• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Kesalahan Mahasiswa Terhadap Pengguna Ungkapan Yari-Morai dalam Kalimat Bahasa Jepang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Kesalahan Mahasiswa Terhadap Pengguna Ungkapan Yari-Morai dalam Kalimat Bahasa Jepang"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk menempuh Ujian Sarjana pada Program Studi Sastra Jepang Fakultas Sastra

Universitas Komputer Indonesia

ILA SOLIHAH

NIM. 63805009

PROGRAM STUDI SASTRA JEPANG

FAKULTAS SASTRA

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)

i

Tahun Akademik 2009-2010)

Dalam mempelajari bahasa Jepang, mahasiswa sering melakukan kesalahan, salah satunya adanya perbedaan gramatika dan kosa kata bahasa ibu dan bahasa asing yang sedang dipelajarinya. Begitupun kesalahan dalam pengunaan ungkapan-ungkapan dalam bahasa Jepang, salah satunya ungkapan memberi dan menerima atau bisa disebut ungkapan yari-morai. Ungkapan yari-morai dinyatakan dengan verba ageru, kureu, dan morau. Verba ageru dan kereru dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai ugkapan memberi, sedangkan verba morau dapat diartikan sebagai ungkapan menerima. Sehingga dengan perbedaan itu mahasiswa mengalami kesulitan dalm menggunakan kata-kata yang bermakna ungkapan memberi dan menerima. Dengan dilatar belakangi oleh perbedaan tersebut, penulis bermaksud melakukan penelitian denga judul

“Analisis Kesalahan Mahasiswa Terhadap Ungkapan Yari-Morai dalam Kalimat

Bahasa Jepang”.

Dalam penelitian ini, peneliti akan meneliti seberapa besar tingkat kesalahan, bentuk-bentuk kesalahan, faktor-faktor terjadinya kesalahan dan upaya yang dilakukan masahasiswa dengan menggunakan metode Deskriptif, pada penelitian ini penulis menggunakan 3 tekhnik. Pengumpulan data, yaitu: Tes terbuka, angket dan Daftar Pustaka. Maksud dari diadakan tes adalah untuk mengetahui tingkat dan bentuk kesalahan, sedangkan angket untuk mengetahui faktor dan upaya yang dilakukan untuk mengetahui faktor dan upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya keslahan. Setelah menganalisis semua data dan melihat hasil yang didapat dari seluruh penelitian, maka dapat disimpulkan bahwa lebih dari setengahnya mahasiswa mengalami kesalahan yang terbukti dari hasil persentase tingkat kesalahan yaitu sebesar 28,7%.

(3)

i

( Level IV Student Research on Literature Japanese Studies Program, Academic Year 2009-2010 )

In studying the Japanese language, students often make mistakes, one of the differences in grammar and vocabulary of mother tongue and foreign language being learned. Likewise an error in the use of phrases in Japanese, one expression of giving and receiving, or could be called Yari-morai expression. Yari-morai expression is expressed with verbs Ageru, kureu, and morau. Ageru and kereru verbs in Indonesian can be interpreted as giving ugkapan, while verbs can be interpreted as an expression morau received. So with the difference that students have difficulty preformance using words that are meaningful expressions of giving and receiving. With the difference against the background, the author intends to do the research premises titled " Analysis Of Errors In The Use Of Students Yari-Morai Expression In Japanese Sentence"

In this study, researchers will examine the extent of error, other forms of error, the factors of the occurrence of errors and efforts made masahasiswa using descriptive methods, the study authors used 3 techniques. Data collection, namely: open tests, questionnaires and Bibliography. The purpose of the test is conducted to determine the level and form of error, while the questionnaire to determine the factors and efforts made to determine the factors and efforts made to prevent keslahan. After analyzing all the data and see the results obtained from the research, it can be concluded that more than half the students experienced an error that is evident from the results of the percentage error rate of 28.7%.

(4)

iii

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan hidayahnya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “ANALISIS KESALAHAN MAHASISWA TERHADAP PENGGUNAAN UNGKAPAN YARI-MORAI DALAM KALIMAT BAHASA

JEPANG”.

Adapun maksud dari penulisa skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat guna mencapai gelar Sarjana Sastra Jepang pada Fakultas Sastra Universitas Komputer Indonesia. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Yang terhormat Bapak Prof. Dr. Moh Taddjudin, MA selaku Dekan Fakultas

Sastra Universitas Komputer Indonesia.

2. Yang terhormat Ketua Jurusan Sastra Jepang Universitas Komputer Indonesia

Ibu Fenny Febrianty, SS, M.Pd, selaku pembimbing pendamping.

3. Yang terhormat Bapak Soni Mulyawan Setiana, M.Pd. selaku dosen wali dan

pembimbing utama yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya

kepada penulis.

4. Yang terhormat Ibu Pitri Haryanti.M.Pd. selaku pengajar sastra Jepang

Universitas Komputer Indonesia.

5. Seluruh staf dosen pengajar sastra Jepang UNIKOM Mba Tyas dan Mba Sofi

terima kasih telah banyak membantu dan perhatian dalam hal perkuliahan.

6. Orang tua tercinta yang selalu mendukung penulis selama ini baik secara moril

(5)

iv

8. Responden penelitian mahasiswa angkatan 2006, Sastra Jepang UNIKOM.

9. Teman-teman angkatan 2005, Maya Eka Martina, Riska Sri Rahmawati, Cucu

Widanengsih, Yeni Nurlatifah, Ade Marzuki, M.Habiburrahman.

10.Kakak iparku Jejen Nursalim, terimakasih telah meminjamkan fasilitas

internet untuk menunjang pembuatan skripsi.

11.Cucu yang membantu dari awal penelitian. Maya, Ayohan, Fian dan semua

teman-teman yang telah memberikan saran dan masukan untuk perbaikan

penelitian.

12.Semua pihak yang telah membantu selama penelitian.

Semoga penelitian ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi penulis.

Bandung, Juli 2011

(6)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Kesalahan dalam berbahasa lumrah terjadi dalam proses belajar bahasa, karena dengan adanya kesalahan pembelajar berusaha untuk mengerti dan memahami apa yang dipelajarinya (Tarigan.1990:141). Kesalahan dalam berbahasa dapat terjadi, salah satunya karena adanya perbedaan gramatika

dan kosakata dari bahasa ibu dengan bahasa asing yang dipelajari seseorang. Dalam bahasa Indonesia, Inggris dan bahasa lainnya terdapat

ungkapan memberi dan menerima, begitupun dalam bahasa Jepang. Dalam bahasa Jepang terdapat ungkapan memberi dan menerima ini biasa disebut dengan istilah ungkapan yari-morai (Dahidi.2007:89).

Yari-morai merupakan ungkapan yang berhubungan dengan aksi memberi dan menerima benda atau jasa yang dinyatakan dengan verba ageru, kureru dan morau. Verba ageru dan kureru dalam bahasa Indonesia diterjemahkan memberi, sedangkan verba morau diterjemahkan menerima.

Untuk menyatakan “pemberian suatu benda” digunakan verba ageru dan kureru sedangkan untuk menyatakan ”menerima suatu benda” dari seseorang, digunakan kata kerja morau.

Bentuk halus atau bentuk hormat dari verba あげ , く dan も

らう yaitu さしあげ (memberi), く さ (memberi), い く

(menerima). Verba あげ , く dan もらう dalam ungkapan yari-morai memiliki perbedaan dari segi fungsi, yaitu: dimana biasa digunakan sebagai verba utama (hondooshi) dan verba Bantu (hojodooshi) (Dahidi.2007:89).

(7)

(hojodooshi) adalah verba yang digunakan sebagai pelengkap saja, verba utamanya adalah dalam bentuk TE. Pola kalimat yang digunakan adalah

sebagai berikut :- ーにーをてあげ \く \もらう.

