PENGUJIAN BAKTERI Escherichia coli PADA AIR SUMUR DI MEDAN JOHOR
TUGAS AKHIR
OLEH:
DIAH MAHARDHIKA NIM 102410017
PROGRAM STUDI DIPLOMA III ANALIS FARMASI DAN MAKANAN
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN
LEMBAR PENGESAHAN
PENGUJIAN BAKTERI Escherichia coli PADA AIR SUMUR DI MEDAN JOHOR
TUGAS AKHIR
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Ahli Madya Pada Program Studi Diploma III Analis Farmasi dan Makanan
Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara
Oleh:
DIAH MAHARDHIKA NIM 102410017
Medan, April 2013 Disetujui Oleh: Dosen Pembimbing
Dra. Anayanti Arianto, M.Si., Apt. NIP 195306251986012001
Disahkan Oleh: Dekan,
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Tugas Akhir ini dengan baik.
Pada dasarnya Tugas Akhir ini merupakan salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan pendidikan Program Studi Diploma III Analis Farmasi dan
Makanan Fakultas Farmasi Universitas Sumatera Utara. Tugas Akhir ini disusun
berdasarkan apa yang penulis lakukan pada Praktik Kerja Lapangan (PKL) di
Balai Riset dan Standardisasi (Baristand) Industri Medan.
Selama menyusun Tugas Akhir ini, penulis banyak mendapat bantuan dan
bimbingan dari berbagai pihak, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Sumadio Hadisahputra, Apt., selaku Dekan Fakultas Farmasi
USU.
2. Bapak Prof. Dr. Jansen Silalahi, M.App.Sc., Apt., selaku Ketua Program
Studi Diploma III Analis Farmasi dan Makanan Fakultas Farmasi USU.
3. Ibu Dra. Anayanti Arianto, M.Si., Apt., yang telah membimbing dan
mengarahkan penulis dalam penyusunan Tugas Akhir ini.
4. Ibu Dra. Erly Sitompul, M.Si., Apt., selaku Dosen Pembimbing Akademik
penulis selama melaksanakan pendidikan pada Program Studi Diploma III
Analis Farmasi dan Makanan Fakultas Farmasi USU.
5. Bapak dan Ibu dosen beserta seluruh staff di Fakultas Farmasi USU.
6. Ibu Nila Kesuma Sitiwati Dewi selaku koordinator Pembimbing PKL di
7. Terkhusus dan teristimewa kepada Ayahanda H. Suhardi dan Ibunda
Afridiani, kedua adik penulis, Nabila Hardiani dan Muhammad Alifuddin El
Islamy, serta seluruh keluarga yang telah memberi dorongan baik moril
maupun materil sehingga Tugas Akhir ini dapat diselesaikan.
8. Orang tua angkat penulis Bapak Irsan Rangkuti dan Ibu Delfi Hafni Siregar
yang telah memberi dorongan baik moril maupun materil sehingga Tugas
Akhir ini dapat diselesaikan.
9. Sahabat-sahabat penulis Anggi, Devi, Femi, Helmi, Indri, Ledang, Lia, Nisa,
dan Nita yang senantiasa memberi motivasi dan menghibur disaat lelah.
10.Dedek, Vitta, dan Yola sahabat sekaligus teman sekelompok yang membantu
penulis dalam melaksanakan PKL di Baristand Industri Medan.
11.Teman-teman mahasiswa dan mahasiswi Program Studi Diploma III Analis
Farmasi dan Makanan angkatan 2010 yang tidak dapat penulis sebutkan
satu persatu, namun tidak mengurangi arti keberadaan mereka.
Dalam menulis Tugas Akhir ini penulis menyadari bahwa tulisan ini tidak
luput dari kekurangan. Kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis
harapkan demi kesempurnaan tulisan ini. Penulis berharap semoga Tugas Akhir
ini bermanfaat bagi kita semua.
Medan, April 2013
Penulis,
Research Of Escherichia coli Bacteria In Well Water At Medan Johor
ABSTRACT
Water is an essential material in life. Water is a means to improve public health. The spread of water borne diseases can be. Water pollution can be caused due to the entry of human and animal waste, but it can also be caused directly or through a leak or where ground soil cracks. This test aims to determine the
number most likely Most Probable Number (MPN) Escherichia colibacteria that
contaminate well water located in Medan Johor still meet water quality requirements or not.
