• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Rekam Medis Di Balai Pengobatan Cibogo Kabupaten Sukabumi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Rekam Medis Di Balai Pengobatan Cibogo Kabupaten Sukabumi"

Copied!
158
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat kelulusan program Strata 1 Jurusan Manajemen Informatika

Disusun oleh : ANTONIUS PANDIA

10505189

PROGRAM STUDI MANAJEMEN INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

SISTEM INFORMASI REKAM MEDIS DI BALAI PENGOBATAN CIBOGO KABUPATEN SUKABUMI

ANTONIUS PANDIA NIM. 1.05.05.189

Telah disetujui dan disahkan di Bandung sebagai Skripsi pada tanggal :

Menyetujui, Pembimbing

Deasy Permatasari, S.Si, M.T NIP. 4127.70.26.005

Dekan Fakultas Ketua Jurusan

Teknik dan Ilmu Komputer Manajemen Informatika,

Prof. Dr. Ir. Ukun Sastraprawira Msc Dadang Munandar, SE, M.Si

(3)

i

pada faktanya data yang ada belum akurat dan tidak terintegrasi. Hal ini dikarenakan pada bagian pelayanan pasien masih melakukan pencatatan data-datanya masih dilakukan dalam buku besar. Sehingga hal tersebut menyebabkan pembuatan laporan memerlukan waktu yang relatif lama.

Tujuan Penelitian ini adalah untuk merancang sebuah sistem informasi rekam medis, merancang database rekam medis di Balai pengobatan cibogo dengan menggunakan metode pengembangan sistem prototype, dengan alat pemodelan yang digunakan yaitu flowmap, diagram konteks, Data flow diagram (DFD), Relasi tabel, Entity relationship diagram (ERD). Teknik pengumpulan data menggunakan metode penelitian dengan cara observasi dan wawancara. Perangkat lunak yang digunakan Visual Basic 6.0 dan Microsoft SQL Server 2000.

Dengan Adanya sistem rekam medis ini diharapkan dapat membantu mempermudah bagian pelayanan pasien dalam pencatatan, pencarian data, dan menghasilkan laporan yang diperlukan oleh Pimpinan Balai Pengobatan Cibogo. Dengan demikian pelayanan kesehatan di Balai Pengobatan Cibogo dapat berlangsung secara efektif dan efisien

(4)

ii

integrated. This is because the service part of the patient is still recording the data was carried out in a big book. So that it also results in making the report requires a relatively long time.

The purpose of this research is to design an information system of medical records, medical records database design in Central CIBOGO treatment using the prototype system development methods, with a modeling tool that is used flowmap, context diagrams, data flow diagram (DFD), Relation Table, Entity relationship diagram (ERD). Data collection techniques using research method by observation and interviews. Software used Visual Basic 6.0 and Microsoft SQL Server 2000.

With the existence of medical records system is expected to help ease the patient's service in recording, collecting data, and generate reports required by the Management Cibogo Medical Center. Thus health services at the Medical Center Cibogo can take place effectively and efficiently.

(5)

v

1.1.Latar Belakang Penelitian ……… 1.2.Identifikasi dan Rumusan Masalah ……….. 1.3.Maksud dan Tujuan Penelitian ……… 1.4. Kegunaan Penelitian ……… 1.4.1.Kegunaan Praktis ……….. 1.4.2.Kegunaan Akademis ………. 1.5.Batasan Masalah ……….. 1.6.Lokasi dan Waktu Penelitian ………...

(6)

vi

2.1.2. Klasifikasi Sistem……….….. 2.2.Konsep Dasar Informasi ……….. 2.2.1.Kualitas Informasi ………. 2.2.2.Nilai Informasi ……….. 2.3.Konsep Dasar Sistem Informasi ……….. 2.4. Pengertian Rekam Medis………

2.4.1. Manfaat Rekam Medis……… 2.5. Jaringan Komputer………..

2.5.1.Topologi jaringan……… ……….. 2.6.Pengertian Client Server ……….. 2.7.Perangkat Lunak Pendukung ………... 2.7.1.Microsoft Visual Baasic 6.0 ……….. 2.7.2.Microsoft SQL Server 2000 ………..

10

BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN ………

3.1.Objek Penelitian ……….. 3.1.1. Sejarah SingkatPerusahaan ……… 3.1.2. Visi dan MisiPerusahaan ……… 3.1.3. Struktur OrganisasiPerusahaan ……… 3.1.4.Deskripsi Tugas ……….

(7)

vii

3.2.2.1. Sumber Data Primer ……….. 3.2.2.2. Sumber Data Sekunder ………. 3.2.3. Metode Pendekatan Sistem/Pengembangan

Sistem ………

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem ………... 3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem …………. 3.2.3.3. Alat Bantu Analisis dan Perancangan …... 3.2.4.Pengujian Software ………...

32

BAB IV ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM …………...

4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan……… 4.1.1.Analisis Dokumen ………. 4.1.2.Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan ………. 4.1.2.1. Flow Map ……….. 4.1.2.2. Diagram Konteks ……….. 4.1.2.3. Data Flow Diagram ………... 4.1.3.Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan ………… 4.2.Perancangan Sistem ………. 4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem ……….. 4.2.2.Gambaran Umum Sistem Yang Diuslkan ……….

(8)

viii

4.2.3.3. Data Flow Diagram ………... 4.2.3.4. Kamus Data ………... 4.2.4.Perancangan Basis Data ………

4.2.4.1. Normalisasi ………... 4.2.4.2. Relasi Tabel ……….. 4.2.4.3. Entity Relationship Diagram ………. 4.2.4.4. Struktur File ……….. 4.2.4.5. Kodifikasi ……….. 4.2.5.Perancangan Antar Muka ……….. 4.2.5.1. Struktur Menu ………... 4.2.5.2. Perancangan Input ………. 4.2.5.3. Perancangan Output ……….. 4.2.6.Perancangan Arsitektur Jaringan ………...

66

BAB V IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM ………..

5.1.Implentasi ……… 5.1.1.Batasan Implementasi ………... 5.1.2. Implementasi Perangkat Lunak ………. 5.1.3.Implementasi Perangkat Keras ……….. 5.1.4.Implementasi Basis Data ………...

(9)

ix

5.2.Pengujian ………. 5.2.1.Rencana Pengujian ……… 5.2.2.Kasus dan Hasil pengujian ……… 5.2.3.Kesimpulan Hasil Pengujian ……….

134 134 134 136

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ……….

6.1.Kesimpulan ……….. 6.2.Saran ………

137 137 137

DAFTARPUSTAKA ………. 138

(10)

x

Gambar 2.1.Local area Network……… 19

Gambar 2.2Metropolitan Area Network……… 19

Gambar 2.3.Wide Area Network……….………… 20

Gambar 2.4 Topologi Bus ……… 21

Gambar 2.5 Topologi Star ……… 21

Gambar 2.6 TopologiRing………... 22

Gambar 2.7 Client Server………..……..……..……..……..…….. 23

Gambar 2.8Microsoft Visual Basic 6.0………..……..……..…….……… 24

Gambar 2.8Microsoft SQL Server 2000………..……..……..…….……... 28

Gambar 3.1 Struktur Organsasi Balai Pengobatan Cibogo………..…….... 30

Gambar 3.2 Metode PengembanganPrototype………..……..……..……. 34

Gambar 3.3 Diagram konteks………..……..……..…….………..……..… 37

Gambar 3.4 Data Flow Diagram………..……..……..…….………..…….. 38

Gambar 3.5 One-To-One ……….. 43

Gambar 3.6 OneTo-Many………. 43

Gambar 3.7 Many-To-Many………..……..……..…….………..……..….. 44

Gambar 4.1. Flow Map Rekam Medis Pasien yang Sedang Berjalan…… 54

Gambar 4.2. Diagram kontek Rekam Medis Pasien yang Sedang Berjalan. 55 Gambar 4.3. DFD level 0 yang sedang berjalan………..……..……..……. 56

