BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah
Dengan adanya perkembangan informasi, telekomunikasi dan teknologi yang semakin pesat, khususnya pada pengembangan sistem informasi, hal ini menuntut agar bisa menghasilkan informasi yang memenuhi spesifikasi kebutuhan pemakai informasi.
Kementerian Pekerjaan Umum Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat Penelitian Dan Pengembangan Jalan Dan Jembatan (Pusjatan) Bandung merupakan salah satu instansi pemerintahan yang bergerak dalam bidang jasa konstruksi. Kementerian Pusjatan Bandung memiliki struktur organisasi yang cukup jelas, terdiri dari kepala kementrian puslitbang jalan dan jembatan, kepala bagian tata usaha yang terdiri dari bagian keuangan dan tata usaha & rumah tangga, Bidang program dan kerjasana, bidang lalu lintas dan lingkungan jalan, bidang balai geoteknik jalan bidang balai bahan dan perkerasan jalan. Penulis melakukan penelitian di bagian gaji. Khususnya di bagian gaji pegawai dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK). Namun dalam memproses dan gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK). pegawai ini dibutuhkan beberapa dokumen seperti data laporan absensi pegawai, data tarif Tunjangan Kompensasi Karya (TKK), data tarif gaji dan data gaji pegawai.
karena database dapat di backup kembali sehingga data yang lama diperbaharui dengan data yang baru.
Pada zaman seperti sekarang ini database sangat penting sekali apalagi untuk menyimpan data keuangan yang dikaitkan dengan tambahan penghasilan berupa gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) pegawai. Jika database tidak dimiliki oleh perusahaan atau instansi pemerintah, maka perusahaan tersebut dapat dikatakan masih belum terkomputerisasi dalam segala hal yang ada kaitannya dengan sistem informasi.
Berdasarkan latar belakang tersebut maka penyusun mencoba untuk membuat suatu sistem informasi gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) pegawai di Kementerian Pusjatan Bandung yang terkomputerisasi secara optimal. Dan judul yang diambil untuk penyusunan tugas akhir, yaitu “Sistem Informasi Gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) di Kementerian Pekerjaan Umum Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat Penelitian Dan Pengembangan Jalan Dan Jembatan Bandung”.
1.2. Identifikasi dan Rumusan Masalah
1.2.1. Identifikasi Masalah
1. Belum efektifnya sistem informasi gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) pegawai karena belum menggunakan komputerisasi.
2. Masih adanya keluhan kesalahan perhitungan dalam sistem gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) pegawai saat ini.
3. Masih sulitnya memperoleh informasi mengenai gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) pegawai.
1.2.2. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sistem informasi gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) yang sedang berjalan pada Kementerian Pusjatan Bandung?
2. Bagaimana perancangan sistem informasi gaji danTunjangan Kompensasi Karya (TKK) pegawai pada Kementerian Pusjatan Bandung?
3. Bagaimana pengujian sistem informasi pengeluaran gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) pegawai pada Kementerian Pusjatan Bandung?
4. Bagaimana implementasi Sistem Informasi pengeluaran gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) pegawai pada Kementerian Pusjatan Bandung?
Berdasarkan identifikasi dan rumusan masalah diatas, maka Maksud dan tujuan dari penyusunan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :
3.1 Maksud Penelitian
Untuk membuat suatu rancangan sistem informasi gaji Tunjangan Kompensasi Karya pegawai di Kementerian Pusjatan Bandung secara terkomputerisasi, termasuk didalamnya pembuatan program aplikasi khusus mengenai sistem informasi gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) pegawai. Sehingga pada akhirnya dapat memberikan solusi ataupun masukan kepada pihak manajemen di Kementerian Pusjatan Bandung dalam menyelesaikan masalah yang terjadi dalam proses pembuatan laporan yang cepat dan akurat.
3.2 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui sistem informasi Gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya pegawai yang sedang berjalan pada Kementerian Pusjatan Bandung Menyelesaikan masalah yang dihadapi perusahaan dalam sistem penyajian laporan agar tidak mengalami keterlambatan lagi.
3. Untuk menganalisis dan pengujian sistem informasi Gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya pegawai pada Kementerian Pusjatan Bandung.
4. Untuk implementasi Sistem Gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya pegawai pada Kementerian Pusjatan Bandung.
1.4. Kegunaan Penelitian
Laporan Tugas akhir ini berguna bagi semua pihak dan secara khusus bagi Kementerian Pekerjaan Umum Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat Penelitian Dan Pengembangan Jalan Dan Jembatan ( Pusjatan ) Bandung, user, pengembang ilmu pengetahuan dan peneliti.
1.4.1. Kegunaan Praktisi
1. Bagi Kementerian Pusjatan Bandung dapat menjadi bahan pertimbangan untuk penerapan sistem informasi ini di Kementerian Pusjatan Bandung.
2. Bagi user, dapat bermanfaat dalam upaya meningkatkan efektifitas kinerja.
3. Bagi pengembang ilmu pengetahuan, dapat memperluas wawasan tentang sistem informasi gaji dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) pegawai.
1.5. Batasan Masalah
Untuk dapat mengarah pada tujuan, maka dalam penyusunan tugas akhir ini diberikan batasan, yaitu :
1. Penghitungan Gaji PNS
2. Penghitungan Gaji Pegawai Harian
3. Penghitungan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) 4. Data Pegawai
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di Kementerian Pekerjaan Umum Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat Penelitian Dan Pengembangan Jalan Dan Jembatan Bandung di Jalan AH.Nasution No.264 PO BOX 2 UjungBerung Bandung 40294 tlp (022)7802112 Fax (022)78118811 e-mail: btll_ire@indo.net.id.
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Terdapat dua kelompok pendekatan di dalam mendefinisikan sistem, yaitu
yang menekankan pada prosedurnya dan yang menekankan pada komponen atau
elemennya.
Pengertian sistem menurut Jogiyanto (2005 : 1) yang lebih menekankan
pada prosedurnya didefinisikan sebagai berikut :
“Suatu sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur
yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan
suatu kegiatan atau menyelesaikan suatu sasaran yang tertentu.”
Sedangkan pendekatan sistem yang merupakan jaringan kerja dari
prosedur lebih menekankan urut-urutan operasi di dalam sistem. Prosedur
(procedure) didefinisikan oleh Richard F. Neuschel yang disadur oleh Jogiyanto
(2005 : 1) mendefinisikan sebagai berikut :
“Prosedur adalah suatu urut-urutan operasi klerikal (tulis-menulis)
biasanya melibatkan beberapa orang di dalam satu atau lebih departemen, yang
diterapkan untuk menjamin penanganan yang seragam dari transaksi-transaksi
2.1.1. Pengertian Sistem
Menurut McLeod dalam Al-bahra bin lad jamudin (2005 : 8)
”Sistem adalah sekelompok sistem yang terintegrasi dengan maksud yang
sama utuk mencapai suatu tujuan .”
Begitu pula Robert G. (1993] dalam buku Al-bahra bin ladjamudin (2005 :
10), mendefinisikan
”sistem sebagai seperangkat elemen-elemen yang terintegrasi dengan
maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan bersama.”
Pendekatan sistem yang lebih menekankan pada prosedur didefinisikan
bahwa ”sistem yaitu suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan kegiatan atau
menyelesaikan suatu sasaran tertentu” Al-bahra bin jadmudin (2005 : 10)
2.1.2 Karakteristik Sistem
Dalam sebuah sistem mempunyai karakteristik yang tidak terpisahkan
antara satu karakteristik dengan karakteristik yang lain. Beberapa karakteristik
tersebut antara lain :
1. Komponen (Components)
Suatu sistem memiliki sejumlah komponen yang saling berinteraksi,
sama. Komponen sistem dapat berupa suatu yang merupakan bagian dari setim
yang lebih besar.
2. Batas Sistem (Boundary)
Merupakan daerah yang membatasi antara suatu sistem dengan sistem
yang lain / lingkungan luar, dengan batasan ini kita dapat mengetahui ruang
lingkup sistem.
3. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Apapun yang berada di luar batas dari sistem yang mempengaruhi operasi
suatu sistem.
4. Penghubung Sistem (Interface)
Merupakan media penghubung antara satu subsistem dengan subsistem
yang lainnya. Dengan penghubung ini akan mengalir data-data antara
subsistem dimana keluaran (output) dari satu subsistem akan menjadi
masukan (input) untuk subsistem yang lain, sehingga antara satu subsistem
dengan subsistem lainnya dapat berintegrasi membentuk satu kesatuan.
