• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pemberian Sari Buah Stoberi (Fragaria x ananassa) Terhadap Penutupan Luka Kormea Mata Pada Kelinci

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pemberian Sari Buah Stoberi (Fragaria x ananassa) Terhadap Penutupan Luka Kormea Mata Pada Kelinci"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

KARYA TULIS AKHIR

PENGARUH PEMBERIAN SARI BUAH STROBERI (Fragiria x ananassa)

TERHADAP PENUTUPAN LUKA KORNEA MATA PADA KELINCI

Oleh:

ALDILASANI FIRDHAUSAHADI 201110330311081

FAKULTAS KEDOKTERAN

(2)

HASIL PENELITIAN

PENGARUH PEMBERIAN SARI BUAH STROBERI (Fragiria x ananassa)

TERHADAP PENUTUPAN LUKA KORNEA MATA PADA KELINCI

Diajukan kepada

Universitas Muhammadiyah Malang

untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan

dalam Menyelesaikan Program Sarjana

Fakultas Kedokteran

Oleh :

Aldilasani Firdhausahadi

201110330311081

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

(3)

LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN Telah disetujui sebagai hasil penelitian

untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang

Tanggal : 30 Januari 2015

Pembimbing I

dr. Bragastio Sidharta, Sp.M

Pembimbing II

dr. Kusuma Andriana, Sp.OG

Mengetahui,

Dekan Fakultas Kedokteran

Universitas Muhammadiyah Malang

(4)

LEMBAR PENGUJIAN

Karya Tulis Akhir oleh Aldilasani Firdhausahadi ini

telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji

Pada tanggal : 30 Januari 2015

Tim Penguji

dr. Bragastio Sidharta, Sp.M

dr. Kusuma Andriana, Sp,OG

dr. Yudityarini Priyanto, Sp.S

, Ketua

, Anggota

(5)

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat

dan hidayah-Nya, penulis telah berhasil menyelesaikan Karya Tulis Akhir ini yang

berjudul “Pengaruh Pemberian Sari Buah Stoberi (Fragaria x ananassa)

Terhadap Penutupan Luka Kornea Mata Pada Kelinci”. Penulisan ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana Kedokteran

jurusan Pendidikan Dokter pada Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Malang.

Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas ini kemungkinan jauh dari

sempurna, walaupun demikian penulis telah berusaha semaksimal mungkin serta

mendapatkan bantuan dan bimbingan dari Dosen Pembimbing dalam rangka

penyusunan. Tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, sangatlah tidak mudah

menjalani masa perkuliahan hingga pada penyusunan tugas akhir ini.

Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima

kasih kepada :

1. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas

Muahammadiyah Malang.

2. dr. Moch. Ma’roef, Sp.OG selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas Kedokteran

(6)

3. dr. Rahayu, Sp.S selaku Pembantu Dekan 2 Fakultas Kedokteran Universitas

Muhammadiyah Malang.

4. dr. Iwan Sys Indrawanto, Sp.KJ selaku Pembantu Dekan 3 Fakultas

Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.

5. dr. Bragastio Sidharta, Sp.M selaku Pembimbing I atas bimbingan, pelajaran,

dukungan, saran dan bantuan yang telah diberikan dalam penyusunan karya

tulis akhir ini.

6. dr. Kusuma Andriana, Sp.OG selaku pembimbing II atas kesabaran dan

ketelitiannya dalam membimbing dan memberi saran dalam penyusunan

karya tulis akhir ini.

7. dr. Yudityarini Priyanto, Sp.S selaku penguji atas ketelitiannya dalam

memberi saran dan masukan dalam penyusunan karya tulis akhir ini.

8. Orang tuaku tercinta Bpk H. Syamsul Hadi, SE dan Ibu Hj. Dra. Retno

Handayani yang selalu memberikan semangat, dukungan moral maupun

materil, serta doa-Nya selama ananda menuntut ilmu.

9. Yang terkasih M. Luqman Hamka terima kasih atas dorongan semangat dan

motivasi, dukungan, bantuan, serta doa-Nya selama ini.

10.Sahabat-sahabatku faris, udin, putri, arianti, riska, aulia, caca, euis, haris, dan

semua teman-teman kontrakan C9 terima kasih atas semua bantuannya,

semoga kita semua bisa sukses dan menjadi dokter yang berguna dan

bermanfaat bagi diri sendiri, kedua orangtua, keluarga, dan masyarakat.