Berikut adalah contoh verba あげ , く , もらう sebagai verba

yang digunakan sebagai predikat (hondoushi) dalam ungkapan yari-morai:

1. 私 あ に 本をあげまし 。

Watashi wa anatani hon o agemasu

(Saya akan memberikan buku ini kepada anda)

2. 山田先生 私に辞書をく まし 。

Yamada sensei wa watashi ni jisho o kuremashita (Pak Yamada telah memberi kamus kepada saya)

3. 私 田中先生 ら帽子をもらいまし 。

Watashi wa Tanaka sensei kara booshi wo moraimshita (Saya menerima topi dari sdr.Tanaka)

4. 私 先生にと いをさしあげます。

Watashi wa sensei ni tokei wo sashiagemasu. (saya akan memberi jam kepada pak guru)

5. 尾崎先生 わ しに をく さいます。

(8)

6. 私 田中先生 ら をい ます。

Watashi wa Tanaka sensei kara megane wo itadakimasu (Saya menerima kaca mata dari Pak Tanaka)

(Nihongo No Bunpo.2007:89)

Berikut ini adalah contoh verba あ げ , く , も ら う

sebagai verba bantu (hojodoushi) dalam ungkapan yari-morai :

7. わ し あ にほ を ってあげます。

Watashi wa anata ni hon wo katte agemasu. Saya membelikan buku untuk ( kepada ) Anda.

8. ょ わ しに を いてく まし 。

Kanojo wa watashi ni kanji wo kaite kuremashita. Dia ( perempuan ) telah menuliskan kanji untuk saya.

9. わ し ニタさ にほ を ってもらいまし 。

Watashi wa nita san ni hon wo katte moraimashita. Saya telah dibelikan buku oleh Andi

(Rohadi,2006:89)

Berdasarkan contoh kalimat di atas, masing-masing verba (あげ \く

\もらう\さしあげ \ い く) mengandung makna yang berbeda.

(9)

memiliki makna bahwa seseorang telah memberi suatu benda (kamus) kepada subjek (saya). Pada kalimat (3) memiliki makna bahwa subjek (saya) menerima sebuah topi dari seseorang.

Pada kalimat (4), (5) dan (6) di atas menunjukan makna memberi dan menerima, kepada dan dari orang yang lebih tinggi derajatnya. Pada kalimat (4) memiliki makna bahwa subjek (saya) akan memeberi sebuah benda (jam) kepada orang yang derajatnya lebih tinggi. Pada kalimat (5) memiliki makna bahwa orang yang derjatnya lebih tinggi atau orang yang kita hormati memberi sebuah benda (rokok). Pada kalimat (6) memiliki makna bahwa subjek (saya) menerima sebuah benda (kaca mata) dari orang yang kedudukanya lebih tinggi statusnya.

Sedangkan pada kalimat (7), (8), (9) di atas mengandung makna memberi dan menerima jasa dari seseorang. Pada kalimat (7) memiliki makna bahwa subjek (saya) membelikan suatu benda (buku) untuk seseorang. Pada kalimat (8) memiliki makna bahwa seorang perempuan telah menuliskan huruf kanji untuk subjek (saya). Pada kalimat (9) memiliki makana bahwa subjek (saya) telah dibelikan suatu benda (buku) oleh seseorang.

Dilihat dari segi perbedaannya, verba あげ , く , もらう sebagai

verba bantu (hojodoushi) mungkin agak sulit untuk pembelajar bahasa Jepang oarng Indonesia. Hal ini bisa dilihat dari kalimat yang diucapkan oleh seseorang dengan menggunakan verba bentuk TE ditambah ageru, kureru dan morau menunjukkan bahwa suatu perbuatan dari verba tersebut dilakukan untuk kepentingan seseorang, bukan untuk kepentingan yang melakukan perbuatan tersebut (Sutedi.207:95).

Meneliti mengenai verba あげ , く , もらう sebagai verba

(10)

Pembelajar bahasa Jepang umumnya tidak terlalu memperhatikan perbedaan dari fungsi dan aturan yang terdapat dalam ungkapan yari-morai tersebut, dikarenakan kebiasaan berbicara dengan pembelajar bahasa Jepang lainnya tanpa ada kesulitan dalam memahami maksud dari pembicaraan tentang ungkapan memberi dan menerima dalam bahasa Jepang. Begitupun saat pembelajar bahasa Jepang dihadapkan dengan pola kalimat yang didalam terdapat ungkapan yari-morai, pembelajar tersebut merasa kesulitan karena dalam ungkapan yari-morai tidak hanya memberi dan menerima kepada seseorang tanpa melihat tingkat derajat seseorang.

Hal ini juga dirasakan peneneliti ketika berhadapan dengan kalimat yang didalamnya terdapat ungkapan yari-morai, peneliti merasa bingung verba apa yang harus digunakan dalam kalimat yang didalamnya terdapat ungkapan yari-morai. Apabila hal ini terus menerus terjadi tanpa ada usaha untuk memperbaiki, maka akan banyak menimbulkan efek yang kurang baik. Salah satu contohnya adalah ketika berbicara langsung dengan orang Jepang baik secara lisan ataupun tulisan,pembelajar bahasa Jepang akan merasa sulit

untuk memutuskan kata kerja apa yang harus digunakan “ ageru, kureru dan morau” sehingga pembelajar bahasa Jepang akan menggunakan suatu kata kerja tanpa tidak memperhatikan maksud dari pembicaraan dengan keselarasan yang baik dari segi jenis pola kalimat,partikel dan verba yang harus di pakai dalam ungkapan yari-morai.

Apabila hal ini terus dibiarkan, tentunya akan membawa pengaruh yang kurang baik bagi pembelajar yang akan belajar bahasa Jepang. Karena dalam hal penggunaan ungkapan yari-morai pembelajar bahasa Jepang sering melakukan kesalahan dalam menggunakannya baik lisan ataupun tulisan.

(11)

kesalahan dalam penggunaan ungkapan yari-morai. Penelitian ini lebih tepat dilakukan kepada mahasiswa tingkat IV karena mempelajari ungkapan yari-morai pertama kali dipelajari pada semester II tingkat I, sehingga peneliti beranggapan mahasiswa tingkat IV sudah memahami ungkapan tersebut. Dengan latar belakang beberapa hal di atas peneliti mencoba meneliti

Analisis Kesalahan Mahasiswa Terhadap Penggunaan Ungkapan Yari-Morai Dalam Kalimat Bahasa Jepang (Penelitian terhadap mahasiswa sastra Jepang Unikom tingkat IV tahun akademik 2009-2010).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka permasalahan penelitian ini dirumuskan sebagai berikut :

a. Seberapa besar tingkat kesalahan mahasiswa dalam penggunaan ungkapan yari-morai?

b. Bagaimana bentuk kesalahan mahasiswa dalam penggunaan verba yari-morai?

c. Faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya kesalahan mahasiswa dalam penggunaan ungkapan yari-morai?

d. Bagaimana upaya yang dilakukan mahasiswa untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam penggunaan ungkapan yari-morai?

1.3 Batasan Masalah

(12)

1. A Bをーてあげます

2. A Bにーをーてあげます

3. A B ーをーてあげます

4. A Bにーてもらいます

5. A Bにーをーてもらいます

6. B 私をーてく ます

7. B 私にーをーてく ます

8. B (私 )ーをーてく ます

1.4 Tujuan Masalah

Sebagaimana yang telah diuraikan dalam rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian yang akan diajukan penelitian ini adalah untuk menjawab permasalahan yang telah dirumuskan yaitu :

a. Untuk mengetahui tingkat kesalahan mahasiswa dalam penggunaan ungkapan yari-morai.

b. Untuk mengetahui bentuk kesalahan mahasiswa dalam penggunaan verba yari-morai.

c. Untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya kesalahan mahasiswa dalam penggunaan ungkapan yari-morai

d. Untuk mengetahui upaya yang dilakukan mahasiswa untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam penggunaan ungkapan yari-morai.

