• Tidak ada hasil yang ditemukan

Manfaat Penggunaan Internal Antara System (IAS) Dalam Proses Pengiriman Berita Oleh Wartawan Lembaga Kantor Berita Nasional (IKBN) Antara Biro Jawa Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Manfaat Penggunaan Internal Antara System (IAS) Dalam Proses Pengiriman Berita Oleh Wartawan Lembaga Kantor Berita Nasional (IKBN) Antara Biro Jawa Barat"

Copied!
117
0
0

Teks penuh

(1)

45 BAB III

OBJEK PENELITIAN

3.1 Lembaga Kantor Berita Nasioanal ANTARA

3.1.1 Sejarah Singkat Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA Tahun 1937 adalah masa bersejarah bagi perkembangan media massa di Indonesia. Pada saat sejumlah wartawan muda Indonesia yang memiliki kepedulian terhadap kemerdekaan Indonesia, ikut berjuang merebut kemerdekaan sesuai dengan keahlian yang mereka miliki. Mereka mencoba memberikan pelayanan khusus bagi pers indonesia mengenai gambaran yang lebih jelas tentang masalah yang bergejolak dalam masyarakat Indonesia.

A.M. Sipatuhar, R.M. Soemanang, Adam Malik, Pandu Kartawiguna, dan Sanusi pane mereka adalah orang-orang yang memiliki kepedulian tersebut. Mereka bekerja sama melaporkan kejadian–kejadian penting, seperti rapat politik, sidang volkraad serta kegiatan kebangsaan pada waktu itu. Tulisan-tulisan mereka ternyata dimuat pada surat kabar diluar jakarta, seperti Suara umum (Surabaya), Pewarta Deli (Medan) dan lain–lain.

(2)

kantor berita itu. Akhirnya diputuskan nama kantor berita yang akan didirikan itu bernama ANTARA

Nama ANTARA disepakati dengan harapan, sesuai arti dan sifatnya, yakni menjadi perantara masyarakat dengan pers dalam arti luas. Menurut siaran pers dan dokumentasi ANTARA tanggal 15 juli 1941, hal yang melatar belakangi kantor berita ANTARA itu didirikan adalah karena keadaan serta kepentingan pers dan masyarakat Indonesia yang menginginkan suata badan perantara yang menghubungkan gambaran masyrakat dalam bentuknya yang luas dalam pers.

Pada saat berdirinya, ANTARA mulai menerbitkan buletin yang disebarkan keseluruh pelosok tanah air. Tujuannya tiada lain adalah untuk dikonsumsi oleh surat-surat kabar pada saat itu. Hampir semua surat kabar diluar jakarta, terutama yang pemilik dan penerbitnya orang Indonesia sendiri berlangganan buletin ANTARA.

Pada pertama kali didirikan, yaitu tanggal 13 Desember 1939, Kantor Berita ANTARA hanya menempati sebuah ruangan kantor kecil di Buitentijgerstraat (Jl.Pinangsia Sekarang) No.30 Jakarta, dengan peralatan sederhana berupa beberapa mesin tik dan sebuah stenstil.

(3)

47

rentang waktu tahun 1942 hingga 1945, Jepang melebur Kantor Berita ANTARA menjadi Domei.

Peleburan tersebut tidak bertahan lama. Pada masa puncak perjuangan, tepatnya tanggal 17 Agustus 1945, Kantor Berita ANTARA berhasil menyelundupkan penyiaran teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia keseluruh dunia dari gedung Jl.Antara No 57-61 Jakarta. Padahal pada waktu itu, Indonesia masih berada dibawah ancaman tentara Jepang. Namun dikarenakan pada tahun 1946 pemerintah Republik Indonesia pada saat itu hijrah ke Yogyakarta, maka Kantor Berita ANTARA ikut pindah ke Yogyakarta.

Agar dapat mengefektifkan penyiaran beritanya dari Yogyakarta, maka Kantor Berita ANTARA membawa sebuah pemancar kecil yang diselundupkan dari Jakarta.

(4)

Pada tahun 1962, Presiden mengambil alih Pimpinan ANTARA dan menempatkannya dibawah penguasa perang Tertinggi (PEPERTI). Pimpinan redaksi diserahkan kepada Letkol Harsono. Pada tahun ini pula Presiden membubarkan yayasan ANTARA dan mendirikan Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA (LKBN ANTARA) yang berada dibawah Presiden, Kepala Negara Republik Indonesia.

Hanya berselang satu tahun tepatnya tahun 1963, Kantor berita PIA disatukan dengan LKBN ANTARA, sedangkan dua kantor berita lainya yakni INPS dan APB dibubarkan. Sementara, para karyawannya ditampung dalam LKBN ANTARA.

LKBN ANTARA menjadi Kantor Berita tunggal di Republik Indonesia yang melayani semua surat kabar dan media massa Indonesia. Untuk membersihkan tubuh ANTARA dari sisa-sisa G-30 S/PKI, maka pada tanggal 2 Oktober 1965, LKBN ANTARA ditempatkan dibawah Penguasa Perang Daerah Jakarta Raya.

(5)

49

Kemudian berturut-turut pimpinan ANTARA dibuat oleh: 1. Brigjen. Harsono Reno Utomo (1970 s.d. 1976) 2. Brigjen. Ismail Saleh, S.H. (1976 s.d. 1979) 3. Mayjen.Agust Marpaung, S.H. (1979 s.d. 1983)

4. Marsekal Pertama Tranggono, S.H. (1983) dan kemudian digantikan Bakir Hasan dan kini di jabat oleh Ir.Handjojo Nitimiharjo.

Setelah mengalami masa rehabilitasi akibat G-30 S/PKI, pada tahun 1970, LKBN ANTARA mulai berbenah diri dan mulai berusaha dan mengembangkan diri baik dibidang redaksional maupun manajemen.

Untuk memperluas daya jangkau liputan berbagai peristiwa diseluruh dunia, LKBN ANTARA melakukan kerja sama dengan kantor - kantor berita asing dan organisasi pers di luar negeri.

Tercatat lebih dari 35 kantor berita internasional mempunyai hubungan dengan LKBN ANTARA misalnya:

1. BERNAMA (Berita Nasional Malaysia), Malaysia 2. PNA (Phillipines News Agency), Pilipina

3. YOHNAP News Agency, Republik Korea

4. KCNA (Korea Central News Agency), Republik Demokrasi Rakyat Korea

5. APP (Associated Press Of Pakistan), Pakistan 6. PTI (Press Trust Of India), India

7. Syriam News Agency (Syria) 8. INA (Iraqi News Agency), Irak

(6)

12.BSS (Banglades Sangbad Sangstra), Bangladesh 13.VNA (Vietnam News Agency), Vietnam

14.ANSA (Agency Nation Assosiata), Italia

15.TASS (Telegrafnoice Agentsvo Sovetksvo Soyusa), Rusia 16.TANJUNG (Telegrafska Agencija Jugoslavija), Yugoslavia 17.CTK (Cekoslovenska Tiskova Kancelar), Cekoslovakia 18.AND (Deutche Presse Agentur), Republik Federasi Jerman 19.ANP (Algemene Naderlands Persbureuau), Belanda 20.EFE (Agencia AFE), Spanyol

21.Maghreb Presse, Maroko

22.CNA (Central News Agency), Taiwan 23.Kyodo News Agency, Jepang

24.Abadolu Ajensi, Turki

25.TNA (Thai News Agency), Thailand 26.APS (Alegerie Presse Service), Aljazair 27.MTI (Magyar Tavirati Iroda), Hongaria 28.NAB (News Agency Of Burma), Birma 29.PAP (Polkska Agencja Prasowa), Polandia 30.PL (Presna Latina), Kuba

31.TAP (Tunis Afrque Presse Agency), Tunis

32.TELAM (Telam News Agency SA), Persatuan Emirat Arab 33.XINHUA (Hinha News Agency), Republik Rakyat Cina

(7)

51

Selain memperluas layanan teleteks, LKBN ANTARA juga menyelenggarakan pelayanan berita ekonomi dan keuangan internasional kepada bank–bank yang ada di Jakarta. Pelayanan ini diberi nama Reuter ANTARA Economic Service (RES).

Seiring perkembangan zaman, LKBN ANTARA mulai bekerja dengan alat-alat percetakan baru. Hal itu dimaksudkan untuk memberikan kemudahan pelayanan bagi pelanggan yang semakin bertambah jumlahnya.

Untuk itu, LKBN ANTARA menerbitkan sembilan macam buletin dalam bahasa Indonesia dan tujuh macam dalam bahasa inggris. Penerbitan bulletin tersebut adalah:

Bahasa Indonesia: 1. Warta Berita

2. Ekonomi dan Keuanagan 3. Olah Raga

4. Info Pasar 5. Spectrum 6. Info Finansial 7. Suara Pers

8. Rekaman Peristiwa

(8)

Bahasa Inggris : 1. News Bulletin

2. Financial and Economic 3. Daily Market Quotation 4. Rubber News

5. Weekly Review 6. Copper Quotation 7. Exchange Bulletin

Selain memberikan pelayanan dalam berita foto baik dalam negeri maupun luar negeri, LKBN ANTARA juga memberikan pelayanan data yang menyangkut informasi keuangan maupun perdagangan internasional, yaitu:

1. ANTARA-Reuter Monitor 2. ANTARA-Telerate

(9)

53

ANTARA mempunyai cabang-cabang diseluruh provinsi di Indonesia. Salah satunya adalah tempat penulis melaksanakan Kerja Praktek, yaitu LKBN ANTARA Biro Jawa Barat yang membawakan seluruh wilayah di Jawa Barat.

