SKRIPSI
PENGARUH KREATIVITAS DAN INOVASI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA KLINIK HERBAL AMARULLAH
OLEH
IRHAM SHAMRAZI
080502223
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
DEPARTEMEN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN
ABSTRAK
PENGARUH KREATIVITAS DAN INOVASI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA KLINIK HERBAL AMARULLAH
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Kreativitas dan Inovasi terhadap Kepuasan Pelanggan pada Klinik Herbal Amarullah.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanasi assosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah orang-orang yang telah membeli produk-produk pada Klinik Herbal Amarullah yang berjumlah 4.656 orang pada periode Juli 2013 sampai dengan Desember 2013. Metode penarikan sampel dilakukan dengan cara metode purposive sampling yaitu sampel dipilih dengan kriteria tertentu, kriteria sampel yang diambil adalah konsumen yang telah melakukan transaksi pembelian pada Klinik Amarullah minimal sebanyak 2 kali. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner dan studi dokumentasi. Metode analisis data menggunakan metode deskriptif dan metode kuantitatif yaitu analisis regresi linier berganda dengan tingkat singnifikan 0,05.
Hasil uji F menunjukkan bahwa kreativitas dan inovasi secara bersama-sama memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu
kepuasan pelanggan. Berdasarkan pada pengujian koefisien determinasi (R2)
menunjukkan bahwa nilai R sebesar 0,642 artinya kreativitas dan inovasi
mempengaruhi kepuasan pelanggan sebesar 64,2% dan sisanya 35,8% dapat dijelaskan oleh faktor- faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
ABSTRACT
EFFECT OF CREATIVITY AND INNOVATION TO CUSTOMER SATISFACTION AT HERBAL CLINIC AMARULLAH
The purpose of this study was to determine and analyze the Influence of Creativity and Innovation for Customer Satisfaction in Amarullah Herbal Clinic.
This study is explanation research associative. The population in this study are the ones who have bought the products on Herbal Clinic Amarullah which totaled 4,656 people in the period from July 2013 to December 2013. Methods of Sampling was done by purposive sampling method the sample chosen by specific criteria, criteria for samples taken are consumers who have made purchases at a minimum Amarullah Clinic 2 times. Methods of data collection in this study was a questionnaire and documentary study. Methods of data analysis using descriptive method and quantitative method of multiple linear regression analysis with a level of 0.05 singnifikan.
F test showed that creativity and innovation together to have a positive and significant effect on the dependent variable, namely customer satisfaction. Based
on testing coefficient of determination (R2) indicates that the R value of 0.642
means that creativity and innovation affect customer satisfaction by 64.2% and the remaining 35.8% can be explained by other factors not examined in this study.
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji dan syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT
atas segala rahmat dan karunia-Nya yang selalu menyertai peneliti dalam
menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Serta Shalawat dan salam kepada Nabi
Muhammad SAW semoga syafaat beliau kita terima di akhirat kelak. Penelitian
skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi
di Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. Peneliti menyadari bahwa
skripsi ini masih jauh dari sempurna, karena itu Peneliti mengharapkan saran dan
kritik dari semua pihak yang dapat membangun untuk menjadikan skripsi ini lebih
baik lagi. Dengan segala kerendahan hati, Peneliti berharap skripsi ini dapat
bermanfaat bagi berbagai pihak.
Peneliti telah banyak mendapatkan bimbingan, nasihat, dan dorongan dari
Orangtua terkasih Papa Rinaldi Lubis, SE dan Mama Dr. Tengku Syarfina,
M.Hum serta berbagai pihak yang selama perkuliahan hingga Penelitian skripsi ini. Dalam kesempatan ini, Peneliti menyampaikan terima kasih kepada:
1. Prof. Dr. Azhar Maksum, Mec, Ak., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Universitas Sumatera Utara.
2. Dr. Isfenti Sadalia, SE, M.Si dan Marhayanie, SE., M.Si selaku Ketua dan
sekretaris Departemen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Sumatera Utara.
3. Dr. Endang Sulistya Rini, SE, M.Si dan Dra. Friska Sipayung, M.Si selaku
Ketua dan Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi dan
4. Dra. Setri Hiyanti Siregar, M.Si, selaku Dosen Pembimbing yang telah
banyak memberikan bimbingan, arahan dan saran kepada Peneliti.
5. Drs. Ami Dilham, SE, M.Si, Selaku dosen pembaca dan dosen penilai yang
telah meluangkan waktu dan memberikan saran demi kesempurnaan skripsi
ini.
6. Seluruh Dosen dan Staff Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera
Utara untuk segala jasa-jasanya selama perkuliahan.
7. Kepada teman-teman Manajemen Stambuk 2008 peneliti mengucapkan
terima kasih atas dorongan serta motivasi dalam penyelesaian skripsi ini.
Peneliti mengucapkan terima kasih dan semoga Tuhan Yang Maha Besar
memberikan anugerah dan kasih-Nya atas cinta kasih, jerih payah, dan jasa-jasa
mereka.
Medan, Mei 2015
Peneliti,
DAFTAR ISI
1.3.2 Manfaat Penelitian ... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... ... 9
2.1 Kewirausahaan ... 9
2.1.1 Pengertian Kewirausahaan ... 9
2.1.2 Jenis-Jenis Entrepreneurship ... 10
2.1.3 Manfaat Kewirausahaan... 11
2.2 Kreativitas ... 12
2.2.1 Pengertian Kreativitas ... 12
2.2.2 Ciri-ciri Kreativitas ... 13
2.2.3 Proses Kreativitas... 14
2.3 Inovasi... 15
2.3.1 Pengertian Inovasi ... 15
2.3.2 Karakteristik Inovasi ... 16
2.3.3 Proses Inovasi ... 17
2.4 Kepuasan pelanggan ... 19
2.4.1 Pengertian Kepuasan pelanggan ... 19
2.4.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan ... 20
2.4.3 Kepuasan Pelanggan dan Pengukurannya ... 22
2.5 Penelitian Terdahulu ... 24
2.6 Kerangka Konseptual... 26
2.7 Hipotesis ... 28
BAB III METODE PENELITIAN ... 29
3.1 Jenis Penelitian ... 29
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian ... 29
3.3 Batasan Operasional ... 29
3.4 Definisi Operasional ... 29
3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 31
3.6.1 Populasi Penelitian ... 32
3.6.2 Sampel Penelitian... 33
3.7 Jenis dan Sumber data ... 33
3.8 Metode Pengumpulan Data... 34
3.9 Uji Validitas dan Realibilitas ... 35
3.9.1 Uji Validitas ... 35
3.9.2 Uji Reliabilitas ... 36
3.10 Tekhnik Analisis Data ... 37
3.10.1 Analisis Deskriptif... 37
3.10.2 Metode Regresi Berganda ... 37
3.10.3 Uji Asumsi Klasik... 38
3.10.3.1 Uji Normalitas... 38
3.10.3.2 Uji Heteroskedastisitas... 38
3.10.3.3 Uji Multikolinieritas... 39
3.10.4 Pengujian Hipotesis... .. 40
3.10.4.1 Uji Signifikan Simultan/Uji Serentak (Uji–F)... 40
3.10.4.2 Uji Signifikan Parsial/Uji Individual (Uji thitung) ... 41
3.10.4.3 Pengujian Koefisien determinan (R2) ... 42
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 44
4.1 Gambaran Umum Toko Herbal Amarullah ... 44
4.2 Analisis Deskriptif ... 45
4.2.1 Karakteristik Responden ... 45
4.2.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin .. 45
4.2.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 46
4.2.1.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 47
4.2.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan jumlah pendapatan.... ... 47
4.2.2 Analisis Deskriptif Variabel.. ... 48
4.2.2.1 Deskripsi Variabel kreativitas (X1) ... 48
4.2.2.2 Deskripsi Variabel inovasi (X2) ... 50
4.2.2.3 Deskripsi Variabel kepuasan pelanggan (Y) ... 53
4.3 Uji Asumsi Klasik ... 54
4.3.1 Uji Normalitas Data... ... 54
4.3.2 Pengujian Heteroskedastisitas... ... 56
4.3.3 Pengujian Multikolinieritas ... 57
4.4 Pengujian Hipotesis ... 58
4.4.1 Uji Signifikan Simultan/Uji Serentak (Uji-F)... ... 58
4.4.2 Uji Parsial/Uji Individu (Uji t)... ... 59
4.4.3 Koefisien determinan R2 ... 61
4.5.1 Pengaruh kreativitas Terhadap Kepuasan Pelanggan ... 62
4.5.2 Pengaruh Inovasi Terhadap Kepuasan Pelanggan ... 63
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 65
5.1 Kesimpulan ... 65
5.2 Saran ... 66
DAFTAR PUSTAKA ... 68
LAMPIRAN ... 70
DAFTAR TABEL Tabel Judul
Halaman
1.1 Jumlah Pelanggan Pada Klinik Herbal Amarullah Bulan Juli-Desember
2013 ... 6
3.1 Operasionalisasi Variabel ... 29
3.2 Skala Pengukuran dengan Skala Likert ... 32
3.3 Item-Total Statistics ... 36
3.4 Reliability Statistics ... 37
4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 45
4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia ... 46
4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan... 47
4.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Pendapatan ... 47
4.5 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Kreativitas ... 49
4.6 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Inovasi ... 51
4.7 Distribusi Pendapat Responden Terhadap Kepuasan Pelanggan ... 53
4.8 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test ... 56
4.9 Coefficientsa ... 58
4.10 ANOVAb ... 59
4.11 Coefficientsa... 60
4.12 Model Summaryb ... 61
DAFTAR GAMBAR Tabel Judul
Halaman
2.1 Kerangka Konseptual... 27
4.1 Histogram Uji Normalitas ... 55
4.2 Plot Uji Normalitas ... 55
DAFTAR LAMPIRAN Tabel Judul
Halaman
ABSTRAK
PENGARUH KREATIVITAS DAN INOVASI TERHADAP KEPUASAN PELANGGAN PADA KLINIK HERBAL AMARULLAH
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Pengaruh Kreativitas dan Inovasi terhadap Kepuasan Pelanggan pada Klinik Herbal Amarullah.
