• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN METODE OBSERVASI TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA MATERI POKOK STRUKTUR DAN FUNGSI BUNGA (Studi Eksperimen pada Kelas IV Semester Ganjil SD N 1 Sawah Lama Bandar Lampung T.P 2014/2015)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN METODE OBSERVASI TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA MATERI POKOK STRUKTUR DAN FUNGSI BUNGA (Studi Eksperimen pada Kelas IV Semester Ganjil SD N 1 Sawah Lama Bandar Lampung T.P 2014/2015)"

Copied!
43
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

PENGARUH PENGGUNAAN METODE OBSERVASI TERHADAP AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR IPA SISWA PADA MATERI

POKOK STRUKTUR DAN FUNGSI BUNGA

(Studi Eksperimen pada Kelas IV Semester Ganjil SD N 1 Sawah Lama Bandar Lampung T.P 2014/2015)

Oleh

GINDA MUTIARA SUBING

(2)

Hasil data penelitian diperoleh rata-rata keseluruhan peningkatan hasil belajar siswa pada kelas eksperimen yaitu sebesar 65,90. Aktivitas belajar siswa pada kelas esperimen dengan rata-rata 76,03 memiliki kategori tinggi.

Berdasarkan hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa pembelajaran menggunakan metode observasi berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa kelas IV SD Negeri 1 Sawah Lama Bandar Lampung materi pokok Struktur dan Fungsi Bunga.

(3)
(4)
(5)
(6)
(7)

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Lampung Timur pada tanggal 05 Juli 1991, yang merupakan anak Bungsu dari Empat bersaudara pasangan Bapak Almuhidin dan Ibu Farida Yati. Alamat Rajabasa Lama, Kec. Labuhan Ratu, Kab. Lampung Timur. No Hp: 085766924606.

Pendidikan formal yang ditempuh penulis adalah Sekolah Dasar (SD) Negeri 1 Rajabasa Lama Lampung Timur diselesaikan tahun 2003, Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SMP) Negeri 1 Labuhan Ratu Lampung Timur diselesaikan tahun 2007, Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Sukadana Lampung Timur diselesaikan tahun 2010. Pada tahun 2010 penulis terdaftar sebagai mahasiswa Jurusan Pendidikan MIPA Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Lampung melalui jalur Penelusuran

Kemampuan Akademik dan Bakat (PKAB).

Pada tahun 2013 penulis melaksanakan Program Pengalaman Lapangan (PPL) di SMP Negeri 1 Sukau Lampung Barat dan Kuliah Kerja Nyata (KKN)

(8)

Dengan menyebut nama Allah yang Maha pengasih lagi Maha penyayang

PERSEMBAHAN

Alhamdulillahi robbil alamin, dengan mengucap syukur kepada Allah SWT yang

selalu memberikan karunia dan nikmat-Nya, dengan kerendahan hatiku persembahkan

karya kecilku ini untuk:

Yang tercinta mamak (alm), papah dan ibu, yang telah mendidik dan membesarkanku

dengan segala doa terbaik mereka, kesabaran dan limpahan kasih sayang, selalu menguatkanku ketikaa kuterjatuh dalam keputusasaan, mendukung segala

langkahku menuju kesuksesan dan kebahagian. Karena semua itu kudapat melalui segala rintangan yang ada. Orang tuaku merupakan motivasi terbesar dalam kehidupaan.

Kanjengku Guntur Subing S.E., Gustiku Gina Ulfa Subing., A.Ma.Pd., Tuanku Gema Satria Subing S.E., dan kakak iparku Kanjeng Yetri Martika Sari SE., M.Acc. Ak, serta keponakanku Alesha Danica Lana Subing dan Akram Labib Muhammad Subing.

Kekasih hatiku, yang selalu berusaha membuataku tetap tersenyum,

menyemangatiku, membantuku dalam kesulitan, melakukan segala usaha untuk membuat hati ini tetap bahagia, menghilangkan rasa sedih yang ada. Pendengar setia setiap kegundahanku. Terima kasih atas kasih sayang dan perhatian yang diberikan padaku.

(9)

MOTO

Tiada suatu kesusahan pun melainkan pasti akan ada akhirnya dan tiada suatu

keadaan pahit pun yang dialami oleh seseorang, melainkanakan datang

sesudahnya keadaan lainnya yang manis.

Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.

(QS. 94: 6)

Barang siapa yang menempuh perjalanan dengan tujuan untuk menuntut ilmu, niscaya

Allah akan memudahkan jalan kesurga baginya

(HR Muslim)

Kesulitan sebesar apapun akan terasa wajar bagi jiwa yang tetap melebihkan syukur dari

pada mengeluh

(Mario Teguh)

Saat kehidupan memberi kita 1000 alasan untuk menangis, tunjukkan bahwa kita punya

sejuta alasan untuk tersenyum Tersenyumlah dan nikmatilah hidupmu

tanpa harus peduli eberapapun kerasnya hidup ini.