Keberadaan ANTARA di Bandung sejak tahun 1939 yang digerakan dua orang koresponden Achmad Zainoen Palindih dan Syarif Sulaeman yang bekerja membuat berita tanpa fasilitas termasuk kantor. Untuk pengiriman berita, kedua koresponden harus mau mencari tahu siapa ada diantara saudara, kerabat ataupun kenalan yang mau berangkat ke Jakarta untuk menitipkan naskah berita ke kantor pusat ANTARA.

Kedua koresponden “sukarelawan” ANTARA Bandung yaitu Palindih

saat itu juga tercatat sebagai karyawan hatian Nocork Express dan Syarif Sulaeman merupakan redaktur di harian Berita Oemoem Bandung.

(10)

Ketika berita Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, 17 Agustus 1945 sampai di Bandung melalui morsecast dari Domei Jakarta, wartawan dan markonis Domei Bandung yang nasionalis terjegal saat akan menyebarkan berita gembira tersebut. Jepang melarant menyebarannya karena berita tersebut dikirim dari Jakarta melalui ijin Sendenbucho atau Kepal Barisan Propaganda Jepang. Meski Jepang lebih ketat melakukan pengawasan terhadap penyebaran berita tersebut, berita proklamasi tetap dapat sampai ke meja redaksi surat kabar dan radio Jepang Bandung Hoso Kyoko atau Radio Nirom pada jaman Belanda, Harian Tjahaja dan Soeara Merdeka.

Semangat seorang koresponden, Lalu Danilah tersulut untuk merebut Domei Bandung dari tangan Jepang hingga akhirnya mengajak Atje Bastaman, M Rochadi dan sejumlah pemuda untuk merebutnya. Beberapa perangkat kantor Domei Bandung berhasil dirampas dan diserahkan kepada Palindih yang saat itu telah berhasil menduduki salah satu ruangan di Jalan Tamblong.

(11)

55

Dayeuhkolot menuju Banjaran Ciparay hingga timur Bandung yaitu Cicalengka.

Mereka mendirikan kantor darurat di Cicalengka untuk mengirimkan dan menerima berita melalui morsecast dari ANTARA yang kantor pusatnya telah berpindah ke Yogyakarta karena mengikuti perpindahan Pemerintahan Republik Indonesia. Selain di Bandung, Pemimpin ANTARA BANDUNG AZ Palindih bersama pimpinan bagian radio M Saman, bagian redaksi M Royani dan Herawan, operator radio Kurnaen dan Kusna, juru ketik Nona Zaenab, loper Jaja Tarja dan supir Iri mendirikan kantor di Jalan Manonjaya Tasikmalaya.

Mereka mengirimkan berita yang diterima morsecast dari ANTARA Pusat ke Radio Bandung, Radio Priangan, Harian Soeara Merdeka dan ke sejumlah instansi Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang mengungsi di Tasikmalaya.

Saat Belanda melakukan agresi pertamanya pada 31 Juli 1947, seluruh karyawan ANTARA kembali mengungsi bersama-sama dengan Gubernur Jawa Barat saat itu M Sewaka dan jajarannya ke Lebaksiuh, 60 kilometer selatan Tasikmalaya. Hingga empat bulan mereka bertahan di Lebaksiuh tanpa terlewat mengirimkan dan menerima berita ke kantor pusat.

Mereka kembali ke Bandung saat “Perjanjian Renville” terbit pada

(12)

ANTARA Pusat terhenti sehingga aktivitas di Bandung pun turut berhenti dan memaksa para karyawan menyembunyikan peralatan ke rumah seorang wartawan Republikein di Jalan Pasundan.

Saat Direktur ANTARA Adam Malik yang didampingi wartawannya Mochtar Lubis datang ke Bandung sekitar Agustus 1949, ANTARA di Bandung kembali dibuka dengan status sementara corespondentschaap..

ANTARA sempat berkali-kali berpindah tempat dari ruangan di Gedung Nilmij Alun-alun Bandung atas bantuan seorang republikein Drs Yap Tjwan Bing, ruang depan Yayasan Pusat Kebudayaan (YPK) di Jalan Naripan nomor, sebuah gedung di Jalan Tamblong hingga berpindah lagi ke Jalan Naripan nomor 38 samping Jalan Saad ketika kepemimpinan Dayat Hardjakoesoemah.

3.1.2 Sejarah Kepemimpinan Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA

(13)

57

Pada akhir tahun 1966 Kolonel Jamil digantikan oleh Kolonel Moechsin yang dibantu tenaga sipil Ali Syahbana dan kemudian pimpinan kembali diganti oleh Mayor Oekasah.

Saat dilantiknya Mayor Oekasah Soehandi pada 1972, sebutan Pemimpin ANTARA Bandung berubah menjadi Kepala ANTARA Cabang Jawa Barat dan menempati kantor di Jalan Naripan untuk akhirnya pindah ke Jalan Braga nomor 25 hingga saat ini. Kepemimpinan Oekasah dibantu oleh Dodoy Syarif Hidayat dan Suwargi Natadikara sebagai wartawan.

Kepemimpinan tertinggi ANTARA Bandung kemudian dipegang oleh Suwargi Natadikara dibantu oleh Dadang Suhari sebagai staf keuangan, Yaya Sutara sebagai loper dan Endang Suratman sebagai honorer loper.

Setelah berakhirnya masa jabatan Suwargi sekitar tahun 1978, di hadapan Pemimpin Umum ANTARA yang juga Menteri Sekretaris Kabinet saat itu, Ismail Saleh SH menyerahkan tampuk kepemimpinan ANTARA Cabang Jawa Barat kepada Dodoy Syarif Hidayat di ruang kerjanya.

Saat itu di Biro Jawa Barat komposisi wartawn terisi beberapa nama seperti Suwargi Natadikara, Agus Sulaeman, Kusnadi Djaja, Asep Sumiarsa, Ahmad Sutrisman, Imam Suroto, Moch Adam dan Sutedja Dwihardja.

(14)

tersebut, jajaran Biro Jawa Barat diperkuat oleh para alumnus Duta Ilmu seperti Yanes Setat, Tunggul Susilo, Unang Sudjana dan Usmandi. Setahun kemudian Yogi Suprayogi ikut menggawangi redaksi dengan wilayah liputan olahraga.

Muncul juga tenaga muda baru yaitu Jo Seng Bie dari Jakarta dan Abulis Sya’roni dalam jajaran redaksi Biro Jawa Barat. Sehingga pada saat itu semua pos bidang liputan telah terisi oleh wartawan-wartawan yang berasal dari berbagai jenis latar belakang pendidikan.

Pendekatan dan berbagai lobi tidak hanya dilakukan dalam memasarkan produk ANTARA tetapi pembangunan fisik untuk kantor perwakilan dapat terwujud di beberapa wilayah Jawa Barat. Pada Juni 1985, Kantor Perwakilan Serang berdiri. Pada 7 September 1987 dengan pembiayaan seluruhnya ditanggung Residen Purwakarta saat itu Drs H Suyaman, berdiri Kantor Perwakilan Purwakarta di salah satu bangunan Keresidenan. Perwakilan Cirebon berdiri atas bantuan Pemda Jabar dan sumbangan pribadi Gubernur Jabar saat itu Yogie S Memet dan diresmikan oleh Yogi pada 8 Juli 1993.

(15)

59

Setelah 16 tahun pemimpin, Dodoy digantikan Achmad Fuad pada 8 Februari 1994 di hadapan Pimpinan Umum LKBN ANTARA Handjojo Nitimiharjo dan Asisten I Wilayah Daerah Jawa Barat, Endang Suwarna. Selanjutnya pada pada Desember 1996 Achmad Faried dilantik sebagai Kepala Biro Jawa Barat.

Aset Biro Jawa Barat bertambah setelah Bupati Sukabumi menghibahkan tanah seluas 400 meter persegi untuk dijadikan kantor perwakilan ANTARA. Serah terima kepala biro kembali dilakukan dari Achmad Faried kepada Masduki Atamimi yang sebelumnya Kepala Biro Yogyakarta pada 15 April 1999 di hadapan Wakil Gubernur Jawa Barat, Husen Yachyasaputra, Pimpinan Umum LKBN ANTARA Parni Hadi dan ratusan undangan lainnya.

Pada saat itu terjadi perubahan pengiriman berita dari sistem PC Plus ke sistem two way melalui Intranet ANTARA Server (IAS) dan Bandung masuk menjadi biro percontohan dalam penggunaannya.

Pada 8 Juli 2004, Aat Surya Safaat yang sebelumnya Manajer UUS IMQ meggantikan Maduki Atamami, sebagai Kepala Biro Jawa Barat. Kebijakan pembentukan biro baru muncul pada awal tahun 2006. Perwakilan Serang menjadi biro tersendiri dengan nama Biro Banten dan Perwakilan Bogor menjadi Biro Peyangga Jakarta.

(16)

Jawa Barat juga telah mengeluarkan buku 50 Tahun Konferensi Asis Afrika yang merupakan kumpulan tulisan dan foto selama berlangsungnya perayaan tersebut. Pada peringatan Hari Pers Nasional tahun 2006, Biro Jawa Barat mengadakan seminar dan acara temu pelanggan di Sasana Budaya Ganesha tempat diadakannya kegiatan HPN.

