• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Pelaksanaan Program Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular di Wilayah Kerja Puskesmas Polonia Kecamatan Medan Polonia Tahun 2016

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Pelaksanaan Program Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular di Wilayah Kerja Puskesmas Polonia Kecamatan Medan Polonia Tahun 2016"

Copied!
140
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN 1

PEDOMAN WAWANCARA

ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM POS PEMBINAAN TERPADU PENYAKIT TIDAK MENULAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

POLONIA KECAMATAN MEDAN POLONIA TAHUN 2015

Panduan Untuk Pengelola Program PTM Bagian PMK Dinas Kesehatan Kota Medan

I. Identitas Informan

Nama :

Umur :

Pendidikan Terakhir :

Jabatan :

Tanggal Wawancara :

II. Daftar Pertanyaan Input

1. Tenaga Pelaksana

1) Apakah tenaga pelaksana Posbindu PTM di wilayah kerja Puskesmas sudah pernah mengikuti pelatihan?

2. Sarana dan Prasarana

1) Bagaimana dengan ketersediaan sarana dan prasarana program Posbindu di wilayah kerja Puskesmas?

3. Biaya Operasional

1) Bagaimana dengan sumber pendanaan untuk pelaksanaan Posbindu PTM?

Proses

(2)

Melibatkan siapa saja dalam melakukan promosi dan sosialisasi tersebut? Siapa sajakah sasarannya?

2. Apakah terdapat kerja sama dengan pihak lain? Jika ada, sebutkan pihak-pihak apa itu?

3. Bagaimana dengan pelaksanaan program posbindu di wilayah kerja puskesmas?

4. Berapakah target kunjungan posbindu PTM setiap bulannya? 5. Bagaimana dengan pelaksanaan rujukan program posbindu? 6. Bagaimana pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan posbindu?

7.Bagaimanakah monitoring dan evaluasi kegiatan Posbindu yang dilakukan oleh pihak puskesmas?

8. Apa saja tantangan internal maupun eksternal yang dialami dalam pelaksanaan kegiatan program Posbindu?

9. Strategi apa saja yang dilakukan dalam mengatasi kendala– kendala (internal maupun eksternal) tersebut?

Output

(3)

Panduan Untuk Kepala Puskesmas Polonia

I. Identitas Informan

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin : Pendidikan Terakhir :

Jabatan :

Tanggal Wawancara :

II. Daftar Pertanyaan Input

1. Tenaga Pelaksana

1) Apakah tenaga pelaksana program Posbindu PTM sudah mencukupi? Berapakah jumlah tenaga kesehatan? Berapakah jumlah kader?

2) Apakah kader Posbindu PTM di wilayah kerja Puskesmas Polonia sudah mengikuti pelatihan?

a. Siapakah yang melatih kader? Dimanakah pelatihan dilakukan? b. Apakah kader sudah memiliki pengetahuan yang cukup terkait

dengan PTM dan Posbindu PTM?

c. Apakah ada penyegaran ulang untuk kader? 2. Sarana dan Prasarana

1) Bagaimana dengan ketersediaan sarana dan prasarana program Posbindu di wilayah kerja Puskesmas? Apakah sudah mencukupi? 3. Biaya Operasional

1) Bagaimana dengan sumber pendanaan untuk pelaksanaan Posbindu PTM?

(4)

b. Apakah dana yang didapat mencukupi untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan standar minimal kegiatan Posbindu?

Proses

1. Apakah pihak Puskesmas melakukan promosi dan sosialisasi kepada masyarakat tentang program Posbindu PTM? Kapan saja dilakukan? Dimana dilakukan? Melibatkan siapa saja dalam melakukan promosi dan sosialisasi tersebut? Siapa sajakah sasarannya? Didalam sosialisasi tersebut apakah ada edukasi tentang PTM?

2. Apakah Puskesmas bekerja sama dengan pihak lain? Jika ada, sebutkan pihak-pihak apa itu?

3. Apakah pelayanan yang dilakukan sudah menggunakan sistem 5 meja? a. Apakah pada meja pertama dilakukan pendaftaran?

b. Apakah pada meja kedua dilakukan wawancara oleh kader?

c. Apakah pada meja ketiga dilakukan pengukuran TB, BB, IMT, Lingkar Perut dan Analisa lemak tubuh?

d. Apakah pada meja keempat dilakukan pemeriksaan Tekanan darah, Gula, Kolesterol total dan Trigliserida darah?

e. Apakah pada meja kelima dilakukan konseling dan edukasi?

4. Bagaimana dengan pelaksanaan program posbindu di wilayah kerja puskesmas?

5. Bagaimana dengan kegiatan wawancara masalah kesehatan?

6. Bagaimana dengan kegiatan pengukuran? Pengukuran apa saja yang dilakukan?

7. Bagaimana dengan kegiatan pemeriksaan? Pemeriksaan apa saja yang dilakukan?

8. Bagaimana dengan kegiatan konsultasi/edukasi serta tindak lanjut lainnya?

(5)

10.Bagaimana pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan posbindu?

11.Bagaimanakah monitoring dan evaluasi kegiatan Posbindu yang dilakukan oleh pihak puskesmas?

12.Apa saja tantangan internal maupun eksternal yang dialami dalam pelaksanaan kegiatan program Posbindu?

13.Strategi apa saja yang dilakukan dalam mengatasi kendala– kendala (internal maupun eksternal) tersebut?

Output

1. Apakah Program Posbindu PTM di wilayah kerja Puskesmas sudah terlaksana dengan baik?

2. Menurut Bapak/Ibu apakah Warga setempat sudah memiliki kesadaran untuk memanfaatkan program Posbindu PTM untuk melakukan pencegahan dan penemuan dini faktor resiko PTM?

(6)

Pertanyaan untuk Petugas Puskesmas

I. Identitas Informan

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin : Pendidikan Terakhir :

Jabatan :

Tanggal Wawancara :

II. Daftar Pertanyaan Input

1. Tenaga Pelaksana

1) Apakah tenaga pelaksana program Posbindu PTM sudah mencukupi? Berapakah jumlah tenaga kesehatan? Berapakah jumlah kader?

2) Apakah kader Posbindu PTM di wilayah kerja Puskesmas Polonia sudah mengikuti pelatihan?

a. Siapakah yang melatih kader? b. Dimanakah pelatihan dilakukan?

c. Apakah kader sudah memiliki pengetahuan yang cukup terkait dengan PTM dan Posbindu PTM?

d. Apakah ada penyegaran ulang untuk kader? 2. Sarana dan Prasarana

1) Bagaimana dengan ketersediaan sarana dan prasarana program Posbindu di wilayah kerja Puskesmas?

2) Apakah sarana yang ada sudah memenuhi standar minimal Posbindu PTM?

(7)

c. Apakah sudah ada pita pengukur lingkar perut? d. Apakah sudah ada alat analisa lemak tubuh? e. Apakah sudah ada tensimeter?

f. Apakah sudah ada buku pintar kader?

3) Apakah setiap peserta yang mengunjungi Posbindu PTM sudah mempunyai Kartu Menuju Sehat (KMS) FR-PTM sebagai alat pantau? 3. Biaya Operasional

1) Bagaimana dengan sumber pendanaan untuk pelaksanaan Posbindu PTM?

a. Darimanakah dana untuk pelaksanaan Posbindu PTM di wilayah kerja Puskesmas Polonia berasal?

b. Apakah dana yang didapat mencukupi untuk melaksanakan kegiatan sesuai dengan standar minimal kegiatan Posbindu?

2) Apakah ada pungutan biaya pengunjung Posbindu PTM yang melakukan pemeriksaan?

Proses

1. Apakah pihak Puskesmas melakukan promosi dan sosialisasi tentang program Posbindu PTM? Kapan saja dilakukan? Dimana dilakukan? Melibatkan siapa saja dalam melakukan promosi dan sosialisasi tersebut? Siapa sajakah sasarannya? Didalam sosialisasi tersebut apakah ada edukasi tentang PTM?

2. Apakah Puskesmas bekerja sama dengan pihak lain? Jika ada, sebutkan pihak-pihak apa itu?

3. Bagaimana penentuan jadwal kegiatan pelaksanaan Posbindu PTM di Wilayah Kerja Puskesmas? Apakah terdapat pertimbangan khusus? 4. Apakah pelayanan yang dilakukan sudah menggunakan sistem 5 meja?

a. Apakah pada meja pertama dilakukan pendaftaran?

b. Apakah pada meja kedua dilakukan wawancara oleh kader?

(8)

d. Apakah pada meja keempat dilakukan pemeriksaan Tekanan darah, Gula, Kolesterol total dan Trigliserida darah?

e. Apakah pada meja kelima dilakukan konseling dan edukasi? 5. Apakah kader sudah melakukan tugasnya dengan baik?

6. Bagaimana dengan tindak lanjut hasil kegiatan Posbindu? Apakah terdapat pasien yang dirujuk?

7. Bagaimana pencatatan dan pelaporan hasil kegiatan posbindu?

8. Bagaimanakah monitoring dan evaluasi kegiatan Posbindu yang dilakukan oleh pihak puskesmas?

9. Apa saja tantangan internal maupun eksternal yang dialami dalam pelaksanaan kegiatan program Posbindu?

10.Strategi apa saja yang dilakukan dalam mengatasi kendala– kendala (internal dan eksternal) tersebut?

Output

1. Apakah Program Posbindu PTM di wilayah kerja Puskesmas sudah terlaksana dengan baik?

2. Apakah pengunjung pernah mengeluh terhadap pelayanan Posbindu? 3. Menurut Bapak/Ibu apakah Warga setempat sudah memiliki

kesadaran untuk memanfaatkan program Posbindu PTM untuk melakukan pencegahan dan penemuan dini faktor resiko PTM?

