Tayangan Otomotif SmartDrive dan Minat Menonton
(Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Otomotif SmartDrive di Metro TV terhadap minat
Menonton di Kalangan Masyarakat Lingkungan VI, Pangkalan Mashyur, Kecamatan MedanJohor di Kota Medan)
Skripsi
Diajukan untuk memenuhi persyaratan menyelesaikan Pendidikan Sarjana (S-1) pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Departemen Ilmu Komunikasi
Diajukan Oleh :
SITI FANY RAHMARINI
040904056
DEPARTEMEN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
A B S T R A K S I
Skripsi ini berjudul Tayangan otomotif SmartDrive dan Minat Menonton (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Otomotif SmartDrive di Metro TV terhadap minat menonton di Kalangan Masyarakat Lingkungan VI Kelurahan Pangkalan Mashyur, Kecamatan Medan Johor di Kota Medan). Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh kejelasan hubungan antara tayangan otomotif SmartDrive dengan minat menonton masyarakat lingkungan VI, Kelurahan Pangkalan Mashyur, Kecamatan Medan Johor di Kota Medan.
Penelitian ini menggunakan metode korelasional, yaitu metode yang melihat sejauhmana pengaruh antara satu variabel terhadap variabel lainnya.
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat lingkungan VI, Kelurahan Pangkalan Mashyur, Kecamatan Medan Johor di Kota Medan yaitu sebanyak 910 orang. untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus Taro yamane dengan presisi 10 % dan dengan tingkat kepercayaan 90 % sehingga diperoleh sampel sebanyak 90 orang. Oleh sebab itu teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik total sampling
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini ada dua cara yaitu penelitian kepustakaan (library research), yakni penelitian yang dilakukan dengan mengimpun data-data dari buku-buku serta bacaan yang relevan dan mendukung penelitian atau berkaitan dengan masalah yang akan dibahas. Melalui penelitian lapangan (field research), yaitu kegiatan dimana peneliti mengumpulkan data-data dari lapangan yang meliputi kegiatan survei di lokasi penelitian, melalui: observasi yakni pengamatan dan pencatatan statistik terhadap segala yang tampak pada objek penelitian dan kuesioner yakni alat (instrumen) pengumpul data dalam bentuk sejumlah pertanyaan yang ditulis yang harus dijawab secara tertulis pula oleh responden.
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah Peneliti panjatkan ke hadirat Allah SWT, yang telah banyak
memberikan rahmat dan hidayah – Nya kepada peneliti, sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan sebaik – baiknya. Penyusunan skripsi ini merupakan syarat
untuk memperoleh gelar keserjanaan dari Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial
dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
Penulisan skripsi ini merupakan hasil terbaik yang telah dilakukan penulis selama di
bangku perkuliahan. Dengan penuh kerja keras dan pengorbanan serta harapan, skripsi ini
dapat terselesaikan. Penulis menyadari masih ada kekurangan yang terdapat dalam penulisan
skripsi ini. Oleh karena itu dengan hati yang terbuka dan ikhlas penulis menerima kritik,
saran, masukan positif dari pembaca yang nantinya akan berguna di hari yang akan datang.
Dalam menyelesaikan pendidikan dan penulisan skripsi ini banyak mendapat
dukungan,bantuan, bimbingan serta motivasi dari banyak pihak. Maka dari itu,dengan segala
kerendahan hati peneliti mengucapkan terima kasih sebesar – besarnya kepada semua pihak
yang telah membantu peneliti dalam menyelesaikan skripsi ini, khususnya kepada :
1. Ayahanda Prof.Dr.Ir. Djohar Arifin Husin dan Ibunda Marina Hutabarat yang telah
memberikan kasih sayang, perhatian dan segalanya yang tak terhingga dan tidak
mungkin dapat dibalas oleh peneliti, kakakku Siti Faty Rahmarisa, Siti Fina
Rahmarika, abangku M. Ari Taufiqqurahman, T.Syukrimuddin, Kurniawan
Indrayanto, terima kasih untuk semangat, kasih sayang dan kebahagiaan yang
diberikan untuk peneliti..
2. Bapak Prof.DR.M. Arif Nasution MA sebagai Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu
3. Bapak Drs. Amir Purba MA selaku Ketua Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
4. Bapak Drs. Mukti Sitompul, sebagai Dosen Pembimbing yang telah banyak
memberikan bantuan sehingga skripsi ini dapat selesai sebagaimana mestinya, terima
kasih untuk nasehat dan saran – saran yang berarti yang diberikan untuk peneliti.
5. Ibu Dra.Lusiana MA sebagai Dosen Wali yang selama ini menjadsi tempat berkeluh
kesah peneliti dalam hal akademis, terima kasih untuk kesabaran, nasehat dan saran –
saran yang tidak mungkin peneliti lupakan.
6. Ibu Dewi Kurniawati, MSi selaku Sekretaris Departemen Ilmu Komunikasi Fakultas
Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.
7. Bapak/Ibu dosen Departemen Ilmu Komunikasi pada khususnya dan dosen FISIP
USU pada umumnya yang telah memberikan bekal ilmu dan penegrtahuan kepada
penulis selama perkuliahan.
8. Kak Icut, Kak Ros, Rotua, Maya dan seluruh staf Ilmu Komunikasi yang telah
membantu penulis dalam hal administrasi selama ini.
9. Meirisha Asnita, Nissa Wulandari yang memberikan semangat, motivasi, masukan,
bimbingan, arahan yang terbesar sehingga penulis selalu semangat mengerjakan
skripsi ini. Terima kasih atas canda, tawa, kasih sayang semuanya.
10.Atina Mardhatilla, Kiki Wulandari, Erik Mardiyanto, Tommy Prabowo, Dimas
Aditya, Budi Tulus, Rico, Wan Kuda, Bang PamPam, Tulang Isman Terima Kasih
buat semua yang telah memberikan bantuan, semangat, waktu, motivasi, sehingga
skripsi ini dapat terselesaikan.
11.Tapi Tenera Sari, Melisarani, Hilda Yudhita, Rizky Amelia, Ria Safitri, Bebby
12.Liya Zadora Siregar, A. Michiko Vanda Lbs, Indra Adiatya P, Sarah, Nadia Chairinal,
Sandy Reza, Rangga Danusa, Rangga Novio P, Arief Marizky P, dan seluruh teman –
teman Komunikasi 2004 yang tidak dapat disebutkan satu per satu. Terima kasih
telah mengisi dan membuat hari – hari peneliti selama kuliah dan segala bantuannya.
13.Teman – Teman Komunikasi 2005, Arimbi, Emma, Ela, Mardes, Lia, Galih, Hendra,
Yogek, Emir, Adit, Anggi, Yohana, Jimmy, Tariq dll Terima kasih buat
semangatnya.
14.Dania Gustyra terima kasih yang sebesar – besarnya buat canda tawa, semangat,
motivasi, dukungan, kasih sayang yang telah menjadi teman peneliti dari bangku
sekolah hingga sampai saat ini..
15.Semua pihak yang telah membantu kelancaran penulisan skripsi ini yang tidak dapat
disebutkan satu per satu.
Akhir kata peneliti mengharapkan semoga skripsi ini dapat memperluas cakrawala
pemikiran dan menjadi masukan kepada pembaca.
