• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perkembangan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nomensen Di Pematang Siantar (1962-1992)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Perkembangan Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nomensen Di Pematang Siantar (1962-1992)"

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

PERKEMBANGAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

PENDIDIKAN UNIVERSITAS HKBP NOMENSEN DI

PEMATANG SIANTAR (1962-1992)

SKRIPSI SARJANA

DIKERJAKAN

O L E H

NAMA : RICI JM SITUMORANG NIM : 050706005

DEPARTEMEN ILMU SEJARAH

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

(2)

Lembar Pengesahan Pembimbing Skripsi

PERKEMBANGAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN

DI PEMATANG SIANTAR (1962-1992)

DIKERJAKAN O

L E H

NAMA : Rici JM Situmorang NIM : 050706020

Pembimbing

Dra. Fitriaty Harahap, S.U NIP : 195406031983032001

Skripsi ini diajukan kepada panitia ujian Fakultas Ilmu Budaya USU Medan, untuk

melengkapi salah satu syarat ujian Sarjana Sastra dalam bidang Ilmu Sejarah

DEPARTEMEN ILMU SEJARAH FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(3)

Lembar Persetujuan Ujian Skripsi

PERKEMBANGAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN DI PEMATANG SIANTAR

(1962-1992)

Yang diajukan oleh: Nama: Rici JM Situmorang

NIM: 050706020

Telah disetujui untuk diujikan dalam ujian skripsi oleh:

Pembimbing

Dra. Fitriaty Harahap, S.U tanggal…… Juni 2011 NIP : 195406031983032001

Ketua Departemen Sejarah

Drs. Edi Sumarno, M.Hum tanggal…… Juni 2011 NIP : 196409221989031001

DEPARTEMEN ILMU SEJARAH

FAKULTAS ILMU BUDAYA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(4)

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat

dan rahmat serta karunia-Nya yang dilimpahkan dengan memberikan kesehatan,

ketabahan serta ketekunan kepada penulis selama penyusunan skripsi ini mulai dari

awal sampai selesai. Adapun penulisan ini dilakukan untuk memenuhi salah satu

syarat dalam menyelesaikan studi program sarjana Departemen Ilmu Sejarah Fakultas

Sastra Universitas Sumatera Utara. Pada kesempatan ini penulis mengangkat

permasalahan tentang perkembangan Desa Juhar dalam kajian Ilmu Sejarah. Skripsi

ini diberi judul “Perkembangan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas HKBP Nomensen di Pematang Siantar (1962-1992).”

Dalam menyelesaikan skripsi ini penulis telah berupaya semaksimal mungkin

dengan kemampuan penulis yang sangat terbatas. Karena itu penulis sangat

menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan, maka penulis

mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun dari semua pihak demi

kesempurnaan skripsi nantinya.

Medan, Juni 2011 Penulis

(5)

UCAPAN TERIMA KASIH

Skripsi ini bukanlah semata-mata hasil jerih payah dari penulis sendiri, tetapi

juga sangat banyak kontribusi pemikiran dari para pembimbing dan staf pengajar

Departemen Ilmu Sejarah, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Sumatera Utara.

Skripsi ini tidak akan dapat selesai tanpa dukungan dan motifasi dari berbagai pihak.

Pada kesempatan ini dengan tulus dan kerendahan hati penulis ingin mengucapkan

terima kasih yang tidak terhingga kepada :

• Ayahanda tercinta S Situmorang dan Ibunda tersayang H br Sinaga yang

telah merawat, membesarkan dan mendidik penulis dari lahir hingga

dewasa dengan segala kasih dan sayangnya tanpa mengenal lelah dan

selalu dengan ketulusan yang dalam.

• Bapak Rektor Universitas Sumatera Utara beserta Staf yang telah

berkenan menerima dan member kesempatan serta fasilitas kuliah kepada

penulis selama kuliah di Fakultas Ilmu Budaya USU.

• DR. Drs. Syahron Lubis, M A. selaku Dekan Fakultas Ilmu Budaya

Universitas Sumatera Utara.

• Drs.Edi Soemarno M.Hum dan Dra. Nurhabsyah M.Si selaku Ketua dan

Sekretaris Departemen Ilmu sejarah Fakultas Ilmu Budaya USU.

• Dra. Penina Simanjuntak, MSi. selaku dosen wali, yang membimbing

selama selama saya dalam perkuliahan serta memberi motivasi.

Dra. Fitriaty Harahap, S.U. dosen pembimbing dalam penulisan skripsi

(6)

waktunya untuk membimbing dan memperbaiki naskah skripsi ini hingga

selesai.

• Bapak dan Ibu dosen di Departemen Ilmu Sejarah atas segala bekal ilmu

yang telah diberikan sehingga memungkinkan penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

• Sahabat-sahabat penulis di jurusan Ilmu sejarah Stambuk 2005 maupun

junior serta senior Stambuk penulis terkhusus kepada Halasson Marganda

Tua Sitompul, Elim Sigalingging, M. Rasyid Sinaga, Febri Mendrofa,

Iunita Simanjuntak, Jogi Simanjuntak, Sere Murni Gultom,Gian Albert

Silitonga, Jackson Manik, Odoranta Sembiring,Indra Girsang, Dedi

Sinurat, Putra Jaya Sinulingga, Mulia Tarigan yang memberikan bantuan,

dukungan, dan semangat selama masa perkuliahan.

• Kawan satu kos yaitu Andi Silaban yang selalu memberi dorongan selama

penulisan skripsi ini.

• Kepada seluruh informan saya yang telah bersedia saya wawancarai.

• Kawan-kawan seperjuangan khususnya Medi Susanto Duha, Johnson,

Bangun Simanjuntak, Iwan Nando Samosir, yang telah banyak

memberikan perhatian serta bantuan dalam penyelesaian skripsi ini.

Akhirnya untuk semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak

Mungkin bisa disebutkan satu persatu namanya, penulis mengucapkan terima kasih.

Semoga Tuhan Yang Maha Kuasa membalas semua kebaikan yang telah diberikan

(7)

ABSTRAK

Pendidikan sangat penting peranannya dalam kehidupan manusia, karena pendidikan merupakan sarana ataupun alat untuk mengubah kehidupan seseorang menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Pendidikan juga dipandang sebagai pencipta Sumber Daya Manusia (SDM) suatu bangsa dalam rangka mempersiapkan masa depan generasi muda ke arah mencapai kemampuan dan daya saing bangsa pada lingkungan global. Pendidikan juga sangatlah berperan dalam memajukan suatu bangsa akan menjadi bangsa yang besar. Untuk itulah dalam era sekarang ini diperlukan sebuah usaha untuk membentuk manusia modern

Perguruan tinggi yang dewasa ini telah mencapai bentuknya yang mapan dan lengkap sebagai universitas, dengan pilarnya kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik, otonomi keilmuan dan pengelolaan, telah memiliki riwayat yang amat panjang.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) adalah salah satu dari Fakultas yang ada di lingkungan Universitas HKBP Nommensen yang berkedudukan di Pematang Siantar dan yang merupakan unsur pelaksana sebagian tugas pokok dan fungsi dari Universitas. FKIP UHN dalam pekembangannya sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat luas, khususnya terhadap masyarakat Pematang Siantar.

Tujuan dari penulisan skripsi tentang fakultas keguruan dan ilmu pendidikan universitas hkbp nomensen di pematang siantar tahun 1962-1992 untuk mengetahui perkembangan dan pengaruhnya terhadap masyarakat sekitarnya.

(8)

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSEMBAHAN

KATA PENGANTAR ... i

ABSTRAK ... iv

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Rumusan Masalah ... 4

1.3. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 5

1.4. Tinjauan Pustaka ... 6

1.5. Metode Penelitian... 8

BAB II BERDIRINYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HKBP NOMENSEN DI PEMATANG SIANTAR 2.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian ... 11

2.2. Latar Belakang Pendidikan Di Sumatera Utara ... 14

2.3. Berdirinya Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nomensen Pematang Siantar ... 17

2.4. Struktur Organisai FKIP UHN ... 19

2.4.1 Masa Jabatan Dekan Dan Pembantu Dekan ... 19

2.4.2 Senat Fakultas Dan Tugasnya ... 20

2.4.3 Jurusan ... 21

(9)

BAB III PERKEMBANGAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

PENDIDIKAN UNIVERSITAS HKBP NOMENSEN DI PEMATANG

SIANTAR

3.1 Program Studi Yang Dikelola Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas HKBP Nomensen ... 22

3.2 Sistem Pendidikan... 43

3.2.1 Sistem Penerimaan Dosen ... 48

3.2.2 Sistem Penerimaan Mahasiswa ... 50

3.2.3 Pemakaian Kurikulum. ... 51

3.2.4 Fasilitas Kampus ... 54

BAB IV DAMPAK KEBERADAAN FAKULTAS ILMU KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS HKBP NOMENSEN DI PEMATANG SIANTAR (1962-1992) 4.1Bagi Civitas Akademika Fakultas ilmu Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nomensen Pematang Siantar ... 56

4.1.1 Melahirkan Sarjana Pendidikan Dalam berbagai disiplin ilmu ... 56

4.2 Bagi Masyarakat ... 57

4.3 Menciptakan Lapangan Kerja ... 59

4.4 Dampak Dibidang Ekonomi ... 60

4.5 Dampak Di Bidang Sosial Budaya ... 61

BAB V KESIMPULAN ... 64

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR INFORMAN

(10)

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1.1 Jurusan FKIP UHN Tahun 1962-1992