(9)

Pertanyaan untuk Kader Posbindu

I. Identitas Informan

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin : Pendidikan Terakhir :

Jabatan :

Tanggal Wawancara :

II. Daftar Pertanyaan Input

1. Tenaga Pelaksana

1) Apakah Bapak/Ibu sudah pernah mengikuti pelatihan? a. Siapakah yang melatih Bapak/Ibu?

b. Dimanakah pelatihan dilakukan?

c. Sudah berapa kali Bapak/Ibu telah mengikuti pelatihan?

d. Apakah Bapak/Ibu sudah diberi pengetahuan tentang PTM, faktor resiko, dampak, dan cara pengendalian PTM selama pelatihan? e. Apakah Bapak/Ibu sudah diberi pengetahuan mengenai Posbindu

selama pelatihan?

f. Apakah Bapak/Ibu sudah diberikan kemampuan dan keterampilan dalam memantau faktor Resiko PTM?

g. Apakah Bapak/Ibu sudah mengerti bagaimana cara melakukan pengukuran tinggi badan, berat badan, lingkar perut, lemak tubuh, indeks massa tubuh serta tekanan darah?

2. Sarana dan Prasarana

1) Bagaimana dengan ketersediaan sarana dan prasarana program Posbindu?

(10)

a. Apakah sudah ada pengukur tinggi badan? b. Apakah sudah ada pengukur berat badan? c. Apakah sudah ada pita pengukur lingkar perut? d. Apakah sudah ada alat analisa lemak tubuh? e. Apakah sudah ada tensimeter?

f. Apakah sudah ada buku pintar kader?

3) Apakah setiap peserta yang mengunjungi Posbindu PTM sudah mempunyai Kartu Menuju Sehat (KMS) FR-PTM sebagai alat pantau? 3. Biaya Operasional

1) Apakah ada pungutan biaya pengunjung Posbindu PTM yang melakukan pemeriksaan?

Proses

1. Apakah pihak Puskesmas melakukan promosi dan sosialisasi tentang program Posbindu PTM? Kapan saja dilakukan? Dimana dilakukan? Melibatkan siapa saja dalam melakukan promosi dan sosialisasi tersebut? Siapa sajakah sasarannya? Didalam sosialisasi tersebut apakah ada edukasi tentang PTM?

2. Apakah terdapat kerjasama dengan pihak lain? Jika ada, sebutkan pihak-pihak apa itu?

3. Bagaimana dengan pengumuman mengenai waktu pelaksanaan? a.Apakah penyebaran pengumuman mengenai waktu pelaksanaan

dilakukan jauh hari sebelum hari pelaksanaan?

4. Apakah pelayanan yang dilakukan sudah menggunakan sistem 5 meja?

a. Apakah pada meja pertama dilakukan pendaftaran?

b. Apakah pada meja kedua dilakukan wawancara oleh kader? c. Apakah pada meja ketiga dilakukan pengukuran TB, BB, IMT,

Lingkar Perut dan Analisa lemak tubuh?

(11)

e.Apakah pada meja kelima dilakukan konseling, edukasi dan tindak lanjut lainnya?

f. Apakah Bapak/Ibu dapat mengaplikasikan semua materi yang telah diajarkan selama pelatihan?

5. Apakah terdapat kegiatan aktifitas bersama pada pelaksanaan kegiatan Posbindu di wilayah kerja Puskesmas? Jika ada aktifitas bersama apakah itu?

6. Apakah Bapak/Ibu mengalami kesulitan sebagai kader dalam melaksanakan program?

a. Jika terdapat kesulitan, kesulitan apa saja yang ibu rasakan selama pelaksanaan program Posbindu PTM?

7. Bagaimana dengan tindak lanjut hasil kegiatan Posbindu? Apakah terdapat pasien yang dirujuk?

8. Apakah kader telah mengisi catatan pelaksanaan kegiatan?

9. Apakah kader telah melakukan konsultasi teknis dengan pembina Posbindu PTM?

10.Apa saja tantangan internal maupun eksternal yang dialami dalam pelaksanaan kegiatan program Posbindu?

11.Strategi apa saja yang dilakukan dalam mengatasi kendala– kendala (internal dan eksternal) tersebut?

Output

1. Apakah Program Posbindu PTM di wilayah kerja Puskesmas sudah terlaksana dengan baik?

2. Menurut Bapak/Ibu apakah Warga setempat sudah memiliki kesadaran untuk memanfaatkan program Posbindu PTM untuk melakukan pencegahan dan penemuan dini faktor resiko PTM?

(12)

Pertanyaan untuk Masyarakat (Penderita PTM dan Bukan Penderita PTM)

I. Identitas Informan

Nama :

Umur :

Jenis Kelamin : Pendidikan Terakhir :

Jabatan :

Tanggal Wawancara :

II. Daftar Pertanyaan Input

1. Ketika Ibu mengunjungi Posbindu PTM, ada berapakah petugas yang ada di lokasi? Apakah terdapat petugas puskesmas?

2. Menurut Bapak/Ibu bagaimana kelengkapan sarana dan prasarana di Posbindu?

a. Apakah sudah ada pengukur tinggi badan? b. Apakah sudah ada pengukur berat badan? c. Apakah sudah ada pita pengukur lingkar perut? d. Apakah sudah ada alat analisa lemak tubuh? e. Apakah sudah ada tensimeter?

3. Apakah Bapak/Ibu sudah memiliki Kartu Menuju Sehat (KMS) FR-PTM?

4. Apakah ada pungutan biaya selama ibu mengikuti kegiatan Posbindu? Proses

1. Setelah Bapak/Ibu mengikuti kegiatan Posbindu PTM, bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai pemeriksaan yang dilakukan petugas? 2. Sepengetahuan Bapak/Ibu bagaimana alur pemeriksaan yang

dilakukan di Posbindu?

(13)

b. Apakah terdapat wawancara masalah kesehatan oleh kader? c. Apakah terdapat pengukuran TB, BB, IMT, Lingkar Perut dan

Analisa lemak tubuh?

d. Apakah terdapat pemeriksaan Tekanan darah, Gula, Kolesterol total dan Trigliserida darah?

e. Apakah dilakukan konseling, edukasi dan tindak lanjut lainnya? 3. Apakah Bapak/Ibu pernah diarahkan untuk berobat ke Puskesmas? 4. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu mengenai pelaksanaan program

Posbindu PTM di wilayah Puskesmas?

5. Menurut Bapak/Ibu bagaimana pelayanan tenaga kesehatan yang dilakukan di Posbindu?

a. Apakah Bapak/Ibu puas terhadap pelayanan yang ada? b. Apakah petugas terampil dalam melakukan tugasnya?

6. Apakah terdapat keluhan/kecewa selama mengikuti kegiatan program Posbindu?

Output

1. Apa harapan Bapak/ibu sebagai peserta untuk Program Posbindu PTM?

2. Apakah Bapak/Ibu merasakan manfaat dengan adanya program Posbindu PTM?

(14)

LAMPIRAN 2

HASIL WAWANCARA MENDALAM (IN-DEPT INTERVIEW)

ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM POS PEMBINAAN TERPADU PENYAKIT TIDAK MENULAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

POLONIA KECAMATAN MEDAN POLONIA TAHUN 2016

I. Input

Matriks 1. Pernyataan informan tentang Jumlah Tenaga Pelaksana

Matriks 2. Pernyataan informan tentang pelatihan terhadap tenaga pelaksana dalam pelaksanaan Posbindu PTM

Informan Pernyataan

Informan 1 Pelatihan sudah dilakukan termasuk Puskesmas Polonia juga sudah dilatih. Untuk kompetensi tiap Puskesmas ini sama ya, Kita latih petugas tapi pelatihan yang khusus, pelatihan secara betul-betul belum. Setiap bulan kan kita adakan pelatihan petugas Posbindu, kita ajarin tapi pelatihannya belum formal belum resmi seharusnya kan

Informan Pernyataan

Informan 2 Kader ada tiga orang. Perawat pelaksana satu

Informan 3 Kalau kader sudah ada 3 orang per Posbindu. Kalau tenaga kesehatan yang bertugas saya sendiri

Informan 4 Kader disini ada 3 orang dek. Terus satu orang perawat dari puskesmas.

Informan 5 3 orang kadernya sama 1 orang utusan Puskesmas. Karna di Kelurahan ini posbindunya masih baru dibuat jadinya masih belum maksimal dia.

Informan 6 Kami ada 3 kader, dari Puskesmas kak Nia yang datang Informan 7 Perawat dari puskesmas yang tensi tiap bulan. Kader yang

timbang sama catat. Kadernya ada 3 katanya.

(15)

pelatihan yang resmi ada sertifikatnya tapi ini belum. Pelatihannya setiap awal bulan.

Informan 2 Ada Pelatihan. Pelatihannya biasanya yang melatih dari Dinas. Kompetensinya sudah baik untuk perawat pelaksana di Puskesmas. Pelatihan untuk kader belum ada.

Informan 3 Kalau pelatihannya pihak dinas setiap bulan ada melatih. Nanti di Dinas setiap awal bulan ada program Posbindu. dilatihnya pun gitu-gitu aja yang dasar-dasar cuma dikasih tau aja apa tugasnya. Karna tugas kader kami pun hanya ukur tinggi badan berat badan selebihnya saya yang melakukan.

Informan 4 Dilatihnya cuma dikasih tau aja. Tugas kami catat-catat aja sama timbang.