Medan, November 2008
Peneliti
DAFTAR ISI
ABSTRAKSI
KATA PENGANTAR ... i
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
BAB I PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang ... 1
I.2 Perumusan Masalah ... 4
I.3 Pembatasan Masalah ... 4
I.4 Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5
I.4.1 Tujuan Penelitian ... 5
I.4.2 Manfaat Penelitian ... 5
I.5 Kerangka Teori ... 6
I.5.1 Komunikasi ... 6
I.5.2 Komunikasi Massa ... 8
I.5.3 Tayangan Otomotif SmartDrive ... 9
I.6 Minat Menonton ... 10
I.7 Kerangka Konsep………..12
I.8 Model Teoritis ... 13
I.9 Operasional Variabel ... 14
I.10 Definisi Operasional Variabel ... 15
I.11 Hipotesis ... 16
BAB II URAIAN TEORITIS II.1 Komunikasi ... 18
II.2 Komunikasi Massa ... 23
II.2.1 Fungsi Komunikasi Massa ... 24
II.2.2 Proses Komunikasi Massa ... 24
II.3 Televisi ... 27
II.3.1 Klasifikasi Siaran Televisi ... 29
II.4 Minat Menonton ... 29
II.5 Tayangan Otomotif SmartDrive………32
II.6 Teori S-O-R………...33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN III.1 Metode Penelitian ... 36
III.2 Waktu dan Lokasi Penelitian ... 36
III.6 Teknik Analisis Data... 40
III.7 Proses Pengolahan Data ... 43
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN IV.1 Deskripsi Lokasi Penelitian……….... IV.1.1 Sejarah Singkat Kelurahan Pangkalan Mashyur……….44
IV.1.2 Sejarah Singkat Metro TV ... 45
IV.2 Analisis Tabel Tunggal……….. ... IV.2.1 Karakteristik Responden………47
IV.2.2 Tayangan Otomotif SmartDrive……….50
IV.2.3 Minat Menonton……….57
IV.3 Analisis Tabel Silang ... 64
IV.4 Hipotesis………68
IV.5 Pembahasan ... 69
BAB V PENUTUP V.1 Kesimpulan ... 72
V.2 Saran ... 73
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
No. Tabel Halaman
Tabel 1 : Operasional Variabel ... 14
Tabel 2 : Jumlah Responden ... 37
Tabel 3 : Jumlah Responden ... 47
Tabel 4 : Usia Responden ... 47
Tabel 5 : Tingkat Pendidikan ... 48
Tabel 6 : Frekuensi Menonton ... 48
Tabel 7 : Intensitas Menonton ... 49
Tabel 8 : Isi Pesan Tayangan Otomotif SmartDrive ... 50
Tabel 9 : Tayangan Otomotif SmartDrive Menambah Wawasan ... 50
Tabel 10 : Isi Tayangan SmartDrive dapat Diterima dalam Kehidupan ... 51
Tabel 11 : Tayangan SmartDrive Pernah Dialami ... 52
Tabel 12 : Penting Isi Pesan dalam Tayangan SmartDrive ... 52
Tabel 13 : Memahami Isi Pesan Dalam Tayangan SmartDrive...53
Tabel 14:Bahasa Yang Digunakan Dalam Tayangan SmartDrive...53
Tabel 15 : Pesan Yang Disampaikan dalam Tayangan SmartDrive...54
Tabel 16 : Cerita Dalam Penanyangan Mempunyai Kesinambungan...55
Tabel 17 : Makna Pesan Tayangan SmartDrive Setiap Minggunya...55
Tabel 18 : Tayangan SmartDrive Bisa Mengubah Situasi Emosional...56
Tabel 19 : Durasi Penayangan SmartDrive...57
Tabel 20 : Jam Tayangan Otomotif SmartDrive Perlu Ditambah...57
Tabel 21 : Tayangan SmartDrive Mempengaruhi Perhatian...58
Tabel 22 : Tayangan SmartDrive Menarik...58
Tabel 23 : Berkeinginan Untuk Terjun Ke Dunia Otomotif...59
Tabel 26 : Memutuskan Untuk Mengikuti Event Otomotif...61
Tabel 27 : Langsung Bertindak Untuk Memodifikasi Kendaraan...61
Tabel 28 : Langsung Bertindak Untuk Menggeluti Dunia Otomotif...62
Tabel 29 : Tayangan SmartDrive Menambah Wawasan dengan Jam Tayangan
Otomotif SmartDrive Perlu Ditambah...63
Tabel 30 : Penting Isi Pesan Dalam Tayangan SmartDrive dengan Tayangan
SmartDrive Mempengaruhi Perhatian...64
Tabel 31 : Pesan Yang Disampaikan Tayangan SmartDrive Sudah jelas dengan
Berkeinginan Untuk Terjun Ke Dunia Otomotif...66
Tabel 32 : Hasil Uji Korelasi Spearman Menggunakan Piranti Lunak
Daftar Lampiran
1. Tabel Fortran Cobol Variabel X dan Y
2. Tabel Skor Mentah Variabel X dan Y
3. Kuesioner
4. Tabel Distribusi t
5. Surat izin penelitian dari Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera
Utara
6. Surat izin penelitian dari Kantor Lurah Pangkalan Mashyur
A B S T R A K S I
Skripsi ini berjudul Tayangan otomotif SmartDrive dan Minat Menonton (Studi Korelasional Pengaruh Tayangan Otomotif SmartDrive di Metro TV terhadap minat menonton di Kalangan Masyarakat Lingkungan VI Kelurahan Pangkalan Mashyur, Kecamatan Medan Johor di Kota Medan). Tujuan penelitian ini adalah untuk memperoleh kejelasan hubungan antara tayangan otomotif SmartDrive dengan minat menonton masyarakat lingkungan VI, Kelurahan Pangkalan Mashyur, Kecamatan Medan Johor di Kota Medan.
Penelitian ini menggunakan metode korelasional, yaitu metode yang melihat sejauhmana pengaruh antara satu variabel terhadap variabel lainnya.
Populasi dalam penelitian ini adalah masyarakat lingkungan VI, Kelurahan Pangkalan Mashyur, Kecamatan Medan Johor di Kota Medan yaitu sebanyak 910 orang. untuk menentukan jumlah sampel digunakan rumus Taro yamane dengan presisi 10 % dan dengan tingkat kepercayaan 90 % sehingga diperoleh sampel sebanyak 90 orang. Oleh sebab itu teknik penarikan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik total sampling
Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini ada dua cara yaitu penelitian kepustakaan (library research), yakni penelitian yang dilakukan dengan mengimpun data-data dari buku-buku serta bacaan yang relevan dan mendukung penelitian atau berkaitan dengan masalah yang akan dibahas. Melalui penelitian lapangan (field research), yaitu kegiatan dimana peneliti mengumpulkan data-data dari lapangan yang meliputi kegiatan survei di lokasi penelitian, melalui: observasi yakni pengamatan dan pencatatan statistik terhadap segala yang tampak pada objek penelitian dan kuesioner yakni alat (instrumen) pengumpul data dalam bentuk sejumlah pertanyaan yang ditulis yang harus dijawab secara tertulis pula oleh responden.
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Dalam era informasi sekarang ini. kehidupan manusia tidak dapat dipisahkan dari
peranan media. Dari zaman ke zaman media massa mengalami perkembangan yang pesat.
Perubahan demi perubahan terjadi guna memuaskan kebutuhan pengguna. Adapun media
terbagi atas dua, yaitu media elektronik dan media cetak. Media elektronik seperti televisi,
radio dan internet. Sedangkan media cetak seperti majalah, koran, buklet, poster, tabloid dan
sebagainya.
Walaupun sekarang ini disebut sebagai era teknologi yang cukup canggih tetapi media
cetak dan elektronik tetap bertahan di posisinya hingga saat ini. Hal ini membuktikan media
cetak dan elektronik masih berperan dalam memuaskan masyarakat.
Media elektronik merupakan salah satu bagian dari media massa yang memiliki
spesifikasi dalam penyajian informasi masyarakat yang menjadi sasaran. Artinya ciri-ciri
yang terdapat pada masyarakat yang menonton juga menetukan ciri dan bentuk media
elektronik. Selain itu, media elektronik juga memiliki ciri-ciri khusus yakni informasi yang
lengkap, terinci,dan memungkinkan penonton untuk menyimpan informasi secara utuh.
Dari semua media komunikasi yang ada, televisilah yang paling berpengaruh pada
kehidupan manusia. Tayangan televisi yang dijejali hiburan, berita dan iklan. Masyarakat
menghabiskan waktu menonton televisi sekitar tujuh jam dalam sehari. Informasi adalah hal
yang sangat substansial dalam perkembangan kehidupan masyarakat saat ini. Pesatnya
perkembangan teknologi khususnya teknologi komunikasi dalam beberapa dekade terakhir
Media massa hadir di tengah massanya dengan menyajikan aneka pesan, namun
bukan berarti semua pesan itu diterima begitu saja oleh khalayak. Hadirnya berbagai macam
acara yang disajikan bagi masyarakat ditandai dengan bermunculannya stasiun televisi
swasta, yang dipelopori oleh RCTI dan diikuti SCTV, TPI, AN teve, Indosiar, Trans TV,
Trans 7, Metro TV, Global TV dan TV ONE. Dengan hadirnya televisi swasta ini persaingan
untuk merebut perhatian penonton sulit dielakkan.
Daya tarik televisi telah merupakan pengaruh baru dalam kehidupan masyarakat.
Televisi dianggap paling kuat pengaruhnya terhadap orang yang menonton. kehadiran stasiun
televisi swasta ini, mau tidak mau menyelinap ke dalam sisi kehidupan khalayaknya. Baik
dari sisi minat khalayak terhadap salah satu stasiun atau dari sisi jam tayang yang lebih
panjang, memungkinkan khalayak lebih lama berada di depan kotak ajaib ini. Apalagi
sebagai media audio visual, TV mempunyai daya tarik tersendiri dengan gambar
bergeraknya. Karena itu khalayak lebih cenderung menggunakan TV sebagai sarana
informasi, pengetahuan maupun hiburan dibanding dengan media lainnya.
Televisi swasta bukan saja bersaing dalam menyajikan acara hiburan yang mampu
menarik minat penonton, tetapi juga bersaing lebih ketat dalam menyajikan informasi aktual
kepada penontonnya. Diantara sekian banyaknya acara-acara yang ditayangakan oleh stasiun
televisi swasta, salah satunya yang dapat merebut perhatian penonton adalah tayangan
otomotif SmartDrive yang ditayangkan di Metro TV.
Tayangan SmartDrive hadir di setiap minggunya pada hari Selasa pada pukul 21.30 –
22.00 WIB yang dipandu oleh Indah Kirana. Tayangan SmartDrive ini memberikan banyak
informasi yang berkaitan di bidang otomotif. Informasi yang diberikan adalah mengenai
seputar modifikasi kendaraan baik secara ekstrem maupun elegan. Selain itu juga
memberikan informasi mengenai peluncuran produk terbaru yang akan terjun di pasaran baik
dengan kendaraan yang telah di modifikasi, serta event- event otomotif dari berbagai daerah
maupun Negara (www.metrotv.com).
