• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan Sistem Pengawasan Barang di PT. Jerbee Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembangunan Sistem Pengawasan Barang di PT. Jerbee Indonesia"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

PEMBANGUNAN SISTEM PENGAWASAN BARANG

DI PT JERBEE INDONESIA

KERJA PRAKTEK

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kerja Praktek Program Studi Teknik Informatika

Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

ERIN ERINA (10109088)

YOSIA JULIUS (10109075)

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA

BANDUNG

(2)
(3)
(4)

LAMPIRAN F

(5)
(6)

LAMPIRAN G

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Pendidikan Formal :

2009 – sekarang : Universitas Komputer Indonesia. Jurusan Informatika.

2006 – 2009 : SMK Negeri 2 Kota Sukabumi

2003 - 2006 : SMP Negeri 1 Kadudampit

1997 - 2003 : SD Negeri Cibunar 02

Nama : Erin Erina

Tempat, TanggalLahir : Sukabumi, 25 September 1991 JenisKelamin : Perempuan

Alamat

:

Jl. Ir. H. Juanda RT 02/01 278 BLK Gg Abah Iri,

Dago Bandung, INDONESIA

NomorHandphone : 083818073904

(7)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Pendidikan Formal :

2009 – sekarang : Universitas Komputer Indonesia. Jurusan Informatika.

2006 – 2009 : SMK Negeri 1 Purwakarta

2003 - 2006 : SMP Yos Sudarso Purwakarta

1997 - 2003 : SD Yos Sudarso Purwakarta

Nama : Yosia Julius Tempat, TanggalLahir : Jakarta,8 Juli 1991 JenisKelamin : Laki – laki

Alamat

: Jl. Cikutra Baru Raya No 36 Bandung

(8)

iii

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iii

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR SIMBOL ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 1

1.3 Maksud dan Tujuan ... 2

1.4 Batasan Masalah ... 2

1.5 Metode Penelitian ... 3

1.5.1 Teknik Pengumpulan Data ... 3

1.5.2 Model Pembangunan Perangkat Lunak ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 7

2.1 Tempat Penelitian ... 7

2.1.1 Profil PT. Jerbee Indonesia ... 7

2.1.2 Visi dan Misi PT. Jerbee Indonesia ... 7

2.1.3 Bentuk dan Badan Hukum Jerbee ... .9

2.1.4 Bidang Usaha PT. Jerbee Indonesia ... .9

2.1.5 Struktur Organisasi PT. Jerbee Indonesia ... 10

2.1.6 Deskripsi Jabatan ... 10

2.1.7 Logo PT. Jerbee Indonesia ... 12

2.2 Landasan Teori ... 12

2.2.1 Konsep Dasar Sistem ... 12

2.2.2 Pengawasan ... 14

(9)

iv

2.2.4 Pembangunan Perangkat Lunak ... 17

BAB III PEMBAHASAN ... 19

3.1 Kegiatan Kerja Praktek ... 19

3.2 Analisis Sistem ... 19

3.3.1 Analisis Masalah ... 19

3.3.2 Prosedur Yang Sedang Berjalan ... 19

3.3 Analisis Kebutuhan Non - Fungsional ... 25

3.3.1 Analisis User (Pengguna) Sistem ... 25

3.3.2 Analisis Perangkat Keras (Hardware) ... 27

3.3.3 Analisis Perangkat Lunak (Software) ... 28

3.3.4 Analisis Jaringan ... 29

3.3.5 Analisis Pengkodean ... 31

3.4 Analisis Basis Data ... 32

3.4.1 Entity Relationship Diagram (ERD) ... 32

3.5 Analisis Kebutuhan Fungsional... 33

3.5.1 Diagram Konteks ... 33

3.5.2 Data Flow Diagram (DFD) ... 34

3.5.3 Spesifikasi Proses ... 43

3.5.4 Kamus Data ... 68

3.6 Perancangan Sistem ... 72

3.6.1 Skema Relasi ... 72

3.6.2 Struktur Tabel ... 73

3.7 Perancangan Struktur Menu ... 77

3.7.1 Perancangan Struktur menu Admin ... 78

3.7.2 Perancangan Struktur menu Projek Manajer ... 78

3.7.3 Perancangan Struktur menu Logistik ... 79

3.8 Perancangan Antarmuka ... 79

3.8.1 Perancangan Antarmuka Login ... 79

3.8.2 Perancangan Antarmuka Admin ... 80

3.8.3 Perancangan Antarmuka Projek Manajer ... 82

(10)

v

3.8.5 Perancangan Pesan ... 90

3.8.6 Jaringan Semantik ... 91

3.9. Implementasi Sistem ... 93

3.9.1 Implementasi Database ... 93

3.9.2 Implementasi Antarmuka ... 98

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN ... 104

4.1 Kesimpulan ... 104

4.2 Saran ... 104

(11)

i

KATA PENGANTAR

Tiada kata yang dapat terucap selain rasa syukur yang terus penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah limpah kan rahmat, hidayah serta karunia-Nya kepada kita semua, solawat dan salam semoga tetap terlimpah kepa dan Nabibesar Muhammad SAW, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan kerja praktek dengan judul “PEMBANGUNAN SISTEM PENGAWASAN BARANG DI PT JERBEE INDONESIA”.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan kerja praktek ini jauh dari sempurna mengingat keterbatasan pengetahuan serta pengalaman yang ada pada penulis. Oleh karena itu, penulis mengharapkan sekali kritik dan saran yang sifatnya membangun sehingga dapat mengetahui serta memperbaiki kekurangan yang ada di dalam laporan kerja praktek ini.

Dalam penulisan laporan kerja praktek ini penulis memperoleh bantuan, petunjuk, bimbingan serta dorongan dari berbagai pihak. Maka pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang sebesar - besarnya kepada yang terhormat :

1. Kedua orangtua yang sangat penulis cintai dan hormati yang telah dengan rela dan sabar dalam mendidik dan memberikan kasih sayang serta kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu, dan semoga apa yang telah diberikan mendapat balasan yang lebih dari Allah SWT.

2. Bpk Ir. Eddy Suryanto Soegoto, M.Sc selaku Rektor Universitas Komputer Indonesia.

3. Prof. Dr. H. Denny Kurniadie, Ir., M.Sc selaku Dekan Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer.

4. Irawan Afrianto,S.T., M.T. selaku Ketua Jurusan Teknik Informatika.

(12)

ii

6. Bapak Mohamad Agus Sya’ban sebagai Pebimbing Kerja Praktek Lapangan dan Manager pengembangan perangkat lunak di PT Jerbee Indonesia.

7. Bapak Ferry Ristiwan sebagai Direktur utama di PT Jerbee Indonesia..

Kesempurnaan hanyalah Allah SWT yang memilikinya, dan kita hanyalah manusia biasa yang tak luput dari salah dan dosa. Kiranya para pembaca dalam mencermati laporan ini bias memberikan sumbang saran dan kritik yang nantinya bias digunakan dalam mengkoreksi serta mengevaluasi kerja praktek ini.

Akhirnya, semoga apa yang disampaikan dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan semua pihak yang berkepentingan pada umumnya.

Bandung, Februari 2014

(13)

105

DAFTAR PUSTAKA

[1] Pressman, Roger S. (2002), Rekayasa Perangkat Lunak: Pendekatan Praktisi (Buku 1), Andi Offset, Yogyakarta.

[2] Raharjo, Budi., Imam Heryanlo, & Enjang RK. (2010). Modul Pemograman Web (HTML, PHP, & MySQL). Bandung: Modula.

[3] Nugroho, Bunafit. 2008. Latihan Membuat Aplikasi Web PHP dan Mysql dengan Dreamwaver. Yogyakarta : Gava Media.

[4] Wahyono, Teguh. 2004. PHP TRIAD Fundamental (memahami pemrograman web dengan PHP dan MySQL dalam 24 jam). Yogyakarta : Gava Media.

[5] Kristanto, Ir. Harianto. 1994. Konsep dan Perancangan Database. Yogyakarta : Andi Yogyakarta.

[6] Simamora, Henry. 2004 Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta : YKPN.

(14)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

PT. Jerbee Indonesia adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa dan produk Teknologi Informasi (TI) yang menawarkan jasa konsultasi berbasis teknologi informasi, pengembangan perangkat lunak, integrasi sistem, aplikasi service provider dan instalasi atau pemeliharaan jaringan yang berbasis solusi best-of-breed. PT. Jerbee lebih fokus didalam pengembangan web dengan teknologi jaringan terkini sebagai pendukung.

