ANALISIS KESALAHAN DALAM MENGGUNAKAN FRASA
PREPOSISI
在
中(ZAI...ZHONG), 在
里 (ZAI...LI) DAN 在
内 (ZAI...NEI) DALAM KALIMAT BAHASA MANDARIN
汉语介词短语“在中”、“在里” 和 “在内”的偏误分析
(
Hàny
ǔ
jiècí du
ǎn
y
ǔ “
zài……z
hōng”
、
“zài……l
ǐ
” hé “zài……nèi” de p
īan
wù
f
ēn
x
ī
)
SKRIPSI
OLEH
ALFIAN KRISWAN
090710014
PROGRAM STUDI SASTRA CINA
FAKULTAS ILMU BUDAYA
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
ABSTRACT
The tittle of this thesis is “Analisis Kesalahan Dalam Menggunakan Frasa Preposisi zài……zhōng, zài……lǐ dan zài……nèi Dalam Kalimat Bahasa Mandarin. This study aim to analyze Indonesian students make mistakes in using prepositional phrase zài……zhōng, zài……lǐ and zài……nèi in Mandarin. Many Indonesian students do not understand how to use this third of prepositional phrase. It happened because this third of prepositional phrase have the same meaning, but each prepositional phrase has its own function to form the sentence. The same meaning of this third prepositional phrase make students confused about how to use those prepositional phrase. Students do not know when to use each prepositional phrase and which word or sentence could be combining by them. To get the data, the writer choose W.R. Supratman 2 senior high school and choose the second grade of mathematical and natural sciences 1 students as the sampel. The writer used descriptive qualitative as the methodology of this study and used questioner to get all data. To analize the data, the writer used error analysis theory and described all mistakes. This study also described the reason of the students doing the mistakes. Finally, the writer expected through this study Indonesian students could understand how to use prepositional phrase zài……zhōng, zài……lǐ and zài……nèi in Mandarin and avoid all mistakes.
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, oleh karena berkat-Nya penulis mampu menyelesaikan tugas akhir semester berupa skripsi yang berjudul
“Analisis Kesalahan Dalam Menggunakan Frasa Preposisi在中zài...zhōng, 在里 zài...lǐ dan 在内zài...nèi Dalam Kalimat Bahasa Mandarin”. Begitu banyak waktu dan tenaga yang penulis luangkan untuk menyelesaikan tugas akhir ini. Banyak dukungan dan bantuan yang telah diterima oleh penulis dalam menyelesaikan tugas akhir ini. Untuk itu, penulis
ingin menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada setiap orang yang telah memberikan dukungan serta bantuan yang sangat berharga bagi penulis. Pada kesempatan ini, penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Syahron Lubis, M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
2. Ibu Dr. T. Thyraya Zein, M.A. dan Ibu Drs. Nur Cahaya Bangun, M.Si., selaku Ketua dan Sekertaris Program Studi Sastra Cina Universitas Sumatera Utara.
3. Bapak Dr. Muhizar Muchtar, M.S. dan Laoshi Shen Mi, M.A., selaku Dosen pembimbing
I dan II yang telah banyak memberikan bantuan dalam menyelesaikan tugas akhir tersebut.
4. Kedua Orangtua penulis, Obedi Harefa dan Rosiana Tumanggor yang telah memberikan dukungan yang sebesar-besarnya kepada penulis dalam menyelesaikan perkuliahan dan tugas akhir tesebut.
6. Seluruh Dosen Jinan University yang mengajar di Program Studi Sastra Cina Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.
7. Seluruh mahasiswa Sastra Cina Stambuk 2009 yang telah menjadi teman yang baik dan saling mendukung satu dan yang lainnya dalam menyelesaikan perkuliahan dan juga tugas akhir tersebut.
Penulis menyadari bahwa masih terdapat banyak kekurangan pada skripsi ini. Oleh sebab itu, penulis menerima segala kritik dan saran yang membangun agar untuk kedepannya menjadi lebih
DAFTAR ISI
ABSTRACT ... i
KATA PENGANTAR... ii
DAFTAR ISI ... iv
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1
1.2 Rumusan Masalah ... 12
1.3 Tujuan Penelitian ... 12
1.4 Manfaat Penelitian ... 13
1.4.1 Manfaat Teoritis ... 13
1.4.2 Manfaat Praktis ... 13
1.5 Ruang Lingkup Penelitian ... 13
BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI 2.1Tinjauan Pustaka ... 14
2.2 Konsep ... 16
2.2.1 Analisis kesalahan ... 16
2.2.2 Kata Depan ... 17
2.2.3 Frasa ... 19
2.3 Landasan Teori ... 20
BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Lokasi Penelitian ... 24
3.2 Data dan Sumber Data ... 24
3.3 Teknik Pengumpulan Data... 24
3.3.1 Studi Lapangan (Field Research) ... 24
3.3.2 Studi Kepustakaan (Library Research) ... 25
BAB IV ANALISIS DALAM MENGGUNAKAN FRASA PREPOSISI 在 中 (ZAI...ZHONG), 在里 (ZAI...LI) DAN 在内 (ZAI...NEI) DALAM KALIMAT BAHASA MANDARIN
4.1 Bentuk Kesalahan ... 28
4.1.1 Frasa preposisi在中zài...zhōng ... 29
4.1.1.1 Kesalahan Penggunaan Frasa Preposisi 在中zài...zhōng Dalam Pengkombinasian Dengan Kata Ataupun Frasa Pada Kalimat ... 31
4.1.2 Frasa Preposisi 在里zài...lǐ ... 34
4.1.2.1 Kesalahan Penggunaan Frasa Preposisi在里zài...lǐ Dalam Pengkombinasian Dengan Kata Ataupun Frasa Pada Kalimat ... 36
4.1.3 Frasa Preposisi 在内 zài...nèi ... 40
4.1.3.1 Kesalahan Penggunaan Frasa Preposisi在内zài...nèi Dalam Pengkombinasian Dengan Kata Ataupun Frasa Pada Kalimat ... 41
4.1.4 Kesalahan Yang Disebabkan Oleh Pengguguran Kata Yang Penting Pada Kalimat ... 44
4.1.5 Kesalahan Yang Disebabkan Oleh Penggunaan Struktur Yang Tidak Tepat Pada Kalimat ... 47
4.1.6 Persamaan Fungsi Dan Kegunaan Pada Frasa Preposisi在中 zài...zhōng Dan Frasa Preposisi 在里zài...lǐ Dalam Kalimat... 51
4.2 Faktor Penyebab Kesalahan Dalam Menggunakan Frasa Preposisi 在中zài...zhōng,在里zài...lǐ Dan 在内zài...nèi Pada Siswa-siswi Kelas XI IPA 1 SMA W.R. Supratman 2 Medan ... 54
4.2.1 Pengaruh Bahasa Ibu ... 54
4.2.2 Pengaruh Bahasa Sasaran ... 56
4.2.3 Materi Pengajaran ... 57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ... 61
5.2 Saran ... 63
DAFTAR PUSTAKA ... 64
LAMPIRAN I ... 67
LAMPIRAN II ... 68
LAMPIRAN III ... 70
BAB I
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan ... 61
5.2 Saran ... 63
DAFTAR PUSTAKA ... 64
LAMPIRAN I ... 67
LAMPIRAN II ... 68
LAMPIRAN III ... 70
BAB I
1.1 Latar Belakang
Bahasa merupakan alat yang digunakan oleh manusia untuk berkomunikasi dan
melakukan interaksi. Tanpa adanya bahasa, manusia akan sulit untuk melakukan komunikasi dan interaksi satu dengan yang lainnya. Dengan adanya bahasa, maka manusia dapat saling
memahami satu dengan yang lainnya, hal tersebut dikarenakan bahasa merupakan alat yang digunakan oleh manusia untuk mengutarakan maksud dan tujuannya kepada sesamanya, sehingga terjadi kesepemahaman diantara manusia. Kata “bahasa” yang dalam bahasa Inggris
disebut “language” berasal dari bahasa latin yaitu “lingua”, kata “lingua” sendiri berasal dari kata “lingu” yang berarti “lidah”. Dalam kehidupan sehari-hari, manusia tidak dapat terlepas dari
bahasa. Karena begitu pentingnya bahasa dalam kehidupan kita, membuat para ahli bahasa mencoba mendefinisikan apa itu bahasa. Menurut Keraf (1984:1), “Bahasa adalah alat komunikasi anggota masyarakat berupa simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia.”
Keraf juga menyatakan bahwa “Bahasa adalah sistem komunikasi yang mempergunakan simbol-simbol vokal (bunyi ujaran) yang bersifat arbitrer (2005:1).”