1.5 Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi :

a. Peneliti

(13)

b. Mahasiswa

Manfaat untuk mahasiswa adalah mahasiswa dapat mengetahui bentuk kesalahan apa yang biasa terjadi, dan bisa menggunakan bentuk ungkapan memberi dan menerima yang benar dalam bahasa Jepang.

c. Pengajar

Manfaat untuk pengajar adalah pengajar bisa menentukan metode atau cara yang lebih tepat dalam menyampaikan materi tentang penggunaan bentuk ungkapan memberi dan menerima.

1.6 Definisi Operasional

Analisis kesalahan mahasiswa terhadap penggunaan ungkapan yari-morai adalah suatu proedur kerja atau langkah-langkah dalam menganalisis kesalahan yang biasa digunakan oleh para peneliti bahasa meliputi Pengumpulan sampel, Pengintifikasian kesalahan, Penjelasan kesalahan, Pengklasifikasian kesalahan, Pengevaluasian kesalahan mahasiswa terhadap

cara penggunaan kata yang bermakna aktifitas atau kegiatan “memberi dan

menerima”.

1.7 Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam memahami terhadap pokok pembahasan, maka penulisan skripsi ini disusun sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

(14)

BAB II : LANDASAN TEORI

Dalam bab ini berisi landasan teori mengenai ungkapan yari-morai, penggunaan ungkapan yari-morai sebagai kata kerja bantu, kesalahan berbahasa, perbedaan antara kesalahan dan kekeliruan, analisis kesalahan dan bentuk kesalahan.

BAB III : METODE PENELITIAN

Dalam bab ini berisi metode penelitian, obyek penelitian, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

BAB IV: ANALISIS KESALAHAN TERHADAP PENGGUNAAN UNGKAPAN YARI-MORAI

Dalam bab ini berisi tentang tingkat kesalahan mahasiswa dalam penggunaan ungkapan yari-morai, bentuk-bentuk kesalahan mahasiswa dalam penggunaan ungkapan yari-morai, faktor-faktor yang memepengaruhi terjadinya kesalahan dan uapaya yang dilakukan mahasiswa untuk mencegah terjadinya kesalahan.

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

(15)

BAB II

LANDASAN TEORI 2.1 Ungkapan Yari-Morai

Ungkapan yari-morai digunakan untuk mengunkapkan kelompok verba yang menyatakan perbuatan memindahkan benda (pindah) dari suatu tempat ke tempat lain. Verba-verba yang termasuk dalam ungkapan yari-morai untuk menunjukkan aktifitas “memberi” meliputi verba や (yaru) : memberi あげ (ageru) : memberi さしあげ (sashiageru) : memberi く (kureru) : memberi 下さ (kudasaru) : menerima dan ungkapan

yang menunjukkan aktifitas “menerima” ditandai dengan verba も ら う ( morau) : menerima い く( itadaku )

Ungkapan yari-morai selain berfungsi memberi dan menerima suatu

barang, terdapat pula ungkapan “diberikan” atau “diterima” perlakuan atau jasa. Sebagai verba bantu, verba yari-morai mempunyai pola kalimat sebagai berikut: ...を ..てあげ /..てく /..て もらう .

2.2 Kata kerja Ageru, Kureru, Morau Dalam Ungkapan Yari-Morai Sebagai Hojodooshi

2.2.1 Kata Kerja Ageru

(16)

1. A Bをーてあげ

Cth : 林さ コウを空港ま 送ってあげます。

Hayashi san wa kou wo kuukou made okutte agemasu (Saudara Hayasi mengantarkan saudara Kou sampai bandara)

2. A Bにーをーてあげ

Cth : ヤン サリさ に 土産を ってあげます。

Yan san wa sari san ni omiyage wo katte agemasu (Saudara Yan membelikan oleh-oleh untuk saudari Sari)

3. A B ーをーてあげ

Cth : 私 シンさ 荷物をもってあげます。

Watashi wa Sin san no nimotsu wo motte agemasu (Saya membawakan barang bawaan saudari Sin)

(HUMAN.Nihongo juukyuu niche:2)

(Sutedi.2007:89) Jika sebuah kata kerja bentuk TE diikuti oleh Ageru menunjukkan bahwa sesuatu perbuatan dari kata kerja tersebut dilakukan untuk kepentingan seseorang, bukan untuk kepentingan yang melakukan perbuatan tersebut seperti :

1. Dari orang pertama seperti watashi (saya) kepada orang kedua seperti anata (anda).

2. Dari orang pertama kepada orang ketiga seperti kata ano hito, kare, Yamada san dan lain-lain.

(17)

2.2.2 Kata Kerja Kureru

Verba ini memiliki arti yang sama dengan kata kerja yang lainnya, sehingga kata kerja tersebut sulit untuk membedakannya apabila tidak mengetahui arti kata kerja tersebut. Berikut merupakan pola kalimat kata kerja kureru sebagai Hojodooshi :

1. B 私をーてく

Cth : 友達 私を車 送ってく ます

Tomodachi wa watashi wo kuruma de okutte kuremasu

(Teman mengantarkan saya dengan mobil)

2. B わ しにーをーてく

Cth : 両親 私に 金を送ってく ます

Ryoushin wa watashi ni okane wo okutte kuremasu (Orang tua mengirim uang kepada saya)

3. B 私 -をーく

Cth : 田中さ 私 仕事を手伝ってく ます

Tanaka san wa watashi no shigoto wo tetsudatte kuremasu (Saudara Tanaka membantu pekerjaan saya)

Kata kerja-TE kureru digunkan jika posisi yan memberi dan yang diberinya merupakan kebalikan dari kata –TE ageru seperti :

(18)

2.2.3 Kata Kerja Morau

Kata kerja Te Morau digunakan untuk menyatakan menerima sesuatu jasa atau perlakuan dari seseorang. Berikut merupakan contoh pola kalimat verba morau sebagai Hojodooshi :

1. A Bに ら ーてもらう

Cth : 私 友達に車 くってもらいます

Watashi wa tomodachi ni kuruma de okutte moraimasu Saya diantarkan oleh teman dengan mobil

2. A Bにーをーてもらう

Cth : 私 両親に 金を送ってもらいます

Watashi wa ryoushin ni okane wo okutte moraimasu Saya dikirimkan uang oleh orang tua

1. Pihak orang pertana dari orang kedua atau ketiga 2. Pihak orang kedua dari orang ketiga

2.3 Kesalahan Berbahasa

Kesalahan merupakan sisi yang mempunyai cacat pada ujaran atau tulisan sang pelajar. Dulay dalam Tarigan (1988:140) mengemukakan bahwa kesalahan adalah bagian konversasi atau komposisi yang menyimpang dari beberapa norma baku (atau norma terpilih) dari performansi bahasa orang dewasa.

(19)

Kesalahan dalam berbahasa merupakan bagian dari proses yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan berbahasa dengan lebih baik lagi.

2.4 Perbedaan antara Kesalahan dan Kekeliruan 2.4.1 Kekeliruan

Kekeliruan yang disebabkan oleh faktor-faktor kelemahan, keletihan, dan kurangnya perhatian, yang oleh Chomsky dalam Tarigan (1988:140) disebut faktor performasi. Kesalahan performasi merupakan kesalahan penampilan, dalam beberapa kepustakaan disebut “mistakes”. Kekeliruan pada umumnya disebabkan oleh faktor performasi. Keterbatasan dalam mengingat sesuatu menyebabkan kekeliruan dalam melafalkan bunyi bahasa, kata, urutan kata, kalimat, dan sebagainya. Kekeliruan biasanya dapat diperbaiki oleh siswa para siswa sendiri. Kekeliruan yang disebabkan karena siswa lupa, biasanya tidak bersifat lama.