5. Masukan (Input)
Merupakan energi yang dimasukkan ke dalam sistem, dimana masukan
ini dapat berupa masukan perawatan (maintenance input) dan masukan sinyal
sistem tersebut dapat beroperasi. Signal input adalah energi yang diproses
untuk didapatkan keluaran.
6. Keluaran (Output)
Merupakan hasil dari energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi
keluaran yang berguna dan mampu menjadi masukan baru/informasi yang
dibutuhkan.
7. Pengolah (Process)
Suatu sistem pasti mempunyai pengolahan data masukan untuk diolah
menjadi sebuah informasi.
8. Sasaran Sistem (Objectives)
Merupakan penentu dari tujuan untuk menentukan masukan yang
dibutuhkan dan keluaran yang akan dihasilkan sebuah sistem.
[Sumber : Jogiyanto, H.M., MBA,Ph.D., 2005, Analisis & Desain Sistem,
Andi Yogyakarta, Yogyakarta.]
2.1.3. Klasifikasi Sistem
menurut Al-bahra bin ladjamudin (2005 : 6) Sistem dapat diklasifikasikan
dari beberapa sudut pandang, terbagi menjadi :
1. Sistem terbuka dan tertutup
Suatu sistem dikatakan terbuka menurut Ludwig Von Bertalanffy bila
aktivitas didalam sistem tersebut dipengaruhi oleh lingkungannya, sedangkan
suatu sistem dikatakan tertutup bila aktivitas-aktivitas didalam sistem tersebut
tidak dipengaruhi oleh perubahan yang terjadi dilingkungannya.
2. Sistem buatan manusia dan Tuhan
Suatu sistem bila diklasifikasikan berdasarkan asalnya, sistem tersebut
bisa diklasifikasikan sebagai sistem yang ada secara alamiah (buatan Tuhan)
atau buatan manusia. Sebagai contoh sistem tata surya, adalah sistem yang
secara alamiah, sedangkan organisasi perusahaan adalah sistem buatan
manusia.
3. Sistem barjalan dan konseptual
Suatu sistem yang belum diterapkan disebut sistem konseptual. Suatu
sistem konseptual yang dapat diterima oleh pemakai sistem sehingga pemakai
sistem tersebut menggunakannya untuk menunjang operasi sehari-hari maka
sistem tersebut berubah menjadi sistem berjalan.
Sebuah sistem yang sederhana merupakan sebuah sistem yang terbentuk
dari sedikit tingkatan dan komponen atau subsistem serta hubungan antara
mereka sangat sederhana, misalnya sistem yang digunakan oleh pengantar
koran. Sebuah sistem yang kompleks jelas terdiri dari banyak komponen atau
tingkatan yang dihubungkan dalam berbagai cara yang berbeda, seperti
perusahaan.
5. Kinerja bisa yang dapat dan tidak dapat dipastikan
Sebuah sistem yang dapat dipastikan kinerjanya artinya ditentukan pada
saat sistem akan dan sedang dibuat. Sedangkan sistem yang tidak dapat
dipastikan kinerjanya artinya tidak dapat ditentukan dari awal tergantung
kepada situasi yang dihadapi.
6. Sistem sementara dan selamanya
Suatu sustem yang mungkin digunakan untuk selamanya mungkin juga
digunakan untuk periode waktu tertentu.
7. Sistem secara pisik dan abstrak
Sistem dapat dilihat dari wujudnya misalnya kendaraan bermotor,
sedangkan yang abstrak seperti organisasi.
8. Sistem, subsistem dan super sistem
Subsistem adalah sistem yang lebih kecil dalam sebuah sistem, sedangkan
9. Sistem yang bisa beradaptasi dan tidak bisa beradaptasi
Berdasarkan fleksibilitasnya, karakteristik suatu sistem dapat dibedakan
apakah sistem tersebut dapat beradaptasi terhadap perubahan yang terjadi
dilingkungannya atau tidak.
2.2. Konsep Dasar Informasi
Data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk yang mempunyai arti bagi
si penerima dan mempunyai nilai nyata, sehingga dapat dipakai sebagai dasar
untuk mengambil keputusan, dan terasa bagi keputusan saat itu atau keputusan
mendatang.
Susunan hirarki informasi mulai dari data atau fakta, kemudian diseleksi
dan diolah menjadi sesuatu yang berguna
Konsep dasar informasi menurut Jogiyanto (2005 : 8) Informasi adalah :
“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna
dan lebih berarti bagi yang menerimanya
2.2.1. Definisi Informasi
Menurut Al-bahra bin jadmudin (2005 : 13) Informasi dapat didefinisikan
”Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk yang penting bagi
si penerima dan mempunyai nilai yang nyata atau yang dapat dirasakan dalam
keputusan-keputusan yang sekarang atau keputusan-keputusan yang akan
”Pekerjaan informasi adalah pekerjaan yang meliputi pengumpulan data,
penyebaran, data dengan meneruskannya ke unit lain, atau langsung diolah
menjadi informasi, kemudian informasi tersebut diteruskan ke informasi lain”.
Al-bahra bin jadmudin (2005 : 14)
Jelaslah bahwa agar informasi itu menjadi berguna harus disampaikan
kepada orang tepat, pada waktunya,dan dala bentuk yang tepat pula. Tidak semua
data merupakan informasi. Ada kantor- kantor menyimpan data-data atau catatan
yang sebenernya tidak ada gunanya. Sebaliknya ada informasi yang perlu
diperlengkapi dengan data. Al-barha bin jadmudin (2005 : 14)
2.2.2 Siklus Informasi
Data merupakan bentuk yang masih mentah yang belum dapat bercerita
banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk
dihasilkan informasi. Didalam suatu kegiatan perusahaan, misalnya dari gaji
pegawai dan pembayaran tunjangan kompensasi karya yang dilakukan oleh bagian
pembayaran gaji dan TKK, dihasilkan slip gaji dan TKK yang merupakan data
dari pembayaran gaji dan TKK pada suatu periode tertentu. Slip gaji dan TKK
tersebut masih belum dapat bercerita banyak kepada pihak manajemen, untuk
keperluan pengambilan keputusan, maka slip gaji dan TKK tersebut perlu diolah
lebih lanjut untuk menjadi suatu informasi. Setelah data pembayaran gaji dan
TKK dolah, beraneka ragam informasi dapat dihasilkan darinya, misalnya :
a. Informasi berupa laporan data pegawai, berguna bagi manajemen
b. Informasi berupa data absensi pegawai, berguna bagi manajemen
untuk menentukan besarnya tarif pembayaran TKK.
Data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima
kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan
tindakan, yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain. Yang akan
membuat sejumlah data kembali. Data tersebut akan ditangkap sebagai input,
diproses kembali lewat sutu model dan seterusnya membentuk suatu siklus. Siklus
ini oleh John Burch disebut dengan siklus informasi (information cycle).
Gambar 2.2. Siklus informasi
Sumber : Jogiyanto, H.M., MBA,Ph.D., 2005, Analisis & Desain Sistem,
Andi Yogyakarta, Yogyakarta.]
2.2.3. Kualitas Informasi
[Sumber : Jogiyanto, H.M., MBA,Ph.D., 1999, Analisis & Desain Sistem,
Andi Yogyakarta, Yogyakarta.]
Gambar 2.3 Kualitas Informasi
1. Akurat (accurate), berarti informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan
tidak menyesatkan, dalam hal ini informasi harus jelas mencerminkan
maksudnya.
2. Tepat waktu (Time Lines), berarti informasi yang datang pada penerima tidak
boleh terlambat. Informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai lagi
karena informasi merupakan suatu landasan dalam mengambil sebuah
keputusan dimana bila pengambilan keputusan terlambat maka akan berakibat
fatal untuk organisasi.
3. Relevan, berarti informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya.
Relevansi informasi untuk tiap-tiap individu berbeda tergantung pada yang
menerima dan yang membutuhkan.
2.2.4. Nilai Informasi
Nilai dari informasi (value of system) ditentukan dari dua hal, yaitu
manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. Akan
tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan dalam suatu sistem
dimungkinkan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada suatu
masalah tertentu dengan biaya untuk memperolehnya, karena sebagian besar
informasi dinikmati tidak hanya satu pihak di dalam perusahaan. Lebih lanjut
sebagian informasi tidak dapat ditaksir keuntungannya dengan nilai uang, tetapi
dapat ditaksir nilai efektifitasnya. Pengukuran nilai informasi biasanya
dihubungkan dengan analisis cost effectiveness atau cost benefit.
