• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Locaion Based Service Gereja Katolik yang berada di wilayah Keuskupan Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Aplikasi Locaion Based Service Gereja Katolik yang berada di wilayah Keuskupan Bandung"

Copied!
148
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

MARIA AGATA

10110552

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(2)

iii

“APLIKASI LOCATION BASED SERVICE GEREJA KATOLIK TANG BERADA DI WILAYAH KEUSKUPAN BANDUNG”dapat diselesaikan tepat pada waktunya. Pelaksanaan tugas akhir ini dilakukan sebagai syarat untuk menyelesaikan program studi Strata 1 Jurusan Teknik Informatika Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer di Universitas Komputer Indonesia.

Penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Ayah, Ibu, dan saudara-saudari kandungku yang telah mendukung dan memberikan doa dalam masa studi hingga akhir studi sarjana ini.

2. Ibu Ednawati Rainarli, S.Si.,M.Si. selaku dosen pembimbing yang telah mengarahkan dalam proses pengerjaan tugas akhir ini.

3. Seluruh teman dan kerabat yang telah ikut membantu dan mendukung sehingga tugas akhir ini dapat diselesaikan tepat pada waktunya.

4. Semua pihak yang terlibat dan telah membantu dalam pelaksanaan tugas akhir ini.

Demikian pengantar yang dapat penulis sampaikan, sekali lagi penulis ucapkan terima kasih yang besar kepada seluruh pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan tugas akhir ini. Semoga tugas akhir ini dapat berguna dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan pembangunan.

Bandung, Febuari 2015

(3)

iv

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI... iv

DAFTAR GAMBAR ... vii

DAFTAR TABEL...x

DAFTAR SIMBOL... xiv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvii

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1. Latar Belakang Masalah ... 1

1.2. Identifikasi Masalah ... 3

1.3. Maksud dan Tujuan ... 3

1.4. Batasan Masalah ... 4

1.5. Metodologi Penelitian ... 4

1.5.1. Metode Pengumpulan Data ... 4

1.5.2. Metode Pembangunan Perangkat Lunak... 5

1.6. Sistematika Penulisan...7

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ... 9

2.1. Profil Keuskupan Bandung ... 9

2.1.1. Struktur Wilayah ... 11

2.1.2. Struktur Kuria Keuskupan (Struktur Organisasi)... 12

2.2. Landasan Teori ... 13

2.2.1. Informasi ... 13

(4)

v

2.2.6. Database ... 20

2.2.7. MySQL... 21

2.2.8. WAMP ... 21

2.2.9. UML (Unified Modeling Language)... 22

2.2.10. Astah* Community 6.1 ... 24

2.2.11. HTML (Hyper Text Markup Language) ... 24

2.2.12. PHP ... 24

2.2.13. Adobe Dreamwaver ... 25

2.2.14. Java... 25

2.2.15. Ecipse IDE ... 28

2.2.16. Java Development Kit (JDK) ... 28

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM ... 29

3.1. Analisis Sistem ... 29

3.1.1. Analisis masalah... 30

3.1.2. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan... 30

3.1.3. Aturan Bisnis... 34

3.1.4. Analisis Arsitektur Sistem ... 35

3.1.5. Analisis perhitungan jarak... 35

3.1.6. Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak ... 36

3.1.7. Analisis Dan Kebutuhan Non Fungsional... 38

3.1.7. Analisis Kebutuhan Fungsional ... 42

(5)

vi

3.2.4. Perancangan Pesan ... 131

3.2.5. Jaringan Semantik ... 132

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 135

4.1. Implementasi ... 135

4.1.1. Implementasi Perangkat Keras Pembangun Sistem ... 135

4.1.2. Implementasi Perangkat Lunak Pembangun Sistem ... 135

4.1.3. Implementasi Basis Data... 136

4.1.4. Implementasi Antarmuka ... 141

4.2. Pengujian ... 142

4.2.1. Pengujian Alpha ... 143

4.2.2. Pengujian Beta ... 167

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ... 177

5.1. Kesimpulan... 177

(6)

179 Alfabeta, 2010.

[3] Pressman, Roger S.Rekayasa Perangkat Lunak. 7th. Yogyakarta : Andi, 2010.

[4] http://keuskupanbandung.org/diakses pada hari sabtu 27 september 2014 jam 19.00 WIB.

[5] Safaat, Nazruddin,ANDROID (Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android). Bandung : Informatika, 2011.

[6] http://www.netmarketshare.com/diakses pada hari rabu 14 januari 2015 jam 21.00 WIB.

[7] A, Kupper.Location Based Service Fundamental and Operation. England : John Wiley and sons, Ltd, 2005.

[8] Kadir, Abdul.Dasar Perancangan dan Implementasi Database Relasional. Yogyakarta : Andi, 2008.

[9] A, Suhendar.Visual Modelling Menggunakan UML dan Rational Rose. Bandung : Informatika, 2002.

