FISIOTERAPI DADA PADA ANAK DENGAN BRONKOPNEUMONIA
DI RUANG7B RSUD DR.SAIFUL ANWAR
MALANG
STUDY KASUS
Diajukan kepada
Program Diploma III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang Untuk memenuhi salah satu persyaratan
Dalam menyelesaikan Program Ahli Madya Keperawatan Oleh:
RISKA ENDRAS BUDIARGO (NIM. 08010077)
FISIOTERAPI DADA PADA ANAK DENGAN BRONKOPNEUMONIA
DI RUANG 7B RSUD DR. SAIFUL ANWAR
MALANG
STUDI KASUS
Diajukan kepada
Program Diploma III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Malang Untuk memenuhi salah satu persyaratan
Dalam menyelesaikan Program Ahli Madya Keperawatan
Oleh:
RISKA ENDRAS BUDIARGO NIM : 08010077
MOTTO
“
segala usaha pasti akan ada hasil pada waktu dan
saat yang tepat
”
PERSEMBAHAN
Syukur Alhamdulillah ya Allah…segala puji syukur kupanjatkan atas kehadiratMu ya Allah dan Nabi Muhammad yang menjadi panutanku...
setelah banyak hambatan dalam menyelesaikan studi kasus iniSemua ini
akhiiirnya sampai juga diakhir yang dinanti.tidak akan bisa kulewati tanpa
ada orang2 tercinta yang selalu mendo’akan,.selalu memberikan support
atas segala usaha yang q lakukan,.dan selalu ada disaat aku jatuh..
studi kasus ini aku persembahkan untuk
orang-orang yang sangat q cintai dalam hidup q,.
bapak.. ibu (orang tua kandung q).. bapak.. ibu (orang tua angkat q)..
mb.ika ma sigit (kakak ma adek q)
Wat pet (my Luph),.makaciiich wat mua na… muuph yah selalu
ngrepotin… jangan bosen” yah…^_~
dan juga q persembahkan pada sahabat tercintaKu…
Mbok de RezZO (yang hobi na ngedumel),.mbOk de ceko (yang suka
telat),.dan si Aisyah (yang baweeel abis),..
Juga temen-temen angkatan 2008 terutama akper B yang g bisa aku
sebutin satu persatu,. dan temen” kozt sigura” V no.27 sari, kak morin, dll
Pokoknya………
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr Wb
Alhamdulillah, segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan
rahmat dan hidayah Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Study Kasus ini
sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan pendidikan Ahli Madya
Keperawatan di program Diploma III Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang.
Penyusunan Study Kasus ini tidak lepas dari berbagai pihak yang
mendukung, oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tri Lestari,SKp.Mkep.Sp.Mat selaku Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan yang tak henti-hentinya memberikan arahan dan memberikan semangat pada seluruh mahasiswa keperawatan angkatan 2008 untuk terus berjuang meraih mimpi dan cita.
2. Bapak Rohmah Susanto, S.Kep.Ns selaku Kaprodi DIII keperawatan
sekaligus pembimbing II yang telah membimbing dan memberikan
semangat untuk segera menyelesaikan Study Kasus ini.
3. Ibu Ns. Nurul Aini, M. Kep selaku pembimbing I yang telah sabar dalam
memberikan dorongan dan bimbingan dalam proses penyusunan
penelitian.
4. Seluruh Bapak/Ibu dosen D III Keperawatan UMM
5. Orang Tua tercinta serta keluarga besar di Madiun yang senantiasa
memberikan doa dan motivasi dalam penyusunan penelitian ini.
6. Teman – teman kost serta teman-teman Akper UMM yang membantu serta
memberikan support dalam penyususan study kasus ini yang tidak bisa
Penulis menyadari bahwa penulisan Studi Kasus ini masih jauh dari
sempurna. Oleh karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik yang
konstruktif bagi kesempurnaan Studi Kasus ini.