Seperti yang kita ketahui, bahasa sebagai salah satu bagian dari budaya, saat ini sudah menjadi sebuah sains dan telah banyak kajian-kajian yang dilakukan oleh para ahli mengenai
bahasa sehingga terjadi perkembangan ilmu pengetahuan yang sangat pesat didalam bahasa. Salah satu bagian yang berkembang pesat dalam bahasa yaitu mengenai tata bahasa. Tata bahasa merupakan salah satu ilmu yang berkembang pesat mengikuti perkembangan zaman. Ilmu tata
(1995:131) menyatakan bahwa, istilah tata bahasa berasal dari bahasa Yunani kuno yang dalam bahasa aslinya disebut dengan grammatiké téchné yang artinya adalah seni menulis.
Seiring dengan perkembangan zaman, ilmu tata bahasa juga berkembang mengikuti perubahan zaman. Perkembangan zaman yang semakin lama semakin modern, membuat
generasi-generasi penerus melanjutkan dan mengembangkan ilmu pengetahuan yang telah ada, termasuk ilmu tata bahasa. Tata bahasa yang pada awalnya diartikan sebagai ilmu yang mempelajari tentang seni menulis, berkembang menjadi lebih luas lagi. Ilmu ini tidak lagi hanya
ilmu yang mempelajari tentang seni menulis saja, akan tetapi meluas menjadi ilmu yang mempelajari kaidah-kaidah yang mengatur penggunaan bahasa. Menurut Keraf (1984:28), “Tata
bahasa adalah suatu himpunan dari patokan-patokan umum berdasarkan struktur bahasa meliputi bidang-bidang tata bunyi (fonologi), tata bentuk (morfologi) dan tata kalimat (sintaksis).” Sedangkan menurut Yongxin dan Budianto dalam bukunya yang berjudul Intisari Tata Bahasa
Mandarin (2005:1) berpendapat bahwa, “Tata bahasa merupakan suatu kaidah pembentukan kalimat dengan kata yang ada. Tanpa adanya tata bahasa, tidak akan muncul bahasa.” Jadi dapat
kita simpulkan bahwa perkembangan zaman membawa perubahan pada ilmu pengetahuan seperti halnya ilmu pengetahuan dalam bidang bahasa.
Sebuah bahasa dibentuk oleh kalimat-kalimat yang kita tuturkan maupun tuliskan, dan kalimat tersebut merupakan susunan dari kata per kata yang dibentuk berdasarkan aturan-aturan
yang ada sehingga dapat dimengerti. Chaer (2007:240) menyatakan bahwa, “Kalimat merupakan susunan kata-kata yang teratur yang berisi pikiran yang lengkap.” Adanya kesinambungan antara
dengan kalimat. Kalimat tidak akan ada tanpa adanya kata. Maka hubungan diantara ketiga unsur ini sangat erat kaitannya.
Dalam sebuah bahasa, kata memiliki fungsi yang sangat signifikan untuk membentuk alat interaksi tersebut. Menurut Bloemfield melalui Chaer (2007:240) mengutarakan bahwa, “Kata
adalah satuan bebas terkecil (a minimal free form)”. Dalam pengertian yang lebih luas, dikutip dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (1997) mendefinisikan bahwa, “Kata adalah elemen terkecil dalam sebuah bahasa yang diucapkan atau dituliskan dan merupakan realisasi kesatuan dan
pikiran yang dapat digunakan dalam berbahasa, konversasi atau bahasa, morfem atau kombinasi beberapa morfem yang dapat diujarkan sebagai bentuk yang bebas, unit bahasa yang dapat
berdiri sendiri dan terdiri dari satu morfem atau beberapa morfem gabungan.” Dalam bahasa Mandarin, Kata sendiri diklasifikasikan menjadi beberapa jenis kata, diantaranya: kata benda, kata bilangan, kata kerja, kata sifat, kata keterangan, kata ganti, kata depan, kata sambung dan
kata bantu (Yongxin dan Budianto: 2005). Beberapa jenis kata tersebut memiliki fungsi dan kegunaannya masing-masing. Kesalahan dalam menggunakan kata tersebut akan membuat
kalimat yang dibentuk menjadi rancu dan kehilangan makna. Dalam bahasa Mandarin, salah satu kata yang sulit dipahami cara penggunaanya adalah kata depan. Menurut Yongxin dan Budianto (2005:39), “Kata depan adalah kata yang diletakkan di depan kata benda, kata ganti atau frasa,
membentuk frasa kata depan, yang bersama-sama menyatakan arah, obyek, waktu, tempat dan
suatu tindakan.” Beberapa kata depan yang sering digunakan dalam bahasa Mandarin yaitu: 在
zài, 从cóng, 自 zì, 朝cháo, 往wǎng, 给 gěi, 把bǎ, 被 bèi, 叫jiào, 让ràng, 跟gēn, 和hé, 同
Kebanyakan para pelajar terutama pelajar asing melakukan kesalahan dalam menggunakan kata depan dikarenakan oleh adanya kesulitan tersendiri terutama dalam
memahami makna dan cara menggunakan kata depan tersebut. Kata depan 在 zài, merupakan salah satu kata depan yang sulit untuk dikuasai para pelajar terutama pelajar asing yang sedang
mempelajari bahasa Mandarin. Kata depan ini memiliki beberapa arti, diantaranya adalah: di, pada, dalam, sedang dan ada. Pada umumnya para pelajar kurang memahami kapan dari
masing-masing pengertian kata tersebut digunakan.
Berikut adalah contoh penggunaan kata depan 在zài:
他 现在 在 学校 上课 Tā xiànzài zài xuéxiào shàngkè
Dia sekarang di sekolah belajar Dia belajar disekolah sekarang.
在 会仪 中 他 提出 意见
Zài huìyì zhōng tā tíchū yìjiàn Dalam rapat dalam dia mengajukan pendapat Dalam rapat dia mengajukan pendapat.
Pada contoh penggunaan kata depan 在zài diatas, pengertian kata 在zài pada kalimat pertama adalah “di”, sementara pengertian kata 在zài pada kalimat kedua adalah “dalam”. Pada umumnya para pelajar asing merasa kesulitan dalam menguasai kata depan tersebut dikarenakan makna dari kata depan tersebut lebih dari satu. Sehingga ketika para pelajar asing diminta untuk
Kurangnya penguasaan pada makna kata merupakan salah satu rintangan besar yang dihadapi oleh para pelajar dalam mempelajari bahasa asing.
Kata depan 在 zài tidak selalu berdiri sendiri, ada beberapa jenis kata yang dapat mengikuti kata depan tersebut, misalnya seperti kata lokatif 中zhōng, 里lǐ dan 内nèi. Ketiga kata yang mengikuti kata depan 在 zài tersebut memiliki makna yang sama, akan tetapi penggunaannya berbeda sesuai dengan ketentuan yang ada. Oleh sebab itu, diperlukan
pemahaman yang baik saat menggunakan kata-kata tersebut. Apabila kata depan 在 zài
ditambahkan dengan ketiga kata loktif tersebut, maka akan membentuk kata depan yang harus
dibubuhi dengan kata ataupun frasa diantara kedua jenis kata tersebut. Kata depan 在zài yang diikuti oleh kata lokatif 中 zhōng, 里 lǐ atau 内 nèi dan diantara kedua jenis kata tersebut dibubuhi dengan kata atau frasa disebut dengan “frasa preposisi” atau “frasa depan”. Menurut
Ramlan (1987:178), “Frasa preposisi adalah frasa yang terdiri dari kata depan sebagai penanda,
diikuti kata atau frasa aksisnya.” Frasa preposisi 在中 zài...zhōng, 在里zài...lǐ dan 在内 zài...nèi memiliki makna yang sama, akan tetapi memiliki perbedaan saat menggunaakan masing-masing dari ketiga kata tersebut. Hal tersebutlah yang sering sekali membuat para pelajar terutama pelajar asing melakukan kesalahan dalam menggunakan ketiga frasa preposisi tersebut.
Frasa preposisi 在中 zài...zhōng, 在里 zài...lǐ dan 在内 zài...nèi
memiliki arti yang sama yaitu: “dalam.../ di dalam...”. Diantara kata在 zài dan kata中/里/内 zhōng/lǐ/nèi selalu dibubuhi kata ataupun frasa yang sesuai dengan fungsi dari masing-masing
ketiga frasa preposisi tersebut, ada ketentuan yang telah ditetapkan, yaitu: 在中zài...zhōng
digunakan untuk menyatakan lokasi, ruang lingkup, proses, tindakan yang sedang terjadi, kondisi
dan keadaan, 在里 zài...lǐ digunakan untuk menyatakan lokasi dan ruang lingkup, sedangkan 在内zài...nèi digunakan untuk menyatakan batas waktu. Maka apabila kalimat yang dibentuk dari ketiga frasa preposisi tersebut digunakan diluar dari ketentuan yang telah
ditetapkan, maka kalimat tersebut akan menjadi salah. Kesalahan inilah yang sering sekali dilakukan oleh pelajar asing terutama pelajar Indonesia yang sedang mempelajari bahasa Mandarin.
