PENGARUH MODAL KERJA DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN
TERHADAP PROFITABILITAS (ROA)
(Pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia
pada periode 2008-2013)
THE EFFECT OF WORKING CAPITAL AND INVENTORY TURNOVER ON
PROFITABILITY (ROA)
(The Pharmaceutical Company Listed On The Indonesia Stock Exchange in
the period 2008-2013)
Skripsi
” Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Ujian Sidang
Pada Program Studi Akuntansi Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia”
Disusun Oleh :
Nama : Dewi Anggraeni
NIM : 21110127
PROGRAM STUDI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA
BANDUNG
LEMBAR PENGESAHAN
PENGARUH MODAL KERJA DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN
TERHADAP PROFITABILITAS (ROA)
(Pada Perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada
periode 2008-2013)
THE EFFECT OF WORKING CAPITAL AND INVENTORY TURNOVER
ON PROFITABILITY (ROA)
(The Pharmaceutical Company Listed On The Indonesia Stock Exchange
in the
period 2008-2013)
DEWI ANGGRAENI
NIM. 21110127
Telah disetujui dan disahkan sebagai Skripsi
Bandung, Juli 2014
Menyetujui,
Pembimbing
Lilis Puspitawati,SE.,M.Si.,Ak.CA
NIP.4127.34.03.008
Dekan Fakultas Ekonomi
Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, S.E., Spec. Lic
NIP. 4127.70.019
Ketua Program Studi Akuntansi
SURAT KETERANGAN
PERSETUJUAN PUBLIKASI
Bahwa yang bertanda tangan dibawah ini, penulis dan pihak perusahaan tempat
penelitian, menyetujui:
“
Untuk memberikan kepada Universitas Komputer Indonesia
Hak Bebas Royalty
Non eksklusif
atas penelitian ini dan bersedia untuk di-
online
kan sesuai dengan
ketentuan yang berlaku untuk kepentingan riset dan
pendidikan”.
Bandung, April 2014
Penulis
Dewi Anggraeni
NIM. 21110127
Perusahaan
……….…………
NIP
…………....
Mengetahui,
Dosen Pembimbing
Lilis Puspitawati.
NIP.
Catatan:
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DATA PRIBADI
Nama
: Dewi Anggraeni
NIM
: 21110127
Tempat/tgl Lahir
: Bandung, 04 Agustus 1991
Jenis Kelamin
: Perempuan
Agama
: Islam
Alamat
: Jl.Cirata No.98 Rt 03/07
Desa Mandalasari Kec.Cipatat Kab.Bandung Barat
DATA PENDIDIKAN
a.
Formal
1.
SDN Rajamandala Kulon 1
1998 - 2004
2.
SMP Negeri 1 Cipatat
2004 - 2007
3.
SMA Negeri 1 Cimahi
2007 - 2010
4.
Universitas Komputer Indonesia
2010 - 2014
b.
Non Formal
Kursus Pajak ( Brevet A & B 2011)
c.
Kemampuan
-
Kemampuan Akuntansi Keuangan
vi
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
MOTTO ... i
ABSTRAK ... ii
ABSTRACT ... iii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... vi
DAFTAR TABEL ... x
DAFTAR GAMBAR ... xi
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1.
Latar Belakang Penelitian ... 1
1.2.
Identifikasi dan Rumusan Masalah ... 8
1.2.1
Identifikasi Masalah ... 8
1.2.2
Rumusan Masalah ... 8
1.3.
Maksud dan Tujuan Penelitian ... 9
1.3.1. Maksud Penelitian ... 9
1.3.2. Tujuan Peneltian ... 9
1.4.
Kegunaan Penelitian ... 10
1.4.1. Kegunaan Praktis ... 10
vii
1.5.
Lokasi dan Waktu Penelitian ... 11
1.5.1. Lokasi Penelitian ... 11
1.5.2. Waktu Penelitian ... 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
2.1.
Kajian Pustaka ... 13
2.1.1. Modal Kerja ... 13
2.1.1.1. Pengertian Modal Kerja ... 13
2.1.1.2. Manfaat Modal Kerja... 14
2.1.1.3. Rumus Menghitung Modal Kerja ... 15
2.1.2. Perputaran Persediaan ... 16
2.1.2.1. Pengertian Perputaran Persediaan ... 16
2.1.2.2. Fungsi Perputaran Persediaan ... 17
2.1.2.3. Rumus Menghitung Perputaran Persediaan ... 18
2.1.3.
R
e
turn On Assets
(ROA) ... 19
2.1.3.1. Pengertian
Return On Assets
(ROA) ... 19
2.1.3.2. Rumus
Return On Assets
(ROA) ... 20
2.2.
Kerangka Pemikiran ... 20
2.2.1. Pengaruh Modal Kerja terhadap Profitabilitas ... 22
2.2.2. Pengaruh Perputaran Persediaan terhadap Profitabilitas ... 23
viii
BAB III OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1.
Objek Penelitian ... 28
3.2.
Metode Penelitian ... 29
3.2.1. Desain Penelitian ... 30
3.2.2. Operasionalisasi Variabel ... 34
3.2.3. Sumber dan Teknik Penentuan Data ... 36
3.2.3.1. Sumber Data ... 36
3.2.3.2. Teknik Penentuan Data ... 36
3.2.4. Metode Pengumpulan Data ... 38
3.2.5. Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 39
3.2.5.1. Rancangan Analisis ... 39
3.2.5.2. Pengujian Hipotesis ... 48
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Objek Penelitian ... 53
4.1.1. Gambaran Umum Perusahaan ... 53
4.1.1.1. Sejarah Bursa Efek Indonesia ... 53
4.1.1.2. Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia ... 55
4.1.1.3. Uraian Tugas ... 57
4.1.1.4. Aktivitas Bursa Efek Indonesia ... 69
4.1.1.5. Sejarah Perusahaan Farmasi ... 70
4.1.1.6. Aktivitas Perusahaan Farmasi ... 75
ix
4.1.2.1. Analisis Deskriptif Modal Kerja ... 77
4.1.2.2. Analisis Deskriptif Perputaran Persediaan ... 83
4.1.2.3. Analisis Deskriptif ROA ... 89
4.1.3. Analisis Verifikatif ... 94
4.1.3.1. Pengujian Jalur Pada Sub Struktur Pertama ... 97
4.1.3.2. Pengujian Jalur Pada Sub Struktur Kedua ... 99
4.1.3.3. Pengujian Hipotesis Parsial (Uji t) ... 105
4.2. Pembahasan ... 109
4.2.1. Pengaruh Modal Kerja Terhadap Profitabilitas (ROA) ... 109
4.2.2. Pengaruh Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas (ROA) ... 110
4.2.3.Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Persediaan Terhadap Profitabilitas
(ROA) ... 112
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan ... 113
5.2. Saran ... 114
DAFTAR PUSTAKA ... 115
115
DAFTAR PUSTAKA
Agus Sartono. 2010.
Manajemen Keuangan. Teori Konsep dan Aplikasi
. Yogyakarta:
BPFE.
Agus Wibowo, Sri Wartini. 2012. Efesiensi Modal kerja, Likuiditas dan Leverage
Terhadap Profitabilitas. Fakultas ekonomi Universitas Negeri Semarang.
Azlina, Nur. 2009. “Pengaruh Modal Kerja, Struktur Modal, Dan Skala Perusahaan
Terhadap Profitabilitas”, Pekbis Jurnal, Vol.1, No.2, Juli : 2009 : 107
-114.
Amin Wdjaya Tunggal. 2012. Dasar-Dasar Analisa Laporan Keuangan. Jakarta:
Harvarindo
Bambang Riyanto. (2008). Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan, Edisi Keempat,
Cetakan Kedelapan, Bpfe, Yogyakarta.
Bambang Riyanto. 2001. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Yogyakarta : BPFE
UGM.
Bramasto, Ari. 2007. “Analisis Perputaran Aktiva Tetap dan
Perputaran Piutang
Kaitannya Terhadap Return On Assets Pada PT. POS Indonesia (PERSERO)
Bandung”. Vol. 9, No. 2, hal. 215 –
230.
Brealey, Myers, Marcus. (2008). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan Perusahaan jilid
2 (5
thed). Jakarta : Erlangga
Charles T. Hongren, Srikanti M. Datar, George Foster. 2005.