(11)

xi

Gambar 4.8. DFD level 1 proses 5 yang sedang berjalan... 60

Gambar 4.9. Flow Map Rekam Medis yang diusulkan... 65

Gambar 4.10. Diagtam konteks yang diusulkan... 66

Gambar 4.11.Data Flow Diagramyang diusulkan... 67

Gambar 4.12. Level 1 Proses 1 yang diusulkan... 68

Gambar 4.13. Level 1 Proses 2 yang diusulkan... 69

Gambar 4.14. Level 1 Proses 3 yang diusulkan... 70

Gambar 4.15. Level 1 Proses 4 yang diusulkan... 70

Gambar 4.16. Level 1 Proses 5 yang diusulkan... 71

Gambar 4.17. Relasi Tabel... 80

Gambar 4.18. Entity Relationship Diagram... 81

Gambar 4.19. Gambar struktur menu... 90

Gambar 4.20. Gambar Form tambah pasien baru... 91

Gambar 4.21. Gambar Form ubah data pasien... 91

Gambar 4.22. Gambar Form kunjungan pasien... 92

Gambar 4.23. Gambar Form cari data untuk kunjungan………... 93

Gambar 4.24. Gambar Form data pemeriksa……….... 93

Gambar 4.25. Gambar Form pemeriksaan………... 94

Gambar 4.26. Gambar Form pengambilan obat……….... 94

(12)

xii

Gambar 4.31. Gambar Form permintaan obat………... 97

Gambar 4.32. Gambar rancangan tanda berobat………... 98

Gambar 4.33. Gambar rancangan kwitansi berobat……….. 98

Gambar 4.34. Gambar rancangan laporan kunjungan pasien……… 99

Gambar 4.35. Gambar rancangan laporan pemakaian obat……….. 100

Gambar 4.36. Gambar rancangan laporan permintaan obat……….. 101

Gambar 4.37. Gambar rancangan laporan data pasien……….. 102

Gambar 4.38. Gambar perrancangan arsitektu jaringan……….... 103

Gambar 5.1 Ikon Setup Aplikasi Sistem Informasi Rekam Medis..……... 117

Gambar 5.2 instalasi proses 2……… 117

Gambar 5.3 instalasi proses 3……… 118

Gambar 5.4 instalasi proses 4……… 118

Gambar 5.5 instalasi proses 5……… 119

Gambar 5.6 instalasi proses 6……… 119

Gambar 5.7 Icon Aplikasi……… 120

Gambar 5.8 Tampilan menu utama……….. 120

Gambar 5.9. Form log in……….. 121

Gambar 5.10 Tampilan form untuk pendaftaran……… 121

Gambar 5.11 Form Tambah pasien……….. 122

(13)

xiii

Gambar 5.16. Form utama Bidan……….. 126

Gambar 5.17 menu periksa bidan………. 127

Gambar 5.18 menu data penyakit………. 128

Gambar 5.19 Form utama Apotek………. 129

Gambar 5.20 Form pengambilan obat……….. 130

Gambar 5.21 kode obat……… 130

Gambar 5.22 stock obat……….. 131

Gambar 5.23 permintaan obat………. 132

Gambar 5.24. menu administrasi………... 133

(14)

xiv

Tabel 4.1 Tabel Tpenyakit……… 82

Tabel 4.2 Tabel Transapotek……… 82

Tabel 4.3 Tabel Tsupplier……… 82

Tabel 4.4 Tabel Tresep……… 82

Tabel 4.5 Tabel Trekam_medis……… 82

Tabel 4.6 Tabel Tpermintaanobat……… 82

Tabel 4.7 Tabel Tpemeriksa……… 83

Tabel 4.8 Tabel Tobat masuk……… 83

Tabel 4.9 Tabel Tobatkeluar……… 83

Tabel 4.10 Tabel Tobat……… 83

Tabel 4.11 Tabel Tdetresep……… 83

Tabel 4.12 Tabel Tdetpermintaanobat……… 84

Tabel 4.13 Tabel Tdetobatmasuk……… 84

Tabel 4.14 Tabel Tbiopasien……… 84

Tabel 4.15 Tabel Tbayarjasa……… 84

Tabel 4.16 Tabel Trekam_medisprimary……… 84

Tabel 5.1 Implementasi halaman utama... 113

Tabel 5.2 Implementasi Berdasarkan User Pendaftaran... 113

Tabel 5.3 Implementasi Berdasarkan User Dokter... 114

(15)

xv

(16)

xvi

A. SIMBOL-SIMBOL YANG DIGUNAKAN DALAM DFD

NO SIMBOL KETERANGAN

1

Kesatuan luar (Eksternal Entity)

Merupakan kesatuan diluar lingkungan sistem yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lain.

2

Arus Data

Merupakan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasildari proses sistem

3

Proses

Kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang , mesin atau komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses.

4

Simpanan Data

(17)

xvii

1 Simbol digunakan untuk menunjukan data yang diarsipkan

2

Simbol Dokumen

Simbol digunakan untuk mewakili data / Dokumen

3

Simbol proses

Simbol digunakan untuk mewakili suatu proses komputerisasi

4

Simbol keputusan

Simbol digunakan untuk suatu penyeleksian kondisi di dalam program

5

Simbol garis alir

Simbol digunakan untuk menunjukan arus dari proses

6

Simbol Database

Simbol digunakan untuk mewakili database

7

Simbol proses

Simbol digunakan untuk mewakili suatu proses manual

8

Simbol Rangkap Dokumen

(18)

xviii

Merupakan suatu kesatuan atau entitas

Merupakan simbol dari hubungan atau relasi antar entitas

Melambangkan atribut

Melambangkan atribut kunci

(19)

---1 1.1. Latar Belakang Penelitian

Perkembangan teknologi informasi yang cepat dan modern merupakan salah satu faktor yang sangat berpengaruh terhadap kemajuan suatu oranisasi. Dimana, teknologi informasi memberikan sebuah kecepatan dan keakuratan yang hampir sempurna dalam melakukan pengolahan data bila dibandingkan dengan cara manual. Dengan demikian sebuah organisasi sudah seharusnya memiliki sebuah teknologi informasi untuk mendukung setiap aktifitas yang memerlukan kecepatan dan keakuratan data.

(20)

sebuah sistem pengolahan data secara terkomputerisasi untuk mendukung proses-proses transaksi pelayanan medis.

Dalam kaitannya dengan pengolahan data dari proses-proses sistem informasi secara manual pada pelayanan dimana setiap pasien datang, kegiatan seperti pengambilan kembali dokumen serta pengambilan informasi dari berkas yang ada, yang kemudian dilanjutkan pada penambahan data secara manual, kondisi ini mempunyai beberapa kelemahan yaitu pengambilan dokumen rekam medis menjadi lama, dokumen menjadi mudah rusak dikarenakan sering terjadi kontak secara manual saat pengambilan dan penambahan catatan. Bentuk catatan manual yang mana sebagai sarana informasi dalam pengambilan keputusan medik kurang rapi dan kurang jelas untuk dibaca dibandingkan dengan catatan elektronik, dan proses pembuatan laporan menjadi kurang efisien.

Beberapa kondisi tersebut kurang mendukung untuk menciptakan dan memperlancar transaksi pelayanan medis yang cepat, tepat dan handal. Oleh karena itu dengan dasar dari uraian tersebut penulis skripsi ini mengambil judul

“Sistem Informasi Rekam Medis Di Balai Pengobatan Cibogo Kabupaten Sukabumi”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

(21)

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat diambil suatu identifikasi masalah sebagai berikut:

1. Data pasien sering hilang diakibatkan oleh karena penyimpanan data masih menggunakan cara manual yaitu dengan menulis di dalam buku.

2. Proses untuk mengidentifikasi rekam medis pasien membutuhkan waktu yang lama sehingga menyulitkan untuk mengetahui sejarah penyakit yang pernah diderita oleh pasien.

3. Pembuatan laporan mejadi tidak efisien dimana membutuhkan waktu yang lama untuk memindahkan atau menulis kembali ke kertas laporan yang harus di berikan kepada pimpinan balai pengobatan. 4. Sulit untuk mengetahui jumlah data obat yang masih terssedia

diakibatkan pengelolaan inventori obat masih menggunakan cara manual.

Dari identifikasi masalah yang telah diuraikan diatas, maka timbul beberapa pertanyaan yang merupakan rumusan masalah penelitian yakni sebagai berikut:

1. Bagaimana sistem informasi rekam medik pasien pada balai pengobatan Cibogo di Kabupaten Sukabumi yang sedang berjalan?

(22)

3. Bagaimana implementasi sistem informasi rekam medik pasien di balai pengobatan Cibogo?

1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian

Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui fakta fakta yang ada di lapangan yang berkaitan dengan permasalahan yang tengah dihadapai oleh balai pengobatan tersebut dan untuk mengetahui sistem informasi yang tengah berjalan di balai pengobatan Cibogo.

Tujuan dari penelitian ini adalah merancang sebuah sistem informasi rekam medis di Balai Pengobtan Cibogo sehingga kegiatan dalam pelayanan keseahatan serta pengolahan data pasien maupun untuk mengatur inventori obat menjadi lebih mudah .

1.4. Kegunaan Penelitian

Harapan dari penulis agar hasil penelitian ini dapat berguna bagi pihak-pihak diantaranya:

1.4.1. Kegunaan Praktis

Kegunaan praktis dari penelitian yang dilakukan oleh penulis adalah untuk dapat membantu kelemahan kelemahan sistem yang ada serta diharapkan dapat mengatasi masalah yang selama ini dihadapi oleh balai kesehatan dalam hal pelayanan pasien.

(23)

kelemahan dan kekurangan tersebut dapat diatasi dan memperlancar kegatan yang ada dib alai kesehatan tersebut.