Tabel 3.1.2 Keadaan Jumlah Mahasiswa Baru Dan Lulusan Program Studi

Pendidikan Agama Kristen Tahun 1967 – 1992

Tabel 3.1.2 Keadaan Jumlah Mahasiswa Baru Dan Lulusan Program Studi

Pendidikan Bahasa Indonesia Kristen Tahun 1973 - 1992

Tabel 3.1.3 Keadaan Jumlah Mahasiswa Baru Dan Lulusan Program Studi

Pendidikan Bahasa Inggris Tahun 1962 – 1992

Tabel 3.1.4 Keadaan Jumlah Mahasiswa Baru Dan Lulusan Program Studi

Pendidikan Bahasa Jerman Tahun 1964 – 1992

Tabel 3.1.5 Keadaan Jumlah Mahasiswa Baru Dan Lulusan Program Studi

Pendidikan Fisika Tahun 1992

Tabel 3.1.6 Keadaan Jumlah Mahasiswa Baru Dan Lulusan Program Studi

Pendidikan Matematika Tahun 1970 – 1992

Tabel 3.1.7 Keadaan Jumlah Mahasiswa Baru Dan Lulusan Program Studi

Pendidikan Pancasila Tahun 1964 – 1992

Tabel 3.1.9 Keadaan Jumlah Mahasiswa Baru Dan Lulusan Program Studi

(11)

ABSTRAK

Pendidikan sangat penting peranannya dalam kehidupan manusia, karena pendidikan merupakan sarana ataupun alat untuk mengubah kehidupan seseorang menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Pendidikan juga dipandang sebagai pencipta Sumber Daya Manusia (SDM) suatu bangsa dalam rangka mempersiapkan masa depan generasi muda ke arah mencapai kemampuan dan daya saing bangsa pada lingkungan global. Pendidikan juga sangatlah berperan dalam memajukan suatu bangsa akan menjadi bangsa yang besar. Untuk itulah dalam era sekarang ini diperlukan sebuah usaha untuk membentuk manusia modern

Perguruan tinggi yang dewasa ini telah mencapai bentuknya yang mapan dan lengkap sebagai universitas, dengan pilarnya kebebasan akademik dan kebebasan mimbar akademik, otonomi keilmuan dan pengelolaan, telah memiliki riwayat yang amat panjang.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) adalah salah satu dari Fakultas yang ada di lingkungan Universitas HKBP Nommensen yang berkedudukan di Pematang Siantar dan yang merupakan unsur pelaksana sebagian tugas pokok dan fungsi dari Universitas. FKIP UHN dalam pekembangannya sangat berpengaruh terhadap kehidupan masyarakat luas, khususnya terhadap masyarakat Pematang Siantar.

Tujuan dari penulisan skripsi tentang fakultas keguruan dan ilmu pendidikan universitas hkbp nomensen di pematang siantar tahun 1962-1992 untuk mengetahui perkembangan dan pengaruhnya terhadap masyarakat sekitarnya.

(12)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latarbelakang

Sejarah adalah segala aktifitas manusia dan perbincangan tentang manusia

dalam segala aspek kehidupannya. Sejarah juga mempunyai orientasi waktu tersendiri

yaitu masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang. Dalam penulisan sejarah, kita

bukan saja melukiskan masalah-masalah peperangan

Universitas HKBP Nommensen pertama kali lahir di Sinode Agung HKBP

tahun 1952, sebagai respon atas permintaan masyarakat dan tugas pelayanan yang

diemban. Sinode Agung menerima usulan tersebut dan membentuk suatu Panitia

Persiapan Pendirian dengan jangka waktu kerja satu tahun. Pada Sinode Agung tahun

1953, panitia tersebut melaporkan hasil kerja mereka yang kemudian diterima dan

disahkan oleh sinode tersebut. Selama dua tahun bekerja, panitia tersebut

mempersiapkan alat-alat perlengkapan yang dibutuhkan yaitu kompleks universitas

(gedung untuk ruangan kuliah termasuk didalamnya perumahan staf pengajar) di

bekas Kompleks Rumah Sakit Pantoan milik Marjanji Estate Pematang Siantar, yang

dibeli karena konsesinya telah berakhir.

Pendirian Universitas HKBP Nommensen (UHN) di Pematang Siantar

merupakan tingkat kepedulian Huria Kristen Batak Protestan) HKBP yang berperan

dalam bidang sosial masyarakat. UHN melihat kebutuhan masyarakat dalam

(13)

Pendidikan sangat penting peranannya dalam kehidupan manusia, karena

pendidikan merupakan sarana ataupun alat untuk mengubah kehidupan seseorang

menjadi lebih baik di masa yang akan datang. Pendidikan juga dipandang sebagai

pencipta Sumber Daya Manusia (SDM) suatu bangsa dalam rangka mempersiapkan

masa depan generasi muda ke arah mencapai kemampuan dan daya saing bangsa

pada lingkungan global1

Perguruan Tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan

pendidikan tinggi yang berbentuk Akademik, Politeknik, Sekolah Tinggi, Institut, dan

Universitas setelah melalui pendidikan menengah atas (SMA/MA). Pendidikan

Tinggi diselenggarakan oleh Pemerintah dan juga pihak swasta. Dalam hal ini

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (Perguruan Tinggi Negeri/PTN),

Departemen atau Lembaga Pemerintah yang lain (Perguruan Tinggi Kedinasan), dan

oleh masyarakat (Perguruan Tinggi Swasta)

. Pendidikan juga sangatlah berperan dalam memajukan

suatu bangsa akan menjadi bangsa yang besar. Untuk itulah dalam era sekarang ini

diperlukan sebuah usaha untuk membentuk manusia modern.

2

Perguruan tinggi yang dewasa ini telah mencapai bentuknya yang mapan dan

lengkap sebagai universitas, dengan pilarnya kebebasan akademik dan kebebasan

mimbar akademik, otonomi keilmuan dan pengelolaan, telah memiliki riwayat yang

amat panjang. Embrionya telah muncul di Eropa sejak kurang lebih 400 tahun .

1

Wardiman Djojonegoro, Lima Puluh Tahun Perkembangan Pendidikan Indonesia, Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1996, hal.2

2

(14)

sebelum masehi, dimulai oleh filosof Plato dengan Taman Academosnya di jaman

Yunani purba. Jadi sudah lebih dari 2000 tahun.

Di kota Medan sendiri, juga telah berdiri perguruan-perguruan tinggi guna

memenuhi kebutuhan akan pendidikan tersebut. Baik itu perguruan tinggi negeri

ataupun perguruan tinggi swasta berlomba-lomba untuk memajukan pendidikannya.

Salah satunya adalah universitas swasta HKBP Nomensen Medan. Berdirinya

Universitas ini adalah inisiatif dari beberapa tokoh gereja HKBP untuk melakukan

usaha guna mewujudkan kebutuhan akan pendidikan di Sumatera Utara sendiri.

Pada tanggal 7 Oktober 1954, bertepatan dengan Ulang Tahun ke-73 HKBP,

Universitas HKBP Nommensen diresmikan di Pematang Siantar. Universitas ini

diasuh oleh yayasan Universitas HKBP Nomensen yang diprakarsai oleh Dr. Justin

Sihombing. Waktu pembukaannya, Universitas ini memiliki tiga Fakultas yaitu:

Fakultas Hukum dengan jumlah mahasiswanya delapan belas orang. Karena kesulitan

tenaga dosen, pada tahun 1955 fakultas ini terpaksa ditutup. Akan tetapi untuk

memenuhi permintaan masyarakat, pada tahun 1980 fakultas ini dibuka kembali di

kampus Medan. Fakultas Ekonomi dengan jumlah mahasiswa enam belas orang

Fakultas Theologia dengan mahasiswanya dua orang. Tetapi pada tahun 1978 fakultas

ini sesuai dengan keputusan sinode godang, berdiri dan langsung diasuh oleh pucuk

pimpinan HKBP sebagai Sekolah Tinggi Teologia Kemudian menyusul dibuka

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik tahum 1961, FKIP tahun 1962, Fakultas Teknik

tahun 1975, Fakultas Peternakan tahun 1976, Fakultas Pertanian tahun 1984, Fakultas

(15)

Penulis merasa tertarik untuk mengkaji sejarah perkembangan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nomensen Medan sehingga

penulis memilih judul penelitian yang berjudul “Perkembangan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nomensen di Pematang Siantar (1962-1992)”. Tahun 1962 dipilih karena pada tahun inilah Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan dibuka di Universitas HKBP Nomensen, sedangkan

penulisan ini dibatasi sampai pada tahun 1992, dimana pada tahun ini dibuka program

studi fisika di fakultas yang diteliti penulis ini. Adapun alasan lain adalah dengan

jarangnya orang menulis tentang sejarah berdirinya suatu sekolah tinggi atau pun

perguruan tinggi, sehingga masyarakat kurang mengetahui apa, siapa, dimana, kapan,

dan kenapa serta apa peranan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

HKBP Nomensen dalam mengembangkan pendidikan khususnya di kota Medan.

1.2 Rumusan Masalah

Keberadaan FKIP UHN di Pematang Siantar berpengaruh luas dalam

kehidupan masyarakat terhadap pemerintah kota Pematang Siantar. Sesuai dengan

judul yang penulis ajukan yaitu “Perkembangan Fakultas Universitas HKBP

Nomensen 1962-1992”, maka penulis membuat beberapa poin pokok permasalahan

yang selanjutnya akan dikaji dalam penelitian dibuat dalam bentuk pertanyaan, antara

lain :

1. Bagaimana perkembangan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

(16)

2. Apa peranan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP

Nomensen dalam meningkatkan sumber daya manusia.

