• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KUALITAS SOAL TES SUMATIF BAHASA PRANCIS BUATAN GURU DI KOTA PATI BERDASARKAN MATERI, KONSTRUKSI, DAN BAHASA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KUALITAS SOAL TES SUMATIF BAHASA PRANCIS BUATAN GURU DI KOTA PATI BERDASARKAN MATERI, KONSTRUKSI, DAN BAHASA"

Copied!
135
0
0

Teks penuh

(1)

i

ANALISIS KUALITAS SOAL TES SUMATIF BAHASA PRANCIS BUATAN GURU DI KOTA PATI BERDASARKAN MATERI,

KONSTRUKSI, DAN BAHASA

SKRIPSI

untuk memperoleh gelar Sarjana Pendidikan

oleh

Nama : Novi Aristasari NIM : 2301411019

Progam Studi : Pendidikan Bahasa Prancis Jurusan : Bahasa dan Sastra Asing

FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

(2)

ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING

Skripsi ini telah disetujui oleh pembimbing untuk diajukan ke Sidang Panitia Ujian Skripsi.

Semarang, Januari 2016

Pembimbing I, Pembimbing II,

Tri Eko Agustiningrum, S.Pd., M.Pd. Sri Handayani, S.Pd., M.Pd.

(3)

iii

PENGESAHAN KELULUSAN

Skripsi ini telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang

pada hari : Jumat

tanggal : 8 Januari 2016

Panitia Ujian Skripsi

Prof. Dr. Subiyantoro, M.Hum. NIP. 196802131992031002 Ketua

Dr. Sri Rejeki Urip, M.Hum. NIP. 196202211989012001 Sekretaris

Dra. Diah Vitri Widayanti, DEA NIP. 196508271989012001 Penguji I

Sri Handayani, S. Pd., M.Pd. NIP. 198011282005012001

Penguji II/Pembimbing II

Tri Eko Agustiningrum, S. Pd., M.Pd. NIP. 198008152003122001 Penguji III/Pembimbing I

Prof. Dr. Agus Nuryatin, M.Hum (NIP. 196008031989011001)

(4)

iv

PERNYATAAN

Saya menyatakan bahwa yang tertulis di dalam skripsi ini benar-benar hasil karya saya sendiri, bukan jiplakan dari karya orang lain, baik sebagian atau seluruhnya. Pendapat atau temuan orang lain yang terdapat dalam skripsi ini dikutip atau dirujuk berdasarkan kode etik ilmiah.

Semarang, Januari 2016

(5)

v

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto :

“ Bahwa hidup harus menerima, penerimaan yang indah. Bahwa hidup harus mengerti, pengertian yang benar. Bahwa hidup harus memahami, pemahaman yang tulus. “ ( Tere Liye )

“ Karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan. “ ( Q.S Al-Insyiroh : 5-6 )

“ Prenons le risque. Même si le résultat n‟est pas celui que nous attendons, nous aurons au mois essayé. Sans regret. ” ( LaVieste )

Persembahan :

~ Chers ma mère, mon père, ma soeur Cynthia et mon frère Dimas. Merci beaucoup de

(6)

vi

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT., atas limpahan karunia-Nya sehingga skripsi yang berjudul “Analisis Kualitas Soal Tes Sumatif Bahasa Prancis Buatan Guru di Kota Pati Berdasarkan Materi, Konstruksi, dan Bahasa” berhasil penulis selesaikan dengan baik. Skripsi ini disusun dan diajukan dalam rangka penyelesaian studi strata 1 untuk mencapai gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis, Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang.

Penyusunan skripsi ini tentu tidak mungkin terlepas dari bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin menyampaikan terimakasih kepada :

1. Prof. Dr. Agus Nuryatin, M. Hum, selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni yang telah memberi kesempatan untuk mengadakan penelitian ini.

2. Dr. Sri Rejeki Urip, M. Hum, selaku Ketua Jurusan Bahasa dan Sastra Asing yang telah memberikan kemudahan dalam menyusun skripsi.

3. Tri Eko Agustiningrum, S.Pd., M.Pd, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Bahasa Prancis, sekaligus pembimbing I yang senantiasa dengan sabar memberikan bimbingan, saran, serta motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

4. Sri Handayani, S.Pd., M.Pd, selaku pembimbing II yang dengan tulus dan penuh kesabaran dalam membimbing dan mengarahkan selama proses penyusunan skripsi ini.

5. Para pengajar Jurusan Bahasa dan Sastra Asing yang telah memberikan bekal ilmu pengetahuan kepada penulis.

6. Staf perpustakaan maupun TU Jurusan Bahasa dan Sastra Asing yang telah membantu kelancaran proses penyusunan skripsi ini.

(7)

vii

8. Orang tuaku yang selalu memberikan kasih sayang melalui dukungan dan doa dalam setiap langkahku. Kedua adikku yang selalu memberikan semangat, serta kekasih hati yang manemaniku berjuang.

9. Teman-teman seperjuangan Pendidikan Bahasa Prancis 2011 yang selalu memberikan saran, bantuan, dan hiburan.

10.Semua pihak yang tidak mungkin disebutkan satu persatu dalam lembar ini, yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Tentu saja kekurangan dan kesilapan tersebut hanyalah disebabkan oleh kekurangan penulis. Oleh sebab itu, kritik dan saran penulis butuhkan untuk perbaikan skripsi ini.

Semarang, Januari 2016

(8)

viii SARI

Aristasari, Novi. 2015. Analisis Kualitas Soal Tes Sumatif Bahasa Prancis Buatan Guru di Kota Pati Berdasarkan Materi, Konstruksi, dan Bahasa. Skripsi. Jurusan Bahasa dan Sastra Asing, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I : Tri Eko Agustiningrum, S.Pd., M.Pd. Pembimbing II : Sri Handayani, S.Pd., M.Pd.

Kata kunci : Sumatif, Materi, Konstruksi, Bahasa.

Pada umumnya, alat evaluasi dalam pendidikan adalah tes. Ada dua jenis tes yang sering digunakan guru, yaitu tes formatif dan tes sumatif. Tes buatan guru biasanya dibuat oleh masing-masing guru mata pelajaran atau Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) daerah setempat, begitu pun MGMP bahasa Prancis di kota Pati. Dalam hal pembuatan tes, MGMP bahasa Prancis di kota Pati menunjuk salah satu guru di SMA/MA yang terlibat untuk membuat soal. Jadi, masing-masing guru bahasa Prancis SMA/MA mendapat kesempatan membuat soal secara bergiliran, yang nantinya digunakan bersama di seluruh SMA/MA tersebut. Secara kualitatif, tes dikatakan baik jika telah memenuhi persyaratan penyusunan dari sisi materi, konstruksi, dan bahasa. Adapun dalam pembuatan soal, idealnya guru harus memperhatikan kaidah penyusunan soal dari segi materi, konstruksi, dan bahasa.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kualitas soal tes sumatif buatan guru bahasa Prancis SMA di kota Pati ditinjau dari segi materi, konstruksi, dan bahasa.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Objek penelitian ini adalah soal tes sumatif kelas XII semester 1 buatan guru bahasa Prancis SMA di kota Pati. Sumber data penelitian ini adalah bank soal yang ada pada masing - masing SMA di kota Pati. Teknik pengumpulan data menggunakan metode dokumentasi. Setelah data terkumpul yang berupa soal tes sumatif berbentuk pilihan ganda dan uraian, selanjutnya data dianalisis sesuai dengan kaidah penyusunan soal ditinjau dari segi materi, konstruksi, dan bahasa.

(9)

ix L’ARTICLE

L’ANALYSE DE LA QUALITÉ DU TEST SOMMATIF FAIT PAR LE PROFESSEUR DU FRANÇAIS À PATI BASÉ SUR LA MATIÈRE, LA

CONSTRUCTION, ET LA LANGUE.

Novi Aristasari,

Tri Eko Agustiningrum, S.Pd., M.Pd., Sri Handayani, S.Pd., M.Pd. Programme de la Pédagogie du Français, Département des Langues et des Littératures Étrangères, Faculté des Langues et des Arts, Université d‟État

Semarang Abstract

The purpose of this study is to determine quality of summative test made by French‟s teacher of Senior High School in Pati based on material, construction, and language used.The approach used in this study is qualitative descriptive approach. The object of this study is summative test of class XII made by French‟s teacher of Senior High School in Pati. The data source in this study is a bank of question that was exist in each Senior High School in Pati. The data collection method used is documentation. After data of summative test was collected, in form of multiple choices and essay questions, then data was analyzed according to the rules of test production based on material, construction, and language. The result showed that quality of summative test made by French‟s teacher of Senior High School in Pati based on material, construction, and language is high. For multiple choices questions, in terms of material obtained score 42, score for the construction was 32.88 and for language used was 40. Analysis for essay questions showed that in terms of material obtained score 4.5 , score for construction was 3.5 and for language used was 4.