Akuntansi Biaya
Penekanan Manajerial
. Jakarta: PT. Indeks kelompok Gramedia.
Chlairene E.E. Santoso. 2013 . Perputaran Modal Kerja Dan Perputaran Piutang
Pengaruhnya Terhadap Profiitabilitas. Fakultas Ekonomi Universitas Sam
Ratulangi. Manado.
Djarwanto Ps, (2001), Pokok-Pokok analisa Laporan Keuangan, Ed Pertama, Cet
Kedelapan, BPFE, Yogyakarta
F. Bringham, Eugene dan Joel F. Houston. (2004). Dasar-Dasar Manajemen
Keuangan, Ed 10, Alih Bahasa: Ali Akbar Yulianto, Salemba Empat, Jakarta.
Freddy Rangkuti. 2009.
Manajemen Persediaan Aplikasi di Bidang Bisnis
. Jakarta:
116
Gitman, Lawrance J. 2006. Principles of Managerial Finance (11
thed.), Boston:
Addison Wesley
Husnan, Suad dan Enny Pudjiastuti. 2002.
Dasar-dasar Manajemen Keuangan
.
Yogyakarta: UPP AMP YKPN
Husnan,Suad. 2002. Manajemen Keuangan. Yogyakarta: BPFE.
Jumingan. 2003. Analisisi Laporan Keuangan. Jakarta: PT Bumi Aksara.
Kasmir. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Jakarta: Rajawali Pers
Lazaridis and Tryfonidis. 2006. “The relationship between working capital
management and profitability of listed companies in the Athens Stock
Exchange”.
Journal of Business Finance & Accounting
, Vol. 19, No. 1, pp. 1
–
12.
Lukman syamsudin. 2011. Manajemen Keuangan Perusahaan. Jakarta : PT Raja
Grafindo Persada.
Margharetha,Farah. 2003. Tinjauan Persepsi Manajemen Terhadap Struktur Modal
Perusahaan
Munawir S. 2002.
Analisis Informasi Keuangan
. Yogyakarta: Liberty.
Munawir S. 2004.
Analisa Laporan Keuangan
.
Edisi keempat. Yogyakarta: Liberty.
Nina Sufiana. (2010). Pengaruh Perputaran Kas, Perputaran Piutang dan Perputaran
Persediaan Terhadap Profitabilitas. Fakultas Ekonomi Universitas Udayana,
Bali.
Nur Azlina. 2009. Pengaruh tingkat Perputaran Modal Kerja, Struktur Modal Dan
Skala Perusahaan terhadap Profitabilitas. Fakultas Ekonomi universitas Riau.
Nurhidayah Maulina. (2008). “
Pengaruh Volume Penjualan Tiket kereta Api
Penumpang terhadap Tingkat Profitabilitas Pada PT. Kereta Api (PERSERO)
DAOP II
”
Skripsi
Sarjana Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas
Komputer Indonesia.
Praseska. 2010. Pengaruh Perputaran Modal Kerja Dan Kinerja Keuangan
Terhadap Rentabilitas Usaha Pada PT. Hamudha Prima Media Di
Ngemplak Kab. Boyolali Tahun 2006-2008.
Prawironegoro dan Purwanti. (2008) . Akuntansi Manajemen. Jakarta : Mitra Wacana
Media
117
Putra, Lutfi Jaya. 2012. “Pengaruh Perputaran Modal Kerja
Terhadap Profitabilitas
(Studi Kasus : PT. Indofood Sukses Makmur Tbk.)”.
Jurnal Ekonomi
Gunadarma,
Vol. 9. No. 1, hal. 1
–
10.
Raharjaputra, Hendra. 2009. Manajemen Keuangan dan Akuntansi. Jakarta: Salemba
Empat.
Sartono, Agus. 2010.
Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi
. Edisi Keempat.
Yogyakarta: BPFE.
Sofyan, Syahri Harahap. 2009. Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Jakarta:
Rajawali Pers.
Sofyan, Syahri Harahap. 2011. Teori Akuntansi. Jakarta: Rajawali Pers.
Sugiyono. 2009. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sundjaja Barlian. 2003. Manajemen Keuangan satu, aedisi kelima, Literata Lintas
Media, Jakarta
Supriyadi, Yoyon dan Fani Fazriani. 2011. “Pengaruh Modal Kerja Terhadap Tingkat
Likuiditas dan Profitabilitas (Studi kasus pada PT. Timah Tbk. dan PT. Antam
Tbk.)”.
Jurnal Ilmiah Ranggagading,
Vol. 11. No. 1, hal. 1
–
11.
Susan Irawati. 2006. Manajemen Keuangan. Bandung: Pustaka
Sutrisno. 2000. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Yogyakarta: CV
Gama Media
Sutrisno. 2007. Manajemen Keuangan Teori, Konsep dan Aplikasi. Ekonisia,
Yogyakarta.
Umar Sekaran. (2006). Metode Penelitian Bisnis. Jakarta: Salemba Empat
Umi Narimawati. (2007).
Riset Manajemen Sumber Daya Manusia Aplikasi dan
Contoh Perhitungannya
. Bandung: Restu Agung.
Umi Narimawati. 2010.
Metodelogi Penelitian
: Dasar Penyusunan Penelitian
Ekonomi. Jakarta: Penerbit Genesis.
Van Horne,James, C and John, M, Machowichz, Jr. 1998. Prinsip-prinsip
Manajemen Keuangan.
118
Weston, J, F,. And Copeland, T, E.1999. Manajemen Keuangan. Jakarta:Binarupa
Aksara,.
Weston, J. Fred dan Eugene F. Brigham., 1997. Dasar-dasar Manajemen Keuangan.
Diterjemahkan oleh A. Q Khalid. Erlangga, Jakarta
http://www.elib.unikom.ac.id
http://www.google.co.id
.
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya kepada penulis, sehingga akhirnya penulis
dapat menyelesaikan Skripsi yang berjudul
PENGARUH
MODAL KERJA
DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP
PROFITABILITAS
(ROA) Pada Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di BEI.
Skripsi ini disusun oleh penulis dengan maksud memenuhi salah satu
syarat utuk mengikuti ujian sidang Sarjana (S1) Program Studi Akuntansi,
Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia.
Mengingat keterbatasan, pengetahuan, kemampuan, pengalaman dan
waktu dari penulis, maka penulis menyadari bahwa laporan skripsi ini tidak luput
dari berbagai kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik
yang membangun untuk perbaikan serta penambahan pengetahuan bagi penulis
khususnya, dan untuk peneliti selanjutnya yang membutuhkan pada umumnya.
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1.
Dr. Ir. Eddy Soeryanto Soegoto, M.Sc selaku Rektor Universitas Komputer
Indonesia.
2.
Prof. Dr. Hj. Dwi Kartini, SE., Spec.Lic, Selaku Dekan Fakultas Ekonomi
Universitas Komputer Indonesia.
3.
Dr. Surtikanti SE, M.si. Ak, selaku Ketua Program Studi Akuntansi.
v
5.
Lilis Puspitawati, SE., M.Si., Ak. CA selaku pembimbing telah banyak
memberikan arahan dan masukan.
6.
Bapak/Ibu Dosen dan staf pada Program Studi Akuntansi Universitas
Komputer Indonesia.
7.
Kepada kedua Orang Tua tercinta, kakak dan adik-adik beserta keluarga besar
yang telah
memberikan motivasi, do’a, dan
dorongan baik secara moril
maupun materil kepada penulis.
8.
Untuk Reza Wahyu Pratama dan sahabat-sahabat yang telah membantu dan
memberikan support.
9.
Kepada teman-teman Akuntansi Angkatan 2010 khususnya kelas AK-3,
terima kasih atas kebersamaannya.
10.
Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah membantu
penulis, secara langsung ataupun tidak langsung dalam menyelesaikan
laporan Skripsi ini.
Harapan penulis semoga apa yang disajikan dalam laporan penelitian ini
dapat memberikan manfaat yang besar bagi penulis khususnya, dan bagi pihak
yang membaca pada umumnya. Akhir kata penulis panjatkan doa kepada Allah
SWT, semoga amal berupa bantuan, dorongan, dan doa yang telah diberikan
kepada penulis akan mendapat balasan yang berlipat ganda.