Penelitian ini berusaha memaparkan perkembangan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nomensen di Sumatera Utara. Maksud dari

perkembangan di sini adalah perubahan yang terjadi pada fakultas tersebut baik

dalam mutu pendidikan maupun peningkatan fasilitas, status, dan hal-hal yang

berhubungan langsung dengan pendidikan di Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas HKBP Nomensen. Yulius mengatakan perkembangan itu berarti “

perubahan keadaan” menurut perkembangan tersebut, perkembangan itu tidak harus

mengarah pada bentuk perbaikan atau kesempurnaan namun mungkin terjadi

sebaliknya3

1. Menjelaskan dengan detail bagaimana perkembangan Universitas HKBP

Nomensen dari tahun 1975 sampai 2003. .

1.3 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Setelah kita mengetahui apa yang menjadi pokok ataupun inti permasalahan

yang akan diuraikan penulis setelahnya, maka tibalah saatnya penulis menguraikan

apa yang menjadi tujuan dan manfaat dari penulisan penelitian ini.

Adapun tujuan penelitian yang ingin dicapai adalah sebagai berikut :

2. Menjelaskan peranan Universitas HKBP Nomensen dalam meningkatkan

sumber daya manusia bagi masyarakat kota Medan dan sekitarnya.

Manfaat penelitian yang diharapkan antara lain sebagai berikut :

3

(17)

1. Bagi Universitas HKBP Nomensen sendiri hasil dari penelitian ini akan

menjadi bahan deskripsi dan seluruh mahasiswanya akan dapat

mengetahui bagaimana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan pada

periode tahun 1962 sampai 1992.

2. Bagi masyarakat umumnya orang tua dan calon mahasiswa yang akan

melanjutkan studinya ke dunia mahasiswa, ini akan menjadi profil untuk

mengetahui bagaimana Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas HKBP Nomensen itu sendiri.

3. Menjadi suatu acuan dan juga sebagai penggerak bagi penulis lain yang

ingin menulis tentang suatu institusi pendidikan, mengingat hal ini kurang

menarik minat penulis lainnya.

4. Menambah koleksi sejarah lokal.

1.4 Tinjauan Pustaka

Untuk dapat menyusun kepustakaan yang baik, tidak ada cara lain selain

mengumpulkan dan mengusahakan bahan sebanyak-banyaknya, sehingga nantinya

harus relevan dengan topik masalah yang akan dikaji. Kemudian melakukan seleksi

sebelum dituangkan dalam tulisan. Adapun beberapa buku ataupun referensi yang

menjadi pedoman adalah sebagai berikut.

Sejarah Perjalanan dan Perkembangan UHN (1985) yang ditulis oleh Amudi

Pasaribu menjelaskan bahwa perkembangan sebuah universitas tidak lepas dari

orang-orang yang terlibat dalam proses perkembangan tersebut. Dimana dia

(18)

dari kemampuan para pelaksana dan pemilik modal oleh yayasan dalam mendukung

proses belajar dan mengajar yang berlangsung di universitas ini.

Menurut Prof.Dr.Ing, Wardiman Djojonegoro dalam buku yang berjudul Lima

Puluh Tahun Perkembangan Pendidikan Indonesia menjelaskan bahwa pendidikan di

Indonesia berkembang sebagai wujud transformasi pandangan bangsa dari waktu ke

waktu sebelum kemerdekaan sampai sekarang. Perkembangan ini mengandung

implikasi bagi pembangunan pendidikan pada masa yang akan datang. Dalam rangka

peringatan 50 tahun kemerdekaan Republik Indonesia, Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan menyajikan perkembangan kemajuan pendidikan di tanah air.

Perkembangan sejarah pendidikan di tanah air dapat digolongkan dalam 5 tahap

yaitu:

1. Sebelum kemerdekaan, yang didasari oleh penyebaran ajaran agama, mulai

dari agama Hindu, Budha, Khatolik, dan Kristen.

2. Pada zaman penjajahan Belanda dan Jepang, pendidikan lebih dilandasi

olah kepentingan penjajah waktu itu.

3. Pada zaman perjuangan kemerdekaan, pendidikan lebih dilandasi oleh

transformasi wawasan kedaerahan menjadi semngat kebangsaan Indonesia

hingga mencapai detik-detik proklamasi kemerdekaan Indonesia 1945.

4. Pada masa awal kemerdekaan, mulai dicari bentuk sistem pendidikann

nasional sebagai upaya mempertahankan kemerdekaan Indonesia dan

5. Pada masa PJP 5 tahun, pendidikan diselenggarakan untuk mengisi

kemerdekaan Indonesia melalui kegiatan pembangunan dalam berbagai

(19)

Pada masa selanjutnya sistem pendidikan dianggap sebagai sarana

perjuangan bangsa untuk mencapai keunggulan Sumber Daya Manusia (SDM) dalam

menguasai IPTEK sehingga dapat memacu produktivitas nasionalyang dapat bersaing

secara global menjelang tahun 2020. Hal ini sejalan dengan keyakinan yang telah

berkembang secara global bahwa pendidikan sebagai sarana utama pengembangan

kualitas SDM merupakan faktor yang paling dominan dalam memacu kemajuan suatu

bangsa.

Adapun buku lain yang mendukung penelitian ini antara lain Buku Sejarah

Pendidikan Daerah Sumatera Utara (1981) yang diterbitkan oleh Departemen

Pendidikan dan Kebudayaan ; Proyek Inventarisasi dan Dokumentasi Kebudayaan

Daerah membahas perkembangan pendidikan di Sumatera Utara secara garis besar

diawali dari pendidikan tradisional yang dipengaruhi agama Hindu dan Budha serta

pengaruh agama Islam. Pendidikan berlanjut setelah kedatangan bangsa barat dan

misi penyebaran agama Kristen serta Trias Politikanya pada abad -20. Pendidikan

pada masa ini dikenal dengan pendidikan barat. Setelah itu beralih ke pendidikan

pada masa Jepang dan Indonesia merdeka, dimana pendidikan sudah dikembangkan

pihak pemerintah dan juga pihak swasta/asing.

1.5 Metode Penelitian

Metode penelitian adalah suatu hal penting dan yang tak terpisahkan dari

(20)

Metode sejarah adalah suatu proses yang benar berupa aturan-aturan yang dirancang

untuk membantu dengan efektif dalam mendapatkan kebenaran suatu sejarah4

1. Heuristik, yaitu pengumpulan data atau sumber melalui pertama studi

kepustakaan (library research) yaitu sumber sejarah terdiri dari arsip, dokumen,

buku, majalah, surat kabar. Dan yang kedua pengamatan(observasi) lapangan,

ataupun studi wawancara yang mana bertujuan untuk menemukan

sumber-sumber yang diperlukan baik sumber-sumber primer dan sumber-sumber sekunder. Heuristik

juga berarti merupakan suatu ketrampilan dalam menemukan, menangani, dan

memerinci bibliografi, atau mengklarifikasi dan merawat catatan-catatan .

Metode sejarah bertujuan untuk memastikan dan menganalisis serta

mengungkapkan kembali fakta-fakta masa lampau. Sejumlah sistematika penulisan

yang terangkum di dalam metode sejarah sangat membantu setiap penelitian di dalam

merekonstruksi kejadian pada masa lampau.

Penelitian sejarah yang pada dasarnya adalah penelitian terhadap sumber –

sumber sejarah, merupakan implementasi dari tahapan kegiatan yang tercakup dalam

metode sejarah yaitu:

5

4

Gotschalk, Louis, Understanding History, Mengerti Sejarah, Terjemahan Nugroho Notosusanto, Jakarta: UI Press, 1985, hal.143.

5

Hugiono, dan Poerwantana, Pengantar Ilmu Sejarah, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1992 hal.25

.

Dalam hal ini, tidak ada batasan terhadap pengumpulan sumber selama sumber

(21)

2. Kritik sumber, yaitu usaha yang dilakukan peneliti untuk menyeleksi sumber

atau bahan yang dikumpulkan, sehingga akan dihasilkan suatu nilai kebenaran

dan keaslian sumber. Dengan kata lain sumber atau data-data akan objektif.

Kritik sumber ini dibedakan jadi 2 yaitu kritik internal yang menelaah dan

menyeleksi kebenaran isi atau fakta baik yang bersifat tulisan(buku,artikel, dan

arsip) maupun lisan(wawancara). Kritik eksternal yang dilakukan dengan cara

pengujian untuk menentukan keaslian sumber baik dari buku maupun

wawancara dengan narasumber. Hal ini dilakukan demi menjaga keobjektifan

suatu data.

3. Interpretasi, yaitu suatu tahap peneliti dalam hal menafsir atau menganalisis

suatu sumber atau yang ditemukan. Hal ini dilakukan untuk berupaya

menghilangkan kesubjektifitasan data, walaupun sebenarnya hal ini tidak dapat

dihilangkan secara total. Interpretasi ini diharapkan dapat menjadi data

sementara sebelum peneliti menuangkannya dalam penulisan.