The sampling is using well water that has been sterilized bottle. Well water samples were taken approximately 250 ml. This test uses the MPN (Most Probable Number) method includes estimation test, confirmation test, and biochemichal test (IMViC test).
The result show that the dirty well water that has tested the maximum
allowable levels of Escherichia coli bacteria is 50/100 ml and the results the
requirements by Permenkes RI Number 416/MENKES/PER/IX/1990.
Pengujian Bakteri Escherichia coli Pada Air Sumur Di Medan Johor
ABSTRAK
Air adalah materi esensial di dalam kehidupan. Air merupakan suatu sarana untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Penyebaran penyakit dapat melalui air. Pencemaran air dapat disebabkan karena masuknya kotoran manusia dan binatang. Selain itu dapat juga disebabkan kembalinya air buangan ke dalam sumur secara langsung atau melalui tempat bocor atau celah-celah tanah. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui Angka Paling Mungkin (APM) bakteri
Escherichia coli yang mencemari air sumur yang berada di daerah Medan Johor
masih memenuhi persyaratan kualitas air bersih atau tidak.
Pengambilan sampel air sumur dilakukan dengan menggunakan botol yang sudah disterilkan. Sampel air sumur diambil sekitar 250 ml. Pengujian ini menggunakan metode APM (Angka Paling Mungkin) yang meliputi uji pendugaan, uji konfirmasi, dan uji biokimia (uji IMViC).
Hasil pengujian menunjukkan bahwa air sumur yang diuji mempunyai kadar maksimum yang diperbolehkan dari bakteri Escherichia coli adalah 50/100 ml dan hasil ini memenuhi persyaratan berdasarkan Permenkes RI No.416/MENKES/PER/IX/1990.
3.4.1 Pembuatan Media ... 15
3.4.2 Pengujian Bakteri Escherichia coli Berdasarkan SNI 01-2897-1992 ... 16
3.4.2.1 Uji Sangkaan ... 16
3.4.2.2 Uji Penegasan ... 17
3.4.2.3 Uji Biokimia (Uji IMViC) ... 17
3.5 Pengambilan Kesimpulan ... 19
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 20
4.1 Hasil ... 20
4.2 Pembahasan ... 20
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 22
5.1 Kesimpulan ... 22
5.2 Saran ... 22
DAFTAR PUSTAKA ... 23
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Sifat-Sifat Bakteri Coliform dengan Uji IMViC ... 6
Tabel 2. Daftar APM Coliform Menggunakan 5 Tabung ... 7
Tabel 3. Daftar Persyaratan Kualitas Air Bersih ... 8
Research Of Escherichia coli Bacteria In Well Water At Medan Johor
ABSTRACT
Water is an essential material in life. Water is a means to improve public health. The spread of water borne diseases can be. Water pollution can be caused due to the entry of human and animal waste, but it can also be caused directly or through a leak or where ground soil cracks. This test aims to determine the
number most likely Most Probable Number (MPN) Escherichia colibacteria that
contaminate well water located in Medan Johor still meet water quality requirements or not.
The sampling is using well water that has been sterilized bottle. Well water samples were taken approximately 250 ml. This test uses the MPN (Most Probable Number) method includes estimation test, confirmation test, and biochemichal test (IMViC test).
The result show that the dirty well water that has tested the maximum
allowable levels of Escherichia coli bacteria is 50/100 ml and the results the
requirements by Permenkes RI Number 416/MENKES/PER/IX/1990.
Pengujian Bakteri Escherichia coli Pada Air Sumur Di Medan Johor
ABSTRAK
Air adalah materi esensial di dalam kehidupan. Air merupakan suatu sarana untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Penyebaran penyakit dapat melalui air. Pencemaran air dapat disebabkan karena masuknya kotoran manusia dan binatang. Selain itu dapat juga disebabkan kembalinya air buangan ke dalam sumur secara langsung atau melalui tempat bocor atau celah-celah tanah. Pengujian ini bertujuan untuk mengetahui Angka Paling Mungkin (APM) bakteri
Escherichia coli yang mencemari air sumur yang berada di daerah Medan Johor
masih memenuhi persyaratan kualitas air bersih atau tidak.