2.4.2 Kesalahan

Kesalahan yang diakibatkan oleh kurangnya pengetahuan mengenai kaidah-kaidah bahasa, yang disebut oleh Chomsky dalam Tarigan (1990:143) sebagai faktor kompetensi, merupakan penyimpangan-penyimpangan sistem yang disebabkan oleh pengetahuan pelajar yang sedang berkembang mengenai sistem B2

(atau bahasa kedua) disebut “errors” (Corder,1967). Kesalahan

(20)

2.5 Analisis Kesalahan

Analisis kesalahan merupakan pengkajian secara mendalam tentang seluk beluk kesalahan . Ellis dalam Tarigan & Tarigan (1986:296) memberikan batasan definisi tentang analisis kesalahan berbahasa sebagai berikut :

“Analisis kesalahan adalah suatu prosedur kerja yang biasa

digunakan oleh para penleiti dan guru bahasa yang meliputi pengumpulan sampel, pengintifikasian kesalahan yang terdapat dalam sampel, penjelasan kesalahan tersebut, pengklasifikasian kesalahan itu berdasarkan penyebabnya, serta pengeevaluasian atau penilaian taraf keseriusan

kesalahan itu”.

Untuk melakukan analisis kesalahan, Tarigan (1990:169) mengemukakan beberapa langkah yaitu :

1. Pengumpulan sampel 2. Pengintifikasian kesalahan 3. Penjelasan kesalahan 4. Pengklasifikasian kesalahan 5. Pengevaluasian kesalahan

Dalam Tarigan (1995) berdasarkan sudut pandang siswa, kesalahan tidak hanya sebagai suatu yang tidak dapat dielakan tetapi juga sebagai bagian yang penting dari suatu proses belajar bahasa.

(21)

dibuat oleh penyamarataan. Kesalahan jenis pertama biasanya dibuat oleh para siswa tingkat pemula, sedangkan kesalahan jenis kedua cenderung dibuat oleh siswa kelas lanjutan.

2.6 Bentuk Kesalahan Berbahasa

Dahidi mengemukakan bahwa terdapat lima bentuk kesalahan berbahasa diantaranya :

1) Dakuraku (omission) atau penghilangan adalah kesalahan yang terjadi akibat tidak digunakannya unsur tertentu yang semestinya dipakai dalam tuturan kalimat. Dapat juga dikatakan sebagai ketidak hadiran suatu tutur kata yang seluruhnya ada dalam ucapan yang baik dan benar (Tarigan:1988). Kesalahan ini terdapat dan bervariasi selama tahap-tahap awal pemerolehan bahasa kedua dan kesalahan akan berkurang seiring secara kognitif pembelajar.

2) Fuka (addition) atau penambahan yaitu kebalikan dari omission. Kesalahan ini terjadi karena pembelajar memasukkan unsur lain yang tidak perlu kedalam kalimat atau aturan menurut Tarigan (1988), kesalahan ini biasanya terjadi pada tahapan akhir pemerolehan bahasa kedua ketika pembelajar telah sesuai menerima beberapa kaidah bahasa sasaran dan dapat diakibatkan dari pemakaian kaidah-kaidah tertentu teliti dan berhati-hati.

(22)

4) Kondoo (alternating from) atau bentuk pengganti. Kesalahan ini terjadi akibat pemilihan kata (diksi) yang tidak tepat naik bentuk jidoushi, tadoushi, modus partikel, dan lain-lain. Misalnya sering

tertukar pemakaian “wa” dengan “ga”, pemakaian “te iru” dengan “te aru”, dan lain-lain.

(23)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu (Sugiyono, 2008:03). Metode penelitian adalah cara atau teknik yang bertujuan utntuk menelti suatu hal atau masalah yang terjadi, yang dimana dapat memecahkan dan mendapatkan hasil yang di inginkan.

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah metode deskriptif . Metode penelitian deskriptif menurut Suryabrata (1997:12) adalah penelitian yang dilakukan untuk mengambarkan, menjabarkan suatu fenomena yang ada dengan menggunakan prosedur ilmiah untuk menjawab masalah secara aktual. Sedangkan definisi Sukmadinata (2006:72) Penelitian deskriptif adalah suatu bentuk penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena alamiah maupun fenomena buatan manusia. Fenomena itu bisa berupa bentuk, aktivitas, karakteristik, perubahan, hubungan, kesamaan, dan perbedaan antara fenomena yang satu dengan fenomena lainnya

(24)

3.2 Obyek Penelitian

3.2.1 Populasi

Dalam Penelitian ini yang dijadikan populasi adalah mahasiswa tingkat IV angkatan 2009-2010 Jurusan Sastra Jepang Universitas Komputer Indonesia.

3.2.2 Sampel

Dalam penelitian ini yang dijadikan sampel adalah mahasiswa tingkat IV tahun akademik 2009-2010 berjumlah 10 orang.

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah : 3.3.1 Tes

Tes adalah ujian untuk mengetahui kemampuan, kepandaian, keterampilan, atau bakat seseorang yang diberikan secara tertulis maupun lisan.( Badudu.1994 : 149 ).

Tes dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data tentang kesalahan mahasiswa dalam penggunaan ungkapan yari-morai dalam kalimat bahasa Jepang. Dalam penelitian ini terdapat tes tertulis, dengan 16 soal pilihan. Soal-soal tes bersumber dari (Human Nihongo juukyunichi). Tes dilaksanakan pada hari selasa, tanggal 22 Juni 2010 pukul 09.00 sampai dengan 11.00.

3.3.2 Angket

(25)

pertanyaan atau pertanyaan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.

Angket dalam penelitian ini digunakan untuk mendapatkan data tentang upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya kesalahan dalam penggunaan ungkapan yari-morai.

3.3.3 Studi Pustaka

Teknik ini digunakan yang tujuannya untuk mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan tema penelitian. Melalui cara mengumpulkan, mempelajari dan meneliti buku-buku yang berhubungan dengan objek penelitian. Studi pustaka digunakan juga dilakukan denagan membaca buku sumber dari internet.

3.4 Teknik Analisi Data

3.4.1 Data Tes

Langkah-langkah yang dilakukan dalam mengolah atau menganalisis data tes adalah sebagai berikut :

a) Memeriksa hasil tes, dengan penilaian sebagai berikut :

(26)

%

b) Setelah hasil tes didapat, peneliti kemudian menginterpretasikan data tersebut kedalam sebuah tabel agar dalam pengolahan atau penganalisisan lebih mudah.

c) Menghitung semua tingkat kesalahan penggunaan ungkapan yari-morai dari keseluruhan dengan rumus rata–rata (Furqon:2002) sebagai berikut :

%

X = Rata-rata tingkat kesalahan

p = Jumlah jawaban yang salah dari seluruh responden

q = Jumlah seluruh soal

~

N = Jumala Responden

100% = Angka tetap

(27)

Keterangan :

X = Rata-rata tingkat kesalahan

p = Jumlah jawaban yang salah dari seluruh responden

q = Jumlah seluruh soal

~

N = Jumlah Responden

100% = Angka tetap

e) Menginterpretasikan hasil penghitungan rata-rata tingkat kesalahan berdasarkan persentase sesuai dengan tabel berikut :

Tabel 3.1

Nilai Interval Penafsiran

Interval Penafsiran

0% Tidak semua

1%-5% Hampir tidak semua

6%-24% Sebagian kecil

25%-49% Hampir setengahnya

50% Setengahnya

51%-75% Lebih dari setengahnya

76%-95% Sebagian besar

96%-99% Hampir seluruhnya

100% Seluruhnya

(28)

g) Mengklasifikasikan bentuk-bentuk kesalahan tersebut berdasarkan pola kalimat.

h) Menyimpulkan hasil pengklasifikasian bentuk-bentuk kesalahan berupa penyesuai bentuk kesalahan berbahasa menurut Dahidi.