Pencatatan kebutuhan barang projek masih dilakukan secara manual sehingga sering terjadi kesalahan dalam pencatatan suatu barang projek dan dokumen pencatatan barang rentan hilang bahkan rusak. Proses pencatatan kebutuhan barang projek dimulai dari pencatatan daftar kebutuhan barang oleh projek manager, kemudian daftar barang-barang yang dibutuhkan dalam pembuatan suatu projek akan diberikan oleh projek manager kepada logistik. Logistik akan mencari vendor yang memiliki barang-barang projek yang dibutuhkan.

Proses pencatatan barang projek dan pengawasan hutang yang ada di PT. Jerbee Indornesia saat ini tidak memiliki rekomendasi yang mengakibatkan pihak logistik kesulitan untuk mencari vendor yang sesuai dengan yang diingikan, pemilihan vendor berdasarkan barang yang disediakan oleh vendor sesuai dengan kebutuhan dan harga barang yang sesuai dengan anggaran. Mengingat sangat dibutuhkannya alat atau sistem yang dapat membatu dalam pendataan barang projek, maka sebuah perusahaan sekaligus konsultan teknologi informasi, PT. Jerbee Indonesia berencana untuk membuat sebuah sistem sebagai pendukung dalam pendataan dan pengawasan barang projek.

(15)

2

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka identifikasi masalah dalam laporan ini adalah sebagai berikut:

1. Terjadi kesalahan dalam pencatatan suatu barang dan dokumen pencatatan barang rentan hilang bahkan rusak.

2. Pihak logistik kesulitan untuk mencari vendor yang sesuai dengan yang diinginkan dan mengawasi barang projek.

1.3Maksud dan Tujuan

Berdasarkan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, untuk membantu proses pencatatan barang projek. Maka maksud penelitian ini adalah untuk membuat sistem pengawasan barang projek.

Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam kerja praktek ini adalah sebagai berikut:

1. Mempermudah pencatatan barang projek, menguranngi kesalahan dalam pencatatan barang dan mengurangi resiko kerusakan dokumen.

2. Memudahkan pihak logistik dalam pencarian vendor dan mengawasi barang projek.

1.4Batasan Masalah

Batasan masalah dalam pembangunan sistem pengawasan barang di PT. Jerbee Indonesia ini dimaksudkan agar pembahasan lebih terarah dan tidak menyimpang, maka batasan masalah dari pembangunan sistem pengawasan barang ini adalah sebagai berikut:

1. Data

Data yang diolah dalam pembangunan sistem pengawasan barang projek ini adalah data list barang projek, data purchase order, data pengawasan hutang ke vendor, dan data surat jalan

2. Proses

(16)

3

3. Keluaran (Output)

Hasil keluaran dari sistem pengawasan barang ini adalah informasi user, informasi projek, informasi barang projek, informasi vendor, informasi hutang ke vendor, informasi purchase order dan informasi pembayaran. 4. Sistem ini bersifat client-server dan hanya dapat diakses oleh karyawan PT.

Jerbee Indonesia khususnya bagian logistik, projek manager dan bagian administrasi.

5. Model analisis perangkat lunak yang digunakan adalah pemodelan analisis terstruktur. Alat permodelan yang digunakan adalah flowmap, Entity Relationship Diagram (ERD) dan Data Flow Diagram (DFD).

6. Software yang digunakan : a. Xampp 1.6.4

b. DBMS Mysql c. Notepad++ 6.1.5

1.5 Metode Penelitian

Dalam menyelesaikan laporan kerja praktek ini, metodelogi yang digunakan melalui tahapan-tahapan sebagai berikut:

1.5.1 Teknik Pengumpulan Data

Metode yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam perancangan sistem pengwasan barang projek ini adalah sebagai berikut:

1. Wawancara

Pengumpulan data dengan melakukan dialog secara langsung dengan pihak yang terkait dalam memberikan keterangan terhadap data yang dibutuhkan.

2. Studi Literatur

(17)

4

1.5.2 Model Pembangunan Perangkat Lunak

Model pembangunan perangkat lunak ini menggunakan paradigm perangkat lunak secara waterfall. Waterfall menurut Roger S Pressman adalah suatu metodologi pengembangan perangkat lunak yang mengusulkan pendekatan kepada perangkat lunak sistematik dan sekuensial, yang meliputi beberapa proses diantaranya :

Tahapan dalam model waterfall (Gambar 1.1). Pengembangan sistem dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 1.1 Waterfall Model [1] Penjelasan dari alur metode waterfall adalah sebagai berikut : a. Komunikasi

Komunikasi merupakan analisis terhadap kebutuhan software, dan tahap untuk mengadakan pengumpulan data dengan melakukan pertemuan dengan pihak pegawai dan observasi di kantor cabang DISPENDA, maupun mengumpulkan data-data tambahan baik yang ada di jurnal, artikel, maupun dari internet.

b. Perancangan

(18)

5

c. Pemodelan

Proses pemodelan ini akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah perancangan software yang dapat diperkirakan sebelum dibuat coding. Proses ini berfokus pada rancangan struktur data, arsitektur software, representasi interface, dan detail (algoritma) prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut software requirement.

d. Kontruksi

Proses konstruksi merupakan proses membuat kode. Coding atau pengkodean merupakan penerjemahan desain dalam bahasa yang bisa dikenali oleh komputer. Programmer akan menerjemahkan transaksi yang diminta oleh pengguna. Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam mengerjakan suatu software, artinya penggunaan komputer akan dimaksimalkan dalam tahapan ini. Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan testing terhadap sistem yang telah dibuat tadi. Tujuan testing adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem tersebut untuk kemudian bisa diperbaiki.

e. Penyerahan Sistem

(19)

6

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan kerja praktek ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang tugas kerja praktek yang dijalankan. Sistematika penulisan laporan kerja praktek ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang kerja praktek, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian serta sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini merupakan tinjauan umum yang didalamnya menjelaskan tentang sejarah perusahaan, profil perusahaan, visi dan misi perusahaan serta tempat dan kedudukan perusahaan. Hal ini untuk mengetahui gambaran tempat kerja praktek serta menjelaskan teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.

BAB III PEMBAHASAN

Bab ini berisikan uraian mengenai tempat dan jadwal kerja praktek, analisis dari rancangan pembuatan program aplikasi, tahapan-tahapan perancangan interface program aplikasi yang dibuat dan menjelaskan tentang implementasi hasil dari analasis dan perancangan serta jadwal kegiatan kerja praktek di PT. Jerbee Indonesia.

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

(20)

7

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tempat Penelitian

Pada tahap ini merupakan peninjauan terhadap tempat penelitian studi kasus yang dilakukan di PT. Jerbee Indonesia.

2.1.1 Profil PT Jerbee Indonesia

PT. Jerbee Indonesia adalah sebuah perusahaan yang bergerak di bidang jasa & produk Teknologi Informasi (TI) yang berlokasi di Bandung - Indonesia.Perusahaan kami terus berkembang mengikuti perkembangan dan tuntutan bisnis global. Komitmen kami adalah menyediakan jasa layanan teknologi informasi terbaik untuk klien kami dengan ditunjang oleh tenaga ahli yangprofesional dan berpengalaman dibidangnya.

PT. Jerbee Indonesia bertempat di Jl.Gitar 2 No.1 Bandung Jawa Barat Indonesia. Di dukung dengan sumber daya manusia yang professional dan mempunyai integritas yang tinggi. PT. Jerbee Indonesia akan terus bekerja keras untuk dapat berkembang untuk menjadi perusahaan yang besar dan banyak membawa manfaat bagi masyarakat.

Direktur Utama dari PT. Jerbee Indonesia adalah Ferry Ristiwan.S.T yang merupakan seorang entrepreneur muda lulusan dari bidang Informatika.Brand Name PT. Jerbee Indonesiayaitu “Jerbee”dengan motto Be Effective, Be Efficient,

Be Excellent. Secara eksplisit terlihat jelas bahwa tekad Jerbee adalah memberikan solusi yang terbaik dengan proses dan usaha yang terbaik yang bisa diberikan kepada klien kami.

2.1.2 Visi dan Misi PT. Jerbee Indonesia Visi

PT. Jerbee Indonesia memiliki Visi untuk memenuhi kebutuhan public akan jasa layanan dan Solusi Teknologi Informasi (TI/IT) dan Telekomunikasi

(21)

8

Misi

1. Menumbuhkan dan meningkatkan semangat serta jiwa kemandirian pada setiap langkah kerja organisasi didalam kerangka pencapaian tujuan perusahaan.