Tayangan SmartDrive ini banyak menarik khalayak, mulai dari remaja hingga orang
dewasa. Meskipun tayangan ini berkaitan dengan dunia otomotif yang umumnya digandrungi
oleh kaum lelaki, tapi pada saat ini otomotif juga sudah mencuri perhatian kaum wanita untuk
ikut serta menggandrungi dunia otomotif ini. Walaupun dunia otomotif dapat dikatakan
sebagai hobi, tetapi semua orang umumnya senang akan hasil kreatif seseorang yang
diwujudkan dalam modifikasi kendaraan mereka. Sedikit perubahan yang terjadi dari standar
suatu kendaraan itu sudah dikatakan modifikasi walaupun dalam bentuk kecil – kecilan.
Untuk dapat mengubah kendaraan dari yang standar atau biasa menjadi tampilan yang
lebih luar biasa dibutuhkan banyak biaya, mulai dari ratusan ribu hingga ratusan juta rupiah.
Dengan adanya tayangan SmartDrive, maka penonton pecinta otomotif dapat menggali
informasi tentang bagaimana memodifikasi kendaraan baik secara ekstrem maupun non
ekstrem atau elegan sehingga khalayak dapat mengetahui seberapa besar biaya yang
dibutuhkan untuk memodifikasi kendaraan mereka, serta mereka juga mendapat wawasan
otomotif lainnya dari mancanegara.
Ketika mobil pertama muncul di muka bumi, pasti sudah terbesit dalam pikiran
manusia untuk memodifikasinya. Bila tidak, bagaimana mungkin orang membuat mobil yang
berikutnya ? Ide itu berasal dari mobil yang telah dibuat sebelumnya, kemudian dipikirkan
kembali bagaimana cara membuat mobil sehingga menjadi tampilan yang lebih baik. Jadi
sebenarnya inti dari memodifikasi adalah bagaimana membuat sebuah kendaraan menjadi
lebih baik lagi. Begitu pula dengan modifikasi yang ada pada saat ini. Berbagai jenis mobil
dirombak untuk memenuhi selera pemiliknya. Ada yang sekedar saja, namun ada pula yang
sarana transportasi. Tetapi lain halnya jika sudah menyangkut dengan soal gengsi. Segala
perangkat super mahal pun dipasang, tanpa mempertimbangkan hasil yang akan diperoleh.
Pada umumnya, semua pecinta otomotif berkeinginan untuk terjun ke dalam dunia
otomotif ini. Namun pada kenyataannya tidak semuanya dapat terjun ke dunia ini,
dikarenakan membutuhkan biaya yang relative besar. Meskipun untuk merubah sedikit
tampilannya, minimal membutuhkan ratusan ribu rupiah baik dilihat dari kebutuhan interior
maupun eksterior. Dalam memodifikasi suatu mobil, mereka para pecinta dunia otomotif ini
juga membutuhkan konsep guna membangun tampilan mobil mereka sesuai dengan selera
masing – masing.
Berdasarkan uraian-uraian yang dikemukakan diatas penulis merasa tertarik untuk
meneliti sejauhmana pengaruh tayangan SmartDrive di Metro TV terhadap minat menonton
di kalangan masyarakat lingkungan VI, Kelurahan Pangkalan Mashyur, Kecamatan Medan
Johor di Kota Medan.
I.2 PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan
dalam penelitian ini dapat dirumuskan sebagai berikut :
“ Sejauhmana pengaruh antara tayangan SmartDrive di Metro TV dengan minat menonton
masyarakat lingkungan VI, Kelurahan Pangkalan Mashyur, Kecamatan Medan Johor di Kota
Medan “.
I.3 PEMBATASAN MASALAH
Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang luas, maka diperlukan adanya
1. Yang dimaksud dengan tayangan SmartDrive yaitu menyangkut dengan credibility,
context, content, clearity, continuity, consistency dan capability.
2. Yang dimaksud dengan minat disini yaitu berkaitan dengan attention, interest, desire,
decition dan action.
3. Penelitian ini dibatasi untuk tayangan otomotif SmartDrive di stasiun televisi Metro
TV Pada bulan Mei – Juli 2008.
4. Objek penelitian ini adalah masyarakat Lingkungan VI, Kelurahan Pangkalan
Mashyur, Kecamatan Medan Johor yang berusia 18 tahun – 45 tahun.
I.4 TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN I.4.1 Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui besarnya pengaruh tayangan SmartDrive terhadap peningkatan
minat menonton mastyarakat Lingkungan VI, Kelurahan Pangkalan Mashyur,
Kecamatan Medan Johor di Kota Medan.
2. Untuk mengetahui intensitas masyarakat Lingkungan VI, Kelurahan Pangkalan
Mashyur, Kecamatan Medan Johor di Kota Medan dalam menonton tayangan
SmartDrive di Metro TV.
I.4.2 Manfaat Penelitian
1. Secara akademis, peneliti ini berguna untuk memperkaya khasanah mengenai Ilmu
Komunikasi khususnya komunikasi massa.
2. Secara teoritis, untuk menerapkan ilmu yang di dapat penulis selama menjadi
mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU, serta memperkaya wawasan penulis
terhadap tayangan televisi.
I.5 KERANGKA TEORI
Kerangka teori disusun sebagai landasan berfikir yang menunjukkan dari sudut mana
masalah yang telah dipilih akan di soroti ( Nawawi 1995 : 40 ).
Menurut Kerlinger teori merupakan himpunan konstruk ( konsep ), defenisi dan
proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan
relasi diantara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut
(Rakhmat,1999:6).
Dalam penelitian ini, teori – teori yang dianggap relevan diantaranya adalah tentang
komunikasi dan komunikasi massa, tayangan otomotif, teori S-O-R serta minat menonton.
1.5.1. Komunikasi
Komunikasi merupakan unsur penting bagi kehidupan manusia. Sebagai
konsekuensinya makhluk sosial. Setiap manusia akan melaksanakan kegiatan komunikasi bila
ingin mengadakan interaksi dengan pihak lain. Oleh sebab itu “ terjadinya komunikasi adalah
sebagai konsekuensi hubungan sosial “ ( Effendy 1986 : 3 ).
Komunikasi menurut Berlson dan Steiner ( 1964 ) adalah penyampaian infomasi,
idea, emosi, keterampilan dan seterusnya, melalui penggunaan simbol, angka, garfik dan
lain-lain ( Arifin, 1998 : 25 ).
Dalam setiap peristiwa komunikasi selalu terdapat beberapa komponen yaitu :
a. Komunikator
b. Pesan
c. Media
d. Komunikan
e. Efek ( Effendy , 1986 : 8 )
Berdasarkan model Laswell, komunikasi adalah proses penyampaian pesan oleh
Wilbur Schramm , untuk menimbulkan tanggapan yang positif , maka isi pesan itu harus
memenuhi syarat– syarat sebagai berikut :
1. Pesan harus direncanakan dan disampaikan sedemikian rupa , sehingga pesan itu
dapat menarik perhatian sasaran yang dituju
2. Pesan haruslah menggunakan tanda – tanda yang didasarkan pada pengalaman yang
sama antara sumber dan sasaran sehingga kedua pengertian itu bertemu
3. Pesan haruslah membangkitkan kebutuhan pribadi daripada sasaran ddan
menyarankan cara – cara untuk menyampaikan kebutuhan itu
4. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan yang layak bagi
situasi kelompok dimana kesadaran pada saat itu digunakan untuk memberi jawaban
yang dikehendaki ( Effendy , 1986 : 44 )
Dalam proses penyampaian informasi, komunikator menggunakan media dalam
melancarkan komunikasinya. Media merupakan alat atau sarana untuk meneruskan pesan
komunikasi dengan bahasa. Pentingnya peranan media disebabkan efisiensinya dalam
mencapai komunikan. Penyebaran informasi sebagai salah satu aktivitas sosial jelas akan
dapat menimbulkan efek, berupa efek yang diinginkan ataupun efek yang tidak diinginkan.
Defenisi – defenisi diatas menunjukkan bahwa komunikasi merupakan suatu proses
penyampaian pesan dari seseorang kepada orang lain bisa menggunakan media serta
menimbulkan efek. Dalam penerapannya bukan hanya bersifat informatif yaitu orang lain
mengerti dan tahu tetapi juga persuasif yaitu agar orang lain bersedia menerima suatu faham
atau keyakinan melakukan suatu perbuatan atau kegiatan dan lain – lain.
Proses komunikasi haruslah terdapat unsur – unsur kesamaan makna agar terjadi suatu
pertukaran pikiran atau pengertian, antara komunikator dan komunikan yang terlebih dahulu
komunikasi yaitu : “ who says what in which channel to whom with what effect ? “ ( Effendy,
1993 : 253 ).
1.5.2. Komunikasi Massa
Menurut Rakhmat ( 1992 : 189 ) komunikasi massa diartikan sebagai suatu jenis
komunikasi yang ditujukan kepada khalayak yang tersebar, heterogen, anonim. Melalui
media cetak atau elektronik sehingga pesan yang disampaikan dapat diterima serempak dan
sesaat.
Sedangkan menurut Bittner, komunikasi massa yaitu pesan yang dikomunikasikan
melalui media massa pada sejumlah besar orang ( mass communication is messages
communicated through a mass medium to a large number of people ).
