• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Peranan Word Of Mouth Marketing Communication terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi pada Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Peranan Word Of Mouth Marketing Communication terhadap Keputusan Pembelian Konsumen (Studi pada Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan)"

Copied!
156
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Nomor Responden :

Tanggal :

Kuesioner Penelitian

ANALISIS PERANAN WORD OF MOUTH MARKETING

COMMUNICATION TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN

KONSUMEN PADA GRAND KEUDE KUPIE

ULEEKARENG DAN GAYO MEDAN

PETUNJUK PENGISIAN:

A. Bacalah dengan teliti setiap pernyataan dan seluruh alternatif jawabannya. B. Pilihlah alternatif jawaban yang paling sesuai menurut Anda dan berilah

tanda centang atau checklist ( ) pada jawaban yang dipilih. C. Jawablah dengan jujur dan benar, sesuai pengetahuan Anda. D. Kuisioner ini dipergunakan hanya untuk penelitian akademis.

KETERANGAN PILIHAN JAWABAN & SINGKATAN :

1. SS = Sangat Setuju 2. S = Setuju

3. KS = Kurang Setuju 4. TS = Tidak Setuju

5. STS = Sangat Tidak Setuju

(3)

IDENTITAS RESPONDEN

I. Jenis Kelamin : A. Laki – laki B. Perempuan II. Usia :

1. Pekerjaan :

a. Pegawai Negeri d.Pelajar / Mahasiswa

b. Wiraswasta e. Lainnya ... ( Sebutkan ) c. Pegawai Swasta

2. Berapa jumlah pendapatan Anda dalam satu minggu? a. < Rp. 100.000.-

b. Rp. 100.000-250.000.- c. Rp.251.000-400.000.- d. Rp. 401.000- 700.000.- e.. > Rp. 700.000.-

3. Siapa yang merekomendasikan saya tentang Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan.

a. Teman / Rekan Kerja b. Pacar

c. Keluarga

(4)

WORD OF MOUTH MARKETING COMMUNICATION ( X )

NO. PERTANYAAN SS S KS TS STS

1. Saya mengetahui tentang keberadaan Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo (GKKUG) karena banyak mendengar informasi tentang tempat tersebut.

2. Saya pernah mendengar secara langsung tentang kelebihan GKKUG dari orang dekat saya (teman, rekan kerja, keluarga atau pacar).

3. Saya pernah merekomendasikan GKKUG sebagai tempat minum kopi atau sekedar menikmati makanan ringan serta bersantai kepada orang lain.

4. Saya pernah menawarkan GKKUG sebagai solusi pemilihan tempat untuk mengadakan rapat (diskusi) dengan kelompok/organisasi/kantor diluar jam kerja.

(5)

GKKUG dan hal itu menjadi faktor pendorong utama bagi saya untuk menceritakannya kembali kepada orang lain.Saya

6. pernah meyakinkan orang lain bahwa harga yang ditawarkan GKKUG cukup terjangkau dengan suasana dan cita rasa produk yang nikmat.

7. Saya mempertimbangkan untuk berkunjung ke GKKUG setelah beberapa teman meyakinkan saya tentang kelebihan yang dimiliki GKKUG.

8. Saya memutuskan untuk berkunjung ke GKKUG setelah beberapa orang dekat saya mengajak saya untuk berkunjung ke GKKUG bersama-sama.

9. Saya pernah mengajak orang lain untuk ikut bersama saya untuk berkunjung ke GKKUG untuk membuktikan tentang kelebihan GKKUG.

(6)

untuk berkunjung ke GKKUG pada akhir pekan untuk dapat menikmati layananan tambahan berupa Live Music.

KEPUTUSAN PEMBELIAN KONSUMEN ( Y )

NO. PERTANYAAN SS S KS TS STS

1. Menurut saya harga yang ditawarkan di GKKUG cukup terjangkau..

2. Saya melakukan pembelian di GKKUG karena menu yang ditawarkan cocok dengan selera saya. 3. Saya lebih sering berkunjung pada

akhir pekan karena GKKUG menyediakan layanan tambahan berupa Live Music.

4. Menurut Saya pelayanan di GKKUG sudah sangat cepat.

(7)

Jenis Kelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(8)

Jumlah Pendapatan dalam 1 Minggu

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid < Rp 100.000 1 1,0 1,0 1,0

Rp 100.000 - 250.000 10 10,0 10,0 11,0

Rp 251.000 - 400.000 21 21,0 21,0 32,0

Rp 401.000 - 700.000 24 24,0 24,0 56,0

> Rp 700.000 44 44,0 44,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Yang Merekomendasikan Tentang Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Teman/Rekan Kerja 83 83,0 83,0 83,0

Pacar 3 3,0 3,0 86,0

Keluarga 9 9,0 9,0 95,0

Lainnya 5 5,0 5,0 100,0

(9)

Frekuensi X

Pernyataan 1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(10)

Pernyataan 4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(11)

Pernyataan 7

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(12)

Pernyataan 10

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Tidak Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Kurang Setuju 6 6,0 6,0 7,0

Setuju 77 77,0 77,0 84,0

Sangat Setuju 16 16,0 16,0 100,0

(13)

FREKUENSI Y

Pernyataan 1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Frequency Percent Valid Percent

(14)

Pernyataan 4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang Setuju 2 2,0 2,0 2,0

Setuju 72 72,0 72,0 74,0

Sangat Setuju 26 26,0 26,0 100,0

Total 100 100,0 100,0

Pernyataan 5

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative

Percent

Valid Kurang Setuju 1 1,0 1,0 1,0

Setuju 73 73,0 73,0 74,0

Sangat Setuju 26 26,0 26,0 100,0

(15)
(16)

VALIDITAS Y

Correlations

P1 P2 P3 P4 P5

Keputusan

Pembelian

P1 Pearson Correlation 1 ,263 ,282 ,219 ,030 ,620

Sig. (2-tailed) ,008 ,005 ,029 ,766 ,000

N 100 100 100 100 100 100

P2 Pearson Correlation ,263 1 ,413 ,233 ,000 ,660

Sig. (2-tailed) ,008 ,000 ,019 1,000 ,000

N 100 100 100 100 100 100

P3 Pearson Correlation ,282 ,413 1 ,160 ,018 ,674

Sig. (2-tailed) ,005 ,000 ,112 ,857 ,000

N 100 100 100 100 100 100

P4 Pearson Correlation ,219 ,233 ,160 1 ,326 ,612

Sig. (2-tailed) ,029 ,019 ,112 ,001 ,000

N 100 100 100 100 100 100

P5 Pearson Correlation ,030 ,000 ,018 ,326 1 ,406

Sig. (2-tailed) ,766 1,000 ,857 ,001 ,000

N 100 100 100 100 100 100

Keputusan Pembelian Pearson Correlation ,620 ,660 ,674 ,612 ,406 1

Sig. (2-tailed) ,000 ,000 ,000 ,000 ,000

(17)

RELIABILITAS WORD OF MOUTH (VARIABEL X)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 30 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,706 10

RELIABILITAS KEPUTUSAN PEMBELIAN (VARIABEL Y)

Case Processing Summary

N %

Cases Valid 30 100,0

Excludeda 0 ,0

Total 30 100,0

a. Listwise deletion based on all variables in the

procedure.

