SISTEM INFORMASI
IDENTIFIKASI JENIS UDANG PENAEID DAN
POLA PENYEBARANNYA DI PERAIRAN INDONESIA
Oleh
DEWI APRILIA ERAWATI C02498061
SKRIPSI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
ii
Dewi Aprilia Erawati. C02498061. Sistem Informasi Identifikasi Jenis Udang Penaeid dan Pola Penyebarannya di Perairan Indonesia. Dibawah bimbingan Ir. Kiagus Abdul Aziz, M.Sc dan Dr. Ir. Mennofatria Boer.
RINGKASAN
Udang merupakan salah satu komoditas utama subsektor perikanan yang memberikan kontribusi paling besar dalam hal penerimaan devisa negara dari subsektor perikanan. Beberapa jenis udang yang menunjang subsektor perikanan Indonesia adalah dari famili Penaeidae genera Penaeus spp. dan Metapenaeus spp. Dari kedua genera tersebut paling tidak terdapat sembilan jenis yang mempunyai nilai ekonomis penting di Indonesia. Udang Penaeid merupakan udang yang bernilai ekonomis penting karena sangat diminati oleh masyarakat dan mempunyai nilai jual yang tinggi. Ini menyebabkan meningkatnya usaha tangkapan yang dilakukan oleh nelayan sehingga di beberapa daerah tertentu terjadi tangkap-lebih (overfishing). Untuk mengantisipasi dan mengatasi masalah tersebut perlu dilakukan pengelolaan yang tepat. Pengelolaan yang tepat akan terlaksana dengan dukungan dari salah satunya informasi tentang sumberdaya udang Penaeid tersebut. Namun kondisi saat sekarang ini, informasi tentang udang Penaeid ini masih sulit diperoleh. Khususnya dalam
mengidentifikasi jenis-jenis udang Penaeid yang ditemukan di perairan Indonesia. Sarana yang tersedia hanya buku-buku yang terkadang sudah rusak dan terlalu rumit.
Tujuan dari penelitian ini adalah membuat kunci identifikasi dari sumberdaya udang Penaeid dan daerah penyebarannya di perairan Indonesia yang berbasis komputer.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Agustus 2002. Penelitian ini meliputi pengambilan data dari instansi dan pihak-pihak yang terkait, perancangan, pembuatan basis data dan pemrograman sistem informasi. Semua kegiatan tersebut dilaksanakan di Laboratorium Model dan Simulasi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Program aplikasi yang dihasilkan pada penelitian ini diberi judul Sistem Informasi Identifikasi Jenis Udang Penaeid (SI-IUP). Pada program aplikasi ini terdapat enam menu utama yaitu menu Ciri Umum Penaeidae, menu Program, menu Kamus Istilah, menu Masukan, menu Daftar Pustaka dan menu Bantuan. Program aplikasi ini merupakan
SISTEM INFORMASI
IDENTIFIKASI JENIS UDANG PENAEID DAN
POLA PENYEBARANNYA DI PERAIRAN INDONESIA
Oleh
DEWI APRILIA ERAWATI C02498061
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
SKRIPSI
Judul Skripsi : Sistem Informasi Identifikasi Jenis Udang Penaeid dan Pola
Penyebarannya di Perairan Indonesia
Nama Mahasiswa : Dewi Aprilia Erawati
NRP : C02498061
Program studi : Manajemen Sumberdaya Perairan
Menyetujui:
I. Komisi Pembimbing
Ir. Kiagus Abdul Aziz, M.Sc Dr. Ir. Mennofatria Boer
Ketua Anggota
II. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Ir. Sigid Hariyadi, M.Sc Dr. Ir. Indra Jaya, M.Sc
Ketua Program Studi Pembantu Dekan I
62
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta, pada tanggal 25 April 1980 sebagai
anak kedua dari dua bersaudara, dari pasangan suami istri
Gantiarto dan Samilah.
Penulis mengawali pendidikan dengan sekolah di TK Bestari pada
tahun 1985, dan kemudian dilanjutkan di SD Negeri 01 Pagi
Cipinang Muara Jakarta Timur (1986-1992). Pada tahun
1992-1995 penulis menempuh pendidikan lanjutan pertama di SMP Negeri 148 Jakarta
Timur, dan pada tahun 1995-1998 melanjutkan di SMU Negeri 54 Rawa Bunga
Jakarta Timur.
Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Ujian Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN) pada tahun 1998 dan memilih program studi
Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Selama di Insitut Pertanian Bogor, penulis aktif di Himpro HIMASPER
(Himpunan Mahasiswa Manajemen Sumberdaya Perairan). Penulis juga menjadi
Asisten Luar Biasa pada m.k Avertebrata Air (2000/2001) dan (2001/2002),
Koordinator Asisten Metode Statistika (2000/2001) dan (2001/2002), Asisten m.k
Matematika (2002/2003).
Untuk menyelesaikan studi di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, penulis
melaksanakan penelitian yang berjudul “Sistem Informasi Identifikasi Jenis Udang
Penaeid dan Pola Penyebarannya di Perairan Indonesia”. Penulis dinyatakan lulus
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Sistem Informasi Identifikasi Jenis Udang Penaeid dan
Pola Penyebarannya di Perairan Indonesia”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana pada program studi Manajemen Sumberdaya Perairan,
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada:
1. Ir. Kiagus Abdul Aziz, M. Sc sebagai dosen pembimbing I dan Dr. Ir. Mennofatria Boer
sebagai Pembimbing II atas segala kesabaran dan pengertiannya dalam membimbing dan
mengarahkan penulis selama penyusunan skripsi.
2. Ir. Nurlisa A. Butet sebagai dosen penguji tamu dan Ir. Sigid Hariyadi sebagai dosen
penguji wakil program studi atas segala saran dan masukannya.
3. Ir. Fifi Widjaja, M. Nat. Res. sebagai dosen pembimbing akademik.
4. Kedua orang tuaku tercinta (Bapak dan Ibu) serta kakakku atas segala doa, kasih sayang,
dorongan, semangat, dukungan serta pengorbanannya.
5. Wayan Sriyasa (ITK ’36) atas segala bantuan dan dukungannya selama penelitian.
6. Didin dan Rean atas komputer, kamar dan makanannya.
7. Agung, Anton dan Lila (FILKOM Gunadarma) atas bantuan dan kerjasamanya
8. Rahmat (BDP ’34) atas bantuan, perhatian dan pengertiannya.
9. All Siva’s Crew (Novi, Alia, Riri, Palbot, Een, Beni, Rini, Frety, dll) atas bantuan dan
kebersamaan selama ini.
10.Teman-temanku MSP ’35 yang tidak dapat disebut satu persatu, atas kebersamaannya
dalam suka dan duka selama 4 tahun.
11.Edwin (MNH ’35), Arga (THP ’35), Feri (ITK ’35), Imam (MSP ’36) atas bantuannya
selama penelitian dan penyusunan skripsi.
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik
yang bersifat membangun sangat diharapkan.
Bogor, Oktober 2002
v
DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar belakang ... 1
B. Tujuan ... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA ... 3
A. Sistem Informasi ... 3
B. Sumberdaya Udang ... 8
C. Pola Penyebaran Udang ... 8
III METODE PENELITIAN ... 11
A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 11
B. Jenis dan Sumber Pengambilan Data ... 11
C. Bahan ... 11
D. Prosedur Pembuatan Perangkat Lunak ... 12
1. Pengumpulan Data ... 12
2. Perancangan Sistem ... 12
a. Perumusan Masalah ... 12
b. Pembuatan Basis Data ... 12
c. Pembuatan Desain Tampilan ... 14
d. Implementasi Program ... 16
e. Tahap Pengujian ... 16
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 17
A. Hasil ... 17
1. Sistem Informasi Identifikasi Jenis Udang Penaeid ... 17
2. Pengelolaan basis data ... 18
3. Metode Pencarian Genus dan Spesies ... 19
4. Struktur Program ... 23
5. Hasil Eksekusi Program ... 24
B. Pembahasan ... 33
V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 35
A. Kesimpulan ... 35
DAFTAR PUSTAKA ... 37
LAMPIRAN ... 39
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Wilayah Pengelolaan Perikanan-Forum Koordinasi Pengendalian dan
Pengelolaan Sumberdaya Ikan…. ... 9
2. Genus dan Spesies ... 18
3. Daerah Penyebaran ... 18
4. Potensi, Produksi, Tingkat Pemanfaatan dan Peluang Pengembangan ... 19
SISTEM INFORMASI
IDENTIFIKASI JENIS UDANG PENAEID DAN
POLA PENYEBARANNYA DI PERAIRAN INDONESIA
Oleh
DEWI APRILIA ERAWATI C02498061
SKRIPSI
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
ii
Dewi Aprilia Erawati. C02498061. Sistem Informasi Identifikasi Jenis Udang Penaeid dan Pola Penyebarannya di Perairan Indonesia. Dibawah bimbingan Ir. Kiagus Abdul Aziz, M.Sc dan Dr. Ir. Mennofatria Boer.