3.4.2 Angket

Penganalisaan data yang diperoleh dari angket yang dilakukan dengan cara sebagai berikut :

1) Mengklasifikasikan jawaban-jawaban responden berdasarkan masing-masing pertanyaan.

2) Menyimpulkan dan menginterpretasikan jawaban-jawaban responden.

(29)

BAB IV PEMBAHASAN

4.1 Tingkat Kesalahan Mahasiswa Dalam Penggunaan Ungkapan Yari-Morai

Berdasarkan hasil analisis dari angket dan tes yang telah dilakukan terhadap mahasiswa satra Jepang Tahun Akademik 2009-2010, maka dapat dipaparkan seperti dalam tabel 4.1 dibawah ini :

Tabel 4.1

(30)

Berdasarkan data pada tabel 4.1, maka dapat diketahui bahwa rata-rata tingkat kesalahan mahasiswa dalam penggunaan ungkapan yari-morai adalah :

Angka 28,7% ini menunjukkan hampir setengahnya mahasiswa melakukan kesalahan dalam penggunaan ungkapan yari-morai.

Berikut akan dipaparkan hasil analisis tingkat kesalahan mahasiswa dalam penggunaan ungkapan yari-morai berdasarkan urutan dari yang terbesar sampai yang terkecil.

a. Tingkat Kesalahan Mahasiswa dalam Penggunaan Ungkapan

Yari-Morai berpola kalimat A Bにー ー もらいます

(31)

Berdasarkan tabel 4.2, tingkat kesalahan responden pada soal no.6 & 8 dalam penggunaan ungkapan yari-morai dengan pola kalimat A Bに

ー ー もらいます adalah

Angka 35% ini menunjukkan hampir setengahnya mahasiswa melakukan kesalahan dalam penggunaan ungkapan yari-morai.

b. Tingkat Kesalahan Mahasiswa dalam Penggunaan Ungkapan

Yari-Morai berpola kalimat A B ー あげます

(32)

Berdasarkan tabel 4.3, tingkat kesalahan responden pada soal no.2

& 4 dalam penggunaan ungkapan yari-morai dengan pola kalimat A Bにー

ー もらいます adalah

2.10

100% 2

x

X  =10 %

Angka 10% ini menunjukkan sebagian kecil mahasiswa melakukan kesalahan dalam penggunaan ungkapan yari-morai.

c. Tingkat Kesalahan Mahasiswa dalam Penggunaan Ungkapan

Yari-Morai berpola B 私 - ー く ます

Tabel 4.4

Data Hasil Tes Soal No. 3 dan16

(33)

Berdasarkan tabel 4.4, tingkat kesalahan responden pada soal no.3 & 16 dalam penggunaan ungkapan yari-morai dengan pola kalimat B 私

- ー く ますadalah

Angka 55% ini menunjukkan lebih dari setengahnya mahasiswa melakukan kesalahan dalam penggunaan ungkapan yari-morai.

d. Tingkat Kesalahan Mahasiswa dalam Penggunaan Ungkapan Yari-Morai berpola kalimat A B - ー あげます

(34)

Berdasarkan tabel 4.5, tingkat kesalahan responden pada soal no. 9 & 11 dalam penggunaan ungkapan yari-morai dengan pola kalimat A B

- ー あげます adalah

Angka 30% ini menunjukkan hampir setengahnya mahasiswa melakukan kesalahan dalam penggunaan ungkapan yari-morai.

e. Tingkat Kesalahan Mahasiswa dalam Penggunaan Ungkapan

Yari-Morai berpola kalimat B 私にー ー く ます

(35)

Berdasarkan tabel 4.6, tingkat kesalahan responden pada soal no. 12& 14

dalam penggunaan ungkapan yari-morai dengan pola kalimat B 私にー ー

く ますadalah kesalahan dalam penggunaan ungkapan yari-morai.

f. Tingkat Kesalahan Mahasiswa dalam Penggunaan Ungkapan Yari-Morai berpola kalimat B 私 ー く ます

(36)

Berdasarkan tabel 4.7, tingkat kesalahan responden pada soal no. 1& 15 dalam penggunaan ungkapan yari-morai dengan pola kalimat B 私 ー く ますadalah

Angka 45% ini menunjukkan hampir setengahnya mahasiswa melakukan kesalahan dalam penggunaan ungkapan yari-morai.

g. Tingkat Kesalahan Mahasiswa dalam Penggunaan Ungkapan

Yari-Morai berpola kalimat A Bにー もらいます

Tabel 4.8

Data Hasil Tes Soal No.5 dan 10

(37)

Berdasarkan tabel 4.8, tingkat kesalahan responden pada soal no. 5& 10 dalam penggunaan ungkapan yari-morai dengan pola kalimat A B

にー もらいます adalah

Angka 20% ini menunjukkan sebagian kecil mahasiswa melakukan kesalahan dalam penggunaan ungkapan yari-morai.

h. Tingkat Kesalahan Mahasiswa dalam Penggunaan Ungkapan

Yari-Morai berpola kalimat A Bにー ー あげます Tabel 4.9

Data Hasil Tes Soal No.7 dan 13

(38)

Berdasarkan tabel 4.9, tingkat kesalahan responden pada soal no. 7& 13 dalam penggunaan ungkapan yari-morai dengan pola kalimat A 私に

ー く ますますadalah

100%

10 . 2

5

x

X  =25%

Angka 25% ini menunjukkan hampir setengahnya mahasiswa melakukan kesalahan dalam penggunaan ungkapan yari-morai.

4.2 Bentuk Kesalahan Dalam Penggunaan Ungkapan Yari-Morai

4.2.1 Bentuk Kesalahan Dalam Penggunaan Ungkapan Yari-Morai dengan pola kalimat A B ー あげます

Bentuk kesalahan penggunaan ungkapan yari-morai dengan

pola kalimat A B ー あげます dapat di lihat dari hasil analisis terhadap soal no 2&4 berikut ini.

Soal no 2 adalah :

私 / 友達 に/ 東京タワーへ連 行 あげ/

もらい/く ます

Jawaban benar soal no 2 adalah :

私 友達 東京タワーへ連 行 あげます

(39)

Jawaban soal tes no 2 adalah :

1. Sebanyak 1 responden melakukan kesalahan dalam memilih verba kureru yang seharusnya memilih verba ageru

私 友達に東京タワーへ連 行 く ます

Watashi wa tomodachi ni Tokyou tower e tsureteitte kuremasu 2. Sebanyak 1 responden melakukan kesalahan dalam memilih

partikel ga yang seharusnya memilih partikel wa

私 友達 東京タワーへ連 行 あげます

Watashi ga tomodachi wo Tokyou tower e tsureteitte agemasu. Contoh soal no 4 adalah :

林さ / コウさ に/ 空港ま 送 あげ/も

らい/く ます

Jawaban soal tes no 4 adalah :

林さ コウさ 空港ま 送 あげます

Hayashi san wa Kou san wo kuukou made okutte agemasu Jawaban responden pada soal no 4 adalah :

1. Sebanyak 3 responden melakukan kesalahan dalam memilih partikel ga yang seharusnya memilih partikel wa

林さ コウさ に空港ま 送 あげます

(40)

2. Sebanyak 1 responden melakukan kesalahan dalam memilih verba kureru yang seharusnya memilih verba ageru

林さ コウさ に空港ま 送 く ます

Hayashi san wa Kou san ni kuukou made okutte kuremasu

4.2.2 Bentuk Kesalahan Dalam Penggunaan Ungkapan Yari-Morai dengan pola kalimat A Bにー ー あげます

Bentuk kesalahan penggunaan ungkapan yari-morai dengan pola kalimat A B にー ー あげます dapat di lihat dari hasil analisis terhadap soal no 7&13 berikut ini.

