• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM SMA YANG INOVATIF DAN INTERAKTIF TERINTEGRASI DISCOVERY LEARNING (PEMBELAJARAN PENEMUAN) PADA MATERI KIMIA UNSUR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM SMA YANG INOVATIF DAN INTERAKTIF TERINTEGRASI DISCOVERY LEARNING (PEMBELAJARAN PENEMUAN) PADA MATERI KIMIA UNSUR."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN PENUNTUN PRAKTIKUM SMA YANG INOVATIF DAN INTERAKTIF TERINTEGRASI DISCOVERY LEARNING

(PEMBELAJARAN PENEMUAN) PADA MATERI KIMIA UNSUR

TESIS

Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Dalam Memperoleh Gelar Magister Pendidikan pada

Program Studi Pendidikan Kimia

Oleh :

FITRI ANGGRAINI NIM : 8146141008

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

MEDAN

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

FITRI ANGGRAINI. Pengembangan Penuntun Praktikum SMA yang Inovatif Dan Interaktif Terintegrasi Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan) Pada Materi Kimia Unsur. Tesis. Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan, 2016.

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan penuntun praktikum SMA yang inovatif dan interaktif terintegrasi discovery learning pada materi kimia unsur kelas XII semester ganjil sesuai kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP). Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan (research and development) dan eksperimen. Hasil belajar menggunakan penuntun praktikum yang telah dikembangkan di ukur pada akhir penelitian. Penelitian dan pengembangan (research and development) merupakan penelitian yang digunakan untuk mengahasilkan produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Penuntun praktikum yang sudah ada dan yang telah di kembangkan kemudian di validasi oleh 2 orang responden dosen kimia Universitas Negeri Medan dan 25 orang responden guru kimia SMA. Untuk penuntun praktikum yang sudah ada diperoleh rata-rata nilai untuk validasi dosen sebesar 4,04 dan rata-rata nilai untuk validasi guru sebesar 3,80. Untuk penuntun praktikum yang telah dikembangkan diperoleh rata-rata nilai untuk validasi dosen sebesar 4,00 dan rata-rata nilai untuk validasi guru sebesar 3,88. Untuk selanjutnya penuntun praktikum yang telah dikembangkan di uji cobakan secara terbatas di SMA Negeri 1 Tanah Jawa, dengan sampel sebanyak 32 orang siswa dan dibagi kedalam 2 kelompok. Kelompok 1 menggunakan penuntun praktikum yang sudah ada, dan kelompok 2 menggunakan penuntun yang telah dikembangkan. Berdasarkan hasil uji coba terbatas, didapat peningkatan hasil belajar siswa yang menggunakan penuntun praktikum yang telah dikembangkan materi kimia unsur sebesar 39% dengan taraf signifikansi < 0,05.

(6)

ABSTRCT

FITRI ANGGRAINI. Practical Guidance Development of Innovative High School and Integrated Interactive Discovery Learning (Learning Invention) In the Matter of Chemical Elements. Thesis. Postgraduate Program, State University of Medan, 2016.

This research aims to develop practical guidance SMA innovative and integrated interactive discovery learning on chemical material element of class XII corresponding semester of education unit level curriculum (KTSP). This research is a research and development (research and development) and experiment. Results of study using lab guides that have been developed in the measure by the end of the study. Research and development (research and development) is the research that used to result in specific product and test the effectiveness of the product. Guidance lab that already exists and which has been developed and then validated by 2 respondents chemistry professor, State University of Medan and 25 respondents high school chemistry teacher. For practical guidance that already exists gained an average value for the validation professor of 4.04 and an average value for the validation of teachers 3.80. For practical guidance that has been developed gained an average value for the validation professor of 4.00 and an average value of 3.88 for the validation teachers. For further guidance developed in the lab that has been tested on a limited basis in SMA Negeri 1 Tanah Jawa, with a sample of 32 students and divided into 2 groups. Group 1 uses existing lab guides, and group 2 using a guide that has been developed. Based on the limited test results, obtained an increase in student learning outcomes using lab guides that have been developed chemical material element of 39% with a significance level of <0.05.