Pengambilan sampel air sumur dilakukan dengan menggunakan botol yang sudah disterilkan. Sampel air sumur diambil sekitar 250 ml. Pengujian ini menggunakan metode APM (Angka Paling Mungkin) yang meliputi uji pendugaan, uji konfirmasi, dan uji biokimia (uji IMViC).
Hasil pengujian menunjukkan bahwa air sumur yang diuji mempunyai kadar maksimum yang diperbolehkan dari bakteri Escherichia coli adalah 50/100 ml dan hasil ini memenuhi persyaratan berdasarkan Permenkes RI No.416/MENKES/PER/IX/1990.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Air adalah materi esensial di dalam kehidupan. Tidak ada satupun makhluk
hidup di dunia ini yang tidak membutuhkan air. Sel hidup misalnya, baik
tumbuh-tumbuhan ataupun hewan, sebagian besar tersusun oleh air (Suriawiria, 1996).
Air merupakan suatu sarana utama untuk meningkatkan derajat kesehatan
masyarakat, karena air merupakan salah satu media dari berbagai macam
penularan penyakit (Kusnaedi, 2010).
Air merupakan substrat yang paling parah akibat pencemaran. Secara
langsung ataupun tidak langsung pencemar tersebut akan berpengaruh terhadap
kualitas air, baik untuk keperluan air minum, air industri, ataupun keperluan
lainnya (Suriawiria, 1996).
Penyebaran penyakit dapat melalui air. Pencemaran biasanya disebabkan
karena masuknya kotoran manusia dan binatang. Dapat juga disebabkan karena
masuknya kembali air buangan ke dalam sumur secara langsung atau melalui
tempat bocor dan celah-celah tanah (Suriawiria, 1996).
Escherichia sebagai salah satu contoh spesies yang hidup di dalam saluran
pencernaan makanan manusia dan hewan berdarah panas. Escherichia coli
mula-mula diisolasi oleh Escherich(1885) dari tinja bayi. Sejak diketahui bahwa jasad
tersebut tersebar pada semua individu, maka analisis bakteriologi air minum
ditujukan kepada kehadiran jasad tersebut. Walaupun adanya jasad tersebut tidak
didapat memberikan kesimpulan bahwa bakteri Escherichia coli dalam jumlah
tertentu di dalam air dapat digunakan sebagai indikator pencemaran (Suriawiria,
1996).
Penulis melakukan pengujian bakteri Escherichia coli pada air sumur di
salah satu rumah di Medan Johor dengan metode APM (Angka Paling Mungkin)
menggunakan 5 tabung di Balai Riset dan Standardisasi (Baristand) Industri
Medan.
1.2 Tujuan
Adapun tujuan dari pengujian bakteri Escherichia coli dari air sumur yang
ada di Medan Johor untuk mengetahui apakah air sumur memenuhi persyaratan
kualitas air bersih berdasarkan Permenkes RI No.416/MENKES/PER/IX/1990.
1.3 Manfaat
Dari hasil pengujian dapat memberikan informasi mengenai kualitas air
sumur yang ada di Medan Johor apakah memenuhi persyaratan kualitas air bersih
berdasarkan Permenkes RI No.416/MENKES/ PER/IX/1990 dalam hal jumlah
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Escherichia coli
Escherichia coli, yaitu bakteri anaerob fakultatif gram negatif berbentuk
batang yang termasuk dalam famili Enterobacteriaceae. Baktei ini merupakan
penghuni normal usus, selain berkembang biak di lingkungan sekitar manusia.
Pertama dijumpai pada tahun 1885 (Arisman, 2009).
Bakteri Escherichia coli merupakan jasad indikator dalam substrat air dan
bahan makanan. Yang mampu memfermentasikan laktosa pada temperatur 37°C
dengan membentuk asam dan gas di dalam waktu jam. Bakteri ini berpotensi
patogen karena pada keadaan tertentu dapat menyebabkan diare (Suriawiria,
1996).