Soal no 7 adalah :

コウさ 友達 に 辞書 に し あげ/

もらい/く ます

Jawaban soal no 7 adalah :

コウさ 友達に辞書 し あげます

Kou san wa tomodachi ni jishou wo kashite agemasu

Jawaban responden pada soal tes no 7 adalah:

1. Sebanyak 1 responden melakukan kesalahan dalam memilih verba kureru yang seharusnya memilih verba ageru

コウさ 友達に辞書 し く ます

(41)

2. Sebanyak 1 responden melakukan kesalahan dalam memilih partikel no yang seharusnya memilih partikel ni

コウさ 友達 辞書 し あげます

Kou san wa tomodachi no jishou wo kashite agemasu Soal no 13 adalah :

ンさ / サ さ /に お土産 /に

あげ/もらい/く ます

Jawaban soal no 13 adalah :

ンさ サ さ にお土産 あげます

Yan an san wa Sari san ni omiyage wo kate agemasu Jawaban repnden pada soal no 13 adalah :

1. Sebanyak 3 responden melakukan kesalahan yang sama yaitu kesalahan dalam memilih verba kureru yang seharusnya memilih verba ageru

ンさ サ さ にお土産 く ます

Yan an san wa Sari san ni omiyage wo kate kuremasu

2. Sebanyak 1 responden melakukan kesalahan dalam memilih partikel ga dan ni yang seharusnya memilih partikel wa dan wo yang terdapat dalam ungkapan yari-morai.

ンさ サ さ にお土産に く ます

(42)

4.2.3 Bentuk Kesalahan Dalam Penggunaan Ungkapan Yari-Morai dengan pola kalimat A B ー ー あげます

Bedasarkan hasil penelitian,bentuk kesalahan penggunaan ungkapan yari-morai dengan pola kalimat A B ー ー あ げます dapat di lihat dari hasil analisis terhadap soal no 9&11 berikut ini.

Soal no 9 adalah :

私 / サ さ に/ / 宿題 に/

あげ/もらい/く ます

Jawaban soal no 9 adalah :

私 サ さ 宿題 あげます

Watashi wa sari san no shukudai wo tetsudatte agemasu Jawaban responden pada soal no 9 adalah :

1. Sebanyak 1 responden melakukan kesalahan dalam memilih verba kureru yang seharusnya memilih verba ageru

私 サ さ 宿題 く ます

Watashi wa sari san no shukudai wo tetsudatte kuremasu

2. Sebanyak 1 responden melakukan kesalahan dalam memilih bentuk partikel ni yang seharusnya memilih partikel no

私 サ さ に宿題 もらいます

(43)

Soal no 11 adalah :

ンさ / ブ ウンさ /に/ 作文 に/

直し あげ/もらい/く ます

Jawaban soal no 11 adalah :

ンさ ブ ウンさ 作文 直し あげます

Rin san wa Brown san no sakubun wo naoshite agemasu Jawaban responden no 11 adalah :

1. Sebanyak 3 responden melakukan kesalahan yang sama yaitu kesalahan dalam memilih verba kureru yang seharusnya memilih verba ageru

ンさ ブ ウンさ 作文 直し く ます

Rin san wa Brown san no sakubun wo naoshite kuremasu

2. Sebanyak 1 responden melakukan kesalahan dalam memilih partikel ni yang seharusnya memilih partikel no

ンさ ブ ウンさ に作文 直し あげます

Rin san wa Brown san ni sakubun wo naoshite agemasu

4.2.4 Bentuk Kesalahan Dalam Penggunaan Ungkapan Yari-Morai dengan pola kalimat A Bにー もらいます

Bedasarkan hasil penelitian, bentuk kesalahan penggunaan

(44)

Soal no 5 adalah :

サ さ / 田中さ に/ 駅ま 送 あげ/も

らい/く ます

Jawaban soal no 5 adalah :

サ さ 田中さ に駅ま 送 もらいます

Sari san wa Tanaka san ni eki made okutte moraimasu Jawaban reponden pada soal no 5 adalah :

1. Sebanyak 2 responden melakukan kesalahan dalam memilih verba kureru yang seharusnya memilih verba morau

サ さ 田中さ に駅ま 送 く ます

Sari san wa Tanaka san ni eki made okutte kuremasu

2. Sebanyak 1 responden melakukan kesalahan dalam memilih partikel ga yang seharusnya memilih wa

サ さ 田中さ に駅ま 送 あげます

Sari san ga Tanaka san ni eki made okutte agemasu Soal no 10 adalah :

私 / 姉 に/ / 動物園へ連 行 あげ/も

らい/く ます

Jawaban soal no 10 adalah :

私 姉に動物園へ連 行 もらいます

(45)

Jawaban reponden pada soal no 10 adalah :

1. Sebanyak 2 responden melakukan kesalahan dalam memilih verba kureru seharusnya memilih verba ageru

私 姉に動物園へ連 行 く ます

Watashi wa ane ni doubutsuen e tsureteitte kuremasu

2. sebanyak 2 responden melakukan kesalahan dalam memilih partikel ga yang seharusnya memilih partikel wa dalam ungkapan yari-morai.

私 姉に動物園へ連 行 く ます

Watashi ga ane ni doubutsuen e tsureteitte kuremasu

4.2.5 Bentuk Kesalahan Dalam Penggunaan Ungkapan Yari-Morai dengan pola kalimat A Bにー ー もらいます

Bedasarkan hasil penelitian,bentuk kesalahan penggunaan

ungkapan yari-morai dengan pola kalimat A Bにー ー も らいますdapat di lihat dari analisis terhadap soal no 6&8 berikut ini.

Soal no 6 adalah :

私 / ンさ /に カメ /に/ し

あげ/もらい/く ます

Jawaban soal no 6 adalah :

私 ンさ にカメ し もらいます

(46)

1. Sebanyak 6 responden melakukan kesalahan yang sama yaitu dalam memilih bentuk verba

私 ンさ にカメ し く ます

Watashi wa Rin san ni kamera wo kashite kuremasu

2. Sebanyak 1 responden melakukan kesalahan dalam memilih bentuk partikel ga yang seharusnya memilih partikel wa

私 ンさ カメ に し あげます

Watashi ga Rin san wo kamera ni kashite agemasu

Soal no 8 adalah :

ンさ / ンさ /に 漢字 / 書い

あげ/もらい/く ます

Jawaban soal no 8 adalah :

ンさ ンさ /に漢字 書い もらいます

Yan san wa Rin san ni kanji wo kaite moraimasu Jawaban responden pada soal no 8 adalah :

1. Sebanyak 2 responden melakukan kesalahan sama yaitu dalam hal memilih partikel ga yang seharusnya memilih partikel wa

ンさ ンさ に字 書い あげます

Yan san ga Rin san ni kanji wo kaite agemasu

2. Sebanyak 2 responden melakukan kesalahan sama yaitu dalam hal memilih verba kureru yang seharusnya memilih verba morau dalam ungkapan yari-morai.

(47)

Yan san ga Rin san ni kanji wo kaite kuremasu

4.2.6 Bentuk Kesalahan Dalam Penggunaan Ungkapan Yari-Morai dengan pola kalimat B 私 ー く ます

Berdasarkan hasil penelitian,bentuk kesalahan penggunaan ungkapan yari-morai dengan pola kalimat B 私 ー もらい ますdapat di lihat dari analisis terhadap soal no 1&15 berikut ini.

