• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Preferensi Mahasiswa Terhadap Kartu Prabayar GSM dengan Metode Konjoin Full-Profile (Studi Kasus: Mahasiswa FMIPA USU)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2016

Membagikan "Analisis Preferensi Mahasiswa Terhadap Kartu Prabayar GSM dengan Metode Konjoin Full-Profile (Studi Kasus: Mahasiswa FMIPA USU)"

Copied!
67
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP KARTU PRABAYAR GSM DENGAN METODE

KONJOIN FULL-PROFILE (Studi Kasus: Mahasiswa FMIPA USU)

SKRIPSI

PUTRI SIMANJUNTAK 130823006

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(2)

ANALISIS PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP KARTU PRABAYAR GSM DENGAN METODE

KONJOIN FULL-PROFILE (Studi Kasus: Mahasiswa FMIPA USU)

SKRIPSI

Diajukan untuk melengkapi tugas dan memenuhi syarat mencapai gelar Sarjana Sains

PUTRI SIMANJUNTAK 130823006

DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

(3)

PERSETUJUAN

Judul :ANALISIS PREFERENSI MAHASISWA

TERHADAP KARTU PRABAYAR GSM DENGAN METODE KONJOIN FULL PROFILE (STUDI KASUS: MAHASISWA FMIPA USU)

Kategori : SKRIPSI

Nama : PUTRI SIMANJUNTAK

Nomor Induk Mahasiswa : 130823006

Program Studi : SARJANA (S1) MATEMATIKA Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (FMIPA) UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, Juli 2015 Komisi Pembimbing :

Pembimbing 2 Pembimbing 1

Drs. Marihat Situmorang, M.Kom Drs. Henry Rani Sitepu, M.Si NIP 19631214 198903 1 001 NIP 19530303 198303 1 002

Diketahui/ Disetujui oleh:

Departemen Matematika FMIPA USU Ketua,

(4)

PERNYATAAN

ANALISIS PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP KARTU PRABAYAR GSM DENGAN METODE KONJOIN FULL PROFILE

(STUDI KASUS: MAHASISWA FMIPA USU)

SKRIPSI

Saya mengakui bahwa skripsi ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa kutipan dan ringkasan yang masing-masing disebutkan sumbernya.

Medan, Juli 2015

(5)

PENGHARGAAN

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yesus Kristus yang senantiasa memberikan segala rahmat dan Kasih Nya, dan yang telah memberi kekuatan akal dan fikiran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dalam waktu yang ditetapkan.

Ucapan terima kasih penulis sampaikan kepada Bapak Drs. Henry Rani Sitepu, M.Si selaku pembimbing I dan Bapak Drs. Marihat Situmorang, M.Kom selaku pembimbing II yang telah menyediakan waktunya untuk membimbing dan memberikan pengarahan kepada penulis sehingga penyusunan skripsi ini dapat diselesaikan. Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Drs.Ujian Sinulingga, M.si dan Bapak Drs. Partano Siagian, M.Sc selaku dosen penguji, Bapak Prof. Dr. Tulus, M.Si, Ph.D dan Ibu Dr. Mardiningsih, M.Si selaku Ketua dan Sekretaris Departemen Matematika FMIPA USU Medan, Dekan dan Pembantu Dekan FMIPA USU, seluruh staff pengajar Matematika di FMIPA USU, beserta pegawai Administrasi.

Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada kedua orang tua tercinta Bapak B. Simanjuntak dan Ibu D. Br Lubis yang telah memberikan dukungan, doa, dan semua bantuan yang diperlukan penulis, juga kepada Abang dan Kakak tersayang Kak Desbi Simanjuntak, Bang Benni Nainggolan, Bang Marguna Simanjuntak, Kak Try Pujiati Rajagukguk, Kak Lestari Simanjuntak dan Bang Sardi Simanjuntak yang selalu memberi motivasi dan selalu memberi semangat. Akhirnya penulis juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh teman-teman kuliah penulis, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah memberikan dorongan semangat serta saran dalam pengerjaan skripsi ini.

(6)

ANALISIS PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP KARTU PRABAYAR GSM DENGAN METODE KONJOIN FULL PROFILE

(Studi Kasus: Mahasiswa FMIPA USU)

ABSTRAK

Analisis konjoin merupakan salah satu teknik dalam analisis multivariat yang digunakan untuk mengetahui preferensi responden terhadap suatu produk atau pelayanan dengan cara mengkombinasikan jumlah nilai masing-masing atribut yang terpisah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kombinasi atribut kartu prabayar GSM yang paling disukai oleh Mahasiswa FMIPA USU. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh dengan cara menyebarkan kuisoner kepada 91 mahasiswa aktif FMIPA USU untuk tahun angkatan 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi atribut yang paling disukai oleh keseluruhan responden adalah tarif SMS paketan, tarif telepon per detik, tarif internet per GB, bentuk isi ulang elektrik, bonus SMS, signal kuat, dan jangkauan luas. Urutan nilai kepentingan atribut menurut responden adalah signal, tarif internet, bonus, jangkauan, tarif SMS, tarif telepon dan bentuk isi ulang.

(7)

ANALISYS OF STUDENTS’ PREFERENCE OF GSM PREPAID CARD

USING CONJOINT FULL-PROFILE METHOD (Case Study : Students at FMIPA USU)

ABSTRACT

Conjoint analisys is a multivariate analysis technique used to know respondent preference in a product or services by combining the amount of the value of each attribute separately. This objectives of this research are to determine which combination of attributes of GSM prepaid card are the most favored by the Students at FMPA USU. The data used in this research is primary data obtained by distributing questionnaires to 91 active students at FMIPA USU for class 2014. The results show that the most preferences of attributes combination by alll respondents are group SMS cost, flat telephone cost, internet cost per GB, , electric type of pulse, SMS bonus, strong signal, and wide coverage area. The order of importance of attribute importances values according to respondents are signal, internet rates, bonus, coverage area, SMS cost, telephone cost and type of pulse.

(8)

DAFTAR ISI

1.7 Metodologi Penelitian 5

Bab 2 Landasan Teori

2.1 Sejarah Singkat Kartu Prabayar GSM 7

2.2 Preferensi Konsumen 9

2.2.1 Defenisi Preferensi Konsumen 9

2.2.2 Tujuan Preferensi Konsumen 10 2.3 Populasi dan Sampel Penelitian 10

2.4 Data 11

2.4.1 Data menurut sifatnya 11

2.4.2 Data menurut sumbernya 11

2.4.3 Data menurut jenisnya 12

2.5 Skala untuk Instrumen 12

2.6 Metode Pengumpulan Data 13

2.7 Teknik Pengambilan Sampel 14

2.8 Defenisi Analisis Konjoin 14

2.8.1 Pengertian Analisis Konjoin 14 2.8.2 Tujuan dan Manfaat Penggunaan Analisis Konjoin 16 2.8.3 Istilah-istilah Dalam Analisis Konjoin 16 2.8.4 Tahapan-tahapan Analisis Konjoin 17

Bab 3 Pembahasan

3.1 Karakteristik Responden 23

(9)

3.3 Analisis Tingkat Kepentingan Faktor Relatif 42 3.4 Uji Signifikansi dan Pengukuran Predictive Accuracy 43

Bab 4 Kesimpulan dan Saran

4.1 Kesimpulan 45

4.2 Saran 45

Daftar Pustaka

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1.1 Atribut dan Level Atribut Tabel Dalam Penelitian 6 Tabel 2.1 Pengkodean taraf/ level kedalam variabel dummy 19

Tabel 2.2 Tabel Keeratan Korelasi 22

Tabel 3.1 Jumlah Mahasiswa FMIPA USU Stambuk 2014 23 Tabel 3.2 Penarikan Sampel dengan Proporsional 24 Tabel 3.2.1 Variabel dummy untuk atribut Tarif SMS 27 Tabel 3.2.2 Variabel dummy untuk atribut Tarif Telepon 27 Tabel 3.2.3 Variabel dummy untuk atribut Tarif Internet 27 Tabel 3.2.4 Variabel dummy untuk atribut Bentuk Isi Ulang 27 Tabel 3.2.5 Variabel dummy untuk atribut Bonus 27 Tabel 3.2.6 Variabel dummy untuk atribut Signal 28 Tabel 3.2.7 Variabel dummy untuk atribut Jangkauan 28 Tabel 3.3 Pengkodean Data Untuk Regresi 29

