• Tidak ada hasil yang ditemukan

TA : Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Website Terhadap Kepuasan Mahasiswa STIE Perbanas Surabaya Menggunakan Model Webqual.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "TA : Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Website Terhadap Kepuasan Mahasiswa STIE Perbanas Surabaya Menggunakan Model Webqual."

Copied!
199
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS PENGARUH KUALITAS LAYANAN WEBSITETERHADAP KEPUASAN MAHASISWA STIE PERBANAS SURABAYA

MENGGUNAKAN MODEL WEBQUAL

TUGAS AKHIR

Program Studi S1 Sistem Informasi

Oleh:

SHANDI PRIMA YUDHA ADRIANTO 08.41010.0235

FAKULTAS TEKNOLOGI DAN INFORMATIKA

(2)

ix

Halaman

ABSTRAK... vii

KATA PENGANTAR... viii

DAFTAR ISI... ix

DAFTAR TABEL... xiv

DAFTAR GAMBAR... xvii

DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Rumusan Masalah... 3

1.3 Batasan Masalah ... 3

1.4 Tujuan ... 4

1.5 Manfaat Penelitian ... 4

1.6 Sistematika Penulisan ... 4

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

2.1 Gambaran Umum Tentang Perbanas ... 6

2.1 Website ... 6

2.2 Kualitas Website ... 9

(3)

x

2.5 Hubungan Kualitas Penggunaan dengan Kepuasan Pengguna ... 15

2.6 Hubungan Kualitas Informasi dengan Kepuasan Pengguna ... 15

2.8 Statistikal Product and Service Solutions (SPSS) ... 16

2.9 Skala Likert ... 16

2.10 Validitas dan Reliabilitas ... 17

2.11 Uji Asumsi... 19

2.12 Regresi ... 21

2.13 Regresi Linier Berganda ... 22

2.13.1 Uji Koefisien Regresi Secara Bersamaan (Uji F) ... 22

2.13.2 Uji Koefisien Regresi Secara Linier (T)... 24

2.14 Analisis Korelasi Berganda ... 26

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 28

3.1 Alur Proses Metodologi Penelitian ... 28

3.2 Tahap Awal Metodologi Penelitian ... 29

3.2.1 Identifikasi Masalah ... 29

3.2.2 Studi Literatur ... 35

3.2.3 Pengumpulan Data ... 35

3.2.4 Membuat Model Hipotesis ... 36

(4)

xi

3.3.2 Analisis Pengaruh Kualitas Layanan Website ... 59

3.2 Tahap Akhir... 65

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 66

4.1 Tampilan Layanan Website STIE Perbanas ... 66

4.1.1 Layanan Profil Perbanas ... 67

4.1.2 Layanan Program Studi ... 67

4.1.3 Layanan Sarana dan Prasarana ... 68

4.1.4 Layanan Tridarma Pendidikan ... 69

4.1.5 Layanan Tridarma Penelitian ... 71

4.1.6 Layanan Tridarma Pengabdian Masyarakat ... 72

4.2 Gambaran Umum Responden ... 73

4.3 Uji Analisis Layanan Profil ... 73

4.3.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 75

4.3.2 Uji Asumsi ... 79

4.3.3 Analisis Regresi Linier ... 87

4.4 Uji Analisis Layanan Program Studi ... 91

4.4.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 93

4.4.2 Uji Asumsi ... 97

(5)

xii

4.5.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 112

4.5.2 Uji Asumsi ... 115

4.5.3 Analisis Regresi Linier ... 124

4.6 Uji Analisis Layanan Tridarma Pendidikan ... 128

4.6.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 131

4.6.2 Uji Asumsi ... 136

4.6.3 Analisis Regresi Linier ... 146

4.7 Uji Analisis Layanan Tridarma Penelitian ... 151

4.7.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 153

4.7.2 Uji Asumsi ... 157

4.7.3 Analisis Regresi Linier ... 165

4.8 Uji Analisis Layanan Tridarma Pengabdian Masyarakat ... 169

4.8.1 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 171

4.8.2 Uji Asumsi ... 175

4.8.3 Analisis Regresi Linier ... 184

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 189

5.1 Kesimpulan ... 189

(6)

xiii

(7)

1 1.1Latar Belakang

Peranan teknologi internet semakin penting dalam memberikan manfaat ganda bagi Universitas. Dengan internet, segala informasi dengan mudah didapatkan, karena itu Universitas menyediakan layanan informasi melalui website guna memberikan kemudahan bagi mahasiswa dalam mencari sebuah

informasi yang dibutuhkan, antara lain nilai online, kuliah online dan lain sebagainya. Banyaknya website pada bidang pendidikan lainnya, diduga menjadi persaingan dalam menarik mahasiswa dalam mencari suatu informasi. Oleh karena itu memberikan pelayanan yang terbaik dalam bidang teknologi informasi merupakan suatu upaya untuk memberikan kepuasan kepada mahasiswa.

(8)

Dengan semakin berkembangnya dunia pendidikan, lembaga pendidikan ini dituntut untuk memberikan informasi yang cepat kepada mahasiswa, sehingga media berkomunikasi dan informasi dapat diterima dengan mudah. Salah satu media teknologi informasi yang digunakan oleh STIE Perbanas adalah website. website ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada mahasiswa tentang profil seputar kampus, penelitian, pengabdian masyarakat, e-jurnal, e-learning, informasi tentang perpustakan, sistem informasi mahasiswa (SIMAS), dan mahasiswa dapat berinteraksi secara langsung melalui media interaksi seperti yahoo messenger, facebook dan twitter. Adanya Teknologi Informasi seperti

website diharapkan dapat memberikan informasi yang akurat, lengkap dan terkini,

dan mempermudah komunikasi. Keterlibatan mahasiswa dalam pemanfaatan teknologi informasi seperti website, sangat menentukan akan keberhasilan sebuah kualitas sistem dan informasi yang di produksinya. Kualitas informasi yang sesuai dengan kebutuhan dan keperluan mahasiswa akan menumbuhkan suatu tingkat kepuasan bagi mahasiswa itu sendiri.

(9)

mahasiswa. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan bahan pertimbangan atau masukan kepada pihak manajemen yang mengelola website dalam mengetahui pengaruh kualitas layanan website terhadap mahasiswa, sehingga dapat mempertahankan layanan yang sudah baik dan meningkatkan kualitas layanan website yang belum baik.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan beberapa permasalahan yang sedang dihadapi oleh kampus STIE Perbanas saat ini, yaitu: 1. Bagaimana pengaruh layanan website untuk kualitas penggunaan terhadap

kepuasan mahasiswa?

2. Bagaimana pengaruh layanan website untuk kualitas informasi terhadap kepuasan mahasiswa?

3. Bagaimana pengaruh layanan website untuk kualitas interaksi terhadap kepuasan mahasiswa?

1.3Batasan Masalah

Batasan permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Daftar pertanyaan berasal dari indikator webqual dan hanya sampai mengukur kualitas layanan website.

2. Kuesioner hanya ditujukan untuk mahasiswa STIE Perbanas. 3. Kuesioner yang digunakan adalah kuesioner selebaran.

(10)

1.4Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah diatas, maka tujuan dari penyusunan tugas akhir ini adalah:

1. Menghasilkan analisis pengaruh kualitas layanan penggunaan website terhadap kepuasan mahasiswa.

2. Menghasilkan analisis pengaruh kualitas layanan informasi website terhadap kepuasan mahasiswa.

3. Menghasilkan analisis pengaruh kualitas layanan interaksi website terhadap kepuasan mahasiswa.

1.5Manfaat Penelitian

Penelitian ini akan memberikan manfaat bagi pihak pengelola website (manajemen) untuk sebuah rekomendasi atau masukan terhadap layanan website mana yang perlu ditingkatkan dan layanan mana yang perlu dipertahankan.

1.6 Sistematika Penulisan

Laporan Tugas Akhir (TA) ini ditulis dengan sistematika penulisan yang terdiri dari pendahuluan, landasan teori, metode penelitian, pembahasan, dan penutup.

Bab I : Pendahuluan

(11)

Bab II : Landasan Teori

Bab ini membahas mengenai teori tentang konsep metode webqual, uji statistika regresi linier berganda yang digunakan untuk menunjukkan tingkat keterkaitan antara tiga dimensi kualitas website dengan kepuasan pelanggan, skala pengukuran yang digunakan.

Bab III : Metode Penelitian

Ketiga yang merupakan bab metode penelitian ini berisi penjelasan tentang tahap-tahap yang dikerjakan dalam penyelesaian analisis terdiri dari identifikasi masalah, populasi dan sampel, instrumen penelitian, desain kuesioner, uji validitas dan reliabilitas, pengumpulan data, teknik sampling, desain uji statistika regresi linier berganda, implementasi dan evaluasi sampai didapatkan suatu kesimpulan dan saran.

Bab IV : Pembahasan

Pada bab ini menjelaskan tahapan hasil dan pembahasan yang di dapat dari penelitian yang dilakukan.

Bab V : Penutup

(12)

6 2.1 Gambaran Umum Tentang Perbanas

STIE PERBANAS merupakan lembaga pendidikan swasta dalam bidang bisnis dan perbankan. Saat ini STIE Perbanas memiliki satu program studi Pasca Sarjana, tiga program studi sarjana dan memiliki dua program studi Diploma. Salah satu media teknologi informasi yang digunakan oleh STIE Perbanas dalam meningkatkan layanan pendidikan adalah website yang beralamatkan di www.perbanas.ac.id. Website ini bertujuan untuk memberikan informasi kepada mahasiswa. Adapun layanan yang ada pada website Perbanas antara lain layanan profil kampus, layanan program studi, layanan sarana dan prasarana, layanan Tridarma Pendidikan yang terdiri atas pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat. Layanan Tridarma pendidikan meliputi e-Learning, e-Jurnal, Digital Library, sistem informasi mahasiswa (SIMAS) dan pendaftaran.