Penelitian ini merupakan jenis penelitian eksplanasi assosiatif. Populasi dalam penelitian ini adalah orang-orang yang telah membeli produk-produk pada Klinik Herbal Amarullah yang berjumlah 4.656 orang pada periode Juli 2013 sampai dengan Desember 2013. Metode penarikan sampel dilakukan dengan cara metode purposive sampling yaitu sampel dipilih dengan kriteria tertentu, kriteria sampel yang diambil adalah konsumen yang telah melakukan transaksi pembelian pada Klinik Amarullah minimal sebanyak 2 kali. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah kuesioner dan studi dokumentasi. Metode analisis data menggunakan metode deskriptif dan metode kuantitatif yaitu analisis regresi linier berganda dengan tingkat singnifikan 0,05.
Hasil uji F menunjukkan bahwa kreativitas dan inovasi secara bersama-sama memiliki pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat yaitu
kepuasan pelanggan. Berdasarkan pada pengujian koefisien determinasi (R2)
menunjukkan bahwa nilai R sebesar 0,642 artinya kreativitas dan inovasi
mempengaruhi kepuasan pelanggan sebesar 64,2% dan sisanya 35,8% dapat dijelaskan oleh faktor- faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.
ABSTRACT
EFFECT OF CREATIVITY AND INNOVATION TO CUSTOMER SATISFACTION AT HERBAL CLINIC AMARULLAH
The purpose of this study was to determine and analyze the Influence of Creativity and Innovation for Customer Satisfaction in Amarullah Herbal Clinic.
This study is explanation research associative. The population in this study are the ones who have bought the products on Herbal Clinic Amarullah which totaled 4,656 people in the period from July 2013 to December 2013. Methods of Sampling was done by purposive sampling method the sample chosen by specific criteria, criteria for samples taken are consumers who have made purchases at a minimum Amarullah Clinic 2 times. Methods of data collection in this study was a questionnaire and documentary study. Methods of data analysis using descriptive method and quantitative method of multiple linear regression analysis with a level of 0.05 singnifikan.
F test showed that creativity and innovation together to have a positive and significant effect on the dependent variable, namely customer satisfaction. Based
on testing coefficient of determination (R2) indicates that the R value of 0.642
means that creativity and innovation affect customer satisfaction by 64.2% and the remaining 35.8% can be explained by other factors not examined in this study.
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Masyarakat Indonesia sejak dahulu telah mengenal dan memakai tanaman
obat sebagai salah satu upaya penanggulangan masalah kesehatan, sebelum
pelayanan kesehatan formal dengan pengobatan modern menggunakan obat
farmasi dikenal masyarakat. Pengetahuan tentang tanaman obat tradisional
merupakan warisan budaya bangsa berdasarkan pengalaman, pengetahuan dan
keterampilan secara turun temurun dari nenek moyang yang diteruskan kepada
generasi penerus bangsa.
Berdasarkan letak geografis dan lingkungan alamnya, Indonesia
mempunyai potensi dan prospek yang baik untuk pengembangan tanaman obat
karena banyak daerah yang memenuhi persyaratan lingkungan tumbuh bagi
tanaman obat, seperti wilayah Sumatera, Kalimantan, Irian Jaya, Jawa, Bali dan
Sulawesi. Faktor pendukung lainnya untuk pengembangan tanaman obat adalah
adanya kekayaan keanekaragaman hayati yang dimiliki oleh Indonesia.
Indonesia memiliki 30.000 jenis tumbuhan dan sekitar 940 spesies
diantaranya diketahui berkhasiat sebagai obat dan 180 spesies telah digunakan
dalam ramuan obat tradisional oleh industri obat tradisional Indonesia (Susi,
2005:59). Kenyataan ini mengindikasikan bahwa dari segi ketersediaan bahan
baku, industri obat tradisional dalam negeri mempunyai persediaan bahan baku
Back to nature, kembali ke alam, kini menjadi semboyan masyarakat modern. Mereka merindukan segala sesuatu yang selaras, seimbang dan
menyejukkan yang diberikan alam. Dalam industri farmasi, misalnya, obat-obatan
kimia yang banyak diproduksi perusahaan farmasi dengan teknologi modern,
diyakini menimbulkan dampak negatif (mempunyai efek samping) bagi
kesehatan. Ini terkait dengan penggunaan unsur-unsur kimia yang ada di
dalamnya. Sedangkan obat herbal diyakini lebih aman tanpa efek samping, dapat
dipakai seluruh keluarga, sejalan dengan kebiasaan dan kepercayaan masyarakat.
Dengan beralihnya preferensi masyarakat menyebabkan beberapa
wirausahawan cukup berminat untuk mengembangkan obat herbal. Hal ini
disebabkan bahan baku yang dibutuhkan sangat berlimpah, investasi yang tidak
terlalu tinggi, proses dan kompetensi produksi juga tersedia dan pasar yang
menjanjikan baik domestik maupun ekspor, kualitasnya yang baik, berkhasiat
menyembuhkan penyakit dan harga obat herbal relatif lebih murah. Karena itu,
ada kecenderungan masyarakat kini beralih ke obat-obat herbal yang alami untuk
menyembuhkan berbagai penyakit.
Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dengan
meningkatkan kepuasan pelanggan sehingga tercipta loyalitas pelanggan terhadap
suatu produk. Oleh karena itu, sebuah usaha haruslah memiliki kemampuan dalam
menciptakan nilai tambah terhadap produknya. Hal ini dapat dilakukan melalui
peningkatan kreatifitas dan keinovasian dalam produk yang ditawarkan.
Kreativitas didefinisikan sebagai kemampuan untuk berimaginasi dan
ide-ide yang sudah ada dengan cara yang belum dipikirkan sebelumnya. Ide-ide
kreatif yang kemudian diproses melalui beberapa tahapan sehingga menghasilkan
produk atau jasa atau model bisnis disebut inovasi (Zimmerer 2008:57).
Kreativitas tidak hanya sekedar keberuntungan tetapi merupakan kerja
keras yang disadari. Kegagalan bagi orang yang kreatif hanyalah merupakan
variabel pengganggu untuk keberhasilan. Dia akan mencoba lagi dan mencoba
lagi hingga berhasil. Orang yang kreatif menggunakan pengetahuan yang kita
semua memilikinya dan membuat lompatan yang memungkinkan, mereka
memandang segala sesuatu dengan cara-cara yang baru.
Salah satu kunci meningkatkan kepuasan pelanggan dalam suatu
perusahaan adalah mendorong laju inovasi sebuah perusahaan. Inovasi bukanlah
sesuatu yang sederhana dan juga bukan suatu yang bisa diperoleh dengan mudah
oleh setiap organisasi. Suryana (2003:10) inovasi yaitu: “sebagai kemampuan
untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan dan peluang
untuk meningkatkan dan memperkaya kehidupan”. Sebuah kemampuan
perusahaan untuk menggunakan bentuk dan proses organisasi baru bisa
meningkatkan kemampuannya dalam mencari peluang baru secara internal, seperti
kemajuan teknologi, dan hal-hal eksternal seperti pasar baru atau memperluas
pasar. Inilah yang menghasilkan kesuksesan entrepreneurial.