4. Historiografi, yaitu tahapan akhir dari sebuah penelitian, dimana dalam hal ini

dilakukan suatu penulisan akhir dari fakta-fakta yang dilakukan secara

sistematis dan kronologis untuk menghasilkan suatu tulisan sejarah yang ilmiah

dan objektif. Historiografi ini merupakan hasil dari pengumpulan sumber, kritik

(22)

BAB II

BERDIRINYA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNUVERSITAS HKBP NOMENSEN DI PEMATANG SIANTAR 1962 – 1992

2.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Universitas HKBP Nomensen teletak pada wilayah kota madya Pematang

Siantar. Lebih tepatnya kota ini terletak di tengah-tengah Kabupaten Simalungun

dengan keadaan topografi berbukit-bukit rendah dan berada pada ketingian ± 400 m

di atas permukaan laut. Daerah ini terletak pada posisi 3º.01’- 2º.54’.40” LU dan

99º.05’- 99º.02’ BT, dengan suhu rata-rata 24,7ºC dan curah hujan 2808 mm/tahun.

Kota Madya Pematang Siantar di kelilingi oleh daerah pertanian yang luas dan subur

seperti persawahan, perkebunan karet, kelapa sawit dan teh. Daerah Tingkat II

Pematang Siantar mempunyai satu buah sungai besar yaitu Bah Bolon dan

mempunyai 12 sungai kecil yaitu Bah Sorma, Bah Kapul, Bah Bane, Bah Kadang,

Bah Kahean, Bah Sigulang-gulang, Bah Sibarambang, Bah Silulu, Bah Sibatu-batu,

Bah Kora, Bah Kaitan, dan Bah Silobang. Sungai-sungai ini sebagian dimanfaatkan

oleh sebagian penduduk untuk mengairi sawah, tambak ikan, alat drainage alamiah

dan menjadi batas alam wilayah kecamatan dan kelurahan.6

Pematang Siantar pada tahun 1957 masih berstatus sebagai Kota Praja

meskipun sudah memiliki kepala pemerintahan sendiri dan sudah terpisah dari

Kabupaten Simalungun. Pada awalnya Kota Pematang memiliki luas 1248 Ha, namun

setelah terjadi perluasan wilayah maka Kota Pematang Siantar memiliki luas wilayah

6

(23)

seluas 7997,06 Ha, dan di bagi menjadi 9 kampung yaitu : Kampung Aek Nauli,

Kampung Kristen Timur, Kampung Kristen Barat, Kampung Timbanggalung Baru,

Kampung Timbanggalung Lama, Kampung Melayu, Kampung Kota, Kampung

Tomuan Kampung Suka Damai.

Untuk pelaksanaan administrasi pemerintahan dalam daerah hukum kota

praja, pada tahun 1959 Pemerintah Daerah membagi daerah kota praja ini dalam dua

kecamatan yaitu :

1. Kecamatan Siantar Timur

2. Kecamatan Siantar Barat

Berdasarkan Peraturan Pemerintah No.35 Tahun 1981, Kota Madya Pematang

Siantar dikembangkan menjadi empat wilayah kecamatan yang peresmiannya

dilaksanakan pada tanggal 17 Maret 1982 oleh E.W.P Tambunan, dimana pada saat

itu beliau menjabat sebagai Gubernur Sumatera Utara 7

1. Kecamatan Siantar Barat ibukotanya Timbanggalung

Keempat kecamatan tersebut

adalah :

2. Kecamatan Siantar Timur ibukotanya Tomuan

3. Kecamatan Siantar Utara ibukotanya Sukadame

4. Kecamatan Siantar Selatan Ibukotanya Kristen

Dengan keluarnya Peraturan Pemerintah No.15 Tahun 1986 tanggal 10 Maret

1986 tentang masuknya sembilan desa dari wilayah Kabupaten Simalungun ke

wilayah Kota Madya Pematang Siantar. Akibatnya Kota Madya Pematang Siantar

7

(24)

berkembang menjadi enam kecamatan.8

1. Sebelah Timur berbatasan dengan Desa Karang Sari, Rambung Merah,

dan Marihat Baris.

Dua kecamatan tambahan tersebut adalah

Kecamatan Siantar Martoba dengan pusat pemerintahannya berada di Kelurahan

Martoba, sedangkan satu kecamatan lagi yaitu Kecamatan Siantar Marihat dangan

pusat pemerintahannya berkedudukan di kelurahan Marihat.

Secara administratif, batas-batas Kota Madya Pematang Siantar adalah

sebagai berikut :

2. Sebelah Selatan berbatasan dengan Desa Marihat Baris, Silampuyang,

dan Desa Bah Sampuran.

3. Sebelah Utara berbatasan dengan Bah Kapul dan Desa Sinaksak.

4. Sebelah Barat berbatasan dengan Talun Kondot, Nagori Simpang

Pane, dan Siborna.

Letak FKIP UHN Di Pematang Siantar Berada pada yaitu:

• Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Siantar Barat

• Sebelah Timur berbatasan dengan Kecamatan Siantar Timur

• Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Siantar Selatan dengan

Kecamatan Siantar Marihat

• Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Siantar Utara dan

Kecamaatan Siantar Martoba.

8

(25)

2.2. Latar Belakang Pendidikan Di Pematang Siantar Sebelum Tahun 1962

Sebelum masuknya pendidikan Barat, yang diperkenalkan oleh pemerintah

Belanda melalui politik ethisnya, di Sumatera Utara pada umumnya telah

berkembang pendidikan yang berakar pada ajaran-jaran islam.

Pendidikan-pendididkan Islam inipun ikut berkembang dengan masuknya pengaruh Pendidikan-pendididkan

barat, mulai dari perubahan dalam sistem pengajaran smpai kepd perubahan

kurikulum. Perubahan yang terlihat dari pengaruh tersebut ialah diperkenalkannya

sarana pendidikan seperti papantulis, meja, kursi belajar dan lain sebagainya.

Pada masa kolonial Belanda pendidikan yang pernah didirikan adalah

Europase Lgere School (ELS) pada tahun 1920. Sekolah ini umumnya diperuntukkan

bagi anak-anak bangsa Eropah, anak-anak pegawai bangsa Indonesia yang dianggap

sederajat dengan dengan bangsa Belanda dan anak-anak Cina dari kalangan Mayor

dan Kapten. Kurikulum sekolah ELS mengikuti kurikulum yang berlaku di Belanda.

Dengan demikian murid yang banyak diterima di ELS biasanya murid yang

menggunakan bahasa Belanda di rumahnya.

Sekolah untuk masyarakat bawah baru didirikan pada pertengahan abad ke-20

dengan nama Volkschool (sekolah rakyat). Sekolah ini mengajarkan membaca dan

menulis bahasa melayu dan huruf latin, berhitung serta bahasa daerah. Tujuan

pendirian sekolah ini sekedar untuk membebaskan rakyat dari buta huruf dan juga

untuk mengisi kedudukan pegawai rendahan di kerajaan atau di perkebunan seperti

mandor atau kerani.

Lulusan ELS melanjutkan pendidikannya ketingkat yang lebih tinggi yaitu

(26)

1920. sekolah ini terdapat di Medan yang terletak di jalan Cut Meutiah sekarang atau

dahulu Jan Lighart Laan. Untuk masuk disekolah ini, murid-murid harus menjalani

testing terlebih dulu. Bagi murid-murid yang lulus akan diterima di kelas satu,

sedangkan bagi yang tidak lulus diterima pada Voorklas atau kelas pendahuluan. Di

Medan, MULO terbagi atas Afdeling A yaitu untuk jurusan bahasa dan kebudayaan

dan afdelinh B untuk jurusan ilmu pasti.

Pemerintah militer Jepang menggabungkan pendidikan tingkat sekolah dasar

menjadi satu macam saja sehingga mempermudah pengawasan sekolah tersebut.

Sekolah-sekolah pada masa pemerintahan Jepang antara lain:

1. sekolah umum terdiri dari:

• sekolah rakyat 6 tahun (kokumin gakko)

• sekolah menengah 3 tahun • sekolah menengah tinggi 3 tahun

2. sekolah guru terdiri dari:

• sekolah guru 2 tahun (syoto syihan gakko)

• sekolah guru 4 tahun (guto syihan gakko) • sekolah guru 6 tahun (koto syihan gakko)

Semua sekolah memakai bahasa pengantar bahasa Indonesia dan dianggap

sebagai mata pelajaran utama. Bahasa Jepang menjadi matapelajaran wajib. Bahsa

daerah juga diajarkan kepada murid-murid kelas 1 dan kelas 2 sebagai bahasa

pengantar sampai murid mengerti bahasa Indonesia. Pelajaran bahasa Indonesia baru

(27)

diharuskan melakukan kerja bakti (kinro hosyi) dan latihan jasmani serta latihan

kemiliteran.

Setelah terbentuknya Propinsi Sumatera Utara pada tahun 1948 maka banyak

dibangun Sekolah Menengah Umum, karena tamatan Sekolah Menengah telah

banyak maka didirikanlah Sekolah Menengah Tinggi di Pematang Siantar. Agresi

Militer Belanda I melanda sebahagian besar daerah di Sumatera Utara maka Sekolah

Menengah Tinggi kemudian dipindahkan ke Medan dan merupakan sekolah republik

yang berada di bawah pendudukan Belanda, Sekolah Menengah Tinggi ini disebut

dengan SMA Darurat.9

Banyak anak usia sekolah dan kurangnya daya tampung yang tidak dapat

disediakan oleh pemerintah mengakibatkan banyaknya anak usia sekolah yang Badan ini terdiri dari 52 anggota yang berasal dari semua lapisan dan aliran

yang ada dan mencakup semua lapangan dan tingkatan. Di awal kemerdekaan tujuan

pendidikan dan pengajaran mengarah kepada usaha membimbing anak didik untuk

menjadi warga negara yang mempunyai rasa tanggung jawab dan berjiwa intelektual

sehingga pendidikan harus dilanjutkan sampai ke perguruan tinggi.