(7)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil Alamin. Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, Sang Maha Kuasa, atas segala rahmat dan ridho-Nya yang memberikan kesempatan kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan Tesis yang berjudul “Pengembangan Penuntun Praktikum SMA yang Inovatif Dan Interaktif Terintegrasi Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan) Pada Materi Kimia Unsur”. Tesis ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Magister Pendidikan Kimia, Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.

Pada Kesempatan ini, penulis sampaikan terima kasih kepada: Bapak Prof. Dr. Ramlan Silaban, M.Si dan Ibu Dr. Iis Siti Jahro, M.Si sebagai Dosen Pembimbing Tesis yang telah memberikan bimbingan dan saran dari awal penyusunan proposal penelitian hingga penulisan tesis ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada Bapak Dr. Mahmud, MSc ; Bapak Dr. Zainuddin Muchtar, M.Si ; dan Bapak Dr. Wesly Hutabarat, M.Sc sebagai Dosen Penguji yang telah memberikan masukan dan saran dalam penyusunan Proposal Penelitian hingga penusunan tesis ini. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada seluruh Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Pegawai Prodi Pendidikan Kimia Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang membantu dalam penyusunan tesis ini. Penghargaan juga disampaikan kepada Bapak P. Manik S.Pd sebagai Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Tanah Jawa, Bapak Drs. Muhammad Saleh Manurung, M.Si sebagai guru Kimia SMA Negeri 1 Tanah Jawa, Bapak dan Ibu Guru serta Staf Pegawai SMA Negeri 1 Tanah Jawa yan membantu selama penelitian.

(8)

Kak Tia) atas semangatnya. Terima Kasih kepada Sahabat terbaik Inda Ramadani, Dian Aprianti, Silvia Elastari Matondang, Putri Junita Sari Nst, dan Liasirli Muslim yang telah menjadi teman terbaik selama ini tempat berbagi suka duka dan menjadi motivator selama ini. Terima kasih juga buat seluruh teman-teman di kelas Pendidikan Kimia Reguler A 2014 buat semua kenangan-kenangan yang tak terlupakan selama perkuliahan.

Penyelesaian tesis ini telah diusahakan semaksimal mungkin, namun disadari bahwa masih banyak kekurangan baik dari isi maupun tata bahasa, untuk itu diharapkan saran dan kritik yang bersifat membangun dari setiap pembaca demi kesempurnaan tesis ini. Kiranya tesis ini bermanfaat dalam memperkaya ilmu pengetahuan mengenai pendidikan setiap pembaca.

Medan, Maret 2016 Penulis,

(9)

DAFTAR ISI

Halaman

Abstrak i

Kata Pengantar iii

Daftar Isi v

Daftar Gambar vii

Daftar Tabel viii

Daftar Lampiran ix

BAB I PENDAHULUAN 1

1.1. Latar Belakang Masalah 1

1.2. Identifikasi Masalah 5

1.3. Batasan Masalah 5

1.4. Rumusan Masalah 6

1.5. Tujuan Penelitian 6

1.6. Manfaat Penelitian 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 8

2.1. Kerangka Teoritis 8

2.1.1. Penelitian dan Pengembangan 8

2.1.2. Panduan Praktikum 10

2.1.3. Penuntun Praktikum Kimia SMA 12

2.1.4. Standar Penuntun Praktikum Berdasarkan BSNP 12 2.1.5. Pembelajaran Inovatif Interaktif 15 2.1.6. Model Pembelajaran Discovery Learning 17

2.2. Kerangka Konseptual 20

2.3. Hipotesis 21

BAB III METODE PENELITIAN 22

3.1. Tempat dan Waktu Penelitian 22

3.2. Populasi dan Sampel 22

3.3. Rancangan Penelitian 22

3.4. Prosedur Penelitian 22

(10)

3.6. Teknik Analisis Data 25

3.6.1. Uji Normalitas 25

3.6.2. Uji Homogenitas 25

3.6.3. Uji Hipotesis 25

3.6.4. Uji Validitas Angket 26

3.6.5. Peningkatan Hasi Belajar Siswa 27

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 28

4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 28

4.2. Analisis Penuntun Praktikum yang Tersedia 29

4.3. Pengembangan Penuntun Praktikum 29

4.4. Analisis Penuntun Praktikum yang Telah Dikembangkan 30 4.4.1. Hasil Validasi Penuntun Praktikum kepada Dosen 30 4.4.2. Hasil Validasi Penuntun Praktikum kepada Guru SMA 31 4.4.3. Hasil Uji Coba Terbatas Penuntun Praktikum