Soal no 1 adalah :

友達 / 私 に/ 動物園へ連 行 あげ/もら

い/く ます

Jawaban soal no 1 adalah

友達 私 動物園へ連 行 く ます

Tomodachi wa watashi wo doubutsuen e tsureteitte kuremasu Jawaban responden pada soal no 1 adalah :

1. Sebanyak 4 responden melakukan kesalahan yang sama yaitu dalam memilih partikel ni yang seharusnya memilih partikel wo

友達 私に動物園へ連 行 く ます

Tomodachi wa watashi ni doubutsuen e tsureteitte kuremasu 2. Sebanyak 1 orang melakukan kesalahan dalam memilih verba

ageru yang seharusnya memilih verba ageru

友達 私 動物園へ連 行 あげます

Tomodachi wa watashi wo doubutsuen e tsureteitte agemasu 3. Sebanyak 2 responden melakukan kesalahan yang sama yaitu

(48)

友達 私 動物園へ連 行 く ます

Tomodachi ga watashi wo doubutsuen e tsureteitte kuremasu Soal no 15 adalah :

田中さ / 私 に/ 車 送 あげ/もらい/く

ます

Jawaban soal no 15 adalah :

田中さ 私 車 送 く ます

Tanaka san wa watashi wo kuruma de okutte kuremasu Jawaban reponden pada soal no 15 adalah :

1 Sebanyak 5 responden melakukan kesalahan sama yaitu dalam memilih partikel ni yang seharusnya memilih partikel wo

田中さ 私に車 送 く ます

Tanaka san wa watashi ni kuruma de okutte kuremasu

2 Sebanyak 3 responden melakukan kesalahan sama yaitu dalam memilih partikel ga yang seharusnya memilih partikel wa

田中さ 私 車 送 もらいます

naka san ga watashi wo kuruma de okutte moraimasu

3 Sebanyak 5 responden melakukan kesalahan sama yaitu dalam memilih verba morau yang seharusnya memilih verba kureru

田中さ 私に車 送 もらいます

(49)

4.2.7 Bentuk Kesalahan Dalam Penggunaan Ungkapan Yari-Morai dengan pola kalimat B 私にー ー く ます

Berdasarkan hasil penelitian,bentuk kesalahan penggunaan ungkapan yari-morai dengan pola kalimat B 私にー ー く

ます dapat di lihat dari hasil analisis terhadap soal no 12&14 berikut ini

Soal no 12 adalah :

両親 / 私 /に お金 に/ 送 あげ/もら

い/く ます

Jawaban soal no 12 adalah :

両親 私にお金 送 く ます

Ryoushin wa watashi ni okane wo okutte kuremasu Jawaban responden pada soal no 12 adalah :

1. Sebanyak 4 responden melakukan kesalahan sama yaitu dalam memilih verba ageru yang seharusnya memilih verba kureru

両親 私にお金 送 あげます

Ryoushin wa watashi ni okane wo okutte agemasu

4 Sebanyak 1 responden melakukan kesalahan dalam memilih partikel ga yang seharusnya memilih partikel wa

両親 私にお金 送 もらいます

(50)

Soal no 14 adalah :

ブ ウンさ / 私 /に 英語 に 教え

あげもらいく ます

Jawaban soal no 14 adalah :

ブ ウンさ 私に英語 教え く ます

Brown san wa watashi ni eigo wo oshiete kuremasu Jawaban responden pada soal no 14 adalah :

1. Sebanyak 2 responden melakukan kesalahan sama yaitu dalam memilih partikel ga yang seharusnya memilih partikel wa

ブ ウンさ 私 英語 教え もらいます

Brown san ga watashi wo eigo wo oshiete moraimasu

4.2.8 Bentuk Kesalahan Dalam Penggunaan Ungkapan Yari-Morai dengan pola kalimat B ()ー ー く ます

Berdasarkan hasil penelitian,bentuk kesalahan penggunaan

ungkapan yari-morai dengan pola kalimat B (私 )ー ー く ます dapat di lihat dari hasil analisi terhadap soal no 3&16 berikut ini.

Soal no 3 adalah :

中さ / 私 仕事 に/ 手伝 あげ/もらい/

く ます

Jawaban soal no 3 adalah:

田中さ 私 仕事 手伝 く ます

(51)

Jawaban soal pada soal no 3 adalah :

1. Sebanyak 5 responden melakukan kesalahan sama yaitu dalam memilih verba ageru dan morau yang seharusnya memilih verba kureru

田中さ 私 仕事 手伝 あげます

Tanaka san wa watashi no shigoto wo tetsudatte agemasu

2. Sebanyak 5 responden melakukan kesalahan sama yaitu dalam memilih partikel ga yang seharusnya memilih partikel wa

田中さ 私 仕事 手伝 もらいます

Tanaka san ga watashi no shigoto wo tetsudatte moraimasu Soal no 16 adalah :

ンさ / 私 コンピ ーター に/ 直し あ

げ/もらい/く ます

Jawaban soal no 16 adalah :

ンさ 私 コンピ ーター 直し く ます

Yan san wa watashi no kompyuutaa wo naoshite kuremasu Jawaban responden pada soal no16 adalah :

1. Sebanyak 3 reponden melakukan kesalahan sama yaitu dalam memilih verba morau dan kureru dan ageru yang seharusnya memilih partikel kureru dalam ungkapan yari-morai.

ンさ 私 コンピ ーター 直し あげます

(52)

2. Sebanyak 3 responden melakukan kesalahan dalm memilih partikel ni yang seharusnya memilih partikel wo dalam ungkapan yari-morai.

ンさ 私 コンピ ーターに直し もらいます

Yan san wa watashi no kompyuutaa ni naoshite moraimasu

4.3 Faktor yang Mempengaruhi Terjadinya Kesalahan Mahasiswa dalam Penggunaan Ungkapan Yari-Morai

Setelah peneliti menganalisis semua data yang diperoleh dan melihat

hasil penelitian yang menunjukkan tingkat kesalahan mahasiswa dalam

penggunaan ungkapan yari-morai sebesar 28,7%.

Berdasarkan hasil penelitian tingkat kesalahan mahasiswa dalam penggunaan ungkapan yari-morai sebesar 28,7%. Angka 28,7% ini menunjukkan bahwa hampir setengahnya mahasiswa melakukan kesalahan dalam penggunaan ungkapan yari-morai. Tingkat kesalahan tersebut dikarenakan faktor kompetensi yang lemah dengan kata lain lemahnya kemampuan. Karena lemahnya kemampuan mahasiswa khususnya dalam menguasai ungkapan yari-morai, hal ini disebabkan faktor di bawah ini : 1. Mahasiswa benar-benar mengalami kesulitan, hal ini bisa dilihat

(53)

Tabel 4.10

Daftar Hasil Jawaban dari Pertanyaan No.3 Dalam angket

“Apakah anda mengalami kesulitan dalam membuat ungkapan yari-morai?”

No Jawaban

Jumlah

responden Intepretasi

1 Ya 60% Lebih dari

setengahnya mengalami

kesulitan

2 Kadang-kadang 30% Hampir

setengahnya mengalami

kesulitan

3 Tidak Menjawab 10% Hampir tidak ada

Berdasarkan tabel 4.10, sebanyak 60% mahasiswa menjawab “Ya”, sebanyak 30% menjawab “Kadang-kadang” dan 10% tidak menjawab. Dengan seringnya mahasiswa mengalami dalam membuat ungkapan yari-morai, maka secara perlahan-lahan akan menghambat mahasiswa dalam menggunakan ungkapan yari-morai baik lisan maupun tulisan.