Kepuasan adalah suatu proses yang dinamis dan harus selalu dipantau
secara berkala oleh suatu perusahaan manufaktur atau jasa. Karena pada dasarnya
kepuasan inilah yang menghasilkan profit/revenue pada perusahaan. Kepuasan
sehingga menuntut adanya kualitas lebih. Produk atau jasa yang bisa memuaskan
adalah produk atau jasa yang dapat memberikan sesuatu yang dicari oleh
konsumen sampai pada tingkat cukup
Tjiptono (2005:24) menyatakan bahwa terciptanya kepuasan pelanggan
dapat memberikan beberapa manfaat diantaranya adalah pertama hubungan antara
perusahaan dan pelanggannya menjadi harmonis, kedua memberikan dasar yang
baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan, serta terbentuknya
rekomendasi dari mulut ke mulut (word of mouth), yang dapat menguntungkan
bagi perusahaan.
Pada penelitian ini yang di jadikan objek penelitian adalah obat herbal.
Obat herbal adalah obat yang berasal dari tumbuhan yang diproses/diekstrak
sedemikian rupa sehingga menjadi serbuk, pil atau cairan yang dalam prosesnya
tidak menggunakan zat kimia. Seperti kita ketahui obat herbal dapat
menyembuhkan penyakit dengan efek samping yang minim karena dibuat dari
bahan-bahan yang alami, tidak seperti obat-obat sintetis yang dapat memberikan
efek samping baik secara langsung maupun setelah waktu yang lama.
Di Indonesia banyak terdapat distributor obat herbal, salah satunya yaitu
Klinik Herbal Amarullah yang beralamat di Jl. Bustaman/Jl. Satria Pasar 10
Tembung. Pemiik klinik Herbal Amarullah adalah Bapak M. Yusuf Harahap yang
awalnya didirikan pada tahun 2005. Klinik Herbal Amarullah sendiri telah
memiliki tiga cabang di beberapa daerah seperti, Binjai, Pancur Batu dan Pantai
Klinik Herbal Amarullah memiliki kreatifitas dan inovasi dalam meramu
obat-obatan dari tanaman herbal. Seperti contoh tanaman lenglengan, lenglengan
adalah tumbuhan liar yang dapat mengobati berbagai macam penyakit. Tanaman
lenglengan dapat mengobati penyakit seperti:Sukar tidur, Sakit kepala, Influenza,
Batuk, Jantung berdebar, Tidak datang haid, Pencernaan terganggu. Cacingan,
Kencing manis (Diabetes melitus, Kejang, ayan (epilepsi). Cara pengobatan
dengan merebus 10-15 gram tanaman lenglengan lalu diminum dan untuk
pengobatan luar seluruh tanaman dicuci bersih lalu digiling halus, untuk
pemakaian setempat pada luka, koreng, atau kudis.
(amarullahherbal.blogspot.com)
Toko obat Amarullah menjual berbagai obat herbal yang diantaranya Reu
Syifa yaitu obat herbal yang dapat digunakan sebagai anti biotik, anti radang,
mengobati reumatik/asam urat, pengapuran pada tulang, ginjal, sakit pinggang,
sakit gigi serta sakit kepala. Diabetes adalah salah satu nama obat herbal lainnya
yang dapat mengobati kencing manis, darah tinggi, hepatitis, gagal liver dan
mampu meningkatkan imun tubuh. Selanjutnya produk yang bernama jantung
yang dapat digunakan sebagai anti radang, anti nyeri, melarutkan lemak dalam
darah dan jantung mengobati jantung koroner, klep jantung berdebar serta jantung
yang lemah.
Berikut adalah jumlah penjualan pada Klinik Herbal Amarullah yang
beralamat di Jl. Bustaman/Jl. Satria Pasar 10 Tembung pada tahun 2013 dari
Tabel 1.1
Jumlah Penjualan Pada Klinik Herbal Amarullah Bulan Juli - Desember
Tahun 2013
Bulan Jumlah Pembeli Jumlah Penjualan
Juli 611 orang 685
Total Penjualan 4.656 orang 4.816
Sumber: Klinik Herbal Amarullah (2014)
Berdasarkan Tabel 1.1 diatas, terlihat jumlah konsumen yang melakukan
pengobatan pada Klinik Herbal Amarullah yaitu pada bulan Juli berjumlah 611
orang dan penjualan sebanyak 685 kali, pada bulan Agustus berjumlah 685 orang
dan penjualan sebanyak 751 kali, pada bulan September berjumlah 834 orang dan
penjualan sebanyak 850 kali, pada bulan Oktober berjumlah 741 orang dan
penjualan sebanyak 810 kali, pada bulan November berjumlah 855 orang dan
penjualan sebanyak 890 kali, pada bulan Desember berjumlah 800 orang dan
penjualan sebanyak 830 kali.
Berdasarkan latar belakang tersebut, maka penulis tertarik untuk
mengadakan penelitian lebih lanjut dalam bentuk skripsi dengan judul “Pengaruh
1.2 Perumusan Masalah
Dari latar belakang masalah dan penjelasan di atas yang telah diuraikan
sebelumnya, maka peneliti merumuskan masalahnya sebagai berikut:
“Apakah kreativitas dan inovasi berpengaruh positif dan signifikan
terhadap kepuasan pelanggan pada Klinik Herbal Amarullah?”
1.3Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan penelitian
Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui dan menganalisis kebenaran
suatu pengetahuan. Dengan demikian, adapun tujuan dari penelitian ini adalah
sebagai berikut: Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kreatifitas dan
inovasi terhadap kepuasan pelanggan pada Klinik Herbal Amarullah.
1.3.2 Manfaat Penelitian
1. Bagi Klinik Herbal Amarullah
Sebagai sumbangan pemikiran dan bahan pertimbangan Klinik Herbal
Amarullah untuk meningkatkan kepuasan pelanggan melalui perwujudan
variabel-variabel yang mempengaruhinya.
2. Bagi Peneliti
Menambah dan memperluas pengetahuan peneliti dalam bidang
Manajemen Usaha Kecil khususnya yang berhubungan dengan pengaruh
3. Bagi Pihak Lain
Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan referensi dan informasi yang
nantinya dapat memberikan perbandingan dalam mengadakan penelitian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kewirausahaan
2.1.1 Pengertian Kewirausahaan
Kewirausahaan adalah usaha menciptakan nilai tambah dengan jalan
mengkombinasikan sumber-sumber melalui cara-cara baru dan berbeda untuk
memenangkan persaingan. Nilai tambah tersebut dapat diciptakan dengan cara
mengembangkan teknologi baru, menemukan pengetahuan baru, menemukan cara
baru untuk menghasilkan barang dan jasa yang baru yang lebih efisien,
memperbaiki produk dan jasa yang sudah ada, dan menemukan cara baru untuk
memberikan kepuasan kepada konsumen (Suryana 2003:13).
Menurut Suherman (2008:13) kewirausahaan pada dasarnya merupakan
jiwa dari seseorang yang diekspresikan melalui sikap dan perilaku yang kreatif
dan inovatif untuk melakukan suatu kegiatan. Adapun orang yang memiliki jiwa
tersebut tentu saja dapat melakukan kegiatan kewirausahaan atau menjadi pelaku
kewirausahaan.
Menurut Hendro (2011:4) kewirausahaan adalah kemampuan untuk
merangkai dan memberdayakan semua yang dimiliki. Perlu disadari bahwa saat
ini pengetahuan akademis saja tidaklah cukup untuk menjadi bekal di masa depan.
Walaupun lulus dengan predikat yang sangat baik, namun bila pengetahuan
(prestasi) akademis tidak dilengkapi dengan kemampuan (skill) atau keahlian yang
lain, hal itu tidaklah cukup.
Keterampilan entrepreneurial itu adalah mata uang. Sisi yang satu adalah
mengelola, memberdayakan, dan memanfaatkan pengetahuan akademis dalam
mengatasi masalah, kesulitan, dan tantangan yang dihadapi. Untuk itu, kreativitas
dan inovasi berfungsi melengkapi.
2.1.2 Jenis-Jenis Kewirausahaan
Jenis-jenis entrepreneurship menurut Clarence danhof, yang
diterjemahkan oleh Winardi (2003:20-21) adalah:
1. InnovatingEntrepreneurship
Entrepreneurship demikian dicirikan oleh pengumpulan informasi secara agresif serta analisis tentang hasil-hasil yang dicapai dan
kombinasi-kombinasi baru faktor-faktor produksi.
2. ImitativeEntreprenership
Entrepreneurship demikian dicirikan oleh kesediaan untuk menetapkan
inovasi-inovasi yang berhasil diterapkan oleh kelompok innovating
entrepreneur.
3. Fabian Entrepreneurship
Entrepreneurship demikian dicirikan oleh sikap yang teramat hati-hai yang segera melaksanakan peniruan-peniruan menjadi jelas sekali, bahwa apa bila
mereka tidak melakukan hal tersebut, mereka akan kehilangan posisi relative
mereka di dalam industri yang bersangkutan.