yang Telah Dikembangkan 35

4.5. Revisi Penuntun Praktikum yang Telah Dikembangkan 39

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 40

5.1. Kesimpulan 40

5.2. Saran 40

DAFTAR PUSTAKA 41

(11)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 3.1. Bagan Prosedur Penelitian 23 Gambar 3.2. Prosedur Uji Coba Terbatas Penuntun Praktikum 24 Gambar 3.3. Materi yang Terkembangkan pada Penuntun Praktikum 24 Gambar 4.1. Hasil validasi uji kelayakan penuntun praktikum

terintegrasi discovery learning sesuai dengan standar

nasional pendidikan 29

Gambar 4.2. Hasil validasi uji kelayakan penuntun praktikum terintegrasi discovery learning berdasarkan cakupan

praktikum 31

Gambar 4.3. Hasil validasi uji kelayakan penuntun praktikum terintegrasi discovery learning berdasarkan

sistematika penyajian 31

Gambar 4.4. Hasil validasi uji kelayakan penuntun praktikum terintegrasi discovery learning berdasarkan

wawasan produktifitas 32

Gambar 4.5. Hasil validasi uji kelayakan penuntun praktikum terintegrasi discovery learning berdasarkan

merangsang keingintahuan 33

Gambar 4.6. Hasil validasi uji kelayakan penuntun praktikum

terintegrasi discovery learning berdasarkan mengembangkan

kecakapan hidup (life skill) 33

Gambar 4.7. Hasil validasi uji kelayakan penuntun praktikum

terintegrasi discovery learning berdasarkan desain 34 Gambar 4.8. Hasil validasi uji kelayakan penuntun praktikum

terintegrasi discovery learning berdasarkan bahasa 35

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Silabus 44

Lampiran 2 Kisi-Kisi Instrumen Soal 48

Lampiran 3 Angket Kelayakan Isi 53

Lampiran 4 Angket Standar Penilaian Penuntun Praktikum Kimia 54 Lampiran 5 Tabulasi Hasil Angket Dosen 65 Lampiran 6 Tabulasi Hasil Angket Guru 69 Lampiran 7 Uji Normalitas, Homogenitas 73

Lampiran 8 Uji Hipotesis 74

(13)

1

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar yang dilakukan oleh keluarga, masyarakat dan pemerintah melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan yang berlangsung di sekolah dan luar sekolah. Penyelenggaraan pendidikan tidak terlepas dari proses pembelajaran. Dalam pembelajaran guru harus memahami hakekat materi pelajaran yang diajarkannya sebagai suatu pelajaran yang dapat merangsang kemampuan berfikir siswa dan memahami berbagai model pembelajaran yang dapat merangsang kemampuan siswa untuk belajar dengan perencanaan pengajaran yang matang oleh guru (Sagala, 2009).

Maju tidaknya dunia pendidikan tentu tidak bisa dilepaskan dari peran para guru. Peran guru di sini bukan hanya sekedar aktivitas mengajarkan materi pelajaran kepada siswa. Perlu diperhatikan juga bagaimana cara mengajar yang efektif dan baik, disamping pengelolaan kelas yang memadai. Antara kemampuan mengajar dan kemampuan memanajemen kelas yang baik, keduanya merupakan dua faktor yang tidak bisa dipisahkan. Keberhasilan seorang siswa dalam menangkap dan memahami mata pelajaran yang mereka pelajari sungguh sangat ditentukan oleh suasana kelas yang kondusif, di mana hal ini membutuhkan kecakapan para guru dalam megelola dan menatanya (Rusydie, 2011).

Kimia merupakan salah satu mata pelajaran yang wajib dikuasai oleh siswa-siswi Sekolah Menengah Atas (SMA) yang telah mengambil jurusan Ilmu Alam sebagai salah satu syarat kompetensi kelulusan. Oleh karena itu, pemahaman terhadap materi Kimia menjadi sebuah keharusan bagi siswa-siswi SMA.