(10)

SANWACANA

Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas ridho dan karunia-Nya penulis dapat menyelesaikanskripsi yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Metode Observasi Terhadap Aktivitas dan Hasil Belajar IPA Siswa Pada Materi Pokok

Struktur Dan Fungsi Bunga(Studi Eksperimen pada Kelas IV Semester Ganjil SD N 1 Sawah Lama Bandar Lampung T.P 2014/2015)”sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana Pendidikan Biologi di Universitas Lampung.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari peranan dan bantuan berbagai pihak. Untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dr. Bujang Rahman, M. Si., selaku Dekan FKIP Unila beserta para Pembantu Dekan yang telah member izin penelitian.

2. Dr. Caswita,M.Si., selaku Ketua Jurusan Pendidikan MIPA.

3. Berti Yolida, S.Pd., M.Pd., selaku Ketua Program Studi Pendidikan Biologi.

4. Drs. Arwin Achmad, M. Si., selaku Pembimbing Akademik dan Pmbimbing I atas kesabaran, keikhlasan, arahan, masukan serta bimbingannya untuk membantu penulis dalam penyusunan skripsi ini.

(11)

6. Dr. Arwin Surbakti, M.Si., selaku dosen uji ahli materi, terima kasih atas saran yang diberikan hingga terselesainya skripsi ini.

7. Bapak dan Ibu dosen pengajar, atas segala bantuan dan ilmu yang telah diberikan.

8. Hj. Koimah Saleh, S.Pd., selaku kepala sekolah SD N 1 Sawah Lama Bandar Lampung, Narni Kusmiyati, S.Pd., dan Nazipah, A.Ma., selaku guru mitra, siswa-siswi SD N 1 Sawah Lama Bandar Lampung, khususnya kelas IVAdan IVC, serta semua pihak di SD N 1 Sawah Lama Bandar Lampung, atas kerja sama dan bimbingannya.

9. Anggota biologi 2010, kakak tingkat dan adik tingkat. Terima kasih atas kebersamaannya selama ini, semoga semua pengalaman ini akan menjadi kenangan indah dalam hidup kita.

10. Sahabatku, Ana Safitri, Febi Mulia Ibka Sari, Nadia Dewi Septiani, Herniyanti, Rizky Putri Marsyarita, Ika Rahmawati dan Hotmauli Situmorang.

11. Semua pihak yang telah membantu dengan sepenuh hati yang tidak dapat di tuliskan satu persatu.

Bandar Lampung, Penulis,

(12)

xiii DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR TABEL ... xv

DAFTAR GAMBAR ... xvii

I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 4

E. Ruang Lingkup Penelitian ... 5

F. Kerangka Fikir ... 6

G. Hipotesis ... 6

II. TINJAUAN PUSTAKA A. Metode Observasi ... 7

B. Aktivitas Belajar ... 9

C. Hasil Belajar ... 11

D. Pembelajaran IPA di SD ... 14

III. METODE PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 16

B. Populasi dan Sampel ... 16

C. Desain Penelitian ... 16

D. Prosedur penelitian ... 17

E. Jenis dan Teknik Pengambilan Data ... 18

F. Teknik Analisis Data ... 20

IV.HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 25

(13)

xiv V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ... 35

B. Saran ... 35

DAFTAR PUSTAKA ... 36

LAMPIRAN 1. Silabus ... 39

2. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ... 43

3. Pemetaan... 61

4. Lembar Kerja Siswa ... 62

5. Kisi-kisi Soal dan Soal Pretes dan Postes ……….74

6. Data Hasil Penelitian ... 79

(14)

xv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Lembar observasi aktivitas siswa ... 19

2. Klasifikasi indeks aktivitas siswa... ... 24

3. Hasil Data hasil perhitungan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa (X dan Y) ... 25

4. Hasil uji SPSS Normalitas, pada kelas kontrol dan eksperimen…….. ... 27

5. Hasil uji SPSS Homogenitas, pada kelas eksperimen…….. ... 27

6. Hasil uji SPSS Uji anova……... 28

7. Hasil uji SPSS Uji T…….. ... 28

(15)

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat... 6 2. Desain penelitian pretes-postes kelas tak ekuivalen... 17 3. Grafik data variabel hasil penelitian ... 26 4. Gambar foto-foto penelitian kelas ekperimen dan

(16)

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Proses pembelajaran pada dasarnya merupakan pemberian stimulus kepada siswa dengan harapan terjadinya respon yang positif pada diri siswa. Guru harus mampu memberi stimulus dalam proses pembelajaran agar siswa memberi respon positif. Siswa menjadi aktif dalam proses pembelajaran dan juga akan berpengaruh pada penguasaan materi yang diserap siswa akan optimal. Oleh sebab itu seorang guru harus dapat mensiasati agar proses pembelajaran tersebut bisa berjalan dengan baik.

Guru dituntut untuk memiliki kompetensi terhadap materi yang diajarkan, pada metode observasi yang melibatkan dalam pengamatannya berkaitan dengan secara langsung pada objek, dan kompetensi dalam hal

memberdayakan semua komponen pembelajaran, dapat mencapai tujuan pembelajaran yang dimaksud.

(17)

2

saling membantu dalam menguasai materi pelajaran guna mencapai hasil belajar yang optimal.