Berdasarkan defenisi – defenisi diatas maka dapat kita ketahui bahwa komunikasi
massa memiliki beberapa karakteristik yaitu :
a. Komunikator terlembaga
b. Pesan bersifat umum
c. Komunikannya anonim dan heterogen
d. Media massa menimbulkan keserempakan
e. Komunikasi mengutamakan isi ketimbang hubungan
f. Komunikasi massa bersifat satu arah
g. Stimulasi alat indera “ terbatas ‘
Berdasarkan komunikasi massa maka proses komunikasi yang ditujukan kepada
massa menggunakan media elektronik yaitu televisi yang juga merupakan bagian dari
komunikasi massa. Suatu pesan melalui media massa tersebut dapat diterima oleh
komunikan, baik sebagai pembaca, audensi maupun pemirsanya yang jumlahnya relatif
Cukup efektif untuk mempengaruhi masyarakat serta ampuh dalam penyebaran pesan,
informasi dan pemberitaannya melalui media massa yang mampu menghasilkan publisitas
tinggi dalam waktu relatif singkat dan bersamaan.
Sebagai salah satu media komunikasi, televisi terdiri atas dua kata yang berbeda asalnya.
Tele ( Yunani ) yang berarti jauh dan visio ( bahasa Latin ) yang berarti penglihatan. Dengan
demikian televisi dapat diartikan dengan melihat jauh. Melihat jauh disini diartikan dengan
gambar dan suara yang diproduksi di suatu tempat dan dapat dilihat dari tempat lain melalui
sebuah alat atau perangkat ( Wahyudi , 1986 : 49 ).
Sebagai media elektronik, televisi memiliki ciri – ciri yaitu berlangsung satu arah,
komunikasi melembaga, pesannya bersifat umum, sasarannya menimbulkan keserempakan
dan komunikasinya heterogen.
1.5.3. Tayangan Otomotif SmartDrive
Tayangan berasal dari kata dasar tayang yang berarti pertunjukkan atau persembahan
( KBBI , 1990 : 909 ). Sedangkan otomotif berasal dari dua kata yaitu oto dan motif. Yang
dimaksud dengan oto adalah kendaraan yang dijalankan dengan motor ( KBBI , 1990 : 631 ),
sedangkan motif adalah pola, corak atau juga alasan seseorang melakukan sesuatu ( KBBI,
1990 : 593 ).
Tayangan otomotif merupakan suatu pertunjukkan mengenai kendaraan – kendaraan
yang beraneka ragam bentuk serta motif yang dirubah dari keadaan sebenarnya. Dalam
tayangan otomotif ini terdapat beberapa indikator yaitu adanya komunikator, pesan yang
disampaikan, gaya bicara komunikator, musik yang dihadirkan, serta tampilan warna – warna
yang disajikan. Indikator – indikator tersebut sangat mendukung kesuksesan akan suatu
tayangan. Dengan adanya indikator tersebut, secara tidak langsung dapat menarik minat para
Dengan adanya tayangan tersebut,tanpa disadari selain dapat menarik minat menonton
khalayak, tayangan otomotif dapat juga menimbulkan beberapa hal yang dapat menarik
khalayak yaitu : adanya nilai kepercayaan ( credibility ) khalayak terhadap pesan yang
disampaikan, kemudian adanya penyajian konteks - konteks ( context ) yng menggambarkan
kejadian – kejadian yang pernah dialami, pesan atau makna ( content ) dalam tayangan
tersebut mudah dipahami oleh para khalayak, cerita yang disampaikan dapat memberikan
kejelasan makna ( clearity ), tayangan tersebut dapat diikuti oleh setiap minggunya yang
memungkinkan khalayak terus dapat mengikutinya ( continuity ), serta adanya ketetapan
terhadap makna pesan dalam tayangan ( consistency ) dan kemampuan pesan terhadap pesan
terhadap khalayak ( capability ) dan waktu penayangan dan durasi penayangan SmartDrive di
Metro TV (Ruslan, 1997).
I.6. Minat Menonton
Menurut Effendy (1993:103), Minat adalah kelanjutan perhatian yang merupakan titik
tolak timbulnya hasrat untuk melakukan tindakan yang diharapkan. Menurut N.As’ad
(1991:54). Minat sebagai sikap yang membuat seseorang senang terhadap suatu objek, situasi
dan ide – ide tertentu. Istilah minat dalam kamus umum Bahasa Indonesia (1998: 580)
diartikan sebagai perhatian, kesukaan, ketertarikan, kecenderungan hati yang dimiliki oleh
individu secar mendalam untuk mendapat sesuatu yang diinginkan dengan cara membayar
atau pengorbanan lainnya.
Minat adalah suatu keadaan dalam diri individu yang mampu mengarahkan
perhatiannya untuk objek tertentu yang dianggap penting yang mampu mendorong mereka
untuk cenderung mencari objek yang disenangi tersebut.
Menurut A.W. wijaya (1993:45) secara teori minat mempunyai ciri – ciri sebagai
1. Minat tidak dibawa sejak lahir
2. Dapat berubah – ubah (situasional & temperal)
3. Tidak berdiri sendiri, senantiasa mengandung reaksi dengan stimulus maupun objek
4. Objek minat itu dapat merupakan suatu hal tertentu, tetapi dapat juga merupakan
kumpilan dari hal – hal tersebut.
Minat juga berarti yang mengandung bermacam – macam unsur perasaan. Dalam hal
ini minat menonton juga dapat timbul dan dipengaruhi oleh berbagai macam perasaan
tersebut.
Menurut Kamus Umum Bahasa Indonesia., menonton adalah melihat pertunjukan,
gambar hidup dan sebagainya (Poerwandarminto, 1995:1087). Sedangkan menurut Sardji
(1991:71) mengatakan bahwa menonton adalah suatu proses yang disadari atau tidak disadari,
dimana penonton ditempatkan pada alam yang samar dihadapkan pada tumpuan cahaya dan
membantu menghasilkan ilusi diatas layar. Suasana ini menimbulkan emosi, pikiran, dan
perhatian manusia yang dipengaruhi oleh film yang ditonton.
Selanjutnya dari beberapa teori tentang minat dan menonton dapat disimpulkan bahwa
minat menonton adalah suatu perubahan sikap dimana dalam diri individu tersebut merasa
senang terhadap pertunjukkan yang dikemas dalam acara – acara televisi.
Pratikto (1987:28) menyatakan bahwa minat akan timbul bila ada unsur – unsur sebagai
berikut:
a. Terjadinya sesuatu hal yang menarik
b. Terdapatnya kontras, yaitu hal yang satu dengan yang lainnya, sehingga apa yang
menonjol itu menimbulkan perhatian
c. Terdapatnya harapan mendapatkan keuntungan atau mungkin gangguan dari hal
Untuk dapat menarik minat menonton, tentunya terdapat beberapa indikator –
indikator yang mendukung sehingga penonton dapat tertarik akan suatu tayangan. yaitu
adanya perhatian ( attention ) yang diberikan khalayak kepada tayangan SmartDrive,
kemudian adanya ketertarikan ( interest ) khalayak terhadap isi dari tayangan SmartDrive
tersebut, adanya keinginan ( desire ) khalayak untuk mendapatkan informasi seputar
otomotif dari tayangan tersebut, kemudian adanya keputusan ( decision ) khalayak untuk
memilih menonton tayangan tersebut dan mengikuti modifikasi yang ditayangkan dan
adanya tindakan ( action ) dari khalayak untuk memodifikasi kendaraan mereka
(Effendy,1992:51).
I.7 KERANGKA KONSEP
Dalam suatu penelitian, seorang peneliti menggunakan istilah yang khusus untuk
menggambarkan secara tepat fenomena yang hendak di telitinya. Inilah yang disebut konsep,
yakni istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak kejadian,
keadaan, kelompok atau individu yang menjadi pusat perhatian ilmu sosial. Melalui konsep,
peneliti diharapkan akan dapat menyederhanakan pemikirannya dengan menggunakan satu
istilah untuk beberapa kejadian yang berkaitan satu dengan lainnya (Singarimbun, 1995 : 32).
Dalam kerangka konsep di rumuskan variabel –variabel dan indikator yang akan
diteliti, yaitu :
1. Variabel Bebas (X)
Variabel bebas adalah sejumlah gejala atau faktor atau unsur yang menentukan atau
mempengaruhi ada atau munculnya gejala atau faktor atau unsur lain. ( Nawawi, 1993:
56 ). Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel
2. Variabel Terikat (Y)
Variabel terikat adalah variabel yang merupakan akibat atau yang dipengaruhi oleh
variabel yang mendahului ( Rakhmat, 1993 : 12 ). Variabel terikat dalam penelitian ini
adalah minat menonton masyarakat Lingkungan VI, Kelurahan Pangkalan Mashyur,
Kecamatan Medan Johor di Kota Medan.
3. Variabel Antara (Z)
Variabel antara yang berada di antara variabel bebas dan variabel terikat, berfungsi
sebagai penguat atau pelemah hubungan antara variabel bebas dan variabel terikat
tersebut. variabel antara dalam penelitian ini adalah karakteristik responden.