1.4.2. Kegunaan Akademis

Hasil dari penelittian ini diharapkan dapat bermanfaat dan memberikan kontribusi dalam mengembangkan ilmu pengetahuan khusunya ilmu informatika.

a. Peneliti lain

Bagi peneliti lain juga diharapkan bahwa hasil dari penelitian yang dilakukan oleh penulis dapat membantu atau menjadi salah satu referensi jika melakukan penelitian di dalam bidang kajian yang sama.

b. Penulis

Bagi penulis sendiri penelitian ini merupakan salah satu sarana untuk dapat mempraktekkan ilmu yang telah didapat selama di dalam bangku kuliah. Dan untuk mengetahui lebih jauh secara lebih rinci dengan melakukan penelitian ke lapangan bagaimana cara dalam merancang suatu aplikasi bagi sebuah instansi.

1.5. Batasan Masalah

(24)

Dari hasil analisis yang dilakukan di balai kesehatan tersebut maka dilakukan suatu cara pemecahan masalah dengan membuat sistem informasi yang berbasis komputer untuk lebih mengefektifkan dan mengefisienkan pekerjaan. Dalam perancangan sistem informasi pencatatan data pasien ini penulis melakukan pembatasan ruang lingkup permasalahan sebagai berikut:

1. Sistem informasi yang dibangun hanya dapat digunakan di balai pengobatan Cibogo saja.

2. Sistem informasi yang dibangun juga menangani inventori obat. 3. Pelayanan pembelian obat hanya melayani pasien yang berobat saja. 4. Obat yang disediakan berupa obat generik dan obat umum.

5. Tidak ada pembagian jenis pasien dalam sistem informasi yang dibangun ( Tidak melayani asuransi kesehatan apapun ).

6. Pelayanan pengobatan terhadap pasien dilayani oleh dokter umum dan bidan.

1.6. Lokasi dan Waktu penelitian

(25)

Tabel 1.1 Rencana pemyelesaian penelitianPenelitian

Kegiatan Sep-09 Okt-09 Nov-09 Des-09 Jan-10 Feb-10

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 Dokumentasi

kebutuhan Desain Pembuatan

prototipe Evaluasi prototipe Perbaikan

prototipe Perangkat lunak hasil

(26)

8 2.1. Konsep Dasar Sistem

Menurut Prof. Dr. Jogiyanto HM, MBA, Akt ( 2005 : 1 ) terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau elemennya.Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.

2.1.1. Karateristik Sistem

Menurut Tata Sutabri S.Kom, MM (2003:11) model umum sebuah sistem adalahinput, process,dan output. Selain itu sebuah sistem memiliki karateristik atau sifat sifat tertentu, yang mencirikan bahwa hal tersebut bisa dikatakan sebagai sebuah sistem. Adapun karateristik yang dimaksud adalah sebagai berikut:

a. Komponen Sistem (Components)

(27)

Suatu sistem dapat mempunyai sistem yang lebih besar, yang disebut

“supra sistem”.

b. Batasan Sistem (Boundary)

Ruang lingkup sistem merupakan daerah yang membatasi antara sistem dengan sistem yang lain atau sistem dengan lingkungan luarnya. Batasan sistem ini memungkinkan suatu sistem dipandang sebagai suatu kesatuan yang tidak dapat dipisah-pisahkan.

c. Lingkungan Luar Sistem (Environtment)

Bentuk apapun yang ada di luar ruang lingkup atau batasan sistem yang mempengaruhi operasi sistem tersebut disebut lingkungan luar sistem.

d. Penghubung Sistem (Interface)

Media yang menghubungkan sistem dengan subsistem lain disebut penghubung sistem atau interface. Penghubung ini memungkinkan sumber sumber daya mengalir dari satu subsistemke subsistem lain. e. Masukan Sistem (Intput)

Masukan merupakan komponen sistem, yaitu segala sesuatu yang perlu dimasukkan kedalam sistem sebagai bahan yang akan diolah lebih lanjut untuk menghasilkan keluaran yang berguna.

f. Keluaran Sistem (Output)

(28)

g. Pengolah Sistem (procces)

Suatu sistem dapat mempumyai suatu proses yang akan mengubah masukan menjadi keluaran.

h. Sasaran Sistem (Objective)

Suatu sistem memiliki tujuan da sasaran yang pasti dan bersifat deterministik. Kalau suatu sistem tidak memiliki sasaran maka operasi sistem tidak ada gunanya. Suatu sistem dikatakan berhasil bila mengenai sasaranatau tujuan yang telah direncanakan.

2.1.2. Klasifikasi Sistem

Menurut Tata Sutabri S.Kom, MM (2003:13) Sistem merupakan suatu bentuk integrasi antara satu komponen dengan komponen lain karena sistem memiliki sasaran yang berbeda untuk setiap kasus yang terjadi yang ada di dalam sistem tersebut. Oleh karena itu sistemd apat diklasifikasiakan dari bebrapa sudut pandang, diantaranya:

a. Sistem Abstrak Dan Sistem Fisik

Sistem abstrak adalah sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang tidak tampak secara fisik. Misalnya sistem teologi, yaitu sistem yang berupa pemikiran-pemikiran hubungan antara manusia dengan Tuhan. Sistem fisik merupakan sistem yang ada secara fisik. Misalnya sistem komputer, sistem akuntansi, sistem produksi dan sebagainya.

b. Sistem Alamiah Dan Sistem Buatan Manusia

(29)

manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia. Sistem buatan manusia yang melibatkan interaksi antara manusia dengan mesin disebut dengan human-machine system atau ada yang menyebut dengan man-machine system. Sistem informasi merupakan contoh man-machine system, karena menyangkut penggunaan komputer yang

berinteraksi dengan manusia.

c. Sistem Deterministik (Tertentu ) Dan Sistem Probabilistik (Tak Tentu) Sistem deterministik beroperasi dengan tingkah laku yang sudah dapat diprediksi. Interaksi diantara bagian-bagiannya dapat dideteksi dengan pasti, sehingga keluaran dari sistem dapat diramalkan. Sistem komputer adalah contoh dari sistem tertentu yang tingkah lakunya dapat dipastikan berdasarkan program-program yang dijalankan. Sistem probabilistik adalah sistem yang kondisi masa depannya tidak dapat diprediksi karena mengandung unsur probabilitas.

d. Sistem Tertutup Dan Sistem Terbuka

(30)

2.2. Konsep Dasar Informasi

Menurut Al-Bahra (2005 : 2) Dalam mendefinisikan sistem terdapat dua kelompok pendekatan sistem, yaitu sistem yang lebih menekankan pada prosedur dan elemennya, Prosedur didefinisikan sebagai suatu urut-urutan yang tepat dari tahapan-tahapan instruksi yang menerangkan apa yang harus dikerjakan, siapa yang mengerjakan, kapan dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya.

2.2.1. Kualitas Informasi

Menurut Al-Bahra (2005 : 11) Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh tiga hal sebagai berikut :

a. Relevan(relevancy)

Seberapa jauh tingkat relevansi informasi tersebut terhadap kenyataan kejadian masa lalu, kejadian hari ini, dan kejadian yang akan dating. Informasi yang berkualitas akan mampu menunjukan benag merah relevansi kejadian masa lalu, hari ini, dan masa depan sebagai sebuah bentuk aktifitas yang konkrit dan mampu dilaksanakan, dan dibuktikan oleh siapa saja.

b. Akurat(accuracy)

(31)

c. Tepat Waktu(Timeliness)

Berbagai proses dapat diselesaikan dengan tepat waktu, Laporan-laporan yang dibutuhkan dapat disampaikan tepat waktu.

d. Ekonomis (economy)

Informasi yang dihasilkan mempunyai daya jual yang tinggi, serta biaya operasional untuk menghasilkan informasi tersebut minimal, informasi tersebut juga mampu memberikan dampak yang luas terhadap laju pertumbuhan ekonomi dan teknologi informasi.

e. Efisien(efficiency)

Informasi yang berkualitas memiliki sintaks ataupun kalimat yang sederhana (tidak berbelit-belit, tidak juga puitis, bahkan romantic), namun mampu memberikan makna dan hasil yang mendalam, atau bahkan menggetarkan setiap orang atau benda apapun yang menerimanya.

f. Dapat dipercaya(reliability)

(32)

2.2.2. Nilai Informasi

Nilai dari informasi ditentukan oleh dua hal, yaitu manfaat dan biaya untuk mendapatkannya . Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaat lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

Pengukuran nilai informasi biasanya dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit. Nilai informasi ini didasarkan atas sepuluh sifat yaitu:

1. Mudah diperoleh

Sifat ini menunjukkan mudahnya dan cepatnya informasi dapat diperoleh.

2. Luas dan lengkap

Sifat ini menunjukkan lengkapnya isi informasi. Hal ini tidak berarti hanya mengenai volumenya, tetapi juga mengenai keluaran informasi yang dihasilkan.

3. Ketelitian

Sifat ini berhubungan dengan tingkat kebebasan dari kesalahn keluaran informasi.

4. Kecocokan

Sifat ini menunjukkan berapa baik keluaran informasi dalam hubungannya dengan permintaan para pemakai.

5. Ketepatan waktu

(33)

6. Kejelasan

Sifat ini menunjukkan tingkat keluaran informasi yang bebas dari istilah-istilah yang tidak jelas.

