• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sistem Informasi Gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) di Kementerian Pekerjaan Umum Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat Penelitian Dan Pengembangan Jalan Dan Jembatan Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sistem Informasi Gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) di Kementerian Pekerjaan Umum Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat Penelitian Dan Pengembangan Jalan Dan Jembatan Bandung"

Copied!
189
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dengan adanya perkembangan informasi, telekomunikasi dan teknologi yang semakin pesat, khususnya pada pengembangan sistem informasi, hal ini menuntut agar bisa menghasilkan informasi yang memenuhi spesifikasi kebutuhan pemakai informasi.

(2)

Kementerian Pekerjaan Umum Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat Penelitian Dan Pengembangan Jalan Dan Jembatan (Pusjatan) Bandung merupakan salah satu instansi pemerintahan yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi. Kementerian Pusjatan Bandung memiliki struktur organisasi yang cukup jelas, terdiri dari kepala kementrian puslitbang jalan dan jembatan, kepala bagian tata usaha yang terdiri dari bagian keuangan dan tata usaha & rumah tangga, Bidang program dan kerjasana, bidang lalu lintas dan lingkungan jalan, bidang balai geoteknik jalan bidang balai bahan dan perkerasan jalan. Penulis melakukan penelitian di bagian gaji. Khususnya di bagian gaji pegawai dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK). Namun dalam memproses dan gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK). pegawai ini dibutuhkan beberapa dokumen seperti data laporan absensi pegawai, data tarif Tunjangan Kompensasi Karya (TKK), data tarif gaji dan data gaji pegawai.

(3)

karena database dapat di backup kembali sehingga data yang lama diperbaharui dengan data yang baru.

Pada zaman seperti sekarang ini database sangat penting sekali apalagi untuk menyimpan data keuangan yang dikaitkan dengan tambahan penghasilan berupa gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) pegawai. Jika database tidak dimiliki oleh perusahaan atau instansi pemerintah, maka perusahaan tersebut dapat dikatakan masih belum terkomputerisasi dalam segala hal yang ada kaitannya dengan sistem informasi.

Berdasarkan latar belakang tersebut maka penyusun mencoba untuk membuat suatu sistem informasi gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) pegawai di Kementerian Pusjatan Bandung yang terkomputerisasi secara optimal. Dan judul yang diambil untuk penyusunan tugas akhir, yaitu “Sistem Informasi Gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) di Kementerian Pekerjaan Umum Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat Penelitian Dan Pengembangan Jalan Dan Jembatan Bandung”.

1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah

(4)

1.2.1. Identifikasi Masalah

1. Belum efektifnya sistem informasi gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) pegawai karena belum menggunakan komputerisasi.

2. Masih adanya keluhan kesalahan perhitungan dalam sistem gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) pegawai saat ini.

3. Masih sulitnya memperoleh informasi mengenai gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) pegawai.

1.2.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana sistem informasi gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) yang sedang berjalan pada Kementerian Pusjatan Bandung?

2. Bagaimana perancangan sistem informasi gaji danTunjangan Kompensasi Karya (TKK) pegawai pada Kementerian Pusjatan Bandung?

3. Bagaimana pengujian sistem informasi pengeluaran gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) pegawai pada Kementerian Pusjatan Bandung?

4. Bagaimana implementasi Sistem Informasi pengeluaran gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) pegawai pada Kementerian Pusjatan Bandung?

(5)

Berdasarkan identifikasi dan rumusan masalah diatas, maka Maksud dan tujuan dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

3.1 Maksud Penelitian

Untuk membuat suatu rancangan sistem informasi gaji Tunjangan Kompensasi Karya pegawai di Kementerian Pusjatan Bandung secara terkomputerisasi, termasuk didalamnya pembuatan program aplikasi khusus mengenai sistem informasi gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) pegawai. Sehingga pada akhirnya dapat memberikan solusi ataupun masukan kepada pihak manajemen di Kementerian Pusjatan Bandung dalam menyelesaikan masalah yang terjadi dalam proses pembuatan laporan yang cepat dan akurat.

3.2 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui sistem informasi Gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya pegawai yang sedang berjalan pada Kementerian Pusjatan Bandung Menyelesaikan masalah yang dihadapi perusahaan dalam sistem penyajian laporan agar tidak mengalami keterlambatan lagi.

(6)

3. Untuk menganalisis dan pengujian sistem informasi Gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya pegawai pada Kementerian Pusjatan Bandung.

4. Untuk implementasi Sistem Gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya pegawai pada Kementerian Pusjatan Bandung.

1.4. Kegunaan Penelitian

Laporan Tugas akhir ini berguna bagi semua pihak dan secara khusus bagi Kementerian Pekerjaan Umum Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat Penelitian Dan Pengembangan Jalan Dan Jembatan ( Pusjatan ) Bandung, user, pengembang ilmu pengetahuan dan peneliti.

1.4.1. Kegunaan Praktisi

1. Bagi Kementerian Pusjatan Bandung dapat menjadi bahan pertimbangan untuk penerapan sistem informasi ini di Kementerian Pusjatan Bandung.

2. Bagi user, dapat bermanfaat dalam upaya meningkatkan efektifitas kinerja.

3. Bagi pengembang ilmu pengetahuan, dapat memperluas wawasan tentang sistem informasi gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) pegawai.

(7)

1.5. Batasan Masalah

Untuk dapat mengarah pada tujuan, maka dalam penyusunan tugas akhir ini diberikan batasan, yaitu :

1. Penghitungan Gaji PNS

2. Penghitungan Gaji Pegawai Harian

3. Penghitungan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) 4. Data Pegawai

1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di Kementerian Pekerjaan Umum Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat Penelitian Dan Pengembangan Jalan Dan Jembatan Bandung di Jalan AH.Nasution No.264 PO BOX 2 UjungBerung Bandung 40294 tlp (022)7802112 Fax (022)78118811 e-mail: btll_ire@indo.net.id.

(8)
(9)
(10)

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu

yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau

elemennya.

Pengertian sistem menurut Jogiyanto (2005 : 1) yang lebih menekankan

pada prosedurnya didefinisikan sebagai berikut :

“Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur

yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan

suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.”

Sedangkan pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari

prosedur lebih menekankan urut-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur

(procedure) didefinisikan oleh Richard F. Neuschel yang disadur oleh Jogiyanto

(2005 : 1) mendefinisikan sebagai berikut :

“Prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis)

biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang

diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi

(11)

2.1.1. Pengertian Sistem

Menurut McLeod dalam Al-bahra bin lad jamudin (2005 : 8)

”Sistem adalah sekelompok sistem yang terintegrasi dengan maksud yang

sama utuk mencapai suatu tujuan .”

Begitu pula Robert G. (1993] dalam buku Al-bahra bin ladjamudin (2005 :

10), mendefinisikan

”sistem sebagai seperangkat elemen-elemen yang terintegrasi dengan

maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan bersama.”

Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur didefinisikan

bahwa ”sistem yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau

menyelesaikan suatu sasaran tertentu” Al-bahra bin jadmudin (2005 : 10)

2.1.2 Karakteristik Sistem

Dalam sebuah sistem mempunyai karakteristik yang tidak terpisahkan

antara satu karakteristik dengan karakteristik yang lain. Beberapa karakteristik

tersebut antara lain :

1. Komponen (Components)

Suatu sistem memiliki sejumlah komponen yang saling berinteraksi,

(12)

sama. Komponen sistem dapat berupa suatu yang merupakan bagian dari setim

yang lebih besar.

2. Batas Sistem (Boundary)

Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem

yang lain / lingkungan luar, dengan batasan ini kita dapat mengetahui ruang

lingkup sistem.

3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Apapun yang berada di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi

suatu sistem.

4. Penghubung Sistem (Interface)

Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem

yang lainnya. Dengan penghubung ini akan mengalir data-data antara

subsistem dimana keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi

masukan (input) untuk subsistem yang lain, sehingga antara satu subsistem

dengan subsistem lainnya dapat berintegrasi membentuk satu kesatuan.

