• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Antara Strategi Koping Keluarga Dengan Tingkat Produktifitas Penderita Psikotik di Wilayah Kerja Puskesmas Rampal Celaket Kota Malang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Antara Strategi Koping Keluarga Dengan Tingkat Produktifitas Penderita Psikotik di Wilayah Kerja Puskesmas Rampal Celaket Kota Malang"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

HUBUNGAN ANTARA STRATEGI KOPING KELUARGA

DENGAN TINGKAT PRODUKTIFITAS PENDERITA

PSIKOTIK DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS

RAMPAL CELAKET

KOTA MALANG

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan (S.Kep) Pada Program Studi Ilmu Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang

Oleh:

IFANI MARSTA DWI ULANDARI NIM. 08060122

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

(2)
(3)

viii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum WR. WB

Alhamdulillah, puji syukur yang sebesar-besarnya penulis panjatkan kehadirat

Allah SWT, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini, dengan judul “Hubungan antara Strategi Koping Keluarga

dengan Tingkat Produktifitas pada Penderita Psikotik di Wilayah Kerja Puskesmas

Rampal Celaket Kota Malang .” sebagai persyaratan untuk memperoleh gelar sarjana

keperawatan (S.Kep) pada Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

Bersamaan ini perkenankanlah saya mengucapkan terima kasih yang

sebesar-besarnya dengan hati yang tulus kepada :

1. Yoyok Bekti Prasetyo, M.Kep.,Sp.Kom selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang.

2. Nurul Aini, M.Kep selaku Ketua Program Studi Ilmu Keperawatn Fakultas

Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadyah Malang

3. Tutu April Ariani, Skp.,M.Kes selaku pembimbing I, terima kasih telah

meluangkan waktu, serta memberikan bimbingan, dukungan, arahan, dan

motivasi selama saya menyusun skripsi ini.

4. Sri Widowati,S.Kep.Ns selaku pembimbing II, terima kasih telah meluangkan

waktu, serta memberikan bimbingan, dukungan, arahan, dan motivasi selama

(4)

ix

5. Seluruh Dosen dan Staf TU Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang, terima kasih atas ilmu,

dukungan dan motivasi selama ini.

6. Keluarga yang mempunyai salah satu anggota keluarganya yang mengalami

gangguan jiwa/psikotik yang telah mau menjadi responden saya sehingga

penelitian ini bisa selesai.

7. Kedua orang tua saya, suami dan putrid kecilku dan semua keluarga yang

selalu mendoakan, mendukung dan menjadi semangat dalam hidup saya.

8. Seluruh teman-teman PSIK 2008 khususnya kelas C yang telah memberikan

motivasi kepada saya dalam penyelesaian penelitian ini.

9. Semua pihak yang membantu penyelesaian skripsi ini yang tidak saya

sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir skripsi ini masih jauh dari

sempurna, oleh karena itu segala saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat

saya harapkan. Semoga tugas akhir skripsi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat dan

dunia kesehatan khususnya dibidang kesehatan.

Malang, 22 Januari 2015

(5)

x

DAFTAR ISI Lembar persetujuan ...i

Lembar pengesahan ... ii

Pernyataan keaslian tulisan ... iii

Motto ... iv

Persembahan ... v

Abstrak ... vi

Intisari ... vii

Kata pengantar ... viii

Daftar isi ... x

Daftar tabel ... xiv

Daftar gambar ... xv

Daftar diagram ... xvi

Daftar lampiran ... xvii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 4

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.3.1 Tujuan Umum ... 5

1.3.2 Tujuan Khusus ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 5

1.4.1 Bagi Masyarakat ... 5

1.4.2 Bagi Praktek Keperawatan ... 5

1.4.3 Bagi Pendidikan Keperawatan Jiwa ... 6

1.4.4 Bagi Penelitian Selanjutnya ... 6

1.5 Keaslian penelitian ... 6

1.6 Batasan Penelitian ... 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

(6)

