KARYA TULIS AKHIR
PENGARUH PEMBERIAN SARI BUAH STROBERI (Fragiria x ananassa)
TERHADAP PENUTUPAN LUKA KORNEA MATA PADA KELINCI
Oleh:
ALDILASANI FIRDHAUSAHADI 201110330311081
FAKULTAS KEDOKTERAN
HASIL PENELITIAN
PENGARUH PEMBERIAN SARI BUAH STROBERI (Fragiria x ananassa)
TERHADAP PENUTUPAN LUKA KORNEA MATA PADA KELINCI
Diajukan kepada
Universitas Muhammadiyah Malang
untuk Memenuhi Salah Satu Persyaratan
dalam Menyelesaikan Program Sarjana
Fakultas Kedokteran
Oleh :
Aldilasani Firdhausahadi
201110330311081
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
LEMBAR PENGESAHAN LAPORAN HASIL PENELITIAN Telah disetujui sebagai hasil penelitian
untuk memenuhi persyaratan Pendidikan Sarjana Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
Tanggal : 30 Januari 2015
Pembimbing I
dr. Bragastio Sidharta, Sp.M
Pembimbing II
dr. Kusuma Andriana, Sp.OG
Mengetahui,
Dekan Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Malang
LEMBAR PENGUJIAN
Karya Tulis Akhir oleh Aldilasani Firdhausahadi ini
telah diuji dan dipertahankan di depan Tim Penguji
Pada tanggal : 30 Januari 2015
Tim Penguji
dr. Bragastio Sidharta, Sp.M
dr. Kusuma Andriana, Sp,OG
dr. Yudityarini Priyanto, Sp.S
, Ketua
, Anggota
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat
dan hidayah-Nya, penulis telah berhasil menyelesaikan Karya Tulis Akhir ini yang
berjudul “Pengaruh Pemberian Sari Buah Stoberi (Fragaria x ananassa)
Terhadap Penutupan Luka Kornea Mata Pada Kelinci”. Penulisan ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana Kedokteran
jurusan Pendidikan Dokter pada Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah
Malang.
Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas ini kemungkinan jauh dari
sempurna, walaupun demikian penulis telah berusaha semaksimal mungkin serta
mendapatkan bantuan dan bimbingan dari Dosen Pembimbing dalam rangka
penyusunan. Tanpa bantuan dan dorongan dari berbagai pihak, sangatlah tidak mudah
menjalani masa perkuliahan hingga pada penyusunan tugas akhir ini.
Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima
kasih kepada :
1. dr. Irma Suswati, M.Kes selaku Dekan Fakultas Kedokteran Universitas
Muahammadiyah Malang.
2. dr. Moch. Ma’roef, Sp.OG selaku Pembantu Dekan 1 Fakultas Kedokteran
3. dr. Rahayu, Sp.S selaku Pembantu Dekan 2 Fakultas Kedokteran Universitas
Muhammadiyah Malang.
4. dr. Iwan Sys Indrawanto, Sp.KJ selaku Pembantu Dekan 3 Fakultas
Kedokteran Universitas Muhammadiyah Malang.
5. dr. Bragastio Sidharta, Sp.M selaku Pembimbing I atas bimbingan, pelajaran,
dukungan, saran dan bantuan yang telah diberikan dalam penyusunan karya
tulis akhir ini.
6. dr. Kusuma Andriana, Sp.OG selaku pembimbing II atas kesabaran dan
ketelitiannya dalam membimbing dan memberi saran dalam penyusunan
karya tulis akhir ini.
7. dr. Yudityarini Priyanto, Sp.S selaku penguji atas ketelitiannya dalam
memberi saran dan masukan dalam penyusunan karya tulis akhir ini.
8. Orang tuaku tercinta Bpk H. Syamsul Hadi, SE dan Ibu Hj. Dra. Retno
Handayani yang selalu memberikan semangat, dukungan moral maupun
materil, serta doa-Nya selama ananda menuntut ilmu.
9. Yang terkasih M. Luqman Hamka terima kasih atas dorongan semangat dan
motivasi, dukungan, bantuan, serta doa-Nya selama ini.
10.Sahabat-sahabatku faris, udin, putri, arianti, riska, aulia, caca, euis, haris, dan
semua teman-teman kontrakan C9 terima kasih atas semua bantuannya,
semoga kita semua bisa sukses dan menjadi dokter yang berguna dan
bermanfaat bagi diri sendiri, kedua orangtua, keluarga, dan masyarakat.