(10)

x Abstrait

L‟objectif de cette recherche est de décrire la qualité du test sommatif faite par le professeur du français au lycée à Pati basé sur la matière, la construction, et la langue utilisée. Cette recherche est la recherche descriptive en utilisant l‟approche qualitative. L'objet de cette recherche est le test sommatif de la classe XII au premier semestre qui a été fait par le professeur du français au lycée à Pati. La source de donnée de cette recherche est la banque de questions qui était existe dans chaque lycée à Pati. La méthode utilisée dans cette recherche est la méthode de la documentation. Après la collection de donnée (des questions à choix multiples et des questions à réponse ouverte courte), elle a été analysé selon les règles de la rédaction de la matière, de la construction et de la langue. Les résultats d‟analyse ont montré que la qualité du test sommatif qui a été fait par le professeur du français au lycée à Pati selon des critéres de matière, de construction, et de langue est bonne. Pour des questions à choix multiples, en termes de matière a obtenu la note de 42, la construction a obtenu la note de 32,88 et la langue a obtenu la note de 40. Pour des questions à réponse ouverte courte, en termes de matière a obtenu la note de 4,5 , la construction a obtenu la note de 3,5 et la langue a obtenu la note de 4.

(11)

xi INTRODUCTION

En 2015, les douzième année utilise encore le curriculum 2006. L‟une des parties intégrantes de curriculum est l‟évaluation. L‟évaluation ne peut pas se séparer de l‟enseignement parce que toutes les activités de l‟enseignement sont suivies par l‟évaluation. Tagliante (2005: 5) a dit que l‟évaluation est la partie intégrante de l‟apprentissage, mode d‟emploi en fonction d‟une démarche pédagogique et d‟objective bien définis.

En général, le moyen d‟évaluation dans l‟apprentissage est le test. Pour mésurer la compétence des élèves, Arikunto (2009: 33) a classé le test en trois types : le test diagnostic, le test formatif, et le test sommatif. Les deux tests qui sont utilisés souvent par le professeur à mésurer la compétence des élèves pour comprendre la matière sont le test formatif et le test sommatif.

Par rapport au type de test, Nurgiyantoro (2010: 117) a distingué deux types de tests : (1) le test subjectif et (2) le test objectif. Les types de test objectif selon Nurgiyantoro (2010: 125) sont : (a) Vrai – faux, (b) QCM, (c) QROC, et (d) Test d‟association. Parmis ces types, le test QCM et QROC sont souvent utilisés dans le test sommatif.

En outre, Nurgiyantoro (2010: 105) a dit qu‟il y a deux types de test selon la rédaction, ce sont :

(12)

xii

Le test standard est le test qui a passé l‟épreuve de la validité, de la fiabilité, et de la révision. Le test et la révision sont les partis intégrantes pour développer le test standard (Nurgiyantoro 2010:109). En général, le test standard a la bonne qualité parce que cela a été testé et révisé plusieurs fois.

(2) Le test fait par le professeur

Le test fait par le professeur est le test qui n‟a pas passé l‟épreuve de la validité, de la fiabilité, et de la révision. D‟habitude, il n‟est pas analysé à cause de plusieurs facteurs : temps, occasion, et manque de compétence à analyser. C‟est pourquoi la fiabilité est faible (Nurgiyantoro 2010: 107-108).

Habituellement, Association des professeurs du cours ou Musyawarah Guru Mata Pelajaran ( à la suite, il s‟écrit MGMP) rédige l‟instrument du test. Comme la validité, la fiabilité, et la révision ne sont pas appliqué dans le test, alors on le appelle le test fait par le professeur. Dans la rédaction de test du français, soit le mi-seméstre soit la fin de sémestre, MGMP de français à Pati choisit l‟un des professeurs au lycée de composer le test. Ainsi, chaque professeur du français au lycée a la possiblité de composer le test à tour de rôle, qui sera utilisé ensemble.

(13)

xiii

attention aux règles de rédaction de la matière comme référence, la bonne construction, et la langue approprié.

Dans cette recherche, j‟analyse le test sommatif parce que cela est utilisé pour évaluer des élèves à la fin du programme d‟apprentissage. Le test sommatif est réalisé souvent deux fois par an, à la fin de premier semestre et deuxième semestre. De plus, j‟analyse le test fait par le professeur parce que la fiabilité de ce test est considérée comme inférieur.

Cette recherche a le but de décrire la qualité de test sommatif de la classe XII qui a été fait par le professeur du francais à Pati selon les critères de la matière, la construction, et la langue. La donnée est concernée à la classe XII parce que la population de la classe XII est plus nombreuse dans le lycée qui existe le cours de francais et utilisant le curriculum KTSP.

MÉTHODOLOGIE

Cette recherche est la recherche descriptive qualitative. L‟objet de cette recherche est le test sommatif de la classe XII au premier semestre qui a été fait par le professeur du français au lycée à Pati. La source de donnée de cette recherche est la banque des questions qui existe dans chaque lycée à Pati.

(14)

xiv

questions à réponse ouverte courte), elles ont été analysés selon les étapes suivante:

1. Analyser le test à choix multiple.

2. Analyser le test à réponse ouverte courte.

3. Catégoriser les résultats (mauvaise, moyenne ou bonne) 4. Présenter les résultats dans un tableau.

La signe (√) est donnée si la question a rempli les règles de rédaction. La signe (X) est donnée si la question n‟a pas rempli les règles de rédaction. Et la signe (*) est donnée si les règles ne peuvent pas être appliqué à la question.

À la fin de l‟analyse, les résultats sont notés. La note de 1 est donnée pour chaque question qui a remplit les règles de rédaction de test basé sur la matière, la construction, et la langue utilisée. Et puis la note de 0 est donnée pour chaque question qui n‟a pas remplit les règles de rédaction de test basé sur la matière, la construction, et la langue utilisée. Donc, la note est comptée et catégorisée selon le tableau suivant.

Tableau 3.3 Le critère de la qualité du test de QCM

Interval Le critère

X < 15 Mauvais

15 X < 30 Moyen

30 X Bon

Tableau 3.4 Le critère de la qualité du test de QROC

(15)

xv

X < 1,67 Mauvais

1,67 X < 3,33 Moyen

3,33 X Bon

ANALYSE

La donnée analysée est le test sommatif de la classe XII au premier semestre qui est fait par le professeur du français au lycée à Pati. Voici les résultats d‟analyse du test de la question à choix multiples et la question à réponse ouverte courte selon les critères de la matière, de la construction, et de la langue. A. L‟analyse de la qualité de QCM

1. La qualité du test selon les critères de la matière.

Selon les résultats d‟analyse, la qualité de la question à choix multiples selon les critères de la matière est dans la catégorie “bonne”. Parmi les quarante cinq questions, il y a quarante deux questions qui ont rempli les règles de rédaction et trois questions qui n‟ont pas rempli les règles de rédaction.

La question qui a rempli la règle de rédaction, par exemple : 13. Quelle musique préfère-t-elle ?

a. La musique classique d. La musique jazz b. La musique traditionnele e. La musique pop c. La musique rock

(16)

-xvi

dessus montre que cette question a remplit la règle de rédaction “ il n‟y a qu‟une seule bonne réponse ”.

La question qui n‟a pas rempli la règle de rédaction, par exemple :

34. Est-ce qu‟il payera un appartement plus chèr que 2.500 françs ? a. Oui, il en payera d. Non, il n‟en payera pas

b. Si, il en payera e. Non, il n‟en payera pas encore c. Non, il n‟en payera jamais

Selon la question précédente, il y a trois bonnes réponses pour cette question, ce sont la réponse c, d, et e. L‟explication ci-dessus montre que cette question n‟a pas remplit la règle de rédaction “il n‟y a qu‟une seule bonne réponse”

2. La qualité du test selon les critères de la construction

Selon les critères de la construction, la qualité de la question à choix multiples est dans la catégorie “bonne”. Parmi les quarante cinq questions, il y a trente deux questions qui ont rempli les règles de rédaction et treize questions qui n‟ont pas rempli les règles de rédaction.

La question qui a rempli la règle de rédaction, par exemple : 43. Je n‟ai pas envie de lui ...

(17)

xvii

Cette question a remplit la règle de rédaction “La formulation d‟une option doit avoir la meme longue“ parce que celle de toutes les options est relative identique.

La question qui n‟a pas rempli la règle de rédaction, par exemple : 28. ils .... au lac en vélo

a. ont pêché d. pêchons

b. pêcheront e. viennent de pêcher

c. allons pêcher

Cette question n‟a pas remplit la règle de rédaction “La formulation d‟une option doit avoir la meme longue “ parce que l‟option e est plus longue que a, b, c, et d. À cause de cela, l‟option a, b, c, et d ne marchent bien comme la tromperie, parce que les élèves pensent que la bonne réponse est la réponse plus longue.

3. La qualité du test selon les critères de la langue

Selon les critères de la langue, la qualité de la question à choix multiples est dans la catégorie “bonne”. Parmi les quarante cinq questions, il y a quarante questions qui ont rempli les règles de rédaction et cinq questions qui n‟ont pas rempli les règles de rédaction.