2. Menerapkan sistem organisasi pembelajar didalam perusahaan, sehingga menjadi darahnya organisasi untuk mencapai kemajuan dan target perusahaan. 3. Menumbuhkan dan meningkatkan karakter kreatif pada seluruh karyawan guna menuju pencapaian inovasi tiada henti, menghargai perjalanan setiap proses yang dialami dalam kehidupan berorganisasi, pantang menyerah dan tahan banting dalam menghadapi setiap tantangan yang ada, kejujuran dan integritas diri, loyalitas pada perusahaan, jiwa yang bersedia untuk selalu menjaga proses kerja dengan secara sungguh-sungguh yang disertai dengan ketekunan ( istiqomah ) dalam proses perbaikan disetiap langkah guna memperoleh pertumbuhan yang positif, sehingga semua itu mengkristal menjadi suatu nilai budaya perusahaan untuk mendukung tercapainya tujuan perusahaan.

4. Menjalin, memperluas dan meningkatkan kualitas jaringan eksternal dan internal dengan selalu menyertakan nilai-nilai saling membutuhkan diantara seluruh komponen yang ada didalam usaha mencapai visi perusahaan.

5. Meningkatkan keuntungan perusahaan agar dapat melakukan peningkatkan dalam hal kesejahteraan karyawan, deviden yang tinggi bagi pemegang saham, dan kontribusi positif pada masyarakat luas.

(22)

9

2.1.3 Bentuk dan Badan Hukum PT. Jerbee Indonesia

Berikut merupakan bentuk dan badan hukum PT. Jerbee Indonesia:

1. Akta Notaris : Irma Rachmawati, SH, SP-1

2. Nomor Akta : 20 (Dua Puluh) 3. Tanggal : 29Desember 2005

4. Alamat Kantor : Jl. Gitar 2 No. 1Lengkong, Bandung

Indonesia

5. Nomor Telepon : (022)7323768

6. E-Mail : info@jerbeeindonesia.com 7. Surat Ijin Tempat Usaha : 503/IG-6241/BPPT/2006 8. Tanda Daftar Perusahaan :101115111323

9. Surat Izin Usaha Perdagangan :510/2-0028/2006/3464-BPMPPT

10.NPWP : 02.244.866.6-428.000

2.1.4 Bidang Usaha PT. Jerbee Indonesia

Secara spesifik kegiatan usaha yang dilaksanakan terbagi ke dalam lima poin penting yaitu:

1. Desktop Application

Aplikasi desktop berbasis Visual Basic, Borland Delphiatau C++, baik stand alone

maupun client server.

2. Software & Web Development

Aplikasi berbasis web untuk intranet maupun internet dan pengembangan website

dengan bahasa pemrograman Ruby dan PHP.

3. Network Solutions

Instalasi LAN/WAN/Hotspot, Network Design, Instalasi VoIP, Instalasi Router dan

Server (Proxy, Mail, Radius, Web Servis, Database, dll.)

4. Procurement & Maintenance

Pengadaan hardware, maintenance hardware, jaringan dan aplikasi.

5. Brainware Solutions

(23)

10

2.1.5 Struktur Organisasi PT. Jerbee Indonesia

Berikut merupakan gambar struktur organisasi PT. Jerbee Indonesia:

Gambar 2.1Struktur Organisasi PT. Jerbee Indonesia

2.1.6 Deskripsi Jabatan 1. Direktur Utama

Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif, Menawarkan visi dan

imajinasi di tingkat tertinggi (biasanya bekerjasama dengan MD atau CEO).

Memimpin rapat umum, dalam hal: untuk memastikan pelaksanaan tata- tertib;

keadilan dan kesempatan bagi semua untuk berkontribusi secara tepat;

menyesuaikan alokasi waktu per item masalah, menentukan urutan agenda,

mengarahkan diskusi ke arah consensus, menjelaskan dan menyimpulkan

tindakan dan kebijakan. Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam

hubungannya dengan dunia luar. Memainkan bagian terkemuka dalam

menentukan komposisi dari board dan sub-komite, sehingga tercapainya

(24)

11 oleh BOD atau pada situasi tertentu yang dianggapperlu, yang diputuskan, dalam

meeting- meeting BOD. Menjalankan tanggung jawab dari direktur perusahaan

sesuai dengan standar etika dan hukum.

2. Direktur Teknik

Memimpin Bidang Teknik. Memimpin kegiatan perancangan dan kegiatan

usaha di bidang teknik produksi Mengkoordinasi, mangatur, memberi pengarahan

dan mengawasi kegiatan pelaksanaan tugas-tugas Bagian yang ada dibawahnya,

sehingga berjalan lancar.Mengusahakan secara terus – menerus peningkatan

efesiensi produksi Mengadakan dan memelihara hubungan baik dengan

semuainstansi terutama yang bersangkut paut dengan bidangnya.Memimpin

penyusunan dan mengendalikan pelaksanaan anggaran tahunan Bidang Teknik.

Menyetujui rencana-rencana dan program kerja beserta perubahan-perubahan

serta biaya pelaksanaannya yang diajukan oleh semua Bagian dibawahnya.

3. Divisi Administrasi dan Keuangan

Melaksanakan kegiatan administrasi keuangan perusahaan (jurnal entry sampai

dengan arsip dokumen) untuk menjamin kelancaran, keakuratan dan ketertiban

administrasi keuangan perusahaan.

4. Divisi Pengembangan Perangkat Lunak

Pengembangan dan integrasi perangkat lunak, Mengembangkan secara aktif

kemampuan dalam pengembangan perangkat lunak Riset, perencanaan, instalasi,

konfigurasi, troubleshoot, pemeliharaan, dan upgrade perangkat keras, perangkat

lunak, serta sistem pengoperasiannya. Melakukan analisis dan evaluasi terhadap

prosedur bisnis yang ada maupun yang sedang diajukan atau terhadap kendala

(25)

12

2.1.7 Logo PT. Jerbee Indonesia

Adapun logo perusahaan ditunjukkan pada Gambar 2.2 dibawah ini.

Gambar 2.2 Logo PT. Jerbee Indonesia Makna Logo PT. Jerbee Indonesia

Logo PT. Jerbee Indonesia berasal dari tulisan sunda yang bertuliskan

hurup ‘JA’ yang merupakan inisial dari kata Jerbee.

Sedangkan makna dari kata Jerbee itu sendiri ialah komunitas yang bekerja sama, Akronim dari kata Bee di Jerbee tersebut ialah ‘Be effective’ , ‘Be

eficient’ , dan ‘Be excelent’.

2.2 Landasan Teori

Landasan teori membahas berbagai konsep dasar dan teori yang berkaitan dengan topik penelitian yang dilakukan dan hal-hal yang berguna dalam proses analisis permasalahan serta tinjauan terhadap penelitian-penelitian serupa yang telah dilakukan sebelumnya.

2.2.1 Konsep Dasar Sistem

(26)

13

2.2.1.1 Piramida Sistem Informasi Manajemen

Kebutuhan informasi untuk masing-masing tingkatan manajerial adalah berbeda-beda, maka informasi yang di sajikan juga berbeda.Tidak ada satu sistem yang dapat menyediakan seluruh kebutuhan informasi organisasi.Oleh karena itu, sistem informasi manajemen terbagi menjadi beberapa tingkatan seperti Gambar

Gambar 2.3Piramida Sistem Informasi Manajemen

Sistem informasi manajemen digambarkan sebagai sebuah bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi, penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya.Lapisan berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung operasi manajemen sehari-hari.Lapisan ketiga terdiri dari sumber daya sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari sumber daya informasi utnuk mendukung perencanaan dan perumusan kebijakan oleh tingkat manajemen.

Output dari sistem manajemen informasi adalah: 1. Rencana dan anggaran

2. Laporan yang terjadwal 3. Laporan khusus

4. Analisis situasi masalah 5. Keputusan untuk penalaahan 6. Jawaban atas pertanyaan

(27)

14

informasi yang dibutuhkannya, yaitu dengan mengetahui kegiatan-kegiatan untuk masing-masing tingkat (level) manajemen dan tipe keputusan yang diambilnya.Berdasarkan pada pengertian-pengertian di atas, maka terlihat bahwa tujuan dibentuknya Sistem Informasi Manajemen atau SIM adalah supaya organisasi memiliki informasi yang bermanfaat dalam pembuatan keputusan manajemen, baik yang meyangkut keputusan rutin maupun keputusan-keputusan yang strategis.Sehingga SIM adalah suatu sistem yang menyediakan kepada pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas organisasi.

2.2.2 Pengawasan

Pengawasan merupakan kegiatan yang mengusahakan supaya

terlaksananya suatu pekerjaan-pekerjaan sesuai dengan rencana yang ditetapkan

atau hasil-hasil yang dikehendaki. Pengawasan dimaksudkan untuk mencegah dan

untuk memperbaiki kesalahan, penyimpangan, ketidaksesuaian, penyelewengan

dan lainnya yang tidak sesuai tugas dan wewenang yang telah ditentukan.