Malang,21 November 2011
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
SURAT PERNYATAAN... ii
LEMBAR PERSETUJUAN STUDI KASUS ... iii
LEMBAR PENGESAHAN STUDI KASUS ... iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ... v
ABSTRAK ... vi
ABSTRACT ... vii
KATA PENGANTAR ... viii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR GAMBAR ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN 1.1.Latar Belakang ... 1
1.2.Tujuan ... 3
1.2.1.Tujuan Umum ... 3
1.2.2.Tujuan Khusus ... 3
1.3.Manfaat Studi Kasus ... 3
1.3.1.Bagi Ilmu Kesehatan ... 3
1.3.2.Bagi Praktik Pelayanan Kesehatan ... 3
1.3.3.Bagi Penelitian Selanjutnya ... 4
1.3.4.Bagi Peneliti Sendiri ... 4
1.3.3.Bagi Klien ... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Konsep Dasar Bronkopneumonia ... 5
2.1.1.Definisi Bronkopneumonia ... 5
2.1.2.Etiologi ... 5
2.1.3.Manifestasi Klinis ... 6
2.1.4.Patofisiologi ... 7
2.1.5.Pemeriksaan Penunjang ... 8
2.2.Konsep Asuhan Keperawatan ... 9
2.2.1.Pengkajian Keperawatan ... 9
2.2.2.Pemeriksaan Fisik ... 11
2.2.3.Diagnosa Keperawatan ... 14
2.3.Konsep Tindakan Keperawatan ... 25
2.3.1.Fisioterapi Dada ... 25
2.3.2.Fokus Proses Keperawatan ... 26
2.3.3.Fisioterapi Dada Terdiri dari Perkusi Dada, Vibrasi, postural drainage ... 27
2.3.4.Implementasi Fisioterapi Dada ... 29
BAB III METODE STUDI KASUS 3.1.Desain Study Kasus ... 31
3.2.Tempat dan Waktu ... 31
3.3.Fokus Penelitian ... 31
3.4.Metode Pengumpulan Data ... 31
3.5.Metode Uji Keabsahan ... 34
3.6.Analisa Data ( Deskriptif ) ... 35
3.7.Etical Cereance... 35
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1.Hasil Studi Kasus ... 37
4.1.1.Gambaran Lingkungan studi kasus ... 37
4.1.2.Gambaran Studi Kasus ... 37
4.1.3.Pemaparan Studi Kasus ... 40
4.2.Pembahasan ... 41
4.2.1.Ketidakefektifan jalan Nafas ... 42
4.2.2.Evaluasi ... 45
BAB V PENUTUP 5.1.Kesimpulan ... 46
DAFTAR GAMBAR
Gambar
Gambar 1 : Segmen apical pada lobus kanan atas dan subsegmen apical dari segmen posterior pada lobus kiri.
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran
DAFTAR PUSTAKA
Alimul, A Aziz hidayat. 2006. Pengantar ilmu keperawatan anak. Jakarta: salemba medika
Arif mansjoer (editor), 2000. Kapita selekta kedokteran, edisi ketiga jilid 2. Jakarta: Media Aesculapius fakultas kedokteran UI
Betz, Lynn Cecily and Sowden, A Linda,. 2009.Buku saku keperawatan pediatric, edisi 5.jakarta: EGC
Kathleen morgan speer. 2007. Rencana asuhan keperawatan pediatric dengan clinical pathways, edisi 3. Jakarta: EGC
Muttaqin, arif. 2008. Buku ajar asuhan keperawatan klien dengan gangguaan system pernafasan. Jakarta : salemba medika.
Ngastiyah. 2005. Perawatan anak sakit, edisi 2. Jakarta : EGC
Price, A Sylvia and Wilson, M Lorraine. 2005. Patofisiologi Konsep klinis proses-proses penyakit, edisi 6. Jakarta EGC
Rudolph, Abraham,M. 2006. Buku Ajar Pediatri Rudolph. Volume 3. Edisi 20. Jakarta: EGC
Schwartz, M, William. Pedoman Klinis Pediatri. Jakarta: EGC
Somantri, irman. 2009.asuhan keperawatan pada klien dengan gangguan system pernafasan, edisi 2. Jakarta: Salemba medika.
1
Bab I Pendahuluan
1.1Latar Belakang
Pneumonia adalah suatu proses peradangan dimana terdapat konsolidasi yang disebabkan pengisian rongga alveoli oleh eksudat yang dapat disebabkan oleh bakteri, virus, jamur dan benda asing.(muttaqin, arif.2008)
Proses infeksi dapat diklasifikasikan berdasarkan anatomi. Jika terjadi pada satu atau lebih lobus disebut dengan pneumonia lobaris, sedangkan pneumonia lobularis atau bronkhopneumonia menunjukan penyebaran daerah infeksi yang memiliki bercak dengan diameter sekitar 3-4 cm mengelilingi dan mengenai bronkus.(somantri,irman.2009)
Bronkhopneumonia dapat juga dikatakan suatu keradangan pada parenkim paru yang disebabkan oleh bakteri, virus, jamur, ataupun benda asing.(hidayat,aziz alimul A.2006)
Bronkhopneumonia banyak terjadi pada anak – anak dipengaruhi oleh faktor: gizi, mekanisme pertahan tubuh, bibit penyakit, dan lingkungan yang menguntungkan sebagai tempat perkembangan bibit penyakit.