xi

2.2.1 Pengertian Koping ... 9

2.2.2 Sumber Koping ... 9

2.2.3 Jenis Koping ... 10

2.2.4 Koping Keluarga ... 12

2.2.5 Strategi Koping Keluarga ... 13

2.2.6 Faktor yang Mempengaruhi Strategi Koping Keluarga ... 13

2.2.7 Tipe Strategi Koping Keluarga ... 14

2.2 Konsep Keluarga ... 19

2.2.1 Pengertian Keluarga ... 19

2.2.2 Fungsi Keluarga ... 20

2.2.3 Peran Keluarga ... 21

2.2.4 Tugas Keluarga dibidang Kesehatan ... 23

2.3 Konsep Produktifitas... 24

2.3.1 Pengertian Tingkat Produktifitas ... 24

2.3.2 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Produktifitas ... 25

2.4 Konsep Psikotik ... 26

2.4.1 Pengertian Psikotik ... 26

2.4.2 Etiologi ... 26

2.4.3 Patofisiologi ... 27

2.4.4 Gejala ... 28

2.4.5 Penatalaksanaan ... 29

2.5 Hubungan Strategi koping Keluarga dengan Tingkat Produktifitas ... 31

BAB III KERANGKA KONSEP ... 33

3.1 Kerangka Konsep ... 34

3.2 Hipotesis... 35

BAB IV METODOLOGI PENELITIAN ... 36

4.1 Desain Penelitian... 36

4.2 Kerangka Kerja ... 36

(7)

xii

4.3.1 Populasi ... 38

4.3.2 Sampel ... 38

4.3.3 Teknik Sampling ... 38

4.3.4 Kriteria Sampel ... 39

4.4 Identifikasi Variabel ... 40

4.4.1 Variabel Independen ... 40

4.4.2 Variabel Dependen ... 41

4.5 Definisi Operasional ... 41

4.6 Tempat Penelitian ... 42

4.7 Waktu Penelitian... 42

4.8 Instrument Penelitian ... 42

4.9 Uji Validitas ... 43

4.10 Uji Reabilitas ... 44

4.11 Prosedur Pengumpulan Data ... 45

4.12 Analisis Data ... 47

4.13 Etika Penelitian ... 47

BAB V HASIL PENELITIAN DAN ANALISA DATA ... 49

5.1 Data Umum ... 49

5.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan ... 49

5.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 50

5.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan Keluarga ... 50

5.2 Data Khusus ... 51

5.2.1 Strategi Koping Keluarga ... 51

5.2.2 Tingkat Produktifitas ... 52

5.3 Analisa Data ... 53

BAB VI PEMBAHASAN ... 57

6.1 Hasil Analisis Deskriptif ... 57

6.1.1 Identifikasi Karakteristik Responden ... 57

(8)

xiii

6.1.3 Identifikasi Tingkat Produktifitas pada Penderita Psikotik ... 59

6.1.4 Analisa Hubungan antara Strategi Koping Keluarga dengan Tingkat Produktifitas ... 61

6.2 Keterbatasan Penelitian ... 65

6.3 Implikasi Keperawatan ... 66

BAB VII PENUTUP ... 67

7.1 Kesimpulan ... 67

7.2 Saran ... 68

DAFTAR PUSTAKA ... 69

(9)

69 DAFTAR PUSTAKA

Adam, Nilawati 2010. Analisis mekanisme koping keluarga yang anggota keluarganya dirawat di instalasi rawat darurat rumah sakit umum ibnu sina YW UMI kota Semarang. Skripsi.Stikes Nani Hasanuddin.

Ahyar., 2010. Konsep Diri dan Mekanisme Koping dalam Aplikasi Proses Keperawatan. Diakses 10 November 2014 ; http : // ahyarwahyudi. wordpress. Com / 2010 / 02 / 11/konsep-diri-dan-mekanisme- koping-dalam-proses-keperawatan/.

Alimul Hidayat A.A., 2010. Metode Penelitian Kesehatan Paradigma Kuantitatif, Jakarta : Heath Books

Alimul Hidayat, A.A. 2008. Metode Penelitian Kebidanan Teknik Analisis Data. Salemba Medika

Alimul Hidayat, Aziz. 2009. Metode Penelitian Keperawatan dan Tekhnik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika.

Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik.

Azwar, Safiuddin. 2013. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Bart, Smet. 2004. Psikologi kesehatan. Jakarta: PT. Grasindo. Cipta.

Davison, G.C & Neale J.M. 2006. Psikologi Abnormal. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.

Dinkes Kota Malang, 2013. Laporan Jumlah Penderita Psikotik Kota Malang Tahun 2013.

Malang: Seksi Pelayanan Kesehatan (Unpublished data)

Effendi, Ferry. 2009. Keperawatan kesehatan komunitas : teori dan praktik dalam keperawatan.

Jakarta : Salemba Medika.