Bakteri Coliform dibedakan menjadi 2, yaitu fekal dan non-fekal. Yang
termasuk kelompok bakteri Coliform fekal adalah Escherichia coli, sedangkan
kelompok bakteri Coliform non-fekal adalah E. aerogenes. Untuk membedakan
Escherichia coli dari E. aerogenes dapat dilakukan uji IMViC (indol, merah metil,
voges-proskauer, sitrat), yaitu uji yang menunjukkan pembentukan indol dari
triptofan, uji merah metil yang menunjukkan fermentasi glukosa menghasilkan
asam sampai pH 4,5 sehingga medium akan berwarna merah dengan adanya
merah metil, uji voges-proskauer yang menunjukkan pembentukan asetil metil
karbinol dari glukosa, dan uji penggunaan sitrat sebagai sumber karbon. E. coli
mempunyai sifat yang berbeda dengan E. aerogenes karena pada umumnya dapat
sampai 4,5, tidak memproduksi asetil metil karbinol, dan tidak dapat
menggunakan sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon. Sifat-sifat E. coli
lainnya yang penting adalah bakteri ini dapat memfermentasi laktosa dengan
memproduksi asam dan gas, mereduksi nitrat menjadi nitrit, bersifat katalase
positif, dan oksidase negatif (Fardiaz, 1992).
a. Uji Indol
Asam amino triptofan merupakan komponen asam amino yang lazim
terdapat pada protein, sehingga asam amino ini dengan mudah dapat digunakan
oleh mikroorganisme akibat penguraian protein. Bakteri Escherichia coli mampu
menggunakan triptofan sebagai sumber karbon.
E.coli menghasilkan enzim triptofanase yang mengkatalisasikan penguraian
gugus indol dari triptofan. Dalam media biakan, indol menumpuk sebagai produk
buangan, sedangkan bagian lainnya dari molekul triptofan (asam piruvat dan
NH4+) dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan zat hara mikroorganisme.
Reagens bereaksi dengan indol dan menghasilkan senyawa yang tidak larut dalam
air dan berwarna merah pada permukaan medium (Widyawati, 2012).
b. Uji Merah Metil (Methyl Red)
Uji merah metil digunakan untuk menentukan adanya fermentasi asam
campuran. Beberapa bakteri memfermentasikan glukosa dan menghasilkan
berbagai produk yang bersifat asam sehingga akan menurunkan pH media
pertumbuhannya menjadi 5,0 atau lebih rendah. Penambahan indikator pH merah
berwarna merah pada lingkungan dengan pH 4,4 dan berwarna kuning dalam
lingkungan dengan pH 6,2 (Widyawati, 2012).
c. Uji Voges-Proskauer
Uji ini digunakan untuk mengidentifikasi mikroorganisme yang
memfermentasi karbohidrat menjadi 2,3-butanadiol sebagai produk utama, akan
terjadi penumpukan bahan tersebut dalam media pertumbuhan. Pada penambahan
KOH, adanya asetoin ditunjukan adanya perubahan warna menjadi merah muda.
Perubahan warna ini diperjelas dengan penambahan larutan alfa-naftol
(Widyawati, 2012).
d. Uji Sitrat
Uji Sitrat digunakan untuk melihat kemampuan mikroorganisme
menggunakan sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon dan energi. Untuk uji ini
dapat digunakan medium sitrat-Koser berupa medium cair atau medium sitrat-
Simmons berupa medium padat. Simmon’s citrate agar merupakan medium
sintetik dengan Na sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon, NH4+ sebagai
sumber N dan Brom Thymol Blue sebagai indikator pH, sedangkan medium
sitrat-Koser tidak mengandung indikator. Bila mikroorganisme mampu
menggunakan sitrat, maka asam akan dihilangkan dari medium biakan, sehingga
menyebabkan peningkatan pH dan mengubah warna medium dari hijau menjadi
biru. Terjadinya perubahan warna dari hijau menjadi biru menunjukan bahwa
mikroorganisme mampu menggunakan sitrat sebagai satu-satunya sumber karbon.
ditunjukkan oleh kekeruhan yang menandakan adanya pertumbuhan (Widyawati,
2012).
