• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Camat Teluk Nibung Kota TanjungBalai

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Camat Teluk Nibung Kota TanjungBalai"

Copied!
107
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH GAYA KEPEMIMPINAN TERHADAP KINERJA PEGAWAI

PADA KANTOR CAMAT TELUK NIBUNG KOTA TANJUNG BALAI

SKRIPSI

Diajukan Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

Program Sarjana (S1) pada Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara

OLEH: SALWA (110903123)

DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

2

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi ini disetujui untuk diperbanyak dan dipertahankan oleh:

Nama : Salwa

Nomor Induk Mahasiswa (NIM) : 110903123

Departemen : Ilmu Administrasi Negara

Judul : Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap

Kinerja Pegawai Pada Kantor Camat Teluk Nibung Kota TanjungBalai

Medan 2015 Dosen Pembimbing Ketua DepartemenIlmu

Administrasi Negara

Dra. Elita Dewi, M.S.PRasyuddin Ginting

NIP. 196007041986012002 NIP.195908141986011002

Dekan

FISIP USU MEDAN

(3)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK DEPARTEMEN ILMU ADMINISTRASI NEGARA

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi ini telah dipertahankandi depan panitia penguji skripsi Departemen Ilmu Administrasi NegaraFakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu PolitikUniversitas Sumatera Utara oleh:

Nama : Salwa NIM : 110903123

Departemen : Ilmu Administrasi Negara

Judul : Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Camat Teluk Nibung Kota TanjungBalai

Yang dilaksanakan pada:

Hari :

Tanggal : Pukul :

Tempat : Ruang Sidang

Panitia Penguji

Ketua : Dra. Elita Dewi, M.S.P (……….)

NIP. 196007041986012002

Anggota I : (……….)

(4)

i

PADA KANTOR CAMAT TELUK NIBUNG KOTA TANUNGBALAI Skripsi ini disusun oleh :

Nama : Salwa

Nim : 110903123

Departemen : Ilmu Administrasi Negara

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU Pembimbing : Dra. Elita Dewi, M.SP

Pada sebuah organisasi pemerintahan, sumber daya manusia terdiri dari pemimpin dan pegawai. Untuk mewujudkan sikap kerja pegawai yang baik, diperlukan berbagai cara yang dapat dilakukan oleh seorang pemimpin suatu organisasi pemerintah, yaitu dengan menggunakan gaya kepemimpinan yang tepat. Gaya kepemimpinan yang efektif dibutuhkan pemimpin untuk dapat meningkatkan kinerja semua pegawai dalam mencapai tujuan organisasi sebagai instansi pelayanan publik. Dengan demikian gaya kepemimpinan dapat menjadi pedoman yang baik dalam meningkatkan kinerja pegawai.

Penelitian ini dilakukan diKantor Camat Teluk Nibung Kota Tanjung Balai. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, dengan jumlah populasi sebanyak 15 orang, dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 100% dari jumlah populasi sebanyak 15 orang. Metode pengumpulan data dilakukan dengan bantuan metode angket dimana jawaban responden diukur dengan menggunakan skala likert yaitu pemberian nilai numerikal dimana setiap skor yang diperoleh akan memiliki tingkat pengukuran ordinal. Nilai numerik tersebut dianggap sebagai objek dan selanjutnya melalui proses transformasi yang ditempatkan kedalam interval.

Data yang diperoleh pada penelitian ini diolah dengan menggunakan teknik analisis data regresi linear sederhana diperoleh hasil yaitu Y = 62.092 + 0.772x , dari persamaan tersebut hasil perhitungan yang didapat R square sebesar 0,675 dan koefisien determinan sebesar 67,5 % dan uji hipotesis diperoleh hasil 8,246 artinya thitung>ttabel (2,179), maka Ha diterima.

(5)

ii

KATA PENGANTAR

Segala puji hanya milik Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan karunia kesehatan danbelas kasih sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai Pada Kantor Camat Teluk Nibung Jln.Hiu No.3 Kelurahan Pematang Pasir Kota TanjungBalai”.Penyusunan skripsi ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan akademis dalam memperoleh gelar sarjana di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih sangat jauh dari kata sempurna baik dari sisi substansi dan redaksi.Untuk itu, penulis tidak menutup diri dari kritik atau saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan skripsi ini. Untuk itu, dengan segala kerendahan hati penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Bapak Drs. Rasudyn Ginting M.Si selaku Ketua Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Dra. Elita Dewi, M.SP selaku Sekretaris Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

(6)

iv

dan saran selama penelitian dan penyusunan skripsi ini berlangsung sehingga dapat diselesaikan dengan baik

4. Bapak Drs M. Husni Thamrin,M.SI selaku dosen yang telah memberikan kemudahan dalam pembuatan skripsi ini.

5. Bapak Faisal Eriza, S.Sos., M.SP selaku dosen penguji seminar yang telah menyempatkan waktu dan memberi kritik dan saran dengan baik.

6. Seluruh dosen di Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan bekal berupa ilmu pengetahuan, arahan, dan bimbingan selama penulis menimba ilmu di Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

7. Seluruh staf di Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara yang telah mempermudah penulis dalam mengurus berbagai keperluan administrasi selama penulis menuntut ilmu di Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sumatera Utara.

(7)

mendukung selama penelitian dan penyusunan skripsi ini berlangsung sehingga dapat diselesaikan dengan baik.

9. Teristimewa rasa terima kasih serta penghargaan yang tulus penulis sampaikan kepada kedua orang tua penulis “H.Hasbullah Hsb dan H.Nurhayati” yang selalu mendo’akan, memberikan nasehat, motivasi dan pengorbanannya baik dari segi moril, materi kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik

10. Kepada saudara laki-laki penulis yaitu Abdul Hafizd Amd, Maulidal Husni S.Kom, dan saudara perempuan penulis yaitu Manna, Nabila yang telah memberikan doa semangat, dan dukungan kepada penulis sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan baik.

11.Kepada Muhammad Alfharisi yang telah memberikan doa, semangat, dukungan, dan hiburan kepada penulis selama mengerjakan skripsi ini. 12.Kepada Sahabat-sahabat terdekat saya “CANTIK” yaitu, Lailan Syafitri,

Shinta Kharlina,Adelina Akirani, Zulfati Indraloka, Melany Putri, Ardhita, Syarifah, Asya Zega, dan NurdianaSari Pohan S.Sos, Anggreini syahputri S.KM, Ayu Erfiana Asmi S.Sos, Juwita Nanda ST yang telah memberi doa, semangat, dukungan, dan selalu bersama mengisi hari-hari yang penuh tawa canda kepada penulis selama ini.

(8)

telah memberi ilmu dalam kehidupan sehari-hari dan berbagi rasa atas kebenaran.

Akhirnya, terima kasih penulis ucapkan kepada semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu yang telah banyak membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini maupun selama perkuliahan.Semoga skripsi ini bermanfaat bagi kita semua.

Medan, 15 Juni 2015 Penulis

(9)

vi DAFTAR ISI

HALAMAN PERSETUJUAN HALAMAN PENGESAHAN

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... ii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR LAMPIRAN ... vi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 5

1.3 Tujuan Penelitian ... 5

1.4 Manfaat Penelitian ... 6

1.5 Kerangka Teori ... 6

1.5.1 Pengertian Pemimpin dan Kepemimpinan ... 7

1.5.2 Gaya Dan Tipe Kepemimpinan ... 9

1.5.2.1 Gaya Kepemimpinan Klasik……….. 11

1.5.2.2 Gaya Kepemimpinan Situsional ... 14

1.5.3 Kinerja pegawai ... 17

(10)

vii

1.5.3.2 Pengertian Kineja Pegawai………. 19

1.5.3.3 Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja……….. 20

1.5.4 Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai 22 1.6 Hipotesis ... 24

1.7 Defenisi Konsep ... 25

1.8 Defenisi Operasional ... 25

BAB II METODE PENELITIAN ... 29

2.1 Bentuk Penelitian ... 29

2.2 Lokasi Penelitian ... 29

2.3 Populasi dan Sampel ... 29

2.3.1 Populasi ... 29

2.3.2 Sampel ... 30

2.4 Teknik Pengumpulan Data ... 30

2.5 Teknik Penentuan Skor ... 31

2.6 Teknik Analisis Data ... 33

BAB III DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN ... 36

3.1 Sejarah Berdirinya Kecamatan Teluk Nibung ... 35

3.2 Keadaan Wilayah Dan Kependudukan……….. 36

3.2.1 Geografi………. 36

3.2.1.1 Letak Wilayah………. 36

3.2.1.2 Luas Wilayah Dan Kepadatan Penduduk………… 37

(11)

viii

3.2.2 Potensi Wilayah……….. 37

3.2.3 Demografi………... 38

3.2.4 Struktur Organisasi Dan Tata Kerja……… 40

3.2.4.1 Tugas Pokok Dan Fungsi………. 41

3.2.4.2 Visi Dan Misi……… 42

3.2.5 Dinas/Instansi Kecamatan Teluk Nibung………. 43

BAB IV PENYAJIAN DATA ... 45

4.1 Karakteristk Responden ... 45

4.2 Distribusi Jawaban Gaya Kepemimpinan ... 48

4.3 Distribusi Jawaban Kinerja Pegawai ... 62

4.4 Uji Validitas dan Reabilitas ... 73

BAB V ANALISA DATA ... 78

5.1 Analisis Regresi Sederhana ... 78

5.2 Uji T……….. 79

5.3 Uji Normalitas………..……… 80

5.4 Koefisien Determinasi……….. 81

5.5 Pembahasan……….. 81

BAB VI PENUTUP ... 86

6.1 Kesimpulan ... 86

(12)

ix

DAFTAR TABEL/BAGAN

Tabel 3.1 Luas wilayah menurut kelurahan... 36

Tabel 3.2 Jumlah penduduk menurut kelurahan ... 39

Tabel 3.3 Jumlah penduduk menurut golongan umur ... 39

Tabel 3.4 Jumlah penduduk menurut mata pencaharian ... 40

Tabel 3.5 Jumlah penduduk menurut penganut agama ... 40

Tabel 3.6 Daftar nama-nama pegawai di kecamatan teluk nibung ... 43

Tabel 4.1 karateristik reponden berdasarkan usia ... 47

Tabel 4.2 Karateristik responden berdasarkan tingkat pendidikan terakhir. ... 48

Tabel 4.3 Karateristik responden berdasarkan penghasilan ... 49

Tabel 4.4 Karateristik responden berdasarkan lama bekerja ... 49

Tabel 4.5 pemimpin memberikan perintah yang harus dipatuhi ... 50

Tabel 4.6 pegawai memberikan kritik atau saran pada setiap keputusan yang diambil oleh pemimpin ... 51