Friedman, Marilyn M. 2003. Keperawatan Keluarga Teori dan Praktik. Edisi 3. Jakarta: EGC

Hawari, Dadang. 2001. Manajemen Stres, Cemas, dan Depresi. Jakarta : Fakultas

Iswanti, Indah 2012. Koping keluarga terhadap anggota keluarga yang mengalami ketergantugan

narkoba di wilayah kota Semarang . Skripsi Universitas Indonesia (UI-Press).

Iyus Yosep. 2009. Keperawatan Jiwa. Bandung: Refika Aditama

Jakarta: Rineka Cipta.

(10)

70

Kaplan H.I, Sadock B.J, Grebb J.A. 2010. Sinopsis Psikiatri Jilid 2. Terjemahan Widjaja

Kusuma. Jakarta: Binarupa Aksara. p. 17-35.

Kedokteran Universitas Indonesia

Keliat B. A, 2006. Proses Keperawatan Kesehatan Jiwa. Edisi 2. Jakarta. EGC.

Kusumawati, F. 2010. Buku Ajar Keperawatan Jiwa. Jakarta: Salemba Merdika.

Lazarus,R.S., & Folkman, S 1984. Stress, appraisal, and coping. New york : Springer.

Maramis, W. F. 2005. Ilmu Kedokteran Jiwa. Edisi 9., Surabaya: Airlangga University Press.

Marilynn E. Doenges, M. C. 2006. Rencana Asuhan Keperawatan Psikiatri Edisi 3.

Nasir, A & Muhith A. 2011. Dasar – Dasar Keperawatan Jiwa Pengantar dan Teori. Jakarta : Salemba Medika

National Institute Mental Health (NIMH) Journal Description. 2012. New York: NIMH

Naviska, Nadia 2012.Gambaran mekanisme koping siswa kelas 3 SMA di SMAN 1 Purwakarta

tahun ajaran 2011/2012 menjelang ujian nasional. Skripsi Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia.

Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta

Notoatmodjo. 2005. Metodelogi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Notoatmodjo. 2012 Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta : Rineka

Nursalam. 2003. Konsep & Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pedoman Skripsi,

Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta. Salemba Medika

Nursalam. 2008. Konsep dan penerapan metodologi penelitian keperawatan.

Parker, D K. 2006. Menumbuhkan kemandirian dan Harga Diri Anak. Jakarta : Pustakaraya

Potter A. Patricia&Anne G. Perry. 2009. Fundamental Keperawatan. Edisi 7. Jakarta: Salemba Medika.

Puskesmas Rampal Celaket 2013. Laporan Tahunan Puskesmas Rampal Celaket. Malang:

Puskesmas Rampal Celaket.

Rasmun. 2004. Stress, koping dan adaptasi teori dan pohon masalah keperawatan. Jakarta: CV

Sagung Seto.

(11)

71

Stuart GW & Laraia, 2005, Principles and practice of psychiatric nursing, Elsevier Mosby, Alih Bahasa Budi Santosa, Philadelphia.

Sulastri, Jein 2012. Hubungan konsep diri (Self-Concept) dengan pelaksanaan activity of daily living pada klien harga diri rendah (HDR) di RSJ Daerah Dr. Amino Gondhohutomo Semarang. Skripsi.

Supartini, Y. 2004. Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta : EGC.

Tomb, David A, 2004. Buku Saku Psikiatri. Ed 6. Alih Bahasa : dr Martina Wiwie N, Jakarta

: EGC

(12)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menurut World Health Organitation gangguan kesehatan jiwa di

seluruh dunia memang sudah menjadi masalah serius, paling tidak ada satu

dari empat orang di dunia mengalami masalah mental. WHO

memperkirakan ada sekitar 450 juta jiwa di dunia yang mengalami gangguan

kesehatan jiwa. Menurut National Institute of Mental Health (NIMH)

berdasarkan hasil sensus penduduk Amerika Serikat tahun 2012,

diperkirakan 26,2% penduduk yang berusia 18 tahun lebih mengalami

gangguan jiwa berat atau psikotik (NIMH, 2012).

Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 Untuk di

Indonesia sendiri jumlah penderita gangguan jiwa yaitu sebanyak 1,7 per mil

(www.depkes.go.id/resources/download/Hasil%20Riskesdas%202013.pdf).

