Massa Suatu Pengantar”
(2004:15-18) adalah sebagai berikut:
1. Surveillance (Pengawasan)
Pengawasan mengacu kepada yang kita kenal sebagai peranan berita dan
informasi dari media massa. Media mengambil tempat para pengawal yang
2. Interpretation(Penafsiran)
Media massa tidak hanya menyajikan fakta atau data, tetapi juga informasi
beserta penafsiran mengenai suatu peristiwa tertentu. Tujuan penafsiran
media ingin mengajak para pembaca atau pemirsa untuk memperluas
wawasan dan membahasnya lebih lanjut dalam komunikasi antarpribadi
atau komunikasi kelompok.
3. Linkage (Pertalian)
Media massa dapat menyatukan anggota masyarakat yang beragam,
sehingga membentuk lingkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan
minat yang sama tentang sesuatu.
4. Transmission of Values (Penyebaran nilai-nilai)
Fungsi ini juga disebut sosialisasi. Sosialisasi mengacu kepada cara, di
mana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok. Media massa
menyajikan penggambaran masyarakat dan dengan membaca, mendengar,
dan menonton maka seseorang mempelajari bagaimana khalayak
berperilaku dan nilai-nilai apa yang penting.
5. Entertainment (Hiburan)
Fungsi menghibur dari komunikasi massa tidak lain tujuannya adalah
untuk mengurangi ketegangan pikiran khalayak, karena dengan melihat
berita-berita ringan atau melihat tayangan-tayangan hiburan di televisi
Menurut Steven M. Chaffe (Ardianto dkk, 2004:49) efek media massa
dapat dilihat dari beberapa pendekatan. Pendekatan pertama yaitu efek media
massa yang berkaitan dengan pesan atau media itu sendiri. Pendekatan kedua
yaitu dengan melihat jenis perubahan yang terjadi pada diri khalayak yaitu
komunikasi massa yang berupa perubahan sikap, perasaan, dan perilaku atau
dengan istilah lain dikenal sebagai perubahan kognitif, afektif, dan behavioral:
a. Pendekatan pertama yaitu efek media massa yang berkaitan dengan pesan
atau media itu sendiri.
1. Efek Ekonomi
Kehadiran media massa di tengah kehidupan manusia dapat
menumbuhkan berbagai usaha produksi, distribusi dan konsumsi jasa
media massa.
2. Efek Sosial
Efek sosial berkaitan dengan perubahan pada struktur atau interaksi
sosial sebagai akibat dari kehadiran media massa. Sebagai contoh,
misalnya kehadiran televisi dapat meningkatkan status dari pemiliknya.
3. Penjadwalan Kegiatan Sehari-hari
Terjadinya penjadwalan kegiatan sehari-hari, misalnya sebelum pergi ke
kantor masyarakat kota akan lebih dahulu melihat siaran berita di televisi.
4. Efek Hilangnya Perasaan Tidak Nyaman
Orang menggunakan media massa untuk memuaskan kebutuhan
misalnya untuk menhilangkan perasaan kesepian, marah, kesal, kecewa
dan sebagainya.
5. Efek Menumbuhkan Perasaan Tertentu
Kehadiran media massa bukan saja dapat menghilangkan perassan tidak
nyaman pada diri seseorang, tetapi juga dapat menumbuhkan perasaan
tertentu. Terkadang seseorang akan mempunyai perasaan positif atau
negatif terhadap media tertentu. Tumbuhnya perasaan senang atau
percaya pada suatu media massa tertentu erat kaitannya dengan
pengalaman individu bersama media massa tersebut.
b. Pendekatan kedua yaitu dengan melihat jenis perubahan yang terjadi pada
diri khalayak
a) Efek Kognitif
Efek kognitif adalah akibat yang timbul pada diri komunikan yang
sifatnya informatif bagi dirinya. Efek kognitif ini membahas bagaimana
media massa dapat membantu khalayak dalam mempelajari informasi
yang bermanfaat dan mengembangkan keterampilan kognitifnya. Melalui
media massa kita memperoleh informasi tentang benda, orang atau
tempat yang belum pernah kita kunjungi secara langsung. Realitas yang
ditampilkan oleh media adalah realitas yang sudah diseleksi.