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

(18)

Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized

Residual

N 100

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 1,28712187

Most Extreme Differences Absolute ,102

Positive ,102

Negative -,092

Test Statistic ,102

Asymp. Sig. (2-tailed) ,052c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

(19)
(20)

Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

T Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 2,149 1,491 1,441 ,153

WOM -,030 ,036 -,083 -,825 ,411

(21)

ANALISIS REGRESI LINIER SEDERHANA

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

KOEFISIEN DETERMINASI

a. Predictors: (Constant), WOM

Uji-t

(22)

KOEFISIEN KORELASI

Correlations

WOM

Keputusan

Pembelian

WOM Pearson Correlation 1 ,734**

Sig. (2-tailed) ,000

N 70 70

Keputusan Pembelian Pearson Correlation ,734** 1

Sig. (2-tailed) ,000

N 70 70

(23)

DOKUMENTASI

Halaman Depan (Areal Parkir)

(24)

Ruang Utama pada Lantai II

(25)

Ruang Utama Lantai II (Tampak Samping)

(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Bentuk Penelitian

(34)

3.2 Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilakukan pada Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo yang berlokasi di jalan Sei Serayu No. 85 A, Medan. Pertimbangan pemilihan objek penelitian tersebut karena Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan merupakan salah satu usaha kuliner atau kafe yang memiliki cukup banyak konsumen dan pelanggan dengan promosi media masa yang minimal namun dapat informasi mengenai Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan diketahui dan dikunjungi oleh masyarakat umum kota Medan khususnya kaum muda dan memiliki tingkat penjualan yang cukup tinggi.

3.3 Definisi Konsep

Konsep adalah istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian, keadaan kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Tujuannya adalah untuk memudahkan pemahaman dan menghindari terjadinya interpretasi ganda dari variabel yang diteliti (Singarimbun 1995:37). Oleh karena itu, untuk mendapatkan batasan yang jelas dari masing-masing konsep yang akan diteliti, maka penulis mengemukakan defenisi konsep dari penelitian, adalah sebagai berikut :

1. Konsep WOM

(35)

2. Konsep Keputusan Pembelian

Menurut Kotler dan Armstrong (2008:181) keputusan pembelian konsumen adalah membeli merek yang paling disukai dari berbagai alternatif yang ada, tetapi dua faktor bisa berada antara niat pembelian dan keputusan pembelian. Faktor pertama adalah sikap orang lain dan faktor yang kedua adalah faktor situasional.

3.4 Definisi Operasional

(36)

Peneliti membuat definisi operasional dikarenakan definisi operasional merupakan suatu petunjuk dalam mengukur suatu variabel. Definisi operasional variabel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Word Of Mouth (WOM)

WOM (X) merupakan sebuah aktivitas yang dilakukan oleh konsumen atau pelanggan yang telah melakukan pembelian atau penggunaan produk atau jasa sebelumnya dan melakukan aktivitas penyebaran informasi kepada orang lain.

Dengan Indikator yang digunakan adalah : 1. Membicarakan

2. Meyakinkan

3. Merekomendasikan 4. Mendorong

2. Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian (Y) merupakan keputusan yang dibuat oleh calon konsumen itu sendiri untuk melakukan pembelian di Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan.

(37)

3.5 Operasional Variabel

Variabel merupakan fenomena yang dapat diukur atau diamati karena memiliki nilai atau kategori (Silalahi, 2009:114). Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep sebelumnya, maka operasional variabel yang berfungsi untuk kesamaan dan kesesuaian dalam penelitian. Berikut merupakan operasional variabel yang sajikan dalam bentuk tabel sebagai berikut :

Tabel 3.1 Operasional Variabel

Variabel Teoritis Definisi Operasional Indikator

Variabel Bebas (X)

Word Of Mouth

( WOM ) Communication

WOM adalah suatu aktivitas yang dilakukan oleh konsumen atau pelanggan suatu produk atau jasa tertentu yang secara sengaja atau tidak sengaja dalam penyebaran informasi produk atau jasa kepada orang lain. adalah suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang

untuk melakukan memutuskan melakukan

pembelian akan suatu

1. Keputusan tentang harga produk

2. Keputusan tentang cita rasa produk

(38)

produk atau jasa tertentu setelah melalui proses pertimbangan.

4. Keputusan tentang penjual

Sumber : Data Diolah Peneliti (2016)

Variabel operasional pada WOM (variabel bebas) digunakan berdasarkan teori terjadinya WOM oleh Budi Wiyono, yaitu membicarakan, mempromosikan, mendorong serta menjual. Melihat defenisi antara mempromosikan dengan merekomendasikan yang hampir memiliki arti yang sama, maka peneliti juga mereposisi variabel menjual dengan mendorong karena di dalam persepsi masyarakat menjual memiliki makna berdagang yang artinya sama dengan yang dilakukan oleh seorang pedagang, sehingga untuk menghilangkan makna yang ambigu, peneliti melakukan reposisi menjual dengan mendorong.

Variabel operasional pada keputusan pembelian konsumen adalah keputusan tentang jumlah produk, keputusan tentang cita rasa produk, keputusan tentang waktu pembelian dan keputusan tentang penjual.

3.6 Populasi dan Sampel

3.6.1 Populasi

(39)

3.6.2 Sampel

Menurut Sugiyono (2006:73), Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Karena jumlah populasi ini sulit untuk diketahui secara pasti maka penentuan jumlah sampel yang akan digunakan dalam penelitian ini akan menggunakan rumus Rao Purba, yaitu :

n = z2 4(moe)2 n = 1,962 4(0,1)2 n = 96, 04

Pembulatan : 100

Keterangan :

n = Jumlah sampel

Z = Tingkat keyakinan yang dibutuhkan dalam penentuan sampel 95% =1.96 Moe = Margin of error yang bisa ditoleransi, biasanya sebesar 10%.

Dari penelitian diatas, maka dapat diketahui bahwa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 96 orang. Untuk memudahkan penelitian, maka peneliti mengambil sampel sebanyak 100 responden.

3.7 Teknik Pengambilan Sampel

(40)

3.8 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini berdasarkan jenis datanya adalah :

1. Data Primer yaitu jenis data penelitin yang diperoleh secara langsung dari objek penelitian. Dalam penelitian ini data diperoleh langsung dari responden dengan menggunakan kuisioner yang disebarkan di kalangan konsumen yaitu pelanggan atau pengunjung Keude Kupie Uleekareng dan Gayo dan observasi atau melihat suatu kondisi secara langsung terhadap objek yang diteliti.

2. Data Sekunder yaitu data penelitian yang diperoleh oleh peneliti secara tidak langsung melalui media perantara. Data sekunder yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh dari buku, artikel, internet, catatan dan laporan historis.

3.9 Teknik Penentuan Skor

Teknik penentuan skor yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan Skala Likert untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok tentang variabel penelitian. Dalam penelitian ini akan menggunakan empat tipe alternatif jawaban yaitu sebagai berikut :

1. Untuk pilihan jawaban Sangat Setuju ( SS ) diberi skor 5 2. Untuk pilihan jawaban Setuju ( S ) diberi skor 4

3. Untuk pilihan jawaban Kurang Setuju ( KS ) diberi skor 3 4. Untuk pilihan jawaban Tidak Setuju ( TS ) diberi skor 2

(41)

Untuk mengetahui kategori dari jawaban masing-masing variabel tersebut akan ditentukan dengan skala interval sebagai berikut :

Interval = Skor Tertinggi – Skor Terendah Banyak Bilangan

Interval = 4 – 1 4 = 0,75

Dengan interval 0,75 maka kategori jawaban responden masing-masing variabel dapat diklasifikasikan sebagai berikut :

1. Skor untuk kategori sangat tinggi : 3,28 – 4,03 2. Skor untuk kategori tinggi : 2,52 – 3,27 3. Skor untuk kategori rendah : 1,76 – 2,51 4. Skor untuk kategori sangat rendah : 1,00 – 1,75

Dari hasil pembagian atau klasifikasi tersebut, maka akan dapat diketahui jawaban dari responden termasuk dalam kategori tertentu.

3.10 Teknik Analisis Data

3.10.1 Metode Uji Instrumen

1. Uji Validitas

(42)

item-total correlations) dengan nilai r table. Kriteria dalam menentukan validitas :

a. Jika r hitung > r tabel maka pertanyaan valid b. Jika r hitung < r tabel maka pertanyaan tidak valid 2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas adalah tingkat keandalan suatu instrument penelitian. Instrumen yang dikatakan reliabel adalah instrumen yang berulang kali digunakan untuk mengukur objek yang sama akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2006:110). Suatu kuisioner dikatakan reliabel atau handal jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. SPSS memberikan fasilitas

untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha (α)

0,60. Kriteria pengujian reliabilitas :

a. Jika nilai koefisien reliabilitas > 0,6 maka instrumen yang diuji adalah reliabel.

b. Jika nilai koefisien reliabilitas < 0,60 maka instrumen yang diuji adalah tidak reliabel.