7. Keluwesan

Sifat ini berhungan dengan dapat disesuaikannya keluaran informasi tidak hanya denganlebih dari satu keputusan, tetapi juga dengan lebihdari seorang pengambil keputusan.

8. Dapat dibuktikan

Sifat ini menunjukkan kemampuan beberapa pemakain informasi untuk menguji keluaran dan sampai pada kesimpulan yang sama. 9. Tidak ada prasangka

Sifat ini berhubungan dengan tidak adanya keinginan untuk mengubah informasi guna mendapatkan kesimpulan yang telah dipertmbangkan sebelumnya.

10. Dapat diukur

Sifat ini menunjukkan hakekat informasi yang dihasilkan dari sistem informasi formal.

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

(34)

information-generating systems.” Sistem informasi didefinisikan oleh Robert A. Leith dan K. Roscoe Davis sebagai berikut :

“Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang

diperlukan”.

2.4. Pengertian Rekam medis

Dalam penjelasan Pasal 46 ayat (1) UU Praktik Kedokteran, yang dimaksud dengan rekam medis adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien.

Dalam Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 749a/Menkes/Per/XII/1989 tentang Rekam Medis dijelaskan bahwa rekam medis adalah berkas yang berisikan catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan.

2.4.1. Manfaat Rekam Medis

Adapun manfaat dari rekam medis adalah sebagai berikut: 1. Pengobatan Pasien

(35)

2. Peningkatan Kualitas Pelayanan

Membuat Rekam Medis bagi penyelenggaraan praktik kedokteran dengan jelas dan lengkap akan meningkatkan kualitas pelayanan untuk melindungi tenaga medis dan untuk pencapaian kesehatan masyarakat yang optimal.

3. Pendidikan dan Penelitian

Rekam medis yang merupakan informasi perkembangan kronologis penyakit, pelayanan medis, pengobatan dan tindakan medis, bermanfaat untuk bahan informasi bagi perkembangan pengajaran dan penelitian di bidang profesi kedokteran dan kedokteran gigi. 4. Pembiayaan

Berkas rekam medis dapat dijadikan petunjuk dan bahan untuk menetapkan pembiayaan dalam pelayanan kesehatan pada sarana kesehatan. Catatan tersebut dapat dipakai sebagai bukti pembiayaan kepada pasien.

5. Statistik Kesehatan

Rekam medis dapat digunakan sebagai bahan statistik kesehatan, khususnya untuk mempelajari perkembangan kesehatan masyarakat dan untuk menentukan jumlah penderita pada penyakit-penyakit tertentu.

6. Pembuktian Masalah Hukum, Disiplin dan Etik

(36)

2.5. Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang terhubung. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan.

Sebuah jaringan biasanya terdiri dari 2 atau lebih komputer yang saling berhubungan diantara satu dengan yang lain, dan saling berbagi sumber daya misalnya CDROM, Printer, pertukaran file, memungkinkan untuk saling berkomunikasi secara elektronik. Komputer yang terhubung tersebut, dimungkinkan berhubungan dengan media kabel, saluran telepon, gelombang radio, atau satelit.

Dari sisi luar area cakupan yang dimilikinya, jaringan komputer dapat diklasifikasikan menjadi:

a. Local Area Network(LAN)

(37)

Gambar. 2.1Local area Network

(Sumber: http://wally.cs.iupui.edu/n241-new/webMag/index.html)

b. Metropolitan Area Network(MAN)

Sebuah MAN, biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN, misalnya antar wilayah dalam satu propinsi. Dalam hal ini jaringan menghubungkan beberapa buah jaringan-jaringan kecil ke dalam lingkungan area yang lebih besar.

Gambar. 2.2Metropolitan Area Network

(38)

c. Wide Area Network(WAN)

WAN merupakan jaringan komputer wilayah luas yang mencakup antar negara atau anatar benua. Biasanya disebut juga denganGlobal Area Network (GAN) yaitu jaringan komputer yang wilayah jangkauannya mencakup seluruh dunia.

Gambar. 2.3Wide Area Network

(Sumber: http://wally.cs.iupui.edu/n241-new/webMag/index.html)

2.5.1. Topologi Jaringan

Topologi pada dasarnya adalah peta dari sebuah jaringan. Topologi jaringan terbagi lagi menjadi dua, yaitu topologi secara fisik (physical topology) dan topologi secara logika (logical topology). Topologi secara

(39)

1. TopologiBus

Topologi ini mempunyai bentuk, satu kabel utama menghubungkan ke tiap saluran tunggal komputer (membentuk huruf T), kecuali simpul disalah satu ujung kabel utama, yang hanya terhubung ke saluran komputer dan terminator sebagai penutup.

Gambar 2.4 TopologiBus

(Sumber: Jaringan Komputer untuk Orang Awam: Wahidin 2007)

2. TopologiStar

Pada topologi star tiap simpul pada masing-masing terminal terhubung ke file server tunggal terpusat, dengan menggunakan segmen kabel sendiri. Keunggulan topologi ini adalah didapatkannya kinerja yang optimal karena lintas kabel dari terminal ke server yang pendek.

Gambar 2.5 Topologistar

(40)

3. TopologiRing

TopologiRing Network atau topologi cincin ini merupakan topologi hasil penggabungan antara topologi loop network dengan topologi bus network. Keuntungannya adalah bahwa jika salah satu noderusak, maka tidak akan mengganggu jalannya komunikasi antar node karena node yang rusak tersebut diletakan terpisah dari jalur data.

Gambar 2.6 TopologiRing

(Sumber: Jaringan Komputer untuk Orang Awam: Wahidin. 2007)

2.6. Pengertian Client Server

(41)

Gambar 2.7Client Server

(Sumber: http://www.lightenna.com/book/export/s5/67)

Client adalah setiap komponen dari sebuah sistem yang meminta layanan atau sumber daya (resources) dari komponen sistem lainnya. Server adalah setiap komponen sistem yang menyediakan layanan atau sumber daya ke komponen sistem lainnya. Sistem client/server dirancang untuk memisahkan layanan basis data dari client, dengan penghubungnya dengan menggunakan jalur komunikasi data. Layanan basisdata diimplementasikan pada sebuah komputer yang berdaya guna, yang memungkinkan manajemen tersentralisasi, keamanan dan berbagi sumber daya. Client-Server adalah arsitektur jaringan yang memisahkan client (biasanya aplikasi yang menggunakan GUI) dengan server. Masing-masingclient dapat meminta data atau informasi dariserver.

2.7. Perangkat Lunak Pendukung

(42)

2.7.1. Microsoft Visual Basic 6.0

Microsoft Visual Basic 6.0 merupakan salah satu bahasa pemograman yang juga sering disebut sebagai sarana (Tool) untuk menghasilkan program-program yang berbasis windows. Bahasa pemograman Visual Basic, yang dikembangkan oleh Microsoft sejak tahun 1991, merupakan pengembangan dari pendahulunya, yaitu bahasa pemograman BASIC (Beginer’s All-purpose Symbolic Instruction Code) yang dikembangkan pada era 1950-an.

Gambar 2.8Microsoft Visual Basic 6.0

(Sumber: http://www.viprasys.org/vb/f30/microsoft-visual-basic-6-0-a-78845/)

Visual Basic merupakan salah satu bahasa pemograman komputer yang mendukung pemograman berorientasi objek (Object Oriented Programming,OOP). Area kerja di di Microsoft Visual Basic 6.0

(43)

bagian besar, yaitu toolbar, toolbox, project explorer, properties window, form layout windows, form dan kode editor.

a. Kelebihan Microsoft Visual Basic 6.0

1. Pengguna dengan dasar pemrograman apapun bisa dengan mudah menggunakan perangkat lunak Microsoft Visual Basic 6.0.

2. Ketika melakukan instalasi program lain yang mendukung penggunaannya dalam Visual Basic, maka komponen dari program tersebut bisa di masukkan dalam daftar komponen Visual Basic.

3. Ketika melakukan kesalahan dalam penulisan kode, Visual Basic secara otomatis memperbaikinya dan tidak perlu mendeklarasikan komponen ke dalam list code.

b. Kekurangan Microsoft Visual Basic 6.0

1. Prangkat lunak in bersifat komersil dan bukanFreeware.

2. Dokumentasi pelengkap didalam MSDM, namun untuk instalasi membutuhkan biaya danspace hardiskyang besar.

2.7.2. Microsoft SQL Server 2000

(44)

transaksi suatu aplikasi. Berikut adalah tiga interface utama dari Microsoft SQL Server yang paling sering digunakan:

a. Enterprise Manager

Merupakan interface utama dan paling sering digunakan oleh administrator database. Bagian ini mengandung sebagian besar fungsi-fungsi pokok dalam mengatur database.

b. Query Analyser

Tool ini merupakan interface utama dalam melakukan pemrograman di SQL Server. Bahasa yang digunakan adalah Transact SQL (T-SQL). Kita dapat membuat perintah untuk mengambil data, sortir, manipulasi data serta melakukan perhitungan tertentu terhadap sekumpulan data dalam database.

c. Service Manager

Digunakan untuk mengatur service yang ada di SQL Server, apakah akan dijalankan atau dimatikan. Sebuah service juga dapat di setup agar berjalan otomatis sebagai Windows Service, atau dijalankan secara normal.

a. Kelebihan Microsoft SQL Server 2000

(45)

2. Multi-Instance Support. Fitur ini memungkinkan untuk menjalankan beberapa database engineSQL Server pada mesin yang sama.