La question qui a rempli la règle de rédaction, par exemple :

44. Nazeer aime beaucoup le sport. Il ... au football tous les soirs.

(18)

xviii b. joues e. jouent c. jouons

Cette question a utilisé la grammaire correcte. Tous les aspects dans la phrase sont corrects. L‟explication ci-dessus montre que cette question a remplit la règle de rédaction “Un test utilise correctement la grammaire du français”.

La question qui n‟a pas rempli la règle de rédaction, par exemple : 18. Sandrine est absent aujourd‟hui, elle a mal .... yeux

a. du d. a la

b. des e. aux

c. au

Il y a la faute de grammaire dans cette phrase. Le sujet de la phrase „Sandrine est absent‟ est Sandrine (feminin singulier). À cause de cela, le bon adjectif pour ce sujet, ce n‟est pas absent, mais absente. La phrase „Sandrine est absent‟ devient „Sandrine est absente‟. L‟explication ci-dessus montre que cette question n‟a pas remplit la règle de rédaction “Un test utilise correctement la grammaire du français”.

B. L‟analyse de la qualité de QROC et essai

1. La qualité du test selon les critères de la matière

(19)

xix

y a quatre questions qui ont rempli les règles de rédaction et une question qui n‟a pas rempli les règles de rédaction.

La question qui a rempli la règle de rédaction, par exemple : 1. Mettez au Futur Proche !

a. Brigitte donne des cadeaux à Cécile. b. Vous êtes Directeur dans un bureau. c. Ils parlent français lentement.

d. Nous visitons notre famille dans notre marriage.

Cette question demande aux élèves de changer la phrase du présent au futur proche. La limitation de réponse est claire, alors la question a remplit la règle de rédaction “il y a la limitation de réponse dans chaque question”

La question qui n‟a pas rempli la règle de rédaction, par exemple :

5. Faites un paragraphe simple de vos loisirs ! (Buatlah sebuah paragraf sederhana tentang hobi Anda !)

Cette question demande aux élèves de decrire un paragraphe simple de loisirs. La consigne n‟est pas claire. Elle ne mentionne pas combien de phrase minimale ou maximale. L‟explication ci-dessus montre que la question n‟a pas remplit la règle de rédaction “il y a la limitation de réponse dans chaque question”.

2. La qualité du test selon les critères de la contruction

(20)

xx

les règles de rédaction et deux questions qui n‟ont pas rempli les règles de rédaction.

La question qui a rempli la règle de rédaction, par exemple : 3. Mettez au Futur Simple !

a. Lucy est sécrétaire dans un grand bureau. b. Vous portez des lunettes à la plage. c. Il va à Paris en avion.

d. Tu regrettes de ne pas lui dire de ton coeur.

Cette question a utilisé la consigne claire. Celle demande aux éleves pour changer la phrase du présent au futur simple. L‟explication ci-dessus montre que la question a remplit la règle de rédaction “La consigne du test est claire”.

La question qui n‟a pas rempli la règle de rédaction, par exemple : 3. Faites la conjugaison !

a. Je (faire) .... de la natation à la piscine.

b. Vous (faire) .... la cuisine au restaurent << Paris >>. c. Nous (jouer) .... du violon dans la classe.

d. Il (jouer) .... au football tous les soirs.

(21)

ci-xxi

dessus montre que la question n‟a pas remplit la règle de rédaction “La consigne du test est claire”.

3.La qualité du test selon les critères de la langue

Selon les critères de la langue, la qualité de la question est dans la catégorie “bonne”. Parmi les cinq questions, il y a quatre questions qui ont rempli les règles de rédaction et une question qui n‟a pas rempli les règles de rédaction. La question qui a rempli la règle de rédaction, par exemple :

4. Traduisez en français ! a. Mereka sakit kepala

b. Dia sakit perut karena tidak makan apapun. c. Monique sakit gigi hari ini.

d. Robert dan Céline sakit mata.

Cette question a utilisé la grammaire correcte. Toutes les écritures sont aussi correcte. L‟explication ci-dessus montre que la question a remplit la règle de rédaction “un test utilise correctement la grammaire du français”.

La question qui n‟a pas rempli la règle de rédaction, par exemple : 2. Mettez au Futur Simple !

a. Lucy est sécrétaire dans un grand bureau. b. Vous portez des lunettes à la plage. c. Il va à Paris en avion.

(22)

xxii

Cette question demande aux élèves de changer la phrase du présent au futur simple. En géneral, toutes les grammaires sont correctes. Mais, parmi les quatre options, il y a la faute d‟écriture en option a. Le mot „sécrétaire‟, le mot correct est „secrétaire‟. L‟explication ci-dessus montre que cette question n‟a pas remplit la règle de rédaction “un test utilise correctement la grammaire du français”.

CONCLUSION

Les résultats d‟analyse ont montré que la qualité de test sommatif de la classe XII au premièr semestre qui a été fait par le professeur du français au lycée à Pati basé sur la matière, la construction, et la langue est bonne. Pour les questions à choix multiples, en termes de matière a obtenu la note de 42, de la construction a obtenu la note de 32,88 et de la langue a obtenu la note de 40. Pour des questions à réponse ouverte, en termes de matière a obtenu la note de 4,5, la construction a obtenu la note de 3,5 et la langue a obtenu la note de 4.

Bien que la qualité de test sommatif soit bonne, il existe aussi la faiblesse dans quelques aspects. Par exemple : La faute de grammaire comme l‟utilisation de deux verbes dans une phrase, le règle de la phrase intérrogative. La faute d‟écriture comme l‟accent, l‟article et la conjugaison de verbe. La formulation d‟une option doit avoir la meme longue, et aussi la limitation de réponse de la consigne manque de spécifité.

Selon l‟explication précédente, je donne quelques conseils comme suit :

(23)

xxiii

grammaire et de l‟orthographe. Dans le test à choix multiple, il faut que le

professeur respecte le longueur d‟une option, pour que la formulation ait la même

longue. Dans le test à réponse ouverte courte, il vaut mieux que le professeur

donne la limitation de réponse.

REMERCIEMENT

Je remercie à mes parents qui me prient et m‟encouragent toujours. Mes professeurs qui m‟ont donné la motivation. En plus, tous mes amis qui m‟ont aidé beaucoup.

BIBLIOGRAPHIE

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Nurgiyantoro, Burhan. 2010. Penilaian Pembelajaran Bahasa. Yogyakarta: BPFE.

Purwanto, M. Ngalim. 1994. Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Suwarno, Wiji. 2008. Dasar-dasar Ilmu Pendidikan. Jogjakarta: AR-RUZZ MEDIA.

Tagliante, Christine. 2005. L’évaluation et Le Cadre Européen Commun. Paris: Cle

(24)

xxiv DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii HALAMAN PENGESAHAN ... iii PERNYATAAN ... iv

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v PRAKATA ... vi SARI ... viii ARTICLE ... ix

DAFTAR ISI ... xxiv DAFTAR TABEL ... xxvi DAFTAR LAMPIRAN ... xxvii BAB 1 Pendahuluan

1.1 Latar Belakang ... 1 1.2 Rumusan Masalah ... 6 1.3 Tujuan Penelitian ... 7 1.4 Manfaat Penelitian ... 7 1.5 Sistematika Skripsi ... 8 BAB 2 Kajian Pustaka dan Landasan Teori

(25)

xxv

2.2.1 Evaluasi ... 11

2.2.2 Kaidah Penyusunan Soal ... 18 2.2.3 Silabus Bahasa Prancis ... 25 BAB 3 Metode Penelitian

3.1 Pendekatan Penelitian ... 29 3.2 Sasaran Penelitian ... 29 3.3 Sumber Data ... 30 3.4 Teknik Pengumpulan Data ... 30 3.5 Teknik Analisis Data ... 30 3.6 Kriteria Kualitas Soal ... 35 BAB 4 Hasil Penelitian dan Pembahasan

4.1 Hasil Pengumpulan Data ... 38 4.2 Hasil Analisis dan Pembahasan ... 38 BAB 5 Penutup

5.1 Simpulan ... 86 5.2 Saran ... 87 DAFTAR PUSTAKA ... 88

(26)

xxvi

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Bagan SK dan KD kelas XII semester 1 ... 26

Tabel 2.2 Bagan Materi Pelajaran Bahasa Prancis Kelas XII Semester 1 ... 28

Tabel 3.1 Kartu Telaah Soal Pilihan Ganda Berdasarkan Materi, Konstruksi

dan Bahasa ... 33 Tabel 3.2 Kartu Telaah Soal Uraian Berdasarkan Materi, Konstruksi dan

Bahasa ... 34

Tabel 3.3 Kriteria Kualitas Soal ... 36

Tabel 3.4 Kriteria Kualitas Soal Pilihan Ganda Buatan Guru ... 37

Tabel 3.5 Kriteria Kualitas Soal Uraian Buatan Guru .……….37 Tabel 4.1 Hasil Analisis Soal Buatan Guru Bahasa Prancis yang

Disusun Sesuai Kaidah Penyusunan Soal Pilihan Ganda ...……83 Tabel 4.2 Hasil Analisis Soal Buatan Guru Bahasa Prancis yang

(27)

xxvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Soal Tes Sumatif... ...

Lampiran 2 Kisi-kisi Indikator Soal ...