[10] A.S. Rosa, Shalahudin M.Modul Pembelajaran Rekayasa Perangkat Lunak (Terstruktur dan Berorientasi Objek). Bandung : Modula, 2011.

[11] Madcoms.Teknik Mudah Membangun Website dengan HTML, PHP dan MySQL.Yogyakarta : Andi, 2008.

[12] Madcoms. Panduan Lengkap Adobe Dreamweaver CS3. Madiun : Andi, 2008.

(7)

9

Keuskupan dalam Gereja Katolik adalah sebuah wilayah administratif umat Katolik, dipimpin oleh seorang Uskup yang adalah pemimpin umat Katolik di wilayah Keuskupan, Keuskupan merupakan himpunan umat Katolik yang tinggal dalam suatu daerah dengan batas-batas tertentu. Keuskupan umumnya dibagi-bagi menjadi bagian yang lebih kecil, yang disebut Paroki. Paroki adalah himpunan umat Katolik yang dibentuk secara tetap dengan batas-batas kewilayahan tertentu dalam Keuskupan. Keuskupan Bandung adalah wilayah gerejani Gereja Katolik Roma yang terletak di bagian timur dan tengah tanah Parahyangan Jawa Barat dengan luas wilayah 23.315,31 Km2. Selain kota dan kabupaten Bandung, wilayah Keuskupan Bandung meliputi Kabupaten Purwakarta dan Karawang di sebelah barat; Subang, Pamanukan, Indramayu di sebelah utara; Cirebon, Kuningan, Tasikmalaya-Ciamis di sebelah timur; dan Garut di sebelah selatan.

(8)

Pelayanan dan penggembalaan di Paroki dipercayakan oleh Uskup kepada para imam (pastor), baik imam diosesan maupun tarekat. Imam diosesan adalah pria yang ditahbiskan menjadi imam katolik dan dengan ketaatannya kepada uskup terikat seumur hidup untuk pelayanan di Keuskupan, dengan tetap terbuka untuk ditugaskan oleh Uskup di wilayah gerejani lain. Imam Tarekat adalah imam yang menjadi anggota suatu tarekat/ordo/lembaga religius Gereja Katolik. Atas kesepakatan dan mandat dari Uskup, Imam Tarekat tersebut ditugaskan oleh pimpinannya untuk tugas pelayanan di Keuskupan. Tarekat imam yang bekerja di Keuskupan Bandung saat ini ialah Ordo Salib Suci (OSC) dan Kongregasi Hati Kudus Yesus dan Maria (SS.CC).

(9)

(OCD) di Lembang yang tentunya memberikan warna tersendiri bagi Keuskupan Bandung [4].

2.1.1. Struktur Wilayah

Berikut ini adalah struktur wilayah Keuskupan Bandung :

(10)

Dari Gambar 2.1 terlihat bahwa ada 23 paroki yang berada di wilayah Keuskupan Bandung yakni 13 Paroki yang berada di Kota Bandung dan 10 Paroki yang berada di daerah lainnya.

2.1.2. Struktur Kuria Keuskupan (Struktur Organisasi)

Kuria Keuskupan adalah tim kerja yang membantu Uskup dalam memimpin keuskupan, terutama dalam mengarahkan karya pelayanan pastoral, melaksanakan administrasi Keuskupan dan dalam menjalankan kuasa yudisial.

Uksup : Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC. Vikaris Jendral : R.D. Yustinus Hilman Pujiatmoko. Sekretaris : R.P. Ignatius Eddy Putranto, OSC. Ekonom : R.D. Antonius Sulastijana.

Gambar 2.2. Struktur Kuria Keuskupan Bandung

Berdasarkan Gambar 2.2 berikut ini jobdeks atau tugas dari masing-masing bagian :

Tabel 2.1 Jobdesk No Jabatan Jobdesk

1 Uskup/Administrator Apostolik

Memimpin penggembalaan umat katolik di Keuskupan Bandung.

2 Vikaris Jendral Mewakili sebagian tugas atau wewenang Uskup di Keuskupan Bandung.

(11)

dan Keuskupan Bandung.

4 Ekonom mengelola harta-benda keuskupan dibawah otoritas Uskup dan dari pendapatan keuskupan yang telah ditetapkan melakukan pengeluaran-pengeluaran yang diperintahkan Uskup atau orang-orang lain yang ditugaskan dengan legitim olehnya.

5 Sekretariat Di bagian sekretarian ini terdiri dari 3 orang dimana masing-masing meliliki tugas seperti satu orang bertugas untuk membuat Surat Keputusan (SK) tugas penempatan para pastor sesuai keputusan uskup, mengelola data Gereja, mengelola data baptis, komuni, dan krisma umat; satu orang mengelola data umat paroki, data sekolah, data yayasan, data lembaga hidup bakti, dan lain-lain; satu orang mengelola data majalah komuni, mengelola data kendaraan se-Keuskupan dan pengurusannya.