Penelitian tentang penggunaan metode observasi telah dilakukan oleh Kurniawan (2010: 47), yang menunjukkan bahwa metode observasi dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Penelitian lainnya juga dilakukan oleh Azizah (2010: 42), yaitu penggunaan metode observasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Pada tahun ajaran 2012-2013, hasil nilai ujian semester siswa kelas IV IPA di SD Negeri 1 Sawah Lama Bandar Lampung rendah dan kurang dari KKM sebesar 62. Untuk itu peneliti ingin mengetahui sebab-sebab rendahnya hasil nilai ujian semester siswa kelas IV IPA di SD Negeri 1 Sawah Lama Bandar Lampung.

Hasil observasi dan wawancara dengan guru dan siswa, penyebab hasil belajar IPA di SD Negeri 1 Sawah Lama Bandar Lampung yang rendah adalah pembelajaran IPA berlangsung satu arah dan penggunaan metode pembelajaran yang kurang tepat. Akibatnya, IPA dianggap siswa sebagai pelajaran yang kurang menarik dan sulit untuk dimengerti. Penggunaan metode pembelajaran yang kurang tepat menyebabkan siswa sulit untuk memahami materi.

Siswa hanya sekedar mengetahui konsep tanpa memahaminya secara

(18)

3

Mata pelajaran IPA yang telah ditetapkan KKM-nya 62, masih terdapat banyak siswa yang belum mencapai nilai tersebut. Dari 28 siswa pada semester ganjil tahun ajaran 2012/2013 terdapat 18 siswa yang belum mencapai nilai KKM atau 68%.

Aktivitas siswa dalam mata pelajaran IPA, menunjukkan bahwa sebagian besar siswa masih kurang aktif dalam pembelajaran IPA di SD, kurangnya interaksi siswa dengan guru maupun antar siswa, kurangnya keterlibatan siswa secara langsung dalam pembelajaran, dan siswa kurang mempunyai rasa ingin tahu yang mendalam terhadap materi yang diberikan, serta dilihat dari hasil ulangan harian menunjukkan masih banyak siswa yang hasil

belajarnya masih kurang memuaskan. Hal tersebut salah satunya dikarenakan pembelajaran IPA di SD terlalu banyak konsep ataupun teori yang harus dihapalkan.

Berdasarkan uraian diatas, akan dilakukan penelitian dengan judul“Pengaruh Penggunaan Metode Observasi Terhadap Aktivitas Dan Hasil Belajar IPA Siswa Pada Materi Pokok Struktur Dan Fungsi Bunga Pada Kelas IV SD Negeri 1 Sawah Lama Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015”.

B. Rumusan Masalah

(19)

4

1. Apakah metode observasi dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa pada materi pokok struktur dan fungsi bunga di-SD Negeri 1 Sawah Lama Bandar Lampung ?

2. Apakah metode observasi dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada materi pokok struktur dan fungsi bunga di-SD Negeri 1 Sawah Lama Bandar Lampung ?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang dan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui:

1. Peningkatan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi pokok struktur dan fungsi bunga dengan mengunakan metode observasi.

2. Peningkatan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPA materi pokok struktur dan fungsi bunga dengan menggunakan metode observasi.

D. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Bagi siswa, penggunaan metode observasi siswa mampu lebih mudah memahami materi mata pelajaran IPA pokok struktur dan fungsi bunga. 2. Bagi guru IPA, memberikan alternatif dalam memilih metode

(20)

5

3. Bagi sekolah, penggunaan metode observasi dapat dijadikan masukan untuk meningkatkan mutu pembelajaran IPA di sekolah.

4. Bagi peneliti, menambah pengetahuan dan pengalaman berharga dalam pembelajaran IPA dengan menggunakan metode observasi untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah :

1. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IVAdan IVCsemester ganjil SD Negeri 1 Sawah Lama Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015. 2. Materi dalam penelitian ini adalah materi pokok Struktur dan Fungsi

Bunga, dengan Kompetensi Dasar menjelaskan hubungan antara struktur bunga tumbuhan dengan fungsinya (KD 2.4).

3. Aktivitas belajar siswa yang diamati dalam penelitian ini adalah kegiatan-kegiatan lisan yaitu: (1) mengungkapkan ide dan gagasan, (2) bertanya, (3) bekerja sama, (4) melakukan pengamatan dan (5) kemampuan membuat kesimpulan.

(21)

6

F. Kerangka Pikir

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen, yang menggunakan dua kelas. Pada penelitian ini dilakukan pengujian untuk membandingkan hasil belajar dan aktivitas belajar siswa dengan menggunakan metode observasi dan penggunaan metode diskusi, pada pokok struktur dan fungsi bunga.

Hubungan antara variabel tersebut digambarkan dalam diagram berikut ini:

Keterangan : X = Variabel bebas (Metode observasi) Y = Variabel terikat (Aktivitas belajar siswa) Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat

G. Hipotesis

Hipotesis dalam penelitian ini adalah :

1. H0: Tidak ada pengaruh yang signifikan penggunaan metode

observasi terhadap hasil belajar dan aktivitas belajar siswa pada materi pokok struktur dan fungsi bunga.

H1: Ada pengaruh yang signifikan penggunaan metode observasi terhadap hasil belajar dan aktivitas belajar siswa pada materi pokok struktur dan fungsi bunga.