(14)

2

Salah satu upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan adalah melalui pengadaan materi pelajaran yang bermutu (Lee, dkk, 2010). Pembelajaran bermakana dapat terjadi jika koneksi yang dibuat antara informasi yang tersimpan dalam visual dan pendengaran kerja secara bersamaan (Mickell dan Danner, 2007). Apabila guru kimia hanya menguasai terminologi kimia sebagai sains secara hafalan dan dalam proses pembelajaranpun dilakukan secara verbalistis (hafalan), maka hakekat berfikir sains tidak dimiliki guru tersebut, sehingga pembelajaran kimia berlangsung secara monoton, membosankan dan tidak menarik minat siswa dalam belajar kimia (Sunyono, 2009)

Mempelajari ilmu kimia bukan hanya untuk menguasai kumpulan pengetahuan berupa fakta, konsep ataupun prinsip tetapi ilmu kimia merupakan experimental science yang tidak dapat dipelajari hanya melalui membaca, menulis, atau mendengarkan (Jahro, 2009). Sejalan dengan hal tersebut, Tezcam dan Bligin (2004) menyatakan perumpamaan mengenai pembelajaran kimia, bahwa seseorang yang belajar menggambar, namun tanpa menggunakan cat dan kanvas atau seseorang yang mencoba belajar bersepeda, namun tanpa menggunakan sepeda sama halnya dengan seseorang yang belajar kimia tanpa melakukan praktikum. Hal ini berarti bahwa pembelajaran kimia paling efektif dapat dilakukan melalui kegiatan praktikum.

Secara umum pendekatan yang sesuai ada tiga pendekatan ilmiah yang dapat dilakukan oleh pendidik untuk memenuhi kebutuhan peserta didik yang beragam, terkhusus dalam memperlajari ilmu kimia, yaitu Pembelajaran Penemuan (Discovery Learning), Pembelajaran Berbasis Proyek (Project Based Learning), dan Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem Based Learning). Pada umumnya pendekatan merupakan usaha pendidik untuk meningkatkan motivasi dan minat belajar peserta didik terhadap ilmu kimia dalam upaya untuk meningkatkan prestasi belajar. (Lauresh dalam Zakiah, 2015).

(15)

3

menjadi karakter khas metode ilmiah (Arends, 2007). Hal ini sesuai dengan konsep-konsep ilmu kimia yang didapat melalui penyelidikan dan penemuan.

Sedikitnya ada empat alasan yang dikemukakan para pakar pendidikan IPA mengenai pentingnya kegiatan praktikum. Pertama, praktikum membangkitkan motivasi belajar IPA. Kedua, praktikum mengembangkan ketermpilan-keterampilan dasar melaksanakan eksperimen. Ketiga, praktikum menjadi wahana belajar pendekatan ilmiah. Keempat, praktikum menunjang pemahaman materi pelajaran.

Penuntun praktikum yang dikembangkan dapat bersifat inovatif interaktif yang digunakan dalam pembelajaran kimia. Penuntun praktikum inovatif interaktif ini dapat dilakukan dengan memanfaatkan apa yang ada pada saat ini, misalnya interaksi terhadap lingkungan dan guru, penggunaan Software komputer seperti Microsoft Power Point, Authorware,Micromedia Captive, Macromedia Flash, Cool Audition, Photo Shop, Movi Maker dan lain-lain. Machtmes, dkk (2009) menyatakaan inovasi pembelajaran untuk meningkatakan prestasi belajar siswa pada pembelajaran kimia sangat dibutuhkan karena berhubungan langsung dengan peningkatan kualitas lulusan dalam mengisi lapangan kerja bidang kimia.

Di laboratorium, guru dapat mengembangkan keterlibatan fisik dan mental, serta emosional peserta didik. Peserta didik mendapat kesempatan untuk melatih keterampilan proses agar memperoleh hasil belajar yang maksimal. Pengalaman yang dialami secara langsung dapat tertanam dalam pikirannya lebih lama disbanding dengan hanya mendengar pengalaman yang diceritakan orang lain. Keterlibatan fisik dan mental serta emosional peserta didik diharapkan dapat menumbuhkan kondisi pembelajaran yang dapat meningkatkan rasa percaya diri dan juga perilaku inovatif dan kreatif. Dengan bereksperimen, peserta didik ‘diajak’ untuk menjadi ilmuwan kimia. Dengan begitu mereka dapat memahami sendiri proses dan konsep kimia sesuai dengan hasil yang diperoleh selama pembelajaran.