2.1 Website

Website pertama kali ditemukan oleh Sir Timothy John, Tim Berners-Lee.

Pada tahun 1991 website terhubung dengan jaringan. Tujuan dari dibuatnya website pada saat itu yakni untuk mempermudah tukar menukar dan

memperbaharui informasi kepada sesama peneliti di tempat mereka bekerja. Dengan demikian pengertian website saat itu masih sebatas tukar menukar informasi.

(13)

perkembangan yang terjadi luar biasa. Perbedaan utama dari setiap generasi adalah pada web 1.0 masih bersifat read-only, pada web 2.0 bergerak ke arah read-write, sedangkan pada web 3.0 mengembangkan hubungan manusia ke

manusia, manusia ke mesin, dan mesin ke mesin. Pada web 2.0 kegiatan sosial sudah dimulai, dengan semakin popularnya berbagai fasilitas seperti wikipedia, blog, friendster dan sebagainya. Tetapi kendala utama pada web 2.0 adalah penangan untuk pertukaran data atau interoperabilitas masih sulit. web 3.0 mencoba menyempurnakan web 2.0 dengan memberikan penekanan penelitian pada semantic web, Ontology, web service, social software, folksonomies dan Peer-to-Peer. Penelitian ini sangat memperhatikan ‘budaya’ sebuah komunitas

terhadap kebutuhan akan sebuah data atau informasi.

Menurut Lau dan Lee (1999) secara terminologi, website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain (alamat) atau sub domain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) di internet. Sebuah halaman website adalah dokumen yang ditulis dalam format Hyper Text Markup Language (HTML), yang hampir selalu bisa diakses melalui HTTP, yaitu protokol yang menyampaikan informasi dari server website untuk ditampilkan kepada para pemakai melalui web browser. Semua publikasi dari website - website tersebut dapat membentuk sebuah jaringan informasi yang sangat besar.

(14)

1. Ketergunaanya (Usability)

Situs web harus memenuhi lima syarat untuk mencapai tingkat usability yang ideal, antara lain: mudah dipelajari, efisien dalam penggunaan, mudah untuk diingat, tingkat kesalahan rendah.

2. Sistem Navigasi (Struktur)

Kemudahan bernavigasi dalam situs web melibatkan sistem navigasi situs web secara keseluruhan dan desain interface situs web tersebut. Dengan demikian pengguna dapat menemukan apa yang mereka cari dengan cepat dan mudah. 3. Desain visual (realibility)

Kepuasan visual seorang user secara subyektif melibatkan bagaimana desainer visual situs web membawa mata user menikmati dan menjelajahi situs web dengan menjelajahi melalui layout, bentuk, warna dan tipografi. Grafik membaut halaman web menjadi lebih indah tetapi juga bisa memperlambat akses dengan semakin besarnya ukuran file.

4. Lama Respon (Loading Time)

Jumlah lama waktu yang dihitung dari akhir permintaan tersebut dilayani, ini berkaitan dengan kecepatan sistem website itu sendiri.

5. Contents

Sebaiknya apapun situs web secara desain grafis, tanpa konten yang berguna dan bermanfaat maka akan kurang berarti. Konten yang baik akan menarik, relevan, dan pantas untuk target audien situs web tersebut.

6. Accessibility

(15)

7. Interactif

Buat situs web yang memungkinkan pengunjung berinteraksi dengan situs web.

2.2 Kualitas Website

Kualitas informasi mengukur kualitas keluaran dari sistem informasi, Larcker dan Lessig (1980) mengembangkan enam item pertanyaan untuk mengukur kepentingan persepsi dan kebergunaan informasi dari informasi yang disajikan dan laporan-laporan yang dihasilkan oleh sistem informasi tersebut. Seperti pengukuran isi web harus personal lengkap relevan, dan mudah dipahami dan aman. Indikator yang diukur meliputi:

1. Kelengkapan (completeness) 2. Ketepatan (precission) 3. Akurasi (accuracy) 4. Keandalan (reliability) 5. Kekinian(currency)

6. Bentuk keluaran (format of output)

Pengukuran-pengukuran kualitas informasi diatas merupakan hasil penelitian Delone dan Mclean dan sudah dibuktikan keakuratannya dalam melakukan pengukuran terhadap sistem informasi yang dibangun.

2.3 WebQual

(16)

Dalam penelitian yang dilakukan oleh (Yaghoubi, et al., 2011) dalam Internet bookstore quality assessment: Iranian evidence digunakan model

webqual untuk mengevaluasi kualitas website berdasarkan perspektif pengguna.

Terdapat beberapa versi dari model webqual dimana setiap versi digunakan dalam penelitian yang berbeda yang disesuaikan dengan populasi dan kebutuhan penelitian yaitu sebagai berikut:

1. Webqual 1.0 , terdiri atas 4 dimensi yaitu usefulness, easy of use, entertainment, dan interaction. Webqual versi pertama ini kuat dalam dimensi

kualitas informasi, tetapi lemah dalam service interaction.

2. Webqual 2.0 , terbagi dalam 3 area yang berbeda yaitu quality of website, quality of information, dan quality of service interaction. Pada webqual 2.0

dikembangkan aspek interaksi dengan mengadopsi kualitas pelayanan.

3. Webqual 3.0 diuji mengidentifikasi 3 dimensi atas kualitas website e-commerce yaitu usability, information quality, dan quality of service interaction.

4. Webqual 4.0 diperoleh dari pengembangan webqual versi 1 sampai 3 dan juga disesuaikan dan dikembangkan dari SERVQUAL. Webqual 4.0 terdiri dari 3 dimensi yaitu usability, information, dan interaction services.

Dimensi-dimensi pada Webqual terdiri dari tiga yaitu: 1. Kualitas Penggunaan (Usability Quality)

(17)

2. Kualitas Informasi (Information Quality)

Menurut Barnes dan Vidgen (2003), Kualitas Informasi meliputi hal – hal seperti informasi yang akurat, informasi yang bisa dipercaya, informasi yang up to date terbaru, informasi yang sesuai dengan topik bahasan, informasi

yang mudah dimengerti, informasi yang sangat detail, dan informasi yang disajikan dalam format desain yang sesuai.

John Burch dan Gary Grudnitski menyatakan bahwa suatu informasi dikatakan berkualitas apabila ditunjang oleh tiga hal yaitu:

a. Akurat (accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bias dalam mencerminkan maksud dari informasi itu sendiri

b. Tepat Pada Waktunya (Time Liness)

Informasi yang dihasilkan tidak boleh terlambat (usang). Informasi yang sudah usang tidak mempunyai nilai yang baik untuk digunakan sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dan berakibat fatal dalam keputusannya.

c. Relevan (relevancy)

Informasi harus memberikan manfaat bagi pemakainya. Relevansi informasi untuk setiap orang berbeda dengan yang lainnya.

3. Kualitas Interaksi (Interaction Quality)

(18)

pengguna, mampu menciptakan komunitas yang lebih spesifik, mampu memberi keyakinan bahwa janji yang disampaikan akan ditepati.

Berikut ini disajikan tabel dari dimensi dan item yang menjelaskan model Webqual 4.0 (Barnes & Vidgin, 2002).

Tabel 2.1 Dimensi dan Item WebQual 4.0

DIMENSI WebQuaL 4.0 Item

Kualitas Penggunaan

1. Kemudahan untuk dioperasikan

2. Interaksi dengan website jelas dan dapat dimengerti 3. Kemudahan untuk navigasi

4. Kemudahan menemukan alamat website 5. Tampilan yang atraktif

6. Tepat dalam penyusunan tata letak informasi

7. Tampilan sesuai dengan jenis website lembaga pendidikan

8. Adanya penambahan pengetahuan dari infomasi website Kualitas

informasi

9. Menyediakan informasi yang cukup jelas 10.Menyediakan informasi yang dapat dipercaya 11.Menyediakan informasi yang up to date 12.Menyediakan informasi yang relevan

13.Menyediakan informasi yang mudah dibaca dan dipahami

14.Menyediakan informasi yang cukup detail 15.Menyajikan informasi dalam format yang sesuai Kualitas

interaksi

16.Mempunyai reputasi yang baik

17.Mendapatkan keamanan untuk melengkapi transaksi 18.Rasa aman dalam menyampaikan data pribadi 19.Kemudahan untuk menarik minat dan perhatian 20.Adanya suasana komunitas

21.Kemudahan untuk memberi masukan

22.Tingkat kepercayaan yang tinggi atas informasi yang disampaikan website

(19)

Tabel 2.2 Dimensi WebQual Kategori level

tertinggi Dimensi deskripsi

(1) (2) (3)

Ease of use

Ease of understanding Kemudahan dalam membaca dan memahami

Intiitive Operation Mudah dalam mengoperasikan dan navigasi

Usefulness

Informational Fit-to-task

Informasi yang tersedia sesuai dengan kebutuhan dan meningkatkan kinerja Tailored

communication

komunikasi dikhususkan untuk mahasiswa

Trust Komunikasi yang aman dan

keleluasaan informasi pribadi Response time Waktu dalam mendapatkan respon

setelah permintaan atau berinteraksi

Entertainment

Visual appeal Estetika website

Innovativeness Desain situs yang kreatif dan unik Emotional appeal Pengaruh emosional dalam

menggunakan website dan intensitas keterlibatan

Complementary relationship

On-line completeness Mengijinkan seluruh transaksi di selesaikan

Relative advantage Seimbang atau lebih baik dari sekedar interaksi dengan pengguna

(20)

2.4 Hubungan Kualitas Website Dengan Pengguna

Pengguna yang dimaksudkan pada penelitian ini adalah mahasiswa. Kualitas website akan sangat berpengaruh terhadap tingkat kepuasan penggunanya itu sendiri. Semakin tinggi kualitas suatu website, maka akan semakin banyak pengguna yang mengakses website tersebut. Hal ini sesuai dengan penelitian Barnes dan Vidgen (2001) dengan menggunakan konsep metode pengukuran suatu website menggunakan metode webqual dengan indikator kualitas informasi, kualitas interaksi, serta kualitas penggunaan pada e-library menghasilkan bahwa kualitas informasi, kualitas interaksi, serta kualitas penggunaan mempengaruhi tingkat kepuasan pengguna. Penelitian Tarigan (2008) mengenai e-library dengan metode webqual juga menyatakan bahwa suatu website dalam lingkungan akademis akan sangat berpengaruh terhadap kepuasan pengguna apabila faktor- faktor yang terdapat pada webqual atau kualitas website utamanya kualitas penggunaan memiliki kualitas yang baik. Adapun konsep model tersebut dapat dilihat pada gambar 2.1.