Menyangkut perguruan tinggi, maka kebijakan yang dikeluarkan pada waktu

itu adalah agar perguruan tinggi diadakan seluas-luasnya. Dan bila perlu dapat

merekrut pengajar dari tenaga-tenaga asing sebagai guru besar untuk dapat mengajar

di perguruan tinggi yang akan dikembangkan di Sumatera Utara.

9

(28)

sekolahnya terputus atau tidak dapat melanjutkan pendidikanya kejenjang yang lebih

tinggi. karena untuk melanjutkan pendidikan tersebut harus keluar dari Pulau

Sumatera.

2.3 Berdirinya Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nomensen Pematang Siantar

Pada awalnya Universitas HKBP Nommensen didirikan (UHN) di Pematang

Siantar pada tahun 1954 yang dicetuskan pada Sinode Godang Huria Kristen Batak

Protestan (HKBP). Nama diambil dari seorang missionaris dari Jerman yang

menyebarkan agama Kristen Protestan pada tahun 1861 yaitu Dr. I L Nommensen.

Pengambilan nama ini merupakan penghargaan dan untuk mengenang jasanya

membuat perubahan. UHN pertama membuka jurusan hukum dan jurusan ekonomi

dan kemudian berkembang akibat tuntutan masyarakat.

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) adalah salah satu dari

Fakultas yang ada di lingkungan Universitas HKBP Nommensen yang berkedudukan

di Pematang Siantar dan yang merupakan unsur pelaksana sebagian tugas pokok dan

fungsi dari Universitas. Dalam hal ini yang khusus bertugas menghasilkan tenaga

pengajar yang terampil dan bertanggung jawab dalam tugasnya sebagai guru,

pendidik di sekolah lanjutan yaitu (SD, SMP, dan SMA) dalam berbagai bidang studi.

Untuk tugas dan fungsi ini, FKIP harus melaksanakan, mengembangkan dan

membina program pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat

(29)

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nomensen

didirikan pada tanggal 1 September 1962 dengan dua (2) jurusan, yaitu : Jurusan

Pendidikan Umum dan Jurusan Sastra dan Bahasa Inggris. Pada tahun 1964 dibuka

jurusan yang baru, yaitu Jurusan Civil/Hukum. Pada tahun 1965 dibuka dua (2)

jurusan lagi yaitu Jurusan Pendidikan Agama Kristen (PAK) dan Jurusan Sastra dan

Bahasa Jerman. Dalam perkembangan dan tuntutan akan kebutuhan pendidikan FKIP

UHN pada tahun 1973 dbiuka Jurusan Sastra dan Bahasa Indonesia, dan pada tahun

1976 dibuka Jurusan Ekonomi. FKIP UHN dibuka oleh atas prakarsa

Dr.F.H.Sianipar, Bapak J.Lumbantobing,MA, Bapak Ds.J.Siahaan,MA dan Bapak

Drs E.D.Simanjuntak.10

10

Patar M. Pasaribu. Dr. Ingwer Ludwig Nomensen Apostel Batak. Medan: Universitas HKBP Nommensen Medan Pers. 2004. Hal.249.

FKIP UHN Pematang Siantar berdiri sejak tahun 1962 sampai dengan tahun

1992, memiliki 8 (delapan) Program Studi berstatus Terakreditasi. Kedelapan

Program Studi tersebut adalah:

1. Pendidikan Bahasa Inggris

2. Pendidikan Bahasa Indonesia

3. Pendidikan Bahasa Jerman

4. Pendidikan Ekonomi Akuntansi

5. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN)

6. Pendidikan Agama Kristen (PAK)

7. Pendidikan Matematika

(30)

2.4 Struktur Organisai FKIP UHN

Organisasi fakultas terdiri daari atas:

a. unsur pimpinan: dekan dan pembantu

b. senat fakultas

c. unsur pelaksana akademik: jurusan, laboratorium, dan kelompok dosen

d. unsur pelaksana administratif, bagian tata usaha

fakultas dipimpin oleh dekan dan dibantu oleh tiga orang pembantu dekan,

yang terdiri pembantu dekan bidang akademik, pembantu dekan administrasi umum,

dan pembantu dekan kemahasiswaan. Dekan memimpin penyelenggaraan pendidikan,

penelitian dan pengapdian kepada masyarakat, membina tenaga kependidikan,

mahasiswa, tenaga administrasi dan administrasi fakultas, dan bertanggung jawap

kepada rektor. Pembantu dekan bertanggung jawap kepada dekan.

2.4.1 Masa Jabatan Dekan Dan Pembantu Dekan

Masa jabatan dekan dan pembantu dekan selama 3 tahun. Dekan dan

pembantu dekan dapat diangkat kembali dengan ketentuan tidak lebih dari dua kali

masa jabatan berturut-turut.

Dekan fakultas yang diselenggarakan oleh pemerintahan oleh pemerintah

diangkat dan diberhentikan oleh menteri, menteri lain atau pimpinan lembaga

pemerintah non-departemen atas usul rektor setelah minta pertimbangan senat

fakultas yang bersangkutan. Dekan fakultas yang diselenggarakan oleh masyarakat

diangkat dan diberhentikan oleh badan penyelenggara universitas atas usul rektor

(31)

Pembantu dekan fakultas yang diselenggarakan oleh pemerintahan diangkat

dan diberhentikan oleh menteri, menteri lain atau pimpinan lembaga pemerintah lain

atas usul dekan melalui rektor universitas yang bersangkutan.

Pembantu dekan fakultas yang diselenggarakan oleh masyarakat diangkat dan

diberhentikan oleh badan penyelenggara universitas atas usul dekan melalui rektor

universitas.

2.4.2 Senat Fakultas Dan Tugasnya

Senat fakultas merupakan badan normatif dan perwakilan tertinggi di

lingkungan fakultas yang memiliki wewenang untuk menjabarkan kebijaksanaan dan

peraturan universitas untuk fakultas.

Tugas pokok senat fakutas adalah:

a. merumuskan kebijaksanaan

b. merumuskan kebijakan penilaian prestasi akademik dan kecakapan serta

kepribadian dosen.

c. Merumuskan norma dan tolak ukur pelaksanaan penyelenggara fakultas.

d. Menilai pertanggungjawaban pimpinan fakultas atas pelaksanaan kebijakan

akademik yang telah ditetapkan.

e. Memberi pertimbangan kepada pimpinan universitas mengenai calon yang

diusulkan untuk diangkat menjadi pimpinan fakultas.

Senat fakultas terdiri atas guru besat, pimpinan fakultas, dan wakil dosen.

Senat fakultas diketahui oleh dekan yang didampingi oleh sekretaris senat yang

(32)

2.4.3 Jurusan

Jurusan merupakan unsur pelaksanaan akademik pada fakultas yang

melaksanaan pendidikan akademik dan profesional dalm sebagian atau satu cabang

ilmu pengetahuan, teknologi dan kesenian tertentu.

Dalam jurusan dapat dibentuk laboratorium. Jurusan terdiri atas:

a. Unsur pimpinan: ketua dan sekertaris jurusan.

b. Unsur pelaksana akademik: para dosen.

Jurusan dipimpinan oleh ketua yang dibantu oleh sekretaris, ketua jurusan

bertanggung jawap kepada pimpinan fakultas yang dibawahinya.

Ketua dan sekertaris jurusan diangkat untuk masa jabatan 3 tahun dan dapat

diangkat kembali. Bila jurusan mempunyai laboratorium satuan pelaksana tersebut

dipimpinan oleh seorang kepala. Ketua dan sekertaris jurusan serta ketua

laboratorium diangkat dan diberhentikan oleh pimpinan universitas atas usul dekan

setelah mendapat pertimbangan senat fakultas.

2.4.4 Laboratorium

Laboratorium dipimpin oleh seorang dosen yang keahliannya telah memenuhi

persayaratan sesuai dengan cabang ilmu pengetahuan, teknologi, dan kesenian yang

(33)

BAB III

PERKEMBANGAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU

PENDIDIKAN UNIVERSITAS HKBP NOMENSEN DI

PEMATANG SIANTAR

3.1 Program Studi Yang Dikelola Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nomensen

Universitas HKBP Nommensen (UHN)11

Dari tahun 1962 sampai dengan tahun 1992, Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas HKBP Nomensen mengelola delapan (8) program studi yang

akan dibutuh secara signifikan didalam kebutuhan masyarakat atau di sekolah yaitu

(SD, SLTP, dan SMA) Berikut adalah kedelapan (8) program studi yang dikelola didirikan oleh Huria Kristen Batak

Protestan (HKBP) pada 7 Oktober 1954. Pemberian kata Nommensen Pada UHN

diambil dari nama DR. Ingwer Ludwing Nommensen sebagai penghargaan atas jasa

sebagai Missionaris di Tanah Batak dan meneruskan cita-cita DR. I L Nommensen

dalam bidang pendidikan pada masa penjajahan Belanda di Indonesia.

Kebutuhan akan pendidikan setelah selesai dari pendidikan SMA (Sekolah

Menengah Atas) indonesia semakin pesat oleh keinginan masyarakat untuk

melajuntkan studinya, maka UHN mendirikan FKIP yang bergerak di bidang jasa

industri yang melahirkan sarjana pendidikan yang akan melayani masyarakat luas.