Menurut Jogiyanto (2005 : 11), nilai dari informasi (value of information)
ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan biaya mendaatkannya. Suatu informasi
dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya
mendapatkannya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi hal
ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan.
Akan tetapi perlu diperhatikan bahwa informasi yang digunakan didalam suatu
informasi umumnya digunakan untuk beberapa kegunaan. Sehingga tidak
memungkinkan dan sulit untuk menghubungkan suatu bagian informasi pada
suatu masalah yang tertentu dengan biaya untuk memperolehnya. Sebagian besar
informasi tidak dapat persis ditaksir keuntungannya dengan suatu nilai uang,
tetapi dapat ditaksir dari nilai efektifitasnya.
2.3. Konsep Dasar Sistem Informasi
Secara sepintas sistem informasi dapat diartikan sebuah kombinasi dari
kegiatan kegiatan tertentu yang menghasilkan sebuah informasi yang dapat
dimanfaatkan oleh pemakainya.
2.3.1. Definisi Sistem Informasi
Menurut al-bahra bil ladjamudin (2002:13) system informasi dapat
didefinisikan sebagai berikut :
a. Suatu system yang dibuat oleh manusia yang terdiri dari komponen –
komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yaitu
menyajikan informasi.
b. Sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan
memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan / untuk
mengendalikan organisasi.
c. Suatu system di dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi, mendukung operasi, bersifat
manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan
pihak luar tertentu laporan-paloran yang diperlukan.
Dari kedua pengertian diatas, sistem informasi dapat didefinisikan pula
sebagai suatu kesatuan dari berbagai informasi yang saling berkaitan dan
berinteraksi satu sama lainnya untuk keperluan dan tujuan tertentu.
1. Input, yaitu menggambarkan suatu kegiatan untuk menyediakan data untuk
proses.
2. Proses, yaitu menggambarkan bagaimana suatu data diproses untuk
menghasilkan suatu informasi yang bernilai tambah.
3. Penyimpanan, yaitu suatu kegiatan untuk memelihara dan menyimpan data.
4. Output, yaitu suatu kegiatan untuk menghasilkan laporan dari suatu proses
informasi.
5. Kontrol, yaitu suatu aktivitas untuk menjamin bahwa sistem informasi tersebut
berjalan sesuai dengan yang diharapkan.
Sedangkan komponen sistem informasi terdiri dari :
1. Perangkat keras (hardware), terdiri dari komputer, printer, jaringan.
2. Perangkat lunak (software).
3. Data, merupakan komponen dasar informasi.
4. Manusia (user).
2.4. Pengertian Pegawai
Menurut Soedaryono dalam bukunya “Tata Laksana Kantor” bahwa:
“Pegawai atau karyawan adalah golongan masyarakat, yang melakukan
penghidupannya dengan bekerja dalam kesatuan organisasi, baik kesatuan kerja
pemerintah, maupun kesatuan kerja swasta.” ( 6 : 42 )
Pegawai Tetap adalah “pegawai yang menerima atau memperoleh penghasilan dalam jumlah tertentu secara teratur, termasuk anggota dewan komisaris dan anggota dewan pengawas yang secara teratur terus menerus ikut mengelola kegiatan perusahaan secara langsung, serta pegawai yang bekerja berdasarkan kontrak untuk suatu jangka waktu tertentu sepanjang pegawai yang bersangkutan bekerja penuh (full time) dalam pekerjaan tersebut.”
http: // www. Indonesia.com jam 11:15 hari sabtu tgl :3 april 2010
Pegawai negeri adalah ” pekerja di sektor publik yang bekerja untuk
pemerintah suatu negara. Pekerja di badan publik non-departemen kadang juga
dikategorikan sebagai pegawai negeri.”
http://www. wikipedia.org jam 11:35hari sabtu tgl :3 april 2010
2.5.Pengertian Gaji
Gaji adalah ”salah satu hal yang penting bagi bagi setiap karyawan yang
bekerja dalam suatu perusahaan, karena dengan gaji yang diperoleh
seseorang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya”. Hasbuan (2002:118)
menyatakan bahwa “gaji adalah balas jasa yang dibayar secara periodic
kepada karyawan tetap serta mempunyai jaminan yang pasti”.
Hariadja(2002) gaji “merupakan unsur yang penting yang dapat
mempengaruhi kinerja karyawan, sebab gaji adalah alat untuk memenuhi
berbagai kebutuhan pegawai, sehingga dengan gaji yang diberikan pegawai
akan memotivasi untuk bekerja giat”.
2.5.1. Ketentuan Gaji
Pembayaran gaji Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Kementerian Pusjatan bandung
adalah sebagai berikut :
a. PNS yang telah beristeri/suami diberikan tunjangan suami/isteri 5% dari
gaji pokok
b. PNS yang mempunyai anak sampai usia 18 tahun diberikan tunjangan
anak 2% dari gaji pokok.
c. Jumlah gaji yang diterima = gaji pokok + tunjangan – jumlah potongan
d. Ketentuan besaran tarif maksimum gaji bagi pegawai kementerian
Pusjatan Bandung
Tabel 2.1. Tabel Gaji
Sumber: Kementerian Pusjatan 2010
2.6. Pengertian Tunjangan
Tunjangan adalah setiap tambahan benefit yang ditawarkan pada pekerja,
rendah atau tanpa bunga, jasa kesehatan, bantuan liburan, dan skema pembelian
saham. Pada tingkatan tinggi, seperti manajer senior, perusahaan biasanya lebih
memilih memberikan tunjangan lebih besar dibanding menambah gaji, hal ini
disebabkan tunjangan hanya dikenakan pajak rendah atau bahkan tidak dikenai
pajak sama sekali
http://www.wikipedia.org hari sabtu tgl :3 april 2010 jam 11:22
2.6.1. Pengertian Kompensasi
Kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan oleh organisasi /
perusahaan.kepada karyawan yang dapat bersifat financial maupun non
financial,pada periode yang tetap. System kompensasi yang baik akan mampu
memberika kepuasaan bagi karyawan dan memungkinkan perusahaan
memperoleh,memperkerjaan, dan mempertahankan karyawan.
Bagi organisasi/perusahaan, kompensasi memiliki arti penting karena
kompensasi mencerminkan upaya organisasi dalam mempertahankan dan
meningkatkan kesejahteraan karyawannya. Pengalaman menunjukkan bahwa
kompensasi yang tidak memadai dapat menurunkan prestasi kerja, motivasi kerja.
Dan kepuasan kerja karyawan. Bahkan dapat menyebabkan karyawan yang
potensial keluar dari perusahaan.
http:// www.widyatama.ac.id jam 11:27 hari sabtu tgl :3 april 2010
Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) adalah salah satu tunjangan yang
diberikan oleh kementerian untuk memenuhi kebutuhan pegawainya agar tetap
kreatif, aktif dan lebih inovatif sehingga lbih termotivasi dalam melaksanakan
tugasnya dengan baik di perusahaan.
2.6.3. Ketentuan Perhitungan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK)
Pembayaran TKK di Kementerian Pusjatan bandung adalah sebagai berikut :
a. Jumlah bobot absensi harus ada, untuk menentukan jumlah sakit,
izin, cuti atau alpha.
b. Penentuan jumlah potongan :
Alpha= 4% jumlah alpa x tarif TKK
Cuti,izin, sakit = 2% jumlah cuti,izin,sakit x tarif TKK
c. Jumlah TKK yang diterima = tarif TKK – jumlah potongan
d. Ketentuan besaran tarif maksimum TKK bagi pegawai
kementerian Pusjatan Bandung
Tabel 2.2. Tarif TKK
Sumber: Kementerian Pusjatan 2010
Desain penelitian ini dimodelkan dengan menggunakan model proses
prototype merupakan suatu metode dalam pengembangan sistem yang
menggunakan pendekatan terstruktur untuk membuat sesuatu program dengan
cepat dan bertahap sehingga dapat segera dievaluasi oleh pemakai (user).
2.8. Analisis Dan Perancangan Sistem
Analisis sistem sangat bergantung pada teori sistem umum sebagai sebuah
landasan konseptual. Tujuannya dalah untuk memperbaiki berbagai fungsi
didalam sistem yang sedang berjalan agar menjadi lebih efisien ,mengubah
sasaran sistem yang sedang berjalan,merancang atau mengganti output yang
sedang digunakan,untuk mencapai tujuan yang sama dengan seperangkat input
yang lain.