Gambar 2. 1. Konsep Model Barnes dan Vidgen, 2005. Kualitas

penggunaan

Kualitas Informasi

Kualitas interaksi

(21)

2.5 Hubungan Kualitas Penggunaan dengan Kepuasan Pengguna

Szymansky (2007) mengemukakan bahwa kualitas desain dan penggunaan situs berpengaruh pada kepuasan. Dalam dunia internet, desain situs seringkali dianggap pengganti dari faktor fisik (tangible) yang merupakan representative perusahaan, dimana kemudahan navigasi, tampilan menarik dan kenyamanan mempengaruhi evaluasi kepuasan pengakses.

2.6 Hubungan Kualitas Informasi dengan Kepuasan Pengguna

Park dan Kim (2009) dari hasil penelitiannya mengemukakan bahwa kualitas informasi suatu situs menentukan puas/tidaknya pelanggan atau pengakses suatu situs. Hal tersebut dapat dijelaskan bahwa dalam konteks online, proses pencarian informasi (searching) danatau proses pembelian (purchasing), kualitas informasi yang ditampilkan adalah hal yang sangat penting bagi pengakses situs. Dalam penelitiannya juga memperkuat bahwa kualitas informasi atas situs berpengaruh terhadap kepuasan pengguna terhadap situs tersebut. Pada situs – situs baik yang bersifat pemberian informasional, hybrid dan situs online business, penyajian informasi yang kredibel, akurat dan selalu up to date akan

mempengaruhi penilaian kepuasan pengguna terhadap suatu situs tertentu.

2.7 Hubungan Kualitas Interaksi dengan Kepuasan Pengguna

(22)

2.8 Statistikal Product and Service Solutions (SPSS)

SPSS adalah sebuah software untuk mengolah data statistik yang penggunaannya cukup mudah bahkan bagi orang yang tidak mengenal dengan baik teori statistik. Aplikasi SPSS seringkali digunakan untuk memecahkan masalah riset atau bisnis dalam hal statistik.

Cara kerjanya sederhana, yaitu data yang anda input oleh SPSS akan dianalisis dengan suatu paket analisis. Menyediakan akses data, persiapan dan manajemen data, analisis data, dan pelaporan. SPSS merupakan perangkat lunak yang paling banyak dipakai karena tampilannya yang user friendly dan merupakan terobosan baru berkaitan dengan perkembangan teknologi informasi, khususnya dalam e-business. SPSS didukung oleh OLAP (Online Analytical Processing) yang akan memudahkan dalam pemecahan pengolahan dan akses data dari berbagai perangkat lunak yang lain, seperti Microsoft Excel atau Notepad.

2.9 Skala Likert

Menurut Simamora (2009:46) Skala likert yang juga disebut summated-ratings scale, merupakan teknik pengukuran sikap paling luas digunakan dalam

riset pemasaran. Skala ini memungkinkan responden untuk mengekspresikan intensitas perasaan responden. Pertanyaan yang diberikan adalah pertanyaan tertutup. Pilihan dibuat berjenjang mulai dari intensitas paling rendah sampai paling tinggi. Pilihan jawaban bisa tiga, lima, tujuh, dan sembilan. Yang pasti ganjil.

(23)

disagree, disagree, neither agree nor disagree, agree, strongly agree, extremely

agree. Di dalam bahasa Indonesia bisa dibuat 5 pilihan, yaitu sangat tidak setuju,

tidak setuju, cukup setuju, setuju, sangat setuju. Karena pilihan jawaban berjenjang, maka setiap jawaban bisa diberi bobot 1 dan tertinggi diberi 5. Namun bisa juga sebaliknya asal konsisten, intensitas tertinggi 1 dan terendah 5.

2.10 Validitas dan Reliabilitas

Validitas adalah tingkat keandalan dan kesahihan alat ukur yang digunakan. Instrumen dikatakan valid berarti menunjukkan alat ukur yang dipergunakan untuk mendapatkan data itu valid atau dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2004). Dengan demikian, instrumen yang valid merupakan instrumen yang benar-benar tepat untuk mengukur apa yang hendak diukur.

Penggaris dinyatakan valid jika digunakan untuk mengukur panjang, namun tidak valid jika digunakan untuk mengukur berat. Artinya, penggaris memang tepat digunakan untuk mengukur panjang, namun menjadi tidak valid jika penggaris digunakan untuk mengukur berat.

Uji validitas berguna untuk mengetahui apakah ada pernyataan-pernyataan pada kuesioner yang harus dibuang/diganti karena dianggap tidak relevan. Teknik untuk mengukur validitas kuesioner dengan mengkorelasikan antara skor tiap item dengan skor total dan melakukan koreksi terhadap nilai koefisien korelasi yang overestimasi. Hal ini agar tidak terjadi koefisien item total yang overestimasi (estimasi nilai yang lebih tinggi dari yang sebenarnya).

(24)

0,3 (Azwar, 1999). Artinya jika nilai korelasi lebih dari batasan yang ditentukan maka item dianggap valid, sedangkan jika kurang dari batasan yang ditentukan maka item dianggap tidak valid.

Uji reliabilitas berguna untuk menetapkan apakah instrumen yang dalam hal ini kuesioner dapat digunakan lebih dari satu kali, paling tidak oleh responden yang sama akan menghasilkan data yang konsisten. Dengan kata lain, reliabilitas instrumen mencirikan tingkat konsistensi. Instrumen kuesioner yang tidak reliabel maka tidak dapat konsisten untuk pengukuran sehingga hasil pengukuran tidak dapat dipercaya. Uji reliabilitas yang banyak digunakan pada penelitian yaitu menggunakan metode Cronbach Alpha.

Metode pengambilan keputusan pada uji reliabilitas biasanya menggunakan batasan 0,6. Menurut Sekaran (1992), reliabilitas kurang dari 0,6 adalah kurang baik, sedangkan 0,7 dapat diterima, dan di atas 0,8 adalah baik. Pengukuran validitas dan reliabilitas mutlak dilakukan, karena jika instrumen yang digunakan sudah tidak valid dan reliabel maka dipastikan hasil penelitiannya pun tidak akan valid dan reliabel. Menurut Sugiyono (2007) menjelaskan perbedaan antara penelitian yang valid dan reliabel dengan instrumen yang valid dan reliabel sebagai berikut :

(25)

2.11 Uji Asumsi

Di dalam uji statistika regresi dilakukan pula uji asumsi klasik sebagai syarat terlaksananya analisis regresi linier berganda, yaitu:

1. Normalisasi Data

Menurut Sugiyono (2009) penggunaan statistik parametris, bekerja dengan asumsi bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis membentuk distribusi normal. Bila data tidak normal maka teknik statistik parametrik tidak dapat digunakan untuk alat analisis. Suatu data yang membentuk distribusi normal bila jumlah data di atas dan di bawah rata-rata adalah sama, demikian juga simpangan bakunya sehingga dapat membentuk suatu kurve normal. Selain kurve normal umum, juga terdapat kurve normal standar. Dikatakan standar, karena nilai rata-ratanya adalah 0 dan simpangan bakunya adalah 1,2,3,4, dst. Nilai simpangan baku selanjutnya dinyatakan dalam simbol z. Kurve normal umum dapat diubah ke dalam kurve normal standart, dengan menggunakan rumus 1.

�= (��−��)

� ...(1) dengan :

z = Simpangan baku untuk kurve normal xi = Data ke i dari suatu kelompok data

�̅ = Rata – rata kelompok S = Simpangan baku

(26)

normal atau tidak. Model regresi yang baik seharusnya distribusi regresi residual normal atau mendekati normal.

2. MultikoLinearitas

Menurut Gujarati dan Zain (1988) multikoLinearitas pada dasarnya merupakan fenomena (regresi) sampel. Ketika mengendalikan fungsi regresi populasi atau teoritis, semua model mempunyai pengaruh terpisah atau independen atas variabel tak bebas Y. Tetapi mungkin terjadi dalam suatu sampel tertentu yang manapun yang digunakan untuk menguji beberapa atau semua variabel X sangat kolinier sehingga tidak bisa mengisolasi pengaruhnya terhadap variabel Y. Secara ringkas sampel yang digunakan tidak cukup kaya untuk mengakomodasikan semua variabel X dalam analisis. Untuk mendeteksi adanya multikolinieritas digunakan persamaan 2.