Informan 5 Kak Nia kasih tau tugasnya apa-apa aja. Karna di Kelurahan ini posbindunya masih baru dibuat jadinya masih belum maksimal.

Informan 6 Inilah aku baru dikasih tau sama petugas puskesmas kan untuk panggil warga, posbindu disini masih baru satu kali.

Matriks 3. Pertanyaan informan tentang sarana dan prasarana dalam pelaksanaan Posbindu PTM

Informan Pernyataan

(16)

Informan 2 Sudah cukup sarananya untuk pelaksanaan Posbindu Informan 3 Kalau untuk sarana prasarana posbindu sudah cukup,

kayak ukur tinggi badan, timbang berat badan, ukur lingkar perut, tensimeter, alat analisa lemak tubuh ada tapi rusak karna banjir kemaren. Kalau cek gula diadakan sekali-sekali. Sarananya kalau Posbindu dari Dinas. Kalau tempatnya kan ada dua Posbindu yang baru dibentuk di kelurahan Polonia sama Sari Rejo itu Posbindunya dibuat di Kantor Lurah biar sekalian dikasih tau sama warga. Kalau Posbindu yang udah ada dari dulu itu Posbindu di Kelurahan Anggrung di rumah warga dibuat.

Informan 6 Inilah karna baru pertama. Inilah ada timbang, tensi. Informan 7 Sarananya timbang sama tensi yang ada sekarang,

kemaren pas alat periksa lemak masih ada sempat juga saya periksa lemak.

Informan 8 Ada timbangan sama tensi.

Matriks 4. Pernyataan informan tentang sumber biaya operasional dalam pelaksanaan Posbindu PTM

Informan Pernyataan

Informan 1 Kalau untuk petugas kesehatan ada uang transport dapat dari dana BOK Puskesmas. Uang transport untuk kader belum ada

Informan 2 Untuk biaya operasional program Posbindu berasal dari dari DAK (Dana Alokasi khusus) yang tersedia hanya dana transportasi. Sementara untuk pengadaan alat-alat dari dinas.

(17)

II. Proses

Matriks 5. Pernyataan informan tentang promosi dan sosialisasi Program Posbindu PTM

Informan Pernyataan

Informan 1 Sudah pernah pihak dinas datang ke Puskesmas Polonia untuk promosi dan sosialisasi. Kepada masyarakat dari puskemas mengasi ataupun dari kita, tapi masih belum secara resmi juga. Per puskesmas kita datangi ataupun dari puskesmasnya sendiri yang promosi sosialisasi.

Informan 2 Ya dilakukan setiap bulan di Kelurahan melibatkan Pihak Kelurahan, Kepala Lingkungan, kader. Sasarannya masyarakat setempat.

Informan 3 Iya promosi dilakukan sekali sebulan di Kantor Lurah. Kalau sosialisasi pernah dulu tahun 2014 di Kantor Camat. Melibatkan ya itulah Lurah Kapling Kader. Edukasi tentang PTM juga udah ada.

Informan 4 Kemaren itu ada dek. Ada promosi Posbindu dikasih tau warga ada Posbindu setiap bulan gitu. Di kantor Lurah promosinya dek. Iya saya ikut diajak orang Puskesmas. Penjelasannya tentang itulah dek tentang Posbindu tentang PTM bagaimana pencegahannya gitu

Matriks 6. Pernyataan Informan tentang kegiatan wawancara masalah kesehatan yang dilakukan di Posbindu PTM Wilayah Kerja Puskesmas Polonia

Informan Pernyataan

Informan 2 Setiap pelaksanaan program posbindu di wilayah Puskesmas Polonia wawancara masalah kesehatannya itu dilakukan setelah pendaftaran.

(18)

Informan 4 Itulah dek kakak yang catat bagian pendaftarannyalah terus tugas kami lah itu kader yang bertanya sama warga dulu keluhannya apa sebelum kami timbang Informan 5 Adalah mungkin itu. Kan masih baru disini kan, aku

dikasih tau untuk catat sama timbang aja. Informan 6 Itulah ditanyakan sama perawat.

Informan 7 Iya ada ditanyakan orang itu keluhan saya apa ntah ada sakit apa. Saya datang dicatat nama saya ditanya umur, catat nomor bpjs, terus ditanyakan keluhan saya. Informan 8 Iya ada sebelum ditimbang.

Matriks 7. Pernyataan Informan tentang kegiatan pengukuran yang dilakukan di Posbindu PTM Wilayah Kerja Puskesmas Polonia

Informan Pernyataan

Informan 2 Kegiatan pengukuran yang dilakukan ada penimbangan berat badan dan analisa lemak tubuh. Informan 3 Pengukurannya timbang berat badan di meja ketiga ini

dilakukan oleh kader. Dulu selain timbang berat badan kegiatan pengukurannya ada juga pengukuran lemak tubuh. Cuma itulah alat analisa lemak tubuh kita lagi rusak.

Informan 4 Ada kegiatan penimbangan kami yang timbang dek terus dicatatlah. Iya cuma timbang sekarang kalau dulu kan ada apa itu ya namanya pemeriksaan lemak tubuh tapi alatnya kata kakak itu lagi rusak.

Informan 5 Kan masih baru disini kan, aku dikasih tau untuk catat sama timbang aja.

Informan 6 Inilah ada timbang terus abis itu ditensi.

Informan 7 Ditimbang saya, kemaren masih ada periksa lemak tubuh itu. Kader dibagian catat timbangannya.

(19)

Matriks 8. Pernyataan Informan tentang kegiatan pemeriksaan yang dilakukan di Posbindu PTM di Wilayah Kerja Puskesmas Polonia

Informan Pernyataan

Informan 2 Pemeriksaaan tekanan darah dan gula darah.

Informan 3 Kegiatan pemeriksaan yang dilakukan di meja keempat pemeriksaan tekanan darah, saya yang melakukan. Pemeriksaan gula darah ada tapi gak rutin perbulan sekali-sekali aja dilakukan karna kekurangan biaya ya.

Informan 4 Kegiatan pemeriksaannya itu tekanan darah sama gula dek yang melakukan orang dari puskesmas. Cuma gula gak rutin setiap bulan.

Informan 5 Tekanan darah aja, tapi kata kakak dari puskesmas nnt mau diadakan pemeriksan gula.

Informan 6 Inilah ada tensi.

Informan 7 Ditensi sama orang dari puskesmas, waktu itu ada juga itu cek gula.

Informan 8 Kayak yang dilihat inilah ditensi. Tapi untunglah udah ada tensi disini jadi bisa tensi gak harus ke puskesmas kan.

Matriks 9. Pernyataan informan tentang kegiatan konsultasi/edukasi serta tindak lanjut lainnya yang dilakukan di Posbindu PTM di Wilayah Kerja Puskesmas Polonia

Informan Pernyataan

Informan 2 Ada setelah kegiatan pemeriksaan. Kalau dari pemeriksaan ada ditemukan penyakit dijelaskan langsung oleh petugas untuk segera dirujuk ke puskesmas.

(20)

Informan 4 Ada konsultasi itu setelah ditensi, konsultasinya sama kakak itu dek karna kan orang kesehatan lebih ngerti. Informan 5 Sama kakak dari puskesmas konsultasinya abis ditensi

langsung dikasih arahan lah istilahnya. Informan 6 Ada, sama orang puskesmasnya lah

Informan 7 Iya habis ditensi ada konsultasinya. Disarankan jangan makan buah supaya turun tensi.

Informan 8 Ada setelah tensi nnt konsultasi sama perawatnya.

Matriks 10. Pernyataan Informan tentang pelaksanaan Rujukan Program Posbindu PTM di Wilayah Kerja Puskemas Polonia

Informan Pernyataan

Informan 1 Misalnya si peserta ini penyakitnya sesuai dengan kriteria rujukan, maka untuk dapat penanganan yang lebih baik harus dirujuk ke Puskesmas atau Klinik Swasta sesuai kebutuhan dan keinginan peserta yang bersangkutan ya.

Informan 2 Sudah ada beberapa pasien. Kalau dari pemeriksaan ada ditemukan penyakit dijelaskan langsung oleh petugas untuk segera dirujuk ke puskesmas. Ataupun pihak Puskesmas merujuk ke Rumah Sakit.

Informan 3 Selama ini terdapat beberapa pasien yang tekanan darahnya tinggi yang ada keluhan juga. Kami anjurkan ke Puskesmas berobat. Kalau sistematikanya cuma arahan sama saran aja untuk ke puskesmas bawa kartu BPJS. Semua tergantung pesertanya. Tapi biasanya kalau memang sudah sakit peserta langsung datang ke Puskesmas.

Informan 4 Udah pernah ada yang dirujuk karna tensinya tinggi. Informan 5 Karna masih baru belum ada.

Informan 6 Belum ada masih 2 kali disini diadakan.

Informan 7 Iya saya pernah tensi saya tinggi sama ada juga terasa pusing-pusing waktu itu saya disuruh ke puskesmas. Besoknya lah saya ke puskesmas kara takut nnt knapa-knapa antisipasi lah.

(21)

Matriks 11. Pencatatan dan Pelaporan Kegiatan Program Posbindu PTM di Wilayah Kerja Puskemas Polonia

Informan Pernyataan

Informan 1 Setiap bulan dilaporkan, laporan kasus, laporan kematian, laporan IVA, laporan upaya berhenti merokok. Laporan posbindu kita harapkan laporannya secara online. Sebenarnya ada laporan secara onlinenya.

Informan 2 Di catat masuk ke kunjungan sehat. Dilaporkan setiap bulan.

Informan 3 Kalau pencatatan ya ada kan setiap melakukan kunjungan. Nomor BPJS nya juga dicatat. Pelaporan ke Dinas Kesehatan setiap bulan sebelum tanggal 5 berupa laporan PTM.