11.Staf TU, Pak Yono, Bu Endang, Mas Didit, dan Mas Miftah terima kasih atas
12.Teman-teman Fakultas Kedokteran Universitas Universitas Muhammadiyah
Malang angkatan 2011 yang menjadi teman seperjuangan selama menempuh
pendidikan ini.
13.Semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan karya tulis ini juga
mendoakan demi suksesnya karya tulis ini yang tidak bisa penulis sebutkan
satu-persatu.
Akhir kata penulis berharap semoga penelitian ini dapat menambah wawasan
dan bermanfaat bagi semua pihak.
Malang, 9 Februari 2015
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ... ABSTRAK ... ABSTRACT ...
DAFTAR ISI ………..
DAFTAR SINGKATAN ...
DAFTAR TABEL ………..…....
DAFTAR GAMBAR ……….
DAFTAR LAMPIRAN ……….
BAB 1 PENDAHULUAN ………...
1.1. Latar Belakang ………....
1.2. Rumusan Masalah ………...
1.3. Tujuan Penelitian ……….
1.3.1. Tujuan Umum ………..
1.3.2. Tujuan Khusus ……….
1.4. Manfaat Penelitian ……….…..
1.4.1. Manfaat Akademis ………..
1.4.2. Manfaat Klinis ……….
1.4.3. Manfaat Masyarakat ………
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ………..………..
2.1 Kornea ...………...……….
2.1.1 Anatomi ………...………...…..
2.1.2 Histologi …….………..
2.1.3 Fisiologi ………..……….
2.1.4 Perdarahan dan Persarafan ………... ...
2.2 Trauma Okuli ...………..…...
2.2.1 Definisi ……...
2.2.2 Epidemiologi ...
2.2.4 Etiologi ……...……….
2.2.5 Patofisiologi ………...………..
2.2.6 Manifestasi …...………...
2.2.7 Penegakkan Diagnosis ...………...
2.2.8 Penatalaksaan ………..
2.2.9 Komplikasi ………..
2.2.10 Prognosis ……….
2.2.11 Pencegahan ………..
2.3 Stroberi ...
2.3.1 Tanaman Stroberi ………...
2.3.2 Kandungan Kimia Pada Stroberi ...
2.4Proses Penyembuhan Luka Epitel Kornea ...
BAB 3 KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN …... 3.1 Kerangka Konsep ………...………...………
3.2 Hipotesis ……….……….
BAB 4 METODE PENELITIAN …...……….………
4.1 Jenis Penelitian ……….………….………..
4.2 Tempat dan Waktu Penelitian ……….
4.3 Populasi dan Sampel ………...
4.3.1 Populasi ……….…..
4.3.2 Sampel ……….…
4.3.3 Besar Sampel ………...
4.3.4 Teknik Pengambilan Sampel ……….……..
4.3.5 Karakteristik Sampel Penelitian ……….…….
4.3.5.1 Kriteria Inklusi ………... 4.3.5.1 Kriteria Eksklusi ……… 4.3.6 Variabel Penelitian ………..
4.4Definisi Operasional ……….….………..
4.5 Alat dan Bahan Penelitian ………...
4.6.1 Proses adaptasi ………...………...…..
4.6.2 Pembuatan Sari Stroberi ..………
4.6.3 Cara Mensterilkan Pisau Ketatom ………...
4.6.4 Cara Melukai Kornea Mata ……….
4.6.5 Pelaksanaan Percobaan … ……..……….
4.6.6 Alur Penelitian ……….
4.6.7 Pengukuran Hasil
4.7 Analisis Data ………...….….
BAB 5 HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ... 5.1 Hasil Penelitian ...
5.2 Analisis Data ……...………
5.2.1 Uji Asumsi Data ……….……….
5.2.2 Analisis One – Way ANOVA ………...……….
5.2.3 Pengujian Berganda (Multiple Comparisons) ……….
5.2.4 Pengujian Korelasi dan Regresi ………..
BAB 6 PEMBAHASAN ... BAB 7 KESIMPULAN DAN SARAN ...