11

(34)

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nomensen Pematang

Siantar:

Tabel 3.1.1

Jurusan FKIP UHN Tahun 1962-1992

NO Jurusan Tahun berdiri

1 Pendidikan Bahasa Inggris 1962

2 Pendidikan Bahasa Indonesia 1973

3 Pendidikan Bahasa Jerman 1964

4 Pendidikan Ekonomi Akuntansi 1978

5 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKN) 1964

6 Pendidikan Agama Kristen (PAK) 1965

7 Pendidikan Matematika 1970

8 Pendididkan Fisika 1992

Sumber : Data FKIP UHN Tahun 1990

1. Pendidikan Agama Kristen Visi

Lulusan yang bertanggungjawab, legal sosial dan moral. Lulusan program

studi ini tidak sekedar bertanggung jawab dan mendapat pengakuan dari aspek

keilmuan, namun juga memiliki kebertanggungjawaban dan pengakuan dari aspek

sosial dan moral ditengah-tengah masyarakat.

Misi

Melaksanakan proses pembelajaran yang efektif dan berpartisipasi dalam

kegiatan kemanusiaan dimasyarakat. Dalam artian bahwa program studi Pendidikan

(35)

yang efektif dalam kehidupan kampus yang meliputi kurikulum pendidikan,

metodologi ilmiah sebagai bekal mahasiswa kelak sebagai guru, namun juga

menyelenggarakan kegiatan-kegiatan mahasiswa diluar kampus dalam wujud

partisipasi kegiatan kemanusiaan di masyarakat, misalkan turut aktif dalam

pelaksanaan kegiatan ibadah gereja, penjemaatan ke daerah/ lokasi tertentu meliputi

Simalungun, Toba, Samosir, Karo, dan Deli Serdang.

Tujuan

Menghasilkan tenaga guru Pendidikan Agama Kristen (PAK) yang

profesional, bekualitas, dan bermoral, dalam artian bahwa Program Studi Pendidikan

Agama Kristen (PAK):

1. Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran sesuai dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pendidikan, berorientasi pada

kebutuhan dan tuntutan perkembangan zaman.

2. Menyelenggarakan dan mengembangkan proses pendidikan dan

pembelajaran yang berorientasi pada upaya menumbuhkembangkan daya

nalar, daya cipta peserta didik.

3. Menyelenggarakan dan mengembangkan proses pendidikan dan

pembelajaran yang berorientasi pada upaya pembentukan pribadi peserta

didik yang tangguh, penguasaan ilmu, keterampilan yang memadai sehingga

dapat berpikir krisis serta memecahkan masalah-masalah dengan bijak dan

(36)

4. Menyelenggarakan proses pendidikan dan pembelajaran yang memungkinkan

peserta didik mampu mengkomunikasikan dan mengaplikasikan ilmunya

dalam berbagai kondisi yang ada.

5. Menyelenggarakan proses belajar yang memungkinkan mahasiswa memiliki

minat yang tinggi untuk melakukan berbagai penelitian untuk memperoleh

hal-hal baru.

6. Menyelenggarakan proses pembelajaran yang memungkinkan mahasiswa

melakukan kajian-kajian ilmiah melalui kegiatan-kegiatan diskusi-diskusi dan

seminar dalam penulusuran dan pengembangan ilmu pengetahuan sesuai

dengan kebutuhan masyarakat yang komplek.

Sasaran

Menghasilkan sumber daya manusia yang benar-benar mampu bersaing,

menjadi teladan di tengah-tengah masyarakat majemuk dan global. Dalam artian

bahwa program studi PAK berupaya menghasilkan lulusan yang :

1. Mampu bersaing dalam berbagai aspek kehidupan (ilmu pengetahuan, sikap,

dan keterampilan) ditengah-tengah masyarakat yang penuh kompetitif.

2. Mampu menciptakan hubungan kerjasama edukatif antar berbagai komponen

yang ada dalam masyarakat sehingga terselenggara proses pendidikan secara

optimal.

Staf Pengajar dari tahun 1962-1992

(37)

2. Drs. Janwar Tambunan, M.Pd

Keadaan Jumlah Mahasiswa Baru Dan Lulusan Program Studi Pendidikan Agama Kristen Tahun 1967 – 1992

NO Jumlah mahasiswa

(38)

17 1981 40 34

18 1982 28 17

19 1983 37 28

20 1984 23 14

21 1985 43 38

22 1986 37 32

23 1987 32 27

24 1988 37 29

25 1989 45 39

26 1990 32 24

27 1991 49 35

28 1992 55 31

Jumlah 520 376

Sumber: Data FKIP UHN tahun 1962-1992

2. Pendidikan Bahasa Indonesia Visi

Lulusan yang bertanggungjawab, beretika, bermoral, rasional, dan cerdas baik

dalam aspek keilmuan maupun ditengah-tengah masyarakat.

Misi

Melaksanakan proses pembelajaran yang efektif dan berpartisipasi dalam

kegiatan kemanusiaan dimasyarakat. Dalam artian bahwa Program Studi Pendidikan

Bahasa Indonesia tidak sekedar menyelenggarakan proses pembelajaran yang efektif

dalam kehidupan kampus yang meliputi kurikulum pendidikan, metodologi ilmiah

sebagai bekal mahasiswa diluar kampus dalam wujud partisipasi kegiatan

(39)

Tujuan

1. Membentuk manusia bermoral, beretika, berpribadian yang kuat, rasional,

cerdas intelektual, cerdas emosi, cerdas motivasi, mempunyai semangat yang

tinggi, jujur, dan bertanggungjawab dalam melaksanakan tugas-tugasnya dan

bermasyarakat.

2. Menghasilkan tenaga pendidik yang berwawasan keilmuan, keterampilan

mengajarkan bahasa dan sastra Indonesia.

3. Memiliki inovasi terhadap perubahan-perubahan pendidikan pada masa yang

akan datang.

4. Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran sesuai dengan

perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pendidikan yang berorientasi

pada kebutuhan dan tuntutan perkemangan zaman.

Staf Pengajar Tahun 1962-1992

1. Drs. Edison Simaremare, M.Pd.

2. Dra. R. Nainggolan, M.Pd.

3. Drs. Eden A. Sitompul, M.Pd.

4. Drs. Setia Ginting, M.Pd.

5. A. Hasibuan, S.Pd

6. Drs. P.J. Sitorus, M.Pd

7. Dra. Elza Saragih, M.Hum

8. Pdt.TAP. Simorangkir, S/Th

(40)

Tabel 3.1.3

Keadaan Jumlah Mahasiswa Baru Dan Lulusan Program Studi Pendidikan Bahasa Indonesia Tahun 1973 - 1992

NO Jumlah mahasiswa

Tahun Masuk Tamat

Sumber: Data FKIP UHN tahun 1962-1992

3. Pendidikan Bahasa Inggris Visi

Program Studi Bahasa Inggris akan menghasilkan para lulusan yang dapat

memenuhi kebutuhan dunia kerja baik pada tingkat lokal dan regional maupun

(41)

Misi

Program Studi Bahasa Inggris memusatkan perhatian pada pelayanan

mahasiswa melalui proses belajar-mengajar yang efektif dalam rangka menghasilkam

SDM yang sanggup bersaing sesuai perkembangan jaman san mampu menciptakan

lapangan kerja.

Tujuan

Program Studi Bahasa Inggris bertujuan menghasilkan lulusan yang

profesional san bermoral yang sanggup bekerja selain dalam bidang pendidikan

sebagai tujuan utama juga sanggup bekerja di bidang lainnya.

Staf Pengajar Tahun 1962-1992

1. Dra. Erika Sinambela, M.Hum (Wakil Pelaksana Ka.Prodi)

2. Dra. Selviana Napitupulu, M.Hum

3. Dr. T. Pangaribuan, M.Pd

4. Drs. Bloner Sinurat, M.Hum (KA.Lab)

5. Dra. Sondang Manik, M.Hum

6. Drs. Willem Saragih, Dipl. Appl., M.Pd

7. Dra. Rita Clara Simatupang, M.Ed

8. Drs. Elia Masa Ginting, M.Hum

(42)

Tabel 3.1.4

Keadaan Jumlah Mahasiswa Baru Dan Lulusan Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris Tahun 1962 – 1992

NO Jumlah mahasiswa

Tahun Masuk Tamat

(43)

4. Pendidikan Bahasa Jerman Visi

Pendidikan Bahas Jerman akan menghasilkan lulusan yang dapat memenuhi

kebutuhan dunia kerja secara umum dan dunia pendidikan khususnya, baik pada

tingkat lokal, regional, nasional, maupun internasional.

Misi

Pendidikan Bahasa Jerman memusatkan perhatian pada pelayanan

masyarakat, bangsa, dan negara serta khususnya mahasiswa yang bermutu, andal

dalam rangka pengembangan sumber daya manusia (SDM) yang mampu

menciptakan lapangan kerja maupun bersaing dan dapat bekerja sama dengan orang

lain, baik ditingkat lokal, regional, nasional, maupun internasional dengan moralitas

Kristiani yang kokoh.

Tujuan

Sesuai dengan visi dan misinya, Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman

mempunyai tujuan strategis seperti berikut : menghasilkan lulusan yang profesional

dan bermoral, menghasilkan lulusan yang profesional dan bermoral, menghasilkan

lulusan yang sanggup bekerja dalam bidang pendidikan khususnya dan bidan lain

secara umum, seperti: pemandu wisata, penerjemah dan peneliti dalam bidang

(44)

Staf Pengajar Tahun 1962-1992

1. Drs. Bonggas Panjaitan, MPd

2. Drs. Efendi Simaremare, Mpd

3. Drs. P. H Simaremare, MA

4. Drs. Lydia Purba.

Tabel 3.1.5

Keadaan Jumlah Mahasiswa Baru Dan Lulusan Program Studi Pendidikan Bahasa Jerman Tahun 1964 – 1992

NO Jumlah mahasiswa

(45)

25 1988 9 6

26 1989 7 7

27 1990 12 2

28 1991 14 4

29 1992 19 7

Jumlah 155 66

Sumber: Data FKIP UHN tahun 1962-1992

5. Pendidikan Fisika Visi

Menciptakan lulusan yang bertanggung jawab, legal sosial dan moral. Dalam

artian bahwa lulusan program studi ini bertanggung akan keilmuan, mendapat

pengakuan ditengah-tengah masyarakat secara sosial dan moral.