Tabel 3.4 Koefisien Nilai b dari SPSS 30

Tabel 3.5 Hasil Metode Full-profile untuk satu orang Responden 39 Tabel 3.6 Nilai Utilitas Satu Orang Responden 40 Tabel 3.7 Nilai Kepentingan Relatif Satu Responden 40 Tabel 3.8 Nilai Untuk Keseluruhan Responden 41 Tabel 3.9 Nilai Kepentingan Relatif Keseluruhan Responden 43 Tabel 3.10 Korelasi antara Variabel Observed dan Estimated Preferences 43

(11)

ANALISIS PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP KARTU PRABAYAR GSM DENGAN METODE KONJOIN FULL PROFILE

(Studi Kasus: Mahasiswa FMIPA USU)

ABSTRAK

Analisis konjoin merupakan salah satu teknik dalam analisis multivariat yang digunakan untuk mengetahui preferensi responden terhadap suatu produk atau pelayanan dengan cara mengkombinasikan jumlah nilai masing-masing atribut yang terpisah. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan kombinasi atribut kartu prabayar GSM yang paling disukai oleh Mahasiswa FMIPA USU. Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer yang diperoleh dengan cara menyebarkan kuisoner kepada 91 mahasiswa aktif FMIPA USU untuk tahun angkatan 2014. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kombinasi atribut yang paling disukai oleh keseluruhan responden adalah tarif SMS paketan, tarif telepon per detik, tarif internet per GB, bentuk isi ulang elektrik, bonus SMS, signal kuat, dan jangkauan luas. Urutan nilai kepentingan atribut menurut responden adalah signal, tarif internet, bonus, jangkauan, tarif SMS, tarif telepon dan bentuk isi ulang.

(12)

ANALISYS OF STUDENTS’ PREFERENCE OF GSM PREPAID CARD

USING CONJOINT FULL-PROFILE METHOD (Case Study : Students at FMIPA USU)

ABSTRACT

Conjoint analisys is a multivariate analysis technique used to know respondent preference in a product or services by combining the amount of the value of each attribute separately. This objectives of this research are to determine which combination of attributes of GSM prepaid card are the most favored by the Students at FMPA USU. The data used in this research is primary data obtained by distributing questionnaires to 91 active students at FMIPA USU for class 2014. The results show that the most preferences of attributes combination by alll respondents are group SMS cost, flat telephone cost, internet cost per GB, , electric type of pulse, SMS bonus, strong signal, and wide coverage area. The order of importance of attribute importances values according to respondents are signal, internet rates, bonus, coverage area, SMS cost, telephone cost and type of pulse.

(13)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi saat ini, teknologi semakin cepat meluas khususnya di bidang komunikasi.Munculnya telepon pada waktu silam menjadi pemacu kreativitas teknologi untuk terus menghadirkan teknologi baru di bidang komunikasi. Namun seperti yang telah diketahui, pesawat telepon yang umumnya terpasang di rumah, kantor, sekolah ataupun di tempat lain memiliki kendala utama yaitu penggunaanya tidak fleksibel, dalam arti hanya dapat di gunakan di lokasi pemasangan saja.

Hadirnya telepon genggam (Handphone) semakin mempermudah masyarakat dalam berkomunikasi dan sudah tak perlu diragukan lagi, komunikasi menggunakan telepon genggam tersebut sekarang sudah merupakan kebutuhan yang tak tergantikan. Karena siapapun dan apapun pekerjaan atau kegiatanya pastilah mempergunakan barang yang satu ini untuk saling berkomunikasi, baik komunikasi untuk tujuan bisnis, pekerjaan, ataupun hanya untuk bersosialisasi dengan teman-teman. Seiring besarnya ketergantungan masyarakat terhadap telepon selular, para operator kartu GSM (Global System for Mobile) yang memfasilitasi telekomunikasi antar telepon selular tumbuh pesat di negara ini.

(14)

mempunyai banyak kelebihan seperti harga isi ulang yang terjangkau, jaringan internet yang luas serta akses internet yang cepat, karena banyaknya pilihan merek GSM yang ditawarkan dengan kelebihan masing-masing, termasuk murahnya tarif, mahasiswa sebagai konsumen tentunya akan lebih selektif dalam memilih kartu GSM yang digunakan.

Analisis konjoin adalah teknik multivariat yang khusus digunakan untuk memahami bagaimana responden mengembangkan preferensi terhadap suatu produk atau jasa (Iman Ghozali:2006). Hal ini didasarkan pada premis bahwa konsumen menilai produk atau jasa dengan cara mengkombinasi jumlah nilai masing-masing atribut yang terpisah. Di dalam riset pemasaran analisis konjoin digunakan untuk mengetahui bagaimana preferensi konsumen terhadap berbagai desain produk ataupun jasa, misalnya preferensi mahasiswa terhadap kartu prabayar GSM.

Berdasarkan uraian tersebut, penulis ingin menganalisis preferensi konsumen terhadap kombinasi atribut kartu prabayar GSM yang paling diminati di kalangan mahasiswa dengan analisis konjoin dengan metode perbandingan semua atribut sekaligus, sehingga mendekati keadaan yang sesungguhnya atau lebih realistis. Oleh karena itu penulis memilih judul yaitu “ANALISIS PREFERENSI MAHASISWA TERHADAP KARTU PRABAYAR GSM DENGAN METODE KONJOIN FULL-PROFILE (STUDI KASUS : MAHASISWA FMIPA USU)”.

1.2 Perumusan Masalah

(15)

1.3 Batasan Masalah

Batasan masalah pada penelitian ini adalah:

1. Penelitian dilakukan kepada Mahasiswa reguler FMIPA USU angkatan 2013 – 2014 dan yang telah menggunakan telepon seluler minimal 3 bulan.

2. Jumlah objek penelitian dibatasi untuk kartu prabayar GSM yaitu As, Simpati, 3, Axis, Mentari, IM3, dan XL.

3. Atribut yang akan diteliti yaitu, tarif SMS, tarif telepon, tarif internet, bentuk isi ulang, bonus, daya tangkap sinyal dan jangkauan dari kartu prabayar GSM.

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang telah dipaparkan, maka tujuan penelitian ini adalah

1. Menentukan kombinasi atribut kartu prabayar GSM yang paling disukai mahasiswa FMIPA USU

2. Menentukan nilai kepentingan masing-masing atribut.

1.5 Manfaat Penelitian

1. Bagi penulis diharapkan dapat menambah pengetahuan dan pemahaman tentang Analisis Konjoin.

2. Dapat menjadi bahan masukan bagi mahasiswa dalam memilih kartu prabayar GSM.

1.6 Tinjauan Pustaka

Analisis konjoin pada awalnya populer digunakan pada riset pemasaran, khususnya pada berbagai riset untuk mengetahui bagaimana preferensi konsumen

terhadap berbagai desain produk. Kata “conjoint” menurut para praktisi riset

(16)

diturunkan dari kata “to conjoint” yang berarti :joined together” atau bekerja bersama (http://www.sawtoothsoftware.com).

Analisis Konjoin (conjoint analysis) adalah suatu bentuk (desain) produk atau barang atau jasa, atau objek tertentu yang didinginkan oleh sebagian besar responden. Pada dasarnya tujuan analisis konjoin adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi seseorang terhadap suatu objek yang terdiri atas satu atau banyak bagian. Hasil utama analisis konjoin adalah suatu bentuk (desain) produk barang atau jasa, atau objek tertentu yang diinginkan oleh sebagian besar responden ( Singgih, 2010).

Bentuk dasar model dependensi analisis konjoin dirumuskan sebagai berikut: (nonmetrik atau metrik) = + + +…+ (Nonmetrik)

Keterangan:

1. ( variabel dependen ), skala pengukuran metrik atau nonmetrik, didefenisikan sebagai pendapat keseluruhan dari seorang responden terhadap sekian faktor/atribut dan taraf pada sebuah barang dan jasa. 2. , , ,…, (variabel independen) adalah faktor, yang berupa

data non metrik. Termasuk disini adalah bagian dari faktor (level).

Langkah-langkah yang perlu dilakukan dalam merancang dan melaksanakan analisis Konjoin secara umum sebagai berikut:

1. Mengidentifikasi faktor/atribut

2. Merancang kombinasi atribut atau stimuli 3. Menetukan jenis data yang diperlukan 4. Menentukan metode analisis data 5. Hasil analisis data dan interpretasinya.