• Efek Proposional Kognitif
Efek proposional kognitif adalah bagaimana media massa
memberikan manfaat yang dikehendaki oleh masyarakat. Bila
yang baik dan benar, maka televisi telah menimbulkan efek
proposional kognitif.
b) Efek Afektif
Efek ini kadarnya lebih tinggi daripada efek kognitif. Tujuan dari
komunikasi massa bukan sekadar memberitahu khalayak tentang sesuatu,
tetapi lebih dari itu, khalayak diharapkan dapat turut merasakan perasaan
iba, terharu, sedih, gembira, marah setelah menerima pesan dari media
massa.
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi intensitas rangsangan
emosional pesan dari media massa adalah sebagai berikut :
1. Suasana Emosional
Respon individu terhadap sebuah film atau sinetron televisi akan
dipengaruhi oleh situasi emosional individu.
2. Skema Kognitif
Skema kognitif merupakan naskah yang ada di dalam pikiran
individu yang menjelaskan alur peristiwa.
3. Suasana Terpaan
Suasana terpaan adalah perasaan individu setelah menerima terpaan
informasi dari media massa.
4. Predisposisi Individual
Predisposisi individual mengacu kepada karakteristik individu.
Individu yang melankolis cenderung menghadapi tragedi lebih
mempunyai sifat terbuka cenderung akan lebih senang bila melihat
adegan-adegan lucu daripada orang yang melankolis.
5. Faktor Identifikasi
Menunjukkan sejauhmana orang merasa terlibat dengan tokoh yang
ditonjolkan dalam media massa. Dengan identifikasi, penonton,
pembaca, pendengar akan menempatkan dirinya di posisi tokoh.
c) Efek Behavioral
Efek behavioral merupakan akibat yang timbul pada diri khalayak dalam
bentuk tindakan atau kegiatan.
II.2. Teknologi Komunikasi
II.2.1. Pengertian Teknologi Komunikasi
Salah satu pengertian umum teknologi ialah penggunaan ilmu pengetahuan
secara sistematik atau pengetahuan-pengetahuan yang terorganisir atau untuk
keperluan-keperluan yang praktis. Sedangkan pengertian secara khusus ialah
memandang teknologi dari aspek ekonomi yaitu minimal teknologi digunakan
untuk menentukan division and subdivision of labor dari suatu proses kerja yang
terintegrasi secara sistematik dalam komponen-komponen yang berkaitan dan
fungsional. Pada hakekatnya, teknologi mempunyai logika dan gramar tertentu
yang berhubungan erat bahkan bersatu dengan sistem kosmologi (sistem nilai
kepercayaan) dan world view suatu masyarakat.
Penemuan teknologi dimulai sejak lebih dari satu abad yang lalu.
ini, penemuan teknologi banyak dilakukan oleh tim riset ilmiah yang dari
beberapa organisasi bisnis, universitas-universitas, organisasi nirlaba. Setiap
teknologi baru biasanya menggantikan teknologi yang sudah tua.
Penemuan di bidang teknologi dapat memberikan kemudahan-kemudahan
bagi kita, misalnya dalam melakukan pertukaran informasi, transaksi, maupun
transportasi. Perkembangan teknologi juga meningkatkan standar hidup manusia,
meningkatkan mutu informasi, hiburan dan pendidikan
Teknologi adalah aplikasi praktis suatu pengetahuan, khususnya dalam
suatu bidang tertentu. Teknologi berkembang semakin cepat dari waktu ke waktu
karena penemuan satu teknologi baru dapat mempercepat penemuan teknologi
berikutnya. Dalam sejarah peradaban manusia, terdapat banyak penemuan yang
dapat berpengaruh besar terhadap kehidupan manusia
Istilah teknologi komunikasi seringkali diucapkan dalam nafas yang sama
dengan istilah teknologi informasi, karena pengertian yang terkandung pada
masing-masing istilah tersebut memang saling berkaitan satu sama lain. Namun,
istilah teknologi komunikasi mencakup pengertian yang lebih luas, termasuk
sistem, saluran, perangkat keras, dan perangkat lunak dari komunikasi modern, di
mana teknologi informasi merupakan bagian dari padanya.
