• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pemanfaatan Teknologi Informasi pada Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut dan Aceh)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Pemanfaatan Teknologi Informasi pada Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut dan Aceh)"

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX (SUMUT DAN ACEH)

OLEH

YUNITA SAHARA HASIBUAN 112103126

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KESEKRETARIATAN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN

(2)

   

LEMBAR PERSETUJUAN TUGAS AKHIR

NAMA : YUNITA SAHARA HASIBUAN

NIM : 112103126

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

JUDUL : PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI

PADA KANTOR PERWAKILAN BANK

INDONESIA WILAYAH IX (SUMUT DAN ACEH)

Tanggal : Agustus 2014 KETUA PROGRAM STUDI

DIPLOMA IIIKESEKRETARIATAN

(Dr. Beby Karina Fawzeea Sembiring, SE, MM ) NIP. 19741012 200003 2 003

Tanggal : Agustus2014 DEKAN

Prof. Dr. Azhar Maksum, M. Ec, Ac, Ak. CA

(3)

PENANGGUNG JAWAB TUGAS AKHIR

NAMA : YUNITA SAHARA HASIBUAN

NIM : 112103126

PROGRAM STUDI : DIPLOMA III KESEKRETARIATAN

JUDUL : PEMANFAATAN TEKNOLOGI INFORMASI

PADA KANTOR PERWAKILAN BANK

INDONESIA WILAYAH IX (SUMUT DAN ACEH)

Medan, Agustus 2014 Menyetujui Pembimbing

(4)

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb.

Alhamdulillah, puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya yang selalu menyertai penulis dalam menyelesaikan Tugas Akhir dengan baik. Serta salawat dan salam yang tidak lupa penulis panjatkan kepada Nabi kita Muhammad SAW semoga syafaat beliau kita terima di akhirat kelak. Penulis Tugas Akhir ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Ahli Madya di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara. Terima kasih yang tak terkira penulis ucapkan untuk orang tua tercinta yaitu Bambang Ismanto Hasibuan dan Mariati Ahmad Makam atas segala kasih sayang, doa dan dukungannya, serta kesabarannya selama ini.

Penulis juga ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada: 1. Bapak Prof. Dr. dr. Syahril Pasaribu, DMT&H, M.Sc, (CTM), Sp. A(K),

selaku Rektor Universitas Sumatera Utara.

2. Bapak Prof. Dr. Azhar Maksum, M.Ec, Ac, Ak, CA, selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

(5)

4. Ibu Magdalena Leonita Linda Sibarani, SE, M.Si, selaku Sekretaris Ketua Program Studi D-III Kesekretariatan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

5. Kepada Seluruh Dosen Program Studi D-III Kesekretariatan, Staff dan Pegawai di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, untuk semua jasa dalam memberikan ilmu dan bantuan selama perkuliahan.

6. Kepada pihak Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara terutama pada Bagian Pendidikan yang telah memberikan izin dan memberikan ilmu kepada kelompok penulis pada saat melakukan magang. 7. Kepada pihak Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut dan

Aceh) yang telah membantu dan memberikan izin kepada penulis untuk melakukan riset, tanpa melalui proses itu tentu penulis tidak dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini.

8. Kepada kedua kakak penulis Rizka Ismaharani Hasibuan dan Dedean Herawani Hasibuan yang selalu mendukung dan memotivasi penulis selama ini.

9. Kepada sahabat-sahabat penulis : Eka Prasetya, Fitri Wahida, Ovalia Septiani, dan Wulan Gustia Saifutri yang selalu mendukung dan menemani penulis selama ini.

(6)

   

Penulis berharap agar Tugas Akhir ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan yang berarti ilmu pada umumnya, terutama pada teknologi informasi.Penulis sadar bahwa tulisan ini masih banyak terdapat kekurangan, oleh karena itu penulis berharap kritik dan saran yang membangun dari pembaca.Semoga Allah SWT membalas kebaikan semua pihak yang telah membantu penyelesaian Tugas Akhir ini.Aamiin ya Rabbal Alamin.

Medan, Agustus 2014 Penulis

(7)

DAFTAR ISI

Halaman

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... vii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 6

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian ... 6

D. Jadwal Kegiatan ... 7

BAB II PROFIL KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX (SUMUT DAN ACEH) A. Sejarah Ringkas ... 8

B. Struktur Organisasi ... 13

C. Job Description ... 15

D. Jaringan Usaha / Kegiatan ... 23

E. Kinerja Usaha Terkini ... 23

F. Rencana Kegiatan ... 23

BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Teknologi Informasi ... 25

B. Komponen Teknologi Informasi ... 27

(8)

   

D. Peranan Sistem Teknologi Informasi bagi perusahaan ... 31 E. Klasifikasi sistem teknologi informasi ... 34 F. Kekuatan, kelemahan, kesempatan yang dapat diraih dan

Ancaman teknologi informasi ... 42

BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpuan ... 45 B. Saran ... 46

(9)

DAFTAR TABEL

No. Judul Halaman

(10)

   

DAFTAR GAMBAR

No. Judul Halaman

1. Gambar 2.1 Struktur Organisasi Kantor Perwakilan

(11)

A. Latar Belakang

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi modern saat ini, khususnya dibidang elektronika membawa kemudahan dalam melaksanakan tugas – tugas perkantoran. Untuk kantor yang memerlukan pelayanan yang cepat dan memiliki volume kerja yang cukup banyak penggunaan sarana tersebut akan sangat membantu mempercepat proses kerja. Pengaruh teknologi modern, mengakibatkan pemakaian mesin – mesin serba otomatis seperti yang ada di semua bidang, seperti : komputer, internet, dan lain lain, sebagai salah satu akibat positif dari kemajuan dibidang teknologi yaitu dimungkinkan pengiriman dan penyampaian informasi dapat dilakukan dengan lebih cepat dan mudah, jika terjadi masalah – masalah yang sangat mendesak dapat segera diselesaikan tepat pada waktunya.

Sistem informasi dan teknologi telah menjadi komponen yang sangat penting bagi keberhasilan bisnis dan organisasi. Teknologi informasi dapat membantu segala jenis bisnis dalam meningkatkan efisiensi dan efektivitas proses bisnis, pengambilan keputusan manajerial dan kerjasama kelompok kerja hingga menjadi keunggulan kompetitif dalam pasar yang terus berubah.

(12)

2   

manajemen, sistem informasi manajemen berbasis komputer , teknologi informasi (TI), teknologi sistem informasi juga memberikan lima peranan utama didalam organisasi, yaitu untuk meningkatkan efisien, efektivitas, komunikasi, kolaborasi dan kompetitif (Jogiyanto, 2003:56).

Menurut Raharjo (2002:74), teknologi informasi adalah sama dengan teknologi lainnya, hanya informasi merupakan komoditas yang diolah dengan teknologi tersebut, dalam hal ini, teknologi informasi mengandung konotasi memiliki nilai ekonomi yang mempunyai nilai jual. Saat ini teknologi informasi dapat mengalir dari satu tempat ke tempat lainnya dengan kecepatan tinggi dan dapat dimanfaatkan untuk konsolidasi, koordinasi dan kolaborasi yang mampu menghasilkan tindakan – tindakan dengan pertimbangan keuntungan bagi pihak – pihak yang terkait.