Berikut adalah contoh kesalahan dalam mengunakan frasa preposisi 在 中
zài...zhōng, 在里 zài...lǐ dan 在内zài...nèi dalam kalimat bahasa Mandarin:
你 的 要求 正 在 考虑 里
nǐ de yāoqiú zhèng zài kǎolǜ lǐ
kamu kepunyaan permintaan sedang di pertimbangan dalam Permintaan kamu sedang dalam pertimbangan.
Kalimat di atas merupakan contoh kalimat yang salah (), kesalahan yang terjadi terlihat dengan jelas. Sesuai dengan ketentuan dalam menggunakan ketiga frasa preposisi tersebut, frasa
preposisi 在里 zài...lǐ tidaklah tepat apabila digunakan dalam kalimat tersebut, karena kalimat tersebut merupakan kalimat yang menyatakan proses. Pada kalimat tersebut, frasa
你 的 要求 正 在 考虑 中
nǐ de yāoqiú zhèng zài kǎolǜ zhōng
kamu kepunyaan permintaan sedang di pertimbangan dalam Permintaan kamu sedang dalam pertimbangan.
Ketidaktahuan para pelajar akan ketentuan dalam menggunakan ketiga frasa preposisi tersebut adalah hal yang paling utama yang menimbulkan kesalahan dalam membuat kalimat.
Kesalahan yang sama juga terjadi pada contoh kalimat berikut ini.
在 这 几 天 中, 又 传来 了 令 人
Zài zhè jǐ tiān zhōng yòu chuánlái le lìng rén Di ini beberapa hari dalam, kembali tersebar telah membuat orang 振奋 的 消息
zhènfèn de xiāoxī
mengobarkan semangat yang berita
Dalam beberapa hari ini, telah tersebar kembali berita yang membuat orang mengobarkan semangat.
Kesalahan pada contoh kalimat pertama terjadi kembali pada kalimat di atas. Pada
kalimat tersebut, frasa preposisi yang digunakan adalah frasa preposisi在中zài...zhōng. Kalimat tersebut merupakan kalimat yang menyatakan batas waktu. Oleh sebab itu, frasa
在 这 几 天 内, 又 传来 了 令 人
Zài zhè jǐ tiān nèi yòu chuánlái le lìng rén Di ini beberapa hari dalam, kembali tersebar telah membuat orang 振奋 的 消息
zhènfèn de xiāoxī
mengobarkan semangat yang berita
Dalam beberapa hari ini, telah tersebar kembali berita yang membuat orang mengobarkan semangat.
Selain ketidaktahuan para pelajar akan ketentuan dalam menggunakan ketiga frasa preposisi tersebut, arti yang sama diantara ketiga frasa preposisi tersebut juga merupakan salah satu hal yang membingungkan para pelajar. Disamping itu, pengaruh bahasa ibu juga memiliki
dampak yang sangat besar dan merupakan salah satu penyebab para pelajar melakukan kesalahan dalam menggunakan ketiga frasa preposisi tersebut. Oleh sebab itu, penguasaan yang baik akan
fungsi dan kegunaan dari frasa preposisi 在中zài...zhōng, 在里zài...lǐ dan 在 内 zài...nèi merupakan kunci untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam menggunakan ketiga frasa preposisi tersebut.
Dalam bahasa Mandarin, selain ketiga frasa preposisi tersebut, masih ada frasa preposisi
preposisi 在中 zài...zhōng, 在里 zài...lǐ dan 在内 zài...nèi, akan tetapi memiliki perbedaan dalam pengertian. Berdasarkan fungsinya, frasa prposisi 在 上
zài...shàng dan 在下zài...xià dibagi menjadi dua bagian, yaitu: menyatakan lokasi dan menyatakan syarat. Ketika menyatakan lokasi, pengertian在上zài...shàng adalah “di atas” dan 在下zài...xià adalah “di bawah”. Sedangkan ketika menyatakan syarat, frasa preposisi 在上 zài...shàng memiliki pengertian yang sama dengan frasa preposisi 在中
zài...zhōng, 在里zài...lǐ dan 在内zài...nèi, yaitu: “dalam”. Pengertian “dalam” pada frasa preposisi 在上 zài...shàng sendiri adalah untuk menyatakan suatu bidang tertentu.
Berikut ini adalah contoh kalimat dalam menggunakan frasa preposisi 在上
zài...shàng pada saat menyatakan syarat:
在 经济 上, 美国 是 一 个 强盛 的 国家
Zài jīngjì shàng měiguó shì yī ge qiángshèng de guójiā Di ekonomi dalam Amerika merupakan satu buah kuat dan makmur yang negara Dalam bidang ekonomi, Amerika merupakan sebuah negara yang kuat dan makmur.
Pada penelitian ini, penulis membatasi objek penelitiannya hanya pada siswa-siswi kelas
XI IPA 1 SMA W.R. Supratman 2 Medan. Penulis memilih SMA W.R. Supratman 2 Medan dikarenakan sekolah tersebut telah memiliki standar yang baik pada bidang studi bahasa Mandarin. Hal tersebut dibuktikan dengan seringnya siswa-siswi memenangkan kompetisi dalam
bidang bahasa Mandarin, seperti: lomba pidato, lomba mambaca koran bahasa Mandarin dengan fasih, dan lain sebagainnya. Siswa-siswi juga aktif dalam mengikuti kegiatan-kegiatan yang
bahasa Mandarin dan lain sebagainya. Berdasarkan wawancara yang telah dilakukan penulis kepada Kepala Sekolah SMA W.R. Supratman 2 Medan, Bapak Yong King Hung, B.Sc, S.Pd,
MMPd. Sekolah tersebut telah memiliki sistem pengajaran yang baik pada mata pelajaran bahasa Mandarin. Sekolah juga memiliki fasilitas yang memadai untuk mendukung proses belajar-mengajar pada bidang studi tersebut, diantaranya: dengan disediakannya laboratorium bahasa,
layar proyektor untuk pengajaran di dalam kelas, perpustakaan yang memiliki berbagai jenis buku bahasa Mandarin dan lain-lain. Hal tersebut dilakukan demi meningkatkan taraf
kemampuan dan penguasaan yang baik dalam bidang bahasa Mandarin. Disamping itu, berdasarkan Badan Akreditasi Nasional Sekolah/Madrasah (BAN SM), SMA W.R. Supratman 2 Medan telah memperoleh akreditasi A dengan nilai 96,75 dan melampaui perguruan Tionghua
lainnya.
Dalam penelitian ini, penulis juga mewawancarai guru bidang studi bahasa Mandarin
SMA W.R. Supratman 2 Medan, Bapak Supandi Wijaya, B.A. Berdasarkan pernyataanya, sistem pengajaran bahasa Mandarin di SMA W.R. Supratman 2 Medan memiliki standar yang telah disesuaikan dengan standar pengajaran pelajar asing oleh guru-guru di Tiongkok. Pengajaran
bahasa Mandarin di SMA W.R. Supratman 2 Medan memiliki tahapan-tahapan yang pada akhirnya siswa-siswi dapat menguasai bahasa tersebut dengan baik. Berdasarkan silabus atau
rencana pengajaran bahasa Mandarin pada sekolah SMA W.R. Supratman 2 Medan, tahap-tahap pengajaran siswa-siswi dimulai dari pengajaran Hànyǔ Pīnyīn atau pelafalan dalam bahasa Mandarin, pengajaran Shēngdìao atau nada dalam bahasa Mandarin, membuat kalimat sederhana,
dan benar. Pada tahapan-tahapan rencana pengajaran tersebut, banyak dijumpai pengajaran mengenai tata bahasa Mandarin, termasuk pengajaran mengenai frasa preposisi.
SMA W.R. Supratman 2 Medan memiliki siswa-siswi dengan jumlah total 350 orang. Jumlah tersebut dibagi menjadi 8 kelas, yakni: kelas X dibagi menjadi 3 kelas, kelas XI dibagi menjadi 3 kelas dan kelas XII dibagi menjadi 2 kelas. Jumlah siswa-siswa pada tiap-tiap kelas ±
40 orang. Penulis memilih siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA W.R. Supratman 2 Medan
dikarenakan siswa-siswi telah mempelajari frasa preposisi terkhusus frasa preposisi 在中
zài...zhōng, 在里zài...lǐ dan在内zài...nèi. Selain itu, siswa-siswi kelas XI IPA 1 juga memiliki taraf kemampuan yang cukup baik dan merata dalam bidang studi bahasa
Mandarin.
Melihat banyaknya siswa-siswi SMA yang telah mempelajari frasa preposisi dalam
bahasa Mandarin, akan tetapi belum mampu menguasainya dengan baik, terutama pada frasa
preposisi 在中zài...zhōng, 在里zài...lǐ dan 在内zài...nèi, maka diharapkan melalui penelitian ini masalah yang dihadapi dapat dipecahkan dan bermanfaat bagi siswa-siswi yang telah mempelajari bahasa Mandarin, sehingga kesalahan dalam menggunakan frasa
preposisi 在中zài...zhōng, 在里zài...lǐ dan在内zài...nèi dapat dihindari.