5. Masukan (Input)

Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem, dimana masukan

ini dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal

(13)

sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses

untuk didapatkan keluaran.

6. Keluaran (Output)

Merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi

keluaran yang berguna dan mampu menjadi masukan baru/informasi yang

dibutuhkan.

7. Pengolah (Process)

Suatu sistem pasti mempunyai pengolahan data masukan untuk diolah

menjadi sebuah informasi.

8. Sasaran Sistem (Objectives)

Merupakan penentu dari tujuan untuk menentukan masukan yang

dibutuhkan dan keluaran yang akan dihasilkan sebuah sistem.

[Sumber : Jogiyanto, H.M., MBA,Ph.D., 2005, Analisis & Desain Sistem,

Andi Yogyakarta, Yogyakarta.]

(14)

2.1.3. Klasifikasi Sistem

menurut Al-bahra bin ladjamudin (2005 : 6) Sistem dapat diklasifikasikan

dari beberapa sudut pandang, terbagi menjadi :

1. Sistem terbuka dan tertutup

Suatu sistem dikatakan terbuka menurut Ludwig Von Bertalanffy bila

aktivitas didalam sistem tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, sedangkan

suatu sistem dikatakan tertutup bila aktivitas-aktivitas didalam sistem tersebut

tidak dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi dilingkungannya.

2. Sistem buatan manusia dan Tuhan

Suatu sistem bila diklasifikasikan berdasarkan asalnya, sistem tersebut

bisa diklasifikasikan sebagai sistem yang ada secara alamiah (buatan Tuhan)

atau buatan manusia. Sebagai contoh sistem tata surya, adalah sistem yang

secara alamiah, sedangkan organisasi perusahaan adalah sistem buatan

manusia.

3. Sistem barjalan dan konseptual

Suatu sistem yang belum diterapkan disebut sistem konseptual. Suatu

sistem konseptual yang dapat diterima oleh pemakai sistem sehingga pemakai

sistem tersebut menggunakannya untuk menunjang operasi sehari-hari maka

sistem tersebut berubah menjadi sistem berjalan.

(15)

Sebuah sistem yang sederhana merupakan sebuah sistem yang terbentuk

dari sedikit tingkatan dan komponen atau subsistem serta hubungan antara

mereka sangat sederhana, misalnya sistem yang digunakan oleh pengantar

koran. Sebuah sistem yang kompleks jelas terdiri dari banyak komponen atau

tingkatan yang dihubungkan dalam berbagai cara yang berbeda, seperti

perusahaan.

5. Kinerja bisa yang dapat dan tidak dapat dipastikan

Sebuah sistem yang dapat dipastikan kinerjanya artinya ditentukan pada

saat sistem akan dan sedang dibuat. Sedangkan sistem yang tidak dapat

dipastikan kinerjanya artinya tidak dapat ditentukan dari awal tergantung

kepada situasi yang dihadapi.

6. Sistem sementara dan selamanya

Suatu sustem yang mungkin digunakan untuk selamanya mungkin juga

digunakan untuk periode waktu tertentu.

7. Sistem secara pisik dan abstrak

Sistem dapat dilihat dari wujudnya misalnya kendaraan bermotor,

sedangkan yang abstrak seperti organisasi.

8. Sistem, subsistem dan super sistem

Subsistem adalah sistem yang lebih kecil dalam sebuah sistem, sedangkan

(16)

9. Sistem yang bisa beradaptasi dan tidak bisa beradaptasi

Berdasarkan fleksibilitasnya, karakteristik suatu sistem dapat dibedakan

apakah sistem tersebut dapat beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi

dilingkungannya atau tidak.

2.2. Konsep Dasar Informasi

Data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi

si penerima dan mempunyai nilai nyata, sehingga dapat dipakai sebagai dasar

untuk mengambil keputusan, dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan

mendatang.

Susunan hirarki informasi mulai dari data atau fakta, kemudian diseleksi

dan diolah menjadi sesuatu yang berguna

Konsep dasar informasi menurut Jogiyanto (2005 : 8) Informasi adalah :

“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna

dan lebih berarti bagi yang menerimanya

2.2.1. Definisi Informasi

Menurut Al-bahra bin jadmudin (2005 : 13) Informasi dapat didefinisikan

Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi

si penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam

keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan

(17)

”Pekerjaan informasi adalah pekerjaan yang meliputi pengumpulan data,

penyebaran, data dengan meneruskannya ke unit lain, atau langsung diolah

menjadi informasi, kemudian informasi tersebut diteruskan ke informasi lain”.

Al-bahra bin jadmudin (2005 : 14)

Jelaslah bahwa agar informasi itu menjadi berguna harus disampaikan

kepada orang tepat, pada waktunya,dan dala bentuk yang tepat pula. Tidak semua

data merupakan informasi. Ada kantor- kantor menyimpan data-data atau catatan

yang sebenernya tidak ada gunanya. Sebaliknya ada informasi yang perlu

diperlengkapi dengan data. Al-barha bin jadmudin (2005 : 14)

2.2.2 Siklus Informasi

Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita

banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk

dihasilkan informasi. Didalam suatu kegiatan perusahaan, misalnya dari gaji

pegawai dan pembayaran tunjangan kompensasi karya yang dilakukan oleh bagian

pembayaran gaji dan TKK, dihasilkan slip gaji dan TKK yang merupakan data

dari pembayaran gaji dan TKK pada suatu periode tertentu. Slip gaji dan TKK

tersebut masih belum dapat bercerita banyak kepada pihak manajemen, untuk

keperluan pengambilan keputusan, maka slip gaji dan TKK tersebut perlu diolah

lebih lanjut untuk menjadi suatu informasi. Setelah data pembayaran gaji dan

TKK dolah, beraneka ragam informasi dapat dihasilkan darinya, misalnya :

a. Informasi berupa laporan data pegawai, berguna bagi manajemen

(18)

b. Informasi berupa data absensi pegawai, berguna bagi manajemen

untuk menentukan besarnya tarif pembayaran TKK.

Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima

kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan

tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain. Yang akan

membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input,

diproses kembali lewat sutu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus

ini oleh John Burch disebut dengan siklus informasi (information cycle).

Gambar 2.2. Siklus informasi

Sumber : Jogiyanto, H.M., MBA,Ph.D., 2005, Analisis & Desain Sistem,

Andi Yogyakarta, Yogyakarta.]

2.2.3. Kualitas Informasi

(19)

[Sumber : Jogiyanto, H.M., MBA,Ph.D., 1999, Analisis & Desain Sistem,

Andi Yogyakarta, Yogyakarta.]

Gambar 2.3 Kualitas Informasi

1. Akurat (accurate), berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan

tidak menyesatkan, dalam hal ini informasi harus jelas mencerminkan

maksudnya.

2. Tepat waktu (Time Lines), berarti informasi yang datang pada penerima tidak

boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai lagi

karena informasi merupakan suatu landasan dalam mengambil sebuah

keputusan dimana bila pengambilan keputusan terlambat maka akan berakibat

fatal untuk organisasi.

3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.

Relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang

menerima dan yang membutuhkan.

2.2.4. Nilai Informasi

Nilai dari informasi (value of system) ditentukan dari dua hal, yaitu

(20)

manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan

tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan dalam suatu sistem

dimungkinkan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu

masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar

informasi dinikmati tidak hanya satu pihak di dalam perusahaan. Lebih lanjut

sebagian informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan nilai uang, tetapi

dapat ditaksir nilai efektifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya

dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.

Menurut Jogiyanto (2005 : 11), nilai dari informasi (value of information)

ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendaatkannya. Suatu informasi

dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya

mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal

ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan.

Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu

informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak

memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada

suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya. Sebagian besar

informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang,

tetapi dapat ditaksir dari nilai efektifitasnya.

2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi

Secara sepintas sistem informasi dapat diartikan sebuah kombinasi dari

(21)

kegiatan kegiatan tertentu yang menghasilkan sebuah informasi yang dapat

dimanfaatkan oleh pemakainya.