Tabel 4.7 pemimpin berkonsultasi dengan pegawai sebelum mengambil sebuah keputusan ... 52

Tabel 4.8 pemimpin menjelaskan setiap keputusan kepada pegawai ... 53

(13)

x

Tabel 4.10 pemimpin mendorong pegawai untuk maju dan berkembang ... 55 Tabel 4.11 pemimpin memberikan kebebasan kepada pegawai

untukikut serta dalam mengambil keputusan ... 56 Tabel 4.12 pemimpin mampu mengambil resiko terhadap setiap

keputusan yang diambil ... 57 Tabel 4.13 pemimpin memiliki charisma yang menjadi daya tarik

kepada pegawai ... 58 Tabel 4.14 pemimpin mampu meyakinkan pegawai bahwa pemimpin

mampu menjalankan jabatannya sebagai pemimpin…………. ... 59 Tabel 4.15 pemimpin memberikan bimbingan kepada

pegawai………….. ... 60 Tabel 4.16 pemimpin menanamkan tanggung jawab kepada pegawai ... 60 Tabel 4.17 pemimpin mengkoreksi setiap kesalahan pekerjaan pegawai ... 61 Tabel 4.18 pemimpin menganggap keberhasilan pegawai sebagai

partner kerja ... 62 Tabel 4.19 pemimpin memiliki gaya kepemimpinan yang sesuai

dengan keinginan pegawai ... 63 Tabel 4.20 pegawai memiliki kemampuan yang baik dalam

(14)

xi

Tabel 4.22 pegawai memotivasi diri sendiri dalam menjalankan setiap

pekerjaan ... 65

Table 4.23 mendaspatkan dorongan pimpinan untuk menjalankan kinerja dengan baik dan benar ... 66

Table 4.24 Pegawai mengerjakan pekerjaan dengan tepat waktu ... 67

Tabel 4.25 Pegawai hadir tepat waktu ... 68

Table 4.26 pegawai menggunakan waktu kerja secara maksimal ... 68

Table 4.27 Pegawai menghormati dan menjalankan setiap perjanjian kerja yang telah disepakati ... 69

Table 4.28 Pegawai selalu mentaati keputusan pemimpin ... 70

Table 4.29 Pegawai memiliki integritas yang baik ... 71

Table 4.30 Pegawai menggunakan seluruh kemampuan secara efektif ... 71

Table 4.31 Pegawai mampu berkonsentrasi dalam melaksanakan setiap pekerjaan ... 72

Table 4.32 Pegawai memperoleh pekerjaan yang jelas dan jabatan yang jelas ... 73

Table 4.33 Pegawai mampu berkerja sama dan berkomunikasi yang baik dengan peagawai lainnya ... 74

Table 4.34 Pegawai mampu bekerja dengan baik yang sesuai dengan kualitas dan fasilitas yang telah disediakan ... 75

Table 4.35 Uji Validitas Kuesioner (X) ... 76

(15)

xii

Table 4.37 Uji Validitas Kuesioner (Y) ... 78

Table 4.38 Reabilitas (Y) ... 79

Table 5.1 Analisis Regresi Sederhana ... 82

Table 5.2 Uji T ... 83

Table 5.3 Hasil Uji Normalitas ... 84

(16)

i

PADA KANTOR CAMAT TELUK NIBUNG KOTA TANUNGBALAI Skripsi ini disusun oleh :

Nama : Salwa

Nim : 110903123

Departemen : Ilmu Administrasi Negara

Fakultas : Ilmu Sosial dan Ilmu Politik USU Pembimbing : Dra. Elita Dewi, M.SP

Pada sebuah organisasi pemerintahan, sumber daya manusia terdiri dari pemimpin dan pegawai. Untuk mewujudkan sikap kerja pegawai yang baik, diperlukan berbagai cara yang dapat dilakukan oleh seorang pemimpin suatu organisasi pemerintah, yaitu dengan menggunakan gaya kepemimpinan yang tepat. Gaya kepemimpinan yang efektif dibutuhkan pemimpin untuk dapat meningkatkan kinerja semua pegawai dalam mencapai tujuan organisasi sebagai instansi pelayanan publik. Dengan demikian gaya kepemimpinan dapat menjadi pedoman yang baik dalam meningkatkan kinerja pegawai.

Penelitian ini dilakukan diKantor Camat Teluk Nibung Kota Tanjung Balai. Penelitian ini termasuk penelitian kuantitatif, dengan jumlah populasi sebanyak 15 orang, dan yang menjadi sampel dalam penelitian ini sebanyak 100% dari jumlah populasi sebanyak 15 orang. Metode pengumpulan data dilakukan dengan bantuan metode angket dimana jawaban responden diukur dengan menggunakan skala likert yaitu pemberian nilai numerikal dimana setiap skor yang diperoleh akan memiliki tingkat pengukuran ordinal. Nilai numerik tersebut dianggap sebagai objek dan selanjutnya melalui proses transformasi yang ditempatkan kedalam interval.

Data yang diperoleh pada penelitian ini diolah dengan menggunakan teknik analisis data regresi linear sederhana diperoleh hasil yaitu Y = 62.092 + 0.772x , dari persamaan tersebut hasil perhitungan yang didapat R square sebesar 0,675 dan koefisien determinan sebesar 67,5 % dan uji hipotesis diperoleh hasil 8,246 artinya thitung>ttabel (2,179), maka Ha diterima.

(17)

1 BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Pada sebuah organisasi pemerintahan, sumber daya manusia terdiri dari pemimpin dan pegawai. Untuk mewujudkan sikap kerja pegawai yang baik, diperlukan berbagai cara yang dapat dilakukan oleh seorang pemimpin suatu organisasi pemerintah, yaitu dengan menggunakan gaya kepemimpinan yang tepat. Gaya kepemimpinan yang efektif dibutuhakan pemimpin untuk dapat meningkatkan kinerja semua pegawai dalam mencapai tujuan organisasi sebagai instansi pelayanan publik. Dengan demikian gaya kepemimpinan dapat menjadi pedoman yang baik dalam meningkatkan kinerja pegawai.

(18)

Pemimpin yang terdapat pada organisasi harus memiliki kelebihan-kelebihan dibandingkan dengan bawahannya, yaitu pegawai yang terdapat di organisasi yang bersangkutan, sehingga dapat menunjukkan kpada bawahannya untuk bergerak , bergiat, berdaya upaya yang tinggi untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan, akan tetapi hanya mengarahkan seluruh pegawai saja tidak cukup,sehingga pelu adanya suatu dorongan agar para pegawainya mempunyai minat yang besar terhadap pekerjaannya. Atas dasar inilah selama perhatian pemimpin diarahkan kepada bawahannya,maka kinerja pegawainya akan tinggi.

Menurut Kerlinger dan Padhazur (2002) kepemimpinan mempunyai peran yang sangat penting dalam meningkatkan kinerja pegawai karena kepemimpinan yang efektif memberikan pengarahan terhadap usaha-usaha semua pekerja dalam mencapai tujuan-tujuan organisasi.Pernyataan ini sesuai dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Agustusi Handayani yang berjudul Analisis Pengaruh Gaya Kepemimpinan Dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Tenaga Kerja Propinsi Lampung. Bahwa gaya kepemimpinan memiliki pengaruh yang besar terhadap kinerja pegawai .

(19)

dengan wewenang, dan tangung jawabnya.Lalu Seymour (dalam Cahyono dan Suharto, 1984:205) menjelaskan bahwa kinerja merupakan tindakan-tindakan atau pelaksanan-pelaksanan tugas yang dapat diukur atau dinilai.Dengan demikian, kinerja pegawai dalam suatu organisasi perlu diukur atau dinilai, agar dapat diketahui apakah kinerja pegawai itu baik atau buruk.

Kinerja yang baik adalah kinerja yang optimal, yaitu yang sesuai standar organisasi dan mendukung tercapainya tujuan organisasi.Organisasi yang baik adalah organisasi yang berusaha meningkatkan kemampuan sumber daya manusianya, karena hal tersebut merupakan faktor kunci untuk meningkatkan kinerja pegawai.Kinerja pegawai yang tinggi sangatlah diharapkan oleh organisasi tersebut. Semakin banyak pegawai yang mempunyai kinerja tinggi, maka produktivitas organisasi secara keseluruhan akan meningkat sehingga perusahaan organisasi akan dapat memberikan pelayanan yang baik. Para pegawai dituntut untuk mampu menyelesaikan tugas dan tanggung jawabnya secara efektif dan efisien.Keberhasilan pegawai dapat diukur melalui kepuasan masyarakat, berkurangnya jumlah keluhan dan terselesaikannya seluruh tugas.

