• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENUTUP UPAYA KEPOLISIAN DALAM PENANGGULANGAN BALAPAN LIAR DI KABUPATEN BANTUL.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENUTUP UPAYA KEPOLISIAN DALAM PENANGGULANGAN BALAPAN LIAR DI KABUPATEN BANTUL."

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

40

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan yang penulis paparkan pada bab sebelumnya maka

dapat disimpulkan:

1. Balapan Liar khususnya di Kabupaten Bantul sulit diberantas karena:

a. Kurangnya kesadaran akan adanya aturan hukum yang berkaitan dengan

penggunaan jalan raya.

b. Kurangnya ketiadaan fasilitas untuk mewadahi aktifitas anak muda yang

gemar kegiatan balapan.

c. Balapan liar sudah menjadi hoby.

d. Lingkungan yang mendukung adanya balapan liar.

2. Kendala yang dihadapi oleh Polisi di jajaran Satlantas Polres Bantul dalam

rangka menanggulangi aksi balap liar di wilayah kawasan Kabupaten Bantul

adalah kurangnya informasi atau dukungan dari masyarakat dan kesadaran serta

efek jera pelaku balap liar yang masih rendah sehingga cukup sulit untuk

menghapus secara keseluruhan kegiatan balapan liar di Kabupaten Bantul.

(2)

41

B. SARAN

Berdasarkan kesimpulan yang diperoleh maka dapat dirumuskan saran sebagai

berikut :

1. Peran polisi perlu ditingkatkan dalam menanggulangi aksi balap liar adalah

meningkatkan intensitas patroli di jalan raya, meningkatkan intensitas

penyuluhan hukum dan peraturan lalu lintas kepada masyarakat, melakukan

pembinaan dan penindakan yang lebih tegas pada pelaku balap liar dengan

cara pemberian sanksi.

2. Kepolisian harus melakukan pendekatan kepada masyarakat supaya

kepolisian dapat mudah mendapatkan informasi mengenai kegiatan balapan

liar.

3. Kepolisian harus aktif memberikan penyuluhan mengenai peraturan-peraturan

(3)

42

Daftar Pustaka Buku

Adib Bahari, 2010, 125 tanya-jawab aturan wajib berlalu lintas, Pustaka Yustisa, Yogyakarta.

AL. Wisnubroto, 2002, Praktek Peradilan Pidana , Galaxy Puspa Mega, Yogyakarta

Harun M. Husein, 1991, Penyidikan dan proses penuntutan dalam proses pidana, PT Rineka Cipta, Jakarta.

H.Pudi Rahardi, 2007, Hukum Kepolisian (Profesionalisme dan Reformasi Polri), LaksBang Mediatama, Surabaya.

I.S.Susanto, 2011, Statistik kriminal sebagai konstruksi social, Gentha Publishing, Yogyakarta.

- - - , 2011, Kriminologi, Genta Publishing, Yogyakarta.

Momo Kelana, 1994, Hukum Kepolisian, PTIK/Gramedia, Jakarta

Ninik Widiyanti dan Yulius Waskita, Kejahatan Dalam Masyarakat dan Pencegahannya, BinaAksara, Jakarta, 1987

Pudi Rahardi, 2007, Hukum Kepolisian dan Reformasi POLRI, Laksbang Mediatama.

Soeriono Soekanto, 1984, Inventarisasi dan Analisa terhadap Perundang – undangan Lalu lintas, Rajawali, Jakarta.

Soebroto Brotodirejo,1985, Hukum Kepolisian Indonesia,Tarsito, Bandung.

Sadjijono,2010, Memahami Hukum Kepolisian, LaksBang, Yogyakarta.

(4)

43

Website

http://www.kedaiberita.com/index.php/Nasional/ipw-patroli-polisi.html, rabu 25 september 2013.

http//id.wikepidia.org/wiki/balap_motor, rabu 25 september 2013.

http://cb3adhie.wordpress.com/category/uncategorized/page2/ 13 November 2013, 18.26

Peraturan Perundang-Undangan

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2002 Tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia Tahun 2002 Nomor 2.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 2009 Tentang Lalu Lintas dan Angkatan Jalan.

Referensi

Dokumen terkait

(6) Kendaraan yang diparkir di Badan Jalan yang tidak termasuk tempat parkir umum dan tempat parkir khusus pada malam hari atau dalam waktu diluar jam parkir yang

persyaratan penyedia barang/ jasa, dengan terlebih dahulu melaku kan registrasi pada layanan secara elektronik ( LPSE)..

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perbandingan ekstrak albedo kulit durian dengan sari buah markisa memberikan pengaruh berbeda sangat nyata terhadap kadar air, kadar

Komisi Penyuluhan Pertanian, Perikanan dan Kehutanan Kabupaten Berau yang selanjutnya disebut Komisi Penyuluhan adalah kelembagaan independen yang dibentuk pada

Effect of decayed incorporated shoot residue of white top and Syrian sage on germination (G), stem length (SL) per plant, shoot dry weight (SHDWt.), and root dry weight (RDWt.) per

Absolute fertilizer costs fell by nearly 12%, despite an increase in planted and mature hectares, and account for roughly 23% of total cash costs.. We purchase compound fertilizer

The modified HZSM-5 by loading with Tungsten (W) enhanced its heat resistant performance, and the high reaction temperature (800 ◦ C) did not lead to the loss1. of W component

Profil Perwakilan BPKP Provinsi Papua Barat ini merupakan media untuk lebih memperkenalkan tugas dan fungsi BPKP kepada stakeholders di Provinsi Papua Barat yang dalam