Secara umum model dasar analisis konjoin adalah:

U (x) =

Keterangan:

(17)

= Nilai kegunaan dari atribut ke-i (i=1,2,3…m) dan taraf/level ke -j (j=1,2,3…ki)

= Taraf ke-k dari atribut ke-i m = Banyak atribut

= Peubah boneka atribut ke-i taraf ke-j (bernilai 1 jika level ke-j dari atribut ke –i terjadi, 0 jika tidak terjadi)

Regresi linier biasanya digunakan untuk mendapatkan model analisis konjoin tersebut, kemudian dapat ditentukan nilai kegunaan dari taraf-taraf tiap atribut untuk menentukan nilai pentingnya suatu taraf relatif terhadap taraf yang lain pada suatu atribut. Setelah menentukan nilai kegunaan taraf, maka nilai kepentingan relatif (bobot) dapat dihitung dengan formula sebagai berikut:

= ∑

Keterangan:

= Bobot kepentingan relatif untuk tiap atribut

= Range nilai kepentingan untuk tiap atribut yang dicari dengan rumus

Range nilai kepentingan relatif tiap atribut dapat dicari dengan rumus :

Ii= {maks(aij) – min(aij)}

1.7 Metodologi Penelitian

Dalam penelitian ini tahapan-tahapan yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Mendesain Stimuli

(18)

Atribut dan level setiap atribut dalam penelitian ini disajikan dalam tabel 1.1 berikut :

Tabel 1.1 Atribut Dan Level Atribut dalam Penelitian No Atribut Level atribut Keterangan

1 Tarif sms 1 Reguler

2. Pengumpulan data dilakukan dengan menyebar kuesioner kepada responden menggunakan metode pengukuran Full-Profile .

3. Melakukan proses konjoin.

a. Menentukan nilai utilitas tiap level untuk masing-masing atribut

b. Menentukan nilai kepentingan relatif tiap atribut dan membandingkannya dengan total kepentingan seluruh atribut tiap responden.

4. Interpretasi hasil.

5. Penilaian Keandalan dan Kesahihan (menentukan predictive accuracy / ketepatan prediksi)

(19)

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Sejarah Singkat Kartu Prabayar GSM (Global System for Mobile) Di zaman globalisasi seperti ini perkembangan ilmu pengetahuan dalam bidang teknologi informasi dan komunikasi semakin maju sehingga mampu menciptakan alat-alat yang mendukung perkembangan teknologi informasi. Hal ini mendorong perkembangan di dunia teknologi komunikasi semakin pesat dan persaingan pasar semakin ketat, sehingga menuntut sistem pemasaran yang semakin baik pada setiap perusahaan yang bergerak dalam bidang industri maupun jasa.

Kartu pra bayar adalah suatu kartu telepon yang pembayarannya dilakukan pada awal pembayaran sebelum digunakan, sedangkan yang dimaksud dengan kartu pasca bayar adalah kartu telepon yang pembayarannya dilakukan diakhir atau setelah penggunaan telepon. Biasanya jenis kartu pasca bayar ini tidak sering digunakan karena tergolong lebih rumit baik dari segi pembayaran dan peregistrasiannya, cara pembayaran kartu ini sama halnya dengan rekening listrik, penggunaan kartu kredit dan rekening telepon rumah. Oleh karena itu, banyak konsumen yang menggunakan jenis kartu pra bayar dibandingkan dengan kartu pasca bayar.

Perkembangan teknologi komunikasi di Indonesia sendiri dimulai dengan meluncurkan satelit palapa pada 9 juli 1976 yang memudahkan arus komunikasi dan teknologi yakni telepon, fax, dll. Setelah itu perkembangan dilanjutkan dengan perkembangan jaringan seluler, yaitu GSM pertama di Indonesia yakni sebuah teknologi komunikasi bergerak yang tergolong dalam generasi kedua.

Global System for Mobile Communication disingkat GSM adalah sebuah

(20)

memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu, sehingga sinyal informasi yang dikirim akan sampai pada tujuan. GSM dijadikan standar global untuk komunikasi selular sekaligus sebagai teknologi seluler yang paling banyak digunakan orang di seluruh dunia.

PT Satelit Palapa Indonesia (Satelindo) muncul sebagai operator GSM pertama di Indonesia, dengan awal pemilik saham adalah PT Telkom Indonesia, PT Indosat, dan PT Bimagraha Telekomindo.Setelah itu mulai bermunculan perusahan-perusahan yang bergerak di bidang operator selluler seperti PT Excelcomindo Pratama (Excelcom, sekarang XL Axiata) dll.

Dengan semakin meningkatnya gaya hidup masyarakat, maka kebutuhan masyarakat di bidang teknologi komunikasi juga semakin meningkat. Sehingga para perusahaan provider seluler bersaing dengan ketat dalam menarik minat pelanggan. Didalam memberikan pelayanan yang berkualitas, perusahaan provider seluler harus mengetahui apa kebutuhan dan keinginan para pengguna provider seluler. Pelayanan yang di berikan juga harus sesuai dengan kebutuhan para pelanggan. Seperti sekarang ini banyak provider seluler yang menawarkan berbagai macam fasilitas yang dapat digunakan pengguna provider seluler dengan mudah dan biaya terjangkau.

Fasilitas yang ditawarkan provider seluler sudah semakin canggih dan mudah digunakan, Seperti penggunaan paket-paket yang memudahkan pengguna untuk memenuhi kebutuhannya dalam berkomunikasi. Contohnya paket telepon, SMS, dan internet seharian sampai yang bulanan.Sehingga pelanggan dapat memilih paket mana yang mereka butuhkan dengan harga yang terjangkau.Dari situ pelanggan dapat merasa puas dalam menggunakan provider tersebut.

(21)

pelanggan sangat diperhatikan oleh perusahaan provider seluler. Sebab jika ada pelanggan yang kecewa dengan penggunaan provider seluler tersebut akan menjadi kerugian besar bagi perusahaan provider seluler yang digunakan. Jika itu terjadi maka pelanggan akan beralih ke provider lain yang menawarkan kelebihan yang dianggap lebih menguntungkan sehingga akan menyebabkan berkurangnya minat pelanggan.

Kepuasan pelanggan sangat penting bagi kelancaran perusahaan provider tersebut. Sebab pelanggan yang puas dalam memakai provider tersebut akan memberikan efek positif bagi perusahaan provider tersebut yaitu kesetiaan pelanggan dan akan memberikan citra baik di mata masyarakat lain yang sama – sama menggunakan telepon selluler tetapi berbeda provider. Sehingga pelanggan provider tersebut akan bertambah seiring dengan banyaknya pelanggan yang merasa puas.

2.2 Preferensi Konsumen

2.2.1 Defenisi Preferensi Konsumen

Menurut Kamus Ekonomi, Preferensi konsumen adalah : “kecenderungan seseorang dalam pemakaian barang untuk dirasakan dan dapat dinikmati

sehingga mencapai kepuasan dari pemakaian produk tersebut dan pada akhirnya

konsumen tersebut dapat loyal terhadap merek tertentu dari bermacam-macam produk yang sejenisnya”.

Sedangkan menurut Bilson Simamora (2003 : 87), preferensi tercermin

dari kata “I prefer” sebenarnya merupakan hasil proses evaluasi. Preferensi ini dapat terbentuk melalui pola pikir konsumen yang didasari oleh beberapa alasan, antara lain :

a. Pengalaman yang diperoleh sebelumnya

Konsumen merasakan kepuasan dalam membeli produk ini dan merasakan kecocokan dalam mengkonsumsi produk yang dibelinya. Maka konsumen akan terus menerus memakai atau menggunakan merek produk tersebut, sehingga konsumen mengambil keputusan untuk membeli.

(22)

Dikarenakan kebiasaan keluarga menggunakan produk tersebut, setia terhadap produk yang selalu dipakainya karena merasakan manfaat dalam pemakaian produk tersebut, sehingga konsumen mendapatkan kepuasan dan manfaat dari produk yang dibeli.

Dari beberapa alasan itulah terbentuk suatu preferensi dalam membeli suatu produk.