Pada 3 April 2007, Johnny Tarigan yang sebelumnya redaktur di ANTARA pusat menggantikan Aat Surya Safaat yang saat itu mendapat jabatan baru sebagai Direktur Dana Pensiun ANTARA.

Kepala Biro ANTARA Jawa Barat dan periode jabatan:

1. Achmad Zainoen Palindih : Koresponden 1939-1949

2. Dayat Hardjakoesoemah : Kepala Koresponden 1949-1965 3. Kolonel Jamil : Kepala Koresponden 1965-1966 4. Kolonel Moechsin : Kepala Koresponden 1966-1972 5. Mayor Oekasah Soehandi : Kepala Cabang 1972-1974 6. Suwargi Natadikara : Kepala Cabang 1974-1978 7. Dodoy Syarief Hidayat : Kepala Cabang/Biro 1978-1994

8. Achmad Fuad : Kepala Biro 1994-1996

(17)

61

3.1.3 Struktur Perusahaan Lembaga Kantor Berita Nasional ANTARA Pada tahun 1943 ANTARA dijadikan perseroan terbatas. Status ini kemudian berubah menjadi yayasan yang didukung oleh Serikat Perusahaan Surat Kabar (SPS) dan persatuan Wartawan Indonesia (PWI), tahun 1953.

Selanjutnya, pada tahun 1963 Presiden melebur semua kantor berita yang ada di Indonesia kedalam ANTARA dan menjadikannya lembaga yang diketuai langsung oleh Presiden.

Setiap suatu lembaga atau perusahaan mutlak memerlukan struktur organisasi. Fungsinya adalah untuk memudahkan pembagian tugas dan wewenang tiap bidang pekerjaan atau jabatan secara jelas dalam lembaga atau perusahaan itu.

Begitupun dengan LKBN ANTARA. Struktur organisasi dijadikan sebagai kerangka dasar dalam hubungan timbal balik antara pimpinan dan karyawannya dalam jalinan bidang pekerjaan.

LKBN ANTARA yang berkantor pusat di Jakarta, mempunyai biro di 26 provinsi. Struktur organisasi yang ada pada ANTARA Biro Jawa Barat merupakan bagian dari ANTARA pusat. Susunan jabatan dari pusat sampai biro daerah adalah sebagai berikut:

1 Pemimpin Umum 2 Sekretaris Lembaga

3 Direktur Teknik dan Logistik 4 Direktur Pemasaran

(18)

8 Kepala Redaksi Umum 9 Kepala Redaksi Ekomnomi 10 Kepala Redaksi Internasional 11 Kepala Biro Foto

12 Kepala Biro ANATARA DPR dan Penerbitan Khusus 13 Kepala Biro Personalia

14 Kepala Biro ANTARA di luar negeri

Sedangkan susunan jabatan di LKBN ANTARA Biro Jawa Barat adalah sebagai berikut:

1 Kepala Biro 2 Wartawan

3 Karyawan dan Teknisi 4 Administrasi

(19)

63

STRUKTUR ORGANISASI LKBN ANTARA BIRO JAWA BARAT

Gambar 3.1

(20)

3.1.4 Job Description

Dalam pemaparan deskripsi kerja pada laporan ini, penulis hanya mencantumkan khusus Direktorat Redaksi saja. Hal tersebut dilakukan karena pada pelaksanaan praktek kerja, penulis ditempatkan pada bagian redaksi (Wartawan). Adapun deskripsi kerja Direktorat Redaksi di LKBN ANTARA, sesuai dengan keputusan pimpinan umum LKBN ANTARA nomor SKEP – 129/PAP/X/2005, adalah sebagai berikut:

3.1.4.1Direktorat Redaksi

Direktorat Redaksi adalah unsur pembantu pemimpin umum/pemimpin redaksi, dipimpin oleh seorang pemimpin pelaksana redaksi yang berada dibawah dan tanggung jawab langsung kepada pemimpin umum.

Direktorat Redaksi mempunyai fungsi:

Mencari, menerima, mengolah, menyusun, menyajikan, serta menentukan penyiaran data, berita, karangan khas, analisa foto, suara dan gambar berita yang menjadi produk penyiaran seketika ( real time ) sesuai tugas pokok lembaga dengan memperhatikan tuntutan pasar.

Membina dan mengembangkan keterampilan serta pengetahuan wartawan lembaga.

Direktorat Redaksi terdiri atas : Redaksi Umum

(21)

65

Redaksi Daerah Indonesia Timur Redaksi Karangan Khas

Redaksi Liputan Khusus Redaksi Olah Raga Redaksi Ekonomi Redaksi Internasional Redaksi Foto

Redaksi TV Redaksi Website

1. Redaksi Umum

Redaksi Umum adalah unsur pelaksana tugas Direktorat Redaksi di bidang pemberitaan kegiatan peliputan dan penyuntingan dalam pemberitaan politik, sosial, budaya, pertahanan, dengan produk berbahasa Indonesia.

2. Redaksi Daerah Indonesia Barat

(22)

3. Redaksi Daerah Indonesia Timur

Redaksi Daerah Indonesia Barat adalah unsur pelaksana tugas Direktorat Redaksi dengan tugas dan fungsi membina, merencanakan, mengkoordinasikan, mengawasi dan mendorong perbaikan kegiatan keredaksian (Peliputan dan Penyuntingan) di biro – biro di wilayah Indonesia Timur.

4. Redaksi Karangan Khas

Redaksi Karangan Khas adalah unsur pelaksana tugas Direktorat Redaksi dengan tugas menyeleksi, menerjemahkan, dan menyunting bahan berita ringan dan tidak terikat waktu, termasuk yang berasal dari luar lembaga yang dipublikasikan LKBN ANTARA.

5. Redaksi Liputan Khusus

Redaksi Liputan Khusus adalah unsur pelaksana tugas Direktorat Redaksi dalam pencarian, penyuntingan bahan berita untuk kegiatan liputan khusus, terutama pada hari sabtu, minggu, dan hari-hari libur.

6. Redaksi Olah Raga

(23)

67

7. Redaksi Ekonomi

Redaksi Ekonomi adalah unsur pelaksana tugas Direktirat Redaksi di bidang kegiatan peliputan, penyuntingan dan penerjemahan berita-berita ekonomi, baik ekonomi umum kegiatan pasar modal, maupun lembaga keuangan didalam dan luar negeri.

8. Redaksi Internasional

Redaksi Internasional khusus adalah unsur pelaksana tugas Direktorat Redaksi dengan tugas menyeleksi, menerjemahkan dan menyunting bahan berita, termasuk dari luar lembaga, baik dari bahasa inggris kedalam bahasa Indonesia, maupun sebaliknya.

9. Redaksi Foto

Redaksi Foto adalah unsur pelaksana tugas Direktorat Redaksi dalam pencarian, penyuntingan gambar atau berita foto menurut kaidah jurnalistik untuk disiarkan dengan memperhatikan pedoman dan kebijakan pemberitaan lembaga.

10. Redaksi TV

(24)

11. Redaksi Website

Redaksi Website adalah unsur pelaksana tugas Direktorat Redaksi di bidang pemberitaan yang melayani produk informasi on-line multimedia.

12. Sekretariat Redaksi

Sekretariat Redaksi mempunyai fungsi:

Mencari dan menerima bahan berita dari wartawan lembaga kantor berita asing dan sumber lainnya.

Memilih, menyunting, dan menterjemahkan bahan berita menurut kaidah jurnalistik dan sesuai dengan pedoman serta kebijakan pemberitaan lembaga.

Menyediakan produk berita yang siap disiarkan secepatnya kepada pelanggan, baik melalui VSAT, e-mail, Fax, bulletin, maupun sarana telekomunikasi lainnya.

Setiap redaksi (yang dituliskan diatas) dipimpin oleh Kepala Redaksi, merupakan pejabat struktural setingkat dengan kepala bagian di unit kerja lain. Bertanggung jawab langsung kepada pemimpin pelaksana Redaksi melalui wakil pemimpin Pelaksana Redaksi.

(25)

69

Pewartaan adalah tugas Direktorat Redaksi di bidang pencarian, pengumpulan dan pembuatan berita tulis, karangan khas, foto dan audio visual yang secara administratif berada dibawah tanggung jawab Kepala Redaksi masing-masing.

13. Pemimpin Pelaksana Redaksi/Wakil Pemimpin Pelaksana Redaksi

Pemimpin Pelaksana Redaksi/Wakil Pemimpin Pelaksana Redaksi bertugas membantu Pemimpin Umum/Pemimpin Redaksi dalam merumuskan rencana kebijaksanaan serta melaksanakan sebagian tugas lembaga dibidang pemberitaan dan keredaksian.

3.1.4.2 Wartawan dan Koresponden 1. Wartawan

(26)

2.Koresponden

Koresponden (stringer) yang lebih dikenal dengan sebutan wartawan pembantu adalah seseorang yang berdomisili di suatu daerah, diangkat atau ditunjuk oleh suatu LKBN ANTARA diluar daerah, untuk menjalankan tugas kewartawanannya, yaitu memberikan laporan secara continue tentang kejadian atau peristiwa yang terjadi di daerahnya. Koresponden bisa berasal dari daerah itu sendiri atau orang lain yang bukan dari daerah tersebut namun ditugaskan di daerah lain.

Berikut adalah nama-nama wartawan dan redaksi beserta tugas-tugasnya:

1. Muhammad Yusuf: Asisten Manajer Pemberitaan

Mengatur segala pemberitaan di LKBN ANTARA Biro Jawa Barat dan sesekali membuat berita. Biasanya wilayah kerjanya hanya seputar kantor LKBN ANTARA Biro Jawa Barat.

