PENERIMAAN MAHASISWA TERKAIT PROMOSI MELALUI SMS BROADCAST
(Studi Resepsi pada Mahasiswa Program Studi Komunikasi angkatan 2014 UMM Malang)
SKRIPSI
OLEH : YUDHO NUGROHO
09220066
Dosen Pembimbing 1. Isnani Dzuhrina, M.Adv
2. Zen Amirudin, M.Med.Kom
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
PENERIMAAN MAHASISWA TERKAIT PROMOSI MELALUI SMS BROADCAST
(Studi Resepsi pada Mahasiswa Program Studi Komunikasi Angkatan 2014 UMM Malang)
SKRIPSI
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang
Sebagai Persyaratan untuk Mendapatkan Gelar Sarjana (S-1)
YUDHO NUGROHO NIM : 09220066
JURUSAN ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur kehadirat Allah SWT atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang berjudul Penerimaan Mahasiswa Terkait Promosi Melalui SMS Broadcast (Studi Resepsi pada Mahasiswa Program Studi Komunikasi angkatan 2014 UMM Malang)
Skripsi ini di tulis dalam rangka memenuhi sebagian persyaratan untuk memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Jurusan Ilmu Komunikasi fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas muhammadiyah Malang.
Sehubungan dengan terselesaikan karya akhir ini, peneliti menyampaikan penghargaan dan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Muhadjir Effendi, M.AP selaku Rektor Universitas Muhammadiyah Malang.
2. Bapak Dr. Asep Nurjaman, M.Si selaku Dekan Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Muhammadiyah Malang.
3. Bapak Sugeng Winarno,MA Selaku Ketua Jurusan Fakultas ilmu sosial dan ilmu politik Universitas Muhammadiyah Malang.
4. Ibu Isnani Dzuhrina, M.Adv selaku dosen Pembimbing I terima kasih atas kesediaannya menjadi dosen pembimbing selama ini
5. Bapak Zen Amiruddin, M.Med.kom selaku dosen pembimbing II terima kasih kesediaannya menjadi dosen pembimbing selama ini
6. Bapak Drs. Abdullah Masmuh, M.Si selaku penguji I terima kasih kesediaan menjadi penguji
8. Rekan rekan Mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi Angkatan 2014 UMM Malang yang telah bersedia memberikan informasi guna kelengkapan data dalam pemnulisan Skripsi ini.
9. Kepada Istri saya yang selalu memberikan memberikan dukungan secara moral dan material dalam penyelesaian Skripsi ini.
Teriring doa semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat balasan kebaikan serta pahala yang melimpah dari Allah SWT dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi siapa saja yang membancanya. Amin
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ... ii
KATA PENGANTAR... ... iii
PERNYATAAN ORISINILITAS ... ... iv
BERITA ACARA BIMBINGAN SKRIPSI... ... v
DAFTAR ISI ... ... vi
B. Model Komunikasi Pemasaran ... 12
C. Tujuan Komunikasi Pemasaran ... 14
E. Teori AIDDA ... 21
BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. PENYAJIAN DATA ... 36
1. Profil Informan ... 36
2. Penerimaan Mahasiswa Program Studi Komunikasi angkatan 2014 2015 UMM Malang terhadap Promosi Melalui Sms Broadcast ... 38
a. Tanggapan dan Pendapat Mahasiswa terhadap broadcast message ... 39
b. Frekuesi Mahasiswa menerima broadcast message ... 41
isi broadcast message ... 42
d. Tindakan Mahasiawa setelah menerima broadcast message 48
e. Manfaat broadcast message ... 53
B. PEMBAHASAN ... 57
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan ... .... 63
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Model Komunikasi Pemasaran ... 13
Gambar 2.2. Proses pengiriman SMS Broadcast ... 22
DAFTAR TABEL
LAMPIRAN
Lampiran 1. Draft wawancara ... -1-
Lampiran 2. Hasil wawancara ... -2-
Lampiran 3. Dokumentasi Wawancara ... -3-
Lampiran 4.Dokumentasi SMS Brodacast ... -4-
REFERENSI
Chandra, Georgius, 2002, Strategi dan Program Pemasaran, Yogyakarta: Andi
Durianto, D. Sugiarto. A.W Widajaja,. S, Hendrawan. 2003. Invasi Pasar Iklan yang Efektif: Strategi Program dan Teknik. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Engel, JF, R.D Blacwell and P. W. Miniard. 1993. Consumer Behavior. The Dryden Press. Orlando, Florida
John. Stephen Little dan Foss. Karen A. 2007. Teori Komunikasi. Theories of Human Communacation. Edisi 9. Dalemba Humanika. jakarta
Kasali, Rhenald. 1992. Menejemen Perikianan, Pustaka Umum Grafiti, Jakarta
Kennedy, J. E. dan R. D, Soemanagara,. 2006. Marketing Communication: Taktik & Strategi. PT Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