Matriks 12. Monitoring dan Evaluasi Kegiatan Program Posbindu PTM di Wilayah Kerja Puskemas Polonia

Informan Pernyataan

Informan 1 Iya dilakukan ada formatnya. Nanti akhir tahun kita kasih ke Puskesmas supaya diisi pihak puskesmas. Terus di evaluasi.

Informan 2 Ya dilakukan monitoring programnya. Untuk evaluasi dilakukan setiap tahun. Bentuk evaluasi dengan melihat laporan setiap bulan pada setiap program dengan melihat standar Dinas Kesehatan. Informan 3 Pengawasan ada tapi tidak rutin. Kalau Programnya

di evaluasi setiap tahun.

Matriks 13. Hambatan dalam Pelaksanaan Kegiatan Program Posbindu PTM

Informan Pernyatan

(22)

peralatannya sekarang ini kan cuma satu per puskesmas diharapkan satu posbindu satu sarana prasarananya, jadinya kalau ada 5 posbindu brarti ada 5 juga posbindu kitnya. Tidak ada uang transport untuk memotivasi kader. Pelatihannya juga belum formal, diharapkan ada pelatihan formal yang sampai ada sertifikatnya. Kadernya juga belum dilatih secara formal

Informan 2 Hambatan internal yaitu mengenai anggaran sarana dan prasarana dan jumlah petugasnya. Masih banyak masyarakat belum memiliki kesadaran dalam hidup sehat, kemudian belum memiliki kartu JKN sehingga untuk tindak lanjut penyakit sedikit terhambat.

Informan 3 Kalau internalnya dana kurang mencukupi, fasilitas ada tapi kondisinya kurang memadai, kader kurang memahami. Kalau Eksternalnya masyarakat kurang antusias karena peralatannya kurang memadai sehingga tidak terdorong untuk datang ke posbindu.

II. Output

Matriks 14. Output Pelaksanaan Program Posbindu PTM

Informan Pernyataan

Informan 1 Masyarakat usia 15 tahun keatas melakukan pencegahan dan penemuan dini faktor resiko PTM sehingga dapat dengan segera ditindaklanjuti bagi yang memiliki faktor risiko ya sedangkan yang belum supaya dijaga.

Informan 2 Untuk mendeteksi dini faktor risiko PTM. Bagi yang sudah menyandang PTM, bertujuan untuk monitoring setiap bulannya.

(23)

Matriks 15. Saran untuk Perbaikan Pelaksanaan Program Posbindu PTM di Wilayah Kerja Puskesmas Polonia

Informan Pernyataan

Informan 1 Diharapkan satu posbindu satu sarana prasarananya, jadinya kalau ada 3 posbindu brarti ada 3 juga posbindu kitnya. Diharapkan ada pelatihan formal untuk petugas dan kader yang sampai ada sertifikatnya. Kemudian ada uang transport ya untuk memotivasi kader

Informan 2 Monitoring evaluasinya diperkuat. Jadi supaya tahu dimana kendalanya. Memperbaiki sarana prasarana dan menambah petugas nya. Untuk mendorong masyarakat memanfaatkan posbindu di kelurahan dengan begitu terjaringlah masyarakat dengan faktor risiko PTM

Informan 3 Sarannya sarana dan prasarananya inilah perlu diperbaiki sama dananya.

Informan 4 Peralatannya inilah dek ditambah biar masyarakat tertarik untuk datang biar rame yang datang.

Informan 7 Kalau saran cek gula, asam urat, kolesterol maunya ada jugalah setiap perbulan jadinya antusias datang kesini soalnya kan gratis kalau ada pasti banyak yang datang.

(24)

LAMPIRAN 3

LEMBAR CHEKLIST

PERALATAN POSBINDU PTM DI WILAYAH KERJA PUSKEMAS POLONIA

No. Alat Keterangan

1. Alat Ukur Lingkar Perut

2. Alat Ukur Tinggi Badan

3. Alat Ukur Berat Badan

4. Tensimeter

5. Alat Ukur Gula Darah

6. Asam Urat

7. Kolesterol Total dan Trigliserida

8. Peakflowmeter -

9. Alat Ukur Kadar Alkohol Pernafasan -

10. Tes Amfetamin Urin -

11. Bahan IVA, Alat Kesehatan dan Penunjang lainnya

12. Lembar Balik -

13. Leaflet/Brosur -

14. Buku Panduan

15. Buku Pencatatan

16. Formulir Rujukan -

17. KMS FR-PTM -

(25)

LAMPIRAN 4

GAMBAR PELAKSANAAN PROGRAM POSBINDU PTM DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS POLONIA

Gambar 1. Pelaksanaan Program posbindu PTM di Kelurahan Anggrung

(26)
(27)

DAFTAR PUSTAKA

Azwar, Azrul. 2010. Pengantar Administrasi Kesehatan. Tangerang:Binarupa Aksara Publisher.

Bungin, Burhan. 2011. Penelitian Kualitatif: Komunikasi, Ekonomi, Kebijakan Publik, dan Ilmu Sosial Lainnya. Jakarta: Kencana.

Bustami. 2011. Penjamin Mutu Pelayanan Kesehatan & Akseptabilitasnya. Jakarta: Penerbit Airlangga

Bustan, M.N. 2007. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta:Rineka Cipta.

Departemen Kesehatan RI. 2013. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) Indonesia Tahun 2013. Jakarta: Balitbangkes Depkes RI

Dinas Kesehatan Kota Medan. 2014. Profil Dinas Kesehatan Kota Medan Tahun 2013. Medan.

Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara. 2014. Profil Kesehatan Provinsi Sumatera Utara 2013. Medan: Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Utara.

Handayani, D.E. 2012. Pemanfaatan Pos Pembinaan Terpadu Oleh Lanjut Usia di Kecamatan Ciomas Kabupaten Bogor Tahun 2012 dan Faktor yang Berhubungan. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia. Depok.

Harjiman, 2000. Manajemen Sumber Daya Dalam Organisasi. Jakarta.

Kemenkes RI. 2012. Penyakit Tidak Menular. Buletin dan Jendela Data Kemenkes RI. Jakarta.

. 2013. Buku Pintar Penyelenggaraan Posbindu PTM. Jakarta:Kementrian Kesehatan RI.

(28)

. 2013. Profil Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Tahun 2012. Jakarta: Dirjen Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan.

. 2015. Rencana Strategis Kementerian Kesehatan Tahun 2015 – 2019. Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

Mahsum, M. 2006. Pengukuran Kinerja Sektor Publik, Cetakan Pertama BPPE. Yogyakarta.

Maramis, W.F. 2007. Ilmu Perilaku Dalam Pelayanan Kesehatan. Surabaya: Airlangga University press.

Miles, B dan Huberman. 2007. Analisis Data Kualitatif: Buku Sumber Metode-Metode Baru. Jakarta: UI Press.

Moelong, Lexy. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Muninjaya Gde, A. A. 2004. Manajemen Kesehatan, Edisi Kedua, Cetakan Pertama. Jakarta: Penerbit EGC

Noor, Juliansyah. 2013. Metode Penelitian: Skripsi, Tesis, Disertasi, dan Karya Ilmiah. Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.

Parinduri, S.K. 2014. Analisis Pelaksanaan Program Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular Dalam Deteksi Dini dan Pencegahan Komplikasi Diabetes Melitus di Puskesmas Glugur Darat Tahun 2014. Skripsi Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Sumatera Utara. Medan.

Puskesmas Polonia, 2015. Laporan Puskesmas Tahun 2015. Medan

Republik Indonesia. 2009. Undang Undang Republik Indosnesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan. Jakarta.

Republik Indonesia. 2014. Peraturan Menteri Keehatan RI Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta.

Siagian, Sondang P. 2001. Manajemen Sumber Daya Manusia, Cetakan ketujuh. Jakarta: Bumi Aksara.

(29)

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.

(30)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang bertujuan

untuk mengetahui secara jelas dan lebih mendalam tentang pelaksanaan program Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular di Wilayah Kerja Puskesmas Polonia Kecamatan Medan Polonia Tahun 2016.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian

3.2.1 Lokasi

Lokasi penelitian dilakukan di wilayah kerja Puskesmas Polonia Kecamatan Medan Polonia, dengan pertimbangan merupakan salah satu puskesmas di Kota Medan yang telah menjalankan program Posbindu PTM sebagai upaya penanggulangan penyakit tidak menular.

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilakukan pada bulan November 2015 sampai dengan selesai.

3.3 Informan Penelitian

(31)

terdiri dari, 1 informan pengelola program PTM Bagian PMK Dinas Kesehatan Kota Medan, 1 informan kepala puskesmas, 1 informan petugas puskesmas terkait, 3 informan kader posbindu, dan 2 informan penderita PTM.

3.4 Metode Pengumpulan data

3.4.1 Data Primer

Data primer diperoleh melalui:

1. Wawancara mendalam (in-depth interview) kepada informan dengan berpedoman pada panduan wawancara yang telah dipersiapkan.

2. Observasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah observasi tidak berstruktur yaitu observasi yang dilakukan tanpa menggunakan pedoman observasi. Pada pengamatan ini peneliti hanya mengembangkan suatu pengamatannya terhadap suatu objek yang berkaitan dengan fokus penelitian (Noor, 2013).

3.4.2 Data Sekunder

Data sekunder diperoleh dari Profil Puskesmas Polonia 2015, serta catatan laporan puskesmas mengenai program Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular di Puskesmas Polonia Kecamatan Medan Polonia.