4. DroneEntrepreneurship
produksi, sekalipun tersebut akan mengakibatkan mereka merugi
dibandingkan dengan para produsen lainnya.
2.1.3 Manfaat Kewirausahaan
Menurut Sunyoto dan Wahyuningsih (2003:78) manfaat kewirausahaan
meliputi:
1. Menambah daya tampung tenaga kerja, sehingga dapat mengurangi
pengangguran
2. Sebagai generator pembangunan lingkungan, pribadi, distribusi,
pemerliharaan lingkungan dan kesejahteraan
3. Memberi contoh bagaiamana harus bekerja keras, tekun dan memiliki pribadi
unggul yang paatut diteladani
4. Berusaha mendidik para karyawannya menjadi orang yang mandiri, disiplin,
tekun, dan jujur dalam menghadapi pekerjaaan
5. Berusaha mendidik masyarakat agar hidup secara efisien
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan
dapat memberikan manfaat bagi masyarakat yang ingin bekerja keras dalam
berinovasi dan kreatif dalam mengurangi pengangguran sehingga dapat
mensejahterakan dirinya maupun orang lain.
2.2 Kreativitas
2.2.1 Pengertian Kreativitas
Kreativitas sebagai daya cipta yang bernilai ‘lebih’ tinggi dan positif
lebih dapat diartikan sebagai lebih baru, lebih baik, lebih bagus, lebih benar, lebih
modifikatif, lebih efektif dan lebih efisien. Sementara, lebih ‘pragmatis’
mengandung arti lebih berguna, lebih bermanfaat bagi masyarakat luas, dan lebih
mudah diperoleh (Suherman, 2008:58).
Guilford dalam Munandar (2009:84) berpendapat bahwa kreativitas
merupakan kemampuan berpikir divergen atau pemikiran menjajaki bermacam-
macam alternatif jawaban terhadap suatu persoalan yang sama benarnya.
Selanjutnya dilakukan penelitian mengenai kreativitas dengan menggunakan
analisis faktor dan ditemukan faktor penting yang merupakan sifat dari
kemampuan berpikir kreatif, yaitu: (1). Fluency of thinking atau kelancaran
berpikir: yaitu banyaknya ide yang keluar dari pemikiran seseorang; (2).
Flexibility atau keluwesan: yaitu kemampuan untuk menggunakan
bermacam-macam pendekatan dalam mengatasi persoalan. Orang yang kreatif adalah orang
yang luwes dalam berpikir, mereka dengan mudah dapat meninggalkan cara
berpikir lama dan menggantikan dengan cara berpikir yang baru; (3). Elaboration
atau perincian, yaitu kemampuan dalam mengembangkan gagasan dan
menguraikan secara rinci; dan (4). Originality atau keaslian, yaitu kemampuan
untuk mencetuskan gagasan asli.
Kreativitas dibutuhkan untuk menciptakan keunggulan kompetitif dan
menjaga kelangsungan perusahaan dalam mencapai keberhasilannya. Kreativitas
memiliki pengaruh yang positif terhadap keberhasilan usaha. Hal ini dikarenakan
semakin tinggi daya kreativitas yang dimiliki oleh pengusaha maka akan
baru yang akan menarik konsumen dan juga membuat usahanya lenih efesien
dibandingkan sebelumnya dengan begitu hasil yang akan didapat oleh wirausaha
juga akan bertambah.
2.2.2 Ciri-ciri Kreativitas
Guilford dalam Munandar (2009:85) mengemukakan ciri-ciri dari
kreativitas antara lain:
1. Kelancaran berpikir (fluency of thinking), yaitu kemampuan untuk
menghasilkan banyak ide yang keluar dari pemikiran seseorang secara cepat.
Dalam kelancaran berpikir, yang ditekankan adalah kuantitas, dan bukan
kualitas.
2. Keluwesan berpikir (flexibility), yaitu kemampuan untuk memproduksi
sejumlah ide, jawaban-jawaban atau pertanyaan-pertanyaan yang bervariasi,
dapat melihat suatu masalah dari sudut pandang yang berbeda-beda, mencari
alternatif atau arah yang berbeda-beda, serta mampu menggunakan
bermacam-macam pendekatan atau cara pemikiran. Orang yang kreatif adalah
orang yang luwes dalam berpikir. Mereka dengan mudah dapat meninggalkan
cara berpikir lama dan menggantikannya dengan cara berpikir yang baru.
3. Elaborasi (elaboration), yaitu kemampuan dalam mengembangkan gagasan
dan menambahkan atau memperinci detail-detail dari suatu objek, gagasan
atau situasi sehingga menjadi lebih menarik.
4. Originalitas (originality), yaitu kemampuan untuk mencetuskan gagasan unik
2.2.3 Proses Kreativitas
Menurut Suryana (2003:44-46) untuk membangkitkan kreativitas
memerlukan langkah-langkah sebagai berikut:
1. Persiapan (preparation), memberi kondisi kepada seseorang agar
memudahkan munculnya kreativitas.
2. Penyelidikan (investigation), harus dilakukan pelajaran dan masalahnya dan
identifikasi komponen utama permasalahannya.
3. Transformasi (transformation), identifikasi persamaan dan perbedaan yang
ada dengan informasi dan data yang sudah di kumpulkan.
4. Inkubasi (incubation), ini memerlukan waktu untuk melihat kembali
berbagai informasi.
5. Penerangan (illumination), langkah ini terjadi pada saat inkubasi secara
spontan muncul ide baru.
6. Pengujian (verification), untuk memvaliditas ide yang tepat atau akurat,
apakah berguna atau tidak, maka dilakukan percobaan.
7. Implementasi (implementasion), mulai mentransformasi ide menjadi
kenyataan dan digunakan.
2.3 Inovasi
2.3.1 Pengertian Inovasi
Kata inovasi berasal dari kata latin, “innovation” yang berarti pembaruan
dan perubahan. Kata kerjanya “innova” yang artinya memperbarui dan mengubah.
Inovasi dapat diartikan sebagai “proses” dan atau “hasil” pengembangan dan
teknologis) dan pengalaman untuk menciptakan atau memperbaiki produk (barang
dan/atau jasa), proses, dan sistem yang baru, yang memberikan nilai yang berarti
atau secara signifikan (terutama ekonomi dan sosial).
Menurut Chandar, yang dikutip Suherman (2008:59) inovasi adalah
pendayagunaan hasil kreativitas tertentu (yang orisinil) sehingga menjadi cara,
proses, produk atau sumber nilai baru yang berbeda dari sebelumnya. Menurut
Robbins (2002:11) Inovasi adalah suatu gagasan baru yang diterapkan untuk
memprakarsai atau memperbaiki suatu produk, proses atau jasa.
Menurut Fontana (2009:22) mengatakan bahwa: “Secara singkat inovasi
adalah pengenalan cara-cara baru atau kombinasi baru dari cara-cara lama dalam
mentransformasi input menjadi output sehingga menghasilkan perubahan besar
dalam perbandingan antara nilai guna dan harga yang ditawarkan kepada
konsumen dan/atau pengguna”.
Ada faktor-faktor dari inovasi, contoh dalam perusahaan. Diungkapkan
oleh Fontana (2009:22) yaitu ;
1. Inovasi Produk
2. Inovasi Proses
Inovasi Sistem Distribusi
2.3.2 Karakteristik Inovasi
Hageen dalam Suryana (2003:19) mengemukakan ciri-ciri inovasi yang
1. Opennes to experience, yaitu terbuka terhadap pengalaman. Ia selalu berminat dan tanggap terhadap gejala di sekitar kehidupannya dan sadar bahwa yang
didalamnya terhadap individu yang berprilaku sistematik.
2. Creative imagination, yaitu kreatif dalam berimajinasi. Wirausaha memiliki kemampuan untuk bekerja dengan penuh imajinasi.
3. Confidence and content in one’s own evaluation, yaitu cakap dan memiliki keyakinan atas penilaian dirinya dan teguh pendirian.
4. Satisfaction in facing and attacking problems and in resolving confusion or inconsistency, yaitu selalu memiliki kepuasan dalam menghadapi dan memecahkan persoalan.
5. Has a duty to responsibility to achieve, yaitu memiliki tugas dan rasa tanggung jawab untuk berprestasi.
6. Intelligence and enregetic, yaitu penuh daya imajinasi dan memiliki kecerdasan.
2.3.3 Proses Inovasi
Menurut De Jong & Den Hartog (2003:25) Perilaku inovatif dapat
didefinisikan sebagai semua tindakan individu yang diarahkan pada generasi,
pengenalan dan penerapan baru yang bermanfaat pada setiap tingkat organisasi.
