1.Konsep Gender
Gender dalam bahasa inggris dapat diartikan sebagai jenis kelamin bukan dalam artian biologis namun social,budaya dan psikologis.Gender disini berperan sebagai peran social yang tidak ditentukan oleh perbedaan kelamin nseperti halnya peran kodrati.Jadi intinya konsep gender ini berfokus pada perbedaan peranan antara laki-laki dan perempuan ,yang dibentuk oleh masyarakat sesuai dengan norma social dan norma social budaya di suatu lingkungan masyarakat tertentu.Berbedanya norma social antara lingkungan masyarakat satu dengan yang lainnya dapat menimbulkan berbedanya peranan antara laki-laki dan perempuan dalam masyarakat yang satu dengan yang lainnya sesuai dengan lingkungannya berada.
Gender dapat berubah dari waktu ke waktu dengan sendirinya sesuai dengan kontruksi di masyarakat tentang porsi peran laki-laki dan perempuan. Jadi,gender itu adalah sifat-sifat yang melekat pada pria dan wanita yang dikonstruksi secara social maupun cultural dalam masyarakat.
Singkatnya gender membentuk suatu peranan antara pria dan wanita yang dibentuk dalam masyarakat tertentu .
2.Konsep Kodrat
Kodrat adalah sifat bawaan biologis yang diperoleh dari anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang tidak dapat berubah
maupun diubah sampai kapanpun.Jadi peranan pria dan wanita disini ditentukan oleh tuhan.Konsekuensi dari konsep kodrat ini ,manusia yang berjenis kelamin wanita diberikan peran kodrati yang berbeda dengan manusia yang berjenis kelamin pria.
3.Konsep Seks
inilah yang menyebabkan pria dan wanita memiliki perbedaan kodrati yang berdasarkan pada sifat biologis yang berlaku secara universal dan tidak dapat digantikan.
Konsep seks sangat berhubungan dengan konsep kodrat yaitu dapat dilihat dari pengertian konsep kodrat yang permanen dan tidak berubah menjadi ketentuan biologis.(Menurut buku analisi gender dan Transformasi social karya DR.Mansour Fakih)
Peranan pria dan wanita dalam konsep gender,sex dan kodrat: No
. Peranan Konsep Gender Konsep sex Konsep Kodrat 1. Pria dan wanita sama-sama
bisa bekerja (mencari nafkah)
√ -
-2. Pria alat reproduksinya penis sedangkan wanita alat
reproduksinya vagina
4. Wanita memasak dan
mengasuh anak √ -
-5. Pria dengan spermanya membuahi sel telur
- - √
6. Cara berpakaian pria dan wanita berbeda di setiap daerah
√ -
-7. Pada umumnya pria
berambut pendek dan wanita berambut panjang
√ -
-8. Pria sebagai ayah menjadi kepala rumah tangga dan wanita sebagai ibu rumah tangga
-Hukum Adat
1.Apa itu hukum Adat?
Yang saya kutip dari buku Prof.Bushar Muhamad , S.H. asas-asas Hukum Adat.Hukum adat menurut istilah berasal dari bahasa belanda yaitu “adatrecht” yang di gunakan pertama kali oleh Snouck Hurgronje sedangkan hukum adat menurut definisinya ialah seluruh peraturan yang ditetapkan dalam keputusan-keputusan yang penuh wibawa dan dalam
pelaksanaannya diterapkan “begitu saja” yang dapat berlaku jika diketahui dari keputusan-keputusan para fungsionaris hukum dalam masyarakat itu,hakim-hakim,rapat-rapat desa,wali tanah,pemuka agama dan para pejabat desa sebagaimana itu diputuskan di dalam dan di luar sengketa resmi.
a.Apakah adat sama dengan hukum adat?
Adat dan hukum adat memiliki arti yang berbeda jika kita tinjau dari definisinya adat adalah gagasan kebudayaan
/aturan/kebiasaan-kebiasaan yang terbentuk dalam suatu tatanan masyarakat secara turun-temurun sedangkat hukum adat adalah system hukum yang ada dalam kalangan
masyarakat adat dimana terdapat aturan-aturan yang membatasi masyarakatnya yang jika batasan itu dilanggar akan mendapatkan sanksi moral oleh masyarakat di lingkungan masyarakat itu.
b.Apakah hukum adat sama dengan hukum kebiasaan? Istilah hukum adat apakah sama dengan hukum kebiasaan masih menjadi perdebatan dikalangan para ahli ,berikut beberapa pendapat para ahli tentang penyamaan istilah ini : Menurut Van Dijk istilah hukum adat dan hukum kebiasaan bila disamakan dirasa kurang tepat olehnya. Menurutnya hukum kebiasaan adalah kompleks peraturan hukum yang timbul karena kebiasaan berarti demikian lamanya orang bisa
bertingkah laku menurut suatu cara tertentu sehingga lahir suatu peraturan yang diterima dan juga diinginkan oleh suatu masyarakat,jadi menurutnya hukum adat dan hukum kebiasaan itu mempunyai perbedaan.
Sedangkan, menurut Soejono Soekanto hukum adat pada hakikatnya merupakan hukum kebiasaan,namun kebiasaan yang mempunyai akibat hukum (das sein das sollen).Berbrda dengan kebiasaan dalam arti biasa,kebiasaan yang merupakan penerapan dari hukum adat adalah perbuatan yang dilakukan berulang-ulang dalam bentuk yang sama.
Ditinjau dari beberapa pendapat para ahli tersebut dapat disimpulkan bahwa hukum adat ini adalah hukum yang lebih luas dibandingkan dengan hukum kebiasaan karena hukum adat itulah salah satu dari hukum kebiasaan yang sudah berkembang di suatu daerah masyarakat adat tertentu yang tidak tertulis yang memiliki akibat hukum sendiri dan