Misi

Melaksanakan proses pembelajaran yang efektif dan berpartisipasi dalam

kegiatan-kegiatan kemanusiaan di masyarakat

Tujuan

Menghasilkan tenaga-tenaga pengajar (guru) pendidikan fisika yang

berkualitas dan bermoral

Sasaran

Menghasilkan sumber daya manusia yang benar-benar mampu bersaing

(46)

Staf Pengajar Tahun 1962-1992

1. Drs. Juliper Nainggolan, M.Si (Wakil Pelaksana Ka.Prodi)

2. Drs. Muktar Panjaitan, M.Pd.

3. Drs. Belsasar Sihombing, M.Pd

4. Ir. Untung Pardosi, MP

5. Drs. Junior Hutahaen, Msi

6. Drs. P. Simamora, M.Si

7. Drs. R. Situmorang, M.Si

8. Maden Purba, M.Pd

9. Pdt. Juliver Lumbantobing, M.Th

Tabel 3.1.6

Keadaan Jumlah Mahasiswa Baru Dan Lulusan Program Studi Pendidikan Fisika Tahun 1992

NO Jumlah mahasiswa

Tahun Masuk Tamat

1 1992 21 -

Jumlah 21 -

Sumber: Data FKIP UHN tahun 1962-1992

6. Pendidikan Matematika Visi

Lulusan menjadi guru matematika sekolah yang berkualitas dan bertanggung

(47)

perubahan-perubahan/perkembangan yang terjadi. Program studi pendidikan

matematika FKIP-UHN menjadi salah satu pusat pengkajian/pengembangan

pendidikan matematika, pusat pelatihan guru-guru matematika, dan program studi

yang diminati oleh lulusan SLTA

Misi

1. Melaksanakan proses pembelajaran yang efektif dan berdaya guna.

2. Melaksanakan pengkajian tentang masalah pendidikan matematika melalui

pertemuan dengan guru-guru matematika dalam bentuk diskusi, seminar,

lokakarya, dan penelitian.

3. Melaksanakan kegiatan pelatihan/penataran guru-guru matematika SD,

SLTP, SLTA, baik materi matematika maupun proses dan evaluasi

pembelajaran matematika

Tujuan

Menghasilkan tenaga guru pendidikan matematika yang berkualitas dan

bertanggungjawab, mampu merencanakan program pembelajaran, melaksanakan dan

mampu melakukan evaluasi pembelajaran dan menganalisis hasil evaluasi

pembelajaran.

Sasaran

Lulusan program studi matematika menjadi guru yang mampu mengajar

(48)

Staf Pengajar Tahun 1962-1992

Keadaan Jumlah Mahasiswa Baru Dan Lulusan Program Studi Pendidikan Matematika Tahun 1970 – 1992

NO Jumlah mahasiswa

(49)

15 1984 87 41

Sumber: Data FKIP UHN tahun 1962-1992

7. Pendidikan Pancasila Visi

Program Studi Pendidikan dan Kewarganegaraan menghasilkan lulusan yang

dapat memenuhi kebutuhan dunia kerja baik pada tingkat lokal dan regional

berkompetensi tangguh melayani kebutuhan guru pendidikan pancasila dan

kewarganegaraan yang dapat mengikuti perkembangan zaman berlandaskan motto

Pro Deo et Patria12

12

Pro Deo et Patria yaitu bagi Tuhan dan Ibu Pertiwi

.

Misi

Program Studi Pendidikan dan Kewarganegaraan menyelenggarakan dan

mengembangkan proses pembelajaran yang efektif di lingkungan kehidupan kampus

yang meliputi kurikulum pendidikan, metodologi ilmiah sebagai bekal mahasiswa

(50)

Tujuan

1. Program Studi Pendidikan dan Kewarganegaraan bertujuan menghasilkan lulusan

yang profesional dan bermoral yang sanggup bekerja selain dalam bidang

pendidikan sebagai tujuan utama juga sanggup bekerja di bidang lain seperti

pekerja sosial.

2. Membangun lulusan yang memahami kedaulatan bangsa.

Staf Pengajar Tahun 1962-1992

1. Drs. W. Nababan, M.Pd

2. Drs. S.M. Manurung, MS

3. Drs. L. Tarigan, MS

4. Dra. Lidya Purba, M.Hum

5. Drs. S.Siahaan, M.Hum

Tabel 3.1.8

Keadaan Jumlah Mahasiswa Baru Dan Lulusan Program Studi Pendidikan Pancasila Tahun 1964 – 1992

NO Jumlah mahasiswa

Tahun Masuk Tamat

1 1964 - -

2 1965 - -

3 1966 - -

4 1967 2 -

5 1968 4 -

6 1969 3 -

(51)

8 1971 11 -

Sumber: Data FKIP UHN tahun 1962-1992

8. Pendidikan Ekonomi Akuntasi

Visi

Menjadi program studi terkemuka dalam pelaksanaan pendidikan, penelitian,

dan pengembangan, dan pengapdian kepada masyarakat ddibidang ekonomi dan

pengembangan di Indonesia serta tanggap terhadap tantangan lokal, nasional, dan

(52)

Misi

Menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat

dengan mengutamakan mutu untuk menghasilkan lulusan yang unggul dan berdaya

saing melalui peningkatan metode ilmiah dibidang ekonomi serta berperan aktif

menuju kelangsungan sustainable development bangsa.

Tujuan

1. Menghasilkan lulusan yang berkarakter kristiani yang menguasasi ilmu

pengetahuan dan metode ilmiah dalam pendidikan ekonomi

2. Menghasilkan lulusan yang memiliki sikap dan jiwa wirausaha, kreatif, inovatif,

serta berkepribadian tangguh sehingga mampu bersaing di pasar tengah kerja

yang menjunjung tinggi kebenaran, kejujuran, dan keadilan.

3. Menghasilakan lulusan yang berwawasan holistik dalam menganalisis masalah

ekonomi serta mampu merumuskan kebijakan publik yang selaras dengan

kepentingan masyarakat.

Sasaran:

Menghasilkan lulusan yang berkualitas tinggi yang mampu memenuhi

berbagai kebutuhan pasar tenaga kerja dan mampu membuka lapangan kerja sebagai

tempat penyebaran, penerapan, dan perkembangan kerja ilmu pengetahuan mereka

sehingga dapat mendorong pembangunan berkelajutan bangsa dan meningkatkan

kesejahteraan anggota-anggota masyarakat Indonesia yang dilandasi oleh kasih

(53)

Staf pengajar tahun 1962-1992

1. Drs. P.H. Simaremare MA

2. Davit Manalu, M.Pd

3. Bobby Dhillon, M.Ed

4. Eben Pasaribu, M.Pd

5. Drs. H Pardede, M.Pd

6. Drs. M.P. Sibarani

7. Dra. R.A. Sipahutar, M.Pd

Tabel 3.1.9

Keadaan Jumlah Mahasiswa Baru Dan Lulusan Program Studi Pendidikan Ekonomi Akuntansi Tahun 1964 – 1992

NO Jumlah mahasiswa

(54)

Jumlah 475 87 Sumber: Data FKIP UHN tahun 1962-1992

3.2 Sistem Pendidikan

Sistem pendidikan merupakan sekelompok atau perangkat

objek/bagian/komponen yang interdependen dan hubungan satu sama lain, yang dapat

menyelesaikan seperangkat objek (tujuan). Dalam perguruan tinggi komponen yang

digunaakan untuk mencapai tujuan adalah sistem kredit semester.

Sistem penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran di Fakultas Ilmu

Keguruan dan Ilmu Pendidikan mengacu pada Universitas, dalam hal ini system yang

digunakan adalah sistem kredit semester. Berikut adalah keterangan tentang sistem

kredit semester tersebut;13

Sistem Kredit 1. Defenisi

Sistem kredit adalah suatu sistem penyelenggaraan pendidikan dimana beban

studi mahasiswa, beban kerja tenaga pengajar dan beban penyelenggaraan program

lembaga pendidikan dinyatakan dalam kredit.

13

(55)

Semester

Semester adalah satuan waktu terkecil untuk menyatakan lamanya suatu

program pendidikan dalam suatu jenjang pendidikan. Satu semester setara dengan 18

- 19 minggu kerja.

Satuan Kredit Semester

Satuan kredit semester adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan

besarnya beban studi mahasiswa, besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha

mahasiswa, besarnya pengakuan atas keberhasilan usaha kumulatif bagi suatu

program studi, serta besarnya usaha untuk menyelenggarakan pendidikan untuk

perguruan tinggi dan khususnya bagi tenaga pengajar.

2. Tujuan

Tujuan umum penerapan sistem kredit di Perguruan Tinggi di Indonesia

adalah agar perguruan tinggi tersebut dapat lebih memenuhi tuntutan pembangunan,

karena di dalamnya dimungkinkan penyajian program pendidikan yang bervariasi dan

fleksibel, sehingga memberi kemungkinan luas kepada mahasiswa untuk memilih

program menuju suatu macam jenjang profesi tertentu yang dituntut oleh

pembangunan.