3.5 Instrumen Pengambilan Data

(32)

3.6 Triangulasi

Triangulasi yang dilakukan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber data. Triangulasi sumber data dilakukan dengan membandingkan dan mengecek baik derajat kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan cara yang berbeda dalam metode kualitatif yang dilakukan dengan: (1) Membandingkan data hasil pengamatan dengan hasil wawancara, (2) Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum dengan apa yang dikatakan secara pribadi, (3) Membandingkan apa yang dikatakan orang-orang tentang situasi penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang waktu, (4) Membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan rang lain, (5) Membandingkan hasil wawancara dengan isi suatu dokumen yang berkaitan (Bungin, 2011).

3.7 Teknik Analisis Data

Adapun teknik analisis menggunakan teknik analisis data yang dikemukakan oleh Miles dan Huberman yang mencakup tiga kegiatan yang bersamaan, yaitu:

1. Reduksi data

(33)

2. Penyajian Data

Penyajian data merupakan sekumpulan informasi tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan. Bentuk penyajian berupa teks naratif, matriks, grafik, jaringan, dan bagan yang bertujuan untuk memudahkan membaca dan menarik kesimpulan.

3. Penarikan Kesimpulan

(34)

BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1 Gambaran Umum dan Lokasi Penelitian

4.1.1 Letak Geografi

Puskesmas Polonia berdiri pada tanggal 01 Mei 1980, terletak di Kecamatan Medan Polonia tepatnya di Jalan Polonia Gang A Kelurahan Medan Polonia. Jarak puskesmas dengan Dinas Kesehatan Kota Medan Tingkat II berkisar 4,5 km, sehingga letak puskesmas dengan mudah dicapai dengan kendaraan bersepeda motor atau dengan kendaraan beroda empat.

Batas Wilayah Puskesmas Polonia :

Sebelah utara : Kecamatan Medan Polonia Sebelah selatan : Kecamatan Medan Johor Sebelah barat : Kecamatan Medan Barat Sebelah Timur : Kecamatan Medan Maimun

Wilayah kerja Puskesmas Polonia dan data umum Puskesmas Polonia Medan dalam melaksanakan kegiatannya mempunyai luas wilayah 892 Ha. Terdapat 5 kelurahan yaitu Kelurahan Medan Polonia, Kelurahan Anggrung, Kelurahan Madras Hulu, Kelurahan Suka Dame, dan Kelurahan Sari Rejo. Jumlah lingkungan sebanyak 46 lingkungan.

4.1.2 Demografi

(35)

Tabel 4.1 Tabel data demografi penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas

Polonia Medan

No. Kelurahan Jumlah

Lingkungan

Luas Ha Jumlah

Penduduk/Jiwa

1 Polonia 13 177 19143

2 Anggrung 8 40 5886

3 Madras Hulu 10 67 7266

4 Suka Damai 6 362 7777

5 Sari Rejo 9 246 26958

Medan Polonia 46 892 67030

Sumber: Profil Puskesmas Polonia 2015

Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat Kelurahan yang memiliki jumah penduduk terbanyak adalah Kelurahan Sari Rejo yaitu 26.958 jiwa dan Kelurahan yang memiliki jumlah penduduk terendah adalah Kelurahan Anggrung yaitu 5.886 jiwa. Sementara dari lima Kelurahan yang terdapat di wilayah kerja Puskesmas Polonia Kecamatan Medan Polonia hanya Kelurahan Polonia, Kelurahan Anggrung, dan Kelurahan Sari Rejo yang telah menjalankan program posbindu.

(36)

4.1.3 Tenaga Kesehatan di Puskesmas Polonia

Tenaga kesehatan yang bertugas di Puskesmas Polonia sebanyak 24 orang. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabel 4

Tabel 4.2 Distribusi Tenaga Kesehatan di Puskesmas Polonia Tahun 2014

Pendidikan Jumlah

S1 Kedokteran Umum 3

S1 Kedokteran Gigi 2

S1 Kesehatan Masyarakat 2

S1 Keperawatan 1

D4 Kebidanan 1

D3 Gizi 3

D3 Kebidanan 7

D3 Gizi 1

D1 Kebidanan 1

Perawat Gigi (SPRG) 1

Analis 1

SMF 1

Total 24

(37)

4.1.4 Sarana dan Prasarana Kesehatan di Puskesmas Polonia

Prasarana yang tersedia untuk kelancaran tugas pelayanan terhadap masyarakat di Puskesmas Polonia disediakan 4 unit sepeda motor. Sarana yang terlihat di Puskesmas Polonia dapat dilihat pada Tabel 4.3 sebagai berikut:

Tabel 4.3 Sarana Kesehatan di Puskesmas Polonia Tahun 2014

No Sarana Kesehatan Jumlah

1 Ruang Dokter/Periksa Pasien 1 unit

2 Ruang KB/KIA 1 unit

3 Ruang Klinik Gigi 1 unit

4 Ruang Obat 1 unit

5 Ruang Suntik 1 unit

6 Ruang Tunggu 1 unit

7 Ruang Tamu/Loket 2 unit

8 Laboratorium 1 unit

9 Toilet 2 unit

Sumber : Profil Puskesmas Polonia Tahun 2015

4.2 Karakteristik Informan

(38)

Wawancara terhadap informan dilaksanakan pada tanggal 18 Maret 2016 – 28 Maret 2016 di wilayah kerja Puskesmas Polonia. Adapun karakteristik informan berdasarkan hasil penelitian dapat dilihat pada tabel 4.4

(39)

4.3 Alur Pelaksanaan Posbindu PTM di Wilayah Kerja Puskesmas Polonia

Gambar 4.1 Alur Pelaksanaan Posbindu PTM Hasil Observasi di Wilayah Kerja Puskesmas Polonia

Datang Pendaftaran Wawancara

Masalah Kesehatan

Penimbangan berat badan

Pengukuran Tekanan Darah

Konsultasi/edukasi serta tindak lanjut

(40)

4.4 Input

Input merupakan komponen yang memberikan masukan untuk berfungsinya satu sistem seperti sistem pelayanan kesehatan. Terdapat beberapa aspek yang dikategorikan sebagai masukan (input) dalam pelaksanaan program Posbindu PTM yaitu : tenaga pelaksana Posbindu, sarana dan prasarana, dan biaya operasional

4.4.1 Tenaga Pelaksana

Berdasarkan hasil penelitian di Puskesmas Polonia dengan wawancara mendalam terhadap Pengelola Program PTM Bagian PMK Dinas Kesehatan Kota Medan, Kepala Puskesmas, Perawat Pelaksana Posbindu, Kader Posbindu, Peserta Posbindu penderita PTM diperoleh hasil mengenai tenaga kesehatan sebagai berikut.

4.4.1.1 Kuantitas Tenaga Pelaksana

Hasil wawancara tentang kuantitas tenaga pelaksana di Puskesmas Polonia dijelaskan oleh perawat pelaksana Posbindu sebagai berikut :

“Kalau kader sudah ada 3 orang per Posbindu. Kalau tenaga kesehatan yang bertugas saya sendiri.” (Informan 3)

Berdasarkan kutipan di atas diperoleh informasi bahwa tenaga pelaksana meliputi kader terdapat sebanyak 3 kader di setiap Posbindu. Sedangkan tenaga pelaksana meliputi tenaga kesehatan terdapat 1 perawat pelaksana. Kutipan tersebut di atas ditambahkan oleh informan lain yang mengemukakan :

“Kader ada tiga orang. Perawat pelaksana satu,” (Informan 2)

(41)

“Kader disini ada 3 orang dek. Terus satu orang perawat dari puskesmas.” (Informan 4)

Berdasarkan pernyataan informan di atas dapat disimpulkan bahwa tenaga pelaksana yang terlibat dalam pelaksanaan program Posbindu PTM di wilayah kerja Puskesmas Polonia berjumlah 4 orang yang terdiri dari 1 perawat pelaksana dan 3 kader.

4.4.1.2 Pelatihan Terhadap Tenaga Pelaksana

Hasil wawancara tentang pelatihan terhadap tenaga pelaksana di Puskesmas Polonia dijelaskan oleh Pengelola Program PTM Bagian PMK Dinas Kesehatan Kota Medan sebagai berikut :

“Pelatihan sudah dilakukan termasuk Puskesmas Polonia juga sudah dilatih. Untuk kompetensi tiap Puskesmas ini sama ya, Kita latih petugas tapi pelatihan yang khusus, pelatihan secara betul-betul belum. Setiap bulan kan kita adakan pelatihan petugas Posbindu, kita ajarin tapi pelatihannya belum formal belum resmi seharusnya kan pelatihan yang resmi ada sertifikatnya tapi ini belum. Pelatihannya setiap awal bulan. ” (Informan 1)

Berdasarkan kutipan informan di atas dapat diperoleh informasi bahwa Puskesmas yang menjalankan program Posbindu di kota Medan sudah diberikan pelatihan, termasuk Puskesmas Polonia. Adapun pelatihan dilakukan setiap awal bulan di Dinas Kesehatan Kota Medan.

Pelatihan untuk tenaga pelaksana di Puskesmas Polonia dijelaskan oleh informan sebagai berikut :

(42)

Berdasarkan kutipan di atas dapat diperoleh informasi bahwa tenaga pelaksana seperti perawat pelaksana Posbindu di Puskesmas Polonia sudah mendapatkan pelatihan. Hal tersebut didukung oleh informan lain yang mengemukakan :

“Ada pelatihan, pelatihannya biasanya yang melatih dari Dinas.