3. Data Warehousing and Business Intelligence (BI) Improvements. SQL Server dilengkapi dengan fungsi-fungsi untuk keperluanBusiness IntelligencemelaluiAnalysis Services. Selain itu, SQL Server 2000 juga ditambahi dengan tools untuk keperluan data mining.

4. Performance and Scalability Improvements. SQL Server menerapkan distributed partitioned views yang memungkinkan untuk membagi workload ke beberapa server sekaligus. Peningkatan lainnya juga dicapai di sisi DBCC, indexed view, danindex reorganization.

5. Query Analyzer Improvements. Fitur yang dihadirkan antara lain: integrated debugger, object browser, dan fasilitas object search.

6. DTS Enhancement. Fasilitas ini sekarang sudah mampu untuk memperhatikan primary key dan foreign key constraints. Ini berguna pada saat migrasi tabel dari RDBMS lain.

7. Transact-SQL Enhancements. Salah satu peningkatan disini adalah T-SQL sudah mendukung UDF (User-Definable Function). Ini memungkinkan untuk menyimpan rutin-rutin ke

(46)

b. Kekurangan Microsoft SQL Server 2000

1. Perangkat lunak ini cukup rumit untuk digunakan oleh para pemula dalam kaitannya dengandesign database.

2. Memerlukan spesifikasi komputer yang tinggi untuk dapat menjalankan keselurahan fitur yang disediakan dengan baik. 3. Merupakan perangkat lunak yang komersil.

Gambar 2.8Microsoft SQL Server 2000

(47)

29 3.1. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah balai pengobatan Cibogo yang beralamat di Jl.Lengkong Rt 26/08, Kampung Cibogo, Desa Tegal Lega, Kecamatan.Lengkong, Kabubaten Sukabumi.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Sebelum tahun 2005 balai pengobatan Cibogo merupakan sebuah praktek perorangan atau bisa disebut klinik praktek dokter. Seiring dengan makin banyaknya pasien yang berkunjung untuk berobat dan kebutuhan akan obat semakin meningkat. Dikarenakan sebuah praktek dokter tidak dieperbolehkan untuk menyetok obat sendiri dan hanya diperbolehkan untuk memberikan resep sehingga pasien harus membeli obat di luar dan hal ini menjadikan pelayanan kesehatan menjadi kurang efektif.

(48)

obat diluar melainkan dapat membeli obat secara langsung di balai pengobtan tersebut.

3.1.2. Visi Dan Misi Perusahaan

Visi Balai Pengobatan Cibogo adalah membantu meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Lengkong dan sekitarnya. Sedangkan misi dari balai pengobatan Cibogo adalah sebagai berikut:

1. Memberikan pelayanan kesehatan terbaik.

2. Memberikan pengobatan dengan harga terjangkau namun tetap berkualitas.

3. Memberikan kepastian jadwal pemeriksaan. 4. Memberikan pelayanan terkontrol.

3.1.3. Struktur Organisasi

(49)

3.1.4. Deskripsi Tugas

Berikut adalah deskripsi tugas dari masing masing jabtan tersebut. 1. Pimpinan BP, tugasnya adalah:

a. Sebagai pengambil keputusan.

b. Sebagai koordinator semua aktivitas yang ada dalam instansi.

c. Mengevaluasi kegiatan yang telah dilaksanakan di balai pengobatan. 2. Pendaftaran, tugasnya adalah:

Mencatat data pasien yang berkunjung dan memasukkannya ke dalam buku pasien.

3. Pelaksana harian, tugasnya adalah:

Dokter atau bidan yang melakukan pemeriksaan terhadap pasien di dalam balai pengobatan.

4. Apotek, tugasnya adalah:

Sebagai pengelola obat dan melayani pemberian obat berdasarkan resep dokter.

5. Administrasi, tugasnya adalah:

Berfungsi sebagai administrasi dan pengelolaan yang menyangkut rumah tangga balai pengobatan, berikut pengelolaan laporan laporan kepada pipminan.

3.2. Metode Penelitian

(50)

pada suatu struktur logis yang terdiri dari beberapa tahapan kerja dan kemudian menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan pokok-pokok permasalahan sehingga akan didapat suatu kebenaran atas data yang diperoleh.

3.2.1. Desain Penelitian

Desain penelitian ini termasuk kedalam penelitian yang bersifat deskriptif. Penelitian deskriftif adalah penelitian yang bertujuan untuk memperoleh ciri-ciri variable, dimana dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang kinerja program yang dirancang dan di implementasikan kepada pengguna (user) dengan pendekatan studi kasus pada balai pengobatan Cibogo.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Sumber dan metode yang di gunakan untuk pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara:

3.2.2.1. Sumber Data primer

1. Wawancara, yaitu mengadakan wawancara dengan pembimbing di tempat penelitian yang menyangkut kegiatan peminjaman dan pengembalian barang inventaris.

(51)

3.2.2.2. Sumber Data Sekunder

Dokumentasi, yaitu penulis mengambil data-data yang berhubungan dengan skripsi di balai pengobatan Cibogo kabupaten Sukabumi untuk dijadikan bahan dalam penyusunan skripsi. Dokumentasi yang didapat pada balai pengobatan Cibogo kabupaten Sukabumi:

1. Dokumen pendaftaran pasien pada balai pengobatan Cibogo Kabupaten Sukabumi.

2. Dokumen inventory obat pada balai pengobatan Cibogo Kabupaten Sukabumi.

3.2.3. Metode Pendekatan Dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan sistem merupakan salah satu cara dalam menyelesaikan masalah dengan melakukan identifikasi terhadap sejumlah kebutuhan-kebutuhan. Sedangkan pengembangan sistem dapat dilihat sebagai sebuah proses. Lebih jauh pengembangan sistem pada dasarnya adalah proses perubahan, penghalusan, transformasi atau tambahan pada produk yang sudah ada. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode pendekatan dan pengembangan sistem berorientasi objek yang merupakan paradigma pemrograman yang berorientasikan kepada objek.

3.2.3.1. Metode Pendekatan Sistem

(52)

permasalahan yang komplek di organisasi dapat dipecahkan dan hasil dari sistem akan mudah untuk dipelihara, fleksibel, lebih memuaskan pemakainya, mempunyai dokumentasi yang baik, tepat waktu, sesuai dengan anggaran biaya pengembangan, dapat meningkatkan produktivitas dan kualitasnya akan lebih baik.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah dengan menggunakan metode Model Prototype yang merupakan mekanisme untuk mengidentifikasi kebutuhan perangkat lunak.

Identifikasi kebutuhan

Gambar 3.2. Metode PengembanganPrototype (Sumber : Raymond McLeod, Jr. and Goorge P. Schell.

(53)

Kelebihan dan kelemahan dari penggunaan prototipe ini adalah sebagai berikut :

Kelebihan dari prototipe yaitu :

1. Kesalahpahaman antara sistem developer dan sistem user dapat diidentifikasi dan dibetulkan.

2. Prototipe yang sedang bekerja mungkin sangat berguna dalam suatu pembuktian manajemen dimana suatu proyek adalah fesibel sehingga menjamin kelangsungan dukungan.

Kelemahan–kelemahan dari prototype yaitu :

1. Prototipe hanya bisa berhasil jika pemakai bersungguh – sungguh dalam menyediakan waktu dan pikiran untuk mengerjakan prototype.

2. Kemungkinan dokumentasi terabaikan karena pengembangan lebih berkonsentrasi pada pengujian dan pembuatan prototipe.

3. Mengingat target waktu yang pendek, ada kemungkinan sistem yang dibuat tidak lengkap dan bahkan sistem kurang teruji.

4. Jika terlalu banyak proses pengulangan dalam membuat prototipe, ada kemungkinan pemakai menjadi jenuh dan memberikan reaksi yang negatif.

(54)

3.2.3.3. Alat Bantu Analisis Dan Perancangan Sistem

Berikut merupakan alat bantu analisis dan perancangan sistem terdiri dari :

1) Flow Map

Flowmapmerupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir yang termasuk tembusan-tembusannya juga merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponen dengan maksud untuk mengidentifikasi serta dapat mengevaluasi suatu permasalahan yang diharapkan diusulkan perbaikan-perbaikannya.

2) Diagram Konteks

(55)

Gambar 3.3 Diagram konteks Sumber : http://asanty.wordpress.com/rsi/ 3) Data Flow Diagram

Salah satu alat dalam perancangan sistem yang menggunakan symbol-simbol untuk menggambarkan aliran data melalui serangkaian proses yang saling berhubungan.

