• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan aplikasi mobile keuskupan berbasis android di Wilayah Keuskupan Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembangunan aplikasi mobile keuskupan berbasis android di Wilayah Keuskupan Bandung"

Copied!
166
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)

Full Name : Frencius Leo Nardus

Gender : Male

Place/Date of birth : Bandung/November 5th, 1991

Age : 21th

Religion : Chatolic

Marital status : Single

Hobby : Reading

Adrress : Gang Sukamenak No. 80, Jln. Cikutra – Cicadas

Bandung – Jawa Barat

Phone : 0812-1466-1696

0899-728-3263

University : Indonesia Computer University ( UNIKOM ) 2009 - Now

Technical High Schoo : PAMOR Cikampek 2006 – 2009

Junior High School : Negeri 2 Cikampek 2003 – 2006

Elementary School : Negeri 2 Bandung 1997 – 2003

PERSONAL DATA

(6)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana Program Studi Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer

Frencius Leo Nardus

10109371

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(7)

iii

rahmat yang diberikan sehingga penelitian tugas akhir yang berjudul

PEMBANGUNAN APLIKASI MOBILE KEUSKUPAN BERBASIS

ANDROID DI WILAYAH KEUSKUPAN BANDUNG” dapat diselesaikan

tepat pada waktunya. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan sebagai syarat untuk menyelesaikan program studi Strata I Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Komputer Indonesia.

Penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Bapak Irawan Afrianto, S.T., M.T. selaku dosen pembimbing yang telah mengarahkan dalam proses pengerjaan tugas akhir ini.

2. Pastor Agustinus Made, OSC yang telah memberikan dukungan mental yang sangat luar biasa selama ini.

3. Ayah, Ibu, dan saudara – saudari kandungku yang juga mendukung dan memberikan doa dalam masa studi hingga akhir studi sarjana ini.

4. Seluruh teman dan kerabat yang ikut membantu dan mendukung sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

5. Semua pihak yang terlibat dan telah membantu dalam pelaksanaan tugas akhir ini.

Demikian pengantar yang dapat penulis sampaikan, sekali lagi penulis ucapkan terima kasih yang besar kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan tugas akhir ini. Semoga tugas akhir ini dapat berguna dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pembangunan.

Bandung, Agustus 2013

(8)

iv

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR GAMBAR ... viii

DAFTAR TABEL ... xii

DAFTAR SIMBOL ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xviii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan ... 3

1.4 Batasan Masalah ... 4

1.5 Metode Penelitian ... 6

1.6 Sistematika Penulisan ... 8

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 10

2.1 Profil Keuskupan Bandung ... 10

2.1.1 Struktur Wilayah Keuskupan ... 13

2.1.2 Struktur Kuria Keuskupan ... 13

2.2 Landasan Teori ... 14

2.2.1 Sistem Informasi ... 14

2.2.2 Data ... 15

2.2.3 Sistem ... 15

2.2.4 Informasi ... 16

2.2.5 Database ... 16

2.2.5.1 Fungsi Database ... 17

2.2.5.2 Kriteria Database... 17

2.2.3 Internet ... 17

(9)

v

2.2.7 Enkripsi MD5 ... 20

2.2.8 Web Service ... 20

2.2.9 JSON ... 21

2. 2.10 Android ... 24

2.2.10.1 Sejarah ... 24

2.2.10.2 Fitur ... 25

2.2.10.3 Arsitektur Android ... 26

2.2.11 Tools Implementasi ... 29

2.2.11.1 JDK ... 29

2.2.11.2 Eclipse IDE ... 29

2.2.11.3 Notepad plus – plus ... 30

2.2.12 UML ... 30

2.2.12.1 Sejarah UML ... 31

2.2.12.2 Diagram UML ... 31

2.1.13 MySQL ... 33

2.2.14 WAMP ... 34

2.2.15 Mozilla FireFox ... 34

2.2.16 Phonegap ... 34

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 35

3.1 Analisis ... 35

3.1.1 Analisis Masalah ... 35

3.1.2 Analisis Sistem yang sedang Berjalan ... 36

3.1.2.1 Activity Diagram Sistem yang sedang Berjalan ... 39

3.1.3 Deskripsi Sistem ... 41

3.1.3.1 Activity Diagram Sistem... 43

3.1.3.1 Aplikasi Front End ... 46

3.1.3.2 Aplikasi Back End ... 47

(10)

vi

3.1.4.3Analisis Pengguna ... 52

3.1.5 Analisis Kebutuhan Fungsional ... 53

3.1.5.1 Use caseDiagram ... 53

3.1.5.2 Skenario Use Case ... 54

3.1.5.3 Definisi Aktor ... 61

3.1.5.4 Definisi Use case ... 62

3.1.5.5 ActivityDiagram ... 63

3.1.5.6 SequenceDiagram ... 75

3.1.5.7 ClassDiagram ... 81

3.1.5.8 DeploymentDiagram ... 83

3.1.5.9 ComponentDiagram ... 84

3.2 Perancangan ... 85

3.2.1 Perancangan Data ... 85

3.2.1.1 Skema Relasi ... 85

3.2.2.2 Struktur Tabel ... 85

3.2.2 Perancangan Pesan ... 89

3.2.2.1 Perancangan Pesan Aplikasi Front End ... 90

3.2.2.2 Perancangan Pesan Aplikasi Back End ... 92

3.2.3 Perancangan Antarmuka ... 94

3.2.3.1 Perancangan Antarmuka Aplikasi Front End... 94

3.2.3.2 Perancangan Antarmuka Aplikasi Back End ... 104

3.2.4 Jaringan Semantik ... 112

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 114

4.1 Implementasi ... 114

4.1.1 Implementasi Perangkat Keras Pembangun Sistem ... 114

4.1.2 Implementasi Perangkat Lunak Pembangun Sistem ... 114

4.1.3 Implementasi Basis Data ... 115

(11)

vii

4.2.1.2 Kasus dan Hasil Pengujian ... 122

4.2.1.3. Kesimpulan Pengujian Alpha... 140

4.2.2 Pengujian Beta ... 140

4.2.2.1. Kuesioner Pengujian Beta ... 141

4.2.2.2 Kesimpulan Pengujian Beta ... 153

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 154

4.1 Kesimpulan ... 154

4.2 Saran ... 154

(12)

155

(sevent edition), New York, McGraw- Hill.

[2] Nazir, Moh, (2005), Metode penelitian, Bandung, Ghalia Indonesia. [3] Keuskupan Bandung, Profil Keuskupan, http://keuskupanbandung.org,

(diakses pada tanggal 2 Januari 2013).

[4] Suryo Guritno, dkk, (2010), Theory and Application of IT Research, Tanggerang, Andi.

[5] Ade, Anom, A, 2005, Java Web Services Menggunakan Apache Axis, http://ikc.depsos.go.id/populer/adeanom-axis.php, (diakses pada 10 Maret 2013).

[6] Yugie Nugraha (2011), Pembangunan Aplikasi Mobile Pengumuman

Kampus (Unikom News) Berbasis Android di Unikom, Skripsi sarjana

pada FTIK Unikom Bandung, tidak diterbitkan.

[7] Peranginangin, Kasiman, 2006, Aplikasi Web dengan PHP dan MySQL, Yogyakarta, ANDI Yogyakarta.

[8] Wiwit Siswoutomo, 2006, Membangun Web Service Open Source

Menggunakan PHP, Jakarta, Elex Media Komputindo.

[9] JSON, Indonesia, Pengenalan JSON, http://json.org/json-id.html, (diakses 6

Februari 2013).

[10] Robi Tanzil Ganefi (2010), Pembangunan Aplikasi kampus unikom

Berbasis Android di Unikom, Skripsi sarjana pada FTIK Unikom

Bandung, tidak diterbitkan.

(13)

1

1.1Latar Belakang Masalah

Keuskupan dalam Gereja Katolik adalah sebuah wilayah administratif umat Katolik, dipimpin oleh seorang Uskup yang adalah pemimpin umat Katolik di wilayah Keuskupan, Keuskupan merupakan himpunan umat Katolik yang tinggal dalam suatu daerah dengan batas-batas tertentu. Keuskupan umumnya dibagi-bagi menjadi bagian yang lebih kecil, yang disebut Paroki. Paroki adalah himpunan umat Katolik yang dibentuk secara tetap dengan batas-batas kewilayahan tertentu dalam Keuskupan. Sebagai wilayah administratif umat Katolik, Keuskupan Bandung yang mengurus semua yang berhubungan dengan hal kegerejaan, pelayanan kepada umat merupakan kewajiban yang paling utama. Sebagai pelayan utama umat dalam wilayah Keuskupan, Keuskupan Bandung melakukan banyak kegiatan yang berhubungan dengan umat dan gereja.

