• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIRO TATA PEMERINTAHAN UMUM SETDAPROV LAMPUNG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIRO TATA PEMERINTAHAN UMUM SETDAPROV LAMPUNG"

Copied!
56
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIRO TATA PEMERINTAHAN UMUM

SETDAPROV LAMPUNG

Abstrak

Oleh

SONNI FERNANDI

Biro Tata Pemerintahan Umum Provinsi Lampung merupakan salah satu Instansi yang mempunyai tugas membantu Gubernur dalam melaksanakan tugas

pemerintahan seharusnya mempunyai pegawai–pegawai profesional dan

mempunyai kinerja yang baik, tetapi hal tersebut belum terlihat karena masih banyak pegawai yang datang dan pulang tidak tepat pada waktu yang ditentukan. Tujuan penelitian untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai Biro Tata Pemerintahan Umum Setdaprov Lampung, untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap kinerja pegawai Biro Tata Pemerintahan Umum Setdaprov Lampung dan untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja dan kompensasi terhadap kinerja pegawai Biro Tata Pemerintahan Umum Setdaprov Lampung.

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Pegawai Biro Tata Pemerintahan Umum Setdaprov Lampung dari golongan I, II, III, IV dan PHL pada Biro Tata

Pemerintahan Provinsi Lampung sebanyak 70 (tujuh puluh) orang.

Untuk menguji hipotesis penelitian menggunakan analisis regresi linier berganda.

Hasil penelitian didapatkan ada pengaruh antara variabel lingkungan kerja terhadap variabel kinerja Biro Tata Pemerintahan Umum Setda Provinsi Lampung. Ada pengaruh antara variabel kompensasi terhadap variabel kinerja Biro Tata Pemerintahan Umum Setda Provinsi Lampung. Secara simultan ada pengaruh antara variabel lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non fisik serta kompensasi secara bersama-sama terhadap variabel kinerja Biro Tata Pemerintahan Umum Setda Provinsi Lampung sehingga hipotesis yang diajukan diterima.

Saran dari hasil penelitian pada lingkungan kerja dan kompensasi nilai yang terendah adalah kerapihan tata letak ruangan kerja saat ini membuat nyaman pekerjaan anda, hubungan antara atasan dan bawahan terjalin dengan baik dan insentif/honor yang diterima sesuai dengan hasil kerja, ketiga hal tersebut secara bersama-sama mempengaruhi kinerja oleh karena itu maka Kepala Biro Tata Pemerintahan Umum Setdaprov Lampung perlu untuk memperhatikan ketiga hal dimaksud agar kinerja Biro Tata Pemerintahan Umum Setdaprov Lampung dapat meningkat.

(2)

ii

THE INFLUENCE OF WORK ENVIRONMENT AND

COMPENSATION TO THE EMPLOYEES’ PERFORMANCE

AT BUREAU PUBLIC GOVERNANCE SETDAPROV LAMPUNG

Asbtrac

By Sonni Fernandi

Bureau of Public Governance Lampung Province is one agency that has the task to assist the Governor in carrying out the duties of government officials should have a professional and have a good performance, but it is yet to be seen because there are many employees who come and go are not exactly at the specified time. Research purpose to determine the effect of work environment on employee performance Bureau of Public Governance Setdaprov Lampung, to determine the effect of compensation on employee performance Bureau of Public Governance Setdaprov Lampung and to determine the effect of work environment on employee performance and compensation Bureau of Public Governance Setdaprov Lampung.

The population in this study is all Bureau of Public Governance Setdaprov Lampung personel from group I, II, III, IV and PHL in Lampung Province Bureau of Governance 70 (seventy) people. To test the research hypotheses using multiple linear regression analysis.

The results, there is influence of the variable work environment to variable performance Bureau of Public Governance Lampung Regional Secretariat. There is influence of the variable compensation to variable performance Bureau of Public Governance Lampung Regional Secretariat. Simultaneously there is influence between the variables physical work environment, non-physical work environment and compesation jointly to variable performance Bureau of Public Governance Lampung Regional Secretariat so that the hypothesis is accepted. Advice from the research, the work environment and compensation lowest value neatness of the room layout is currently working to make your work comfortable, the relationship between superiors and subordinates are good and incentives / honoraria received in accordance with the work, those three things together because it affects the performance by the Chief of the Bureau of Public Governance Lampung need to pay attention to three things intended for the performance of the Bureau of Public Governance Lampung can be increased.

(3)

PENGARUH LINGKUNGAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA PEGAWAI BIRO TATA PEMERINTAHAN UMUM

SETDAPROV LAMPUNG

Oleh

Sonni Fernandi

Tesis

Sebagai Salah Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar MAGISTER MANAJEMEN

Pada

Program Pascasarjana Magister Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

(4)
(5)
(6)
(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada tanggal 25 Agustus 1983. Anak

ketiga dari tiga bersaudara pasangan Bapak (alm) Idrus Kreansyah, SH dan Ibu

Hj. Rosida, SH. Penulis telah menikah dengan Elly Kurnia, S.Pt dan telah

dikaruniai seorang putri bernama Flovero Nerazzurri.

Penulis menempuh pendidikan di Sekolah Dasar di Xaverius Teluk Betung lulus

pada Tahun 1996. Kemudian, penulis melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah

Pertama di Xaverius Teluk Betung dan lulus pada Tahun 1999, setelah itu penulis

melanjutkan pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMA Negeri 9 Bandar

Lampung lulus pada Tahun 2001. Pada Tahun 2001 penulis melanjutkan

Pendidikan Strata 1 di Jurusan Ilmu Administrasi Negara FISIP Universitas

Lampung dan berhasil memperoleh gelar Sarjana (S1) pada Tahun 2007.

Sejak Tahun 2009 sampai dengan sekarang, penulis bekerja sebagai Pegawai

Negeri Sipil (PNS) pada Biro Tata Pemerintahan Umum Setdaprov Lampung.

Dan pada Tahun 2012, penulis melanjutkan Pendidikan Strata 2 di Program Pasca

Sarjana Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung. Program Studi

Magister Manajemen dengan konsentrasi Manajemen Pemerintahan dan

(8)

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya sederhana ini untuk :

Kedua orangtuaku (alm) Idrus Kreansyah, SH dan Hj. Rosida, SH

istriku Elly Kurnia, S.PT serta kedua kakakku Vierlan Putratama, S.Si,

MM dan Celia Fitriani, S.kom yang senantiasa memberikan motivasi dan

doa padaku selama ini, Terima kasih, love u all

(9)

MOTO

“Selalu jadi diri sendiri dan jangan pernah menjadi orang

lain meskipun mereka tampak lebih baik dari Anda”

“Sukses tidak diukur menggunakan kekayaan, sukses adalah

(10)

SAN WACANA

Segala puji dan rasa syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

memberikan kekuatan dan Izin-Nya kepada penulis baik fisik maupun mental

sehingga penulis dapat merampungkan tesis ini yang berjudul ”PENGARUH

LINGKUNGAN KERJA DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA

PEGAWAI BIRO TATA PEMERINTAHAN UMUM SETDAPROV

LAMPUNG”.

Penyusunan tesis ini merupakan bagian dari persyaratan untuk menyelesaikan

pendidikan pada program Strata Dua (S2) dan untuk melengkapi syarat-syarat

guna memperoleh gelar Magister Manajemen (M.M) dalam Program Studi

Magister Manajemen Konsentrasi Manajemen Pembangunan dan Keuangan

Daerah pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung.