Y

(22)

7

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Metode Observasi

Metode pembelajaran adalah suatu pengetahuan tentang cara-cara mengajar yang digunakan oleh guru atau instruktur. Pengertian lain ialah sebagai teknik penyajian yang dikuasai guru untuk mengajar atau untuk menyajikan bahan pelajaran kepada siswa di dalam kelas, agar pelajaran tersebut dapat

ditangkap, dipahami dan digunakan oleh siswa dengan baik (Roestiyah, 2008 : 1-2).

(23)

8

Adapun kelebihan metode observasi menurut (Subiyanto, 1990: 9) adalah siswa dilibatkan untuk turut berpikir sehingga emosi siswa dapat terlibat langsung dalam proses pembelajaran, meningkatkan keterampilan siswa melalui suatu kegiatan, dapat mengamati suatu proses/kejadian dengan sendirinya, sehingga akan memperkaya pengalaman dan meningkatkan serta membangkitkan rasa ingin tahu. Dengan metode observasi siswa akan lebih memahami sesuatu yang bersifat abstrak dan lebih mampu mengingat dalam jangka waktu yang relatif lebih lama. Langkah–langkah observasi dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : (1) Siswa mencari gambaran atau informasi tentang objek penelitian melalui indera, (2) Siswa melakukan observasi dilakukan melalui pengamatan, pendengaran, pengecapan, perabaan, penciuman, (3) Apabila tidak

memungkinkan siswa menggunakan alat bantu, (4) Siswa membuat data setelah melakukan pengamatan, (5) Siswa mempresentasikan data hasil pengamatan, (6) Siswa lain memberikan tanggapan, (7) Guru memberikan tes untuk memperoleh hasil belajar siswa sehingga bisa dilihat prestasi belajar siswa setelah pembelajaran menggunakan metode observasi.

Menurut Purnomo, (2007:17) penggunaan metode observasi, yaitu:

(24)

9

Menurut Purnomo, (2007: 18) tujuan metode observasi, yaitu: (1) Untuk memperoleh data atau fakta, (2) Untuk melihat, mengamati dan

menghayatinya secara langsung dan nyata mengenai objek tertentu, (3) Untuk memperoleh kesimpulan dari hasil observasi yang dilakukan peneliti.

B. Aktivitas Belajar

Keberhasilan belajar tidak akan tercapai begitu saja tanpa adanya aktivitas belajar. Aktivitas belajar merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh masing-masing siswa utuk mencapai perubahan tingkah laku.

Sardiman (2003: 95) mengungkapkan sebagai berikut.

“Pada prinsipnya belajar adalah berbuat, berbuat untuk mengubah tingkah laku, jadi melakukan kegiatan. Tidak ada belajar jika tidak ada aktivitas. Itulah sebabnya aktivitas merupakan prinsip atau azas yang sangat penting di dalam interaksi belajar-mengajar. Dalam belajar sangat diperlukan adanya aktivitas. Tanpa aktivitas, itu tidak akan mungkin berlangsung dengan baik”.

(25)

10

penting karena dengan adanya aktivitas, pembelajaran akan lebih efektif dan mendatangkan hasil belajar yang lebih baik bagi siswa.

Menurut Hamalik, (2004: 172) membagi kegiatan belajar dalam 8 kelompok, yaitu:

1. Kegiatan-kegiatan visual; membaca, melihat gambar-gambar, mengamati eksperimen, demonstrasi, pameran, dan mengamati orang lain bekerja atau bermain.

2. Kegiatan-kegiatan lisan mengemukakan suatu fakta atau prinsip, menghubungkan suatu kejadian, mengajukan pertanyaan, memberikan saran, mengemukakan pendapat, wawancara, diskusi, dan interupsi. 3. Kegiatan-kegiatan mendengarkan.

4. Kegiatan-kegiatan menulis; menulis cerita, menulis laporan, memeriksa karangan, bahan-bahan kopi, membuat rangkuman, mengerjakan tes, dan mengisi angket.

5. Kegiatan-kegiatan menggambar.

6. Kegiatan-kegiatan mental; merenungkan, mengingat, memecahkan masalah, menganalisis faktor-faktor, melihat hubungan dan mengambil keputusan.

7. Kegiatan-kegiatan emosional.

(26)

11

C. Hasil Belajar

Hakikat hasil belajar biologi adalah untuk menghantarkan siswa menguasai konsep-konsep IPA dan keterkaitannya untuk dapat memecahkan masalah dalam kehidupan sehari-hari. Kata menguasai disini mengisyaratkan bahwa harus menjadikan siswa tidak sekedar tahu (knowing) dan hafal (memorizing) tentang konsep-konsep IPA, melainkan harus menjadikan siswa untuk

mengerti dan memahami (to understand) konsep-konsep tersebut dan menghubungkan keterkaitan suatu konsep dengan konsep lain (Wahyudi, 2002: 389).

Hasil belajar didefinisikan sebagai suatu hasil yang diharapkan dari

pembelajaran yang telah ditetapkan dalam rumusan perilaku tertentu sebagai akibat dari proses belajarnya (Veithzal, 2003:130).

Dalam sistem pendidikan nasional, rumusan tujuan pendidikan menggunakan klasifikasi hasil belajar dari Bloom yang secara garis besar membaginya menjadi tiga ranah, yaitu :

a. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari atas enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, analisis sintesis, aplikasi dan evaluasi.

b. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, yakni penerimaan, jawaban atau reaksi penilaian, organisasi, dan internalisasi. c. Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan

(27)

12

reflek, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks dan gerakan ekspresif dan interpretatif (Sudjana, 2001: 22-23).