Pendapatan lain mengartikan teknologi informasi adalah suatu teknologi yang digunakan untuk mengolah data, termasuk memproses, mendapatkan, menyusun, menyimpan, menganalisa dan menyebarkan informasi dalam berbagai cara untuk menghasilkan informasi yang berkualitas yaitu informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu (http://indoskripsi.com). Teknologi informasi ini juga berguna untuk keperluan pribadi, bisnis dan pemerintahan dan merupakan informasi yang strategis untuk pengambilan keputusan.Dalam hal ini diperlukan seperangkat komputer untuk mengolah data, sistem jaringan untuk menghubungkan satu komputer dengan komputer lainnya.

(13)

menjadi kebutuhan mendasar dalam menghadapi era global. Berbagai perangkat teknologi informasi untuk infrastruktur, service maupun aplikasi, saat ini sangat banyak tersedia di pasaran dalam berbagai bentuk dan fungsinya.Hal ini menyebabkan banyaknya alternatif solusi teknologi informasi yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan kebijakan pengembangan organisasi.

Pemanfaatan atau implementasi teknologi informasi dalam kegiatan operasional organisasi akan memberikan dampak yang cukup signifikan bukan hanya dari segi efisiensi kerja tetapi juga terhadap budaya kerja baik secara personal, antar unit, maupun keseluruhan institusi. Pengelolaan administrasi kerja berbasis teknologi informasi juga harus mempertimbangkan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) untuk mendukung optimalisasi pada pemanfaatan atau implementasi Teknologi Informasi yang bertahap mulai dengan perencanaan, pengembangan, alih kelola, operasional sampai dengan tahap pemeliharaan.

Dengan adanya teknologi informasi, maka produktivitas suatu organisasi atau perusahaan akan meningkat, serta dapat membuat model bisnis yang sulit ditiru oleh pesaing. Kemudian pada dasarnya peranan teknologi informasi bagi setiap perusahaan bersifat unik dan spesifik.Hal tersebut disebabkan karena masing-masing organisasi atau perusahaan memiliki strategi yang berbeda satu dengan lainnya.

(14)

4   

baik sebagai alat bantu maupun strategi yang tangguh untuk mengintegrasikan dan menggelola data dengan cepat dan akurat serta untuk penciptakan produk layanan baru sebagai daya sering untuk menghadapi kompetisi.

Selain itu mengimplementasi atau pemanfaatan teknologi informasi memiliki dampak positif yang secara umum adalah terjadinya efisiensi waktu dan biaya yang secara jangka panjang akan memberikan keuntungan ekonomi yang sangat tinggi. Oleh karena itu, pengoperasian sacara optimal juga harus diperhatikan, agar semua perangkat teknologi informasi bersifat multi fungsi sehingga dalam pengembangan selanjutnya diupayakan terjadi integrasi perangkat.

Pemanfaatan teknologi informasi akan melibatkan semua personal dalam organisasi yang dioperasikan secara rutin oleh staf administratif dan bagian teknologi informasi. Personal dengan kualifikasi tertentu baik bagian teknologi informasi maupun bagian lain perlu dilibatkan selain untuk memberikan masukan juga untuk mempersiapkan pegawai dalam menghadapi perubahan. Di sisi lain, diperlukan kesadaran personal lainnya terhadap manfaat sistem bagi dirinya dan kemudahan penggunaannya secara bertahap akan memberikan motivasi untuk meningkatkan kemampuan mereka.

Saat ini setiap pegawai dapat menentukan pilihan karirnya berdasarkan skill yang dimilikinya.Keadaan ini memacu untuk setiap individu untuk

(15)

swasta. Selain itu manajemen sumber daya manusia (SDM) sudah memiliki peran strategis, yaitu bahwa sumber daya manusia memberikan kontribusi dalam menentukan masa depan perusahaan. Kesesuaian antara strategi SDM dan strategi perusahaan sangat mempengaruhi pencapaian sasaran perusahaan.Oleh sebab itu, strategi SDM harus dapat mendukung pengimplementasikan strategi perusahaan yang kemudian diterjemahkan dalam aktivitas-aktivitas SDM, kebijakan-kebijakan, program-program yang sejalan dengan strategi perusahaan.maka, kinerja pegawai sebagai sumber daya manusia memiliki peran penting dalam pencapian kinerja perusahaan. Dalam peningkatan kompetensi yang efektif, organisasi memerlukan terlebih dahulu model kompetensinya. Model kompetensi dibangun dengan merujuk pada apa yang ingin dicapai oleh organisasi dan untuk kompetensi apakah yang diperlukan untuk setiap jabatan di dalam organisasi agar tujuan organisasi secara keseluruhan dapat tercapai.

(16)

6   

B. Perumusan Masalah

Adapun alasan penulis dalam memaparkan mengimplementasikan teknologi informasi adalah bahwa pemanfaatan teknologi akan sangat membantu efisiensi pekerjaan bagi seluruh pegawai dan peningkatan kompetensi dalam jenjang karir setiap pegawai, sehingga permasalahan yang akan dibahas dalam penulisan Tugas Akhir ini adalah “Bagaimanakah Pemanfaatan Teknologi pada Kantor Pewakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut dan Aceh)?”.

C. Tujuan dan Manfaat

Adapun tujuan penulisan dalam melaksanakan penelitian ini adalah untuk mengetahui pemanfaatan teknologi informasi pada Kantor Pewakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut dan Aceh).

Adapun manfaat yang diperoleh dari penelitian ini adalah:

1. Agar Kantor Pewakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut dan Aceh) dapat meningkaatkan pemanfaatan teknologi informasi.

2. Sebagai refensi bagi peneliti selanjutnya untuk mengetahui pemanfaatan teknologi informasi pada Kantor Pewakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut dan Aceh).

(17)

D. Jadwal Kegiatan

Dalam melakukan riset untuk membahas Tugas Akhir penulis yang berjudul “pemanfaatan Teknologi Informasi pada Kantor Pewakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut dan Aceh)”, maka jadwal kegiatan yang dibutuhkan adalah 3(tiga) minggu, yaitu sejak tanggal 26 Mei 2014 – 16 Juni 2014

[image:17.595.143.488.332.534.2]

Untuk jelasnya daftar jadwal kegiatan dapat dilihat pada Tabel 1.1 berikut ini :

Tabel 1.1 : Jadwal Kegiatan

NO KEGIATAN MINGGU

1 2 3 1 Persiapan

2 Pengumpulan Data

3 Pengkonsepan dan Pengetikan

(18)

BAB II

PROFIL KANTOR PERWAKILAN BANK INDONESIA WILAYAH IX (SUMUT DAN ACEH)

A.Sejarah Ringkas Berdirinya Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut dan Aceh)

Kantor Bank Indonesia (KBI) Medan merupakan Kantor cabang De Javasche Bank yang ke 11 dan mulai dibuka pada tanggal 30 Juli 1907 bersamaan

dengan Kantor Cabang Tanjung Balai dan Tanjung Pura yang masing – masing dibuka 15 januari 1908 dan 03 Februari 1908. Pembukaan Kantor Cabang Medan, Tanjung Balai dan Tanjung Pura merupakan kebutuhan untuk menunjang kebijakan moneter pemerintah Hindia Belanda (atas usul De Javasche Bank) yang ketika itu memberlakukan Guldenisasi bagi kepresidenan Pantai Timur Sumatera.

(19)

yang permanen bagi Kantor Cabang Medan dilakukan bersama dengan perluasan tahap kedua Kantor Pusat (Jakarta Kota) pada tahun 1912 dan beberapa gedung Kantor lainnya. Gedung – gedung ini menunjukan ciri arsitektur yang sama mengikuti ciri arsitektur Eropa pada zamannya.