2.2.2.1 Fungsi Pengawasan

Pengawasan yang baik adalah pengawasan yang dapat segera mengadakan

perbaikan dari penyimpangan, sesaat atau beberapa saat sesudah penyimpangan

terjadi. Fungsi pengawasan adalah fungsi terakhir dari proses manajemen, fungsi

ini sangat penting dan sangat menentukan dalam pelaksanaan proses manajemen.

[6] Fungsipengawasan adalah sebagai berikut :

1. Mempertebal rasa tanggung jawab terhadap pejabat yang diserahi tugas

dan wewenang dalam pelaksanaan pekerjaan.

2. Mendidik para pejabat supaya mereka melaksanakan pekerjaannya sesuai

dengan prosedur yang telah ditentukan.

3. Untuk mencegah terjadinya penyimpangan, kelalaian dan kelemahan,

supaya tidak terjadi kerugian yang tidak diinginkan.

4. Untuk memperbaiki kesalahan dan penyelewengan, supaya pelaksanaan

(28)

15

2.2.2.2 Syarat-Syarat Pengawasan

Rencana sebaik apapun dapat mengalami kegagalan, apabila manajerial tidak menjalankan “pengendalian”, yaitu mengawasi, memeriksa, mencocokan dan mengusahakan supaya segala sesuatu berlangsung sesuai dengan rencana dan

hasil yang ditetapkan. Untuk menciptakan kondisi daripada pengawasan, maka

syara-syarat umum mesti dapat dipergunakan. pengawasan harus beberapa

syarat-syarat, sebagai berikut :

1. Menentukan standar pengawasan yang baik dan dapat dilaksanakan.

2. Menghindarkan adanya tekanan,paksaan yang menyebabkan

penyimpangan dari tujuan pengawasan itu sendiri.

3. Melakukan koreksi rencana yang dapat digunakan untuk mengadakan

perbaikan serta penyempurnaan rencana yang akan datang.

2.2.3 Pemodelan Analisis

Model analisis adalah representasi teknis yang pertama dari sistem, pada saat ini yang mendominasi landasan pemodelan analisis.Pertama, analisis terstruktur adalah metode pemodelan klasik, dan analisis berorientasi objek.Analisis terstruktur adalah aktivitas pembangunan model. Analisis terstruktur menggunakan notasi yang sesuai dengan prinsip analisis operasional dapat menciptakan model yang menggambarkan muatan dan aliran informasi, membagi sistem secara fungsional dan secara behavioral, dan menggambarkan esensi dari apa yang harus dibangun .

(29)

16

2.2.3.1 ERD ( Entity-Relationship Diagram)

ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan symbol.[7]

2.2.3.2 DFD ( Data Flow Diagram)

DFD merupakan alat perancangan sistem yang berorientasi pada alur data dengan konsep dekomposisi dapat digunakan untuk penggambaran analisa maupun rancangan sistem yang mudah dikomunikasikan oleh profesional system kepada pemakai maupun pembuat program.[7]

2.2.3.3 Diagram Konteks

Diagram konteks adalah diagram yang terdiri dari suatu proses dan menggambarkan ruang lingkup suatu sistem. Diagram konteks merupakan level tertinggi dari DFD yang menggambarkan seluruh input ke sistem atau output dari sistem .Sistem dibatasi oleh boundary (dapat digambarkan dengan garis putus). Dalam diagram konteks hanya ada satu proses. Tidak boleh ada store dalam diagram konteks. Diagram konteks berisi gambaran umum (secara garis besar) sistem yang akan dibuat.[7]

2.2.3.4 Kamus Data (Data Dictonary)

(30)

17

2.2.4 Pembangunan Perangkat Lunak

Tools yang digunakan dalam pembangunan sistem pengawan barang adalah sebagai berikut:

2.2.4.1 PHP

PHP atau Hypertext Processor merupakan bahasa script yang sering digunakan dalam memprogram web dinamis. PHP merupakan bahasa yang dapat disisipkan kedalam script HTML. Tujuan dari bahasa ini adalah membantu web programmer untuk membuat web dinamis dengan cepat. Ketika seseorang mengunjungi sebuah web yang berbasis PHP, webserver akan memproses CodePHP. Selanjutnya akan diproses dengan menerjemahkannya ke dalam bentuk HTML atau diproses kalkulasi ataupun operasi, dan aplikasi ini dibangun sebagian besar menggunakan PHP.[4]

2.2.4.2 HTML

HyperText Markup Language (HTML) adalah sebuah bahasa markup yang digunakan untuk membuat sebuah halaman web dan menampilkan berbagai informasi didalam sebuah browser Internet.HTML saat ini merupakan standar Internet yang didefinisikan dan dikendalikan penggunaannya oleh World Wide Web Consortium (W3C). HTML berupa kode-kode tag yang menginstruksikan browser untuk menghasilkan tampilan sesuai dengan yang diinginkan. Sebuah file yang merupakan file HTML dapat dibuka dengan menggunakan browser web seperti Mozilla Firefox atau Microsoft Internet Explorer.[4]

2.2.4.3 MYSQL

(31)

18

2.2.4.4 CSS

CSS merupakan sebuah bahasa yang digunakan untuk mengatur tampilan sebuah dokumen web yang ditulis dalam markup language. Dengan kata lain, CSS merupakan sebuah bahasa yang digunakan untuk mengatur tampilan atau desain suatu halaman HTML.[2]

2.2.4.5 WAMP Server

WAMP singkatan dari Windows, Apache, MySQL dan PHP. WAMP adalah sebuah perangkat lunak yang dapat menjadikan komputer kita menjadi sebuah server. Selain itu juga dapat membuat jaringan lokal komputer sendiri dan kita dapat membuat website secara offline. WAMP server berfungsi menjadi server website karena harus memberikan pelayanan untuk mengakses website.

WAMP server terdiri dari Apache yang berfungsi sebagai Web Server, MySQL sebagai database dan PHP adalah bahasa yang digunakan untuk pemrograman website yang berjalan di Server. Versi WAMP server yang digunakan dalam perancangan aplikasi pendukung keputusan kelayakan kreditini adalah versi 2.2.[5]

2.2.4.6 Sublime Text 2

Sublime Text 2 merupakan aplikasi teks editor (suatu program yang digunakan untuk mengedit teks).[2] Kelebihan dari aplikasi ini adalah mendukung banyak bahasa pemograman diantaranya:

1. php 2. javascript 3. html 4. css 5. java

(32)

19

BAB 3

PEMBAHASAN

3.1 Kegiatan Kerja Praktek

Penelitian dilakukan di PT. Jerbee Indonesia yang beralamatkan di Jl. Gitar II No.1 Bandung. Kegiatan kerja praktek dilaksanakan kurang lebih 1 bulan, yang dimulai pada tanggal 5 Agustus 2013.

3.2 Analisis Sistem

Analisis sistem yang sedang berjalan merupakan penguraian dari suatu informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya yang dimaksudkan untuk mengidentifikasi dan mengefaluasi permasalahan-permasalahan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan – perbaikannya

3.2.1 Analisis Masalah

Analisis permasalahan yang ada di PT. Jerbee Indonesia diantaranya adalah :

1. Belum tersedianya fasilitas untuk pencatatan barang projek sehingga dokumen pencatatan barang rentan hilang bahkan rusak.

2. Pihak logistik belum memiliki media untuk mencatat data vendor sehingga kesulitan untuk mencari vendor yang sesuai dengan yang diinginkan. 3. Belum tersedianya fasilitas untuk mengawasi barang projek.

3.2.2 Prosedur Yang Sedang Berjalan

Sebelum melakukan rancangan sistem, perlu adanya analisis terhadap prosedur yang berjalan pada perusahaan ini. Berdasarkan hasil penelitian dan wawancara dengan pihak PT. Jerbee Indonesia, ada beberapa prosedur dalam mengevaluasi permasalahan yang terjadi dan kebutuhan - kebutuhan yang diharapkan.

(33)

20

1. Prosedur Pencatatan Kebutuhan Barang dari Projek Manajer 2. Prosedur Pengadaan Barang

3.2.2.1 Prosedur Pencatatan Kebutuhan Barang dari Projek Manajer

Prosedur Pencatatan Kebutuhan Barang dari Projek Manajer adalah proses mencatat barang-barang yang dibutuhkan oleh sebuah projek yang ditangani oleh projek manajer, prosedurnya adalah sebagai berikut:

1. Projek manajer menerima dokumen projek baru.

2. Projek manajer mencatat barang-barang yang dibutuhkan dalam suatu projek.

3. Setelah mencatat daftar barang barang projek manajer memberikan dokumen projek kepada logistik.

4. Setelah barang tersebut dicatat, maka projek manajer akan menyimpan barang-barang yang telah dicatat tersebut sebagai arsip.

5. Setelah projek manajer mencatat barang-barang tersebut maka catatan barang tersebut diserahkan kepada pihak logistik.

6. Logistik akan menyimpan catatan barang tersebut sebagai arsip dan akan digunakan untuk mencari barang tersebut ke vendor.