Dari data Dinas Kesehatan Kota Malang pada tahun 2013 didapatkan data

penderita gangguan jiwa sebanyak 1354 penderita. Dari semua jumlah

penderita tersebut 54% orang menderita psikotik dan 46% orang menderita

skizofrenia. Dari data Dinas Kesehatan Kota Malang Puskesmas Rampal

Celaket menduduki peringkat pertama penderita psikotik yaitu dengan

jumlah penderita sebanyak 194 jiwa. Dengan 130 orang jenis kelamin

laki-laki dan 64 orang dengan jenis kelamin perempuan yang menderita psikotik

(Dinkes, 2013)

Kemiskinan ditandai dengan sedikitnya dukungan, sedikitnya

keselamatan, tidak adanya ruang sehingga terlalu sesak, tidak adanya

(13)

2

mungkin menimbulkan resiko kesehatan bagi keluarga. Pengalaman

traumatis merupakan salah satu bagian dari faktor psikologis yang dapat

menyebabkan gangguan jiwa pada seseorang. Faktor psikososial diantaranya

adalah kehilangan orang yang dicintai, merasa gagal dalam bekerja, ketakutan

terhadap penyakit yang dideritanya, berbagai permasalahan di dalam

perkawinan. Misalnya pertengkaran, perpisahan, perceraian, dan kematian

salah satu pasangan, serta ketidaksetiaan (Yosep dkk., 2009).

Hasil riset WHO bahwa gangguan jiwa dapat mengakibatkan

penurunan produktivitas sampai dengan 8,5% saat ini jiwa menempati

urutan kedua setelah penyakit infeksi dengan 11,5%. Pada klien gangguan

jiwa sering terlihat adanya kemunduran yang ditandai dengan hilangnya

motivasi dan tanggung jawab, apatis, menghindar dari kegiatan, dan

hubungan sosial. Kemampuan dasar aktivitas sehari-hari sering terganggu

seperti activity daily living (ADL). Situasi tersebut mengakibatkan klien

gangguan jiwa kurang produktif tidak dapat berperan sesuai dengan harapan

lingkungan dimana ia berada. Klien gangguan jiwa tidak mampu melakukan

fungsi dasar secara mandiri misalnya kebersihan diri, penampilan dan

sosialisasi. Klien seperti ini tentu akan ditolak oleh keluarga dan masyarakat

(Keliat, 2006).

Psikotik adalah suatu gangguan jiwa dengan kehilangan rasa

kenyataan (sense of reality). Kelainan seperti ini dapat diketahui berdasarkan

gangguan-gangguan pada perasaan, pikiran, kemauan, motorik, sedemikian

berat sehingga perilaku penderita tidak sesuai lagi dengan kenyataan

(Maramis, 2000). Menurut Doengoes (2000) psikotik dapat menyebabkan

(14)

3

Penyakit ini ditandai dengan ketidak mampuan menilai realita, dimana

penderita sering mendengar suara bisikan, berperilaku aneh, dan mempunyai

kepercayaan yang salah yang tidak dapat dikoreksi. Akibatnya mereka akan

mengalami kemunduran dalam berbagai aspek kehidupan seperti pekerjaan,

hubungan sosial, dan kemampuan merawat diri, yang bisa menyulitkan

kehidupan pribadi, keluarga, maupun kehidupan sosial penderitanya.

Akhirnya mereka cenderung menggantungkan sebagian besar aspek

kehidupannya pada orang lain. Seseorang dikatakan terkena psikotik apabila

tidak mampu lagi berfungsi secara wajar dalam kehidupannya sehari-hari, di

rumah, di tempat kerja dan di lingkungan sosialnya. Seseorang yang

menderita gangguan jiwa akan mengalami ketidak mampuan berfungsi secara

optimal dalam aktivitas sehari-hari (Hawari, 2001).

Keluarga mempunyai fungsi yang sangat strategis dalam

meningkatkan produktivitas serta penderita psikotik dapat beradaptasi

kembali pada masyarakat dan kehidupan sosial. Strategi koping keluarga

adalah penyelesaian masalah dengan respons yang positif, sesuai dengan

masalah, afektif, persepsi, dan respon perilaku yang digunakan keluarga dan

subsistemnya untuk memecahkan suatu masalah atau peristiwa.

Sumber-sumber koping internal terdiri dari kemampuan keluarga yang menyatu

sehingga menjadi kohesif dan terintegrasi. Integrasi keluarga memerlukan

pengontrolan dari subsistem lewat ikatan kesatuan. Keluarga yang paling

sukses menghadapi masalah-masalah mereka adalah keluarga yang paling

sering terintegrasi dengan baik dimana anggota keluarga memiliki tanggung

(15)

4

koping eksternal berhubungan dengan penggunaan sistem pendukung sosial

keluarga (Friedman, 2003).