RINGKASAN
Udang merupakan salah satu komoditas utama subsektor perikanan yang memberikan kontribusi paling besar dalam hal penerimaan devisa negara dari subsektor perikanan. Beberapa jenis udang yang menunjang subsektor perikanan Indonesia adalah dari famili Penaeidae genera Penaeus spp. dan Metapenaeus spp. Dari kedua genera tersebut paling tidak terdapat sembilan jenis yang mempunyai nilai ekonomis penting di Indonesia. Udang Penaeid merupakan udang yang bernilai ekonomis penting karena sangat diminati oleh masyarakat dan mempunyai nilai jual yang tinggi. Ini menyebabkan meningkatnya usaha tangkapan yang dilakukan oleh nelayan sehingga di beberapa daerah tertentu terjadi tangkap-lebih (overfishing). Untuk mengantisipasi dan mengatasi masalah tersebut perlu dilakukan pengelolaan yang tepat. Pengelolaan yang tepat akan terlaksana dengan dukungan dari salah satunya informasi tentang sumberdaya udang Penaeid tersebut. Namun kondisi saat sekarang ini, informasi tentang udang Penaeid ini masih sulit diperoleh. Khususnya dalam
mengidentifikasi jenis-jenis udang Penaeid yang ditemukan di perairan Indonesia. Sarana yang tersedia hanya buku-buku yang terkadang sudah rusak dan terlalu rumit.
Tujuan dari penelitian ini adalah membuat kunci identifikasi dari sumberdaya udang Penaeid dan daerah penyebarannya di perairan Indonesia yang berbasis komputer.
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari sampai Agustus 2002. Penelitian ini meliputi pengambilan data dari instansi dan pihak-pihak yang terkait, perancangan, pembuatan basis data dan pemrograman sistem informasi. Semua kegiatan tersebut dilaksanakan di Laboratorium Model dan Simulasi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Program aplikasi yang dihasilkan pada penelitian ini diberi judul Sistem Informasi Identifikasi Jenis Udang Penaeid (SI-IUP). Pada program aplikasi ini terdapat enam menu utama yaitu menu Ciri Umum Penaeidae, menu Program, menu Kamus Istilah, menu Masukan, menu Daftar Pustaka dan menu Bantuan. Program aplikasi ini merupakan
SISTEM INFORMASI
IDENTIFIKASI JENIS UDANG PENAEID DAN
POLA PENYEBARANNYA DI PERAIRAN INDONESIA
Oleh
DEWI APRILIA ERAWATI C02498061
SKRIPSI
Sebagai Salah Satu Syarat Untuk
Memperoleh Gelar Sarjana pada Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
SKRIPSI
Judul Skripsi : Sistem Informasi Identifikasi Jenis Udang Penaeid dan Pola
Penyebarannya di Perairan Indonesia
Nama Mahasiswa : Dewi Aprilia Erawati
NRP : C02498061
Program studi : Manajemen Sumberdaya Perairan
Menyetujui:
I. Komisi Pembimbing
Ir. Kiagus Abdul Aziz, M.Sc Dr. Ir. Mennofatria Boer
Ketua Anggota
II. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Ir. Sigid Hariyadi, M.Sc Dr. Ir. Indra Jaya, M.Sc
Ketua Program Studi Pembantu Dekan I
62
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Jakarta, pada tanggal 25 April 1980 sebagai
anak kedua dari dua bersaudara, dari pasangan suami istri
Gantiarto dan Samilah.
Penulis mengawali pendidikan dengan sekolah di TK Bestari pada
tahun 1985, dan kemudian dilanjutkan di SD Negeri 01 Pagi
Cipinang Muara Jakarta Timur (1986-1992). Pada tahun
1992-1995 penulis menempuh pendidikan lanjutan pertama di SMP Negeri 148 Jakarta
Timur, dan pada tahun 1995-1998 melanjutkan di SMU Negeri 54 Rawa Bunga
Jakarta Timur.
Penulis diterima di Institut Pertanian Bogor melalui jalur Ujian Masuk
Perguruan Tinggi Negeri (UMPTN) pada tahun 1998 dan memilih program studi
Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Selama di Insitut Pertanian Bogor, penulis aktif di Himpro HIMASPER
(Himpunan Mahasiswa Manajemen Sumberdaya Perairan). Penulis juga menjadi
Asisten Luar Biasa pada m.k Avertebrata Air (2000/2001) dan (2001/2002),
Koordinator Asisten Metode Statistika (2000/2001) dan (2001/2002), Asisten m.k
Matematika (2002/2003).
Untuk menyelesaikan studi di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, penulis
melaksanakan penelitian yang berjudul “Sistem Informasi Identifikasi Jenis Udang
Penaeid dan Pola Penyebarannya di Perairan Indonesia”. Penulis dinyatakan lulus
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya, penulis dapat
menyelesaikan skripsi yang berjudul “Sistem Informasi Identifikasi Jenis Udang Penaeid dan
Pola Penyebarannya di Perairan Indonesia”. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Sarjana pada program studi Manajemen Sumberdaya Perairan,
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor.
Penulis mengucapkan terima kasih dan penghargaan kepada:
1. Ir. Kiagus Abdul Aziz, M. Sc sebagai dosen pembimbing I dan Dr. Ir. Mennofatria Boer
sebagai Pembimbing II atas segala kesabaran dan pengertiannya dalam membimbing dan
mengarahkan penulis selama penyusunan skripsi.
2. Ir. Nurlisa A. Butet sebagai dosen penguji tamu dan Ir. Sigid Hariyadi sebagai dosen
penguji wakil program studi atas segala saran dan masukannya.
3. Ir. Fifi Widjaja, M. Nat. Res. sebagai dosen pembimbing akademik.
4. Kedua orang tuaku tercinta (Bapak dan Ibu) serta kakakku atas segala doa, kasih sayang,
dorongan, semangat, dukungan serta pengorbanannya.
5. Wayan Sriyasa (ITK ’36) atas segala bantuan dan dukungannya selama penelitian.
6. Didin dan Rean atas komputer, kamar dan makanannya.
7. Agung, Anton dan Lila (FILKOM Gunadarma) atas bantuan dan kerjasamanya
8. Rahmat (BDP ’34) atas bantuan, perhatian dan pengertiannya.
9. All Siva’s Crew (Novi, Alia, Riri, Palbot, Een, Beni, Rini, Frety, dll) atas bantuan dan
kebersamaan selama ini.
10.Teman-temanku MSP ’35 yang tidak dapat disebut satu persatu, atas kebersamaannya
dalam suka dan duka selama 4 tahun.
11.Edwin (MNH ’35), Arga (THP ’35), Feri (ITK ’35), Imam (MSP ’36) atas bantuannya
selama penelitian dan penyusunan skripsi.
Penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saran dan kritik
yang bersifat membangun sangat diharapkan.
Bogor, Oktober 2002
v
DAFTAR ISI
Halaman
RINGKASAN ... ii
KATA PENGANTAR ... iv
DAFTAR ISI ... v
DAFTAR TABEL ... vii
DAFTAR GAMBAR ... viii
DAFTAR LAMPIRAN ... ix
I. PENDAHULUAN ... 1
A. Latar belakang ... 1
B. Tujuan ... 2
II. TINJAUAN PUSTAKA ... 3
A. Sistem Informasi ... 3
B. Sumberdaya Udang ... 8
C. Pola Penyebaran Udang ... 8
III METODE PENELITIAN ... 11
A. Waktu dan Tempat Penelitian ... 11
B. Jenis dan Sumber Pengambilan Data ... 11
C. Bahan ... 11
D. Prosedur Pembuatan Perangkat Lunak ... 12
1. Pengumpulan Data ... 12
2. Perancangan Sistem ... 12
a. Perumusan Masalah ... 12
b. Pembuatan Basis Data ... 12
c. Pembuatan Desain Tampilan ... 14
d. Implementasi Program ... 16
e. Tahap Pengujian ... 16
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 17
A. Hasil ... 17
1. Sistem Informasi Identifikasi Jenis Udang Penaeid ... 17
2. Pengelolaan basis data ... 18
3. Metode Pencarian Genus dan Spesies ... 19
4. Struktur Program ... 23
5. Hasil Eksekusi Program ... 24
B. Pembahasan ... 33
V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 35
A. Kesimpulan ... 35
DAFTAR PUSTAKA ... 37
LAMPIRAN ... 39
vii
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1. Wilayah Pengelolaan Perikanan-Forum Koordinasi Pengendalian dan
Pengelolaan Sumberdaya Ikan…. ... 9
2. Genus dan Spesies ... 18
3. Daerah Penyebaran ... 18
4. Potensi, Produksi, Tingkat Pemanfaatan dan Peluang Pengembangan ... 19
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1. Model Sistem Informasi Dasar ... 5
2. Hirarki Sistem Informasi Manajemen ... 6
3. Tahapan Perancangan Sistem Informasi ... 15
4. Contoh Metode Pencarian Genus ... 20
5. Struktur program ... 23
6. Kotak Pengisian Password ... 24
7. Jendela Peringatan ... 25
8. Logo Sistem Informasi Identifikasi Jenis Udang Penaeid ... 25
9. Jendela Menu Utama Sistem Informasi Identifikasi Udang Penaeid ... 25
10. Jendela Ciri Umum Penaeidae ... 26
11. Jendela Identifikasi Genus dan Spesies Udang Penaeid ... 26
12. Jendela Kesimpulan ... 27
13. Jendela Peta Penyebaran ... 27
14. Jendela sub menu Informasi Lain ... 28
15. Jendela Menu Kamus Istilah ... 28
16. Jendela sub menu Karapas Dorsal ... 29
17. Jendela sub menu Karapas Lateral ... 29
18. Jendela sub menu Alat Gerak ... 29
19. Jendela sub menu Alat Reproduksi ... 30
20. Jendela sub menu Rostrum dan Telson ... 30
21. Jendela sub menu Pereiopod dan Maxilliped ... 31
22. Jendela sub menu Deskripsi Umum Spesies ... 31
23. Jendela sub menu Nama Lokal ... 32
24. Jendela Menu Masukan ... 32
ix
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Petunjuk Pemakaian Program Aplikasi Sistem Informasi Identifikasi
Udang Penaeid ... 39
I. PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Udang merupakan salah satu komoditas utama subsektor perikanan yang memberikan
kontribusi paling besar dalam hal penerimaan devisa negara dari subsektor perikanan. Sumber
produksi udang di Indonesia berasal dari hasil penangkapan di laut dan di perairan tawar, serta
hasil budidaya di tambak-tambak. Beberapa jenis udang yang menunjang subsektor perikanan
Indonesia adalah dari famili Penaeidae genera Penaeus spp. dan Metapenaeus spp. Dari
kedua genera tersebut paling tidakterdapat sembilan jenis yang mempunyai nilai ekonomis
penting di Indonesia.