2.3.1. Definisi Sistem Informasi

Menurut al-bahra bil ladjamudin (2002:13) system informasi dapat

didefinisikan sebagai berikut :

a. Suatu system yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen –

komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu

menyajikan informasi.

b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan

memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan / untuk

mengendalikan organisasi.

c. Suatu system di dalam suatu organisasi yang mempertemukan

kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat

manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan

pihak luar tertentu laporan-paloran yang diperlukan.

Dari kedua pengertian diatas, sistem informasi dapat didefinisikan pula

sebagai suatu kesatuan dari berbagai informasi yang saling berkaitan dan

berinteraksi satu sama lainnya untuk keperluan dan tujuan tertentu.

(22)

1. Input, yaitu menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk

proses.

2. Proses, yaitu menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk

menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.

3. Penyimpanan, yaitu suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.

4. Output, yaitu suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari suatu proses

informasi.

5. Kontrol, yaitu suatu aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut

berjalan sesuai dengan yang diharapkan.

Sedangkan komponen sistem informasi terdiri dari :

1. Perangkat keras (hardware), terdiri dari komputer, printer, jaringan.

2. Perangkat lunak (software).

3. Data, merupakan komponen dasar informasi.

4. Manusia (user).

2.4. Pengertian Pegawai

Menurut Soedaryono dalam bukunya “Tata Laksana Kantor” bahwa:

Pegawai atau karyawan adalah golongan masyarakat, yang melakukan

penghidupannya dengan bekerja dalam kesatuan organisasi, baik kesatuan kerja

pemerintah, maupun kesatuan kerja swasta.” ( 6 : 42 )

(23)

Pegawai Tetap adalah “pegawai yang menerima atau memperoleh penghasilan dalam jumlah tertentu secara teratur, termasuk anggota dewan komisaris dan anggota dewan pengawas yang secara teratur terus menerus ikut mengelola kegiatan perusahaan secara langsung, serta pegawai yang bekerja berdasarkan kontrak untuk suatu jangka waktu tertentu sepanjang pegawai yang bersangkutan bekerja penuh (full time) dalam pekerjaan tersebut.”

http: // www. Indonesia.com jam 11:15 hari sabtu tgl :3 april 2010

Pegawai negeri adalah ” pekerja di sektor publik yang bekerja untuk

pemerintah suatu negara. Pekerja di badan publik non-departemen kadang juga

dikategorikan sebagai pegawai negeri.”

http://www. wikipedia.org jam 11:35hari sabtu tgl :3 april 2010

2.5.Pengertian Gaji

Gaji adalah ”salah satu hal yang penting bagi bagi setiap karyawan yang

bekerja dalam suatu perusahaan, karena dengan gaji yang diperoleh

seseorang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya”. Hasbuan (2002:118)

menyatakan bahwa “gaji adalah balas jasa yang dibayar secara periodic

kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang pasti”.

Hariadja(2002) gaji “merupakan unsur yang penting yang dapat

mempengaruhi kinerja karyawan, sebab gaji adalah alat untuk memenuhi

berbagai kebutuhan pegawai, sehingga dengan gaji yang diberikan pegawai

akan memotivasi untuk bekerja giat”.

(24)

2.5.1. Ketentuan Gaji

Pembayaran gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian Pusjatan bandung

adalah sebagai berikut :

a. PNS yang telah beristeri/suami diberikan tunjangan suami/isteri 5% dari

gaji pokok

b. PNS yang mempunyai anak sampai usia 18 tahun diberikan tunjangan

anak 2% dari gaji pokok.

c. Jumlah gaji yang diterima = gaji pokok + tunjangan – jumlah potongan

d. Ketentuan besaran tarif maksimum gaji bagi pegawai kementerian

Pusjatan Bandung

Tabel 2.1. Tabel Gaji

Sumber: Kementerian Pusjatan 2010

2.6. Pengertian Tunjangan

Tunjangan adalah setiap tambahan benefit yang ditawarkan pada pekerja,

(25)

rendah atau tanpa bunga, jasa kesehatan, bantuan liburan, dan skema pembelian

saham. Pada tingkatan tinggi, seperti manajer senior, perusahaan biasanya lebih

memilih memberikan tunjangan lebih besar dibanding menambah gaji, hal ini

disebabkan tunjangan hanya dikenakan pajak rendah atau bahkan tidak dikenai

pajak sama sekali

http://www.wikipedia.org hari sabtu tgl :3 april 2010 jam 11:22

2.6.1. Pengertian Kompensasi

Kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan oleh organisasi /

perusahaan.kepada karyawan yang dapat bersifat financial maupun non

financial,pada periode yang tetap. System kompensasi yang baik akan mampu

memberika kepuasaan bagi karyawan dan memungkinkan perusahaan

memperoleh,memperkerjaan, dan mempertahankan karyawan.

Bagi organisasi/perusahaan, kompensasi memiliki arti penting karena

kompensasi mencerminkan upaya organisasi dalam mempertahankan dan

meningkatkan kesejahteraan karyawannya. Pengalaman menunjukkan bahwa

kompensasi yang tidak memadai dapat menurunkan prestasi kerja, motivasi kerja.

Dan kepuasan kerja karyawan. Bahkan dapat menyebabkan karyawan yang

potensial keluar dari perusahaan.

http:// www.widyatama.ac.id jam 11:27 hari sabtu tgl :3 april 2010

(26)

Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) adalah salah satu tunjangan yang

diberikan oleh kementerian untuk memenuhi kebutuhan pegawainya agar tetap

kreatif, aktif dan lebih inovatif sehingga lbih termotivasi dalam melaksanakan

tugasnya dengan baik di perusahaan.

2.6.3. Ketentuan Perhitungan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK)

Pembayaran TKK di Kementerian Pusjatan bandung adalah sebagai berikut :

a. Jumlah bobot absensi harus ada, untuk menentukan jumlah sakit,

izin, cuti atau alpha.

b. Penentuan jumlah potongan :

 Alpha= 4% jumlah alpa x tarif TKK

 Cuti,izin, sakit = 2% jumlah cuti,izin,sakit x tarif TKK

c. Jumlah TKK yang diterima = tarif TKK – jumlah potongan

d. Ketentuan besaran tarif maksimum TKK bagi pegawai

kementerian Pusjatan Bandung

Tabel 2.2. Tarif TKK

Sumber: Kementerian Pusjatan 2010

(27)

Desain penelitian ini dimodelkan dengan menggunakan model proses

prototype merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang

menggunakan pendekatan terstruktur untuk membuat sesuatu program dengan

cepat dan bertahap sehingga dapat segera dievaluasi oleh pemakai (user).

2.8. Analisis Dan Perancangan Sistem

Analisis sistem sangat bergantung pada teori sistem umum sebagai sebuah

landasan konseptual. Tujuannya dalah untuk memperbaiki berbagai fungsi

didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien ,mengubah

sasaran sistem yang sedang berjalan,merancang atau mengganti output yang

sedang digunakan,untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input

yang lain.

Tahapan dalam menganalisis sistem adalah sebagai berikut:

1. Definisi masalah (mencakup definisi input, proses, output dari sistem yang

sedang berjalan dan sistem yang akan dibangun).

2. pahami sistem yang sedang berjalan tersebut dan buat definisinya

(mendefinisikan input, proses, dan output).

3. Alternatif apa saja yang tersedia untuk mencapai tujuan dengan

memperhatikan modifikasi sistem tersebut.

(28)

5. Implementasikan alternatif terpilih dari sekian alternatif yang telah

ditawarkan tersebut.

6. Mengevaluasi dampak yang ditimbulkan akibat perubahan yang telah

dilakukan terhadap sistem.

2.8.1. Perancangan Sistem

Untuk dapat bisa melakukan langkah atau prosedur yang sesuai dengan

yang diberikan oleh metode pengembangan sistem yang telah terstruktur ,maka

dibutuhkan alat dan Alat-alat pengembangan sistem yang digunakan adalah suatu

alat berbentuk grafis yang sifatnya berupa suatu bagan. Bagan adalah suatu alat

berbentuk grafis yang sifatnya umum, yaitu dapat digunakan semua metodologi

yang ada. Al-barha bin jadmudin (2005 : 64)

1. Diagram konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan

menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan

level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau

output dari sistem. Ia akan memberikan gambaran tentang keseluruhan sistem.