Bandung, Juli 2014
Penulis
28
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1
Objek Penelitian
Objek penelitian merupakan hal yang menjadi perhatian dalam suatu
penelitian, dimana objek penelitian ini menjadi sasaran dalam penelitian untuk
dicarikan pemecahannya.
Definisi dari objek penelitian menurut Sugiyono (2011:32) adalah sebagai
berikut :
“Objek penelitian merupakan suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang,
objek atau kegiatan yang mempunyai variabel tertentu yang ditetapkan untuk
dip
elajari dan ditarik kesimpulan”.
Adapun definisi objek penelitian menurut Umi Narimawati (2010:29) adalah
sebagai berikut :
“
Objek penelitian menjelaskan tentang apa dan atau siapa yang menjadi objek
penelitian, juga dimana dan kapan penelitian dilakukan, bisa juga ditambahkan
hal-hal lain jika dianggap perlu
”.
Berdasarkan penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa objek penelitian
merupakan atribut atau fenomena yang menjadi konsep atau variabel penelitian untuk
diteliti dan diambil kesimpulan. Objek dalam penelitian ini adalah Pengaruh Modal Kerja
29
3.2
Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara yang digunakan oleh peneliti dalam
mengumpulkan data penelitiannya.
Adapun definisi metode penelitan menurut Sugiyono (2011: 2) adalah sebagai
berikut :
“Metode p
enelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan
data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan
penelitian ini didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu rasional, empiris dan
sistematis”.
Sedangkan menurut Umi Narimawati (2010:29) pengertian metode penelitian
adalah sebagai berikut :
“Metode penelitian merupakan cara
penelitian yang digunakan untuk
mendapatkan data untuk mencapai tujuan tertentu”.
30
Metode deskriptif yang dikemukan oleh Sugiyono (2012: 29) adalah sebagai
berikut :
“Metode deskriptif adalah metode yang digunakan untuk menggambarkan atau
menganalisis suatu hasil penelitian tetapi tidak digunakan untuk membuat kesimpulan
yang lebih luas”.
Sedangkan metode verifikatif dikemukakan oleh Sugiyono (2010:6) adalah
sebagai berikut :
“Penelitian melalui pembuktian untuk menguji hipotesis hasil penelitian
deskriptif dengan suatu perhitungan statistika sehingga didapat hasil pembuktian yang
menunjukan hipotesis ditolak atau diterima”.
Berdasarkan pengertian diatas, disimpulkan bahwa metode
deskriptif
digunakan untuk menggambarkan atau menganalisis hasil dari suatu penelitian yang
dilakukan mengenai hubungan antar variabel
tanpa kesimpulan yang lebih luas.
Sedangkan metode verifikatif bertujuan untuk mengetahui kejelasan hubungan suatu
variabel dengan dilakukan uji hipotesis dengan menggunakan perhitungan statistika
melalui pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak. Metode verifikatif
dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan alat uji statistik yaitu Analisis
Jalur
(Path Analysis)
.
3.2.1
Desain Penelitian
31
Pengertian desain penelitian menurut Jonathan Sarwono (2006: 79) adalah
sebagai berikut :
“Desain penelitian bagaikan sebuah peta jalan bagi peneliti
yang menuntun
serta menentukan arah berlangsungnya proses penelitian secara benar dan tepat sesuai
dengan tujuan yang telah ditetapkan.”
Sedangkan desain penelitian menurut Umi Narimawati (2010:30) adalah
sebagai berikut :
“Desain p
enelitian adalah Suatu Rencana Struktur, dan Strategi untuk
menjawab permasalahan, yang mengoptimasi validitas”.
Adapun Sugiyono (2012:18) mengemukakan bahwa proses penelitian
kuantitatif adalah sebagai berikut :
“Proses penelitian meliputi
:
1.
Sumber masalah
2.
Rumusan masalah
3.
Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan
4.
Pengajuan hipotesis
5.
Metode penelitian
6.
Menyusun instrumen penelitian
7.
Kesimpulan”.
Berdasarkan proses penelitian yang telah dijelaskan diatas, maka desain pada
penelitian ini dijelaskan sebagai berikut :
1.
Sumber masalah
32
2.
Rumusan masalah
Setelah masalah diidentifikasi, maka selanjutnya masalah tersebut dirumuskan.
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah:
a.
Seberapa besar pengaruh Modal Kerja terhadap Profitabilitas (ROA).
b.
Seberapa besar pengaruh Perputaran Persediaan terhadap Profitabilitas
(ROA).
c.
Seberapa besar pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Persediaan terhadap
Profitabilitas (ROA)
3.
Konsep dan teori yang relevan dan penemuan yang relevan
Untuk menjawab hipotesis yang terdapat dalam rumusan masalah, maka
diperlukan sumber data teoritis yang relevan atau dalam penelitian sebelumnya
dengan tema yang sama untuk digunakan sebagai bahan untuk memberikan
jawaban sementara terhadap masalah penelitian (hipotesis).
4.
Pengajuan hipotesis
33
5.
Metode penelitian
Untuk menguji hipotesis tersebut peneliti dapat memilih metode penelitian yang
sesuai. Pada penelitian ini metode yang digunakan adalah metode deskriptif dan
verifikatif.
6.
Menyusun instrumen penelitian
Instrumen yang digunakan sebagai alat pengumpul data berbentuk data yang
diperoleh dari Laporan Keuangan yang tercatat di BEI.
7.
Kesimpulan
Kesimpulan adalah langkah terakhir berupa jawaban atas rumusan masalah.
Dengan menekankan pada pemecahan masalah berupa informasi mengenai solusi
masalah yang bermanfaat sebagai dasar untuk pembuatan keputusan.
[image:22.612.118.529.513.699.2]Berdasarkan penjelasan di atas, maka dapat digambarkan desain dari
penelitian ini, yaitu sebagai berikut :
Tabel 3.1
Desain Penelitian
Tujuan
Penelitian
Desain Penelitian
Jenis Penelitian
Metode Yang
Digunakan
Unit Analisis
Time Horizon
T-1
Descriptive and
Verificative
Descriptive
Survey
Perusahaan
Farmasi yang
terdaftar di BEI .
Cross
Sectional
T2
Descriptive and
Verificative
Descriptive
Survey
Perusahaan
Farmasi yang
terdaftar di BEI
Cross
Sectional
T-3
Descriptive and
Verificative
Descriptive
Survey
Perusahaan
Farmasi yang
terdaftar di BEI .
34
3.2.2
Operasionalisasi Variabel
Menurut Umi Narimawati (2010:31) pengertian operasionalisasi variabel adalah
sebagai berikut :
“Operasionalisasi v
ariabel adalah proses penguraian variabel penelitian
kedalam sub variabel, dimensi, indikator sub variabel, dan pengukuran. Adapun
syarat penguraian operasionalisasi dilakukan bila dasar konsep dan indikator
masing-masing variabel sudah jelas, apabila belum jelas secara konseptual
maka pe
rlu dilakukan analisis faktor”.
Operasionalisasi variabel diperlukan untuk menentukan jenis, indikator, serta
skala dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian sehingga pengujian
hipotesis dengan alat bantu statistik dapat dilakukan secara benar.
Berdasarkan judul penelitian
yang telah dikemukakan diatas yaitu “Pengaruh
Modal Kerja dan Perputaran Persediaan terhadap Profitabilitas (ROA)
”, maka
variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini adalah :
1.
Variabel Independen
Menurut Sugiyono (2010: 39), variabel bebas adalah sebagai berikut:
“Variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau
timbulnya variabel dependen (terikat)
”
.
Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu Modal Kerja (X1) dan Perputaran
Persediaan (X2).
2.
Variabel Dependen (Y).
35
“V
ariabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel
bebas
”
.
[image:24.612.98.531.280.666.2]Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah Profitabilitas (ROA) (Y).
Selengkapnya mengenai operasionalisasi variabel dapat dilihat pada tabel dibawah
ini :
Tabel 3.2
Operasionalisasi Variabel
Variabel Konsep
Indikator
Skala
Modal Kerja
(X1) Modal Kerja adalah aktiva lancar
dikurangi utang lancar.