1.2 Rumusan Masalah
1. Kesalahan apa saja yang dilakukan siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA W.R. Supratman 2
Medan dalam menggunakan frasa preposisi 在中zài...zhōng,在里zài...lǐ dan 在内zài...nèi dalam kalimat bahasa Mandarin ?
2. Faktor apa saja yang menyebabkan terjadinya kesalahan dalam menggunakan frasa
preposisi 在中 zài...zhōng, 在里 zài...lǐ dan 在内 zài...nèi dalam kalimat bahasa Mandarin pada siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA W.R. Supratman 2 Medan ?
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini antara lain sebagai berikut:
1. Mendeskripsikan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas XI IPA 1
SMA W.R. Supratman 2 Medan dalam menggunakan frasa preposisi 在中
zài...zhōng, 在里 zài...lǐ dan 在内 zài...nèi dalam kalimat bahasa Mandarin.
2. Memaparkan faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan dalam menggunakan frasa
1.4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Teoritis
Diharapkan melalui hasil penelitian ini, para pengajar bahasa Mandarin dapat menerapkan metode pengajaran tata bahasa Mandarin dengan lebih baik dan tepat sasaran
terutama pada frasa preposisi 在中zài...zhōng, 在里zài...lǐ dan 在内zài...nèi. Dengan demikian, para pelajar bahasa Mandarin mampu menguasai frasa preposisi 在中
zài...zhōng, 在里 zài...lǐ dan 在内 zài...nèi baik dalam pengertian maupun penggunaan serta mampu mengaplikasikannya dengan baik dan benar didalam kehidupan sehari-hari.
1.4.2 Manfaat Praktis
Diharapkan melalui penelitian ini, para pembaca dapat menambah wawasan dan
pengetahuan mengenai frasa preposisi 在中zài...zhōng, 在里zài...lǐ dan在内
zài...nèi serta membantu para pembaca apabila ingin melakukan penelitian lebih lanjut.
1.5 Ruang Lingkup Penelitian
Dalam penelitian ini, penulis membatasi ruang lingkup penelitian pada kesalahan
penggunaan frasa preposisi 在中zài...zhōng, 在里zài...lǐ dan 在内zài...nèi
dalam kalimat bahasa Mandarin yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA W.R. Supratman 2 Medan.
TINJAUAN PUSTAKA, KONSEP DAN LANDASAN TEORI
2.1 Tinjauan Pustaka
Berdasarkan penelitian yang telah pernah dilakukan sebelumnya, terdapat beberapa
penelitian yang memiliki kesamaan dan kaitan yang erat dengan frasa preposisi 在中
zài...zhōng, 在里 zài...lǐ dan 在内 zài...nèi. Beberapa penelitian tersebut antara lain sebagai berikut:
盛静文 shèng jìng wén (2012) dalam skripsinya yang berjudul “ X 在Y上/里/中”与 “X 在 Y” 的 比 较 当 议 “X zài Y shàng/lǐ/zhōng” yǔ “X zài Y” de bǐ jiào dāng yì
mengungkapkan bahwa disaat kapan saja kalimat yang dibentuk oleh X dan Y membutuhkan
kata lokatif 上/里/中 shàng/lǐ/zhōng dibelakang kalimat tersebut, dan disaat kapan saja kata lokatif tersebut tidak dibutuhkan. 盛静文shèng jìng wén menyimbolkan “subjek” sebagai huruf “X”, sedangkan “kata penentu” disimbolkan sebagai huruf “Y”. Dalam penelitiannya, ia
menyimpulkan bahwa Y adalah faktor utama yang menentukan apakah struktur kalimat yang
menggunakan kata depan 在zài harus diikuti oleh kata lokatif 上/里/中shàng/lǐ/zhōng ataukah tidak. Ketika Y adalah nama tempat, nama negara ataupun sejenisnya pada umumnya kata depan 在zài tidak boleh diikuti kata lokatif. Ketika Y merupakan sebuah institusi ataupun lokasi, kata depan 在zài boleh diikuti oleh kata lokatif dan boleh tidak. Sedangkan ketika Y menyatakan satu dimensi, dua dimensi dan tiga dimensi serta nama organ tubuh, maka kata depan 在 zài
(X) dapat berupa kata yang sederhana, kelompok kata, juga dapat berupa frasa yang kompleks. Sedangkan kata penentu (Y) dapat berupa kata yang kongkret dan kata yang abstrak, misalnya:
benda mati, benda hidup, nama tempat, waktu, dan lain sebagainya.
杨江 yáng jiāng (2010) dalam skripsinya yang berjudul 方位词“里”“中”“内”的 语义认知分析 fāngwèicí “lǐ” “zhōng” “nèi”de yǔyì rènzhīfēnxī menjelaskan secara terperinci mengenai kata lokatif “里”“中”“内”“lǐ” “zhōng” “nèi”dari segi semantik dan kognisi. Pada skripsinya tersebut ia menjelaskan beberapa persamaan dan perbedaan dalam menggunakan
ketiga kata lokatif tersebut. Ia menyimpulkan bahwa “里”lǐ dan“中”zhōng memiliki lebih banyak persamaan dibandingkan dengan“内”nèi.
刘云红liúyúnhóng (2011) dalam skripsinya yang berjudul “里” “中” “内”隐喻 意 义 的 认 知 语 言 学 考 察 “zhōng” “lǐ ” “nèi” yǐnyù yìyì de rènzhī yǔyánxué kǎochá
mengungkapkan bahwa untuk pengkodean skema dalam “wadah” menghasilkan tiga buah kata
depan yaitu “里” “中” “内” “zhōng” “lǐ ” “nèi”. Berdasarkan penemuan badan infestigasi, menyatakan bahwa cara penggunaan dan makna metafora dari ketiga kata depan
tersebut memiliki persamaan dan perbedaan. Persamaan dan perbedaan tersebut menghasilkan proses pemetaan metafora terhadap skema struktur dan kegunaan ketiga kata depan tersebut.
Beberapa penelitian terdahulu di atas merupakan penelitian yang memiliki kaitan yang
erat dengan frasa preposisi 在中zài...zhōng, 在里zài...lǐ dan 在内zài...nèi.
Melalui penelitian tersebut, diperoleh berbagai penjelasan yang berkaitan erat dengan frasa
memberikan berbagai contoh yang memiliki kaitan langsung dengan frasa preposisi在中
zài...zhōng, 在里zài...lǐ dan 在内zài...nèi serta penjelasannya.
2.2 Konsep
Menurut Singarimbun dan Effendi dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian Survai (1982:17) menyatakan bahwa:
“Konsep adalah generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama. Konsep merupakan suatu kesatuan pengertian tentang suatu hal atau persoalan yang dirumuskan. Dalam merumuskan kita harus dapat menjelaskannya sesuai dengan maksud kita memakainya. Jika kerangka teori digunakan untuk memberikan landasan atau dasar berpijak penelitian yang akan dilakukan, maka “konsep” dimaksudkan untuk menjelaskan makna dan maksud dari teori yang dipakai, untuk menjelaskan kata-kata yang mungkin masih abstrak pengertiannya dalam teori tersebut.”
2.2.1 Analisis Kesalahan
Analisis kesalahan merupakan salah satu teori yang digunakan pada penelitian ini.
Menurut Ellis dalam buku Henry Guntur Tarigan yang berjudul Pengajaran Analisis Berbahasa
(1998:68), “Analisis kesalahan adalah suatu prosedur kerja yang biasa digunakan oleh para
peneliti dan guru bahasa, yang meliputi pengumpulan sampel, mengidentifikasikan kesalahan yang terdapat pada sampel, menjelaskan kesalahan tersebut, mengklasifikasikan kesalahan tersebut berdasarkan penyebabnya, serta mengevaluasi atau meneliti taraf keseriusan kesalahan
itu.” Analisis kesalahan bertujuan untuk menganalisis kesalahan-kesalahan berbahasa yang dilakukan oleh pembelajar bahasa kedua atau bahasa asing. Menurut Sridhar dalam buku Henry
1. Menentukan urutan penyajian butir-butir yang diajarkan dalam kelas dan buku teks, misalnya urutannya dari yang mudah ke yang sukar.
2. Menentukan urutan jenjang relatif penekanan, penjelasan, dan latihan berbagai butir bahan yang diajarkan.
3. Merencanakan latihan dan pengajaran remedial.
4. Memilih butir-butir bagi pengujian kemahiran siswa.
Ia juga mengungkapkan bahwa menganalisis kesalahan berbahasa yang dibuat oleh siswa jelas memberikan manfaat tertentu karena pemahaman kesalahan itu merupakan umpan balik yang
sangat berharga dalam pengevaluasian dan perencanaan penyesuaian materi dan strategi
pengajaraan di kelas.