Dalam upaya penyelesaian tesis ini, penulis telah banyak menerima bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak, dengan tidak mengurangi rasa terima kasih atas

bantuan semua pihak, maka secara khusus penulis ingin menyebutkannya,

diantaranya sebagai berikut:

1. Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Lampung;

2. Dr. Irham Lihan, SE, M.Si. selaku Ketua Program Studi Magister Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, terima kasih atas segala

(11)

3. Rinaldi Bursan, SE, M.Si. selaku Sekretaris Program Studi Magister

Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung, terima kasih

atas segala saran, masukan, dan ilmunya yang diberikan pada penulis;

4. Prof. Dr. Mahatma Kufepaksi, SE, MBA selaku Pembimbing Utama, terima

kasih atas segala nasehat, saran, dan masukannya dalam penyempurnaan

penulisan tesis ini;

5. Dr. Nova Mardiana, SE, MM Selaku Pembimbing Pembantu, yang dengan

ikhlas mencurahkan waktu, pemikiran dan motivasi-motivasi berharganya

dalam membimbing penulis menyelesaikan tesis ini;

6. Bapak dan Ibu Dosen di Program Magister Manajemen yang telah

memberikan bimbingan dan ilmu selama penulis belajar di Fakultas Ekonomi

dan Bisnis Universitas Lampung serta para pegawai dan karyawan yang

senantiasa ikhlas dalam melayani administrasi dan segala sesuatu keperluan

akademik yang dibutuhkan penulis;

7. Atasan dan Rekan-rekan kantor di Biro Tata Pemerintahan Umum Setdaprov

Lampung yang telah memberikan input data dan informasi yang penulis

butuhkan dalam penyelesaian tesis ini;

8. Teman-teman seperjuangan dalam menimba ilmu angkatan XIII MPKD FEB

Universitas Lampung yang senantiasa membantu dan menyumbangkan

ide-idenya serta memberi motivasi dalam menyelesaikan tesis ini;

9. Almamaterku Tercinta Universitas Lampung yang telah mendidik dan

mendewasakanku dalam berfikir dan bertindak;

10.Semua pihak yang telah memberikan bantuan baik moril maupun materil

(12)

Penulis sadar bahwa dalam penyusunan tesis ini masih jauh dari sempurna,

mengingat keterbatasan kemampuan pengetahuan dan pengalaman penulis, yang

terbatas. Akhirnya kepada Allah SWT, penulis senantiasa memohon rahmat dan

hidayah-Nya semoga tesis ini dapat bermanfaat bagi semua pihak dan Allah

meridhai amal baik atas jasa semua pihak yang telah membantu dalam penulisan

tesis ini.

Bandar Lampung, Oktober 2014 Penulis,

(13)

xiv

DAFTAR ISI

Halaman HALAMAN JUDUL

ABSTRAK (Indonesia) ... i

ABSTRAK (English) ... ii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iii

HALAMAN PENGESAHAN ... iv

LEMBAR PERNYATAAN ... v

RIWAYAT HIDUP ... vi

PERSEMBAHAN ... vii

MOTO ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvi

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 8

1.3 Tujuan Penelitian ... 8

1.4 Manfaat Penelitian ... 8

1.5 Kerangka Pikir ... 9

1.6 Hipotesis ... 10

II TINJAUAN PUSTAKA 2.1Landasan Teori ... 11

2.1.1 Teori Tentang Lingkungan Kerja ... 11

2.1.2 Kompensasi ... 16

2.1.3 Kinerja Pegawai ... 19

(14)

xiv

III METODE PENELITIAN

3.1Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 24

3.1.1 Variabel Penelitian ... 24

3.1.2 Definisi Operasional Variabel ... 24

3.2Populasi dan Sampel ... 26

3.3Jenis dan Sumber Data ... 27

3.3.1 Data Primer ... 27

3.3.2 Data Sekunder ... 27

3.4Uji Kualitas Data ... 27

3.4.1 Uji Validitas ... 27

3.4.2 Uji Reliabilitas ... 30

3.5Metode Analisis dan Uji Hipotesis ... 31

3.5.1 Analisis Deksriptif ... 31

3.5.2 Analisis Kuantitatif ... 32

3.5.3 Pengujian Hipotesis ... 33

IV HASIL ANALISIS DAN INTERPRETASI 4.1Deskripsi Jawaban Pegawai Biro Tata Pemerintahan Umum Setdaprov Lampung ... 34

4.1.1 Jawaban Pegawai atas Variabel Lingkungan Kerja Fisik .. 34

4.1.2 Jawaban Pegawai atas Variabel Lingkungan Kerja Non Fisik ... 36

4.1.3 Jawaban Pegawai atas Variabel Kompensasi ... 38

4.1.4 Jawaban Pegawai atas Variabel Kinerja ... 39

4.2Analisis Hasil Penelitian ... 41

4.2.1 Analisis Kuantitatif ... 41

(15)

xiv

V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan ... 53

5.2Saran ... 54

DAFTAR PUSTAKA

(16)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Jumlah Pegawai Negeri Sipil Biro Tata Pemerintahan Umum

Setdaprov. Lampung pada Desember 2013 ... 4

2. Daftar Absen Pegawai Biro Tata Pemerintahan Umum Setdaprov Lampung Oktober dan November 2013 ... 6

3. Penelitian Terdahulu ... 21

4. Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 25

5. Uji Validitas Lingkungan kerja fisik ... 28

6. Uji Validitas Lingkungan kerja non fisik ... 28

7. Uji Validitas Kompensasi Pegawai ... 29

8. Uji Validitas Kinerja ... 29

9. Uji Reliabilitas Lingkungan kerja fisik ... 30

10.Uji Reliabilitas Lingkungan kerja non fisik ... 30

11.Uji Reliabilitas Kompensasi ... 31

12.Uji Reliabilitas Kinerja ... 31

13.Deskripsi jawaban atas Variabel Lingkungan Kerja Fisik ... 34

14.Deskripsi jawaban atas Variabel Lingkungan Kerja Non Fisik ... 36

15.Deskripsi jawaban atas Variabel Kompensasi ... 38

16.Deskripsi jawaban atas Variabel Kinerja ... 39

17.Anova Pengaruh Lingkungan kerja fisik, lingkungan kerja non fisik, kompensasi terhadap Kinerja ... 42

18.Pengaruh Lingkungan kerja fisik, lingkungan kerja non fisik, kompensasi terhadap Kinerja ... 43

19.Koefisien Determinasi Lingkungan kerja fisik, lingkungan kerja non fisik, kompensasi terhadap Kinerja ... 44

20.Anova Pengaruh Lingkungan kerja fisik terhadap Kinerja ... 45

21.Pengaruh Lingkungan kerja fisik terhadap Kinerja ... 45

22.Koefisien Determinasi Lingkungan kerja fisik terhadap Kinerja ... 46

23.Anova Pengaruh Lingkungan kerja non fisik terhadap Kinerja ... 46

24.Pengaruh Lingkungan kerja non fisik terhadap Kinerja ... 47

25.Koefisien Determinasi Lingkungan kerja non fisik terhadap Kinerja ... 47

26.Anova Pengaruh kompensasi terhadap Kinerja ... 48

27.Pengaruh kompensasi terhadap Kinerja ... 48

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Tabel Rekapitulasi Data

(18)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

(19)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Semua mahluk hidup selalu berusaha memenuhi semua kebutuhan hidupnya, tak

terkecuali manusia. Dalam usahanya memenuhi kebutuhan hidupnya selalu bergantung

atau membutuhkan kerja sama dengan orang lain. Ini sebabnya dikatakan manusia adalah

mahluk sosial. Sudah sewajarnya manusia menjalin hubungan kerja sama dengan sesama

manusia. Manusia disamping sebagai mahluk sosial, ia juga adalah individu yang

karakternya berbeda dengan manusia yang lainnya, untuk itu diperlukan manajemen

sumber daya manusia. Adanya manajemen sumber daya manusia dimaksud berguna untuk

mengatur bagaimana setiap individu yang berbeda watak, fisik, mental, keinginan dan

kebutuhannya dapat bekerja sama dalam mencapai tujuan organisasi yang dicita-citakan.

Organisasi merupakan satu kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar

dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasikan , bekerja secara terus menerus

untuk mencapai tujuan (Robbins, 2008: 5). Organisasi berisikan orang-orang yang

mempunyai serangkaian aktivitas yang jelas dan dilakukan secara berkelanjutan guna

mencapai tujuan organisasi. Sebagaimana kita pahami bahwa di antara yang terkait dalam

suatu organisasi, maka personil atau pegawai menjadi unsur yang teramat penting, yang

mana personil mempunyai fungsi yang besar, dan itu merupakan fakta yang tak terelakkan.

Sumber daya manusia memiliki kedudukan yang sangat penting dan strategis di

dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan karena ditangannyalah semua pelimpahan

(20)

2

atau tidak. Untuk itu, maka peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam setiap sendi

organisasi menjadi suatu tuntutan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi bila ingin mencapai

suatu keberhasilan. Perkembangan pembangunan yang dilaksanakan saat ini juga semakin

pesat dan penuh tantangan, sehingga peningkatan kualitas sumber daya manusia

merupakan hal yang wajib dilakukan suatu Instansi. Dengan meningkatkan kualitas sumber

daya manusia diharapkan pegawai dapat meningkatkan kinerjanya.

Kualitas SDM saja tidak cukup apabila tidak ditunjang sarana dan prasarana yang

memadai. Menurut Siagian (2003: 69), yang dimaksud dengan sarana kerja adalah segala

jenis peralatan yang dimiliki oleh organisasi dan dipergunakan untuk melaksanakan

berbagai kegiatan dalam rangka mengemban misi organisasi yang bersangkutan. Dengan

tersedianya fasilitas berupa sarana dan prasarana penunjang kerja yang lengkap maka

pegawai cenderung memiliki semangat kerja yang tinggi dalam menjalankan pekerjaan

yang dibebankan kepadanya. Implikasi dari kondisi tersebut kinerja pegawai akan optimal

dan menunjang kelancaran dalam bekerja.