Pola penyebaran dari udang Penaeid ini luas secara ekologis dan geografis karena
habitatnya yang berbeda-beda tergantung dari spesies dan stadia atau fase dalam daur
hidupnya. Secara ekosistem penyebaran udang Penaeid dibagi menjadi dua daerah yaitu
daerah muara sungai atau estuaria dan daerah lepas pantai.
Udang Penaeid merupakan udang yang bernilai ekonomis penting karena sangat diminati
oleh masyarakat dan mempunyai nilai jual yang tinggi. Ini menyebabkan meningkatnya usaha
tangkapan yang dilakukan oleh nelayan sehingga di beberapa daerah tertentu terjadi
tangkap-lebih(overfishing).
Untuk mengantisipasi dan mengatasi masalah tersebut perlu dilakukan pengelolaan yang
tepat. Pengelolaan yang tepat akan terlaksana dengan dukungan dari salah satunya informasi
tentang sumberdaya udang Penaeid tersebut. Namun kondisi saat sekarang ini, informasi
tentang udang Penaeid ini masih sulit diperoleh. Khususnya dalam mengidentifikasi
jenis-jenis udang Penaeid yang ditemukan di perairan Indonesia. Sarana yang tersedia umumnya
hanya berupa buku-buku yang terkadang sudah rusak dan terlalu rumit.
Oleh karena itu diperlukan suatu sistem informasi yang aktual dan sesuai dengan
perkembangan teknologi yang berguna dalam mengidentifikasi jenis udang Penaeid. Salah
satunya dengan membuat kunci identifikasi tentang jenis-jenis dari udang Penaeid dan daerah
2
B. Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah membuat kunci identifikasi dari sumberdaya udang
Penaeid dan daerah penyebarannya di perairan Indonesia yang berbasis komputer.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Sistem Informasi
Menurut Lucas (1987) in Kumorotomo, et al. (1994), Sistem dapat diartikan sebagai
suatu kumpulan atau himpunan dari unsur, komponen atau variabel-variabel yang
terorganisasi, saling berinteraksi, saling tergantung satu sama lain dan terpadu. Sistem dapat
diartikan sebagai kumpulan elemen yang berintegrasi untuk mencapai tujuan tertentu
(McLeod, 1995 in Santoso, 2000). Menurut Murdick, et al. (1984), Sistem dapat dijelaskan
dengan sederhana sebagai seperangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk
tujuan bersama. Menurut O’Brien (1990), Sistem dapat dijelaskan secara sederhana sebagai
suatu kelompok yang saling berhubungan atau unsur-unsur yang saling mempengaruhi
membentuk satu kesatuan. Selain itu, Sistem juga dapat dijelaskan sebagai suatu kelompok
dimana komponen-komponen yang saling berhubungan saling bekerja secara bersama-sama
untuk mencapai tujuan bersama dengan cara menerima masukan (input) dan menghasilkan
keluaran (output) dalam suatu proses transformasi yang terorganisasi.
Kebanyakan orang mengartikan data dan informasi dengan pengertian yang sama. Namun
bagi kajian ilmiah atau bagi kaum profesional, dua pengertian ini mengandung perbedaan
mendasar. Menurut O’Brien (1990), pada umumnya data didefinisikan sebagai pengukuran
secara obyektif dari sifat suatu keadaan (seperti orang, tempat, benda, dan kejadian-kejadian).
Pengukuran ini biasanya digambarkan dengan simbol-simbol seperti angka-angka dan
kata-kata, atau oleh susunan kode-kode yang merupakan gabungan dari angka-angka, huruf (abjad)
dan karakter lain. Sementara Informasi dapat didefinisikan sebagai data yang telah diubah
menjadi sebuah struktur atau susunan data yang lebih berarti dan berguna bagi pengguna
(user). Menurut Kumorotomo et al. (1994), data merujuk kepada fakta-fakta baik berupa
angka-angka, teks, dokumen, gambar, bagan, suara yang mewakili deskripsi verbal atau kode
tertentu dan semacamnya. Apabila ia telah disaring dan diolah melalui sistem pengolahan
sehingga memiliki arti dan nilai bagi seseorang, maka data itu berubah fungsi menjadi
informasi. Dengan demikian yang dipakai orang di dalam membuat keputusan adalah
informasi, bukan data. Murdick et al. (1984) menguraikan secara singkat bahwa data adalah
fakta yang sedang tidak digunakan pada proses keputusan, biasanya dicatat dan diarsipkan
4
informasi terdiri dari data yang telah diambil kembali, diolah dan digunakan untuk memberi
dukungan keterangan bagi pengambilan kesimpulan, argumentasi atau sebagai dasar untuk
peramalan atau pengambilan keputusan. Burch dan Grudnitski (1989) in Kumorotomo et al.
(1994) menyebutkan adanya tiga pilar utama yang menentukan kualitas informasi yaitu
akurasi, ketepatan waktu, dan relevansi. Informasi didefinisikan sebagai data yang telah
diolah atau diproses menjadi suatu bentuk yang penting bagi penerima dan mempunyai nilai
nyata atau bermanfaat bagi tindakan pengambilan keputusan-keputusan yang sekarang atau
keputusan-keputusan yang akan datang. Informasi ini memberikan sesuatu yang berguna jika
sesuai dengan kebutuhan pengguna atau penerima, mempunyai ketelitian dalam pengolahan
data, tidak kadaluwarsa (up to date) dan dapat dipergunakan secara efektif (Davis, 1974 in
Goimawan, 2000).
Menurut O’Brien (1990), Sistem Informasi adalah sekumpulan orang, cara kerja, dan
sumber yang mengumpulkan, mengubah, serta menyebarkan informasi dalam suatu
organisasi. Selain itu Sistem Informasi didefinisikan sebagai sistem yang menerima sumber
data sebagai masukan (input) dan kemudian mengolahnya menjadi informasi sebagai hasil
keluarannya (output). Berdasarkan Balai Pembinaan Administrasi Universitas Gajah Mada
(1977) in Goimawan (2000), Sistem Informasi dijabarkan sebagai kumpulan bagian-bagian
yang formal dan sistematis yang melaksanakan : (a) pengolahan data yang legal dan
transaksional; (b) memberikan informasi kepada manajemen untuk mendukung kegiatan
perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan; (c) memberikan bermacam-macam
laporan yang diperlukan oleh pihak luar. Sistem Informasi juga merupakan sistem yang
saling berinteraksi dengan lingkungan dan melalui suatu siklus yang disebut Siklus Sistem
Informasi (Kroenke, 1992 in Santoso, 2000). Siklus Sistem Informasi terdiri dari Masukan
(Input), Proses atau pengolahan (Processing) dan Keluaran (Output) biasa disingkat MPK.
MPK adalah siklus yang menggambarkan bagaimana sistem mendapat masukan dari
lingkungan, kemudian sistem mengolah masukan tersebut sehingga menghasilkan suatu
keluaran. Keluaran yang dihasilkan tersebut kemudian dikembalikan lagi ke lingkungan
sebagai sarana informasi. Lucas (1987) in Kumorotomo et al. (1994) mendefinisikan Sistem
Informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang pada saat dilaksanakan akan
memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan/atau untuk mengendalikan organisasi.
5
(hardware) merujuk kepada perkakas mesin, perangkat lunak (software) merujuk kepada
program-program komputer beserta petunjuk-petunjuk pendukungnya, data, dan
prosedur-prosedur organisasi yang saling berinteraksi untuk menyediakan data dan informasi yang
tepat pada waktunya kepada pihak-pihak di dalam maupun di luar organisasi yang
berkompeten (Kumorotomo et al., 1994).