Sofyan Syafri Harahap (2009:228)
Modal Kerja = Aktiva
Lancar
–
Hutang Lancar
Sofyan Syafri Harahap
(2009:228)
Rasio
Perputaran Persediaan (X2)
Perputaran persediaan adalah
Menunjukkan seberapa cepat
perputaran persediaan dalam siklus
produksi normal. Semakin cepat
perputarannya semakin baik karena
dianggap
Sofyan Harahap (2011:308)
Perputaran Persediaan =
Harga Pokok Penjualan
Persediaan rata-rata
Waren (2005:462)
Rasio
Profitabilitas (ROA) (Variable Y)
Profitabilitas adalah kemampuan
perusahaan memperoleh laba dalam
hubungannya dengan penjualan, total aktiva, maupun modal sendiri.”
Agus Sartono (2008:122)
36
3.2.2
Sumber dan Teknik Penentuan Data
3.2.2.1
Sumber Data
Data merupakan hal penting dalam penelitian karena dengan data tersebut
penelitian dapat berlangsung sampai peneliti mendapatkan jawaban dari perumusan
masalah yang sudah ditetapkan.Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data sekunder.
Menurut Sugiyono (2012:141) mendefinisikan data sekunder adalah sebagai
berikut :
“Sumber sekunder adalah sumber data yang diperoleh dengan cara membaca,
mempelajari dan memahami melalui media lain yang bersumber dari literatur, buku-buku,
serta dokumen pe
rusahaan”
.
Adapun definisi data sekunder menurut Jonathan Sarwono (2006: 123) adalah
sebagai berikut :
“Data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan mengumpulkan”.
Data sekunder yang digunakan adalah data berupa Laporan Keuangan yang
tercatat di BEI periode yaitu dari tahun 2008-2013.
3.2.2.2
Teknik Penentuan Data
37
1.
Populasi
Definisi populasi menurut Sugiyono (2013: 49) adalah sebagai berikut :
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas obyek pajak/subyek yang
mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
[image:26.612.127.517.355.564.2]Populasi dari penelitian ini adalah 9 perusahaan dengan 6 periode 2008-2013 Jadi
penelitian ini sebanyak 54 data.
Tabel 3.3
Perusahaan Farmasi yang terdaftar di BEI
No
Kode Perusahaan
Nama Perusahaan
1
KAEF
PT. Kimia Farma (Persero) Tbk
2
KLBF
PT. Kalbe Farma Tbk
3
DVLA
PT. Darya-Varia Laboratoria Tbk
4
PYFA
PT. Pyridam Farma Tbk
5
INAF
PT. Indofarma Tbk
6
SQBB
PT. Taisho Pharmaceutical Indonesia Tbk
7
MERK
PT. Merk Tbk
8
TSPC
PT. Tempo Scan Pasifik Tbk
9
SCPI
PT. Schering Plough Indonesia Tbk
Sumber: Indonesia Capital Market Directory (ICMD)
2.
Sampel
Pengertian sampel menurut Umi Narimawati (2008:77), adalah:
“
Sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih untuk menjadi unit
38
Adapun teknik pengamblian sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah
sampel jenuh.
Dalam penelitian ini penulis menggunakan sampling jenuh karena penulis
menggunakan seluruh populasi yaitu 9 Perusahaan Farmasi Yang Terdaftar Di BEI
Periode 2008-2013 untuk dijadikan sempel dari penelitian itu sendiri.
3.2.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data menurut Sugiyono (2013:62) adalah sebagai berikut :
“
Metode pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam
penelitian karena tujuan utama dari penelitian ini adalah mendapatkan data
”
.
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan dua
cara, yaitu studi lapangan (
Field Research
) dan studi kepustakaan
(Library Research).
1.
Studi Lapangan (
Field Research
)
Penulis secara langsung terjun ke lapangan untuk memperoleh data yang
diperlukan. Ada beberapa langkah antara lain:
a.
Wawancara
Cara pengumpulan data yang dilakukan langsung melalui tanya jawab antara
penulis dengan petugas yang berwenang yang ada hubungannya dengan
masalah yang diteliti.
b.
Dokumentasi
39
2.
Studi Kepustakaan (
Library Research
)
Pengambilan data yang bersifat teori yang kemudian digunakan sebagai literatur
penunjang guna mendukung penelitian yang dilakukan. Data ini diperoleh dari
buku-buku sumber yang dapat dijadikan acuan yang ada kaitannya dengan
masalah yang diteliti.
3.2.5
Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis
3.2.5.1 Rancangan Analisis
Menurut
Umi Narimawati (2010:41) mendefinisikan rancangan analisis
sebagai berikut:
“R
ancangan analisis adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis
data yang telah diperoleh dari hasil observasi lapangan, dan dokumentasi
dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori, menjabarkan ke
dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola, memilih mana
yang lebih penting dan yang akan dipelajari dan membuat kesimpulan
sehingga mudah dipahami oleh diri sen
diri maupun orang lain”.
Peneliti melakukan analisa terhadap data yang telah diuraikan dengan
menggunakan metode analisis deskriptif (kualitatif) dan verifikatif (kuantitatif)
dengan pendekatan kuantitatif.
a.
Analisis Deskriptif atau Kualitatif
Menurut Sugiyono (2011:14) mendefinisikan analisis kualitatif sebagai berikut:
40
b.
Analisis Verifikatif atau Kuantitatif
Menurut Sugiyono (2011:31) mendefinisikan analisis kuantitatif sebagai berikut:
“Dalam penelitian kuantitatif analisis data menggunakan statistik.
Statistik yang
digunakan dapat berupa statistik deskriptif dan inferensial/induktif. Statistik
inferensial dapat berupa statistik parametris dan statistik nonparametris. Peneliti
menggunakan statistik inferensial bila penelitian dilakukan pada sampel yang
dilakukan secara
random
. Data hasil analisis selanjutnya disajikan dan diberikan
pembahasan. Penyajian data dapat berupa tabel, tabel ditribusi frekuensi, grafik
garis, grafik batang,
piechart
(diagram lingkaran), dan
pictogram
. Pembahasan
hasil penelitian merupakan penjelasan yang mendalam dan interpretasi terhadap
data-data yang tela
h disajikan”.
Adapun teknik analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Path
Analysis
(Analisis Jalur). Menurut Juanim (2004 : 17-25) mengemukakan penjabaran
mengenai analisis jalur sebagai berikut:
1.
Konsep Dasar
Analisis jalur adalah bagian dari model regresi yang dapat digunakan untuk
menganalisis hubungan sebab akibat antar satu variabel dengan variabel lainnya.
Dalam analisis jalur pengaruh independen variabel terhadap dependen variabel
dapat berupa pengaruh langsung dan tidak langsung (
direct
dan
indirect effect
),
atau dengan kata lain analisis jalur memperhitungkan adanya pengaruh
langsung dan tidak langsung.
2.
Analisis Korelasi
Pearson
41
Korelasi
Pearson
. Koefisien Korelasi
Pearson
antara masing-masing variabel
independen tersebut dengan variabel dependen dapat dihitung sebagai berikut :
r =
� ∑ � � − ∑ � ∑√{� ∑ �2 − ∑ � 2} {� ∑ �2 − ∑ � 2}
Sumber: Umi Narimawati (2010:50)
Besarnya koefisien korelasi adalah -
1 ≤ r ≤ 1:
a.
Apabila (-) berarti terdapat hubungan negatif
b.
Apabila (+) berarti terdapat hubungan positif
Intepretasi dari nilai koefisien korelasi:
a.
Jika r = -1 atau mendekati -1, maka hubungan antara kedua variabel kuat dan
mempunyai hubungan yang berlawanan (jika x naik maka y turun atau
sebaliknya).
b.
Jika r = +1 atau mendekati +1, maka hubungan yang kuat antara variabel x
dan variabelnya dan hubungannya searah.
Sedangkan untuk mencari koefisien korelasi antara variabel X1 dan Y,
variabel X2 dan Y.
Langkah-langkah perhitungan uji statistik dengan menggunakan analisis
korelasi dapat diuraikan sebagai berikut:
i.
Koefisien korelasi parsial
42
�
=
�
− �
�
√ − �
− �
ii.
Koefisien korelasi parsial
Koefisien korelasi parsial antara X2 terhadap Y, apabila X1 dianggap dapat
dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut:
�
=
�
− �
�
√ − �
− �
iii.