7.1 Kesimpulan ……….
7.2 Saran ……… ………...
DAFTAR PUSTAKA ………
DAFTAR SINGKATAN
AMPK Adeno Monophosphatase-actived Protein Kinase
APD Afferent Pupil Defect
BETTS Birmingham Eye Trauma Terminology System
HM Hand Motion
IL-1 Interleukin-1
LP Light Perception
NEI National Eye Institute
NLP No Light Perception
OTS Ocular Trauma Score
PCI Pericorneal Injection
PMN Polymorphonuclear
ROS Reactive oxygen Species
TIO Tekanan Intraokular
TNF-α Tumor Necrosis Factor alpha
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
Tabel 2.1. Perbedaan kandungan Gizi setiap 100 gram buah Stroberi, Jeruk dan Belimbing ………...
30
Tabel 5.1. Lama Penutupan Luka Kornea Mata Pada Kelinci (hari) …... 42
Tabel 5.2. Tabel Hasil Uji ANOVA ………..……….…..…... 44
Tabel 5.3. Uji Pembandingan Berganda Tukey ………...….... 45
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
Gambar 2.1 Anatomi Mata ……….. 5
Gambar 2.2 Klasifikasi Trauma Okuli Menurut BETTS (Birmingham Eye Trauma Terminology System) …... 9 Gambar 2.3 Kemosis Hemoragik ………..……….…..…... 19
Gambar 2.4 Pemeriksaan Seidel ………...……...….... 20
Gambar 2.5 Ocular Trauma Score (OTS) ………... 26
Gambar 2.6 Buah Stroberi ………... 27
Gambar 3.1 Kerangka Konsep ……… 33
Gambar 4.1 Alur Penelitian ………. 40
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
Lampiran 1 Keterangan Kelaikan Etik ………. 57
Lampiran 2 Surat Pernyataan Dinas Peternakan dan Perikanan ……... 58
Lampiran 3 Surat Keterangan Penelitian ………. 59
Lampiran 4 Surat Keterangan Verifikasi Tanaman Stroberi ……… 60
Lampiran 5 Data penelitian ……… 61
Lampiran 6 Kartu konsultasi tugas akhir ………. 66
DAFTAR PUSTAKA
AAO (American Academy of Opthalmology). 2007. Eye Anatomy.
http://www.aao.org/eyecare/anatomy/. 12 Februari 2014.
Acerra, J.R. 2012. Globe Rupture.
http://emedicine.medscape.com/article/798223-overview#a0104. 30 Januari 2014.
Aronson, A.A. 2013. Corneal Laceration. http://emedicine.medscape.com/
article/798005-clinical. 19 Februari 2014.
Almatsier S. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Edisi Keempat. PT Gramedia Pustaka
Utama. Jakarta. Chapter 5, pp. 54-70.
Astawan, M dan A. L. Kasih. 2008. Khasiat Warna Warni Makanan. PT Gramedia
Pustaka Utama. Jakarta. Chapter 8, pp. 185-216.
Babizhayev, M.A., D. Wan-Cheng Li, A.Kasus-Jacobi, L. Zoric, J.L. Alio. 2014.
Studies on the Cornea and Lens. Spinger New York Heidelberg. New York.
Chapter 1, pp. 3-22.
Bashkaran, K., E. Zunaina, S. Bakiah, S. Amrah, KNS Sieajudeen dan V. Naik. 2011.
Anti-inflammatory and Antioxidant Effect of Tualang Honey in Alkali Injury
on the Eye of Rabbits: Experimental Animal Study. Journal Complementary
and Alternative Medicine 11(90): 1-11.
Biswell, R. 2010. Kornea. In : Paul Riordan-Eva and John P. Whitcher (eds).
Vaughan & Asbury: Oftalmology Umum. Edisi Ketujuhbelas. EGC. Jakarta.
Chapter 6, pp. 125-149.
Cao, G., R.M.Russell, N. Lischner, dan R.L. Prior. 1998. Serum Antioxidant
Capacity is Increased by Consumption of Strawberries, Spinach, Red Wine, or
Vitamin C in Elderly Women. Journal Nutrition 128: 2383-2390.
Chang, D.F. 2010. Pemeriksaan Oftalmologik. In : Paul Riordan-Eva and John P.
Whitcher (eds). Vaughan & Asbury: Oftalmology Umum. Edisi Ketujuhbelas.
EGC. Jakarta. Chapter 2, pp. 28-59.