I.8 Model Teoritis
Variabel-variabel yang telah dikelompokkan dalam kerangka konsep akan dibentuk
menjadi satu model teoritis sebagai berikut :
Variabel Terikat (Y)
Minat
Menonton
Variabel Bebas (X)
Tayangan
Otomotif SmartDrive
Variabel Antara
Keterangan :
X : Variabel Bebas
Y : Variabel Terikat
Z : Variabel Antara
I.9 OPERASIONAL VARIABEL
Berdasarkan kerangka teori dan kerangka konsep di atas, maka dibuat operasional
variabel untuk membentuk kesatuan dan kesesuaian dalam penelitian, yaitu :
Tabel. 1. Operasional Variabel
Variabel Teoritis Variabel Operasional
1. Variabel Bebas (X)
Tayangan Otomotif SmartDrive
a. Credibility
b. Context
c. Content
d. Clearity
e. Continuity
f. Consistency
g. Capability
h. Waktu Penayangan
1. Durasi Penayangan
2. Variabel Terikat (Y)
Minat Menonton
a. Attention ( perhatian )
b. Interest ( ketertarikan )
c. Desire ( hasrat )
d. Decision ( keputusan )
e. Action ( tindakan)
3. Variabel Antara (Z)
Karakteristik Responden
a. Usia
b. Pendidikan
I.10 DEFENISI OPERASIONAL VARIABEL
Defenisi operasional merupakan penjabaran lebih lanjut tentang konsep yang telah
dikelompokkan dalam kerangka konsep. Maka variabel yang terdapat dalam penelitian ini
perlu didefenisikan sebagai berikut :
1. Variabel Bebas ( X )
a. Credibility (Kepercayaan isi pesan) adalah nilai kepercayaan khalayak
terhadap pesan yang disampaikan dalam tayangan SmartDrive.
b. Context adalah tayangan SmartDrive disajikan berisi konteks – konteks yang
banyak menggambarkan kehidupan yang nyata maupun kejadian – kejadian
yang mungkin pernah dialami.
c. Content (Kejelasan makna pesan) adalah makna dalam tayangan SmartDrive
mudah dipahami.
d. Clearity (Kejelasan bahasa pesan) adalah cerita yang disampaikan dalam
tayangan SmartDrive dapat memberikan kejelasan makna.
e. Contuinuity (Kesinambungan) adalah tayangan itu berkesinambungan yaitu
dimana tayangan SmartDrive ditayangkan setiap minggunya sehingga
membuat khalayak untuk dapat terus mengikutinya.
f. Consistency adalah ketetapan terhadap makna pesan dalam tayangan
SmartDrive.
g. Capability adalah kemampuan pesan tayangan SmartDrive terhadap khalayak.
h. Waktu penyangan adalah waktu penayangan SmartDrive di Metro TV dalam 1
minggu.
2. Variabel Terikat ( Y )
a. Attention (perhatian), adanya perhatian khalayak terhadap tayangan
SmartDrive di Metro TV.
b. Interest (ketertarikan), adanya minat atau rasa tertarik terhadap tayangan
SmartDrive karena adanya kepentingan untuk mengetahui seputar dunia
otomotif.
c. Desire (hasrat), adanya dorongan untuk mengikuti atau mencontoh modifikasi
yang dilakukan dalam tayangan SmartDrive tersebut.
d. Decision (keputusan), adanya keputusan untuk melakukan modifikasi atau
mengikuti event – event dunia otomotif yang ada.
e. Action (tindakan), adanya tindakan khalayak untuk terjun ke dalam dunia
otomotif.
3. Variabel Antara ( Z )
Karakteristik responden yaitu nilai – nilai yang dimiliki oleh individu – individu yang
membedakan dengan individu yang lain. Adapun indikator dari variabel antara adalah :
a. Usia yaitu, merupakan tingkatan umur yang dimiliki oleh responden.
b. Pendidikan yaitu, tingkat pendidikan terakhir dari responden
c. Frekuensi Menonton yaitu, intensitas menonton dari responden.
I.11 Hipotesis
Hipotesis adalah generalisasi atau kesimpulan yang bersifat tentatif (sementara), yang
hanya akan berlaku apabila setelah terbukti kebenarannya (Nawawi, 2001:161). Hipotesis ini
merupakan dugaan atau terkaan tentang apa saja yang akan kita amati dalam usaha untuk
Ho: Tidak terdapat hubungan antara Tayangan Otomotif SmartDrive di Metro TV dengan
minat menonton pada masyarakat Lingkungan VI, Kelurahan Pangkalan Mashyur,
Kecamatan Medan Johor di Kota Medan.
Ha: Terdapat hubungan antara Tayangan Otomotif SmartDrive di Metro TV dengan minat
menonton pada masyarakat Lingkungan VI, Kelurahn Pangkalan Mashyur, Kecamatan
BAB II
URAIAN TEORITIS
II.1. Komunikasi
Istilah komunikasi atau dalam bahasa inggris communication berasal dari kata Latin
communication, dan bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama di sini
maksudnya adalah sama makna.
Jadi,jika dua orang terlibat dalam komunikasi,maka komunikasi akan terjadi atau
berlangsung selama ada kesamaan makna, sehingga komunikasi yang dilakukan kedua orang
tersebut bersifat komunikatif. Akan tetapi, pengertian komunikasi di atas sifatnya dasariah,
dalam arti kata bahwa komunikasi minimal harus mengandung kesamaan makna antara dua
pihak yang terlibat. Dikatakan minimal karena kegiatan komunikasi tidak hanya
konfirmatif,yakni agar orang lain mengerti dan tahu, tetapi juga persuasive, yaitu agar orang
lain bersedia menerima suatu paham atau keyakinan, melakukan suatu perbuatan atau
kegiatan, dan lain – lain.
Hicks dan Gullett (Moekijat,1993:3), komunikasi adalah pemyampaian informasi dan
pengertian dari seseorang kepada orang lain. Menurut Carl I. Hovland, ilmu komunikasi
adalah upaya yang sistematis untuk merumuskan secara tegas asa – asas penyampaian
informasi serta pembentukan pendapat dan sikap (Effendy,2004:10).
Defenisi Hovland di atas menunjukkan bahwa yang dijadikan objek studi ilmu
komunikasi bukan saja penyampaian informasi, melainkan juga pembentukan pendapat
umum (public opinion) dan sikap public (public attitude) yang dalam kehidupan social dan
kehidupan politik memainkan peranan yang amat penting. Hovland mengatakan bahwa
komunikasi adalah proses mengubah perilaku orang lain (communication is the process to
modify the behaviour of the individuals). Akan tetapi, seseorang akan dapat mengubah sikap,
Untuk memahami pengertian komunikasi sehingga dapat dilancarkan secara efektif,
para peminat komunikasi sering kali mengutip paradigm yang dikemukakan oleh Harold
Lasswell dalam karyanya, The Structure and Fuction of Communication in Society. Lasswell
mengatakan bahwa cara yang baik untuk menjelaskan komunikasi ialah menjawab
pertanyaan sebagagai berikut: Who Says What In Which Channel To Whom With What
Effect?
Paradigma Laswell di atas menunjukkan bahwa komunikasi meliputi lima unsur
sebagai jawaban dari pertanyaan yang diajukan itu,yakni:
a. Komunikator (Communcator)
komunikator adalah seseorang atau sekelompok orang yang memulai memberikan
informasi kepada lawan bicaranya.
b. Pesan (Message)
Pesan merupakan seperangkat lambangyang bermakna yang disampaikan oleh
komunikator.
c. Media (Media, Channel)
Media adalah saluran komunikasi tempat berlalunya pesan dari komunikator kepada
komunikan.
d. Komunikan (Communicant, Receiver)
Komunikan (receiver) adalah seseorang atau sekelompok orang yang menerima pesan
atau informasi dari komunikator.
e. Efek (Effect)
Bidang Komunikasi
Berdasarkan bidangnya, komunikasi meliputi jenis – jenis sebagai berikut:
1. Komunikasi Sosial (social communication)
2. Komunikasi organisasional/manajemen (organizational/management
communication)
3. Komunikasi Bisnis ( business communication)
4. Komunikasi Politik (political communcation)
5. Komunikasi Internasional (International communication)
6. Komunikasi antar budaya (intercultural communication)
7. Komunikasi pembangunan (development communication)
8. Komunikasi tradisional (traditional communication)
Sifat Komunikasi
Ditinjau dari sifatnya,komunikasi diklasifikasikan sebagai berikut:
1. Komunikasi Verbal (verbal communication)
a. Komunikasi Lisan (oral communication)
b. Komunikasi tulisan (written communication)
2. Komunikasi nirverbal (nonverbal communication)
a. Komunikasi kial (gestural/body communication)
b. Komunikasi gambar (pictorial communication)
3. Komunikasi tatap mata (face to face communication)
4. Komunikasi Bermedia (mediated communication)
Tatanan Komunikasi
Bedasarkan situasi komunikan, maka diklasifikasikan menjadi bentuk –
1. Komunikasi pribadi (personal communication)
a. Komunikasi intra pribadi (intrapersonal communication)
b. Komunikasi antar pribadi (interpersonal communication)
2. Komunikasi kelompok (group communication)
a. Komunikasi kelompok kecil (small group communication)
b. Komunikasi kelompok besar (large group communication)
3. Komunikasi massa (mass communication)
a. Komunikasi media massa cetak/pers (printed mass media
communication)
• Surat kabar (daily)
• Majalah (magazine)
b. Komunikasi media massa elektronik (electronic mass media
communication)
• Radio
• Televisi
• Film
• Lain-lain
4. Komunikasi media (media communication)
a. Surat
b. Telepon
c. Pamlet
d. Poster
e. Spanduk
Tujuan Komunikasi
a. Mengubah sikap (to change the attitude)
b. Mengubah opini/pendapat/pandangan (to change the opinion)
c. Mengubah prilaku (to change the behaviour)
d. Mengubah masyarakat (to change the society)
Fungsi Komunikasi
a. Menginformasikan (to inform)
b. Mendidik (to educate)
c. Menghibur (to entertain)
d. Mempengaruhi (to influence)
Teknik Komunikasi
Teknik komunikasi diklasifikasikan menjadi:
a. Komunikasi informative (informative communication)
b. Komunikasi persuasive (persuasive communication)
c. Komunikasi pervasive/meresap (pervasive communication)
d. Komunikasi koersif (coercive communication)
e. Komunikasi instruktif (instructive communication)
f. Hubungan manusiawi (human relation)
Metode Komunikasi
Metode komunikasi meliputi kegiatan – kegiatan yang terorganisasi sebagai
berikut:
a. Jurnalisme/Jurnalistik (journalism)
b. Hubungan masyarakat (public realtions)
c. Periklanan (Advertising)
d. Propaganda
e. Perang urat syarf (psychological warfare)
f. Perpustakaan (Library)
g. Lain-lain
Komunikan merupakan suatu proses yang berawal dari seorang komunikator
yang menyampaikan pesan kepada seorang komunikan melalui media atau saluran
tertentu dan akan meninmulkan efek tertentu.