Koefisien korelasi secara simultan
Koefisien korelasi simultan antar X1, X2 terhadap Y dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
�
= √
��
+ ��
− �
− �� . ��
Besarnya koefisien korelasi adalah -
1 ≤ r ≤ 1:
a.
Apabila (-) berarti terdapat hubungan negative
b.
Apabila (+) berarti terdapat hubungan positif
Interpretasi dari nilai koefisien korelasi:
43
Jika r = +1 atau mendekati +1, maka hubungan yang kuat antara variabel X
dan variabel Y dan hubungannya searah.
[image:32.612.128.504.239.324.2]Ketentuan untuk melihat keeratan korelasi:
Tabel 3.4
Tingkat Keeratan Korelasi
0,00
–
0,199
Sangat rendah (hampir tidak ada hubungan)
0,20
–
0,399
Rendah
0,40
–
0,599
Sedang
0,60
–
0,799
Kuat
0,80
–
1,000
Sangat Kuat
Sumber:Sugiyono (2011)
3.
Analisis Koefisien Determinasi
Besarnya pengaruh modal kerja (X1) dan volume penjualan (X2) terhadap laba
bersih (Y) dapat diketahui dengan menggunakan analisis koefisien determinasi
atau disingkat Kd yang diperoleh dengan mengkuadratkan koefisien
korelasinya yaitu:
Sumber:Umi Narimawati(2010:50)
Keterangan:
Kd
= Koefisien Determinasi atau Seberapa Jauh Perubahan Variabel Y
Dipergunakan oleh Variabel X
r
2= Kuadrat Koefisien Korelasi
100% = Pengkali yang menyatakan dalam persentase
Dengan diketahuinya koefisien korelasi antara masing-masing modal kerja
(X1) dan perputaran persediaan (X2) serta profitabilitas ROA (Y), kita bisa
44
menentukan koefisien determinasi. Koefisien determinasi tersebut digunakan untuk
mengetahui besarnya pengaruh yang ditimbulkan masing-masing variabel bebas (X1
dan X2) terhadap variabel terikat (Y).
Pada hakikatnya nilai r berkisar antara -1 dan 1, bila r mendekati -1 atau 1
maka dapat dikatakan bahwa ada hubungan yang erat antara variabel bebas dengan
variabel terikat. Bila r mendekati 0, maka dapat dikatakan bahwa hubungan antara
variabel bebas dengan variabel terikat sangat lemah atau bahkan tidak ada.
4.
Path Diagram
(Diagram Jalur)
45
ɛ
[image:34.612.142.487.102.366.2]ɛ
2
Gambar 3.1
Model Analisis Jalur
Gambar diagram jalur seperti terlihat pada gambar 3.1 dapat diformulasikan
kedalam 2 bentuk persamaan struktural sebagai berikut:
Persamaan Jalur Sub Struktur Pertama
X =
ρ
X2X1X1 +
ɛ
1Persamaan Jalur Sub Struktur Kedua
Y =
ρ
YX1X1 +
ρ
YX2X2 +
ɛ
2Keterangan :
X
1= Modal Kerja
X
2= Perputaran Persediaan
Y
= Profitabilitas (ROA)
ρ
YX1= Besarnya koefisien pengaruh X
1terhadap Y
ρ
YX2= Besarnya koefisien pengaruh X
2terhadap Y
R
X1X2= Besarnya korelasi antara X
1dan X
2ɛ
= Error varian/Pengaruh faktor lain
Modal Kerja
(X1)
Perputaran
Persediaan
Laba Bersih
(Y)
ρ
YX1ρ
YX246
5.
Pengaruh Langsung, Tidak Langsung dan Total
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa analisis jalur memperhitungkan
pengaruh langsung dan tidak langsung. Berdasarkan diagram jalur kita dapat
melihat bagaimana pengaruh langsung dan tidak langsung tersebut. Pengaruh
langsung adalah pengaruh dari satu variabel independen ke variabel dependen,
tanpa melalui variabel dependen lainnya. Sedangkan pengaruh tidak langsung
adalah situasi dimana variabel independen mempengaruhi variabel dependen
melalui variabel lain yang disebut variabel
intervening (intermediary).
Adapun
yang dimaksud pengaruh total adalah penjumlahan pengaruh langsung dan
pengaruh tidak langsung. Pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung dan
pengaruh total dapat dilihat dengan uraian sebagai berikut :
1.
Pengaruh Langsung (
Direct Effect
(DE))
Pengaruh dari X1 dan X2 terhadap Y, atau lebih sederhana dapat disajikan
sebagai berikut :
X
1
Y ; P
X1-Y.P
X1-YX
2
Y ; P
X2-Y. P
X2-Y2.
Pengaruh Tidak Langsung
(Indirect Effect (IE)
47
X
1
X
2
Y ; P
X2-Y.r
X1-X2.P
X1-YX
2
X
1
Y ; P
X1-Y.r
X1-X2.P
X2-YX
ni
X
na
Y ; P
ni.P
nina.P
na3.
Pengaruh Total
(Total Effect (TE)
Pengaruh total adalah penjumlahan DE dan IE sebagai berikut :
TE =
{(
P
X1-Y.P
X1-Y+ P
X2-Y.r
X1-X2.P
X1-Y) + (
P
X2-Y.P
X2-Y+ P
X1-Y. r
X1-X2.P
X2-Y)
+ ... + (
P
yni .P
yna+ P
yni.r
nina.P
na)Untuk mengetahui besarnya koefisien korelasi antar variabel independen,
maka, penelitian ini juga menggunakan koefisien korelasi Pearson yang diolah
melalui SPSS. Sedangkan untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan antar variabel
independen dan hubungan variabel independen dengan variabel dependen, maka
dapat dinyatakan dengan fungsi linear (paling tidak mendekati) dan diukur dengan
suatu nilai yang disebut koefisien korelasi.
Menurut Supranto (2000 : 152) mengemukakan nilai koefisien korelasi ini
paling sedikit -1 dan paling besar 1, jadi jika r = koefisien korelasi maka nilai r dapat
dinyatakan sebagai berikut :
-
1 ≤ r ≤ +1
Artinya :
1.
Jika r = 1, hubungan X dan Y sempurna dan positif (mendekati 1, yaitu hubungan
48
peningkatan atau penurunan nilai X terjadi bersama-sama dengan kenaikan atau
penurunan nilai Y.
2.
Jika r = -1, atau mendekati -1, hubungan X dan Y sempurna dan negatif 9
mendekati -1, yaitu hubungan sangat kuat dan negatif). Korelasi negatif artinya
hubungan antara variabel independen dengan dependen bersifat berlawanan.
Dengan kata lain peningkatan nilai X terjadi bersama-sama dengan penurunan
nilai Y atau sebaliknya.
3.
Jika r = 0, hubungan X dan Y lemah sekali atau tidak ada hubungan. Maka
hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen dikatakan sangat
lemah atau tidak ada hubungan sama sekali. Dengan kata lain hubungan antara
variabel X dengan variabel Y sangat lemah atau tidak terdapat hubungan sama
sekali.
3.2.5.2 Pengujian Hipotesis
49
1.
Pengujian Secara Simultan
Melakukan uji F untuk mengetahui pengaruh seluruh variabel bebas secara
simultan terhadap variabel terikat.
a.
Rumus uji F yang digunakan adalah :
� =
�
� −
⁄
− � � − �
⁄
R = koefisien kolerasi ganda
k = jumlah variabel independen
n = jumlah anggota sampel
Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel bebas secara
bersama-sama dapat berperan atas variabel terikat. Pengujian ini dilakukan
menggunakan distribusi F dengan membandingkan antara nilai F-kritis dengan nilai
F-test
yang terdapat pada Tabel
Analisis of Variance (ANOVA)
dari hasil perhitungan
dengan micro-soft. Jika nilai Fhitung > Fkritis, maka H0 yang menyatakan bahwa variasi
perubahan nilai variabel bebas tidak dapat menjelaskan perubahan nilai variabel
terikat ditolak dan sebaliknya.
b.
Hipotesis
H0
; ρ = 0,
Secara simultan modal kerja dan perputaran persediaan tidak
berpengaruh terhadap profitabilitas ROA.
50
c.