(54)

Tabel 4.11

Daftar Hasil Jawaban dari Pertanyaan No.4 Dalam angket

“faktor apa yang mempengaruhi anda sehingga anda mengalami

kesalahan dalam menguasai ungkapan yari-morai?”

No Jawaban

Jumlah

responden Intepretasi 1 Merasa bingung

untuk siapa dan kepada siapa pola kalimat ditujukan

80% Sebagian besar

2 Merasa bingung menentukan partikel

dan pola kalimat

10% Hampir tidak semua

3 Tidak Menjawab 10% Hampir tidak semua

(55)

Tabel 4.12

Jawaban dari Pertanyaan No.2 Dalam angket

“tuliskan pola kalimat dari ungkapan yari-morai yang anda ketahui?”

Berdasarkan tabel 4.12, dapat dilihat bahwa mahasiswa belum mengetahui secara mendalam khususnya mengenai jenis-jenis pola kalimat yang terdapat pada ungkapan yari-morai. Sehingga mahasiswa hanya menjawab jenis verbanya saja dan pola kalimat tanpa menyesuaikan dengan pola kalimat yang ada.

4.4 Upaya Yang Dilakukan Mahasiswa Untuk Mencegah Terjadinya Kesalahan Dalam Penggunaan Ungkapan Yari-Morai

Faktor yang mempengaruhi terjadinya kesalahan tersebut diantaranya

adalah kurang mengerti penggunaan ungkapan yari-morai, dan jenis pola

kalimat yang termasuk kedalam ungkapan yari-morai yang terdapat pada

(56)

Karena faktor-faktor itulah mahasiswa mengalami kesulitan dalam

membuat ungkapan yari-morai sehingga terjadinya kesalahan. Berdasarkan

factor tersebut, maka mahasiswa berupaya untuk mencegah terjadinya

kesalahan. Adapun upaya yang dilakukan mahasiswa untuk mencegah

terjadinya kesalahan dalam ungkapan yari-morai terdapat pada tabel di bawah

ini :

Tabel 4.13

Daftar Hasil Jawaban dari Pertanyaan No.4 Dalam angket

“Bagaimana upaya anda dalam mengatasi kesalahan?”

No Reponden

Jumlah

Responden intepretasi

1 Harus rajin membaca buku

50% setengahnya

2 Sering bertanya kepada teman dan

dosen

30% Hampir

setengahnya

3 Sering dipraktekan dengan menggunakan

(57)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dalam bab sebelumya, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut :

a. Berdasarkan hasil tes yang dilakukan, bahwa hampir setengahnya dapat menjawab pertanyaan tentang verba ageru yang berpola kalimatkan A B

にーをーてあげ . Tetapi responden mengalami banyak tingkat kesalahan

dalam ungkapan yari-morai yang berpola kalimatkan B 私 -をー

てく yaitu sebesar 55% dengan rata-rata tingkat kesalahan sebesar 28,7% dari jumlah pertanyaan masing-masing berjumlah 16 soal. b. Pada penggunaan ungkapan ungkapan yari-morai, persentase kesalahan

yang terjadi sebesar 55%, dan bentuk kesalahan yang terjadi diantaranya, mahasiswa salah dalam memilih partikel dan verba. Hal ini disebabkan mahasiswa kurang paham akan bentuk ungkapan yari-morai yang berpola

kalimatkan B 私 -をーてく

c. Dengan banyaknya bentuk kesalahan yang terjadi, peneliti dapat mengetahui penyebab terjadinya kesalahan dalam penggunaan ungkapan yari-morai. Berikut faktor-faktor tejadinya kesalahan :

a. Mahasiswa bingung untuk siapa dan kepada siapa maksud dari pola kalimat tersebut yang ditujukan.

b. Mahasiswa merasa bingung dalam menentukan partikel yang tepat

(58)

5.2. Saran

Setelah melakukan penelitian dan didapat kesimpulan,maka penulis ingin memberikan saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca secara umum yaitu :

a. Saran penulis bagi pembaca,khususnya mahasiswa satra Jepang, yang ingin mengetahui secara mendalam mengenai ungkapan yari-morai disarankan untuk lebih giat belajar dengan cara yang lebih menarik dan merangsang emosi untuk belajar.

(59)

Dahidi, Ahmad & Sudjianto. 2007. Pengantar Linguistik Bahasa Jepang. Cetakan

II. Bekasi Timur: Kesaint Blanc.

Furqon .D 2002 . Statistika Terapan untuk Penelitian . Bandung : Alfabet

Hoshinokeiko. 2000. Nihongo Juukyuu nichi. Tokyo : UNICOM

Matsuura, Kenji. 1994. Kamus Jepang Indonesia. Jakarta : Gramedia Pustaka

Utama

Rohadi. 2006. Bentuk Ungkapan Kata Kerja. Cetakan 10. Bekasi Timur : Kesaint

Blanc.

Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta Bandung.

Sukmadinata. 2006. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:Rosdakarya

Suryabrata, Sumardi 1997. Metode Penelitian. Jakarta : PT. Raja Grafindo

Persada.

Sutedi Dedi. 2007. Nihongo No Bunpo edisi revisi. Cetakan III. Bandung :

Humaniora Utama Press.

Tarigan, Djago. 1988. Pengajaran Analisis Kesalahan Berbahasa. Bandung :

Angkasa Bandung.

(60)
(61)

2. Tempat dan Tanggal Lahir : Bandung, 20 September 1987 3. Nomor Induk Mahasiswa : 63805009

4. Program Studi : Sastra Jepang 5. Jenis Kelamin : Perempuan 6. Kewarganegaraan : Indonesia

7. Agama : Islam

8. Alamat : Jl. Dago Pojok Tanggulan 9. Berat Badan : 55Kg

10.Tinggi Badan : 169 Cm 11.Status Marital : Belum Nikah 12.Riwayat Pendidikan

No Sekolah Tahun

1 SDN COBLONG I BANDUNG 1993-1999

2 SMP NEGERI 35 BANDUNG 1999-2002

3 SMA PASUNDAN 2 BANDUNG 2002-2005

(62)

Alamat : Jl. Dago Pojok Tanggulan

2. Nama Ibu : Oom Komariah

Pekerjaan : Guru TK

Alamat : Jl. Dago Pojok Tanggulan

Bandung, Juli 2011

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 4.1 Daftar Jumlah Kesalahan Mahasiswa
Tabel 4.2 Data Hasil Tes Soal No. 6 dan 8
Tabel 4.3 Data Hasil Tes Soal No. 2 dan 4
+7

Referensi

Dokumen terkait

Adapun tujuan dari penelitian ini ialah untuk mengetahui tindak tutur persetujuan apa saja yang digunakan oleh orang yang berbahasa ibu bahasa Jepang dalam berbagai

Sedangkan faktor penyebabnya yaitu mahasiswa tidak memahami fungsi dari masing-masing bentuk modalitas, tidak memahami penggunaan partikel pada kalimat yang

Faktor penyebab mahasiswa melakukan kesalahan dalam penggunaan kata hajimewa, hajimete, dan hajimeni dalam kalimat bahasa Jepang adalah karena mahasiswa

Analisis Makna Fukugoudoushi~au Dalam Kalimat Bahasa Jepang Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu..

Skripsi ini diajukan kepada Panitia Ujian Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara Medan untuk melengkapi salah satu syarat.. ujian sarjana dalam bidang ilmu

da/koto dewanai untuk dijadikan objek dalam instrumen penelitian, karena ketiga bentuk modalitas tersebut memiliki padanan kata yang sama dalam bahasa Indonesia dan

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa semester V Pendidikan Bahasa Jepang UNNES Angkatan

Faktor penyebab mahasiswa melakukan kesalahan dalam penggunaan kata hajimewa, hajimete, dan hajimeni dalam kalimat bahasa Jepang adalah karena mahasiswa