Pneumonia masih menjadi penyakit terbesar penyebab kematian anak dan juga penyebab kematian pada banyak kaum lanjut usia di dunia. World Health
organization (WHO) tahun 2005 memperkirakan kematian balita akibat
pneumonia di seluruh dunia sekitar 19 persen atau berkisar 1,6 – 2,2 juta, dimana sekitar 70 persennya terjadi di negara-negara berkembang, terutama Afrika dan Asia Tenggara.
2
kematian yang disebabkan oleh ISPA mencakup 20-30%. Kematian ISPA ini sebagian besar ialah oleh karena pneumonia.
Meskipun penyakit pneumonia sudah ada program dari Departemen Kesehatan untuk penanggulangannya yaitu Program Pemberantasan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut, tetapi kasus pneumonia masih tetap tinggi. Menurut WHO, angka kematian bayi di atas 40 per 1000 kelahiran hidup (di Indonesia : 41 per 1000 kelahiran hidup), angka kematian balita di atas 15 per 1000 balita (di Indonesia : 81 per 1000 kelahiran hidup). Proporsi kematian balita akibat pneumonia lebih dari 20 % (di Indonesia 30 %) angka kematian pneumonia balita di atas 4 per 1000 kelahiran hidup (di Indonesia diperkirakan masih di atas 4 per 1000 kelahiran hidup).
Bronkhopneumonia biasanya didahulu oleh infeksi saluran pernafasan atas yang menyebar kedalam paru. Masalah yang sering muncul pada klien dengan Bonkhopnemonia adalah tidak efektifnya bersihan jalan napas. Bronkhopneumonia ini harus cepat ditangani akumulasi sekret yang berlebih pada paru menyebabkan anak kesulitan bernafas, ekspansi paru tidak bisa maksimal karena terhalangi oleh sekret yang menyebabkan nafas anak menjadi cepat dan dangkal, jika dibiarkan akan menyebabkan anak menjadi kebiruan karena tubuh kekurangan oksigen.
Oleh karena itu anak harus segera mendapatkan pertolongan untuk mengobati infeksi yang terjadi. Untuk menangani klien dengan bronkhopneumonia dirumah sakit biasanya dilakukan dengan farmakoterapi yaitu dengan pemberian obat-obat bronkodilator, ekspektoran, antibiotik dan pemberian terapi oksigenasi. Untuk membantu mengeluarkan produksi sekret yang berlebih, selain bisa menggunakan farmakoterapi bisa dilakukan fisioterapi dada pada anak, yang jarang sekali dilakukan di rumah sakit.
3
Karena pentingnya dilakukan fisioterapi dada pada anak dengan bronkhopneumonia maka peneliti tertarik untuk mengambil judul fisioterapi dada pada anak dengan bronchopneumonia diruang 7B Rsu Saiful Anwar Malang.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk menganalisa manfaat tindakan keperawatan fisioterapi dada pada klien dengan bronchopneumonia
1.2.2 Tujuan Khusus
a. Untuk mengevaluasi bagaimana respon klien sebelum dilakukan fisioterapi dada
b. Untuk mengevaluasi respon klien setelah dilakukan fisioterapi dada pada klien dengan bronkhopneumonia.
c. Untuk mengevaluasi bagaimana keefektifan dari fisioterapi dada pada klien dengan bronchopneumonia.
1.3 Manfaat penelitian
1.3.1 Manfaat bagi ilmu keperawatan
Dasar pemikiran bagi pengembangan konsep-konsep keperawatan yang berhubungan dengan keperawatan anak khususnya dengan kasus bronkhopneumonia.
1.3.2 Manfaat bagi pelayan kesehatan
4
membantu mengeluarkan sekret sehingga pelayan kesehatan bisa memberikan penyuluhan dan pelatihan terhadap orang tua tentang manfaat fisioterapi dada
1.3.3 Manfaat bagi peneliti selanjutnya
Untuk dijadikan sebagai bahan rujukan yang dapat digunakan dalam penelitian selanjutnya.
1.3.4 Manfaat bagi peneliti sendiri
Untuk menambah informasi dan pengetahuan mengenai keperawatan anak dalam hal manfaat fisioterapi dada pada pasien dengan bronkhopneumonia.
1.3.5 Manfaat bagi klien