II.2. Komunikasi Massa
Komunikasi massa diadopsi dari istilah bahasa inggris, mass communication,
kependekan dari mass media communication (komunikasi media massa). Artinya,komunikasi
yang menggunakan media massa.
Istilah mass communications atau communications diartikan sebagai salurannya,yaitu
mass media (media massa) kependekan dari media of mass communication.
Kata massa dalam komunikasi massa dapat diartikan lebih dari sekedar “orang
banyak” yang berbeda di suatu lokasi yang sama. Massa diartikan sebagai “meliputi semua
orang yang menjadi sasaran alat – alat komunikasi massa atau orang – orang pada ujung lain
dari saluran” (Berlo.1960).
Menurut Pool (1973), komunikasi massa merupakan “komunikasi yang berlangsung
dalam situasi interposed (yang dikemukakan) ketika antara sumber dan penerima tidak terjadi
kontak secara langsung, pesan- pesan komunikasi mengalir kepada penerima melalui saluran
– saluran media massa, seperti surat kabar, majalah, radio, film, atau televise
II.2.1. Fungsi komunikasi massa
Wilbur Schramm menyatakan, komunikasi massa berfungsi sebagai decoder,
interpreter, dan encorder. Komunikasi massa men-decode lingkungan sekitar kita,mengawasi
terjadinya persetujuan dan juga efek – efek dari hiburan. Komunikasi massa
menginterpretasikan hal – hal yang di-decode sehingga dapat mengambil kebijakan terhadap
efek, menjaga berlangsungnya interaksi serta membantu anggota – anggota masyarakat
menikmati kehidupan. Komunikasi massa juga meng-encode pesan – pesan yang memelihara
hubungan kita dengan masyarakat lain serta menyampaikan kebudayaan baru kepada anggota
– anggota masyarakat (Wiryanto,2000:10).
Sedangkan menurut Laswell (Wiryanto,2000:11),fungsi – fungsi komunikasi massa
sebagai berikut:
1. Surveillance of the environment
Berfungsi sebagai pengamatan lingkungan.
2. Correlation of the parts of society in responding to the environment
Berfungsi menghubungkan bagian – bagian dari masyarakat agar sesuai dengan
lingkungan.
3. Transmission of the social heritage from one generation to the next
Berfungsi sebagai penerusan atau pewarisan social dari satu generasi ke generasi
selanjutnya.
II.2.2. Proses komunikasi massa
Proses komunikasi massa dapat dibahas dengan model S-M-C-R-E
(stimulus-message-channel-receiver-effect) atau dapat mengikuti formula Harold D. Laswell, “Who
Dalam pembahasan ini dititik beratkan pada bagaimana media komunikasi iitu
mencapai dan mempengaruhi khalayaknya. Model ini mengikuti formula C-R-E. Pusat
perhatian ditujukan kepada arus komunikasi massa, dimulai dari pesan – pesan yang
disampaikan melalui media massa sampai pada tanggapan atau efek pesan dari anggota –
anggota di dalam mass audience.
Bagan model C-R-E dapat dilihat seperti berikut ini:
P Proses
?
Dari bagan tampak proses hanya menggambarkan aliran pesan media kepada khlayak.
Komunikasi massa menyiarkan informasi, gagasan dan sikap kepada komunikan yang
beragam dalam jumlah yang banyak dengan menggunakan media.
Ciri – cirri komunikasi massa yaitu:
1. Komunikator dalam komunikasi massa melembaga
Komunikator dalam komunikasi massa bukan satu orang, tetapi kumpulan
orang.
Artinya,gabungan berbagai macam unsure dan bekerja satu sama lain dalam
sebuah lembaga. Lembaga yang dimaksud di sini menyerupai sebuah sistem.
Sebagaimana system itu adalah sekelompok orang, pedoman, dan media yang
melakukan suatu kegiatan mengoalh, menyimpan, menuangkan ide, gagasan, simbol,
lambing menjadi pesan dalam membuat keputusan untuk mencapai satu kesepakatan
dan saling pengertian satu sama lain dengan mengolah pesan menjadi sumber
informasi.
2. Komunikan dalam komunikasi massa bersifat heterogen
Pesan – Pesan MEDIA MASSA
Artinya, khalayak beragam pendidikan, jenis kelamin, umur, status sosial
ekonomi,memiliki jabatan yang beragam, memiliki kepercayaan atau agama yang
beragam. Menurut Herbert Blumer, adapun cirri tentang karakteristik
audience/komunikan sebagai berikut:
a. Audience dalam komunikasi massa sangatlah heterogen. Artinya, ia
mempunyai heterogenitas komposisi atau susunan. Jika ditinjau dari asalnya,
mereka berasal dari berbagai kelompok dalam masyarakat.
b. Berisi individu – individu yang tidak tahu atau mengenal satu sama lain. Di
samping itu,antara individu itu tidak berinteraksi satu sama lain secara
langsung.
c. Mereka tidak mempunyai kepemimpinan atau organisasi formal.
3. Pesannya bersifat umum
Pesan – pesan dalam komunikasi massa tidak ditujukan kepada satu orang atau
satu kelompok masyarakat tertentu. Dengan kata lain, pesan – pesannya ditujukan
pada khalayak yang plural. Sehingga pesan – pesan yang dikemukakan tidak boleh
bersifat khusus.
4. Komunikasinya berlangsung satu arah
Komunikasi berlangsung dari media massa ke khalayak, dan tidak terjadi
sebaliknya. Walaupun komunikasi terjadi dua arah, tetapi bukan kepada semua
khalayak.
5. Komunikasi Massa menimbulkan keserempakan.
Adanya keserempakan dalam proses penyebaran pesan – pesan kepada khalayak.
6. Komunikasi Massa mengandalkan peralatan teknis
Media massa sebagai alat utama dalam menyampaikan pesan kepada
khalayaknya sangat membutuhkan bantuan peralatan teknis. Peralatan teknis yang
dimaksud misalnya pemancar untuk media elektronik.
7. Komunikasi massa dikontrol oleh Gatekeeper
Gatekeeper atau yang sering disebut penapis informasi / palang pintu/ penjaga
gawang, adalah orang yang sangat berperan dalam penyampaian informasi melalui
media massa. Gatekeeper ini berfungsi sebagai orang yang ikut menambha atau
mengurangi, menyederhanakan, mengemas agar semua informasi yang disebarkan
lebih mudah dipahami.
II. 3. Televisi
Televisi berasal dari dua kata yang berbeda asalnya, yaitu tele (bahasa yunani) yang
berarti jauh, dan visi (videre – bahasa latin) yang berarti pengelihatan. Dengan demikina
televise atau television diartikan dengan melihat jauh. Melihat jauh disini diartikan dengan
gambar dan suara yang diproduksi di suatu tempat (studio televisi) dapat dilihat dari tempat
lain melalui sebuah perangkat penerima (televise set).
TV adalah paduan radio dan film. Program siaran TV dapat dilihat dan didengar oleh
penonton karena ditransmisikan oleh pemancar. Dalam system transmisi/pancaran,gambar
dan suara yang dihasilkan oleh kamera elektronik diubah menjadi gelombang
elektromangnetik ini diterima oleh system antenna yang menyalurkan ke pesawat penerima
(pesawat televisi). Di pesawat televise gelombang elektromangnetik itu diubah kembali
menjadi gambar dan suara yang dapat dinikmati di layar televisi.
memiliki unsure visual berupa gambar. Gambar yang terdapat dalam televise bukan gambar
mati, melainkan gambar hidup yang mampu menimbulkan kesan yang mendalam pada
penonton.
Adapun sifat – sifat yang dimiliki oleh televise (Baksini,2006:60),yaitu:
1. Proses Pemancaran/tranmisi
2. Isi pesan audiovisual,dapat dibaca dan didengar sekilas sewaktu ada siaran.
3. Tidak dapat diulang.
4. Dapat menyajikan peristiwa pendapat yang sudah terjadi.
5. Dapat menyajikan pendapat narasumber secara langsung/orisinal.
6. Penulisan dibatasi oleh detik,menit, dan jam.
7. Makna berkala dibatasi oleh detik,menit, dan jam.
8. Distribusi melalaui pemancar/transmisi.
9. Bahasa yang digunakan formal dan non formal (bahasa tutur).
10.Kalimat singkat,padat,sederhana, dan jelas.