Cho, R.I dan E. Savitsky. 2014 . Ocular trauma. http://www.cs.amedd.army.mil/borde
Depkes RI. 2005. Hasil Survei Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran.
Ditjen Binkenmas. Jakarta. Chapter 1, pp. 4-20.
Eralsan, M dan E, Tober. 2009. Mechanisms of Corneal Wound Healing and Its
Modulation Following Refractive Surgery. Marmara Medical Jurnal 22(2):
169-178.
Fuchs, J., L. Packer. 2005. Enviromental Stressors in Health and Disease. Madison
Avanue. New York. Chapter 4, pp. 425-442.
Gagen, D. 2011. Cellular and Molecular Mechanism of Corneal Inflammation and
Wound Healing. Houston College. Houston. Chapter 2, pp. 28-38.
Grupcheva, C.N, W.T. Laux, I.D. Rupenthal, J. McGhee, C.N.J. McGhee, dan C.R.
Green, 2012. Improved Corneal Wound Healing through Modulation of Gap
Junction Communication Using Connexin43-Spesific Antisense
Oligodeoxynucleotids, Jurnal Investigative Opthalmology and Visual Science
53(3): 1130-1138.
Hannum, S.M. 2004. Potential Impact of Strawberries on Human Health: a review of
the science. Crit Rev Food Sci Nutr 44(1):1-17.
Hasmono, D., N. Syifa, N. Ikhrom, A.Firdiansyah, dan A. Sukmaningrum. 2014.
Petunjuk dan Paket Materi Praktikum Farmakokinetika. Universitas
Muhammadiyah Malang. Malang. Chapter 2, pp. 5-9.
Healthwise. 2013. Slit Lamp Examination.
http://www/webmd.com/eye-health/slit-lamp-examination. 20 Februari 2014.
Hidayat, A dan T.T. Saleh. 2009. Pengaruh Pemberian Tetes Mata Vitamin A
Terhadap Diameter Luka Kornea Akibat Trauma Kimia Asam yang Mendapat
Terapi Standar. Jurnal Oftalmologi Indonesia 7(1): 18-22.
Ilyas, S. dan S.R. Yulianti. 2014. Ilmu Penyakit Mata. Edisi Kelima. Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. Chapter 12, pp. 78-84.
International Society of Ocular Trauma. 2013. Birmingham Eye Trauma Terminology
System (BETTS). http://www.isotonline.org/betts/. 29 Januari 2014.
James, B., C. Chew. dan A. Bron. 2006. Lecture Notes Ophtalmology. Edisi
Jamsostek. 2005. Kecacatan Akibat Kecelakaan Kerja dan Penyakit Akibat Kerja
Pada Mata. http://www.jamsostek.co.id/content_file/mata.pdf. 15 Januari 2014.
Jinchao Li et al. 2014. Genistein Suppresses Tumor Necrosis Factor α-induced
Inflammation via Modulating Reactive Oxygen Species/Akt/Nuclear factor kB
and adenosine Monophosphate-actived Protein Kinase Signal Pathway in
Human Synoviocyte MH7A cells. Drug Des Devel 17(8): 215-323.
Kanski, J.J dan B. Bowling. 2011. Trauma. In : Clinical Opthalmology. 7th ed. Elsvier
Limited. Phildephia Sr Louis. Chapter 21, pp -871-895.
Kementrian Kesehatan RI. 2011. Seri Pedoman Tatalaksana Penyakit Akibat Kerja
Bagi Petugas Kesehatan: Penyakit Mata Akibat Kerja. Bakti Husada. Jakarta.
Chapter 1, pp 1-2.
Khaw, P.T., P. Shah, dan A.R. Elkington. 2005. ABC of Eyes. 4th ed. BMJ Books.
London. http://www.gulfkids.com/pdfABC_EYE.pdf. 27 Februari 2014.
Kuhn, F. 2008. Ocular Traumatology. Spinger Berlin Heidelberg. New York. Chapter
1, pp. 3-140.
Kumalaningsih, S. 2006. Antioksidan Alami-Penangkal Radikal Bebas, Sumber,
Manfaat, Cara Penyediaan dan Pengolahan. Trubus Agrisarana. Surabaya.
Chapter 3, pp. 42-78.