Sifat-sifat bakteri Coliform dengan Uji IMViC berdasarkan SNI
01-2897-1992 dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Sifat-Sifat Bakteri Coliform dengan Uji IMViC
Indol Merah Metil Voges Proskauer Sitrat Type
+ + - - Typical E.coli
- + - - Atypical E.coli
+ + - + Typical Intermediate
- + - + Atypical Intermediate
- - + + Typical E. Aerogenes
+ - + + Atypical E. Aerogenes
Daftar APM Coliform Menggunakan 5 Tabung berdasarkan SNI 01-2897-
1992 dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Daftar APM Coliform Menggunakan 5 Tabung
Kombinasi/jumlah tabung yang positif
2.2 Persyaratan Kualitas Air Bersih
Persyaratan kualitas air bersih yang ditetapkan oleh Permenkes RI No.
416/MENKES/PER/IX/1990 dapat dilihat pada Tabel 3.
Tabel 3. Daftar Persyaratan Kualitas Air Bersih
Khusus air hujan
Keterangan: mg = miligram, ml = mililiter, L = liter, NTU = Nephelometrik
Turbidity Units, TCU = True Colour Units, MPN (Most ProbableNumber)/APM.
2.3 Media dan Pereaksi
2.3.1 Media Perbenihan
1. Eosin Methylen Blue Agar(EMB Agar)
Pepton 10 gram
Methylen blue (larutan 0,25% w/v) 25 ml
Masukkan bahan-bahan dalam 1 liter suling, panaskan sampai larut.
2. Escherichia coli(EC)Broth
Trypticase atau tryptone 20 gram
Lactose 5 gram
Bile salt No. 3 1,5 gram
Dipotassium hydrogen phosphate 4 gram
Potassium dihydrogen phosphate 1,5 gram
Natrium klorida 5 gram
Air suling 1 gram
Larutkan bahan-bahan dalam 1 liter air suling. Jika perlu panaskan agar
bahan-bahan benar-benar larut. Tuangkan tiap 10 ml ke dalam tabung yang berisi
tabung Durham terbalik. Sterilkan pada suhu 121°C selama 15 menit. pH akhir
6,9 (SNI, 1992).
3. Lactose Broth (Single Strength)
Beef extract 3 gram
Peptone 5 gram
Lactose 5 gram
Air suling 1 liter
Larutkan bahan-bahan, atur pH 6,8. Masukkan sebanyak 10 ml ke dalam
tabung kimia yang berisi tabung Durham terbalik. Sterilkan selama 15 menit pada
suhu 121°C selama 15 menit (SNI, 1992).
4. Lactose Broth (Double Strength)
Beef extract 6 gram
Lactose 10 gram
Air suling 1 liter
Larutkan bahan-bahan, atur pH 6,8. Masukkan ke dalam tabung sebanyak
10 ml. Sterilkan selama 15 menit pada suhu 121°C selama 15 menit (SNI, 1992).
5. MR-VP Medium
Peptone 7 gram
Glucose 5 gram
NaCl 30 gram
K2HPO4 5 gram
Air suling 1 liter
Larutkan bahan-bahan, atur pH 6,9. Masukkan ke dalam tabung kimia
sebanyak 10 ml. Sterilkan selama 15 menit pada 121°C (SNI, 1992).
6. Nutrient Agar (NA)
Beef extract 3 gram
Pepton 5 gram
Agar 15 gram
Air suling 1 liter
Larutkan bahan-bahan, atur pH 6,8-7,0. Masukkan ke dalam labu, sterilkan
pada suhu 121°C selama 15 menit (SNI, 1992).
7. Simmons Citrate Agar (SCA)
Magnesium sulfat 0,2 gram
Ammonium hidrogen phosphate 1 gram
Sodium citrate dihydrate 2 gram
Sodium clorida 5 gram
Bromthymol blue 0,2% 40 ml
Agar 15 gram
Air suling 1 liter
pH dijadikan 7,5±1
Larutkan bahan-bahan dalam air suling sampai mendidih. Masukkan dalam
tabung kimia sebanyak 10 ml. Sterilkan dalam autoklaf pada suhu 121°C selama
15 menit. pH akhir 6,8-7,0. Tabung dimiringkan di atas rak hingga bagian yang
tegak (butt) mempunyai ukuran 2,5 cm (SNI, 1992).
8. Tryptose Broth (TB)
Tryptose 10 gram
Glucose 1 gram
Sodium chloride 5 gram
Thiamine hydrochloride 0,005 gram
Air suling 1 liter
Atur pH menjadi 7,2. Masukkan dalam tabung sebanyak 5 ml. Sterilkan
pada suhu 121°C selama 15 menit (SNI, 1992).