Setelah kemerdekaan, De Javasche Bank mengalami Nasionalisme dan berubah menjadi Bank Indonesia yang berfungsi sebagai Bank Sentral dan Bank Komersial sesuai dengan UU Bank Sentral tahun 1953. Dengan perubahan tersebut, De Javasche Bank berubah menjadi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (SUMUT DAN ACEH). Setelah reorganisasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut Dan Aceh) pada tahun 1996, sebutan Kantor Cabang berubah menjadi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut Dan Aceh) dan berlaku sampai saat ini.

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut Dan Aceh). pertama kali dipimpin oleh L. Von Hormert. Pada tahun 1951 saat nasionalis, Pimpinan Cabang adalah S.F. Van Musschenbroek dan pada saat undang – undang Bank Indonesia tahun 1953 diberlakukan, Pimpinan Cabang Medan adalah M. Planteman. Putra Indonesia pertama yang mengendalikan Bank Indonesia Medan adalah M. Rifai.

1. Dasar Hukum Pendirian Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut Dan Aceh).

(20)

10   

“Bank Indonesia dapat mempunyai Kantor – Kantor dalam dan luar wilayah Negara Republik Indonesia”.

2. Visi, Misi, Nilai – Nilai Strategis dan Sasaran Strategis Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (SUMUT DAN ACEH)

a. Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut dan Aceh) Adapun yang menjadi Visi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut Dan Aceh).Adalah menjadi Kantor Bank Indonesia yang dapat dipercayai di daerah melalui peningkatan peran dalam menjalankan tugas – tugas Bank Indonesia yang diberikan.

b. Misi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut dan Aceh) 1. Mencapai kestabilan nilai rupiah dan menjaga efektivitas transmisi kebijakan

moneter untuk mendorong pertumbuhan yang berkualitas.

2. Mendorong sistem keuangan nasional bekerja secara efektif dan efisien serta mampu bertahan terhadap gejolak internal untuk mendukung alokasi sumber pendanaan/pembiayaan dapat berkontribusi pada pertumbuhan dan stabilitas perekonomian nasional

3. Mewujudkan sistem pembayaran yang aman, efisien, dan lancar yang berkontribusi terhadap perekonomian, stabilitas moneter dan stabilitas sistem keuangan dengan memperbaiki aspek perluasan akses dan kepentingan nasional.

(21)

serta melaksanakan tata kelola (governance) yang berkualitas dalam rangka melaksanakan tugas yang diamanatkan Undang – Undang.

c. Nilai – Nilai Strategis Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut Dan Aceh)

1. Kepercayaan dan kejujuran 2. Bersifat Profesional

3. Keunggulan

4. Kepentingan Umum 5. Koordinasi dan Kerjasama

d. Sasaran Strategi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (SUMUT DAN ACEH)

Untuk mewujudkan Visi, Misi dan Nilai – Nilai Strategis tersebut, Bank Indonesia menetapkan sasaran strategis jangka menengah panjang, yaitu:

1. Memperkuat pengendalian inflasi dari sisi permintaan dan penawaran 2. Menjaga stabilitas nilai tukar

3. Mendorong pasar keuangan yang dalam dan efisiensi

4. Menjaga SSK yang mendukung dengan penguatan surveillance 5. Mewujudkan keuangan inklusif yang terarah, efisien, dan sinergis 6. Memelihara SP yang aman, efisien, dan lancar

7. Memperkuat pengelolaan keuangan BI yang akuntabel

(22)

12   

9. Mempercepat ketersediaan Sumber Daya Manusia yang kompeten

10.Memperkuat aliansi strategi dan meningkatkan persepsi positif terhadap Bank Indonesia.

3. Status dan Kedudukan Bank Indonesia

Status dan kedudukan Bank Indonesia adalah sebagai berikut: a. Sebagai Lembaga Negara Yang Independen

Babak baru dalam sejarah Bank Indonesia sebagai Bank Sentral yang independen dimulai ketika sebuah undang – undang baru, yaitu UU No. 23/1999 tentang Bank Indonesia, dinyatakan berlaku pada tanggal 17 Mei 1999. Undang – undang ini memberikan status kedudukan Kantor Bank Indonesia sebagai suatu Lembaga Negara yang independen dan bebas dari campur tangan pemerintah ataupun pihak lainnya. Status kedudukan yang khusus tersebut diperlukan agar Bank Indonesia dapat melaksanakan peran dan fungsinya sebagai otoritas moneter secara lebih efektif dan efisien.

b. Sebagai Badan Hukum

(23)

B. Struktur Organisasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut Dan Aceh)

Bentuk Struktur organisasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut Dan Aceh) adalah struktur organisasi garis dan staf.Secara struktur, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut Dan Aceh).dipimpin oleh seorang pemimpin dengan kualifikasi pegawai golongan VIII (G VIII). Dalam menjalankan tugasnya pemimpin Bank Indonesia dibantu oleh seorang Deputi Pemimpin (G VIII) yang mengkoordinir bidang – bidang yang ada pada Kantor Bank Indonesia Kelas 1, sebagai mana Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (SUMUT DAN ACEH), terdiri dari 3 (tiga) bidang yang terdiri atas beberapa seksi/kelompok, yaitu :

a. Tim Ekonomi dan Moneter b. Bidang Sistem Pembayaran c. Bidang Manajemen Intern

(24)

14   

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX 

Tim Statistik Survei dan Liaison 

Unit Statistik Survei dan Liaison 

Unit Statistik dan Database 

Divisi Asesmen Ekonomi Keuangan

Tim Asesmen Ekonomi keuangan 

Unit Riset Ekonomi Keuangan Wilayah 

Divisi Akses Keuangan, UMKM dan Komunikasi 

Tim Akses Keuangan, UMKM dan Komunikasi

Unit Komunikasi dan Pemberdayaan Komunikasi  Divisi Sistem Pembayaran  Unit Kliring  Unit Layanan Nasabah  Unit Perijinan Pengawasan SP  Unit Pengelolaan data dan Administrasi SP  Tim Pengedar Uang  Unit Distribusi Uang 

Unit Layanan Kas 

Unit Pengelolaan Uang 

Divisi Manajemen Intern 

Unit Sumber daya Manusia 

[image:24.842.16.815.86.453.2]

Tim Logistik dan Sekretariat keamanan Dan Protokol  Unit Logistik  Unit Sekretarian Pengamanan dan Gambar 2.1 Sumber : Kantor Perwakilan Bank IndonesiaWilayah IX (Sumut dan Aceh) (2014)

(25)

C. Job Description / Uraian Tugas Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (SUMUT DAN ACEH)

1. Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut dan Aceh) Adapun tugas – tugas pokoknya adalah sebagai berikut:

a. Merencanakan, mengarahkan, mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan tugas – tugas pokok Kantor Bank Indonesia mencakup bidang moneter, pengawasan bank, sistem pembayaran dan manajemen intern.

b. Mengkoordinasi pelaksanaan tugas KKBI (Koordinsi Kantor Bank Indonesia) dan Kantor Bank Indonesia yang berada dibawah koordinasinya.

c. Menyediakan informasi dan masukan/sasaran untuk pemerintah daerah, perbankan dan pihak terkait dalam rangka pengembangan ekonomi daerah. d. Mengkoordinasikan dengan pihak terkait upaya pemberdayaan sector rill dan

UMKM didaerah serta mendorong pengembangan potensi ekonomi daerah. e. Memberikan masukan kepada Kantor Pusat mengenai kondisi ekonomi dan

keuangan daerah di wilayah kerjanya.

2. Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut dan Aceh)

Adapun tugas – tugas pokoknya adalah sebagai berikut:

a. Merencanakan, mengarahkan dan mengawasi pelaksanaan tugas di bidang sistem pembayaran dan manajemen intern di Kantor Bank Indonesia.

(26)

16   

c. Mengkoordinasikan pelaksanaan tugas di bidang sistem pembayaran dan manajemen intern di Kantor Bank Indonesia yang berada di wilayah koordinasinya.

d. Mengelola sumber daya internal untuk mendukung pelaksanaan tugas di Kantor Bank Indonesia.

e. Mendukung Kelancaran bidang ekonomi dan perbankan di Kantor Bank Indonesia.

3. Divisi Ekonomi Moneter

a. Tim Pemberdayaan Sektor Riil dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah Adapun tugas – tugas pokoknya adalah sebagai berikut:

1. Melakukan Identifikasi hasil – hasil kajian penelitian/ kesepakatan / program yang potensial dalam pengembangan sektor rill atau melaksanakan identifikasi permasalahan secara spesifik yang terjadi pada komoditi/industri/bidang usaha tertentu.

2. Menyusun program pemberdayaan sektor riil (Korporasi, BUMN dan UMKM) berdasarkan hasil identifikasi.

3. Melaksanakan program pemberdayaan sektor riil yang ditetapkan.

4. Malakukan koordinasi dengan stakeholders daerah untuk memberikan bantuan teknis dalam bentuk pelatihan kepada perbankan dalam rangka pemberdayaan sektor riil dan UMKM.

(27)

b. Tim Kajian Ekonomi

Adapun tugas-tugas pokoknya adalah sebagai berikut:

1. Menyusun Kajian Ekonomi Regional yang mencakup asesmen makro ekonomi daerah dan perkiraan perkembangan ekonomi dan harga

2. Melakukan penelitian ekonomi daerah yang berbasis kajian lapangan dan studi ke perpustakaan.

3. Menyusun rekomendasi kebijakan perekonomian daerah kepada PEMDA dan stakeholderslainnya yang didasari oleh hasil penelitian.

4. Menyusun dan melaksanakan program komunikasi dan hasil – hasil kajian ekonomi dan penelitian daerah.

5. Menyusun dan melaksanakan program komunikasi dan hasil-hasil kajian ekonomi dan penelitian daerah.

c. Tim Statistik dan Survei

Adapun tugas-tugas pokoknya adalah:

1. Menerima, memverifikasi, mengirim ke Kantor pusat, menatausahakan dan memberikan bantuan teknis laporan bank dan non bank.

2. Mengumpulkan dan menyusun data/informasi ekonomi, keuangan perbankan dan demografi di wilayah kerja.

3. Melakukan kegiatan survei untuk kepentingan Kantor pusat dan KBI

(28)

18   

4. Divisi Sistem Pembayaran

a. Unit Distribusi Uang dan Layanan Kas

Adapun tugas – tugas pokoknya adalah sebagai berikut:

1. Melakukan perencanaan pelaksanaan dan evaluasi kebutuhan uang untuk wilayah kerjanya dalam hal ini KBI berperan sebagai Kantor Depot Kas). 2. Melakukan pengelolaan uang khazannah, yaitu penyiapan dan pengambilan

modal kerja, pengelolaan persediaan kas (termasuk kas besar), pemeriksaan fisik uang, pengelolaan barang/surat-surat berharga serta penguncian dan pengamanan khazanah.

3. Melakukan tindakan lanjut temuan hasil selisih lebih/kurang atas hitungan ulang dan laporan temuan uang palsu, serta laporan terkait dengan pengedaran uang.

4. Mensosialisasikan ciri-ciri keaslian uang dan cara memperlakukan uang. 5. Melakukan administrasi kegiatan dan anggaran operasional kas, serta

pengaturan tugas kasir dan anggaran operasional kas.

6. Menyiapkan dan melaksanakan proses penunjukan pihak ke 3 (tiga) sebagai pelaksanaan jasa kas, seperti (PPUPK) dan peleburan uang logam (UL), Tidak Layak edar (TLE)

7. Melakukan pengawasan dan pemeliharaan peralatan/sarana kas lainnya. 8. Memantau dan melaporkan pemeliharaan peralatan/sarana kerja kas

9. Memantau penggunaan dan persediaan supplies yang dibutuhkan dalam kegiatan operasional kas.

(29)

11.Mempersiapkan modal kerja, melakukan transaksi dan bertanggung jawaban kegiatan layanan kas.

12.Melakukan transaksi dan pertanggungjawaban setoran Bank dan Non Bank 13.Mempersiapkan modal kerja, melakukan transaksi pertanggungjawaban Bank

dan Non Bank

14.Mempersiapkan modal kerja, melakukan transaksi dan pertanggung jawaban penukaran.

15.Mempersiapkan modal kerja, melakukan transaksi dan pertanggung jawaban kegiatan layanan kas di luar kantor yaitu kas keliling dan kas titipan.

16.Mempersiapkan modal kerja, melakukan transaksi dan pertanggung jawaban penjualan Uang Rupaih Khusus (URK).

b.Unit pengelolaan uang

Adapun tugas-tugas pokoknya adalah sebagai berikut:

1. Mempersiapkan modal kerja, melaksanakan kegiatan dan pertanggungjawaban hitung ulang manual uang kertas dan uang logam

2. Melakukan serah fisik uang sesuai modal kerja

3. Melaksanakan pengawasan kegiatan pengolahan uang yaitu hitung uang dan pemusnahan uang

(30)

20   

c. Seksi Layanan Nasabah

Adapun tugas-tugas pokoknya adalah sebagai berikut:

1. Melakukan settlemen transfer melalui BI-RTGS (Bank Indonesia-Real Tim Gross Sattlement) untuk kepentingan pemerintah (atas beban APBN) dan

rekening lainnya.

2. Mengelola rekening nasabah (termasuk pemerintah daerah dan lembaga lain terkait dengan Bank Indonesia.

3. Melakukan settlement penerimaan pajak dan penerimaan lainnya dari bank ke rekening pemerintah.

4. Melakukan Business Contuinity Planning (BCP) baik yang dikoordinir DASP maupun KBI (Kantor Bank Indonesia).

5. Melakukan tugas lain terkait dengan sosialisasi dalam rangka diseminasi ketentuan SP (Sistem Pembayaran) kepada stakeholder di daerah.

6. Pengelolaan penganggaran.

7. Pengelolaan transaksi (akunting dan anggaran) BI-SOSA.

8. Pengelolaan database (rekening, user dan database lainnya)SOSA dan BI-RTGS.

9. Melakukan survey atas layanan SP Non Tunai

10.Menyediakan layanan helpdisk kepada peserta BI-RTGS. 11.Menganalisa perilaku dan perkembangan SP Non Tunai di KBI:

a. Tatausaha money remittance. b. Kajian perilaku SP Non Tunai.