(16)

4

Keinginan menciptakan kegiatan belajar mengajar yang di ideal di dalam kelas dengan materi pembelajaran yang banyak untuk di kuasai peserta didik membuat guru-guru mengalami kesulitan dengan tambahan kegiatan praktikum yang seharusnya juga dilakukan oleh peserta didik. Terdapat beberapa kendala yang dialami guru dalam memaksimalkan kegiatan praktikum, antara lain Tuysuz (2010) mengungkapkan diantaranya belum tersedianya penuntun praktikum imia yang dapat mengarahkan siswa ketika praktikum, guru juga belum memiliki panduan dalam menilai keterampilan proses sains dan sikap ilmiah, bahan dan alat praktikum kimiayang mahal juga menjadi kendala dalam pelaksanaan praktikum di sekolah.

Sesuai dengan Silabus Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), materi kimia SMA yang diajarkan pada kelas XII semester I, kompetensi dasar yang dibahas dalam penuntun praktikum pada materi Kimia Unsur meliputi, (1) Mengidentifikasi kelimpahan unsur-unsur utama dan transisi di alam dan produk yang mengandung unsur-unsur tersebut, (2) Mendeskripsikan kecenderungan sifat fisik dan kimia unsur utama dan unsur transisi (titik didih, titik leleh, kekerasan, warna, kelarutan, kereaktifan, dan sifat khusus lainnya), (3) Menjelaskan manfaat, dampak dan proses pembuatan unsur-unsur dan senyawanya dalam kehidupan sehari-hari.

(17)

5

Berdasarkan uraian-uraian diatas, peniliti bermaksud melakukan pengembangan penuntun praktikum kimia SMA kelas XII pada materi Kimia Unsur dengan pendekatan saintifik model Discovery Learning. Untuk itu, peneliti membuat suatu penelitian dengan judul Pengembangan Penuntun Praktikum SMA yang Inovatif dan Interaktif Terintegrasi Discovery Learning (Pembelajaran Penemuan) Pada Materi Kimia Unsur, yang hasilnya diharapkan bermanfaat sebagai bahan masukan untuk memperbaiki pelaksanaan kegiatan pembelajaran, khususnya untuk praktikum kimia pada materi Kimia Unsur.

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana pengaruh ketersediaan penuntun praktikum yang disediakan terhadap kegiatan praktikum di sekolah?

2. Apakah buku penuntun praktikum kimia yang tersedia saat ini sudah sesuai dengan standar BSNP ( Badan Standarisasi Nasional Pendidikan )?

3. Apakah buku penuntun praktikum kimia yang tersedia saat ini telah mengintegrasikan model pembelajaran?

4. Bagaimana mengintegrasikan model pembelajaran dalam buku penuntun praktikum kimia?

5. Apakah buku penuntun praktikum kimia yang telah mengintegrasikan model pembelajaran dapat memenuhi standart BSNP?

6. Apakah buku penuntun praktikum kimia yang telah mengintegrasikan model pembelajaran dapat meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajarinya?

1.3 Batasan Masalah

Agar penelitian ini lebih terarah, beberapa hal dalam masalah tersebut dibatasi sebagai berikut :

1. Buku penuntun praktikum kimia yang dibuat adalah buku penuntun praktikum siswa kelas XII semester ganjil pada materi kimia unsur.

2. Model pembelajaran yang akan diintegrasikan dalam buku penuntun praktikum kimia adalah Discovery Learning.

(18)

6

4. Uji Kelayakan penuntun praktikum yang dikembangkan. 5. Uji validasi ahli penuntun praktikum yang dikembangkan.

6. Efektifitas dan efisiensi pembelajaran kimia dengan menggunakan penuntun praktikum pada materi kimia unsur untuk SMA kelas XII yang dikembangkan tehadap peningkatan hasil belajar siswa.

1.4 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dikemukakan diatas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:

1. Apakah buku penuntun praktikum yang ada pada saat ini telah memenuhi standart BSNP?

2. Apakah buku penuntun praktikum yang telah dikembangkan telah memenuhi standar BSNP?

3. Bagaimana tingkat kelayakan buku penuntun praktikum yang telah dikembangkanmenurut validator ahli ( guru dan dosen).

4. Bagaimana efektifitas dan efisiensi buku penuntun praktikum yang telah dikembangkantehadap peningkatan hasil belajar siswa.