Penguasaan materi merupakan hasil belajar dari ranah kognitif. Berdasarkan rumusan Bloom (Dimyati dan Mudjiono, 1994: 23-28) ranah kognitif terdiri dari 6 jenis prilaku sebagai berikut :

1. Pengetahuan, mencakup ingatan tentang hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan.

2. Pemahaman, mencakup kemampuan menangkap arti dan makna hal yang dipelajari.

3. Penerapan, mencakup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru.

4. Analisis, mencakup kemampuan merinci suatu kesatuan kedalam bagian-bagian sehingga struktur keseluruhan dapat dipahami dengan baik. 5. Sintesis, mencakup kemampuan membentuk suatu pola baru.

6. Evaluasi, mencakup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan criteria tertentu.

Hasil belajar dari ranah kognitif mempunyai hirarki atau bertingkat-tingkat. Berdasarkan rumusan Bloom (Dimyati dan Mudjiono, 1994: 23-28). Adapun tingkat-tingkat yang dimaksud adalah : (1) Informasi non verbal, (2)

(28)

13

Informasi non verbal dikenal atau dipelajari dengan cara pengindraan terhadap objek-objek dan pristiwa-pristiwa secara langsung. Informasi fakta dan pengetahuan verbal dikenal atau dipelajari dengan cara mendengarkan orang lain dengan jalan membaca.

Untuk mengukur beberapa banyak atau beberapa persen tujuan pembelajaran dicapai maka diadakan Pre-test dan Post-test. Pre-test diadakan sebelum pengajaran dimulai sedangkan Post-test diadakan setelah murid-murid selesai mengikuti pengajaran yang diberikan. Adapun fungsi dari Pre-test adalah untuk menilai kemampuan murid mengenai materi pelajaran sebelum pengajaran diberikan, sedangkan Post-test berfungsi untuk menilai

kemampuan murid mengenai materi pelajaran sesudah pengajaran diberikan (Roestiyah, 2008: 118-119).

Dengan menilai hasil belajar murid-muridnya sebenarnya guru tidak hanya menilai hasil usaha muridnya saja tetapi sekaligus juga menilai hasil usahanya sendiri. Menilai hasil belajar siswa berfungsi untuk dapat

(29)

14

D. Pembelajaran IPA di SD

a. Hakikat IPA

Menurut Iskandar (2001: 2) IPA adalah ilmu yang mempelajari

peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam. Menurut Abdullah (1998: 18), IPA adalah

pengetahuan khusus yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi,

penyimpulan, penyusunan teori dan demikian seterusnya kait mengkait antara

cara yang satu dengan cara yang lain.

Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) berhubungan dengan cara mencari tahu tentang

alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan

sistemati ssehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan

yang berupa fakta-fakta, kosenp-konsep, atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga

merupakan suatu proses penemuan (Sulistyorini, 2007: 39).

IPA dikatakan dapat terjadi dari dua unsur, hasil IPA dan cara kerja

memperoleh hasil itu. Hasil produk IPA berupa fakta-fakta seperti

hukum-hukum, prinsip-prinsip, klasifikasi, struktur dan lain sebagainya. Cara kerja

memperoleh hasil itu disebut proses IPA. Dalam proses IPA terkandung cara

kerja, sikap dan cara berfikir. Kemajuan IPA yang pesat disebabkan oleh

proses ini. Dalam memecahkan suatu masalah seorang ilmuwan sering

berusaha mengambil suatu masalah yang memungkinkan usaha mencapai

hasil yang diharapkan. Sikap ini dikenal dengan sikap ilmiah (Iskandar, 2001:

13 -14).

Pada hakikatnya, IPA dapat dipandang dari segi produk, proses dan dari segi

(30)

15

hasil (produk), dan dimensi pengembangan sikap ilmiah. Ketiga dimensi

tersebut bersifat saling terkait. Ini berarti bahwa proses belajar mengajar IPA

seharusnya mengandung ketiga dimensi IPA tersebut (Iskandar, 2001: 13

-14).

b. Tujuan IPA

Pembelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar peserta didik memiliki

kemampuan sebagai berikut:

1) Mengembangkan rasa ingin tahu dan suatu sikap positif terhadap sains,

teknologi, dan masyarakat.

2) Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar,

memecahkan masalah dan membuat keputusan.

3) Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep sains yang

akan bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.

4) Mengembangkan kesadaran tentang pesan dan pentingnya sains dalam

kehidupan sehari-hari.

5) Mengalihkan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman kebidang

pengajaran lain.

6) Ikut serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam.

7) Menghargai berbagai macam bentuk ciptaan tuhan di alam semesta ini

untuk dipelajari (BSPN, 2006: 5).

Maksud dan tujuan tersebut adalah agar siswa memiliki pengetahuan tentang

gejala alam, berbagai jenis dan perangai lingkungan melalui pengamatan agar

(31)

16

III. METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SD Negeri 1 Sawah Lama Bandar Lampung pada bulan Agustus 2014.

B. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas IV SD Negeri 1 Sawah Lama Bandar Lampung Tahun Pelajaran 2014/2015. Sampel yang dipilih dari populasi adalah siswa-siswa dari dua kelas pada tiga kelas yang ada. Teknik pengambilan sampel menggunakan Cluster random sampling, yaitu pengambilan sampel dari kluster-kluster atau kelompok-kelompok yang dilakukan secara random. Selanjutnya terpilih siswa-siswa pada kelas IVA sebagai kelas eksperimen dan kelas IVC sebagai kelas kontrol.

C. Desains Penelitian

(32)

17

Kelas eksperimen diberi perlakuan metode observasi, sedangkan kelas kontrol dengan menggunakan metode diskusi. Hasil pretes dan postes pada kedua kelompok subyek dibandingkan. Sampel mendapat penilaian keterampilan proses yang sama. Sehingga struktur desain penelitiannya sebagai berikut:

Kelompok pretes perlakuan postes

I O1 X O2

II O1 C O2

Keterangan : I = Kelompok eksperimen, II = Kelompok kontrol, O1= Pretes, O2= Postes,

X = Perlakuan kelas eksperimen

C = Perlakuan kelas kontrol (Purwanto, 2007: 90). Gambar 2. Desain pretes postes tak ekuivalen

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua tahap, yaitu prapenelitian dan pelaksanaan penelitian. Adapun langkah-langkah dari tahap tersebut yaitu sebagai berikut: 1. Prapenelitian

Kegiatan yang dilakukan pada prapenelitian sebagai berikut :

a. Membuat surat izin penelitian pendahuluan (observasi) ke sekolah. b. Mengadakan observasi ke sekolah tempat diadakannya penelitian,

untuk mendapatkan informasi tentang keadaan kelas yang akan diteliti. c. Menetapkan sampel penelitian untuk kelas eksperimen yang akan

(33)

18

d. Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari Silabus, Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) dan Lembar Kerja Siswa (LKS). e. Membuat instrumen penelitian yaitu soal pretes/postes berupa

soal-soal uraian.

f. Mengambil data yang akan digunakan sebagai acuan dalam pembuatan kelompok. Kemudian membentuk kelompok diskusi pada masing-masing kelas eksperimen dan kelas kontrol yang bersifat heterogen berdasarkan nilai akademik siswa atau nilai kognitifnya, 2 siswa dengan nilai tinggi, 2 siswa dengan nilai sedang, dan 1 siswa dengan nilai yang rendah. Setiap kelompok terdiri dari 5 orang siswa (Lie, 2004: 42). Nilai diperoleh dari dokumentasi pada guru kelas.

E. Jenis Data dan Teknik Pengambilan Data 1. Jenis Data

Data penelitian berupa data kuantitatif adalah hasil belajar siswa yang diperoleh dari nilai tes awal dan tes akhir, dan data kualitatif yaitu data lembar aktivita siswa. Penguasaan aktivitas siswa dihitung selisih antara nilai tes awal dengan tes akhir.

2. Teknik Pengambilan Data

a) Pretes dan postes

(34)

19

akhir pertemuan baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Bentuk soal yang diberikan adalah berupa soal uraian yang

mengandung indikator. Soal pretes yang diberikan di awal pertemuan memiliki bentuk dan jumlah yang sama dengan soal postes yang diberikan di akhir pertemuan. Kemudian dihitung selisih antara nilai pretes dengan postes.

b) Lembar Observasi Aktivitas Siswa

Lembar observasi aktivitas siswa berisi semua aspek kegiatan yang diamati pada saat proses pembelajaran. Setiap siswa diamati point kegiatan yang dilakukan dengan cara memberi tanda (√ ) pada lembar observasi sesuai dengan aspek yang telah ditentukan. Aspek yang diamati yaitu: (1) mengungkapkan ide dan gagasan, (2) bertanya, (3) bekerja sama, (4) melakukan pengamatan, (5) kemampuan membuat kesimpulan. Lembar observasi yang digunakan dalam pengambilan data aktivitas siswa pada saat pembelajaran adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Lembar Observasi Aktivitas Siswa

N

o Nama

Skor Aspek Aktivitas Belajar Siswa

Jumlah

(35)

20

Keterangan :

A. Mengungkapkan ide dan gagasan: 0. Tidak mengungkapkan ide dan gagasan

1. Mengungkapkan ide dan gagasan tetapi tidak sesuai dengan permasalahan

2. Mengungkapkan ide dan gagasan sesuai dengan permasalahan

B. Bertanya:

0. Tidak mengemukakan pertanyaan

1. Mengajukan pertanyaan, tetapi tidak mengarah pada permasalahan 2. Mengajukan pertanyaan yang mengarah dan sesuai dengan

permasalahan

C. Bekerja sama :

0. Diam saja, tidak bekerja sama

1. Bekerja sama , tetapi tidak dengan semua anggota 2. Bekerja sama lengkap sesuai dengan anggotanya

D. Melakukan Pengamatan :

0. Diamsaja, tidak melakukan pengamatan

1. Melakukan pengamatan, tapi kurang tepat dan tidak sesuai dengan permasalahan

2. Melakukan pengamatan dengan tepat dan sesuai dengan permasalahan

E. Membuat Kesimpulan : 0. Tidak membuat kesimpulan

1. Membuat kesimpulan namun tidak sesuai dengan pembahasan 2. Membuat kesimpulan sesuai dengan pembahasan

F. Teknik Analisis Data 1. Hasil Belajar Siswa

HasilN-gainpada kelompok kontrol dan eksperimen dianalisis

(36)

21

1. UjiN-gain

Selisih antara nilai pretes dengan postes disebut nilaiN-gain. Untuk mendapatkan nilaiN-gainpada setiap pertemuan menggunakan formula (Loranz, 2008: 3) sebagai berikut:

100

Keterangan : X = nilai postes individu, Y = nilai pretes per-individu, Z = skor maksimum.