2. Sapto Heru: Koordinator Liputan

Menyeleksi hasil liputan pewarta atau wartawan dan koresponden yang telah mengirimkan hasil liputan berita untuk diberitakan ke seluruh Indonesia melalui media online.

3. Yuniardi Ferdinand: Redaktur Biro Jawa Barat

(27)

71

4. Yasad Ali: Redaktur Daerah Cirebon

Meliput dan menyeleksi hasil liputan berita di daerah Cirebon untuk dikirimkan ke LKBN ANTARA Biro Jawa Barat.

5. Syarif Abdullah: Pewarta atau Wartawan Biro Jawa Barat Meliput berita di daerah Bandung.

6. Ahmad Fikri: Koresponden Daerah Cianjur

Meliput berita di daerah Cianjur untuk dikirimkan ke LKBN ANTARA Biro Jawa Barat dan nantinya akan di seleksi kembali oleh Redaktur LKBN ANTARA Biro Jawa Barat.

7. Ajat Sudrajat: Kontributor Biro Jawa Barat Meliput berita di daerah Bandung.

8. Peri Permana: Kontributor Daerah Tasikmalaya

Meliput berita di daerah Tasikmalaya untuk dikirimkan ke LKBN ANTARA Biro Jawa Barat dan nantinya akan di seleksi kembali oleh Redaktur LKBN ANTARA Biro Jawa Barat. 9. Hidayat: Kontributor Daerah Garut

(28)

iv

MANFAAT PENGGUNAAN INTERNAL ANTARA SYSTEM (IAS) DALAM PROSES PENGIRIMAN BERITA OLEH WARTAWAN

LEMBAGA KANTOR BERITA NASIONAL (LKBN)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Manfaat Penggunaan Internal Antara System (IAS) Dalam Proses Pengiriman Berita Oleh Wartawan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Biro Jawa barat. Untuk melihat bagaimana manfaatnya, peneliti mencoba menganalisis Penggunaan IAS dilihat dari Kecepatan Pengiriman Berita, Ketepatan Pesan, Jangkauan Komunikasi, dan juga Peningkatan Proses Kerja.

Tipe Penelitian ini adalah kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif, sebagian besar data yang dikumpulkan melalui wawancara mendalam ditunjang dengan studi literatur. Objek pada penelitian ini adalah Kepala Biro, Redaksi, dan Wartawan LKBN ANTARA Biro Jawa Barat. Untuk teknik sampling yang digunakan adalah Purposive Sampling, sedangkan teknik analisis menggunakan teknik analisis deskriptif.

Dari hasil penelitian menunjukan bahwa kecepatan pengiriman berita melalui IAS bisa mencapai satu detik, yang berarti sangat baik, ketepatan tujuan pesan melalui penggunaan IAS sangat akurat sehingga wartawan tidak pernah salah dalam mengirimkan berita, jangkauan komunikasi dalam menggunakan IAS bisa di daerah mana saja dikarenakan IAS berbasis internet, penggunaan IAS ini juga bisa meningkatkan proses kerja baik wartawan maupun redaksi. Semua itu menunjukan tercapainya tujuan dari dibuatnya IAS dan juga mewakili definisi manfaat yang artinya upaya dari sesuatu yang telah ada atau telah berjalan bisa lebih baik dari sebelumnya. Karena media IAS adalah pengganti media sebelumnya yaitu e-mail dan pergantian media itu menunjukan kemajuan.

Kesimpulannya, IAS sudah bisa menggantikan media e-mail sebagai media pengiriman berita oleh wartawan. Bahkan, banyak yang bisa didapat dari penggunaan IAS tersebut dan tidak ada dalam penggunaan e-mail sebelumnya. IAS juga dinilai belum mempunyai kekurangan yang berarti dan belum layak digantikan oleh media lain.

(29)

v ABSTRACT

BENEFITS OF THE USE OF "INTERNAL ANTARA SYSTEM" (IAS) IN THE PROCESS BY THE SHIPPING NEWS BY JOURNALIST

NATIONAL NEWS OFFICE INSTITUTES (LKBN) ANTARA WEST JAVA BUREAU researchers tried to analyze the use of IAS visits from Speed Shipping News, The accuracy Messages, Reach Communications, and also Improving Work Processes.

This research type is qualitative with descriptive method, most of the data collected through in-depth interviews supported by literature study. The Object in this research is the Bureau Chief, Editors, and Reporters LKBN ANTARA West Java Bureau . For the technique used was purposive sampling, while analysis techniques use descriptive analysis techniques.

From the results showed that the speed of sending information through the IAS could reach one second, which means very good, precise messages through the use of IAS is very accurate so that the reporter is never wrong in the sending of news, communication range in the use of IAS can be anywhere in the area due to Internet-based IAS , the use of IAS is also able to improve work processes both reporters and editors. All that indicates attainment of the objectives of IAS and also made a definition represents the mean effort to benefit from something that already exists or could have been running better than ever. Because IAS is a media before media replacement is an e-mail and change the media it shows progress.

In conclusion, the IAS has been able to replace the e-mail as a medium to delivery news by journalist. In fact, many can be gained from the use of IAS and no use of e-mail earlier. IAS is also considered not to have significant deficiencies and has not been feasible replaced by other media.

(30)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Penelitian

Informasi bagi masyarakat maju merupakan salah satu kebutuhan pokok dalam kehidupan sehari-hari. Informasi aktual, pendidikan, hiburan, bisnis dan kebudayaan dewasa ini dapat dengan mudahnya diterima masyarakat dengan memanfaatkan teknologi komunikasi massa. Baik itu berupa lewat media elektronik, media cetak ataupun media online. Kenyataan ini menempatkan kegiatan dibidang penyebaran informasi mempunyai arti yang sangat penting.

Apa pun bentuknya, komunikasi massa akan terus menerus berperan penting dalam kehidupan kita. Komunikasi massa menjadi mata dan telinga bagi masyarakat. Komunikasi massa memberikan sarana bagi masyarakat untuk mengambil keputusan dan membentuk opini kolektif yang bisa digunakan untuk bisa lebih memahami diri mereka sendiri dan dapat mengembangkan nilai-nilai dalam masyarakat.

(31)

2

Micthel V. Charnley dalam buku jurnalistik terapan yang ditulis oleh Asep Syamsul M. Romli mengatakan: “Berita adalah laporan tercepat dari suatu peristiwa atau kejadian yang faktual, penting, dan menarik bagi sebagian pembaca, serta menyangkut kepentingan mereka”.

Dari manapun, setiap orang, tempat, waktu, nama, benda, baik secara potensial maupun secara aktual, bisa menjadi sumber berita, bisa juga menjadi materi atau menjadi bahan berita, tentunya semua itu meliputi apa yang kemudian menjadi berita, 5W+1H: What (apa yang terjadi), Where (dimana hal itu terjadi), When (kapan peristiwa itu terjadi), Who (siapa yang terlibat dalam kejadian itu), Why (kenapa hal itu terjadi), dan How (bagaimana peristiwa itu terjadi).

Selain unsurnya, wartawan juga harus memperhatikan nilai berita atau news value. Kriteria umum nilai berita merupakan acuan yang dapat digunakan oleh para reporter dan editor, untuk memutuskan fakta yang pantas dijadikan berita dan memilih mana yang lebih baik. Drs Haris Sumadiria dalam bukunya yang berjudul Jurnalitstik Indonesia, Menulis Berita dan Feature mengatakan bahwa:

(32)

Namun demikian, masyarakat masih belum puas dengan penyajian berita yang mengandung nilai dan media yang sudah ada. masyarakat menginginkan media informasi yang lebih aktual dan mudah diakses sehingga mampu memenuhi kebutuhan informasi. Oleh karena itu, kemunculan media baru sangat penting untuk kemudahan mendapatkan informasi bagi masyarakat. Dalam era informatika sekarang ini, keberadaan jurnalistik online bisa memenuhi kebutuhan masyarakat yang sangat memerlukan kamudahan dalam mendapatkan informasi.

Jurnalistik online merupakan media terbaru yang bisa menyampaikan berita secara cepat dan sangat aktual atau kejadian yang baru terjadi lalu diolah menjadi sebuah berita. Wartawan detik.com Fajar Widiantoro mengatakan:

“Jurnalistik pada dasarnya adalah sebuah tulisan yang melaporkan, memberitakan dan menganalisa tentang sebuah fakta atau kejadian yang berakar pada waktu, yang kemudian dipilih dan diolah oleh reporter, penulis dan editor untuk memberitakan sebuah berita dari sudut pandang yang berbeda. Kemudian online yang dimaksudkan di sini adalah dengan memanfaatkan jaringan Internet ditambah informasi layanan komersial secara online seperti pada AoL (American Online) atau pada SATUNET dan DETIK.COM ,tempo.co.id , antara .co.id ,ataupun media online lainnya. Jadi maksud Definisi Jurnalisme Online adalah Jurnalisme yang memanfaatkan internet sebagai medianya sehingga dapat diakses secara global ke seluruh dunia”.

(33)

4

Peristiwa yang baru terjadi tentu akan menarik perhatian pembaca. Media yang tidak cepat menyajikan informasi terkini akan ditinggalkan pelanggannya. Itulah sebabnya jam kerja wartawan 24 jam sehari.