(20)

masyarakat adalah mengenai buruknya pelayanan yang diberikan dari organisasi itu sendiri. Kurangnya keterbukaan serta kurangnya komitmen dalam memberikan pelayanan seakan menjadi gambaran yang sangat nyata dari pelayanan publik yang diterima oleh masyarakat.Permasalahan berkaitan dengan buruknya kinerja seperti ini harus mendapat perhatian khusus, sehingga berdampak pada keinginan masyarakat untuk terlibat langsung dalam proses pelaksanaan pelayanan publik.

Kecamatan Teluk Nibung adalahsebagai suatuinstansipemerintahan yang memberikan pelayanan kepada masyarakat.Dengan seorang

Camatsebagai perangkatpemerintahanwilayah

kecamatanyangmenyelenggarakan pelaksanaantugas pemerintahanumumdiwilayah kecamatan.Kecamatanmerupakanbarisan terdepan dalam melaksanakan tugaspemerintahan,pembangunan dan kemasyarakatanyangdibantuolehpemerintahandesaataukelurahan.Olehkaren a itu,pentingnyatugas,fungsi, dan wewenangkecamatan untukpembangunandaerah adalahyangpalingdekatdengan masyarakattersebut.

(21)

terciptanya rasa puas dalam diri masyarakat. Dalam hal kepuasan dari masyarakat tentunya berkaitan erat dengan baik atau buruknya kinerja yang ditunjukkan oleh para pegawai yang ada di Kantor Camat.Peranan Camatselaku

pimpinanjugadibutuhkanuntukmengontrolkegiatanparapegawaiapakah

berjalansesuai dengantujuanyangingindicapaiatautidak.Para pegawai harussaling bekerjasama agar kinerja para pegawai itu sendiri dapat sesuai dengan keinginan masyarakat.Masing - masingharusmenyadari tugasdan tanggungjawabnya.

Berdasarkan latarbelakang diatas,makapenulistertarik untukmelakukan penelitian yangberjudul,“PENGARUH GAYA

KEPEMIMPINAN TERHADAPKINERJAPEGAWAI PADA

KANTOR CAMAT TELUK NIBUNG KOTA TANJUNGBALAI”

I.2RumusanMasalah

Untuk dapat memudahkan dalam penelitian ini dan agar penelitian ini memiliki arah yang jelas dalam menginterprestasikan fakta dan data ke dalam penulisan skripsi, maka terlebih dahulu dirumuskan permasalahannya. Adapun permasalahan yang diajikan dalam penelitian ini adalah: “Adakah Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja PegawaiPada Kantor Camat Teluk Nibung Kota Tanjung Balai?”

(22)

Adapun tujuan penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui bagaimanagaya kepemimpinan di Kantor Camat Teluk Nibung Kota Tanjung Balai.

2. Untuk mengetahui bagaimana kinerja pegawai di Kantor Camat Teluk Nibung Kota Tanjung Balai.

3. Untuk mengetahui apakah ada pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai di Kantor Camat Teluk Nibung Kota Tanjung Balai.

I.4 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang diharapkan dari peneitian ini adalah:

1. Bagi penulis secara subjektif adalah sebagai suatu tahapan untuk melatih dan mengembangkan kemampuan berfikir secara sistematis dan teoritis dalam memecahkan suatu permasalahan secara objektif dan kritis melalui suatu karya ilmiah sehingga diperoleh suatu kesimpulan yang bersifat teruji dan berguna.

2. Bagi mahasiswa lainnya sebagi khasanah ilmiah untuk penelitian lainnya.

(23)

I.5. KerangkaTeori

Kerangkateori adalahsebahagiankonsep,defenisi dankontruksi defenisidan proposisiyangmenerangkan suatufenomenasosial secarasistematisdenganmerumuskan

konsep.Kerangkateorimerupakanlandasanpemikiranuntukmelaksanakanpe nelitiandan teori digunakanuntukmenjelaskanfenomenasosialyangmenjadi objekpenelitian (Singarimbun,2006:73).

I.5.1. Pengertian Pemimpin Dan Kepemimpinan

Kepemimpinan memiliki suatu kemampuan yang tinggi.Selain itu Pemimpin adalah ahli strategi yang menetapkan tujuan organisasi. Suatu organisasi akan berhasil atau bahkan gagal sebagian besar ditentukan oleh faktor kepemimpinan.Perkataan pemimpin/leadear mempunyai macam-macam pengertian dari para ahli.Berikut ini terdapat beberapa definisi tentang pemimpin yang dikemukakan oleh para ahli diantaranya.

(24)

Menurut Kartini Kartono (2006), pemimpin adalah seorang pribadi yang memiliki kecakapan dan kelebihan, khususnya kecakapan dan kelebihan di satu bidang sehingga dia mampu mempengaruhi orang lain untuk bersama-sama melakukan aktivitas-aktivitas tertentu demi pencapaian satu atau beberapa tujuan.Menurut Henry Pratt Fairchild dalam buku Kartini Kartono (2006) pemimpin adalah seorang yang memimpin dengan jalan memprakarsai tingkah laku sosial dengan mengatur, mengarahkan, mengorganisir atau mengontrol usaha/upaya orang lain atau melalui kekuasaan dan posisi.

Berdasarkan beberapa pengertian menurut para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa pemimpin adalah seseorang yang memiliki kemampuan untuk mengarahkan bawahannya untuk mencapai tujuan organisasi.

Kepemimpinan berasal dari kata pemimpin yang berarti seorang pribadi yang memiliki kecakapandankelebihan khususnya kecakapandankelebihan

disatubidangsehinggadiamampumempengaruhioranglainuntukbersama-samamelakukan altivitas

tertentudemitercapainyasuatumaksuddantujuan.(Kartono, 1993:76) Kepemimpinan

padadasarnyamempunyaipokokpengertiansebagaisifat,

(25)

dihormatisehinggaoranglainbersediadenganpenuhkeikhlasanmelakukan perbuatanataukegiatanyangdikehendaki pemimpintersebut.

Kepemimpinandapattimbulapabilaterdapatfaktor-faktoryangsalingmempengaruhi satusamalain.Faktor-faktortersebutmeliputi orang-orangbekerjadari sebuahposisi organisatoris,dantimbuldalam suatusituasiyangspesifik.(Winardi,2000:48)

Pengertiankepemimpinanyanglainadalahprosesmempengaruhikegi atanindividu ataukelompokdalam usahauntukmencapai tujuandalamsituasi tertentu.(Hersey dan BlancharddalamSutarto,1991:22),sedangkanpengertiankepemimpinanmen urutSiagian (2002:62)adalah kemampuan seseoranguntukmempengaruhi

oranglain,dalamhal ini para

bawahannyasedemikianrupasehinggaoranglainitumaumelakukankehendak pemimpin tersebutmeskipun secarapribadikepemimpinan adalahkepengikutan.

(26)

Dari beberapa definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kepemimpnan merupakan kemampuan mempengaruhi orang lain, bawahan atau kelompokyang memiliki kemampuan atau keahlian khusus dalam bidang yang diinginkan oleh kelompoknya untuk mencapai tujuan organisasi

I.5.2. Gaya Dan Tipe Kepemimpinan

Pemimpin itu mempunyai sifat, kebiasaan, temperamen, watak, dan kepribadiansendiriyang unikdan khas,hinggatingkahlaku dan

gayayangmembedakan dirinyadengan

oranglain.Gayahidupnyainipastiakanmewarnaiperilakudantipekepemimpin annya.

Menurut Nawawi (2004:83) bahwa apabila aktivitas

kepemimpinan dipilih-pilih,

makaakanterlihatgayakepemimpinandenganpolanyamasing-masing.Gayakepemimpinan ini

gilirannyaternyatamerupakandasardalammembedakan ataumengklasifikasikan tipe kepemimpinan.

(27)

dan mudah dalam menyesuaikan dengan segala situasi dalam organisasi (Rivai,2005:209)..

Sedangkan Rivai Veithzal (2005:209) menerangkan bahwa gaya kepemimpinan merupakan pola perilaku dan strategi yang disukai dan sering diterapkan oleh seorang pemimpin dalam rangka mencapai sasaran organisasi. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa gaya kepemimpinan yaitudengan menyatukan tujuan organisasi dengan tujuan individu atau pegawai, dalam rangka mencapai tujuan atau sasaran yang telah menjadi komitmen bersama.

Lebih lanjut Suranta (2002:202) menjelaskan bahwa gaya kepemimpinan bersifat lentur atau fleksibel, maksudnya adalah gaya kepemimpinan yang biasa diterapkan pemimpin dapat berubah dengan gaya kepemimpianan yang lainya seiring dengan berubahnya situasi dan kondisi internal organisasi. Sehinga tercapai kefektifan gaya kepemimpinan, dan tercapainya tujuan organisasi.