2.2.2 Kata Depan
Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Kata depan merupakan salah satu bagian dari
jenis kata yang sering dijumpai dalam sebuah kalimat. Menurut Chaer dalam bukunya yang berjudul Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia (2006:122), menyatakan bahwa “Kata depan adalah kata-kata yang digunakan di muka kata benda untuk merangkaikan kata benda itu dengan
bagian kalimat lain.” Ia juga mengungkapkan bahwa apabila dilihat dari fungsinya, kata depan
dibedakan menjadi Sembilan jenis, yang menyatakan:
1. Tempat berada, yaitu: di, pada, dalam, atas dan antara.
2. Arah asal, yaitu: dari.
3. Arah tujuan, yaitu: ke, kepada, akan dan terhadap.
5. Alat, yaitu: dengan dan berkat. 6. Perbandingan, yaitu: daripada.
7. Hal atau masalah, yaitu: tentang dan mengenai. 8. Akibat, yaitu: hingga dan sampai.
9. Tujuan, yaitu: untuk, buat, guna dan bagi.
Sama seperti pendapat Chaer, Yongxin dan Budianto (2005:39), juga berpendapat bahwa
“Kata depan adalah kata yang diletakkan di depan kata benda, kata ganti atau frasa, membentuk frasa kata depan, yang bersama-sama menyatakan arah, obyek, waktu, tempat dan suatu tindakan.” Dalam bahasa Mandarin, kata depan sangat berperan penting dalam membentuk frasa
preposisi. Seperti halnya frasa preposisi在中zài...zhōng, 在里zài...lǐ dan 在 内zài...nèi, ketiga frasa preposisi ini dibentuk oleh kata depan 在zài yang diikuti oleh kata lokatif dibelakangnya. Kata depan 在 zài merupakan unsur utama pembentuk frasa preposisi tersebut, tanpa adanya kata depan 在 zài, maka frasa preposisi tersebut tidak akan terbentuk. Pada frasa preposisi tersebut, kata depan在zài sendiri digolongkan kedalam jenis yang pertama.
2.2.3 Frasa
Menurut Ramlan dalam bukunya yang berjudul Ilmu Bahasa Indonesia: Sintaksis
(1987:151), “Frasa adalah satuan gramatik yang terdiri dari dua kata atau lebih yang tidak
melebihi batas unsur klausa.”
nominal, frasa numerella dan frasa adverbial, sedangkan frasa yang tidak memiliki persamaan distribusi dengan kategori kata disebut dengan frasa preposisi.
Dalam penelitian ini, penulis hanya mengangkat frasa preposisi sebagai objek yang diteliti. Menurut Ramlan (1987:178), “Frasa preposisi atau frasa depan adalah frasa yang terdiri dari kata depan sebagai penanda, diikuti oleh kata atau frasa aksisnya.” Dalam bahasa Mandarin,
kata 在中zài...zhōng, 在里zài...lǐ dan 在内zài...nèi digolongkan kedalam frasa preposisi. Tanda titik-titik (...) yang berada diantara kata depan 在zài dan kata lokatif 中/ 里/内/zhōng/lǐ/nèi merupakan simbol pengganti kata ataupun frasa pada frasa preposisi tersebut. Frasa preposisi 在中 zài...zhōng, 在里 zài...lǐ dan 在内 zài...nèi
sendiri berfungsi untuk menyatakan lokasi, proses, tindakan yang sedang terjadi, kondisi, keadaan, ruang lingkup dan batas waktu.
2.3 Landasan Teori
Dalam penelitian yang berjudul “Analisis Kesalahan Dalam Menggunaan Frasa preposisi 在中 zài...zhōng, 在里 zài...lǐ dan 在内 zài...nèi Dalam Kalimat Bahasa Mandarin” ini, penulis berupaya untuk memaparkan kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh para pelajar. Pada umumnya, kesalahan tersebut diakibatkan oleh kurangnya pemahaman para
pelajar dalam menggunakan frasa preposisi tersebut. Frasa preposisi sering sekali dijumpai dan mempunyai peranan penting didalam sebuah kalimat. Kesalahan dalam menggunakan kata
Pendekatan tata bahasa sangat erat kaitannya dengan ilmu sintaksis. Menurut Moeliono (2000:26), sintaksis adalah cabang ilmu tata bahasa yang mempelajari tentang hubungan antara
kata dengan kata atau dengan satuan yang lebih besar (frase, klausa, kalimat) dalam bahasa. Maka pada penelitian ini, pendekatan tata bahasa dibutuhkan untuk menganalisis hubungan antara kata dengan kata, ataupun yang lebih besar seperti halnya kalimat. Tidak hanya
pendekatan tata bahasa, penelitian ini juga membutuhkan teori analisis kesalahan (error analysis) sebagai alat untuk menganalisis masalah. Teori analisis kesalahan digunakan untuk menganalisis
kesalahan yang dilakukan responden dalam menjawab kuesioner. Menurut Parera (1997:98), “Analisis kesalahan berbahasa merupakan satu tindakan dan studi secara formal dan sistematis untuk mengidentifikasikan kesulitan-kesulitan, hambatan-hambatan dan kendala-kendala dalam
proses pembelajaran bahasa bagi mereka yang berlatar belakang kebahasaan.” Dengan analisis ini, dapat diungkapkan kesalahan berbahasa yang dibuat oleh pembelajar bahasa, yaitu latar
belakang, sebab dan ragam kesalahan. Menurut Corder (1974) dalam jurnal Indihadi yang berjudul Pembinaan Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Kedua (2012:2-3), menyatakan bahwa analisis kesalahan dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu: lapses, error dan mistake.
1. Lapses adalah kesalahan berbahasa akibat penutur beralih cara untuk menyatakan sesuatu sebelum seluruh tuturan (kalimat) selesai dinyatakan selengkapnya.
2. Error adalah kesalahan berbahasa akibat penutur melanggar kaidah atau aturan tata bahasa (breaches of code).
3. Mistake adalah kesalahan berbahasa akibat penutur tidak tepat dalam memilih kata atau
ungkapan untuk suatu situasi tertentu.
dalam berbahasa yang dilakukan para pembelajar bahasa asing menurut Brown (1980:172-181) dikutip dari Herniwati (2001:18) dan Jack Richard (dikutip dari Parera, 1997:138-139) yaitu:
1. Transfer Interlingual
Kesalahan karena transfer interlingual disebabkan karena pengaruh atau penggunaan
unsur atau kaidah bahasa ibu pada bahasa target. Pengaruh bahasa ibu pada bahasa target yang sedang dipelajari merupakan hal yang sering terjadi pada tahap permulaan pembelajaran bahasa target atau bahasa kedua.
2. Transfer Intralingual
Kesalahan yang disebabkan oleh transfer intralingual adalah kesalahan yang terjadi dalam bahasa target itu sendiri (bukan pengaruh dari bahasa lain). Kesalahan seperti ini biasanya berupa:
a. Generalisasi berlebih
Generalisasi berlebih meliputi fakta dan kebiasaan dari pemelajar bahasa membentuk bentuk- bentuk yang sama yang ia ketahui dalam bahasa yang sedang dipelajarinya. Pemelajar bahasa menyamaratakan semua kaidah dalam bahasa tersebut.
b. Ketidaktahuan akan batas-batas aturan suatu bahasa
Merupakan penerapan suatu aturan bahasa ke bagian lain yang tidak menggunakan
ketidaktahuan, sedangkan yang pertama disebabkan perasaan serba tahu menempatkan sesuatu.
c. Penerapan kaidah secara tidak lengkap
Jika suatu saat pemelajar menerapkan kaidah secara berlebihan, pada saat yang lain
pembelajar cenderung tidak lengkap menerapkan kaidah. Hal ini mungkin disebabkan sikap menghindarkan beban linguistik yang terlalu besar.
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam setiap penelitian, metode penelitian merupakan bagian yang tidak dapat ditinggalkan ataupun dihilangkan, karena metode penelitian adalah alat yang digunakan untuk
mendapatkan data yang akurat dan mengembangkannya melalui proses yang telah ditentukan. Menurut Sugiyono (2009:3), “Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu.” Dalam pengertian yang luas, Sugiyono (2009:6) menjelaskan bahwa “Metode penelitian adalah cara-cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu
sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.” Oleh sebab itu, dalam penelitian yang berjudul “Analisis kesalahan Dalam
ketidaktahuan, sedangkan yang pertama disebabkan perasaan serba tahu menempatkan sesuatu.
c. Penerapan kaidah secara tidak lengkap
Jika suatu saat pemelajar menerapkan kaidah secara berlebihan, pada saat yang lain
pembelajar cenderung tidak lengkap menerapkan kaidah. Hal ini mungkin disebabkan sikap menghindarkan beban linguistik yang terlalu besar.