Tahapan dalam menganalisis sistem adalah sebagai berikut:
1. Definisi masalah (mencakup definisi input, proses, output dari sistem yang
sedang berjalan dan sistem yang akan dibangun).
2. pahami sistem yang sedang berjalan tersebut dan buat definisinya
(mendefinisikan input, proses, dan output).
3. Alternatif apa saja yang tersedia untuk mencapai tujuan dengan
memperhatikan modifikasi sistem tersebut.
5. Implementasikan alternatif terpilih dari sekian alternatif yang telah
ditawarkan tersebut.
6. Mengevaluasi dampak yang ditimbulkan akibat perubahan yang telah
dilakukan terhadap sistem.
2.8.1. Perancangan Sistem
Untuk dapat bisa melakukan langkah atau prosedur yang sesuai dengan
yang diberikan oleh metode pengembangan sistem yang telah terstruktur ,maka
dibutuhkan alat dan Alat-alat pengembangan sistem yang digunakan adalah suatu
alat berbentuk grafis yang sifatnya berupa suatu bagan. Bagan adalah suatu alat
berbentuk grafis yang sifatnya umum, yaitu dapat digunakan semua metodologi
yang ada. Al-barha bin jadmudin (2005 : 64)
1. Diagram konteks
Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan
menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan
level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau
output dari sistem. Ia akan memberikan gambaran tentang keseluruhan sistem.
Sistem dibatasi oleh boundary. Dalam diagram konteks hanya ada satu proses.
Tidak boleh ada store dalam diagram konteks.
2. Diagram Aliran Data (Data Flow Diagram)
DFD adalah diagram aliran data merupakan model dari sistem untuk
keuntungan menggunakan diagram aliran data adalah memudahkan pemakai
atau user kurang menguasai bidang komputer untuk mengerti sistem yang
dikerjakan. Simbol-simbol yang digunakan dalam diagram arus data yaitu :
a. Kesatuan Luar
Lingkungan luar yang mempengaruhi sistem merupakan kesatuan
(entity) luar yang dapat berupa orang, organisasi atau sistem lainnya
yang memberikan input atau menerima output dari sistem. Kesatuan luar
disimbolkan dengan notasi kotak.
b. Arus Data
Menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem.
Arus data disimbolkan dengan garis panah dengan nama arus data
dituliskan disamping garisnya.
c. Proses
Suatu kegiatan yang dilakukan sistem dari hasil arus data yang masuk
untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses sistem. Proses
disimbolkan dengan lingkaran atau kotak sudut tumpul dengan nama
proses di dalamnya serta dengan nama bagian di dalamnya serta bagian
yang memprosesnya.
Merupakan simpanan yang dapat berupa file atau database di sistem
komputer, arsip, table dan lain-lain. Simpanan parallel yang tertutup di
salah satu ujungnya.
3. Diagram Alir (Flowchart)
Flowchart adalah bagan- bagan yang mempunyai arus yang menggambarkan
langkah-langkah penyelesaian suatu masalah. Flowchart disusun dengan
simbol. Simbol ini di pakai sebagai alat Bantu menggambarkan proses
didalam program.
4. Kamus Data
Kamus data berfungsi membantu pelaku sistem untuk mengartikan aplikasi
secara detail dan mengorganisasi semua elemen data yang digunakan dalam
system secara persis sehingga pemakai dan penganalisis sistem mempunyai
dasar pengertian yang sama tentang masukan, keluaran, penyimpanan dan
proses. Kamus data dibuat berdasarkan arus data dari DFD, arus data di DFD
sifatnya adalah global hanya ditunjukan nama arus datanya saja. Kamus data
terdiri dari :
1. Nama arus data
2. Alias
3. Bentuk data
5. Penjelasan
2.8.2. Perancangan Basis Data
Basis data (database) adalah suatu pengorganisasian sekumpulan data
yang saling terkait sehingga memudahkan aktivitas untuk memperoleh informasi.
Basis data dimaksudkan untuk mengatasi masalah pada sistem yang memakai
pendekatan berbasis berkas Al-barha bin jadmudin (2005 : 130). Tahapan yang
dilakukan adalah :
1. Normalisasi
Normalisasi adalah proses pengelompokkan data elemen menjadi tabel-tabel
yang menunjukkan entity dan relasinya sehingga membentuk struktur relasi
yang baik (tanpa redudansi).
2. ERD
ERD (Entity Relationship Diagram) adalah model konseptual yang
mendeskripsikan hubungan antara penyimpanan (dalam DFD). ERD
digunakan untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data. Dengan
ERD, model dapat diuji dengan mengabaikan proses yang dilakukan.
3. Relasi Tabel
Relasi tabel adalah gambaran tentang hubungan yang terjadi antar tabel – tabel
menurut teknik normalisasi sehingga pemecahan tersebut memiliki sebuah
kunci yang menghubungkan relasi datanya.
2.9. Pengujian Sistem
Langkah terakhir sebelum sistem/perangkat lunak diserahkan kepada user
adalah melakukan pengujian(testing) terhadap sistem/perangkat lunak tersebut.
Menurut Adi Nugroho (2005:10) “pengujian pada dasarnya adalah
menemukan dan menghilangkan kesalahan pada sistem/perangkat lunak yang
akan diterapkan”. Kesalahan tersebut dapat diakibatkan oleh beberapa hal utama,
antara lain kesalahan saat spesifikasi sistem/perangkat lunak, kesalahan saat
melakukan analisis permasalahan, kesalahan saat perancangan serta kesalahan saat
implementasi.
Konsep kualitas sangat penting demi kepuasan pengguna dan pengembang.
Untuk mencapai kualitas yang diharapkan dari sistem/perangkat lunak yang
dikembangkan pada umumnya ada beberapa strategi pengujian yang dapat
dilakukan.
1. Black-Box Testing
Pada pengujian ini kita tidak perlu tahu apa yang sesungguhnya terjadi
dalam sistem/perangkat lunak yang kita kembangkan. Kita menguji
masukan dan keluarannya, artinya dengan berbagai masukan yang kita
berikan, sistem/perangkat lunak memberikan keluaran yang kita
harapkan.
Pengujian jenis ini mengasumsikan spesifikasi logika sangat penting
dan perlu dilakukan pengujian untuk menjamin sistem/perangkat lunak
berfungsi dengan baik. Cara ynag dilakukan dalam pengujian ini yaitu :
a. memeriksa semua fungsi dalam setiap objek dengan
mengeksekusinya satu-persatu.
b. memeriksa setiap alternatif yang mungkin dalam setiap objek.
3. Top-DownTesting
Strategi pengujian ini berasumsi bahwa logika utama atau interaksi
antarobjek perlu diuji lebih lanjut. Strategi ini sering kali dapat
mendeteksi cacat, kesalahan atau kekurangan yang serius pada
sistem/perangkat lunak.
4. Bottom-Up Testing
Strategi pengujian ini dimulai dengan menguji rincian sistem kemudian
beanjak ke tingkat yang lebih tinggi, misalkan dimulai dari menguji
metoda-metoda dalam kelas, menguji setiap kelas serta interaksi
antarkelas dan seterusnya hingga ke tingkat yang paling tinggi.
2.10. Perangkat Lunak Pendukung
Perangkat lunak pendukung yang digunakan adalah Visual Basic 6.0,
Cristal Report 8.5 dan menngunakan SQL Server 2000 sebagai mengelola
2.10.1.Sekilas Tentang Visual Basic
Menurut Widodo Budiharto, Visual basic adalah bahasa pemrograman
event-driven yang berasal dari Basic. [BUD6]. Event driven artinya program
menunggu sampai adanya respon dari pemakai berupa kejadian tertentu, misalnya
tombol diklik, atau menu dipilih. Ketika event driven terdeteksi, event yang
berhubungan akan melakukan aksi sesuai dengan kode yang diberikan. Basic
adalah salah satu bahasa pemrograman yang sudah dikenal oleh pemakai
komputer. Bahasa ini dapat dikatakan sebagai bahasa pemrograman dasar atau
bahasa pemrograman yang paling mudah yang sesuai dengan namanya. Namun
sebenarnya nama basic adalah kependekan dari kata-kata : B (Beginner’s), A (All-
Purpose), S(Symbol), I (Intruction), C (Code). Bahasa ini pertama kali muncul
pada tahun 1960 dan diperkenalkan oleh Dartmouth College.