1.5.2.1 GayaKepemimpinanKlasik

MengutippendapatdariSugiono(2010:31),lima gayakepemimpinan yangdiakui keberadaannyasejak dahulu adalah :

1. GayadanTipeKepemimpinanOtoriter

(28)

bawahanterlebihdahulu.Pemimpinbergayadanbertipeotoriterselalub erdirijauh dari anggotakelompoknya,dania senantiasamemiliki kekuatan absolutdantunggal, padakondisi dan situasiyangsikapdan

prinsipnyakaku.Penonjolan diriyang

berlebihansebagaisimbolkeberadaanorganisasi,hinggacenderungber sikapbahwa dirinyadan organisasi adalahidentik.Dalammenentukan

danmenerapkan disiplin

organisasibegitukerasdanmenjalankannyadengansikapkaku,pemim pinbergaya danbertipeinijuga tidakdapatdikritik,bawahannyajuga tidakmendapatkesempatan

untukmemberikansaranmaupunpendapat.Apabilapimpinaninisudah mengambil keputusan,biasanyakeputusanituberbentukperintah danbawahannyahanya melaksanakannyasaja.

2. GayadanTipe Paternalistik

Gayadan tipekepemimpinan paternalistikmerupakan kepemimpinanyangbersifat kebapakan,namunbukan tipeidealdanbukan tipeyang didambakan.Seorang pemimipinpaternalistik,senangmenonjolkankeberadaan

dirinyasebagai simbol

(29)

melindungi,itikadnyamemangbaik,tetapiprakteknyaakannegatif.Kare naiatidak akanmendorongparabawahannyauntukmengambil

resikodisebabkan takutakan timbul

dampaknegatifpadaorganisasi.Dalammengambil

keputusan,pemimpin paternalistik menjadi pusat pengambil keputusan, dimana pelimpahan wewenang untukmengambilkeputusanpadatingkatyanglebihrendahdalamorgani sasitidak akanterjadi.

3. GayadanTipeKepemimpinanLeissezFaire

Gayadantipekepemimpinaniniadalahgayadantipekepemimpinanyang “aneh”. Dimanaseseorang dikatakan pemimpin,namun padapraktisnyatidakmemimpin.Ini

dapatdilihatdarigayakepemimpinanyangsantai,karenaberangkatdarip andangan bahwaorganisasitidakmemilikimasalahyangserius,dan

kalaupun adaselaludapat

diketemukanpenyelesaiannya.Iajugatidaksenangmengambil

resikodanlebih cenderungpadamempertahankan statusnya.Seorangpemimpinyangbergayadan bertipe ini senang melimpahkanwewenang kepada bawahannya dan lebih menyenangisituasibahwaparabawahanlahyangmengambil

keputusan,dan keberadaannyadalamorganisasilebihbersifatsuportif.

(30)

Gayadantipekepemimpinankharismatikmemilikikekuatanenergi,da yatarikdan pembawaanyangluarbiasauntukmempengaruhi oranglain,sehinggaiamempunyai

pengikutyangsangatbesarjumlahnya.Terlepasdari

apakahdiaberfungsisebagai pemimpinformal atauinformal,iamemiliki dayatarikyangkuatbagi oranglain, sehinggaoranglainitubersediamengikutnyatanpaselalubisamenjelask

an apa penyebab

kesediaanitu.Parapakarbelumsepakattentangfaktor– faktoryangmenjadi

“magnit”tersebut.Latarbelakangbiografikal,pendidikan,kekayaanda n penampilan mungkinikutberperan,akantetapimungkinjugatidak.Karenaketidakm ampuanpara ahli mengidentifikasi faktor-faktor penyebabyang dominan, akhirnya hanya ditekankan bahwaseorang pemimpinyangkharismatikmemiliki“kekuatan

supranatural”yangtidakdimilikioranglain.

5. GayadanTipeKepemimpinanDemokratis

(31)

padasemuabawahannya,dengan penekanan rasa tanggungjawab dankerjasamayangbaik.Iareladanmaumelimpahkanwewenang pengambilan keputusan kepada bawahannya sedemikian rupa tanpa kehilangan kendali organisasionalnya,dan tetapbertanggungjawab atastindakan para bawahannya.Pemimpin demokratisbersifatmendidik dan membina,dalam hal bawahannyaberbuatkesalahan dan tidaksertamertabersifatmenghukumatau

mengambiltindakanpunitive.

1.5.2.2.GayaKepemimpinan Situasional (Situasional Leadership) Pendekatan situasional atau kontingensi didasarkan bahwa keberhasilan seorang pemimpin selain ditentukan oleh sifat- sifat dan perilaku pemimpin juga dipengaruhi oleh situasi yang ada dalam organisasi. Model kepemimpinan dari pendekatan ini antara lain gayakepemimpinan kontingensi Flidler, dan gaya kepemimpinan menurut Herseydan Blanchard (1991).

(32)

dipimpinnya. Kondisi bawahan merupakan faktor yang penting, karena selain sebagai individu bawahan juga sebagai kekuatan kelompok yang kenyataannya dapat menentukan kekuatan pribadi yang dimiliki pemimpin ( Veitzal Rivai, 2005:72).

1. GayaKepemimpinan Kontingensi Fiedler

Teoriinitidakmembahasgayakepemimpinanapayangpalingbaik dan gaya kepemimpinanapayang tidakbaik,tetapiteoriini mengemukakan bagaimana tindakanseorang pemimpin dalam situasi tertentukepemimpinannyayangefektif.Teoriinijugatidakmembahas

gayadanperilakuyang

berpolatetapiberdasarkansituasikemudianmelakukanpendekatanyangtepat.D engansituasiyang berbedamaka pendekatanyangdilakukanpun akanberbeda.

Gayakepemimpinaninimengemukakantigavariable utamayang menentukansuatusituasiyang menguntungkan dantidakmenguntungkan bagi pemimpin :Kepemimpinanberorientasi pada struktur tugas (the task structure)struktur tugas menjelaskan sampaisejauhmana tugas-tugas dalam organisasi didefinisikansecara jelas dansampaisejauh mana definisitugas– tugastersebutdilengkapidenganpetunjuk yang rinci dan proseduryangbaku.

a. Kepemimpinan berorientasi pada hubungan.

(33)

b. Kekuatan posisi (Position Power)

Kekuatanposisimenjelaskansampaisejauhmana kekuatanatau kekuasaanyang dimilikiolehpemimpinkarenaposisinya diterapkandalam organisasi untukmenanamkanrasamemiliki akanartipenting dannilaidaritugas– tugasmerekamasing- masing.Kekuatanposisijuga menjelaskansampaisejauhmana pemimpin (misalnya) menggunakan otoritasnya dalammemberikanhukuman danpenghargaan,promosi dan penurunan pangkat (demotions).

2. GayaKepemimpinanHerseydanBlanchard

Teori kepemimpinan situasional, teori ini dikembangkan oleh Paul Hersey dan Kenneth Blanchard. Kepemimpinan situasional menurut Harsey danBlanchardadalahdidasarkanpadasalingberhubungannya diantarahal– halberikut: Jumlahpetunjukdanpengarahanyang diberikan olehpimpinan,jumlah dukungansosioemosionalyang diberikanoleh pimpinan dan tingkat kesiapan atau kematangan para pengikut yang ditunjukandalammelaksankantugaskhusus,fungsiatautujuantertentu (Thoha, 1983:65).

Pemimpin harus mampu untuk malakukan adaptasikepemimpinan

terhadap tuntutan lingkungan dimana dia memperagakankepemimpinannya.Dimanaseorang

pemimpinharusmempunyai fleksibelitas yangbervariasi.Kebutuhan yangberbedapadaanak buah membuatdia harusdiberlakukanberbeda

(34)

mengganggaptidakpraktisdalamsetiapkalimengambilkeputusan harus terlebih dahulu mempertimbangkan setiap variablesituasi. Dasar gayakepemimpinan situasional Herseydan Blanchardyaitu :

a. Kadar bimbingan dan pengarahan yang diberikan oleh pemimpin(perilaku tugas).

b. Kadar dukungan sosio emosional yang disediakan oleh pemimpin(perilaku hubungan).

c. Tingkat kesiapan atau kematangan yang diperlihatkan oleh anggota dalam melaksanakan tugas dan fungsi mereka dalam mencapai tujuan tertentu.

I.5.3. Kinerja Pegawai

I.5.3.1. Pengertian Kinerja

Istilahkinerjaberasaldarikatajobperformanceatauactualperformance

(prestasikerjaatauprestasisesungguhnyayangdicapaiseseorang).Kinerjaadala hhasilkerjaseorangpegawai/pegawaiselamaperiodetertentudibandingkandeng anberbagaikemungkinan,

(35)

Kinerja berasal dari kata to perform yang artinya melakukan suatu kegiatan dan menyempurnakan sesuai dengan tanggung jawabnya dengan hasil seperti yang diharapkan. Sementara itu dalam praktek manajemen sumber daya manusia banyak terminologi yang muncul dengan kata kinerja yaitu evaluasi kinerja (performance evaluation), dikenal juga dengan istilah penilaian kinerja (performance appraisal, performance rating, performance assessment, employe evaluation, rating, efficiency rating, service rating)

pada dasarnya merupakan proses yang digunakan perusahaan untuk mengevaluasi job performance.

Menurut Siagian (2002) kinerja adalah konsep yang bersifat universal yang merupakan efektifitas operasional suatu organisasi, bagian organisasi dan bagian karya berdasar standar dan kriteria yang ditetapkan.Selanjutnya Suntoro(dalamTika,2006:121) kinerja adalahhasilkerja yang dapat dicapai seseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi alam rangkamencapai tujuan organisasi dalam priodewaktu tertentu.