BAB III
METODE PENELITIAN
Dalam setiap penelitian, metode penelitian merupakan bagian yang tidak dapat ditinggalkan ataupun dihilangkan, karena metode penelitian adalah alat yang digunakan untuk
mendapatkan data yang akurat dan mengembangkannya melalui proses yang telah ditentukan. Menurut Sugiyono (2009:3), “Metode penelitian adalah cara ilmiah untuk mendapatkan data
dengan tujuan dan kegunaan tertentu.” Dalam pengertian yang luas, Sugiyono (2009:6) menjelaskan bahwa “Metode penelitian adalah cara-cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid, dengan tujuan dapat ditemukan, dikembangkan dan dibuktikan, suatu pengetahuan tertentu
sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami, memecahkan, dan mengantisipasi masalah.” Oleh sebab itu, dalam penelitian yang berjudul “Analisis kesalahan Dalam
zài...nèi Dalam Kalimat Bahasa Mandarin” ini, penulis menggunakan metode deskriptif kualitatif. Menurut Erlina dalam bukunya yang berjudul Metode Penelitian (2011:20),
“Penelitian deskriptif adalah penelitian terhadap fenomena atau populasi tertentu yang diperoleh peneliti dari sumber berupa individu, organisasional, industri atau perspektif lain.” Penelitian deskriptif ini, membantu peneliti untuk menjelaskan subjek yang diteliti. Penelitian ini bertujuan
untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fakta dan karakteristik mengenai populasi atau bidang tertentu secara sistematik dan akurat. Sedangkan metode kualitatif sebagai prosedur
penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati (Moleong, 2006:4).
3.1 Lokasi Penelitian
Lokasi yang dipilih oleh penulis dalam melakukan penelitian adalah SMA Wage Rudolf Supratman 2 yang beralamatkan di Jalan Brigjen Zein Hamid No. 33 Medan.
3.2 Data dan Sumber Data
Dalam penelitian ini, data primer diperoleh dari: pertama, hasil kuesioner berupa
pertanyaan-pertanyaan mengenai frasa preposisi 在中zài...zhōng, 在里zài...lǐ dan 在内zài...nèi yang telah dijawab oleh siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA W.R. Supratman 2 Medan. Kedua, wawancara terhadap lima responden dan satu informan sebagai perwakilan secara keseluruhan. Sedangkan data skunder diperoleh dari beberapa buku, jurnal dan situs di
internet yang berkaitan dengan penelitian ini.
Dalam penelitian ini, adapun metode yang digunakan penulis untuk mengumpulkan data antara lain sebagai berikut:
3.3.1 Teknik Wawancara
Setelah responden selesai mengerjakan soal-soal yang terdapat pada kuesioner, penulis melakukan wawancara terbuka kepada lima responden. Dalam wawancara tersebut, penulis
mewawancarai responden dengan memberikan beberapa pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya untuk memperoleh beberapa data yang akan digunakan untuk mengetahui faktor-faktor penyebab kesalahan yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA W.R.
Supratman 2 Medan. Diwaktu yang berlainan, penulis juga mewawancarai seorang infoman demi memperoleh data mengenai sistem pengajaran dan kendala yang dihadapi dalam proses
belajar-mengajar pada bidang studi bahasa Mandarin.
3.3.2 Studi Lapangan (Field Research)
Studi lapangan dilakukan penulis untuk mengumpulkan data primer serta mendata jumlah keseluruhan siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA W.R. Supratman 2 Medan. Setelah mengetahui
jumlah keseluruhan siswa-siswi, penulis akan menggunakan rumus Slovin dalam menghitung sampel.
n = number of sampel (jumlah sampel)
e = error tolerance (toleransi terjadi kesalahan maupun kegagalan; taraf signifikansi, pada lazimnya diperbolehkan 0.05)
^2 = pangkat dua
Populasi siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA W.R. Supratman 2 Medan sebanyak 40 orang, dan taraf signifikansinya adalah 0.05, maka besarnya sampel menurut Slovin ini akan menjadi:
n = N/(1+Ne^2)
n = 40/(1+40 × 0.05 × 0.05)
n = 36 sampel
3.3.3 Studi Kepustakaan (Library Research)
Studi Kepustakaan dilakukan untuk mengumpulkan data-data yang relevan dan sesuai
dengan penelitian. Studi kepustakaan ini bertujuan untuk mengumpulkan informasi yang akurat
dalam penelitian. Data-data yang dikumpulkan diperoleh dari beberapa buku seperti: 对外汉语 教学语法释疑 201 例 Duìwài Hànyǔ Jiàoxué Yǔfǎ Shìyí 201 Lì, 使用现代汉语 Shǐyòng Xiàndài Hànyǔ, 外国人使用汉语语法 Wài Guó Rén Shǐyòng Hànyǔ Yǔfǎ dan berbagai buku mengenai tata bahasa Mandarin. Data juga diperoleh dari jurnal internet.
Adapun teknik yang digunakan oleh penulis dalam menganalisis data yang telah dijawab oleh responden dan dikumpulkan sebelumnya adalah sebagai berikut:
1. Penulis memeriksa jawaban dari pertanyaan yang ada pada angket yang telah dijawab oleh siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA W.R. Supratman 2 Medan.
2. Penulis melihat jenis dan letak kesalahan yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas XI IPA 1
SMA W.R. Supratman 2 Medan dalam menggunakan frasa preposisi 在中
zài...zhōng, 在里zài...lǐ dan 在内zài...nèi dalam kalimat bahasa Mandarin. 3. Penulis mengurutkan kesalahan berdasarkan frekuensi atau tingkat keseringannya dalam
menggunakan frasa preposisi 在中 zai...zhong, 在里 zài...lǐ dan 在内
zài...nèi dengan teori analisis kesalahan oleh Henry Guntur Tarigan.
4. Penulis akan menganalisis faktor yang menyebabkan terjadinya kesalahan yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA W.R. Supratman 2 Medan dalam
menggunakan frasa preposisi 在中zài...zhōng, 在里zài...lǐ dan 在内
zài...nèi dalam kalimat bahasa Mandarin berdasarkan hasil wawancara.
5. Penulis menyimpulkan jenis dan faktor kesalahan apa saja yang dilakukan oleh
siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA W.R. Supratman 2 Medan dalam menggunakan frasa
BAB IV
ANALISIS KESALAHAN DALAM MENGGUNAKAN FRASA PREPOSISI 在中 (ZAI……ZHONG)、在里(ZAI……LI)DAN 在内(ZAI……NEI)DALAM
KALIMAT BAHASA MANDARIN
Pada bab empat ini, penulis mendeskripsikan hasil penelitian berupa analisis kesalahan
dalam menggunakan frasa preposisi在中 zài...zhōng,在里 zài...lǐ dan 在内
zài...nèi dalam kalimat bahasa Mandarin yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA W.R. Supratman 2 Medan. Penulis akan memaparkan hasil penelitian berdasarkan jenis dan
faktor kesalahan dalam menggunakan frasa preposisi在中zài...zhōng,在里zài...lǐ
dan 在内 zài...nèi dalam kalimat bahasa Mandarin yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA W.R. Supratman 2 Medan. Penulis juga akan memaparkan letak kesalahan serta memberikan contoh kalimat yang benar.
4.1 Bentuk Kesalahan
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan oleh penulis, terdapat beberapa jenis kesalahan yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA W.R. Supratman 2 Medan
dalam menggunakan frasa preposisi在中 zài...zhōng,在里 zài...lǐ dan 在内
dilakukan oleh siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA W.R. Supratman 2 Medan dalam menggunakan ketiga frasa preposisi tersebut.
4.1.1 Frasa Preposisi 在中zài...zhōng
Frasa preposisi 在中 zài...zhōng merupakan gabungan dari dua jenis kata yang berbeda yang membentuk sebuah frasa preposisi dalam bahasa Mandarin. Frasa preposisi 在 中zài...zhōng terdiri dari kata depan 在zài dan diikuti oleh kata lokatif 中zhōng dan diantara kedua jenis kata tersebut harus dibubuhi dengan kata ataupun frasa yang sesuai dengan fungsi
frasa preposisi tersebut. Dalam menggunakan frasa preposisi 在中 zài...zhōng, terdapat beberapa ketentuan yang telah ditetapkan. Apabila frasa preposisi tersebut digunakan diluar dari ketentuan yang telah ditetapkan, maka kalimat yang dibentuk akan menjadi salah. Beberapa
ketentuan dalam menggunakan frasa preposisi 在中 zài......zhōng antara lain adalah frasa prposisi ini hanya dapat membentuk kalimat menyatakan lokasi, ruang lingkup, proses, tindakan yang sedang terjadi, kondisi dan keadaan.
Berikut adalah contoh dalam menggunakan frasa preposisi 在中zài...zhōng dalam kalimat bahasa Mandarin.