Menurut Mangkunegara (2005: 68), jika sasaran kinerja ditumbuhkan dari dalam

diri karyawan akan membentuk suatu kekuatan diri dan jika situasi lingkungan

kerja turut menunjang maka pencapaian kinerja akan lebih mudah. Instansi yang

mempunyai lingkungan kerja yang baik dan nyaman akan memberikan motivasi bagi

karyawannya untuk meningkatkan kinerjanya. Selain itu, kondisi kerja yang baik akan

membantu mengurangi kejenuhan dan kelelahan, sehingga diharapkan dapat meningkatkan

(21)

3

Menurut Sedarmayanti (2001: 12) kondisi lingkungan kerja dikatakan baik atau

sesuai apabila manusia dapat melaksanakan kegiatan secara optimal, sehat, aman dan

nyaman. Kesesuaian lingkungan kerja dapat dilihat akibatnya dalam jangka waktu yang

lama lebih jauh lagi lingkungan-lingkungan kerja yang kurang baik dapat menuntut

tenaga kerja dan waktu yang lebih banyak dan tidak mendukung diperolehnya rancangan

sistem kerja yang efisien. Jenis lingkungan kerja terbagi menjadi dua yaitu : (a) lingkungan

kerja fisik merupakan suatu keadaan berbentuk fisik yang terdapat disekitar tempat kerja

yang dapat mempengaruhi karyawan baik secara langsung maupun tidak langsung

(b) lingkungan kerja non fisik merupakan semua keadaan terjadi yang berkaitan dengan

hubungan kerja, baik hubungan dengan atasan maupun dengan hubungan sesama rekan

kerja ataupun dengan bawahan.

Selain itu, kinerja juga akan meningkat apabila hak-hak pegawai juga terpenuhi

diantaranya adalah kompensasi yang diterima pegawai. Kompensasi adalah merupakan

balas jasa yang diberikan instansi kepada pegawai yang dapat dinilai dengan uang dan

mempunyai kecenderungan diberikan secara tetap (Hasibuan, 2003: 118). Menurut Slamet

(2007: 265), kompensasi dibagi menjadi dua jenis yaitu kompensasi langsung (gaji pokok,

penghasilan tidak tetap seperti bonus, insentif, komisi) dan kompensasi tidak langsung

(tunjangan karyawan, tunjangan jabatan).

Menurut Handoko (2005: 165) pengertian kompensasi adalah segala sesuatu yang

diterima para karyawan sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Pemberian kompensasi

(22)

4

Biro Tata Pemerintahan Umum Setdaprov Lampung merupakan salah satu Instansi

yang mempunyai tugas membantu Gubernur berdasarkan Peraturan Daerah Nomor 11

Tahun 2009 tentang Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah Provinsi dan Sekretariat

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi Lampung dengan fungsi sebagai berikut :

a. Penyiapan bahan dan materi, penyusunan dan perumusan kebijaksanaan, koordinasi,

pembinaan dan monitoring di bidang pemerintahan umum;

b. Penyiapan bahan dan materi, penyusunan dan perumusan kebijaksanaan, koordinasi,

pembinaan dan monitoring di bidang pertanahan;

c. Penyiapan bahan dan materi, penyusunan dan perumusan kebijaksanaan, koordinasi,

pembinaan dan monitoring evaluasi di bidang administrasi kependudukan dan catatan

sipil;

d. Penyiapan bahan dan materi, penyusunan dan perumusan kebijaksanaan, koordinasi,

pembinaan dan monitoring di bidang bina dekonsentrasi dan tugas pembantuan.

Berikut ini disajikan data jumlah pegawai Biro Tata Pemerintahan Umum

Setdaprov Lampung berdasarkan Tingkat Golongan. Data tersebut terdapat pada Tabel 1

berikut ini:

Tabel 1. Jumlah Pegawai Negeri Sipil Biro Tata Pemerintahan Umum Setdaprov. Lampung pada Desember 2013

Tingkat Golongan Jumlah Pegawai Persentase

I 1 1,43

II 9 12,86

III 43 61,43

IV 7 10,00

PHL 10 14,29

Jumlah 70 100

(23)

5

Biro Tata Pemerintahan Umum Provinsi Lampung merupakan salah satu Instansi

yang mempunyai tugas membantu Gubernur dalam melaksanakan tugas pemerintahan

seharusnya mempunyai pegawai–pegawai profesional dan mempunyai kinerja yang baik,

tetapi hal tersebut belum terlihat karena masih kurangnya tanggung jawab

para pegawai terhadap pekerjaannya. Hal ini diduga disebabkan oleh kompensasi

yang diterimanya selama bekerja belum memuaskan.

Masalah lain yang diduga menjadi penyebab masih kurang optimalnya

penyelesaian tugas dan tanggung jawab yaitu masih banyak pegawai yang datang dan

pulang tidak tepat pada waktu yang ditentukan. Hal tersebut dapat dilihat pada tingkat

kehadiran pegawai bulan Oktober 2013 yang hadir hanya sekitar 70 % dan sisanya 30 %

tidak hadir tetapi yang hadir pun seringkali tidak ada ditempat pada saat jam kerja. Sampai

sejauh ini belum ada tindakan terhadap pegawai yang melanggar/ melakukan kesalahan.

Diduga hal ini disebabkan oleh lingkungan kerja yang tidak kondusif.

Penilaian terhadap kinerja para pegawai harus dilakukan, namun sayangnya

penilaian terhadap kinerja Pegawai Negeri Sipil di lingkungan Pemerintahan Provinsi

Lampung khususnya Biro Tata Pemerintahan Umum masih jarang

dilakukan. Untuk itulah penelitian ini sangat penting karena selain untuk mengetahui

tingkat kinerja para pegawai, penelitian ini juga diharapkan akan dapat menjelaskan

aspek-aspek yang mendukung dan sekaligus menghambat kinerja Pegawai di Biro Tata

Pemerintahan Umum Setdaprov Lampung.

Sebagai bahan pendukung dalam penelitian ini maka peneliti menampilkan tingkat

(24)

6 Tabel 2. Daftar Absensi Pegawai Biro Tata Pemerintahan Umum Setdaprov

Lampung bulan Oktober 2013

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13a 13b

1

Drs. Syaprodi,M.PD IV/c Karo Tata Pemerintahan Umum

NIP. 19610611 198812 1 001 2

M.Hartawan, SIP IV/a Kabag Bina Dekonsentrasi dan Tugas

NIP. 19640311 198603 1 004 Pembantuan

3

Binarti Bintang, S.Sos IV/a Kabag Pemerintahan Umum NIP. 19681005 198901 2 001

4

Fauzi Rusli, A.P.,M.Si. IV/a Kabag Pertanahan NIP. 19740515 199311 1 001

5

Samsudin Bakri, S.Sos III/d Kabag Adm. Kependudukan dan Capil NIP. 19691010 199003 1 008

6

Ibrahim, S.Sos III/d Kasubbag Penyelenggaraan dan

NIP. 19681020 198909 1 003 Pengawasan

7

Eni Ertati, S.Sos III/d Staf Biro Tata Pemerintahan Umum NIP. 19600329 199003 2 002

8

Novelinda Sy. III/b Staf Biro Tata Pemerintahan Umum NIP. 19660819 198503 2 002

9

Achmad Djunaidy, SE III/b Staf Biro Tata Pemerintahan Umum NIP. 19690618 200701 1 029

10

Dra. Beviati Yulianingsih III/d Kasubbag pendataan dan Kewilayahan NIP. 19620727 198603 2 006

11

Marisa Lolita Ibrahim, S.AP III/a Staf Biro Tata Pemerintahan Umum NIP. 19830327 200902 2 002

12

Muhammad Adisa,S.TP III/a Staf Biro Tata Pemerintahan Umum NIP. 19871225 201010 1 001

13

Hendri Wijaya II/c Staf Biro Tata Pemerintahan Umum

NIP. 19770619 199803 1 001 14

Noveri Willian PHL Staf Biro Tata Pemerintahan Umum

15

Tobri, S.Sos III/d Kasubbag Koordinasi

NIP. 19631009 198401 1 001 16

Ika Triwulan, S.STP, MM III/c Staf Biro Tata Pemerintahan Umum NIP. 19821005 200012 2 001

17

M. Dicky Cherlanda III/a Staf Biro Tata Pemerintahan Umum NIP.19880926 200701 1 003

18

Eduard Novranda Prawira J. SSTP III/a Staf Biro Tata Pemerintahan Umum NIP.19901115 201206 1 001