Lampiran 3 Tabel Telaah Soal Pilihan Ganda ...

Lampiran 4 Tabel Telaah Soal Uraian ...

Lampiran 5 SK Dosen Pembimbing ...

(28)

1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu sektor penting dalam pembangunan di setiap negara. Menurut Undang-Undang No 20 Tahun 2003, pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mengembangkan segala potensi yang dimiliki peserta didik melalui proses pembelajaran. Pendidikan menjadi bagian penting bagi negara Indonesia guna meningkatkan sumber daya manusia di masa sekarang maupun di masa yang akan datang. Pendidikan juga merupakan suatu sistem yang cukup kompleks. Aspek-aspek dalam pendidikan seperti kurikulum dan proses pembelajaran harus diperhatikan agar kualitas pendidikan meningkat.

(29)

2

Pengembangan KTSP yang dikeluarkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP).

KTSP merupakan kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan pendidikan. KTSP merupakan strategi pengembangan kurikulum untuk mewujudkan sekolah yang efektif, produktif, dan berprestasi yang dikembangkan sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, potensi, dan karakteristik daerah, keadaan sosial budaya masyarakat, dan peserta didik. Pengembang KTSP adalah sekolah (guru, kepala sekolah, MGMP), komite sekolah, dan dewan pendidikan dengan silabus yang berdasarkan SKL yang dalam pelaksanaanya di bawah supervisi dinas pendidikan kota/kabupaten/depag. Dengan demikian, KTSP merupakan strategi pengembangan kurikulum pada posisi yang paling dekat dengan kegiatan pembelajaran, yaitu sekolah.

Salah satu komponen kurikulum, termasuk KTSP, adalah evaluasi. Evaluasi tidak dapat dipisahkan dari pengajaran karena setiap kegiatan pengajaran harus selalu diikuti oleh kegiatan penilaian (evaluasi). Evaluasi pendidikan merupakan suatu tindakan untuk menetapkan keberhasilan suatu program pendidikan, termasuk keberhasilan siswa dalam program pendidikan yang diikuti (Kusaeri 2012: 10). Dengan evaluasi dapat diperoleh informasi yang akurat tentang penyelenggaraan dan keberhasilan siswa.

(30)

3

dan (3) tes sumatif. Ada dua jenis tes yang sering digunakan oleh guru untuk mengukur kemampuan siswa dalam memahami materi pelajaran, yaitu tes formatif dan tes sumatif. Tes formatif dilakukan setiap selesai proses pembelajaran dalam kompetensi dasar tertentu. Dengan demikian, pelaksanaan tes formatif dapat dilakukan beberapa kali dalam satu semester. Adapun tes sumatif dilaksanakan di akhir semester setelah para siswa menyelesaikan program belajar dari suatu bidang studi atau mata pelajaran tertentu selama satu periode.

(31)

4

Tes buatan guru biasanya dibuat oleh masing-masing guru mata pelajaran atau Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP), begitu pun di mata pelajaran bahasa Prancis. MGMP bahasa Prancis terdapat di beberapa daerah, salah satunya yang ada di kota Pati. MGMP Bahasa Prancis di kota Pati merupakan suatu sarana bagi guru bahasa Prancis SMA/MA untuk saling bertukar informasi, berdiskusi, dan berbagi pengalaman mengenai pembelajaran bahasa Prancis di kota Pati. Berdasarkan studi pendahuluan yang peneliti lakukan pada tanggal 13 Februari 2015, terdapat empat belas guru bahasa Prancis di kota Pati. Dalam hal pembuatan tes bahasa Prancis, baik ujian tengah semester maupun ujian akhir semester, MGMP bahasa Prancis di kota Pati menunjuk salah satu guru di SMA/MA yang terlibat untuk membuat soal. Jadi, masing-masing guru bahasa Prancis SMA/MA mendapat kesempatan membuat soal secara bergiliran, yang nantinya digunakan bersama di seluruh SMA/MA tersebut. Soal tersebut tidak melalui uji validitas dan reliabilitas, bahkan revisi dilakukan sendiri oleh guru yang membuat soal. Setelah soal jadi, guru mengumpulkan soal ke MGMP, lalu MGMP mendistribusikan soal ke SMA lainnya. Jadi soal tersebut belum bisa dikatakan sebagai tes standar.

(32)

5

mata pelajaran bahasa Prancis. Dalam silabus terdapat Standar Kompetensi (SK). Standar Kompetensi dikaitkan dengan empat keterampilan berbahasa, yaitu menyimak, membaca, berbicara, dan menulis, sehingga Kompetensi Dasar (KD) juga akan terkait dengan pokok-pokok bahasan tersebut. Jika KD yang akan dicapai sudah jelas, maka pemilihan bahan uji akan relatif mudah dilakukan. Bahan uji meliputi materi pokok dan uraian materi. Tahap selanjutnya yaitu pembuatan kisi-kisi. Kisi-kisi digunakan sebagai acuan menulis butir-butir soal. Penentuan bentuk soal dan waktu ujian juga penting diperhatikan. Pada umumnya, bentuk soal tes sumatif yaitu tes tertulis berupa pilihan ganda dan uraian yang digunakan untuk mengevaluasi keterampilan membaca dan menulis.

Berkaitan dengan syarat membuat tes, secara kualitatif tes dikatakan baik jika telah memenuhi persyaratan penyusunan dari sisi materi, konstruksi, dan bahasa (Lababa 2008). Oleh karena itu, guru hendaknya memiliki keterampilan dalam membuat tes. Seperti yang dikatakan oleh Ibrahim dan Nana (2003: 89-92), bahwa keahlian dan kecakapan menyusun soal tes merupakan pernyataan mutlak yang harus dimiliki setiap pengajar. Baik tidaknya soal tes sangat ditentukan oleh kemampuan guru dalam menyusun soal, sehingga dalam pembuatan soal pun, idealnya guru harus memperhatikan kaidah penyusunan soal dari segi materi, konstruksi, dan bahasa.

(33)

6

yang telah di tentukan. Setiap indikator minimal harus ada satu soal tes untuk mengetahui ketuntasan pembelajaran. Apabila tes yang digunakan dalam penilaian cukup memenuhi persyaratan, maka dengan melihat hasilnya guru akan mengetahui kelemahan siswa. Konstruksi dalam soal tes juga harus diperhatikan. Kesalahan-kesalahan kecil seperti penggunaan tanda baca, accent, dan ejaan sebaiknya dihindari agar tidak membingungkan siswa yang pada dasarnya masih dalam tahap pemula pembelajar bahasa Prancis. Selain materi dan konstruksi, bahasa juga penting. Soal hendaknya menggunakan bahasa yang komunikatif, jelas, logis, dan dapat dipahami oleh siswa, terutama untuk pembelajar tahap pemula.

Penelitian ini dilakukan guna mengkaji soal tes sumatif kelas XII yang dibuat oleh guru bahasa Prancis SMA di kota Pati ditinjau dari segi materi, konstruksi, dan bahasa. Siswa kelas XII di sekolah masing-masing yang menerapkan kurikulum KTSP dan sekolah tersebut mempunyai mata pelajaran bahasa Prancis, tentu mendapatkan mata pelajaran bahasa Prancis. Oleh karena itu, populasi kelas XII lebih banyak daripada kelas X maupun XI. Hal ini menjadi alasan peneliti untuk memfokuskan di kelas XII. Di dalam penelitian ini soal buatan guru yang akan dianalisis adalah soal berbentuk pilihan ganda dan uraian, karena jenis tes tersebut sering digunakan dalam tes sumatif mata pelajaran Bahasa Prancis untuk mengukur seberapa jauh siswa menguasai bahasa Prancis.

(34)

7

Berdasarkan latar belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

(1) Bagaimana kualitas soal tes sumatif buatan guru bahasa Prancis SMA di kota Pati ditinjau dari segi materinya ?

(2) Bagaimana kualitas soal tes sumatif buatan guru bahasa Prancis SMA di kota Pati ditinjau dari segi konstruksinya ?

(3) Bagaimana kualitas soal tes sumatif buatan guru bahasa Prancis SMA di kota Pati ditinjau dari segi bahasanya ?

1.3 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah di atas, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kualitas soal tes sumatif yang dibuat oleh guru bahasa Prancis SMA di kota Pati ditinjau dari segi materi, konstruksi, dan bahasa.

1.4Manfaat Penelitian

(35)

8 1.5 Sistematika Penulisan Skripsi

Secara garis besar skripsi ini meliputi : bagian awal skripsi, inti skripsi, dan akhir skripsi. Bagian awal skripsi meliputi halaman judul, lembar persetujuan pembimbing, lembar pengesahan, lembar pernyataan, motto dan persembahan, prakata, abstrak, aricle, daftar isi, daftar tabel dan daftar lampiran.

Bagian inti skripsi terdiri dari lima bab, yaitu :

Bab 1 berisi pendahuluan yang merupakan bagian awal penyusunan skripsi. Bab ini menjelaskan latar belakang masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan skripsi.

Bab 2 berisi landasan teori yang menguraikan pendapat para ahli dari berbagai sumber kepustakaan sebagai pedoman penulisan skripsi ini, yang meliputi teori mengenai evaluasi serta kaidah penyusunan tes pilihan ganda dan tes uraian.