(36)

Menurut Mangkunegara(2009:67) dalam bukunya Managemen Sumber Daya Manusia Perusahaan, mengemukakan pengertian kinerja yaitusebagai hasilkerjasecarakualitasdankuantitasyang dicapaioleh seorang pegawaidalammelaksanakantugasnyasesuaidengan tanggung jawabyang diberikannya.Kinerjamerupakanperilaku nyatayang ditampilkansetiaporang sebagaiprestasikerjayang dihasilkanoleh pegawaisesuai denganperannyadalam perusahaan.

Dariuraian– uraiandiatasdapatdisimpulkanbahwakinerjaadalah hasilkerjayang dapatdicapaiseseorangatausekelompokorangdalam suatuorganisasisesuaidenganhasilyang diharapkan dalamrangka mencapai tujuan organisasi dalam priodewaktu tertentu.

I.5.3.2. Pengertian Kinerja Pegawai

Kinerja dalam suatu kegiatan berarti bagaimana cara menjalankan tugas yang telah dilimpahkan kepadanya, dengan mempunyai rasa tanggung jawab pada diri sendiri dan memang perlu dipertanggung jawabkan dari segala sesuatu yang telah dikerjakan, oleh Ranupndoyo, Pengantar

Manajemen, (2001 : 21). Seorang

(37)

dibandingkan pegawai yang sama sekali tidak ada keterampilan yang dimiliki.

Dalam hal ini sesuatu yang akan dikembangkan melalui pegawai, akan tetapi apakah pegawai itu sendiri mampu memperdayakan kekuatan dengan tidak memiliki keterampilan khusus yang harus dibina dan perlu diperhatikan oleh pimpinan agar sumber daya manusia dapat berkembang melalui pelatihan dan kursus-kursus.

Dengan demikian, segala sesuatunya tergantung pada pegawai itu sendiri, sebab kalau pegawai itu sendiri mampu berkarier dengan segala sesuatunya didukung oleh sarana dan prasarana yang menunjang akan bisa berkembang. Pegawai yang memiliki motivasi kerja yang tinggi berarti pegawai tersebut mempunyai nilai tambah sendiri untuk mengembangkan karier.

Selanjutnya, pegawai yang mempunyai potensial untuk menjalankan tugas yang diembangnya, maka posisi mereka bisa dia mengetahui arah kemana nanti kegiatan yang harus di laksanakan, sehingga dapat mengetahui sampai jauhmana tingkat pengetahuan seorang pegawai. (Ranupndoyo, Pengantar Manajemen, (2001 : 21)).

I.5.3.3. FaktoryangMempengaruhiKinerja

(38)

Menurut Mangkunegara (2009:16-17), faktor-faktor penentu pencapaian prestasi kerja atau kinerja individu dalam organisasi adalah sebagai berikut:

1. Faktor Kemampuan

Secara psikologi, kemampuan pegawaiterdiri dari kemampuan dalam hal kepintaran dan juga kemampuan dalam hal keahlian.Artinya pegawaiyang memiliki IQ diatas rata-rata dengan pendidikan sehari-hari, maka iaakan lebih mudah mencapai kinerja yang diharapkan. Oleh sebab itu, pegawai perlu ditempatkan pada pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya.

2. Faktor Motivasi

Motivasi terbentuk dari sikap seorang pegawai dalam menghadapi situasi kerja.Motivasi merupakan kondisi penggerakkan diri pegawai yang terarah untuk mencapai tujuan organisasi.Pemimpin dapat mendoorong bawahannya melalui perhatian pada kebutuhan dan tujuan mereka yang sensitive,semakin termotivasi pegawain untuk bekerja secara positif semakin baik pula kinerja yang dihasilkan.

3. Faktor Disiplin

(39)

4. Faktor Individu

Secara psikologis, individu yang normal adalah individu yang memiliki integritas yang tinggi antara fungsi psikis (rohani) dan fisik (jasmani).Dengan adanya integritas yang tinggi antara fungsi psikisdan fisik, maka individu tersebut memiliki konsentrasi diri yang baik.Konsentrasi yang baik ini merupakan modal utama individu manusiauntuk mampu mengelola dan mendayagunakan potensi dirinya secaraoptimal dalam melaksanakan kegiatan atau aktivitas kerja sehari haridalam mencapai tujuan organisasi.

5. Faktor Lingkungan Organisasi

Faktor lingkungan kerja organisasi sangat menunjang bagi individu dalam mencapai prestasi kerja. Faktor lingkungan yang dimaksud antara lain uraian jabatan yang jelas, target kerja yang menantang,pola komunikasi kerja yang efektif, hubungan kerja harmonis, iklimkerja respek dan dinamis, peluar berkarier, dan fasilitas kerja yangrelatif memadai.

(40)

sehingga meraihpekerjaan dapat diselesaikan dengan baik. Dalam suatu organisasi yang besar,efektivitas seorang pemimpin tergantung pada kekuatan pengaruh gayakepemimpinannya terhadap atasan, rekan sejawat, dan pengaruhnya terhadapbawahan (Yukl, 2001:174).

Keberhasilan suatu organisasi baik sebagai keseluruhan maupunberbagai kelompok dalam suatu organisasi tertentu, sangat tergantung padaefektivitas kepemimpinan yang terdapat dalam organisasi yang bersangkutan.Dapat dikatakan bahwa mutu kepemimpinan yang terdapat dalam suatuorganisasi memainkan peranan yang sangat dominan dalam keberhasilanorganisasi tersebut dalam menyelenggarakan berbagai kegiatannya terutamaterlihat dalam kinerja para pegawainya (Siagian, 1999:84).

(41)

yang telah direncanakandan disusun terlebih dahulu dalam suasana moralitas yang tinggi, denganpenuh semangat dan kegairahan dapat menyelesaikan pekerjaannya masingmasingdengan hasil yang diharapkan.

I.6. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara suatu penelitian yanag mana kebenerannya perlu untuk diuji dan dibuktikan melalui penelitian.Dikatakan sementara, karena jawaban yang diberikan baru didasrkan pada teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data.Jadi, hipotesis juga dapat dinyatakan sebagai jawaban teoritis terhadap rumusan masalah penelitian, belum jawaban yang empiric. (Sugiyono, 2005:70).

Berdasarkan pengertian tersebut, penulis mengetengahkan suatu hipotesis yang dilandaskan pada teori yang relevan, yaitu dengan adanya gaya kepemimpinan yang baik maka diharapkan kinerja pegawai dapat ditingkatkan .

Adapun hipotesinya adalah:

Ho : Tidak ada pengaruh Gaya Kepemimpinan Dengan Kinerja Pegawai di KantorCamat Teluk Nibung Kota Tanjung Balai

(42)

I.7. Definisi Konsep

Konsep adalah suatu hasil pemaknaan dalam intelektual manusia yang memang merajuk ke gejala nyata kealam empiric.Konsep adalah sarana merujuk kedua empiris dan bukan merupakan refleksi sempurna (mutlak) dunia empiris bahkan konsep bukanlah dunia empiris itu sendiri.

Berdasarkan pengertian tersebut, maka penulis mengemukakan definisi dari beberapa konsep yang digunakan :

1. Kepemimpinan merupakan suatu

kemampuanyangdimilikiolehseorangpemimpin

untukmempengaruhidanmenggerakkanbawahannyaagar bawahannya secarasukarelamaumengejartujuan organisasi.

2. Kinerja pegawai adalah hasil kerja yang dapat dicapaiseseorang atau sekelompok orang dalam suatu organisasi sesuai dengan hasil yang di harapkan dalam rangka mencapai tujuan organisasi dalam periode waktu tertentu.

3. Gaya kepemimpinan merupakan suatu cara yang dimiliki oleh seseorang dalam mempengaruhi sekelompok orang atau bawahan untuk bejerka sama dan berdaya upaya denga penuh semangat dan keyakinan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

I.8. Defenisi Operasional

(43)

Variabel bebas atau variabel (X) adalah Gaya Kepemimpinan dengan indikatornya :

1. Gaya KepemimpinanOtoriter

a. Mendasarkan diri pada kekuasaan dan paksaan yang mutlak harus dipatuhi.

b. Tidak dapat dikritik bawahannya.

c. Selalu menetapkan kebijakan tanpa berkonsultasi dengan bawahannya terlebih dahulu.

d. Tidak dapat menerima saran maupun kritik dari bawahannya 2. Gaya Kepemimpinan Paternalistik

a. Senang menonjolkan keberadaan dirinya sebagai simbol organisasi dan memperlakukan bawahannya

b. Tidak mendorong para bawahannya untuk mengambil resiko disebabkan takut timbul dampak negatif pada organisasi. 3. Gaya Kepemimpinan Lesseiz Faire

a. Memiliki gaya yang santai

b. Selalu melimpahkan wewenang kepada bawahannya dan lebih mnyenangi situasi bahwa para bawahanlah yang mengambil keputusan.

c. Selalu menetapkan keputusan tetapi tidak mau mengambil resiko

4. Gaya Kepemimpinan Kharismatik

(44)

b. Para bawahannya mersa bahwa keyakinan pemimpinnya adalah benar

c. Dan bersedia selalu mematuhi atasanya 5. Gaya Kepemimpinan Demokratis

a. Selau memberikan bimbingan yang efektif

b. Mengkoordinasi pekerjaan pada semua bawahannya dengan penekanan rasa tanggung jawab dan kerja sama.

c. Pemimpin demokratis ini bersifat mendidik dan membina bawahannya ketika berbuat salah.