Kompetensinya sudah baik untuk perawat pelaksana di

Puskesmas.”(Informan 2)

Sementara untuk kader Posbindu belum mendapatkan pelatihan. Hal tersebut dikemukakan oleh Perawat Pelaksana Posbindu sebagai berikut :

“...Kalau pelatihan kader secara khusus belum ada. Ya kami-kami inilah yang melatih kader tapi dilatihnya pun gitu-gitu aja yang dasar-dasar cuma dikasih tau aja apa tugasnya. Karna tugas kader kami pun hanya ukur tinggi badan berat badan selebihnya saya yang melakukan.” (Informan 3)

Kutipan tersebut di atas di dukung dengan pernyataan Kepala Puskesmas yang mengemukakan :

“Pelatihan untuk kader belum ada. Pelatihan biasanya yang melatih dari dinas. Biasanya di Dinas atau Dinas yang datang ke Puskesmas.” (Informan 2)

(43)

4.4.2 Sarana dan Prasarana

Hasil penelitian mengenai sarana dan prasarana program Posbindu dinyatakan oleh pengelola program PTM bagian PMK Dinas Kesehatan Kota Medan sebagai berikut :

“...Puskesmas Polonia sudah dapat posbindu kit ya, sebenarnya semua puskesmas sudah dapat. Jadi program posbindu itu dikasih setiap puskesmas itu ada posbindu kit, alat monitoring per bulan, ada stiker

Berdasarkan pernyataan informan di atas, dapat diperoleh informasi bahwa posbindu kit sudah diberikan kepada setiap Puskesmas termasuk Puskesmas Polonia yang terdiri dari sarana standar minimal seperti pengukur tinggi badan, timbangan berat badan, pita pengukur lingkar perut, dan tensimeter serta alat ukur analisa lemak tubuh dan media bantu edukasi dan sarana standar lengkap seperti alat ukur kadar gula darah, alat ukur kadar kolesterol total dan trigliserida, alat ukur kadar pernafasan alkohol, tes amfetamin urin kit, dan IVA kit. Untuk kegiatan deteksi dini kanker leher rahim (IVA) dibutuhkan ruangan khusus dan hanya dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan.

Berikut ini pernyataan dari perawat pelaksana Posbindu mengenai sarana dan prasarana Posbindu di Puskesmas Polonia mengemukakan :

“Kalau untuk sarana prasarana posbindu sudah cukup, kayak ukur

(44)

udah ada dari dulu itu Posbindu di Kelurahan Anggrung di rumah warga dibuat.” (Informan 3)

Kutipan tersebut di atas di dukung dengan pernyataan Kepala Puskesmas yang mengemukakan :

“Sudah cukup sarananya untuk pelaksanaan Posbindu.”(Informan 2)

Berdasarkan kutipan diatas dapat diperoleh informasi bahwa sarana dan prasarana Posbindu PTM di Puskesmas Polonia adalah sarana standar minimal yang terdiri pengukur tinggi badan, timbangan berat badan, pita pengukur lingkar perut, dan tensimeter serta alat ukur analisa lemak tubuh tetapi karena banjir yang terjadi pada Bulan Desember beberapa peralatan di Puskesmas Polonia rusak salah satunya adalah peralatan Posbindu PTM yaitu alat ukur analisa lemak tubuh. Tempat dilaksanakannya Program Posbindu PTM di wilayah kerja Puskesmas Polonia adalah di Kantor Lurah dan rumah warga.

Pada awal tahun 2016 Puskesmas Polonia membentuk 2 Posbindu baru yaitu Posbindu di Kelurahan Polonia dan Kelurahan Sari Rejo sehingga jumlah Posbindu di wilayah kerja Puskesmas Polonia sebanyak 3 Posbindu. Posbindu PTM di Kelurahan Anggrung yang telah ada sejak tahun 2014 pelaksanaannya dilakukan di rumah warga. Sementara 2 Posbindu yang baru di bentuk yaitu Posbindu Kelurahan Polonia dan Kelurahan Sari Rejo pelaksanaannya dilakukan di Kantor Lurah.

Hal tersebut didukung oleh informan lain yaitu pernyataan dari kader Posbindu di Kelurahan Polonia dan Kelurahan Sari Rejo yang mengemukakan :

(45)

“...Inilah di Kantor Lurah, Inilah ada timbang, tensi. Aku baru dikasih tau sama petugas puskesmas kan posbindu disini masih baru satu kali.” (Informan 6)

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sarana dan prasarana Puskesmas Polonia memiliki kendala karena terdapat peralatan yang rusak namun belum dilaporkan ke pihak Dinas. Sarana Posbindu yang terdapat di Puskesmas Polonia yang masih dapat digunakan untuk pelaksanaan program adalah pengukur tinggi badan, timbangan berat badan, pita pengukur lingkar perut, dan tensimeter. Oleh karena itu sarana dan prasarana untuk pelaksanaan program Posbindu PTM di Puskesmas Polonia masih kurang. .

4.4.3 Biaya Operasional

Hasil penelitian mengenai biaya operasional di Puskesmas Polonia yang melaksanakan program Posbindu dinyatakan oleh pengelola program PTM bidang PMK Dinas Kesehatan Kota Medan sebagai berikut :

“Kalau untuk petugas kesehatan ada uang transport dapat dari dana BOK Puskesmas. Uang transport untuk kader belum ada” (informan 1)

Berdasarkan pernyataan informan di atas, dapat diperoleh informasi bahwa biaya operasional untuk pelaksanaan Posbindu PTM di wilayah kerja Puskesmas Polonia berasal dari dana BOK puskesmas dalam bentuk dana transportasi untuk tenaga kesehatan. Sementara dana transportasi untuk kader belum tersedia.

Kutipan tersebut di atas di dukung dengan pernyataan Kepala Puskesmas yang mengemukakan :

(46)

Hal tersebut didukung pula oleh informan lain yaitu pernyataan dari Perawat Pelaksana Program Posbindu wilayah kerja Puskesmas Polonia sebagai berikut :

“Dana pelaksanaan posbindu berasal dari DAK kalau dulu dari BOK. Biasanya dananya cuma transportasi aja. Kalau honor untuk kader belum ada dari dinas.” (Informan 3)

Berdasarkan kutipan informan di atas dapat disimpulkan bahwa biaya operasional pelaksanaan Posbindu PTM di Wilayah Kerja Puskesmas Polonia berasal dari dana DAK (Dana Alokasi Khusus) Puskesmas. Dana yang tersedia hanya berupa dana transportasi untuk tenaga kesehatan Posbindu PTM. Sementara dana tranportasi untuk kader belum tersedia dari pihak Dinas Kesehatan Kota Medan.

4.5 Proses

4.5.1 Promosi dan Sosialisasi Program Posbindu PTM di Wilayah Kerja Puskesmas Polonia

Hasil penelitian mengenai promosi dan sosialisasi program Posbindu dijelaskan oleh Pengelola Program PTM Bagian PMK Dinas Kesehatan Kota Medan sebagai berikut :

“Sudah pernah pihak dinas datang ke Puskesmas Polonia untuk promosi dan sosialisasi. Dari puskemas mengasi ataupun dari kita, kita kepada masyarakat tapi masih belum secara resmi juga. Per puskesmas kita datangi ataupun dari puskesmasnya sendiri yang promosi sosialisasi.” (Informan 1)

(47)

Promosi dan sosialisasi tersebut sudah dilakukan baik oleh pihak Dinas Kesehatan Kota Medan maupun dari pihak Puskemas Polonia.

Berikut ini pernyataan dari perawat pelaksana Posbindu mengenai promosi dan sosialisasi program Posbindu di wilayah kerja Puskesmas Polonia mengemukakan :

“Iya promosi dilakukan sekali sebulan di Kantor Lurah. Kalau sosialisasi pernah dulu tahun 2014 di Kantor Camat. Melibatkan ya itulah Lurah Kapling Kader. Edukasi tentang PTM juga udah ada.” (Informan 3)

Kutipan tersebut di atas di dukung dengan pernyataan Kepala Puskesmas yang mengemukakan :

“Ya dilakukan setiap bulan di Kelurahan melibatkan Pihak Kelurahan, Kepala Lingkungan, kader. Sasarannya masyarakat setempat” (Informan 2)

Berdasarkan kutipan di atas dapat diperoleh informasi bahwa promosi program Posbindu PTM dilakukan setiap Bulan di Kantor Kelurahan dengan melibatkan pihak Kelurahan dan Kepala Lingkungan. Sementara untuk sosialisasi mengenai program Posbindu sudah pernah dilakukan di Kantor Camat Kecamatan Medan Polonia pada Tahun 2014.

Berikut ini pernyataan dari kader Posbindu dari Kelurahan Anggrung mengenai promosi dan sosialisasi Posbindu mengemukakan :

“Kemaren itu ada dek. Ada promosi Posbindu dikasih tau warga ada

(48)

Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa kader ikut terlibat disamping Pihak kelurahan dan Kepala Lingkungan dalam promosi mengenai program Posbindu PTM yang diadakan di Kantor Lurah setiap bulannya.

4.5.2 Pelaksanaan kegiatan wawancara masalah kesehatan di Posbindu PTM Wilayah Kerja Puskesmas Polonia

Hasil penelitian mengenai pelaksanaan kegiatan wawancara masalah kesehatan di Posbindu PTM wilayah kerja Puskesmas Polonia dijelaskan oleh Kepala Puskesmas sebagai berikut :

“Setiap pelaksanaan program posbindu di wilayah Puskesmas Polonia

wawancara masalah kesehatan itu dilakukan setelah

pendaftaran.”(Informan 2)

Kutipan tersebut di atas di dukung dengan pernyataan Perawat Pelaksana yang mengemukakan :

“Iya sudah dilakukan wawancara, pelaksanaannya kan meja kesatu pendafaran dulu, baru meja kedua wawancara masalah kesehatannya, dilakukan oleh kader ya. Kader yang nanya-nanya sama warga yang hadir masalah kesehatan atau keluhannya apa.” (Informan 3)

Berdasarkan kutipan di atas dapat diperoleh informasi bahwa pelaksanaan kegiatan wawancara masalah kesehatan di Posbindu PTM wilayah kerja Puskesmas Polonia sudah dilakukan. Wawancara masalah kesehatan dilakukan oleh kader pada meja kedua setelah pendaftaran.