19

Ferdian Yuza Frans Saputra PHL Staf Biro Tata Pemerintahan Umum

20

Jati Noviati Suarsa, SH III/d Kasubbag Adm Kependudukan NIP. 19641101 198603 2 022

21

Sonni Fernandi, S.AN III/a Staf Biro Tata Pemerintahan Umum NIP. 19830825 200902 1 002

22

Ervianto II/c Staf Biro Tata Pemerintahan Umum

NIP. 19670515 199005 1 001 23

Zulfalina II/b Staf Biro Tata Pemerintahan Umum

NIP. 19800218 200312 2 005 24

Yulinar II/b Staf Biro Tata Pemerintahan Umum

NIP. 19600227 198503 2 003 25

Silvi Arisanti, S.STP, MH III/c Kasubbag Catatan Sipil NIP. 19800929 199912 2 001

26

Marini, SE III/b Staf Biro Tata Pemerintahan Umum

NIP. 19690121 199303 2 004 27

Miraya Dardanila,SIP III/a Staf Biro Tata Pemerintahan Umum NIP. 19880910 200701 2 002

28

Mernadhine Syathira A,SIP,MM III/a Staf Biro Tata Pemerintahan Umum NIP.19881021 2007012 2 002

29

Niken Mitasari PHL Staf Biro Tata Pemerintahan Umum

30

Ekawati, SE III/d Kasubbag Dokumentasi, Informasi

NIP. 19640303 198603 2 006 Kependudukan

31

Devi Paradela, S.Sos III/c Staf Biro Tata Pemerintahan Umum NIP. 19761119 199603 2 004

32

Pranindita Kusumawangi, S.IP III/a Staf Biro Tata Pemerintahan Umum NIP. 19871008 201101 2 007

33

Khoiri III/a Staf Biro Tata Pemerintahan Umum

NIP. 19720303 199503 1 001 34

Eri Gusman, S.Kom PHL Staf Biro Tata Pemerintahan Umum

35

Drs. Suarno III/d Kasubbag Adm. Pemerintahan Umum

NIP. 19631203 198603 1 009 36

Rohayati III/b Staf Biro Tata Pemerintahan Umum

NIP. 19620505 198403 2 009 37

Muhammad Kurnia, S.Kom III/b Staf Biro Tata Pemerintahan Umum NIP. 19760703 200003 1 005

38

Enggo Pratama, S.STP III/a Staf Biro Tata Pemerintahan Umum NIP. 19850228 200312 1 001

39

Sri Endang Purnama, SH III/b Staf Biro Tata Pemerintahan Umum NIP. 19760303 200801 1 015

40

Pradipta Abadi, S.IP III/a Staf Biro Tata Pemerintahan Umum NIP. 19840526 201101 1 004

41

Joko Triantoro, S.Sos II/a Staf Biro Tata Pemerintahan Umum NIP. 19820303 200903 1 001

42

Rosmalina, SE IV/a Kasubbag Ketertiban

NIP. 19600110 198510 2 001 43

Dra. Choiriah III/c Staf Biro Tata Pemerintahan Umum

NIP. 19770317 199903 2 003 44

Tuti Purwati Ningsih III/b Staf Biro Tata Pemerintahan Umum NIP. 19650922 198903 2 005

45

Emy Novianty Irba, S.STP III/b Staf Biro Tata Pemerintahan Umum NIP. 19851130 200412 2 001

46

Widodo Santoso II/b Staf Biro Tata Pemerintahan Umum

NIP. 19671009 200701 1 007 47

Dra. Alustri Linda III/d Kasubbag Tata Usaha

NIP. 19640501 198603 2 005 48

Evi Arintina, SP III/b Staf Biro Tata Pemerintahan Umum NIP. 19751118 200212 2 006

49

Diela Natarini, S.IP III/b Staf Biro Tata Pemerintahan Umum NIP. 19820120 200212 2 003

50

Gunawan II/a Staf Biro Tata Pemerintahan Umum

NIP. 19781224 200701 1 005 REKAP DAFTAR HADIR BIRO TATA PEMERINTAHAN UMUM SETDAPROV LAMPUNG BULAN OKTOBER 2013

No NAMA GOL JABATAN

Jumlah Hari Kerja

Daftar Kehadiran (Hari Kerja) Keterangan (%)

Hadir

Tingkat Kehadiran

(25)

7

Nanda Kartika, SE PHL Staf Biro Tata Pemerintahan Umum

53

Imam Ambari PHL Staf Biro Tata Pemerintahan Umum

54

Nia Ratih Lestari, A.Md PHL Staf Biro Tata Pemerintahan Umum

55

Edi Bastian, S.Kom PHL Staf Biro Tata Pemerintahan Umum

56

Fahrulloh, S.Sos, MM III/d Kasubbag Penyelesaian Masalah

NIP. 19650520 199703 1 005 Tanah

57

Mualim III/b Staf Biro Tata Pemerintahan Umum

NIP. 19610812 198403 1 007 58

Evi Distriyani, S.STP, M.Si III/b Staf Biro Tata Pemerintahan Umum NIP. 19830925 200112 2 002

59

Eka Yuliantina, SE III/b Staf Biro Tata Pemerintahan Umum NIP. 19720717 199203 2 004

60

Ricko Pahlevi, S.IP III/a Staf Biro Tata Pemerintahan Umum NIP. 19871109 201101 1 010

61

Hendra, S.Sos III/d Kasubbag Inventarisasi dan Evaluasi

NIP. 19661001 198609 1 002 Pertanahan

62

Eva Rolita, SE III/b Staf Biro Tata Pemerintahan Umum

NIP. 19740513 200701 2 008 63

Ardin Arsyad, S.IP. III/a Staf Biro Tata Pemerintahan Umum NIP. 19770822 200902 1 003

64

Berty Andriani II/a Staf Biro Tata Pemerintahan Umum

NIP. 19800903 200312 2 006 65

Dedy Soni Arsyad, A.Md PHL Staf Biro Tata Pemerintahan Umum

66

Mohd. Iqbal, S.Sos III/d Kasubbag Penataan Batas Wilayah NIP. 19690625 198901 1 001

67

Khairul, SH III/b Staf Biro Tata Pemerintahan Umum

NIP. 19780107 199803 1 004 68

Alamsyah Edi Kurnia,S.IP III/b Staf Biro Tata Pemerintahan Umum NIP.19780508199803 1 005

69

Fery Apriyanti, SE II/b Staf Biro Tata Pemerintahan Umum NIP. 19780331 200701 2 003

70

Nasrul Ahipra.AS, S.Kom PHL Staf Biro Tata Pemerintahan Umum

No NAMA GOL JABATAN

Jumlah Hari Kerja

Daftar Kehadiran (Hari Kerja) Keterangan (%)

Hadir Sakit Izin Cuti

Kolom 13a = Hadir (kolom 6) : Jumlah hari kerja (kolom5) Kolom 13b = 100%- Tingkat kehadiran (kolom13a)

64

Berkaitan dengan hal tersebut, maka perlu kiranya dilakukan penelitian dengan judul

“Pengaruh Lingkungan Kerja dan Kompensasi terhadap Kinerja Pegawai Biro Tata

(26)

8 1.2 Perumusan Masalah

1. Apakah lingkungan kerja berpengaruh terhadap kinerja pegawai Biro Tata

Pemerintahan Umum Setdaprov Lampung ?

2. Apakah kompensasi berpengaruh terhadap kinerja pegawai Biro Tata Pemerintahan

Umum Setdaprov Lampung ?

3. Apakah lingkungan kerja dan kompensasi secara bersama-sama berpengaruh

terhadap kinerja pegawai Biro Tata Pemerintahan Umum Setdaprov Lampung ?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja terhadap kinerja pegawai Biro Tata

Pemerintahan Umum Setdaprov Lampung.

2. Untuk mengetahui pengaruh kompensasi terhadap kinerja pegawai Biro Tata

Pemerintahan Umum Setdaprov Lampung.

3. Untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja dan kompensasi terhadap kinerja

pegawai Biro Tata Pemerintahan Umum Setdaprov Lampung.

1.4 Manfaat Penelitian

1. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan pemikiran yang berguna

bagi Biro Tata Pemerintahan Umum Setdaprov Lampung sebagai bahan

pengambilan kebijakan strategis dalam upaya mengetahui pengaruh lingkungan

kerja dan kompensasi terhadap kinerja pegawai pada Instansi dimaksud.

2. Bagi para akademisi, hasil dari penelitian ini dapat digunakan sebagai

(27)

9

3. Bagi peneliti, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan

sebagai penerapan dari ilmu yang didapat.