Sistem dibatasi oleh boundary. Dalam diagram konteks hanya ada satu proses.

Tidak boleh ada store dalam diagram konteks.

2. Diagram Aliran Data (Data Flow Diagram)

DFD adalah diagram aliran data merupakan model dari sistem untuk

(29)

keuntungan menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai

atau user kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang

dikerjakan. Simbol-simbol yang digunakan dalam diagram arus data yaitu :

a. Kesatuan Luar

Lingkungan luar yang mempengaruhi sistem merupakan kesatuan

(entity) luar yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya

yang memberikan input atau menerima output dari sistem. Kesatuan luar

disimbolkan dengan notasi kotak.

b. Arus Data

Menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem.

Arus data disimbolkan dengan garis panah dengan nama arus data

dituliskan disamping garisnya.

c. Proses

Suatu kegiatan yang dilakukan sistem dari hasil arus data yang masuk

untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses sistem. Proses

disimbolkan dengan lingkaran atau kotak sudut tumpul dengan nama

proses di dalamnya serta dengan nama bagian di dalamnya serta bagian

yang memprosesnya.

(30)

Merupakan simpanan yang dapat berupa file atau database di sistem

komputer, arsip, table dan lain-lain. Simpanan parallel yang tertutup di

salah satu ujungnya.

3. Diagram Alir (Flowchart)

Flowchart adalah bagan- bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan

langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart disusun dengan

simbol. Simbol ini di pakai sebagai alat Bantu menggambarkan proses

didalam program.

4. Kamus Data

Kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi

secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam

system secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai

dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan

proses. Kamus data dibuat berdasarkan arus data dari DFD, arus data di DFD

sifatnya adalah global hanya ditunjukan nama arus datanya saja. Kamus data

terdiri dari :

1. Nama arus data

2. Alias

3. Bentuk data

(31)

5. Penjelasan

2.8.2. Perancangan Basis Data

Basis data (database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data

yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi.

Basis data dimaksudkan untuk mengatasi masalah pada sistem yang memakai

pendekatan berbasis berkas Al-barha bin jadmudin (2005 : 130). Tahapan yang

dilakukan adalah :

1. Normalisasi

Normalisasi adalah proses pengelompokkan data elemen menjadi tabel-tabel

yang menunjukkan entity dan relasinya sehingga membentuk struktur relasi

yang baik (tanpa redudansi).

2. ERD

ERD (Entity Relationship Diagram) adalah model konseptual yang

mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan (dalam DFD). ERD

digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data. Dengan

ERD, model dapat diuji dengan mengabaikan proses yang dilakukan.

3. Relasi Tabel

Relasi tabel adalah gambaran tentang hubungan yang terjadi antar tabel – tabel

(32)

menurut teknik normalisasi sehingga pemecahan tersebut memiliki sebuah

kunci yang menghubungkan relasi datanya.

2.9. Pengujian Sistem

Langkah terakhir sebelum sistem/perangkat lunak diserahkan kepada user

adalah melakukan pengujian(testing) terhadap sistem/perangkat lunak tersebut.

Menurut Adi Nugroho (2005:10) “pengujian pada dasarnya adalah

menemukan dan menghilangkan kesalahan pada sistem/perangkat lunak yang

akan diterapkan”. Kesalahan tersebut dapat diakibatkan oleh beberapa hal utama,

antara lain kesalahan saat spesifikasi sistem/perangkat lunak, kesalahan saat

melakukan analisis permasalahan, kesalahan saat perancangan serta kesalahan saat

implementasi.

Konsep kualitas sangat penting demi kepuasan pengguna dan pengembang.

Untuk mencapai kualitas yang diharapkan dari sistem/perangkat lunak yang

dikembangkan pada umumnya ada beberapa strategi pengujian yang dapat

dilakukan.

1. Black-Box Testing

Pada pengujian ini kita tidak perlu tahu apa yang sesungguhnya terjadi

dalam sistem/perangkat lunak yang kita kembangkan. Kita menguji

masukan dan keluarannya, artinya dengan berbagai masukan yang kita

berikan, sistem/perangkat lunak memberikan keluaran yang kita

harapkan.

(33)

Pengujian jenis ini mengasumsikan spesifikasi logika sangat penting

dan perlu dilakukan pengujian untuk menjamin sistem/perangkat lunak

berfungsi dengan baik. Cara ynag dilakukan dalam pengujian ini yaitu :

a. memeriksa semua fungsi dalam setiap objek dengan

mengeksekusinya satu-persatu.

b. memeriksa setiap alternatif yang mungkin dalam setiap objek.

3. Top-DownTesting

Strategi pengujian ini berasumsi bahwa logika utama atau interaksi

antarobjek perlu diuji lebih lanjut. Strategi ini sering kali dapat

mendeteksi cacat, kesalahan atau kekurangan yang serius pada

sistem/perangkat lunak.

4. Bottom-Up Testing

Strategi pengujian ini dimulai dengan menguji rincian sistem kemudian

beanjak ke tingkat yang lebih tinggi, misalkan dimulai dari menguji

metoda-metoda dalam kelas, menguji setiap kelas serta interaksi

antarkelas dan seterusnya hingga ke tingkat yang paling tinggi.

2.10. Perangkat Lunak Pendukung

Perangkat lunak pendukung yang digunakan adalah Visual Basic 6.0,

Cristal Report 8.5 dan menngunakan SQL Server 2000 sebagai mengelola

(34)

2.10.1.Sekilas Tentang Visual Basic

Menurut Widodo Budiharto, Visual basic adalah bahasa pemrograman

event-driven yang berasal dari Basic. [BUD6]. Event driven artinya program

menunggu sampai adanya respon dari pemakai berupa kejadian tertentu, misalnya

tombol diklik, atau menu dipilih. Ketika event driven terdeteksi, event yang

berhubungan akan melakukan aksi sesuai dengan kode yang diberikan. Basic

adalah salah satu bahasa pemrograman yang sudah dikenal oleh pemakai

komputer. Bahasa ini dapat dikatakan sebagai bahasa pemrograman dasar atau

bahasa pemrograman yang paling mudah yang sesuai dengan namanya. Namun

sebenarnya nama basic adalah kependekan dari kata-kata : B (Beginner’s), A (All-

Purpose), S(Symbol), I (Intruction), C (Code). Bahasa ini pertama kali muncul

pada tahun 1960 dan diperkenalkan oleh Dartmouth College.

2.10.2.Sekilas Tentang SQL Server 2000

Menurut Bunafit Nugroho (2007 : 240): Microsoft SQL Server 2000

adalah perangkat lunak Relation Database Management System (RDBMS) yang

handal. Di desain untuk mendukung proses transaksi yang besar seperti order

online, inventory, akuntansi atau manufaktur. Microsoft SQL Server 2000 dapat

dijalankan pada NT 4.0 Server atau Microsoft Windows 2000 Server, selain itu

dapat pula di install pada personal desktop di Windows 2000 Profesional dan

Windows Millenium.

Sistem akan dipergunakan oleh beberapa komputer (client-server) maka

(35)

menunjang hal tersebut, untuk itu dalam penulisan ini dipakai database Microsoft

SQL Server 2000, selain itu database ini juga compatible dengan bahasa

pemrograman Visual Basic yang digunakan. Secara teoritis, program SQL yang

sudah terinstal pada komputer dapat menampung 32.767 database dan terdapat

lebih dari 2 billion object. Kelebihan Microsoft SQL Server 2000 dalam

pembuatan database adalah sebagai berikut :

1. Mempunyai transaction log tersendiri dan mengatur transaksi dalam

database.

2. Data dapat berkisar antara 1 MB sampai 1.048.516 MB.

3. Dapat menambah ukuran data secara manual atau otomatis.

4. Dapat diset sesuai dengan keinginan, misal sebuah database hanya dapat

dibaca tetapi tidak bisa diedit.