Secara khusus tujuan penerapan system kredit adalah sebagai berikut;

• Untuk memberikan kesempatan kepada para mahasiswa yang cakap dan giat

(56)

• Untuk memberikan kesempatan kepada para mahasiswa agar dapat

mengambil mata kuliah yang sesuai dengan minat, bakat, dan

kemampuannya.

• Untuk mempermudah penyesuaian kurikulumdari waktu ke waktu dengan

perkembangan ilmu teknologi yang sangat pesat saat ini.

• Untuk memberi kemungkinan agar sistem evaluasi kemajuan belajar

mahasiswa dapat diselenggarakan sebaik-baiknya.

• Untuk memungkinkan perpindahan mahasiswa dari perguruan tinggi yang

satu ke perguruan tinggi yang lain atau dari satu bagian ke bagian yang lain

dalam satu perguruan tinggi tertentu.

3. Ciri-ciri

Ciri-ciri dasar sistem kredit adalah sebagai berikut;

• Dalam sistem kredit tiap-tiap mata kuliah diberi harga yang disebut nilai

kredit.

• Banyaknya nilai kredit untuk mata kuliah yang berlainan tidak perlu sama

• Banyaknya nilai kredit untuk masing-masing mata kuliah ditentukan atas

besarnya usaha untuk menyelesaikan tugas-tugas yang dinyatakan dalam

(57)

4. Nilai Kredit Dan Beban Studi

Besarnya beban studi mahasiswa dinyatakan dalam nilai kredit semester suatu

mata kuliah.14

• Nilai kredit semester untuk perkuliahan

Untuk perkuliahan, nilai suatu kredit semester ditentukan berdasarkan atas

beban kegiatan yang meliputi keseluruhan 3 macam kegiatan perminggu sebagai

berikut;

1. Untuk Mahasiswa

50 menit acara tatap muka terjadwal dengan tenaga pengajar, misalnya dalam

bentuk kuliah. 60 menit acara kegiatan akademik terstruktur, yaitu kegiatan studi

yang tidak terjadwal tapi direncanakan oleh tenaga pengajar, misalnya dalam bentuk

membuat pekerjaan rumah atau menyelesaikan soal-soal. 60 menit acara kegiatan

akademik mandiri, yaitu kegiatan yang harus dilakukan mahasiswa secara mandiri

untuk mendalami, mempersiapkan atau tujuan lain suatu tugas akademik, misalnya

dalam bentuk membaca buku refrence.

2. Untuk Tenaga Pengajar

50 menit acara tatap muka terjadwal dengan mahasiswa, 60 menit acara

perencanaan dan evaluasi kegiatan akademik terstruktur. 60 menit pengembangan

materi kuliah.

• Nilai Kredit Semester untuk Seminar dan Kapita Selekta

Untuk penyelenggaraan seminar dan kapita selekta dimana mahasiswa

diwajibkan memberikan penyajian pada satu forum, pengertian 1 kredit

14

(58)

semester sama seperti pada penyelenggaran kuliah, yaitu mengandung acara

50 menit tatap muka perminggu.

• Nilai kredit Semester Untuk Praktikum. Penelitian Lapangan dan Sejenisnya

Nilai kredit semester untuk praktikum, penelitian, kerja lapangan dan

sejenisnya ditentukan sebagai berikut;

Satu kredit semester sama dengan penyelesaian kegiatan selama 4 sampai 5

jam per minggu per semester.

1. nilai kredit semester untuk praktikum dan laboratorium untuk

praktik di laboratorium nilai 1 kredit semester adalah beban tugas

di laboratorium sebanyak 2 sampai 3 jam per minggu selama satu

semester

2. nilai kredit semester untuk kerja lapangan dan yang sejenisnya.

Nilai 1 kredit adalah beban tugas di lapangan sebanyak 4 sampai 5

jam per minggu selama 1 semester.

3. nilai kredit semester untuk penelitian, penyusunan skripsi, tesis

dan sejenisnya. Nilai kredit semester adalah beban tugas penelitian

sebanyak 3 sampai 4 jam sehari selama satu bulan, dimana satu

bulan dianggap serta dengan 25 hari kerja.

5. Beban Studi Dalam Semester

Beban studi mahasiswa dalam satu semester ditentukan atas dasar rata-rata

waktu kerja sehari dan kemampuan individu. Pada umumnya orang bekerja rata-rata

(59)

bekerja lebih lama sebab tidak saja ia bekerja pada siang hari tetapi juga malam hari.

Kalau dianggap seorang mahasiswa normal bekerja rata-rata 6-8 jam danmalam hari 2

jam selama 6 hari berturut-turut maka seorabg mahasiswa diperkirakan memiliki

waktu belajar sebanyak 8-10 jam sehari atau 48-60 jam seminggu.

Oleh karena itu nilai kredit semester kira-kira setara dengan 3 jam kerja, maka

beban studi mahasiswa untuk tiap semester akan sama dengan 16-20 kredit semester

atau sekitar 18 kredit semester. Dalam menentukan beban studi satu semester, perlu

juga diperhatikan kemampuan individu. Hal ini dapat dilihat dari hasil studi seorang

mahasiswa pada semester yang lalu yang sering diukur dengan indeks prestasi.

Besarnya indeks prestasi (IP) dapat dihitung sebagai berikut;

IP = KN : K

K = jumlah SKS matakuliah yang diambil

N = nilai masing-masing matakuliah

Beban belajar yang normal ditentukan lebih dahulu, yaitu 18 nilai kredit untuk

program studi sarjana. Dengan IP yang dicapai pasa semester-semester yang lalu

kemudian dijumlahkan beban belajar pada semester berikutnya.

3.2.1 Sistem Penerimaan Dosen

Untuk berlangsungnya proses kegiatan belajar mengajar di perguruan tinggi,

maka diperlukan tenaga pendidik untuk menunjang kegiatan akademik. Dalam

konteks perguruan tinggi tenaga pendidik dikenal sebagai dosen. Dalam

melaksanakan tugas sehari-hari seorang dosen atau staf pengajar memegang peranan

(60)

berkualitas. Seorang dosen tidak hanya memberikan kuliah agar mahasiswanya

pandai dalam ilmu pengetahuan melainkan juga memiliki budi pekerti yang luhur dan

mempunyai kepribadian.

Penerimaan dosen ataupun perekrutan pada awal perkembangan Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas HKBP Nomensen di Pematang Siantar

tidaklah seperti saat ini, pada saat itu dosen ataupun asisten dosen merupakan para

mahasiswa/i yang pintar yang direkomendasikan oleh dosen yang mengajar pada

waktu itu. Mereka pada umumnya sarjana muda. Tetapi ada juga mahasiswa/i yang

mengajukan diri untuk menjadi dosen ataupun asisten dosen.

Saat itu mereka melamar dan intervew, kemudian mereka diberi kesempatan

memegang selama beberapa bulan untuk membuktikan aapakah mereka layak untuk

menjadi seorang dosen ataupun asisten dosen. Mengenai penerimaan melalui seleksi

sendiri seperti pada saat ini berlaku mulai pada tahun 1980-an. Beberapa syarat yang

diperlukan untuk menjadi seorang dosen antara lain: beriman dan bertaqwa kepada

Tuhan Yang Maha Esa, berwawasan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945,

memiliki kualitas sebagai tenaga pengajar, mempunyai moral dan integritas yang

tinggi dan lain sebagainya.

Standart Rekrutmen dan Pembinaan Dosen15

1. Rekrutmen calon Dosen berdasarkan kebutuhan program studi, pengumuman

lowongan dimedia cetak dengan criteria administratip antara lain IPK minimal

3,0 dan berasal dari PT yang memiliki reputasi di Indonesia

15

Gambar

Tabel 3.1.1
Tabel 3.1.3
Tabel 3.1.4
Tabel 3.1.5
+7

Referensi

Dokumen terkait

Vertigo merupakan kumpulan gejala atau sindrom yang terjadi akibat gangguan keseimbangan pada sistem vestibular ataupun gangguan pada sistem saraf pusat.. Vertigo

Strategi atau kebijakan yang dilaksanakan berupa RANPERDA agar objek wisata Pantai Oesapa menjadi destinasi wisata di Kota Kupang yang difokuskan untuk dikembangkan, selain itu

Berdasarkan hasil studi pendahuluan angka kejadian diare pada tahun 2012 di Puskesmas Secang didapatkan 665 balita yang menderita diare, dan berdasarkan data yang didapat

Membran PIM yang mengandung senyawa tertaut silang berbasis senyawa epoksida, yakni poli- BADGE 4:1 dapat mentranspor fenol pada pH fasa sumber 4,5 dengan konsentrasi

Hasil penelitian didapatkan tingkat pengetahuan tentang penyimpanan ASI di RSIA Sakina Idaman Sleman Yogyakarta, sebagian besar kategori tinggi, yaitu 19 responden (38,8%)..

Tetapi yang menjadi permasalahan adalah bagaiaman membawa karakteristik atau ciri rumah berarsitektur tradisional btawai tersebut ke dalam desain hotel butik yang dalam

Penelitian ini membuktikan, walaupun masinis memegang peranan penting dalam menjalankan kereta api, kecelakaan dapat terjadi tidak semata-mata karena kesalahan masinis saja,

Item Code, pada kolom ini kita mengisi nomor induk/nomor apapun yang sifatnya unik (tidak boleh sama dengan nomor yang lain), artinya jika nomor tersebut sudah pernah kita isi,