Bab 3 berisi metode penelitian yang meliputi pendekatan penelitian, sasaran penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data dan teknik analisis data.

Bab 4 berisi hasil analisis dan pembahasan.

Bab 5 berisi penutup yang meliputi simpulan dan saran.

(36)

9 BAB 1I

KAJIAN PUSTAKA DAN LANDASAN TEORI

Bab di bawah ini berisi tentang kajian pustaka dan landasan teoretis. Kajian pustaka berisi tentang penelitian-penelitian terdahulu yang sudah dilakukan, supaya kebermanfaatan dari penelitian ini dapat dipertanggungjawabkan. Landasan teoretis berisi tentang teori-teori yang akan digunakan dalam penelitian ini.

2.1 Kajian Pustaka

(37)

10

tes formatif berupa soal pilihan ganda untuk kelas XI karena pembuatan tes pilihan ganda yang dibuat oleh guru bahasa Prancis harus memenuhi persyaratan kaidah pembuatan tes pilihan ganda baik dari segi materi, konstruksi, maupun bahasa agar tes tersebut memiliki kualitas yang baik sehingga tes tersebut layak digunakan.

Penelitian yang dilakukan oleh Aprilyan (2010) yang berjudul “Sifat Tes Kebahasaan Pada Tes Formatif Bahasa Prancis SMA”. Dalam penelitian ini dijelaskan ragam sifat tes kebahasaan yang digunakan oleh guru bahasa Prancis, yaitu diskrit, integratif, dan pragmatik. Hal ini juga berhubungan dengan soal buatan guru. Perbedaannya dengan penelitian yang akan dilakukan terletak pada tinjauannya, yaitu materi, konstruksi, dan bahasa. Persamaan terletak pada tes buatan guru dan sama-sama dalam ranah bahasa Prancis.

Penelitian yang dilakukan oleh Puspitasari (2010) yang berjudul “Analisis Isi Butir Soal Ujian Akhir Nasional Bahasa Prancis 2008 Ditinjau dari Standar Kompetensi Lulusan”. Dalam penelitian ini dijelaskan kualitas isi butir soal melihat dari standar kompetensi, uraian, ungkapan komunikatif, dan struktur ditinjau dari standar kompetensi lulusan. Metode yang digunakan sama yaitu metode deskriptif kualitatif untuk menganalisis butir soal tersebut. Perbedaan dengan penelitian yang akan dilakukan terletak antara soal ujian nasional dan soal tes sumatif, serta tinjauannya, yaitu tentang materi, konstruksi dan bahasa.

(38)

11

Landasan teoretis di bawah ini berisi tentang teori-teori yang akan digunakan untuk menunjang penelitian ini, meliputi (1) pengertian evaluasi, (2) tujuan evaluasi, (3) fungsi evaluasi, (4) jenis, (5) alat evaluasi, (6) bentuk evaluasi, (7) teknik pembuatan tes, (8) kaidah penyusunan soal pilihan ganda, (9) kaidah penyusunan tes uraian, dan (10) silabus bahasa Prancis.

2.2.1 Evaluasi

2.2.1.1Pengertian evaluasi pengajaran

Evaluasi merupakan suatu kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari pengajaran. Pernyataan tersebut sesuai dengan pendapat Tagliante (2005: 5) yang menyatakan bahwa évaluation est la partie intégrante de l’apprentissage, mode

d’emploi en fonction d’une démarche pédagogique et d’objective bien définis. „Evaluasi adalah bagian yang tidak dapat dipisahkan dalam pembelajaran, dan merupakan petunjuk melaksanakan langkah pembelajaran dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan.‟

Slameto (2001: 7) mengatakan bahwa evaluasi merupakan alat yang digunakan untuk menilai apakah proses perkembangan telah berjalan semestinya, dan apakah tujuan pendidikan telah tercapai dengan pogram dan kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan.

(39)

12

Jadi dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah kegiatan terencana yang tidak dapat dipisahkan dalam pembelajaran, serta menggunakan instrumen sebagai petunjuk untuk melaksanakan maupun menilai proses pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan sebelumnya dapat tercapai dan hasilnya dapat disimpulkan.

2.2.1.2Tujuan evaluasi pengajaran

Menurut Purwanto (1994: 5), tujuan evaluasi adalah untuk mendapatkan data pembuktian yang akan menunjukan tingkat kemampuan dan keberhasilan siswa dalam pencapaian tujuan-tujuan kurikuler.

Menurut Slameto (2001: 15), evaluasi dilaksanakan untuk :

(1) Memperoleh informasi yang diperlukan untuk meningkatkan produktivitas serta efektivitas belajar siswa.

(2) Memperoleh informasi yang diperlukan untuk memperbaiki dan menyempurnakan kegiatan mengajar guru.

(3) Memperoleh informasi yang diperlukan untuk memperbaiki, menyempurnakan serta mengembangkan program.

(4) Mengetahui kesukaran-kesukaran apa yang dialami siswa selama belajar dan bagaimana mencari jalan keluarnya.

(40)

13 2.2.1.3Fungsi evaluasi pengajaran

Menurut Slameto (2001: 15), fungsi evaluasi yaitu :

(1) Mengetahui penguasaan, kekuatan, dan kelemahan seorang siswa terhadap suatu unit pelajaran.

(2) Mengetahui efisiensi metode mengajar yang digunakan guru.

(3) Menunjang pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan di sekolah yang bersangkutan.

(4) Memberi laporan kepada siswa dan orang tuanya.

(5) Hasil evaluasi dapat digunakan untuk keperluan promosi siswa.

(6) Hasil evaluasi dapat digunakan untuk keperluan perencanaan pendidikan. (7) Memberi informasi kepada masyarakat yang memerlukan.

(8) Sebagai alat motivasi belajar-mengajar.

Hasil evaluasi memiliki peranan yang sangat penting dalam kegiatan belajar mengajar, yaitu untuk memberikan informasi dan mempermudah guru dalam perencanaan proses belajar mengajar selanjutnya.

2.2.1.4 Jenis evaluasi pengajaran

Menurut Arikunto (2009: 33), evaluasi atau tes dibagi menjadi 3 macam, yaitu :

(41)

14

Tes diagnostik adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan-kelamahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan-kelemahan tersebut dapat dilakukan pemberian perlakuan yang tepat.

(2) Tes formatif

Tes formatif dimaksudkan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah terbentuk setelah mengikuti suatu program tertentu.

(3) Tes sumatif

Tes sumatif dilaksanakan setelah berakhirnya pemberian sekelompok program atau sebuah program yang lebih besar. Tes sumatif ini bermanfaat untuk menentukan nilai. Nilai dari tes sumatif ini digunakan untuk menentukan kedudukan anak. Tes ini juga bermanfaat untuk seseorang dapat atau tidaknya mengikuti kelompok dalam penerimaan program berikutnya.

Pada penelitian ini, peneliti hanya menganalisis tes sumatif karena tes sumatif digunakan unuk mengevaluasi kemampuan siswa setelah guru melakukan pembelajaran selama satu periode yang terdiri atas beberapa sub materi. Biasanya tes sumatif dilakukan dua kali dalam setahun, yaitu pada akhir semester 1 dan akhir semester 2.

2.2.1.5Alat evaluasi

Secara garis besar, alat penilaian dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu teknik tes dan teknik nontes (Nurgiyantoro 2010: 89).

(42)

15

Teknik nontes merupakan alat penilaian yang dipergunakan untuk mendapatkan informasi tentang keadaan peserta didik atau peserta tes tanpa melalui tes dengan alat (Nurgiyantoro 2010: 90). Sebagai contoh dalam pembelajaran bahasa Prancis, teknik non tes dapat dilakukan dengan menyebarkan angket kepada siswa untuk mengetahui minat siswa dalam mengikuti pembelajaran bahasa Prancis.

(2) Tes

Tes adalah salah satu bentuk pengukuran, dan tes “hanyalah” merupakan salah satu cara untuk mendapatkan informasi (kompetensi, pengetahuan, keterampilan) tentang peserta didik. Pengumpulan informasi lewat teknik tes lazimnya dilakukan lewat pemberian seperangkat tugas, latihan, atau pertanyaan yang harus dikerjakan oleh peserta didik (testi, tercoba) yang sedang dites. Untuk melakukan kegiatan tes (tepatnya: pengetesan) diperlukan suatu perangkat tugas, pertanyaan, atau latihan. Perangkat tugas inilah yang kemudian dikenal sebagai alat tes atau instrumen tes (Nurgiyantoro 2010: 105).

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa tes adalah alat berupa seperangkat tugas, latihan, atau pertanyaan yang harus dikerjakan oleh peserta didik untuk mendapatkan informasi seperti kompetensi, pengetahuan, maupun ketrampilan tentang peserta didik.

(43)

16 2.2.1.6Bentuk tes

Secara garis besar, Nurgiyantoro (2010: 117) membedakan dua macam bentuk tes, yaitu subjektif dan tes objektif.