� = ����1�2�3…�� 2 /(�−2)

�1−����1�2�32 …���/ (�−�+1)

...(2)

3. Heteroskedastisitas

Menurut Priyatno (2010) Heteroskedastisitas adalah keadaan dimana terjadinya ketidaksamaan varian dari residual pada model regresi. Model regresi yang baik mensyaratkan tidak adanya masalah Heteroskedastisitas. Untuk mendeteksi ada tidaknya Heteroskedastisitas ada beberapa metode, antara lain dengan cara uji Spearman’s rho, uji Park, uji Glejser, dan dengan melihat pola titik-titik pada scatterplots regresi. Pada tugas akhir ini akan dibahas metode uji Spearman.

4. Autokorelasi

(27)

atau ruang. Untuk mengetahui adanya Autokorelasi atau tidak dapat dilakukan melalui percobaan d dari Durbin-Watson persamaan 3.

� = ∑�=��=2(�−��−1)2 �2 �=�

�=2 ...(3)

5. Linearitas

Menurut (Priyatno, 2010) istilah Linearitas didefinisikan sebagai bentuk hubungan antara variabel independen dan variabel dependen adalah linier. Uji Linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel tersebut

menunjukkan hubungan yang linear atau tidak.

2.12 Regresi

Menurut Tjiptono dan Chandra (2005) metode regresi korelasi dan korelasi merupakan metode paling popular dan banyak digunakan dalam praktik peramalan bisnis. Analisis regresi merupakan metode statistik yang digunakan untuk mengidentifikasi karakteristik dan kekuatan asosiasi atau hubungan antara dua atau lebih variabel, yaitu satu atau lebih variabel bebas (independent variables) dan satu variabel terikat/tergantung (dependent variables).

(28)

membantu peneliti untuk meregresikan variabel terikat yang bertipe nominal (biner) maupun nominal atau ordinal non biner.

Y = β0 + β1X1 + β2X2+ ... + βnXn+ ε...(4)

dengan:

Y = variabel terikat

β0 = koefisien intercept regresi

β1, β2, β3 = koefisien slope regresi

X1X2X3 = variabel bebas

ε = error persamaan regresi.

2.13 Regresi Linier Berganda

Menurut Tjiptono dan Chandra (2005) regresi ini lebih sesuai dengan kenyataan di lapangan bahwa suatu variabel terikat tidak hanya dapat dijelaskan oleh satu variabel bebas saja tetapi perlu dijelaskan oleh beberapa variabel terikat. Proses perhitungan secara umum adalah sama dengan regresi linear sederhana hanya perlu pengembangan sesuai dengan kebutuhan regresi linear berganda.

2.13.1 Uji Koefisien Regresi Secara Bersamaan (Uji F)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen (X1,X2….Xn) secara bersama-sama berpengaruh secara signifikan terhadap

variabel dependen (Y). Atau untuk mengetahui apakah model regresi dapat digunakan untuk memprediksi variabel dependen atau tidak. Signifikan berarti hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk populasi (dapat digeneralisasikan), Langkah-langkah atau urutan menguji hipotesa dengan distribusi f adalah sebagai berikut:

(29)

1. Merumuskan Hipotesis

a. Ho : β1= β2= β3 = β4 = 0, berarti secara bersama-sama tidak ada pengaruh

variabel bebas terhadap variabel terikat.

b. Ha : apabila minimal terdapat satu β ≠ 0 maka terdapat pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

2. Menentukan tingkat signifikansi

Tingkat signifikansi menggunakan a = 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian).

3. Menentukan F hitung 4. Menentukan F tabel

Setelah menentukan taraf nyata atau derajat keyakinan yang digunakan, maka bisa menentukan nilai t tabel. Dengan derajat bebas (df) dalam distribusi F ada dua, yaitu:

1) df numerator = dfn = df1 = k – 1

2) df denumerator = dfd = df2 = n – k

Keterangan:

df = degree of freedom/ derajad kebebasan n = Jumlah sampel

k = banyaknya koefisien regresi 5. Kriteria pengujian

(30)

7. Kesimpulan

Keputusan bisa menolak Ho atau menolak Ho menerima Ha. Nilai F tabel yang diperoleh dibanding dengan nilai F hitung apabila F hitung lebih besar dari F tabel, maka ditolak sehingga dapat disimpulkan bahwa ada pengaruh yang signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen.

2.13.2 Uji Koefisien Regresi Secara Linier (T)

Uji ini digunakan untuk mengetahui apakah dalam model regresi variabel independen (X1, X2,…..Xn) secara parsial berpengaruh signifikan terhadap

variabel dependen (Y). Tujuan dari uji t adalah untuk menguji koefisien regresi secara individual. Langkah-langkah atau urutan menguji hipotesa dengan distribusi t adalah sebagai berikut:

1. Merumuskan hipotesa

Ho : βi = 0, artinya variabel bebas bukan merupakan penjelas yang signifikan

terhadap variabel terikat. Ha : βi ≠ 0, artinya variabel bebas merupakan

penjelas yang signifikan terhadap variabel terikat. a. Hipotesa nol = Ho

Ho adalah suatu pernyataan mengenai nilai parameter populasi. Ho merupakan hipotesis statistik yang akan diuji hipotesis nihil.

b. Hipotesa alternatif = Ha

Ha adalah suatu pernyataan yang diterima jika data sampel memberikan cukup bukti bahwa hipotesa nol adalah salah.

2. Menentukan tingkat signifikansi

(31)

3. Menentukan T hitung 4. Menentukan T tabel

Setelah menentukan taraf nyata atau derajat keyakinan yang digunakan sebesar

α = 1% atau 5% atau 10%, maka bisa menentukan nilai t tabel pada persamaan

5.

Dengan:

df = n – k... (5)

Keterangan:

df : Degree of freedom atau derajat kebebasan n : Jumlah sampel

k : Banyaknya koefisien regresi + konstanta 5. Kriteria Pengujian

a.Ho diterima jika -T tabel < T hitung < T tabel

b.Ho ditolak jika -T hitung < -T tabel atau T hitung > T tabel 6. Membandingkan T hitung dengan T tabel

7. Kesimpulan.

(32)

2.14 Analisis Korelasi Berganda

Digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel bebas atau lebih yang secara bersama-sama dihubungkan dengan variabel terikatnya. Sehingga dapat diketahui besarnya sumbangan seluruh variabel bebas yang menjadi obyek penelitian terhadap variabel terikatnya. Langkah-langkah menghitung koefisien ganda adalah sebagai berikut:

1. Jika harga r belum diketahui, maka hitunglah harga r. Biayanya sudah ada karena kelanjutan dari korelasi tunggal

2. Menghitung rhitung untuk dua variabel bebas pada persamaan 6.

2

Dimana Ryx1x2 = koefisien korelasi ganda antara variabel x1 dan x2

ryx1 = koefisienkorelasi x1 terhadap Y

ryx2 = koefisienkorelasi x2 terhadap Y

rx1x2 = koefisienkorelasi x1 terhadap X2

3. tetapkan taraf signifikansi (α), sebaiknya disamakan dengan α terdahulu 4. tentukan kriteria pengujian R, yaitu :

Ha : tidak siginifikan

H0 : signifikan

Ha : Ryx1x2 = 0

H0 : Ryx1x2 ≠ 0

Jika Fhitung ≤ Ftabel maka H0 diterima

5. Cari Fhitung dengan persamaan 7.

(33)

6. Cari Ftabel = F(1-α), kemudian dengan

dkpembilang = k

dkpenyebut = n-k-1

dimana k = banyaknya variabel bebas n = banyaknya anggota sampel

dengan melihat tabel f didapat nilai Ftabel

7. Bandingkan Fhitung dan Ftabel

8. Kesimpulan

Menurut Sugiyono (2007), pedoman untuk memberikan interpretasi koefisien korelasi sebagai berikut:

(34)

28

Pada tahap ini menjelaskan tentang metodologi penelitian mengenai kegiatan, prosedur dan metode yang digunakan dalam penelitian.

3.1 Alur Proses Metodologi Penelitian

Berikut ini adalah proses tahapan dalam metodologi penelitian dapat dilihat pada gambar 3.1.

(35)

3.2 Tahap Awal Metodologi Penelitian

Pada tahap awal dalam melakukan metologi penelitian terbagi menjadi beberapa proses antara lain:

3.2.1 Identifikasi Masalah

Masalah yang ada pada website www.perbanas.ac.id saat ini adalah apakah website sudah sesuai dengan kriteria website pendidikan atau Universitas. Yang dikatakan website pendidikan atau Universitas menurut Arief Bachtiar, ST.,MT adalah:

1. Memiliki layanan representasi Tridarma Perguruan Tinggi, yaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian Masyarakat.

2. Memiliki layanan situs pembelajaran dan E-Learning. 3. Memiliki layanan perpustakaan dan Digital Library.

4. Memiliki informasi resmi mengenai jurusan, fakultas, badan atau layanan. 5. Memiliki layanan Search Engine Optimatization (SEO).

6. Situs utama dengan situs di fakultas dan unit harus seragam.

Adapun layanan-layanan yang tersedia pada website www.perbanas.ac.id adalah sebagai berikut:

1. Layanan mengenai profil kampus yang berisi tentang sejarah, informasi kampus, peta dan alumni.

2. Layanan program studi berisi tentang jurusan-jurusan yang ada pada kampus Perbanas.

(36)

4. Layanan Tridarma Pendidikan yaitu pedidikan meliputi: E-Jurnal, E-Learning, library, sistem informasi mahasiswa (SIMAS) dan pendaftaran.

5. Layanan Tridarma Pendidikan yaitu Penelitian meliputi: informasi penelitian yang telah dilakukan kampus Perbanas.

6. Layanan Tridarma Pendidikan yaitu Pengabdian Masyarakat meliputi: informasi tentang kerja sama kampus Perbanas dengan pihak luar atau masyarakat.