De Jong & Den Hartog (2003:26-27) merinci lebih mendalam perilaku inovatif
dalam melakukan proses inovasi menjadi 4 tahap sebagai berikut:
1. Melihat Peluang
Melihat peluang bagi karyawan untuk mengidentifikasi berbagai
kongruenan dan diskontinuitas yang terjadi karena adanya ketidaksesuaian
dengan pola yang diharapkan misalnya timbulnya masalah pada pola kerja
yang sudah berlangsung, adanya kebutuhan konsumen yang belum terpenuhi,
atau adanya indikasi trends yang sedang berubah.
2. Mengeluarkan Ide
Dalam fase ini, karyawan mengeluarkan konsep baru dengan tujuan untuk
perbaikan. Kunci dalam mengeluarkan ide adalah mengombinasikan dan
mereorganisasikan informasi dan konsep yang telah ada sebelumnya untuk
memecahkan masalah dan atau meningkatkan kinerja.
3. Memperjuangkan
Maksudnya disini untuk mengembangkan dan mengimplementasikan ide,
karyawan harus memiliki perilaku yang mengacu pada hasil. Untuk
mengimplementasikan inovasi sering dibutuhkan koalisi, mendapatkan
kekuatan dengan menjual ide kepada rekan yang berpotensi.
4. Aplikasi
Dalam fase ini meliputi perilaku karyawan yang ditujukan untuk membangun,
menguji dan memasarkan pelayanan baru. Hal ini berkaitan dengan membuat
inovasi dalam bentuk proses kerja yang baru ataupun dalam proses rutin yang
biasa dilakukan.
Menurut Buchari Alma (2008:10), proses inovasi merupakan faktor
personal yang mendorong inovasi itu sendiri, adalah: keinginan berprestasi,
adanya sifat penasaran, keinginan menanggung risiko, faktor pendidikan dan
adalah adanya peluang, pengalaman dan kreativitas. Tidak diragukan lagi
pengalaman adalah sebagai guru yang berharga yang memicu perintisan usaha,
apalagi ditunjang oleh adanya peluang dan kreativitas.
2.4 Kepuasan Pelanggan
2.4.1 Pengertian Kepuasan Pelanggan
Pada proses keputusan, konsumen tidak berhenti hanya pada proses
konsumsi. Konsumen melakukan evaluasi setelah konsumsi. Hasil evaluasi
setelah konsumsi adalah konsumen puas atau tidak puas. Konsep kepuasan
konsumen merupakan respon emosi atau kognitif. Hampir semua definisi
kepuasan, berkaitan dengan respon emosional. Berkaitan dengan kepuasan,
Mowen & Minor (Yahya, 2002:419) mengemukanan “Selama dan setelah
konsumsi serta pemakaian produk atau jasa, konsumen mengembangkan rasa puas
atau tidak puas. Kepuasan konsumen didefinisikan sebagai keseluruhan sikap
konsumen terhadap barang atau jasa setelah mereka mendapatkan dan
menggunakannya”.
Alma (2007:32) menyatakan bahwa kepuasan dapat diartikan sebagai
respon konsumen yang sudah terpenuhi keinginannya baik barang dan jasa yang
telah memberikan tingkat kesenangan tertentu dan konsumen betul-betul puas.
Dalam mengevaluasinya, pelanggan akan menggunakan harapannya sebagai
standart atau acuan dalam konteks kepuasan pelanggan umumnya, harapan
merupakan perkiraan atau kenyakinan pelanggan tentang apa yang akan
merupakan standart prediksi dan ada pula yang menggunakan harapan sebagai
standart ideal.
Jadi, tingkat tingkat kepuasan merupakan fungsi dari perbedaan antara
kinerja yang dirasakan dengan harapan. Apabila kinerja di bawah harapan, maka
pelanggan akan kecewa. Bila kinerja sesuai dengan harapan, pelanggan akan puas.
Sedangkan bila kinerja melebihi harapan, pelanggan akan sangat puas. Pengertian
ini didasarkan menurut Tjiptono (2006:54), Harapan pelanggan dapat dibentuk
oleh pengalaman masa lampau, komentar dari kerabatnya serta janji dan informasi
pemasar dan saingannya. Pelanggan yang puas akan setia lebih lama, kurang
sensitif terhadap harga dan memberi komentar yang baik tentang perusahaan.
2.4.2 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Pelanggan
Strategi pemasaran diperlukan perusahaan untuk memberikan
kepuasan kepada pelanggan. Variabel yang mempengaruhi kepuasan
konsumen adalah “strategi produk, harga, promosi, lokasi, pelayanan
karyawan, fasilitas dan suasana yang merupakan atribut-atribut
perusahaan.(Tjiptono,2006:61). Strategi ini merupakan faktor-faktor yang
memberikan pengaruh terhadap kepuasan konsumen atau pelanggan, yaitu:
1. Produk
Layanan produk yang baik dan memenuhi selera serta harapan
konsumen.Produk dapat menciptakan kepuasan konsumen. Dasar penilaian
terhadap pelayanan produk ini meliputi: jenis produk, mutu atau kualitas
2. Harga
Harga merupakan bagian yang melekat pada produk yang mencerminkan
seberapa besar kualitas produk tersebut. Dasar penilaian terhadap harga
meliputi : tingkat harga dan kesesuaian dengan nilai jual produk, variasi atau
pilihan harga terhadap produk
3. Promosi
Dasar penelitian promosi yang mengenai informasi produk dan jasa
perusahaan dalam usaha mengkomunikasikan manfaat produk dan jasa
tersebut pada konsumen sasaran. Penelitian dalam hal ini meliputi: iklan
produk dan jasa, diskon barang dan pemberian hadiah-hadiah.
4. Lokasi
Tempat merupakan bagian dari atribut perusahaan yang berupa lokasi
perusahaan dan konsumen. Penilaian terhadap atribut lokasi meliputi : lokasi
perusahaan, kecepatan dan ketepatan dalam transportasi.
5. Pelayanan Karyawan
Pelayanan karyawan merupakan pelayanan yang diberikan karyawan dalam
usaha memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dalam usaha
memuaskan konsumen. Dasar penilaian dalam hal ini pelayanan karyawan
meliputi : kesopanan, keramahan, kecepatan dan ketepatan.
6. Fasilitas
Fasilitas merupakan bagian dari atribut perusahaan yang berupa perantara
dengan konsumen.Dasar penilaian meliputi penataan barang, tempat penitipan
barang, kamar kecil dan tempat ibadah.
7. Suasana
Suasana merupakan faktor pendukung, karena apabila perusahaan
mengesankan maka konsumen mendapatkan kepuasan tersendiri. Dasar
penilaian meliputi : sirkulasi udara, kenyamanan dan keamanan
2.4.3 Kepuasan Pelanggan dan Pengukurannya
Menurut Kotler (2005:98) penilaian kepuasan pelanggan mempunyai tiga
bentuk yang berbeda yaitu :
1. Positif disconfirmation, dimana kinerja lebih baik dari harapan. 2. Simple confirmation, dimana kinerja sama dengan harapan. 3. Negatif disconfirmation, dimana kinerja lebih buruk dari harapan.
Menurut Tjiptono (2006:62) Tidak ada satu pun ukuran tunggal terbaik
mengenai kepuasan pelanggan yang disepakati secara universal. Meskipun
demikian, di tengah beragamnya cara mengukur kepuasan pelanggan, terdapat
kesamaan paling tidak enam konsep inti mengenai objek pengukuran :
1. Konfirmasi Harapan (Confirmation of Expectations)
Dalam konsep ini, kepuasan tidak diukur langsung. Disimpulkan berdasarkan
kesesuain ketidak sesuaian antara harapan pelanggan dengan kinerja aktual
produk perusahaan pada jumlah atribut atau dimensi penting minat
2. pembelian Ulang (Repurchase Intent)
Kepuasan pelanggan diukur secara behavioral dengan jalan menanyakan
3. Kesediaan untuk merekomendasi (Wlilingness to Recommend)
Dalam kasus produk yang pembelian ulangnya relatif lama atau bahkan hanya
terjadi satu kali pembelian seperti pembelian mobil, kesediaan pelanggan
untuk merekomendasikan produk kepada teman atau keluarganya menjadi
ukuran yang penting untuk dianalisis atau ditindak lanjuti.
4. Ketidakpuasan Pelanggan (Custumer Dissatisfaction)
Beberapa macem aspek yang sering ditelaah guna mengetahui ketidakpuasan
pelanggan, meliputi: a) Komplain. b)return pengembalian produk. c) biaya
garansi. d) Penarikan kembali produk dari pasar (product reel). e) pelanggan
yang beralih ke pesaing (defection).