Proses pengolahan informasi sering membutuhkan data yang telah dikumpulkan dan
diolah sebelumnya. Oleh karena itu, dalam sistem informasi dibutuhkan alat untuk
menyimpan data tersebut sehingga dalam proses pengolahan terdapat data, baik data yang
baru maupun data yang telah disimpan sebelumnya.
Skema model dasar dengan penyimpanan data ditunjukkan pada Gambar 1 (Davis,
1974 in Goimawan, 2000).
Gambar 1. Model Sistem Informasi Dasar
Pemilihan metode pengolahan data yang tepat memiliki 4 syarat utama yang perlu
dipertimbangkan yaitu : (a) volume unsur-unsur data yang dimuat; (b) kompleksitas
operasi-operasi pengolahan data; (c) pembatasan waktu pengolahan; (d) tuntutan melakukan
perhitungan yang benar. Berdasarkan persyaratan-persyaratan tersebut maka untuk
mengorganisasikan dan mengolah data yang cukup besar dan memerlukan kecepatan serta
ketepatan pengolahan, maka media komputer merupakan media yang tepat untuk menyusun
sistem informasi (Moekijat, 1996 in Goimawan, 2000).
Menurut Koutur (1996) in Haryanto (1999), komputer mempunyai kemampuan dalam
menunjang 4 macam sistem, yaitu: (a) Sistem pengolahan data elektronik (Electronic Data
MASUKAN PENGOLAHAN KELUARAN
6
Processing System atau EDPS), merupakan suatu sistem pengolahan data yang bertujuan
menghasilkan informasi; (b) Sistem penunjang keputusan (Decision Support System atau
DSS), merupakan suatu sistem yang bertujuan menunjang aktivitas pengambilan keputusan;
(c) Sistem penunjang ahli (Expert Support System atau ESS), merupakan suatu sistem dimana
komputer dapat berperan seperti ahli yang dapat memberikan jawaban atas suatu masalah dan
dapat pula berperan sebagai pengambil keputusan dari berbagai alternatif yang diberikan; (d)
Sistem informasi manajemen merupakan suatu sistem yang terdiri dari ketiga sistem
sebelumnya yaitu EDPS, DSS dan ESS.
Susunan sistem-sistem diatas dapat dibuat menjadi suatu hirarki yang dikenal sebagai
hirarki Sistem Informasi Manajemen (SIM) seperti pada Gambar 2:
ESS
DSS
EDPS
Gambar 2. Hirarki Sistem Informasi Manajemen
1. Sistem Manajemen Basis Data (Database)
Menurut Murdick (1996) in Kumorotomo et al. (1994), secara sederhana database
dapat didefinisikan sebagai koleksi terpadu dari data yang disusun secara logis dan
dikendalikan secara sentral. Sistem manajemen basis data adalah suatu kumpulan data yang
saling berhubungan satu sama lain dan program untuk mengakses data tersebut (Kort and
Silberschatz, 1986 in Santoso, 2000). Sistem basis data dirancang untuk mengelola data dan
informasi dalam jumlah besar secara efisien dan aman serta menciptakan prosedur cari-ambil
(retrieval) yang cepat dan mudah dalam proses penyimpanan data ke dalam basis data
maupun pengambilan data dari basis data (Kumorotomo et al., 1994). Septanto (1997) in
Haryanto (1999) mendefinisikan database sebagai kumpulan dari informasi yang
7
basis data dapat disimpan dalam beberapa struktur yaitu struktur data hierarkis, struktur data
jaringan (network) dan struktur data relasional. Struktur data relasional lebih banyak
digunakan karena meminimumkan kelebihan data (data redundancy) dan menjamin integritas
data, sehingga pemakaian ruangan penyimpanan lebih efisien dan pemeliharaan data lebih
sederhana.
2. Struktur Data Relasional
Teknologi basis data (database) relasional adalah yang paling menarik saat ini karena
mudah digunakan dan kemungkinan aplikasinya begitu luas. Menurut Kort and Silberschatz
(1986) in Santoso (2000), model data relasional adalah model basis data yang disajikan
dalam bentuk kumpulan tabel-tabel atau relasi-relasi, yang masing-masing tabel atau relasi
ditandai dengan nama yang unik. Sebuah model data relasional akan dapat memperlihatkan
semua relasi antarbentukan atau entitas (entity)data, sehingga data relatif lebih mudah
dipahami. Setiap tabel atau relasi terdiri dari sekumpulan kolom dan jumlah baris. Setiap
kolom di dalam suatu tabel atau relasi disebut juga atribut dari relasi tersebut. Setiap baris
pada suatu relasi disebut juga record yang mengandung nilai data.
Manajemen database dengan menggunakan bahasa pemrograman memiliki beberapa
kemampuan yaitu (Kurniadi, 1999):
a. Memiliki sarana pengembangan yang bersifat grafis (visual).
b. Berorientasi objek (object oriented programming).
c. Dapat bekerja didalam sistem operasi Windows.
d. Dapat menghasilkan program aplikasi berbasis Windows.
e. Mampu memanfaatkan kemampuan Windows seperti grafis, multimedia, internet,
multitasking dan sebagainya.
B. Sumberdaya Udang
Perairan laut dan perairan estuari memiliki berbagai jenis sumberdaya alam salah satunya
adalah udang. Udang merupakan salah satu komoditas utama subsektor perikanan yang
memberikan kontribusi paling besar dalam hal penerimaan devisa negara dari subsektor
perikanan. Di Indonesia terdapat lebih dari 83 jenis udang yang termasuk familia Penaeidae
yang menyebar hampir di sepanjang perairan pantai Indonesia. Menurut Naamin dan Unar
8
udang jenis Penaeid. Terdapat sekitar 42 jenis yang menyebar hampir di sepanjang pantai
yang landai, perairan dekat payau dan bakau.
C. Pola Penyebaran Udang
Penyebaran udang Penaeid luas secara ekologis karena habitatnya berbeda-beda
tergantung dari spesies dan stadia atau fase dalam daur hidupnya. Pada fase juvenil, udang
penaeid banyak terdapat di estuaria, yang dimanfaatkan sebagai daerah asuhan (nursery
ground). Estuaria merupakan daerah subur, kaya akan detritus dan bahan organik, karena
bersifat sebagai perangkap zat hara (nutrient trap) sehingga menyebabkan produktivitas
primernya tinggi (Clark, 1974 in Zairion, 1990).
Dalam hal distribusi, Krebs (1972) in Zairion (1990) menyatakan bahwa distribusi
organisme merupakan suatu realisasi tingkah laku dalam memilih habitat yang disukainya
sesuai dengan kebutuhan hidup sehingga menimbulkan perbedaan jumlah dan spesies di
setiap tempat yang berbeda sumberdaya habitatnya.
Menurut Racek (1972) in Zairion (1990), di wilayah “Indo-West Pasific” yang juga
termasuk Indonesia, distribusi udang penaeid yang bernilai ekonomis penting ditemukan
mulai dari perairan estuaria sampai ke perairan lepas pantai dengan kedalaman 200 m.
Kemudian distribusinya di perairan Indonesia meliputi perairan laut yang dangkal dengan
terkonsentrasi di sepanjang pantai timur Pulau Sumatera, pantai Utara dan sebagian pantai
Selatan Pulau Jawa, perairan Kalimantan, Sulawesi, Maluku dan Irian Jaya (Naamin, 1984 in
Zairion, 1990).
Pola penyebaran udang Penaeid di perairan Indonesia didasarkan kepada wilayah
pengelolaan perairan laut Indonesia yang disusun oleh Forum Koordinasi Pengendalian dan
Pengelolaan Sumber Daya Ikan – FKPPS. yaitu sebagai berikut (Sumber: FKPPS Potensi dan
9
Tabel 1. Wilayah Pengelolaan Perikanan-FKPPS
Wilayah Pengelolaan
Perikanan Batas Wilayah
1. Selat Malaka Utara : Garis batas ZEEI
Timur : Garis batas ZEEI, Pantai Barat Kalimantan Barat : Garis batas ZEEI, Pantai Timur Sumatera
3. Laut Jawa Utara : Berbatasan dengan garis batas selatanWPP 2
Selatan : Pantai Utara Jawa
Timur : Garis bujur 125o30’BT, garis lintang 01o15’LU dari Pantai Timur Kalimantan sampai Sulawesi; Garis lintang 03o10’LS dari Sulawesi sampai garis bujur 116o55’BT Barat : Pantai Timur Sumatera
4. Selat Makassar Utar : Garis yang menghubungkan batas paling utara Kalimantan Timur dengan batas Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah Selatan : Garis dari titik posisi 08o10’LS -115o20’BT
ke titik posisi 08o15’LS -116o15’BT; Garis dari titik posisi 08o15’LS - 116o40’BT ke titik posisi 08o17’LS - 117o10’BT
Timur : Pantai Barat dan Selatan Sulawesi serta garis 125o30’BT dan lintang 03o10’ sampai 08o30’LS
Barat : Pantai Timur Kalimantan dan batas timur WPP 3.