11.Staf TU, Pak Yono, Bu Endang, Mas Didit, dan Mas Miftah terima kasih atas

(7)

12.Teman-teman Fakultas Kedokteran Universitas Universitas Muhammadiyah

Malang angkatan 2011 yang menjadi teman seperjuangan selama menempuh

pendidikan ini.

13.Semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini juga

mendoakan demi suksesnya karya tulis ini yang tidak bisa penulis sebutkan

satu-persatu.

Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini dapat menambah wawasan

dan bermanfaat bagi semua pihak.

Malang, 9 Februari 2015

(8)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... ABSTRAK ... ABSTRACT ...

DAFTAR ISI ………..

DAFTAR SINGKATAN ...

DAFTAR TABEL ………..…....

DAFTAR GAMBAR ……….

DAFTAR LAMPIRAN ……….

BAB 1 PENDAHULUAN ………...

1.1. Latar Belakang ………....

1.2. Rumusan Masalah ………...

1.3. Tujuan Penelitian ……….

1.3.1. Tujuan Umum ………..

1.3.2. Tujuan Khusus ……….

1.4. Manfaat Penelitian ……….…..

1.4.1. Manfaat Akademis ………..

1.4.2. Manfaat Klinis ……….

1.4.3. Manfaat Masyarakat ………

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ………..………..

2.1 Kornea ...………...……….

2.1.1 Anatomi ………...………...…..

2.1.2 Histologi …….………..

2.1.3 Fisiologi ………..……….

2.1.4 Perdarahan dan Persarafan ………... ...

2.2 Trauma Okuli ...………..…...

2.2.1 Definisi ……...

2.2.2 Epidemiologi ...

(9)

2.2.4 Etiologi ……...……….

2.2.5 Patofisiologi ………...………..

2.2.6 Manifestasi …...………...

2.2.7 Penegakkan Diagnosis ...………...

2.2.8 Penatalaksaan ………..

2.2.9 Komplikasi ………..

2.2.10 Prognosis ……….

2.2.11 Pencegahan ………..

2.3 Stroberi ...

2.3.1 Tanaman Stroberi ………...

2.3.2 Kandungan Kimia Pada Stroberi ...

2.4Proses Penyembuhan Luka Epitel Kornea ...

BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN …... 3.1 Kerangka Konsep ………...………...………

3.2 Hipotesis ……….……….

BAB 4 METODE PENELITIAN …...……….………

4.1 Jenis Penelitian ……….………….………..

4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ……….

4.3 Populasi dan Sampel ………...

4.3.1 Populasi ……….…..

4.3.2 Sampel ……….…

4.3.3 Besar Sampel ………...

4.3.4 Teknik Pengambilan Sampel ……….……..

4.3.5 Karakteristik Sampel Penelitian ……….…….

4.3.5.1 Kriteria Inklusi ………... 4.3.5.1 Kriteria Eksklusi ……… 4.3.6 Variabel Penelitian ………..

4.4Definisi Operasional ……….….………..

4.5 Alat dan Bahan Penelitian ………...

(10)

4.6.1 Proses adaptasi ………...………...…..

4.6.2 Pembuatan Sari Stroberi ..………

4.6.3 Cara Mensterilkan Pisau Ketatom ………...

4.6.4 Cara Melukai Kornea Mata ……….

4.6.5 Pelaksanaan Percobaan … ……..……….

4.6.6 Alur Penelitian ……….

4.6.7 Pengukuran Hasil

4.7 Analisis Data ………...….….

BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ... 5.1 Hasil Penelitian ...

5.2 Analisis Data ……...………

5.2.1 Uji Asumsi Data ……….……….

5.2.2 Analisis One – Way ANOVA ………...……….

5.2.3 Pengujian Berganda (Multiple Comparisons) ……….

5.2.4 Pengujian Korelasi dan Regresi ………..

BAB 6 PEMBAHASAN ... BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ...

7.1 Kesimpulan ……….

7.2 Saran ……… ………...

DAFTAR PUSTAKA ………

(11)

DAFTAR SINGKATAN

AMPK Adeno Monophosphatase-actived Protein Kinase

APD Afferent Pupil Defect

BETTS Birmingham Eye Trauma Terminology System

HM Hand Motion

IL-1 Interleukin-1

LP Light Perception

NEI National Eye Institute

NLP No Light Perception

OTS Ocular Trauma Score

PCI Pericorneal Injection

PMN Polymorphonuclear

ROS Reactive oxygen Species

TIO Tekanan Intraokular

TNF-α Tumor Necrosis Factor alpha

(12)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

Tabel 2.1. Perbedaan kandungan Gizi setiap 100 gram buah Stroberi, Jeruk dan Belimbing ………...