Televisi sebagai media massa, secara umum memiliki lima fungsi utama (Wahyudi,
1986:215),yaitu:
1. Pendidikan
2. Hiburan
3. Penerangan/informasi
4. Iklan
II.3.1. Klasifikasi Siaran Televisi
Secara umum siaran televise dibagi menjadi tiga bagian,yaitu:
1. Siaran Berita
Siaran berita harus mengandung unsur – unsur:
a. Aktual, atau masih baru, yang mengandung makna kecepatan
b. Faktual, atau fakta/kenyataan, yang berarti tidak boleh bohong.
c. Penting dan menarik.
2. Siaran non berita
Siaran non berita diklasifikasikan sebagai berikut:
a. Sandiwara
b. Musik
c. Penerangan Umum
d. Acara – acara yang tidak mempunyai nilai politis dan strategis
3. Siaran iklan
Siaran iklan adalah siaran yang khusus ditujukan untuk promosi suatu
produk,kegiatan masyarakat yang bertujuan untuk memperkenalkan kepada khalayak
guna kepentingan komersial.
II.4. Minat Menonton a) Pengertian Minat
Menurut Poerwadarminta (1985:650) minat adalah kesukaan dari kecendrungan –
kecendrungan yang terarah secara intensif kepada suatu objek yang dianggap penting.
Sedangkan menurut N.As’ad (1991:54) mendefinisikan minat suatu sikap yang
membuat seseorang senang terhadap suatu objek, situasi dan ide – ide tertentu.
Rhenaldi kasali dalam buku – bukunya manajemen periklanan memberikan defenisi
minat sebagai rasa ingin tahu lebih rinci dalam diri seseorang.
Dari defenisi minat diatas,dapat dikatakan bahwa minat adalah sikap yang
menimbulkan perhatian,rasa ingin tahu dan hasrat untuk melakukan sesuatu dalam diri
seseorang yang muncul akibat adanya objek tertentu.
Mark (1976:69) lebih lanjut mendefenisikan minat sebagai suatu sikap yang dapat
membuata seseorang merasa senang terhadap objek, situasi ataupun ide – ide tertentu, yang
biasanya diikiti oleh perasaan senang dan kecendrungan untuk mencari objek yang disenangi
tersebut. Minat seseorang,baik yang bersifat sementara maupun yang bersifat tetap dan
berbagai system motivasi dominan, maupun merupakan factor tertentu internal yang benar –
benar mendasari dan mempengaruhi perhatiannya.
Dari penjelasan itu dapatlah si tarik kesimpulan bahwa minta adalah suatu keadaan
dalam diri individu yang mampu mengarahkan perhatiannya terhadap objek tertentu yang
dianggap penting yang mampu mendorong mereka untuk cenderung mencari objek yang
disenangi tersebut.
Adapun ciri – ciri minat yang dapat dilihat dari uraian tersebut di atas adalah:
a. minat timbul dari perasaan senang terhadap suatuu objek
b. setiap orang mempunyai perbedaan di dalam menetukan objek yang
diminatinya
c. minat merangsang seseorang untuk mencari objek yang disenanginya
Menurut Hurloc (1978:1150) minat selalu berkaitan dengan bobot emosional
yang akan menentukan seberapa lama minat akan bertahan dan kepuasan yang diperoleh dari
minat tersebut. Jadi dapat dikatakan bahwa minat sangat dipengaruhi oleh perangsang atau
Minat itu sendiri senantiasa terarahkan kepada suatu hal,suatu onjek. Tidak ada minat
tanpa objek. Minat tidak dibawa sejak lahir, melainkan terbentuk karena interaksi social
seseorang sepanjang perkembangan seseorang tersebut. Interaksi social ini sebagai stimulus
dapat menimbulkan minat, tentu haruslah menarik minat (manusia cenderung menyukai yang
menarik bagi dirinya dan menguntungkan). Bagaimana agar stimulus tersebut dapat menarik,
haruslah melalui proses:
a. Adanya perhatian terhadap stimulus
b. Stimulus dapat dimengerti
c. Stimulus tersebut dapat diterima (penerimaan)
Ketiga kondisi tersebut adalah hal yang mempengaruhi proses timbulnya minat
terhadap stimulus. Tetapi kondisi tersebut belim samapai pada tahap timbulnya minat
terhadap objek. Objek yang dimaksud dalam penelitian ini adalah tayangan SmartDrive di
Metro TV.
Berarti disini bagaimana agar timbul minat mengkonsumsi objek setelah dipengaruhi
oleh stimulus media massa. Dan apakah stimulus media massa mampu menimbulkan minat
terhadap objek yang dimaksud.
b) Pengertian Menonton
Menurut kamus Umum Besar Indonesia (1985:1087), menonton adalah melihat
pertunjukkan,gambar hidup dan sebagainya.
Sarji (1991:71), mengatakan bahwa menonton adalah suatu proses yang disadari atau
tidak disadari dimana penonton ditempatkan pada alam yang samar yang dihadapkan pada
tumpuan cahaya dan membantu menimbulkan ilusi di atas layar.. Suasana ini menimbulkan
dilihatnya di layar putih, dan apa yang dilihatnya seolah – olah terjadi di hadapan mata dan
bukan bersifat bayangan saja.
Dari beberapa pendapat ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa menonton adalah suatu
proses dimana individu secara sadar atau tidak sadar merelakan diri untuk dipengaruhi
emodi,pikiran, dan perhatiannya oleh pertunjukkan atau gambar hidip yang dilihatnya.
II.5.Tayangan Otomotif SmartDrive
Tayangan berasal dari kata dasar tayang yang berarti pertunjukkan atau persembahan
( KBBI , 1990 : 909 ). Sedangkan otomotif berasal dari dua kata yaitu oto dan motif. Yang
dimaksud dengan oto adalah kendaraan yang dijalankan dengan motor ( KBBI , 1990 : 631 ),
sedangkan motif adalah pola, corak atau juga alasan seseorang melakukan sesuatu ( KBBI,
1990 : 593 ).
Tayangan otomotif merupakan suatu pertunjukkan mengenai kendaraan – kendaraan
yang beraneka ragam bentuk serta motif yang dirubah dari keadaan sebenarnya. Dalam
tayangan otomotif ini terdapat beberapa indikator yaitu adanya komunikator, pesan yang
disampaikan, gaya bicara komunikator, musik yang dihadirkan, serta tampilan warna – warna
yang disajikan. Indikator – indikator tersebut sangat mendukung kesuksesan akan suatu
tayangan. Dengan adanya indikator tersebut, secara tidak langsung dapat menarik minat para
komunikan.
Dengan adanya tayangan tersebut,tanpa disadari selain dapat menarik minat menonton
khalayak, tayangan otomotif dapat juga menimbulkan beberapa hal yang dapat menarik
khalayak yaitu : adanya nilai kepercayaan ( credibility ) khalayak terhadap pesan yang
disampaikan, kemudian adanya penyajian konteks - konteks ( context ) yng menggambarkan
kejadian – kejadian yang pernah dialami, pesan atau makna ( content ) dalam tayangan
kejelasan makna ( clearity ), tayangan tersebut dapat diikuti oleh setiap minggunya yang
memungkinkan khalayak terus dapat mengikutinya ( continuity ), serta adanya ketetapan
terhadap makna pesan dalam tayangan ( consistency ) dan kemampuan pesan terhadap pesan
terhadap khalayak ( capability ) dan waktu penayangan dan durasi penayangan SmartDrive di
Metro TV (Ruslan, 1997).
II.6. Teori S-O-R
Teori S-O-R sebagai singkatan Stimulus-Organism-Response yang semula berasal
dari psikologi kemudian menjadi teori komunikasi karena objek materialnya sama dengan
ilmu komunikasi, yaitu manusia yang jiwanya meliputi komponen – komponen
sikap,opini,perilaku,kognisi,afeksi,dan konasi.
Menurut teori ini,efek yang ditimbulkan adalah reaksi khusus terhadap stimulus
khusus, sehingga seseorang dapat mengharapkan dan memperkirakan kesesuaian antara pesan
dan reaksi komunikan.
Jadi unsur – unsur dalam model ini adalah:
a) Pesan (Stimulus-S)
b) Komunikan (Organism-O)
c) Efek (Respon-R)
Dalam proses komunikan berkenaan dengan perubahan sikap adalah aspek “how”
Bukan “what” dan “why”. Jelasnya how to communicate, dalam hal ini how to change
attitude, bagaimana mengubah sikap komunikan.
Prof.Dr.Mar’at (dalam Effendy,1993:253-256), dalam bukunya “Sikap
Manusia,Perubahan, serta Pengukurannya” mengutip pendapat Hovland, Janis dan Kelly
b) Pengertian
[image:46.595.102.534.123.416.2]c) Penerimaan
Gambar Teori S-O-R
Gambar diatas menunjukkan bahwa perubahan sikap bergantung pada proses yang
terjadi pada individu.