1.5 Kerangka Pikir

\

Gambar 1 Bagan Kerangka Pemikiran

Pengaruh Lingkungan Kerja Fisik dan Non Fisik serta Kompensasi Terhadap Kinerja Pegawai

Lingkungan Kerja Fisik (X1):

 penerangan

 suhuudara

 sirkulasiudara

 ukuranruangkerja

 tataletakruangkerja

 privasiruangkerja

 kebersihan

 suarabising

 penggunaanwarna

 peralatankantor

Sumber : Sedamaryanti (2009: 22)

Kompensasi (X3)

Kompensasi Langsung :

 Gaji Pokok

 Penghasilan tidak tetap seperti

Bonus, insentif, komisi Kompensasi Tidak Langsung :

 Tunjangan karyawan

 Tunjangan jabatan

Sumber : Slamet (2007: 265)

Kinerja Pegawai (Y)

Quantity of workQuality of work

Job Knowledge

Creativeness

Cooperation

Dependability

InitiativePersonal

Qualities

Sumber : Gomes (2003: 134) Lingkungan Kerja Non Fisik (X2):

 keamanankerja

 musikditempat kerja

 hubungansesamarekankerjadan

 hubungankerjaantaraatasan

dengan bawahan.

(28)

10

Biro Tata Pemerintahan Umum Provinsi Lampung merupakan salah satu Instansi

yang mempunyai tugas membantu Gubernur dalam melaksanakan tugas pemerintahan

tetapi dengan tingkat kehadiran dan disiplin yang rendah mengakibatkan kurang

optimalnya penyelesaian tugas dan tanggung jawab yang harus mereka selesaikan. Diduga

hal ini disebabkan oleh lingkungan kerja yang tidak kondusif dan juga kompensasi yang

diterima masih belum memuaskan.

Oleh karena itu, dalam penelitian ini akan diketahui pengaruh lingkungan kerja

fisik, lingkungan kerja non fisik dan kompensasi terhadap kinerja para pegawai di Biro

Tata Pemerintahan Umum Setdaprov Lampung.

1.6 Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. Lingkungan kerja fisik berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai Biro Tata

Pemerintahan Umum Setdaprov Lampung.

2. Lingkungan kerja non fisik berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai Biro Tata

Pemerintahan Umum Setdaprov Lampung.

3. Kompensasi berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai Biro Tata Pemerintahan

Umum Setdaprov Lampung.

4. Lingkungan kerja fisik dan non fisik serta kompensasi secara bersama-sama

berpengaruh positif terhadap kinerja pegawai Biro Tata Pemerintahan Umum

(29)

11 BABII

TINJAUANPUSTAKA

2.1LandasanTeori

2.1.1TeoriTentangLingkunganKerja

2.1.1.1PengertianLingkunganKerja

Menurut Mardiana (2005: 15) “Lingkungan kerja adalah lingkungan dimana pegawai

melakukan pekerjaannya sehari-hari”. Lingkungan kerja yang kondusif memberikan

rasa aman dan memungkinkan para pegawai untuk dapat berkerja optimal.

Lingkungan kerja dapat mempengaruhi emosi pegawai. Jika pegawai menyenangi

lingkungan kerja dimana dia bekerja, maka pegawai tersebut akan betah di tempat kerjanya

untuk melakukan aktivitas sehingga waktu kerja dipergunakan secara efektif dan optimis

prestasi kerja pegawai juga tinggi. Lingkungan kerja tersebut mencakup hubungan kerja

yang terbentuk antara sesama pegawai dan hubungan kerja antar bawahan dan atasan

serta lingkungan fisik tempat pegawai bekerja.

Menurut Sedarmayati (2009: 21) definisi lingkungan kerja adalah keseluruhan alat

perkakas dan bahan yang dihadapi, lingkungan sekitarnya di mana seseorang bekerja,

metode kerjanya, serta pengaturan kerjanya baik sebagai perseorangan maupun sebagai

(30)

12 2.1.1.2 JenisLingkunganKerja

Menurut Sedarmayanti (2009: 21) “secara garis besar, jenis lingkungan kerja terbagi

menjadi 2 yakni: 1) lingkungan kerja fisik, dan 2) lingkungan kerja non fisik”.

1. LingkunganKerjaFisik

Menurut Sedarmayanti (2009: 22) “lingkungan kerja fisik adalah semua yang terdapat

disekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi pegawaibaiksecara langsung maupun

tidaklangsung”.

Menurut Sarwono (2005: 86) “Lingkungan kerja fisik adalah tempat kerja pegawai

melakukan aktivitasnya”. Lingkungankerjafisikmempengaruhisemangat dan emosi kerja

para karyawan. Faktor-faktor fisik ini mencakup suhu udara di tempat kerja, luas ruang

kerja,kebisingan,kepadatan,dankesesakan.Faktor-faktor fisik ini sangat mempengaruhi

tingkahlakumanusia.

SelanjutnyamenurutSarwono(2005: 86)“Peningkatansuhu dapatmenghasilkan kenaikan

prestasi kerja tetapidapatpulamalahmenurunkanprestasi kerja.”

Kenaikansuhupadabatastertentumenimbulkansemangatyangmerangsangprestasi kerja

tetapisetelahmelewatiambangbatastertentukenaikansuhuinisudahmulai mengganggu

suhu tubuh yang mengakibatkan terganggunya pula prestasi kerja(Sarwono,2005: 87).

Menurut Robbins (2002: 36)Lingkungankerja fisik juga merupakan faktor penyebab

strees kerja pegawai yang berpengaruh pada prestasi kerja. Faktor-faktor yang

mempengaruhilingkungan kerja fisik adalah: a) suhu, b) kebisingan, c) penerangan,

(31)

13

a. Suhu

Suhuadalah suatu variabel dimana terdapat perbedaan individual yangbesar. Dengan

demikian untukmemaksimalkanproduktivitas,adalahpentingbahwa pegawai bekerja di

suatu lingkungan dimana suhu diatur sedemikian rupa sehingga berada diantara rentang

kerjayangdapatditerimasetiapindividu.

b. Kebisingan

Buktidaritelaah-telaahtentangsuaramenunjukkanbahwasuara-suarayang konstan atau

dapatdiramalkanpadaumumnyatidakmenyebabkanpenurunan prestasi kerja sebaliknya

efek darisuara-suarayangtidakdapatdiramalkan memberikan pengaruh negatif dan

mengganggukonsentrasipegawai.

c. Penerangan

Bekerjapadaruangan yang gelapdansamar-samarakanmenyebabkan ketegangan pada

mata.Intensitascahayayangtepatdapatmembantupegawai dalam memperlancar aktivitas

kerjanya. Tingkat yang tepat dari intensitas cahaya juga tergantung pada usia pegawai.

Pencapaian prestasi kerja pada tingkat penerangan yang lebih tinggi adalah lebih besar

untukpegawaiyang lebih tua dibanding yang lebih muda.

d. MutuUdara

Merupakanfaktayangtidakbisadiabaikanbahwajikamenghirupudarayang tercemar

membawa efekyangmerugikanpadakesehatanpribadi.Udarayang tercemar dapat

mengganggu kesehatanpribadipegawai.Udarayangtercemar di lingkungan kerja dapat

(32)

14

Faktor lain yang mempengaruhi lingkungan kerja fisik adalah rancangan ruang kerja.

Rancanganruangkerjayangbaikdapatmenimbulkankenyamananbagi pegawai di tempat

kerjanya. Faktor-faktor dari rancangan ruang kerja tersebut menurutRobbins (2002:

318) terdiriatas:“a)Ukuranruangkerja,b)Pengaturanruangkerja,c)Privasi”.

a. Ukuranruangkerja

Ruang kerja sangat mempengaruhi kinerja karyawan. Ruang kerja yang sempit dan

membuatpegawaisulitbergerakakanmenghasilkanprestasikerja yanglebih rendah jika

dibandingkandengankaryawanyangmemilikiruangkerjayangluas.

b. Pengaturanruangkerja

Jikaruangkerjamerujukpadabesarnyaruanganperpegawai,pengaturan merujuk pada

jarak antaraorangdanfasilitas. Pengaturanruangkerja itu pentingkarena sangat

dipengaruhiinteraksisosial.Oranglebihmungkin berinteraksidenganindividu-individu

yangdekatsecarafisik.Olehkarenaitu lokasi kerja karyawanmempengaruhi informasi

yangingindiketahui.

c. Privasi

Privasidipengaruhiolehdinding,partisi,dansekatan-sekatanfisiklainnya. Kebanyakan

pegawai menginginkantingkatprivasiyangbesar dalam pekerjaan mereka

(khususnya dalam posisi manajerial, dimana privasi diasosiasikandalamstatus).