(14)

terlaksana karena Pastor tidak selalu ada di gereja. Selain kegiatan kegerejaan yang telah disebutkan sebelumnya, ada keinginan Keuskupan untuk memberikan renungan harian kepada umat, kegiatan ini dilakukan setiap hari, sebelumnya kegiatan pemberian renungan ini belum ada dikarenakan belum tersedianya media yang efektif dan efisien untuk menyampaikan renungan harian. Data atau informasi yang diolah pub masih berbentuk teks, belum terdapat media seperti audio dan video.

Solusi yang ditawarkan yaitu pembangunan aplikasi mobile yang akan menjembatani kegiatan pendistribusian berita, pendataan umat, kegiatan sharing dengan Pastor, dan kegiatan pemberian renungan harian. Dipilihnya aplikasi mobile sebagai solusi karena dengan aplikasi mobile kegiatan pendistribusian berita dapat dilakukan dengan cepat dan langsung pada umat, berita akan cepat disampaikan dan mudah diakses dimana pun, berita akan tersimpan sehingga dapat melihat berita-berita yang belum sempat terlihat. Kegiatan pendataan umat pun tidak lagi menggunakan cara yang konvensional, yaitu dengan mencetak banyak formulir dan mendistribusikan ke Paroki, data umat dapat langsung tersimpan di database dan proses pendataan umat akan jauh lebih cepat dari sebelumnya. Dengan adanya aplikasi mobile juga, kegiatan sharing atau diskusi dengan Pastor akan lebih fleksibel karena dapat dilakukan kapan pun dan dimana pun. Aplikasi mobile

juga mendukung pemberian renungan harian kepada umat sehingga tidak diperlukan media kertas dan pendistribusian renungan kepada umat, aplikasi

mobile menjadi media yang efektif dan efisien. Aplikasi mobile yang

dibangun adalah aplikasi mobile yang berbasiskan Android. Android adalah sistem operasi mobile berbasis linux yang dikembangkan oleh Google dan merupakan platform terbuka bagi para pengembang (opensource) dan pengguna perangkat mobile berbasis android di Keuskupan Bandung cukup besar. Berdasarkan hal itu penelitian ini akan diberi judul

“PEMBANGUNAN APLIKASI MOBILE KEUSKUPAN BERBASIS

(15)

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, maka identifikasi malasah penelitian adalah :

1. Kegiatan pendistribusian berita gereja masih dengan cara yang konvensional yaitu dengan membawakan langsung berita gereja ke setiap Paroki.

2. Kegiatan pendataan rutin umat Katolik masih dengan cara yang konvensional yaitu formulir yang di cetak didistribusikan ke setiap Paroki sehingga lambatnya proses pendataan umat.

3. Kegiatan sharing atau diskusi dengan langsung mendatangi Pastor masih terkendala dikarenakan Pastor tidak selalu ada di gereja.

4. Belum adanya media yang efektif dan efisien untuk mendukung kegiatan pemberian renungan harian kepada umat.

1.3Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah membangun aplikasi mobile yang mendukung dan mempermudah kegiatan pendistribusian berita gereja, kegiatan pendataan umat, kegiatan sharing atau diskusi dengan Pastor, dan kegiatan pemberian renungan harian kepada umat. Dan adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Menjadikan kegiatan pendistribusian berita gereja tidak konvensional, tidak perlu membawakan langsung ke setiap Paroki dengan adanya aplikasi mobile yang dapat diakses oleh umat dimana pun.

(16)

3. Membangun aplikasi mobile yang memudahkan kegiatan sharing atau diskusi dengan Pastor sehingga dapat di askes dimana pun dan kapan pun. 4. Membangun aplikasi mobile yang rich multimedia content dapat menjadi

media yang efektif dan efisien untuk mendukung kegiatan pemberian renungan harian kepada umat karena renungan tidak hanya berbentuk teks saja, tetapi ada video dan audio.

1.4 Batasan Masalah

1. Kegiatan kegerejaan yang diolah adalah kegiatan pendistribusian berita gereja, pendataan rutin umat Katolik, kegiatan sharing atau diskusi dengan Pastor, dan kegiatan pemberian renugan harian kepada umat.

2. Berita gereja didapat dari setiap kejadian kegerejaan yang terjadi di Keuskupan Bandung yang berupa teks, gambar, dan video.

3. Data umat yang di olah adalah data pribadi umat mulai dari nama, alamat, pekerjaan, foto pribadi umat dan data sakramen umat (sakramen baptis, sakramen komuni, sakramen krisma, sakramen perkawinan).

4. Kegiatan sharing atau diskusi dengan Pastor hanya dapat menuliskan pertanyaan yang ingin ditanyakan kepada Pastor dan cerita yang ingin disharingkan kepada Pastor.

5. Renungan harian didapat dari ayat – ayat kitab suci dan kisah iman Katolik, renungan yang diberikan berupa teks, audio dan video.

6. Terdapat fasilitas streaming digunakan untuk streaming video dan lagu – lagu rohani.

(17)

8. Pengguna aplikasi front end adalah seluruh umat Katolik yang ada di Keuskupan Bandung dengan hak akses dapat menggunakan seluruh fitur yang ada di dalam aplikasi front end; dapat melihat berita gereja, mengisi formulir pendataan, sharing dengan Pastor, membaca renungan harian, dan menggunakan fasilitas streaming.

9. Pengguna atau pengelola aplikasi back end adalah pegawai Keuskupan yang bekerja di divisi kegiatan gereja, yaitu sebagai pengguna yang memiliki hak akses untuk meng-update berita, mengelola data umat, meng-update renugan harian setiap hari dan mengelola fasilisitas

streaming ( update lagu dan video ). Pengelola yang kedua adalah Pastor

yang diberi hak akses untuk mengelola bagian diskusi atau sharing yang diberikan oleh umat. Pastor yang mengelola bagian ini adalah Pastor yang ada di Paroki masing – masing umat. Pengelola yang ketiga adalah admin yang memiliki hak akses untuk mengolah seluruh data pengguna aplikasi

back end, diantaranya membuat user baru, meng-update data user, dan

menghapus data user.

10.Web service sebagai fasilitas sistem yang digunakan untuk menyediakan

layanan (dalam bentuk informasi) kepada sistem lain, sehingga sistem lain dapat berinteraksi dengan sistem ini melalui layanan-layanan (service) yang disediakan oleh suatu sistem yang menyediakan web service, dalam hal ini sistem back end aplikasi mobile Keuskupan. Web service yang digunakan menggunakan PHP dan JSON. PHP yang menyediakan layanan

web service yang akan memproses request kemudian menghasilkan JSON

sebagai hasil dari pemrosesan request.

11.Perancangan yang digunakan dalam membangun aplikasi adalah perancangan berorientasi objek dengan menggunakan tools UML.

12.Aplikasi dibangun menggunakan teknologi pembangun web (html, php, javascript, jquery, css) dengan framework phonegap di bagian front end

(18)

digunakan adalah Eclipse Juno dan Netbeans 7.2 dan MySQL sebagai DBMS-nya.

13.Aplikasi mobile yang dibangun berbasiskan sistem operasi mobile Android 2.2.

1.4Metode Penelitian

Dalam penelitian ini, metode yang digunakan adalah sebagai berikut : a. Metode Penelitian

Metode Penelitian dan Pengembangan ( research and development

) yang digunakan dalam penelitian ini. Metode Penelitian dan Pengembangan bertujuan menghasilkan produk tertentu serta menguji efektifitas produk. Penelitian ini bersifat analisis kebutuhan. ( Suryo

Guritno, dkk, 2010 )

b. Metode pengumpulan data 1. Wawancara

Wawancara merupakan suatu cara pengumpulan data yang digunakan untuk memperoleh informasi langsung dari sumber, dalam hal ini sumbernya adalah Keuskupan Bandung. Wawancara digunakan bila ingin mengetahui hal – hal dari sumber secara lebih mendalam. ( Suryo Guritno, dkk, 2010 )

2. Observasi

Observasi merupakan pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian dan untuk melihat secara dekat kegiatan yang di lakukan. Kegiatan pengamatan ini dilakukan saat kegiatan berlangsung. ( Suryo Guritno, dkk, 2010 )

c. Medote pembangunan Program Aplikasi

(19)

yang ada untuk membangun sebuah aplikasi. Metode waterfall

menekankan pada sebuah keterurutan dalam proses pengembangan sebuah aplikasi. Dalam metode waterfall, satu fase harus selesai terlebih dahulu sebelum fase berikutnya dimulai. Suatu fase dapat dinyatakan selesai apabila output dari fase tersebut sesuai dengan kebutuhan yang didefinisikan pada fase sebelumnya. Metode ini merupakan metode yang tepat dalam membangun sebuah aplikasi yang tidak terlalu besar dan sumber daya manusia yang terlibat dalam jumlah yang terbatas.

