• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUDAYA DAN LINGKUNGAN ORGANISASI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "BUDAYA DAN LINGKUNGAN ORGANISASI"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

DASAR DASAR MENEJEMEN

“BUDAYA DAN LINGKUNGAN ORGANISASI”

Disusun oleh :

UPN “VETERAN” YOGYAKARTA

(2)

I. BUDAYA

ORGANISASI………3

a. BUDAYA KUAT VERSUS BUDAYA

LEMAH...………...…5 b. DIMENSI BUDAYA ORGANISASI………...

…...……….….6

c. SUMBER BUDAYA………...…….…. ………7

II. LINGKUNGAN ORGANISASI………... ……….8

a. MERUMUSKAN

LINGKUNGAN……….8 b. LINGKUNGAN

KHUSUS………...9 c. LINGKUNGAN

UMUM………...11 III. DAFTAR PUSTAKA……..………....………..

……..13

(3)

Pandangan yang dominan dalam teori manajemen dan di masyarakat pada umumnya ialah bahwa para manajer bertanggung jawab secara langsung atas keberhasilan atau kegagalan organisasi.kita akan menyebut sudut pandang itu sebagai pandangan mahakuasa terhadap manajemen (omnipotent view of management). Sebaliknya,sejumlah pengamat berpendapat bahwa sebagian besar kegagalan atau keberhasilan organisasi itu disebabkan karena kekuatan-kekuatan di luar kendali manajemen. Sudut pandang ini di beri nama pandangan simbolis terhadap manajemen (symbolic view of management). Mari kitalihat lebih dekat masing-masing perspektif ini hingga kita dapat coba untuk menjelaskan seberapa jauh pujian atau celaan yang seharusnya diterima oleh para manajer bagi kinerja organisasi mereka.

 Pandangan maha kuasa terhadap manajemen : manajer

bertanggungjawab secara langsung atas keberhasilan atau kegagalan organisasi

 Pandangan simbolis terhadap manajemen : para manajer hanya

memiliki akibat yang terbatas hasil pada orgaanisasi yang berarti karena banyak faktor di luar kendfali mereka

I. BUDAYA ORGANISASI

(4)

sepanjang waktu. Nikai-nilai ini menentukan dalam tingkat yang tinggi, apa yang dilihat karyawannya dan bagaimana mereka menanggapi dunia mereka.

Individu-induvidu menyerap budaya organisasi tersebut berdasarkan apa yang mereka lihat atau dengar di dalam organisasi itu. Yang demikian menyebutkan bahwa kebudayaan adalah sebuah persepsi. Budaya organisasi adalah suatu deskriptif. Buadaya itu menyangkut bagaimana para anggota melihat organisasi tersebut, bukan menyangkut apakah mereka menyukainya atau tidak. Budaya itu menggambarkan bukan menilai.

A. BUDAYA KUAT VERSUS BUDAYA LEMAH

Meskipun setiap perusahaan mempunyai budaya,tidak semua budaya mempunyai pengaruh yang sama terhadap perilaku dan tindakan karyawan BUDAYA KUAT

 Organisasi di mana nilai-nilai kunci di pegang teguh dan diikuti secara

luas

 Mempunyai pengaruh yang besar terhadap karyawan

 Organisasi menjelaskan secara terperinci hal-hal yang penting dan

tidak penting dalam perusahaan tersebut  Karyawan lebih berkomitmen

 Kinerja organisasi tinggi

BUDAYA LEMAH

 Organisasi di mana nilai-nilai kunci tidak di haruskan untuk di pegang

teguh dan diikuti secara luas

 Mempunyai pengaruh yang relatif kecil terhadap karyawan

 Organisasi tidak menjelaskan secara terperinci hal-hal yang penting

dan tidak penting dalam perusahaan tersebut

 Karyawan tidak banyak memegang komitmen

(5)

B. DIMENSI BUDAYA ORGANISASI

Riset mengemukakan bahwa ada tujuh dimensi yang secara keseluruhan menangkap hakikat budaya organisasi. Setiap dimensi tersebut dari rendah sampai tinggi, yang semata-mata disebut bukan sebagai tipe budaya (rendah) atau tipe budaya (tinggi). Menilai organisasi dari ketujuh dimensi itu akan memberikan gambaran mengenai unsur-unsur pembentuk budaya organisasi tersebut. Dalam banyak organisasi, salah sati dimensi budaya itu kadang muncul di atas yang lain dan biasanya membentuk kepribadian organisasi dan cara kerja kerja anggota organisasi. Sebagai contoh, Sony Corporation yang berfokus pada inovasi produk. Perusahaan “hidup dan bernafas” dalam pengembangan produk baru (orientasi hasil), dan keputusan kerja, sikap, dan tindakan-tindakan karyawan yang mendukung sasaran. Sebaliknya, Soutwest Airlines membuat para karyawannya sebagai bagian pusat budaya (orientasi orang).

Dimensi-dimensi budaya organisasi tersebut adalah  Inovasi dan Pengambilan Risiko

Kadar seberapa karyawan didorong untuk inovatif dan mengambil risiko.