(56)

Gambar 3.4 Data Flow Diagram

Sumber : ttp://xpipe.sourceforge.net/Articles/Documentation/fog0000000013.html

4) Kamus Data

Kamus data yang digunakan dalam analisis struktur dan desain informasi merupakan suatu katalog yang menjelaskan lebih detail tentang data flow diagram yang mencakup proses, data flow dan data store.Kamus data dapat digunakan pada metodologi berorientasi data

dengan menjelaskan lebih detail lagi hubungan entitas, seperti atribut-atribut suatuentitas.

(57)

1. Arus data

Arus data menunjukkan darimana data mengalir dan kemana data akan menuju. Keterangan arus data ini perlu dicatat di kamus data untuk memudahkan mencari arus data didalam dataflowdiagram (DFD). 2. Nama arus data

Karena kamus data dibuat berdasarkan arus data yang mengalir di dataflow diagram, maka nama dari arus data juga harus dicatat dikamus data, sehingga yang membaca data flow diagram (DFD) dapat langsung mencarinya dengan mudah di kamus data.

3. Tipe data

Telah diketahui bahwa arus data dapat mengalir dari hasil suatu proses ke proses yang lainnya.Data yang mengalir ini biasanya dalam bentuk laporan serta dokumen hasil cetakan computer. Dengan demikian bentuk dari data yang mengalir dapat berupa dokumen dasar atau formulir, dokumen hasil cetakan komputer, laporan tercetak, tampilan layer dimonitor, variable, parameter dan field-field. Bentuk data seperti ini perlu dicatat di kamus data.

4. Struktur data

Struktur data menunjukkan arus data yang dicatat pada kamus data yang tersendiri dari item-item atau elemen-elemen data.

5. Alias

(58)

dituliskan karena data yang sama mempunyai nama yang berbeda untuk orang atau departemen lainnya.

6. Volume

Volume yang perlu dicatat didalam kamus data adalah volume rata-rata dan volume puncak dari arus data. Volume rata-rata-rata-rata menunjukkan banyaknya arus data yang mengalir dalam suatu periode tertentu sementara volume puncak menunjukkan volume yang terbanyak.

7. Periode

Periode ini menunjukkan kapan terjadinya arus data. Periode perlu dicatat di kamus data karena dapat digunakan untuk mengidentifikasikan kapan input data harus dimasukkan ke dalam sistem, kapan proses program harus dilakukan dan kapan laporan-laporan harus dihasilkan. 8. Penjelasan

Untuk lebih memperjelas makna dari arus data yang dicatat dikamus data, maka bagian penjelasan dapat diisi dengan keterangan-keterangan tentang arus data tersebut.

5) Perancangan Basis Data

Perancangan basis data diperlukan agar bisa memiliki data yang kompak dan efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan, cepat dalam pengaksesan dan mudah dalam pemanipulasian (Insert, Delete, Update) data.

(59)

desain yang baik akan mengurangi kompleksitas aplikasi, juga menambah fleksibilitas. Agar data mentah dalam dunia nyata dapat mencapai database model relasional diperlukan proses normalisasi.

a. Normalisasi Data

Menurut Al-bahra (2005 : 168) Proses Normalisasi merupakan proses pengelompokan data proses pengelompokan data kedalam bentuk table atau relasi atau file untuk menyatakan entitas dan hubungan mereka sehingga terwujud satu bentuk database yang mudah dimodifikasi.

Menurut Kusrini. M.Kom (2005 : 168) Bentuk-bentuk normalisasi adalah sebagai berikut:

1. Bentuk tidak normal (Unnormalized Form)

Bentuk ini merupakan kumpulan data yang akan direkam, tidak ada keharusan mengikuti suatu format tertentu, dapat saja tidak lengkap atau terduplikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai dengan kedatangannya. Pada bentuk ini akan terlihat record-record yang tidak lengkap.

2. Bentuk normal tahap pertama (1NF)

Sebuah tabel disebut 1NF jika Tidak ada baris yang duplikasi dalam tabel tersebut, masing-masing cell bernilai tunggal. 3. Bentuk normal tahap kedua (2NF)

(60)

Sebuah tabel dikatakan tidak memenuhi 2NF, jika ketergantungannya hanya bersifat parsial (hanya tergantung pada sebagian dari primary key)

4. Bentuk normal tahap ketiga (3NF / BCNF)

Sebuah tabel dikatakan memenuhi bentuk normal ketiga (3NF), jika untuk setiap ketergantungan fungsional dengan notasi X -> A, dimana A mewakili semua atribut tunggal di dalam tabel yang tidal ada didalam X, maka X haruslah superkey pada tabel tersebut atau A merupakan bagian dari primary key pada tabel tersebut.

5. Bentuk normal tahap keempat (4NF) dan (5NF)

Bentuk normal keempat (4NF) berkaitan dengan sifat ketergantungan banyak nilai pada suatu tabel yang merupakan pengembangan dari ketergantungan fungsional. Adapun bentuk normal kelima (5NF) merupakan nama lain dari project join normal form (PJNF).

b. Tabel Relasi

(61)

1. One-To-One (1–1)

Yaitu suatu entity yang berada di himpunan X berhubungan dengan paling banyak dengan satu entity pada himpunan Y, dan entity pada himpunan Y berhubungan dengan paling banyak satu entity di himpunan X, digambarkan sebagai :

Gambar 3.5 One-To-One

Sumber: http://msdn.microsoft.com/en-us/library/aa697428(VS.80).aspx

2. OneTo-Many (1– ∞)

Yaitu suatu entity pada himpunan X dapat berhubungan dengan sejumlah entity pada himpunan Y, tetapi entity yang berada pada himpunan Y hanya dapat berhubungan dengan hanya satu entity dari himpunan X atau sebaliknya. Digambarkan sebagai berikut :

Gambar 3.6 OneTo-Many

(62)

3. Many-To-Many(∞– ∞)

Yaitu suatu entity yang berada di himpunan X dapat berhubungan dengan banyak entity di himpunan Y, dan sebaliknya.

Gambar 3.7 Many-To-Many

Sumber http://msdn.microsoft.com/en-us/library/aa697428(VS.80).aspx

3.2.4. Pengujian Software

Ada Banyak teknik pengujian yang dapat digunakan untuk menguji perangkat lunak, seperti :

1. PengujianBlack Box

Digunakan untuk menguji fungsi-fungsi khusus dari perangkat lunak yang dirancang. Kebenaran perangkat lunak yang diuji hanya dilihat berdasarkan keluaran yang dihasilkan dari data atau kondisi masukan yang diberikan untuk fungsi yang ada tanpa melihat bagaimana proses untuk mendapatkan keluaran tersebut. Dari keluaran yang dihasilkan, kemampuan program dalam memenuhi kebutuhan pemakai dapat diukur sekaligus dapat diiketahui kesalahan-kesalahannya

(63)

menggunakan semua persyaratan fungsional untuk suatu program. Pengujian black bock berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut :

a. Fungsi–fungsi yang tidak benar atau hilang. b. Kesalahan interface.

c. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal. d. Kesakahan kinerja.

e. Inisialisasi dan kesalahan terminasi. 2. PengujianWhite Box

(64)

46 4.1. Analisis Sistem Yang Berjalan

Analisis sitem yang akan dibahas mengenai flowmap, dokumen prosedur, diagram konteks, data flow diagram Sistem Informasi Rekam Medis yang sedang berjalan di Balai Pengobatan Cibogo Kabupaten Sukabumi meliputi beberapa modul diantaranya Modul Pendaftaran Pasien, Modul Pemeriksaan, Modul Pengambilan Obat, Modul Pengelolaan Obat, dan Modul Pembuatan Laporan.

4.1.1. Analisis Dokumen

Analisis yang sedang berjalan menguraikan secara rinci dokumen -dokumen yang digunakan dalam sistem informasi, diantaranya :

1. Dokumen : Kartu Identitas Pasien

Deskripsi : Merupakan kartu identitas untuk digunakan dalm mengisi formulis pendaftaran pasien baru (KTP,SIM,KK).

Fungsi : Sebagai data yang digunakan untuk mengisi formulir pendaftran pasien baru.

Rangkap : 1 (Satu)

(65)

2. Dokumen : Kartu Rekam Medis

Deskripsi : Untk mencatat kegiatan diagnosa terhadap pasien. Fungsi : Mencatat riwayat penyakit

Rangkap : 1 (satu)

Distribusi : Dari pendaftaran diberikan ke bagian petugas harian (dokter, bidan), dan dikembalikan ke bagian pendaftaran setelah selesai.

3. Dokumen : Arsip Pendaftaran Pasien

Deskripsi : Data data pasien yang terdaftar pernah berobat Fungsi : Untuk mengetahui jumlah pasien yang terdaftar Rangkap : 2 (2)

Distribusi : Dari bagian pendaftaran ke adiministrasi

4. Dokumen : Data kunjungan pasien Deskripsi : Berisi data kunjungan pasien

Fungsi : Untuk mengetahui jumlah kunjungan pasien Rangkap : 1 (satu)

Distribusi : Dari bagian pendaftaran ke adiministrasi

5. Dokumen : Kartu Resep Obat

Deskripsi : Kartu obat yang yang berisi data obat yang harus dibeli pasien.