System Engineering

Requirements Analysis

Design

Coding

Testing

Maintenance

Gambar 1.1 Diagram metode waterfall (Pressman, 2010)

Berikut penjelasan dari fase-fase yang terdapat dalam metode waterfall :

a. System Engineering

Merumuskan aplikasi yang akan dibuat. Hal ini bertujuan agar dapat memahami aplikasi yang akan dibuat dan langkah-langkah yang berkaitan dengan pembuatan aplikasi tersebut.

b. Requirement Analysis

(20)

c. Design

Membuat rancangan aplikasi yang memenuhi kebutuhan user.

d. Coding

Pengkodean yang mengimplementasikan hasil desain ke dalam kode atau bahasa yang dapat dimengerti oleh mesin komputer dengan menggunakan bahasa pemograman tertentu.

e. Testing

Melakukan pengujian yang menghasilkan kebenaran aplikasi. Proses Pengujian berfokus pada logika internal program aplikasi yang memastikan bahwa semua penyataan sudah diuji dan memastikan apakah hasil yang diinginkan tercapai atau belum.

f. Maintenance

Menangani program aplikasi yang sudah selesai agar dapat dipergunakan dan terhindar dari gangguan yang dapat menyebabkan kerusakan.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan penelitian ini disusun untuk memberikan gambaran umum tentang penelitian dalam Tugas Akhir yang dijalankan. Sistematika penulisan Tugas Akhir ini adalah sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas tentang latar belakang masalah, identifikasi masalah, maksud dan tujuan, batasan masalah, metode penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

(21)

teori – teori informatika umum seperti pengertian sistem, basis data, jaringan dan sebagainya. Hal ini digunakan untuk mengetahui gambaran tempat penelitian Tugas Akhir serta menjelaskan teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi pemaparan analisis masalah, analisis sistem operasi, analisis sistem yang sedang berjalan, analisis kebutuhan data, analisis basis data, analisis jaringan, analisis kebutuhan nonfungsional, dan analisis kebutuhan fungsional. Hasil dari analisis tersebut digunakan untuk melakukan perancangan perangkat lunak yang terdiri dari perancangan struktur file, struktur menu, perancangan antarmuka, jaringan semantik, dan perancangan prosedural.

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini menjelaskan tentang implementasi dan pengujian dari perangkat lunak yang dibangun berdasarkan analisis dan perancangan perangkat lunak yang telah dilakukan. Hasil dari implementasi kemudian dilakukan pengujian perangkat lunak menggunakan metode blackbox yang terdiri dari pengujian alpha dan beta sehingga perangkat lunak yang dibangun sesuai dengan analisis dan perancangan yang telah dilakukan.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(22)

10 2.1 Profil Keuskupan Bandung

Keuskupan dalam Gereja Katolik adalah sebuah wilayah administratif umat Katolik, dipimpin oleh seorang Uskup yang adalah pemimpin umat Katolik di wilayah Keuskupan, Keuskupan merupakan himpunan umat Katolik yang tinggal dalam suatu daerah dengan batas-batas tertentu. Keuskupan umumnya dibagi-bagi menjadi bagian yang lebih kecil, yang disebut Paroki. Paroki adalah himpunan umat Katolik yang dibentuk secara tetap dengan batas-batas kewilayahan tertentu dalam Keuskupan. Keuskupan Bandung adalah wilayah gerejani Gereja Katolik Roma yang terletak di bagian timur dan tengah tanah Parahyangan Jawa Barat dengan luas wilayah 23.154,94 km2 Selain kota dan kabupaten Bandung, wilayah Keuskupan Bandung meliputi Kabupaten Purwakarta dan Karawang di sebelah barat; Subang, Pamanukan, Indramayu di sebelah utara; Cirebon, Kuningan, Tasikmalaya-Ciamis di sebelah timur, dan Garut di sebelah selatan.

(23)

Gabriel Bandung, Paroki Santo Martinus Bandung, Paroki Santo Mikael Bandung, Paroki Santo Paulus Bandung, Paroki Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria Bandung, Paroki Kristus Raja Karawang, Paroki Maria Bunda Pembantu Abadi Pamanukan, Paroki Kristus Sang Penabur Subang, Paroki Salib Suci Purwakarta, Paroki Santo Yusuf Cirebon, Paroki Bunda Maria Cirebon, Paroki Kristus Raja Kuningan, Paroki Santo Mikael Indramayu, Paroki Hati Kudus Yesus Tasikmalaya, Paroki Santa Perawan Maria Yang Terkandung Tak Bernoda Garut.

(24)

terdiri dari 4 rumah sakit dan 6 Balai Pengobatan Paroki. Selain yayasan Keuskupan, hadir pula atas izin Uskup Bandung, yayasan-yayasan yang didirikan baik oleh tarekat suster (biarawati) maupun kelompok umat Katolik untuk membantu pelayanan sosial dan pendidikan di wilayah Keuskupan Bandung. Mereka menjalankan 26 sekolah dari taman kanak-kanak sampai menengah atas, 3 panti wredha, 1 pusat rehabilitasi narkoba. Saat ini terdapat 5 tarekat suster yang bekerja di Keuskupan Bandung: CB, PI, OP, OSU, dan Ursulin Somasca. Selain itu, terdapat pula pertapaan suster Karmel (OCD) di Lembang yang tentunya memberikan warna tersendiri bagi Keuskupan Bandung.

(25)

2.1.1 Struktur Wilayah

Paroki Santa Perawan Maria Tujuh Kedukaan

Bandung

Paroki Santo Ignasius Cimahi

Paroki Santa Melania Bandung KEUSKUPAN

BANDUNG

Paroki Santo Paetrus Katedral Bandung

Paroki Santa Odilia Bandung

Paroki Santo Gabriel Bandung

Paroki Santo Martinus Bandung

Paroki Santa Maria Fatima Lembang Paroki Santo Mikael

Bandung

Paroki Santo Paulus Bandung

Paroki Salib Suci Kamuning Bandung

Paroki Santo Laurensius Bandung

Paroki Salib Suci Purwakarta Paroki Hati Tak Bernoda

Santa Perawan Maria Bandung

Paroki Kristus Raja Karawang

Paroki Santo Yusuf Cirebon

Paroki Bunda Maria Cirebon Paroki Maria Bunda

Pembantu Abadi Pamanukan

Paroki Kristus Sang Penabur Subang

Paroki Kristus Raja Kuningan

Paroki Santa Perawan Maria Yang Terkandung

Tak Bernoda Garut Paroki Santo Mikael

Indramayu Paroki Hati Kudus Yesus Tasikmalaya

Gambar 2.1 Struktur Wilayah Keuskupan

2.1.2 Struktur Kuria Keuskupan ( struktur organisasi )

Kuria Keuskupan adalah tim kerja yang membantu Administrator Apostolik dalam memimpin Keuskupan, terutama dalam mengarahkan karya pelayanan pastoral, melaksanakan administrasi Keuskupan dan dalam menjalankan kuasa yudisial.

Administrator Apostolik : Mgr. Ignatius Suharyo

(26)

Gambar 2.2 Struktur Kuria Keuskupan

2.2 Landasan Teori

Landasan teori merupakan penjelasan berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dalam pembangunan aplikasi mobile Keuskupan berbasis Android. Dimulai dengan teori – teori informatika umum sampai dengan tools pembangun aplikasi, diantaranya pengertian sistem informasi, basis data, jaringan, internet, web, HTTP, web service, web server, sistem operasi Android, UML, eclipse, notepad plus – plus, MySQL, WAMP, dan mozilla firefox. Hal ini digunakan untuk mengetahui gambaran tempat penelitian Tugas Akhir serta menjelaskan teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.

2.2.1 Sistem Informasi

Computer Based Information System (CBIS) atau yang dalam Bahasa

Indonesia disebut juga Sistem Informasi Berbasis Komputer merupakan sistem pengolah data menjadi sebuah informasi yang berkualitas dan dipergunakan untuk suatu alat bantu pengambilan keputusan. Sistem Informasi yang akurat dan efektif, dalam kenyataannya selalu berhubungan dengan istilah “computer-based”

atau pengolahan informasi yang berbasis pada komputer. Sistem Informasi

Uskup /

Administrator

Apostolik

Vikaris

(27)

“berbasis komputer” mengandung arti bahwa komputer memainkan peranan

penting dalam sebuah sistem informasi.