(1) Tes subjektif (essai)

Tes essai adalah suatu bentuk pertanyaan yang menuntut jawaban siswa dalam bentuk uraian dengan mempergunakan bahasa sendiri. Tes ini memungkinkan siswa untuk menunjukkan kemampuannya dalam menerapkan pengetahuan, menganalisis, menghubungkan, dan mengevaluasi informasi baru yang diharapkan.

(2) Tes objektif

Tes objektif disebut juga sebagai tes jawaban singkat. Sesuai dengan namanya, tes jawaban singkat menuntut siswa hanya dengan memberikan jawaban singkat, bahkan hanya dengan memilih kode-kode tertentu yang mewakili alternatif-alternatif jawaban yang telah disediakan. Adapun macam-macam tes objektif menurut Nurgiyantoro (2010: 125) yaitu :

(a) Tes benar-salah

(44)

17 (b) Tes pilihan ganda

Pada dasarnya tes ini meminta siswa untuk memilih satu atau lebih jawaban yang benar dari beberapa pilihan jawaban yang diberikan. Tes pilihan ganda ini terbagi atas tiga jenis tes, yaitu tes pilihan ganda dengan satu jawaban benar, tes pilihan ganda dengan lebih dari satu jawaban benar, serta tes pilihan ganda yang dilengkapi dengan pemberian alasan atau komentar terhadap jawaban yang dipilih.

(c) Tes isian

Tes isian, melengkapi, atau menyempurnakan merupakan suatu bentuk tes objektif yang terdiri dari pernyataan-pernyataan yang sengaja dihilangkan sebagian unsurnya, atau yang sengaja dibuat secara tidak lengkap. Unsur yang dihilangkan atau belum ada itu merupakan hal penting yang ditanyakan kepada siswa. Pernyataan itu hanya berisi satu atau beberapa kata saja.

(d) Tes menjodohkan

Dalam tes bentuk penjodohan, siswa dituntut untuk menjodohkan, mencocokkan, menyesuaikan, atau menghubungkan antara dua pernyataan yang disediakan. Pernyataan bisa diletakkan di dua lajur, lajur kiri dan lajur kanan. Lajur kiri berupa lajur pokok atau pertanyaan, sedangkan lajur kanan merupakan jawaban atas pernyataan di lajur kiri.

(45)

18

uraian. Oleh karena itu, seorang guru diharapkan dapat menyusun soal dengan teliti dan memperhatikan kaidah kaidah penyusunan tes agar tes tersebut layak digunakan.

2.2.1.7Teknik Pembuatan Tes

Nurgiyantoro (2010: 105) menyatakan bahwa jenis tes ditinjau dari segi penyusunannya dapat dibagi menjadi dua (2), yaitu :

(1) Tes Standar

Tes standar dapat diartikan sebagai suatu tingkat kemampuan tertentu yang harus dimiliki peserta didik pada program-program tertentu. Program disini juga dapat diartikan sebagai jenjang dan satuan pendidikan tertentu, tingkat SD, SMP, SMA, atau SMK. Perkataan standar dalam tes lebih dimaksudkan bahwa tes tersebut dikerjakan oleh semua pesera didik dengan mengikuti petunjuk yang sama dan dalam batasan yang sama pula (Nurgiyantoro 2010: 109).

(2) Tes Buatan Guru

(46)

19

Dari uraian jenis tes di atas, peneliti akan menganalisis butir tes buatan guru karena taraf kepercayaan tes buatan guru sering dikatakan rendah.

2.2.2 Kaidah Penyusunan Soal

Kaidah penulisan soal merupakan petunjuk atau pedoman yang perlu diikuti oleh penulis (penyusun soal) agar soal yang dihasilkan memiliki mutu yang baik (Suwarno 2008: 121). Kaidah penulisan soal yang dimaksud adalah mencakup materi, konstruksi, dan bahasa. Analisis soal berdasarkan kaidah penulisan soal adalah analisis soal dari segi materi, konstruksi, dan bahasa atau biasa disebut dengan analisis soal secara kualitatif.

2.2.2.1Kaidah penyusunan soal pilihan ganda

Berikut kaidah soal pilihan ganda atau telaah soal pilihan ganda dari segi materi, konstruksi, dan bahasa menurut Suwarno (2008: 112-113).

(1) Materi :

a. Soal harus sesuai dengan indikator. b. Pengecoh harus berfungsi.

c. Hanya ada satu kunci jawaban yang paling tepat.

(47)

20 (2) Konstruksi :

a. Rumusan pokok soal tidak memberi petunjuk ke kunci jawaban.

b. Pokok soal jangan menggunakan pernyataan yang bersifat negatif ganda. c. Pilihan jawaban harus homogen dan logis.

d. Panjang rumusan pilihan jawaban relatif sama.

e. Pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu harus disusun berdasarkan urutan besar kecilnya nilai angka tersebut, atau kronologis waktunya.

f. Butir soal tidak tergantung pada jawaban soal sebelumnya.

g. Gambar, grafik, tabel, diagram, dan sejenisnya harus jelas dan berfungsi. h. Pokok soal harus dirumuskan dengan singkat, jelas, dan tegas.

i. Pilihan jawaban tidak mengandung pernyataan “Semua jawaban di atas benar” atau “Semua jawaban di atas salah”.

(3) Bahasa

a. Soal hendaknya menggunakan bahasa yang komunikatif.

b. Pilihan jawaban tidak mengulang kata atau kelompok kata yang sama. c. Setiap soal harus menggunakan bahasa yang sesuai dengan kaidah bahasa

indonesia.

d. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat, jika soal akan digunakan untuk daerah lain atau nasional.

(48)

21

ganda dalam bahasa Prancis. Selain itu, terdapat kaidah tambahan yang harus diperhatikan untuk menyusun soal pilihan ganda dalam bahasa Prancis, yaitu setiap soal harus menggunakan struktur bahasa Prancis yang benar.

Teori berbahasa Prancis yang diutarakan oleh Fontaine dan Bernard (2004: 17-20) juga menjelaskan tentang kaidah penyusunan soal pilihan ganda, yang dikelompokkan atas 2 hal, yaitu soal dan jawaban.

(1) Kaidah untuk soal yang digunakan dalam menyusun soal pilihan ganda :

a. Soal hanya memuat satu indikator.

b. Soal dijelaskan dengan bahasa yang singkat, jelas, dan mudah dipahami.

c. Soal tidak menanyakan pendapat pribadi.

d. Soal berbentuk kalimat positif, negatif, maupun interogatif. e. Mengelompokkan unsur-unsur yang sama pada pilihan

jawaban yang disediakan.

f. Kalimat penjelasan dalam soal harus sesuai dengan apa yang akan ditanyakan.

g. Soal disusun dengan kalimat ataupun kata yang sesuai dengan tingkat pemahaman siswa.

h. Soal menjelaskan inti atau pokok pertanyaan.

(49)

22

a. Hanya ada satu jawaban benar dan panjang rumusan pilihan jawaban relatif sama.

b. Nama orang dan nama kota disusun berdasarkan alfabet. Untuk angka, disusun secara berurutan dari kecil ke besar atau besar ke kecil.

c. Pilihan jawaban homogen (Isi, bentuk, dan struktur gramatikal) d. Pengecoh harus berfungsi.

e. Tidak menggunakan kalimat “semua jawaban benar” atau “semua jawaban salah” sebagai pilihan jawaban.

f. Tidak mengulang kata yang sama dalam pilihan jawaban. g. Tidak memberi petunjuk yang mengarah pada jawaban benar.

(50)

23

2.2.2.2 Kaidah penyusunan soal uraian

Kaidah penulisan soal uraian menurut Suwarno (2008: 114) sebagai berikut :

(1) Materi :

a. Soal harus sesuai dengan indikator.

b. Setiap pertanyaan harus diberikan batasan jawaban yang diharapkan. c. Materi yang ditanyakan harus sesuai dengan tujuan pengukuran.

d. Materi yang ditanyakan harus sesuai dengan jenjang dan jenis sekolah atau tingkat kelas.

(2) Konstruksi :

a. Soal menggunakan kata tanya/perintah yang menuntut jawaban terurai. b. Ada petunjuk yang jelas tentang cara mengerjakan soal.

c. Setiap soal harus ada pedoman penskorannya.

d. Tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya disajikan dengan jelas, terbaca, dan berfungsi.

(3) Bahasa :

a. Rumusan kalimat soal harus komunikatif.

b. Menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar (baku). c. Tidak menimbulkan penafsiran ganda.

d. Tidak menggunakan bahasa yang berlaku setempat/tabu.

(51)

24

Teori berbahasa Prancis yang menjelaskan kaidah penyusunan soal uraian juga diungkapkan oleh Gerard (2003) :

Kaidah yang digunakan untuk menyusun soal uraian :

1. Soal hanya memuat satu indikator.

2. Ada ruang yang cukup untuk jawaban soal. 3. Soal menggunakan pertanyaan langsung.

4. Soal memiliki batasan jawaban yang diharapkan. 5. Soal tidak memberikan petunjuk untuk jawaban. 6. Soal mempunyai pedoman penskoran.

