• Tidak ada hasil yang ditemukan

Studi Pengelolaan Usaha dan Perencanaan Jumlah Produksi Kerupuk Udang/Ikan dan Terasi di Pabrik Bogasari, Indramayu Jawa Barat

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Studi Pengelolaan Usaha dan Perencanaan Jumlah Produksi Kerupuk Udang/Ikan dan Terasi di Pabrik Bogasari, Indramayu Jawa Barat"

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

Endang Sugiono, F 31.1397. Studi Pengelolaan Usaha dan Perencanaan Jumlah Produksi Kerupuk Udangllkan dan Terasi d i Pabrik Bogasari, Indramayu-Jawa Barat. Dibawah bimbingan Dr.lr.Nastiti Siswi lndrasti dan lr.Machfud,MS.

RINGKASAN

Kabupaten lndramayu merupakan salah satu daerah yang industri kecilnya tumbuh dan berkembang dalam pengelolaan hasil perikanan. Produk yang dihasilkan oleh pabrik Bogasari ini adalah berupa kerupuk udanglikan dan terasi. lndustri pengolahan kerupuk ini memanfaatkan bahan baku berupa udang atau ikan sebagai bahan baku utamaiiya.

Perkembangan industri kecil yang ada di Indramayu masih bersifat tradision. Pengelolaan usaha (manajemen usaha) yang dilakukan oleh pabrik Bogasari belum sepenuhnya dilakukan secara lebih maju baik dari segi perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoardinasian dan pengendalian. Dari aspek produksi, industri kecil hanya memproduksi untuk memenuhi pesanan konsumen dan belum merencariakan kombinasi produksi pada masing-masing produk. Untuk itu diperlukan kegiatan perencanaan produksi melalui optimasi produksi untuk memperkirakan,jumlah yoduk yang harus diproduksi, sehingga diharapkan hasil yang didapat adalah optimal.

Tujuan penelitian ini adalah : 1)Menentukan jumlah produksi optimal produk kerupuk dan terasi, sehingga tercapai keuntungan yang maksimurn.

2)Mempelajari dan menganalisa cara pengolahan usaha.

Metoda yang digunakan adalah metoda wawancara dan observasi langsung, serta metoda diskriftif untuk menjelaskan kegiatan. pengelolaan usaha. Data yang diperoleh d i f o r m ~ l ~ s i k a n dalam bentuk model matematis program limier. Model linier ini dipecahkan dengan menggunakan piranti lunak kompuier AB-POM yang prinsip dasar pengerjaannya adalah pemecahan metode simplek. Untuk mengetahui faktor-faktor yang berpengaruh terhadap nilai yang optimal dilakukan analisis kepekaan. Ruang lingkup pengolahan usaha dibatasi pada fungsi manajemen yaitu perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian dan pengkoordinasian.

(3)

Penggunaan modal usaha pada kondisi optimal dalam keadaan berlebih (tersisa). Kelebihan modal ini dapat dilihat pada nilai slack positif. 'Batas minimal (lower limit) penggunaan modal usaha sebesar Rp 681 95,10,-

Ibulan.

Penggunaan bahan terasi pada kondisi awal sebesar 6 ton dalam keadaan habis terpakai (slack nol). Keadaan ini menunjukkan bahwa setiap kenaikan satu ton terasi dapat meningkatkan keuntungan sebesar Rp 1270,96,-lion terasi. .Batas penggunaan bahnn terasi yang memberikan kondisi optimal berada pada selang 3,27 ton sampai 8,08 ton.

Peningkatan jumlah pesanan terasi mutu super dan kerupuk udanglikan mutu super juga dapat meningkatkan nilai solusi optimal (keuntungan). Setiap peningkatan jumlah pesanan terasi mutu super dan kerupuk udangtikan mutu super meningkatkan nilai solusi optimal (keuntungan) sebesar Rp 10010,21,-Iton terasi mutu super dan Rp 2706,90,- /ton kerupuk udang!ikan mutu super.

Kenaikan jumlah permintaan terasi mutu super tidak merubah kondisi solusi optimal bila kenaikan permintaan terhadap terasi mutu super berada .pada selang 1,02 ton sampai 5,14 ton. Begitu jugz dengan kenaikan jumlah permintaan kerupuk udanglikan mutu super tidak merubah kondisi solusi optimal bila perubahan permintaan tersebut berada pada selang 0,41 ton s a m ~ a i ' 7.41 ton.