Variabel terikat atau variabel (Y) yaitu Kinerja Pegawai diukur dengan indikator:

1. Faktor kemampuan

a. Memiliki IQ yang tinggi

b. Ditempatkan pada pekerjan sesuai ahlinya

c. Mempunyai keahlian dan kemampuan sehingga mudah mencapai tujuan kinerja yang di harapkan.

2. Faktor Motivasi

a. Memotivasi sikap dalam mengahadapi situasi pekerjaan. b. Selalu mendapatkan dorongan dari pimipinan agar pegawai

termotivasi untuk bekerja secara positif semakin baik pula kinerja yang dihasilkan

3. Faktor disiplin

(45)

b. Menghormati perjanjian kerja dengan organisasi di tempat bekerja

4. Faktor Individu

a. memiliki integritas yang tinggi antara fungsi psikis (rohani) dan fisik (jasmani).

b. mampu mengelola dan mendayagunakan potensi dirinya secaraoptimal

c. berkonsentrasi dalam melaksanakan kegiatan atau aktifitas kerja sehari-hari dalam mencapai tujuan organisasi

5. Faktor Lingkungan Organisasi

a. jabatan yang jelas, target kerja yang menantang, b. pola komunikasi kerja yang efektif

c. hubungan kerja yang harmonis

(46)

29 BAB II

METODE PENELITIAN 2.1. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian ini kuantitatif dengan analisa regresi linear dengan maksud mencarai pengaruh antara variabel independent (X) dengan variabel devenden (Y)Sugiyono(2011:9).Dengan metode ini diharapkan dapat menjelaskan fenomena yang ada berdasarkan data dan informasi yang diperoleh.

2.2. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di Kantor Camat Teluk Nibung Jln.Hiu no:3 Kelurahan Pematang Pasir Kota TanjungBalai.

2.3. Populasi dan Sampel 2.3.1 Populasi

(47)

2.3.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harap betul-betul representative (Sugiyono, 2005:91).Untuk menentukan jumlah sampel penulis menggunakan teknik penarikan sampel berdasarkan jumlah populasi.Hal ini dikarenakan jumlah populasi yang lebih dari 100 orang.

Menurut Arikunto (2006:120), apabila subjeknya kurang dari 100, lebih baik semua subjek dijadikan sampel sehingga penelitian tersebut merupakan penelitian populasi. Dalam penelitian ini karena jumlah pegawai yang ada pada Kantor Camat Teluk Nibung Jln.Hiu no:3 Kelurahan Pematang Pasir Kota Tanjung Balai kurang dari 100 yaitu 15 orang, maka dengan demikian keseluruhan pegawai dijadikan sampel.

2.4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam peneliti ini penulis menggunakan dua macam data menurut klasifikasi jenis dan sumbernya, yaitu:

1. Teknik pengumpulan data primer

Teknik pengumpulan data primer tersebut dilakukan dengan instrument sebagai berikut:

a. Metode Kuisioner

(48)

adalahpegawai Kantor CamatTeluk Nibung Jln.Hiu no:3 Kelurahan Pematang Pasir Kota TanjungBalai.

b. Metode Observasi

Pelaksanaan pengamatan secara langsung terhadap fenomena-fenomena yang berkaitan dengan fokus penelitian. 2. Teknik pengumpulan data sekunder :

a. Penelitian Kepustakaan

Yaitu pengumpulan data yang diperoleh dengan menggunakan berbagai literatur seperti buku, majalah dan berbagai bahan yang berhubungan dengan objek penelitian b. Studi Dokumentasi

Yaitu pengumpulan data diperoleh melalui pengkajian dan penelahan terhadap catatn tertulis maupun dokumen-dokemen yang berkaitan dengan masalah yang diteliti

2.5. Teknik Penentuan Skor

Teknik Pengumpulan oleh nilai yang digunakan untuk penelitian ini adalah memakai skala ordinal untuk menilai jawaban kuesioner yang disebarkan kepada responden (Singarimbun, 2006 :102)

(49)

1. Untuk pilihan jawaban a diberi nilai / skor 5 2. Untuk pilihan jawaban b diberi nilai / skor 4 3. Untuk pilihan jawaban c diberi nilai / skor 3 4. Untuk pilihan jawaban d diberi nilai / skor 2 5. Untuk pilihan jawaban e diberi nilai / skor 1

Untuk mengetahui atau menetukan kategori jawaban responden dari masing-masing variabel tergolong tinggi, sedang, atau rendah, maka terlebih dahulu ditentukan skala intervalnya dengan cara sebagai berikut:

Banyak bilangan Skor tertinggi – Skor terendah

5 5-1

=0,8

Sehingga dengan demikian dapat ditentukan kategori jawaban responden masing-masing variabel, yaitu :

(50)

2.6. Teknik analisa Data

Teknik analisa data dalam penelitian ini menggunakan teknik kuantitatif yang digunakan untuk menguji pengaruh variabel bebas dan variabel terikat. Adapun metode statistik yang digunakan adalah :

1. Analisis Regresi Linear Sederhana

Analisis kuantitatif dengan metode statistic yang digunakan adalah analisis regresi linier sederhana. Analisis regresi linier sederhana adalah suatu analisis yang mengukur pengaruh antara variable bebas (X) dan variable (Y) Sugiyono(2011:9).Metode analisis regresi linier sederhana ini dilakukan dengan bantuan program SPSS 18.0 yang merupakan salah satu paket program computer yang digunakan dalam mengelola data statistik. Persamaan regresi linier sederhanasebagai berikut:

Y = a + bX Dimana :

ɑ

=

(∑�)(∑�

2) (∑�)(∑��)

�∑�2 (∑�2)

b =

�∑��−∑�∑� �∑�2 (∑�2)

Keterangan:

X = Variabel Bebas Y = Variabel terikat

a = konstanta (Nilai Y apabila X=0)

(51)

2. Koefisien Determinant

Teknik ini digunakan berapa persen besarnya pengaruh variabel bebas/ independen (X) terhadap variabel terikat/ dependen (Y).

Perhitungan dilakukan dengan menguadtratkan nilai Koefisien Product Moment.

D = (rxy)2x 100 (%)

Keterangan :

D = koefisien Determinant

(rxy)2 = Koefisien Pearson Product Moment antara x dan y.

3. Uji “T”

Untuk menguji keberartian koefisien antara variable, digunakan uji statistic t dengan rumus:

2

Kriteria pengujian adalah :

(52)

35 BAB III

DESKRIPSI LOKASI PENELITIAN

3.1. Sejarah berdirinya Kecamatan Teluk Nibung

Berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 20 Tahun 1987 tanggal 14 September 1987 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Dati II Tanjungbalai dan Kabupaten Asahan Jo, Intruksi Menteri Dalam Negeri No.22 Tahun 1987, maka disetujui perluasan Wilayah Kotamadya Tanjungbalai pada tanggal 14 Maret 1988 oleh Gubernur Sumatera Utara. Kecamatan Teluk Nibung adalah salah satu diantara 6(enam) wilayah Kecamatan yang ada di Kota Tnajungbalai. Pada awal pembentukan Kecamatan T eluk Nibung terdiri dari 4(empat) desa yaitu :

1. Desa Teluk Nibung I 2. Desa Teluk Nibung II 3. Desa Teluk Nibung III 4. Desa Kapias Pulau Buaya

(53)

Desa Pematang Pasir, Desa Sei Merbau, Desa Kapias Pulau Buaya dan Desa Beting Kuala Kapias.

Jumlah kelurahan di Kecamatan Teluk NIbung 5(lima) kelurahan dengan luas wilayah keseluruhan 1.255.Ha untuk masing-masing Kelurahan dengan luas wilayah sebagai berikut :

Tabel 3.1

Luas wilayah menurut kelurahan

NO Nama Kelurahan Luas Wilayah Ha Proporsi 1.

Kapias Pulau Buaya Beting Kuala Kapias

128 Ha

Sumber Data : Kantor Camat Teluk Nibung

3.2 Keadaan wilayah dan kependudukan 3.2.1 Geografi

3.2.1.1 Letak wilayah

Kecamatan Teluk Nibung terletak di sebelah utara Kota Tanjungbalai dan merupakan salah satu Kecamatan diantara 6 Kecamatan dengan pusat Pemerintahan di Kelurahan Pematang Pasir yang berjarak dengan :

(54)

• Pusat Kedudukan Ibukota Provinsi 201 km

• Kelurahan terjauh dari pusat Kecamatan 5 km

Kemudian Kecamatan Teluk Nibung mempunyai batas sebagai berikut :

• Sebelah Utara berbatasan dengan kecamatan Air Joman Kabupaten

Asahan

• Sebelah Yimur berbatasan dengan Kecamatan Sei Kepayang kabupaten

asahan

• Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Sei Tualang Raso Kota

Tanjungbalai

• Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Tanjungbalai Kabupaten

Asahan.

3.2.1.2 Luas wilayah / Kepadatan Penduduk

Kecamatan Teluk Nibung mempunyai luas wilayah 1.255 Ha yang meliputi 5 (lima) pemerintah kelurahan dengan jumlah penduduk 43.975 jiwa dengan jumlah kepala keluarga 9.786 KK.

3.2.1.3 Keadaan Alam

Keadaan alam wilayah Kecamatan Teluk Nibung relatif subur. Bentuk permukaan tanahnya datar dengan ketinggian 0-1 meter diatas permukaan laut.