Berikut ini pernyataan dari kader Posbindu mengenai pelaksanaan kegiatan wawancara masalah kesehatan yang mengemukakan:

(49)

Kutipan tersebut di atas di dukung dengan pernyataan peserta Posbindu penderita PTM yang mengemukakan :

“Iya ada ditanyakan orang itu keluhan saya apa ntah ada sakit apa. Saya datang dicatat nama saya ditanya umur, catat nomor bpjs, terus ditanyakan keluhan saya.”(Informan 7)

Dari kedua kutipan di atas dapat diperoleh informasi bahwa kader telah melaksanakan tugasnya dengan baik yaitu melakukan wawancara masalah kesehatan kepada setiap peserta yang hadir ke Posbindu.

4.5.3 Pelaksanaan kegiatan pengukuran di Posbindu PTM Wilayah Kerja Puskesmas Polonia

Hasil penelitian mengenai pelaksanaan kegiatan pengukuran di Posbindu PTM wilayah kerja Puskesmas Polonia dijelaskan oleh Kepala Puskesmas sebagai berikut :

“Kegiatan pengukuran yang dilakukan ada penimbangan berat badan dan analisa lemak tubuh.”(Informan 2)

Kutipan tersebut di atas didukung dengan pernyataan Perawat Pelaksana yang mengemukakan :

“Pengukurannya timbang berat badan di meja ketiga ini dilakukan oleh kader. Dulu selain timbang berat badan kegiatan pengukurannya ada juga pengukuran lemak tubuh. Cuma itulah alat analisa lemak tubuh kita lagi rusak.” (Informan 3)

(50)

yaitu terdapat peralatan yang rusak sehingga tidak dapat digunakan serta sarana dan prasarana yang masih belum memadai.

Berikut ini pernyataan dari kader Posbindu mengenai pelaksanaan kegiatan pengukuran yang mengemukakan:

“Ada kegiatan penimbangan kami yang timbang dek terus dicatatlah. Iya cuma timbang sekarang kalau dulu kan ada apa itu ya namanya pemeriksaan lemak tubuh tapi alatnya kata kakak itu lagi rusak.” (Informan 4)

Kutipan tersebut di atas didukung dengan pernyataan peserta Posbindu penderita PTM yang mengemukakan :

“Ditimbang saya, kemaren masih ada periksa lemak tubuh itu. Kader dibagian catat timbangannya.”(Informan 7)

Dari kedua kutipan di atas dapat diperoleh informasi bahwa yang melakukan kegiatan pengukuran berat badan di Posbindu wilayah kerja Puskesmas Polonia adalah kader.

4.5.4 Pelaksanaan kegiatan pemeriksaan di Posbindu PTM Wilayah Kerja Puskesmas Polonia

Hasil penelitian mengenai pelaksanaan kegiatan pemeriksaan di Posbindu PTM wilayah kerja Puskesmas Polonia dijelaskan oleh Kepala Puskesmas sebagai berikut :

“Pemeriksaaan tekanan darah dan gula darah.”(Informan 2)

Kutipan tersebut di atas didukung dengan pernyataan Perawat Pelaksana yang mengemukakan :

(51)

Berdasarkan kutipan di atas dapat diperoleh informasi bahwa kegiatan pemeriksaan yang dilakukan di Posbindu PTM wilayah kerja Puskesmas Polonia hanya pemeriksaan tekanan darah dan gula darah namun pemeriksaan gula darah tidak dilakukan secara rutin perbulan. Sementara pemeriksaan lain seperti pemeriksaan Kolesterol total, asam urat, dan Trigliserida, IVA, dan lain-lain belum dilakukan di Posbindu wilayah kerja Puskesmas Polonia.

Berikut ini pernyataan dari kader Posbindu mengenai pelaksanaan kegiatan pengukuran yang mengemukakan:

“Kegiatan pemeriksaannya itu tekanan darah sama gula dek yang melakukan orang dari puskesmas. Cuma gula gak rutin setiap bulan.”(Informan 4)

“Tekanan darah aja, tapi kata kakak dari puskesmas nanti mau diadakan pemeriksan gula.” (Informan 5)

Kutipan tersebut di atas didukung dengan pernyataan peserta Posbindu penderita PTM yang mengemukakan :

“Ditensi sama orang dari puskesmas, waktu itu ada juga itu cek gula.” (Informan 7)

Dari beberapa kutipan di atas dapat diperoleh informasi bahwa kegiatan pemeriksaan yaitu pemeriksaan tekanan darah dilakukan oleh perawat pelaksana di Posbindu PTM wilayah kerja Puskesmas Polonia.

4.5.5 Pelaksanaan kegiatan konsultasi/edukasi serta tindak lanjut lainnya di Posbindu PTM Wilayah Kerja Puskesmas Polonia

(52)

“Ada setelah kegiatan pemeriksaan. Kalau dari pemeriksaan ada ditemukan penyakit dijelaskan langsung oleh petugas untuk segera dirujuk ke puskesmas.” (Informan 2)

Kutipan tersebut di atas didukung dengan pernyataan Perawat Pelaksana yang mengemukakan :

“Iya ada nanti kalau misalnya tekanan darahnya tinggi tapi belum ada keluhan atau sakit yang dirasakan disarankan jangan dulu makan daging karna nanti kan tiba-tiba bisa kambuh. Berupa saran-saran lah dia konsultasinya ya. Kalau misalnya ada keluhan sakit misalnya oyong kita suruh ke puskesmas berobat.” (Informan 3)

Berdasarkan kutipan di atas dapat diperoleh informasi bahwa pelaksanaan kegiatan konsultasi/edukasi serta tindak lanjut lainnya di Posbindu PTM wilayah kerja Puskesmas Polonia sudah dilakukan. Kegiatan konsultasi/edukasi di Posbindu berupa saran-saran berdasarkan hasil pemeriksaaan yang ada.

Berikut ini pernyataan dari kader Posbindu mengenai pelaksanaan kegiatan pengukuran yang mengemukakan:

“Ada konsultasi itu setelah ditensi, konsultasinya sama kakak itu dek karna kan orang kesehatan lebih ngerti.” (Informan 4)

“Sama kakak dari puskesmas konsultasinya abis ditensi langsung dikasih arahan lah istilahnya.” (Informan 5)

“Ada, sama orang puskesmasnya lah” (Informan 6)

Kutipan tersebut di atas didukung dengan pernyataan peserta Posbindu penderita PTM yang mengemukakan :

“Iya habis ditensi ada konsultasinya. Disarankan jangan makan buah supaya turun tensi.” (Informan 7)

(53)

Berdasarkan beberapa kutipan diatas diperoleh informasi konsultasi/edukasi serta tindak lanjut lainnya dilakukan oleh tenaga kesehatan yaitu perawat pelaksana pada meja kelima setelah kegiatan pemeriksaan di Posbindu PTM wilayah kerja Puskesmas Polonia.

4.5.6 Pelaksanaan Rujukan Program Posbindu PTM di Wilayah Kerja Puskemas Polonia

Hasil penelitian mengenai pelaksanaan rujukan Program Posbindu PTM di Wilayah Kerja Puskesmas Polonia dijelaskan oleh perawat pelaksana mengemukakan :

“Selama ini udah terdapat beberapa pasien yang tekanan darahnya tinggi yang ada keluhan juga. Kami anjurkan ke Puskesmas berobat. Kalau sistematikanya cuma arahan sama saran aja untuk ke puskesmas bawa kartu BPJS. Semua tergantung pesertanya. Tapi biasanya kalau

memang sudah sakit peserta langsung datang ke

Puskesmas.”(Informan 3)

Berdasarkan kutipan di atas, dapat diperoleh informasi bahwa pelaksanaan rujukan bagi peserta Posbindu penderita PTM sudah dilakukan. Terdapat beberapa peserta yang sakit dianjurkan datang ke puskesmas untuk diberikan pengobatan karena Posbindu sendiri tidak menyediakan layanan pengobatan. Sementara untuk sistematika rujukan peserta Posbindu hanya berupa anjuran untuk melakukan Pengobatan ke Puskesmas.

Kutipan tersebut di atas di dukung dengan pernyataan pengelola program PTM Bagian PMK Dinas Kesehatan Kota Medan yang mengemukakan:

(54)

Dari pernyataan pengelola program PTM bagian PMK Dinas Kesehatan Kota Medan menyatakan bahwaapabila pada kunjungan kondisi faktorrisikosesuai dengan kriteria rujukan, maka untuk mendapatkanpenanganan yang lebih baik harus dirujuk ke Puskesmas atau KlinikSwasta sesuai dengan kebutuhan dan keinginan yangbersangkutan. Pengelola Program PTM Dinas Kesehatan Kota Medan juga mengungkapkan bahwa meskipun peserta yang dirujuk telah mendapatkan pengobatan yangdiperlukan, penderita PTM yang telah dirujuk tetap dianjurkan untukmelakukan pemantauan faktor risiko PTM di Posbindu PTM.