5. Mendukung Web Database melalui IIS.

2.10.3. Crystal Report

Menurut Jogiyanto (2002 : 211): Crystal reports merupakam program

khusus untuk membuat laporan yang terpisah dari program Microsoft Visual Basic

tetapi keduanya dapat dihubungkan (linkage). Hasil cetak dengan menggunakan

Crystal Report lebih baik dan lebih mudah, karena pada Crystal Report banyak

(36)
(37)

BAB III

OBJEK DAN METODELOGI PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Objek yang akan diteliti dalam penulisan tugas akhir ini adalah

sebuah Kementerian perusahaan umum yang bergerak di bidang jasa

konstruksi.

3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan

Sejak 1925 kegiatan penelitian raya dirilis oleh CENTRAL

PROESTATION EN STUDIE BUREAU OF WAGEN GEBIED di Bandung di

bawah perhimpunan swasta “NEDERLAND INDISHE WEGEN

VEREENINGING (NIWW)”

1928 : Dibuat “JALUR PERCOBAAN KONTRUKSI” di kampus

Technishe Hoge School (THS) sekarang ITB.

1929 : Didirikan laboratorium VOORWEGEN CONSRUCTIE

1932 : Didirikan laboratorium VOORGRONDMECHANICA

1945-1951 : Institut penyelidikan air dan tanah

1945-1984 : Pergantian nama-nama dari bahasa Belanda ke bahasa

Jepang (di bawah Ditjen.Bina Marga)

1951-1953 : Balai Penyelidikan teknik

1953-1965 : Balai penyelidikan masalah tanah dan jalan

1973-1975 : Lembaga masalah jalan

(38)

1984-1999 : pusat penelitian dan pengembangan jalan

1999-2001 : Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Prasarana

Jalan

2001-2005 : Pusat Penelitian dan Pengembangan Prasarana

Trasportasi

2005 : Namanya menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan

Jalan dan Jembatan

2010 – sekarang : Namanya menjadi Kementerian Pekerjaan Umum

Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat penelitian

dan Pengembangan Jalan dan Jembatan

Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga mempunyai tugas pokok

melaksanakan kewenangan pemerintah daerah dalam bidang kebinamargaan.

Untuk melaksanakan tugas pokok, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga

mempunyai fungsi:

(a). perumusan kebijakan teknis operasional pembangunan dan pengelolaan

dibidang pekerjaan umum bina marga,

(b). pelaksanaan pembangunan, pemeliharaan jalan dan jembatan,

(c). pemberian bimbingan dibidang bina marga,

(d). pembinaan, pengawasan dan pengendalian teknis pembangunan,

pemeliharaan dan pemanfaatan jalan serta jembatan,

(e). pelaksanaan analisa dan evaluasi tentang fungsi dan status jalan serta

jembatan,

(39)

(g). pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas

dan fungsinya.

3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan

VISI

Menjadi lembaga terkemuka dalam menyediakan jasa keahlian dan

uteknologi bidang jalan dan jembatan untuk mendukung tersedianya

uinfrastruktur PU yang handal,

MISI

1. Meningkatkan litbang teknologi di bidang jalan dan jembatan yang

tepat guna,

2. Meningkatkan pelayanan IPTEK di bidang jalan dan jembatan

dalam rangka memecahkan permasalahan bidang jalan dan jembatan,

3. Menyebarluaskan hasil-hasil litbang dalam bentuk NSPM.

3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan

(40)

3.1.4. Deskripsi Tugas

1. Kepala Pusjatan

mempunyai tugas melaksanakan rapat kerja mingguan,bulanan dan

tahunan. Membuat kegiatan tahunan, bersama sekretaris dan bendahara

melakukan konsolidasi dan koordinasi serta kerjasama dengan lembaga

lain baik negeri maupun swasta.

Kepala pusjatan juga mempunyai wewenang sebagai berikut :

1. Menetapkan kebijakan serta melakukan usaha kearah tercapainya

maksud dan tujuan perusahaan.

2. Melakukan supervise kepada jenjang pengurusan.

3. Menetapkan,mengesahkan, dan atau memberhentikan pekerja.

4. Mengukuhkan kepengurusan pimpinan perusahaan.

5. Mengatur, mengelola, dan memberdayakan asset-aset milik

perusahaan untuk pengembangan perusahaan,

6. Melakukan konsultasi dan konsolidasi dengan pusat.

7. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan seluruh kegiatan

setahun sekali kepada pusat.

(41)

Mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi perkantoran,

keuangan dan perbendaharaan.

Fungsi

1. Pelaksanaan urusan perbendaharaan, pelaksanaan anggaran dan

pengelolaan PNBP, serta verifikasi dan akuntansi keuangan, dan

Pelaksanaan urusan administrasi perkantoran dan

penyelenggaraan rumah tangga.

2. Melayani urusan administrasi perkantoran, keuangan dan

perbendaharaan

3. Bidang Program dan Kerjasama

Mempunyai tugas menyusun rencana strategis dan program tahunan,

monitoring dan evaluasi serta pengembangan kerjasama dan

kemitraan hasil litbang bidang jalan dan jembatan.

Fungsi

1. Penyusunan rencana strategis dan program tahunan, monitoring dan

evaluasi serta pelaporan kinerja litbang jalan dan jembatan, dan

2. Pengembangan kerjasama litbang dalam dan luar negeri serta

mengkoordinasikan kemitraan hasil litbang bidang jalan dan

(42)

3. Mempersiapkan renstra penyelenggaraan litban

4. Melakukan kerjasama dalam dan luar negeri untuk

menyelenggarakan litbang

4. Bidang Standar dan Diseminasi

Mempunyai tugas melaksanakan koordinasi perumusan standar,

fasilitasi dan evaluasi penerapan standar, melaksanakan

diseminasi dan informasi serta pelayanan advis teknis bidang

jalan dan jembatan.

Fungsi

1. Koordinasi perumusan bahan estándar dan manual iptek, serta

fasilitasi penerapan dan kaji ulang standar, dan

2. Penyebarluasan dan pelayanan data dan informasi hasil litbang,

pengelolaan dokumentasi dan perpustakaan serta koordinasi

pelayanan advis teknis bidang jalan dan jembatan

5. Bidang Sarana Kelitbangan

Mempunyai tugas melaksanakan perencanaan dan pengembangan

keahlian, pengelolaan jabatan fungsional dan sumber daya

manusia litbang serta pengembangkan sarana kelitbangan.

(43)

1. Pelaksanaan urusan pengembangan keahlian, fasilitasi HAKI,

pengelolaan organisasi dan tata laksana dan pengembangan jabatan

fungsional serta pengelolaan sumber daya manusia litbang, dan

2. Pengembangan sarana litbang dan laboratorium pengujian serta

pengurusan sertifikasi dan akreditasi.

6. Balai Bahan dan Perkerasan jalan

Balai Bahan dan Perkerasan Jalan mempunyai tugas

melaksanakan perencanaan teknis, pelaksanaan penelitian dan

pengembangan, penunjangan ilmiah, layanan pengujian

laboratorium dan lapangan serta pemberian saran teknis teknologi

bahan dan perkerasan jalan.

Fungsi

1. Penyusunan program, pengumpulan, pengolahan dan penyajian

data/informasi, penyediaan sarana litbang, pengembangan

laboratorium ;

2. Pelaksanaa survei, investigasi penelitian dan pengembangan,

perekayasaan, penunjangan ilmiah, pemberian saran teknis, advis

teknis dan pengujian laboratorium dan lapangan ;

3. Pelaksanaan urusan tata usaha dan administrasi balai.

(44)

Balai Geoteknik Jalan mempunyai tugas melaksanakan

perencanaan teknis, pelaksanaan penelitian dan pengembangan,

penunjangan ilmiah, layanan pengujian laboratorium dan

lapangan serta pemberian saran teknis teknologi geoteknik jalan.