2.3.2 Pereaksi
1. Indol (Kovac’s reagent)
P-dimethylaminobenzaldehyde 5 gram
n-Amylalcohol 75 gram
Larutkan p-dimethylaminobenzaldehyde dalam amil alkohol. Dengan
perlahan-lahan tambahkan HCl. Simpan pada 4°C (SNI, 1992).
2. Merah Metil
Merah metil 0,10 gram
Etil alkohol 300 ml
Larutkan methyl red dalam alkohol, lalu encerkan dengan air suling sampai
menjadi 500 ml (SNI, 1992).
3. VP (Voges-Proskauer)
a. Larutan 5% alfa-naftol
Larutkan 5 gram alfa-naftol dalam 100 ml alkohol mutlak.
b. Larutan KOH 40%
Larutkan 40 gram kalium hidroksida dalam 100 ml air suling. Larutan
BAB III
METODE PENGUJIAN
3.1 Tempat Pengujian
Pengujian bakteri Escherichia coli pada air sumur di Medan Johor
dilakukan di Balai Riset dan Standardisasi (Baristand) Industri Medan yang
berada di jalan Sisingamangaraja No. 24 Medan.
Pada uji Escherichia coli ada tiga tahap, yaitu dari tahap uji sangkaan, uji
penegasan (confirmed test), dan uji biokimia (uji IMViC).
3.2 Alat dan Bahan
3.2.1 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam percobaan ini adalah autoklaf 121°C,
batang pengaduk, beaker glass, botol bertutup, cawan petri, gelas ukur, inkubator
36
±
1°C, kompor gas, penangas air 44-45°C, oven, pipet ukur 1 ml, pipet ukur 10ml, timbangan analitik, rak tabung, sengkelit (ose), spatula, tabung reaksi (15 x
150 mm), tabung reaksi (18 x 180 mm), dan tabung Durham (75 x 10 mm).
3.2.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam percobaan ini adalah akuades, alkohol
70%, Eosin Methylen Blue (EMB) Agar, Escherichia coli Broth (E.C. Broth),
Lactose Broth (LB), larutan kalium hidroksida 40%, Methyl Red–Voges
Proskouer (MR-VP), Nutrient Agar (NA), pereaksi alfa-naftol, pereaksi Indol,
3.3 Penyiapan Sampel
Air sumur ditarik menggunakan mesin pompa, kemudian air dialirkan
melalui keran. Sebelum air di tampung keran terlebih dahulu dibersihkan dengan
alkohol 70% kemudian air dialirkan selama 15 menit. Setelah itu tampung air
dengan botol steril yang terlebih dahulu tutup dan leher botolnya dibersihkan
dengan alkohol 70%. Botol sampel terbuat dari gelas, mempunyai penutup yang
pas dan kuat, harus steril, dan dapat menampung ± 250 ml air sampel.
3.4 Prosedur
3.4.1 Pembuatan Media
a. Lactose Broth (Double Strength)
Ditimbang sebanyak 1,3 gram, dilarutkan dengan 50 ml akuades, tuangkan
10 ml ke dalam masing-masing tabung yang berisi tabung Durham.
b. Lactose Broth (Single Strength)
Ditimbang sebanyak 1,3 gram, dilarutkan dengan 100 ml akuades, tuangkan
10 ml ke dalam masing-masing tabung yang berisi tabung Durham.
c. Escherichia coli Broth
Ditimbang sebanyak 10,36 gram, dilarutkan dengan 140 ml akuades,
tuangkan 10 ml ke dalam masing-masing tabung reaksi yang berisi tabung
Durham.
d. EMB Agar
Ditimbang sebanyak 6,48 gram, dilarutkan dengan 180 ml akuades.
Dipanaskan hingga larut sempurna. Setelah disterilkan tuangkan 15 ml ke dalam
e. Nutrient Agar
Ditimbang sebanyak 2,2 gram, dilarutkan dengan 110 ml akuades.
Tuangkan 10 ml ke dalam masing-masing tabung reaksi. Dipanaskan hingga larut
sempurna.
f. Tryptose Broth
Ditimbang sebanyak 1,43 gram, dilarutkan dengan 55 ml akuades.