Berikut ini pernyataan dari Kepala Puskesmas mengenai pelaksanaan rujukan dalam kegiatan Posbindu PTM yang mengemukakan :

“Kalau dari pemeriksaan ada ditemukan penyakit dijelaskan langsung oleh petugas untuk segera dirujuk ke puskesmas. Ataupun pihak Puskesmas merujuk ke Rumah Sakit.” (Informan 2)

Dari uraian di atas dapat didapatkan informasi bahwa Puskesmas Polonia melakukan rujukan agar pasien mendapatkan pelayanan lebih lanjut, salah satunya apabila kasus-kasus PTM tidak dapat ditangani lagi di Puskesmas Polonia sehingga dibuat rujukan ke Rumah Sakit seperti Rumah Sakit Pirngadi, Rumah Sakit Bhayangkara, Rumah Sakit Haji dan Rumah Sakit Adam Malik.

4.5.7 Pencatatan dan Pelaporan Program Posbindu PTM di Wilayah Kerja Puskemas Polonia

Hasil penelitian mengenai pencatatan dan pelaporan Kegiatan Program Posbindu PTM dijelaskan oleh pengelola program PTM bagian PMK Dinas Kesehatan Kota Medan mengemukakan :

(55)

laporannya secara online. Iya laporan kunjungannya ada. Sebenarnya ada laporan secara onlinenya.” (Informan 1)

Berdasarkan kutipan di atas, dapat diperoleh informasi bahwa Dinas Kesehatan Kota Medan menerima laporan dari Puskesmas mengenai pelaksanaan Posbindu PTM setiap bulan. Berikut ini pernyataan dari Kepala Puskesmas mengenai pelaksanaan pencatatan dan pelaporan dalam kegiatan Posbindu PTM yang mengemukakan :

“Di catat masuk ke kunjungan sehat. Dilaporkan setiap bulan.” (Informan 2)

Kutipan tersebut di atas di dukung dengan pernyataan perawat pelaksana program Posbindu PTM di wilayah kerja Puskesmas Polonia yang mengemukakan:

“Kalau pencatatan ya ada kan setiap melakukan kunjungan. Nomor BPJS nya juga dicatat. Pelaporan ke Dinas Kesehatan setiap bulan sebelum tanggal 5 berupa laporan PTM.” (Informan 3)

Dari kedua kutipan di atas dapat diperoleh informasi bahwa pencatatan dan pelaporan sudah dilakukan oleh Puskesmas Polonia. Pelaporan dilakukan setiap bulan ke Dinas Kesehatan kota Medan. Namun hasil penelitian menunjukkan bahwa pencatatan dan pelaporan dalam pelaksanaan program Posbindu PTM di Puskesmas Polonia belum berjalan dengan baik.

4.5.8 Pengawasan dan Evaluasi Program Posbindu PTM di Wilayah Kerja Puskemas Polonia

(56)

“Iya dilakukan ada formatnya. Nanti akhir tahun kita kasih ke

Puskesmas supaya diisi pihak puskesmas. Terus di evaluasi.” (Informan 1)

Berdasarkan kutipan di atas, dapat diperoleh informasi bahwa Dinas Kesehatan Kota Medan melakukan evaluasi program setiap akhir tahun yang kemudian akan dibahas dan ditindaklanjuti kekurangannya. Berikut ini pernyataan dari Kepala Puskesmas mengenai pelaksanaan pencatatan dan pelaporan dalam kegiatan Posbindu PTM yang mengemukakan :

“Ya dilakukan monitoring programnya. Untuk evaluasi dilakukan setiap tahun. Bentuk evaluasi dengan melihat laporan setiap bulan pada setiap program dengan melihat standar Dinas Kesehatan.” (Informan 2)

Kutipan tersebut di atas di dukung dengan pernyataan perawat pelaksana program Posbindu PTM di wilayah kerja Puskesmas Polonia yang mengemukakan:

“Pengawasan ada tapi tidak rutin. Kalau programnya di evaluasi setiap tahun” (Informan 3)

Dari kedua kutipan di atas dapat diperoleh informasi bahwa monitoring sudah dilakukan oleh Puskesmas Polonia tetapi tidak rutin. Sementara evaluasi dilakukan setiap tahun dengan membuat laporan akhir tahun. Hasil penelitian menunjukkan bahwa monitoring dan evaluasi dalam pelaksanaan program Posbindu PTM di Wilayah Kerja Puskesmas Polonia belum optimal.

4.5.9 Hambatan dalam Pelaksanaan Kegiatan Program Posbindu PTM

(57)

“Petugas ini kadang bagiannya bukan ini aja ya jadinya kadang petugas gak sempat atau apa lah. Tantangannya tentang sarana dan prasarana juga, peralatannya sekarang ini kan cuma satu per puskesmas diharapkan satu posbindu satu sarana prasarananya, jadinya kalau ada 5 posbindu brarti ada 5 juga posbindu kitnya. Tidak ada uang transport untuk memotivasi kader. Pelatihannya juga belum formal, diharapkan ada pelatihan formal yang sampai ada sertifikatnya. Kadernya juga belum dilatih secara formal.” (Informan 1)

Berdasarkan kutipan di atas, dapat diperoleh informasi bahwa hambatan dalam pelaksanaan kegiatan program Posbindu PTM di Kota Medan adalah keterbatasan sarana dan prasarana, dan sumber daya manusia yang masih kurang serta belum terlatih. Belum adanya dana transportasi untuk memotivasi kader juga menjadi hambatan dalam pelaksanaan program Posbindu PTM di Kota Medan.

Berikut ini pernyataan dari Kepala Puskesmas mengenai pelaksanaan pencatatan dan pelaporan dalam kegiatan Posbindu PTM yang mengemukakan :

“Hambatan internal yaitu mengenai anggaran sarana dan prasarana dan jumlah petugasnya. Masih banyak masyarakat belum memiliki kesadaran dalam hidup sehat, kemudian belum memiliki kartu JKN sehingga untuk tindak lanjut penyakit sedikit terhambat.” (Informan 2)

Kutipan tersebut di atas di dukung dengan pernyataan perawat pelaksana program Posbindu PTM di wilayah kerja Puskesmas Polonia yang mengemukakan:

“Kalau internalnya dana kurang mencukupi, fasilitas ada tapi kondisinya kurang memadai, kader kurang memahami. Kalau Eksternalnya masyarakat kurang antusias karena peralatannya kurang memadai sehingga tidak terdorong untuk datang ke posbindu.” (Informan 3)

(58)

kurang dan kader yang belum terlatih. Hal tersebut mengakibatkan kurang antusiasnya masyarakat untuk datang dan melalukan pemeriksaan di Posbindu wilayah kerja Puskesmas Polonia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan program posbindu PTM di wilayah keja Puskesmas Polonia belum dijalankan dengan maksimal dan masih berjalan di tempat, artinya tidak ada kemajuan.

4.6 Output

4.6.1 Output Pelaksanaan Program Posbindu PTM

Hasil penelitian tentang output pelaksanaan program Posbindu PTM secara umum dikemukakan oleh pengelola program PTM Bagian PMK Dinas Kesehatan Kota Medan, berikut ini :

“Masyarakat usia 15 tahun keatas melakukan pencegahan dan penemuan dini faktor resiko PTM sehingga dapat dengan segera ditindaklanjuti bagi yang memiliki faktor risiko ya sedangkan yang belum supaya dijaga.” (Informan 1)

Hal tersebut di atas memiliki pengertian bahwa hal yang menjadi fokus utama adalah terjaringnya atau teridentifikasinya faktor risiko PTM masyarakat usia 15 tahun keatas. Kepala Puskesmas Polonia mengemukakan tentang output pelaksanaan program Posbindu, seperti berikut ini :

“Untuk mendeteksi dini faktor risiko PTM. Bagi yang sudah menyandang PTM, bertujuan untuk monitoring setiap bulannya.” (Informan 2)

Hal sejalan diungkapkan juga oleh informan lain yang mengemukakan :

“Keluarannya terlibat semua pihak, artinya semua masyarakat memanfaatkan untuk meminimalkan PTM.”(Informan 3)

Gambar

Gambar 1. Pelaksanaan Program posbindu PTM di Kelurahan Anggrung
Gambar 3. Pelaksanaan Program posbindu PTM di Kelurahan Polonia
Tabel 4.1 Tabel data demografi penduduk di Wilayah Kerja Puskesmas
Tabel 4.2 Distribusi Tenaga Kesehatan di Puskesmas Polonia Tahun 2014
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pos  pembinaan  terpadu  (Posbindu)  PTM  adalah  pe- ran  serta  masyarakat  dalam  melakukan  kegiatan  deteksi  dini  dan  pemantauan  terhadap  faktor  risiko 

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul “ANALISIS PELAKSANAAN PROGRAM POS PEMBINAAN TERPADU PENYAKIT TIDAK MENULAR DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

Hasil penelitian yang dilakukan Parinduri (2014) dalam menganalisis pelaksanaan program Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular dalam deteksi dini dan

Analisis Pelaksanaan Program Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular Dalam Deteksi Dini dan Pencegahan Komplikasi Diabetes Melitus di Puskesmas Glugur Darat Tahun

Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular merupakan peran serta masyarakat dalam melakukan kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM yang dilaksanakan

Hasil pelaksanaan posbindu PTM belum tercapai sesuai target kementerian kesehatan karena dinilai cakupan kunjungan masyarakat yang rendah disebabkan masih

Tidak Menular (Posbindu PTM) pada penderita hipertensi di Puskesmas Padang Bulan

penanggung jawab Posbindu PTM di masing-masing wilayah kerjanya sebaiknya mengadakan refreshing kader khususnya dalam pengukuran faktor risiko PTM, pemeriksaan, tindak