3.10.2 Uji Asumsi Klasik

(43)

Pengujian asumsi klasik akan diolah dengan aplikasi statistik SPSS 23.0. Berikut ini uji analisis tersebut :

1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas data digunakan untuk melihat apakah dalam model regresi, variabel dependen dan variabel independennya memiliki distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dapat dilakukan melalui KolmogorovSmirnov dan grafik histogram. Model regresi yang baik adalah apabila distribusi datanya normal.

2. Uji Heteroskedastisitas

(44)

3.10.3 Metode Analisis Data

1. Analisis Regresi Linear Sederhana

Untuk mengetahui bagaimana variabel dependent (Y) dapat diprediksikan melalui variabel independen (X), secara individual dan seberapa besar pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat maka setelah data diubah dari ordinal ke interval, maka dimasukkan ke dalam rumus :

Y = a + bx Keterangan :

Y = Subjek / nilai dalam variabel dependen yang diprediksi a=Harga Y bila x = 0 (harga konstan)

b = Koefisien regresi yang menunjukan peningkatan/penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen.

X = Subjek pada variabel independen mempunyai nilai tertentu maka nilai a dan b dicari dengan rumus :

a =(∑y) (∑X 2 ) − (∑y) ( ∑XY )

Koefisien determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independent (variabel bebas) menjelaskan variabel dependent (variabel terikat). Dalam output

(45)

terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas yang diteliti terhadap varibel terikat.

b. Uji Signifikan Individual atau Ujia Parsial (Uji t)

Uji t menunjukan seberapa besar pengaruh variabel bebas secara individual terhadap variabel bebas terikat. Kriteria pengujian sebagai berikut :

i. H0 : β1 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang

positif dan signifikan dari variabel independent (X) terhadap variabel dependent (Y).

ii. Ha : β1 ≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif

dan signifikan dari variabel independent (X) terhadap variabel

dependent (Y).

Dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut :

• H0 ditolak jika nilai thitung < ttabelpada α = 5 %

• H0 diterima jika nilai thitung > ttabelpada α = 5 %

c. Korelasi Product Moment

(46)

menguji hipotesis pertama yaitu hubungan antara variabel X dengan variabel Y. Adapun rumus teknik korelasi ini adalah sebagai berikut: rxy = � ∑

XY−( ∑x )(∑y )

�{�∑�2−( ∑� )2}{�∑�2−( ∑� )2}

Keterangan :

rxy : Koefisien korelasi antara variabel x dan variabel y

∑xy : Jumlah perkalian x dan y

N : Jumlah sampel x : Variabel independent

(47)

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Perusahaan

Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan berada di jalan Sei Serayu No. 85 A, Medan. Pada awalnya usaha ini dimulai pada tanggal 16 April 2016 dengan menyewa 2 (dua) unit rumah toko di jalan Setia Budi Medan. Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo datang dan memulai usahanya di Kota Medan dengan komitmen yang tinggi untuk mengutamakan kualitas kopi tradisional Aceh yang memiliki kekhasan tersendiri. Seiring dengan berjalannya usaha tersebut, kini Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo telah berkembang menjadi beberapa outlet dan menjadi satu ikon kafe modern yang menyediakan kopi khas tradisional Aceh di kota Medan.

(48)

Sesuai dengan namanya Grand Keude Kupie merupakan sebuah kedai kopi yang memiliki sajian yang khas akan kopi tradisional aceh yang istimewa dengan cita rasa dan pelayanan terbaik dan tetap konsisten dengan mottonya yaitu “Pertama dan Terbaik di Medan”. Berselang beberapa bulan kemudian, tepatnya pada bulan November tahun 2013 Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo menambah outletnya di jalan Puri Medan sehingga menambah jumlah outlet menjadi 2 (dua) cabang. Setahun kemudian, Grand Keude Kupie Uleekareng kembali membuka outlet baru. Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo kini memiliki outlet di kawasan Gaperta Ujung dan STM. Diharapkan dengan adanya outlet-outlet baru tersebut akan semakin memanjakan dan mempermudah para penikmat kopi untuk mendapatkan pelayanan terbaik dari Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan.

4.1.1 Visi dan Misi Perusahaan

1. Visi

Visi dari Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan memiliki Visi yaitu, “Menyajikan Menu, Fasilitas dan Pelayanan yang Baik dengan Harga yang juga Bersahabat untuk Semua Kalangan”.

2. Misi

(49)

Menu utama Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo adalah kopi terbaik Aceh yaitu kopi Uleekareng yang disajikan secara manual. Grand Keude Kupie juga menyajikan makanan khas Aceh dengan cita rasa ali. Keunikan tersebut menjadi kekuatan tersediri bagi organisasi tersebut dan digabungkan dengan lokasi/tempat yang nyaman, bersih, berkelas, fasilitas memadai dan suasana yang bersahabat yang dimunculkan oleh cara pelayanan oleh karyawan yang terlatih untuk dapat mendukung Visi dan Misi Grand Keude Kupie Ulekareng dan Gayo ini.

4.2 Struktur Organisasi

Pada umumnya setiap organisasi mempunyai struktur organisasi yang berbeda menurut kegiatan usahanya. Berikut ini adalag gambar 4.1 mengenai struktur organisasi pada Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan :

Gambar 4.1

Struktur Organisasi Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan

(50)

4.3 Penyajian Data

4.3.1 Identitas Responden

Data umum identitas responden dimaksudkan untuk mengidentifikasi responden. Responden yang diambil dalam penelitian ini adalah pengunjung Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan dengan jumlah yang ditetapkan sebanyak 100 (seratus) orang responden. Karakteristik responden ini meliputi jenis kelamin, pekerjaan, jumlah pendapatan rata-rata dalam 1 (satu) minggu dan pihak yang memberikan rekomendasi tentang Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan kepada responden. Untuk lebih jelasnya dilihat pada tabel-tabel berikut:

Tabel 4.1

Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

No. Jenis Kelamin Frekuensi Persentase

1. Laki-laki 61 61%

2. Perempuan 39 39%

Jumlah 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2016)

(51)

kecenderungan akan aktivitas minum kopi atau sekedar bersantai/berkumpul adalah aktivitas yang cenderung dilakukan oleh kaum pria dan dibeberapa tempat juga aktivitas seperti ini sudah menjadi budaya dari zaman dahulu yang menunjukan bahwa kaum pria cenderung lebih suka menghabiskan waktu dengan sekedar bersantai dengan teman-teman sekelompok pertemanannya. Sehingga tidak heran bahwa hasil survei ini menunjukan bahwa dominasi pria masih tetap eksis sebagai konsumen utama Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan.

Tabel 4.2

Identitas Responden Berdasarkan Usia

No. Usia Frekuensi Persentase

1. 17-22 Tahun 37 37%

2. 23-27 Tahun 26 26%

3. 28-32 Tahun 18 18%

4. 33-40 Tahun 7 7%

5. > 41 Tahun 12 12%

Jumlah 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2016)

(52)

tahun adalah mereka yang mayoritas berprofesi sebagai pelajar dan pekerja swasta maupun negeri yang memiliki jadwal rutinitas harian yang tetap sehingga dapat dimungkinkan mereka dapat menetapkan waktu khusus untuk sekedar bersantai dan minum kopi bersama teman dan lingkungan kerja mereka diselah-selah rutinitas harian mereka. Kemudian dari data ini juga menunjukan bahwa kecenderungan penikmat kopi pada saat ini berada pada para pemuda yang masih tergolong cukup muda dan tentunya hal ini menjadi prospek cerah ke masa yang akan datang perihal keberlangsungan bisnis kafe/kedai kopi di Kota Medan.