Perhatian Pada Detail

Kadar sebarapa karyawan diharapkan mampu menunjukkan ketepatan, analisis, dan perhatian pada detail.

Orientasi Hasil

(6)

Orientasi Manusia

Kadar seberapa keputusan manajemen turut mempengaruhi orang-orang yang ada dalam organisasi.

Orientasi Tim

Kadar seberapa pekerjaan disusun berdasar tim bukannya perorangan.

Keagresifan

Kadar seberapa keryawan agresif dan bersaing daripada bekerjasama.  Stabilitas

Kadar seberapa keputusan dan tindakan organisasi menekankan usaha untuk mempertahankan status.

C. SUMBER BUDAYA

Suatu budaya bisa berasal dari ide atau pemikiran asli pendiri suatu organisasi. Bisa juga terinspirasi dari budaya yang telah ada sebelumnya Cara karyawan mempelajari budaya

1. Cerita

Suatu organisasi pasti memiliki cerita tentang peristiwa-peristiwa penting,misalnya kapan organisasi itu berdiri, pelanggaran dan peraturan, kesuksesan yang pernah diraih, kegagalan yang pernah di alami dan sebagainya.

2. Upacara (ritual)

(7)

motivasi dan perilaku yang seharusnya dilakukan oleh budaya sebuah organisasi.

3. Simbol material

Symbol material menunjukan siapa yang penting dalam sebuah organisasi, tingkat kesamaan yang dikehendaki, dan jenis-jenis perilaku.

4. Bahasa

Suatu organisasi biasanya memiliki bahasa tertentu. Dengan mempelajari bahasa ini membuktikan bahwa anggota organisasi menerima kebudayaan organisasi tersebut dan berusaha untuk melestarikannya. Bahasa juga memiliki fungsi mempersatukan anggota-anggota organsasi.

II. LINGKUNGAN ORGANISASI

a. MERUMUSKAN LINGKUNGAN

Lingkungan Umum Versus Lingkungan Khusus

Lingkungan umum adalah segala sesuatu di luar organisasi itu, misalnya faktor ekonomi, keadaan politik, pengaruh sosial budaya.

Lingkungan khusus adalah bagian lingkungan yang secara langsung berkaitan dengan pencapaian sasaran-sasaran sebuah organisasi.

Menilai Ketidakpastian Lingkungan

(8)

ketidakpastian lingkungan. Ketidakpastian lingkungan dibagi menjadi dua dimensi, yaitu :

 Derajat perubahan (dinamis dan stabil)

 Derajat kompleksitas (sederhana dan kompleks)

Apabila komponen dalam lingkungan organisasi seringkali berubah maka disebut dengan lingkungan dinamis. Sedangkan lingkungan stabil apabila perubahan yang terjadi amatlah sedikit, boleh jadi merupakan lingkungan dimana tidak ada pesaing baru, tidak ada terobosan teknologi baru oleh pesaing pesaing yang ada sekarang dan sedikit kegiatan oleh kelompok masyarakat tertentu untuk mempengaruhi organisasi tersebut.

Sedangkan lingkungan organisasi sederhana adalah lingkungan yang tidak banyak memiliki elemen, sebaliknya lingkungan dengan banyak elemen disebut lingkungan organisasi kompleks.

Segi lain ketidakpastian tersebut menggambarkan kadar kompleksitas lingkungan, kompleksitas lingkungan adalah jumlah komponen dalam sebuah lingkungan organisasi dan sejauh mana pengetahuan yang dimiliki oleh organisasi itu tentang komponen-komponennya. Ketidakpastian lingkungan dapat dilukiskan dalam table seperti berikut :

Stabil Dinamis

Sederhan

Sel 1

 Yang mantap dan diramalkan

Sel 2

(9)

a  Sedikit komponen di dalam lingkungan itu

 Komponen-komponennya agak

serupa dan pada dasarnya tetap sama

 Sedikit sekali kebutuhan akan

pengetahuan yang canggih

pengetahuan canggih tentang komponen-komponen itu

serupa satu sama lain dan terus-menerus berada dalam proses perubahan  Kebutuhan yang tinggi

akan pengetahuan canggih tentang

komponen-komponen itu

b. LINGKUNGAN KHUSUS

(10)

pemasok-kelompok penekan merupakan faktor eksternal yang menimbulkan ketidakpastian.

1. Pemasok-pemasok

Yaitu, suatu perusahaan yang menyediakan bahan dan peralatan, mencakup pula penyedia masukan keuangan seperti pemegang saham, bank, perusahaan asuransi, dana dana pensiun, dan lembaga serupa yang menjamin pemasukan modal secara terus menerus bagi sebuah organisasi. Masukan masukan ini merupakan ketidakpastian, artinya ketersediaannya atau penundaannya dapat mengurangi efektivitas organisasi tersebut. Biasanya para manager berusaha keras untuk menjamin adanya alira dari pemasok yang handal.

2. Pelanggan-pelanggan

Organisasi ada untuk memenuhi kebutuhan pelanggan (klien). Klienlah yang nantinya akan menyerap keluaran dari organisasi tersebut. Pelanggan (klien) jelas merupakan kemungkinan ketidakpastian bagi sebuah organisasi, hal ini disebabkan dari cita rasa pelanggan yang dapat berubah, bisa saja mereka menjadi tidak puas dengan barang atau jasa yang dikeluarkan suatu organisasi.