(31)

13.Penatausahaan rekening nasabah (termasuk pemerintah daerah dan lembaga terkait dengan tugas BI).

d. Unit Penyelenggaraan Kliring

Adapun tugas – tugas pokoknya adalah sebagai berikut: 1. Menyelenggarakan kliring lokal (warkat debit) antar bank 2. Mengelola data keuangan elektronik (DKE)

3. Menatausahakan cek/bilyet giro kosong denga penerbitan daftar hitam lokal. 4. Memonitoring penyelenggaraan Kliring lokal Non BI

5. Menyediakan layanan helpdisk SKNBI (Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia)

6. Melaksanakan Business Contuinity Planning (BCP) 7. Mengelola laporan hasil kegiatan SKN-BI

8. Melakukan perhitungan dan pembebanan biaya proses warkat. 9. Pengelolaan dan penatausahaan data penarik cek/Bilyet kosong

5. Divisi Bidang Manajemen Intern a. Unit Sumber Daya Manusia

Adapun tugas – tugas pokoknya adalah sebagai berikut:

1. Melaksanakan kegiatan dengan proses penerimaan, penempatan, pembinaan, dan PHK sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh satuan kerja Kantor Pusat.

(32)

22   

4. Melakukan penyelesaina pembayaran yang berkaitan gaji, insentif,manfaat dan fasilitas lainnya.

5. Membuat laporan berkala yang berkaitan dengan kepegawaian kepada satuan kerja terkait di Kantor pusat

b. Unit Logistik

Adapun tugas – tugas pokoknya adalah sebagai berikut:

1. Mengkoordinasi penyusunan dan evaluasi realisasi program kerja Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut dan Aceh).

2. Melaksanakan dan menatausahakan pengadaan barang dan jasa.

3. Melaksanakan penghapusan barang – barang inventaris dan kendaraan.

4. Melaksanakan pemeliharaan gedung, invetaris Kantor, rumah dinas, rumah istirahat dan perabotannya serta sarana lainnya.

5. Menyelesaikan tagihan listrik, air, telepon, gas serta jasa pihak ketiga lainnya. 6. Membuat laporan berkala yang berkaitan dengan logistik.

c. Unit Sekretariat, Pengamanan dan Protokol (SPP)

Adapun tugas – tugas pokoknya adalah sebagai berikut:

1. Memfasilitasi penyelesaian masalah yang berkaitan dengan aspek hukum. 2. Mengelola surat masuk, warkat masuk keluar serta sentral khazanah arsip. 3. Mengelola kegiatan protokoler.

4. Mengawasi pengoperasian alat komunikasi masuk keluar (telepon, fax, e-mail) 5. Mengelola pengamanan gedung Kantor, tata tertib Kantor dan penjemputan

(33)

6. Merencanakan dan melaksanakan pelatihan yang berkaitan dengan tugas pengamanan dan protokol

7. Membuat laporan berkala mengenai kesekretariatan, pengamanan, dan protocol

D. Jaringan usaha/Kegiatan

Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut dan Aceh) merupakan perpanjangan tangan dari Kantor Pusat dalam melaksanakan tugas – tugasnya. Adapun tugas – tugas pokoknya adalah sebagai berikut:

1. Memberikan masukan kepada Kantor Pusat tentang kondisi ekonomi dan keuangan daerah di wilayah kerjanya.

2. Melaksanakan kegiatan operasional sistem pembayaran tunai atau non tunai sesuai dengan kebutuhan ekonomi daerah di wilayah kerjanya.

3. Memberikan saran kepada pemerintah daerah mengenai kebijakan ekonomi yang didukung penyediaan informasi berdasarkan hasil kerja yang akurat.

E. Kinerja Usaha Terkini

(34)

24   

F. Rencana Kegiatan

(35)

BAB III PEMBAHASAN A. Pengertian Teknologi Informasi

(36)

26   

data.Keuntungan lainnya yang didapatkan adalah jarak, jarak tidak lagi menjadi penghalang di dalam menyalurkan data dan informasi yang akan dibagikan kepada orang lain secara cepat dengan bantuan teknologi informasi. Menurut Information Technology Association of America (ITAA) dalam Sutarman

(2009:13) mengemukakan pengertian dari Information Technology (IT) / Teknologi Informasi sebagai berikut : “Teknologi informasi adalah suatu studi, perancangan, pengembangan, implementasi, dukungan atau manajemen sistem informasi berbasis komputer, khususnya aplikasi perangkat lunak dan perangkat keras komputer.”

Menurut O’Brien (2006:28) Teknologi adalah suatu jaringan komputer yang terdiri atas berbagai komponen pemprosesan informasi yang menggunakan berbagai jenis hardware, software, manajemen data, dan teknologi jaringan informasi. Menurut Aji (2005:6) informasi adalah data terolah dan sifatnya menjadi data lain yang bermanfaat dan biasa disebut informasi. Informasi, di dalam kamus besar Bahasa Indonesia memiliki arti penerangan, pemberitahuan, kabar atau berita tentang sesuatu, keseluruhan makna yg menunjang amanat yg terlihat di bagian-bagian amanat itu.

(37)

Mcleod dan schell (2004:3) salah satu sumber daya jenis utama sumber daya tersedia bagi manajer.Informasi dapat dikelola seperti halnya sumber daya lainnya. Informasi yang dikelola akan menghasilkan output informasi dari komputer yang nantinya akan digunakan oleh para manajer, non-manajer, serta orang – orang dan organisasi – organisasi dalam lingkungan perusahaan.

Menurut Kenneth E. Kendal dan Julie E. Kendal (2006:523), Sistem adalah serangkaian bagian sistem yang saling terkait dan tergantung satu sama lainnya, bekerjasama untuk mencapai dan sasaran yang sudah di tetapkan sebelumnya.

Menurut Rahardjo (2002:74), Teknologi informasi adalah sama dengan teknologi lainnya, hanya informasi merupakan komoditas yang diolah dengan teknologi tersebut. Dalam hal ini, teknologi mengandung konotasi memiliki nilai ekonomi yang mempunyai nilai jual.

Teknologi Informasi adalah istilah umum untuk teknologi apapun yang membantu manusia dalam membuat, mengubah, menyimpan, mengkomunikasikan dan menyebarkan informasi.

B. Komponen Teknologi Informasi

Menurut Sutarman (2009:14) komponen Teknologi Informasi adalah sebagai berikut :

1. Hardware (Perangkat keras) 2. Software (Perangkat lunak)

(38)

28   

5. People (Manusia)

Adapun penjelasan dari kelima komponen tersebut adalah sebagai berikut : 1. Hardware (Perangkat keras)

Kumpulan peralatan seperti processor, monitor,keyboard, dan printer yang menerima data dan informasi, memproses data tersebut dan menampilkan data tersebut.

2. Software (Perangkat lunak)

Kumpulan program-program komputer yang memungkinkan hardware memproses data.

3. Database (Fasilitas jaringan dan komunikasi)

Sekumpulan file yang saling berhubungan dan terorganisasi atau kumpulan catatan-catatan yang menyimpan data dan hubungan diantaranya.

4. Network (Basis data)

Sebuah sistem yang terhubung yang menunjang adanya pemakaian bersama sumber di antara komputer-komputer yang berbeda.

5. People (Manusia)

Elemen yang paling penting dalam teknologi informasi, termasuk orang-orang yang bekerja menggunakan hasilnya.