3.2.2 Potensi Wilayah

Sebelum kami menyampaikan potensi wilayah terlebih dahulu kami jelaskan tata guna tanah sebagai berikut :

(55)

• Tanah Perkebunan/Ladang : 198,8 Ha

• Tanah Sawah : -

• Tanah Bangunan/Pekarangan : 979,0 Ha

• Lainnya : 25,0 Ha

Jumlah : 1.255,0 Ha

Dapat dijelaskan bahwa potensi wilayah Kecamatan Teluk Nibung sebagai berikut:

a. Sumber Daya Alam

Sumber daya alam yang paling menonjol di Kecamatan Teluk Nibung adalah berupa perkebunan rakyat pengelolahan sumber hasil laut yang dimanfaatkan untuk peningkatan ekonomi rakyat

b. Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia yang ada bergerak pada sekotor perdagangan, perikanan. Buruh dan jasa

3.2.3 Demografi

(56)

Tabel 3.2

Jumlah Penduduk Menurut Kelurahan

No Kelurahan Pria Perempuan Jumlah Kepala Keluarga

1 Perjuangan 4180 4012 8192 1910

2 Pematang Pasir 4740 4475 9215 2287

3 Sei Merbau 3619 3565 7185 1590

4 Kapias Puala Buya 4074 3998 8072 1883 5 Beting Kuala

Kapias

5825 5307 11.132 2116 Jumlah 22.438 21.357 43.795 9786 Sumber data : Kasi Pemerintaha Kecamatan Teluk Nibung

Tabel 3.3

Jumlah Penduduk Menurut Golongan Umur Golongan Umur (Tahun) Total (Jiwa)

0 – 9 8354

10 – 16 3768

17 – 25 6642

26 – 40 9292

Diatas 40 Tahun 15.739

(57)

Tabel 3.4

Jumlah Penduduk Menurut Mata Pencaharian

No Mata Pencaharian Jumlah (Jiwa)

1 PNS/Swasta 3275

2 TNI/POLRI 130

3 Pedagang 3265

4 Buruh/Perdagangan 1611

5 Nelayan 1518

6 Petani 650

7 Buruh 807

8 Penarik Becak 1517

9 Buruh Transport 3499

10 Buruh/Nelayan 5418

11 Buruh Lainnya 2691

12 Lain – Lain 19414

Jumlah 43.795

Tabel 3.5

Jumlah Penduduk Menurut Penganut Agama

No Agama Jumlah

1 Islam 42.518

2 Kristen Protestan 1070

3 Kristen Katolik 2

4 Budha 205

5 Hindu -

Jumlah 43.795

(58)

Di dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari,Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjungbalai selalu berpedoman kepada Tugas dan Fungsi serta Visi dan Misi yang ada.

3.2.4.1 Tugas Pokok dan Fungsi

Camat mempunyai tugas melaksanakan kewenangan pemerintahan yang dilimpahkan oleh Walikota untuk menangani sebagian urusan otonomi daerah dan menyelenggarakan tugas umum pemerintahan.Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada pasal 5.

Camat mempunyai fungsi :

1. Mengkoordinasikan kegiatan pemberdayaan masyarakat.

2. Mengkoordinasikan upaya penyelenggaraan ketentraman dan ketertiban umum.

3. Mengkoordinasikan penerapan dan penegakan peraturan perundang-undangan.

4. Mengkoordinasikan pemeliharaan prasarana dan fasilitas pelayanan umum.

5. Mengkoordinasikan penyelenggaraan kegiatan Pemerintahan di tingkat Kecamatan.

6. Membina penyelenggaraan pemerintahan kelurahan.

(59)

8. Melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh Walikota sesuai dengan tugas dan fungsinya.

3.2.4.2 Visi dan Misi Kecamatan Teluk Nibung

 Visi

“Terwujudnya penyelenggaraan Pemerintah, Pembangunan, Pembinaan Kemasyarakatan dan Pelayanan prima bagi masyarakat Kecamatan Teluk Nibung Kota Tanjung Balai”

 Misi

Misi Pertama : Meningkatkan pengetahuan dan profesionalisme aparatur untuk mewujudkan tertib administrasi pemerintah yang mampu mendukung terwujudnya pelayanan kepada masyarakat

Misi Kedua : Mewujudkan penyelenggaraan pemerintah umum, peningkatan tertib administrasi kependudukan dan kehidupan politik dalam negeri.

Misi Ketiga : Mewujudkan peningkatan pembangunan perekonomian produksi nasional.

(60)

Misi Kelima : Mewujudkan pembinaan dan bantuan kesejahteraan melalui pembinaan bidang pendidikan, keagamaan, kebudayaan, pemuda dan olahraga serta peranan wanita.

Tabel 3.6

Daftar Nama – Nama Pegawai di Kecamatan Teluk Nibung

No Nama Jabatan

1 Fachrizal Nasution, S. Sos CAMAT

2 Maspar Suyadi,S.Ag.M.M SEK CAM

3 Amiruddinsyah,SE KASI KESSOS

4 Lestaria Panjaitan,SE KASI PPM

5 Ooziduhu Telaumbanua KASI TRANTIB

6 Ratna Hairani, SE KASI

PEMERINTAHAN

7 Fatimahtuzuhro,S.pd KASI PENDIDIKAN

8 Khairul,SH STAF

9 Ros Elita Juli Panjaitan,SE STAF

10 Santoris Oppu Unggu,A.Md STAF

11 Yusniar Siagian STAF

12 Abriyansyah ,A.Md STAF

13 Nurhasanah STAF

14 Siti jamilah STAF

15 Chandra STAF

3.2.5 Dinas/Instansi Kecamatan Teluk Nibung

(61)

Pemerintah No. 6 Tahun 1988 tentang Koordinasi Kegiatan Instansi Vertikal di Daerah.

• Koramil

• Kapolsek Teluk Nibung

• Kacabdiknas

• Puskesmas/Puskesmas Pembantu

• Kantor Urusan Agama

• Pengawas PLKB

• Mantri Statistik

(62)

47 BAB IV PENYAJIAN DATA

4.1 Karakteristik Responden

Responden dalam penelitian ini adalah pegawai pegawai di Kantor CamatTeluk Nibung Kota Tanjung Balai, Terdapat 4 karakteristik responden yangdimasukkan dalam penelitian, yaitu berdasarkan usia, pendidikan terakhir, penghasilan, dan lama bekerja .Untuk memperjelas karakteristik responden yang dimaksud,maka disajikan tabel mengenairesponden seperti dijelaskan berikut ini :

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia Frekuensi (Orang) Persentase (%)

20 – 25 3 20

Sumber : Kuesioner Penelitian 2015

(63)

ditemukan jumlah yang dominan pada hasil tabel karakteristik berdasarkan usia tersebut.

Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan Terakhir Pendidikan Frekuensi (Orang) Persentase (%)

SD 0 0

SMP 0 0

SMA 3 20

Akademia 7 46.7

S1 5 33.3

Pasca Sarjana (S2) 0 0

Jumlah 15 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2015

(64)

Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarakan Penghasilan Penghasilan Frekuensi (Orang) Persentase (%)

< Rp 1.400.000 0 0

Sumber : Kuesioner Penelitian 2015

Berdasarkan hasil karakteriktik responden berdasarkan penghasilan diperoleh informasi bahwa mayoritas responden berpenghasilan Rp 2.000.000 - Rp. 3.500.000 yaitu sebanyak 6 orang atau 40%, 5 orang atau 33.3% berpenghasilan Rp 3.500.000 – Rp 5.000.000, dan 4 orang atau 26.7% berpenghasilan Rp 1.400.000 - Rp 2.000.000.

Tabel 4.4

Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja Tahun Frekuensi (Orang) Persentase (%)

1 – 5 9 60

6 – 10 5 33.3

< 10 1 6.7

Jumlah 15 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2015

(65)

4.2 Distribusi Jawaban Gaya Kepemimpinan

Dalam upaya mendorong kinerja pegawai semakin baik dari hari ke hari dibutuhkan gaya kepemimpinan yang sesuai dengan kebutuhan dari pegawai. Berdasarkan kuesioner yang telah disebar kepada setiap responden pada penelitian ini tentang pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja pegawai di Kantor CamatTeluk Nibung Kota Tanjung Balai. Untuk memudahkan penilaian dari jawaban responden, maka dibuat kriteria penilaian dengan menggunakan interval sebagai berikut:

Sangat Setuju (SS) : diberi bobot nilai 5 Setuju (S) : diberi bobot nilai 4 Kurang Setuju (KS) : diberi bobot nilai 3 Tidak Setuju (TS) : diberi bobot nilai 2 Sangat Tidak Setuju (STS) : diberi bobot nilai 1

Tabel 4.5

Pemimpin Memberikan Perintah Yang Harus Dipatuhi

Keterangan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 4 26.7

Sumber : Kuesioner Penelitian 2015

(66)

atau 26.7% menjawab setuju. Hal ini terjadi karena reponden beranggapan pemimpin Kantor CamatTeluk Nibung Kota Tanjung Balai memiliki gaya kepemimpinan yang mengutamakan kepatuhan setiap pegawainya dalam melaksanakan setiap perintah yang diberikan. Sedangkan sebnayak 2 orang atau 13.3% menjawab kurang setuju, 1 orang atau 6.7%menjawab tidak setuju dan 1 orang atau 6.7% menjawab sangat tidak setuju. Hal tersebut dikarenakan responden berpendapat bahwa bahwa pemimpin Kantor CamatTeluk Nibung Kota Tanjung Balai masih memberikan ruang kepada pegawai untuk tidak melaksanakan perintah dengan alasan – alasan yang dapat diterima oleh pemimpin.