2.10.2.Sekilas Tentang SQL Server 2000
Menurut Bunafit Nugroho (2007 : 240): Microsoft SQL Server 2000
adalah perangkat lunak Relation Database Management System (RDBMS) yang
handal. Di desain untuk mendukung proses transaksi yang besar seperti order
online, inventory, akuntansi atau manufaktur. Microsoft SQL Server 2000 dapat
dijalankan pada NT 4.0 Server atau Microsoft Windows 2000 Server, selain itu
dapat pula di install pada personal desktop di Windows 2000 Profesional dan
Windows Millenium.
Sistem akan dipergunakan oleh beberapa komputer (client-server) maka
menunjang hal tersebut, untuk itu dalam penulisan ini dipakai database Microsoft
SQL Server 2000, selain itu database ini juga compatible dengan bahasa
pemrograman Visual Basic yang digunakan. Secara teoritis, program SQL yang
sudah terinstal pada komputer dapat menampung 32.767 database dan terdapat
lebih dari 2 billion object. Kelebihan Microsoft SQL Server 2000 dalam
pembuatan database adalah sebagai berikut :
1. Mempunyai transaction log tersendiri dan mengatur transaksi dalam
database.
2. Data dapat berkisar antara 1 MB sampai 1.048.516 MB.
3. Dapat menambah ukuran data secara manual atau otomatis.
4. Dapat diset sesuai dengan keinginan, misal sebuah database hanya dapat
dibaca tetapi tidak bisa diedit.
5. Mendukung Web Database melalui IIS.
2.10.3. Crystal Report
Menurut Jogiyanto (2002 : 211): Crystal reports merupakam program
khusus untuk membuat laporan yang terpisah dari program Microsoft Visual Basic
tetapi keduanya dapat dihubungkan (linkage). Hasil cetak dengan menggunakan
Crystal Report lebih baik dan lebih mudah, karena pada Crystal Report banyak
BAB III
OBJEK DAN METODELOGI PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek yang akan diteliti dalam penulisan tugas akhir ini adalah
sebuah Kementerian perusahaan umum yang bergerak di bidang jasa
konstruksi.
3.1.1. Sejarah Singkat Perusahaan
Sejak 1925 kegiatan penelitian raya dirilis oleh CENTRAL
PROESTATION EN STUDIE BUREAU OF WAGEN GEBIED di Bandung di
bawah perhimpunan swasta “NEDERLAND INDISHE WEGEN
VEREENINGING (NIWW)”
1928 : Dibuat “JALUR PERCOBAAN KONTRUKSI” di kampus
Technishe Hoge School (THS) sekarang ITB.
1929 : Didirikan laboratorium VOORWEGEN CONSRUCTIE
1932 : Didirikan laboratorium VOORGRONDMECHANICA
1945-1951 : Institut penyelidikan air dan tanah
1945-1984 : Pergantian nama-nama dari bahasa Belanda ke bahasa
Jepang (di bawah Ditjen.Bina Marga)
1951-1953 : Balai Penyelidikan teknik
1953-1965 : Balai penyelidikan masalah tanah dan jalan
1973-1975 : Lembaga masalah jalan
1984-1999 : pusat penelitian dan pengembangan jalan
1999-2001 : Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Prasarana
Jalan
2001-2005 : Pusat Penelitian dan Pengembangan Prasarana
Trasportasi
2005 : Namanya menjadi Pusat Penelitian dan Pengembangan
Jalan dan Jembatan
2010 – sekarang : Namanya menjadi Kementerian Pekerjaan Umum
Badan Penelitian dan Pengembangan Pusat penelitian
dan Pengembangan Jalan dan Jembatan
Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga mempunyai tugas pokok
melaksanakan kewenangan pemerintah daerah dalam bidang kebinamargaan.
Untuk melaksanakan tugas pokok, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga
mempunyai fungsi:
(a). perumusan kebijakan teknis operasional pembangunan dan pengelolaan
dibidang pekerjaan umum bina marga,
(b). pelaksanaan pembangunan, pemeliharaan jalan dan jembatan,
(c). pemberian bimbingan dibidang bina marga,
(d). pembinaan, pengawasan dan pengendalian teknis pembangunan,
pemeliharaan dan pemanfaatan jalan serta jembatan,
(e). pelaksanaan analisa dan evaluasi tentang fungsi dan status jalan serta
jembatan,
(g). pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
3.1.2. Visi dan Misi Perusahaan
VISI
Menjadi lembaga terkemuka dalam menyediakan jasa keahlian dan
uteknologi bidang jalan dan jembatan untuk mendukung tersedianya
uinfrastruktur PU yang handal,
MISI
1. Meningkatkan litbang teknologi di bidang jalan dan jembatan yang
tepat guna,
2. Meningkatkan pelayanan IPTEK di bidang jalan dan jembatan
dalam rangka memecahkan permasalahan bidang jalan dan jembatan,
3. Menyebarluaskan hasil-hasil litbang dalam bentuk NSPM.
3.1.3. Struktur Organisasi Perusahaan
3.1.4. Deskripsi Tugas
1. Kepala Pusjatan
mempunyai tugas melaksanakan rapat kerja mingguan,bulanan dan
tahunan. Membuat kegiatan tahunan, bersama sekretaris dan bendahara
melakukan konsolidasi dan koordinasi serta kerjasama dengan lembaga
lain baik negeri maupun swasta.
Kepala pusjatan juga mempunyai wewenang sebagai berikut :
1. Menetapkan kebijakan serta melakukan usaha kearah tercapainya
maksud dan tujuan perusahaan.
2. Melakukan supervise kepada jenjang pengurusan.
3. Menetapkan,mengesahkan, dan atau memberhentikan pekerja.
4. Mengukuhkan kepengurusan pimpinan perusahaan.
5. Mengatur, mengelola, dan memberdayakan asset-aset milik
perusahaan untuk pengembangan perusahaan,
6. Melakukan konsultasi dan konsolidasi dengan pusat.
7. Melaporkan dan mempertanggungjawabkan seluruh kegiatan
setahun sekali kepada pusat.
Mempunyai tugas melaksanakan urusan administrasi perkantoran,
keuangan dan perbendaharaan.
Fungsi
1. Pelaksanaan urusan perbendaharaan, pelaksanaan anggaran dan
pengelolaan PNBP, serta verifikasi dan akuntansi keuangan, dan
Pelaksanaan urusan administrasi perkantoran dan
penyelenggaraan rumah tangga.
2. Melayani urusan administrasi perkantoran, keuangan dan
perbendaharaan
3. Bidang Program dan Kerjasama
Mempunyai tugas menyusun rencana strategis dan program tahunan,
monitoring dan evaluasi serta pengembangan kerjasama dan
kemitraan hasil litbang bidang jalan dan jembatan.
Fungsi
1. Penyusunan rencana strategis dan program tahunan, monitoring dan
evaluasi serta pelaporan kinerja litbang jalan dan jembatan, dan
2. Pengembangan kerjasama litbang dalam dan luar negeri serta
mengkoordinasikan kemitraan hasil litbang bidang jalan dan
3. Mempersiapkan renstra penyelenggaraan litban
4. Melakukan kerjasama dalam dan luar negeri untuk
menyelenggarakan litbang
4. Bidang Standar dan Diseminasi
Mempunyai tugas melaksanakan koordinasi perumusan standar,
fasilitasi dan evaluasi penerapan standar, melaksanakan
diseminasi dan informasi serta pelayanan advis teknis bidang
jalan dan jembatan.
Fungsi
1. Koordinasi perumusan bahan estándar dan manual iptek, serta
fasilitasi penerapan dan kaji ulang standar, dan
2. Penyebarluasan dan pelayanan data dan informasi hasil litbang,
pengelolaan dokumentasi dan perpustakaan serta koordinasi
pelayanan advis teknis bidang jalan dan jembatan
5. Bidang Sarana Kelitbangan
Mempunyai tugas melaksanakan perencanaan dan pengembangan
keahlian, pengelolaan jabatan fungsional dan sumber daya
manusia litbang serta pengembangkan sarana kelitbangan.
1. Pelaksanaan urusan pengembangan keahlian, fasilitasi HAKI,
pengelolaan organisasi dan tata laksana dan pengembangan jabatan
fungsional serta pengelolaan sumber daya manusia litbang, dan
2. Pengembangan sarana litbang dan laboratorium pengujian serta
pengurusan sertifikasi dan akreditasi.