Tabel 4.3

Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan

No. Pekerjaan Frekuensi Persentase

1. Pegawai Negeri 14 14%

2. Wiraswasta 26 26%

3. Pegawai Swasta 21 21%

4. Pelajar/Mahasiswa 35 35%

5. Lainnya 4 4%

Jumlah 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2016)

(53)

mereka yang tidak memiliki penghasilan pasti yaitu pelajar/mahasiswa dan para wiraswasta. Hal ini menunjukan bahwa kecenderungan kaum muda yang menjadi pelanggan/pengunjung GKKUG adalah mereka yang juga memiliki ruang lingkup kelompok pertemanan yang cukup intim. Dimana para mahasiswa dan pekerja swasta tentunya adalah mereka yang memiliki ruang waktu yang memungkinkan mereka untuk dapat bertemu setiap hari sehingga hal ini dapat mendorong kelompok pertemanan ini untuk meluangkan waktu untuk membicarakan hal-hal lain diluar lingkup perkuliahan dan dunia kerja sehingga memperbesar peluang mereka untuk memilih untuk bersantai di kafe di celah-celah kesibukan mereka yang tentunya tidak memaksa mereka untuk menyediakan waktu yang panjang untuk bersantai semisal dengan liburan ke luar kota.

Tabel 4.4

Identitas Responden Berdasarkan Penghasilan dalam 1 (satu) Minggu

No. Penghasilan Frekuensi Persentase

1. < Rp. 100.000.- 1 1%

2. Rp. 100.000.- s/d Rp. 250.000.- 10 10% 3. Rp. 251.000.- s/d Rp. 400.000.- 21 21% 4. Rp. 401.000.- s/d Rp. 700.000.- 24 24%

5. > Rp. 700.000,- 44 44%

Jumlah 100 100%

(54)

Tabel 4.5 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah mereka yang memiliki penghasilan lebih besar dari (>) Rp. 700.000.- dengan persentase sebesar 44%. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa mayoritas pengunjung Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan adalah mereka yang memiliki standar penghasilan yang cukup atau dapat dikatakan bahwa para pengunjung Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan adalah mereka yang memiliki kestabilan finansial berdasarkan penghasilan mereka yang berada diatas rata-rata Upah Minimun Regional (UMR) di Kota Medan yang dijadikan standar kelayakan hidup di Kota Medan. Hal ini juga menunjukan bahwa mereka yang memutuskan untuk berkunjung ke GKKUG adalah mereka yang memiliki keadaan keuangan yang cukup baik.

Tabel 4.5

Identitas Responden Berdasarkan Pihak yang Merekomendasikan

Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan

No. Pihak yang Merekomendasikan Frekuensi Persentase

1. Teman/Rekan Kerja 83 83%

2. Pacar 3 3%

3. Keluarga 9 9%

4. Lainnya 5 5%

Jumlah 100 100%

(55)

Tabel 4.6 menunjukkan bahwa mayoritas responden adalah mereka yang mendapatkan rekomendasi atas Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan dari teman/rekan kerja dengan persentase yang sangat tinggi yaitu 83%. Berdasarkan hal tersebut dapat disimpulkan bahwa teman/rekan kerja dapat memberi efek pengaruh yang besar terhadap keputusan para pengunjung tersebut dalam menetapkan pilihan pada Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan. Dimana teman/rekan kerja seseorang cenderung melakukan diskusi ringan diluar jam kerja atau saat sedang bersantai, terbukti bahwa pembicaraan mengenai Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan sebagai satu kafe kopi atau tempat nongkrong untuk sekedar bersantai dilakukan di lingkungan pertemanan serta tentunya diperkuat dengan hasil pengolahan data sebelumnya yang menunjukan bahwa mayoritas pengunjung/pelanggan Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan adalah kaum muda yang tentunya memiliki ikatan pertemanan yang lebih erat dibandingkan kaum tua dan kaum muda juga cenderung lebih suka membahas bermacam-macam hal sehingga lokasi untuk berkumpul lebih cenderung akan mengarah kepada pemilihan kafe sebagai tempat berkumpul.

4.3.2 WOM pada Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan

(56)

1. Membicarakan

Berdasarkan 2 (dua) pernyataan mengenai indikator membicarakan yaitu sumber informasi dan mendengar secara langsung oleh responden dari orang lain, dijelaskan pada tabel-tabel dibawah ini :

Tabel 4.6

Distribusi Jawaban Responden tentang Hal Mengetahui Keberadaan Grand

Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan dikarenakan Banyaknya

Mendengar Informasi tentang Tempat Tersebut.

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1. Sangat Setuju 26 26%

2. Setuju 72 72%

3. Kurang Setuju 2 2%

4. Tidak Setuju 0 0%

5. Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2016)

(57)

pengunjung tersebut awalnya mengetahui keberadaan Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan dikarenakan banyaknya informasi yang mereka dengar tentang tempat tersebut. Informasi yang banyak mengenai Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo yang beredar di masyarakat memungkinkan seorang calon pengunjung mengetahui/mendapat informasi mengenai Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan dari mana saja, baik dari teman, orangtua, pacar, rekan kerja, saudara dan lain sebagainya.

Tabel 4.7

Distribusi Jawaban Responden tentang Hal Mendengar Langsung tentang

Kelebihan Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1. Sangat Setuju 18 18%

2. Setuju 76 76%

3. Kurang Setuju 4 4%

4. Tidak Setuju 2 2%

5. Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2016)

(58)

tentang kelebihan-kelebihan yang dimiliki Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan dari para pengunjung/pelanggan yang telah membuktikan sendiri kelebihannya dibandingkan kafe lainnya. Namun ada beberapa yang mengaku bahwa mereka mengetahui kelebihan-kelebihan mengenai Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan tidak secara langsung dari pengunjung Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan tetapi melalui beberapa orang yang juga mengaku bahwa mereka mendengar/mendapat informasi mengenai kelebihan Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan tersebut dari oranglain juga yang juga belum membuktikannya.

2. Merekomendasikan

Berdasarkan 3 (tiga) pernyataan mengenai indikator merekomendasikan yaitu merekomendasikan kepada orang lain sebagai tempat minum kopi dan bersantai, merekomendasikan sebagai tempat rapat/diskusi dan menceritakan kembali, dijelaskan pada tabel-tabel dibawah ini :

Tabel 4.8

Distribusi Jawaban Responden tentang Hal Pernah Merekomendasikan

Kepada Orang Lain bahwa Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo

Medan adalah Tempat yang Tepat untuk Minum Kopi atau Sekedar

Bersantai

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1. Sangat Setuju 16 16%

2. Setuju 71 71%

3. Kurang Setuju 9 9%

(59)

5. Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2016)

(60)

Tabel 4.9

Distribusi Jawaban Responden tentang Hal Pernah Menawarkan Grand

Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan Sebagai Tempat Mengadakan

Rapat/Diskusi kepada Orang Lain diluar Jam Kerja

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1. Sangat Setuju 26 26%

2. Setuju 67 67%

3. Kurang Setuju 7 7%

4. Tidak Setuju 0 0%

5. Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2016)

(61)

pula kita mengetahui bahwa mahasiswa cenderung memiliki kegiatan ekstra dalam organisasi yang membutuhkan ruang untuk berdiskusi atau rapat dan para wiraswasta yang cenderung mengadakan pertemuan dengan client atau rekanannya di kafe atau tempat lain selain rumah dan kantor untuk membicarakan baik urusan kerjasama bisnis atau mungkin hanya sekedar berdiskusi tentang proyek pekerjaan mereka.

Tabel 4.10

Distribusi Jawaban Responden tentang Hal Menceritakan Kembali tentang

Kelebihan Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan tentang

Informasi yang Didapat Sebelumnya

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1. Sangat Setuju 22 22%

2. Setuju 72 72%

3. Kurang Setuju 4 4%

4. Tidak Setuju 2 2%

5. Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2016)

(62)

kepada orang lain setelah dapat membuktikan akan kebenaran mengenai informasi tentang kelebihan Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan setelah memutuskan untuk mengunjungi tempat tersebut. Ini akan membuat aktivitas WOM semakin besar di masyarakat sehingga potensi peningkatan pengunjung/pelanggan yang semakin hari akan semakin besar.