Wartawan dalam pendefinisian Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), hubungannya dengan kegiatan tulis menulis yang di antaranya mencari data (riset, liputan, verifikasi) untuk melengkapi laporannya. Wartawan dituntut untuk objektif, hal ini berbeda dengan penulis kolom yang bisa mengemukakan subjektivitasnya.

Khusus untuk straightnews atau berita langsung yang lebih banyak diberitakan dalam jurnalistik online, faktor deadline pun harus dipertimbangkan oleh seorang wartawan apabila mengirimkan hasil liputan berita. Seorang wartawan harus mengirimkan hasil liputan tersebut kurang dari waktu yang telah ditentukan karena apabila melewati batas deadline, berita yang bersifat langsung akan basi dan terbuang percuma, berbeda dengan berita khas dan fiture yang bisa diberitkan kapan saja tanpa menungu momen yang tepat.

Setelah seorang wartawan meliput berita, tentunya dengan melihat unsur – unsur berita, seorang wartawan kemudian menyerahkan berita tersebut kepada redaksinya. Dalam jurnalistik online, wartawan bisa mengirimkan hasil liputan dengan menggunakan media berupa SMS, berbicara melalui telepon, dan bahkan melalui e-mail.

(34)

“Elktronik mail atau surat elektronik merupakan suatau cara untuk mengirimkan pesan atau informasi dalam format data elktronik yang dikirim melalui internet dari satu komputer ke komputer lainnya. Adapun penggunaan webmail harus terdaftar ke sebuah situs web, seperti yahoomail, hotmail, gmail dan lain-lain”.

Kita dapat mengirim e-mail dari warnet dengan biaya sewa tidak sampai Rp. 10 ribu. Dengan biaya ini, kita bukan saja bisa mengirim e-mail dengan dokumen berbasis teks, tetapi juga bisa mengirim aneka dokumen lain, seperti foto, presentasi bahkan suara-suara orang yang kita sayangi. Dengan surat biasa, berapakah biaya yang harus kita bayar untuk menyamai semua kemampuan ini?

Menurut Sinclair (1999: 26) penegertian manfaat (advantage) yaitu “An advantage is a way in which one thing is better than another”. Dengan demikian manfaat adalah upaya atau cara untuk membuat sesuatu yang telah ada atau telah berjalan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Manfaat berarti juga peningkatan.¹

Berbeda dengan media yang dipakai di Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Biro Jawa Barat, lembaga ini memakai media yang penggunaannya dianggap lebih unggul daripada media e-mail.

LKBN ANTARA adalah suatu perusahaan media online yang bersifat independent dan bersifat netral dalam meberitakan informasi. Rubriknya meliputi Ekonomi, Hukum, Olah Raga, Peristiwa, Politik dan Kesejahteraan Rakyat atau KESRA, Peristiwa dan beberapa home tamabahan didalamnya.

(35)

6

Menurut kepala Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Biro Jawa Barat Bpk. Budi Setiawanto pada hari Senin 31/05/2010 mengatakan: E-mail dirasakan kurang mendukung wartawan dalam mengirim hasil liputan. Hal ini bisa dilihat dari media yang digunakan oleh lembaga ini. LKBN ANTARA menciptakan sebuah web yang tidak hanya berfungsi untuk mengirim hasil liputan berita dalam penggunaannya, web ini diharapkan bisa lebih bermanfaat dibandingkan dengan media-media sebelumnya seperti e-mail. Web tersebut dinamakan Internal Antara System (IAS).

IAS adalah sebuah web yang penggunaannya hampir mirip dengan e-mail, hanya saja didalamnya terdapat fitur yang berhubungan dengan pemuatan, tidak seperti e-mail yang bersifat lebih umum. Internal Antara System (IAS) juga diciptkan khusus untuk wartawan beserta jajaran LKBN ANTARA yang mempunyai hak untuk login.

Pada hari yang sama, Bpk Budi Setiawanto juga mengatakan: Dibuatnya IAS, tidak lain adalah upaya LKBN ANTARA dalam meningkatkan media yang telah digunakan sebelumnya yaitu e-mail. Tentu dalam penggunaannya, IAS ini harus lebih baik daripada e-mail.

(36)

yang cepat tanpa membutuhkan waktu yang lama dalam pengiriman hasil liputan berita. Sasaran yang lebih tepat artinya dengan menggunakan IAS, seorang wartawan tidak akan takut akan kesalahan alamat dalam mengirim. Karena alamat masing-masing wartawan dan redaksi telah terdaftar. Sedangkan yang dimaksud dengan jangkauan informasi yang lebih terbatas atau intern adalah Jangkauan komunikasi yang dicapai melalui IAS adalah terbatas. Artinya hanya orang-orang yang mempunyai hak login (wartawan, redaksi, dan jajaran LKBN ANTARA) yang bisa menggunakannya.

Kita bisa melihat upaya suatu media online dalam meningkatkan kualitas pemeberitaannya, salah satunya adalah dengan memberikan fasilitas media pengiriman hasil liputan seorang wartawan yang berbeda dengan media online lainnya.

(37)

8

1.2 Identifikasi Masalah

1. Bagaimana kecepatan penggunaan Internal Antara System (IAS) dalam proses pengiriman berita oleh wartawan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Biro Jawa Barat?

2. Bagaimana ketepatan tujuan pesan melalui penggunaan Internal Antara System (IAS) dalam proses pengiriman berita oleh wartawan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Biro Jawa Barat?

3. Bagaimana jangkauan komunikasi melalui penggunaan Internal Antara System (IAS) dalam proses pengiriman berita oleh wartawan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Biro Jawa Barat?

4. Bagaimana peningkatan proses kerja melalui penggunaan Internal Antara System (IAS) dalam proses pengiriman berita oleh wartawan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Biro Jawa Barat? 5. Bagaimana manfaat penggunaan Internal Antara System (IAS) dalam

(38)

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud penelitian

Maksud dari penelitian ini untuk mengetahui dan menelaah lebih jauh mengenai bagaimana kecepatan, ketepatan, jangkauan komunikasi, peningkatan proses kerja, dan manfaat penggunaan internal antara system (IAS) dalam proses pengiriman berita oleh wartawan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Biro Jawa Barat.

1.3.2 Tujuan Penelitian

Sementara, untuk tujuan dari penelitian ini didasarkan pada rincian identifikasi masalah yang telah dikemukakan, yaitu:

1. Untuk mengetahui kecepatan penggunaan Internal Antara System (IAS) dalam proses pengiriman berita oleh wartawan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Biro Jawa Barat.

2. Untuk mengetahui ketepatan tujuan pesan melalui penggunaan Internal Antara System (IAS) dalam proses pengiriman berita oleh wartawan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Biro Jawa Barat.

(39)

10

4. Untuk mengetahui peningkatan proses kerja melalui penggunaan Internal Antara System (IAS) dalam proses pengiriman berita oleh wartawan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Biro Jawa Barat.

5. Untuk mengetahui manfaat penggunaan Internal Antara System (IAS) dalam proses pengiriman berita oleh wartawan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Biro Jawa Barat.

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangsih yang dapat dijadikan sebagai praktik bagi perkembangan Ilmu Komunikasi, khususnya kajian Komunikasi dalam bidang Jurnalistik Online sebagai kajian tersendiri dalam bidang Komunikasi.

1.4.2 Kegunaan Praktis

1.4.2.1 Kegunaan Bagi Universitas

(40)

1.4.2.2Kegunaan Bagi Peneliti

Dengan dilakukannya penelitian ini dapat memberikan tambahan ilmu serta pengetahuan baik dari segi teoritis ataupun praktisnya bagi peneliti, untuk mengetahui lebih jauh mengenai materi dari penelitian itu sendiri serta hal-hal yang berkaitan dengan kajian ilmu yang sesuai dengan bidang ilmu yang peneliti dapatkan selama perkuliahan. Dengan penelitian ini juga memberikan wawasan kepada peneliti, bahwa dalam berkomunikasi, manusia bisa memilih dan menggunakan berbagai media informasi.

1.4.2.3Kegunaan Bagi Perusahaan

(41)

12

1.5 Kerangka Pemikiran 1.5.1 Kerangka Teoritis

Menurut Sinclair (1999: 26) pengertian manfaat (advantage) yaitu “An advantage is a way in which one thing is better than another”. Dengan demikian manfaat adalah upaya atau cara untuk membuat sesuatu yang telah ada atau telah berjalan menjadi lebih baik dari sebelumnya. Manfaat berarti juga peningkatan.²

Berita merupakan salah satu produk jurnalistik yang dihasilkan oleh wartawan selain tulisan yang berbau berita (straight news/ hard news, berita bertafsir, berita berkedalaman/deep reports) maupun non berita (artikel, feature, tajuk rencana, pojok, karikatur dan surat pembaca). Dan sebagai produk dalam pemberitaan, tentunya Berita memiliki peran penting dalam media cetak maupun cyber media (internet). Micthel V. Charnley dalam buku jurnalistik terapan yang ditulis oleh Asep Syamsul M. Romli mengatakan: ”Berita adalah laporan tercepat dari suatu peristiwa atau kejadian yang faktual, penting, dan menarik bagi sebagian pembaca.

Wartawan dalam pendefinisian Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), hubungannya dengan kegiatan tulis menulis yang di antaranya mencari data (riset, liputan, verifikasi) untuk melengkapi laporannya. Wartawan dituntut untuk objektif, hal ini berbeda dengan penulis kolom yang bisa mengemukakan subjektivitasnya.