Fungsi

1. Penyusunan program, pengumpulan, pengolahan dan penyajian

data/informasi, penyediaan sarana litbang, pengembangan

laboratorium;

2. Pelaksanaa survei, investigasi penelitian dan pengembangan,

perekayasaan, penunjangan ilmiah, pemberian saran teknis, advis

teknis dan pengujian laboratorium dan lapangan ;

3. Pelaksanaan urusan tata usaha dan administrasi balai.

8. Balai TLL dan Lingkungan Jalan

Balai Teknik Lalulintas dan Lingkungan Jalan mempunyai tugas

melaksanakan perencanaan teknis, pelaksanaan penelitian dan

pengembangan, penunjangan ilmiah, layanan pengujian

laboratorium dan lapangan serta pemberian saran teknis teknologi

teknik lalulintas dan lingkungan jalan.

(45)

1. Penyusunan program, pengumpulan, pengolahan dan penyajian

data/informasi, penyediaan sarana litbang, pengembangan

laboratorium

2. Pelaksanaa survei, investigasi penelitian dan pengembangan,

perekayasaan, penunjangan ilmiah, pemberian saran teknis, advis

teknis dan pengujian laboratorium dan lapangan ;

3. Pelaksanaan urusan tata usaha dan administrasi balai.

9. Balai Jembatan dan Lalu Lintas

Balai Jembatan dan Bangunan Pelengkap Jalan mempunyai tugas

melaksanakan perencanaan teknis, pelaksanaan penelitian dan

pengembangan, penunjangan ilmiah, layanan pengujian

laboratorium dan lapangan serta pemberian saran teknis teknologi

jembatan dan bangunan pelengkap jalan

Fungsi

1. Penyusunan program, pengumpulan, pengolahan dan penyajian

data/informasi, penyediaan sarana litbang, pengembangan

laboratorium ;

2. Pelaksanaa survei, investigasi penelitian dan pengembangan,

perekayasaan, penunjangan ilmiah, pemberian saran teknis, advis

(46)

3. Pelaksanaan urusan tata usaha dan administrasi balai.

10. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan

sebagian tugas teknis Kementerian Pusjatan sesuai dengan bidang

keahlian dan kebutuhan serta berdasarkan ketentuan peraturan

perundang-undangan yang berlaku.

Kelompok Jabatan Fungsional, terdiri dari sejumlah tenaga dalam

jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam kelompok sesuai

dengan keahliannya.

. Kelompok Jabatan Fungsional, dipimpin oleh seorang tenaga

fungsional senior dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab

kepada Kementerian Pusjatan.

3.2Metode Penelitian

Dalam hal ini Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif

dimana penulis menggambarkan tahapan-tahapan dalam proses penelitian

guna memecahkan masalah-masalah penelitian dari awal perencanaan

hingga tercapainya tujuan penelitian. Yang dilakukan penulis diantaranya

adalah Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk

dipecahkan melalui metode deskriptif, membatasi dan merumuskan

permasalahan secara jelas, menentukan tujuan dan manfaat penelitian,

melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan,

(47)

metode penelitian yang hendak digunakan termasuk mengumpulkan data,

dan menganalisis data. Mengumpulkan, mengorganisasikan, dan

menganalisis data dengan menggunakan teknik tersetruktur dan membuat

laporan penelitian

3.2.1. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam membuat sistem

informasi Tunjangan Kompensasi Karya dan Penggajian Pegawai di

Kementerian Pusjatan Bandung yaitu metode deskriptif.

Metode Deskriptif yaitu menggambarkan sifat sesuatu yang tengah

berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari

suatu gejala tertentu. Bertujuan untuk menjawab pertanyaan yang

menyangkut sesuatu pada waktu sedang berlangsungnya proses riset.

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Untuk mendapatkan data sebagai bahan kajian dalam penulisan

Tugas akhir dengan tujuan membuat suatu sistem informasi, maka metode

penelitian yang digunakan adalah mengumpulkan, mengolah dan

menganalisa data dari sistem yang sedang berjalan.

3.2.2.1. Sumber Data Primer

Data Primer yaitu penulis mendapatkan data langsung dari obyek yang

bersangkutan. Sumber data primer yang penulis dapat melalui 2 cara yaitu:

(48)

Teknik pengambilan data yang penulis lakukan pada Departemen

Pusjatan pertama kali dengan cara melakukan wawancara langsung dengan

bagian yang bersangkutan dengan penelitian yang dilakukan penulis

seperti : bagian kepegawaian yang bertujuan untuk mengetahui prosedur

kerja dan kendala yang dihadapi dalam menjalankan pekerjaannya dengan

sistem yang sedang berjalan di Departemen Pusjatan.

2. Observasi

Selain wawancara penulis juga melakukan observasi langsung

dengan melihat kegiatan yang sedang berlangsung di Departemen

Pusjatan.

3.2.2.2. Sumber Data Skunder

Data Skunder yaitu penulis mendapatkan data atau informasi secara tidak

langsung. Biasanya penulis mendapatkan data hanya dengan melihat

dokumen - dokumen yang ada seperti dokumen daftar pegawai, slip gaji,

slip TKK, laporan data pegawai, laporan gaji, laporan TKK, tariff gaji,

tariff TKK.

3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem

Metode pendekatan dan pengembangan sistem digunakan untuk

memenuhi kebutuhan pengembangan sistem sehingga sistem yang

dihasilkan akan sesuai dengan yang diharapkan

3.2.3. 1. Metode Pendekatan Sistem

Pendekatan sistem yang digunakan adalah menggunakan metode

(49)

sistem menggunakan alat bantu seperti Flowmap maupun Data Flow

Diagram (DFD), penggunaan ERD (Entity Relationship Diagram), proses

normalisasi dari data yang berupa field – field secara keseluruhan serta alat

bantu pendekatan sistem yang lain.

3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem

Metode adalah suatu cara atau teknik yang sistematik untuk

mengerjakan sesuatu. Metode yang digunakan untuk Sistem Informasi Gaji

dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) Pegawai di Kementerian Pekerjaan

Umum Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat Penelitian Dan

Pengembangan Jalan Dan Jembatan Bandung adalah prototype paradigma.

Alasan mengapa penulis memakai metode prototype ini adalah

karena metode ini terdiri dari tahap-tahap yang memberikan kemudahan

jika pada satu tahap tidak sesuai maka dapat kembali ke tahap sebelumnya,

sehingga cukup efektif dalam mendapatkan kebutuhan dan aturan yang

jelas yang disetujui pelanggan ataupun pembuat perangkat lunak itu

sendiri. Dengan prototype ini juga, pelanggan bisa langsung merasakan

seakan-akan itu adalah sistem yang sebenarnya. Selain itu pengujiannya

dilakukan oleh pembuat sistem atau programmer itu sendiri.

Prototype paradigma dimulai dengan mengumpulkan kebutuhan.

Pengembangan dan pelanggan bertemu dan mendefinisikan obyektif

keseluruhan dari perangkat lunak, mengidentifikasi segala kebutuhan yang

diketahui, dan area garis besar dimana definisi lebih jauh merupakan

(50)

berfokus pada penyajian dari aspek-aspek perangkat lunak tersebut yang

akan nampak bagi pelanggan/ pemakai (contohnya pendekatan input dan

format output). Perancangan kilat membawa kepada kontruksi sebuah

prototype. Prototype tersebut dievaluasi oleh pelanggan/ pemakai dan

dipakai untuk menyaring kebutuhan pengembangan perangkat lunak.

Iterasi terjadi pada saat prototype disetel untuk memenuhi kebutuhan

pelanggan, dan pada saat yang sama memungkinkan pengembang untuk

secara lebih baik memahami apa yang harus dilakukannya.

Gambar 3.2 Metode Pendekatan Prototype Paradigma

( Sumber : Pressman, Roger S., 2002, Rekayasa Perangkat Lunak:

Pendekatan Praktisi jilid Dua, Penerbit: Andi Offset, Yogyakarta )

Secara ideal prototype berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk

mengidentifikasi kebutuhan perangkat lunak. Bila prototype yang sedang

bekerja dibangun, pengembang harus mempergunakan fragmen-fragmen

program yang ada atau mengaplikasikan alat-alat bantu ( contohnya refort

generation,windows manager, dll ) yang memungkinkan program bekerja

secara cepat.