Setelah menentukan layanan-layanan apa saja yang terdapat pada website www.perbanas.ac.id kemudian dilakukan analisis layanan website berdasarkan pada Webqual. Kerangka Konseptual dapat dilihat pada gambar 3.2.

Gambar 3.2 Kerangka Konseptual Webqual Barnes dan Vidgen 2005. Berdasarkan pemodelan website Quality (Webqual), terdapat tiga dimensi kualitas website yang selanjutnya akan dipakai sebagai Variabel Bebas. Tiga dimensi kualitas website, yaitu:

(37)

c. Variabel X3 adalah dimensi Kualitas Interaksi.

Sementara Variabel Terikat (Y) adalah kepuasan mahasiswa.

Analisis pengaruh kualitas layanan website jika ditinjau dari webqual dapat dilihat pada tabel 3.1.

Tabel 3.1 Tinjauan layanan website berdasarkan webqual No Nama layanan Dimensi webqual Item webqual 1 Layanan profil

perbanas

a. meliputi kualitas penggunaan

b. meliputi kualitas informasi

c. kepuasan mahasiswa

1. kemudahan dioperasikan 2. kemudahan untuk navigasi 3. tepat dalam penyusunan tata

letak

4. tampilan yang atraktif 5. kemudahan menemukan

layanan profil

6. tampilan sesuai dengan jenis website pendidikan

1. menyediakan informasi cukup jelas

2. informasi dapat dipercaya 3. informasi yang mudah dibaca

dan dipahami

4. informasi yang cukup detail 5. informasi dalam format yang

sesuai

6. informasi yang relevan 1. suka terhadap layanan profil 2. informasi yang diterima jelas 3. informasi yang diterima

dapat dipercaya

4. kecepatan akses layanan profil

5. layanan dapat diakses melalui gadget 2 Layanan

program studi

a. meliputi kualitas penggunaan

1. kemudahan dioperasikan 2. kemudahan untuk navigasi 3. tepat dalam penyusunan tata

letak

4. tampilan yang atraktif 5. kemudahan menemukan

(38)

No Nama layanan Dimensi webqual Item webqual

b. meliputi kualitas informasi

c. kepuasan mahasiswa

website pendidikan 1. menyediakan informasi

cukup jelas

2. informasi dapat dipercaya 3. informasi yang mudah dibaca

dan dipahami

4. informasi yang cukup detail 5. informasi dalam format yang

sesuai

6. informasi yang relevan 1. suka terhadap layanan

program studi

2. informasi yang diterima jelas 3. informasi yang diterima

dapat dipercaya

4. kecepatan akses layanan program studi

5. layanan dapat diakses melalui gadget 3 Layanan sarana

dan prasarana

a. meliputi kualitas penggunaan

b. meliputi kualitas informasi

c. kepuasan mahasiswa

1. kemudahan dioperasikan 2. kemudahan untuk navigasi 3. tepat dalam penyusunan tata

letak

4. tampilan yang atraktif 5. kemudahan menemukan

layanan sarana dan prasarana 6. tampilan sesuai dengan jenis

website pendidikan

1. menyediakan informasi cukup jelas

2. informasi dapat dipercaya 3. informasi yang mudah dibaca

dan dipahami

4. informasi yang cukup detail 5. informasi dalam format yang

sesuai

6. informasi yang relevan 1. suka terhadap layanan sarana

dan prasarana

(39)

No Nama layanan Dimensi webqual Item webqual dapat dipercaya

4. kecepatan akses layanan profil

5. layanan dapat diakses melalui gadget

a. meliputi kualitas penggunaan

b. meliputi kualitas informasi

c. informasi interaksi: E-Jurnal,

E-Learning, Sistem informasi mahasiswa

d. kepuasan mahasiswa

1. kemudahan dioperasikan 2. kemudahan untuk navigasi 3. tepat dalam penyusunan tata

letak

4. tampilan yang atraktif 5. kemudahan menemukan

layanan Tridarma pendidikan 6. tampilan sesuai dengan jenis

website pendidikan

1. menyediakan informasi cukup jelas

2. informasi dapat dipercaya 3. informasi yang mudah dibaca

dan dipahami

4. informasi yang cukup detail 5. informasi dalam format yang

sesuai

6. informasi yang relevan 1. mendapatkan keamanan

untuk berinteraksi: fitur login SIMAS, E-Jurnal, E-learning, pendaftaran

2. rasa aman dalam berinteraksi 3. adanya suasana komunitas:

pada layanan Jurnal, E-Learning

4. kemudahan memberikan masukan: fitur

masukan/komentar untuk website

5. reputasi yang baik 1. suka terhadap Tridarma

pendidikan

2. informasi yang diterima jelas 3. informasi yang diterima

dapat dipercaya

(40)

No Nama layanan Dimensi webqual Item webqual Tridarma pendidikan 5. layanan dapat diakses

melalui gadget 5 Layanan

penelitian

a. meliputi kualitas penggunaan

b. meliputi kualitas informasi

c. kepuasan mahasiswa

1. kemudahan dioperasikan 2. kemudahan untuk navigasi 3. tepat dalam penyusunan tata

letak

4. tampilan yang atraktif 5. kemudahan menemukan

layanan Tridarma penelitian 6. tampilan sesuai dengan jenis

website pendidikan

1. menyediakan informasi cukup jelas

2. informasi dapat dipercaya 3. informasi yang mudah dibaca

dan dipahami

4. informasi yang cukup detail 5. informasi dalam format yang

sesuai

6. informasi yang relevan 1. suka terhadap layanan

Tridarma penelitian

2. informasi yang diterima jelas 3. informasi yang diterima

dapat dipercaya

4. kecepatan akses layanan Tridarma penelitian 5. layanan dapat diakses

melalui gadget 6 Layanan

pengabdian masyarakat

a. meliputi kualitas penggunaan

b. meliputi kualitas

1. kemudahan dioperasikan 2. kemudahan untuk navigasi 3. tepat dalam penyusunan tata

letak

4. tampilan yang atraktif 5. kemudahan menemukan

layanan pengabdian masyarakat

6. tampilan sesuai dengan jenis website pendidikan

(41)

No Nama layanan Dimensi webqual Item webqual informasi

c. kepuasan mahasiswa

cukup jelas

2. informasi dapat dipercaya 3. informasi yang mudah dibaca

dan dipahami

4. informasi yang cukup detail 5. informasi dalam format yang

sesuai

6. informasi yang relevan 1. suka terhadap layanan

pengabdian masyarakat 2. informasi yang diterima jelas 3. informasi yang diterima

dapat dipercaya

4. kecepatan akses layanan pengabdian masyarakat 5. layanan dapat diakses

melalui gadget

3.2.2 Studi Literatur

Pada tahap ini dilakukan studi literatur mengenai konsep dasar website dari Barnes-Lee, metode webqual oleh Zeithaml (2009) dalam jurnal dan Yaghoubi, et al.,(2011) dalam makalah penelitiannya, (Barnes & Vidgin, 2002) tentang konsep pemodelan Webqual. Untuk analisis pengaruh kualitas website digunakan uji Validitas dan Reliabilitas dari literatur jurnal Sugiyono, (2004), uji normalisasi dan uji Regresi Linier Berganda dari literatur buku Tjiptono dan Chandra (2005).

3.2.3 Pengumpulan Data

(42)

pengumpulan data menggunakan kuesioner selebaran yang dibagikan kepada mahasiswa perbanas.

3.2.4 Membuat Model Hipotesis

Perumusan hipotesis dalam penelitian ini dapat dilihat pada tabel 3.2. Tabel 3.2 Model Hipotesis Webqual

Penjelasan dari model hipotesis pada penelitian ini yaitu:

H1: Diduga terdapat pengaruh kualitas penggunaan terhadap kepuasan mahasiswa H2: Diduga terdapat pengaruh kualitas informasi terhadap kepuasan mahasiswa H3: Diduga terdapat pengaruh kualitas interaksi terhadap kepuasan mahasiswa

3.3 Tahap Pelaksanaan

(43)

3.3.1 Analisis Website dengan Webqual

Setelah dilakukan identifikasi dan diperoleh data yang akan digunakan dalam penelitian, kemudian dilakukan Analisis website dengan webqual yang terdiri atas beberapa proses. Adapun proses dalam analisis website adalah sebagai berikut:

1. Menyiapkan Kuersioner

Instrumen atau alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner. Agar kuesioner yang digunakan layak untuk dihitung maka dilakukan uji validitas dan reliabilitas kuesioner.

2. Desain Kuesioner

Kuesioner dirancang untuk digunakan dalam pengaruh kualitas website terhadap kepuasan pelanggan dengan beberapa tahapan, yaitu:

A. Perancangan Konstruk

Konstruk adalah elemen dari kuesioner yang digunakan untuk mendefinisikan tujuan penilaian sebuah kuesioner terhadap objek kuesioner.

B. Konsep Konstruk dan Pertanyaan Konstruk

Konstruk yang telah dibuat harus didefinisikan ke dalam sebuah konsep yang akan menjelaskan fungsi dari masing-masing konstruk tersebut. Berikut ini adalah konstruk untuk kuesioner dan Pertanyaan dirancang berdasarkan item konstruk yang telah dibuat.

1. Layanan Profil Perbanas

(44)

Konstruk ini dibuat untuk mengukur tingkat kemudahan dan kemenarikan layanan profil perbanas untuk digunakan.