Lubis (1997:42), menjelaskan bahwa teknologi komunikasi adalah suatu
penerapan ilmu pengetahuan untuk memecahkan masalah-masalah yang berkaitan
dalam Makna” (Commonness in Meaning). Dengan demikian, teknologi
komunikasi merupakan penerapan ilmu pengetahuan guna melancarkan upaya
untuk mencapai kebersamaan dalam makna antar orang dalam masyarakat.
Rogers, 1986 dalam Lubis (1997:42), mendefenisikan teknologi komunikasi
sebagai alat perangkat keras, struktur organisasi, dan nilai-nilai sosial yang
digunakan, untuk mengumpulkan, memproses, dan mempertukarkan informasi
dengan orang lain.
Severin dan Tankard (2007:305), mengatakan bahwa teknologi
komunikasi berubah dengan begitu cepat sehingga banyak orang berbicara tentang
“revolusi teknologi” atau “ledakan informasi”. Beberapa teknologi baru yang
sedang dalam proses pengembangan atau yang ada sekarang adalah video tape
recorder, video casette, televisi kabel, surat kabar online, akses pelayanan
informasi komputer dengan komputer pribadi di rumah, internet, World Wide
Web, serta CD-ROM. Banyak teknologi yang mempunyai dampak dramatis yaitu
memberikan pengguna kontrol yang jauh lebih banyak pada proses
telekomunikasi dan informasi yang diterima.
Nasution (1989:6), menjelaskan bahwa berbagai kemampuan dan potensi
yang dimiliki teknologi komunikasi memungkinkan manusia untuk saling
berhubungan satu sama lainnya, seperti faktor jarak, waktu, jumlah, kapasitas,
kecepatan, dan lain-lainnya, kini dapat diatasi dengan dikembangkannya berbagai
sarana komunikasi mutakhir. Dengan penggunaan satelit misalnya, hampir tidak
ada lagi batas jarak dan waktu untuk menjangkau khalayak yang dituju di
Everett M. Rogers, 1986 dalam Bungin (2006:111), mengatakan bahwa
dalam hubungan komunikasi di masyarakat, dikenal empat era komunikasi, yaitu:
era tulis, era media cetak, era media telekomunikasi, dan era media komunikasi
interaktif. Dalam era terakhir, yakni era media komunikasi interaktif dikenal
media komputer, videotext dan teletext, teleconferencing, TV kabel, dan
sebagainya. Berdasarkan penjelasan Rogers itulah, maka masyarakat percaya
bahwa perkembangan teknologi media dimulai dari era media tulis dan cetak.
II.2.2. Karakteristik Teknologi Komunikasi
Salah satu keunggulan yang ditawarkan teknologi komunikasi saat ini
adalah kemungkinan bagi si penerima komunikasi untuk lebih langsung
mengendalikan pesan-pesan yang ditransmisikan. Kini penerima komunikasi lebih
dapat menentukan pilihan-pilihan yang diinginkan atau dibutuhkannya, seperti
memperoleh informasi tentang apa yang diinginkan, serta kapan memerlukannya.
Bell, 1979 dalam Nasution (1989:11), menyebutkan beberapa wujud sistem
komunikasi yang dihasilkan oleh kemajuan teknologi, yaitu:
1. Jaringan pengolahan data yang kelak memungkinkan orang berbelanja
cukup dengan menekan tombol-tombol komputer di rumah
masing-masing. Pesanan akan dikirimkan langsung ke rumah pemesan oleh toko
tempat berbelanja.