Secara teori, penerapan sebuah Sistem Informasi memang tidak harus menggunakan komputer dalam kegiatannya. Tetapi pada prakteknya tidak mungkin sistem informasi yang sangat kompleks itu dapat berjalan dengan baik jika tanpa adanya komputer. Sistem Informasi merupakan sistem pembangkit informasi. Dengan integrasi yang dimiliki antar subsistemnya, sistem informasi akan mampu menyediakan informasi yang berkualitas, tepat, cepat dan akurat sesuai dengan manajemen yang membutuhkannya.

2.2.2Data

Data merupakan deskripsi dari sesuatu dan kejadian yang kita hadapi. Data adalah fakta yang jelas lingkup, tempat dan waktunya. Data diperoleh dari sumber data primer atau sekunder dalam bentuk berita tertulis atau sinyal elektronik. Jadi pada intinya, data merupakan kenyataan yang menggambarkan suatu kejadian dan merupakan kesatuan nyata yang nantinya akan digunakan sebagai bahan dasar suatu informasi.

2.2.3 Sistem

Sistem adalah kumpulan dari beberapa elemen yang saling berintegrasi untuk mencapai tujuan tertentu. Elemen-elemen yang mewakili suatu sistem secara umum adalah masukan (input), pengolahan (processing) dan keluaran (output).

Elemen-elemen sistem secara garis besar dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.3 Elemen sistem

Sistem mempunyai karakteristik atau sifat – sifat tertentu, yaitu : 1. Komponen Sistem

2. Batasan Sistem

3. Lingkungan Luar Sistem

(28)

4. Penghubung Sistem 5. Masukan Sistem 6. Keluaran Sistem 7. Pengolahan Sistem 8. Sasaran Sistem

2.2.4 Informasi

Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna dan menjadi berarti bagi penerimanya. Kegunaan informasi adalah untuk mengurangi ketidakpastian di dalam proses pengambilan keputusan tentang suatu keadaan. Suatu informasi dikatakan bernilai bila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya untuk mendapatkan informasi tersebut.

Informasi merupakan sesuatu yang harus dimiliki oleh suatu perusahaan atau organisasi untuk bisa tetap eksis dan bertahan, karena kurangnya informasi yang dimiliki akan mengakibatkan perusahaan atau organisasi akan hancur dan berakhir.

Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh beberapa hal yaitu :

a. Relevan (Relevancy)

b. Akurat (Accurancy)

c. Tepat waktu (Time liness)

d. Ekonomis (Economy)

e. Efisien (Efficiency)

f. Ketersediaan (Availability)

g. Dapat dipercaya (Reliability)

h. Konsisten

2.2.5 Database

(29)

wewenang (otorisasi) untuk dapat mengakses (mengubah, menghapus, menganalisis, menambah, memperbaiki) data dalam tabel-tabel tersebut.

2.2.5.1 Fungsi Database

Adapun fungsi databasediantaranya adalah sebagai berikut :

1. Salah satu komponen penting dalam sistem informasi, karena merupakan dasar dalam menentukan informasi

2. Menentukan kualitas informasi. Informasi dapat dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.

3. Mengurangi duplikasi data (data redundancy). 4. Hubungan data dapat ditingkatkan (data relatability). 5. Mengurangi pemborosan tempat simpanan luar.

2.2.5.2 Kriteria Database

Dari penjelasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa basis data mempunyai beberapa kriteria penting, yaitu :

1. Bersifat data oriented dan bukan program oriented

2. Dapat digunakan oleh beberapa program aplikasi tanpa perlu mengubah basis datanya

3. Dapat dikembangkan dengan mudah, baik volume maupun strukturnya 4. Dapat memenuhi kebutuhan sistem-sistem baru secara mudah Dapat

digunakan dengan cara-cara yang berbeda.

2.2.3 Internet

Internetatau Interconnected Networking merupakan dua komputer atau lebih yang saling berhubungan membentuk jaringan komputer hingga meliputi jutaan komputer di dunia, yang saling berinteraksi dan bertukar informasi.

(30)

misalnya dengan menggunakan alat – alat bantu online untuk mencapai bisnis elektronik (e-commerce), kepemilikan informasi dan interaksi dengan masyarakat.

Ada beberapa fasilitas dari internet yang sering kita temui bahkan digunakan antara lain :

1. E-mail

2. World Wide Web (WWW)

3. Newsgroup

4. Telnet

5. Chat

6. File Transfer Protocol (FTP)

2.2.3.1Network

Jaringan atau network saat ini menjadi istilah yang sangat penting dalam dunia pengolahan data dan informasi. Pengertian sederhana dari jaringan komputer adalah sekumpulan perangkat yang dapat digunakan untuk menyimpan dan manipulasi data elektronis dan pesan-pesan, saling terkait satu dengan lainnya di mana dengan cara tersebut pengguna dapat menyimpan, menggali dan saling berbagi terhadap informasi yang tersedia.

Istilah “Network” mengacu pada perangkat keras dan lunak yang digunakan untuk menghubungkan antara komputer satu dengan komputer lainnya, sehingga memungkinkannya untuk berkomunikasi satu sama lain. Sistem jaringan tidak lagi hanya akan melayani sebuah mesin besar saja. Sebaliknya jaringan-jaringan akan merupakan sarana bantu yang memungkinkan sebuah organisasi besar untuk melakukan penyesuaian yang sesuai, antara kebutuhan informasi dengan besarnya aplikasi serta investasi perangkat keras dan lunaknya.

2.2.4 Web Server

Web server adalah sebuah bentuk server yang khusus digunakan untuk menyimpan halaman website atau homepage. Komputer dapat dikatakan web server jika komputer tersebut memiliki suatu program server yang disebut

(31)

Macam-macam web server antara lain : 1. Apache (Open Source)

2. Xitami 3. IIs

4. PWS (Personal web Server)

Website (Situs Web) merupakan alamat (URL) yang berfungsi sebagai

tempat penyimpanan data dan informasi dengan berdasarkan topik tertentu situs atau web dapat dikategorikan menjadi 2 yaitu :

a. Web statis, yaitu :

Web yang berisi atau menampilkan informasi-informasi yang sifatnya statis (tetap)

b. Web Dinamis, yaitu :

Web yang menampilkan informasi serta dapat berinteraksi dengan user yang bersifat dinamis.

2.2.5 HTTP

HTTP (Hypertext Transfer Protocol) merupakan protokol yang digunakan untuk mendistribusikan sistem informasi yang berbasis hypertext. Protokol ini merupakan protokol standar yang digunakan untuk mengakses HTML. HTTP diprakarsai oleh World Wide Web sistem informasi yang menyeluruh sejak tahun 1990. Apabila pada penjelajahan web dan pada alamat tertulis http://www.google.com; ini merupakan salah satu penggunaan protokol HTTP dalam web.

2.2.6 Web atau Situs

Secara terminologi, website adalah kumpulan dari halaman-halaman situs, yang biasanya terangkum dalam sebuah domain atau subdomain, yang tempatnya berada di dalam World Wide Web (WWW) di Internet. Sebuah halaman web adalah dokumen yang ditulis dalam format HTML (Hyper Text

Markup Language), yang hampir selalu bisa diakses melalui HTTP, yaitu protokol

(32)

pemakai melalui web browser. Semua publikasi dari website-website tersebut dapat membentuk sebuah jaringan informasi yang sangat besar.

2.2.7 Enkripsi MD5

Dalam kriptografi, MD5 (Message-Digest algortihm 5) ialah fungsi hash

kriptografik yang digunakan secara luas dengan hash value 128-bit. Pada standard internet (RFC 1321), MD5 telah dimanfaatkan secara bermacam-macam pada aplikasi keamanan, dan MD5 juga umum digunakan untuk melakukan pengujian integritas sebuah file. MD5 didesain oleh Ronald Rivers pada tahun 1991 untuk menggantikan hash function sebelumnya, MD4. Pada tahun 1996, sebuah kecacatan ditemukan dalam desainnya, walau bukan kelemahan fatal, pengguna kriptografi mulai menganjurkan menggunakan algoritma lain seperti SHA-1. Pada tahun 2004, kecacatan-kecacatan yang lebih serius ditemukan menyebabkan penggunaan algoritma tersebut dalam tujuan untuk keamanan jadi makin dipertanyakan.