Adapun indikator yang digunakan dalam menilai kepuasan konsumen
menurut Kotler (2005:99) :
1. Kualitas yang diberikan sesuai dengan yang dijanjikan
2. Pelayanan yang baik dan memberikan kepuasan bagi konsumen
3. Kepuasan bagi setiap konsumen yang menggunakan jasa PT. Pos Indonesia
2.5 Penelitian Terdahulu
Penulis/Tahun Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian
May (2009) Pengaruh Inovasi
Green Product
inovasi Green Product
terletak pada kategori sedang. Itu berarti inovasi
Green Product
Panasonic. Inovasi Green Product memiliki pengaruh sebesar 42,5 %
terhadap kepuasan konsumen. Berdasarkan pengujian hipotesis dapat diketahui bahwa inovasi
Green Product memiliki pengaruh yang positif terhadap kepuasan konsumen.
Penulis/Tahun Judul Penelitian Variabel Hasil Penelitian
Rizqi (2013) Pengaruh
Kreativitas pada kategori tinggi. Hasil perhitungan korelasi sebesar 0, 587 artinya terdapat korelasi yang sedang antara kreativitas
pengusaha dengan keberhasilan usaha. R squar = 34,5% artinya pengaruh kreativitas pengusaha terhadap keberhasilan usaha sebesar
34,5 sedangkan sisanya 65,5% dipengaruhi faktor lain yang tidak diteliti.
Indra (2013) Pengaruh Inovasi
Bandung berarti bahwa besarnya oleh faktor lainnya.
2.6 Kerangka Konseptual
Setiap perusahaan mempunyai tujuan untuk dapat tetap hidup dengan
meningkatkan kepuasan pelanggan sehingga tercipta loyalitas pelanggan terhadap
suatu produk. Oleh karena itu, sebuah usaha haruslah memiliki kemampuan dalam
menciptakan nilai tambah terhadap produknya. Hal ini dapat dilakukan melalui
peningkatan kreatifitas dan keinovasian dalam produk yang ditawarkan..
Kreativitas tidak hanya sekedar keberuntungan tetapi merupakan kerja
keras yang disadari. Kegagalan bagi orang yang kreatif hanyalah merupakan
variabel pengganggu untuk keberhasilan. Dia akan mencoba lagi dan mencoba
lagi hingga berhasil. Orang yang kreatif menggunakan pengetahuan yang kita
semua memilikinya dan membuat lompatan yang memungkinkan, mereka
memandang segala sesuatu dengan cara-cara yang baru. (Zimmerer 2008:57)
Salah satu kunci meningkatkan kepuasan pelanggan dalam suatu
perusahaan adalah mendorong laju inovasi sebuah perusahaan. Inovasi bukanlah
sesuatu yang sederhana dan juga bukan suatu yang bisa diperoleh dengan mudah
oleh setiap organisasi. Suryana (2003:10) inovasi yaitu: “sebagai kemampuan
untuk menerapkan kreativitas dalam rangka memecahkan persoalan dan peluang
perusahaan untuk menggunakan bentuk dan proses organisasi baru bisa
meningkatkan kemampuannya dalam mencari peluang baru secara internal, seperti
kemajuan teknologi, dan hal-hal eksternal seperti pasar baru atau memperluas
pasar. Inilah yang menghasilkan kesuksesan entrepreneurial.
Tjiptono (2005:24) menyatakan bahwa terciptanya kepuasan pelanggan
dapat memberikan beberapa manfaat diantaranya adalah pertama hubungan antara
perusahaan dan pelanggannya menjadi harmonis, kedua memberikan dasar yang
baik bagi pembelian ulang dan terciptanya loyalitas pelanggan, serta terbentuknya
rekomendasi dari mulut ke mulut (word of mouth), yang dapat menguntungkan
bagi perusahaan.
Berdasarkan penjelasan-penjelasan di atas, kerangka konseptual yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
Gambar 2.1: Kerangka Konseptual Sumber: Zimmerer (2008) dan Suryana (2003), data diolah
Kreativitas (X1)
Inovasi (X2)
2.7 Hipotesis
Hipotesis menurut Sugiyono (2005:70) adalah “jawaban sementara
terhadap rumusan masalah penelitian, dimana rumusan masalah penelitian telah
dinyatakan dalam bentuk kalimat pertanyaan”. Berdasarkan perumusan masalah
sebelumnya, maka hipotesis dari penelitian ini adalah:
“Faktor kreativitas dan inovasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap
BAB III
METODE PENELITIAN 3.1 Jenis Penelitian
Jenis penelitian pada skripsi ini adalah eksplanasi assosiatif, yaitu
penelitian yang menghubungkan dua variabel atau lebih (Ginting dan Situmorang,
2008:57). Adapun variabel yang dihubungkan dalam penelitian ini adalah variabel
kreativitas (X1), variabel inovasi (X2), terhadap kepuasan pelanggan (Y).
3.2 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilakukan pada Klinik Herbal Amarullah dengan alamat di Jl.
Bustaman / Jl. Satria Pasar 10 Tembung. Penelitian ini dilaksanakan dari bulan
Maret 2015 sampai dengan Aprilr 2015.
3.3 Batasan Operasional
Batasan operasional dilakukan untuk menghindari kesimpangsiuran dalam
membahas dan menganalisis permasalahan penelitian yang dilakukan. Maka
batasan operasional Penelitian ini dibatasi pada variabel bebas (independent),
kualitas kreativitas (X1), inovasi (X2), variabel terikat (dependent) kepuasan
pelanggan (Y).
3.4 Definisi Operasional
Definisi operasional bertujuan untuk melihat sejauh mana
variabel-variabel suatu faktor berkaitan dengan faktor lainnya. Definisi variabel-variabel
Berikut ini menjelaskan defenisi operasional variabel yang berisikan
indikator, yang digunakan untuk membantu membuat daftar pernyataan pada
penelitian ini.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Variabel Definisi Indikator Skala
Pengukuran hubungan baru antara unsur, data variabel yang sudah ada sebelumnya.
Inovasi (X2) Inovasi adalah pendayagunaan
hasil kreativitas tertentu (yang orisinil) sehingga menjadi cara, proses, produk atau sumber nilai baru yang berbeda dari sebelumnya. terhadap barang atau jasa setelah mereka mendapatkan
2. Pelayanan yang baik
3. Kepuasan bagi setiap
pelanggan
Likert
Alma (2008), Suherman (2008), Suryana (2003), data diolah peneliti.
Seperti penjelasan sebelumnya dan terlihat pada Tabel 3.1, adapun
a. Variabel bebas (independent variable) adalah variabel yang nilainya tidak tergantung pada variabel lainnya.
a. Variabel Kreativitas (X1)
Kreativitas adalah Kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru
atau melihat hubungan-hubungan baru antara unsur, data variabel yang
sudah ada sebelumnya.
b. Variabel Inovasi (X2)
Inovasi adalah pendayagunaan hasil kreativitas tertentu (yang orisinil)
sehingga menjadi cara, proses, produk atau sumber nilai baru yang berbeda
dari sebelumnya.
b. Variabel terikat (dependent variable) adalah variabel yang nilainya dipengaruhi
variabel bebas
a. Kepuasan pelanggan (Y)
Keseluruhan sikap konsumen terhadap barang atau jasa setelah mereka
mendapatkan dan menggunakannya.
3.5 Skala Pengukuran Variabel
Adapun yang menjadi skala pengukuran dalam penelitian ini adalah Skala
Likert. Menurut Sugiyono (2005:107) skala likert adalah “alat ukur yang digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau
Jawaban setiap instrument yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang berupa kata-kata dan untuk
keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban tersebut dapat diberi skor, yaitu:
Tabel 3.2
3.6 Populasi dan Sampel 3.6.1 Populasi Penelitian
Populasi menurut Sugiyono (2005:90) adalah “wilayah generalisasi yang
terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya”. Dalam
penelitian ini populasinya adalah orang-orang yang telah membeli produk-produk
pada Klinik Herbal Amarullah yang berjumlah 4.656 orang pada periode Juli 2013
sampai dengan Desember 2013.
3.6.2 Sampel Penelitian
Sampel adalah bagian dari populasi yang akan diteliti dan yang dianggap
dapat menggambarkan populasinya. Karena masalah waktu dan biaya, ukuran
sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin dalam Umar (2008:78),
2
Maka jumlah sampel diperoleh adalah:
( )
Melalui perhitungan rumus Slovin maka didapatkan jumlah sebesar
97,89 orang maka angka tersebut dibulatkan sehingga diperoleh jumlah
sempel sebanyak 98 responden. Teknik pengambilan sampel
menggunakan metode purposive sampling, yaitu sampel dipilih dengan
kriteria tertentu (Sugiyono, 2005:122). Kriteria sampel yang diambil
adalah konsumen yang telah melakukan transaksi pembelian pada Klinik
Amarullah minimal sebanyak 2 kali.