(42)

Jurnalistik online merupakan media terbaru yang bisa menyampaikan berita secara cepat dan sangat aktual atau kejadian yang baru terjadi lalu diolah menjadi sebuah berita. Wartawan detik.com Fajar Widiantoro mengatakan:

“Jurnalistik pada dasarnya adalah sebuah tulisan yang melaporkan, memberitakan dan menganalisa tentang sebuah fakta atau kejadian yang berakar pada waktu, yang kemudian dipilih dan diolah oleh reporter, penulis dan editor untuk memberitakan sebuah berita dari sudut pandang yang berbeda. Kemudian online yang dimaksudkan di sini adalah dengan memanfaatkan jaringan Internet ditambah informasi layanan komersial secara online seperti pada AoL (American Online) atau pada SATUNET dan DETIK.COM ,tempo.co.id , antara .co.id ,ataupun media online lainnya. Jadi maksud Definisi Jurnalisme Online adalah Jurnalisme yang memanfaatkan internet sebagai medianya sehingga dapat diakses secara global ke seluruh dunia”.

Jurnalistik online merupakan media pemberitaan yang mengdepankan kecepatan pemuatan berita. Karena akses internet yang semakin mudah sehingga membuat konsumen pun semakin banyak sehingga pergantian berita atau news update dari hari ke hari harus diperhatikan oleh seorang wartawan dan redaksi untuk mempertahankan kualitas jurnalistik online-nya.

1.5.2 Kerangka Konseptual

(43)

14

Dari definisi-definisi dalam kerangka teoritis dapat disimpulkan, bahwa setelah meliput berita, seorang wartawan mengirimkan hasil liputan melalui media yang telah disediakan oleh Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA yaitu melalui Internal Antara System (IAS).

Sedangkan tujuan dari penggunaan IAS meliputi:

a. Proses kerja IAS dalam kegiatan komunikasi internal perusahaan diharapkan lebih cepat tanpa membutuhkan waktu yang lama dalam pengiriman hasil liputan.

b. Sasaran penggunaan dan pengiriman IAS yang tepat. Dengan menggunakan IAS, seorang wartawan tidak akan takut akan kesalahan alamat dalam mengirim. Karena alamat masing-masing wartawan dan redaksi telah terdaftar.

c. Jangkauan komunikasi yang dicapai dengan IAS melalui internet adalah terbatas. Artinya hanya orang-orang yang mempunyai hak login (wartawan, redaksi, dan jajaran LKBN ANTARA) yang bisa menggunakannya.

(44)

IAS ini dibedakan menjadi dua jenis, untuk wartawan dan untuk redaksi dan kepala biro. Untuk wartawan, web ini hanya memiliki dua fitur, yaitu:

Buat Berita; Setelah seorang wartawan meliput berita, hasil liputan bisa langsung dibuat oleh wartawan LKBN ANTARA Biro Jawa Barat menjadi sebuah naskah berita melalui fitur ini, kemudian dikirimkan dan diseleksi kembali oleh redaksinya.

VSAT; Hasil dari pembuatan berita diatas bisa dilihat melalui fitur ini dengan tujuan seorang wartawan LKBN ANTARA Biro Jawa Barat bisa mengevaluasi kembali hasil pembuatan beritanya.

Sedangkan Untuk redaksi dan kepala Biro, web ini memiliki lima fitur. Selain memiliki dua fitur diatas, juga memiliki tiga fitur tambahan lainnya yaitu:

Buat Berita; Redaksi dan kepala biro tidak hanya memiliki tugas menyeleksi berita, tetapi juga meliput berita. Namun tugas dikhususkan dikarenakan kepala biro dan redaksi memiliki tugas khusus lainnya. Apabila seorang redaksi dan kepala biro secara kebetulan mendpatkan berita, bisa dibuat di dalam fitur ini.

(45)

16

Meja Sunting; Jika seorang redaksi dan kepala biro tidak cocok dengan berita yang telah dikirimkan oleh seorang wartawan, maka bisa di ubah atau di edit melalui fitur ini.

Sub Editor; Fitur ini bersifat personal atau mempunyai kegunaan pribadi bagi seorang redaksi. Salah satu kegunaannya adalah memberikan reward atau penghargaan dalam skala A sampai D. Penghargaan tersebut nantinya akan mempengaruhi gaji seorang wartawan.

Supervisor; Setelah berita dibuat dan di evaluasi, berita bisa dimuat kepada pelanggan melalui fitur ini.

(46)

1.6 Pertanyaan Penelitian

1. Bagaimana kecepatan penggunaan Internal Antara System (IAS) dalam proses pengiriman berita oleh wartawan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Biro Jawa Barat?

a. Berapa lama penggunaan IAS dalam proses pengiriman berita? b. Apakah kecepatan penggunaan IAS sudah sesuai dengan tujuan

penggunaan IAS?

2. Bagaimana ketepatan tujuan pesan melalui penggunaan Internal Antara System (IAS) dalam proses pengiriman berita oleh wartawan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Biro Jawa Barat?

a. Kepada siapakah pengiriman berita melalui IAS ditujukan? b. Apakah pengiriman berita melalui IAS selalu sesuai dengan

alamat yang dituju?

3. Bagaimana jangkauan komunikasi melalui penggunaan Internal Antara System (IAS) dalam proses pengiriman berita oleh wartawan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Biro Jawa Barat? a. Bagaimana jangkauan yang terdapat dalam berkomunikasi

melalui IAS?

b. Dalam ruang lingkup seperti apakah konteks komunikasi yang terjalin melalui media IAS?

(47)

18

4. Bagaimana peningkatan proses kerja melalui penggunaan Internal Antara System (IAS) dalam proses pengiriman berita oleh wartawan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Biro Jawa Barat? a. Bagaimanakah keunggulan IAS dengan media pengiriman

berita sebelumnya?

b. Apakah ada kekurangan IAS dari media sebelumnya?

5. Bagaimana manfaat penggunaan Internal Antara System (IAS) dalam proses pengiriman berita oleh wartawan Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Biro Jawa Barat?

a. Apa harapan dari penggunaan IAS dalam proses pengiriman berita?

b. Apakah ada perencanaan pemakaian media lain yang melebihi kegunaan IAS?

1.7 Subjek Penelitian dan Informan 1.7.1 Subjek Penelitian

(48)

Tabel 1.1 Subjek Penelitian

No Nama Jabatan

1. Budi Setiawanto Kepala Biro

2. M. Yusuf Asisten Manajer

3. Sapto Heru Redaksi/Koordinator Liputan 4. Yuniardi Ferdinand Redaksi

5. Yasad Ali Redaksi Cirebon

6. Syarif Abdullah Pewarta

7. Ahmad Fikri Koresponden Cianjur 8. Ajat Sudrajat Kontributor

9. Feri Purnama Kontributor Tasikmalaya

10. Hidayat Kontributor Garut

Sumber: Data Peneliti 2010

1.7.2 Informan Penelitian

Menurut Webster’s New Collegiate Directionary: “Seorang Informan adalah seorang pembicara asli yang berbicara dengan mengulang kata-kata, farsa, dan kalimat dalam bahasa atau dialeknya sebagai imitasi dan sumber informasi” (Spradley, 2006 : 36).

(49)

20

Tabel 1.2 Informan Penelitian

Sumber: Data Peneliti 2010

1.8 Metode Penelitian

Penelitian yang dilakukan menggunakan pendekatan kualitatif, dengan metode deskriptif, menurut Bodgan dan Taylor (Moloeng, 2000: 3) mengatakan bahwa: “Pendekatan kualitatif merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan, orang-orang, dan prilaku yang dapat diamati”.

Pendekatan kualitatif yang dipakai dalam penelitian ini adalah studi kasus. Fokus dari studi kasus adalah pengembangan suatu analisis mendalam dari sebuah kasus atau beberapa kasus. ”Studi kasus adalah suatu eksplorasi dari sebuah sistem terbatas atau suatu kasus secara mendetail, pengumpulan data secara mendalam dari informasi-informasi” (Creswell, 1998 : 61).

No Nama Jabatan

1. Sapto Heru Redaksi/Koordinator Liputan 2. Syarif Abdullah Pewarta

(50)

1.9 Teknik Pengumpulan Data 1.9.1 Dokumentasi

Metode atau teknik pengumpulan data melalui dokumentasi adalah salah satu metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian sosial. Dokumen merupakan catatan yang didalamnya terdapat sebuah peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen tersebut bisa dalam bentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental seseorang.

Dokumen yang peneliti kumpulkan untuk melakukan penelitian ini yaitu screenshot atau gambar dari Internal Antara System (IAS).

1.9.2 Wawancara (Indepth Interview)

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan itu. Maksud dari mengadakan wawancara itu sendiri, seperti yang ditegaskan oleh Lincoln dan Guba (1985), dikutip dalam Moleong yakni: “Untuk mengkonstruksikan mengenai orang, kejadian, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain” (Moleong, 2007: 186).

(51)

22

menjadi pokok dari minat penelitian. Pedoman wawancara memfokuskan peneliti mengenai data mana yang akan lebih dipentingkan.

”Pedoman wawancara biasanya tidak berisi pertanyaan-pertanyaan yang mendetail, tetapi sekadar garis besar tentang data atau informasi apa yang ingin didapatkan dari informan yang nanti akan dikembangkan dengan memperhatikan perkembangan, konteks, dan situasi wawancara” (Pawito, 2007: 133).