2.2.8 Web Service

Web Service adalah sekumpulan application logic beserta objek-objek dan

metode-metode yang dimilikinya yang terletak di suatu server yang terhubung ke internet sehingga dapat diakses menggunakan protocol HTTP dan SOAP ( Simple

Object Access Protocol). Dalam penggunaannya, web service dapat digunakan

dari hanya untuk memeriksa data user yang login ke sebuah website ataupun untuk digunakan pada transaksi perbankan online yang rumit. Tujuan dari teknologi ini adalah untuk memudahkan beberapa aplikasi atau komponennya untuk saling berhubungan dengan aplikasi lain dalam sebuah organisasi maupun diluar organisasi menggunakan standar yang tidak terikat platform (

platform-neutral) dan tidak terikat akan bahasa pemrograman yang digunakan (

language-neutral). Hal tersebut dapat terjadi karena penggunaan XML standar yang

(33)

objek-objek yang ada dalam sebuah web service dapat di akses dari aplikasi lain seperti halnya aplikasi tersebut mengakses metode lokal.

2.2.9 JSON

JSON (JavaScript Object Notation) adalah format pertukaran data yang ringan, mudah dibaca dan ditulis oleh manusia, serta mudah diterjemahkan dan dibuat

(generate) oleh komputer. Format ini dibuat berdasarkan bagian dari Bahasa

Pemprograman JavaScript, Standar ECMA-262 Edisi ke-3 – Desember 1999. JSON merupakan format teks yang tidak bergantung pada bahasa pemrograman apapun karena menggunakan gaya bahasa yang umum digunakan oleh programmer keluarga C termasuk C, C++, C#, Java, JavaScript, Perl, Python dll. Oleh karena sifat-sifat tersebut, menjadikan JSON ideal sebagai bahasa pertukaran-data.

JSON terbuat dari dua struktur:

1. Kumpulan pasangan nama/nilai. Pada beberapa bahasa, hal ini dinyatakan sebagai objek (object), rekaman (record), struktur (struct), kamus (dictionary), tabel hash (hash table), daftar berkunci (keyed list), atau associative array.

2. Daftar nilai terurutkan (an ordered list of values). Pada kebanyakan bahasa, hal ini dinyatakan sebagai larik (array), vektor (vector), daftar (list), atau urutan (sequence).

Struktur-struktur data ini disebut sebagai struktur data universal. Pada dasarnya, semua bahasa pemprograman moderen mendukung struktur data ini dalam bentuk yang sama maupun berlainan. Hal ini pantas disebut demikian karena format data mudah dipertukarkan dengan bahasa-bahasa pemprograman yang juga berdasarkan pada struktur data ini. JSON menggunakan bentuk sebagai berikut:

1. Objek

(34)

tutup). Setiap nama diikuti dengan : (titik dua) dan setiap pasangan nama/nilai dipisahkan oleh , (koma).

Gambar 2.4 Objek JSON

2. Larik

Larik adalah kumpulan nilai yang terurutkan. Larik dimulai dengan [ (kurung kotak buka) dan diakhiri dengan ] (kurung kotak tutup). Setiap nilai dipisahkan oleh , (koma).

Gambar 2.5 Larik JSON

3. Nilai

(35)

Gambar 2.6 Nilai JSON

4. String

String adalah kumpulan dari nol atau lebih karakter Unicode, yang dibungkus dengan tanda kutip ganda. Di dalam string dapat digunakan backslash escapes "\" untuk membentuk karakter khusus. Sebuah karakter mewakili karakter tunggal pada string. String sangat mirip dengan string C atau Java.

Gambar 2.7 String JSON

5. Angka

(36)

Gambar 2.8 Angka JSON

2. 2.10 Android

Android adalah sistem operasi untuk telepon selular (mobile) seperti pada

smartphone dan komputer tablet. Sistem operasi Android berbasiskan Linux yang

bersifat terbuka (opensource) bagi pengembang untuk menciptakan aplikasi maupun mengembangkan Android dengan tools yang disediakan yaitu Android SDK (Software Development Kit) dan API (Application Programming Interface)

dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. Dikembangkan Oleh Google Inc, HTC, Intel, Motorola, Qualcom, T-Mobile, dan Nvidia yang tergabung dalam

Open Handset Alliance (OHA). Dengan tujuan mendukung sebuah standar

terbuka pada perangkat seluler. Kode-kode yang dirilis oleh Google untuk Android berada dibawah license Apache, sebuah license perangkat lunak dan standar terbuka bagi perangkat seluler.

2.2.10.1 Sejarah

(37)

sebagai perangkat lunak pada telepon seluler. Sejak saat itu muncul rumor bahwa Google hendak memasuki pasar telepon seluler. Di perusahaan Google, tim yang dipimpin Rubin bertugas mengembangkan program perangkat seluler yang didukung oleh kernel Linux. Hal ini menunjukkan indikasi bahwa Google sedang bersiap menghadapi persaingan dalam pasar telepon seluler. Saat ini Android 4.0.3 atau Ice Cream Sandwich adalah versi terbaru dari sistem operasi Android.

Sekitar September 2007 sebuah studi melaporkan bahwa Google mengajukan hak paten aplikasi telepon seluler (akhirnya Google mengenalkan Nexus One, salah satu jenis telepon pintar GSM yang menggunakan Android pada sistem operasinya. Telepon seluler ini diproduksi oleh HTC Corporation dan tersedia di pasaran pada 5 Januari 2010). Pada 9 Desember 2008, diumumkan anggota baru yang bergabung dalam program kerja Android ARM Holdings, Atheros Communications, diproduksi oleh Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp, dan Vodafone Group Plc. Seiring pembentukan Open Handset Alliance, OHA mengumumkan produk perdana mereka, Android, perangkat bergerak (mobile) yang merupakan modifikasi kernel Linux 2.6. Sejak Android dirilis telah dilakukan berbagai pembaruan berupa perbaikan bug dan penambahan fitur baru. Telepon pertama yang memakai sistem operasi Android adalah HTC Dream, yang dirilis pada 22 Oktober 2008. Pada penghujung tahun 2009 diperkirakan di dunia ini paling sedikit terdapat 18 jenis telepon seluler yang menggunakan Android.

2.2.10.2 Fitur

Fitur yang tersedia di Android adalah:

1. Kerangka aplikasi yang memungkinkan penggunaan dan penghapusan komponen yang tersedia.

2. Dalvik mesin virtual merupakan mesin virtual dioptimalkan untuk perangkat mobile.

(38)

5. Mendukung media seperti audio, video, dan berbagai format gambar (MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, PNG, GIF).

6. Mendukung GSM, Bluetooth, EDGE, 3G, dan WiFi (tergantung

hardware).

7. Kamera, Global Positioning System (GPS), kompas, dan accelerometer

(tergantung hardware).

8. Lingkungan Development yang lengkap seperti perangkat emulator,

tools,dan plugin untuk Eclpise IDE.

9. Multi-touch kemampuan Android sebagai perangkat lunak moderen yang

mendukung intraksi sentuh dengan layar dengan menggunakan dua jari.

10.Google Play merupakan sarana tempat penjualan aplikasi resmi untuk

Android dari Google. Google Play berisikan katalog aplikasi yang dapat

di-download untuk di-install pada handphone melalui internet.

2.2.10.3 Arsitektur Android

(39)

1. Aplikasi

Android memilki satu set aplikasi inti yang terdiri dari email client, program SMS, kalender, peta, browser, kontak telepon, dan sebagainya. Semua aplikasi inti dibangun dengan menggunakan bahasa pemrograman Java.

2. Framework Aplikasi

Pengembang memiliki akses penuh menuju API framework yang sama dengan yang digunakan oleh aplikasi inti. Arsitektur aplikasi dirancang agar komponen dapat digunakan kembali (reuse) dengan mudah. Setiap aplikasi dapat memanfaatkan kemampuan ini (sesuai dengan batasan keamanan yang didefinisikan oleh framework). Mekanisme yang sama memungkinkan komponen untuk diganti oleh pengguna.

Semua aplikasi merupakan rangkaian set layanan dan sistem, termasuk:

a. Views yang kaya dan extensible yang dapat digunakan untuk membangun

aplikasi, termasuk list, grids, kotak teks, tombol, dan bahkan sebuah embedded web.

b. Content Provider yang memungkinkan aplikasi untuk mengakses data

(seperti dari daftar kontak telepon) atau membagi data tersebut.

c. Resource Manager, yang menyediakan akses ke kode nonsumber lokal

seperti string, gambar, dan tata letak file.

d. Notifications Manager yang memungkinkan semua aplikasi menampilkan

alert yang bisa dikostumisasi di dalam status bar.

e. Activity Manager yang mengelola siklus hidup aplikasi dan menyediakan

navigasi umum backstack.

3. Libraries

Android menyertakan libraries C/C++ yang digunakan oleh berbagai komponen dari sistem Android. Kemampuan ini disediakan kepada Developer

(40)

1. System C Library – Variasi dari implementasi BSD-berasal pelaksana sistem standar C library (libc), sesuai untuk perangkat embedded berbasis Linux.