Item 1 : Kemudahan dioperasikan

Pertanyaan : “anda merasa mudah untuk mengoperasikan layanan profil perbanas”

Item 2 : kemudahan navigasi

Pertanyaan : “anda merasa mudah untuk navigasi layanan profil perbanas”

Item 3 : tepat dalam penyusunan tata letak

Pertanyaan : “anda merasa tepat dalam tata letak layanan profil perbanas”

Item 4 : tampilan yang atraktif

Pertanyaan : “anda merasa tampilan layanan profil perbanas atraktif” Item 5 : kemudahan menemukan layanan profil

Pertanyaan : “anda merasa mudah dalam menemukan layanan profil perbanas”

Item 6 : tampilan sesuai dengan jenis website pendidikan

Pertanyaan : ‘anda merasa layanan profil perbanas sesuai dengan tampilan website pendidikan”

Konstruk 2 : Kualitas Informasi

Konstuk ini dibuat untuk mengukur tingkat kualitas informasi yang ditampilkan pada layanan profil perbanas

(45)

Pertanyaan : “layanan profil perbanas menyediakan infomasi cukup jelas”

Item 2 : informasi dapat dipercaya

Pertanyaan : “informasi tentang layanan profil perbanas dapat dipercaya”

Item 3 : informasi yang mudah dibaca dan dipahami

Pertanyaan : “informasi tentang layanan profil perbanas mudah dibaca dan dipahami”

Item 4 : informasi yang cukup detail

Pertanyaan : “informasi tentang layanan profil perbanas cukup detail” Item 5 : informasi dalam format yang sesuai

Pertanyaan : “informasi tentang layanan profil perbanas memiliki format yang mudah”

Item 6 : informasi yang relevan

Pertanyaan : “informasi tentang layanan profil perbanas relevan” Konstruk 3 : kepuasan mahasiswa

Konstruk ini dibuat untuk mengukur kepuasan mahasiswa terhadap layanan profil perbanas

Item 1 : suka terhadap layanan profil perbanas

Pertanyaan : “mahasiswa suka terhadap layanan profil perbanas” Item 2 : informasi yang diterima jelas

Pertanyaan : “informasi yang diterima mahasiswa jelas tentang layanan profil perbanas”

(46)

Pertanyaan : “informasi yang diterima mahasiswa tentang layanan profil perbanas dapat dipercaya”

Item 4 : kecepatan akses layanan profil perbanas

Pertanyaan : “kecepatan untuk akses layanan profil perbanas memadai” Item 5 : layanan dapat diakses melalui gadget

Pertanyaan : “layanan profil perbanas dapat diakses melalui gadget” 2. Layanan program studi

Konstruk 1 : kualitas penggunaan

Konstruk ini dibuat untuk mengukur tingkat kemudahan dan kemenarikan layanan program studi.

Item 1 : kemudahan dioperasikan

Pertanyaan : “anda merasa mudah untuk mengoperasikan layanan program studi”

Item 2 : kemudahan navigasi

Pertanyaan : “anda merasa mudah untuk navigasi layanan program studi”

Item 3 : tepat dalam penyusunan tata letak

Pertanyaan : “anda merasa tepat dalam tata letak layanan program studi”

Item 4 : tampilan yang atraktif

Pertanyaan : “anda merasa tampilan layanan program studi atraktif” Item 5 : kemudahan menemukan layanan profil

(47)

Item 6 : tampilan sesuai dengan jenis website pendidikan

Pertanyaan : ‘anda merasa layanan program studi sesuai dengan tampilan website pendidikan”

Konstruk 2 : Kualitas Informasi

Konstuk ini dibuat untuk mengukur tingkat kualitas informasi yang ditampilkan pada layanan program studi.

Item 1 : menyediakan informasi cukup jelas

Pertanyaan : “layanan program studi menyediakan infomasi cukup jelas”

Item 2 : informasi dapat dipercaya

Pertanyaan : “informasi tentang layanan program studi dapat dipercaya” Item 3 : informasi yang mudah dibaca dan dipahami

Pertanyaan : “informasi tentang layanan program studi mudah dibaca dan dipahami”

Item 4 : informasi yang cukup detail

Pertanyaan : “informasi tentang layanan program studi cukup detail” Item 5 : informasi dalam format yang sesuai

Pertanyaan : “informasi tentang layanan program studi memiliki format yang mudah”

Item 6 : informasi yang relevan

Pertanyaan : “informasi tentang layanan program studi relevan” Konstruk 3 : kepuasan mahasiswa

(48)

Item 1 : suka terhadap layanan program studi

Pertanyaan : “mahasiswa suka terhadap layanan program studi” Item 2 : informasi yang diterima jelas

Pertanyaan : “informasi yang diterima mahasiswa jelas tentang layanan program studi”

Item 3 : informasi yang diterima dapat dipercaya

Pertanyaan : “informasi yang diterima mahasiswa tentang layanan program studi dapat dipercaya”

Item 4 : kecepatan akses layanan program studi

Pertanyaan : “kecepatan untuk akses layanan program studi memadai” Item 5 : layanan dapat diakses melalui gadget

Pertanyaan : “layanan program studi dapat diakses melalui gadget” 3. Layanan sarana dan prasarana

Konstruk 1 : kualitas penggunaan

Konstruk ini dibuat untuk mengukur tingkat kemudahan dan kemenarikan layanan sarana dan prasarana.

Item 1 : kemudahan dioperasikan

Pertanyaan : “anda merasa mudah untuk mengoperasikan layanan sarana dan prasarana”

Item 2 : kemudahan navigasi

Pertanyaan : “anda merasa mudah untuk navigasi layanan sarana dan prasarana”

(49)

Pertanyaan : “anda merasa tepat dalam tata letak layanan sarana dan prasarana”

Item 4 : tampilan yang atraktif

Pertanyaan : “anda merasa tampilan layanan sarana dan prasarana atraktif”

Item 5 : kemudahan menemukan layanan sarana dan prasarana

Pertanyaan : “anda merasa mudah dalam menemukan layanan sarana dan prasarana”

Item 6 : tampilan sesuai dengan jenis website pendidikan

Pertanyaan : ‘anda merasa layanan sarana dan prasarana sesuai dengan tampilan website pendidikan”

Konstruk 2 : Kualitas Informasi

Konstuk ini dibuat untuk mengukur tingkat kualitas informasi yang ditampilkan pada layanan sarana dan prasarana.

Item 1 : menyediakan informasi cukup jelas

Pertanyaan : “layanan sarana dan prasarana menyediakan infomasi cukup jelas”

Item 2 : informasi dapat dipercaya

Pertanyaan : “informasi tentang layanan sarana dan prasarana dapat dipercaya”

Item 3 : informasi yang mudah dibaca dan dipahami

Pertanyaan : “informasi tentang layanan sarana dan prasarana mudah dibaca dan dipahami”

(50)

Pertanyaan : “informasi tentang layanan sarana dan prasarana cukup detail”

Item 5 : informasi dalam format yang sesuai

Pertanyaan : “informasi tentang layanan sarana dan prasarana memiliki format yang mudah”

Item 6 : informasi yang relevan

Pertanyaan : “informasi tentang layanan sarana dan prasarana relevan” Konstruk 4 : kepuasan mahasiswa

Konstruk ini dibuat untuk mengukur kepuasan mahasiswa terhadap layanan sarana dan prasarana.

Item 1 : suka terhadap layanan sarana dan prasarana

Pertanyaan : “mahasiswa suka terhadap layanan sarana dan prasarana” Item 2 : informasi yang diterima jelas

Pertanyaan : “informasi yang diterima mahasiswa jelas tentang layanan sarana dan prasarana”

Item 3 : informasi yang diterima dapat dipercaya

Pertanyaan : “informasi yang diterima mahasiswa tentang layanan sarana dan prasarana dapat dipercaya”

Item 4 : kecepatan akses layanan sarana dan prasarana

Pertanyaan : “kecepatan untuk akses layanan sarana dan prasarana memadai”

Item 5 : layanan dapat diakses melalui gadget

(51)

4. Layanan Tridarma pendidikan : E-Jurnal, E-Learning, sistem informasi mahasiswa, pendaftaran

Konstruk 1 : kualitas penggunaan

Konstruk ini dibuat untuk mengukur tingkat kemudahan dan kemenarikan layanan Tridarma yaitu pendidikan.

Item 1 : kemudahan dioperasikan

Pertanyaan : “anda merasa mudah untuk mengoperasikan layanan Tridarma pendidikan”

Item 2 : kemudahan navigasi

Pertanyaan : “anda merasa mudah untuk navigasi layanan Tridarma pendidikan”

Item 3 : tepat dalam penyusunan tata letak

Pertanyaan : “anda merasa tepat dalam tata letak layanan Tridarma pendidikan”

Item 4 : tampilan yang atraktif

Pertanyaan : “anda merasa tampilan layanan Tridarma pendidikan atraktif”

Item 5 : kemudahan menemukan layanan Tridarma pendidikan Pertanyaan : “anda merasa mudah dalam menemukan layanan Tridarma pendidikan”

Item 6 : tampilan sesuai dengan jenis website pendidikan

Pertanyaan : ‘anda merasa layanan Tridarma pendidikan sesuai dengan tampilan website pendidikan”

(52)

Konstuk ini dibuat untuk mengukur tingkat kualitas informasi yang ditampilkan pada layanan Tridarma pendidikan.