3. Meyakinkan

Berdasarkan 3 (tiga) pernyataan mengenai indikator meyakinkan yaitu meyakinkan orang lain, pertimbangan mengunjungi dan memutuskan untuk mengunjungi, dijelaskan pada tabel-tabel dibawah ini :

Tabel 4.11

Distribusi Jawaban Responden tentang Hal Pernah Meyakinkan Orang Lain

bahwa Harga yang Ditawarkan Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo

Medan Cukup Terjangkau dengan Suasana dan Cita Rasa Produk Baik

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1. Sangat Setuju 26 26%

2. Setuju 73 73%

3. Kurang Setuju 1 1%

4. Tidak Setuju 0 0%

5. Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2016)

(63)

responden (1%) menyatakan kurang setuju dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju atau sangat tidak setuju. Hal tersebut membuktikan bahwa mayoritas para pengunjung Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan pernah meyakinkan orang lain bahwa harga yang ditawarkan di Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan adalah harga yang cukup terjangkau dan dengan suasana toko yang nyaman serta cita rasa produk yang nikmat. Ini juga menunjukan keberhasilan Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan untuk menyediakan produk yang bekualitas dengan harga yang terjangkau yang juga sesuai dengan slogan yang diusung yaitu “Kualitas Bintang Lima dengan Harga Kaki Lima” sehingga hal ini memicu aktivitas WOM yang semakin besar di masyarakat yang merupakan calon konsumen/pengunjung Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan.

Tabel 4.12

Distribusi Jawaban Responden tentang Hal Pertimbangan Mengunjungi

Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan

Setelah Diyakinkan oleh Orang Lain

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1. Sangat Setuju 11 11%

2. Setuju 67 67%

3. Kurang Setuju 21 21%

4. Tidak Setuju 1 1%

5. Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

(64)

Beradasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa 11 responden (11%) menyatakan sangat setuju, 67 responden (67%) menyatakan setuju, 21 responden (21%) menyatakan kurang setuju dan hanya 1 responden (1%) yang menyatakan tidak setuju serta tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal ini membuktikan bahwa mayoritas para pengunjung Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan pada saat awal akan memutuskan mengunjungi Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan adalah mereka yang terlebih dahulu mempertimbangkannya setelah diyakinkan oleh orang lain. Hal ini juga menunjukan bahwa aktivitas WOM yang cukup kuat telah terjadi di masyarakat yang memungkinkan persentase dari pengunjung yang adalah mereka yang melakukan kunjungan adalah mereka yang telah diyakinkan oleh orang lain.

Tabel 4.13

Distribusi Jawaban Responden tentang Hal Memutuskan untuk Berkunjung

ke Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan Setelah Diajak oleh

Orang Lain

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1. Sangat Setuju 4 4%

2. Setuju 83 83%

3. Kurang Setuju 12 12%

4. Tidak Setuju 1 1%

5. Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

(65)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 4 responden (4%) menyatakan sangat setuju, 83 responden (83%) menyatakan setuju, 12 responden (12%) menyatakan kurang setuju dan 1 responden (1%) menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal tersebut membuktikan bahwa mayoritas para pengunjung Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan adalah mereka yang dahulu pada saat awal memutuskan mengunjungi Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan adalah mereka yang memutuskan mengunjungi setelah mendapatkan ajakan dari orang lain. Hal ini juga menunjukan bahwa para pelaku WOM di tengah-tengah masyarakat telah mengambil peran seperti “salesman” dalam mempromosikan dengan cara mereka dalam menarik orang lain untuk berkunjung dan dengan kata lain sudah seperti “setengah menjual”.

4. Mendorong

Berdasarkan 2 (dua) pernyataan mengenai indikator mendorong yaitu sumber mengajak untuk membuktikan kebenaran informasi dan mengajak untuk menikmati layanan tambahan, dijelaskan pada tabel-tabel dibawah ini :

Tabel 4.14

Distribusi Jawaban Responden tentang Hal Pernah Mengajak Orang Lain

Berkunjung Bersama untuk Membuktikan tentang Kelebihan Grand Keude

Kupie Uleekareng dan Gayo Medan

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase

(66)

2. Setuju 77 77%

3. Kurang Setuju 6 6%

4. Tidak Setuju 1 1%

5. Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2016)

(67)

Tabel 4.15

Distribusi Jawaban Responden tentang Hal Pernah Mengajak Orang Lain

untuk Berkunjung ke Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan

pada Akhir Pekan untuk Menikmati Live Music

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1. Sangat Setuju 22 22%

2. Setuju 68 68%

3. Kurang Setuju 10 10%

4. Tidak Setuju 0 0%

5. Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2016)

(68)

4.3.3 Keputusan Pembelian Konsumen pada Grand Keude Kupie

Uleekareng dan Gayo Medan

Dalam mengukur variabel Keputusan Pembelian Konsumen (Y) di Grand Kedue Kupie Uleekareng dan Gayo Medan, peneliti menggunakan 4 (empat) indikator yaitu keputusan tentang jumlah produk, keputusan tentang cita rasa produk, keputusan tentang waktu pembelian dan keputusan tentang penjual. Kemudian indikator-indikator tersebut dikembangkan menjadi 5 (lima) item pernyataan. Dari pernyataan-pernyataan tersebut diperoleh jawaban seperti pada tabel-tabel dibawah ini:

1. Keputusan tentang Harga Produk

Berdasarkan 1 (satu) pernyataan mengenai indikator keputusan tentang harga produk yaitu harga yang ditawarkan yang cenderung cukup terjangkau, dijelaskan pada tabel-tabel dibawah ini :

Tabel 4.16

Distribusi Jawaban Responden tentang Hal Harga Produk yang

ditawarkan Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan Cukup

Terjangkau

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1. Sangat Setuju 9 9%

(69)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 9 responden (9%) menyatakan sangat setuju, 72 responden (72%) menyatakan setuju, 18 responden (18%) menyatakan kurang setuju dan hanya 1 responden (1%) yang menyatakan tidak setuju serta kemudian tidak ada responden yang menyatakan sangat tidak setuju. Hal tersebut membuktikan bahwa mayoritas para pengunjung Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan merasa harga yang ditawarkan Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan cukup terjangkau. Hal ini sejalan dengan visi dan misi yaitu untuk menciptakan produk dan layanan yang memiliki kualitas yang tinggi namun dengan harga yang rendah.

2. Keputusan tentang Cita Rasa Produk

Berdasarkan 1 (satu) pernyataan mengenai indikator keputusan tentang cita rasa produk yaitu kesesuaian cita rasa yang sesuai selera, dijelaskan pada tabel-tabel dibawah ini :

Tabel 4.17

Distribusi Jawaban Responden tentang Hal Menu yang Ditawarkan

Sesuai dengan Selera Konsumen

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1. Sangat Setuju 8 8%

2. Setuju 73 73%

3. Kurang Setuju 18 18%

4. Tidak Setuju 1 1%

5. Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

(70)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 8 responden (8%) menyatakan sangat setuju, 73 responden (73%) menyatakan setuju, 18 responden (18%) menyatakan kurang setuju, 1 responden (1%) yang menyatakan tidak setuju dan tidak ada responden yang sangat tidak setuju. Hal tersebut membuktikan bahwa mayoritas para pengunjung Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan merasa cocok dengan menu yang ditawarkan Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan dari cita rasa.