Lang, GK. 2006. Ocular Trauma. In: Opthalmology. 2nd ed. Stuttgart Thieme Medical
Publisher. NewYork. Chapter 18, pp. 116-136.
Olitsky, S.E dan L.B. Nelson. 2012. Pediatric Clinical Ophthalmology. Manson
Publishing. UK. Chapter 19, pp. 275-290.
Othman, I.S. 2009. Ophtalmic Pathology: Interactive with Clinical Correlation.
Kugler Publications. Amsterdam. Chapter 2, pp. 11-24.
Rappon, J. 2014. Primary Care Ocular Trauma Management. http://www.pacificu.Ed
u/optometry/ce/list/documents/PrimaryCareOcularTraumaManagement.pdf. 16
Februari 2014.
Riordan-Eva, P dan J.P Whitcher. 2008. Vaughan & Asbury’s General
Oftalmologi Umum. Edisi Keempatbelas. ECG. Jakarta. Chapter 19, pp.
372-381.
Sasano, W. 2008. Intralenticular Foreign Body Penetrating Injury. Jurnal Oftalmologi
Indonesia 6(3): 196 – 199.
Seeram, N. P. 2008. Pomegranate Juice and Extracts Provide Similar Levels of
Plasma and Urinary Ellagitannin Metabolites in Human Subjects. Jurnal of
Medical Food 11(2): 390-400.
Tana, L. 2010. Hubungan Antara Faktor Trauma Tumpul Pada Mata Dengan
Katarak Pada Petani Di Empat Desa Kecamatan Teluk Jambe Barat Kabupaten
Karwang. Media Litbang Kesehatan 20(3): 124-130.
Tim Karya Tani Mandiri. 2010. Pedoman Budidaya Secara Hidroponik. CV. Nuansa
Aulia. Bandung. Chapter 1, pp. 9-11.
Wang, S.W. dan P. Millner. 2009. Effect of Different Cultural Systems on
Antioxidant Capacity, Phenolic Content, and Fruit Quality of Strawberries
(Fragaria × ananassa Duch.). Journal of Aglicultural and Food Industrye
57(20): 9651-9657.
Williner, M.R., M.E. Pirovani dan D.R. Guemes. 2005. Ellagic Acid Content in
Strawberries of Different Cultivars and Ripening Stages. Journal of the Science
of Food and Agriculture 83(8): 842-845.
Zhou Ru, R. Horai, M.J. Mattapallil, R.R. Caspi. 2011. A New Look at Immune
Privilenge of the Eye: Dual Role for The Vision-Related Molecule Retinoic
1 BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Mata merupakan salah satu indera yang sangat penting untuk kehidupan
manusia. Terlebih lagi dengan majunya teknologi, indera penglihatan yang
baik merupakan kebutuhan yang tidak dapat diabaikan. Mata merupakan bagian
yang sangat peka, karena sering terekspos dengan dunia luar maka rentan terkena
trauma. Meskipun mata telah mendapat perlindungan dari tulang orbita, bantalan
lemak retrobulber, kelopak mata dengan bulu matanya, juga dengan telah
dibuatnya macam-macam alat untuk melindungi mata, tetapi frekuensi trauma
masih sangat tinggi (Riordan-Eva dan Whitcher, 2010).
Kemajuan teknologi dan bertambah banyaknya kawasan industri
meningkatkan kecelakaan akibat pekerjaan, kepadatan lalu lintas, perkelahian,
yang kesemuanya dapat mengenai mata. Pada anak-anak kecelakaan mata
biasanya terjadi akibat alat dari permainan yang biasa dimainkan seperti panahan,
ketapel, senapan angin, tusukan dari gagang mainan dan lain-lain (Ilyas dan
Yulianti, 2014).
Trauma mata merupakan penyebab umum kebutaan unilateral pada anak dan
dewasa muda, kelompok usia ini mengalami sebagian besar trauma mata yang
parah. Dewasa muda, terutama pria, merupakan kelompok yang kemungkinan
besar mengalami cedera tembus mata. Kecelakaan di rumah, kekerasan, ledakan
keadaan-2
keadaan yang paling sering menyebabkan trauma mata. Trauma mata yang berat
dapat menyebabkan trauma multiple pada palpebra, bola mata dan jaringan lunak
orbita (Riordan-Eva dan Whitcher, 2010).