(51)

Di dalam pendekatan sistem, penulis menggunakan alat bantu

dalam metode analisis dan perancangan terstruktur, yang menghendaki

adanya gambaran terhadap keseluruhan sistem menggunakan alat bantu

seperti Flowmap maupun Data Flow Diagram (DFD), penggunaan ERD

(Entity Relationship Diagram), proses normalisasi serta alat bantu

pendekatan sistem yang lain. Berikut dijelaskan beberapa alat bantu

tersebut :

1) Flow Map

Merupakan alat bantu dalam menelusuri arus dokumen yang

digunakan dalam sistem. Flow map juga menggambarkan bagaimana

proses-proses yang terpisah dihubungkan menjadi satu.

2) Diagram Konteks

Konteks Diagram yaitu level teratas dari diagram arus data yang

merupakan penggambaran secara besar dan umum.

3) Data Flow Diagram

DFD (Data Flow Diagram) yaitu data merupakan alat

dokumentasi grafik yang menggunakan nol kecil dari sistem untuk

menggambarkan bagaimana aliran data mengakhiri hubungan dalam suatu

proses walaupun namanya menunjukkan tekanan pada data, tapi

kenyataannya berlawanan, yaitu tekanan pada proses. Data flow diagram

digunakan pada metodelogi pengembangan sistem yang tersetruktur dan

dokumentasi dari sistem yang baik.

(52)

Kamus data disebut juga dengan sistem (data dictionary) adalah

katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuahan informasi dari suatu

informasi. Pada tahapan alisis kamus data dapat digunakan sebagai alat

komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem (user) tentang

data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem,

tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem, tempat

penyimpanan definisi data, juga tempat untuk mengetahui istilah-istilah

yang tidak dimengerti secara lengkap. Kamus data juga nerupakan suatu

bagian yang berfungsi untuk merancang file basis data yang akan dibuat,

sehingga file basis data akan lebih teratur dan sesuai dengan tujuan

perancangan

5) Perancangan Basis Data

Tujuan dari perancangan basis data adalah agar didapatkan basis

data yang kompak dan efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan,

akses yang cepat serta kemudahan dalam pemanipulasian data (tambah,

ubah, hapus). Dalam perancangan basis data, kita dapat lakukan dengan

normalisasi terhadap struktur tabel yang telah diketahui maupun dengan

model Entity-Relationship. Berikut adalah proses perancangan basis data

yang dijabarkan pada beberapa subbab

a) Normalisasi

Proses normalisasi merupakan suatu proses pengelompokkan data

(53)

pada proses normalisasi ini selalu di uji pada beberapa kondisi apakah ada

kesulitan pada saat menambah, menghapus, merubah pada suatu database.

Normalisasi juga merupakan proses untuk mengubah suatu relasi yang

memiliki masalah yang biasanya disebut anomaly. Anomaly adalah proses

pada basis data yang member efek samping yang tidak diharapkan.

Pada proses noramilsasi dikenal beberapa bentuk tahapan-tahapan sebagai

berikut :

1. Bentuk tidak normal (Unnormalized form)

Pada bentuk ini merupakan kumpulan data yang direkam, tidak ada

keharusan untuk mengikuti suatu form tertentu, pada tahap ini dapat saja

data tidak lengkap atau terdulikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai

dengan kedataangannya.

2. Bentuk normal ke satu (firs Normal form)

Pada bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data

dibentuk dalam flat file (file data rata-rata), data dibenyuk dalam satu record

dan nilai dari field berupa atomic value. Tidak ada set atribut yang

berulang-ulang atau atribut yang memiliki satu pengertian, bukan merupakan

kumpulan kata yang mempunyai arti mendua, hanya memiliki satu arti saja,

dan juga bukanlah pecahan kata-kata sehingga artinya lain.

3. Bentuk normal ke tiga (Third Normal Form)

Untuk menjadi bentuk normal ketiga, maka relasi haruslah bentuk

(54)

yang transitif, dengan kata lain bahwa setiap atribut bukan kunci. Harusnya

bergantung hanya pada primary key secara menyeluruh.

6. Bentuk normal ke empat

Suatu relasi disebut dalam normal ke empat, jika relasi tersebut sudah dalam

bentuk normal III dan seluruh atribut yang bukan primary key tidak

tergantung bernilai banyak (multivalued dependencies).

b) Tabel Relasi

Setiap proyek data dipresentasikan dengan menggunakan beberapa

entity (file) dan setiap entity dapat terdiri dari beberapa elemen dan atribut.

Relasi table database dengan sertuktur data hubungan dapat digambarkan

dalam bentuk table. Kolom dari table menujukkan atribut dari file. Atribut

ini menunjukkan item data atau filed. Dalam database model relasi dikenal

beberapa tipe relasi antara entity elemen data. Tipe relasi tersebut yaitu :

1. Relasi satu ke satu (one to one)

Satu kejadian pada entitas yang pertama hanya mempunyai satu

hubungan dengan satu kejadian pada entitas yangn kedua, dan sebaliknya.

2. Relasi satu ke banyak (One to Many)

Relasi satu ke banyak adalah sama dengan bnayak ke satu,

tergantung daru arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian

pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan

kejadian pada entitas yang kedua hanya dapatmempunyai satu hubungan

(55)

3.2.4. Pengujian Software

Pada penelitian ini dalam sistem informasi simpan pinjam untuk

pengujian software penulis menggunakan pengujian dengan black box.

Karena Pengujian Black Box adalah pengujian aspek fundamental sistem

tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini

digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan

benar. Pengujian Black Box merupakan metode perancangan data uji yang

didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan,

dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat

lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.

Pengujian Blackbox berusaha menemukan kesalahan dalam kategori :

1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang

2. Kesalahan interface

3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.

(56)

BAB V

TESTING DAN IMPLEMENTASI

5.1. Pengujian

Pengujian dapat berarti proses untuk memeriksa apakah suatu perangkat lunak yang dihasilkan sudah dapat dijalankan sesuai dengan standar tertentu. Metode pengujian adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan.

5.1.1. Rencana Pengujian

Pengujian membangun sistem informasi gaji dan TKK di Kementerian Pusjatan Bandung di bawah ini menggunakan data uji berupa sebuah data masukan dari Bag Admin.

Tabel 5.1 Rencana Pengujian

Kelas Uji Butir Uji Tingkat

Pengujian

Jenis Penguji Login User Hak akses setiap user name Sistem Black Box Daftar Pegawai Pengisian data pegawai Sistem Black Box Data

Rekapabsensi

(57)

Data Gaji PNS Penghitungan gaji pegawai negeri sipil Sistem Black Box Data Gaji

Pegawai Harian

Penghitungan gaji pegawai harian Sistem Black Box

Data TKK Penghitungan tunjangan kompensasi karya

Sistem Black Box

Setting Gaji Pengisian data pengolahan tarif gaji Sistem Black Box Setting TKK Pengisian data pengolahan tarif TKK Sistem Black Box Setting User Pengisian data pengolahan user Sistem Black Box Laporan Daftar

Pegawai

Pelaporan data secara periodik Sistem Black Box

Laporan Rekap Absensi

Pelaporan data secara periodik Sistem Black Box

Laporan Gaji PNS

Pelaporan data secara periodik Sistem Black Box

Laporan Gaji Pegawai Harian

Pelaporan data secara periodik Sistem Black Box

Laporan TKK Pelaporan data secara periodik Sistem Black Box

5.1.2. Kasus dan Hasil Pengujian

(58)

Tabel 5.2 Pengujian Login

Kasus dan Hasil Pengujian (Data Normal)

Data Masukan Data diharapkan Pengamatan Kesimpulan Pengguna dan

Kasus dan Hasil Pengujian (Data Salah)

Data Masukan Data diharapkan Pengamatan Kesimpulan Pengguna dan

Tidak bisa masuk dalam sistem aplikasi Muncul peringatan “password salah!