他 在 教书 工作 中 的 成绩 是 Tā zài jiāoshū gōngzuò zhōng de chéngjì shì
Dia di mengajar pekerjaan dalam (kepunyaan) prestasi adalah 有目共睹 的
yǒumùgōngdū de
jelas (kepunyaan)
Contoh kalimat di atas menunjukkan bahwa kalimat tersebut menyatakan suatu keadaan, yaitu keadaan pada saat bekerja. Keadaan subjek dalam pekerjaan mengajar adalah sangat baik,
sehingga ia memperoleh prestasi yang jelas. Maka pada kalimat di atas, frasa preposisi yang
tepat untuk digunakan adalah frasa preposisi 在中 zài...zhōng. Berikut adalah contoh kalimat lainnya yang menggunakan frasa preposisi 在中zài...zhōng.
在 我 的 朋友 中, 他 最 聪明
Zài wǒ de péngyǒu zhōng, tā zuì cōngmíng
Di saya (kepunyaan) teman-teman dalam dia paling pintar Dalam teman-teman saya, dia paling pintar
Contoh kalimat di atas menunjukkan bahwa kalimat tersebut menyatakan ruang lingkup.
Hal tersebut dapat dilihat pada frasa我 的 朋友wǒ de péngyǒu yang dikombinasikan dengan frasa preposisi 在中zài...zhōng. Frasa 我 的 朋友wǒ de péngyǒu berarti “teman-teman saya”. Pada kalimat tersebut, ruang lingkup yang dimaksudkanterdapat pada kata “teman-teman saya”. Subjek kedua (dia) adalah yang paling pintar hanya dalam ruang lingkup subjek pertama
(teman-teman saya). Maka berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan, frasa preposisi在 中zài...zhōng merupakan salah satu frasa preposisi yang dapat digunakan untuk membentuk kalimat tersebut. Selain frasa preposisi在中zài...zhōng, frasa preposisi在里zài...lǐ
juga dapat digunakan untuk membentuk kalimat tersebut.
Pada umumnya, ketika menggunakan frasa preposisi 在中 zài...zhōng dalam membentuk sebuah kalimat, di antara frasa preposisi 在中zài...zhōng biasanya dibubuhi dengan kata kerja, kata benda, kata sifat ataupun frasa.
Subjek + Frasa preposisi在中zài...zhōng + Predikat/ Frasa preposisi在中zài...zhōng + Subjek + Predikat
4.1.1.1Kesalahan Penggunaan Frasa Preposisi 在中zài...zhōngdalam Pengkombinasian dengan Kata ataupun Frasa pada Kalimat.
Dalam bahasa Mandarin, terdapat lebih dari satu kata “dalam/ didalam”. Ketika
menggunakan kata-kata tersebut terdapat beberapa ketentuan yang telah ditetapkan. Frasa
preposisi 在中zài...zhōng merupakan salah satu jenis kata “dalam/ didalam” pada bahasa Mandarin. Dalam menggunakan frasa preposisi 在中 zài...zhōng, tidak semua kata ataupun kalimat yang membutuhkan kata “dalam/ didalam” dapat dikombinasikan dengan frasa preposisi tersebut. Hal itu disebabkan adanya frasa preposisi lain yang sama seperti frasa
preposisi 在中zài...zhōng yang juga memiliki arti yang sama. Maka dalam menggunakan frasa preposisi ini terdapat ketentuan yang telah ditetapakan yang membedakan penggunaannya
dengan frasa preposisi yang lainnya. Beberapa ketentuan dalam menggunakan frasa preposisi 在 中 zài...zhōng yaitu frasa preposisi ini digunakan untuk membentuk kalimat yang menyatakan lokasi, ruang lingkup, proses, tindakan yang sedang terjadi, kondisi dan keadaan.
Berikut adalah kesalahan yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA W.R.
Supratman 2 Medan dalam menjawab soal yang terdapat pada kuesioner. Data 1:
我们
在
很 短 的 时间
中
, 必须 完成 Wǒmen zài hěn duǎn de shíjiān zhōng,bìxū wánchéngwǒmen de lùnwén () kami (kepunyaan) skripsi
Dalam (kurun) waktu yang sangat singkat, kami harus menyelesaikan skripsi kami.
Pada kalimat di atas, kesalahan yang dilakukan siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA W.R.
Supratman 2 Medan terdapat pada frasa preposisi在中zài...zhōng yang dikombinasikan dengan frasa 很短的时间 hěn duǎn de shíjiān. Frasa很短的时间 hěn duǎn de shíjiān berarti “waktu yang sangat singkat”. Pada kalimat di atas, frasa 很短的时间 hěn duǎn de shíjiān
menyatakan “batas waktu”. Berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan, frasa preposisi 在 中 zài...zhōng tidak dapat dikombinasikan dengan kalimat yang menyatakan batas waktu. Kalimat di atas merupakan kalimat yang menyatakan batas waktu, maka frasa preposisi yang
seharusnya digunakan untuk membentuk kalimat tersebut adalah frasa preposisi 在内
zài...nèi. Berikut adalah kalimat yang seharusnya:
我们
在
很 短 的 时间
内
, 必须 完成 Wǒmen zài hěn duǎn de shíjiān nèi, bìxū wánchéngKami di sangat singkat (kepunyaan) waktu dalam harus menyelesaikan 我们 的 论文
wǒmen de lùnwén () kami kepunyaan skripsi
Dalam (kurun) waktu yang sangat singkat, kami harus menyelesaikan skripsi kami.
Data 2:
计算机 出来 的 那 些 数据 已经 都 存储 Jìsuànjī chūlái de nà xiē shùjù yǐjīng dōu cúnchǔ
在
计算 机 中 了
zài jìsuànjī zhōng le () di komputer dalam sudah
Beberapa data yang keluar dari komputer sudah disimpan di dalam komputer.
Pada kalimat di atas, kesalahan yang dilakukan siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA W.R.
Supratman 2 Medan terdapat pada frasa preposisi在中zài...zhōng yang dikombinasikan dengan kata 计算 机 jìsuànjī. 计算 机jìsuànjīmerupakan kata benda yang berarti “komputer”. Kalimat di atas merupakan kalimat yang menyatakan “lokasi” yang berada pada计算机 jìsuànjī. Berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan, frasa preposisi 在中 zài...zhōng dapat digunakan untuk membentuk kalimat yang menyatakan “lokasi”. Akan tetapi, frasa preposisi 在 中 zài...zhōng tidaklah tepat apabila digunakan pada kalimat di atas. Hal tersebut dikarenakan frasa preposisi 在中 zài...zhōng memiliki arti yang sedikit berbeda apabila membentuk kalimat yang menyatakan “lokasi”. Ketika kalimat yang dibentuk oleh frasa
preposisi在中zài...zhōng menyatakan “lokasi”, maka arti “dalam/ di dalam” hanya dapat digunakan pada benda yang abstrak ataupun benda yang tidak dapat dilihat, hanya dapat dipikirkan ataupun dirasakan, misalnya “dalam hati”, “dalam otak” dan lain sebagainya. Diluar
dari pada itu, frasa preposisi 在中zài...zhōng memiliki arti “di tengah”. Pada kalimat di atas, kata yang dikombinasikan dengan frasa preposisi 在中zài...zhōng merupakan kata benda yang “nyata”, bukanlah “abstrak”. Oleh sebab itu, frasa preposisi 在中tidak dapat digunakan untuk membentuk kalimat di atas. Maka frasa preposisi yang seharusnya digunakan
计算机 出来 的 那 些 数据 已经 都 存储 Jìsuànjī chūlái de nà xiē shùjù yǐjīng dōu cúnchǔ
Komputer keluar kepunyaan itu bebrapa data sudah semua simpan
在
计算 机 里 了
zài jìsuànjī lǐ le () di komputer dalam sudah
Beberapa data yang keluar dari komputer sudah disimpan di dalam komputer.
4.1.2 Frasa Preposisi 在里zài...lǐ
Frasa preposisi 在里zài...lǐmerupakan gabungan dari kata depan 在zài dan kata lokatif 里lǐ. Frasa preposisi 在里zài...lǐ memiliki arti yang sama dengan frasa preposisi 在中zài...zhōng, yaitu “dalam/ di dalam”. Dalam menggunakan frasa preposisi 在里
zài...lǐterdapat ketentuan yang membatasi penggunaan frasa preposisi tersebut dalam kalimat.
Ketentuan yang membatasi penggunaan frasa preposisi 在里zài...lǐ yaitu frasa preposisi tersebut hanya dapat digunakan pada kalimat yang menyatakan lokasi dan ruang lingkup. Apabila frasa preposisi tersebut digunakan diluar dari ketentuan yang telah ditetapkan, maka kalimat yang dibentuk akan menjadi salah.