5. Laut Banda Utara : Garis Lintang 03o10’LS
Selatan : Garis lintang 08o30’LS dari garis bujur 125o30’BT sampai Pulau Selaru; Garis yang menghubungkan posisi 08o30’LS # 130o50’BT dengan posisi 07o50’LS # 132o30’BT
Timur : Garis bujur 132o30’BT Barat : Garis bujur 125o30’BT
6. Laut Seram sampai Teluk Tomini
Utara : Perbatasan Laut Sulawesi dan Samudera Pasifik
10
Barat : Pantai Timur Sulawesi 7. Laut Sulawesi dan
Samudera Pasifik
Utara : Garis batas ZEEI
Selatan : Garis lintang 101o5’LU; Pantai Utara Sulawesi Utara
Timur : Garis batas ZEEI
Barat : Batas Utara WPP 4 yaitu garis yang menghubungkan batas paling utara Kalimantan Timur dengan batas Sulawesi Utara dan Sulawesi Tengah
8. Laut Arafura Utara : Pantai Barat Papua
Selatan : Garis batas ZEEI Timur : Garis batas ZEEI
Barat : Batas timur WPP 9 atau garis bujur 132o30’BT
9. Samudera Hindia Utara : Pantai Barat Sumatera, Pantai Selatan Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan batas selatan WPP5
Selatan : Garis batas ZEEI
Timur : Batas barat WPP 8 atau garis bujur 132o30’BT
Barat : Garis batas ZEEI
III. METODE PENELITIAN
A. Waktu dan tempat penelitian
Penelitian dilaksanakan pada bulan Februari sampai Agustus 2002. Penelitian ini meliputi
pengambilan data dari instansi dan pihak-pihak yang terkait, perancangan, pembuatan basis
data dan pemrograman sistem informasi. Semua kegiatan tersebut dilaksanakan di
Laboratorium Model dan Simulasi, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian
Bogor.
B. Jenis dan Sumber Pengambilan Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder yang diambil dan
dikumpulkan dari beberapa sumber yaitu pustaka, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI) Biologi - Cibinong, Lembaga Oceanografi Nasional – LIPI Ancol, Balai Penelitian
Perikanan Laut (Balinkanlut), Perpustakaan – Bogor, dan Perpustakaan Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Data yang dikumpulkan, meliputi:
1. Kunci Identifikasi sumberdaya udang Penaeid, meliputi:
a. Data ciri-ciri khusus tiap genus dari Famili Penaeidae berupa rincian struktur morfologi
dari tiap-tiap genus dari famili Penaeidae.
b. Data ciri-ciri khusus tiap spesies udang Penaeid berupa rincian struktur morfologi dari
tiap-tiap spesies udang Penaeid.
2. Data mengenai pola penyebaran atau daerah distribusi dari tiap-tiap spesies udang Penaeid
di perairan Indonesia.
3. Data gambar spesies-spesies dari udang Penaeid.
4. Data mengenai potensi, produksi, tingkat pemanfaatan, dan peluang pengembangan dari
sumberdaya udang Penaeid.
C. Bahan
Perangkat lunak (software) yang diperlukan dalam pengembangan aplikasi ini adalah
sebagai berikut:
1. Microsoft Visual Basic 6.0 sebagai bahasa pemrograman.
12
3. Windows ‘98 sebagai sistem operasi program Visual Basic 6.0 dan Microsoft Access 7.0.
D. Prosedur Pembuatan Perangkat Lunak
Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
1. Pengumpulan Data
Dilakukan sesuai metode pengambilan data dengan memperhatikan jenis dan sumber
data yang dibutuhkan oleh pengguna. Data yang dikumpulkan meliputi:
a. Kunci Identifikasi Sumberdaya Udang Penaeid, meliputi :
1. Data ciri-ciri khusus tiap genus dari Famili Penaeidae berupa rincian struktur
morfologi dari tiap-tiap genus dari Famili Penaeidae.
2. Data ciri-ciri khusus tiap spesies udang Penaeid berupa rincian struktur morfologi
dari tiap-tiap spesies udang Penaeid.
b. Data mengenai pola penyebaran atau distribusi dari tiap-tiap spesies udang Penaeid di
perairan Indonesia.
c. Data gambar spesies-spesies udang Penaeid.
d. Data potensi, produksi, tingkat pemanfaatan, dan peluang pengembangan dari
sumberdaya udang Penaeid.
2. Perancangan Sistem
Tahapan perancangan Sistem Informasi ini secara umum ditunjukkan pada Gambar 3.
Dijelaskan sebagai berikut:
a. Perumusan masalah
Merumuskan permasalahan yang terkait dengan data yang didapatkan dan mengkaji
peluang-peluang yang akan dikembangkan dalam sistem yang akan dibuat.
b. Pembuatan basis data
Data-data dalam sistem informasi ini menggunakan format Microsoft Access 2000
yang disimpan dalam empat file basis data. File ini berfungsi untuk menyimpan
tabel-tabel yang berisi data. Basis data pertama dengan nama dbUdang.mdb berisi data-data
tentang ciri-ciri morfologi dari udang Penaeid dan nama-nama genus serta spesies.
Adapun penjelasan masing-masing tabel yang digunakan dalam perangkat lunak ini
adalah sebagai berikut:
13
Tabel ini berisi field alamat (kode masing-masing genus), field isi yang berisi
ciri-ciri genus udang Penaeid, field status, field benar, dan field salah.
2. Tabel Penaeus
Tabel ini berisi field alamat (kode masing-masing spesies Penaeus), field isi yang
berisi ciri-ciri spesies Penaeus, field status, field benar, dan field salah.
3. Tabel Atyopenaeus
Tabel ini berisi field alamat (kode masing-masing spesies Atyopenaeus), field isi
yang berisi ciri-ciri spesies Atyopenaeus, field status, field benar, dan field salah.
4. Tabel Funchalia
Tabel ini berisi field alamat (kode masing-masing spesies Funchalia), field isi
yang berisi ciri-ciri spesies Funchalia, field status, field benar, dan field salah.
5. Tabel Parapenaeus
Tabel ini berisi field alamat (kode masing-masing spesies Parapenaeus), field isi
yang berisi ciri-ciri spesies Parapenaeus, field status, field benar, dan field salah.
6. Tabel Parapenaeopsis
Tabel ini berisi field alamat (kode masing-masing spesies Parapenaeopsis), field
isi yang berisi ciri-ciri spesies Parapenaeopsis, field status, field benar, dan field
salah.
7. Tabel Metapenaeus
Tabel ini berisi field alamat (kode masing-masing spesies Metapenaeus), field isi
yang berisi ciri-ciri spesies Metapenaeus, field status, field benar, dan field salah.
8. Tabel Metapenaeopsis
Tabel ini berisi field alamat (kode masing-masing spesies Metapenaeopsis), field
isi yang berisi ciri-ciri spesies Metapenaeopsis, field status, field benar, dan field
salah.
9. Tabel Trachypenaeus
Tabel ini berisi field alamat (kode masing-masing spesies Trachypenaeus), field isi
yang berisi ciri-ciri spesies Trachypenaeus, field status, field benar, dan field salah.
10.Tabel Kategori
Tabel ini berisi data spesifikasi identifikasi jenis udang Penaeid dan nama-nama
14
Basis data kedua dengan nama dbPolpe.mdb berisi data :
1. Tabel Propinsi
Berisi WPP sebagai kode wilayah penyebaran, field WPP yang berisi
nama-nama WPP (Wilayah Pengelolaan Perikanan) serta field spesies yang berisi
nama-nama spesies yang tersebar di masing-masing WPP tersebut.
Basis data ketiga dengan nama dbPotensi.mdb berisi data :
1. Tabel Potensi
Berisi WPP sebagai kode wilayah penyebaran, field WPP yang berisi
nama-nama WPP (Wilayah Pengelolaan Perikanan), field Potensi yang berisi data
potensi dari tiap-tiap WPP, field Tingkat Eman yang berisi data tingkat
pemanfaatan dari tiap-tiap WPP, field Produksi yang berisi data produksi dari
tiap-tiap WPP, dan field Peluang Kembang yang berisi data peluang
pengembangan dari tiap-tiap WPP tersebut.
Basis data ke-empat dengan nama dbLokal.mdb berisi data:
1. Tabel Lokal
Berisi Spesies sebagai kode nama lokal, field Spesies yang berisi data
nama-nama spesies udang Penaeid dan field Ciri berisi data ciri-ciri morfologi dari
tiap-tiap spesies udang Penaeid tersebut.
Basis data pada Sistem Informasi Identifikasi Udang Penaeid dibuat dengan
menggunakan model basis data relasional (Relational Database Model). Hubungan relasi
terjadi antara Tabel Kategori dengan Tabel Genus dan Tabel Spesies.
c. Pembuatan desain tampilan
Membuat desain tampilan yang menarik yang akan ditampilkan dari hasil eksekusi
program yang dibuat. Terdiri dari:
1. Masukan (Input)
Terdiri dari:
a. Input data identifikasi yang berupa ciri-ciri morfologi dari tiap-tiap spesies udang
Penaeid.
b. Input data lokasi penyebaran atau daerah distribusi dari masing-masing spesies udang
Penaeid.
15
d. Input istilah-istilah yang digunakan dalam proses identifikasi genus dan spesies
udang Penaeid.