Tabel 4.6

Pegawai Memberikan Kritik atau Saran Pada Setiap Keputusan yang Diambil Oleh Pimpinan

Keterangan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 4 26.7

Sumber : Kuesioner Penelitian 2015

(67)

berperan aktif dalam setiap perumusan oleh pimpinan dan setiap pegawai diberikan ruang untuk mengemukakan pendapatnya tentang setiap keputusan yang diputuskan oleh pimpinan. Sedangkan sebnayak 2 orang atau 13.3% menjawab kurang setuju, 2 orang atau 13.3%menjawab tidak setuju. Hal tersebut dikarenakan responden berpendapat bahwa bahwa pemimpin Kantor CamatTeluk Nibung Kota Tanjung Balai tidak meberikan ruang kepada pegawai untuk memberikan saran atau kritik terhadap setiap keputusan yang dikarenakan oleh kompetensi pegawai yang tidak sesuai dengan keputusan yang dipustuskan oelh pimpinan.

Tabel 4.7

Pimpinan Berkonsultasi Dengan Pegawai Sebelum Mengambil Sebuah Keputusan

Keterangan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 5 33.3

Sumber : Kuesioner Penelitian 2015

(68)

berkonsultasi dahulu sebelum atau setelah pengambilan keputusan. Sedangkan sebnayak 2 orang atau 13.3% menjawab kurang setuju, 3 orang atau 20%menjawab tidak setuju, dan 1 orang atau 6.7% menjawab sangat tidak setuju. Hal tersebut dikarenakan responden berpendapat bahwa bahwa pemimpin Kantor CamatTeluk Nibung Kota Tanjung Balai dalam mengambil keputusan tidak pernah berkonsultasi dengan pegawai.

Tabel 4.8

Pemimpin Menjelaskan Setiap Keputusan Kepada Pegawai

Keterangan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 5 33.3

Sumber : Kuesioner Penelitian 2015

(69)

CamatTeluk Nibung Kota Tanjung Balai dalam mengambil keputusan tidak pernah berkonsultasi dengan pegawai.

Tabel 4.9

Pimpinan Menonjolkan Diri Sebagai Simbol Organisasi

Keterangan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 5 33.3

Setuju 6 40

Kurang Setuju 3 20

Tidak Setuju 1 6.7

Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 15 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2015

(70)

Tabel 4.10

Pimpinan Mendorong Pegawai Untuk Maju dan Berkembang

Keterangan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 3 20

Setuju 6 40

Kurang Setuju 3 20

Tidak Setuju 3 20

Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 15 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2015

(71)

Tabel 4.11

Pimpinan Memberikan Kebebasan Kepada Pegawai Untuk Ikut Serta Dalam Pengambilan Keputusan

Keterangan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 7 46.7

Sumber : Kuesioner Penelitian 2015

(72)

Tabel 4.12

Pimpinan Mampu Mengambil Resiko Terhadap Setiap Keputusan Yang Diambil

Keterangan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 3 20

Setuju 9 60

Kurang Setuju 2 13.3

Tidak Setuju 1 6.7

Sangat Tidak Setuju 0 0

Jumlah 15 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2015

(73)

Tabel 4.13

Pemimpin Memiliki Kharisma Yang Menjadi Daya Tarik Kepada Pegawai

Keterangan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 2 13.3

Setuju 9 60

Kurang Setuju 2 13.3

Tidak Setuju 1 6.7

Sangat Tidak Setuju 1 6.7

Jumlah 15 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2015

(74)

Tabel 4.14

Pemimpin Mampu Meyakinkan Pegawai, Bahwa Pemimpin Mampu Menjalankan Jabatannya Sebagai Pemimpin

Keterangan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 5 33.3

Setuju 4 26.7

Kurang Setuju 3 20

Tidak Setuju 1 6.7

Sangat Tidak Setuju 2 13.3

Jumlah 15 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2015

(75)

Tabel 4.15

Pimpinan Memberikan Bimbingan Kepada Pegawai

Keterangan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 2 13.3

Sumber : Kuesioner Penelitian 2015

Berdasarkan distribusi jawaban tentang Pimpinan memberikan bimbingan kepada pegawai, diperoleh informasi bahwa mayoritas responden menjawab sangat setuju yaitu sebesar 8 orang atau 53.3% dan 2 orang atau 13.3% menjawab setuju. Hal ini terjadi karena pegawaimerasa bahwa pimpinan memberikan bimbingan dan pengetahuan – pengetahuan baru kepada pegawai untuk menjalankan setiap pekerjaan yang diberikan dan dalam penyelesaian masalah. Sedangkan sebanyak 4 orang atau 26.7% menjawab kurang setuju, 1 orang atau 6.7%menjawab tidak setuju. Hal tersebut dikarenakan responden berpendapat bahwa pemimpin Kantor CamatTeluk Nibung Kota Tanjung dianggap hanya memberikan pekerjaan dan perintah tanpa memberikan bimbingan yang jelas kepada pegawai.

Tabel 4.16

Pimpinan Menanamkan Tanggung Jawab Kepada Pegawai

Keterangan Frekuensi Persentase

(76)

Sumber : Kuesioner Penelitian 2015

Berdasarkan distribusi jawaban tentang Pimpinan Menanamkan Tanggung Jawab Kepada Pegawai, diperoleh informasi bahwa mayoritas responden menjawab sangat setuju yaitu sebesar 7 orang atau 46.7% dan 2 orang atau 13.3% menjawab setuju. Hal ini terjadi karena pegawai merasa bahwa pimpinan selalu memberikan tanggung jawab kepada setiap pegawai. Sedangkan sebanyak 4 orang atau 26.7% menjawab kurang setuju, 2 orang atau 13.3%menjawab tidak setuju. Hal tersebut dikarenakan responden berpendapat bahwa pemimpin Kantor CamatTeluk Nibung Kota Tanjung kurang memberikan rasa tanggung jawab kepada pegawainya.

Tabel 4.17

Pimpinan Mengkoreksi Setiap Kesalahan Pekerjaan Pegawai

Keterangan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 4 26.7

Sumber : Kuesioner Penelitian 2015

(77)

kesalahan yang dilaksanakan oleh pegawai. Sedangkan sebanyak 3 orang atau 20% menjawab kurang setuju, 1 orang atau 6.7%menjawab tidak setuju dan 2 orang atau 13.3% menjawab sangat tidak setuju. Hal tersebut dikarenakan responden berpendapat bahwa pemimpin Kantor CamatTeluk Nibung membebankan setiap kesalahan kepada pegawai untuk mengkoreksi atau memperbaikinya.

Tabel 4.18

Pimpinan Menganggap Keberadaan Pegawai Sebagai Partner Kerja

Keterangan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 4 26.7

Sumber : Kuesioner Penelitian 2015

(78)

pekerja yang hanya perintah untuk melaksanakan setiap keputusan dari pimpinan.

Tabel 4.19

Pimpinan Memiliki Gaya Kepemimpinan Yang Sesuai Dengan Keinginan Pegawai

Keterangan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 4 26.7

Setuju 6 40

Kurang Setuju 2 13.3

Tidak Setuju 2 13.3

Sangat Tidak Setuju 1 6.7

Jumlah 15 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2015

(79)

4.3 Distribusi Jawaban Kinerja Pegawai Tabel 4.20

Pegawai Memiliki Kemampuan Yang Baik Dalam Menjalankan Setiap Pekerjaan Yang Diberikan

Keterangan Frekuensi Persentase

Sangat Setuju 3 20

Setuju 7 46.7

Kurang Setuju 3 20

Tidak Setuju 1 6.7

Sangat Tidak Setuju 1 6.7

Jumlah 15 100

Sumber : Kuesioner Penelitian 2015

Gambar

Tabel 3.1
Tabel 3.3
Tabel 3.5
Tabel 3.6
+7

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan data tersebut, maka penulis mengambil kesimpulan bahwa Camat Medan Selayang sering memberikan hadiah serta pujian kepada para pegawai atas hasil pekerjaan yang

Mayoritas responden menyatakan setuju dan kurang setuju, hal ini menunjukkan bahwa pendidikan dan pelatihan yang diberikan kepada Pegawai Negeri Sipil di Kantor Camat

Dalam hal Kerjasama, para pegawai di Kantor Camat Sinembah Tanjung Muda Hilir Kabupaten Deli Serdang sudah bekerjasama dengan baik dapat dilihat dari jawaban-jawaban responden

Diklat Membantu Lebih Terlatih Dan Terampil Dalam Bekerja...88 Tabel 4.20 Distribusi Jawaban Responden Mengenai Peningkatan Pengetahuan, Kemampuan Dan Keterampilan Dalam

Dari ketiga hasil mayoritas jawaban responden di atas, dapat diartikan bahwa kehadiran komputer sangat tepat gunanya dan sangat mendukung pekerjaan pegawai Kantor Dinas

Pimpinan memberikan sanksi yang jelas jika seorang bawahan tidak menjalankan tugas sesuai dengan standar kinerja yang telah ditentukan.. Pimpinan dengan pegawai memiliki rasa

Untuk pernyataan ke-4 (p4) yakni “Volume pekerjaan saya sesuai dengan kemampuan yang saya memiliki” diketahui mayoritas atau kebanyakan responden menjawab

Distribusi Jawaban Responden Hasil jawaban 82 responden yang menjawab untuk pertanyaan yang berhubungan dengan stres kerja pegawai pada Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan Aset