30

Tabel 5.1. Lama Penutupan Luka Kornea Mata Pada Kelinci (hari) …... 42

Tabel 5.2. Tabel Hasil Uji ANOVA ………..……….…..…... 44

Tabel 5.3. Uji Pembandingan Berganda Tukey ………...….... 45

(13)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

Gambar 2.1 Anatomi Mata ……….. 5

Gambar 2.2 Klasifikasi Trauma Okuli Menurut BETTS (Birmingham Eye Trauma Terminology System) …... 9 Gambar 2.3 Kemosis Hemoragik ………..……….…..…... 19

Gambar 2.4 Pemeriksaan Seidel ………...……...….... 20

Gambar 2.5 Ocular Trauma Score (OTS) ………... 26

Gambar 2.6 Buah Stroberi ………... 27

Gambar 3.1 Kerangka Konsep ……… 33

Gambar 4.1 Alur Penelitian ………. 40

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

Lampiran 1 Keterangan Kelaikan Etik ………. 57

Lampiran 2 Surat Pernyataan Dinas Peternakan dan Perikanan ……... 58

Lampiran 3 Surat Keterangan Penelitian ………. 59

Lampiran 4 Surat Keterangan Verifikasi Tanaman Stroberi ……… 60

Lampiran 5 Data penelitian ……… 61

Lampiran 6 Kartu konsultasi tugas akhir ………. 66

(15)

DAFTAR PUSTAKA

AAO (American Academy of Opthalmology). 2007. Eye Anatomy.

http://www.aao.org/eyecare/anatomy/. 12 Februari 2014.

Acerra, J.R. 2012. Globe Rupture.

http://emedicine.medscape.com/article/798223-overview#a0104. 30 Januari 2014.

Aronson, A.A. 2013. Corneal Laceration. http://emedicine.medscape.com/

article/798005-clinical. 19 Februari 2014.

Almatsier S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Edisi Keempat. PT Gramedia Pustaka

Utama. Jakarta. Chapter 5, pp. 54-70.

Astawan, M dan A. L. Kasih. 2008. Khasiat Warna Warni Makanan. PT Gramedia

Pustaka Utama. Jakarta. Chapter 8, pp. 185-216.

Babizhayev, M.A., D. Wan-Cheng Li, A.Kasus-Jacobi, L. Zoric, J.L. Alio. 2014.

Studies on the Cornea and Lens. Spinger New York Heidelberg. New York.

Chapter 1, pp. 3-22.

Bashkaran, K., E. Zunaina, S. Bakiah, S. Amrah, KNS Sieajudeen dan V. Naik. 2011.

Anti-inflammatory and Antioxidant Effect of Tualang Honey in Alkali Injury

on the Eye of Rabbits: Experimental Animal Study. Journal Complementary

and Alternative Medicine 11(90): 1-11.

Biswell, R. 2010. Kornea. In : Paul Riordan-Eva and John P. Whitcher (eds).

Vaughan & Asbury: Oftalmology Umum. Edisi Ketujuhbelas. EGC. Jakarta.

Chapter 6, pp. 125-149.

Cao, G., R.M.Russell, N. Lischner, dan R.L. Prior. 1998. Serum Antioxidant

Capacity is Increased by Consumption of Strawberries, Spinach, Red Wine, or

Vitamin C in Elderly Women. Journal Nutrition 128: 2383-2390.

Chang, D.F. 2010. Pemeriksaan Oftalmologik. In : Paul Riordan-Eva and John P.

Whitcher (eds). Vaughan & Asbury: Oftalmology Umum. Edisi Ketujuhbelas.

EGC. Jakarta. Chapter 2, pp. 28-59.

Cho, R.I dan E. Savitsky. 2014 . Ocular trauma. http://www.cs.amedd.army.mil/borde

(16)

Depkes RI. 2005. Hasil Survei Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran.

Ditjen Binkenmas. Jakarta. Chapter 1, pp. 4-20.

Eralsan, M dan E, Tober. 2009. Mechanisms of Corneal Wound Healing and Its

Modulation Following Refractive Surgery. Marmara Medical Jurnal 22(2):

169-178.