C. Tujuan dan Fungsi Teknologi Informasi

Sutarman (2009:17) mengemukakan tujuan dari teknologi informasi adalah sebagai berikut :

(39)

2. Untuk membuka kreativitas , dan

3. Untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi dalam melakukan pekerjaan.

Sutarman (2009:18) juga mengemukakan 6 (enam) fungsi dari teknologi informasi adalah sebagai berikut :

1. Menangkap (Capture) 2. Mengolah (Processing) 3. Menghasilkan (Generating) 4. Menyimpan (Storage) 5.Mencari kembali (Retrival) 6.Transmisi (Transmission).

Penjelasan dari 6 (enam) fungsi teknologi informasi menurut Sutarman (2009:18) diatas adalah sebagai berikut :

1. Menangkap (Capture) merupakan suatu proses penangkapan data yang akan menjadi data masukan.

2. Mengolah (Processing)

a. Mengkomplikasikan catatan rinci dari aktivitas, misalnya menerima input dari keyboard, scanner, mic, dan sebagainya.

b. Mengolah/memproses data masukan yang diterima untuk menjadi informasi.

(40)

30   

(kalkulasi), sintesis (penggabungan) segala bentuk data dan informasi.

a. Data processing, memproses dan mengolah data menjadi suatu informasi.

b. Information processing, suatu aktivitas komputer yang memproses dan mengolah suatu tipe/bentuk dari informasi dan mengubahnya menjadi tipe/bentuk yang lain dari informasi.

c. Multimedia system, suatu sistem komputer yang dapat memproses berbagai tipe/bentuk dari informasi secara bersamaan.

3. Menghasilkan (Generating)

Menghasilkan atau mengorganisasikan informasi ke dalam bentuk yang berguna.Misalnya laporan, tabel, grafik, dan sebagainya.

4. Menyimpan (Storage)

Merekam atau menyimpan data dan informasi dalam suatu media yang untuk keperluan lainnya.

5. Mencari kembali (Retrival)

Menelusuri, mendapatkan kembali informasi lalu menyalin (copy) data dan informasi yang sudah tersimpan.

6. Transmisi (Transmission)

(41)

D. Peranan Sistem Informasi Bagi Perusahaan

Pada dasarnya peranan teknologi informasi bagi setiap perusahaan bersifat unik dan spesifik.Hal ini disebabkan karena masing-masing perusahaan memiliki strategi yang berbeda satu dengan yang lainnya. Walaupun di semua bidang menggunakan sistem teknologi informasi yang beragam, namun peranan informasinya sama.Peranan teknologi informasi pada aktivitas manusia pada saat ini memang begitu besar. Abdul Kadir (2002:15) mengemukakan bahwa teknologi informasi secara garis besar mempunyai peranan sebagai berikut :

1. Teknologi informasi menggantikan peran manusia. Dalam hal ini, teknologi informasi melakukan suatu teknologi terkait dengan aplikasi mekanik, elektronik dan komputer didasari sistem untuk beroperasi dan dapat mengendalikan produksi terhadap suatu tugas atau proses.

2. Teknologi informasi memperkuat peran manusia, yakni dengan menyajikan informasi terhadap suatu tugas atau proses.

3. Teknologi informasi berperan dalam re-strukturisasi terhadap peran manusia. Dalam hal ini, teknologi berperan dalam melakukan perubahan-perubahan terhadap sekumpulan tugas atau proses.

(42)

32   

mengapa penerapan maupun pengelolaan teknologi informasi menjadi salah satu bagian penting adalah sebagai berikut:

1. Meningkatnya kerumitan dari tugas manajemen. 2. Pengaruh ekonomi Internasional (globalisasi).

3. Perlunya waktu tanggap (response time) yang lebih cepat. 4. Tekanan akibat dari persaingan bisnis.

Menurut Jogianto (2003:56) sistem teknologi informasi memberikan lima peranan utama didalam organisasi yaitu:

1. Meningkatkan efisiensi, yaitu menggantikan manusia dengan teknologi di proses produksi.

2. Meningkatkan efektivitas, yaitu menyediakan informasi bagi para manajer di organisasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan dengan lebih efektif yang didasarkan dengan informasi yang akurat, tepat waktu, dan relevan sehingga mendapatkan hasil produksi yang akurat dan bebas dari cacat produksi sesuai dengan sasaran produksi yang diinginkan

3. Meningkatkan komunikasi, yaitu mengintegrasikan penggunaan sistem teknologi informasi dangan menggunakan email dan chat

4. Meningkatkan kolaborasi, yaitu dengan menggunakan video conference dan teleconference

(43)

Menurut G.R. Terry, ada 5 peranan mendasar teknologi informasi di sebuah organisasi, yaitu:

1. Fungsi Operasional, akan membuat struktur organisasi menjadi lebih ramping telah diambil alih fungsinya oleh teknologi informasi. Karena sifat penggunaannya yang menyebar di seluruh fungsi organisasi, unit terkait dengan manajemen teknologi informasi akan menjalankan fungsinya sebagai pendukungdimana teknologi informasi dianggap sebagai sebuah perusahaan prasarana.

2. Fungsi pemantauan dan kontrol, mengandung arti bahwa keberadaan teknologi informasi akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dengan aktivitas di levelpenempatan manajerdi dalam setiap fungsi manajer, sehingga struktur organisasi unit terkait dengannya harus dapat memiliki rentan kendaliatau hubungan yang memungkinkan terjadinya interaksi efektif dengan para manajer di perusahaan terkait.

(44)

34   

4. Fungsi Komunikasi,secara prinsip termasuk ke dalam perusahaan prasarana dalam era organisasi moderen dimana teknologi informasi ditempatkan posisinya sebagai sarana atau media individu perusahaan dalam berkomunikasi, berkolaborasi, berkooperasi, dan berinteraksi.

5. Fungsi Interorganisasional, merupakan sebuah peranan yang cukup unik karena dipicu oleh semangat globalisasi yang memaksa perusahaan untuk melakukan kolaborasi atau menjalin kemitraan dengan sejumlah perusahaan lain. Konsep kemitraan strategis atau partnership berbasis teknologi informasi seperti pada implementasi manajemen rantai suplai atau perencanaan sumber daya perusahaan membuat perusahaan melakukan sejumlah terobosan penting dalam mendesain struktur organisasi unit teknologi informasinya. Bahkan tidak jarang ditemui perusahaan yang cenderung melakukan kegiatan pengalihdayaan atau outsourcing sejumlah proses bisnis terkait dengan manajemen teknologi informasinya ke pihak lain demi kelancaran bisnisnya. Tipe dan fungsi peranan teknologi informasi ini secara langsung akan berpengaruh terhadap rancangan atau desain struktur organisasi perusahaan, dan struktur organisasi departemen, divisi, atau unit terkait dengan sistem informasi, teknologi informasi, dan manajemen informasi.

(http://jane.blog.uns.ac.id/2009/11/17/peranan-it-dalam-organisasi-perusahaan).

(45)

mengalami perkembangan baik dari segi bentuk, ukuran, kecepatan dengan kemampuan untuk mengakses multimedia dan jaringan komputer.

Peranan teknologi informasi pada masa sekarang ini tidak hanya diperuntukan bagi organisasi, melainkan juga untuk kebutuhan individual. Bagi organisasi, teknologi informasi dapat digunakan untuk mencapai keunggulan kompetitif, sedangkan bagi individual dapat digunakan untuk mencapai keunggulan pribadi, termasuk untuk mencari pekerjaan.

E. Klasifikasi Sistem Teknologi Informasi

Sistem Teknologi informasi dapat dibedakan dengan berbagai cara pengklasifikasian. Menurut Kadir dan Triwahyuni (2003) dalam Syafrizal Helmi dan Ami Dilham (2007:40).