Kriteria Pengujian
H0 ditolak apabila Fhitung > Fkritis
(α = 0,05)
2.
Pengujian Secara Parsial
Untuk menguji apakah ada pengaruh signifikan dari variabel-variabel bebas (X)
terhadap variabel terikat (Y), selanjutnya pengujian dilakukan dengan
menggunakan uji statistik t dengan langkah-langakah sebagai berikut:
Rumus uji t yang digunakan adalah :
�
�=
�
�√
−�2�−�−….. � ����� = , , … . . ,5
Hasilnya bandingkan dengan tabel t untuk derajat bebas n-k-1 dengan taraf
signifikansi 5%.
Melakukan uji t untuk menguji pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap
variable terikat, hipotesisnya sebagai berikut :
H01
; ρ = 0,
modal kerja tidak berpengaruh terhadap profitabilitas ROA.
H11
; ρ ≠ 0,
modal kerja berpengaruh terhadap profitabilitas ROA.
H02
; ρ = 0,
perputaran persediaan tidak berpengaruh terhadap profitabilitas ROA
.
H12
; ρ ≠ 0,
perputaran persediaan berpengaruh terhadap profitabilitas ROA
.
Kriteria pengakuannya yaitu sebagai berikut:
H0 ditolak apabila thitung < ttabel
(α = 0
,05)
Jika menggunakan tingkat kekeliruan (α = 0,01) untuk diuji dua pihak, maka
51
a)
Jika t
hitung≥ t
tabel maka Ho ada di daerah penolakan, berarti Haditerima
artinya antara variabel X dan variabel Y ada hubungannya.
b)
Jika t
hitung≤ t
tabel maka Ho ada di daerah penerimaan, berarti Ha ditolakartinya antara variabel X dan variabel Y tidak ada hubungannya.
[image:40.612.192.436.238.357.2]Sumber: Sugiyono (2011:185)
Gambar 3.2
Daerah Penerimaan dan Penolakan Hipotesis
3. Penarikan Kesimpulan Hipotesis
113
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1
Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah dilakukan pada bab
sebelumnya, maka penulis mengambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1.
Modal kerja berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA) dan berdasarkan hasil
uji korelasi modal kerja berada dalam kategori rendah. Hal ini menunjukan semakin baik
modal kerja semakin baik juga profitabilitas (ROA)
2.
Perputaran persediaan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas (ROA) dengan
pengaruh lebih dominan dibanding variabel modal kerja, dan berdasarkan hasil uji korelasi
perputaran persediaan berada dalam kategori kuat dibanding dengan modal kerja. Hal ini
menunjukan semakin baik perputaran persediaan semkain baik juga profitabilitas (ROA)
3.
Modal kerja dan perputaran persediaan berpengaruh signifikan terhadap profitabilitas
114
5.2
Saran
Adapun saran yang akan disampaikan atas penelitian yang telah dilakukan
adalah sebagai berikut :
1.
Perusahaan farmasi harus mengadakan pemeriksaan atau evaluasi terhadap
dokumen-dokumen penggunaan modal kerja, agar modal kerja yang digunakan tepat sesuai dengan
kebutuhan perusahaan dan dapat meminimalisir pemborosan dalam penggunaan modal
kerja.
2.
Perusahaan harus meningkatkan pemasaran, dan promosi produk, agar masyarakat
tertarik pada produk tersebut sehingga dapat menurunkan jumlah persediaan dan tidak
terjadi investasi yang berlebihan pada persediaan yang mengakibatkan bertambahnya
beban untuk gudang dan pemeliharaan lainnya.
PENGARUH MODAL KERJA DAN PERPUTARAN PERSEDIAAN TERHADAP PROFITABILITAS (ROA)
(Pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2008-2013)
THE EFFECT OF WORKING CAPITAL AND INVENTORY TURNOVER ON PROFITABILITY (ROA) (The Pharmaceutical Company Listed On The Indonesia Stock Exchange in The Period 2008-2013)
Oleh: Dewi Anggraeni
21110127
Program Studi Akuntasi, Fakultas Ekonomi Universitas Komputer Indonesia
ABSTRACT
Working capital is short- term corporate invesments such as cash, marketable securities, accounts receivable and inventory or all of the current assets, working capital appropriate to the needs of the company, because if there is excess or shortage of funds this wil affect the level of corporate profitability. In addition to working capital, profitability generated is also influenced by the inventory turnover. The purpose of this research is to analyze whether variables such as turnover, inventory and working capital have an impact on the profitability of the company are measured using the ROA.
The population in this research is the entire pharmaceutical companies by as much as 9 companies listings on IDX in 2008-2013. Samples are taken using the method of census. Types of data used in this study is secondary data in the form of financial statements of companies originating from Indonesia stock exchange in Indonesian Capital Market Directory consisting of profit and loss reports,and balance sheet.
To meet the research objectives, hypotheses are tested with the analysis path. The path of the test can be concluded that: (1) working capital effect significantly to profitability ROA. (2) inventory turnover effect significantly to profitability ROA.
Keyword : Working Capital, Inventory Turnover dan Profitability (ROA)
BAB I PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode tertentu dapat diukur dengan melihat kesuksesan dan kemampuan perusahaan dalam menggunakan aktivanya secara produktif. Karena itu modal kerja sebagai salah satu komponen terpenting dari aktiva harus dikelola dan dimanfaatkan secara efektif danproduktif, sehingga mampu meningkatkan profitabilitas perusahaan. (Nur Azlina, 2009)
Ada beberapa alat ukur yang dipergunakan untuk mengukur tingkat profitabilitas, antara lain :
return on assets (ROA) dan return on equity (ROE). Di dalam penelitian ini profitabilitas akan diukur dengan menggunakan return onassets (ROA).
Ukuran profitabilitas sendiri sering digunakan untuk mengukur efisiensi penggunaan modal dalam suatu perusahaan dengan membandingkan antara laba dengan modal yang digunakan dalam operasi. (Nur Azlina, 2009)
Adapun tiga komponen modal kerja yaitu kas, piutang, dan persediaan. Ketiga komponen modal kerja tersebut dapat dikelola dengan cara yang berbeda untuk memaksimalkan profitabilitas atau untuk meningkatkan pertumbuhan perusahaan (Lazaridis dan Tryfonidis, 2006).
Selain modal kerja adapun faktor lain yang mendukung keberhasilan untuk mendapatkan keuntungan laba atau profitabilitas, yaitu faktor perputaran persediaan .karena dengan mengetahui perputaran persediaan diharapkan dapat memberikan informasi yang akurat kapada pihak yang berkepentingan.
Menurut Munawir (2002:71-80) persediaan merupakan unsur dari aktiva lancar yang merupakan unsur yang aktif dalam operasi perusahaan yang secara terus-menerus diperoleh, diubah, dan kemudian dijual kepada konsumen. Pada prinsipnya persediaan mempermudah atau memperlancar jalannya operasi perusahaan yang harus dilakukan secara berturut-turut untuk memproduksi barang-barang serta mendistribusikannya kepada para pelanggan. Dengan adanya pengelolaan persediaan yang baik, maka perusahaan dapat segera mengubah persediaan yang tersimpan menjadi laba melalui penjualan. Semakin tinggi perputaran persediaan barang, maka semakin tinggi biaya yang dapat ditekan sehingga semakin besar perolehan laba suatu perusahaan, Sebaliknya, jika semakin lambat perputaran persediaan barang, semakin kecil pula perolehan labanya.
Penelitian ini mengunakan ROA sebagai alat ukur mengukur profitabilitas perusahaan. Return On Assets dapat merefleksikan sebarapa banyak perusahaan telah memperoleh hasil atas seluruh sumber daya keuangan yang ditanamkan pada perusahaan. Semakin tinggi perbandingan laba bersih terhadap total aktiva maka akan semakin baik bagi perusahaan.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
2.1 Kajian Pustaka 2.1.1 Modal Kerja
2.1.1.1 Pengertian Modal Kerja
Modal kerja adalah keseluruhan aktiva lancar yang dimiliki perusahaan atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana yang harus tersedia untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari -hari.