2. Bank informasi dan sistem penelusuran, yang memungkinkan pemakainya
menelusuri informasi yang diperlukan serta memperoleh kopi cetakannya
3. Sistem teleteks, yang menyediakan informasi mengenai segala rupa
kebutuhan. Seperti berita, cuaca, informasi finansial, iklan terklarifikasi,
katalog segala macam produk, dan sebagainya lewat layar televisi di
rumah masing-masing.
4. Sistem faksimil, yang memungkinkan pengiriman dokumen secara
elektronik.
5. Jaringan komputer interaktif, yang memungkinkan pihak-pihak
berkomunikasi mendiskusikan informasi melalui komputer.
Menurut Ploman, 1981 dalam Nasution (1989:11), kemajuan teknologi
komunikasi tersebut ditandai oleh tiga karakteristik berikut ini:
1. Tersedianya keluwesan dan kesempatan memilih di antara berbagai
metode dan alat untuk melayani kebutuhan manusia dalam komunikasi.
Bila pada masa lalu hanya ada alat peralatan “berat”, yang profesional dan
mahal, maka kini tersedia bermacam sarana yang lebih “ringan”, metode
yang hanya memerlukan keterampilan minimal, serta murah. Dengan kata
lain, kini kita bisa memilih sendiri tingkat teknologi yang kita perlukan.
2. Kemungkinan mengkombinasi teknologi, metode, dan sistem-sistem yang
berbeda dan terpisah selama ini. Berbagai bentuk baru transfer komunikasi
dan informasi telah dimungkinkan dengan pengkombinasian tersebut.
3. Kecenderungan ke arah desentralisasi, invidualisasi dalam konsep dan pola
Berdasarkan karakteristik serta bentuk-bentuk wujud fisik teknologi
komunikasi tersebut, dapat diperkirakan betapa luasnya potensi teknologi
komunikasi sehingga penerapannya pun akan meliputi berbagai bidang kehidupan
manusia.
Ciri utama dari perkembangan teknologi komunikasi adalah terjadinya
perkawinan antara beberapa jenis media dan teknologi, yang kemudian
menghasilkan bentuk-bentuk baru yang memiliki kemampuan berlipat ganda dan
menciptakan aneka pelayanan komunikasi yang lengkap dan unik, yang bahkan
tidak terbayangkan sebelumnya (Nasution, 1989: 68).
Lahirnya era komunikasi interaktif ditandai dengan terjadinya diversifikasi
teknologi informasi dengan bergabungnya telepon, radio, komputer, dan televisi
menjadi dan menandai teknologi yang disebut dengan internet (Bungin,
2006:113).
II.2.3. Internet
Salah satu media dalam komunikasi adalah internet. Perubahan terbesar di
bidang komunikasi 40 tahun terakhir (sejak munculnya TV) adalah penemuan
dan pertumbuhan internet (Severin dan Tankard, 2007:443).
Secara harfiah, internet (kependekan daripada perkataan ‘inter-network’)
ialah rangkaian komputer yang terhubung menelusuri beberapa rangkaian
istilah yang diserap dari bahasa asing karena kemajuan teknologi internet.
Mayoritas istilah-istilah tersebut adalah berasal dari bahasa inggris, karena
Menurut Laquey, internet merupakan jaringan longgar dari ribuan
komputer yang menjangkau jutaan orang di seluruh dunia. Misi awalnya adalah
menyediakan sarana bagi para peneliti untuk mengakses data dari sejumlah
sumber daya perangkat keras komputer yang mahal. Namun, sekarang internet
telah berkembang menjadi ajang komunikasi yang sangat cepat dan efektif
(Ardianto, 2004:141).