Namunkebanyakanpegawaijugamenginginkan peluanguntukberinteraksi dengan rekan

kerja, yang dibatasi dengan meningkatnyaprivasi. Keinginanakanprivasiitu kuat

dipihakbanyakorang. Privasimembatasigangguanyangterutamasangat menyusahkan

(33)

15

2. LingkunganKerjaNonFisik

MenurutSedarmayanti(2009: 31)menyatakanbahwalingkungankerjanonfisik adalah

semua keadaan yang terjadi yang berkaitan dengan hubungan kerja, baik dengan atasan

maupun dengan sesama rekan kerja ataupun hubungan denganbawahan”.

Lingkungankerjanonfisikinimerupakanlingkungankerjayangtidakbisa diabaikan.

Menurut Nitisemito (2001: 171) perusahan hendaknya dapat mencerminkan kondisi

yang mendukungkerjasamaantaratingkatatasan,bawahanmaupunyang memiliki status

jabatanyangsamadiperusahaan.Kondisiyanghendaknyadiciptakan adalah suasana

kekeluargaan,komunikasiyangbaikdanpengendaliandiri.

Membinahubunganyangbaikantarasesamarekankerja,bawahanmaupun atasan harus

dilakukan karena kita saling membutuhkan. Hubungan kerja yang terbentuk sangat

mempengaruhipsikologis karyawan.

MenurutMangkunegara(2000: 9),untukmenciptakanhubunganhubunganyangharmonis

danefektif,pimpinanperlu : 1)meluangkanwaktuuntukmempelajari aspirasi-aspirasi

emosi pegawaidanbagaimanamerekaberhubungandengantim kerja dan 2) menciptakan

suasana yangmeningkatkatkankreativitas.Pengelolaan hubungan kerja dan pengendalian

hubungan kerja dan pengendalian emosional di tempat kerja itu sangat perlu untuk

diperhatikan karenaakanmemberikandampakterhadapprestasikerjapegawai.

Halinidisebabkankarenamanusiaitubekerjabukansebagaimesin.Manusiamempunyai

(34)

16

MenurutSedarmayanti(2001: 146),yangmenjadiindikator-indikatorlingkungan kerja

adalah:1)penerangan,2)suhuudara,3)sirkulasiudara,4)ukuranruangkerja, 5) tata letak

ruangkerja, 6)privasiruangkerja7)kebersihan8)suarabising,9) penggunaanwarna,10)

peralatan kantor,11)keamanankerja11)musikditempat kerja, 12) hubungan sesama rekan

kerjadan13)hubungankerjaantaraatasandengan bawahan.

2.1.1.3ManfaatLingkunganKerja

MenurutIshakdanTanjung(2003: 26),manfaatlingkungankerja adalah menciptakan

gairah kerja,sehinggaproduktivitasdanprestasikerjameningkat. Sementara itu, manfaat

yang diperolehkarenabekerjadenganorang-orangyang termotivasi adalah pekerjaan dapat

diselesaikandengantepat.Yangartinyapekerjaandiselesaikan sesuai standard yangbenar

dandalamskalawaktuyangditentukan. Prestasikerjanya akan dipantau oleh individu

yangbersangkutan,dantidakakan menimbulkan terlalu banyak pengawasan serta

semangatjuangnyaakantinggi.

2.1.2Kompensasi

2.1.2.1Pengertian Kompensasi

Kompensasiadalahsegalasesuatuyangditerimaparakaryawansebagai balasjasa untuk

kerjamereka(Handoko,2005: 155). Menurut Hasibuan(2003: 138) Kompensasi

diartikan ”sebagai semua pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung

atau tidak langsung yang diterimakaryawansebagaiimbalanatasjasayang

(35)

17

Aritonang (2005: 2) mengatakan kompensasi adalah semua pendapatan yang berbentuk

uang atau barang langsung atau tidak langsung yang diterima karyawan sebagai

imbalan atas jasa yang diberikan kepada instansi.

Selanjutnya menurut Slamet (2007: 261) Kompensasi merupakan setiap bentuk

penghargaan yang diberikan kepada pegawai sebagai balas jasa atas kontribusi yang

mereka berikan kepada organisasi.

Kompensasi merupakan penghargaan yang berwujud finansial dan gaji dipertimbangkan

dipertimbangkan dalam pemilihan karir karena memang tujuan utama seseorang bekerja

adalah memperoleh gaji.

2.1.2.2 Jenis-Jenis Kompensasi

Jenis kompensasi dibagi dalam dua kelompok yaitu kompensasi langsung dan tidak

langsung, menurut Slamet (2007: 265) :

A. Kompensasi langsung diantaranya :

a) Gaji pokok yang merupakan kompensasi dasar yang diterima seorang karyawan

biasanya berupa upah atau gaji. Sedangkan gaji merupakan imbalan finansial

langsung yang dibayarkan kepada pegawai secara teratur.

b) Penghasilan tidak tetap merupakan jenis kompensasi yang dihubungkan dengan

kinerja individual, tim, atau dengan suatu organisasional.

Contoh dari penghasilan tidak tetap :

(1) Bonus, merupakan pembayaran ekstra tepat waktu diakhir sebuah periode, dimana

akan dilakukan penilaian kinerjapekerjaan.

(36)

18

(3) Opsi saham, merupakan suatu bentuk kompensasi yang memungkinkan karyawan

untuk membeli sebagian saham instansi milik karyawan dengan harga khusus.

(4) Insentif, merupakan imbalan langsung yang dibayarkan kepada pegawai karena

kinerjanya melebihi standar yang telah ditentukan.

(5) Pembagian keuntungan, merupakan bagian keuntungan instansi untuk dibayarkan

kepada karyawan.

B. kompensasi tidak langsung, diantaranya :

a) Tunjangan karyawan

Tambahan hak istimewa selain pembayaran kompensasi seperti pembayaran tidak

masuk kantor ( pelatihan, cuti kerja,sakit, liburan hari merah, acara pribadi, masa

istirahat, asuransi kesehatan, dan program pensiun).

b) Tunjangan Jabatan

Tambahan hak istimewa selain pembayaran kompensasi dan tunjangan karyawan.

Menurut Handoko (2001: 183) kompensasi dibedakan menjadi beberapa macam, antara

lain :

A. Kompensasi Langsung (direct compensation) terdiri dari:

Kompensasi dasar yang diterima oleh karyawan, biasanya sebagai gaji atau upah,

disebut gaji pokok.

(1) Gaji merupakan bayaran yang konsisten dari satu periode ke periode lain dengan

tidak memandang jam kerja.

(2) Upah merupakan bayaran yang secara langsung dihitung berdasarkan jumlah

(37)

19

B. Kompensasi Tidak Langsung (Kompensasi Pelengkap)

Kompensasi pelengkap (Fringe Benefits) merupakan bentuk penyediaan paket benefits

dan penyelenggaraan program-program pelayanan karyawan.

2.1.3 Kinerja Pegawai

2.1.3.1 Pengertian Kinerja Pegawai

Menurut Mangkunegara (2000: 67) Kinerja adalah hasil kerja secara kualitas

dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya

sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya.

Menurut Gomes (2003: 195) mengemukakan definisi kinerja pegawai sebagai ungkapan

seperti output, efisiensi serta efektivitas sering dihubungkan dengan produktivitas.

Sedangkan menurut Bernardin dalam Robbins (2002: 260) kinerja konsep yang

bersifat universal yang merupakan efektivitas operasional suatu organisasi, bagian

organisasi dan bagian karyawannya berdasarkan standar dan kriteria yang telah

ditetapkan sebelumnya, karena organisasi pada dasarnya dijalankan oleh manusia,

maka kinerja sesungguhnya merupakan perilaku manusia dalam memainkan peran

yang mereka lakukan dalam suatu organisasi untuk memenuhi standar perilaku

yang telah ditetapkan agar membuahkan tindakan dan hasil yang diinginkan.

2.1.3.2 Karakteristik Kinerja Pegawai

Karakteristik orang yang mempunyai kinerja tinggi oleh Mangkunegara

(2000: 68) sebagai berikut:

a. Memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi.

b. Berani mengambil dan menanggung resiko yang dihadapi.

(38)

20

d. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk merealisasi

tujuannya.

e. Memanfaatkan umpan balik (feed back) yang konkrit dalam seluruh kegiatan

kerja yang dilakukannya.

f. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah diprogramkan.

2.1.3.3 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Menurut Gibson (2004: 164) faktor–faktor yang mempengaruhi kinerja sebagai

berikut :

a. Faktor Individu

Faktor individu meliputi: kemampuan, ketrampilan, latar belakang keluarga,

pengalaman kerja, tingkat sosial dan demografi seseorang.

b. Faktor Psikologis

Faktor–faktor psikologis terdiri dari: persepsi, peran, sikap, kepribadian, motivasi,

lingkungan kerja dan kepuasan kerja.

c. Faktor Organisasi

Struktur organisasi, desain pekerjaan, kepemimpinan dan imbalan.