Berdasarkan catatan rekam medis Puskesmas Rampal celaket selama

tahun 2013 telah mengirimkan rujukan ke Rumah Sakit dr Saiful Anwar

sebanyak 78 orang , ke Rumah Sakit Tentara dr Soepraoen 25 0rang dan 3

orang dirujuk ke Rumah Sakit Jiwa dr Radjiman Widyodiningrat Lawang.

Untuk pasien jiwa yang teratur berobat sebanyak 86 orang. Dari studi

pendahuluan yang dilakukan peneliti pada tanggal 22 september dari 10, 4

penderita psikotik produktif bisa melakukan aktivitas sehari-hari normal

seperti biasa seperti berinteraksi kesesama tetangga, perawatan diri yang baik

bisa melakukan pekerjaan rumah seperti menyapu, membantu memasak,

mencuci baju, dan 6 penderita psikotik diantaranya tampak kotor, dengan

perawatan diri yang kurang. Terlihat pada pakaiannya yang kotor, tidak rapi

dan rambut acak-acakan, lebih sering menyendiri, enggan untuk berinteraksi

ke sesama tetangga atau teman-temannya, dan tidak berfungsi sebagaimana

mestinya.

Berdasarkan fenomena diatas penelitian ini sangat penting untuk

diteliti maka dari itu peneliti melakukan penilitian dengan judul Hubungan

Strategi Koping Keluarga dengan Tingkat Produktifitas pada Penderita

Psikotik di Wilayah kerja Puskesmas Rampal Celaket Kota Malang.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan masalah yaitu

Adakah “Hubungan Strategi Koping Keluarga dengan Tingkat Produktifitas

Pada Penderita Psikotik di Wilayah Kerja Puskesmas Rampal Celaket Kota

(16)

5

1.3 Tujuan

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui bagaimana Hubungan Strategi Koping Keluarga

dengan Tingkat Produktifitas Pada Penderita Psikotik di Wilayah

Kerja Puskesmas Rampal Celaket Kota Malang.

1.3.2 Tujuan Khusus

1.3.2.1 Mengidentifikasi Karakteristik Responden di Wilayah Kerja

Puskesmas Rampal Celaket Kota Malang.

1.3.2.2 Mengidentifikasi Strategi Koping Keluarga Pada Penderita

Psikotik di Wilayah Kerja Puskesmas Rampal Celaket Kota

Malang.

1.3.2.3 Mengidentifikasi Tingkat Produktifitas Pada Penderita

Psikotik di Wilayah Kerja Puskesmas Rampal Celaket Kota

Malang.

1.3.2.4 Menganalisa Hubungan Strategi Koping Keluarga dengan

Tingkat Produktifitas Pada Penderita Psikotik di Wilayah

Kerja Puskesmas Rampal Celaket Kota Malang.

1.4 Manfaat

1.4.1 Bagi Masyarakat

Hasil penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh masyarakat

terutama keluarga dalam menyelesaikan masalah Tingkat

Produktifitas Pada Penderita Psikotik.

1.4.2 Bagi Praktek Keperawatan

Hasil Penelitian ini dapat digunakan sebagai salah satu

(17)

6

Psikotik, dalam pelayanan penderita sehingga dapat meningakatkan

mutu pelayanan keperawatan.

1.4.3 Bagi Pendidikan Keperawatan Jiwa

Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan oleh perawat

pendidik untuk mengembangkan metode pembelajaran yang tepat

untuk meningkatkan kemampuan mahasiswa.

1.4.4 Bagi Penelitian Selanjutnya

Hasil penelitian dapat menambah bahan informasi dan

wacana untuk pengembangan penelitian lebih lanjut, khususnya bagi

peneliti keperawatan yang ingin melakukan pengembangan penelitian

tentang Hubungan Strategi Koping Keluarga dengan Tingkat

Produktifitas Pada Penderita Psikotik.