6. Balai Bahan dan Perkerasan jalan
Balai Bahan dan Perkerasan Jalan mempunyai tugas
melaksanakan perencanaan teknis, pelaksanaan penelitian dan
pengembangan, penunjangan ilmiah, layanan pengujian
laboratorium dan lapangan serta pemberian saran teknis teknologi
bahan dan perkerasan jalan.
Fungsi
1. Penyusunan program, pengumpulan, pengolahan dan penyajian
data/informasi, penyediaan sarana litbang, pengembangan
laboratorium ;
2. Pelaksanaa survei, investigasi penelitian dan pengembangan,
perekayasaan, penunjangan ilmiah, pemberian saran teknis, advis
teknis dan pengujian laboratorium dan lapangan ;
3. Pelaksanaan urusan tata usaha dan administrasi balai.
Balai Geoteknik Jalan mempunyai tugas melaksanakan
perencanaan teknis, pelaksanaan penelitian dan pengembangan,
penunjangan ilmiah, layanan pengujian laboratorium dan
lapangan serta pemberian saran teknis teknologi geoteknik jalan.
Fungsi
1. Penyusunan program, pengumpulan, pengolahan dan penyajian
data/informasi, penyediaan sarana litbang, pengembangan
laboratorium;
2. Pelaksanaa survei, investigasi penelitian dan pengembangan,
perekayasaan, penunjangan ilmiah, pemberian saran teknis, advis
teknis dan pengujian laboratorium dan lapangan ;
3. Pelaksanaan urusan tata usaha dan administrasi balai.
8. Balai TLL dan Lingkungan Jalan
Balai Teknik Lalulintas dan Lingkungan Jalan mempunyai tugas
melaksanakan perencanaan teknis, pelaksanaan penelitian dan
pengembangan, penunjangan ilmiah, layanan pengujian
laboratorium dan lapangan serta pemberian saran teknis teknologi
teknik lalulintas dan lingkungan jalan.
1. Penyusunan program, pengumpulan, pengolahan dan penyajian
data/informasi, penyediaan sarana litbang, pengembangan
laboratorium
2. Pelaksanaa survei, investigasi penelitian dan pengembangan,
perekayasaan, penunjangan ilmiah, pemberian saran teknis, advis
teknis dan pengujian laboratorium dan lapangan ;
3. Pelaksanaan urusan tata usaha dan administrasi balai.
9. Balai Jembatan dan Lalu Lintas
Balai Jembatan dan Bangunan Pelengkap Jalan mempunyai tugas
melaksanakan perencanaan teknis, pelaksanaan penelitian dan
pengembangan, penunjangan ilmiah, layanan pengujian
laboratorium dan lapangan serta pemberian saran teknis teknologi
jembatan dan bangunan pelengkap jalan
Fungsi
1. Penyusunan program, pengumpulan, pengolahan dan penyajian
data/informasi, penyediaan sarana litbang, pengembangan
laboratorium ;
2. Pelaksanaa survei, investigasi penelitian dan pengembangan,
perekayasaan, penunjangan ilmiah, pemberian saran teknis, advis
3. Pelaksanaan urusan tata usaha dan administrasi balai.
10. Kelompok Jabatan Fungsional
Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas teknis Kementerian Pusjatan sesuai dengan bidang
keahlian dan kebutuhan serta berdasarkan ketentuan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
Kelompok Jabatan Fungsional, terdiri dari sejumlah tenaga dalam
jenjang jabatan fungsional yang terbagi dalam kelompok sesuai
dengan keahliannya.
. Kelompok Jabatan Fungsional, dipimpin oleh seorang tenaga
fungsional senior dalam melaksanakan tugasnya bertanggungjawab
kepada Kementerian Pusjatan.
3.2Metode Penelitian
Dalam hal ini Penulis menggunakan metode penelitian deskriptif
dimana penulis menggambarkan tahapan-tahapan dalam proses penelitian
guna memecahkan masalah-masalah penelitian dari awal perencanaan
hingga tercapainya tujuan penelitian. Yang dilakukan penulis diantaranya
adalah Mengidentifikasi adanya permasalahan yang signifikan untuk
dipecahkan melalui metode deskriptif, membatasi dan merumuskan
permasalahan secara jelas, menentukan tujuan dan manfaat penelitian,
melakukan studi pustaka yang berkaitan dengan permasalahan,
metode penelitian yang hendak digunakan termasuk mengumpulkan data,
dan menganalisis data. Mengumpulkan, mengorganisasikan, dan
menganalisis data dengan menggunakan teknik tersetruktur dan membuat
laporan penelitian
3.2.1. Desain Penelitian
Desain penelitian yang digunakan dalam membuat sistem
informasi Tunjangan Kompensasi Karya dan Penggajian Pegawai di
Kementerian Pusjatan Bandung yaitu metode deskriptif.
Metode Deskriptif yaitu menggambarkan sifat sesuatu yang tengah
berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari
suatu gejala tertentu. Bertujuan untuk menjawab pertanyaan yang
menyangkut sesuatu pada waktu sedang berlangsungnya proses riset.
3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data
Untuk mendapatkan data sebagai bahan kajian dalam penulisan
Tugas akhir dengan tujuan membuat suatu sistem informasi, maka metode
penelitian yang digunakan adalah mengumpulkan, mengolah dan
menganalisa data dari sistem yang sedang berjalan.
3.2.2.1. Sumber Data Primer
Data Primer yaitu penulis mendapatkan data langsung dari obyek yang
bersangkutan. Sumber data primer yang penulis dapat melalui 2 cara yaitu:
Teknik pengambilan data yang penulis lakukan pada Departemen
Pusjatan pertama kali dengan cara melakukan wawancara langsung dengan
bagian yang bersangkutan dengan penelitian yang dilakukan penulis
seperti : bagian kepegawaian yang bertujuan untuk mengetahui prosedur
kerja dan kendala yang dihadapi dalam menjalankan pekerjaannya dengan
sistem yang sedang berjalan di Departemen Pusjatan.
2. Observasi
Selain wawancara penulis juga melakukan observasi langsung
dengan melihat kegiatan yang sedang berlangsung di Departemen
Pusjatan.
3.2.2.2. Sumber Data Skunder
Data Skunder yaitu penulis mendapatkan data atau informasi secara tidak
langsung. Biasanya penulis mendapatkan data hanya dengan melihat
dokumen - dokumen yang ada seperti dokumen daftar pegawai, slip gaji,
slip TKK, laporan data pegawai, laporan gaji, laporan TKK, tariff gaji,
tariff TKK.
3.2.3. Metode Pendekatan dan Pengembangan Sistem
Metode pendekatan dan pengembangan sistem digunakan untuk
memenuhi kebutuhan pengembangan sistem sehingga sistem yang
dihasilkan akan sesuai dengan yang diharapkan
3.2.3. 1. Metode Pendekatan Sistem
Pendekatan sistem yang digunakan adalah menggunakan metode
sistem menggunakan alat bantu seperti Flowmap maupun Data Flow
Diagram (DFD), penggunaan ERD (Entity Relationship Diagram), proses
normalisasi dari data yang berupa field – field secara keseluruhan serta alat
bantu pendekatan sistem yang lain.
3.2.3.2. Metode Pengembangan Sistem
Metode adalah suatu cara atau teknik yang sistematik untuk
mengerjakan sesuatu. Metode yang digunakan untuk Sistem Informasi Gaji
dan Tunjangan Kompensasi Karya (TKK) Pegawai di Kementerian Pekerjaan
Umum Badan Penelitian Dan Pengembangan Pusat Penelitian Dan
Pengembangan Jalan Dan Jembatan Bandung adalah prototype paradigma.
Alasan mengapa penulis memakai metode prototype ini adalah
karena metode ini terdiri dari tahap-tahap yang memberikan kemudahan
jika pada satu tahap tidak sesuai maka dapat kembali ke tahap sebelumnya,
sehingga cukup efektif dalam mendapatkan kebutuhan dan aturan yang
jelas yang disetujui pelanggan ataupun pembuat perangkat lunak itu
sendiri. Dengan prototype ini juga, pelanggan bisa langsung merasakan
seakan-akan itu adalah sistem yang sebenarnya. Selain itu pengujiannya
dilakukan oleh pembuat sistem atau programmer itu sendiri.
Prototype paradigma dimulai dengan mengumpulkan kebutuhan.