Teknologi Informasi dapat dibedakan atas:

1. Menurut Departemen dalam perusahaan bisnis

Teknologi Informasi dibedakan atas sistem informasi akuntansi, sistem informasi pemasaran, sistem informasi produksi, dan lain-lain.

2. Menurut dukungan terhadap level manajemen dalam perusahaan

Teknologi Informasi dapat dibedakan atas sistem pemprosesan transaksi, sistem pendukung keputusan, dan sistem informasi eksekutif.

3. Menurut Fungsi yang diemban sistem, sistem teknologi informasi dapat dibedakan atas:

(46)

36   

(Video Cassette Recorder) memiliki sistem teknologi informasi yang

memungkinkan pemakai dapat merekam tayangan televisi.

b. General Purpose Information Technologi System adalah sistem teknologi informasi yang dapat digunakan melakukan berbagai aktivitas yang bersifat umum. Contohnya, PC (Personal Computer). c. Dedicated Information Technologi System adalah sistem teknologi

informasi yang dirancang untuk melakukan tugas-tugas khusus. Contohnya, ATM (Anjungan Tunai Mandiri) yang di rancang khusus untuk melakukan transaksi keuangan bagi nasabah bank.

Pada Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut dan Aceh), Salah satu Sistem Teknologi yang digunakan adalah Dedicated Information Technologi System.Dedicated Information Technologi System terdapat pada divisi

sistem pembayaran, unit penyelenggara kliring.

Kliring adalah pertukaran warkat atau Data Keuangan Elektronik (DKE) antar peserta kliring baik atas nama peserta maupun atas nama nasabah peserta yang perhitungannya diselesaikan pada waktu tertentu.

Dalam melaksanakan kegiatan kliring tersebut, digunakan 4 (empat) jenis sistem yang berbeda yaitu :

a. Sistem Kliring Elektronik atau dikenal dengan SKE, digunakan di Jakarta.

(47)

c. Sistem Semi Otomasi Kliring Lokal atau dikenal dengan SOKL, digunakan di 33 wilayah kliring yang diselenggarakan oleh Bank Indonesia dan 37 wilayah kliring lainnya yang diselenggarakan oleh pihak lain yang ditunjuk oleh Bank Indonesia

d. Sistem Manual (di 31 penyelenggara Non-BI).

Seiring dengan perkembangan teknologi informasi, kebutuhan efisiensi dalam penyelenggara kliring pun semakin meningkat. Dengan volume rata-rata harian + 300.000 lembar transaksi, penggunaan warkat kredit untuk transferdana antar bank melalui kliring menjadi salah satu isu yang perlu dicermati khususnya terkait dengan biaya pencetakan warkat dan prosedur pemprosesan warkat itu sendiri. Transaksi yang dapat diproses melalui sistem kliring meliputi transfer debit dan transfer kredit yang disertai dengan pertukaran fisik warkat, baik warkat debit (cek, bilyet giro, nota debit dan lain-lain) maupun warkat kredit. Khusus untuk transfer kredit, nilai transaksi yang dapat diproses melalui kliring dibatasi di bawah Rp100.000.000,00 sedangkan untuk nilai transaksi Rp100.000.000,00 ke atas harus dilakukan melalui Sistem Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (Sistem BIRTGS). Di pihak lain, transfer kredit antar bank melalui Sistem BI-RTGS, telah dilakukan secara paperless. Selain itu, keragaman sistem kliring yang digunakan saat ini dan keterbatasan cakupan wilayah dalam melaksanakan transfer kredit antar bank melalui kliring masih bersifat lokal (hanya mencakup

transfer antar bank yang ada di wilayah kliring setempat), sehingga transferdana

(48)

38   

Dari sisi pengelolaan risiko dalam penyelenggara kliring yang bersifat multilateral netting, saat ini belum ada suatu mekanisme untuk mengantisipasi

kemungkinan kegagalan peserta dalam memenuhi kewajibannya pada penyelesaian akhir atas hasil kliring. Terkait dengan hal tersebut, sebagai salah satu upaya untuk mewujudkan sistem pembayaran yang efisien, cepat, aman dan handal maka Bank Indonesia menerapkan Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) yang dapat mengakomodir transfer kredit antar Bank ke seluruh wilayah Indonesia tanpa kewajiban melakukan pertukaran fisik warkat (paperless) serta dalam kaitannya untuk mengurangi resiko Bank Indonesia sebagai penyelenggara kliring diterapkan mekanisme Failure to Settle (FtS). Mengingat SKNBI akan menggantikan sistem kliring yang saat ini digunakan di 105 penyelenggara kliring di Indonesia, maka penerapannya akan dilaksanakan secara bertahap. Untuk tahap awal, SKNBI telah diterapkan di Jakarta pada tanggal 29 Juli 2005. SKNBI adalah sistem kliring Bank Indonesia yang meliputi kliring debit dan kliring kredit yang penyelesaian akhirnya dilakukan secara nasional. Saat ini di Indonesia terdapat 105 penyelenggara kliring lokal, baik yang dilaksanakan oleh Bank Indonesia maupun pihak lain yang ditunjuk oleh Bank Indonesia.

(49)

1. Bagi Bank Indonesia

a. Efisiensi waktu dan biaya, khususnya dalam hal : 1. Operasional kliring dengan ditiadakannya fisik warkat kredit, 2. Pemeliharaan aplikasi kliring dengan digunakannya sistem yang terintegrasi.

b. Tersedianya jangkauan transfer antar bank melalui kliring yang lebih luas dengan diakomodirnya kliring antar wilayah untuk transfer kredit.

c. Memenuhi prinsip-prinsip manajemen resiko dalam penyelenggara kliring. yang bersifat jaringan multilateral sesuai dengan inti dasar yang dikeluarkan oleh Bank for International Settlement (BIS).

2. Bagi Bank

a. Efisiensi biaya operasional bank dalam pencetakan dan proses administrasi warkat kredit

b. Semakin luasnya jangkauan layanan bank kepada nasabah.

Penyelenggara SKNBI diselenggarakan oleh :

a. Penyelenggara Kliring Nasional (PKN), yaitu unit kerja di Kantor Bank Indonesia yang bertugas mengelola dan menyelenggarakan SKNBI secara nasional.

(50)

40   

Penyelenggara SKNBI terdiri dari dua sub sistem, yaitu: 1. Kliring Debit

a. Meliputi kegiatan kliring penyerahan dan kliring pengembalian, digunakan untuk transfer debit antar Bank yang disertai dengan penyampaian fisik warkat debit (cek, bilyet giro, nota debit, dan lain-lain).

b. Penyelenggara kliring debit dilakukan secara lokal di setiap wilayah kliring oleh PKL.

c. PKL akan melakukan perhitungaan kliring debit berdasarkan data keuangan elektronik debit yang dikirim oleh peserta kliring.

d. Hasil perhitungan kliring debit secara lokal tersebut selanjutnya dikirim ke sistem sentral kliring (SSK) untuk diperhitungkan secara nasional oleh PKN.

2. Kliring Kredit

a. Digunakan untuk transfer kredit antar bank tanpa diserai penyampaian fisik warkat (paperless).

b. Penyelenggara kliring kredit dilakukan secara nasional oleh PKN. c. Perhitungan kliring kredit dilakukan oleh PKN atas dasar DKE

Kredit yang dikirim peserta.