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan diatas, maka penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengnalisis buku penuntun praktikum yang digunakan menggunakan angket

kelayakan isi.

2. Menghasilkan buku penuntun praktikum yang telah dikembangkan yang memenuhi standart BSNP.

3. Menghasilkan buku penuntun praktikum yang telah dikembangkan yang memenuhi kelayakan untuk dipergunakan dalam pembelajaran.

4. Mengetahui efektifitas dan efisiensi buku penuntun praktikum yang telah dikembangkan terhadap peningkatan hasil belajar siswa.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Memperoleh penuntun praktikum SMA yang inovatif dan interaktif terintegrasi

(19)

7

2. Melatih dan meningkatkan keterampilan siswa dalam praktikum dengan menggunakan penuntun praktikum yang telah dikembangkan.

(20)

40

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan maka dapat disimpulkan bahawa: 1. Buku penuntun praktikum yang ada pada saat ini telah memenuhi standar

BSNP.

2. Buku penuntun praktikum yang telah dikembangkan telah memenuhi standar BSNP.

3. Buku penuntun praktikum yang telah dikembangkan sudah memenuhi kelayakan untuk dipergunakan dalam pembelajaran dan tidak perlu direvisi. 4. Buku penuntun praktikum yang telah dikembangkan efektif dan efisien

terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada materi kimia unsur. 5.2. Saran

Adapun saran dalam penelitian ini adalah :

(21)

41

DAFTAR PUSTAKA

Arends, R. I. 2007. Learning to Teach Buku 2 Edisi Ketujuh.Yogyakarta Pustaka Pelajar.

Borg dan Gall, (1983), Educational Research; An Introduction, Longman Inc, New York & London.

BSNP, (2006), Panduan Penyusunan Bahan Ajar, Depdiknas, Jakarta.

Fransisca., (2010), Pengembangan Buku Penuntun Praktikum Kimia SMA Kelas X sesuai dengan Tuntutan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Tesis, Program Pascasarjana, Unimed, Medan.

Gardner, H., (1991), The Unschooled Mind: How Children Think and How Shools Should Teach, Basic Books, New York.

Gay, L.R., (1991), Educational Evaluation and Measurement: Competencies for Analysis and Application-Second Edition, Macmillan Publishing Company, New York.

Hake,R.(1999).,AnalyzingChage/GainScores,http://www.physics.indiana.edu/~sdi/A nalyzingChange-Gain.pdf (Maret 2015)

Heinick, R., (1985), Intructional Media and The New Technologies of Intructio

(Second Edition), Macmillan Publishing Company, New York.

Ihsan, M., (2010), Analisis Kesulitan Siswa Menjawab Soal-Soal Kesetimbangan Kimia,. Skripsi, FMIPA, Unimed, Medan.

Jahro, I.S., (2009), Analisis Penerapan Metode Praktikum pada Pembelajaran Ilmu Kimia di Sekolah Menengah Atas, Jurnal Pendidikan Kimia, 1:20-26.

Jaya, H., (2012), Pengembangan Laboratorium Virtual untuk Kegiatan Praktikum dan Memfasilitasi Pendidikan Karakter di SMK, Jurnal Pendidikan Vokasi, 2(1): 81-90.

Johari, J.M.C., dan Rachmawati, M., (2012), Chemistry for Senior High School Grade XII, Esis, Jakarta.

Lee, A.D., Green, B.N., Johnson, C.D., and Nyquist, J., (2010), How to Write a Scholarly Book Review for Publication in a Peer-Reviewed Journal a Review of the Literature, The Journal of Chiropractic Education, 24(1): 57-59.

(22)

42

Mickell, T.S and Danner, B.S, (2007), Virtual Labs in The Online Biology Course : Student Perceptions of Effectiveness and Usability, Merlot Journal of Online Learning and Teaching 3(2):88-89.

Mulyono, (2005), Pengembangan dan Implementasi Model Praktikum Kimia Berbasis Lingkungan Tempat Tinggal Siswa Pada SMU di Bandung, Jurnal Pengajaran MIPA, 6(1):77-78.

Permendikbud No. 59 Tahun 2014 tentang Kurikulum 2013 Sekolah Menengah Atas/Madrasah Aliyah., (2014), Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 955, Jakarta.