Pengembangan dan pelanggan bertemu dan mendefinisikan obyektif
keseluruhan dari perangkat lunak, mengidentifikasi segala kebutuhan yang
diketahui, dan area garis besar dimana definisi lebih jauh merupakan
berfokus pada penyajian dari aspek-aspek perangkat lunak tersebut yang
akan nampak bagi pelanggan/ pemakai (contohnya pendekatan input dan
format output). Perancangan kilat membawa kepada kontruksi sebuah
prototype. Prototype tersebut dievaluasi oleh pelanggan/ pemakai dan
dipakai untuk menyaring kebutuhan pengembangan perangkat lunak.
Iterasi terjadi pada saat prototype disetel untuk memenuhi kebutuhan
pelanggan, dan pada saat yang sama memungkinkan pengembang untuk
secara lebih baik memahami apa yang harus dilakukannya.
Gambar 3.2 Metode Pendekatan Prototype Paradigma
( Sumber : Pressman, Roger S., 2002, Rekayasa Perangkat Lunak:
Pendekatan Praktisi jilid Dua, Penerbit: Andi Offset, Yogyakarta )
Secara ideal prototype berfungsi sebagai sebuah mekanisme untuk
mengidentifikasi kebutuhan perangkat lunak. Bila prototype yang sedang
bekerja dibangun, pengembang harus mempergunakan fragmen-fragmen
program yang ada atau mengaplikasikan alat-alat bantu ( contohnya refort
generation,windows manager, dll ) yang memungkinkan program bekerja
secara cepat.
Di dalam pendekatan sistem, penulis menggunakan alat bantu
dalam metode analisis dan perancangan terstruktur, yang menghendaki
adanya gambaran terhadap keseluruhan sistem menggunakan alat bantu
seperti Flowmap maupun Data Flow Diagram (DFD), penggunaan ERD
(Entity Relationship Diagram), proses normalisasi serta alat bantu
pendekatan sistem yang lain. Berikut dijelaskan beberapa alat bantu
tersebut :
1) Flow Map
Merupakan alat bantu dalam menelusuri arus dokumen yang
digunakan dalam sistem. Flow map juga menggambarkan bagaimana
proses-proses yang terpisah dihubungkan menjadi satu.
2) Diagram Konteks
Konteks Diagram yaitu level teratas dari diagram arus data yang
merupakan penggambaran secara besar dan umum.
3) Data Flow Diagram
DFD (Data Flow Diagram) yaitu data merupakan alat
dokumentasi grafik yang menggunakan nol kecil dari sistem untuk
menggambarkan bagaimana aliran data mengakhiri hubungan dalam suatu
proses walaupun namanya menunjukkan tekanan pada data, tapi
kenyataannya berlawanan, yaitu tekanan pada proses. Data flow diagram
digunakan pada metodelogi pengembangan sistem yang tersetruktur dan
dokumentasi dari sistem yang baik.
Kamus data disebut juga dengan sistem (data dictionary) adalah
katalog fakta tentang data dan kebutuhan-kebutuahan informasi dari suatu
informasi. Pada tahapan alisis kamus data dapat digunakan sebagai alat
komunikasi antara analisis sistem dengan pemakai sistem (user) tentang
data yang mengalir di sistem, yaitu tentang data yang masuk ke sistem,
tentang informasi yang dibutuhkan oleh pemakai sistem, tempat
penyimpanan definisi data, juga tempat untuk mengetahui istilah-istilah
yang tidak dimengerti secara lengkap. Kamus data juga nerupakan suatu
bagian yang berfungsi untuk merancang file basis data yang akan dibuat,
sehingga file basis data akan lebih teratur dan sesuai dengan tujuan
perancangan
5) Perancangan Basis Data
Tujuan dari perancangan basis data adalah agar didapatkan basis
data yang kompak dan efisien dalam penggunaan ruang penyimpanan,
akses yang cepat serta kemudahan dalam pemanipulasian data (tambah,
ubah, hapus). Dalam perancangan basis data, kita dapat lakukan dengan
normalisasi terhadap struktur tabel yang telah diketahui maupun dengan
model Entity-Relationship. Berikut adalah proses perancangan basis data
yang dijabarkan pada beberapa subbab
a) Normalisasi
Proses normalisasi merupakan suatu proses pengelompokkan data
pada proses normalisasi ini selalu di uji pada beberapa kondisi apakah ada
kesulitan pada saat menambah, menghapus, merubah pada suatu database.
Normalisasi juga merupakan proses untuk mengubah suatu relasi yang
memiliki masalah yang biasanya disebut anomaly. Anomaly adalah proses
pada basis data yang member efek samping yang tidak diharapkan.
Pada proses noramilsasi dikenal beberapa bentuk tahapan-tahapan sebagai
berikut :
1. Bentuk tidak normal (Unnormalized form)
Pada bentuk ini merupakan kumpulan data yang direkam, tidak ada
keharusan untuk mengikuti suatu form tertentu, pada tahap ini dapat saja
data tidak lengkap atau terdulikasi. Data dikumpulkan apa adanya sesuai
dengan kedataangannya.
2. Bentuk normal ke satu (firs Normal form)
Pada bentuk normal kesatu mempunyai ciri yaitu setiap data
dibentuk dalam flat file (file data rata-rata), data dibenyuk dalam satu record
dan nilai dari field berupa atomic value. Tidak ada set atribut yang
berulang-ulang atau atribut yang memiliki satu pengertian, bukan merupakan
kumpulan kata yang mempunyai arti mendua, hanya memiliki satu arti saja,
dan juga bukanlah pecahan kata-kata sehingga artinya lain.
3. Bentuk normal ke tiga (Third Normal Form)
Untuk menjadi bentuk normal ketiga, maka relasi haruslah bentuk
yang transitif, dengan kata lain bahwa setiap atribut bukan kunci. Harusnya
bergantung hanya pada primary key secara menyeluruh.
6. Bentuk normal ke empat
Suatu relasi disebut dalam normal ke empat, jika relasi tersebut sudah dalam
bentuk normal III dan seluruh atribut yang bukan primary key tidak
tergantung bernilai banyak (multivalued dependencies).
b) Tabel Relasi
Setiap proyek data dipresentasikan dengan menggunakan beberapa
entity (file) dan setiap entity dapat terdiri dari beberapa elemen dan atribut.
Relasi table database dengan sertuktur data hubungan dapat digambarkan
dalam bentuk table. Kolom dari table menujukkan atribut dari file. Atribut
ini menunjukkan item data atau filed. Dalam database model relasi dikenal
beberapa tipe relasi antara entity elemen data. Tipe relasi tersebut yaitu :
1. Relasi satu ke satu (one to one)
Satu kejadian pada entitas yang pertama hanya mempunyai satu
hubungan dengan satu kejadian pada entitas yangn kedua, dan sebaliknya.
2. Relasi satu ke banyak (One to Many)
Relasi satu ke banyak adalah sama dengan bnayak ke satu,
tergantung daru arah mana hubungan tersebut dilihat. Untuk satu kejadian
pada entitas yang pertama dapat mempunyai banyak hubungan dengan
kejadian pada entitas yang kedua hanya dapatmempunyai satu hubungan
3.2.4. Pengujian Software
Pada penelitian ini dalam sistem informasi simpan pinjam untuk
pengujian software penulis menggunakan pengujian dengan black box.
Karena Pengujian Black Box adalah pengujian aspek fundamental sistem
tanpa memperhatikan struktur logika internal perangkat lunak. Metode ini
digunakan untuk mengetahui apakah perangkat lunak berfungsi dengan
benar. Pengujian Black Box merupakan metode perancangan data uji yang
didasarkan pada spesifikasi perangkat lunak. Data uji dibangkitkan,
dieksekusi pada perangkat lunak dan kemudian keluaran dari perangkat
lunak dicek apakah telah sesuai dengan yang diharapkan.
Pengujian Blackbox berusaha menemukan kesalahan dalam kategori :
1. Fungsi-fungsi yang tidak benar atau hilang
2. Kesalahan interface
3. Kesalahan dalam struktur data atau akses database eksternal.
BAB V
TESTING DAN IMPLEMENTASI
5.1. Pengujian
Pengujian dapat berarti proses untuk memeriksa apakah suatu perangkat lunak yang dihasilkan sudah dapat dijalankan sesuai dengan standar tertentu. Metode pengujian adalah cara atau teknik untuk menguji perangkat lunak, mempunyai mekanisme untuk menentukan data uji yang dapat menguji perangkat lunak secara lengkap dan mempunyai kemungkinan tinggi untuk menemukan kesalahan.