2. Proses
a. Proses pencarian atau pengidentifikasian spesies udang Penaeid berdasarkan ciri-ciri
morfologi udang Penaeid yang ingin diidentifikasi.
b. Proses pencarian lokasi penyebaran masing-masing spesies udang Penaeid.
3. Keluaran (Output)
Bertujuan untuk menampilkan informasi sesuai dengan kebutuhan pengguna, terdiri
dari:
a. Hasil proses identifikasi berupa nama spesies yang teridentifikasi.
b. Lokasi penyebaran atau distribusi spesies atau genus yang teridentifikasi tersebut
di perairan Indonesia.
c.Gambar spesies-spesies udang Penaeid yang telah berhasil teridentifikasi.
d.Kamus istilah, yang berisi tentang istilah-istilah yang digunakan dalam proses
identifikasi genus dan spesies udang Penaeid.
Gambar 3. Tahapan Perancangan Sistem Informasi
Mulai
Studi Pustaka
Perumusan Masalah
Pembuatan Basis Data
Pembuatan Desain Tampilan
Implementasi Rancangan
Tahap Pengujian
OK
16
d. Implementasi Program
Rancangan program yang telah dibuat diimplementasikan ke dalam program komputer
dengan menggunakan bahasa pemrograman. Bahasa pemrograman yang digunakan
adalah Visual Basic 6.0. Kemudian program yang telah dibuat diuji atau dieksekusi untuk
mengetahui ada atau tidaknya bugs (kesalahan) dalam sintaks dan logika yang digunakan.
e. Tahap Pengujian
Melakukan pengujian terhadap program yang telah dibuat dengan menggunakan data
yang diperoleh dari lapangan berupa contoh spesies udang penaeid tertentu yang ingin
diidentifikasi, dimasukkan ke dalam program tersebut, kemudian melihat data yang
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Sistem Informasi Identifikasi Jenis Udang Penaeid
Program aplikasi yang dihasilkan pada penelitian ini diberi judul Sistem Informasi
Identifikasi Jenis Udang Penaeid (SI-IUP). Program aplikasi lebih dimaksudkan kepada
penyediaan informasi dalam bidang perikanan terutama dalam pencarian atau
pengidentifikasian spesies-spesies udang Penaeid yang ada di perairan Indonesia dan
mengetahui daerah penyebaran dari masing-masing jenis spesies tersebut di perairan Indonesia
yang dapat membantu pengguna dalam proses pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya
udang Penaeid.
Pada Sistem Informasi Identifikasi Udang Penaeid ini terdapat enam menu utama yaitu
menu Ciri Umum Penaeidae, menu Program, menu Kamus Istilah, menu Masukan, menu
Daftar Pustaka dan menu Bantuan (Gambar 9).
Menu Ciri Umum Penaeidae menampilkan informasi tentang ciri-ciri morfologi umum
dari udang famili Penaeidae. Sebelum memulai proses identifikasi, pengguna dapat
mencocokkan terlebih dahulu jenis udang yang ingin diidentifikasi dengan ciri umum udang
dari famili Penaeidae.
Menu Program terbagi dalam tiga pilihan Informasi yaitu pilihan Identifikasi, menyajikan
jendela pertanyaan tentang ciri-ciri morfologi genus dan spesies udang Penaeid, pilihan
Penyebaran menyajikan peta daerah penyebaran masing-masing spesies udang Penaeid
berdasarkan Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP).
Menu Kamus Istilah berisi Informasi tentang istilah-istilah yang digunakan dalam proses
pencarian genus dan spesies udang Penaeid serta gambaran umumnya. Terbagi dalam delapan
sub menu, yaitu sub menu Karapas dorsal, sub menu Karapas lateral, sub menu Alat Gerak,
sub menu Alat Reproduksi, sub menu Rostrum dan Telson, sub menu Pereiopod dan
Maxilliped, sub menu Deskripsi Umum Spesies, dan sub menu Nama Lokal.
Menu Masukan menyajikan form Masukan Spesies yang berfungsi agar pengguna dapat
memasukkan data spesies baru yang ditemukan.
Menu Daftar Pustaka menyajikan jendela informasi mengenai judul-judul pustaka yang
18
Menu Bantuan berisi tentang Informasi cara penggunaan atau pemakaian program aplikasi
Sistem Informasi Identifikasi Jenis Udang Penaeid.
2. Pengelolaan basis data
Data dalam Sistem Informasi ini disimpan dengan menggunakan jendela Microsoft Access
7.0 dengan nama file yang berekstension .mdb. Basis data pertama bernama dbUdang.mdb
berisi data-data tentang ciri-ciri morfologi dari tiap-tiap genus dan spesies udang Penaeid.
Data tersebut tersimpan dalam 10 jenis tabel. Seluruh tabel memiliki struktur seperti dibawah
ini (Tabel 2):
Tabel 2. Genus dan Spesies
Nama field Deskripsi Tipe data
Alamat Kode untuk mengarahkan proses pencarian genus Numerik
Status Kondisi kode alamat yang diuji Karakter
Isi Ciri-ciri morfologi genus atau spesies Karakter
Benar Hasil pengujian status Numerik
Salah Hasil pengujian status Numerik
Nama indeks dari seluruh tabel tersebut adalah “dewi” dengan field yang dipakai adalah
field alamat.
Basis data kedua dengan nama dbPolpe.mdb berisi data-data daerah penyebaran dari
masing-masing spesies udang Penaeid. Data tersimpan dalam satu jenis tabel yaitu Tabel
Polpe (Tabel 3) terdiri dari:
Tabel 3. Daerah penyebaran
Nama field Deskripsi Tipe data
WPP Kode daerah penyebaran berdasarkan Wilayah
Pengelolaan Perikanan (WPP) Karakter
Spesies Nama-nama spesies yang tersebar Memo
Nama indeks tabel tersebut adalah “dewi” dengan field yang dipakai adalah field WPP.
Basis data ketiga dengan nama dbPotensi.mdb berisi data-data potensi, produksi, tingkat
pemanfaatan dan peluang pengembangan dari sumberdaya udang Penaeid. Data tersimpan
19
Tabel 4. Potensi, Produksi, Tingkat Pemanfaatan, dan Peluang Pengembangan
Nama field Deskripsi Tipe data
WPP Kode daerah penyebaran berdasarkan Wilayah
Pengelolaan Perikanan (WPP)
Karakter
Potensi Data Potensi udang Penaeid di tiap-tiap WPP Numerik
Produksi Data Produksi udang Penaeid di tiap-tiap WPP Numerik
Tingkat Pemanfaatan
Data Tingkat Pemanfaatan udang Penaeid di tiap-tiap WPP
Numerik
Peluang
Pengembangan
Data Peluang Pengembangan udang Penaeid di tiap-tiap WPP
Numerik
Nama indeks tabel tersebut adalah “dewi” dengan field yang dipakai adalah field WPP.
Basis data ke-empat dengan nama dbLokal.mdb berisi data-data nama lokal dari
spesies-spesies udang Penaeid dan ciri-ciri dari masing-masing spesies-spesies tersebut. Data tersimpan
dalam satu jenis table yaitu Tabel Lokal (Tabel 5), terdiri dari:
Tabel 5. Nama Lokal
Namafield Deskripsi Tipe data
Spesies Nama-nama spesies udang Penaeid Karakter
Nama Lokal Nama-nama lokal dari tiap-tiap spesies udang Penaeid Karakter
Ciri Ciri-ciri morfologi dari tiap-tiap spesies udang Penaeid Karakter
Nama indeks tabel tersebut adalah “dewi” dengan field yang dipakai adalah nama lokal.
Indeks data adalah urutan data pada suatu tabel database. Indeks data diperlukan terutama
untuk pencarian data dengan cepat dan pengelompokkan data. Indeks data bersifat primary
dan unique. Indeks bersifat primary adalah indeks yang memuat satu atau lebih field dan
indeks bersifat unique adalah di dalam satu field tidak terdapat data yang sama (Alam, M.A.,
2000). Indeks data ini digunakan sebagai kunci pengenal suatu record jika tabel yang
bersangkutan dihubungkan dengan tabel lain.
3. Metode Pencarian atau Pengidentifikasian Genus dan Spesies.
Pencarian atau pengidentifikasian genus dan spesies dilakukan dengan menggunakan
indeks masing-masing tabel. Diagram alirnya adalah sebagai berikut:
20
Gambar 4. Contoh Metode Pencarian Genus
Mulai
Genus Tidak
Ya
Arthrobranch tunggal pada thoracic somite ke-6 dan ke-8; opthalmopod sangat panjang, segmen ke-1 antennular peduncle tidak melebar dimana memiliki ukuran yang sama dengan optic peduncle.
Ya
Tidak Pleurobranch terdapat pada thoracic
somite terakhir; ada epipodite pada maxilliped ke-3; biasanya terdapat gigi rostral ventral
Incisor process pada mandible pendek, hampir siku-siku; tubuh glabrous; sudut pterygostomial tumpul; telson tanpa duri atau memiliki 3 pasang duri yang movable
Ya Ya
selesai
Miyadiella
Tidak
Funchalia
Penaeus
selesai
22
Gambar 4. (Lanjutan)
B
Ya Metapenaeus Ada pleurobranch
pada thoracic somite ke-7; tidak ada exopod pada pereiopod ke-5
Maxilliped ke-2 memiliki exopod yang berkembang dengan baik; chelae berbentuk seperti pada umumnya
23
Gambar 5. Struktur program
4. Struktur program
Dalam pembuatan aplikasi berbasis visual, hal yang paling utama adalah perancangan
model visualisasi. Berdasar hal ini algoritma dan program diimplementasikan. Rancangan
dari program aplikasi ini diperlihatkan pada Gambar 5.