3. Keputusan tentang Waktu Pembelian

Berdasarkan 1 (satu) pernyataan mengenai indikator keputusan tentang cita rasa produk yaitu kesesuaian cita rasa yang sesuai selera, dijelaskan pada tabel-tabel dibawah ini :

Tabel 4.18

Distribusi Jawaban Responden tentang Hal Kecenderungan Mengunjungi

Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan pada Akhir Pekan

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1. Sangat Setuju 16 16%

2. Setuju 72 72%

3. Kurang Setuju 11 11%

4. Tidak Setuju 0 0%

5. Sangat Tidak Setuju 1 1%

Jumlah 100 100%

(71)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 16 responden (16%) menyatakan sangat setuju, 72 responden (72%) menyatakan setuju, 11 responden (11%) dan 1 responden (1%) menyatakan sangat tidak setuju. Hal tersebut membuktikan bahwa mayoritas para pengunjung Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan setuju dengan pernyataan bahwa para pengunjung cenderung memilih waktu kunjungan pada akhir pekan. Selain karena pada akhir pekan adalah waktu yang tepat untuk mengunjungi Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan karena alasan waktu dan kekosongan jam kerja/kesibukan pada keesokan harinya tetapi juga karena adanya layanan tambahan yang diberikan yaitu berupa live music.

4. Keputusan tentang Penjual

Berdasarkan 2 (dua) pernyataan mengenai indikator mendorong yaitu pelayanan yang sangat baik dan fasilitas yang disediakan cukup lengkap, dijelaskan pada tabel-tabel dibawah ini :

Tabel 4.19

Distribusi Jawaban Responden tentang Hal Pelayanan yang Sangat Cepat pada Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1. Sangat Setuju 26 26%

(72)

Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 26 responden (26%) menyatakan sangat setuju, 72 responden (72%) menyatakan setuju, 2 responden (2%) menyatakan kurang setuju dan tidak ada responden yang menyatakan tidak setuju dan sangat tidak setuju. Hal tersebut membuktikan bahwa mayoritas para pengunjung Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan menyatakan bahwa pelayanan di Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan adalah sangat baik.

Tabel 4.20

Distribusi Jawaban Responden tentang Hal Fasilitas yang Lengkap pada

Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan

No. Jawaban Responden Frekuensi Persentase

1. Sangat Setuju 26 26%

2. Setuju 73 73%

3. Kurang Setuju 1 1%

4. Tidak Setuju 0 0%

5. Sangat Tidak Setuju 0 0%

Jumlah 100 100%

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2016)

(73)

Medan merasa fasilitas yang disediakan Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan cukup lengkap untuk memenuhi kebutuhan pelanggan.

4.4 Uji Instrumen

4.4.1 Uji Validitas

Dalam uji validitas ini, setiap item pernyataan akan diuji validitasnya. Untuk mengetahui validitas setiap item pernyataan dalam instrumen penelitian dapat dilihat melalui kolom r hitungdan r tabel . Jika nilai r hitung lebih besar dari rtabel

maka pernyataan tersebut dinyatakan valid. Nilai r tabel dengan df = n – 2 yaitu 100

– 2 = 98, sehingga nilai r tabel pada taraf signifikansi 5% adalah 0,3610. Apabila

nilai r hitung > 0,3610 maka item pernyataan tersebut dinyatakan valid.

1. Variabel WOM (X)

Uji validitas kuesioner untuk variabel WOM dalam penelitian ini dilakukan kepada 100 responden dengan r tabel sebesar 0,3610. Hasil uji

validitas untuk variabel WOM (X) dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.21

Uji Validitas Variabel WOM (X)

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

Pernyataan 1.1 0,462 Valid

Pernyataan 1.2 0,544 Valid

(74)

Pernyataan 1.4

Pernyataan 1.6 0,537 Valid

Pernyataan 1.7 0,444 Valid

Pernyataan 1.8 0,405 Valid

Pernyataan 1.9 0,512 Valid

Pernyataan 1.10 0,515 Valid

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2016)

2. Variabel Keputusan Pembelian Konsumen (Y)

Uji validitas kuesioner untuk variabel kuputusan pembelian konsumen dalam penelitian ini dilakukan kepada 100 responden dengan r tabel

sebesar 0,3610. Hasil uji validitas untuk variabel keputusan pembelian konsumen (Y) dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 4.22

Uji Validitas Variabel Keputusan Pembelian Konsumen

Pernyataan r hitung r tabel Keterangan

Pernyataan 2.1 0,620

0,3610

Valid

Pernyataan 2.2 0,660 Valid

Pernyataan 2.3 0,674 Valid

Pernyataan 2.4

0,612 Valid

Pernyataan 2.5

0,406 Valid

(75)

4.4.2 Uji Reliabitas

Uji Reliabilitas dilakukan dengan uji Cronbach’s Alpha. Apabila nilai

Cronbach’s Alpha lebih besar dari 0,6 maka dapat dikatakan reliabel atau dapat dianalisis lebih lanjut. Berdasarkan uji reliabilitas terhadap kuesioner yang dibagikan kepada responden, diperoleh hasil uji reliabilitas sebagai berikut:

1. Variabel WOM (X)

Hasil uji reliabilitas untuk variabel WOM (X) dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel 4.23

Uji Reliabilitas Variabel WOM (X)

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

,706 10

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2016)

Untuk pengujian reabilitas terhadap item kuisioner didapatkan hasil

Croanbach’s Alpha sebesar 0,706 dan lebih besar dari, sehingga dapat disimpulkan item kuisioner variabel X dalam penelitian ini adalah reliabel.

1. Variabel Keputusan Pembelian Konsumen (Y)

(76)

Tabel 4.24

Uji Reliabilitas Keputusan Pembelian Konsumen

Reliability Statistics

Cronbach's

Alpha N of Items

,648 5

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2016)

Untuk pengujian reliabilitas terhadap item kuisioner didapatkan hasil

Cronbach’s Alpha sebesar 0,648 dan lebih besar dari 0,6, sehingga dapat disimpulkan item kuisioner variabel Y dalam penelitian ini adalah reliabel.

4.5 Uji Asumsi Klasik

4.5.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan melalui perhitungan regresi dengan SPSS 23.0 yang dideteksi melalui dua pendekatan uji Kolmogorov-Smirnov dan grafik histogram yang membandingkan antara dua observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Berikut ini penjelasan uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov dan grafik histogram:

1. Uji Kolmogorov-Smirnov

(77)

Tabel 2.25

Uji Kolmogorov-Smirnov

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardize

d Residual

N 100

Normal Parametersa,b Mean ,0000000

Std. Deviation 1,28712187

Most Extreme Differences Absolute ,102

Positive ,102

Negative -,092

Test Statistic ,102

Asymp. Sig. (2-tailed) ,052c

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

c. Lilliefors Significance Correction.

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2016) 2. Grafik Histogram

Berikut ini dapat dilihat bahwa data berdistribusi normal, hal tersebut dapat dilihat dari grafik histogram yang berbentuk lonceng, grafik tersebut tidak miring kesamping kiri maupun kanan seperti yang terlihat pada gambar berikut:

Gambar 4.2

(78)

4.5.2 Uji Heteroskedastisitas

Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi, terjadi ketidaksamaan varians dari residual dari suatu pengamatan yang lain. Uji heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan menggunakan 2 pendekatan yaitu:

1. Pendekatan Grafik (Scatter Plot)

Untuk melihat ada tidaknya heteroskedastisitas pada model yang digunakan, dilakukan dengan Grafik Scatter Plot. Berikut ini merupakan hasil uji heteroskedastisitas dengan Grafik Scatter Plot:

Gambar 4.3

Grafik Scatter Plot

(79)

Gambar 4.3 diatas menunjukkan bahwa titik-titik (poin-poin) menyebar secara acak dan tidak menunjukkan pola tertentu. Hal ini berarti regresi yang digunakan tidak mengalami heteroskedastisitas.