Supaya hasil wawancara yang didapat, terekam dengan baik, peneliti akan melakukan wawancara kepada informan yang telah ditentukan, maka dibutuhkan alat-alat sebagai berikut:

 Buku catatan, berfungsi untuk mencatat semua hasil dari interview dengan informan.

Tape recorder, berfungsi untuk merekam semua percakapan atau

pembicaraan pada saat interview berlangsung,

 Hasil wawancara yang berisikan pertanyaan dan jawaban dari informan secara lengkap.

Narasumber yang akan diwawancara untuk memperoleh data adalah orang yang lebih mengetahui, lebih sering dan mempunyai hak dalam menggunakan Internal Antara System (IAS).

1.9.3 Studi Kepustakaan

(52)

1.9.4 Internet Searching atau Penelusuran Data Online

Untuk menghasilkan data yang lebih maskimal, peneliti juga memanfaatkan informasi online dalam mengumpulkan data-data yang diperlukan untuk penelitian ini.

“Metode penelusuran data online adalah tata cara melakukan penelusuran data melalui media online seperti internet atau media jaringan lainnya yang menyediakan fasilitas online, sehingga memungkinkan peneliti dapat memanfaatkan data-informasi online yang berupa data maupun informasi teori, secepat atau semudah mungkin, dan dapat dipertanggungjawabkan secara akademis” (Bungin, 2007: 125).

Untuk memperoleh data secara online ini dilakukan dengan cara browsing atau megunduh data yang diperlukan dari internet melalui web site tertentu.

1.10 Teknik Analisis Data

Menurut Bogdan, analisis data adalah: “Proses mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah difahami, dan temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain” (Sugiyono, 2008: 244).

Dalam analisis data dilakukan langkah-langkah sebagai berikut:

a. Pengorganisasian data, kemudian dilakukan penjabaran ke dalam unit-unit.

(53)

24

c. Pada tahapan ke tiga ini, disusun ke dalam pola, untuk memilih mana yang penting untuk dipelajari, serta memuat kesimpulan yang dapat diinformasikan kepada orang lain.

(Sugiyono, 2008:244).

Dalam penelitian ini, analisis data yang digunakan yaitu jenis analisis data deskriptif-kualitatif. Menurut Burhan Bungin dalam bukunya “Penelitian Kualitatif”:

“Strategi analisis data deskriptif-kualitatif pada dasarnya memiliki kesamaan dengan desain deskriptif-kuantitatif. Desain deskriptif-kualitatif biasa disebut pula dengan kuasi kualitatif atau kualitatif semu. Karena itu, desain strategi ini belum benar-benar kualitatif karena konstruksinya masih dipengaruhi oleh tradisi kuantitatif, terutama dalam menempatkan teori pada data yang diperolehnya” (Bungin, 2007:146)”.

1.11 Lokasi dan Waktu Peneliian 1.11.1 Lokasi penelitian

Dalam penelitian kali ini peneliti melakukan penelitian di Lembaga Kantor Kepala Berita ANTARA Biro Jawa Barat yang beralamat di Jln.Braga No.25 Bandung. Web: http//www.antarajawabarat.com

1.11.2 Waktu Penelitian

(54)
(55)

26 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tinjauan Tentang Ilmu Komunikasi 2.1.1 Pengertian Ilmu Komunikasi

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris Communication berasal dari kata Latin communicatio, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama disini maksudnya adalah satu makna. Jadi, jika dua orang terlibat dalam komunikasi maka komunikasi akan terjadi atau berlangsung selama ada kesamaan makna mengenai apa yang dikomunikasikan, yakni baik si penerima maupun si pengirim sepaham dari suatu pesan tertentu (Effendy, 2002:9).

Berbicara tentang definisi komunikasi, tidak ada definisi yang benar atau yang salah. Seperti juga model atau teori, definisi harus dilihat dari kemamfaatan untuk menjelaskan fenomena yang didefinisikan dan mengevaluasinya. Beberapa definisi mungkin terlalu sempit, misalnya “Komunikasi adalah penyampaian pesan melalui media elektronik”, atau terlalu luas, misalnya “Komunikasi adalah interaksi antara dua pihak atau

(56)

asas-asas penyampain informasi serta pembentukan pendapat dan sikap.(Effendy, 2001:10)

Hovland juga menungkapkan bahwa yang dijadikan objek studi ilmu komunikasi bukan hanya penyampain informasi, melainkan juga pembentukan pendapat umum (public opinion) dan sikap publik (public attitude) yang dalam kehidupan sosial dan kehidupan politik memainkan peranan yang amat penting. Tetapi dalam pengertian khusus komunikasi, Hovland mengatakan Komunikasi adalah proses mengubah prilaku orang lain (communication is the process to modify the behafavior of other individuals). Jadi dalam berkomunikasi bukan sekedar memberitahu, tetapi juga berupaya mempengaruhi agar seseorang atau sejumlah orang melakukan kegiatan atau tindakan yang diinginkan oleh komunikator, akan tetapi seseorang akan dapat mengubah sikap pendapat atau perilaku orang lain, hal itu bisaterjadi apabila komunikasi yang disampaikanya bersifat komunikatif yaitu komunikator dalam menyampaikan pesan-pesan harus benar-benar di mengerti dan dipahami oleh komunikan untuk mencapai tujuan komunikasi yang komunikatif.

(57)

28

Proses komunikasi pada dasarnya adalah proses penyampaian pesan yang dilakukan seseorang komunikator kepada komunikan, pesan itu bisa berupa gagasan, informasi, opini dan lain-lain. Dalam prosesnya Mitchall. N. Charmley memperkenalkan 5 (lima) komponen yang melandasi komunikasi, yaitu sebagai berikut :

Unsur-unsur dari proses komunikasi diatas, merupakan faktor penting dalam komunikasi, bahwa pada setiap unsur tersebut tersebut oleh para ahli komunikasi dijadikan objek ilmiah untuk ditelaah secara khusus. Proses komunikasi dapat diklasifikasikan menjadi 2 bagian, yaitu :

1. Komunikasi Verbal

Simbol atau pesan verbal adalah semua jenis symbol yang menggunakan satu kata atau lebih. Hampir semua rangsangan wicara yang kita sadari termasuk ke dalam kategori pesan verbal disengaja, yaitu usaha-usaha yang dilakukan secara sadar untuk berhubungan dengan orang lain secara lisan. Bahasa dapat juga dianggap sebagai suatu system kode verbal.

2. Komunikasi non verbal

(58)

2.1.2 Unsur-unsur Komunikasi

Dalam melakukan komunikasi setiap individu berharap tujuan dari komunikasi itu sendiri dapat tercapai dan untuk mencapainya ada unsur-unsur yang harus dipahami, menurut Onong Uchjana Effendy dalam bukunya yang berjudul Dinamika Komunikasi, bahwa dari berbagai pengertian komunikasi yang telah ada, tampak adanya sejumlah komponen atau unsur yang dicakup, yang merupakan persyaratan terjadinya komunikasi. Komponen atau unsur-unsur tersebut adalah sebagai berikut:

- Komunikator : Orang yang menyampaikan pesan;

- Pesan : Pernyataan yang didukung oleh lambang;

- Komunikan : Orang yang menerima pesan;

- Media : Sarana atau saluran yang mendukung pesan bila komunikan jauh tempatnya atau banyak jumlahnya;

- Efek : Dampak sebagai pengaruh dari pesan. (Effendy, 2002 : 6)

2.1.3 Sifat Komunikasi

(59)

30

Komuniktor (pengirim pesan) dalam menyampaikan pesan kepada komunikan (penerima pesan) dituntut untuk memiliki kemampuan dan pengalaman agar adanya umpan balik (feedback) dari sikomunikan itu sendiri, dalam penyampain pesan komunikator bisa secara langsung (face-to-face) tanpa mengunakan media apapun, komunikator juga dapat menggunakan bahasa sebagai lambang atau simbol komunikasi bermedia kepada komunikan, media tersebut sebagai alat bantu dalam menyampaikan pesannya.

Komunikator dapat menyampaikan pesannya secara verbal dan non verbal. Verbal di bagi ke dalam dua macam yaitu lisan (Oral) dan tulisan (Written/printed). Sementara non verbal dapat menggunakan gerakan atau isyarat badaniah (gesturual) seperti melambaikan tangan, mengedipkan mata dan sebagainya, dan menggunakan gambar untuk mengemukakan ide atau gagasannya.

2.1.4 Tujuan Komunikasi

Setiap individu dalam berkomunikasi pasti mengharapkan tujuan dari komunikasi itu sendiri, secara umum tujuan berkomunikasi adalah mengharapkan adanya umpan yang diberikan opleh lawan berbicara kita serta semua pesan yang kita sampaikan dapat diterima oleh lawan bicara kita dan adanya efek yang terjadi setelah melakukan komunikasi tersebut. Menurut Onong Uchjana dalam buku “ Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek”

(60)

1. Supaya gagasan kita dapat diterima oleh orang lain dengan pendekatan yang persuasive bukan memaksakan kehendak.

2. Memahami orang lain, kita sebagai pejabat atau pimpinan harus mengetahui benar aspirasi masyarakat tentang apa yang diinginkannya, jangan mereka menginginkan arah ke barat tapi kita memberi jalur ke timur.

3. Menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu, menggerakkan sesuatu itu dapat bermacam-macam mungkin berupa kegiatan yang dimaksudkan ini adalah kegiatan yang banyak mendorong, namun yang penting harus diingat adalah bagaimana cara yang terbaik melakukannya.