Kotler, P. 2005. Manajemen Pemasaran (Terjemahan, Jilid 2). Prehallindo, Jakarta
Lamb, C. William., Joseph. F. Hair, dan Carl McDaniel.2001. Pemasaran . buku I. edisi pertama. Penerbit Salemba Empat. Jakarta
Mulyana, Deddy. 2004. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar, Bandung: Remaja Rosdakarya
Peter J. Paul dan Jerry C. Olson. 2000. Consumer Behavior Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran . Buku II. Edisi empat. Penerbit Erlangga. Jakarta Rakhmat, Kriyantoro. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Kencana. Jakarta
Rambat Lupiyoadi.2001. Manajemen Pemasaran Jasa: Teori dan Praktek . Edisi pertama. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Rambat Lupiyoadi dan Hamdani.2006. Manajemen Pemasaran Jasa . Edisi 2. Penerbit Salemba Empat. Jakarta
Sutisna, 2002, Perilaku Konsume dan Komunikasi Pemasaran, Cetakan Pertama, Bandung: PT. Remaja Rosda Karya
Sugiyono. 2008. Metode Penelitian Bisnis. Bandung:Alfabeta
This document was created with Win2PDF available at http://www.daneprairie.com.
1 BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Ketatnya tingkat persaingan mendorong perusahaan untuk menyusun strategi yang tepat guna meraih pasar serta mempertahankan pasar yang telah ada.
Adanya tantangan ini mengharuskan suatu perusahaan untuk selalu tanggap dan peka serta mampu mengantisipasi terhadap perubahan yang telah terjadi sehigga perusahaan mampu bersaing dengan perusahaan sejenis. Hal ini sesuai pendapat Lichtenstein, , Ridgway, dan. Netemeyer (1993:192) yang menyatakan bahwa
pada era ini diyakini pula sebagai era dengan ketidakpastian yang dibarengi dengan munculnya fase pertumbuhan yang tidak menentu. Salah satu penyebabnya adalah tingginya tingkat persaingan di dunia baik bisnis lokal
maupun global. Tingkat persaingan yang ketat antara perusahaan menyebabkan perusahaan harus benar-benar memikirkan strategi yang tepat dalam menghadapi persaingan tersebut.
Setiap perusahaan memiliki cara dan aktivitas yang berbeda-beda dalam memasarkan produknya dan juga dalam menarik konsumennya perusahaan haruslah cerdas membaca situasi dalam bersaing dan harus selalu mengikuti perkembangan pasar. Untuk itu dalam memasarkan produk dan dalam menarik
2
kepada konsumennya, dan untuk itu diperlukan adanya komunikasi. Sutisna
dalam bukunya Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran (2002) menyatakan komunikasi merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada publik terutama konsumen saran mengenai perbedaan produk di pasar. Kegiatan
komunikasi pemasaran merupakan rangkaian kegiatan untuk mewujudkan suatu produk, jasa, ide. Dalam kondisi seperti ini, internet dan media digital lainnya kemudian mulai dilirik secara serius sebagai media alternatif yang cenderung
lebih murah untuk melakukan kegiatan pemasaran, promosi dan komunikasi dibandingkan dengan media konvensional. Kondisi seperti ini akan mengubah strategi periklanan yang sebelumnya diterapkan. Salah satu cara yang cukup
menarik dalam mengkomunikasikan produk atau jasa ke masyarakat adalah melalui digital marketing.
Digital Marketing / DigiMarketing (Wertime & Fenwick, 2008: 30) dikatakan sebagai evolusi dari pemasaran yang terjadi ketika sebagian besar atau
bahkan seluruh aktivitas pemasaran perusahaan dilakukan dengan menggunakan saluran digital. Saluran digital bersifat addresable, memampukan pemasar untuk berkomunikasi 2 arah, secara personal, dan terus menerus, dengan setiap
konsumen. Konsep digital marketing, digunakan saluran distribusi digital untuk mencapai konsumen dengan cara relevan, personal dan cost-effective. Digital marketing tidak meliputi teknik dan praktek yang masuk dalam kategori internet
marketing, tetapi digital marketing melampaui internet marketing dengan
3
contoh adalah mobile phone, short message service (SMS), display/banner ads
dan papan reklame (billboard) digital.
Agar tujuan dari komunikasi dapat berjalan dengan baik, selain diperlukan pesan yang kreatif juga diperlukan target atau sasaran komunikasi, di mana dalam
hal pemasaran yang menjadi sasaran komunikasi adalah konsumen atau pelanggan Konsumen sendiri memiliki ciri dan karakteristik yang berbeda – beda satu sama lain, dan tidak mungkin perusahaan memasukkan semua karakteristik
konsumen tersebut sebagai sasaran komunikasinya.