3. Pesaing-pesaing

(11)

semacamnya merupakan suatu kekuatan penting lingkungan yang harus dipantau oleh para manajer dan harus siap mereka tanggapi, manajer tidak boleh mengabaikan persaingan, karena apabila sesuatu organisasi tidak dapat memahami siapa pesaing mereka, maka mereka akan mengalami kegagalan.

4. Pemerintah

Pemerintah dapat mempengaruhi apa yang bisa atau tidak bisa dilakukan oleh suatu organisasi. Organisasi-organisasi tertentu diawasi lebih ketat oleh badan-badan pemerintah yang memiliki sumber hukum untuk mengatur organisasi (Negara federal, Negara bagian, dan pemerintah setempat). Misalnya saja perusahaan publik harus menaati pedoman-pedoman yang ditentukan oleh securities and exchange pommicion (semacam BAPEPAM)

5. Kelompok-kelompok penekan

Para manajer harus menyadari kelompok-kelompok kepentingan khusus yang berusaha untuk mempengaruhi tindakan-tindakan suatu organisasi. Seperti halnya yang dilakukan oleh kelompok-kelompok aksi warga Negara(konservatif) telah berhasil menekan penerbit-penerbit buku ajar sejara Amerika sepaya mengubah isinya yang dirasa menyakiti hati anggota-anggota kelompok tersebut.

c. LINGKUNGAN UMUM

(12)

Kondisi ekonomi: tingkat suku bunga, perubahan tingkat disposable income, tahapan siklus bisnis.

Kondisi hukum: Mencakup peraturan-peraturan yang ditetapkan oleh pemda tingkat I dan II maupun pemerintah pusat.

Kondisi politik: Mencakup stabilitas umum suatu negara dimana perusahaan beroperasi dan sikap aparat pemerintah terhadap dunia usaha.

Kondisi sosial budaya: Mengenai ekspektasi masyarakat di negara tempat perusahaan beroperasi terhadap nilai, tradisi, dan selera. Contoh: perubahan gaya hidup menuju gaya hidup sehat.

Kondisi demografi: Yaitu tren karakteristik fisik penduduk suatu negara seperti jenis kelamin, usia, tingkat pendidikan, lokasi geografis, pendapatan, komposisi anggota keluarga, dan unsur-unsur lain yang tercakup dalam statistik kependudukan.

Kondisi teknologi: Merupakan aspek lingkungan umum yang paling cepat perubahannya. Informasi menjadi sumber utama keunggulan kompetitif. Pengaruh terhadap organisasi: Mengubah tatanan struktur dan manajemen organisasi.

Kondisi dunia global: Meningkatnya jumlah pesaing dan pasar global.

Bentuk pengaruh lingkungan terhadap manajer:

a. Adanya tingkat ketidakpastian lingkungan (environmental uncertainty).

(13)

III.

DAFTAR PUSTAKA

Robbins, Stephen P, Coulter Marry. 2009. Manajemen Edisi Kedelapan / Jilid 1. Jakarta : Indeks.

Ernie Tisnawati Sule, Kurniawan Saefullah, Pengantar Manajemen¸ Kencana.

http://www.slideshare.net/iwanpalembang/bab-tiga-budaya-organisasi budaya organisasi.

Gambar

table seperti berikut :

Referensi

Dokumen terkait

Kepekaan kulit Berdasarkan data yang tersedia, kriteria klasifikasi tidak terpenuhi. Kepekaan pernafasan Berdasarkan data yang tersedia, kriteria klasifikasi

Hasil kajian ini dilaksanakan untuk menentukan Hak Cipta sebagai Obyek Jaminan Fidusia sebagai mana diatur dalam Pasal 16 ayat (3)Undang-undang Nomor 28 Tahun

Tingkat kemurnian hasil sintesis dapat dilihat dari analisis SEM-EDX terhadapat permukaan sampel pada area tertentu seperti diperlihatkan pada Tabel 1.. Ketika

Jika Lembar Data Keselamatan kami telah diberikan kepada Anda beserta persediaan tinta Asli yang diisi ulang, diproduksi ulang, dan kompatibel atau non-HP, harap diketahui

1) Dapatkan Program Kerja Seksi Pengembangan Kurikulum dan seksi penyelenggaraan dan evaluasi Sub Direktorat Pelatihan Masyarakat. 2) Periksa apakah Program yang

Dapatan kajian ini menyokong kajian terdahulu oleh Nik Mustafa et.al (2015) mengenai kepimpinan instruksional pengetua terhadap komitmen guru di tiga buah maktab

Untuk proses pemurnian minyak goreng bekas, dilakukan proses netralisasi dengan menambahkan NaOH 15% dan proses bleaching dengan menggunakan arang aktif buatan

Kesimpulan yang dapat diambil dari penelitian ini adalah bahwa penambahan dosis probiotik berbeda memberikan pengaruh nyata (P<0,05) terhadap efisiensi pakan dan