Komponen Utama SKNBI terdiri dari tiga komponen utama sebagai berikut: a. Sistem Sentral Kliring (SSK) merupakan komponen perangkat keras

(51)

b. Komputer Penyelenggara Kliring (KPK) merupakan komponen perangkat keras dan perangkat lunak yang di gunakan oleh PKL. c. Terminal Peserta Kliring (TPK) merupakan komponen perangkat

keras dan perangkat lunak yang digunakan oleh peserta.

Alur Proses Kliring

1. Sebelum kegiatan kliring debit dimulai, Bank wajib menyediakan pendanaan awal (prefund).

2. Peserta membuat data keuangan elektronik debit berdasarkan warkat debit yang akan dikliringkan.

3. Mengirimkan data keuangan elektronik debit dan warkat debit ke penyelenggara kliring lokal. Pengiriman debit kliring elektronik debit dapat dilakukan secara online maupun offline tergantung dengan jenis terminal peserta kliring yang digunakan oleh peserta.

4. Selanjutnya, penyelenggara kliring lokal akan melakukan penggabungan dan perekaman atas data keuangan elektronik debit yang telah lolos validasi. Sementara untuk warkat debit akan dipilih berdasarkan bank tertuju.

a. Secara otomasi dengan menggunakan mesin reader sorter berteknologi tinggi image, bagi penyelenggara kliring lokal yang telah menerapkan sistem pilah warkat otomasi, atau

(52)

42   

5. Atas dasar data keuangan elektronik debit yang diterima, penyelenggara kliring lokal akan melakukan perhitungan kliring debit.

6. Penyelenggara kliring lokal mengirinkan hasil perhitungan kliring debit lokal ke sistem sentral kliring.

7. Mencetak laporan hasil kliring debit untuk selanjutnya didistribusikan kepada seluruh peserta bersamaan dengan warkat debit.

8. Setelah hasil perhitungan kliring debit lokal dari seluruh penyelenggara kliring di terima oleh sistem sentral kliring, akan dilakukan perhitungan kliring debit secara nasional.

9. Selanjutnya, Sistem sentral kliring melakukan simulasi Fts (Failure to Settle).

10.Menghitung kliring debit Nasional.

11.Setelah proses kliring debit selesai, peserta dapat memperoleh data keuangan elektronik dalamdengan cara men-download dari sistem sentral kliring atau dari komputer penyelenggara kliring (KPK) melalui media rekam data elektronik.

F. Kekuatan, Kelemahan, Kesempatan – Kesempatan yang dapat diraih, dan Ancaman – Ancaman Dari Teknologi Informasi

Kekuatan-kekuatan Sistem Teknologi Informasi:

1. Tersedianya banyak personil berpendidikan teknologi informasi lulusan dari Universitas terbaik.

(53)

3. Departemen sistem teknologi informasi mempunyai reputasi yang baik didalam menyediakan informasi kepada pemakian internal.

4. Pemakai sistem sudah menyadari pentingnya sistem teknologi informasi. 5. Pemakai sistem mampu mengembangkan aplikasinya sendiri.

6. Komunikasi di dalam organisasi telah menggunakan office automation system.

Kelemahan-kelemahan Sistem Teknologi Informasi:

1. Anggaran untuk peningkatan sistem teknologi informasi mulai dibatasi. 2. Kecongkakan organisasi menganggap telah berhasil dipenerapan

teknologi informasi.

3. Walaupun Departemen sistem teknologi informasi telah berhasil menjalankan fungsinya, tetapi keberhasilan masih diukur dengan biaya yang dikeluarkan bukan dari kepuasan pelanggan.

Kesempatan-kesempatan yang dapat diraih:

(54)

44   

Ancaman-ancaman kehadiran Teknologi Informasi:

1. Pertumbuhan teknologi informasi yang sangat cepat yang membuat teknologi ini cepat usang dan harus cepat diganti dengan yang baru dan membutuhkan dana yang besar yang tidak cukup di anggaran sekarang. 2. Perusahaan bukan perusahaan terbesar di industri, sehingga pertumbuah

(55)

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat diuraikan penulis dari pembahasan ini adalah:

1. Teknologi informasi yang dipakai Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut dan Aceh) saat ini sudah mendukung untuk memfasilitasi pihak internal dan pihak eksternal dalam menciptakan efisiensi dan efektivitas kinerja dan dalam menghadapi perubahan dari pada perkembangan zaman yang menuntut Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX selalu unggul dari segi teknologi informasi yang di aplikasikan misalnya SKNBI.

(56)

46   

B. SARAN

Saran yang dapat diuraikan penulis dari pembahasan ini adalah:

1. Dengan berkembangnya teknologi yang sangat pesat pada saat ini, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Wilayah IX (Sumut dan Aceh) harus bisa memaksimalkan pemanfaatan teknologi informasi tersebut untuk peningkatan produktivitas perusahaan dalam rangka mencapai tujuan-tujuan perusahaan.

(57)

DAFTAR PUSTAKA

Jogianto. 2003. “Sistem Teknologi Informasi”. Penerbit ANDI, Yogyakarta.

Jogianto. 2007. “Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi”. Penerbit ANDI, Yogyakarta.

Situmorang, Syafrizal Helmi dan Ami Dilham. 2007. “Studi Kelayakan Bisnis”. Buku II. Medan : USU.

http : //www.bi.go.id/id/tentang-bi/fungsi-bi/status/contens/Default.aspx

http : //jane.blog.uns.ac.id/2009/11/17/peranan-it-dalam-organisasi-perusahaan#more-205

http;//indoskripsi.blogspot.com/2007/12/info-skripsi-teknik-informatika.html

http : //usu.ac.id/id/kanal/838/Bi-dan-usu-jalin-kerjasama-less-cash-society-akan-dikembangkan-di-usuj

Gambar

Tabel 1.1 : Jadwal Kegiatan
Gambar 2.1

Referensi

Dokumen terkait

Proses sintesis merupakan memasukan data konsep perancangan berupa data program dan data fisik yang dimasukan pada elemen dalam sebuah perancanga untuk mencapai

Sehubungan dengan itu, Lembaga Penelitian Universitas Negeri Padang bekerjasama dengan Pimpinan Universitas, telah memfasilitasi peneliti untuk melaksanakan penelitian

Menurut Pasal 1 angka 2 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen bahwa Konsumen adalah setiap orang pemakai barang dan atau jasa yang tersedia

merespon kondisi pendidikan dewasa ini yang makin terpuruk. Reformasi sekolah perlu dil :.,dKan. b) Perkernhangan penduduk yang cepat membutuhkzn pe!ayanan pendidilcan

Peraturan Daerah Kabupaten Murung Raya yang selanjutnya disingkat Perda adalah Peraturan Daerah ditetapkan bersama oleh Bupati Murung Raya, Dewan Perwakilan Rakyat

Alokasi Terhadap HMETD Yang Tidak Dilaksanakan Apabila Saham baru yang ditawarkan dalam Penawaran Umum Terbatas III ini tidak seluruhnya diambil oleh Pemegang Saham Perseroan,

Pemerintah telah menjalankan program kemitraan diantaranya adalah pelaksanaan kemitraan antara petani penangkar benih padi dan perusahaan mitra didasarkan pada

Yang dimaksud dengan sugesti ialah pengaruh psikis baik yang datang dari diri sendiri maupun yang datang dari orang lain, yang pada umumnya diterima tanpa adanya kritik dari