2.2.2 Tujuan Preferensi Konsumen

Tujuan preferensi merupakan keputusan akhir dari proses pembelian untuk dapat dinikmati oleh konsumen sehingga dapat mencapai kepuasan dari berbagai macam pilihan diantara produk-produk saingannya

2.3 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi adalah sekelompok orang, kejadian, atau benda yang merupakan kumpulan lengkap dari elemen-elemen sejenis akan tetapi dapat dibedakan berdasarkan karakteristiknya, yang dijadikan obyek penelitian (Supranto, 2004). Populasi sering juga disebut Universe. Populasi yang tidak diketahui dengan pasti jumlahnya disebut Populasi tak terbatas, misalnya penduduk suatu negara adalah populasi yang tak terbatas karena setiap waktu terus berubah jumlahnya. Apabila penduduk tersebut dibatasi dalam waktu dan tempat, maka populasi tersebut dapat berubah menjadi populasi yang finite. Umumnya populasi yang tak terbatas hanyalah teori saja, sedangkan kenyataan dalam praktiknya, semua benda hidup dianggap populasi yang terbatas. Populasi yang jumlahnya diketahui dengan pasti (populasi yang dapat diberi nomor identifikasi), misalnya murid sekolah, jumlah karyawan tetap pabrik, dll disebut Populasi finite.

(23)

sampel, sehingga setiap sampel terpilih dalam penelitian dapat mewakili populasinya.

2.4 Data

Data merupakan komponen utama dalam statistika. Data adalah bahan baku yang jika diolah melalui berbagai analisis dapat melahirkan informasi, dimana dengan informasi tersebut dapat diambil suatu keputusan.

2.4.1 Data Menurut Sifatnya

Menurut sifatnya data terbagi atas dua bagian, yaitu: a. Data kualitatif

Data kualitatif adalah data yang sifatnya hanya menggolongkan saja dan yang kemungkinannya tidak dinyatakan dalam angka-angka.Yang termasuk dalam klasifikasi data kulitatif adalah data yang berskala ukur nominal dan ordinal.Sebagai contoh adalah motivasi karyawan (bagus, sedang, jelek).

b. Data kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk angka.Yang termasuk dalam klasifikasi data kuantitatif adalah data yang berskala ukur interval dan rasio.Sebagai contoh data kuantitatif adalah data hasil pengukuran berat badan mahasiswa matematika USU. Data tersebut berupa angka seperti; 70 kg, 35 kg, 63 kg dan sebagainya.

2.4.2 Data Menurut Sumbernya

Menurut sumbernya data terbagi atas dua bagian: a. Data internal

(24)

b. Data eksternal

Data eksternal adalah data yang menggambarkan keadaan diluar perusahaan atau organisasi. Data eksternal terbagi atas dua bagian, yaitu:

1. Data primer

Data primer adalah data yang secara langsung dikumpulkan oleh orang yang berkepentingan atau yang memakai data tersebut.Data ini diperoleh dari hasil wawancara atau kuesioner.Dalam metode pengumpulan data primer, peneliti/observer melakukan sendiri obeservasi di lapangan maupun di laboratorium.Pelaksanaanya dapat berupa survei atau percobaan (eksperimen).

2. Data sekunder

Data sekunder adalah data primer yang diperoleh dari pihak lain atau data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan. Data sekunder pada umumnya digunakan oleh peneliti untuk memberikan gambaran tambahan, gambaran pelengkap atau diproses lebih lanjut. Data sekunder didapat dari hasil penelitian dari beberapa sumber seperti Badan Pusat Statistika, Media Massa, Lembaga pemerintah atau swasta dan sebagainya.

2.4.3 Data Menurut Jenisnya

Menurut jenisnya data terdiri dari dua bagian, yaitu: a. Data kontiniu

Data kontiniu adalah data yang diperoleh dari hasil pengukuran. Contoh:Tinggi badan Richad adalah 180 cm

b. Data diskrit

Data diskrit adalah data yang diperoleh dari hasil perhitungan. Contoh: Ibu Ani mempunyai 1 anak

2.5 Skala untuk Instrumen (Model Skala Sikap)

(25)

atau sekelompok orang tentang kejadian atau gejala sosial. Pada skala Likert variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi subvariabel. Kemudian subvariabel dijabarkan lagi menjadi indikator indikator yang terukur ini yang mana menjadi titik tolak untuk membuat item instrumen yang berupa pertanyaan yang perlu dijawab responden. Setiap jawaban dingkapkan dengan kata-kata, misalnya: Sangat Setuju (SS) = 5

Setuju (S) = 4 Netral (N) = 3

Tidak Setuju (TS) = 2

Sangat Tidak Setuju (STS) = 1

2.6 Metode Pengumpulan Data

Pengumpulan data penelitian dimaksudkan sebagai pencatatan peristiwa atau karakteristik dari sebagian atau seluruh elemen populasi penelitian.Pengumpulan data penelitian dapat dilakukan berdasarkan cara-cara tertentu. Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian adalah Metode angket (Kuisoner).

Kuesioner adalah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya atau hal-hal yang ia ketahui. Metode ini digunakan untuk mencari dan mengenal desain kriteria faktor-faktor pemimpin yang mempengaruhi pilihan warga di kotamadya Medan. Untuk mengetahui distribusi frekuensi masing-masing variabel yang pengumpulan datanya menggunakan kuesioner (angket), setiap indikator dari data yang dikumpulkan terlebih dahulu diklasifikasi dan diberi skor atau nilai yaitu: Skor 5 jika jawaban responden sangat setuju

Skor 4 jika jawaban responden setuju

Skor 3 jika jawaban responden ragu-ragu/tidak tahu Skor 2 jika jawaban responden tidak setuju

Skor 1 jika jawaban responden sangat tidak setuju

(26)

2.7 Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah dengan menggunakan sampel acak terstratifikasi (stratified random sampling) dimana metode pemilihan sampel dengan cara membagi populasi ke dalam kelompok-kelompok yang homogen yang disebut srata, dan kemudian sampel diambil secara acak dari tiap strata tersebut. Dengan demikian, populasi tersebut perlu dikelompokkan (stratified) sesuai dengan kelompok (strata) yang memiliki perbedaan tersebut, kemudian dari tiap kelompok diambil sampel secara acak inilah yang disebut dengan pengambilan acak terstratifikasi. Melalui cara ini diharapkan sampel dapat terambil dan mewakili semua kelompok yang ada, sehingga ada jaminan tidak ada kelompok yang terabaikan. Selain ini dapat diharapkan pula bahwa pengaruh tiap kelompok terhadap sampel dapat diabaikan. Tanpa stratifikasi, dapat terjadi bahwa sampel yang terambil hanya akan terambil dari kelompok tertentu saja. Dan menentukan jumlah sampel per strata diambil secara proportional random sampling dengan rumus: N : jumlah populasi keseluruhan

Ni : jumlah popoulasi per strata

2.8 Defenisi Analisis Konjoin 2.8.1 Pengertian Analisis Konjoin

(27)

artikel analisis pengukuran konjoin yang diterbitkan di jurnal non-marketing.Artikel ini dapat diterapkan dalam memecahkan masalah pemasaran sepertimemahami bagaimana para pembeli mengambil keputusan pembelian, memilih atribut penting dalam pilihan terhadap suatu produk barang atau jasa, dan untuk meramalkan perilaku pembeli.

Analisis konjoin adalah suatu teknik yang secara spesifik digunakan untuk memahami bagaimana keinginan atau preferensi konsumen terhadap suatu produk atau jasa atau objek tertentu yang diinginkan oleh sebagian besar responden dengan mengukur tingkat kegunaan dan nilai kepentingan relatif berbagai atribut suatu produk (Hair et al, 2005). Analisis ini sangat berguna untuk membantu merancang karakteristik produk baru, membuat konsep produk baru, membantu menentukan tingkat harga serta memprediksi tingkat penjualan.

Analisis konjoin pada awalnya populer digunakan pada riset pemasaran, khususnya pada berbagai riset untuk mengetahui bagaimana preferensi konsumen terhadap berbagai desain produk.

Menurut Hair (2005) “Conjoint analysis is a multivariate technique developed specifically to understand how respondents develop preferences for any

type of object (products, services, or ideas). It is based on the simple premise that

consumers evaluate the value of an object (real or hypothetical) by combining the

seperate amounts of value provided by each attribute.(Analisis konjoin adalah

salah satu teknik multivariat yang khusus digunakan untuk mengetahui bagaimana responden mengembangkan preferensinya terhadap semua jenis objek (produk, jasa, atau ide).Analisis ini berdasarkan alasan yang sederhana karena konsumen dapat mengevaluasi nilai–nilai dari produk tersebut (nyata atau hipotesis) melalui

kombinasi beberapa nilai yang terpisahdari setiap atribut).”