Fuchs, J., L. Packer. 2005. Enviromental Stressors in Health and Disease. Madison

Avanue. New York. Chapter 4, pp. 425-442.

Gagen, D. 2011. Cellular and Molecular Mechanism of Corneal Inflammation and

Wound Healing. Houston College. Houston. Chapter 2, pp. 28-38.

Grupcheva, C.N, W.T. Laux, I.D. Rupenthal, J. McGhee, C.N.J. McGhee, dan C.R.

Green, 2012. Improved Corneal Wound Healing through Modulation of Gap

Junction Communication Using Connexin43-Spesific Antisense

Oligodeoxynucleotids, Jurnal Investigative Opthalmology and Visual Science

53(3): 1130-1138.

Hannum, S.M. 2004. Potential Impact of Strawberries on Human Health: a review of

the science. Crit Rev Food Sci Nutr 44(1):1-17.

Hasmono, D., N. Syifa, N. Ikhrom, A.Firdiansyah, dan A. Sukmaningrum. 2014.

Petunjuk dan Paket Materi Praktikum Farmakokinetika. Universitas

Muhammadiyah Malang. Malang. Chapter 2, pp. 5-9.

Healthwise. 2013. Slit Lamp Examination.

http://www/webmd.com/eye-health/slit-lamp-examination. 20 Februari 2014.

Hidayat, A dan T.T. Saleh. 2009. Pengaruh Pemberian Tetes Mata Vitamin A

Terhadap Diameter Luka Kornea Akibat Trauma Kimia Asam yang Mendapat

Terapi Standar. Jurnal Oftalmologi Indonesia 7(1): 18-22.

Ilyas, S. dan S.R. Yulianti. 2014. Ilmu Penyakit Mata. Edisi Kelima. Fakultas

Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. Chapter 12, pp. 78-84.

International Society of Ocular Trauma. 2013. Birmingham Eye Trauma Terminology

System (BETTS). http://www.isotonline.org/betts/. 29 Januari 2014.

James, B., C. Chew. dan A. Bron. 2006. Lecture Notes Ophtalmology. Edisi

(17)

Jamsostek. 2005. Kecacatan Akibat Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja

Pada Mata. http://www.jamsostek.co.id/content_file/mata.pdf. 15 Januari 2014.

Jinchao Li et al. 2014. Genistein Suppresses Tumor Necrosis Factor α-induced

Inflammation via Modulating Reactive Oxygen Species/Akt/Nuclear factor kB

and adenosine Monophosphate-actived Protein Kinase Signal Pathway in

Human Synoviocyte MH7A cells. Drug Des Devel 17(8): 215-323.

Kanski, J.J dan B. Bowling. 2011. Trauma. In : Clinical Opthalmology. 7th ed. Elsvier

Limited. Phildephia Sr Louis. Chapter 21, pp -871-895.

Kementrian Kesehatan RI. 2011. Seri Pedoman Tatalaksana Penyakit Akibat Kerja

Bagi Petugas Kesehatan: Penyakit Mata Akibat Kerja. Bakti Husada. Jakarta.

Chapter 1, pp 1-2.

Khaw, P.T., P. Shah, dan A.R. Elkington. 2005. ABC of Eyes. 4th ed. BMJ Books.

London. http://www.gulfkids.com/pdfABC_EYE.pdf. 27 Februari 2014.

Kuhn, F. 2008. Ocular Traumatology. Spinger Berlin Heidelberg. New York. Chapter

1, pp. 3-140.

Kumalaningsih, S. 2006. Antioksidan Alami-Penangkal Radikal Bebas, Sumber,

Manfaat, Cara Penyediaan dan Pengolahan. Trubus Agrisarana. Surabaya.

Chapter 3, pp. 42-78.

Lang, GK. 2006. Ocular Trauma. In: Opthalmology. 2nd ed. Stuttgart Thieme Medical

Publisher. NewYork. Chapter 18, pp. 116-136.

Olitsky, S.E dan L.B. Nelson. 2012. Pediatric Clinical Ophthalmology. Manson

Publishing. UK. Chapter 19, pp. 275-290.

Othman, I.S. 2009. Ophtalmic Pathology: Interactive with Clinical Correlation.

Kugler Publications. Amsterdam. Chapter 2, pp. 11-24.

Rappon, J. 2014. Primary Care Ocular Trauma Management. http://www.pacificu.Ed

u/optometry/ce/list/documents/PrimaryCareOcularTraumaManagement.pdf. 16

Februari 2014.