Item 1 : menyediakan informasi cukup jelas

Pertanyaan : “layanan Tridarma pendidikan menyediakan infomasi cukup jelas”

Item 2 : informasi dapat dipercaya

Pertanyaan : “informasi tentang layanan Tridarma pendidikan dapat dipercaya”

Item 3 : informasi yang mudah dibaca dan dipahami

Pertanyaan : “informasi tentang layanan Tridarma pendidikan mudah dibaca dan dipahami”

Item 4 : informasi yang cukup detail

Pertanyaan : “informasi tentang layanan Tridarma pendidikan cukup detail”

Item 5 : informasi dalam format yang sesuai

Pertanyaan : “informasi tentang layanan Tridarma pendidikan memiliki format yang mudah”

Item 6 : informasi yang relevan

Pertanyaan : “informasi tentang layanan Tridarma pendidikan relevan” Konstruk 3 : kualitas interaksi

Konstruk ini dibuat untuk mengukur tingkat kualitas interaksi antara mahasiswa dengan layanan Tridarma pendidikan

(53)

Pertanyaan : “anda mendapatkan keamanan saat berinteraksi dengan layanan Tridarma pendidikan”

Item 2 : rasa aman dalam berinteraksi

Pertanyaan : “anda merasa aman saat berinteraksi dengan layanan Tridarma pendidikan”

Item 3 : adanya suasana komunitas

Pertanyaan : “layanan Tridarma pendidikan memberikan ruang untuk komunitas”

Item 4 : kemudahan memberikan masukan

Pertanyaan : “anda merasa mudah dalam memberikan masukan terhadap layanan Tridarma pendidikan”

Item 5 : reputasi yang baik

Pertanyaan : ‘layanan Tridarma pendidikan memiliki reputasi yang baik”

Konstruk 4 : kepuasan mahasiswa

Konstruk ini dibuat untuk mengukur kepuasan mahasiswa terhadap layanan Tridarma pendidikan.

Item 1 : suka terhadap layanan Tridarma pendidikan

Pertanyaan : “mahasiswa suka terhadap layanan Tridarma pendidikan” Item 2 : informasi yang diterima jelas

Pertanyaan : “informasi yang diterima mahasiswa jelas tentang layanan Tridarma pendidikan”

(54)

Pertanyaan : “informasi yang diterima mahasiswa tentang layanan Tridarma pendidikan dapat dipercaya”

Item 4 : kecepatan akses Tridarma pendidikan

Pertanyaan : “kecepatan untuk akses layanan Tridarma pendidikan memadai”

Item 5 : layanan dapat diakses melalui gadget

Pertanyaan : “layanan Tridarma pendidikan dapat diakses melalui gadget”

5. Layanan Tridarma penelitian Konstruk 1 : kualitas penggunaan

Konstruk ini dibuat untuk mengukur tingkat kemudahan dan kemenarikan layanan Tridarma yaitu penelitian.

Item 1 : kemudahan dioperasikan

Pertanyaan : “anda merasa mudah untuk mengoperasikan layanan Tridarma penelitian”

Item 2 : kemudahan navigasi

Pertanyaan : “anda merasa mudah untuk navigasi layanan Tridarma penelitian”

Item 3 : tepat dalam penyusunan tata letak

Pertanyaan : “anda merasa tepat dalam tata letak layanan Tridarma penelitian”

Item 4 : tampilan yang atraktif

(55)

Item 5 : kemudahan menemukan layanan Tridarma penelitian Pertanyaan : “anda merasa mudah dalam menemukan layanan Tridarma penelitian”

Item 6 : tampilan sesuai dengan jenis website pendidikan

Pertanyaan : ‘anda merasa layanan Tridarma penelitian sesuai dengan tampilan website pendidikan”

Konstruk 2 : Kualitas Informasi

Konstuk ini dibuat untuk mengukur tingkat kualitas informasi yang ditampilkan pada layanan Tridarma penelitian.

Item 1 : menyediakan informasi cukup jelas

Pertanyaan : “layanan Tridarma penelitian menyediakan infomasi cukup jelas”

Item 2 : informasi dapat dipercaya

Pertanyaan : “informasi tentang layanan Tridarma penelitian dapat dipercaya”

Item 3 : informasi yang mudah dibaca dan dipahami

Pertanyaan : “informasi tentang layanan Tridarma penelitian mudah dibaca dan dipahami”

Item 4 : informasi yang cukup detail

Pertanyaan : “informasi tentang layanan Tridarma penelitian cukup detail”

Item 5 : informasi dalam format yang sesuai

(56)

Item 6 : informasi yang relevan

Pertanyaan : “informasi tentang layanan Tridarma penelitian relevan” Konstruk 3 : kepuasan mahasiswa

Konstruk ini dibuat untuk mengukur kepuasan mahasiswa terhadap layanan Tridarma penelitian.

Item 1 : suka terhadap layanan Tridarma penelitian

Pertanyaan : “mahasiswa suka terhadap layanan Tridarma penelitian” Item 2 : informasi yang diterima jelas

Pertanyaan : “informasi yang diterima mahasiswa jelas tentang layanan Tridarma penelitian”

Item 3 : informasi yang diterima dapat dipercaya

Pertanyaan : “informasi yang diterima mahasiswa tentang layanan Tridarma penelitian dapat dipercaya”

Item 4 : kecepatan akses layanan penelitian

Pertanyaan : “kecepatan untuk akses layanan Tridarma penelitian memadai”

Item 5 : layanan dapat diakses melalui gadget

Pertanyaan : “layanan Tridarma penelitian dapat diakses melalui gadget”

6. Layanan Tridarma pengabdian masyarakat Konstruk 1 : Kualitas penggunaan

Konstruk ini dibuat untuk mengukur tingkat kemudahan dan kemenarikan layanan Tridarma yaitu pengabdian masyarakat.

(57)

Pertanyaan : “anda merasa mudah untuk mengoperasikan layanan Tridarma pengabdian masyarakat”

Item 2 : kemudahan navigasi

Pertanyaan : “anda merasa mudah untuk navigasi layanan Tridarma pengabdian masyarakat”

Item 3 : tepat dalam penyusunan tata letak

Pertanyaan : “anda merasa tepat dalam tata letak layanan Tridarma pengabdian masyarakat”

Item 4 : tampilan yang atraktif

Pertanyaan : “anda merasa tampilan layanan Tridarma pengabdian masyarakat atraktif”

Item 5 : kemudahan menemukan layanan Tridarma pengabdian masyarakat

Pertanyaan : “anda merasa mudah dalam menemukan layanan Tridarma pengabdian masyarakat”

Item 6 : tampilan sesuai dengan jenis website pendidikan

Pertanyaan : ‘anda merasa layanan Tridarma pengabdian masyarakat sesuai dengan tampilan website pendidikan”

Konstruk 2 : Kualitas Informasi

Konstuk ini dibuat untuk mengukur tingkat kualitas informasi yang ditampilkan pada layanan Tridarma pengabdian masyarakat.

Item 1 : menyediakan informasi cukup jelas

(58)

Item 2 : informasi dapat dipercaya

Pertanyaan : “informasi tentang layanan Tridarma pengabdian masyarakat dapat dipercaya”

Item 3 : informasi yang mudah dibaca dan dipahami

Pertanyaan : “informasi tentang layanan Tridarma pengabdian masyarakat mudah dibaca dan dipahami”

Item 4 : informasi yang cukup detail

Pertanyaan : “informasi tentang layanan Tridarma pengabdian masyarakat cukup detail”

Item 5 : informasi dalam format yang sesuai

Pertanyaan : “informasi tentang layanan Tridarma pengabdian masyarakat memiliki format yang mudah”

Item 6 : informasi yang relevan

Pertanyaan : “informasi tentang layanan Tridarma pengabdian masyarakat relevan”

Konstruk 3 : kepuasan mahasiswa

Konstruk ini dibuat untuk mengukur kepuasan mahasiswa terhadap layanan Tridarma pengabdian masyarakat.

Item 1 : suka terhadap layanan Tridarma pengabdian masyarakat

Pertanyaan : “mahasiswa suka terhadap layanan Tridarma pengabdian masyarakat”

Item 2 : informasi yang diterima jelas

(59)

Item 3 : informasi yang diterima dapat dipercaya

Pertanyaan : “informasi yang diterima mahasiswa tentang layanan Tridarma pengabdian masyarakat dapat dipercaya”

Item 4 : kecepatan akses layanan penelitian

Pertanyaan : “kecepatan untuk akses layanan Tridarma penelitian memadai”

Item 5 : layanan dapat diakses melalui gadget

Pertanyaan : “layanan Tridarma pengabdian masyarakat dapat diakses melalui gadget”

Contoh kuesioner yang akan digunakan dalam penelitian dapat dilihat pada gambar 3.3.

(60)

C. Operasional Variabel

Menurut Umi Narimawati (2007:61) menyatakan bahwa “Operasionalisasi variabel adalah proses penguraian variabel penelitian kedalam sub variabel, dimensi, indikator sub variabel, dan pengukuran”. Sesuai dengan kerangka pemikiran dan hipotesis yang telah disajikan sebelumnya, maka penulis membedakan obyek penelitian ke dalam dua variabel.

1. Variabel Bebas (Independent Variable) : Kualitas Penggunaan (X1), Kualitas Informasi (X2), dan Kualitas Interaki (X3).

Menurut Umi Narimawati (2007:27), Variabel bebas merupakan variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi variabel lain. Variabel bebas merupakan variabel yang pengaruhnya diukur, dimanipulasi, atau dipilih oleh peneliti untuk menentukan hubungannya dengan suatu gejala yang di observasi dalam kaitannya dengan variabel lain.

2. Variabel Terikat (Dependent Variable) : Kepuasan Mahasiswa (Y)

Merupakan variabel yang dapat dipengaruhi oleh variabel lain (independent variable). Variabel terikat (Y) disini adalah Kepuasan Mahasiswa.