1.5 Keaslian Penelitian

Beberapa penelitian yang dilakukan sebelumnya adalah :

1. Iswanti, Indah (2012) meneliti tentang Koping keluarga terhadap anggota

keluarga yang mengalami ketergantugan narkoba di wilayah kota

Semaranng. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan

pendekatan fenomenologis. Variabel dependen dari penelitian ini adalah

ketergantungan narkoba sedangkan variabel independen adalah koping

keluarga. Alat pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara

mendalam (indept interview). Hasil penelitian menunjukkan bahwa tanda

dan gejala yang muncul pada setiap penderita berbeda-beda, respon

keluarga merasa bingung, khawatir, sedih,merasa bersalah, kecewa dam

malu terhadap masyarakat. Sedangkan koping keluarga yang digunakan

(18)

7

internal maupun eksternal. Kesimpulan dari penelitian ini bahwa keluarga

menggunakan mekanisme koping yang efektif untuk menghadapi

anggota keluarganya yang ketergantungan narkoba. Perbedaan dengan

penelitian yang peneliti lakukan adalah pada variabel dependen yaitu

Tingkat Produktifitas pada penderita psikotik dan variabel independen

adalah strategi koping keluarga. Metode penelitian yang digunakan

peneliti adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan cross sectional.

2. Adam, Nilawati (2010) melakukan penelitian tentang Analisis mekanisme

koping keluarga yang anggota keluarganya dirawat di instalasi rawat

darurat rumah sakit umum ibnu sina YW UMI kota Semarang. Metode

penelitian yang digunakan adalah deskriptif analitik. Penelitian dilakukan

di instalasi rawat darurat (IRD) Rumah Sakit Umum Ibnu Sina YWUMI

Kota Makasar. Populasi dalam penelitian ini adalah keluarga dari pasien

yang dirawat di Instalasi rawat darurat (IRD) Rumah Sakit Umum Ibnu

Sina YW UMI Kota Makasar. Teknik sampling yang digunakan adalah

purposive sampling (purposive sampling). Hasil penelitian tersebut

menunjukkan mekanisme koping keluarga yang anggota keluarganya

dirawat di Instalasi rawat darurat (IRD) Rumah Sakit Umum Ibnu Sina

YW UMI Kota Makasar dari 35 responden sebanyak 23 (65,7%) yang

adptif lebih besar dibandingkan yang maladaptif sebanyak 12 (34,4%).

Perbedaan dengan penelitian yang peneliti lakukan adalah pada variabel

dependen yaitu Tingkat Produktifitas pada penderita psikotik dan

variabel independen adalah strategi koping keluarga. Metode penelitian

yang digunakan peneliti adalah deskriptif korelasi dengan pendekatan

(19)

8

1.6 Batasan Penelitian

Batasan-batasan yang ditetapkan dalam penelitian ini adalah :

1. keluarga yang memiliki salah satu anggota keluarganya dengan gangguan

jiwa/psikotik yang berada di lingkup Wilayah kerja Puskesmas Rampal

Celaket sejumlah 64 orang.

2. Tingkat produktifitas yang menjadi indikator dalam penelitian ini yaitu

meliputi:

a) Pekerjaan

b) Keterlibatan Sosial

Referensi

Dokumen terkait

Untuk mempermudah dalam penulisan serta pembacaan laporan penciptaan karya cerita bergambar yang berjudul “Ayo, Menari Jaipong dengan Nyi Iteung!” (Cerita Bergambar Flap-book

vulgaris dengan pemberian beberapa konsentrasi 2,4-D dapat disimpulkan bahwa pemberian konsentrasi 2,4-D 0,25-1,5 mg/L mampu menginduksi kalus A.vulgaris, dengan tekstur

Belajar menurut Harold Spears yang dikutip Agus Suprijono, learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction

Realisasi hak-hak narapidana untuk menyampaikan keluhan atas perlakuan sesama narapidana di lembaga pemasyarakatan kelas IIA kurang terpenuhi karena ada sebagian hak narapidana dalam

Here we use our general frame- work for sequence learning, EVOlution of recurrent systems with LINear Outputs (Evolino), to discover good RNN hid- den node weights through

Sehubungan telah dilaksanakannya evaluasi terhadap data kualifikasi yang masuk pada paket Pekerjaan Supervisi Pembangunan Gedung Rumah Sakit Umum Daerah (DABA), dengan ini

Pompa yang cocok digunakan untuk KCKT adalah pompa yang mempunyai syarat sebagaimana syarat wadah pelarut yakni: pompa harus inert terhadap fase gerak. Bahan yang umum dipakai

Langkah yang saya tempuh untuk memudahkan siswa dalam belajar adalah, sesekali siswa belajar diluar kelas ini disesuaikan dengan materi yang diajarkan dan