Riordan-Eva, P dan J.P Whitcher. 2008. Vaughan & Asbury’s General

(18)

Oftalmologi Umum. Edisi Keempatbelas. ECG. Jakarta. Chapter 19, pp.

372-381.

Sasano, W. 2008. Intralenticular Foreign Body Penetrating Injury. Jurnal Oftalmologi

Indonesia 6(3): 196 – 199.

Seeram, N. P. 2008. Pomegranate Juice and Extracts Provide Similar Levels of

Plasma and Urinary Ellagitannin Metabolites in Human Subjects. Jurnal of

Medical Food 11(2): 390-400.

Tana, L. 2010. Hubungan Antara Faktor Trauma Tumpul Pada Mata Dengan

Katarak Pada Petani Di Empat Desa Kecamatan Teluk Jambe Barat Kabupaten

Karwang. Media Litbang Kesehatan 20(3): 124-130.

Tim Karya Tani Mandiri. 2010. Pedoman Budidaya Secara Hidroponik. CV. Nuansa

Aulia. Bandung. Chapter 1, pp. 9-11.

Wang, S.W. dan P. Millner. 2009. Effect of Different Cultural Systems on

Antioxidant Capacity, Phenolic Content, and Fruit Quality of Strawberries

(Fragaria × ananassa Duch.). Journal of Aglicultural and Food Industrye

57(20): 9651-9657.

Williner, M.R., M.E. Pirovani dan D.R. Guemes. 2005. Ellagic Acid Content in

Strawberries of Different Cultivars and Ripening Stages. Journal of the Science

of Food and Agriculture 83(8): 842-845.

Zhou Ru, R. Horai, M.J. Mattapallil, R.R. Caspi. 2011. A New Look at Immune

Privilenge of the Eye: Dual Role for The Vision-Related Molecule Retinoic

(19)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Mata merupakan salah satu indera yang sangat penting untuk kehidupan

manusia. Terlebih lagi dengan majunya teknologi, indera penglihatan yang

baik merupakan kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. Mata merupakan bagian

yang sangat peka, karena sering terekspos dengan dunia luar maka rentan terkena

trauma. Meskipun mata telah mendapat perlindungan dari tulang orbita, bantalan

lemak retrobulber, kelopak mata dengan bulu matanya, juga dengan telah

dibuatnya macam-macam alat untuk melindungi mata, tetapi frekuensi trauma

masih sangat tinggi (Riordan-Eva dan Whitcher, 2010).

Kemajuan teknologi dan bertambah banyaknya kawasan industri

meningkatkan kecelakaan akibat pekerjaan, kepadatan lalu lintas, perkelahian,

yang kesemuanya dapat mengenai mata. Pada anak-anak kecelakaan mata

biasanya terjadi akibat alat dari permainan yang biasa dimainkan seperti panahan,

ketapel, senapan angin, tusukan dari gagang mainan dan lain-lain (Ilyas dan

Yulianti, 2014).

Trauma mata merupakan penyebab umum kebutaan unilateral pada anak dan

dewasa muda, kelompok usia ini mengalami sebagian besar trauma mata yang

parah. Dewasa muda, terutama pria, merupakan kelompok yang kemungkinan

besar mengalami cedera tembus mata. Kecelakaan di rumah, kekerasan, ledakan

(20)

keadaan-2

keadaan yang paling sering menyebabkan trauma mata. Trauma mata yang berat

dapat menyebabkan trauma multiple pada palpebra, bola mata dan jaringan lunak

orbita (Riordan-Eva dan Whitcher, 2010).

Trauma mata dapat berupa trauma tumpul, tembus, kimia maupun radiasi

dimana hal ini dapat mengenai semua jaringan mata tergantung berat ringannya

trauma yang terjadi, juga bisa menyebabkan komplikasi-komplikasi lain yang

mungkin terjadi akibat adanya benda asing yang tertinggal didalam bola mata

(Sasono, 2008).

Trauma mata dapat menimbulkan keluhan nyeri dan dapat menyebabkan

kehilangan penglihatan. Dampak trauma mata dapat menimbulkan kerugian yang

sangat besar akibat hilangnya penglihatan, hilangnya waktu kerja, dan kerugian

dalam hal besarnya biaya yang dikeluarkan. Selain dapat menyebabkan penurunan

tajam penglihatan, trauma mata dapat juga merupakan faktor yang berhubungan

dengan terjadinya katarak (Tana, 2010).