24
Ketika program dijalankan, jendela induk akan muncul dan berfungsi sebagai wadah
(container) dari seluruh jendela yang akan ditampilkan. Dari jendela tersebut pengguna akan
menentukan arah jalannya aplikasi. Jika misalnya pengguna memilih menu Program maka
akan tampil submenu dari menu Program yang terdiri dari tiga sub menu, yaitu submenu
Identifikasi, Daerah Penyebaran dan submenu Keluar.
Jika misalkan pengguna memilih untuk menjalankan submenu Identifikasi, maka jendela
(pemilihan) kategori identifikasi akan ditampilkan. Saat jendela kategori ditampilkan pemakai
diminta memberi masukan (input) berupa pemilihan kategori identifikasi yang akan dilakukan.
Setelah dipilih maka akan ditampilkan jendela lainnya yaitu jendela pertanyaan. Pada saat
penampilan jendela ini proses identifikasi berlangsung hingga diperoleh suatu kesimpulan
yang berupa nama genus atau nama spesies yang akhirnya akan ditampilkan pada jendela
kesimpulan.
5. Hasil Eksekusi Program
Paket program aplikasi Sistem Informasi Identifikasi Jenis Udang Penaeid mempunyai
format standar yang sama dengan program-program aplikasi lain yang berada dibawah sistem
Operasi Windows. Program aplikasi Sistem Informasi Identifikasi Udang Penaeid ketika
pertama kali dijalankan menampilkan form Login atau kotak pengisian password (Gambar 6),
sebagai syarat untuk menampilkan menu utama.
Gambar 6. Kotak pengisian password
Form Login ini berfungsi untuk pengguna (user) yang akan memakai program ini untuk
menyebutkan password atau kata kunci. Pengguna diharuskan memasukkan password dengan
benar. Bila pengguna (user) memasukkan password yang salah maka akan program akan
25
Gambar 7. Jendela Peringatan
Setelah password atau kata kunci dinyatakan benar, maka kemudian akan ditampilkan
Logo Sistem Informasi Identifikasi Jenis Udang Penaeid (Gambar 8).
Gambar 8. Logo Sistem Informasi Identifikasi Udang Penaeid
Tampilan berikutnya menyajikan menu utama (Gambar 9) dan beberapa sub menu yaitu:
a. Menu Ciri Umum Penaeidae
Menu Ciri Umum Penaeidae menampilkan informasi yang berhubungan dengan ciri-ciri
utama atau ciri-ciri umum dari udang famili Penaeidae. Informasi ini akan tersajikan
dengan mengklik item Ciri Umum Penaeidae pada menu utama. Jendela Informasi ini
dapat terlihat pada Gambar 10.
26
Gambar 10. Jendela Ciri Umum Penaeidae
b. Menu Program
Menu Program dibagi kedalam sub menu-sub menu, yaitu:
1. Identifikasi
Sub menu Identifikasi menampilkan jendela Identifikasi genus dan spesies Penaeid
yang berisi pernyataan-pernyataan ciri-ciri genus atau spesies udang Penaeid (Gambar 11).
Pernyataan yang ada dalam kolom Identifikasi harus dijawab oleh pengguna (user). Untuk
melihat istilah-istilah yang berkaitan dengan pernyataan dalam identifikasi, dapat dilihat
bersamaan dengan mengklik tombol Kamus Istilah.
Setelah semua pernyataan dijawab oleh pengguna (user) maka proses pencarian
identifikasi genus atau spesies selesai, dan tampil form Kesimpulan yang menyajikan nama
genus atau spesies yang teridentifikasi serta gambar dari (hanya) spesies yang
teridentifikasi (Gambar 12).
27
Gambar 12. Jendela Kesimpulan
2. Penyebaran
Sub menu Penyebaran berisi informasi daerah penyebaran udang Penaeid di perairan
Indonesia yang dibagi berdasarkan pada Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP). Sub
menu Penyebaran menyajikan peta Indonesia yang dibagi dalam sembilan Wilayah
Pengelolaan Perikanan dan kolom yang menampilkan spesies-spesies yang menyebar
dalam tiap daerah Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) tersebut (Gambar 13).
Gambar 13. Jendela Peta Penyebaran
Pada submenu ini, terdapat juga tombol “Informasi Lain” yang menampilkan informasi
potensi, produksi, tingkat pemanfaatan dan peluang pengembangan dari sumberdaya
28
Gambar 14. Jendela Informasi Lain
3. Keluar
Sub menu Keluar merupakan sub menu untuk keluar dari program aplikasi Sistem
Informasi Identifikasi Jenis Udang Penaeid.
c. Menu Kamus Istilah
Menu Kamus Istilah menyajikan informasi tentang istilah-istilah yang digunakan dalam
proses pencarian atau pengidentifikasian genus atau spesies udang Penaeid dan menyajikan
deskripsi umum tentang spesies udang Penaeid (Gambar 15).
Gambar 15. Jendela Kamus Istilah
Menu Kamus Istilah terbagi dalam delapan sub menu yaitu sub menu Karapas dorsal,
29
Gambar 16. Jendela sub menu Karapas Dorsal
Sub menu Karapas lateral, menyajikan gambar dan keterangan karapas tampak lateral
(Gambar 17).
Gambar 17. Jendela sub menu Karapas Lateral
Sub menu Alat Gerak, menyajikan gambar alat gerak pada udang Penaeid (Gambar 18).
30
Sub menu Alat reproduksi, menyajikan gambar dan keterangan dari alat kelamin udang
Penaeid jantan dan betina (Gambar 19).
Gambar 19. Jendela sub menu Alat Reproduksi
Sub menu Rostrum dan Telson, menyajikan gambar Rostrum dan Telson Udang Penaeid
(Gambar 20).
Gambar 20. Jendela sub menu Rostrum dan Telson
Sub menu Pereiopod dan Maxilliped, menyajikan gambar dan keterangan dari pereiopod
ke-1 dan ke-5 serta maxilliped ke-3 yang digunakan dalam proses identifikasi udang Penaeid
31
Gambar 21. Jendela sub menu Pereiopod dan Maxilliped
Sub menu Deskripsi Umum Spesies, menyajikan keterangan umum dari tiap-tiap spesies
udang Penaeid (Gambar 22).
Gambar 22. Jendela sub menu Deskripsi Umum Spesies
Dan sub menu Nama Lokal menyajikan ciri-ciri morfologi spesies udang Penaeid
berdasarkan pada nama lokal spesies udang Penaeid tersebut. Sub menu Nama Lokal terdiri
dari sepuluh pilihan, yaitu pilihan Udang Jerbung, Udang Windu, Udang Raja, Udang
Cendana, Udang Dogol, Udang Krosok, Udang Krosok Merah, Udang Krosok Kuning, Udang
32
Gambar 23. Jendela sub menu Nama Lokal
d. Menu Masukan
Menu Masukan terdiri dari satu sub menu yaitu sub menu Masukan Spesies. Sub menu ini
merupakan jendela masukan (input) spesies udang Penaeid yang baru ditemukan. Ditunjukkan
oleh Gambar 24.
Gambar 24. Jendela Menu Masukan
e. Menu Daftar Pustaka
Menu Daftar Pustaka menyajikan informasi judul-judul pustaka yang digunakan dalam
pembuatan program aplikasi Sistem Informasi Identifikasi Udang Penaeid. Ditunjukkan oleh
33
Gambar 25. Jendela Menu Daftar Pustaka
f. Menu Bantuan
Menu Bantuan menyajikan informasi tentang cara penggunaan atau cara pemakaian
program aplikasi Sistem Informasi Identifikasi Jenis Udang Penaeid. Terdiri dari tiga sub
menu yaitu:
a. Bantuan Identifikasi
Menyajikan informasi tentang cara pencarian atau pengidentifikasian genus dan
spesies dalam program aplikasi Sistem Informasi Identifikasi Jenis Udang Penaeid.
b. Bantuan Penyebaran
Memberikan informasi tentang cara pencarian daerah penyebaran berdasarkan peta
Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP).
c. Bantuan Keluar
Memberikan informasi tentang cara keluar dari program aplikasi.
B. Pembahasan
Program aplikasi Sistem Informasi Identifikasi Jenis Udang Penaeid merupakan
pengembangan dari perangkat lunak SI-UDAI (Goimawan, 2000). Pengembangan ini
dilakukan karena perangkat lunak SI-UDAI mengkaji secara umum tentang sumberdaya
udang. Perangkat lunak Sistem Informasi Identifikasi Jenis Udang Penaeid menyajikan sarana
informasi dalam hal pencarian genus dan spesies udang khusus Penaeid. Penitikberatan
kepada udang Penaeid ini dilakukan mengingat bahwa pada umumnya udang Penaeid
34
proses pengidentifikasian spesies udang Penaeid. Perangkat lunak ini juga memberikan
informasi penyebaran dari masing-masing spesies udang Penaeid berdasarkan Wilayah
Pengelolaan Perikanan (WPP). Selain itu perangkat lunak ini menyajikan jendela atau menu
Kamus Istilah yang membantu pengguna dalam mencari istilah-istilah yang digunakan dalam
proses identifikasi genus dan spesies. Dengan demikian diharapkan bahwa pengembangan
yang telah dilakukan dapat membantu dalam proses pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya
udang pada umumnya dan sumberdaya udang Penaeid pada khususnya.