Tabel 3.3 Operasional Variabel Layanan Profil Perbanas

Variabel Indikator item webqual

Kualitas

penggunaan (X1)

1. Kemudahan dioperasikan (X11) 2. Kemudahan navigasi (X12)

3. Tepat dalam penyusunan tata letak (X13) 4. Tampilan yang atraktif (X14)

5. Kemudahan menemukan layanan profil (X15) 6. Tampilan sesuai dengan jenis website pendidikan

(X16) Kualitas informasi

(X2)

(61)

Variabel Indikator item webqual

3. Informasi yang mudah dibaca dan dipahami (X23) 4. Informasi yang cukup detail (X24)

5. Informasi dalam format yang sesuai (X25) 6. Informasi yang relevan (X26)

Kepuasan mahasiswa (Y)

1. Suka terhadap layanan profil perbanas (Y11) 2. Informasi yang diterima jelas (Y12)

3. Informasi yang diterima dapat dipercaya (Y13) 4. Kecepatan akses layanan profil perbanas (Y14) 5. Layanan dapat diakses melalui gadget (Y15)

Tabel 3.4 Operasional Variabel Layanan Program Studi

Variabel Indikator item webqual

Kualitas

penggunaan (X1)

1. Kemudahan dioperasikan (X11) 2. Kemudahan navigasi (X12)

3. Tepat dalam penyusunan tata letak (X13) 4. Tampilan yang atraktif (X14)

5. Kemudahan menemukan layanan program studi (X15)

6. Tampilan sesuai dengan jenis website pendidikan (X16)

Kualitas informasi (X2)

1. Menyediakan informasi cukup jelas (X21) 2. Informasi dapat dipercaya (X22)

3. Informasi yang mudah dibaca dan dipahami (X23) 4. Informasi yang cukup detail (X24)

5. Informasi dalam format yang sesuai (X25) 6. Informasi yang relevan (X26)

Kepuasan mahasiswa (Y)

1. Suka terhadap layanan program studi (Y11) 2. Informasi yang diterima jelas (Y12)

3. Informasi yang diterima dapat dipercaya (Y13) 4. Kecepatan akses layanan program studi (Y14) 5. Layanan dapat diakses melalui gadget (Y15)

Tabel 3.5 Operasional Variabel Layanan Sarana dan Prasarana

Variabel Indikator item webqual

Kualitas

penggunaan (X1)

1. Kemudahan dioperasikan (X11) 2. Kemudahan navigasi (X12)

3. Tepat dalam penyusunan tata letak (X13) 4. Tampilan yang atraktif (X14)

5. Kemudahan menemukan layanan sarana dan prasarana (X15)

(62)

Variabel Indikator item webqual (X16)

Kualitas informasi (X2)

1. Menyediakan informasi cukup jelas (X21) 2. Informasi dapat dipercaya (X22)

3. Informasi yang mudah dibaca dan dipahami (X23) 4. Informasi yang cukup detail (X24)

5. Informasi dalam format yang sesuai (X25) 6. Informasi yang relevan (X26)

Kepuasan mahasiswa (Y)

1. Suka terhadap layanan sarana dan prasarana (Y11) 2. Informasi yang diterima jelas (Y12)

3. Informasi yang diterima dapat dipercaya (Y13) 4. Kecepatan akses layanan sarana dan prasarana

(Y14)

5. Layanan dapat diakses melalui gadget (Y15)

Tabel 3.6 Operasional Variabel Layanan Tridarma Pendidikan

Variabel Indikator item webqual

Kualitas

penggunaan (X1)

1. Kemudahan dioperasikan (X11) 2. Kemudahan navigasi (X12)

3. Tepat dalam penyusunan tata letak (X13) 4. Tampilan yang atraktif (X14)

5. Kemudahan menemukan layanan Tridarma Pendidikan (X15)

6. Tampilan sesuai dengan jenis website pendidikan (X16)

Kualitas informasi (X2)

1. Menyediakan informasi cukup jelas (X21) 2. Informasi dapat dipercaya (X22)

3. Informasi yang mudah dibaca dan dipahami (X23) 4. Informasi yang cukup detail (X24)

5. Informasi dalam format yang sesuai (X25) 6. Informasi yang relevan (X26)

Kualitas Interaksi (X3)

1. Mendapatkan keamanan untuk berinteraksi (X31) 2. Rasa aman dalam berinteraksi (X32)

3. Adanya suasan komunitas (X33)

4. Kemudahan memberikan masukan (X34) 5. Reputasi yang baik (X35)

Kepuasan mahasiswa (Y)

1. Suka terhadap layanan Tridarma pendidikan (Y11) 2. Informasi yang diterima jelas (Y12)

3. Informasi yang diterima dapat dipercaya (Y13) 4. Kecepatan akses layanan Tridarma pendidikan

(Y14)

(63)

Tabel 3.7 Operasional Variabel Layanan Tridarma Penelitian

Variabel Indikator item webqual

Kualitas

penggunaan (X1)

1. Kemudahan dioperasikan (X11) 2. Kemudahan navigasi (X12)

3. Tepat dalam penyusunan tata letak (X13) 4. Tampilan yang atraktif (X14)

5. Kemudahan menemukan layanan penelitian (X15) 6. Tampilan sesuai dengan jenis website pendidikan

(X16) Kualitas informasi

(X2)

1. Menyediakan informasi cukup jelas (X21) 2. Informasi dapat dipercaya (X22)

3. Informasi yang mudah dibaca dan dipahami (X23) 4. Informasi yang cukup detail (X24)

5. Informasi dalam format yang sesuai (X25) 6. Informasi yang relevan (X26)

Kepuasan mahasiswa (Y)

1. Suka terhadap layanan penelitian (Y11) 2. Informasi yang diterima jelas (Y12)

3. Informasi yang diterima dapat dipercaya (Y13) 4. Kecepatan akses layanan penelitian (Y14) 5. Layanan dapat diakses melalui gadget (Y15)

Tabel 3.8 Operasional Variabel Layanan Tridarma Pengabdian Masyarakat

Variabel Indikator item webqual

Kualitas

penggunaan (X1)

1. Kemudahan dioperasikan (X11) 2. Kemudahan navigasi (X12)

3. Tepat dalam penyusunan tata letak (X13) 4. Tampilan yang atraktif (X14)

5. Kemudahan menemukan layanan pengabdian masyarakat (X15)

6. Tampilan sesuai dengan jenis website pendidikan (X16)

Kualitas informasi (X2)

1. Menyediakan informasi cukup jelas (X21) 2. Informasi dapat dipercaya (X22)

3. Informasi yang mudah dibaca dan dipahami (X23) 4. Informasi yang cukup detail (X24)

5. Informasi dalam format yang sesuai (X25) 6. Informasi yang relevan (X26)

Kepuasan mahasiswa (Y)

1. Suka terhadap layanan pengabdian masyarakat (Y11)

2. Informasi yang diterima jelas (Y12)

(64)

Variabel Indikator item webqual

4. Kecepatan akses layanan pengabdian masyarakat (Y14)

5. Layanan dapat diakses melalui gadget (Y15)

D. Pengukuran Variabel

Pengukuran variabel dilakukan dengan menggunakan skala Likert. Prosedur pengukuran sebagai berikut:

1. Responden diminta untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan umum yang akan dipergunakan sebagai dasar apakah responden masuk kriteria atau tidak.

2. Responden diminta untuk menyatakan setuju atau tidak setuju terhadap pernyataan yang diajukan peneliti atas dasar persepsi masing – masing responden. Jawaban terdiri dari lima pilihan, yakni: Sangat Setuju (SS), Setuju (S), Cukup Setuju (CS), Tidak Setuju (TS), dan Sangat Tidak Setuju (STS).

3. Pemberian nilai (scoring). Untuk jawaban Sangat Setuju (SS) diberikan nilai 5, dan seterusnya menurun sampai pada jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) yang diberikan nilai 1.

Tabel 3.2 Bobot Nilai Jawaban Responden

Jawaban Nilai

Sangat Setuju 5

Setuju 4

Tidak Berpendapat 3

Tidak Setuju 2

Gambar

Gambar 3.1 Alur Proses Metodologi Penelitian
Gambar 3.2 Kerangka Konseptual Webqual Barnes dan Vidgen 2005.
Tabel 3.1 Tinjauan layanan website berdasarkan webqual
Tabel 3.2 Model Hipotesis Webqual
+7

Referensi

Dokumen terkait

Orang perseorangan juga berhak untuk menamakan sesuatu warisan seperti dinyatakan pada peruntukan Seksyen 68 begitu jelas menerangkan keperluan, “mana-mana orang boleh menamakan

Fraktur costa dapat terjadi akibat trauma yang datangnya dari arah depan,samping ataupun dari arah belakang.Trauma yang mengenai dada biasanya akan menimbulkan trauma

37 DAK Bidang Kesehatan Pelayanan Kesehatan Dasar -Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/ Puskesmas Pembantu dan Jaringannya Lokasi Kegiatan :

Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) meyakini pembangunan jalan tol ruas tersebut dapat diselesaikan sesuai dengan target yakni pada 2018 kendati pembebasan lahan baru mencapai 40%

Hal ini menunjukkan bahwa pada siswa dengan kebersihan gigi dan mulut yang sedang memiliki odd 1,7 untuk mengalami karies gigi dari siswa yang memiliki tingkat kebersihan gigi dan

Penelitian ini melakukan evaluasi terhadap upaya-upaya yang telah dan akan dilakukan untuk mengurangi pencemaran yang terjadi di Sungai Otomona sehingga kualitas

Dengan demikian teori tentang isnad hadis yang berkembang dalam tradisi kesarjanaan Barat sebagian besar, kalau tidak ingin dikatakan seluruhnya, telah dibangun

informasi seperti buku-buku yang terpinjam, selain itu sistem ini juga dapat memberikan informasi.. mengenai jurnal dan referensi dalam bentuk e-book yang dapat didownload dan