Menurut Kasmir (2011:250) modal kerja diartikan sebagai investasi yang ditanam dalam aktiva lancar atau aktiva jangka pendek, seperti kas, urat-surat berharga, piutang , persediaan dan aktiva lancar lainnya, sehingga modal kerja merupakan seluruh aktiva lancar atauaktiva jangka pendek yang sering digunakan dalam kegiatan operasional sehari-hari perusahaan.
Menurut Sundjaja dan Barlian (2003:186) modal kerja adalah :Aktiva lancar yang mewakili bagian dari investasi yang berputar dari satu bentuk ke bentuk lainnya dalam melaksanakan suatu usaha atau modal kerja adalah kas, surat-surat berharga yang mudah diuangkan (misalnya giro, cek, deposito), piutang dagang dan persediaan yang tingkat perputarannya tidak melebihi satu tahun atau jangka waktu operasi normal perusahaan. Dari beberapa pengertian tersebut jelaslah setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk melaksanakan aktivitas operasi sehari-hari Dari beberapa pengertian tersebut jelaslah setiap perusahaan selalu membutuhkan modal kerja untuk melaksanakan aktivitas operasi sehari-hari.
2.1.1.2 Manfaat Modal Kerja
Menurut Jumingan (2006:67) manfaat modal kerja adalah sebagai berikut:
1. Melindungi perusahaan dari akibat buruk berupa turunnya nilai aktiva lancar, seperti adanya kerugian karena debitur tidak membayar, turunnya nilai persediaan karena harganya merosot. 2. Memungkinkan perusahaan untuk melunasi kewajiban-kewajiban jangka pendek tepat pada
3. Memungkinkan perusahaan untuk dapat membeli barang dengan tunai sehingga dapat mendapatkan keuntungan berupa potongan harga.
4. Menjamin perusahaan memiliki CreditStanding dan dapat mengatasi peristiwa yang tidak dapat diduga seperti kebakaran, pencurian dan sebagainya.
5. Memungkinkan untuk memiliki persediaan dalam jumlah yang cukup guna melayani permintaan konsumennya.
6. Memungkinkan perusahaan dapat memberikan syarat kredit yang menguntungkan kepada pelanggan.
7. Memungkinkan perusahaan dapat beroperasi dengan lebih efisien karena tidak ada kesulitan dalam memperoleh bahan baku, jasa dan suplai yang dibutuhkan.
8. Memungkinkan perusahaan mampu bertahan dalam periode resesi atau depresi.
2.1.1.3 Indikator Modal Kerja
2.1.2 Perputaran Persediaan
2.1.2.1 Pengertian Perputaran Persediaan
Menurut Sofyan Harahap (2011:308) perputaran persediaan adalah :
“Menunjukan seberapa cepat perputaran persediaan dalam siklus produksi normal, semakin cepat perputaran persediaan maka penjualan berjalan cepat, dan perusahaan dianggap baik dalam usaha memperoleh laba”.
2.1.2.2 Fungsi Perputaran Persediaan
Menurut Rangkuti (2009:7) dilihat dari fungsinya, perputaran persediaan dapat dibedakan atas :
1. Batch stock atau lot size inventory
Yaitu persediaan yang diadakan karena membeli atau membuat bahan dalam jumlah lebih besar dari jumlah yang dibutuhkan pada saat itu, akibatnya untuk sementara tercipta suatu persediaan.
2. Fluctuation stock
Yaitu persediaan yang diadakan untuk fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diramaikan.
3. Anticipation stock
Yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan yang dapat diramaikan berdasarkan pola musiman.
2.1.2.3 Indikator Perputaran Persediaan
Menurut Samryn (2012:413) perputaran persediaan : Perputaran Persediaan = HPP
Persediaan
2.1.3 Profitabilitas
2.1.3.1 Pengertian Profitabilitas
“Rasio yang menunjukan berapa besar laba bersih diperoleh perusahaan bila diukur dengan nilai aktiva”.
2.1.3.2 Indikator Profitabilitas
1.2 KERANGKA PEMIKIRAN
2.2.1 Pengaruh Modal Kerja terhadap Profitabilitas (ROA)
Menurut Sofyan Harahap (2009:290) mengenai pengaruh modal kerja terhadap profitabilitas (ROA) adalah sebagai berikut :
“Modal kerja (Working Capital) adalah salah satu investasi perusahaan dalam bentuk aktiva lancar,
pengelolaannya akan sangat mempengaruhi tingkat profitabilitas".
2.2.2 Pengaruh Perputaran Persediaan terhadap Profitabilitas (ROA)
Menurut Sofyan Harahap (2011:338) pengaruh perputaran persediaan adalah:
“Perputaran persediaan menunjukan seberapa cepat perputaran persediaan dalam siklus produksi normal, semakin cepat perputaran persediaan maka penjualan berjalan cepat, dan perusahaan dianggap baik dalam usaha memperoleh laba”.
2.3 HIPOTESIS
Menurut Umi Narimawati (2007:73) menyatakan hipotesis adalah :
“Pendugaan sementara mengenai hubungan antara variabel yang akan diuji kebenarannya. Karena
sifatnya dan dugaan, maka hipotesis hendaknya mengandung implikasi yang lebih jelas terhadap
pengujian yang dinyatakan”.
Berdasarkan pernyataan di atas maka peneliti mengajukan hipotesis bahwa : 1. H1: Terdapat pengaruh antara Modal Kerja terhadap Profitabilitas (ROA).
2. H2: Terdapat pengaruh antara Perputaran Persediaan terhadap Profitabilitas (ROA).
3. H3: Terdapat pengaruh antara Modal Kerja dan Perputaran Persediaa terhadap Profitabilitas
(ROA).
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Objek dalam penelitian ini adalah Modal Kerja, Perputaran Persediaan dan Profitabilitas (ROA) pada perusahaan Farmasi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
3.2 Metode Penelitian
Menurut Sugiyono (2012:2) mendefinisikan metode penelitian adalah sebagai berikut:
“Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan
tujuan dan kegunaan tertentu. Cara ilmiah berarti kegiatan penelitian ini didasarkan pada ciri -ciri
3.2.1 Desain Penelitian
Desain menurut Moh. Nazir (2003:84) dalam Umi Narimawati (2010:30) mendefinisikan desain penelitian adalah sebagai berikut:
“Desain penelitian adalah semua proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian”.
Langkah-langkah desain penelitian menurut Umi Narimawati (2010:30) yang peneliti terapkan dalam penelitian adalah sebagai berikut:
1. Menetapkan permasalahan sebagai indikasi dari fenomena penelitian, selanjutnya
menetapkan judul penelitian yang yaitu Pengaruh Modal Kerja dan Perputaran Persediaan terhadap Profitabilitas (ROA).
2. Mengidentifikasi permasalahan yang terjadi; 3. Menetapkan rumusan masalah;
4. Menetapkan tujuan penelitian;
5. Menetapkan hipotesis penelitian, berdasarkan fenomena dan dukungan teori;
6. Menetapkan konsep variabel sekaligus pengukuran variabel penelitian yang digunakan; 7. Menetapkan sumber data, teknik penentuan sampel dan teknik pengumpulan data; 8. Melakukan analisis data;
9. Melakukan pelaporan hasil penelitian
3.2.2 Operasionalisasi Variabel
Menurut Sugiyono (2010:38), Variabel penelitian pada dasarnya adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya.
Operasional Variabel diperlukan untuk menetukan jenis dan indikator dari variabel-variabel yang terkait dalam penelitian ini. Variabel-variabel yang diukur dalam penelitian ini yaitu:
1. Variabel Independen (X)
Sugiyono (2010:39) mendefinisikan variabel bebas adalah sebagai berikut:
Variabel bebas adalah merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab
perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)”.
Sesuai dengan judul yang peneliti ajukan, maka yang menjadi variabel bebas Modal Kerja dan Perputaran Persediaan.
2. Variabel Dependen (Y).
Menurut Sugiyono (2010:39) mendefinisikan variabel devenden adalah sebagai berikut:
Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas.”
Variabel dependen alam penelitian ini yaitu Profitabilitas (ROA).
3.2.3 Sumber dan Teknik penentuan data 3.2.3.1 Sumber data
Definisi data sekunder menurut Jonathan Sarwono (2006: 123) adalah sebagai berikut :
“Data yang sudah tersedia sehingga kita tinggal mencari dan mengumpulkan”.