2. Media Libraries – PacketVideo berdasarkan OpenCORE; library

medukung pemutaran rekaman dan populer banyak format audio dan video, serta file gambar, termasuk MPEG4, H.264, MP3, AAC, AMR, JPG, dan PNG.

3. Surface Manager – mengelola akses ke subsistem layar, lapisan komposit

2D dan grafis 3D dari beberapa aplikasi.

4. LibWebCore – mesin web modern yang powerfull yang baik browser Android embedded web.

5. 3D Libraries – sebuah pelaksana berdasarkan openGL ES 1,0 API;

perpustakaan baik menggunakan perangkat keras akselerasi 3D (apabila tersedia) atau yang disertakan, sangat optimal 3D software rasterizer. 6. FreeType – bitmap dan vektor font rendering.

7. SQLite – mesin database yang kuat dan ringan, dan penghubung tersedia untuk semua aplikasi.

4. Android Runtime

Android terdiri dari satu set core libraries yang menyediakan sebagian besar fungsi yang sama dengan yang terdapat pada core libraries bahasa pemrograman Java. Setiap aplikasi menjalankan prosesnya sendiri dalam Android, dengan masing-masing instan dari mesin virtual Dalvik (Dalvik VM). Dalvik dirancang agar perangkat dapat menjalankan multiple VMs secara efisien. Mesin Virtual Dalvik mengeksekusi file dalam Dalvik executable (.dex), sebuah format yang dioptimalkan untuk memori yang kecil. Dalvik VM berbasis, berjalan, dan dikompilasi oleh compiler bahasa Java yang telah ditransformasikan ke dalam

(41)

5. Kernel Linux

Pada layanan sistem inti Android bergantung pada Linux versi 2.6 seperti layanan keamanan, manjemen memori, manajemen proses, stack jaringan, dan model driver. Kernel bertindak sebagai lapisan abstrak antara perangkat keras dengan seluruh stack software.

2.2.11. Tools Implementasi

Tools implementasi merupakan peralatan-peralatan yang dibutuhkan dalam membangun perangkat lunak. Adapun tools implementasi yang digunakan untuk membuat aplikasi mobile Keuskupan adalah JDK sebagai perangkat pembangun Java, Eclipse IDE sebagai lingkungan pengembangan perangkat lunak, dan SQL sebagai sistem manajemen basis data.

2. 2. 11.1 JDK

JDK (Java Development Kit) adalah sebuah perangkat peralatan yang digunakan untuk membangun perangkat lunak dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. JDK berjalan diatas sebuah virtual machine yang dinamakan JVM (Java Virtual Machine). Dokumentasi JDK berisi spesifikasi API, deskripsi fitur, panduan pengembang, referensi halaman untuk perkakas JDK dan utilitas, demo, dan link ke informasi terkait. Dokumentasi ini juga tersedia dalam bundel yand dapat diunduh dan diinstal pada komputer.

2.2.11.2 Eclipse IDE

Eclipse adalah sebuat komunitas proyek open source yang difokuskan pada membangun sebuah platform pengembangan yang dapat diperluas, runtime dan kerangka aplikasi untuk membangun, menyebarkan dan mengelola perangkat lunak di seluruh daur hidup perangkat lunak.

Komunitas Eclipse memiliki lebih dari 60 proyek opensource. Proyek-proyek ini secara konsep terbagi menjadi 7 kategori :

1. Enterprise Development

(42)

3. Rich Client Platform

4. Rich Internet Applications

5. Application Frameworks

6. Application Lifecycle Management (ALM)

7. Service Oriented Architecture (SOA)

Komunitas Eclipse juga didukung oleh ekosistem besar dan dinamis dari penyedia solusi teknologi informasi utama, start-up inovatif, universitas dan lembaga penelitian, dan individu yang memperluas, mendukung, dan melengkapi

platform Eclipse.

2.2.11.3 Notepad plus – plus

Notepad plus – plus adalah editor kode program yang bisa didapatkan secara gratis dan tersedia untuk Windows, Mac, Linux, dan Solaris. Platform aplikasi yang memungkinkan pengembang untuk secara cepat membuat web, perusahaan, desktop, dan aplikasi mobile menggunakan platform Java, serta PHP, JavaScript, Ajax, Groovy dan Grails, dan C / C + +. Notepad plus – plus menyediakan kinerja meningkat secara signifikan dan pengalaman coding yang berbeda, dengan kemampuan baru analisis kode statis di editor dan lebih cerdas dalam pemindaian.

2.2.12 UML

Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa spesifikasi standar untuk

mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak. UML adalah himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut. UML mulai diperkenalkan oleh Object

Management Group, sebuah organisasi yang telah mengembangkan model,

(43)

digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan suatu sistem informasi. UML dikembangkan sebagai suatu alat untuk analisis dan desain berorientasi objek oleh Grady Booch, Jim Rumbaugh, dan Ivar Jacobson. Namun demikian UML dapat digunakan untuk memahami dan mendokumentasikan setiap sistem informasi. Penggunaan UML dalam industri terus meningkat. Ini merupakan standar terbuka yang menjadikannya sebagai bahasa pemodelan yang umum dalam industri peranti lunak dan pengembangan sistem.

2.2.12.1 Sejarah UML

Sampai era tahun 1990 puluhan metodologi pemodelan berorientasi objek telah bermunculan di dunia. Diantaranya adalah: metodologi booch, metodologi coad, metodologi OOSE, metodologi OMT, metodologi shlaer-mellor, metodologi

wirfs-brock, dan sebagainya. Masa itu terkenal dengan masa perang metodologi (method

war) dalam pendesainan berorientasi objek. Masing-masing metodologi membawa notasi sendiri-sendiri, yang mengakibatkan timbul masalah baru apabila kita bekerjasama dengan kelompok/perusahaan lain yang menggunakan metodologi yang berlainan.

Dimulai pada bulan Oktober 1994 Booch, Rumbaugh dan Jacobson, yang merupakan tiga tokoh yang boleh dikata metodologinya banyak digunakan mempelopori usaha untuk penyatuan metodologi pendesainan berorientasi objek. Pada tahun 1995 direlease draft pertama dari UML (versi 0.8). Sejak tahun 1996 pengembangan tersebut dikoordinasikan oleh ObjectManagement Group.

2.2.12.2 Diagram UML

UML menyediakan 10 macam diagram untuk memodelkan aplikasi berorientasi objek, yaitu:

1. Use Case Diagram untuk memodelkan proses bisnis.

2. Conceptual Diagram untuk memodelkan konsep-konsep yang ada di dalam

(44)

3. Sequence Diagram untuk memodelkan pengiriman pesan (message) antar objects

4. Collaboration Diagram untuk memodelkan interaksi antar objek.

5. State Diagram untuk memodelkan perilaku objects di dalam sistem.

6. Activity Diagram untuk memodelkan perilaku Use Cases dan objects di dalam

system.

7. Class Diagram untuk memodelkan struktur kelas.

8. Object Diagram untuk memodelkan struktur object.

9. Component Diagram untuk memodelkan komponen object.

10. Deployment Diagram untuk memodelkan distribusi aplikasi.

Berikut akan dijelaskan empat macam diagram yang paling sering digunakan dalam pembangunan aplikasi berorientasi object, yaitu use case diagram,

sequence diagram, collaboration diagram, dan class diagram.

1. Use Case Diagram

Use case diagram digunakan untuk memodelkan bisnis proses

berdasarkan perspektif pengguna sistem. Use case diagram terdiri atas diagram untuk use case dan actor. Actor merepresentasikan orang yang akan mengoperasikan atau orang yang berinteraksi dengan sistem aplikasi.

Use case merepresentasikan operasi-operasi yang dilakukan oleh aktor.

Use case digambarkan berbentuk elips dengan nama operasi dituliskan di

dalamnnya. Actor yang melakukan operasi dihubungkan dengan garis lurus ke use case.

2. Sequence Diagram

Sequence diagram menjelaskan secara detil urutan proses yang

(45)

3. Collaboration Diagram

Collaboration diagram dipakai untuk memodelkan interaksi antar

objek di dalam sistem. Berbeda dengan sequence diagram yang lebih menonjolkan kronologis dari operasi-operasi yang dilakukan, collaboration diagram lebih fokus pada pemahaman atas keseluruhan operasi yang dilakukan oleh objek.

4. Class Diagram

Class diagram merupakan diagram yang selalu ada di permodelan

sistem berorientasi objek. Class diagram menunjukkan hubungan antar class dalam sistem yang sedang dibangun dan bagaimana mereka saling berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan.