Terdapat peluang yang cukup besar untuk memanfaatkan teknologi seluler sebagai media penyampaian promosi (iklan). SMS Broadcast merupakan salah
satu alternatif yang saat ini mulai digemari para marketer dalam memasarkan produknya. SMS Broadcast memiliki banyak keunggulan, diantaranya hemat, pesan yang terkirim lebih terfokus, cepat dan praktis, peluang iklan atau pesan anda dibaca lebih besar dan pengguna handphone yang terus bertambah.
Keberhasilan perusahaan tentu saja bergantung pada pelanggannya, dan mulai dari siapa pelanggannya, bagaimana karakteristik pelanggan yang akan mempengaruhi proses pembelian, sampai bagaimana daya beli pelanggan,
semuanya ditentukan oleh proses segmentasi pasar. Setiap perusahaan pasti tidak akan lepas dari proses segmentasi pasar. Dengan pemilihan pasar yang tepat, perusahaan sudah mengambil langkah yang baik, sebaliknya jika melakukan kesalahan dalam membagi atau menentukan pasar, dapat dipastikan perusahaan
4
Industri telepon seluler berkembang pesat di Indonesia sejak 15 tahun lalu,
ini terlihat dari jumlah pelanggan telepon seluler yang terus meningkat dari tahun ke tahun. Indonesia tercatat menempati posisi keempat di Asia setelah Korea Selatan, China dan Jepang. Saat ini di Indonesia beroperasi 9 operator seluler
dengan teknologi GSM (Global System for Mobile) dan lainnya ada 4 operator CDMA (Code Division Multiple Access). Menurut data Dirjen Postel, dalam periode 2006-2010 pertumbuhan rata-rata per tahun pengguna seluler di Indonesia
adalah 31,9% per tahun. Hingga akhir 2010 jumlah pelanggan selular mencapai 211 juta, dimana operator GSM mendominasi 95% pasar selular, sisanya merupakan pasar CDMA 5%. Sedangkan skema pembayaran selular didominasi
pra-bayar (94%) dan sisanya 6% pasca-bayar.
(ht t p:/ / w w w .datacon.co.id/ Telekomunikasi-2011Indust ri.ht m l)
Awal munculnya ponsel identik dengan kalangan orang yang kaya, karena harganya yang mahal. Namun citra telekomunikasi seluler yang dianggap mahal itu tidak membutuhkan waktu yang lama. Sekarang dengan harga ratusan ribu pun, bisa mendapatkan ponsel plus kartu perdana. Kini tarif pulsa antara kartu pra bayar dan pasca bayar antara operator seluler berlomba – lomba memberikan harga yang paling murah. Kartu perdana awal munculnya telekomunikasi selular bisa mencapai jutaan rupiah, namun sekarang mengeluarkan beberapa ribu saja sudah mendapat kartu perdana dan masih ditambah bonus.
5
yang sangat besar bagi para pengelola maupun pemilik. Sehingga kunci untuk meningkatkan daya saing adalah memperbaiki dan meningkatkan kualitas pelayanan baik yang bersifat services atau loyality programs. Menurut Sanjaya et al. (2008:228) menyatakan bahwa perkembangan ini terjadi seiring dengan makin
dikuasainya semua bidang kehidupan oleh telekomunikasi itu sendiri dan hal ini membuat individu mengalami perubahan besar dalam cara berkomunikasi dan berinteraksi. Perubahan-perubahan dalam masyarakat membuat para pelaku industri harus dapat bergerak cepat untuk dapat memenuhi keinginan dari para pelanggannya. Oleh karena itu, dalam abad millenium seperti sekarang perusahaan dituntut bersaing secara kompetitif dalam hal menciptakan dan mempertahankan pelanggan dengan melakukan peningkatan loyalitas, sehingga pelanggan bersedia untuk melakukan pembelian kembali produk yang sama atau melakukan rekomendasi produk kepada konsumen lain.