2. Uji Normalitas Data

Uji normalitas data dilakukan menggunakan ujiLillieforsmenggunakan program SPSS 17.

a. Hipotesis

Ho : Sampel berdistribusi normal H1 : Sampel tidak berdistribusi normal b. Kriteria Pengujian

Terima Ho Jika Lhitung< Ltabel dan tolak Ho jika Lhitung> Ltabel (Sudjana, 2002: 466) atau terima Ho jika p-value> 0,05, tolak Ho untuk harga yang lainnya (Nurgiantoro, Gunawan, dan Marzuki 2002: 118).

3. Kesamaan Dua Varians

Apabila masing masing data berdistribusi normal, maka dilanjutkan dengan uji kesamaan dua varians dengan menggunakan program SPSS 17.

a. Hipotesis

(37)

22

b. Kriteria Uji

- Jika Fhitung< Ftabel maka Ho diterima - Jika Fhitung> Ftabel maka Ho ditolak

(Pratisto, 2004: 13).

4. Pengujian Hipotesis

Untuk menguji hipotesis digunakan uji F atau uji Anova. Uji F digunakan apabila sampel berdistribusi normal. Sedangkan uji U digunakan apabila sampel berdistribusi tidak normal. Uji hipotesis dilakukan dengan menggunakan program SPSS 17.

A. Uji hipotesis dengan uji F (Uji Anovaone-way)

Rumus Uji F seperti yang dikemukakan oleh Sugiyono (2003: 47) sebagai berikut:

N = banyak sampel, m = banyak predictor, R = koefisien korelasi antara kriterium dengan prediktor.

Koefisien korelasi ganda dikatakan signifikan apabila p-value<0,05 dengan derajat signifikasi 5%.

1. Hipotesis

H0 : Rata-rata kedua perlakuan tidak berbeda secara signifikan H1 : Rata-rata kedua perlakuan berbeda secara signifikan

2. KriteriaUji

 JikaFhitung< Ftabel,maka Ho diterima.

(38)

23

B. Uji hipotesis dengan uji t a. Uji Kesamaan Dua Rata-rata

1. Hipotesis

H0= Rata-rataN-gainkedua sampel sama H1= Rata-rataN-gainkedua sampel tidak sama

2. Kriteria Uji

- Jika thitung< ttabelmaka Ho diterima - Jika thitung> ttabelmaka Ho ditolak (Pratisto, 2004: 13)

2. Pengolahan Data Aktivitas Siswa

Data aktivitas siswa selama proses pembelajaran berlangsung merupakan data yang diambil melalui observasi. Data tersebut dianilisis dengan menggunakan indeks aktivitas kelompok. Langkah–langkah yang dilakukan untuk menentukan indeks aktivitas kelompok adalah: 1) Menghitung rata–rata aktivitas dengan menggunakan rumus:

∑Xi

X = x 100 n

Keterangan: X = Rata-rata skor aktivitas siswa; ∑Xi= Jumlah skoryang diperoleh;

n = Jumlah skor maksimum (Sudjana, 2002: 69)

(39)

24

Tabel 2. Klasifikasi Indeks Aktivitas Siswa

Interval (%) Kategori

0,00–29,99 Sangat Rendah

30,00–54,99 Rendah

55,00–74,99 Sedang

75,00–89,99 Tinggi

(40)

34

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan, maka dapat disimpulkan bahwa:

1. Penggunaan metode observasi berpengaruh terhadap peningkatkan aktivitas belajar siswa pada pembelajaran IPA materi pokok struktur dan fungsi bunga.

2. Penggunaan metode observasi berpengaruh terhadap peningkatan hasil belajar siswa pada pembelajaran IPA materi pokok struktur dan fungsi bunga.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, maka penulis menyarankan sebagai berikut:

1. Pembelajaran menggunakan metode observasi dapat digunakan oleh guru IPA sebagai salah satu alternatif pembelajaran yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan aktivitassiswa pada Materi struktur dan fungsi bunga.

(41)

36

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, A. 1998.Ilmu Alamiah Dasar. Bumi Aksara. Jakarta.

Azizah, N. 2010.Keefektifan Penggunaan Metode Observasi Terhadap Hasil Belajar

SMP Negeri 1 Moga Pemalang.http/myaghnee. blogspot.com/2010/.Diakses pada tanggal (22 Maret 2014) 20.35 WIB.