Dalam menentukan pilihannya untuk membeli suatu produk, konsumen sering mempertimbangkan berbagai faktor.Bagi konsumen faktor tersebut bersifat trade-off yang membuat konsumen serba salah, misalnya antara harga dan

(28)

rendah atau harga tinggi dengan kualitas prima tergantung dari preferensi konsumen.

2.8.2 Tujuan dan Manfaat Penggunaan Analisis Konjoin

Pada dasarnya tujuan analisis konjoin adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi seseorang terhadap suatu objek untuk mengetahui kombinasi seperti apa yang memiliki nilai manfaat terbesar yang dirasakan oleh responden sehingga akan mempengaruhi mereka dalam proses penentuan keputusan. Hasil utama analisis konjoin adalah suatu bentuk (desain) produk barang/jasa/idea atau objek tertentu yang diinginkan oleh sebagian besar responden (Singgih, 2010).

2.8.3 Istilah-istilah Dalam Analisis Konjoin

Adapun beberapa istilah dalam analisis konjoin adalah:

1. Atribut, yaitu berupa variabel-variabel yang akan diteliti.

2. Taraf/level, yaitu bagian dari atribut yang menunjukkan nilai yang diasumsikan oleh atribut.

3. Stimuli, yaitu sekelompok atribut yang dievaluasi oleh responden yang berasal dari kombinasi atau desain taraf-taraf atribut.

4. Nilai kepentingan relatif (Relative Importance Value), yaitu nilai yang menunjukkan atribut yang paling penting dalam mempengaruhi pilihan responden.

(29)

a. Nilai guna marginal, yaitu pertambahan/pengurangan kepuasan akibat adanya pertambahan/pengurangan pengunaan satu unit barang tertentu. b. Total nilai guna, yaitu keseluruhan kepuasan yang diperoleh dari

mengomsumsi sejumlah barang-barang tertentu.

2.8.4 Tahapan-tahapan Analisis Konjoin

Adapun tahapan-tahapan yang perlu dilakukan dalam merancang dan melaksanakan analisis konjoin secara umum sebagai berikut:

1. Perumusan masalah dan mengidentifikasi atribut

Langkah awal dalam melakukan analisis konjoin yaitu perumusan masalah.Setelah adanya perumusan masalah maka dicarilah kumpulan atribut dimana setiap atribut terdiri atas beberapa taraf/level.Informasi mengenai atribut yang mewakili preferensi konsumen dapat diperoleh melalui diskusi dengan pakar, eksplorasi data sekunder atau studi kepustakaan.Kemudian atribut yang sudah dianggap mewakili ditentukan datanya. Skala atribut dibagi menjadi skala kualitatif/non-metrik atau kategori (nominal dan ordinal) dan skala kuantitatif atau metrik (interval dan rasio).

2. Merancang kombinasi atribut (stimuli)

Setelah mengidentifikasi atribut beserta taraf-tarafnya, kemudian dilakukan perancangan stimuli yaitu kombinasi taraf antar-atribut.Pendekatan yang umum digunakan untuk merancang stimuli yaitu kombinasi lengkap (full profile) atau evaluasi banyak factor.

Analisis konjoin full-profile yang diperkenalkan terlebih dahulu merupakan rancangan kombinasi yang menggambarkan profil produk secara lengkap. Jumlah stimuli dapat dikurangi dengan menggunakan menggunakan fractional factorial design yang memungkinkan mengestimasi semua main effects. Desain ini mengasumsikan bahwa setiap interaksi yang tidak penting

(30)

berisi kombinasi antara atribut dengan taraf, dimana tiap stimuli menggambarkan profil tiap objek secara lengkap. Responden mengevaluasi masing-masing stimuli mulai dari stimuli yang paling diminati/dianggap penting hingga stimuli yang paling tidak diminati/yang paling dianggap tidak penting dengan cararating (memberi peringkat).

Keuntungan menggunakan metode ini adalah:

1. Diperoleh deskripsi yang lebih realistis dengan menjelaskan setiap stimuli berisikan sebuah taraf dari masing-masing atribut.

2. Menggambarkan trade-off yang lebih jelas antara seluruh atribut yang tersedia.

Sedangkan kendala menggunakan metode ini adalah metode full-profile disarankan apabila jumlah atribut yang diteliti antara enam sampai sembilan atribut saja (Hair et al, 2006).

3. Metode pengumpulan data

Data yang diperlukan dalam analisis konjoin dapat berupa data non-metrik (data berskala nominal, ordinal atau kategorial) maupun data metrik (data berskala interval atau rasio).

Untuk memperoleh data dalam bentuk non-metrik, responden diminta untuk membuat ranking atau mengurutkan stimuli pada tahap yang telah dibuat sebelumnya. Perangkingan dimulai dari satu dan seterusnya hingga ranking terakhir bagi stimuli yang paling tidak disukai.Sedangkan untuk memperoleh data dalam bentuk metrik, responden diminta untuk memberikan nilai atau rating terhadap masing-masing stimuli. Dengan cara ini, responden akan dapat memberikan penilaian terhadap masing-masing stimuli secara terpisah. Pemberian nilai atau rating dapat dilakukan menggunakan skala likert 1 hingga 5 (1=paling tidak disukai dan 5=paling disukai atau menggunakan nilai ranking, artinya untuk stimuli yang paling tidak disukai diberi nilai tertinggi setara dengan jumlah stimulinya, sedangkan stimuli yang paling disukai diberi nilai satu.

(31)

Berdasarkan tipe data dan cara pengumpulan datanya, prosedur analisis yang digunakan adalah analisis konjoin full-profile menggunakan metode regresi dengan variabel dummy.

Variabel yang dianalisis dengan model regresi dapat berupa variabel kuantitatif maupun variabel kualitatif.Variabel kualitatif dalam model regresi sering disebut dengan istilah variabel dummy.Untuk variabel kualitatif yang mempunyai k kategori dapat dibangun k-1 peubah boneka.Variabel ini biasanya mengambil nilai 1 atau 0.Kedua nilai yang diberikan tidak menunjukkan bilangan (numerik) tetapi hanya sebagai identifikasi kelas atau kategorinya.Atribut yang mempunyai dua taraf diberi kode 1 untuk salah satu taraf dan 0 untuk taraf lainnya. Atribut yang mempunyai tiga taraf, pengkodeannya sebagai berikut: Tabel 2.1 Pengkodean Variabel Dummy

Taraf Kode

Taraf 1 1 0

Taraf 2 0 1

Taraf 3 0 0

Untuk taraf lebih dari tiga, pengkodean dilakukan dengan cara yang sama sehingga setiap faktor memiliki k-1 variabel dummy. Banyaknya variabel ini sama dengan banyaknya kategori (taraf) dikurangi satu (J Supranto, 2004).

Metode Regresi dengan variabel dummy sangat umum digunakan untuk data berjenis non-metrik maupun metrik, dimana data telah diperoleh melalui pengurutan maupun penilaian terhadap kombinasi atribut atau stimuli yang telah dirancang sebelumnya.

Adapun secara umum model dasar analisis konjoin adalah:

U (x) =

Keterangan:

(32)

= Nilai kegunaan dari atribut ke-i (i=1,2,3…m) dan taraf/level ke-j

(j=1,2,3…ki)

= Taraf ke-k dari atribut ke-i m = Banyak atribut

= Peubah boneka atribut ke-i taraf ke-j (bernilai 1 jika level ke-j dari atribut ke –i terjadi, 0 jika tidak terjadi)

Regresi linier biasanya digunakan untuk mendapatkan model analisis konjoin tersebut, kemudian dapat ditentukan nilai kegunaan dari taraf-taraf tiap atribut untuk menentukan nilai pentingnya suatu taraf relatif terhadap taraf yang lain pada suatu atribut. Setelah menentukan nilai kegunaan taraf, maka nilai kepentingan relatif (bobot) dapat dihitung dengan formula sebagai berikut:

= ∑

Keterangan:

= Bobot kepentingan relatif untuk tiap atribut

= Range nilai kepentingan untuk tiap atribut yang dicari dengan rumus

Range nilai kepentingan relatif tiap atribut dapat dicari dengan rumus :

Ii= {maks(aij) – min(aij)}

5. Interpretasi Hasil

Menurut Kuhfeld (2000) ada beberapa ketentuan dalam melakukan interpretasi hasil yaitu:

a. Taraf yang memiliki nilai kegunaan lebih tinggi adalah taraf yang lebih disukai.

(33)

c. Kombinasi yang memiliki total nilai kegunaan tertinggi adalah kombinasi yang paling disukai responden.

d. Atribut yang memiliki perbedaan nilai kegunaan lebih besar antara nilai kegunaan taraf tertinggi dan terendahnya merupakan atribut yang lebih penting.