7. Soal memiliki pedoman atas jawaban yang dapat diterima, kurang dapat diterima, maupun tidak dapat diterima.

8. Soal harus spesifik jika hanya ada satu jawaban yang dapat diterima.

9. Soal harus sebanding dengan nilai yang diberikan. 10. Soal harus sesuai dengan tingkat pendidikan siswa.

11. Agar soal valid, harus di cek ulang dengan guru yang lain.

(52)

25

berupa uraian, jadi siswa membutuhkan ruang yang cukup untuk menuliskan jawaban. (2) Soal menggunakan pertanyaan langsung. Karena soal berupa uraian, sebaiknya soal langsung menggunakan kalimat interogatif agar lebih efektif. (3) Soal harus sebanding dengan nilai yang diberikan. Biasanya rentang nilai untuk soal uraian yaitu 0-5, berbeda dengan soal pilihan ganda yang rentang nilainya hanya 0-1. Ini dikarenakan jawaban uraian lebih banyak daripada soal pilihan ganda, yang hanya memilih satu jawaban atas pilihan jawaban yang sudah disediakan.

Sebenarnya inti dari kedua teori tersebut hampir sama. Jadi, teori yang akan digunakan untuk menganalisis adalah teori dari Suwarno karena pembagiannya lebih spesifik, berdasarkan materi, konstruksi, dan bahasa. Berkaitan dengan analisis soal berdasarkan materi, maka acuan materi dapat dilihat dari Silabus Bahasa Prancis, yang didalamnya memuat Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar.

2.2.3 Silabus Bahasa Prancis 2.2.3.1Pengertian Silabus

(53)

26

2.2.3.2Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan ketrampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan atau semester pada suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyesuaian indikator kompetensi dalam suatu pelajaran (BSNP 2007: 8-9).

Berikut adalah SK dan KD untuk kelas XII semester 1 . Diantara SK dan KD dari empat ketrampilan berikut, yang digunakan sebagai acuan untuk tes tertulis hanyalah SK dan KD untuk ketrampilan membaca dan menulis.

Tabel 2.1 Bagan SK dan KD kelas XII semester 1

Standar Kompetensi Kompetensi Dasar

1. Mendengarkan

Memahami wacana lisan berbentuk paparan atau dialog sederhana tentang kegemaran / hobi.

2. Berbicara

1.1 Mengidentifikasi bunyi, ujaran (kata, frasa, atau kalimat) dalam suatu konteks dengan mencocokkan, dan membedakan

1.2 Memperoleh informasi umum, dan atau rinci dari berbagai bentuk wacana lisan sederhana secara tepat.

(54)

27 Mengungkapkan informasi secara lisan dalam bentuk paparan atau dialog sederhana tentang kegemaran / hobi.

tertulis dalam bentuk paparan atau

secara lisan dengan lafal yang tepat dalam kalimat sederhana sesuai konteks yang mencerminkan kecakapan

berbahasa yang santun.

2.2 Melakukan dialog sederhana dengan lancar dan tepat yang mencerminkan kecakapan berkomunikasi santun dan tepat.

3.1 Mengidentifikasi bentuk dan tema wacana tulis sederhana secara tepat.

3.2 Memperoleh informasi umum, informasi tertentu dan atau rinci dari wacana tulis sederhana secara tepat.

3.3 Membaca nyaring kata, frasa dan atau kalimat dalam wacana tulis sederhana secara tepat.

4.1 Menulis kata, frasa, dan kalimat dengan huruf, ejaan, dan tanda baca yang tepat.

(55)

28 dialog sederhana tentang kegemaran atau hobi.

konteks, yang mencerminkan

kecakapan menggunakan kata, frasa, dengan huruf, ejaan, tanda baca dan struktur yang tepat.

2.2.3.3Materi pelajaran Bahasa Prancis

Materi pelajaran bahasa Prancis untuk kelas XII semester 1 bertemakan Les Passe Temps et Les Loisirs, yang menjelaskan mengenai kegemaran atau hobi untuk mengisi waktu senggang. Berikut penjabarannya :

Tabel 2.2 Bagan Materi pelajaran bahasa Prancis kelas XII semester 1

THÈME SAVOIR FAIRE GRAMMAIRE VOCABULAIRE

LES PASSE

(56)

29 des informations

-Dire ce qu‟on va aller / venir

(57)

30 BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab ini dipaparkan secara berurutan pendekatan penelitian, sasaran penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, metode pengumpulan data, metode dan teknik analisis data, serta penyajian hasil analisis data.

3.1 Pendekatan Penelitian

Pendekatan metodologis yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah suatu penelitian yang ditujukan untuk mendeskripsikan dan menganalisis fenomena, peristiwa, aktivitas sosial, sikap, kepercayaan, persepsi, pemikiran orang secara individual maupun kelompok (Sukmadinata, 2012:60). Peneliti menganalisis soal tes sumatif kelas XII semester 1 yang dibuat oleh guru bahasa Prancis SMA di kota Pati berdasarkan materi, konstruksi, dan bahasa.

3.2 Sasaran Penelitian

(58)

31

bahasa Prancis SMA/MA mendapat kesempatan membuat soal secara bergiliran, yang nantinya digunakan bersama di seluruh SMA/MA tersebut.

Dengan demikian data soal tes sumatif diambil dari salah satu SMA yang terlibat untuk mengetahui kualitas soal tes sumatif buatan guru ditinjau dari segi materi, konstruksi dan bahasa.

3.3 Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah bank soal yang ada pada masing - masing SMA di kota Pati, sedangkan data untuk penelitian ini diperoleh dari tes sumatif yaitu tes semester 1 bahasa Prancis kelas XII pada masing-masing sekolah di kota Pati.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode dokumentasi. Metode dokumentasi adalah mecari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan sebagainya (Arikunto 2010: 274). Metode ini dilakukan dengan cara mengumpulkan tes sumatif yang dibuat oleh guru bahasa Prancis pada masing-masing sekolah di kota Pati.

3.5 Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul yang berupa soal tes sumatif berbentuk pilihan ganda dan uraian, selanjutnya data dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut : 1. Menganalisis butir soal pilihan ganda buatan guru bahasa Prancis dari segi

(59)

32 a. Dari segi materi dilakukan analisis :

-Kesesuaian soal pilihan ganda dengan indikator dalam kisi-kisi soal. -Terdapat satu kunci jawaban yang paling benar pada opsi pilihan ganda.

b. Dari segi konstruksi dilakukan analisis :

-Tidak adanya petunjuk pada butir soal yang mengarah ke kunci jawaban. -Tidak digunakannya pernyataan yang bersifat negatif ganda pada soal.

-Kehomogenan dan kelogisan pilihan jawaban. -Kesamaan panjang rumusan pilihan jawaban.

-Urutan penyusunan pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu berdasarkan besar kecilnya nilai angka tersebut, atau kronologis waktunya. -Butir soal yang tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya.

-Kejelasan dan keberfungsian penulisan gambar, grafik, tabel, diagram dan sejenisnya dalam soal.

-Kesingkatan, kejelasan, dan ketegasan perumusan pokok soal. - Tidak adanya pernyataan “semua jawaban diatas benar” atau “semua

jawaban diatas salah” pada pilihan jawaban.

c. Dari segi bahasa dilakukan analisis :

-Tidak adanya pengulangan kata atau kelompok kata yang sama pada

pilihan jawaban.

-Penggunaan struktur yang sesuai dengan kaidah bahasa Prancis pada setiap soal.

(60)

33 a. Dari segi materi dilakukan analisis :

-Kesesuaian soal dengan indikator.

-Pemberian batasan jawaban yang diharapkan pada setiap soal. -Kesesuaian materi yang ditanyakan dengan tujuan pengukuran.

-Kesesuaian materi yang ditanyakan dengan jenjang dan jenis sekolah atau tingkat kelas.

b. Dari segi konstruksi dilakukan analisis :

-Penggunaan kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban terurai.

-Kejelasan petunjuk tentang cara mengerjakan soal.

-Adanya pedoman penskoran pada setiap soal.

-Kejelasan, keterbacaan, dan keberfungsian penyajian tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya.

c. Dari segi bahasa dilakukan analisis :

-Tidak menimbulkan penafsiran ganda.

-Tidak adanya kata atau ungkapan yang menyinggung perasaan peserta didik.

-Penggunaan struktur bahasa Prancis yang benar. 3. Meringkas hasil kategorisasi-kategorisasi tersebut. 4. Menyajikan dalam bentuk tabel (kartu telaah soal).

(61)

34

diberikan apabila tiap butir soal tidak memenuhi kaidah penyusunan soal ditinjau dari segi materi, konstruksi dan bahasa. Dan tanda bintang diberikan apabila kaidah soal tersebut tidak mungkin diterapkan. Berikut ini adalah contoh tabel telaah soal tes sumatif buatan guru berdasarkan materi, konstruksi, dan bahasa.

Tabel 3.1 Kartu telaah soal pilihan ganda berdasarkan materi, konstruksi dan bahasa.