(66)

Distribusi : Dari pemeriksaan ke pasien, dari pasien ke apotek.

6. Dokumen : Arsip Data obat

Deskripsi : Merupakan data obat yang tersedia di balai pengobatan. Fungsi : Untuk mengetahui obat yang tersedia di balai pengobtan Rangkap : 2 (dua)

Distribusi : Dari apotek ke administrasi

7. Dokumen : Data pemakaian obat

Deskripsi : Berisi tentang obat obata yang telah terpakai Fungsi :Sebagai arsip data pmekaian obat.

Rangkap : 1 (satu)

Distribusi : Dari apotek ke administrasi.

8. Dokumen : Data permintaan obat

Deskripsi : Berisi tentang data data permintaan obat. Fungsi :Sebagai arsip permintaan obat.

Rangkap : 1 (satu)

Distribusi : Dari apotek ke administrasi.

9. Dokumen : Kwitansi berobat

Deskripsi : merupakan buktu bagi pasien telah bayar biaya periksa Fungsi :Sebagai bukti telah membayar biaya periksa

Rangkap : 2 (dua)

(67)

10. Dokumen : Kwitansi obat

Deskripsi : merupakan buktu bagi pasien telah bayar biaya obat Fungsi :Sebagai bukti bayar untukbiaya obat

Rangkap : 2 (dua)

Distribusi : Dari bagian apotek ke pasien

11. Dokumen : Laporan kunjungan pasien

Deskripsi : Berisi data data pasien yang berkunjung Fungsi : Sebagai laporan kunjungan pasien Rangkap : 1(satu)

Distribusi : Dari bagian administrasi ke pimpinan

12. Dokumen : Laporan data pasien

Deskripsi : Berisi data pasien yang terdaftar di balai pengobatan Fungsi : Sebagai laporan data pasien.

Rangkap : 1 (satu)

Distribusi : Dari bagian administrasi ke pimpinan.

13. Dokumen : Laporan permintaan obat

Deskripsi : Formulir untuk permintaan obat.

Fungsi : Sebagai sarana untuk mengajukan permintaan obat ke supplier.

Rangkap : 1 (satu)

(68)

14. Dokumen : Laporan pemakaian obat Deskripsi : Berisi data pemakaian obat. Fungsi : Sebagai laporan pemakaian obat. Rangkap : 1 (satu)

Distribusi : Dari bagian administrasi ke pimpinan.

4.1.2. Analisis Prosedur Yang Sedang Berjalan

Analisis prosedur yang berjalan menguraikan secara sistematis aktifitas-aktifitas yang terjadi dalam sistem informasi balai pengobtan Cibogo, diantaranya:

a. Prosedur pendaftaran pasien.

1. Calon pasien mengisi formulir pendaftran kosong yang diberikan oleh bagian pendaftaran.

2. Calon pasien menyerahkan kembali formulir yang telah terisi lengkap beserta kartu identitas yang dapat berupa KTP (kartu tanda penduduk), KK (kartu keluarga) atau SIM (surat ijin mengemudi).

3. Bagian pendaftaran memriksa formulir yang telah diisi oleh calon pasien dengan memvalidasi beserta kartu identitas yang diberikan oleh calon pasien

4. Bagian pendaftaran mencatat data pasien ke dalam buku arsip pendaftaran pasien.

(69)

6. Bagian pendaftaran membuatkan kartu rekam medis sesuai dengan data pasien yang tersimpan di arsip pendaftaran pasien. 7. Bagian pendaftaran mengembalikan kartu identitas dan kartu

tanda berobat pasien (KTB).

8. Bagi pasien yang ingin berobat, maka pasien mendatangi bagian pendaftaran dan menyerahkan KTB.

9. Bagian pendaftaran mencari kartu rekam medis sesuai dengan identitas yang ada di KTB pasien.

10. Bagian pendaftaran mencatat data kunjungan pasien dan disimpan dalam arsip kunjungan pasien.

b. Prosedur pemeriksaan pasien.

1. Kartu tanda berobat (KTB) dikembalikan ke pasien dan kartu rekam medis diserahkan ke bagian pemeriksa untuk diisi, pasien menunggu untuk diperiksa.

2. Petugas pemeriksa memanggil pasien yang sesuai dengan kartu rekam medis yang telah diserahkan oleh bagian pendaftaran dan kemudian melakukan pemeriksaan terhadap pasien.

3. Petugas pemeriksa mencatat diagnosa dari hasil pemeriksaan terhadap pasien di kartu rekam medis.

4. Pemeriksa membuatkan resep obat dan menyerahkan ke pasien dan kartu rekam medis dikembalikan ke bagian pendaftaran. 5. Pasien melakukan pembayaran jasa pemeriksaan untuk ke

(70)

6. Bagian pemeriksa memberikan kwitansi biaya periksa ke pasien c. Prosedur pengambilan obat.

1. Pasien membawa resep obat yang diberikan oleh pemeriksa dan menyerahkannya ke bagian apotek serta memperlihatkan bukti pembayaran jasa pemeriksaan.

2. Bagian apotek mencari obat sesuai dengan yang tertulis di resep obat, dan menyerahkan obat kepada pasien beserta resep obat. d. Prosedur pengelolaan obat

1. Bagian apotek mencatat data pemakaian obat sesuai dengan data yang diperoleh dari prosedur pengambilan obat.

2. Bagian apotek mencatat dan memeriksa ketersediaan obat dan dan mengisi formulir permintaan obat dan diserahkan ke bagian pipminan untuk divalidsasi.

3. Pimpinan memeriksa keabsahan dari formulir permintaan obat yang diserahkan dari bagian administrasi dan kemudian dikirimkan ke supplier obat.

4. Bagian apotek menerima obat yang masuk dari supplier dan mencatat data obat yang masuk ke dalam arsip data obat.

e. Prosedur pembuatan laporan.

(71)

2. Bagian administrasi membuatkan laporan data pasien berdasarkan arsip data pasien yang ada di bagian pendaftaran dan diserahkan ke pimpinan balai pengobatan.

3. Bagian administrasi membuatkan laporan permintaan obat berdasarkan data permintaan obat yang ada di bagian apotek dan diserahkan ke pimpinan balai pengobatan.

4. Bagian administasi membuatkan laporan pemakaian obat berdasarkan data pemakaian obat yang ada di bagian apotek dan diserahkan ke pimpinan balai pengobatan.

4.1.2.1. Flow Map

(72)
(73)

A : Arsip data pasien/arsip pendaftaran. B : Arsip data kunjungan pasien. C : Arsip data pemakaian obat. D : Arsip data permintaan obat. KTB : Kartu tanda berobat

4.1.2.2. Diagram Kontek

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Pada diagram kontek ini sistem informasi yang dibuat akan menghasilkan sumber informasi yang dibutuhkan dan tujuan informasi yang dihasilkan. Diagram kontek yang sedang berjalan di Balai Pengobatan Cibogo Kabupaten Sukabumi adalah sebagai berikut:

(74)

internal yaitu entitas yang ikut langsung terlibat dalam system, dalam hal ini yang menjadi bagian dari entitas internal adalah bagian apotek, pendaftaran, pemeriksa dan bagian administrasi. Sedangkan untuk entitas eksternal yaitu entitas yang tidak ikut terlibat langsung dalam system yaitu pasien, pimpinan balai pengobatan dan supplier.

4.1.2.3. Data Flow Diagram

Data Flow Diagram(DFD) merupakan proses-proses yang terjadi dalam diagram konteks, dan berikut adalah DFD dari system yang sedang berjalan.

(75)

Berikut merupakan gambar data flow diagram level 1 Proses 1 yang sedang berjalan :

(76)

Gambar berikut merupakan gambar data flow diagram level 1 Proses 2 yang sedang berjalan :

2.1

Gambar 4.5. DFD level 1 proses 2 yang sedang berjalan

c. DFD Level 1 Proses 3

Berikut merupakan gambar data flow diagram level 1 Proses 3 yang sedang berjalan :

(77)

Berikut merupakan gambar data flow diagram level 1 Proses 4 yang sedang

Data pemakaian obat Data permintaan obat

Data pemakaian obat

Gambar 4.7. DFD level 1 proses 4 yang sedang berjalan

e. DFD Level 1 Proses 5

(78)

Gambar 4.8. DFD level 1 proses 5 yang sedang berjalan

4.1.3. Evaluasi Sistem Yang Sedang Berjalan

Ssetelah melakukan analisi terhadap sistem yang sedng berjalan di balai pengobatan Cibogo Kabupaten Sukabumi maka dapat diketahu bahwa kelemahan kelemahan yang ada pada sistem tersebut adalah:

a. Permasalahan

Sistem yang berjalan masih menggunakan cara manual yaitu menggunakan pembukuan data obat , data pasien, data kunjugan pasien yang ditulis secara manual. Dengan bertambah besarnya jumlah pasien maka akan memerlukan ruang yang lebih dengan demikian pencarian data dan pengolahan data akan memakan waktu yang cukup lama serta resiko kehilangan dan kerusakan data akibat tidak tertata dengan baik akan sangat riskan terjadi.

b. Pemecahan masalah

(79)

dibangun maka pengolahan data akan menjadi lebih mudah dan pencarian data akan lebih cepat karena menggunakan database untuk menyimpn seluruh dta yang dibutuhkan oleh balai pengobatan.