2.1.13 MySQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris: database management sistem) atau DBMS yang multithread,

multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia.. MySQL adalah server

database SQL (Structured Query Language) yang paling banyak diminati karena

kecepatan kerja dan kemudahan dalam penggunaannya. Kelebihan MySQL sebagai basis data, antara lain : 1. Mendukung standar yang telah ada, yaitu standar ODBC level 0-2 2. Mampu membuat tabel dengan ukuran besar

Pada MySQL sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri dari sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom. Untuk mengelolah data MySQL ada beberapa cara yaitu melalui prompt DOS

(tool command line) dan dapat juga menggunakan program utility seperti:

1. PHP MyAdmin 2. MySQLGUI

(46)

2.2.14 WAMP

WAMP adalah perangkat lunak gratis, yang mendukung banyak sistem operasi, merupakan kompilasi dari beberapa program. Fungsinya adalah sebagai server yang berdiri sendiri (localhost), yang terdiri atas program Apache HTTP Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan gratis, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis.

2.2.15 Mozilla FireFox

Mozilla Firefox (aslinya bernama Phoenix dan kemudian untuk sesaat dikenal sebagai Mozilla Firebird) adalah penjelajah web antar-flatform gratis yang dikembangkan oleh yayasan mozilla. Yayasan mozilla bertujuan untuk mengembangkan sebuah browser web yang kecil, cepat, dan simpel melalui firefox. Salah satu fitur populer firefox adalah pemblokir pop-up yang sudah terpasang di dalamnya dan sebuah mekanisme pengembangan untuk menambah fungsionalitas tambahan.

2.2.16 Phonegap

Phonegap adalah sebuah framework yang dibuat untuk mendukung pembangunan aplikasi dengan teknologi web. Dengan adanya framework ini kita dapat menggunakan HTML, Javascript, CSS dan teknologi pembangun web lain di aplikasi mobile. Framework phonegap sudah mendukung banyak flatform sistem operasi mobile, diantaranya adalah Andoid, IOS, Windows Phone. (Phonegap,

(47)

35 3.1 Analisis

Analisis dan perancangan sistem memerlukan tahapan yang sistematis untuk mendapatkan aplikasi yang baik dan bersesuaian dengan kegunaan dan tujuannya. Tahap awal dari analisis adalah menganalisis masalah, analisis sistem yang sedang berjalan, deskripsi sistem, dan kebutuhan-kebutuhan sistem mulai dari kebutuhan non fungsional, kebutuhan fungsional, hingga kebutuhan pengguna. Sedangkan untuk tahap perancangan aplikasi yaitu perancangan data, perancangan menu, perancangan antarmuka, dan perancangan prosedural.

3.1.1 Analisis Masalah

Analisis masalah yang dilakukan adalah melihat dan mengidentifikasikan permasalahan atau kendala di dalam penelitian yang dilakukan. Masalah dapat didefinisikan sebagai suatu pertanyaan yang diinginkan untuk dipecahkan. Perlu ada analisis masalah melalui identifikasi masalah yang sudah ditentukan sebelumnya. Dari hasil identifikasi masalah, permasalahan yang terjadi adalah :

1. Kegiatan pendistribusian berita gereja masih dengan cara yang konvensional yaitu dengan membawakan langsung berita gereja ke setiap Paroki.

2. Kegiatan pendataan rutin umat Katolik masih dengan cara yang konvensional yaitu formulir yang di cetak didistribusikan ke setiap Paroki sehingga lambatnya proses pendataan umat.

3. Kegiatan sharing atau diskusi dengan langsung mendatangi Pastor masih terkendala dikarenakan Pastor tidak selalu ada di gereja.

4. Belum adanya media yang efektif dan efisien untuk mendukung kegiatan pemberian renungan harian kepada umat.

(48)

yang pertama adalah aplikasi front end, aplikasi front end yang memberikan informasi berita, terdapat juga form pendataan umat yang nantinya dapat diisi oleh umat, memfasilitasi kegiatan sharing dengan Pastor, dan pemberian renungan harian. Sistem yang kedua adalah aplikasi back end, aplikasi back end dibangun untuk mengolah kegiatan pendistribusian berita, pendataan umat, kegiatan sharing dengan Pastor, dan kegiatan pemberian renungan harian, mulai dari memasukan berita, mengolah data umat hingga mengirimkan renungan harian setiap harinya. Dengan adanya sistem yang teridiri dari front end dan back end ini, kegiatan pendistribusian berita tidak lagi konvensional, berita disampaikan langsung pada umat, kegiatan pendataan umat pun tidak lagi menggunakan cara yang konvensional, proses pendataan umat akan jauh lebih cepat dari sebelumnya, juga kegiatan sharing atau diskusi dengan Pastor akan lebih fleksibel karena dapat dilakukan kapan pun dan dimana pun. Sistem ini juga mendukung pemberian renungan harian kepada umat, sistem aplikasi front end dan back end menjadi media yang efektif dan efisien dalam penyampaian renungan harian.

3.1.2 Analisis Sistem yang sedang Berjalan

(49)

1. Proses Bisnis yang sedang Berjalan

Proses bisnis yang sedang berjalan adalah proses bisnis yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan kegerejaan sebelum dibuatnya aplikasi mobile Keuskupan. Proses bisnis yang sedang berjalan merupakan suatu proses yang diperlukan untuk dianalisis untuk mendapatkan proses bisnis yang baru setelah pengimplementasian sistem.

Tabel 3.1 Proses bisnis yang sedang berjalan

No Kegiatan Proses bisnis yang berjalan

1 Berita Gereja Membawakan langsung berita gereja ke setiap Paroki lalu Paroki meneruskannya ke umat 2 Pendataan Umat Formulir yang dicetak didistribusikan ke setiap

Paroki, Paroki meneruskan kepada umat, setelah mengisi formulir, formulir diserahkan ke Paroki dan Paroki meneruskan ke Keuskupan

3 Diskusi dengan Pastor Umat datang langsung ke gereja untuk menemui Pastor

4 Renungan Harian Mencetak di media kertas lalu didistribusikan ke setiap Paroki lalu Paroki ke meneruskan kepada umat yang ada di Paroki

2. Alur Pendistribusian Data atau Informasi

(50)

Umat

PAROKI

KEUSKUPAN

PAROKI

Umat Umat

Umat

Data / Informasi Data / Informasi

Data / Informasi

Data / Informasi

Gambar 3.1 Diagram alur data / informasi

3. Struktur Kegerejaan

Struktur gereja dalam lingkup Keuskupan yaitu terdapat beberapa Paroki didalam satu Keuskupan dan terdapat banyak umat dalam satu Paroki.

Umat PAROKI

KEUSKUPAN

PAROKI

Umat Umat

PAROKI

Umat Umat Umat Umat Umat Umat

(51)

3.1.2.1Activity Diagram Sistem yang sedang Berjalan

Activity diagram merupakan diagram yang memodelkan aliran kerja atau

workflow dari urutan aktifitas dalam suatu proses. Activity diagram sistem yang

berjalan terdiri dari activity diagram pendistribusian berita, activity diagram kegiatan diskusi, dan activity diagram pendataan umat.

1. Activity Diagram Pendistribusian Berita

Activity diagram pendistribusian berita menjelaskan alur kerja sistem

pendistribusian berita pada sistem yang sedang berjalan.

Keuskupan Paroki Umat

Membuat berita

Mendistribusikan Berita

Menerima Berita

Mengumumkan Berita

Membaca Berita

(52)

2. Activity Diagram Kegiatan Diskusi

Activity diagram kegiatan diskusi menjelaskan alur kerja sistem kegiatan

diskusi pada sistem yang sedang berjalan.

Pastor Umat

Menemui Pastor

Berdiskusi dengan Pastor

Pastor ada

Tidak berdiskusi Pastor tidak ada

(53)

3. Activity Diagram Pendataan Umat

Activity diagram pendataan umat menjelaskan alur kerja sistem pendataan

umat yang pada sistem yang sedang berjalan.

Keuskupan Paroki Umat

Membuat formulir

Mencetak formulir

Mendistribusikan formulir

Menerima formulir

Meneruskan ke umat

Menerima formulir

Mengisi formulir

Mengembalikan ke paroki Menerima

formulir

Mengembalikan ke Keuskupan Menerima

formulir

Merekap data

Gambar 3.5 Activity diagram pendataan umat

3.1.3 Deskripsi Sistem

(54)

1. Proses Bisnis yang Ditawarkan

Proses bisnis baru yang ditawarkan adalah proses bisnis yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan kegerejaan yang diimplementasikan dengan aplikasi

mobile yang dibangun. Proses bisnis baru merupakan suatu proses yang

diperlukan karena telah dibuatnya sistem yang baru dalam pelaksanaan kegiatan kegerejaan.