Purba, M., (2007), Kimia untuk SMA Kelas XII, Erlangga, Jakarta.

Rusydie, S., (2011), Prinsip-Prinsip Manajemen Kelas, Penerbit DIVA Press, Jogjakarta.

Sagala, S., (2009), Konsep dan Makna Pembelajaran, Penerbit Alfabeta, Bandung. Sani, R.A., (2013), Inovasi Pembelajaran, Bumi Aksara, Jakarta.

Sarwiko, D., (2011), Pengembangan Media Pembelajaran Berbasis Multimedia Interaktif Menggunakan Macromedia Director Mx (Studi Kasus Mata Kuliah Pengolahan Citra Pada Jurusan S1 Sistem Informasi, Perguruan Tinggi Gunadarma, Depok.

Seels, B.B., dan Richey, R.C., (1994), Teknologi Pembelajaran: Definisi dan

Kawasannya, IPTPI LPTK UNJ, Jakarta.

Setyosari, P., (2012), Metode Penelitian Pendidikan dan Pengembangan, Kencana Prenada Media Group, Jakarta.

Singarimbun, E., (2015), Pengembangan Bahan Ajar Kimia Inovatif pada Pokok Bahasan Reduksi dan Oksidasi berdasarkan Kurikulum 2013 Terintegrasi Pendidikan Karakter, Jurnal Pendidikan Kimia, 7(3): 104-111.

Situmorang, M., (2013), Pengembangan Buku Ajar Kimia SMA melalui Inovasi Pembelajaran dan Integrasi Pendidikan Karakter untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa, Prosiding Seminar dan Rapat Tahunan Bidang MIPA BKS PTN Wilayah Barat, 237-246.

Situmorang, H., Situmorang, M., (2009), Keefektifan Media Komputer Dalam Meningkatkan Penguasaan Kimia Siswa Sekolah Menengah Kejuruan Pada Pengajaran Materi dan Perubahannya, Jurnal Pendidikan Matematika dan Sains 3(1) :45-51

Siregar, D.A., (2015), Pengembangan Bahan Ajar Inovatif untuk Siswa SMA Pokok Bahasan Struktur Atom dan Tabel Periodik Unsur, Jurnal Pendidikan Kimia, 7(2): 06-13.

(23)

43

Sunyono., (2009), Identifikasi Masalah Kesulitan dalam Pembelajaran Kimia SMA Kelas X di Propinsi Lampung, Jurnal Pendidikan MIPA, 01-12.

Tezcam, H., and Bilgin, E., (2004), Affects of Laboratory Method and Other Factors on The Students Success in The Teaching of The Vation Subject at The High School, The Journal of Gazi Educational Faculty, 24: 175-191.

Tim Pudak Scientific, (2008), Kimia, Pudak Scientific, Bandung.

Tuysuz, C.,(2010), The Effect of the Virtual Laboratory on Students’ Achievement and Attitude in Chemistry. IOJES 2(1): 37-53.

Watoni, AH., dan Juniastri, Meta., (2015), Buku Guru Kimia untuk SMA/MA Kelas XII, Yrama Widya, Bandung.

Zakiah., (2015), Pengembangan Penuntun Praktikum Tipe Discovery dan Project Based Learning pada Pembelajaran Larutan Elektrolit dan Nonelektrolit di SMA, Jurnal Pendidikan Kimia, 7(11): 70-79.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh kualitas pelayanan fiskus terhadap kepatuhan wajib pajak dan menganalisis pengaruh pengetahuan wajib pajak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya hubungan tingkat pengetahuan wanita Pasangan Usia Subur (PUS) tentang kanker serviks dengan pemanfaatan

[r]

[r]

Telah dipertahankan di hadapan Tim Penguji Skripsi Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta pada tanggal 19 Oktober

Sistem -bur adahb Sistcm Infomi

Efektifitas buah kurma dalam meningkatkan jumlah trombosit dihitung berdasarkan jumlah peningkatan trombosit setelah perlakuan infusa buah kurma selama 3 hari pada

Target penelitian ini adalah mengkaji konsenterasi penggunaan bahan penyamak (kulit kayu secang) yang mampu menghasilkan kualitas terbaik kulit bulu samak kelinci rex dan