4.1. Perancangan Sistem

Perancangan merupakan tahapan untuk menggambarkan model baru yang akan dibuat. Tahapan ini sangat penting untuk menentukan baik tidak atau cocok tidaknya sistem baru yang akan dibuat. Tahapan ini berisi tentang penggambaran diagram konteks dan data flow yang akan diusulkan.

4.2.1. Tujuan Perancangan Sistem

Tujuan dari perancangan sistem ini adalah unutk menghasilkan sebuah produk (software) yang mampu :

1) Meningkatkanefektifitas(kecepatan dan keakuratan informasi yang

dihasilkan) danefisiensi(mengurangi biaya operasional) dalam pengolahan data administrasi.

2) Memperoleh keakuratan data yang dapat dipertanggungjawabkan.

3) Memperkecil presentase kerusakan (hilang atau hancur) data.

(80)

Sistem informasi Rekam Medis yang dibuat di Balai Pengobatan Cibogo Kabupaten Sukabumi mampu melakukan pengolahan data rekam medis pasien, pengolahan data obat, dan pembuatan laporan-laporan yang dihasilkan secara otomatis dan terintegrasi serta menggunakan basis data yang berguna bagi penyimpanan data dengan jumlah data relatif banyak sehingga dapat mempermudah penyimpanan, pencarian, pengubahan serta penghapusan data.

4.2.3. Perancangan Prosedur Yang Diusulkan

Sistem Informasi Administrasi kepegawaian terdiri dari beberapa prosedure yang merubah sistem manual menjadi otomatisasi.

4.2.3.1. Flow Map

Flowmap merupakan gambaran singkat dari sistem yang diusulkan adapun flowmap yang diusulkan sebagai berikut

a. Prosedur pendaftaran

1. Pasien mendatangi bagian pendaftran dan menyerahkan kartu identitas

2. Bagian pendaftaran memasukkan data identitas pasien dan disimpan ke dalam database.

3. Bagian pendaftaran mencetak kartu berobat (KTB) dan meyerakan kepada pasien beserta kartu identitas pasien.

(81)

pendaftaran dan menyerakan (KTB).

6. Bagian pendaftaran memasukkan data kunjungan pasien ke dalam database dan mecetak nomor antrian untuk yang berobat ke bidan dan jika berobat ke dokter maka dibuatkan no antrian untuk pasien dokter, Kartu rekam diserahkan ke bagian pemeriksaan, dan KTB diserahkan kembali ke pasien.

7. Pasien menunggu untuk dipanggil berdsarkan no antrian yang telah didaptkan.

b. Prosedur pemeriksaan

1. Bagian pemeriksaan memanggil pasien sesuai kartu rekam medis pasien yang diterima dari bagian pendaftaran

2. Setelah pasien diperiksa kemudian bagian pemeriksaan menentukan obat yang akan diberikan ke pasien dan membuatkan resepnya. 3. Bagian pemeriksaan memasukkan data keluhan dan diagnose serta

jumlah biaya jasa pemeriksaan ke dalam database dan mencetak resep untuk diberikan kepada pasien.

4. Kartu rekam medis diserahkan kembali ke bagian pendaftaran. c. Prosedur pembayaran

1. Pasien melakukan pembayaran jasa pemeriksaan untuk ke pemeriksa yang bersangkutan setelah selesai diperiksa.

2. Bagian pemeriksa mencetak kwitansi biaya periksa ke pasien d. Proses pengambilan obat

(82)

dari pasien.

3. Bagian apotek membuatkan bukti bayar obat dan diberikan ke pasien beserta resep.

e. Prosedur pengelolaan obat

1. Bagian apotek memeriksa ketesediaan obat dan membuatkan formulir permintaan obat dan diserahkan ke pimpinan balai pengobatan.

2. Pimpinan memvalidasi permintaan obat dan mengrimkan ke supplier untuk dikirimkan obat berdasarkan data yang ada di formulir permintaan obat.

3. Bagian apotek memasukkan data obat ke dalam database yang diterima dari supplier.

f. Prosedur cetak laporan

1. Bagian administrasi mencetak laporan data kunjungan pasien, data pasien, data pemakaian dan data penerimaan obat yang diambl dari database dan diserahkan ke pimpinan balai pengobatan.

(83)
(84)

Diagram konteks adalah model atau pola yang menggambarkan hubungan sistem dengan lingkungan luar. Diagram konteks sistem informasi yang diusulkan dapat dilihat pada gambar dibawah.

Gambar 4.10. Diagtam konteks yang diusulkan

4.2.3.3. Data Flow Diagram

(85)

Gambar 4.11.Data Flow Diagramyang diusulkan

a. DFD Level 1 Proses 1

(86)

1.1 Input data

pasien

Data pasien Data pasien

Pasien Data id pasien

1.2

(87)

Dibawah ini merupakan data flow diagram level 1 Proses 2 yang

Gambar 4.13. Level 1 Proses 2 yang diusulkan

b. DFD Level 1 Proses 3

(88)

Gambar 4.14. Level 1 Proses 3 yang diusulkan

c. DFD Level 1 Proses 4

Dibawah ini merupakan data flow diagram level 1 Proses 4 yang diusulkan :

(89)

Untuk data flow diagram level 1 Proses 5 yang diusulkan dapat dilihat pada gambar no 4.17 berikut.

Gambar 4.16. Level 1 Proses 5 yang diusulkan

4.2.3.4. Kamus Data

Kamus data adalah penjabaran dari aliran – aliran data yang ada di dalam sebuah data flow diagram dan merupakan entitas– entitas yang akan dibuat dalam sebuahEntity Relationship Diagram.

1. Kamus Data ID Pasien

Nama arus data Data kartu ID pasien

(90)

Proses 1.3–Proses 1.1 Deskripsi Identitas calon pasien

Periode Pada saat pendaftaran pasien baru

Struktur data Idpasien,Nama,Jenis_kelamin,Tempatlahir Tgllahir,Alamat,Telp,Tgl_daftar,Umur

2. Kamus Data Kartu Tanda Berobat

Nama arus data Kartu Tanda berobat

Bentuk data Kartu

Arus Data Proses 1.2-pasien

Pasien–proses 1.3 Proses 1.3- proses1.4 Proses1.5-pasien

Deskripsi Merupakan tanda berobat bagi pasien yang telah terdaftar

Periode

-Struktur data Idpasien,Nama, Jenis_kelamin , Tgllahir,Alamat,Umur.

3. Kamus Data kunjungan pasien

Nama arus data Data Kunjungan pasien

Bentuk data Dokumen

Arus Data Proses 1.4–file kunjungan File kunjungan–proses 1.5

Deskripsi merupakan data pasien yang

berkunjunga untuk berobat

Periode Saat pasien berobat

Gambar

Gambar. 2.1 Local area Network
Gambar 2.7 Client Server
Gambar 3.1 Struktur Organsasi Balai Pengobatan Cibogo(Sumber: Balai Pengobatan Cibogo)
Gambar 4.1. Flow Map Rekam Medis Pasien yang Sedang Berjalan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada acara yang bertujuan meningkatkan kompetensi Pengelola dan Kader Program Pembangunan Keluarga di Jawa Timur ini, Rachmat juga menekankan bahwa komunikasi di media

Beberapa pengertian dapat dipahami bahwa belajar merupakan proses usaha yang dilakukan oleh seseorang untuk memperoleh suatu perubahan dari interaksi dengan

Dibandingkan dengan bahasa lain yang dapat dicalonkan menjadi bahasa nasional, yaitu bahasa jawa (yang menjadi bahasa ibu bagi sekitar setengah penduduk Indonesia),

Berdasarkan permasalahan inilah, penulis memutuskan untuk mengangkat topik “ Pemanfaatan Limbah Kulit Pisang Kepok Sebagai Bahan Baku Pembuatan

1) Le français standard adalah bahasa Prancis baku yang digunakan baik secara lisan atau tulis dalam kehidupan sehari-hari. 2) Le franglais adalah penggunaan bahasa Prancis

Saya juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman KAMA, khususnya Githa’00 yang telah meminjamkan buku serta mengajak saya untuk terlibat dalam kegiatan pameran di Museum

Pada kategori ini ruang tamu, ruang multi fungsi dan ruang tidur utama sudah masuk kategori Buruk (3/4 rumah masuk kategori buruk), sehingga akan kontra produktif dalam

Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak dan Gas bumi Cepu merupakan intansi pemerintah yang bergerak dibidang pengembangan sumber daya manusia dan pengolahan minyak dan