(34)

21

Pencatatan Kebutuhan Barang dari Projek Manajer

Projek Manajer Logistik

Pembuatan dokumen

barang pesanan

Dokumen barang pesanan yang

telah dicatat

A3 Dokumen barang

pesanan yang telah dicatat Penggandaan

Dokumen

Dokumen barang pesanan yang

telah dicatat

A2

Dokumen Projek

Dokumen Projek

A1 Dokumen Projek

1 2

Gambar 3.1 FlowMap Pencatatan kebutuhan barang projek Ket:

A1 : Arsip dokumen projek diberikan kepada logistik.

(35)

22

3.2.2.2 Prosedur Pengadaan Barang

Prosedur pengadaan barang proses aliran dokumennya dijelaskan sebagai berikut.

1. Dokumen projek dan daftar barang yang akan dipesan akan digunakan untuk mencari vendor penyedia barang

2. Bagian logistik akan melakukan pengecekan stock barang di gudang, apakah barang yang dibutuhkan ada di gudang?

3. Jika barang ada, maka pemesanan barang ke vendor tidak akan dilakukan, lalu logistik membuat surat jalan yang kemudian akan diberikan kepada klien. Setelah selesai membuat surat jalan, dokumen projek akan diarsipkan.

4. Jika barang tidak ada, maka logistik akan memesan barang-barang yang dibutuhkan ke vendor berdasarkan dokumen vendor yang sudah ada, dan dokumen projek akan diarsipkan

5. Logistik menghubungi pihak vendor dan meminta penawaran harga 6. Vendor memberi dokumen penawaran harga

7. Setelah menerima dokumen penawaran harga barang, logistik membuat

purchase order dengan menentukan vendor yang akan bekerjasama berdasarkan daftar vendor yang terdapat di dokumen vendor (dokumen pemesanan barang)

8. Purchase order diberikan kepada vendor, sedangkan dokumen penawaran harga, dokumen vendor akan di arsipkan

9. Vendor menerima lalu melakukan pengiriman barang. 10.Logistik menerima nota pengiriman barang dari vendor

11.Logistik melakukan pengecekan terhadap barang yang telah diterima 12.Apakah barang sesuai?

13.Jika barang sesuai berlanjut ke pengecekan kondisi barang.

14.Jika barang tidak sesuai berlanjut ke pembuatan nota retur barang.

(36)

23

16.Jika ada barang yang rusak logistik membuat nota retur barang yang rusak yang akan diberikan kepada vendor, apabila pembuatan nota retur barang selesai digunakan makan nota pengiriman barang akan diarsipkan.

17.Vendor menerima nota retur barang, dan mengganti barang yang rusak 18.Jika tidak ada barang yang rusak, maka logistik akan membuat surat jalan

dengan melihat data yang terdapat pada dokumen barang yang telah dicatat dan nota pengiriman barang.

19. Setelah selesai digunakakan, nota pengiriman dan dokumen barang akan diarsipkan, sedangkan surat jalan akan diberikan kepada klien.

(37)

24

Purchase order Purchase order A4 retur barang yang tidak sesuai atau

rusak

(38)

25

Ket:

A4: Arsip dokumen vendor yang disimpan oleh logistik.

A5 : Arsip dokumen penawaran harga yang disimpan oleh logistik. A6 : Arsip nota pengirian barang yang disimpan oleh logistik A7 : Arsip data barang yang disimpan oleh logistik

A8 : Arsip Purchase Order yang disimpan oleh logistik

Aliran proses Pengadaan Barang digambarkan dalam bentuk flowmap

seperti gambar 3.2

3.3 Analisis Kebutuhan Non-Fungsional

Analisis kebutuhan non-fungsional merupakan analisis yang dibutuhkan untuk menentukan spesifikasi kebutuhan sistem. Spesifikasi ini juga meliputi elemen atau komponen-komponen apa saja yang dibutuhkan untuk sistem yang akan dibangun sampai dengan sistem tersebut diimplementasikan. Analisis kebutuhan ini juga menentukan spesifikasi masukan yang diperlukan sistem, keluaran yang akan dihasilkan sistem dan proses yang dibutuhkan untuk mengolah masukan sehingga menghasilkan suatu keluaran yang diinginkan.

3.3.1 Analisis User (Pengguna) Sistem 1. Fakta Pengguna di PT. Jerbee

Analisis pengguna dimaksudkan untuk mengetahui siapa saja pengguna yang terlibat dalam proses perngawasan barang projek sehingga dapat diketahui tingkat pengalaman dan pemahaman pengguna komputer. Berdasarkan prosedur yang sedang berjalan, pengguna yang terlibat dalam sistem yang sedang berjalan yaitu projek manajer, logistik dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Analisis Pengguna di PT. Jerbee No Pengguna Karakteristik

1. Projek Manajer a. Bisa mengoperasikan komputer. b. Pendidikan S1.

c. Terbiasa menjalankan aplikasi

(39)

26

No Pengguna Karakteristik

d. Dapat menggunakan browser seperti

Firefox Mozilla dan Google Chrome. 2. Logistik a. Bisa mengoperasikan komputer.

b. Pendidikan S1.

c. Terbiasa menjalankan aplikasi

Microsoft office, dan Microsoft Excel. d. Dapat menggunakan browser seperti

Firefox Mozilla dan Google Chrome. 3. Admin a. Bisa mengoperasikan komputer.

b. Pendidikan Minimal D3. c. Jurusan komputer

d. Terbiasa menjalankan aplikasi

Microsoft office, dan Microsoft Excel. e. Dapat menggunakan browser seperti

Firefox Mozilla dan Google Chrome.

2. Kebutuhan Minimum Pengguna

Analisis minimum pengguna yang dibutuhkan merupakan pengguna yang akan menggunakan sistem yang dibangun, analisis pengguna yang diperlukan dalam sistem pengawasan barang projek dibutuhkan projek manajer dan logistik. Sehingga analisis minimum pengguna dapat terlihat pada Tabel 3.2

Tabel 3.2 Kebutuhan Minimum Pengguna No Pengguna Karakteristik

1. Projek Manajer a. Bisa mengoperasikan komputer. b. Pendidikan Minimal D3.

c. Terbiasa menjalankan aplikasi

Microsoft office, dan Microsoft Excel. d. Dapat menggunakan browser seperti

(40)

27

No Pengguna Karakteristik

2. Logistik a. Bisa mengoperasikan komputer. b. Pendidikan Minimal D3.

c. Terbiasa menjalankan aplikasi

Microsoft office, dan Microsoft Excel. d. Dapat menggunakan browser seperti

Firefox Mozilla dan Google Chrome. 3. Admin a. Bisa mengoperasikan komputer.

b. Pendidikan Minimal D3. c. Jurusan komputer

d. Terbiasa menjalankan aplikasi

Microsoft office, dan Microsoft Excel. e. Dapat menggunakan browser seperti

Firefox Mozilla dan Google Chrome.

3. Evaluasi Analisis Pengguna

Dari hasil analisis yang telah dilakukan diketahui bahwa analisis dari kebutuhan pengguna dan analisis pengguna di PT. Jerbee sudah dapat menunjang untuk menggunakan sistem pengawasan barang projek.

3.3.2 Analisi Perangkat Keras (Hardware)

1. Fakta Perangkat Keras di PT. Jerbee Indonesia

Adapun komputer yang saat ini masih digunakan oleh bagian Projek Manajer dan Logistik dalam melakukan pekerjaannya adalah sebagai berikut :

Tabel 3.3 Spesifikasi Perangkat Keras

Processor Intel Core2Duo @ 1,06 GHz - 3,33 GHz RAM (Memory) 1 GB

Space Harddisk 300 GB

(41)

28

2. Kebutuhan Minimum Perangkat Keras

Perangkat keras merupakan salah satu hal yang harus diperhatikan, karena tanpa perangkat keras yang memenuhi syarat, aplikasi yang akan dibangun tidak akan bisa berjalan dengan baik. Berikut spesifikasi minimum perangkat keras yang dibutuhkan untuk membangun Sistem Pengawasan Barang Projekini.

Berikut keterangan spesifikasi perangkat keras yang digunakan : Tabel 3.4 Spesifikasi Perangkat Keras

Processor Pentium 4 @ 1,3 GHz - 3,8 GHz RAM (Memory) 1 GB

Space Harddisk 200 GB

Peralatan Penunjang Lain Keyboard, Mouse, Modem, Printer, Monitor

3. Evaluasi Perangkat Keras di PT. Jerbee Indonesia

Dari perbandingan fakta perangkat keras yang ada di PT. Jerbee dan kebutuhan minimum perangkat keras yangndibutuhkan maka dapat disimpulkan bahwa perangkat keras yang ada di PT. Jerbee telah memenuhi target dari kebutuhan minimum yang diajukan. Maka dari itu PT. Jerbee tidak memerlukan tambahan perangkat keras.