5.1.1. Rencana Pengujian
Pengujian membangun sistem informasi gaji dan TKK di Kementerian Pusjatan Bandung di bawah ini menggunakan data uji berupa sebuah data masukan dari Bag Admin.
Tabel 5.1 Rencana Pengujian
Kelas Uji Butir Uji Tingkat
Pengujian
Jenis Penguji Login User Hak akses setiap user name Sistem Black Box Daftar Pegawai Pengisian data pegawai Sistem Black Box Data
Rekapabsensi
Data Gaji PNS Penghitungan gaji pegawai negeri sipil Sistem Black Box Data Gaji
Pegawai Harian
Penghitungan gaji pegawai harian Sistem Black Box
Data TKK Penghitungan tunjangan kompensasi karya
Sistem Black Box
Setting Gaji Pengisian data pengolahan tarif gaji Sistem Black Box Setting TKK Pengisian data pengolahan tarif TKK Sistem Black Box Setting User Pengisian data pengolahan user Sistem Black Box Laporan Daftar
Pegawai
Pelaporan data secara periodik Sistem Black Box
Laporan Rekap Absensi
Pelaporan data secara periodik Sistem Black Box
Laporan Gaji PNS
Pelaporan data secara periodik Sistem Black Box
Laporan Gaji Pegawai Harian
Pelaporan data secara periodik Sistem Black Box
Laporan TKK Pelaporan data secara periodik Sistem Black Box
5.1.2. Kasus dan Hasil Pengujian
Tabel 5.2 Pengujian Login
Kasus dan Hasil Pengujian (Data Normal)
Data Masukan Data diharapkan Pengamatan Kesimpulan Pengguna dan
Kasus dan Hasil Pengujian (Data Salah)
Data Masukan Data diharapkan Pengamatan Kesimpulan Pengguna dan
Tidak bisa masuk dalam sistem aplikasi Muncul peringatan “password salah!
[X] Diterima [ ] Ditolak
2. Pengujian Daftar Pegawai
Tabel 5.3 Pengujian Daftar Pegawai
Kasus dan Hasil Pengujian (Data Normal)
Input NIP Input nip secara manual
Nip diinput secara manual di input oleh admin
[X] Diterima [ ] Ditolak Klik Tombol Tambah Daftar pegawai
dapat di tambah
Klik Tombol Hapus Daftar pegawai dapat dihapus
Klik Tombol Simpan Daftar pegawai disimpan pada tabel pegawai
Data awal tersimpan pada tabel pegawai
[X] Diterima [ ] Ditolak
Klik Tombol Batal Data akan kembali pada
Klik Tombol Edit Data dapat diedit Data dapat diedit sesuai dengan data yang diedit
[X] Diterima [ ] Ditolak Klik Tombol Hapus Data yang
terpilih akan terhapus
Data telah terhapus sesuai dengan harapan
[X] Diterima [ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Pengujian (Data Salah)
Tidak mengisi data
Data yang diinputkan hanya dapat berhasil jika data terisi semua
[X] Diterima [ ] Ditolak
3. Pengujian Rekap absensi
Tabel 5.4 Pengujian Rekap Absensi
Kasus dan Hasil Pengujian (Data Normal)
Data Masukan Data diharapkan Pengamatan Kesimpulan Input NIP Input nip secara
manual
Nip diinput secara manual di input oleh admin dan ketika dienter nama secara otomatis akan muncul
[X] Diterima [ ] Ditolak
Klik Tombol Tambah Data rekap absensi dapat di tambah
Data rekap absensi dapat ditambah ketika ditekan tombol tambah
[X] Diterima [ ] Ditolak
Klik Tombol Hapus Data rekap absensi dapat dihapus
Data rekap absensi dapat dihapus ketika ditekan tombol hapus
[X] Diterima [ ] Ditolak
Klik Tombol Simpan Data rekap absensi disimpan
Data awal tersimpan pada tabel rekapabsensi
pada tabel rekapabsensi Klik Tombol Batal Data akan
kembali pada
Klik Tombol Edit Data dapat diedit Data dapat diedit sesuai dengan data yang diedit
[X] Diterima [ ] Ditolak Klik Tombol Hapus Data yang
terpilih akan terhapus
Data telah terhapus sesuai dengan harapan
[X] Diterima [ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Pengujian (Data Salah)
Data Masukan Data diharapkan Pengamatan Kesimpulan Tidak mengisi data
Data yang diinputkan hanya dapat berhasil jika data terisi semua
[X] Diterima [ ] Ditolak
4. Pengujian Hitung Gaji PNS
Tabel 5.5 Pengujian Hitung Gaji PNS
Kasus dan Hasil Pengujian (Data Normal)
Input NIP Input nip secara manual
Nip diinput secara manual di input oleh admin dan ketika dienter nama,golongan,gaji pokok secara otomatis akan muncul
[X] Diterima [ ] Ditolak
Klik Tombol Tambah Data gaji PNS dapat di tambah
ketika ditekan tombol tambah dan secara otomatis nomor slip gaji PNS akan muncul dan data gaji PNS bertambah
[X] Diterima [ ] Ditolak
Klik Tombol Hapus Data gaji PNS dapat dihapus
Data gaji PNS dapat dihapus ketika ditekan tombol hapus
[X] Diterima [ ] Ditolak Klik Tombol Simpan Data gaji PNS
disimpan pada tabel gajipn
Data awal tersimpan pada tabel gajipn
[X] Diterima [ ] Ditolak
Klik Tombol Batal Data akan kembali pada
Klik Tombol Edit Data dapat diedit Data dapat diedit sesuai dengan data yang diedit
terpilih akan terhapus
dengan harapan [ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Pengujian (Data Salah)
Data Masukan Data diharapkan Pengamatan Kesimpulan Tidak mengisi data
Data yang diinputkan hanya dapat berhasil jika data terisi semua
[X] Diterima [ ] Ditolak
5. Pengujian Hitung Gaji Pegawai Harian
Tabel 5.6 Pengujian Hitung Gaji Pegawai Harian
Kasus dan Hasil Pengujian (Data Normal)
Data Masukan Data diharapkan Pengamatan Kesimpulan Input NIP Input nip secara
manual
Nip diinput secara manual di input oleh admin dan ketika dienter nama dan
jumlahsakit,izin,cuti,alpa secara otomatis akan muncul
[X] Diterima [ ] Ditolak
Klik Tombol Tambah Data gaji pegawai harian dapat di tambah
Data gaji pegawai harian dapat ditambah ketika ditekan tombol tambah
Klik Tombol Hapus Data gaji pegawai harian dapat dihapus
Data gaji pegawai harian dapat dihapus ketika ditekan tombol hapus
[X] Diterima [ ] Ditolak
Klik Tombol Simpan Data gaji pegawai harian disimpan pada tabel gajiPH
Data awal tersimpan pada tabel gajiPH
[X] Diterima [ ] Ditolak
Klik Tombol Batal Data akan kembali pada
Klik Tombol Edit Data dapat diedit Data dapat diedit sesuai dengan data yang diedit
[X] Diterima [ ] Ditolak Klik Tombol Hapus Data yang
terpilih akan terhapus
Data telah terhapus sesuai dengan harapan
[X] Diterima [ ] Ditolak
Kasus dan Hasil Pengujian (Data Salah)
Data Masukan Data diharapkan Pengamatan Kesimpulan Tidak mengisi data
Data yang diinputkan hanya dapat berhasil jika data terisi semua
6. Pengujian Hitung TKK
Tabel 5.7Pengujian Hitung TKK
Kasus dan Hasil Pengujian (Data Normal)
Data Masukan Data diharapkan Pengamatan Kesimpulan Input NIP Input nip secara
manual
Nip diinput secara manual di input oleh admin dan ketika dienter nama,sakit,izin,alpa dan cuti secara otomatis akan muncul
[X] Diterima [ ] Ditolak
Klik Tombol Tambah Data TKK dapat di tambah
Data TKK dapat ditambah ketika ditekan tombol tambah
[X] Diterima [ ] Ditolak
Klik Tombol Hapus DataTKKdapat dihapus
Data TKK dapat dihapus ketika ditekan tombol hapus
[X] Diterima [ ] Ditolak Klik Tombol Simpan Data TKK
disimpan pada tabel tkk
Data awal tersimpan pada tabel tkk
[X] Diterima [ ] Ditolak