Menurut Siagian (2003: 103) Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kinerja

seorang pegawai yang mempunyai karakter baik apabila :

a. Mempunyai keahlian yang tinggi.

b. Kesediaan untuk bekerja.

c. Lingkungan kerja yang mendukung.

(39)

21 2.1.3.4 indikator Pengukuran Kinerja Pegawai

Ada beberapa indikator pengukuran kinerja pegawai menurut Gomes (2003: 134) adalah

sebagai berikut :

1. Quantity of work : Jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu yang ditentukan.

2. Quality of work : kualitas kerja yang dicapai berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan kesiapannya.

3. Job Knowledge : Luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan keterampilannya. 4. Creativeness : Keaslian gagasan-gagasan yang dimunculkan dari tindakan-tindakan

untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul.

5. Cooperation : kesediaan untuk bekerja sama dengan orang lain (sesama anggota organisasi).

6. Dependability : Kesadaran dan dapat dipercaya dalam hal kehadiran dan penyelesaian kerja tepat pada waktunya.

7. Initiative : Semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam memperbesar tanggung jawabnya.

8. Personal Qualities : Menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramah-tamahan, dan integritas pribadi.

2.1Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu sangat penting sebagai dasar pijakan dalam rangka penyusunan

penelitian ini. Kegunaannya untuk mengetahui hasil yang telah dilakukan oleh peneliti

sebelumnya. Dari beberapa penelitian tentang variabel-variabel yang mempengaruhi

(40)
(41)
(42)

24 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

3.1.1.Variabel Penelitian

Dalam kaitannya dengan penelitian ini, maka keadaan metode dianggap sebagai

pedoman atau landasan yang baik dimana dalam hal ini pengumpulan data maupun

dalam melakukan analisis data sehingga akan memberikan arah yang baik.

1. Variabel terikat (dependent variabel)

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikat adalah kinerja pegawai.

2. Variabel bebas (independent variabel)

Sedangkan yang menjadi variabel bebas adalah lingkungan kerja fisik dan non fisik serta

kompensasi.

3.1.2 Definisi Operasional Variabel

Definisioperasionalvariabeldalampenelitiandigunakanuntukmemahami lebih

mendalam tentang variabel pada penelitian ini, maka lebih mudah dituangkan

dalam indikator-indikator sehingga variabel tersebut bisa diukur. Secara keseluruhan,

penentuan atribut dan indikator serta definisi operasional variabelyang digunakan

(43)

25 Tabel 4. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Variabel Definisi Indikator Pengukuran

(44)

26

Variabel Definisi Indikator Pengukuran

Dependen: Kinerja Pegawai (Y)

Kinerja pegawai adalah ungkapan seperti output, efisiensi serta efektivitas

sering dihubungkan dengan produktivitas. (Gomes, 2005)

Quantity of workQuality of work

Job Knowledge

Creativeness

Cooperation

Dependability

InitiativePersonal

Qualities

SkalaLikert1s/d

5yang

merupakan

pendapatSangat

Setuju(SS),

Setuju(S),Netral

(N),TidakSetuju

(TS),Sangat

TidakSetuju

(STS),dari

responden

3.2 PopulasidanSampel

Menurut Arikunto (1999: 78) apabila populasi lebih dari 100 maka diambil 10 %

sampai dengan 25 %, jika populasi kurang dari 100 maka sebaiknya diambil semuanya

yang berarti menggunakan metode sensus. Populasidalampenelitianiniadalahseluruh

Pegawai Biro Tata Pemerintahan Umum Setdaprov Lampung dari golongan I, II, III, IV

dan PHL pada Biro Tata Pemerintahan Provinsi Lampung sebanyak 70 (tujuh puluh) orang

terdiri dari 1 (satu) orang Kepala Biro, 4 (empat) orang Kepala Bagian, 12 (dua belas)

orang Kepala Subbagian dan 53 (lima puluh tiga) orang Staf, yang terdiri dari :

 Golongan I : 1 orang

 Golongan II : 9 orang

 Golongan III : 43 orang

 Golongan IV : 7 orang

 PHL : 10 orang

(45)

27 1.3 JenisdanSumberData

Dalampenelitianinimenggunakanjenisdatasebagaiberikut:

3.3.1 DataPrimer

Dalampenelitianinimenggunakandataprimeryangdiperolehdarisumberprimer.

Sumber primeradalah sumber data yang langsung memberikandatakepada pengumpul

data (Sugiyono, 2004: 129). Data primer yang digunakan pada penelitian ini diperoleh

darihasilpengisiankuesioner.

3.3.2 Data Sekunder

Dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari sumber

sekunder. Sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data

kepada pengumpul data, misalnya melalui pihak lainataumelalui dokumen(elektronik

maupun cetak) (Sugiyono, 2004: 130).

1.4 Uji Kualitas Data

3.4.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.

Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuesioner mampu untuk

mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut(Ghozali, 2009: 49).

Dalam penelitian ini validitas yang akan diuji adalah validitas konstruk yaitu untuk

meyakinkan bahwa pernyataan-pernyataan dalam instrumen benar-benar mewakili konsep

(46)

28

relevansi antara pernyataan satu dengan lainnya. Pengujian validitas ini berdasarkan rumus

pearson correlation dengan menggunakan software pengolah data SPSS versi 16.0, sebagai berikut :

1. Lingkungan kerja fisik

Tabel 5.Uji Validitas Lingkungan kerja fisik

No. Item

Hasil uji statistik didapatkan sebanyak 10 item pertanyaan yang mempunyai rhit > rtab =

0,374, sehingga sebanyak seluruh item pernyataan valid.

2. Lingkungan kerja non fisik

Tabel 6.Uji Validitas Lingkungan kerja non fisik

No. Item

Hasil uji statistik didapatkan sebanyak 6 item pertanyaan yang mempunyai rhit > rtab =

(47)

29 3. Kompensasi Pegawai

Tabel 7. Uji Validitas Kompensasi Pegawai

No. Item

Hasil uji statistik didapatkan sebanyak 5 item pertanyaan yang mempunyai rhit > rtab =

0,374, sehingga seluruh item pernyataan valid.

4. Kinerja

Hasil uji statistik didapatkan sebanyak 8 item pertanyaan yang mempunyai rhit > rtab =

(48)

30 3.4.2 UjiReliabilitas

Uji reliabilitas sebenarnya adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang

merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel

atau handal jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil

dari waktu ke waktu (Ghozali, 2009: 45). Dalam penelitian ini Uji Reliabilitas

dilakukan dengan menggunakan One shot atau pengukuran sekali saja supaya lebih

efisien dalam waktu penyelesaian penelitian, dengan hasil sebagai berikut :

1. Lingkungan kerja fisik

Tabel 9.Uji Reliabilitas lingkungan kerja fisik

Cronbach's Alpha Jumlah item

.798 10

Hasil uji statistik didapatkan rhit = 0,798 > r Alfa Cronbach = 0,60, sehingga

seluruh item pernyataan reliabel.

2. Lingkungan kerja non fisik

Tabel 10. Uji Reliabilitas Lingkungan kerja non fisik

Cronbach's Alpha Jumlah item

.687 6

Hasil uji statistik didapatkan rhit = 0,687 > r Alfa Cronbach = 0,60, sehingga

(49)

31

3. Kompensasi

Tabel 11. Uji Reliabilitas Kompensasi

Cronbach's Alpha Jumlah item

.816 5

Hasil uji statistik didapatkan rhit = 0,816 > r Alfa Cronbach = 0,60, sehingga

seluruh item pernyataan reliabel.

4. Kinerja

Tabel 12. Uji Reliabilitas Kinerja

Cronbach's Alpha Jumlah item

.799 8

Hasil uji statistik didapatkan rhit = 0,799 > r Alfa Cronbach = 0,60, sehingga

seluruh item pernyataan reliabel.