Data sekunder yang digunakan adalah data berupa Laporan Keuangan yang tercatat di BEI periode yaitu dari tahun 2008-2013.
3.2.3.2 Teknik Penentuan Data
Untuk menunjang hasil penelitian, maka peneliti melakukan pengelompokan yang diperlukan ke dalam dua golongan, yaitu sebagai berikut:
1. Populasi
Definisi populasi menurut Sugiyono (2013: 49) adalah sebagai berikut :
“Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek pajak/subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
Populasi dari penelitian ini adalah 9 perusahaan dengan 6 periode 2008-2013 Jadi penelitian ini sebanyak 54 data.
2. Sampel
Pengertian sampel menurut Umi Narimawati (2008:77), adalah:
“Sampel adalah sebagian dari populasi yang terpilih untuk menjadi unit pengamatan”.
3.2.4 Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan dua cara, yaitu Penelitian Lapangan (Field Research) dan studi kepustakaan (LibraryReseach). Pengumpulan data primer dan sekunder dilakukan dengan cara:
1. Studi Lapangan (field research)
a. Wawancara atau interview, yaitu teknik pengumpulan data dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada pihak-pihak yang berkaitan dengan masalah yang dibahas.
b. Kuesioner, yaitu teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden.
2. Studi Kepustakaan (library research)
Penelitian ini dilakukan melalui studi kepustakaan atau studi literatur dengan cara mempelajari, meneliti, mengkaji serta menelaah literatur berupa buku-buku (text book), peraturan perundang-undangan, majalah, suratkabar, artikel, situs web danpenelitian-penelitian sebelumnya yang memiliki hubungan dengan masalah yang diteliti.
3.2.5 Rancangan Analisis dan Pengujian Hipotesis 3.2.5.1 Rancangan Analisis
Berdasarkan pertimbangan tujuan penelitian, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dan metode verifikatif, yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di
lapangan.
a. Penelitian deskriptif adalah jenis penelitian yang menggambarkan apa yang dilakukan oleh perusahaan berdasarkan fakta-fakta yang ada untuk selanjutnya diolah menjadi data. Data tersebut kemudian dianalisis untuk memperoleh suatu kesimpulan. Penelitian deskriptif digunakan untuk menggambarkan bagaimana pengaruh integritas dan kompetensi auditor terhadap kualitas audit. b. Penelitian verifikatif adalah penelitian yang digunakan untuk menguji hipotesis dengan
menggunakan perhitungan statistik. Penelitian ini digunakan untuk menguji pengaruh variabel
independent (X) terhadap variable dependent (Y) yang diteliti. Verifikatif berarti menguji teori dengan pengujian suatu hipotesis apakah diterima atau ditolak.
Adapun teknik analisis statistik yang digunakan dalam penelitian ini adalah Path Analysis (Analisis Jalur). Menurut Juanim (2004 : 17-25) mengemukakan penjabaran mengenai analisis jalur sebagai berikut:
1. Analisis Jalur
Analisis jalur adalah bagian dari model regresi yang dapat digunakan untuk menganalisis hubungan sebab akibat antar satu variabel dengan variabel lainnya.
2. Analisis Korelasi Person
Besarnya pengaruh masing-masing komponen variabel bebas terhadap variabel tidak bebas yaitu modal kerja terhadap profitabilitas ROA dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas ROA dapat diketahui dengan menggunakan Korelasi Pearson.
Langkah-langkah perhitungan uji statistik dengan menggunakan analisis korelasi dapat diuraikan sebagai berikut:
i. Koefisien korelasi parsial
Koefisien korelasi parsial antara X1 terhadap Y, bila X2 dianggap konstan dan dapat dihitung dengan
� = � − � �
√ − � − �
ii. Koefisien korelasi parsial
Koefisien korelasi parsial antara X2 terhadap Y, apabila X1 dianggap dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
� = � − � �
√ − � − �
iii. Koefisien korelasi secara simultan
Koefisien korelasi simultan antar X1, X2 terhadap Y dapat dihitung dengan menggunakan rumus
sebagai berikut:
� = √�� + �� − �� . �� − �
3. Analisis Koefisien Determinasi
Besarnya pengaruh modal kerja (X1) dan volume penjualan (X2) terhadap laba bersih (Y) dapat
diketahui dengan menggunakan analisis koefisien determinasi atau disingkat Kd yang diperoleh dengan mengkuadratkan koefisien korelasinya yaitu:
Sumber: Umi Narimawati (2010:50)
4. Diagram Path
Diagram jalur adalah alat untuk melukiskan secara grafis, struktur hubungan kualitas antar variabel independen, intervening (intermediary) dan dependen. Untuk mempresentasikan hubungan kualitas diagram jalur menggunakan simbol anak panah berkepala satu (single-headed arrow).
5. Pengaruh Langsung, Tidak Langsung dan Total
Seperti telah dijelaskan sebelumnya bahwa analisis jalur memperhitungkan pengaruh langsung dan tidak langsung. Berdasarkan diagram jalur kita dapat melihat bagaimana pengaruh langsung dan tidak langsung tersebut. Pengaruh langsung adalah pengaruh dari satu variabel independen ke variabel dependen, tanpa melalui variabel dependen lainnya. Sedangkan pengaruh tidak langsung adalah situasi dimana variabel independen mempengaruhi variabel dependen melalui variabel lain yang disebut variabel intervening (intermediary). Adapun yang dimaksud pengaruh total adalah penjumlahan pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsung. Pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung dan pengaruh total dapat dilihat dengan uraian sebagai berikut :
1. Pengaruh Langsung (Direct Effect (DE))
Pengaruh dari X1 dan X2 terhadap Y, atau lebih sederhana dapat disajikan sebagai berikut :
X1 Y ; PX1-Y .PX1-Y X2 Y ; PX2-Y . PX2-Y
2. Pengaruh Tidak Langsung (Indirect Effect (IE)
Sedangkan pengaruh tidak langsung (indirect effect) adalah pengaruh dari X1 terhadap Y
melalui X2 dan dari X2 terhadap Y melalui X1, atau lebih sederhana dapat disajikan sebagai
berikut :
X1 X2 Y ; PX2-Y .r X1-X2 .PX1-Y X2 X1 Y ; PX1-Y .r X1-X2 .PX2-Y Xni Xna Y ; Pni .Pnina .Pna
3. Pengaruh Total (Total Effect (TE)
Pengaruh total adalah penjumlahan DE dan IE sebagai berikut :
TE = {( PX1-Y .PX1-Y + PX2-Y .r X1-X2.PX1-Y) + ( PX2-Y .PX2-Y + PX1-Y . r X1-X2 .PX2-Y) + ... + (Pyni . Pyna + Pyni .r nina .Pna)
Untuk mengetahui besarnya koefisien korelasi antar variabel independen, maka, penelitian ini juga menggunakan koefisien korelasi Pearson yang diolah melalui SPSS. Sedangkan untuk mengetahui kuat lemahnya hubungan antar variabel independen dan hubungan variabel independen dengan variabel dependen, maka dapat dinyatakan dengan fungsi linear (paling tidak mendekati) dan diukur dengan suatu nilai yang disebut koefisien korelasi.
3.2.5.2 Uji Hipotesis
a. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan identifikasi masalah yang dikemukakan sebelumnya, maka dalam penelitian ini penulis mengajukan hipotesis sebagai berikut :
1) Hipotesis parsial antara variabel bebas modal kerja terhadap variabel terikat profitabilitas (ROA).
Ho : Tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan antara modal kerja terhadap profitabilitas (ROA)
Ha : Terdapat pengaruh positif yang signifikan modal kerja terhadap profitabilitas (ROA) 2) Hipotesis parsial antara variabel bebas Perputaran Persediaan terhadap variabel terikat
Profitabilitas (ROA)
Ho:Tidak terdapat pengaruh positif yang signifikan antara perputaran persediaan terhadap profitabilitas (ROA)
Ha : Terdapat pengaruh positif yang signifikan antara perputaran persediaan terhadap profitabilitas (ROA)
3) Hipotesis secara keseluruhan antara variabel bebas modal kerja dan perputaran persediaan terhadap variabel terikat profitabilitas (ROA)
Ho : Tidak terdapat pengaruh yang signifikan antara modal kerja dan perputaran persediaan terhadap profitabilitas