4. Supaya yang kita sampaikan itu dapat dimengerti sebagai pejabat ataupun komunikator kita harus menjelaskan kepada komunikan (penerima) atau bawahan dengan sebaik-baiknya dan tuntas sehingga mereka dapat mengikuti apa yang kita maksudkan.(Effendy, 1993 : 18)

Jadi secara singkat dapat dikatakan tujuan komunikasi itu adalah mengharapkan pengertian, dukungan, gagasan dan tindakan. Serta tujuan yang utama adalah agar semua pesan yang kita sampaikan dapat dimengerti dan diterima oleh komunikan.

2.1.5 Komunikasi Organisasi

2.1.5.2 Pengertian Komunikasi Organisasi

(61)

32

2.5.1.2 Inti komunikasi Komunikasi Organisasi

Komunikasi Organisasi sebagai salah satu bidang komunikasi memiliki komponen utama, yaitu:

Kepuasan Organisasi Iklim Orgnisasi Kualitas Media

Kemudahan Memanfaatkan Komunikasi Penyebaran Informasi

Muatan Informasi Kemurnian Pesan, dan

Budaya Organisasi (Husein Umarn 60: 2004)

2.1.5.3 Tujuan Komunikasi Organisasi

(62)

2.1.5.4 Alur Komunikasi Organisasi

Komunikasi didalam suatu orgnisasi memiliki beberapa arah, yaitu kebawah, keatas, kesamping, dan keluar

Komunikasi Ke Bawah

Yaitu komunikasi dari atasan ke bawahan. Ia dapat berevaluasi dan medianya bermacam-macam seperti memo, rapat pengarahan, telepon, surat, buku-buku pedoman kerja dan lain-lain.

Komunikasi Ke Atas

Fungsi utama komunikasi ke atas biasanya untuk mencari dan mendapatkan informasi tentang aktivitas-aktivitas dan keputusan-keputusan yang meliputi laporan pelaksanaan kerja, saran serta rekomendasi, usulan anggaran, pendapat-pendapat, keluhan-keluhan, serta permintaan bantuan. Medianya biasanya pertemuan tatap muka, laporan, dan memo tulis.

Komunikasi Ke Samping

(63)

34

Komunikasi Ke Luar

Suatu organisasi sebagai sebuah sistem mempunyai batasan dengan pihak luar seperti pemerintah, pelanggan dan masyarakat pada umumnya. OIrganisasi berkomunikasi dengan pihak luar dapat melalui bagian Public Relations atau media iklan lain.

2.2 Tinjauan Tentang Jurnalistik Online 2.2.1 Pengertian Jurnalistik Online

Jurnalistik online merupakan media terbaru yang bisa menyampaikan berita secara cepat dan sangat aktual atau kejadian yang baru terjadi lalu diolah menjadi sebuah berita.

(64)

2.2.2 Ciri-ciri Jurnalistik Online

1. Borderless, dalam jurnalisme online tidak ada deadline, karena berupa running news

2. Breaking news / running news, berita selalu di update

3. Cepat, penerimaan berita oleh audience cepat karena melalui internet 4. Sebaran luas, jangkauan berita luas,karena bersifat global

5. 24 jam non-stop, berita dapat diakses 24 jam non-stop karena melalui media internet

6. Mudah dicerna, karena kebanyakan straightnews 7. Singkat, singkat karena biasanya berupa straightnews

8. Rekaman mata, merupakan laporan langsung dari mata reporter

9. Sifatnya langsung, pembaca dapat langsung berinteraksi

(Fajar Widiantoro, Wartawan detik.com)

2.2.3 Perbedaan Jurnalistik Online dan Jurnalistik Cetak Jurnalistik Online :

Jenis berita kebanyakan straightnews Borderless atau tidak mempunyai deadline

Interaksi pembaca cepat, karena melalui media seperti e-mail dan forum pada internet

Akses 24 jam non-stop

Tidak memakan tempat karena berupa data Update berita cepat

Akses luas, walau di daerah-daerah pedalaman masih dapat dijangkau asal ada koneksi internet

Jurnalistik Cetak :

Jenis berita bermacam macam seperti hardnews, softnews, feature dan indephendent report

Ada deadline bagi para Jurnalisnya

Pembaca dalam melakukan interaksi memakan waktu yg lebih lama. Tidak dapat diakses 24 jam non-stop.

Memakan tempat (space). Misal koran yang menumpuk terlalu lama. Update berita pada hari selanjutnya.

(65)

36

2.3 Tinjauan Tentang Wartawan 2.3.1 Pengertian Wartawan

Wartawan atau Reporter adalah seorang yang bertugas mencari, mengumpulkan dan mengolah informasi menjadi berita, untuk disiarkan melalui media massa. Jika wartawan itu menyiarkan beritanya melalui surat kabar atau majalah, ia disebut sebagai wartawan media cetak. Tetapi ada juga wartawan yang menyiarkan beritanya itu melalui radio atau televisi. Ia disebut dengan wartawan radio atau wartawan televisi. Sekarang, ada wartawan yang menyiarkan beritanya itu melalui media online, maka ia disebut dengan wartawan surat kabar online.

(Totok Djuroto 2002: 22)

2.3.2 Jenis-jenis Wartawan

a. Dari status pekerjaannya, wartawan dibedakan menjadi tiga yaitu:

(66)

2. Wartawan pembantu, yaitu wartawan yang bekerja di satu perusahaan pers, tetapi tidak diangkat sebagai karyawan tetap. Mereka diberi honorarium yang disepakati, diberi surat tugas,(kartu pers) serta bisa diberi tugas sesuai kemampuannya, dan dapat mewakili penerbitannya bila meliput satu peristiwa. Tetapi tidak mendapatkan jaminan lain sebagaimana karyawan tetap. Biasanya wartawan pembantu ini merupakan jenjang kedua sebelum mereka diangkat menjadi karyawan tetap.

3. Wartawan Lepas, yaitu wartawan yang tidak terikat pada suatu perusahaan. Mereka bebas mengirimkan beritanya ke berbagai media massa. Jika berita atau tulisannya itu dimuat, mereka mendapatkan horarium, tetapi jika tidak dimuat, tidak mendapatkan imbalan apa-apa.

(Totok Djuroto 2002: 22)

b. Dari tempat perusahaannya, wartawan dibedakan menjadi tiga yaitu:

1. Wartawan Surat Kabar, yaitu wartawan yang meliput berita dan menyiarkan hanya melalui surat kabar seperti koran, majalah, buletin, dan lain-lain.

(67)

38

3. Wartawan Online, yaitu wartawan yang meliput dan menyebarkan informasinya hanya melalui surat kabar online.

2.4 Tinjauan Tentang Berita 2.4.1 Pengertian Berita

Kata “berita” sendiri berasal dari kata sangsekerta, vrit (ada atau

terjadi) atau vritta (kejadian atau peristiwa). Kamus Besar Bahasa Indonesia menyebutkan, Berita adalah “laporan tercepat mengenai kejadian atau peristiwa yang hangat”.Berita dalam bahasa Inggris disebut News. Dalam The Oxford Paperback Dictionary terbitan Oxford University Press (1979), news diartikan sebagai “informasi tentang peristiwa terbaru”.

Adapun definisi berita yang dikemukakan para pakar komunikasi dan jurnalistik

Berita adalah suatu kenyataan atau ide yang benar dan dapat menarik perhatian sebagian besar pembaca (Dean M Lyle Spencer).

Berita adalah sesuatu yang terkini (baru) yang dipilih oleh wartawan

Berita adalah laporan pertama dari kejadian penting dan dapat menarik perhatian umum (Eric C. Hepwood).

Berita adalah laporan tercepat dari suatu peristiwa atau kejadian yang faktual, penting, dan menarik bagi sebagian besar pembaca serta menyangkut kepentingan mereka (Micthel V. Charnley).

Gambar

Tabel 1.1 Subjek Penelitian
Tabel 1.2 Informan Penelitian
Tabel 1.3
Gambar 4.1 Proses Pengiriman Berita Melalui IAS Oleh Wartawan
+2

Referensi

Dokumen terkait

Perhitungan optimalisasi pekerjaan pemindahan tanah mekanis pada Proyek Embung Bengawan Kota Tarakan dilakukan dengan membandingkan biaya operasional dari komposisi

Fokus dalam penelitian ini adalah upaya meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa dengan menggunakan metode eksperimen pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di

ISO 9001:2000 sebagai bagian dari Total Quality Management (TQM), me- rupakan paradigma baru dalam men- jalankan organisasi yang berupaya me- maksimumkan daya

Tinjauan tektonik dan distribusi kegempaan dapat dilihat secara kualitatif dengan daerah-daerah yang mempunyai resiko tinggi terhadap gempa bumi, namun dengan

Pada perkuliahan menggunakan metode teacher-centered learning, materi perkuliahan dijelaskan oleh dosen pada saat perkuliahan tatap muka dan materi perkuliahan tidak

Perbandingan profil darah yang tidak normal pada WUS yang terlibat dengan kegiatan pertanian dan WUS yang tidak terlibat dalam kegiatan adalah sebagai berikut: kadar Hb 8,3% dan

Formulasi dengan metode trial and error ini menggunakan 5 jenis bahan pakan seperti yang terlihat pada Tabel 4 dan dengan jenis ternak sapi potong bobot 200 kg dan PBBH

Antibiotika profilaksis yang diberikan pada pasien yang menjalani operasi apendisitis akut di RS Baptis Batu jawa Timur yaitu seftriakson dengan jumlah 24 pasien 63% dan