3.5MetodeAnalisisdan Uji Hipotesis

3.5.1 AnalisisDeskriptif

Padabagianiniakandibahasmengenaibentuksebaranjawabanresponden terhadap

keseluruhan konsep yang diukur. Dari sebaran jawaban responden tersebut, selanjutnya

akandiperolehsebuahkecenderungandariseluruhjawaban yang ada. Untuk mendapat

kecenderungan jawaban responden terhadap masing-masing variabel, akan

didasarkan pada nilai skor rata-rata (indeks) yang dikategorikan ke dalam rentang

(50)

32

Prosesinimelaluibeberapatahapan,yaitu:

3.5.1.1Scoring

Dalam penelitian ini urutan pemberian skor menggunakan skala Likert yang

digunakan dalampenelitianiniadalahsebagaiberikut:

SangatSetuju = Penilaian responden terhadap hal tersebut Sangat Baik dengan

Skor5

Setuju = Penilaian responden terhadap hal tersebut Baik dengan Skor4

Netral = Penilaian responden terhadap hal tersebut Netral dengan Skor3

TidakSetuju = Penilaian responden terhadap hal tersebut Buruk dengan Skor2

SangatTidakSetuju = Penilaian responden terhadap hal tersebut Sangat Buruk dengan

Skor1

3.5.1.2Tabulating

Pengelompokan atas data jawaban dengan benar dan teliti, kemudian dihitung

dan dijumlahkan sampai berwujud dalam bentuk yang berguna. Berdasarkan hasil

tabeltersebuthasildisepakatiuntukmembuatdatatabelagarmendapatkan hubunganatau

pengaruhantaravariabel-variabelyangada.

3.5.2 AnalisisKuantitatif

Analisis Kuantitatif adalah bentuk analisis yang menggunakan angka-angkadan

perhitungandenganmetodestatistik,dengan tujuan untuk mencari hubungan sebab akibat

sehingga penelitian ini bersifat eks planatory. Untuk mempermudah dalam menganalisis

akandigunakan program SPSS for windows untuk mengetahui pengaruh variabel

independen terhadap variabel dependen dengan menggunakan analisis regresi linear

(51)

33 3.5.3 PengujianHipotesis

Dalam penelitian ini untuk menguji hipotesis penelitian menggunakan analisis

regresi linier berganda yaitu melihat pengaruh lingkungan kerja fisik dan non fisik

serta kompensasi terhadap kinerjapegawai,persamaanmatematisanalisis regresilinier

berganda dituliskan sebagaiberikut:

Y=a+b1X1+b2X2 + b3X3 + e

Dimana:

Y =kinerjapegawai

a =konstanta

X1 =lingkungankerja fisik

X2 =lingkungankerja non fisik

X3 =kompensasi

b1,b2 =koefisienregresi

(52)

54

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1Kesimpulan

Berdasarkan kajian teoritik dan hasil analisis data, maka dapat disimpulkan

bahwa:

1. Penilaian pegawai terhadap lingkungan kerja fisik sangat baik dengan rata-rata

nilai 5. Skor 5 menunjukan bahwa lingkungan kerja fisik di Biro Tata

Pemerintahan Umum Setdaprov Lampung sudah sangat baik. Namun

demikian, aspek kerapihan tata letak ruangan kerja perlu mendapatkan

perhatian dikarenakan masih dianggap belum cukup baik.

2. Penilaian pegawai terhadap lingkungan kerja non fisik baik dengan rata-rata

nilai 4. Nilai 4 menunjukan bahwa lingkungan kerja non fisik di Biro Tata

Pemerintahan Umum Setdaprov Lampung sudah baik. Namun, aspek

hubungan antara atasan dan bawahan terjalin dengan baik perlu untuk lebih

ditingkatkan karena masih dinilai kurang baik.

3. Kompensasi merupakan variabel yang paling mempengaruhi kinerja

sedangkan rata-rata nilai baru 4. Untuk itu aspek kompensasi perlu

ditingkatkan khususnya pada insentif/honor yang diterima sesuai dengan hasil

kerja yang dinilai masih kurang cukup.

4. Penilaian pegawai terhadap kinerja sudah baik dengan rata-rata nilai 4.

Naumun, aspek bekerja sama dalam menyelesaikan pekerjaan perlu

(53)

5.2Saran

Berdasarkan kesimpulan di atas, maka implikasi yang dapat diberikan peneliti

adalah:

1. Jika dilihat dari kuesioner, pada komponen lingkungan kerja fisik nilai yang

terendah adalah “kerapihan tata letak ruangan kerja saat ini membuat nyaman

pekerjaan anda”. Oleh karena itu, Kepala Biro Tata Pemerintahan Umum

Setdaprov Lampung perlu untuk memperbaiki atau mengatur ulang tata letak

ruangan Biro Tata Pemerintahan Umum Setdaprov Lampung agar dapat

meningkatkan kinerja. Komponen lingkungan kerja fisik yang mendapatkan

nilai tertinggi adalah ”penerangan yang menunjang pekerjaan” dan hal ini

perlu dipertahankan bahkan jika perlu ditingkatkan, dikarenakan bekerja

dalam ruangan yang gelap dan samar-samar akan menyebabkan ketegangan

pada mata dan intensitas cahaya yang tepat dapat membantu pegawai dalam

memperlancar aktivitas kerjanya.

2. Jika dilihat dari kuesioner, pada komponen lingkungan kerja non fisik nilai

yang terendah adalah “hubungan antara atasan dan bawahan terjalin dengan

baik”. Oleh karena itu, maka Kepala Biro Tata Pemerintahan Umum

Setdaprov Lampung perlu untuk meningkatkan hubungan antara atasan dan

bawahan terjalin dengan baik agar dapat meningkatkan kinerja. Komponen

lingkungan kerja non fisik yang mendapatkan nilai tertinggi yakni

“komunikasi antar pegawai berjalan dengan lancar”. Hal ini ditandai dengan

(54)

56

dihadapi dan juga ikatan kekeluargaan yang kuat antar sesama pegawai di

lingkungan Biro Tata Pemerintahan Umum Setdaprov Lampung.

3. Jika dilihat dari kuesioner, pada komponen kompensasi nilai yang terendah

adalah “insentif/honor yang diterima sesuai dengan hasil kerja”. Oleh karena

itu, maka Kepala Biro Tata Pemerintahan Umum Setdaprov Lampung perlu

untuk mempertimbangkan peningkatan insentif/honor yang diterima sesuai

dengan hasil kerja agar dapat meningkatkan kinerja, sepanjang hal tersebut

dimungkinkan dari segi anggaran maupun ketentuan yang berlaku.

Sedangkan pada komponen kompensasi yang mendapatkan nilai tertinggi

adalah “gaji yang diterima sesuai beban kerja”. Hal ini menunjukkan bahwa

pegawai Biro Tata Pemerintahan Umum Setdaprov Lampung menilai besaran

gaji yang diterimanya telah sesuai dengan beban kerja yang ditanggung.

4. Jika dilihat dari kuesioner, pada komponen lingkungan kerja fisik, lingkungan

kerja non fisik dan kompensasi nilai yang terendah adalah “kerapihan tata

letak ruangan kerja saat ini membuat nyaman pekerjaan anda”, “hubungan

antara atasan dan bawahan terjalin dengan baik” dan “insentif/honor yang

diterima sesuai dengan hasil kerja”, ketiga hal tersebut secara bersama-sama

mempengaruhi kinerja. Oleh karena itu, Kepala Biro Tata Pemerintahan

Umum Setdaprov Lampung perlu untuk memperhatikan ketiga hal dimaksud

agar kinerja Biro Tata Pemerintahan Umum Setdaprov Lampung dapat

Gambar

Tabel
Tabel 1.   Jumlah Pegawai Negeri Sipil Biro Tata Pemerintahan Umum Setdaprov.
Tabel 2.   Daftar Absensi Pegawai Biro Tata Pemerintahan Umum Setdaprov Lampung bulan Oktober 2013
Gambar 1 Bagan Kerangka Pemikiran
+3

Referensi

Dokumen terkait

Memberi gambaran atau informasi tentang perbedaan kemampuan pemecahan masalah matematik dan kemampuan berpikir kreatif siswa, proses penyelesaian masalah yang dibuat siswa

Scanned

Tujuh genotip padi hibrida Japonica menunjukkan perbedaan karakter kualitatif pada warna tepi daun, warna pelepah daun, warna leher daun, warna telinga daun, warna

Singkapan batuan di daerah Tanjungbatu dimana endapan jatuhan pirokastik ditindih secara langsung oleh aliran lava andesit basal, tebal keseluruhan lebih dari 25

adanya keterbatasan jumlah makanan, Anda mengalah untuk tidak sarapan, yang sarapan hanya saudaranya saja, begitu pula dengan makan siang dan makan

Kyai dalam struktur masyarakat jawa secara substansi memiliki fungsi dalam menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan hukum Islam. Dari sekian hukum Islam

Beberapa elemen atau bagian yang harus dipenuhi dalam tahap mendesain iklan adalah memilih jenis iklan Facebook , membuat judul iklan ( headline ), membuat body copy ,

Permasalahan yang sering dihadapi oleh para pegawai pensiunan yaitu keterlambatan dalam memproses gaji pegawai pensiun, dikarenakan system yang telah ada kurang maksimal dalam