Trauma mata dapat berupa trauma tumpul, tembus, kimia maupun radiasi
dimana hal ini dapat mengenai semua jaringan mata tergantung berat ringannya
trauma yang terjadi, juga bisa menyebabkan komplikasi-komplikasi lain yang
mungkin terjadi akibat adanya benda asing yang tertinggal didalam bola mata
(Sasono, 2008).
Trauma mata dapat menimbulkan keluhan nyeri dan dapat menyebabkan
kehilangan penglihatan. Dampak trauma mata dapat menimbulkan kerugian yang
sangat besar akibat hilangnya penglihatan, hilangnya waktu kerja, dan kerugian
dalam hal besarnya biaya yang dikeluarkan. Selain dapat menyebabkan penurunan
tajam penglihatan, trauma mata dapat juga merupakan faktor yang berhubungan
dengan terjadinya katarak (Tana, 2010).
Hasil survey National Eye Institute (NEI), U.S Departement of Health and
Human Service di Amerika Serikat 2004 sekitar 37.000 kasus trauma terjadi di
tempat kerja. Umumnya mengenai usia muda <45 tahun, terbanyak usia <30 tahun
(37%). Sedangkan di indonesia, hasil survey di RS Cipto Mangunkusumo sebaran
proporsi pasien trauma mata berdasarkan lokasi kejadian, dari populasi 304 orang;
44,1% (134 orang) di tempat umum, 27,6% (84 orang) ditempat kerja, 24,3% (74
orang) di rumah dan 3,9% (12 orang) saat olahraga (Jamsostek, 2005).
Sekitar 5% dari semua benda asing dalam bola mata akibat trauma tembus
mata terdapat pada lensa mata. Dan dari kesemuanya, benda asing berupa tembaga
3
benda asing juga menyebabkan komplikasi tidak ringan karena bisa
mengakibatkan reaksi inflamasi berat (Sasono, 2008).
Stroberi merupakan sumber fitokimia yang sangat baik, terutama antosianin
dan asam elagik, sebagai antioksidan kuat yang dapat menetralisir radikal bebas
dan antiinflamasi. Penelitian tentang stroberi beberapa tahun belakangan ini sering
dilakukan, penelitian-penelitian tersebut menunjukkan bahwa stroberi memiliki
suatu senyawa antioksidan yaitu asam elagik, merupakan suatu senyawa fenol
yang berpotensi antikarsinogenik dan antimutagenik. Kandungan asam elagik
dalam buah stroberi berkisar antara 0,43–4,64 mg per gram berat kering (Hannum,
2004).
Antosianin merupakan pigmen yang memberikan warna merah keunguan
pada sayur, buah dan tanaman bunga. Antosianin merupakan senyawa flavonoid
yang dapat melindungi sel dari sinar ultraviolet, selain itu juga bermanfaat sebagai
antioksidan (Astawan dan Kasih, 2008). Selain itu, stroberi kaya akan vitamin C,
yang berguna untuk menjaga kesehatan gigi, gusi, pembuluh-pembuluh kapiler,
mencegah oksidasi lemak dan membantu penyembuhan (Kumalaningsih, 2006).
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, secara garis besar dapat dirumuskan masalah :
Adakah pengaruh pemberian sari buah stroberi (Fragaria x ananassa)
terhadap penutupan luka kornea mata pada kelinci?
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui pengaruh pemberian sari buah stroberi (Fragaria x
4
1.3.2 Tujuan Khusus
Untuk mengetahui peningkatan dosis sari buah stroberi (Fragaria x
ananassa) terhadap lama penutupan luka pada kornea mata pada kelinci.
1. 4 Manfaat Penelitian
1.4.1 Manfaat Akademis :
Menambah wawasan dan khasanah ilmu pengetahuan kedokteran serta
sebagai dasar untuk melakukan penelitian selanjutnya yang berkaitan dengan sari
buah stroberi.
1.4.2 Manfaat Klinis
Penelitian ini dapat digunakan sebagai bukti ilmiah yang menjelaskan
tentang pengaruh pemberian pemberian sari buah stroberi (Fragaria x ananassa)
terhadap penutupan luka kornea mata pada kelinci.
1.4.3 Manfaat bagi Masyarakat
Dapat memberikan informasi kepada masyarakat tentang efek pemberian
sari buah stroberi (Fragaria x ananassa) terhadap penutupan luka kornea mata