3.3.3 Analisis Perangkat Lunak (Software) 1. Fakta Perangkat Lunak di PT. Kerbee

Adapun perangkat lunak yang saat ini masih digunkan oleh pihak Logistik dan Projek Manajer untuk sistem adalah sebagai berikut :

a. Windows 7 Ultimate 32bit.

b. Microsoft Excel.

2. Kebutuhan Minimum Perangkat Lunak

Adapaun Perangkat lunak yang harus di penuhi dalam pembuatan sistem pengawasan barang di PT. Jerbee adalah sebagai berikut :

(42)

29

2. Mozilla Firefox Sebagai media untuk mengakses sistem pengawasan barang.

3. Wamp Server Sebagai Web Server.

3. Evaluasi Perangkat Lunak di PT. Jerbee

Dari Perbandingan fakta perngkat Lunak yang ada di dan kebutuhan minimum perangkat keras yang dibutuhkan maka dapat di simpulkan bahwa perangkat lunak yang digunakan oleh pihak Logistik dan Projek Manajer di PT. Jerbee harus malakukan penambahan perangkat lunak, untuk memenuhi kebutuhan minimum yang di butuhkan maka prnambahan dilakukan dengan cara pengintalan perangkat lunak sebagai berikut :

1. Wamp Server Sebagai Web Server. 2. Browser Mozilla Firefox.

3.3.4 Analisis Jaringan

1. Fakta Jaringan di PT. Jerbee

Pada dasarnya dalam analisis jaringan ini adalah menganalisa jaringan yang akan digunakan dalam mengakses sistem dan jaringan yang terdapat pada instansi yang bersangkutan. Jaringan yang ada pada PT. Jerbee sudah memiliki jaringan

(43)

30

Gambar 3.3 Jaringan di PT. Jerbee Indonesia 2. Kebutuhan Minimum Jaringan

Adapun kebutuhan yang harus dipenuhi untuk kelancaran penerapan sistem pengawasan barang projek ini adalah sebagai berikut :

Sever

Gambar 3.4 Kebutuhan Minimum Jaringan 3. Evaluasi Jaringan

(44)

31

3.3.5 Analisis Pengkodean

Kode merupakan penyajian dalam mengklasifikasikan data sehingga mudah dalam proses masukan ke dalam sistem. Penggunaan kode biasanya digunakan untuk mengidentifikasikan data, kode digunakan hampir pada semua proses yang ada kaitannya dengan data. Sistem yang berjalan saat ini hanya menggunakan satu kode dan menggunakan format angka dan huruf untuk kode berikut :

3.3.5.1 Nomor Invoice / PO

Nomor Invoice atau nomor Purchase Order ditetapkan oleh pihak perusahaan untuk penomoran pada purchase order yang akan ditujukan ke vendor, digunakan pada setiapkali akan memesan barang kepada pihak vendor. Contoh no invoice yang sekarang digunakan terdapat pada tabel dibawah. Pengkodean No Invoice terdiri dari gabungan huruf dan angka sebagai berikut :

006 /JI-LOG /PO /II /2013

No Urut Invoice Kode Logistik Jenis Surat

Periode Tahun

Gambar 3.5 Pengkodean Nomor Invoice/PO Contoh :

Tabel 3.5 Pengkodean Nomor Invoice/PO No. Urut Invoice Kode divisi

logistik

Kode jenis surat

Purchase Order

Periode Tahun

(45)

32

3.4 Analisis Basis Data

3.4.1 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity Relationship Diagram (ERD) merupakan salah satu cara untuk mengolah database sehingga data tersebut dapat diketahui hubungan antara file

dan teknik atau dengan kata lain Entity Relationship Diagram (ERD) ini berfungsi untuk memodelkan data (data modeling), ini dapat digunakan untuk mengatasi terjadinya redundansi data atau sejenisnya. Untuk lebih jelasnya bentuk Entity Relationship Diagram (ERD) tersebut dapat dilihat pada gambar 3.10 berkut ini.

Pengguna

(46)

33

Kamus Data Entity Relationship Diagram (ERD) :

Tabel 3.6 Kamus Data Entity Relationship Diagram (ERD) Entitas Atribut

Pengguna kd_pengguna, Username, password, nama, jabatan, tempat_lahir, tanggal_lahir, email

Barang kd_barang, nama_barang, satuan, spesifikasi

Projek kd_projek, kd_pengguna, nama_projek, nama_klien, no_kontrak, status_kontrak, tgl_kontrak, tgl_mulai,tgl_selesai, periode, deskripsi_projek, pic_kontraktor, pic_klien, status

Pemesanan kd_pemesanan, tgl_pemesanan

Vendor kd_vendor, nama_alamat, no_tlp, no_fax, no_rekening, email Detail_pemesanan kd_detail_pemesanan, jml_pemesanan

Detail_projek kd_projek

3.5 Analisis Kebutuan Fungsional

Analisis kebutuhan fungsional dilakukan untuk memberikan gambaran mengenai proses yang akan diterapkan dalam sistem serta menjelaskan kebutuhan-kebutuhan yang diperlukan dalam membangun Sitem Pengawasan Barang Projek di PT. Jerbee. Analisis fungsional dimodelkan dengan menggunakan Diagram Konteks.

3.5.1 Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan alat struktur analisis yang menggambarkan hubungan dan keterkaitan sistem dengan entitas, aliran data dari entitas menuju sistem dan dari sistem menuju entitas.

(47)

34

Sistem Pengawasan Barang PT.Jerbee Indonesia

Gambar 3.7 Diagram Konteks 3.5.2 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagaram (DFD) menunjukan bagaimana aliran data dan menguraikan proses-proses yang terjadi dalam sistem sampai proses yang lebih detail. Pada diagram konteks sistem pengawasan barangseperti pada gambar 3.11 dapat diuraikan menjadi beberapa DFD.

3.5.2.1 DFD Level 1

(48)

35 Data login projek projek

Informasi projek projek Informasi login projek projek Data login projek projek Data login Logistik

(49)

36

Informasi login logistik Data login PM

Data login PM

Gambar 3.9 DFD Level 2 Proses 1 Login 2. DFD Level 2 Proses 2 Pengolahan Data Master

2.1

Informasi vendor Vendor

Data vendor

Informasi vendor Data login valid

Data login valid

Data login valid

(50)

37

3. DFD Level 2 Proses 3 Pengolahan Data Projek

3.1

Gambar 3.11 DFD Level 2 Proses 3 Pengolahan Data Projek 4. DFD Level 2 Proses 4 Pengolahan Data Pemesanan

4.1 Informasi detail pemesanan Data detail pemesanan

Data detail pemesanan

Informasi detail pemesanan

Informasi detail pemesanan Data detail pemesanan Data barang

Data barang

Data barang Vendor Informasi vendorData vendor

Informasi vendor

(51)

38

5. DFD Level 2 Proses 5 Pengawasan

5.1 Notifikasi projek

5.3 Notifikasi Barang

5.3 Notifikasi Pemesanan Logistik

projek

Barang

pemesanan Informasi notifikasi projek

Informasi notifikasi pemesanan

Informasi notifikasi barang

Informasi notifikasi projek

Informasi notifikasi pemesanan Data notifikasi projek

Data notifikasi pemesanan

Data notifikasi projek

Data notifikasi barang

Data notifikasi pemesanan Informasi notifikasi barang Data notifikasi barang

Gambar 3.13 DFD Level 2 Proses 5 Pengawasan 3.5.2.3 DFD Level 3

(52)

39

2.1.1 Penambahan data

pengguna

2.1.2 Pengubahan data

pengguna

2.1.3 Penghapusan data

pengguna Admin

Pengguna Data pengguna

Informasi pengguna

Data pengguna

Infromasi pengguna

Data pengguna

Informasi pengguna Data pengguna

Informasi pengguna

Data pengguna

Informasi pengguna

Data pengguna

Informasi pengguna Data login valid

Data login valid

Data login valid

(53)

40

2. DFD Level 3 Proses 2.2 Pengolahan Data Barang

2.2.1 Penambahan

data barang

2.2.2 Pengubahan

data barang

2.2.3 Penghapusan

data barang Logistik

Barang Data barang

Informasi barang

Data barang Infromasi barang

Data barang

Informasi barang

Data barang Informasi barang

Data barang

Informasi barang

Data barang

Informasi barang Data login valid

Data login valid

Data login valid

(54)

41

3. DFD Level 3 Proses 2.3 Pengolahan Data Vendor

2.3.1 Penambahan data Vendor

2.3.2 Pengubahan data Vendor

2.3.3 Penghapusan

data Vendor Logistik

Vendor Data Vendor

Informasi Vendor

Data Vendor Infromasi Vendor

Data Vendor

Informasi Vendor

Data Vendor

Informasi Vendor

Data Vendor Informasi Vendor

Data Vendor Informasi Vendor Data login valid

Data login valid

Data login valid

(55)

42

3.1.1 Penambah Data

projek

3.1,2 Pengubahan Data

projek

Gambar 3.17 DFD Level 3 Proses 3.1 Pengolahan Data Master Projek 5. DFD Level 3 Poses 3.2 Pengolahan Data Detail Projek

3.2.1 Penambah Data

Detail_projek

3.2.2 Pengubahan Data

Detail_projek

(56)

43

3.5.3 Spesifikasi Proses

Spesifikasi proses digunakan untuk menggambarkan proses model aliran yang terdapat pada DFD (Data Flow Diagram). Spesifikasi proses ini adalah berupa tabel keterangan yang menerangkan tentang proses yang dilakukan apa saja yang di inputkan dan hasil yang dikeluarkan dalam bentuk informasi dan batasan - batasan inputan yang ada pada proses sistem yang di bangun.