Stimulus atau pesan yang disampaikan kepada komunikan mungkin diterima atau
ditolak. Kombinasi akan berlangsung jika ada perhatian dari komunikan. Proses berikutnya
komunikan mengerti. Kemampuan komunikan ialah yang melanjutkan proses berikutnya.
Setelah komunikan mengolahnya dan menerimanya, maka terjadilah kesediaan untuk
perubahan sikap.
Dengan demikian dari beberapa pengertian dan teori tentang “minat” dan “menonton”
yang disebut sebelumnya,dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan minat menonton
dalam penelitian ini adalah suatu keadaan dimana diri individu/khalayak terbangkit untuk
mengarahkan perhatiannya secara sadar terhadap objek yang disenanginya, dan kemudian Stimulus
Organism
• Perhatian
• Pengertian
• Penerimaan
merasa terangsang untuk mencari objek tersebut, dan untuk selanjutnya emosi, pikiran dan
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
III.1.
Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasional, yaitu
metode yang berusaha meneliti sejauhmana variasi pada suatu variabel berhubungan dengan
variasi – variasi pada variabel lainnya (Rakhmat,2004:27).
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan ada tidaknya hubngan diantara variabel –
variabel tersebut kemudian meneliti sejauhmana faktor pada suatu variabel berkaitan dengan
faktor variabel lainnya.
Berdasarkan hal di atas, maka penelitian ini ditujukan untuk mengetahui tayangan
Otomotif SmartDrive di Metro TV berpengaruh terhadap minat menonoton masyarakat
lingkungan VI, Kelurahan Pangkalan Masyhur, Kecamatan Medan johor di Kota Medan.
Adapun cara yang digunakan adalah dengan mengambil data melalui kuesioner yang
disebarkan kepada sejumlah responden.
III.2. Waktu dan Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama 3 bulan yaitu pada bulan Mei – Juli di Lingkungan VI,
Kelurahan Pangkalan Mansyur, Kecamatan Medan Johor di Kota Medan.
III.3. Populasi dan Sampel III.3.1. Populasi
Populasi adalah keseluruhan objek penelitian yang dapat terdiri dari manusia, benda –
sumber data yang memilki karakteristik tertentu di dalam suatu penelitian (Nawawi,
1995:14).
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh masyarakat lingkungan VI, Kelurahan
Pangkalan Mansyur,Kecamatan Medan Johor di Kota Medan yang berjenis kelamin laki –
[image:49.595.66.473.235.368.2]laki yang berjumlah 910 orang.
Tabel 2. Jumlah Responden
Usia Jumlah Jenis Kelamin laki - laki
18 – 21 130
22 – 25 240
26 – 29 132
30 – 33 108
34 – 37 100
38 – 41 98
42 – 45 102
Jumlah 910
Sumber : Kantor Lurah Pangkalan Mansyur
III.3.2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang diambil dengan menggunakan cara – cara
tertentu (Nawawi,1995:144). Untuk menentukan jumlah sampel dari populasi tersebut, maka
digunakan rumus Taroyamane dengan presisi 10% dan dengan tingkat kepercayaan 90%
(Rakhmat,2004:82), adapun rumus tersebut adalah :
n = N
N (d)
2+ 1
Keterangan :
N = Jumlah Presisi
n = Sampel
Dari rumus terbesar, maka besar sampel yang diambil pada penelitian ini adalah :
n = 910 910 (0,1)2 + 1
n = 910 10,1
n = 90,099
n = 90 orang
maka sampel dari penelitian ini sebanyak 90 orang.
Berdasarkan rumus di atas maka diperoleh data jumlah sampel perlingkungan sebagai
[image:50.595.68.495.420.633.2]berikut:
Tabel. 3.Jumlah Sampel
No Keterangan Populasi Lingkungan 6, Berumur 18-45 Tahun Sampel
1 18 – 21 13
2 22 – 25 23
3 26 – 29 13
4 30 – 33 11
5 34 – 37 10
6 38 – 41 10
7 42 – 45 10
Jumlah 90
III.4. TEKNIK SAMPLING
Penarikan sampel yang dilakukan adalah dengan menggunakan teknik – teknik
berikut ini:
a. Purposive sampling, yaitu teknik ini mencakup orang – orang yang diseleksi atas dasar
criteria – criteria tertentu yang dibuat peneliti berdasarkan tujuan penelitian
(Kriyantono, 2006:154). Adapun kriteria dalam penelitian ini adalah:
1. Sampel adalah masyarakat Lingkungan VI, Kelurahan Pangkalan Mashyur,
Kecamatan Medan Johor di Kota Medan.
2. Sampel adalah masyarakat yang pernah menonton tayangan otomotif
SmartDrive di Metro TV mengetahui isi dan bentuk tayangan tersebut minimal
1 kali.
b. Accidental Sampling, yaitu teknik memilih siapa saja yang kebetulan dijumpai di
lokasi penelitian untuk dijadikan sampel (Kriyantono, 2006:156).
Untuk menentukan responden yang akan dijadikan sampel digunakan teknik sample
random sederhana, yakni setiap – setiap anggota populasi mempunyai peluang yang
sama untuk dipilih menjadi sampel (Kriyantono,2006:105).
III.5. TEKNIK PENGUMPULAN DATA
Teknik Pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Penelitian Kepustakaan (Library Research)
Dilakukan dengan cara mempelajari dan mangumpulkan data melalui literature dan
sumber bacaan yang relevan dan mendukung penelitian. Dalam hal ini, penelitian
kepustakaan dilakukan melalui buku – buku, surat kabar, majalah, internet, dan sebagainya.
Dilakukan dengan cara mengumpulkan data di lapangan yang meliputi kegiatan
survey di lokasi penelitian, pengumpulan data dari responden melalui:
1. Kuisioner, yaitu alat pengumpulan data dalam bentuk sejumlah pertanyaan
tertulis yang harus dijawab secara tertulis pula pada responden
(Nawawi,1995:117).
Disini peneliti akan menyebarkan kuisioner kepada masyarakat lingkungan
VI, Pangkalan Mashyur yang terpilih menjadi sampel.
2. Wawancara (interview), adalah alat pengumpul data yang berbentuk sejumlah
pertanyaan lisan pula oleh responden (Nawawi,1995:111). Disini peneliti akan
berdialog atau mewawancarai pihak – pihak terkait dengan permasalahan yang
hendak diteliti.
III.6. TEKNIK ANALISIS DATA
Analisis data adalah proses penyederhanaan data kedalam bentuk yang lebih mudah
dibaca dan dipresentasikan (Singarimbun, 1995:263). Data yang diperoleh dari hasil
penelitian akan dianalisi dalam beberapa tahao analisa, yaitu:
a. Analisis Tabel Tunggal
Analisis tabel tunggal merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan membagi –
bagikan variabel penelitian ke dalam kategori – kategori yang dilakukan atas dasar
frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisis data yang terdiri
dari dua kolom yaitu sejumlah frekuensi dan presentase untuk setiap kategori
b. Analisis Tabel Silang
Teknik yang digunakan untuk menganalisa dan mengetahui variabel yang satu
memiliki hubungan dengan variabel lainnya, sehingga dapat diketahui apakah variabel
tersebut bernilai positif atau negatif (Singarimbun, 1995:273).
c. Uji Hipotesa
Uji hipotesa adalah pengujian data statistik untuk mengetahui data hipotesis yang
diajukan dapat diterima atau ditolak. Untuk menguji tingkat hubungan diantara kedua
variabel yang dikorelasikan, maka peneliti menggunakan rumus koefisien korelasi tata
jenjang oleh spearman (Spearman’s Rho Rank – Order Correlation Coeficient). Spearman
Rho Koefisien menunjukkan hubungan antara variabel x dan y yang tidak diketahui sebaran
datanya. Koefisien korelasi non parametik ini digunakan untuk menghitung data dua variabel
yang ditetapkan peringkatnya dari yang terkecil sampai terbesar (dirangking) rumus untuk
koefisien korelasinya adalah:
Rs = 1 - 6 ∑ d2 (Kriyantono,2006:174)
N (N2 – 1)
Angka 1 = angka satu, yaitu bilangan konstan
6 = angka enam, yaitu bilangan konstan
d = perbedaan antara pasangan jenjang
∑ = sigma atau jumlah
N = jumlah individu dalam sampel
Spearman Rho Koefisien adalah metode untuk menganalisis data dan untuk
untuk menguji tingkat signifikasi korelasi, jika n > 10, digunakan rumus ttest
pada tingkat signifikasi 0,05 sebagai berikut:
n – 2 (Suparman, 1990:218)
t = √ 1 – rs2
Keterangan : t = nilai t hitung
rs = nilai koefisien korelasi
n = jumlah sampel
jika t hitung> t tabel, maka hubungannya signifikan
jika t hitung< t tabel, maka hubungannya tidak signifikan
Selanjutnya untuk melihat tinggi rendahnya korelasi digunakan skala Guilford
(Kriyantoro,2006:169):
Kurang dari 0.20 : Hubungan rendah sekali
0,20 – 0,39 : Hubungan rendah tapi pasti
0,40 – 0,70 : Hubungan yang cukup berarti
0,71 – 0,90 : Hubungan yang tinggi
Lebih dari 0,90 : Hubungan yang sangat tinggi atau kuat sekali,bisa diandalkan
Untuk mengetahui pengaruh Variabel Tayangan Otomotif