2. Pendekatan Statistik (Uji Glejser)

Uji glejser dilakukan dengan meregresikan variabel-variabel bebas terhadap nilai absolut residualnya. Apabila nilai probabilitas sig > 0,05 maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Hasil dari pengujian glejser adalah sebagai berikut:

a. Dependent Variable: RES2

Sumber : Hasil Pengolahan Data

(80)

4.6 Analisis Regresi Linier Sederhana

Adapun hasil koefisien regresi liner sederhana dapat dilihat pada tabel dibawah inI:

Tabel 4.27

Hasil Regresi Linier Sederhana

Coefficientsa

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2016)

Berdasarkan tabel diatas, maka diperoleh persamaan regresi linier sederhana sebagai berikut :

Y = a + bX

Y = 5,222 + 0,368X

Dengan Keterangan :

Y = Keputusan Pembelian Konsumen X = Word Of Mouth (WOM)

a = Konstanta

Dengan demikian dapat diartikan sebagai berikut :

a. Konstanta sebesar 5,222, artinya jika WOM nilainya adalah 0, maka keputusan pembelian konsumen nilainya negatif yaitu sebesar 5,222. b. Koefisien regresi variabel X sebesar 0,368, artinya jika WOM

(81)

akan mengalami peningkatan sebesar 0,368. Koefisien bernilai positif artinya terjadi hubungan positif antara WOM dan keputusan pembelian konsumen, semakin tinggi aktivitas WOM maka jumlah keputusan pembelian konsumen juga akan meningkat.

4.10 Pengujian Hipotesis

4.10.1 Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Uji signifikansi parsial (uji-t) dilakukan untuk melihat secara parsial (individu) pengaruh variabel independen (bebas) yaitu WOM terhadap keputusan pembelian konsumen. Apabila t hitung > t tabel maka H 0 ditolak dan H a diterima, sedangkan apabila t hitung < t tabel maka H 0 diterima dan H a ditolak. Uji t juga dapat dilihat berdasarkan tingkat signifikansi, yaitu apabila nilai

probabilitas yang dihitung < 0,05 (Sig. < α0.05), maka H 0 ditolak dan H a

diterima. Sebaliknya, apabila nilai probabilitas yang dihitung > 0,05 (Sig. >

(82)

Tabel 4.28

Uji Signifikansi Parsial (Uji-t)

Coefficientsa

a. Dependent Variable: Keputusan Pembelian

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2016)

Berdasarkan tabel 4.39 di atas, dapat disimpulkan sebagai berikut :

Nilai t hitung untuk variabel WOM sebesar 7,006 dengan signifikansi

sebesar 0,000. Sedangkan t tabel pada α = 0,05 adalah 0,3610. Hal ini menunjukkan

bahwa bahwa t hitung (7,006) > t tabel (0,3610) dan nilai probabilitas 0,000 < 0,05

maka H 0 ditolak dan H a diterima. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa

WOM berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen pada Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan. Nilai koefisien yang positif menunjukkan bahwa WOM berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian konsumen. Artinya, peningkatan variabel WOM meningkatkan keputusan pembelian konsumen.

(83)

4.8 Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) dilakukan untuk melihat bagaimana variasi nilai variabel keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh variasi nilai variabel bebas, yaitu WOM. Nilai koefisien determinasi ditentukan dengan nilai R

Square karena variabel yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas. Hasil koefisien determinasi dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

Tabel 4.29

Hasil Koefisien Determinasi (R2)

Model Summary

a. Predictors: (Constant), WOM

Sumber : Hasil Pengolahan Data (2016)

Berdasarkan tabel 4.40 di atas, dapat disimpulkan bahwa :

a. Nilai R sebesar 0,578 berarti hubungan antara WOM dan keputusan pembelian konsumen sebesar 0,578. Artinya, hubungan antar variabel adalah erat. Untuk memastikan tipe hubungan antar variabel dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 4.30

Hubungan Antar Variabel

(84)

0,4 – 0,59 Cukup Erat

0,6 – 0,79 Erat

0,8 – 0,99 Sangat erat

Sumber : Situmorang (2008:113)

b. Nilai R Square adalah 0,434, ini artinya 43,4% keputusan pembelian konsumen pada Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan dipengaruhi oleh variabel WOM. Sedangkan sisanya 56,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini.

4.9 Pembahasan

4.9.1 Analisis Peranan Word Of Mouth (WOM) terhadap Keputusan

Pembelian Konsumen pada Grand Keude Kupie Uleekareng dan

Gayo Medan

Pengujian secara parsial (uji-t) menunjukkan bahwa secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan antara WOM (X) terhadap keputusan pembelian konsumen (Y) dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000 < 0,05. Berdasarkan kriteria hipotesis, jika nilai t hitung > nilai t tabel maka Ha diterima dan

H0 ditolak. Hal ini menunjukkan pentingnya WOM dalam keputusan pembelian

konsumen.

(85)

Uleekareng dan Gayo Medan. Sehingga hal tersebut menimbulkan satu keinginan untuk melakukan aktivitas untuk menceritakan pengalaman tersebut kepada orang lain. Hal ini sejalan dengan pendapat lupiyoadi (2006:238), WOM adalah suatu bentuk promosi yang berupa rekomendasi dari mulut ke mulut tentang kebaikan dalam suatu produk. Sehingga dapat disimpulkan bahwa WOM merupakan komunikasi yang dilakukan oleh konsumen yang telah melakukan pembelian dan menceritakan pengalamannya tentang produk atau jasa tersebut kepada orang lain sehingga secara tidak langsung konsumen tersebut telah melakukan promosi yang dapat menarik minat konsumen lain yang mendengarkan pembicaraan tersebut.

(86)

presentasi. Saluran komunikasi pribadi efektif karena di dalamnya terjadi pertemuan dan umpan balik pribadi.

Selanjutnya dalam koefisien determinasi (R2) dilakukan untuk melihat bagaimana variasi nilai variabel keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh variasi nilai variabel bebas, yaitu WOM. Nilai koefisien determinasi ditentukan dengan nilai R Square karena variabel yang digunakan pada penelitian ini terdiri dari dua variabel bebas. Kemudian nilai R didapatkan sebesar 0,578 berarti hubungan antara WOM dan keputusan pembelian konsumen sebesar 0,578. Artinya, hubungan antar variabel adalah erat. Nilai R Square adalah 0,434, ini artinya 43,4% keputusan pembelian konsumen pada Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan dipengaruhi oleh variabel WOM. Sedangkan sisanya 56,6% dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak termasuk dalam penelitian ini seperti produk baik dari segi cita rasa maupun harga, lokasi yang strategis, suasana toko dan lain-lain.

(87)

OrganicWOM dan Amplified WOM, kedua faktor tersebut bersama-sama memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian, namun secara parsial Amplified WOM menunjukan pengaruh yang lebih kecil dari Organic

(88)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Adapun yang menjadi kesimpulan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Dari penelitian yang dilakukan dengan menggunakan 100 responden yang menjadi pengunjung/konsumen Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan didapatkan hasil bahwa WOM memiliki peranguh yang positif dan signifikan dengan keputusan konsumen dimana hal ini dibuktikan dalam pengujian kuisioner yang diolah menggunakan

Statistical Package for the Social Sciences (SPPS) yang kemudian dalam pengujian hipotesis pada uji signifikansi parsial didapatkan hasil dengan kesimpulan bahwa H 0 ditolak dan H a diterima. Kemudian lebih

lanjut pada koefisien determinasi (R2) dimana hubungan antara WOM dan keputusan pembelian konsumen hubungan antar variabel adalah erat.

2. Kemudian dalam menjawab tujuan dari penelitian ini seperti yang dimuat dalam judul penelitian yaitu Analisis Peranan Word of Mouth Marketing Communication terhadap Keputusan Pembelian

Konsumen pada Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo

(89)

bahwa peran WOM terhadap keputusan pembelian konsumen pada GKKUG adalah sangat besar.