Berikut adalah contoh dalam menggunakan frasa preposisi 在里zài...lǐpada kalimat: 她 在 房间 里 睡觉
Tā zài fángjiān lǐ shuìjiào
Pada contoh kalimat di atas, frasa preposisi 在里zài...lǐ dikombinasikan dengan kata 房间 fángjiān. Kata房间 fángjiānmerupakan kata benda yang berarti “kamar”. Kata 房间
fángjiān pada kalimat di atas menyatakan “lokasi”, yaitu lokasi tidur. Maka frasa preposisi 在 里zài...lǐ merupakan frasa preposisi yang tepat untuk digunakan pada kalimat tersebut. Selain digunakan untuk membentuk kalimat yang menyatakan lokasi, frasa preposisi 在里
zài...lǐjuga dapat digunakan untuk membentuk kalimat yang menyatakan “ruang lingkup”.
Berikut adalah contoh dalam menggunakan frasa preposisi 在里 zài...lǐ dalam kalimat yang menyatakan ruang lingkup:
这 也 说明 咱们 在 群众 里, 还是 有
Zhè yě shuōmíng zánmen zài qúnzhòng lǐ, háishì yǒu
Ini juga menjelaskan kita di masyarakat dalam masih memiliki
一定 影响 和 号召力 的 yīdìng yǐngxiǎng hé hàozhàolì de
tertentu pengaruh dan daya tarik (kepunyaan)
Ini juga menjelaskan bahwa dalam masyarakat, kita masih memiliki pengaruh dan daya tarik tertentu.
Pada umumnya, ketika menggunakan frasa preposisi 在 里 zài...lǐ dalam membentuk kalimat, di antara frasa preposisi 在里 zài...lǐ dibubuhi dengan kata benda, kata bilangan ataupun frasa.
Berikut adalah struktur kalimat dalam menggunakan frasa preposisi在里zài...lǐ: Subjek + Frasa preposisi在里zài...lǐ+ Predikat/
Frasa preposisi在里zài...lǐ+ Subjek + Predikat
4.1.2.1 Kesalahan Penggunaan Frasa Preposisi在里zài...lǐ dalam Pengkombinasian dengan Kata ataupun Frasa pada Kalimat.
Sama seperti frasa preposisi 在中 zài...zhōng, frasa preposisi 在里 zài...lǐ
juga merupakan salah satu frasa preposisi yang memiliki pengertian “dalam/ di dalam”. Dalam
membentuk kalimat, frasa preposisi 在里zài...lǐ memiliki ketentuan sehingga hanya dapat digunakan berdasarkan ketentuan tersebut. Berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan, frasa
preposisi在里zài...lǐ digunakan untuk membentuk kalimat yang menyatakan lokasi dan ruang lingkup. Dalam menggunakan frasa preposisi在里zài...lǐ sering terjadi kesalahan yang disebabkan oleh penggunaan diluar batas fungsi frasa preposisi tersebut pada kalimat.
Berikut adalah kesalahan yang dilakukan oleh siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA W.R.
Supratman 2 Medan dalam menjawab soal yang terdapat pada kuesioner.
Data 3:
你 的 要求 正 在 考虑 里, 有 了
Nǐ de yāoqiú zhèng zài kǎolǜ lǐ, yǒu le
结果 我 马上 告诉 你
jiéguǒ wǒ mǎshàng gàosù nǐ () hasil saya segera memberitahukan kamu
Permintaanmu sedang dalam pertimbangan, setelah ada hasil saya segera memberitahukanmu。 Pada kalimat di atas, kesalahan yang dilakukan siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA W.R.
Supratman 2 Medan terdapat pada frasa preposisi 在里 zài...lǐ yang dikombinasikan dengan kata 考虑 kǎolǜ. 考虑 kǎolǜ merupakan kata benda yang berarti “pertimbangan”. Kata 考虑 kǎolǜ pada kalimat di atas merupakan kata yang menyatakan suatu “tindakan yang sedang terjadi” ataupun sedang dalam “proses”. Berdasarkan ketentuan dalam menggunakan frasa
preposisi 在里 zài...lǐ, frasa preposisi tersebut tidaklah tepat apabila digunakan untuk membentuk kalimat di atas. Maka frasa preposisi yang seharusnya digunakan untuk membentuk
kalimat di atas adalah frasa preposisi 在中zài...zhōng. Berikut adalah kalimat yang seharusnya:
你 的 要求 正 在 考虑 中, 有 了
Nǐ de yāoqiú zhèng zài kǎolǜ zhōng, yǒu le
Kamu kepunyaan permintaan sedang di pertimbangan dalam ada setelah 结果 我 马上 告诉 你
jiéguǒ wǒ mǎshàng gàosù nǐ () hasil saya segera memberitahukan kamu
Permintaanmu sedang dalam pertimbangan, setelah ada hasil saya segera memberitahukanmu.
Data 4:
青年 人 就是 要 在 艰苦 里 奋斗, 在 奋斗 Qīngnián rén jiùshì yào zài jiānkǔ lǐ fèndòu, zài fèndòu
里 创业, 在 创业 里 成功
lǐ Chuàngyè, zài chuàngyè lǐ chénggōng () dalam memulai usaha baru di memulai usaha baru dalam berhasil
Orang muda justru harus berjuang dalam kesusahan, dalam perjuangan memulai usaha baru, dalam memulai usaha baru berhasil.
Pada kalimat di atas, kesalahan yang dilakukan siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA W.R.
Supratman 2 Medan terdapat pada frasa preposisi 在里 zài...lǐ yang dikombinasikan diengan kata 艰苦jiānkǔ, 奋斗fèndòu dan 创业chuàngyè. 艰苦jiānkǔ merupakan kata benda yang berarti “kesusahan”, 奋斗fèndòu merupakan kata benda yang berarti “perjuangan”, dan 创 业chuàngyè merupakan kata kerja yang berarti “memulai usaha baru”. Berdasarkan kalimat di atas, kata 艰苦 jiānkǔ menyatakan “kondisi”, yaitu kondisi yang susah, kata 奋斗 fèndòu
menyatakan “proses”, yaitu proses berjuang, dan kata 创业 chuàngyè menyatakan “tindakan yang sedang terjadi”, yaitu memulai usaha baru. Maka frasa preposisi 在里zài...lǐtidaklah tepat apabila digunakan pada kalimat tersebut. Frasa preposisi yang tepat yang seharusnya
digunakan pada kalimat tersebut adalah frasa preposisi 在中zài...zhōng. Berikut adalah kalimat yang seharusnya:
青年 人 就是 要 在 艰苦 中 奋斗, 在 奋斗 Qīngnián rén jiùshì yào zài jiānkǔ zhōng fèndòu, zài fèndòu
Muda orang justru harus di kesusahan dalam berjuang di perjuangan 中 创业, 在 创业 中 成功
zhōng Chuàngyè, zài chuàngyè zhōng chénggōng () dalam memulai usaha baru di memulai usaha baru dalam berhasil
Data 5:
在 一 年 的 时间 里, 他 成功 了 制造
Zài yī nián de shíjiān lǐ, tā chénggōng le zhìzào
Di satu tahun kepunyaan waktu dalam, dia berhasil telah menciptakan 一 个 精密 的 机器人
yī ge jīngmì de jīqìrén () satu buah canggih (kepunyaan) robot
Dalam waktu satu tahun, dia telah berhasil menciptakan sebuah robot canggih.
Pada kalimat di atas, kesalahan yang dilakukan siswa-siswi kelas XI IPA 1 SMA W.R.
Supratman 2 Medan terdapat pada frasa preposisi 在里 zài...lǐ yang dikombinasikan dengan frasa 一年的时间 yī nián de shíjiān. 一年的时间 yī nián de shíjiān merupakan frasa yang berarti “waktu satu tahun”. Frasa 一年的时间 yī nián de shíjiān pada kalimat di atas merupakan frasa yang menyatakan “batas waktu”, yaitu batas waktu dalam menciptakan robot
canggih tersebut. Berdasarkan ketentuan dalam menggunakan frasa preposisi在里zài...lǐ, frasa preposisi tersebut tidaklah tepat apabila digunakan pada kalimat di atas. Maka frasa
preposisi yang seharusnya digunakan pada kalimat tersebut adalah frasa preposisi 在内
zài...nèi.
Berikut adalah kalimat yang seharusnya:
在 一 年 的 时间 内, 他 成功 了 制造
Zài yī nián de shíjiān nèi, tā chénggōng le zhìzào
Di satu tahun kepunyaan waktu dalam, dia berhasil telah menciptakan 一 个 精密 的 机器人
yī ge jīngmì de jīqìrén () satu buah canggih (kepunyaan) robot
4.1.3 Frasa Preposisi 在内 zài...nèi
Frasa preposisi 在内 zài...nèi merupakan gabungan dari kata depan在zài dan kata lokatif 内nèi. Frasa preposisi 在内 zài...nèi ju