6. Uji Validitas

Sugiyono (2006) menyatakan, bahwa instrument (kuesioner) harus diuji. Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan reliabel. Uji validitas atau kesasihan digunakan untuk mengetahui seberapa tepat suatu alat ukur mampu melakukan fungsi. Alat ukur yang dapat digunakan dalam pengujian validitas suatu kuesioner adalah angka hasil korelasi antara skor pernyataan dan skor keseluruhan pernyataan responden terhadap informasi dalam kuesioner. Pengujian reliabilitas menggunakan rumus teknik korelasi korelasi Karl Pearson product moment dengan menggunakan rumus:

√ ∑ ∑ ∑ ∑

Keterangan:

= Korelasi Karl Pearson Moment N = Jumlah responden

X = Skor item X Y = Skor item Y

Perhitungan uji validitas ini dilakukan dengan bantuan program Statistical product and Service Solution (SPSS). Pengujian reliabilitas bertujuan untuk

mengetahui konsistensi atau keteraturan hasil pengukuran suatu instrumen apabila instrument tersebut digunakan lagi sebagai alat ukur suatu objek atau responden.

Menurut Sugiyono (2001), “instrument yang reliabel adalah instrument yang bila

digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan

(34)

Tabel 2.2 Tabel Keeratan Korelasi

(35)

BAB 3 PEMBAHASAN

3.1 Karakteristik Responden

Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam di Universitas Sumatera Utara.Populasi sasarannya adalah mahasiswa stambuk 2014 Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam yang masih aktif dalam perkuliahan. Data total jumlah mahasiswa stambuk 2014 yang diperoleh dari rektori USU adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Jumlah Mahasiswi FMIPA USU Stambuk 2014

No Program Studi Jumlah mahasiswa/i

1 Matematika S1 95

2 Kimia S1 90

3 Biologi S1 71

4 Fisika S1 87

5 Kimia D3 240

6 Komputer D3 236

7 Fisika D3 72

8 Statistika D3 157

Total 1048

Sumber : website USU

(36)

(rumus 3.1)

Dari jumlah sampel yang didapat, ditentukan jumlah masing-masing sampel menurut jurusan/ departemen mahasiswa secara proportional random sampling Berdasarkan perhitungan maka didapat jumlah responden per-program

studi seperti dalam tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2 Penarikan Sampel dengan Proporsional

(37)

Jumlah 1048 91 Dari masing-masing jurusan akan diambil secara acak dengan mengambil sampel sebanyak 91 orang.

3.2 Penyajian Data

Data analisis konjoin didapat dari urutan kartu profil dalam kuisioner. Dalam penelitian ini metode presentasi yang digunakan adalah full-profile dengan cara merating. Prosedur analisis konjoin dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

1. Mendesain stimuli dengan SPSS

Setelah atribut dan taraf diperoleh (pada Tabel 1.1), selanjutnya adalah menentukan preferensi responden terhadap setiap kombinasi. Untuk itu dibutuhkan adanya stimuli.Stimuli adalah kombinasi antara atribut dengan level. Dari 7 atribut dan 16level tersebut, didapat jumlah kombinasi yang mungkin disusun sebanyak 288 stimuli (diperoleh dari hasil perkalian tiap level atribut =2×2×3×2×3×2 × 2 ).

Apabila semua stimuli digunakan, tentunya hal itu akan menyulitkan responden dalam mengevaluasi kombinasi stimuli tersebut dan membutuhkan waktu yang lama. Untuk memudahkan responden,kombinasi didesain oleh SPSS 17.0 sehingga menghasilkan 16 stimuli. Adapun langkah membuat stimuli dengan SPSS sebagai berikut:

- Buka Program SPSS dan biarkan SPSS DATA EDITOR dalam keadaan kosong, dalam arti tidak ada file apa pun yang dibuka.

- Dari menu file, pilih new, kemudian pilih syntax. - Ketik pada syntax editor.:

ORTHOPLAN /FACTORS=

SMS 'TARIF SMS' ('REGULER' 'PAKETAN')

TLPON 'TARIF TLEPON' ('PER DETIK' 'PER MENIT')

(38)

BNUS 'BONUS' ('TELEPON' 'SMS' 'INTERNET') SGNAL 'SIGNAL' ('LEMAH' 'KUAT')

JNGKAUAN 'JANGKAUAN' ('LUAS' 'TIDAK LUAS') /HOLDOUT=0.

SAVE OUTFILE='CONJOINTKU.SAV'

-Pilih Run, All. Dapat terbentuk kombinasi pada data view.

Setelah dievaluasi satu persatu menggunakan SPSS dihasilkan 16 stimuli dan dapat digunakan untuk mengetahui ketertarikan responden. (lampiran 1)

Selanjutnya responen diminta untuk memberikan rating terhadap 16 kombinasi kartu prabayar GSM tersebut pada dengan menggunakan skala likert, dengan urutan:

1. : Sangat tidak suka dengan stimuli tersebut. 2. : Tidak Suka dengan stimuli tersebut. 3. : Cukup Suka dengan stimuli tersebut 4. : Suka dengan stimuli tersebut

5 : Sangat Suka dengan stimuli tersebut

2. Menghitung Nilai Utilitas dan Nilai Kepentingan Relatif

Untuk menghitung nilai utilitas dan nilai kepentingan relatif atribut dapat menggunakan 2 cara yaitu:

a. Menggunakan perhitungan manual

b. Menggunakan software SPSS dengan menggunakan syntax. a) Menggunakan perhitungan manual

Sebelum melakukan perhitungan nilai kegunanaan taraf atribut, harus diketahui dahulu urutan rating dari masing-masing stimuli keseluruhan responden. Namun untuk menduga rating atribut berdasarkan data responden, maka dilakukan perhitungan dengan menggunakan data salah seorang responden. (Tabel 3.3 Hasil penilaian 1 orang responden)

(39)

Tabel 3.2.1 variabel dummy untuk atribut Tarif SMS Level

Level 1 (Reguler) 1

Level 2 ( Paketan) 0

Untuk atribut Tarif Telepon, taraf dan atribut dikodekan dengan tabel 3.2.2 berikut:

Tabel 3.2.2 variabel dummy untuk atribut Tarif Telepon

Level

Level 1 (Per detik) 1

Level 2 (Per menit) 0

Untuk atribut Tarif Internet, level dari atribut dikodekan dengan tabel 3.2.3 berikut:

Tabel 3.2.3 variabel dummy untuk atribut Tarif Internet Level

Level 1 (Per KB) 1 0

Level 2(Per MB) 0 1

Level 3(Per GB) 0 0

Untuk atribut Bentuk Isi Ulang, level dari atribut dikodekan dengan tabel 3.2.4 berikut:

Tabel 3.2.4 variabel dummy untuk atribut Bentuk Isi Ulang

Level

Level 1 (Voucher) 1 Level 2 ( Elektrik) 0

Untuk atribut Bonus, level dari atribut dikodekan dengan tabel 3.2.5 berikut: Tabel 3.2.5 variabel dummy untuk atribut Bonus

Level

(40)

Level 2 (SMS) 0 1

Level 3 (Internet) 0 0

Untuk atribut Signal, level dari atribut dikodekan dengan tabel 3.2.6 berikut: Tabel 3.2.6 variabel dummy untuk atribut Signal

Level

Level 1 (lemah) 1

Level 2 (kuat) 0

Untuk atribut Jangkauan, level dari atribut dikodekan dengan tabel 3.2.7 berikut: Tabel 3.2.7 variabel dummy untuk atribut Jangkauan

Level

Level 1 (Luas) 1

Level 2 (Tidak luas) 0

(41)

Tabel 3.3 Pengkodeaan Data Untuk Regresi

Sumber : Data hasil olahan penulis

Pada tabel 3.3 data yang sudah ditransformasikan, selanjutnya data yang diperoleh dari hasil kuisoner dianalisis dengan persamaan regresi berganda dengan variabel bebas berupa dummy sebanyak 9 buah dengan rumus

U = + + + + + + + + +

Bonus Signal Jangkauan Preferensi

(42)

: Variabel dummy mewakili bagian Tarif telepon

SPSS Statistics Data Editor.

- Input juga nilai rating di kolom sebelahnya - Pilih Analyze, Regression, Linier

- Isi nilai rating sebagai variabel dependent, dan ke-7 taraf atribut sebagai variabel independent (s).