Belina, W. W.Peningkatan Kecakapan Berpikir Rasional Siswa Dalam Pembelajaran Fisika di SMP Pada Pokok Bahasan Pemantulan Cahaya Melalui Model Pembelajaran PBI (Penelitian eksperimen pada siswa kelas VIII di salah satu SMP Swasta di kota Bandung). Skripsi Jurusan

Pendidikan Fisika UPI Bandung. http://digilib.upi.edu/pasca/available/etd-0519108-104827/ (online) (13 januari 2011)

BSPN. 2006.Standar Isi Kelas IV.Badan Standar Pendidikan Nasional. Jakarta. Dabutar. 2008.Proses belajar dan mengajar.Rineka Cipta.Jakarta.

Dimyati dan Mudjiono. 1994.Belajar dan Pembelajaran.Rineka Cipta. Jakarta. Djamarah. 2000.Strategi Belajar Mengajar. Rineka Cipta. Jakarta.

Gulo, W. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Gramedia Widyasarana Indonesia. Jakarta.

Hamalik, O. 2004.Proses Belajar Mengajar. Bumi Aksara. Jakarta. Iskandar, S.M. 2001.Pendidikan IPA. Maulana. Bandung.

Kurniawan, E. 2010.Perbandingan Keefektifan Metode Observasi dan Diskusi Terhadap

Hasil Belajar.dan Aktivitas Belajar kelas X SMA Negeri 1 Mijen.http:// kurniawan.skrip.ikippgrismg.ac.id/observasi.php/JP2F/article/.../90(21 Maret 2014): 15.25 WIB.

Koster, W. 2002.Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Hasil Belajar Siswa SLTPN.Mimbar Pendidikan : No.2/XIX. Jakarta.

(42)

37

Loranz, D. 2008. Gain Score. Google.

http://www.tmcc.edu/vp/acstu/assessment/downloads/documents/reports/ar chives/discipline/0708/SLOAPHYSDisciplineRep0708.pdf. ( 10 Januari 2014: 16.00 WIB).

Martono, S. 2010.Metodologi Penelitian Pendidikan. Rineka Cipta. Jakarta.

Nurgiantoro, B., Gunawan, dan Marzuki. 2002.Statistik Terapan Untuk Penelitian

Ilmu-Ilmu Sosial.Gadjah Mada Universty Press. Yogyakarta.

Pratisto, A. 2004.Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan dengan SPSS 12. Gramedia. Jakarta.

Purnomo, H. 2007.Biostatistika. IKIP PGRI Semarang. Semarang.

Purwanto. 2008.Metode Penelitian Kuantitatif. Gava Media. Yogyakarta. Roestiyah, N.K. 2008.Strategi Belajar Mengajar. Jakarta. Rineka Cipta.

Sanjaya, W. 2011.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan.

Penerbit Kencana. Jakarta.

Sardiman. 2003.Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Rajawali Press. Yogyakarta.

SNP. 2009. Dihimpun oleh Afnil Guza. Asa Mandiri. Jakarta.

Subiyanto. 1990.Strategi Belajar Mengajar IPA. IKIP Malang. Malang.

Sudjana, N. 2001.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. PT. Remaja Rosda Karya. Bandung.

Sudjana. 2002. Metode Statistika Edisi keenam. PT Tarsito. Bandung.

Sudijono, A. 2004. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Penerbit PT Raja Grafindo.

Jakarta.

Sulistyorini, S. 2007.Pembelajaran IPA Sekolah Dasar. Tiara Karya. Yogyakarta.

Sumadi. 2002.Proses Belajar Mengajar di Perguruan Tinggi. Andi Offset. Yogyakarta.

Suwandi, T. 2012.Pengaruh Pembelajaran Berbasis Masalah Open-Ended terhadap

Peningkatan Kemampuan Pemecahan Masalah oleh Siswa. (Skripsi). Penerbit Universitas Lampung. Bandar Lampung.

(43)

38

Gambar

Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat
Gambar 2. Desain pretes postes tak ekuivalen
Tabel 1. Lembar Observasi Aktivitas Siswa
Tabel 2. Klasifikasi Indeks Aktivitas Siswa

Referensi

Dokumen terkait

Apabila diwakilkan diharuskan membawa Surat Kuasa dan diminta kepada Saudara hadir tepat waktu serta membawa seluruh berkas 1 (satu) Dokumen Asli berikut salinannya. Demikian

Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif-korelasional yang bertujuan untuk mengetahui hubungan antara burnout dan locus of control eksternal dengan intensi

Sesuai dengan analisis shift share pada tahun 2008-2009, hasil penelitian dari komposit indeks menunjukkan bahwa memang sektor pariwisata kota Bogor berdaya saing cukup

Analisis data menggunakan teknik korelasi product moment dari Pearson, diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar 0,674 dengan nilai signifikansi sebesar 0,000 (p&lt;0,05),

Terdapat 4 reviewer yaitu 2 dosen ahli assessment, 2 guru Fisika, dan 2 peer reviewer yang terdiri dari mahasiswa pendidikan Fisika yang sedang melakukan

New student enrollment plays an important role at school in both managing the new student data and facilitating the prospect students in undertaking new

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelompok B TK Tresna Bhakti Mulia Al Mabrur Jl. Patrol II No. 14 Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung).

Adapun dari fakta sejarah, ini semua tidak terlepas dari pengaruh pemikiran ulama besar Aceh yaitu Syeikh Nuruddun ar-Raniry dan Syeikh Abdurrauf