[X] Diterima [ ] Ditolak

2. Pengujian Daftar Pegawai

Tabel 5.3 Pengujian Daftar Pegawai

Kasus dan Hasil Pengujian (Data Normal)

(59)

Input NIP Input nip secara manual

Nip diinput secara manual di input oleh admin

[X] Diterima [ ] Ditolak Klik Tombol Tambah Daftar pegawai

dapat di tambah

Klik Tombol Hapus Daftar pegawai dapat dihapus

Klik Tombol Simpan Daftar pegawai disimpan pada tabel pegawai

Data awal tersimpan pada tabel pegawai

[X] Diterima [ ] Ditolak

Klik Tombol Batal Data akan kembali pada

Klik Tombol Edit Data dapat diedit Data dapat diedit sesuai dengan data yang diedit

[X] Diterima [ ] Ditolak Klik Tombol Hapus Data yang

terpilih akan terhapus

Data telah terhapus sesuai dengan harapan

[X] Diterima [ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Pengujian (Data Salah)

(60)

Tidak mengisi data

Data yang diinputkan hanya dapat berhasil jika data terisi semua

[X] Diterima [ ] Ditolak

3. Pengujian Rekap absensi

Tabel 5.4 Pengujian Rekap Absensi

Kasus dan Hasil Pengujian (Data Normal)

Data Masukan Data diharapkan Pengamatan Kesimpulan Input NIP Input nip secara

manual

Nip diinput secara manual di input oleh admin dan ketika dienter nama secara otomatis akan muncul

[X] Diterima [ ] Ditolak

Klik Tombol Tambah Data rekap absensi dapat di tambah

Data rekap absensi dapat ditambah ketika ditekan tombol tambah

[X] Diterima [ ] Ditolak

Klik Tombol Hapus Data rekap absensi dapat dihapus

Data rekap absensi dapat dihapus ketika ditekan tombol hapus

[X] Diterima [ ] Ditolak

Klik Tombol Simpan Data rekap absensi disimpan

Data awal tersimpan pada tabel rekapabsensi

(61)

pada tabel rekapabsensi Klik Tombol Batal Data akan

kembali pada

Klik Tombol Edit Data dapat diedit Data dapat diedit sesuai dengan data yang diedit

[X] Diterima [ ] Ditolak Klik Tombol Hapus Data yang

terpilih akan terhapus

Data telah terhapus sesuai dengan harapan

[X] Diterima [ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Pengujian (Data Salah)

Data Masukan Data diharapkan Pengamatan Kesimpulan Tidak mengisi data

Data yang diinputkan hanya dapat berhasil jika data terisi semua

[X] Diterima [ ] Ditolak

4. Pengujian Hitung Gaji PNS

Tabel 5.5 Pengujian Hitung Gaji PNS

Kasus dan Hasil Pengujian (Data Normal)

(62)

Input NIP Input nip secara manual

Nip diinput secara manual di input oleh admin dan ketika dienter nama,golongan,gaji pokok secara otomatis akan muncul

[X] Diterima [ ] Ditolak

Klik Tombol Tambah Data gaji PNS dapat di tambah

ketika ditekan tombol tambah dan secara otomatis nomor slip gaji PNS akan muncul dan data gaji PNS bertambah

[X] Diterima [ ] Ditolak

Klik Tombol Hapus Data gaji PNS dapat dihapus

Data gaji PNS dapat dihapus ketika ditekan tombol hapus

[X] Diterima [ ] Ditolak Klik Tombol Simpan Data gaji PNS

disimpan pada tabel gajipn

Data awal tersimpan pada tabel gajipn

[X] Diterima [ ] Ditolak

Klik Tombol Batal Data akan kembali pada

Klik Tombol Edit Data dapat diedit Data dapat diedit sesuai dengan data yang diedit

(63)

terpilih akan terhapus

dengan harapan [ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Pengujian (Data Salah)

Data Masukan Data diharapkan Pengamatan Kesimpulan Tidak mengisi data

Data yang diinputkan hanya dapat berhasil jika data terisi semua

[X] Diterima [ ] Ditolak

5. Pengujian Hitung Gaji Pegawai Harian

Tabel 5.6 Pengujian Hitung Gaji Pegawai Harian

Kasus dan Hasil Pengujian (Data Normal)

Data Masukan Data diharapkan Pengamatan Kesimpulan Input NIP Input nip secara

manual

Nip diinput secara manual di input oleh admin dan ketika dienter nama dan

jumlahsakit,izin,cuti,alpa secara otomatis akan muncul

[X] Diterima [ ] Ditolak

Klik Tombol Tambah Data gaji pegawai harian dapat di tambah

Data gaji pegawai harian dapat ditambah ketika ditekan tombol tambah

(64)

Klik Tombol Hapus Data gaji pegawai harian dapat dihapus

Data gaji pegawai harian dapat dihapus ketika ditekan tombol hapus

[X] Diterima [ ] Ditolak

Klik Tombol Simpan Data gaji pegawai harian disimpan pada tabel gajiPH

Data awal tersimpan pada tabel gajiPH

[X] Diterima [ ] Ditolak

Klik Tombol Batal Data akan kembali pada

Klik Tombol Edit Data dapat diedit Data dapat diedit sesuai dengan data yang diedit

[X] Diterima [ ] Ditolak Klik Tombol Hapus Data yang

terpilih akan terhapus

Data telah terhapus sesuai dengan harapan

[X] Diterima [ ] Ditolak

Kasus dan Hasil Pengujian (Data Salah)

Data Masukan Data diharapkan Pengamatan Kesimpulan Tidak mengisi data

Data yang diinputkan hanya dapat berhasil jika data terisi semua

(65)

6. Pengujian Hitung TKK

Tabel 5.7Pengujian Hitung TKK

Kasus dan Hasil Pengujian (Data Normal)

Data Masukan Data diharapkan Pengamatan Kesimpulan Input NIP Input nip secara

manual

Nip diinput secara manual di input oleh admin dan ketika dienter nama,sakit,izin,alpa dan cuti secara otomatis akan muncul

[X] Diterima [ ] Ditolak

Klik Tombol Tambah Data TKK dapat di tambah

Data TKK dapat ditambah ketika ditekan tombol tambah

[X] Diterima [ ] Ditolak

Klik Tombol Hapus DataTKKdapat dihapus

Data TKK dapat dihapus ketika ditekan tombol hapus

[X] Diterima [ ] Ditolak Klik Tombol Simpan Data TKK

disimpan pada tabel tkk

Data awal tersimpan pada tabel tkk

[X] Diterima [ ] Ditolak

Gambar

Gambar 3.2 Metode Pendekatan Prototype Paradigma
Tabel 5.2 Pengujian Login
Tabel 5.5 Pengujian Hitung Gaji PNS
tabel gajipn
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada penelitian ini juga ditemukan hubungan antara kepribadian openness to experience dengan dimensi perilaku makan yaitu emotional eating, external eating dan re- strained

Kesimpulan secara umum dari semua pengujian, bahwa algoritma Boyer Moore lebih cepat dan akurat pada pencarian yang bersifat Not Match Case dan algoritma

Dari grafik dapat dilihat bahwa kemampuan anak Dengan demikian peneliti ena keterampilan menempel anak Tunagrahita Ringan dalam menempelkan kacang hijau dan buah

Salah satu tujuan kurikuler pendidikan IPA di Sekolah Dasar adalah “mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan

Mengonversi teks anekdot, laporan hasil observasi, prosedur kompleks, eksposisi, dan negosiasi ke dalam bentuk yang lain sesuai dengan struktur dan kaidah teks, baik secara

Tradisi Ngusaba Gedebong memberikan penyuluhan, dari segi tattwanya yang dapat memberikan pemahaman dan pengetahuan yang dapat mendidik masyarakat Desa Pakraman

Ketua PS Profesi Apoteker Jurusan Farmasi FMIPA Udayana. I G.N Jemmy Anton Prasetia, S.Farm.,

DESKRIPSI MATA KULIAH : Mata kuliah ini mengkaji; 1) makna dan ruang lingkup penelitian pendidikan, khususnya bidang teknologi pembelajaran, 2) etika dalam penelitian bidang