- Klik ok.

Dari SPSS diperoleh nilai , , ,…, seperti dalam tabel 3.4 berikut : Tabel 3.4 Koefisien Nilai b dari SPSS

(43)

Persamaan regresi linier berganda digunakan untuk memperkirakan nilai utilitas. Harus diperoleh utilitas setiap atribut, setiap atribut memiliki taraf. Dengan diketahuinya kode variabel dummy, setiap taraf dilambangkan terlebih dahulu. Untuk atribut Tarif SMS, utilitas masing-masing taraf dilambangkan oleh (reguler), (paketan). Untuk atribut Tarif telepon, utilitas masing-masing taraf dilambangkan oleh (per detik), (per menit). Untuk atribut Tarif internet, utilitas masing-masing taraf dilambangkan oleh (Per KB), (Per MB) dan (Per GB) . Untuk atribut bentuk isi ulang, utilitas masing-masing taraf dilambangkan oleh (voucher), (elektrik). Untuk atribut Bonus, utilitas masing-masing taraf dilambangkan oleh (telepon), (SMS), (internet). Untuk atribut Signal, utilitas masing-masing taraf dilambangkan oleh (lemah), (kuat). Untuk atribut gaya jangkauan, utilitas masing-masing taraf dilambangkan oleh (luas), (tidak luas). Hubungan setiap koefisien variabel dummy, mewakili perbedaan dalam parth-worth untuk taraf yang bersangkutan dikurangi parth-worth dari taraf dasar.

a) Untuk atribut Tarif SMS diperoleh persamaan yang dinyatakan oleh persamaan berikut:

= (1)

= 0 (2)

Dengan menggunakan nilai- nilai koefisien dari hasil SPSS maka diperoleh persamaan sebagai berikut:

(3)

= 0 (4)

Dari persamaan (3) dan (4) diperoleh persamaan:

(44)

0,0625 0,0625

b) Persamaan untuk atribut kedua yaitu tarif telepon sebagai berikut:

(7)

(8)

Dengan menggunakan nilai- nilai koefisien dari hasil SPSS maka diperoleh persamaan sebagai berikut:

(9)

(10)

Dari persamaan (9) dan (10) diperoleh persamaan:

c) Persamaan untuk atribut ketiga yaitu internet sebagai berikut:

(13)

(14) (15) Dengan menggunakan nilai koefisien dari hasil SPSS maka diperoleh persamaan sebagai berikut:

(45)

Persamaan (17) di substitusikan ke persamaan (19):

(46)

d) Persamaan untuk atribut keempat yaitu bentuk isi ulang

(23)

(24)

Dengan menggunakan nilai koefisien dari hasil SPSS maka diperoleh persamaan sebagai berikut:

0,125 (25)

(26)

-

(27)

Substitusi nilai ke persamaan (24)

(28)

Sehingga, diperoleh :

e) Persamaan untuk atribut Bonus

(29)

(30) (31) Dengan menggunakan nilai koefisien dari hasil SPSS maka diperoleh persamaan sebagai berikut:

(32)

(33)

(47)

Dari persamaan (32) dan (33) diperoleh persamaan:

Persamaan (33) di dubstitusikan ke persamaan (36)

(48)

f) Persamaan untuk atribut keenam Signal diperoleh persamaan yang dinyatakan oleh persamaan berikut:

(40)

(41)

Dengan menggunakan nilai koefisien dari hasil SPSS maka diperoleh persamaan sebagai berikut:

(42)

(43)

Dari persamaan (42) dan (43) diperoleh persamaan:

Sehingga, diperoleh hasil sebagai berikut : -1,0625

g) Untuk taraf Jangkauan dinyatakan oleh persamaan berikut:

(46)

(47)

Dengan menggunakan nilai koefisien dari hasil SPSS maka diperoleh persamaan sebagai berikut:

(48)

(49)

Dari persamaan (48) dan (49) diperoleh persamaan:

-

1,375

(50)

Dari persamaan (49) diperoleh persamaan: 0

0

-0,6875 (51)

Sehingga, diperoleh hasil sebagai berikut : -0,6875

Utility setiap level masing-masing disajikan pada Tabel 4.4, melalui utility

level- levelnya dapat dihitung tingkat kepentingan setiap atribut, diketahui bahwa tingkat kepentingan atribut adalah selisih utility tertinggi dan terendah.Seperti dinyatakan pada persamaan berikut. Range nilai kepentingan relatif tiap atribut dapat dicari dengan rumus:

= { maks ( ) – min ( ) } (Rumus 3.2)

Berdasarkan rumus 3.2 maka tingkat kepentingan setiap atribut adalah: Tarif SMS ( —

Tarif telepon (I2

Tarif telepon ( — Bentuk isi ulang (I4)

Bonus —

(50)

Signal ( —

Dengan tingkat kepentingan atribut tersebut dapat diketahui urutan atribut berdasarkan tingkat kepentingan, tetapi jika diubah menjadi tingkat kepentingan relatif (bobot) dengan rumus 3.3 berikut:

Dengan rumus 3.3 maka bobot setiap atribut adalah:

(51)

Tabel 3.5 Hasil Metode Full-Profile Untuk Satu Orang Responden

Atribut

Taraf/Level Tingkat

Kepentingan

Deskripsi Utilitas Skor Bobot

Lambang Skor

b) Menggunakan software SPSS 17.0 dengan program syntax

(52)

Tabel 3.6 Nilai Utilitas Satu Orang Responden

Tabel 3.7 Nilai Kepentingan Relatif Satu Responden

ATRIBUT NPR

(53)

Tabel 3.8 Nilai Utilitas untuk keseluruhan Responden

Dari tabel 3.8, diperoleh estimasi koefisien persamaan dasar konjoin atau estimasi utilitas, yang disebut sebagai prediksi parth-worth secara agregat adalah: = 2,855 = -0,040 = 0,040 0,004 = -0,004

= -0,005 = -0,034 = 0,040 = -0,077 = 0,077 = -0,020 = 0,047 = -0,027 = -0,341 = 0,341 = 0,283 = -0,283

Dengan mensubstitusikan setiap estimasi utilitas ke dalam persamaan dasar konjoin akan menjadi:

= 2,855 - 0,040X11+ 0,040X12 + 0,004X21 – 0,004X22 - 0,005X31- 0,034X32+

0,040X33 - 0,077 X41 + 0,077X42 - 0,020X51 + 0,047X52– 0,027X53 – 0,341X61 +

0,341X62 + 0,283X71 - 0,283X72

Berdasarkan Tabel 3.6, maka penafsiran nilai utilitas dari setiap level pada faktor adalah sebagai berikut:

1. Tarif SMS

(54)

SMS paketan artinya konsumen membeli sejumlah SMS dengan jumlah tarifl tertentu, misalnya Rp. 2000 untuk 1000 buah SMS. Sedangkan tarif SMS reguler artinya konsumen membayar setiap mengirimkan SMS dengan tarif normal.

Karena utility untuk tarif internet per GB bernilai positif maka responden lebih menyukai per GB daripada tarif internet per KB dan per MB yang utility nya bernilai negatif.

4. Bentuk isi ulang

Secara umum responden lebih menyukai bentuk isi ulang elektrik daripada voucher, karena nilai utility untuk elektrik bernilai positif. Bentuk isi ulang elektrik artinya pulsa di isi langsung oleh penjual, konsumen cukup menyebutkan nomor kartu prabayar, sedangkan bentuk isi ulang dengan menggunakan voucher artinya konsumen mengisi pulsa sendiri dengan memasukkan sejumlah angka yang terdapat di kartu voucher yang di beli. 5. Bonus

Karena utility bonus SMS bernilai positif dan bernilai negatif untuk telepon dan internet, maka secara umum, responden lebih menyukai bonus SMS.

6. Signal

Secara umum responden lebih menyukai signal kuat daripada lemah karena utility signal kuat bernilai positif.

7. Jangkauan

Secara umum responden lebih menyukai jangkauan luas daripada tidak luas karena utility jangkauan luas bernilai positif. Jangkauan luas artinya menjangkau semua area, sedangkan jangkauan tidak luas artinya hanya menjangkau area tertentu.