Kegiatan perencanaan yang dilakukan oleh pemiliy pabrik digolongkan menjadi beberapa perencanaan yaitu perencanaan produksi, pemasaran, tenaga kerja dan keuangan. Dari segi perenCanaan produksi biasanya pihak pabrik memperhatikan jumlah permintaan (order) dan hanya memproduksi sesuai dengan kebutuhan pemesanan. Dari segi tenaga kerja, pihak pabrik tidak menetapkan kriteria khusus dalam penerimaan tenaga kerja Dari segi perencanaan keuangan, pihak pabrik menggolongkan menjadi beberapa biaya, yaitu biaya penyediaan bahan baku dan bahan pembantu dan biaya gaji karyawan.

Fungsi pengorganisasian yang diterapkan oleh pabrik Bogasari sangat sederhana dan tidak terlalu formal. Secara umum pengorganisasian yang dilakukan oleh pabrik meliputi usaha-usaha untuk menetapkan struktur organisasi, mementukan pekerjaan yang harus dilakukan.

Fungsi pengarahan yang dilakukan pabrik Bogasari lebih banyak bersifat informal dan kekeluargaan yang berbaur dengan aturan-aturan tradisional. Cara kegiatan pengarahan yang dilakukan yaitu seseorang yang dianggap sesepuh atau yang mempunyai pabrik akan melakukan pengarahan cukup dengan wejangan-wejangan.

(4)

Fungsi pengendalian yang dilakukan oleh pabrik Bogasari masih belum sepenuhnya dilaksanakan. Pengendalian ini hanya sebatas pada pemakaian bahan baku dan pembantu serta penimbanagan pada saat pengemasan.

Dari hasil tersebut dapat ditarik kesimpulan yaitu keuntungan hasil optimalisasi awal sebesar Rp 65142,96,-lbulan. Nilai solusi optimal (keuntungan) dapat dinaikkan dengan penambahan terasi dan memperbesar jumlah pesanan terasi mutu super dan kerupuk udanglikan mutu super. Setiap kenaikan jumlah pesanan terasi mutu super dan kerupuk udanglikan satu ton meningkatkan keuntungan sebesar Rp 10010,21,- dan Rp 2706,90,-.

(5)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

STUD1 PENGELOLAAN USAHA DAN PERENCANAAF JUMLAH PRODUKSI KERUPUK UDANGIIKAN DAN TERASI D l PABRIK

BOGASARI, INDRAMAYU JAWA BARAT

Sebagai salah satu siarat untuk memperoleh gelar SARJANA TEKNOLOGi PERTANIAN

Pada Jurusan Teknologi lndustri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian .

lnstitut Pertanian Bogor

Oleh : Endang Sugiono

F 31.1397

2000

JURUSAN TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

(6)
(7)
(8)
(9)
(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)

Referensi

Dokumen terkait

Optimasi Simpang Kawasan Industri Candi dilakukan dengan perubahan geometrik simpang berupa pelebaran pendekat (timur = 19,5 m, selatan = 11,5 m, barat = 14 m, utara = 5,5

Apabila pemimpin dapat memberikan pengarahan yang baik dalam mencapai tujuan perusahaan dan dapat menstimulasi bawahannya agar selalu bekerja dengan baik serta

Untuk melihat apakah penerapan kebijakan office channeling tersebut telah meyebabkan adanya perubahan struktural terhadap peningkatan DPK pada periode penelitian, maka data

PERANCANGAN DESAIN Sequence sd Interaction Pengguna (from Actors) Halaman Bantuan Halaman Menu Utama Halaman Peta 3D. Masuk Halaman

Limbah padat seperti kulit singkong dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak dan pupuk, sedangkan onggok (ampas) dapat digunakan sebagai sebagai bahan baku pada

Pengaruh Pengembangan Sumber Daya Dosen Terhadap Pengetahuan, Keterampilan,... ADLN Perpustakaan

Mahasiswa memulai membangun objek desain sederhana.

Pelepah tanaman pisang biasa dimanfaatkan oleh beberapa masyarakat di Indonesia sebagai obat luka, beberapa bagian lain dari tanaman pisang telah diteliti manfaatnya