Sistem Informasi ini menggunakan format basis data Microsoft Access sebagai basis
datanya karena salah satu keuntungan menggunakan perangkat lunak Microsoft Access adalah
dapat langsung diakses oleh perangkat lunak Microsoft Visual Basic 6.0 Enterprise Edition.
Keuntungan lainnya adalah dapat mengorganisasikan seluruh informasi yang dimiliki ke
dalam berkas basis data tunggal.
Perangkat lunak Sistem Informasi Identifikasi Jenis Udang Penaeid menggunakan format
standar yang sama dengan program-program aplikasi lain dibawah sistem Operasi Windows.
Perangkat lunak ini dirancang dengan memperhatikan faktor kemudahan pemakaian (user
friendly), kecepatan pengaksesan data dan tidak melupakan faktor keindahan dalam
pembuatan desain tampilannya.
Selain keunggulan yang telah disebut diatas, perangkat lunak Sistem Informasi Identifikasi
Jenis Udang Penaeid masih memiliki beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki sehingga
perangkat lunak mengenai sumberdaya udang Penaeid dapat lebih sempurna. Salah satu
kekurangan perangkat lunak ini adalah masih terdapat beberapa data yang kosong dikarenakan
adanya keterbatasan sumber pustaka. Selain itu adalah program aplikasi ini hanya mengkaji
tentang sumberdaya udang dari famili Penaeidae saja.
Beberapa kendala yang ada selama proses perancangan dan pembuatan perangkat lunak ini
adalah kurangnya data pendukung yang aktual, keterbatasan sumber pustaka mengenai kunci
identifikasi udang Penaeid dan daerah penyebaran udang Penaeid, keterbatasan waktu dan
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Perangkat lunak Sistem Informasi Identifikasi Jenis Udang Penaeid merupakan
perangkat lunak yang memberikan sarana penyediaan informasi dalam bidang perikanan,
khususnya dalam pencarian atau pengidentifikasian genus dan spesies udang Penaeid dan
mengetahui daerah penyebaran dari tiap-tiap spesies udang Penaeid tersebut di perairan
Indonesia sehingga pada khususnya dapat membantu pengguna (user) dalam proses
pengelolaan dan pemanfaatan sumberdaya udang Penaeid.
Program aplikasi ini memiliki enam menu utama, yaitu menu Ciri Umum Penaeidae,
menu Program, menu Kamus Istilah, menu Masukan, menu Daftar Pustaka, dan menu
Bantuan. Menu Program terdiri dari tiga sub menu, yaitu sub menu Identifikasi, sub menu
Penyebaran dan sub menu Keluar. Menu Kamus Istilah terdiri dari delapan sub menu yaitu
sub menu Karapas dorsal, sub menu Karapas lateral, sub menu Alat Gerak, sub menu Alat
Reproduksi, sub menu Pereiopod dan Maxilliped, sub menu Rostrum dan Telson, sub menu
Deskripsi Umum Spesies dan sub menu Nama Lokal.
Perangkat lunak Sistem Informasi Identifikasi Jenis Udang Penaeid menggunakan
format standar yang sama dengan program-program aplikasi lain dalam sistem Operasi
Windows. Perangkat lunak ini dirancang dengan memperhatikan faktor kemudahan
pemakaian (user friendly), kecepatan pengaksesan data dan tidak melupakan faktor keindahan
dalam pembuatan desain tampilannya.
B.Saran
Perangkat lunak Sistem Informasi Identifikasi Jenis Udang Penaeid masih jauh dari
sempurna dan memiliki beberapa kekurangan. Untuk itu sangat diharapkan ada penelitian
lebih lanjut untuk menyempurnakan program aplikasi ini. Diantaranya yaitu dengan membuat
program aplikasi identifikasi untuk semua famili Udang dan membuat program aplikasi
identifikasi udang yang berbasis internet agar pengaksesan data lebih cepat. Disamping itu
dapat juga membuat pengembangan program aplikasi ini untuk tujuan peneliti dalam hal ini
36
sebagai pengambil keputusan dan kebijakan, dan untuk pelaku bisnis dalam hal ini sebagai
penunjang perekonomian.
37
DAFTAR PUSTAKA
Alam, M. A. 2000. Belajar Sendiri Manajemen Database dengan Microsoft Visual Basic 6.0. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta. 210p.
Aziz, K. A., M. Boer, J. Widodo, N. Naamin, M. H. Amarullah, B. Hasyim, A. Djamali dan B. E. Priyono. 2000. Potensi, Pemanfaatan dan Peluang Pengembangan Sumberdaya Ikan Laut di Perairan Indonesia. Komisi Nasional Pengkajian Sumberdaya Perikanan Laut-Pusat Kajian Sumberdaya Pesisir dan Lautan. Bogor. 33 p.
Burukovskii, R.N. 1982. Key to Shrimps and Lobsters. Oxonion Press PVT. LTD. New Delhi. India. 164p.
Craig, J.C dan J. Webb. 1998. Microsoft Visual Basic 6.0 : Developer’s Workshop. 5th edition. Microsoft Press : A Division of Microsoft Corporation One Microsoft Way. Redmond. Washington. 804p.
Dall, W. 1957. A Revision of The Australian Spesies of Penainae. Crustacea : Decapoda : Penaidae. Aust. J. Mar. Freshwater. Res. 8 : 136-330
Goimawan. 2000. Skripsi. Perangkat Lunak Sistem Informasi Sumber Daya Udang Di Indonesia. Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Haryanto, B. 1999. Skripsi. Perangkat Lunak Sistem Informasi Penentuan Spesies Ekonomis Penting Sumber Daya Perikanan Laut Indonesia Berdasarkan Model Surplus. Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Holothuis, L.B. 1980. FAO Spesies Catalogue : Vol. 1 Shrimps and Prawns of The World, An Annotated Catalogue of Spesies of Interest to Fisheries, Food and Agricultural Organization of The United Nations. FAO Fish. Synop. (125) Vol.1 : 216 p.
Kumorotomo, W. dan S. A. Margono. 1994. Sistem Informasi Manajemen : Dalam Organisasi-Organisasi Publik. Gadjah Mada University Press. Jakarta. 464p.
Kurniadi, A. 2000. Pemrograman Microsoft Visual Basic 6.0. PT. Elex Media Komputindo. Jakarta. 349p.
Murdick, J. E. Ross and J. R. Claggett. 1984. Information Systems for Modern Management. 3rd edition. Prentice-Hall International. 506p.
38
O’Brien, J. A. 1990. Management Information Systems : A Managerial End User Perspective. Von Hoffmann Press, Inc. Boston, MA. 670p.
Santoso, L. I. 2000. Skripsi. Perangkat Lunak Sistem Informasi Pengkajian Stok Sumber Daya Ikan Laut Di Perairan Indonesia. Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor. Bogor.
Shigueno, K. 1975. Shrimp Culture in Japan. Association for International Technical Promotion,Tokyo. Japan. 150p.
39
Lampiran 1. Petunjuk Pemakaian Program Aplikasi Sistem Informasi Identifikasi Jenis Udang Penaeid (SI-IUP).
- Menjalankan Program SI-IUP -
Sesaat setelah program aplikasi SI-IUP dieksekusi maka akan ditampilkan form
Login atau kotak pengisian password (Gambar 1). Pengguna (user) diharuskan memasukkan
password dengan benar. Apabila terjadi kesalahan dalam pemasukkan password maka akan
tampil jendela peringatan (Gambar 2). Bila pengisian password sudah benar maka kemudian
akan ditampilkan Logo dari SI-IUP seperti yang terlihat pada Gambar 3.
Gambar 1. Kotak Pengisian Password
Gambar 2. Jendela Peringatan
40
Lampiran 1. (Lanjutan)
Sesaat setelah muncul Logo SI-IUP maka akan ditampilkan Menu Utama seperti
terlihat pada Gambar 4.
Gambar 4. Jendela Menu Utama
- Jendela Informasi -
Program aplikasi SI-IUP menyajikan enam menu utama yang dapat dipilih yaitu: (1)
Menu Ciri Umum Penaeidae; (2) Menu Program; (3) Menu Kamus Istilah; (4) Menu
Masukan; (5) Menu Daftar Pustaka; (6) Menu Bantuan.
(1). Menu Ciri Umum Penaeidae
Menu Ciri Umum Penaeidae menampilkan informasi ciri-ciri morfologi umum dari udang
Famili Penaeidae. Informasi ini akan tersajikan dengan mengklik item Ciri Umum
Penaeidae pada Menu Utama. Jendela informasi ini dapat dilihat pada Gambar 5.