Tabel 3.7 Spesifikasi Proses

No Proses Keterangan

1 No.Proses 1 Nama Proses Login

Sumber daya Admin,Projek Manajer dan Logistik Tujuan Admin,Projek Manajer dan Logistik

Deskripsi Proses untuk memasuki halaman utama user Masukan Data username, password dan jabatan

Keluaran Informasi username dan password

Logika Proses 1. Admin, Projek manajer dan Logistik memasukan Username, Password dan jabatan kedalam field login

2. Pengecekan username dan password

3. Jika benar maka Admin, Projek Manajer dan Logistik dapat masuk kedalam sistem dan membentuk session login

4. Jika salah maka akan muncul pesan error

2 No.Proses 2

Nama Proses Pengolahan data master

(57)

44

No Proses Keterangan

Deskripsi Proses untuk mengolah data pengguna, data barang dan data vendor

Masukan Data pengguna, data projek, data barang dan data vendor

Keluaran Informasi data pengguna, informasi data barang dan informasi data vendor

Logika Proses 1. Cek status login

2. Jika admin berhasil login maka data pengguna dapat diolah. Jika logistik berhasil login maka data barang dan data vendor dapat diolah

3. Jika admin dan logistik gagal login maka akan muncul pesan error

4. Admin menambahkan pengguna yang dapat mengakses sistem beserta hak aksesnya 5. Logistik membuat data barang dan data

vendor 3 No.Proses 3

Nama Proses Proses Pengolahan data Projek Sumber daya Projek Manajer

Tujuan Projek Manajer

Deskripsi Proses untuk mengolah data master projek dan detail projek

Masukan Data projek

Keluaran Informasi data projek

Logika Proses 1. Cek status login

(58)

45

No Proses Keterangan

muncul halaman projek manajer

3. Jika gagal maka akan muncul pesan error 4. Projek manajer mengelola data projek dan

detail projek 4 No.Proses 4

Nama Proses Pengolahan data pemesanan

Sumber daya Projek manajer Tujuan Logistik

Deskripsi Proses untuk mengolah data pemesanan Masukan Data Pemesanan

Keluaran Informasi pemesanan barang Logika Proses 1. Cek status login

2. Jika projek manajer berhasil login maka data pemesanan dapat diolah.

3. Jika projek manajer gagal login maka akan muncul pesan error

4. Projek manajer melakukan manipulasi data pemesanan yang meliputi tambah, edit dan hapus

5. Jika projek manajer memilih tambah data , maka projek manajer dapat melakukan penambahan data pemesanan

6. Jika projek manajer memilih edit data, maka projek manajer dapat melakukan perubahan data

(59)

46

No Proses Keterangan

5 No.Proses 5

Nama Proses Pengawasan Sumber daya Logistik Tujuan Logistik

Deskripsi Proses untuk mengawasi data pemesanan, data barang dan data projek

Masukan -

Keluaran Informasi data projek, data pemesanan, data barang

Logika Proses 1. Cek status login

2. Jika logistik berhasil login maka akan muncul halaman logistik

3. Jika gagal maka akan muncul pesan error 4. Logistik melakukan pengawasan data projek,

data pemesanan dan data barang

5. Jika logistik memilih pengawsan pemesanan ,maka logistik dapat melihat pengawasan data pengswasan pemesanan

6. Jika logistik memilih pengawsan barang , maka logistik dapat melihat pengawasan data barang.

7. Jika logistik memilih pengawsan projek, maka logistik dapat melihat pengawasan data projek

6 No.Proses 1.1

Nama Proses Check username

(60)

47

No Proses Keterangan

Deskripsi Pemeriksaan validasi username Masukan Data username

Keluaran Informasi username

Logika Proses 1. Admin, logistik dan projek manajer meninputkan username ke filed username login

2. Melakukan pengecekan username yang dimasukan

3. Jika data benar maka admin, logistik dan projek manajer dapat masuk kedalam sistem 4. Jika data salah maka akan muncul pesan error

7 No.Proses 1.2

Nama Proses Check password

Sumber daya Admin, logistik dan projek manajer Tujuan Admin, logistik dan projek manajer

Deskripsi Pemeriksaan validasi password Masukan Data username

Keluaran Informasi username

Logika Proses 1. Admin, logistik dan projek manajer meninputkan password ke filed password

login

2. Melakukan pengecekan password yang dimasukan

(61)

48

No Proses Keterangan

8 No.Proses 2.1

Nama Proses Proses Pengolahan pengguna Sumber daya Admin

Tujuan Admin

Deskripsi Proses untuk mengolah data pengguna dan data projek manajer yang meliputi tambah,edit dan hapus data

Masukan Data pengguna dan data projek manajer

Keluaran Informasi data pengguna dan data projek manajer

Logika Proses 1. Cek status login

2. Jika admin berhasil login maka akan muncul halaman admin

3. Jika gagal maka akan muncul pesan error 4. Admin melakukan manipulasi data pengguna

dan data projek manajer yang meliputi tambah, edit dan hapus

5. Jika admin memilih tambah data , maka admin dapat melakukan penambahan data pengguna dan data projek manajer

6. Jika admin memilih edit data, maka admin dapat melakukan perubahan data

7. Jika admin memilih memilih hapus data maka admin dapat menghapus data

9 No.Proses 2.2

(62)

49

No Proses Keterangan

Tujuan Logistik

Deskripsi Proses untuk mengolah data barang yang meliputi tambah,edit dan hapus data

Masukan Data barang

Keluaran Informasi data barang

Logika Proses 1. Cek status login

2. Jika logistik berhasil login maka akan muncul halaman logistik

3. Jika gagal maka akan muncul pesan error 4. Logistik melakukan manipulasi data barang

yang meliputi tambah, edit dan hapus

5. Jika logistik memilih tambah data , maka logistik dapat melakukan penambahan data barang

6. Jika logistik memilih edit data, maka logistik dapat melakukan perubahan data

7. Jika logistik memilih memilih hapus data maka logistik dapat menghapus data

10 No.Proses 2.3

Nama Proses Proses Pengolahan vendor Sumber daya Logistik

Tujuan Logistik

Deskripsi Proses untuk mengolah data vendor yang meliputi tambah,edit dan hapus data

Masukan Data vendor

(63)

50

No Proses Keterangan

Logika Proses 1. Cek status login

2. Jika logistik berhasil login maka akan muncul halaman logistik

3. Jika gagal maka akan muncul pesan error 4. Logistik melakukan manipulasi data vendor

yang meliputi tambah, edit dan hapus

5. Jika logistik memilih tambah data , maka logistik dapat melakukan penambahan data vendor

6. Jika logistik memilih edit data, maka logistik dapat melakukan perubahan data

7. Jika logistik memilih memilih hapus data maka logistik dapat menghapus data

11 No.Proses 3.1

Nama Proses Proses perngolahan data projek Sumber daya Projek manajer

Tujuan Projek manajer

Deskripsi Proses untuk mengelola data master projek yang meiliputi tambah, edit dan hapus data

Masukan Data projek

Keluaran Informasi data projek Logika Proses 1. Cek status login

2. Jika projek manajer berhasil login maka projek manajer dapat mengakses halaman projek manajer

(64)

51

No Proses Keterangan

barang yang meliputi tambah, edit dan hapus 5. Jika projek manajer memilih tambah data ,

maka projek manajer dapat melakukan penambahan data projek

6. Jika projek manajer memilih edit data, maka projek manajer dapat melakukan perubahan data projek

7. Jika projek manajer memilih hapus data maka projek manjer dapat menghapus data projek

12 No.Proses 3.2

Nama Proses Proses perngolahan data detail projek Sumber daya Projek manajer

Tujuan Projek manajer

Deskripsi Proses untuk mengelola data detail projek yang meiliputi tambah, edit dan hapus data