3.7 Jenis dan Sumber Data
1. Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari responden penelitian
melalui wawancara dan kuesioner di lapangan.
2. Data Sekunder, yaitu data yang diperoleh untuk melengkapi data primer
dalam bentuk yang sudah jadi, sudah dikumpulkan dan diolah oleh pihak
lain. Biasanya sudah dalam bentuk publikasi seperti data yang diperoleh
dari situasi-situasi internet dan data lainnya yang berhubungan langsung
3.8 Metode Pengumpulan Data
1. Kuesioner
Yaitu pengumpulan data dengan cara mengajukan pertanyaan melalui
daftar pernyataan tertulis untuk diisi responden. Kuesioner ini
menggunakan sistem tertutup, yaitu bentuk pernyataan yang disertai
alternatif jawaban dan responden tinggal memilih salah satu dari alternatif
jawaban tersebut.
Data yang dikumpulkan meliputi:
a. Identitas responden
b. Data mengenai tanggapan responden terhadap variabel-variabel yang
mempengaruhi keputusan pembelian
2. Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dilakukan dengan mengumpulkan data dan informasi
dari buku-buku, tulisan ilmiah, internet dan literatur lainnya yang memiliki
hubungan dengan permasalahan yang diteliti.
3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan untuk mengukur apakah data yang telah diperoleh
setelah penelitian merupakan data yang valid dengan alat ukur yang digunakan.
Valid berarti alat ukur tersebut dapat digunakan mengukur apa yang seharusnya
diukur. Pada tahap prasurvei, kuesioner yang berisi 13 item pernyataan mengenai
pada produk herbal Klinik Herbal Amarullah, pengujian validitas dilakukan di
salah satu cabang Toko Herbal Amarullah yang beralamt di jl. Djamin Ginting
No. 04 Pancur batu disebarkan kepada 30 responden di luar sampel penelitian.
Pengujian validitas dilakukan dengan menggunakan SPSS versi 16,0 dengan
kriteria sebagai berikut:
1. Jika r hitung > r tabel, maka pernyataan dikatakan valid
2. Jika r hitung < r tabel, maka pernyataan dikatakan tidak valid
3. r tabel pada sampel(n)sebanyak 30 dengan tingkat signifikansi 5% adalah 0,361
4. r hitung dapat dilihat pada kolom corrected item-total correlation
Tabel 3.3
Sumber: Hasil pegolahan SPSS 16,0 (April 2015)
Tabel 3.3 menunjukkan bahwa seluruh butir pernyataan valid, hal ini dapat
dilihat dari rhitung pada corrected item-total correlation yang pada keseluruhan
4.9.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan
menunjukkan akurasi dan konsistensi pengukuran. Adapun cara yang digunakan
untuk menguji reliabilitas kuesioner dalam penelitian ini adalah menggunakan
rumus koefisien Cronbach Alpha yaitu suatu kontruk atau variabel dikatakan
reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0.60 (Ghozali, 2005:41-43).
Pengujian reliabilitas dilakukan di salah satu cabang Toko Herbal Amarullah yang
beralamat di jl. Djamin Ginting No. 04 Pancur batu disebarkan kepada 30
responden di luar sampel penelitian.
Tabel 3.4 Reliability Statistics
Cronbach's Alpha N of Items
.906 13
Sumber: Hasil pegolahan SPSS 16,0 (April 2015)
Pada Tabel 3.4 diketahui bahwa koefisien alpha pada tingkat signifikansi
5% adalah 0,933. Ini berarti 0,906 > 0,60 sehingga dapat dinyatakan bahwa
kuesioner tersebut telah reliabel dan dapat disebarkan kepada responden agar
dapat dijadikan sebagai instrumen penelitian
3.10 Teknis Analisis Data 3.10.1 Analisis Deskriptif
Metode analisis deskriptif merupakan cara menguraikan dan menafsirkan
data yang ada sehingga memberikan gambaran yang jelas mengenai
permasalahan. Analisis deskriptif dilakukan peneliti yaitu dengan
mendistribusikan jawaban responden dalam bentuk tabel sehingga memperoleh
3.10.2 Metode Regresi Berganda
Analisis regresi berganda berfungsi untuk mengetahui pengaruh variabel
independen yaitu kreativitas (X1) dan inovasi (X2), terhadap variabel dependen
yaitu kepuasan pelanggan (Y). Adapun model persamaan yang digunakan adalah :
Y=a+b1X1+b2X2+e...(Sugiono, 2005). Dimana :
Y = kepuasan pelanggan
a = Konstanta
b1-b2 = Koefisien Regresi
X1 = kreativitas
X2 = inovasi
e = Error
3.10.3 Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik bertujuan untuk mengetahui kondisi data yang
dipergunakan dalam penelitian. Model analisis regresi penelitian ini mensyaratkan
uji asumsi terhadap data yang meliputi :
3.10.3.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi,
variabel
pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Seperti diketahui bahwa uji
t dan uji F mengasumsikan bahwa nilai residual mengikuti distribusi normal.
Kalau asumsi ini dilanggar maka uji statistik menjadi tidak valid (Ghozali, 2005 :
Cara untuk mengetahui normalitas adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal.
Distribusi normal akan membentuk suatu garis lurus diagonal, dan plotting data
akan dibandingkan dengan garis diagonal. Jika distribusi data residual adalah
normal, maka garis yang menggambarkan data sesungguhnya akan mengikuti
garis diagonalnya (Ghozali, 2005 : 110).
3.10.3.2 Uji Heteroskedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model
regresi terdapat ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan
kepengamatan lainnya. Jika variance dari satu residual satu pengamatan
kepengamatan lainnya tetap maka terjadi homoskedastisitas jika berbeda maka
disebut heteroskedastisitas.
Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heteroskedastisitas
(Situmorang, 2008:65). Cara untuk mengetahui ada atau tidaknya
heteroskedastisitas adalah dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel
terikat (ZPRED) dan residualnya (SRESID). Deteksi terhadap heteroskedastisitas
dapat dilakukan dengan melihat grafik scatterplot yang disajikan, jika terlihat
titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas
serta tersebar baik di atas maupun di bawah angka nol pada sumbu Y. Maka hal
ini tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi, sehingga model regresi
layak dipakai untuk memprediksi keputusan konsumen, berdasarkan masukan
3.10.3.3 Uji Multikolinieritas
Pada mulanya multikolinieritas ini berarti adanya hubungan linear yang
“sempurna” atau pasti, diantara beberapa atau semua variabel yang menjelaskan
dari model regresi (Situmorang, 2008:96).
Multikolinearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF) kedua ukuran ini menunjukkan setiap variabel independen manakah
yang dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Tolerance adalah mengukur
variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel
independen lainnya. Nilai cutoff yang umumnya dipakai untuk menunjukkan
adanya multikolinieritas adalah tolerance < 0.1 sedangkan Variance Inflation
Factor (VIF) > 5 (Situmorang, 2008:104).
3.10.4 Pengujian Hipotesis
3.10.4.1 Uji Signifikan Parsial / Uji Individual (Uji thitung)
Uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel
penjelas/bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel terikat
(Ghozali, 2005:84). Signifikansi pengaruh tersebut dapat diestimasi dengan
membandingkan antara nilai ttabel dengan nilai thitung.
Kriteria Pengambilan Keputusan, yaitu:
H0 diterima, apabila thitung < ttabelpada α = 5%
Ha diterima, apabila thitung > ttabelpada α = 5%
Uji thitung bertujuan untuk melihat secara parsial apakah ada pengaruh yang
(X2) terhadap variabel dependen yaitu kepuasan pelanggan (Y), bentuk
pengujiannya adalah:
H0 : bi = 0
Artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang positif dan signifikan
dari variabel independen yaitu kreativitas (X1) dan inovasi (X2) terhadap variabel
dependen yaitu kepuasan pelanggan (Y).
Ha : bi≠ 0
Artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan signifikan dari
variabel independen yaitu kreativitas (X1) dan inovasi (X2) terhadap variabel
dependen yaitu kepuasan pelanggan (Y)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel terikat (Ghozali, 2005 : 84). Dalam penelitian ini pengujian hipotesis
secara simultan dimaksudkan untuk mengukur besarnya pengaruh kreativitas (X1)
dan inovasi (X2) secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya yaitu kepuasan
pelanggan (Y).
H0 : b1,b2 = 0, Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan dari variabel independen yaitu kreativitas (X1) dan inovasi
(X2) terhadap variabel dependen yaitu kepuasan pelanggan (Y).