Tuangkan 5 ml ke dalam tabung reaksi.
g. MR-VP
Ditimbang sebanyak 3,74 gram, dilarutkan dengan 220 ml akuades.
Tuangkan 10 ml ke dalam 22 tabung reaksi.
h. Simmons Citrate
Ditimbang sebanyak 2,48 gram, dilarutkan dengan 110 ml akuades.
Tuangkan 10 ml ke dalam tabung reaksi. Dipanaskan hingga larut sempurna.
Semua media disterilisasi dengan autoklaf pada suhu 121°C selama 15 menit.
3.4.2 Pengujian Bakteri Escherichia coli Berdasarkan SNI 01-2897-1992
Metode APM (Angka Paling Mungkin) menggunakan 5 tabung.
3.4.2.1 Uji Sangkaan
a. Pipet masing-masing 10 ml cuplikan ke dalam 5 tabung pertama yang berisi 10
ml Lactose Broth double strength, yang di dalamnya terdapat tabung Durham
terbalik.
b. Pipet masing-masing 1 ml dan 0,1 ml cuplikan ke dalam 5 tabung yang kedua
dan ketiga yang berisi masing-masing 10 ml perbenihan yang sama tetapi yang
c. Simpan semua tabung dalam lemari pengeram (inkubator) pada suhu 36
±
1°Cselama 24 jam dan 48 jam.
d. Setelah 24 jam kemudian catat jumlah tabung yang membentuk gas pada
masing-masing pengenceran dan simpan lagi tabung yang tidak membentuk
gas dalam inkubator pada suhu 36
±
1°C selama 24 jam, kemudian catat jumlahtabung yang membentuk gas.
3.4.2.2 Uji Penegasan
a. Masukkan 1 sengkelit (1 loopful) biakan yang positif gas pada uji sangkaan ke
dalam tabung berisi E.C. Broth yang di dalamnya terdapat tabung Durham
terbalik.
b. Inkubasikan dalam penangas air pada suhu 44-45°C selama 24-48 jam.
c. Catat tabung yang di dalamnya terbentuk gas (E.coli dianggap positif jika di
dalam tabung terbentuk gas).
d. Lanjutkan penetapan E.coli dengan menginokulasikan biakan yang membentuk
gas ke perbenihan EMB Agar pada cawan petri.
e. Inkubasikan pada suhu 35°C selama 18-24 jam.
f. Pilih koloni berwarna kilap logam dan inokulasikan pada Nutrient Agarmiring
dalam tabung, inkubasikan pada suhu 35°C selama 18-24 jam.
3.4.2.3 Uji Biokimia (Uji IMViC)
a. Uji Indol
Dari biakan murni Nutrient Agarmiring, inokulasikan 1 sengkelit biakan ke
Tambahkan 0,3 ml pereaksi indol ke dalam masing-masing tabung dan
kocok selama 10 menit. Warna merah tua pada permukaan menunjukkan reaksi
indole positif. Warna jingga menunjukkan reaksi indol negatif.
b. Uji Merah Metil (Methyl Red)
Dari biakan murni Nutrien Agarmiring, inokulasikan 1 ose sengkelit biakan
ke dalam perbenihan MR-VP. Inkubasikan pada suhu 35°C selama 48 jam.
Tambahkan 5 tetes merah metil dan kocok. Warna kuning menunjukkan reaksi
negatif, sedangkan warna merah menunjukkan reaksi positif.
c. Uji VP (Voges-Proskouer)
Dari biakan murni Nutrien Agar miring, inokulasikan 1 ose sengkelit
biakan ke dalam perbenihan MR-VP. Inkubasi pada suhu 36
±
1°C selama 48jam.
Tambahkan 0,6 ml larutan alfa-naftol dan 0,2 ml larutan kalium
hidroksida dan kocok. Diamkan selama 2-4 jam. Warna merah muda hingga
merah tua menunjukkan reaksi positif, sedangkan warna tidak berubah
menunjukkan reaksi negatif.
d. Uji Sitrat
Dari biakan murni Nutrien Agar miring, inokulasikan 1 ose sengkelit
biakan murni Nutrient Agar miring, inokulasikan 1 ose sengkelit biakan ke dalam
perbenihan Simmons Citrate. Inkubasikan pada suhu 35°C selama 48-96 jam.