5.2 Saran

Adapun yang menjadi saran dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Diketahui bahwa faktor pembentuk WOM yang mempengaruhi

keputusan pembelian konsumen pada Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan adalah faktor-faktor bauran pemasaran yang dimiliki oleh Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan yang dinilai konsumen telah berada pada keadaan yang baik yaitu produk, harga, promosi dan lokasi sehingga yang menjadi saran adalah Grand Keude Kupie Uleekareng dan Gayo Medan harus tetap menjaga faktor-faktor tersebut agar tetap dalam kondisi terbaiknya agar dapat terus eksis dalam persaingan bisnis kafe/kedai kopi di wilayah Kota Medan.

(90)

BAB II

KERANGKA TEORI

2.1 Komunikasi Pemasaran

2.1.1 Pengertian Komunikasi Pemasaran

Dalam setiap kegiatan pemasaran selalu mengandung unsur komunikasi. Komunikasi akan menciptakan suatu interaksi antara perusahaan dengan konsumen. Pengertian komunikasi itu sangat beraneka ragam tergantung pada sudut pandang dan pendapat setiap orang. Menurut Everett M Rogers dalam Deddy Mulyana (2005:62), komunikasi adalah proses dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada satu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. Sehingga dapat disimpulkan bahwa komunikasi mengacu pada tindakan, oleh satu orang atau lebih. Hal ini dilakukan oleh pengirim dan penerima pesan dalam suatu konteks tertentu, mempunyai pengaruh tertentu dan juga sebuah kesempatan untuk melakukan umpan balik.

(91)

dalam pengambilan keputusan dalam bidang pemasaran serta mengarahkan agar lebih memuaskan dengan cara menyadarkan semua pihak untuk berbuat lebih baik. Menurut Kotler, komunikasi pemasaran (marketing communication) adalah sarana dimana para pelaku usaha berusaha menginformasikan, membujuk dan mengingatkan kembali konsumen tentang produk yang dijual (Kotler, 2009:172). Defenisi ini menyatakan bahwa komunikasi pemasaran merupakan pertukaran informasi dua arah antara pihak-pihak atau lembaga-lembaga yang terlibat dalam pemasaran. Pihak-pihak yang terlibat akan mendengarkan, bereaksi dan berbicara sehingga tercipta hubungan keseluruhan misi pemasaran. Dalam dekade terakhir ini, komponen komunikasi pemasaran dalam bauran pemasaran menjadi semakin penting. Bahkan telah diklaim bahwa pemasaran di era 1990-an adalah komunikasi dan keduanya tidak terpisahkan.

2.1.2 Tujuan Komunikasi Pemasaran

Adapun yang menjadu tujuan dari komunikasi pemasaran menurut Terenca A Shimp dalam Philip dan Kotler (2001:75) :

1. Membangkitkan Keinginan akan Suatu Produk.

Agar konsumen memiliki keinginan untuk membeli suatu produk, pemasar terlebih dahulu harus menciptakan suatu kategori produk yang baru.

2. Menciptakan Kesadaran akan Merek (Brand Awareness).

(92)

3. Mendorong Sikap Positif terhadap Produk yang Mempengaruhi Niat (Intention).

Pemasar harus bias membuat calon konsumen pemasar memiliki sikap yang positif terhadap produk serta mendorong niat untuk membeli. 4. Memfasilitasi Pembelian.

Pemasar harus berusaha menciptakan rangkaian kegiatan pemasaran yang menarik dan efektif, menciptakan display yang menarik di toko atau supermarket, serta menciptakan kegiatan distribusi yang baik. Komunikasi pemasaran hanya berfokus pada usaha untuk mengawasi masalah kekhawatiran sesaat, citra atau preferensi di dalam pasar target. Pendekatan komunikasi seperti ini memiliki keterbatasan: terlalu bersifat jangka pendek dan terlalu mahal, dan sebagian pesan yang disampaikan dengan cara seperti ini tidak akan didengar. Proses komunikasi pemasaran harus dimulai dengan melakukan pemeriksaan atas seluruh potensi yang dapat membuat pelanggan target berinteraksi dengan produk atau perusahaan

(93)

2.1.3 Saluran Komunikasi Pemasaran

Adapun yang menjadi bentuk saluran komunikasi pemasaran menurut Tjiptono (2005:226) ada dua saluran komunikasi pemasaran, antara lain :

1. Saluran Komunikasi Pribadi (Personal Communication Channel ) Komunikasi langsung antara dua orang atau lebih. Komunikasi dapat melalui tatap muka, lewat telepon, lewat surat, via e-mail, chatting

lewat internet dan juga bahkan presentasi. Saluran komunikasi pribadi efektif karena di dalamnya terjadi pertemuan dan umpan balik pribadi. Saluran komunikasi pribadi dapat dikelompokkan menjadi :

a. Advocate Channels yaitu pemasar yang menghubungi konsumen. b. Expert Channels yaitu pakar independen yang membuat pernyataan

tertentu kepada konsumen sasaran.

c. Social Channels yaitu tetangga, teman, keluarga dan rekan kerja. Dari antara ketiga bentuk komunikasi pribadi tadi, yang paling efektif adalah social channels yang sering disebut dengan word of mouth. Word of mouth marketing merupakan komunikasi pribadi mengenai suatu produk atau jasa yang dilakukan calon konsumen dengan tetangga, teman dan anggota keluarga ataupun rekan kerja.

1. Saluran Komunikasi Nonpribadi (Non Personal Channels)

Media yang membawa pesan tanpa kontak pribadi atau umpan balik, meliputi media, atmosfer dan acara-acara penting (events). Media

meliputi media cetak (koran, majalah dan surat); media siaran (radio dan televisi); media elektronik (audiotape, videotape, videodisc,

(94)

dan poster). Atmosfer adalah lingkungan yang dirancang secara khusus demi menciptakan atau meningkatkan pembelajaran konsumen untuk pembelian produk.

Masalah terbesar dalam komunikasi pemasaran adalah sebuah fakta yang menyatakan bahwa hanya sumber yang paling rendah kredibilitasnya yaitu

planned messages yang biasanya direncanakan sebagai bagian dari program tersebut, namun dalam banyak kasus, justru sumber pesan terpercaya yaitu service messages dan unplanned messages yang terabaikan. Oleh karena itu, tantangan bagi setiap perusahaan untuk mengelola semua pesan mengenai perusahaan dan produknya serta semua media komunikasi secara terintegrasi.

2.2 Bauran Komunikasi Pemasaran

Menurut Kotler (2005:249) Bauran komunikasi pemasaran merupakan penggabungan dari lima model komunikasi dalam pemasaran, yaitu :

1. Iklan

Setiap bentuk presentasi yang bukan dilakukan orang dan promosi gagasan, barang, atau jasa oleh sponsor yang telah ditentukan.

2. Promosi Penjualan

Berbagai jenis insentif jangka pendek untuk mendorong orang mencoba atau membeli produk atau jasa.

3. Hubungan Masyarakat dan Pemberitaan

Gambar

Tabel 3.1 Operasional Variabel
Gambar 4.1
Tabel 4.1
Tabel 4.2
+7

Referensi

Dokumen terkait

Data Penerapan Kebijakan Pendidikan Gratis (Biaya Operasional Pendidikan) di SMA Negeri Se-Kabupaten Kayong Utara yang telah dipaparkan peneliti pada tabel 2, 3, 4 dan 5

Dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa metode investigasi kelompok dapat meningkatkan keterampilan berpikir kreatif siswa seluruh kelompok (tinggi, sedang

[r]

Berdasarkan Tabel 3 diketahui hasil analisis uji Mann-whitney terhadap data pre-test kelas eksperimen dan kelas kontrol secara statistik tidak menunjukkan terdapat

akan terhubung dengan router virtual yang ada pada. windows, yang bisa diakses menggunakan

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas segala rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

Sebanyak 10 aspek kreativitas yang diamati semuanya dilaksanakan dengan tingkat ketercapaian sangat baik, kemampuan berkomunikasi ilmiah siswa terhadap pembelajaran

Untuk itu penelitian ini dibuat untuk melengkapi kekurangan-kekurangan yang ada ada penelitian terdahulu, dimana pengujian akan dilakukan melalui dua arah, serta