Tabel 3.2 Proses bisnis yang ditawarkan

No Kegiatan Proses bisnis yang ditawarkan

1 Berita Gereja Berita di kirim (di-broadcast) langsung ke umat melalui aplikasi mobile

2 Pendataan Umat Formulir pendataan langsung diisi oleh umat melalui aplikasi mobile

3 Diskusi dengan Pastor

Umat mengirim pesan atau pertanyaan kepada Pastor dan tim Pastor menjawab pertanyaan – pertanyaan atau pesan umat

4 Renungan Harian Renungan harian di kirim (di-broadcast) langsung ke umat melalui aplikasi mobile

2. Alur Pendistribusian Data atau Informasi

(55)

Umat

KEUSKUPAN

Umat Umat

Data / Informasi

Gambar 3.6 Diagram alur data / informasi

Umat Paroki 1

Umat Paroki 2 Umat Paroki 1

Umat Paroki 2 Pesan

Pesan

Pastor Paroki 1

Pastor Paroki 2 Pastor Paroki 1

Gambar 3.7 Alur penyampaian pesan diskusi

3.1.3.1Activity Diagram Sistem

Activity diagram merupakan diagram yang memodelkan aliran kerja atau

workflow dari urutan aktifitas dalam suatu proses. Activity diagram sistem terdiri

dari activity diagram pendistribusian berita, activity diagram kegiatan diskusi, dan

activity diagram pendataan umat dari sistem yang dibangun

1. Activity Diagram Pendistribusian Berita

Activity diagram pendistribusian berita menjelaskan alur kerja sistem

(56)

Membuat berita

Mendistribusikan

Berita Menerima Berita

Membaca Berita

Keuskupan Umat

Gambar 3.8 Activity diagram pendistribusian berita

4. Activity Diagram Kegiatan Diskusi

Activity diagram kegiatan diskusi menjelaskan alur kerja sistem kegiatan

diskusi pada sistem yang dibangun.

Pastor Paroki Umat

Mengirim pesan ke Pastor Menerima pesan

umat

Menerima Pesan Menjawab pesan

umat

Mengirim pesan kepada umat

(57)

5. Activity Diagram Pendataan Umat

Activity diagram pendataan umat menjelaskan alur kerja sistem pendataan

umat yang pada sistem yang dibangun.

Mengisi formulir

Mengirimkan data umat

Menerima data umat

Menyimpan data

Umat Keuskupan

Gambar 3.10 Activity diagram pendataan umat

2. Arsitektur Sistem

Arsitektur fisik sistem yang digunakan dalam penelitian adalah menggunakan model arsitektur aplikasi two tier dimana arsitektur fisik sistem ini mempunyai tiga komponen utama yaitu Client (frontend), application server (backend dan

(58)

INTERNET

INTERNET

Front End Application Server Database Server

Data

Gambar 3.11 Arsitektur sistem

3.1.3.1Aplikasi Front End

Aplikasi front end merupakan aplikasi yang berfungsi sebagai antarmuka antara pengguna dan sistem. Front end digunakan untuk menampilkan berita kegerejaan, renungan harian umat, mengirimkan data umat yang di isi melalui

form pendataan umat, diskusi atau sharing umat dengan Pastor, dan streaming.

Pengguna aplikasi front end adalah seluruh umat Katolik yang ada di Keuskupan Bandung dengan hak akses dapat menggunakan seluruh fitur yang ada di dalam aplikasi front end; dapat melihat berita gereja, mengisisi form pendataan, sharing dengan Pastor, membaca renungan harian, dan menggunakan fasilitas streaming

(59)

front end me-request data berita gereja, data umat, data renungan, data diskusi, dan data media yang ada didalam database server, request diproses oleh web service dan data dijadikan JSON, lalu aplikasi front end mem-parsing data JSON yang telah di sediakan tersebut dan menampilkannya di aplikasi front end.

Aplikasi Front end

Aplikasi Front end

url:"http://keuskupanmobile.org/ berita.php",

dataType:"json", success:function(data)

---id_berita : 1,

tgl_berita : 2013-05-11,

jdl_berita : Turnamen Gereja Mahasiswa Katolik Bandung,

SQL

(json_encode($array_data))

--- [{"id_berita":"1","tgl_berita":"2013-05-11","jdl_berita":"Turnamen Gereja Mahasiswa Katolik Bandung"]

HTTP request HTTP request

Database

Gambar 3.12 Request data JSON

3.1.3.2Aplikasi Back End

(60)

adalah Pastor yang diberi hak akses untuk mengelola bagian diskusi atau sharing yang diberikan oleh umat, Pastor dapat menjawab secara langsung pertanyaan atau sharing yang diberikan umat. Web admin digunakan untuk mengolah seluruh layanan aplikasi mulai dari mengirimkan berita, meng-upload video dan lagu, memberi renungan harian dan menjawab pertanyaan. Web service sebagai fasilitas sistem yang digunakan untuk menyediakan layanan (dalam bentuk informasi) kepada sistem lain, sehingga sistem lain dapat berinteraksi dengan sistem ini melalui layanan-layanan (service) yang disediakan oleh suatu sistem yang menyediakan web service, dalam hal ini sistem back end aplikasi mobile

Keuskupan. Web service yang digunakan menggunakan PHP dan JSON. PHP yang menyediakan layanan web service yang akan memproses request kemudian menghasilkan JSON sebagai hasil dari pemrosesan request. Database Server yang digunakan pada aplikasi ini adalah MySQL. Data berita gereja, data umat, data renungan, data diskusi, dan data media yang tersimpan didalam database server di

request kemudian diproses oleh web service yang disediakan oleh PHP dan

kemudian menjadikan data tersebut dalam bentuk JSON. Data JSON yang dihasilkan tersebut yang disediakan untuk di-request oleh aplikasi front end.

3.1.3.3Analisis Data

(61)

Front End Database Server Back End Administrator

Gambar 3.13 Alur data

Penjelasan dari alur data sistem yang akan dibangun adalah sebagai berikut : 1. Aplikasi front end

Aplikasi front end dalam hal ini merupakan analisis fungsionalitas aplikasi untuk mengakses data dari database server melaui web service. Aplikasi front end

ini dibangun diatas platform Android dan bekerja dengan cara mem-parsing data dari web service untuk diolah pada aplikasi front end. Data berita gereja, data umat, data renungan, data diskusi, dan data media yang kemudian diproses oleh

web service dan dijadikan data dalam bentuk JSON di parsing dan kemudian

ditampilkan di aplikasi front end.

2. Web Service

Web service memudahkan beberapa aplikasi atau komponennya untuk saling berhubungan dengan aplikasi lain dalam sebuah organisasi maupun diluar organisasi dengan menggunakan standar yang tidak terikat platform (

Gambar

Gambar 2.6 Nilai JSON
Gambar 3.11 Arsitektur sistem
Tabel 3.10 Skenario use case login front end dan back end
Tabel 3.11 Skenario use case mengolah berita
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan dari hasil pengujian beta yang dilakukan dengan kuesioner dan wawancara dapat disimpulkan bahwa pembangunan Aplikasi Panduan Layanan Pengunjung Berbasis

Maka tujuan dari perancangan Aplikasi Objek Wisata di Kota Bandung Pada Perangkat Mobile Berbasis Android ini adalah untuk mempermudah para wisatawan

Berdasarkan hasil pengujian menggunakan metode blackbox yang terdiri dari pengujian alpha dan beta dapat disimpulkan bahwa aplikasi Saung Angklung Udjo berbasis mobile

Aplikasi Mobile Administrasi Akademik berbasis Android yang dibangun merupakan pengembangan pertama fasilitas-fasilitas Siamik pada platform mobile sebagai native application. Oleh

PEMBANGUNAN APLIKASI MOBILE PERANCANGAN MIX DESIGN BETON NORMAL BERDASARKAN METODE ACI 211.1-1991 BERBASIS ANDROID, Eko Siswanto, NPM 11.02.13842, tahun 2015, Bidang

Sebagai penutup dari penulisan ini, maka ada beberapa hal yang dapat disimpulkan, yaitu aplikasi mobile dokter gizi berbasis android ini dapat menjadi salah satu

Dengan adanya aplikasi mobile pencarian jalur angkutan umum di kota Cimahi berbasis android, maka hanya dengan membuka aplikasi tersebut pada sebuah smartphone berbasis

Berdasarkan penegasan istilah yang telah diuraikan, maka dapat disimpulkan bahwa aplikasi mobile learning panduan PMR berbasis android merupakan sebuah aplikasi yang