3.5 Pengambilan Kesimpulan
Banyaknya Escherichia coli yang terdapat dalam sampel dilihat dengan
cara mencocokkan kombinasi jumlah tabung yang memperlihatkan hasil positif
berdasarkan tabel nilai APM (lihat Tabel 2). Kombinasi yang diambil dimulai
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Hasil pemeriksaan mutu sampel air sumur dapat dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4. APM Escherichia coli pada sampel
Pengujian
Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada uji sangkaan menggunakan
medium Lactose Broth (LB) positif 5 tabung pada sampel 10 ml, 5 tabung pada
sampel 1 ml, dan 4 tabung pada sampel 0,1 ml karena terbentuknya gas pada
tabung durham.
Pada uji penegasan menggunakan medium Escherichia Coli Broth (ECB)
positif 5 tabung pada sampel 10 ml, 4 tabung pada sampel 1 ml, dan 3 tabung
pada sampel 0,1 ml karena terbentuknya gas pada tabung durham. Sedangkan
pada medium Eosin Methylen Blue Agar (EMBA) positif 5 cawan petri pada
sampel 10 ml, 3 cawan petri pada sampel 1 ml, dan 3 cawan petri pada sampel 0,1
Pada uji biokimia (IMViC) Angka Paling Mungkin (APM) bakteri
Escherichia coli berdasarkan daftar APM Coliform menggunakan 5 tabung
dengan kombinasi/jumlah tabung yang positif 5-2-0 adalah 50/100 ml.
Mikroorganisme yang paling umum digunakan sebagai petunjuk atau
indikator adanya pencemaran feses dalam air adalah Escherichia coli (E. coli),
serta bakteri dari kelompok Coliform. Bakteri dari jenis tersebut selalu terdapat di
dalam kotoran manusia, sedangkan bakteri patogen (penyebab penyakit) tidak
selalu ditemukan. Mikroorganisme dari kelompok Coliform secara keseluruhan
tidak umum hidup atau terdapat di dalam air, sehingga keberadaannya dalam air
dapat dianggap sebagai petunjuk terjadinya pencemaran kotoran, baik dari kotoran
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Dari hasil pengujian yang dilakukan Angka Paling Mungkin (APM) bakteri
Escherichia coli pada air sumur di Medan Johor adalah 50/100 ml. Berdasarkan
Permenkes RI No.416/MENKES/PER/IX/1990 air sumur tersebut masih
memenuhi persyaratan karena APM bakteri Escherichia coli tidak melebihi kadar
maksimal yang diperbolehkan yaitu 50/100 ml.
5.2 Saran
Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan pengujian
terhadap air sumur yang diuji menggunakan parameter lain, seperti fisika dan
DAFTAR PUSTAKA
Arisman. (2009). Buku Ajar Ilmu Gizi Keracunan Makanan. Jakarta: EGC. Hal. 93.
Fardiaz, S. (1992). Polusi Air & Udara. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 45.
Kusnaedi. (2010). Mengolah Air Kotor Untuk Air Minum. Jakarta: Penebar Swadaya. Hal. 3-7.
Suriawiria, U. (1996). Mikrobiologi Air. Bandung: Alumni. Hal. 5, 69, 74, 79, 86.
Menkes RI. (1990). Daftar Persyaratan Kualitas Air Bersih. Jakarta: Menteri Kesehatan. Hal. 12-13.
Purnawijayanti, H.A. (2001). Sanitasi Higiene dan Keselamatan Kerja Dalam
Pengolahan Makanan. Yogyakarta: Kanisius. Hal. 8.
SNI. (1992). Cara Uji Cemaran Mikroba. Jakarta: Badan Standar Nasional Indonesia. Hal. 9, 12, 15-16.
Widyawati, R. (2012). Uji IMViC
LAMPIRAN GAMBAR
Laminar Air Flow Waterbath
Inkubator Timbangan analitik
Sampel air sumur Koloni Escherichia coli Uji sitrat pada media EMBA hijau (-), biru (+) yang disebut kilap logam
Lactose Broth Single Strength Lactose Broth Double Strength dan positif 4 tabung Lactose Broth Single Strength