Internet lahir pada masa perang dingin sekitar tahun 1969 dan digunakan
pertama kali untuk keperluan militer (Ahmad Bustami, 1999). Pada saat itu ARPA
(Avanced Research Project Agency) dari Departemen Pertahanan Amerika Serikat
membangun sistem jaringan komputer yang disebut Arpanet. Jaringan ini
menghubungkan antar komputer di daerah-daerah vital dalam rangka mengatasi
masalah jika terjadi serangan nuklir. Arpanet berkembang sangat pesat dan
dipecah menjadi dua bagian Milnet dan Arpanet. Milnet digunakan khusus untuk
keperluan militer, sedangkan Arpanet digunakan untuk keperluan non-militer
terutama perguruan tinggi. Gabungan kedua jaringan ini pada akhirnya dikenal
dengan nama Darpa Internet, yang kemudian disederhanakan menjadi internet.
Penemuan internet dianggap sebagai penemuan yang cukup besar, yang
mengubah dunia dari bersifat lokal atau regional menjadi global. Karena di dalam
internet terdapat sumber-sumber informasi dunia yang dapat diakses oleh
siapapun dan di manapun melalui jaringan internet. Melalui internet faktor jarak
dan waktu sudah tidak menjadi masalah. Dunia seolah-olah menjadi kecil, dan
komunikasi menjadi mudah. Onno W. Purbo (2001) melukiskan bahwa internet
informasi secara fleksibel dan mengintegrasikan seluruh bentuk media massa
konvensional seperti media cetak dan audio visual
II.2.4. Manfaat Internet
Ada banyak manfaat yang dapat diperoleh apabila seseorang mempunyai
akses ke internet yaitu sebagai berikut
a. Komunikasi
Internet memungkinkan terjadinya komunikasi yang super cepat antara
suatu pihak dengan pihak lainnya, tanpa mengenal batasan ruang dan
waktu. Hal ini dimungkinkan karena jangkauan internet yang telah
mengglobal. Dengan kita mengetahui alamat seseorang atau suatu lembaga
di internet, maka kita dapat mengirim informasi kapan saja dan ke mana
saja di seluruh dunia dalam waktu yang sangat singkat dan dengan cara
yang sangat mudah.
b. Informasi
Begitu banyaknya komputer yang terhubung ke internet, di mana
masing-masing komputer memiliki kandungan informasinya sendiri-sendiri, maka
gabungan seluruh informasi di internet sangatlah luar biasa. Internet
merupakan sumber informasi yang melimpah (hampir tanpa batas) yang
terus berkembang seiring dengan makin berkembangnya internet itu
c. Kolaborasi
Kolaborasi yang dimaksud adalah suatu proses menyelesaikan suatu
pekerjaan secara bersama-sama (team work). Anggota tim bisa terdiri dari
berbagai macam ahli dari berbagai bidang yang tersebar di berbagai negara
di dunia. Melalui internet kita dapat melakukan suatu konferensi
(conference) dengan berbagai pihak di manapun mereka berada. Kita
bahkan dapat mengerjakan suatu pekerjaan secara bersamaan melalui
internet.
Berikut ini adalah sebagian dari apa yang tersedia di internet:
1. Internet untuk kehidupan pribadi, meliputi: kesehatan, rekreasi, hobi,
pengembangan pribadi, rohani, dan sosial.
2. Informasi untuk kehidupan profesional/pekerja, meliputi: sains, teknologi,
perdagangan, saham, komoditas, berita bisnis, asosiasi profesi, asosiasi
bisnis, dan berbagai forum komunikasi.
II.2.5. Internet sebagai Media Komunikasi
Manusia tidak bahagia ketika ia mendapatkan hambatan untuk
menyampaikan pesan dalam jarak luas dan waktu terbatas. Didorong naluri
kebahagiaan, naluri ingin tahu, serta naluri komunikasi, dan ditunjang akal
budinya, teknologi komunikasi terus bertumbuh hingga sekarang. Hasrat dan
naluri berkomunikasi serta berbagi informasi dan pengetahuan secara bebas
mendorong manusia menciptakan teknologi hingga bentuk terkininya, yaitu