ASPEK KAJIAN NOMOR SOAL

1 2 3 4 5 6 7 8 etc

MATERI

1. Kesesuaian soal pilihan ganda dengan indikator dalam kisi-kisi soal.

2. Terdapat satu kunci jawaban yang paling benar pada opsi pilihan ganda.

1. Tidak adanya petunjuk pada butir soal yang mengarah ke kunci jawaban.

2. Tidak digunakannya pernyataan yang bersifat negatif ganda pada soal.

3. Kehomogenan dan kelogisan pilihan jawaban.

4. Kesamaan panjang rumusan pilihan jawaban.

5. Urutan penyusunan pilihan jawaban yang berbentuk angka atau waktu berdasarkan besar kecilnya nilai angka tersebut, atau kronologis waktunya.

6. Butir soal yang tidak bergantung pada jawaban soal sebelumnya.

7. Kejelasan dan keberfungsian penulisan gambar, grafik, tabel, diagram dan sejenisnya dalam soal.

8. Kesingkatan, kejelasan, dan ketegasan perumusan pokok soal.

9. Tidak adanya pernyataan “semua jawaban diatas benar” atau “semua jawaban diatas salah” pada pilihan jawaban.

BAHASA 1. Tidak adanya pengulangan kata atau kelompok kata yang sama pada pilihan jawaban.

(62)

35

2. Penggunaan struktur yang sesuai dengan kaidah bahasa Prancis pada setiap soal.

Tabel 3.2 Kartu telaah soal uraian berdasarkan materi, konstruksi dan bahasa.

ASPEK KAJIAN NOMOR SOAL

1 2 3 4 5

MATERI

1. Kesesuaian soal dengan indikator.

2. Pemberian batasan jawaban yang diharapkan pada setiap soal.

3. Kesesuaian materi yang ditanyakan dengan tujuan pengukuran.

4. Kesesuaian materi yang ditanyakan dengan jenjang dan jenis sekolah atau tingkat kelas.

KONSTRUKSI

1. Penggunaan kata tanya atau perintah yang menuntut jawaban terurai.

2. Kejelasan petunjuk tentang cara mengerjakan soal.

3. Adanya pedoman penskoran pada setiap soal.

4. Kejelasan, keterbacaan, dan keberfungsian penyajian tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya.

BAHASA

1. Tidak menimbulkan penafsiran ganda.

2. Tidak adanya kata atau ungkapan yang menyinggung perasaan peserta didik.

3. Penggunaan struktur bahasa Prancis yang benar.

Setiap butir soal dianalisis dan di lengkapi dengan deskripsi tentang kesesuaian atau ketidaksesuaian soal tersebut berdasarkan kaidah dari aspek

(63)

36 3.6 Kriteria Kualitas Soal

Setelah analisis tabel kartu soal dilakukan, hasil analisis soal pilihan ganda dan uraian kemudian diberi skor. Skor 1 diberikan apabila tiap butir soal sudah memenuhi kaidah penyusunan soal dari segi materi, konstruksi, dan bahasa. Sedangkan skor 0 diberikan apabila tiap butir soal tidak memenuhi kaidah penyusunan soal dari segi materi, konstruksi, dan bahasa. Dari soal tes sumatif, terdapat 45 butir soal pilihan ganda dan 5 soal uraian. Tiap butir soal yang disusun oleh guru bahasa Prancis, soal memiliki skor minimum 0 dan skor maksimum 1. Nilai tengah dari tiap butir soal adalah 0,5. Dengan demikian, skor terendah untuk soal buatan guru adalah skor minimum dikalikan dengan jumlah keseluruhan butir soal, yaitu 0. Adapun skor tertinggi untuk soal buatan guru yaitu skor maksimum dikalikan dengan keseluruhan butir soal, yaitu 45 untuk soal pilihan ganda dan 5 untuk soal uraian. Luas sebaran skor untuk pilihan ganda adalah selisih skor tertinggi dan terendah, yaitu 45 untuk soal pilihan ganda dan 5 untuk soal uraian.

(64)

37

Tabel 3.3 Kriteria Kualitas Soal

Interval Kriteria

X < (µ - 1,0 σ) Rendah

(µ - 1,0 σ ) X < (µ + 1,0 σ ) Sedang (µ + 1,0 σ ) X Tinggi

Keterangan : µ : mean teoritis σ : standar deviasi x : skor

Nilai (µ - 1,0 σ) berdasarkan perhitungan sebelumnya untuk soal pilihan ganda adalah 22,5 – 7,5 = 15. Nilai (µ + 1,0 σ ) adalah 22,5 + 7,5 = 30. Adapun nilai (µ - 1,0 σ) untuk soal uraian berdasarkan perhitungan sebelumnya adalah 2,5 - 0.83 = 1,67. Nilai (µ + 1,0 σ ) adalah 2,5 + 0,83 = 3,33.

Berdasarkan kriteria yang telah ditetapkan oleh Azwar maka dapat ditentukan suatu nilai (kualitas soal) yang terbagi dalam “Rendah” , “Sedang” , “Tinggi”. Dengan demikian, maka kualitas soal tes sumatif pilihan ganda buatan guru termasuk dalam kategori “Rendah” ketika skor lebih kecil dari 15. Kualitas soal termasuk dalam kategori “Sedang” ketika skor yang didapat berada antara 15 dan 30, dan kualitas soal termasuk kategori tinggi ketika skor yang didapat lebih tinggi dari 30.

(65)

38

“Sedang” ketika skor yang didapat berada antara 1,67 dan 3,33, dan kualitas soal termasuk kategori tinggi ketika skor yang didapat lebih tinggi dari 3,33. Berikut kriteria kualitas soal tes sumatif buatan guru bahasa Prancis SMA di kota Pati yang disajikan dalam tabel 3.4 dan tabel 3.5.

Tabel 3.4 Kriteria Kualitas Soal Pilihan Ganda Buatan Guru

Interval Kriteria

X < 15 Rendah

15 X < 30 Sedang

30 X Tinggi

Tabel 3.5 Kriteria Kualitas Soal Uraian Buatan Guru

Interval Kriteria

X < 1,67 Rendah

1,67 X < 3,33 Sedang

(66)

39 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini membahas hasil penelitian yang diperoleh dari kegiatan analisis pada soal pilihan ganda dan uraian yang dibuat oleh guru bahasa Prancis SMA di kota Pati ditinjau dari aspek materi, konstruksi, dan bahasa.

4.1Hasil Pengumpulan Data

Penelitian ini menggunakan teknik dokumentasi. Dari hasil pengumpulan data terdapat satu soal bahasa Prancis berupa pilihan ganda dan uraian kelas XII semester 1 yang dibuat oleh guru bahasa Prancis SMA di kota Pati. Di soal tersebut terdapat 50 butir soal, terdiri dari 45 butir soal pilihan ganda dan 5 butir soal uraian.

4.2Hasil Analisis dan Pembahasan

Data yang dianalisis berupa soal akhir semester 1 bahasa Prancis kelas XII yang dibuat oleh guru bahasa Prancis di kota Pati. Sesuai apa yang telah dipaparkan dalam bab 3, kualitas soal pilihan ganda dan uraian buatan guru bahasa Prancis SMA dianalisis dari aspek materi, konstruksi, dan bahasa.

Berikut hasil analisis soal pilihan ganda dan uraian buatan guru bahasa Prancis ditinjau dari aspek materi, konstruksi, dan bahasa.

4.2.1 Soal Pilihan Ganda dari Aspek Materi

a. Kesesuaian soal pilihan ganda dengan indikator dalam kisi-kisi soal.

Gambar

Tabel 2.1 Bagan SK dan KD kelas XII semester 1
Tabel 2.2 Bagan Materi pelajaran bahasa Prancis kelas XII
tabel, diagram dan sejenisnya dalam soal.
tabel, gambar, grafik, peta, atau yang sejenisnya.
+7

Referensi

Dokumen terkait

Temuan ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Intan (2008), Adanya perbedaan seriusnya masalah yang dialami oleh siswa laki-laki dan siswa perempuan Etnis

Jika setelah berakhirnya perjanjian kerja ke-2 ternyata PIHAK KEDUA tidak diajukan untuk pengangkatan sebagai karyawan tetap oleh PIHAK PERTAMA, maka perjanjian

[r]

pertambahan biaya percepatan yang minimum maka digunakan metode Least Cost Analysis dimana percepatan dilakukan mulai dari kegiatan dengan nilai cost slope. terkecil

Kesimpulan yang dapat diperoleh dari pembuatan aplikasi multimedia ini adalah sudah dapat dibuatnya aplikasi CD Interaktif Dampak Pencemaran Lingkungan dan Upaya Mengatasinya

Hasil penelitian menunjukkan bahwa persepsi remaja terhadap minuman keras sudah beragam, Hal ini terbukti dengan anggapan remaja bahwa minuman keras adalah minuman yang

Sehubungan telah dilaksanakannya evaluasi penawaran dan evaluasi kualifikasi sebelum menetapkan pemenang pekerjaan Penyediaan Peralatan Sampling, Peralatan Portable (Air,

Powerbuilder banyak digunakan untuk mengembangkan aplikasi berbasis database berskala enterprise yang besar, yang pada implementasinya banyak pengembang perangkat lunak