Ha : b1 ≠ b2, Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan dari variabel independen yaitu kreativitas (X1) dan inovasi (X2)
Kriteria Pengambilan Keputusan yaitu:
H0 diterima jika Fhitung < Ftabelpada α = 5%
Ha diterima jika Fhitung > Ftabel pada α = 5%
3.10.4.2 Uji Signifikan Simultan / Uji Serentak (Uji – F)
Uji F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap
variabel terikat (Ghozali, 2005 : 84). Dalam penelitian ini pengujian hipotesis
secara simultan dimaksudkan untuk mengukur besarnya pengaruh kreativitas (X1)
dan inovasi (X2) secara bersama-sama terhadap variabel terikatnya yaitu kepuasan
pelanggan (Y).
H0 : b1,b2 = 0, Artinya secara bersama-sama tidak terdapat pengaruh yang
positif dan signifikan dari variabel independen yaitu kreativitas (X1) dan inovasi
(X2) terhadap variabel dependen yaitu kepuasan pelanggan (Y).
Ha : b1 ≠ b2, Artinya secara bersama-sama terdapat pengaruh yang positif
dan signifikan dari variabel independen yaitu kreativitas (X1) dan inovasi (X2)
terhadap variabel dependen yaitu kepuasan pelanggan (Y).
Kriteria Pengambilan Keputusan yaitu:
H0 diterima jika Fhitung < Ftabelpada α = 5%
Ha diterima jika Fhitung > Ftabel pada α = 5%
3.10.4.3 Pengujian Koefisien Determinan (R²)
Koefisien Determinasi (R2) pada intinya digunakan untuk mengukur
seberapa besar kontribusi dan kemampuan varian dari varibel bebas menjelaskan
dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas (kreativitas dan inovasi) kuat terhadap
variabel terikat (Y). Berarti model yang digunakan semakin kuat menerangkan
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Toko Herbal Amarullah
Klinik Herbal Amarullah beralamat di Jl. Bustaman/Jl. Satria Pasar 10
Tembung. Pemilik klinik Herbal Amarullah adalah Bapak M. Yusuf Harahap
yang awalnya didirikan pada tahun 2005. Klinik Herbal Amarullah sendiri telah
memiliki tiga cabang di beberapa daerah seperti, Binjai, Pancur Batu dan Pantai
Labu.
Klinik Herbal Amarullah memiliki kreatifitas dan inovasi dalam meramu
obat-obatan dari tanaman herbal. Seperti contoh tanaman lenglengan, lenglengan
adalah tumbuhan liar yang dapat mengobati berbagai macam penyakit. Tanaman
lenglengan dapat mengobati penyakit seperti:Sukar tidur, Sakit kepala, Influenza,
Batuk, Jantung berdebar, Tidak datang haid, Pencernaan terganggu. Cacingan,
Kencing manis (Diabetes melitus, Kejang, ayan (epilepsi). Cara pengobatan
dengan merebus 10-15 gram tanaman lenglengan lalu diminum dan untuk
pengobatan luar seluruh tanaman dicuci bersih lalu digiling halus, untuk
pemakaian setempat pada luka, koreng, atau kudis.
(amarullahherbal.blogspot.com)
Toko obat Amarullah menjual berbagai obat herbal yang diantaranya Reu
Syifa yaitu obat herbal yang dapat digunakan sebagai anti biotik, anti radang,
mengobati reumatik/asam urat, pengapuran pada tulang, ginjal, sakit pinggang,
sakit gigi serta sakit kepala. Selanjutnya produk yang bernama jantung yang dapat
jantung mengobati jantung koroner, klep jantung berdebar serta jantung yang
lemah.
4.2 Analisis Deskriptif
Merupakan metode analisis data dengan cara data disusun,
dikelompokkan, kemudian disajikan sehingga diperoleh gambaran tentang
masalah yang dihadapi. Analisis deskriptif pada penelitian ini adalah orang-orang
yang telah membeli produk-produk pada Klinik Herbal Amarullah.
Berdasarkan data dari 98 responden melalui daftar pertanyaan didapat
kondisi responden tentang usia, jenis kelamin, jenis pekerjaan dan pendapatan
konsumen. Penggolongan yang dilakukan terhadap responden dalam penelitian ini
bertujuan untuk mengetahui secara jelas mengenai gambaran responden sebagai
objek penelitian. Gambaran umum objek penelitian tersebut satu per satu dapat
diuraikan sebagai berikut:
4.2.1 Karakteristik Responden
4.2.1.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin
Karakteristik responden berdasarkan jenis kelamin dapat dilihat pada
Tabel 4.1 berikut ini:
Tabel 4.1
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin No Jenis Kelamin Frekuensi Persentase (%)
1 Pria 38 39
2 Wanita 60 61
Jumlah 98 100
Pada Tabel 4.1 diketahui bahwa jenis kelamin yang paling banyak diteliti
adalah wanita yaitu sebanyak 61%, sedangkan sisanya yakni sebanyak 38%
adalah wanita. Pada umumnya yang melakukan pengobatan di Toko Herbal
Amarullah adalah wanita.
4.2.1.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
Karakteristik responden berdasarkan usia dapat dilihat pada Tabel
4.2 berikut ini:
Tabel 4.2
Karakteristik Responden Berdasarkan Usia
No Usia (tahun) Frekuensi Persentase (%)
1 18-20 10 10,2
Sumber: Hasil pengolahan data kuesioner (April 2015).
Berdasarkan Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa responden yang berumur
antara 18-20 tahun sebanyak 10.2%, kemudian usia responden 21-23 tahun
sebanyak 8,2%. Lalu usia responden 24-26 tahun sebanyak 15,3% dan umur
responden 27-29 tahun sebanyak 13,3% serta umur responden diatas 30 tahun,
sebanyak 53%. Berdasarkan karakteristik usia responden tersebut
mengindikasikan bahwa responden yang paling banyak melakukan pembelian dan
pengobatan pada Toko Herbal Amarullah adalah responden yang berusia >30
tahun.
Karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan dapat dilihat pada
Tabel 4.3 berikut ini:
Tabel 4.3
Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Pekerjaan
No Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)
1 Wiraswasta 28 28.6
2 Pegawai Negeri 32 32.6
3 Pegawai Swasta 38 38,8
Jumlah 98 100
Sumber: Hasil pengolahan data kuesioner (April 2015).
Pada Tabel 4.3 dapat dilihat bahwa responden berdasarkan jenis pekerjaan
wiraswasta berjumlah 28.6%, kemudian pegawai negeri berjumlah 32.6% serta
pegawai swasta berjumlah 38,8%. Berdasarkan karakteristik jenis pekerjaan
responden tersebut mengindikasikan bahwa responden yang paling banyak
bekerja berdasarkan jenis pekerjaannya adalah responden yang bekerja sebagai
pegawai swasta.
4.2.1.4 Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Pendapatan
Karakteristik responden berdasarkan jenis pekerjaan dapat dilihat pada
Tabel 4.4 berikut ini:
Tabel 4.4
Karakteristik Responden Berdasarkan Jumlah Pendapatan
No Pekerjaan Frekuensi Persentase (%)
1 Rp 1.000.000 – Rp 1.500.000 33 33,7
2 Rp 1.500.000 – Rp 2.000.000 40 40,8
3 > Rp 2.000.000 25 25,5
Jumlah 98 100
Sumber: Hasil pengolahan data kuesioner (April 2015).
Pada Tabel 4.4 dapat dilihat bahwa responden berdasarkan jumlah
pendapatan Rp 1.000.000 – Rp 1.500.000 sebanyak 33,7%, kemudian Rp
Berdasarkan karakteristik jumlah pendapatan responden tersebut mengindikasikan
bahwa responden yang paling banyak memiliki pendapatan berdasarkan jumlah
pendapatannya adalah responden yang memiliki pendapatan Rp 1.500.000 – Rp
2.000.000.
4.2.2 Deskriptif Variabel
Setelah mengetahui karakteristik dari responden penelitian, berikut ini
akan ditampilkan hasil olahan data primer yang merupakan deskriptif penelitian
berdasarkan pendapat responden mengenai variabel kreativitas, inovasi dan
kepuasan pelanggan.
4.2.2.1 Deskripsi Variabel Kreativitas
Kreativitas adalah kemampuan untuk membuat kombinasi-kombinasi baru
atau melihat hubungan-hubungan baru antara unsur, data variabel yang sudah ada
sebelumnya. Hasil tanggapan terhadap kreativitas merekdapat dijelaskan pada
Tabel 4.5 berikut ini:
Tabel 4.5
Distribusi Pendapat Responden Terhadap Kreativitas
Item
Sumber: Hasil pegolahan SPSS 16,0 (April 2015)
Pada Tabel 4.5 dapat dilihat bahwa:
1. Melalui pernyataan dari kuesioner bahwa Klinik Herbal Amarullah mampu
mengembangkan ide untuk menciptakan obat herbal yang baru, yaitu 6,1%