3.3 Analisis Tingkat Kepentingan Faktor Relatif

Analisis Konjoin sangat bermanfaat untuk mengetahui faktor mana yang paling dipertimbangkan oleh responden ketika mengevaluasi beberapa atribut sekaligus. Dengan mengetahui tingkat kepentingan relatif, maka diperoleh desain kombinasi yang paling diminati oleh responden. Dengan menggunakan SPSS Versi 17.00, diperoleh hasil preferensi total responden pada tabel 3.9 berikut

Tabel 3.9 Nilai Kepentingan Relatif Keseluruhan Responden

(55)

Tarif SMS 10,805 % internet sebagai atribut yang paling diutamakan ketika mengevaluasi ketertarikan mahasiswa terhadap pemilihan kartu prabayar GSM, diikuti dengan atribut bonus, Jangkauan, Tarif SMS, Tarif telepon dan yang terakhir Bentuk isi ulang.

3.4 Uji Signifikansi dan Pengukuran Predictive Accuracy

Dalam analisis konjoin, pengujian validitas (signifikansi) dilakukan dengan melihat nilai korelasi Pearson dan Tau kendall. Pedoman untuk uji validitas adalah sebagai berikut:

Hipotesis:

= Tidak ada korelasi yang kuat antara variabel Observed dan Estimated Preferences

= Ada korelasi yang kuat antara variabel Observed dan Estimated Preferences Jika angka signifikansi > 0,05 maka H0 diterima, sebaliknya jika angka

signifikansi 0,05 maka H0 ditolak.

Tabel 3.10 Korelasi antara Variabel Observed dan Estimated Preferences

Value Sig.

Pearson's R 0,966 0,000

Kendall's tau 0,817 0,000

Sumber: Data olahan SPSS

Berdasarkan hasil korelasi menggunakan Pearson’s R dan Kendall’s Tau pada penelitian ini terhadap utilitas prediksi dan utilitas actual (U(X)) dapat dilihat

(56)

memiliki p-value (signifikansi) masing-masing sebesar 0,000 lebih kecil dari = 0,05 (derajat signifikansi).

(57)

BAB 4

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Pengolahan data dengan menggunakan analisis konjoin pada penelitian ini adalah untuk mengetahui kombinasi kartu prabayar GSM yang paling disukai responden. Berikut ini adalah kesimpulan yang dapat dari hasil penelitian yang telah dilakukan:

1. Diperoleh model analisis konjoin yang merupakan penilaian secara umum untuk mengetahui ketertarikan mahasiswa FMIPA USU terhadap kartu prabayar GSM, model yang didapatkan adalah

= 2,855 - 0,040X11+ 0,040X12 + 0,004X21 – 0,004X22 - 0,005X31- 0,034X32+

0,040X33 - 0,077 X41 + 0,077X42 - 0,020X51 + 0,047X52– 0,027X53 – 0,341X61 +

0,341X62 + 0,283X71 - 0,283X72

2. Dari hasil penilitian terhadap 91 orang responden, pilihan faktor/ atribut dari kartu prabayar GSM berdasarkan nilai kepentingannya yang paling mempengaruhi ketertarikan responden yang dalam penelitian ini adalah mahasiswa FMIPA USU yaitu: Signal (20,107 %), Tarif internet (17,217 %), Bonus (17,203 %), Jangkauan (16,929 %), Tarif SMS (10,805 %), Tarif telepon (9,562 %), Bentuk isi ulang (8,177 %).

4.2 Saran

(58)
(59)

DAFTAR PUSTAKA

Draper & Smith. 1981. Applied Regression Analysis. United States of America. Ghozali, Imam. 2006. Aplikasi Analisis Multivariat dengan Program SPSS. Cetakan IV. Semarang: Universitas Diponegoro.

Hair, Joseph F.Jr dan Rolph Anderson. 1998. Multivariat Data Analysis 5th Edition: Prentice Hall International, Inc.

Joko Subagyo. 1999. Metode Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta.

Santoso, Singgih. 2010. Statistika Multivariat konsep dan aplikasi dengan SPSSS. Jakarta : PT Elex Media Komputindo.

Simamora, Bilson. 2004. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Singarimbun, Masri. 1987. Metode Penelitian Survai. Jakarta : LP3S Sujdana, 2005.Metode Statistika.Bandung: Penerbit Tarsito.

Sugiarto dkk. 2001. Teknik Sampling. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Supranto, J. 2004.analisis Multivariat arti dan interpretasi. Jilid 3.Bandung: Rineke Cipta.

(60)

Lampiran 1. Kombinasi stimuli atribut kartu prabayar GSM

Tarif SMS Tarif Telepon

Tarif Internet

Bentuk Isi Ulang

Bonus Signal Jangkauan Rating

(61)

Lampiran 2. Perhitungan dengan program syntax dengan SPSS

Input data kuisoner - Dari menu file

- Ketik pada syntax editor.

DATA LIST FREE/QN PROD1 TO PROD16. BEGIN DATA.

(62)
(63)
(64)

172 4 4 2 1 3 2 2 5 3 2 1 4 3 2 4 2 173 4 3 4 4 3 2 2 2 4 3 3 1 2 1 5 2 174 3 4 2 1 5 4 2 3 5 2 1 3 3 2 1 5 175 3 4 2 2 2 2 3 3 3 4 5 3 3 3 3 3 176 4 3 3 2 2 1 2 3 2 4 5 3 2 2 3 4 177 5 4 1 1 2 1 2 2 2 5 5 3 3 1 2 2 178 2 2 2 2 3 2 2 1 2 3 3 3 2 2 2 2 179 3 4 1 1 2 2 4 3 5 1 1 1 2 4 5 3 180 4 5 3 3 2 3 2 4 3 4 5 4 4 3 2 3 181 4 3 4 4 3 3 2 4 3 4 3 5 3 2 4 4 182 3 3 3 3 3 3 4 3 4 4 4 3 3 4 4 4 183 5 3 4 1 3 1 3 5 5 4 3 4 4 3 3 4 184 5 4 3 2 2 1 2 3 3 3 5 4 3 2 2 3 185 4 4 3 3 3 1 2 4 3 3 4 3 4 2 2 4 186 3 2 1 2 2 2 3 2 3 5 3 1 2 3 4 3 187 5 5 3 1 1 1 3 4 1 4 4 3 3 2 1 4 188 4 4 2 1 1 2 2 3 3 4 5 4 3 1 2 3 189 3 3 2 2 2 2 3 4 4 5 5 3 3 1 2 2 190 5 5 1 1 1 1 2 3 2 5 5 2 4 1 3 4 191 4 5 1 2 1 1 3 4 2 5 4 3 3 2 1 3 END DATA.

CONJOINT PLAN='PAS.SAV' /FACTORS=

SMS 'TARIF SMS' ('REGULER' 'PAKETAN')

(65)

BNTUK 'BENTUK ISI ULANG' ('VOUCHER' 'ELEKTRIK') BNUS 'BONUS' ('TELEPON' 'SMS' 'INTERNET')

SGNAL 'SIGNAL' ('LEMAH' 'KUAT')

JGKAUAN 'JANGKAUAN' ('LUAS' 'TIDAK LUAS') /SUBJECT=QN

(66)

Lampiran 3. Nilai Utilitas dan Nilai Kepentingan Relatif Keseluruhan Responden

a. Correlations between observed and estimated

(67)

Gambar

Tabel 1.1 Atribut Dan Level Atribut dalam Penelitian
Tabel 2.1  Pengkodean Variabel Dummy
Tabel 2.2 Tabel Keeratan Korelasi
Tabel 3.1 Jumlah Mahasiswi FMIPA USU Stambuk 2014
+7

Referensi

Dokumen terkait

Dari keempat soal tersebut ada satu soal pada siswa kelas eksperimen yang memiliki persentase ketuntasan lebih rendah dibandingkan kelas kontrol yaitu soal nomor

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pelaksanaan implementasi Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 3 Tahun 2013 tentang Kawasan Tanpa Rokok di Kota Semarang (di

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Puskesmas Kedungmundu pada awal pembentukan Perda DBD tahun 2010 - 2011 mengalami penurunan, sedangkan dari tahun 2012 -

terdapat pengaruhsignifikan Antara ROA terhadap Price Earning Ratio. Koefisien regresi sebesar -0.209 menunjukkan bahwa pengaruh tersebut ROA terhadap Price Earning Ratio

[r]

Sesuai dengan tujuan tersebut, permasalahan yang diangkat dalam penulisan ini adalah Apakah faktor tarif rata- rata kapal ferry, tarif rata-rata kapal cepat, dan PDRB per

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa senyawa farrerol dengan konsentrasi 0,2% memiliki aktivitas mukolitik yang setara dengan asetilsistein 0,1%... Aktivitas

[r]