Masukan Data projek

Keluaran Informasi data projek Logika Proses 1. Cek status login

2. Jika projek manajer berhasil login maka projek manajer dapat mengakses halaman projek manajer

3. Jika gagal maka akan muncul pesan error 4. Projek manajer melakukan manipulasi data

detail projek yang meliputi tambah, edit dan hapus

(65)

52

No Proses Keterangan

penambahan data detail projek

6. Jika projek manajer memilih edit data, maka projek manajer dapat melakukan perubahan data detail projek

7. Jika projek manajer memilih memilih hapus data maka projek manjer dapat menghapus data detail projek

13 No.Proses 4.1

Nama Proses Proses tambah data pemesanan

Sumber daya Projek manajer Tujuan Projek manajer

Deskripsi Proses untuk menambahkan data pemesanan

Masukan Data pemesanan

Keluaran Informasi data pemesanan Logika Proses 1. Cek status login

2. Jika projek manajer berhasil login maka projek manajer dapat mengakses halaman tambah data pemesanan

3. Jika gagal maka akan muncul pesan error 4. Projek manajer memasukan data pemesanan

baru kedalam form tambah pemesanan 5. Projek manajer menyimpan data

6. Jika data pemesanan berhasil ditambahkan maka akan muncul informasi bahwa data berhasil disimpan

(66)

53

No Proses Keterangan

gagal disimpan 14 No.Proses 4.2

Nama Proses Proses edit data pemesanan Sumber daya Projek manajer

Tujuan Projek manajer

Deskripsi Proses untuk mengedit data pemesanan Masukan Data pemesanan

Keluaran Informasi data pemesanan Logika Proses 1. Cek status login

2. Jika projek manajer berhasil login maka projek manajer dapat mengakses halaman edit data pemesanan

3. Jika gagal maka akan muncul pesan error 4. Projek manajer memasukan data pemesanan

baru kedalam form edit pemesanan 5. Projek manajer menyimpan data

6. Jika data pemesanan berhasil di edit maka akan muncul informasi bahwa data berhasil disimpan

7. Jika data pemesanan gagal di edit maka akan muncul informasi bahwa data gagal disimpan 15 No.Proses 4.3

Nama Proses Proses hapus data pemesanan Sumber daya Projek manajer

Tujuan Projek manajer

(67)

54

No Proses Keterangan

Masukan Data pemesanan

Keluaran Informasi data pemesanan Logika Proses 1. Cek status login

2. Jika projek manajer berhasil login maka projek manajer dapat mengakses hapus data pemesanan

3. Jika gagal maka akan muncul pesan error 4. Projek manajer memilih data pemesanan

yang akan dihapus

5. Menampilkan konfirmasi data akan dihapus atau tidak

6. Jika memilih ya, maka data akan dihapus dari database

7. Jika tidak, maka data pemesanan tidak akan terhapus

16 No.Proses 5.1

Nama Proses Notifikasi projek

Sumber daya Logistik Tujuan Logistik

Deskripsi Proses untuk melihat pengawasan projek

Masukan Data projek

Keluaran Informasi data projek Logika Proses 1. Cek status login

2. Jika logistik berhasil login maka projek manajer dapat mengakses halaman pengawasan

(68)

55

No Proses Keterangan

4. Logistik melihat data pengawasan projek terbaru

17 No.Proses 5.2

Nama Proses Notifikasi barang Sumber daya Logistik

Tujuan Logistik

Deskripsi Proses untuk melihat data pengawasan barang Masukan Data barang

Keluaran Informasi data barang

Logika Proses 1. Cek status login

2. Jika logistik berhasil login maka logistik dapat mengakses halaman pengawasan 3. Jika gagal maka akan muncul pesan error 4. Logistik melihat data pengawasan barang 18 No.Proses 5.3

Nama Proses Notifikasi pemesanan Sumber daya Logistik

Tujuan Logistik

Deskripsi Proses untuk melihat data pengawsan pemesanan Masukan Data pemesanan

Keluaran Informasi data pemesanan

Logika Proses 1. Cek status login

(69)

56

No Proses Keterangan

Nama Proses Proses tambah data pengguna Sumber daya Admin

Tujuan Admin

Deskripsi Proses untuk menambahkan data pengguna

Masukan Data pengguna

Keluaran Informasi data pengguna Logika Proses 1. Cek status login

2. Jika admin berhasil login maka admin dapat mengakses halaman tambah data pengguna 3. Jika gagal maka akan muncul pesan error 4. Admin memasukan data pengguna baru

kedalam form tambah pengguna 5. Admin menyimpan data

6. Jika data pengguna berhasil ditambahkan maka akan muncul informasi bahwa data berhasil disimpan

7. Jika data pengguna gagal ditambahkan maka akan muncul informasi bahwa data gagal disimpan

20 No.Proses 2.1.2

Nama Proses Proses edit data pengguna Sumber daya Admin

Tujuan Admin

Deskripsi Proses untuk mengedit data pengguna

Masukan Data pengguna

(70)

57

No Proses Keterangan

Logika Proses 1. Cek status login

2. Jika admin berhasil login maka admin dapat mengakses halaman edit data pengguna 3. Jika gagal maka akan muncul pesan error 4. Admin memasukan data pengguna baru

kedalam form edit pengguna 5. Admin menyimpan data

6. Jika data pengguna berhasil di edit maka akan muncul informasi bahwa data berhasil disimpan

7. Jika data pengguna gagal di edit maka akan muncul informasi bahwa data gagal disimpan 21 No.Proses 2.1.3

Nama Proses Proses hapus data pengguna Sumber daya Admin

Tujuan Admin

Deskripsi Proses untuk menghapus data pengguna

Masukan Data pengguna

Keluaran Informasi data pengguna Logika Proses 1. Cek status login

2. Jika admin berhasil login maka admin dapat mengakses hapus data pengguna

3. Jika gagal maka akan muncul pesan error 4. Admin memilih data pengguna yang akan

dihapus

(71)

58

No Proses Keterangan

atau tidak

6. Jika memilih ya, maka data akan dihapus dari database

7. Jika tidak, maka data pengguna tidak akan terhapus

22 No.Proses 2.2.1

Nama Proses Proses tambah data barang

Sumber daya Logistik Tujuan Logistik

Deskripsi Proses untuk menambahkan data barang

Masukan Data barang

Keluaran Informasi data barang Logika Proses 1. Cek status login

2. Jika logistik berhasil login maka logistik dapat mengakses halaman tambah data barang

3. Jika gagal maka akan muncul pesan error 4. Logistik memasukan data barang baru

kedalam form tambah barang 5. Logistik menyimpan data

6. Jika data barang berhasil ditambahkan maka akan muncul informasi bahwa data berhasil disimpan

7. Jika data barang gagal ditambahkan maka akan muncul informasi bahwa data gagal disimpan

Gambar

Gambar 3.1 FlowMap Pencatatan kebutuhan barang projek
Gambar 3.2 FlowMap Prosedur Pengadaan Barang
Tabel 3.2 Kebutuhan Minimum Pengguna
Tabel 3.3 Spesifikasi Perangkat Keras
+7

Referensi

Dokumen terkait

Implementasi halaman Link User adalah implementasi antarmuka dalam Flatform Integra Balai Besar Bahan dan Barang Teknik untuk User mengakses Link yang sudah

Berikut adalah implementasi tampilan dari menu-menu yang terdapat pada Aplikasi Pemesanan Barang Berbasis Android di CV.IG Persada untuk bagian konsumen.

Sistem informasi spare parts terintegrasi ini dibuat untuk mendukung proses bisnis yang dijalankan oleh perusahaan, antara lain pencatatan pemesanan barang, pencatatan

Dekomposisi fungsi, analisa keluaran yang dihasilkan sistem pengiriman barang, analisa masukan yang dibutuhkan oleh sistem pengiriman barang, analisa proses sistem

digunakan untuk membantu proses pengolahan data pelanggan, data pemesanan, data pengiriman, data persediaan, dan proses peramalan permintaan barang tertentu dalam periode yang

Dari analisis data mart yang telah dilakukan, dirancanglah antarmuka yang digunakan untuk pengolahan dan pengawasan oleh divisi Pemasaran dan Penjualan, diantaranya

Oleh karena itu dibutuhkan suatu sistem informasi manajemen persediaan yang dapat membantu kepala bagian gudang di apotek keluarga dalam menentukan jumlah pemesanan

Northern Star Energy , maka dibutuhkan suatu aplikasi berbasis E-Supply Chain Management (E-SCM) yang dapat membantu pengelolaan informasi pemesanan dan pengadaan barang