Hasil survey National Eye Institute (NEI), U.S Departement of Health and

Human Service di Amerika Serikat 2004 sekitar 37.000 kasus trauma terjadi di

tempat kerja. Umumnya mengenai usia muda <45 tahun, terbanyak usia <30 tahun

(37%). Sedangkan di indonesia, hasil survey di RS Cipto Mangunkusumo sebaran

proporsi pasien trauma mata berdasarkan lokasi kejadian, dari populasi 304 orang;

44,1% (134 orang) di tempat umum, 27,6% (84 orang) ditempat kerja, 24,3% (74

orang) di rumah dan 3,9% (12 orang) saat olahraga (Jamsostek, 2005).

Sekitar 5% dari semua benda asing dalam bola mata akibat trauma tembus

mata terdapat pada lensa mata. Dan dari kesemuanya, benda asing berupa tembaga

(21)

3

benda asing juga menyebabkan komplikasi tidak ringan karena bisa

mengakibatkan reaksi inflamasi berat (Sasono, 2008).

Stroberi merupakan sumber fitokimia yang sangat baik, terutama antosianin

dan asam elagik, sebagai antioksidan kuat yang dapat menetralisir radikal bebas

dan antiinflamasi. Penelitian tentang stroberi beberapa tahun belakangan ini sering

dilakukan, penelitian-penelitian tersebut menunjukkan bahwa stroberi memiliki

suatu senyawa antioksidan yaitu asam elagik, merupakan suatu senyawa fenol

yang berpotensi antikarsinogenik dan antimutagenik. Kandungan asam elagik

dalam buah stroberi berkisar antara 0,43–4,64 mg per gram berat kering (Hannum,

2004).

Antosianin merupakan pigmen yang memberikan warna merah keunguan

pada sayur, buah dan tanaman bunga. Antosianin merupakan senyawa flavonoid

yang dapat melindungi sel dari sinar ultraviolet, selain itu juga bermanfaat sebagai

antioksidan (Astawan dan Kasih, 2008). Selain itu, stroberi kaya akan vitamin C,

yang berguna untuk menjaga kesehatan gigi, gusi, pembuluh-pembuluh kapiler,

mencegah oksidasi lemak dan membantu penyembuhan (Kumalaningsih, 2006).

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, secara garis besar dapat dirumuskan masalah :

Adakah pengaruh pemberian sari buah stroberi (Fragaria x ananassa)

terhadap penutupan luka kornea mata pada kelinci?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui pengaruh pemberian sari buah stroberi (Fragaria x

(22)

4

1.3.2 Tujuan Khusus

Untuk mengetahui peningkatan dosis sari buah stroberi (Fragaria x

ananassa) terhadap lama penutupan luka pada kornea mata pada kelinci.

1. 4 Manfaat Penelitian

1.4.1 Manfaat Akademis :

Menambah wawasan dan khasanah ilmu pengetahuan kedokteran serta

sebagai dasar untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan sari

buah stroberi.

1.4.2 Manfaat Klinis

Penelitian ini dapat digunakan sebagai bukti ilmiah yang menjelaskan

tentang pengaruh pemberian pemberian sari buah stroberi (Fragaria x ananassa)

terhadap penutupan luka kornea mata pada kelinci.

1.4.3 Manfaat bagi Masyarakat

Dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang efek pemberian

sari buah stroberi (Fragaria x ananassa) terhadap penutupan luka kornea mata

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 1 menyajikan daftar nutrisi yang telah dikaitkan dengan perkembangan berbagai jenis kanker baik dengan meningkatkan sistem kekebalan tubuh atau dengan

Pengujian ini digunakan untuk menunjukkan apakah variable-variabel independen seperti size, profitabilitas, leverage, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusi

As a polder, the junction to the Cakung Drain at the downstream end needs to be closed and the water is pumped up to the Drain in order to keep the water

Our major finding is that even if the equilibrium constant of condensation is small, certain reaction networks can synthesize many kinds of longer polymers with higher

1) Informasi keuangan di atas per tanggal dan untuk Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 30 September 2010 diambil dari Laporan Keuangan yang telah

[r]

1) Informasi keuangan di atas per tanggal 31 Desember 2010 dan untuk Periode dari 22 Maret 2010 (tanggal pendirian) sampai dengan 31 Desember 2010 diambil dari Laporan Keuangan

[r]