6 2013 pada setiap Operator
Tabel 1.1
Jumlah Jasa Operator Telepon Seluler dan Jumlah Pelanggan
Operator Produk Jaringan Jumlah
Pelanggan Bakrie
Telecom Esia CDMA 800MHz 10,6 juta
Hutchison 3 GSM 6,4 juta
Indosat IM3, Indosat Matrix, Indosat
Mentari GSM 33,1 juta
StarOne CDMA 800MHz 570.000
Mobile-8 Fren, Mobi dan Hepi CDMA 800MHz 3 juta
Telkomsel Kartu AS, Kartu HALO dan
Simpati GSM 81,644 juta
XL Axiata XL GSM 31,437 juta
Sumber : Dirjen Postel (2013)
Meningkatnya keperluan menjadi kebutuhan seperti yang telah dipaparkan di atas, ditentukan oleh perilaku konsumen. Konsumen mulai berubah
orientasinya, dari orientasi fungsi ke orientasi estetis. Pada masa lampau konsumen berorientasi pada aspek fungsi produk dan harga murah, namun sekarang konsumen mulai beralih kepada nilai-nilai estetis dengan lebih
7
biaya di dalam melakukan komunikasi percakapan maupun pengiriman pesan
singkat. Dengan kata lain bahwa konsumen rela mengeluarkan pengorbanan material lebih banyak guna mendapatkan produk yang melambangkan kepribadiannya dan memenuhi kebutuhannya
Banyaknya kebutuhan akan produk tertentu mau tidak mau juga membuat banyaknya perusahaan hadir untuk memenuhinya. Perusahaan berlomba – lomba untuk menawarkan produk atau jasa mereka, persaingan antar perusahaan pun tak
terelakkan. Persaingan bisnis semakin kuat sehingga diperlukan adanya kelebihan suatu produk dibanding produk lainnya. Setiap perusahaan memiliki cara dan aktivitas yang berbeda-beda dalam memasarkan produknya dan juga dalam
menarik konsumennya perusahaan haruslah cerdas membaca situasi dalam bersaing dan harus selalu mengikuti perkembangan pasar. Untuk itu dalam memasarkan produk dan dalam menarik konsumen, perusahaan haruslah dapat menyampaikan pesan – pesan efektif kepada konsumennya, dan untuk itu
diperlukan adanya komunikasi. Komunikasi adalah proses di mana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima dengan niat yang disadari untuk mempengaruhi perilaku penerima (Mulyana, 2004:62)
Perusahaan dalam menghadapi persaingan harus memiliki media komunikasi efektif untuk mengkomunikasikan produknya, SMS Broadcast merupakan salah satu media promosi yang efektiv. Dengan melihat arah trend perusahaan yang membelanjakan anggarannya melalui digital marketing,
8
yaitu melalui SMS Broadcast. Selain itu, dengan diterapkannya SMS Broadcast
secara tidak langsung menimbulkan sikap dan persepsi pada masing-masing konsumen terhadap SMS Broadcast oleh karena itu diperlukan riset untuk mengetahui penerimaan dan sikap konsumen terhadap isi pesan yang disampaikan
melalui SMS Broadcast.
McQuail (1997: 19) menyatakan bahwa dalam penelitian khalayak (mengenai penelitian tentang resepsi khalayak) terhadap media atau teks media
yang dikemas dan disajikan oleh media harus dibaca atau “diterima” dalam hal ini mengenai pemahaman atau pemaknaan akan teks media audiens melalui persepsi yang dimilikinya. Sehingga dalam hal ini Denis McQuail juga mengisyaratkan
atau memposisikan audiens sebagai khalayak yang aktif, yaitu penonton atau audiens yang tidak dianggap sebagai penonton atau audiens yang secara mentah-mentah menangkap atau memaknai dan memiliki pandangan yang sama seperti apa yang dibentuk, dikemas dan disajikan media.
Sebagai khalayak aktif, Stuart Hall (1987) lebih memperhatikan audiens sebagai penonton media dalam hal melakukan pengawasan atau decoding terhadap teks media yang diterimanya. Penelitian khalayak analisis resepsi
9
menginterpretasikan teks media dengan cara memberikan makna atas pemahaman
dan pengalamannya sesuai apa yang dilihatnya dalam kehidupannya sehari-hari.
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka peneliti tertarik untuk mengetahui Penerimaan Masyarakat Terhadap Promosi Melalui SMS Broadcast
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka rumusan masalah dalam penelitia ini adalah Bagaimana penerimaan mahasiswa Program Studi Komunikasi angkatan 2014 UMM Malang terhadap Promosi Melalui Sms
Broadcast
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui penerimaan mahasiswa Program Studi Komunikasi angkatan
2014 UMM Malang terhadap Promosi Melalui SMS Broadcast D. Fokus Penelitian
Fokus kajian di dalam penelitian ini adalah penerimaan mahasiswa
Program Studi Komunikasi angkatan 2014 UMM Malang berdasarkan dominated reading, negotiatoed reading, dan oppositional reading.
E. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Akademis
10
Broadcast Message yang kini mulai menjamur seiring dengan kemajuan dan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi.
2. Manfaat Praktis
Manfaat praktis dari penelitian diharapkan untuk menambah wawasan bagi