6 Keuangan membuat laporan keuangan Keuskupan dan Paroki-paroki, juga komisi-komisi yang ada di Keuskupan Bandung.

7 Portir Menerima tamu, telphone dan surat-surat untuk Kuria, juga mengirim surat dari Kuria.

2.2. Landasan Teori

Landasan teori merupakan penjelasan berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dalam pembangunan aplikasimobileKeuskupan berbasis Android. Dimulai dengan teori – teori informatika umum sampai dengan tools pembangun aplikasi. Hal ini digunakan untuk mengetahui gambaran tempat penelitian Tugas Akhir serta menjesm’bv laskan teori-teori yang berhubungan dengan masalah yang dibahas.

2.2.1. Informasi

(12)

mengakibatkan perusahaan atau organisasi akan hancur dan berakhir. Kualitas informasi sangat dipengaruhi atau ditentukan oleh beberapa hal yaitu :

a. Relevan(Relevancy) b. Akurat(Accurancy) c. Tepat waktu(Time liness) d. Ekonomis(Economy)

Android adalah sistem operasi untuk telepon selular (mobile) seperti pada smartphonedan komputer tablet. Sistem operasi Android berbasiskan Linux yang bersifat terbuka (opensource) bagi pengembang untuk menciptakan aplikasi maupun mengembangkan Android dengan tools yang disediakan yaitu Android SDK (Software Development Kit) dan API (Application Programming Interface) dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. Dikembangkan Oleh Google Inc, HTC, Intel, Motorola, Qualcom, T-Mobile, dan Nvidia yang tergabung dalam Open Handset Alliance (OHA). Dengan tujuan mendukung sebuah standar terbuka pada perangkat seluler. Kode-kode yang dirilis oleh Google untuk Android berada dibawah license Apache, sebuah license perangkat lunak dan standar terbuka bagi perangkat seluler [5]. Android dipuji sebagai “platform mobile pertama yang lengkap, terbuka dan bebas:

(13)

2. Terbuka (Open source) : platform Android disediakan melaui lisensi open source. Pengembangan dapat dengan bebas untuk mengembangkan aplikasi.

Android sendiri menggunakan Linux karnel 2.6.

3. Bebas ( free platform) : Android adalah platform atau aplikasi yang bebas untuk develop. Tidak ada lisensi atau royalti untuk dikembangkan pada platform Android. Tidak ada biaya keanggotaan yang diperlukan. Tidak diperlukan biaya pengujian. Tidak ada kontrak yang diperlukan. Aplikasi Android dapat di distribusikan dan diperdagangkan dalam bentuk apa pun.

Di bawah ini adalah beberapa keunggulan Android dibandingkan dengan OS Mobile lain:

1. Multitasking, HP Android bisa menjalankan berbagai aplikasi secara bersamaan. Kemudahan dalam Notifikasi – Setiap ada SMS, Email, atau bahkan artikel terbaru dari RSS Reader, akan selalu ada notifikasi di Home Screen Ponsel Android, tak ketinggalan Lampu LED Indikator yang berkedipkedip.

2. Arsitektur komponen dasar android terinspirasi dari teknologi internet Mashup. Bagian dalam sebuah aplikasi dapat digunakan oleh aplikasi lainnya, bahkan dapat diganti dengan komponen lain yang sesuai dengan aplikasi yang dikembangkan.

3. Banyak dukungan service, kemudahan dalam menggunakan berbagai macam layanan pada aplikasi seperti penggunaan layanan pencarian lokasi, database SQL, browser dan penggunaan peta. Semua itu sudah tertanam pada android sehingga memudahkan dalam pengembangan aplikasi.

4. Siklus hidup aplikasi diatur secara otomatis, setiap program terjaga antara satu sama lain oleh berbagai lapisan keamanan, sehingga kerja sistem menjadi lebih stabil. Pengguna tak perlu kawatir dalam menggunakan aplikasi pada perangkat yang memorinya terbatas.

(14)

(2,56%), Windows Phone (2,38%), Blackberry (1,22%), Kindle (0,08%), Samsung (0,03%), Windows Mobile (0,01%), dan LG (0,01%) [6].

2.2.3. Global Positioning System (GPS)

GPS (Global Positioning System) adalah sistem satelit navigasi dan penentuan posisi yang dimiliki dan dikelola oleh Amerika Serikat. Sistem ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga-dimensi serta informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa bergantung waktu dan cuaca, bagi banyak orang secara simultan. Saat ini GPS sudah banyak digunakan orang di seluruh dunia dalam berbagai bidang aplikasi yang menuntut informasi tentang posisi, kecepatan, percepatan ataupun waktu yang teliti. GPS dapat memberikan informasi posisi dengan ketelitian bervariasi dari beberapa millimeter (orde nol) sampai dengan puluhan meter.

Beberapa kemampuan GPS antara lain dapat memberikan informasi tentang posisi, kecepatan, dan waktu secara cepat, akurat, murah, dimana saja di bumi ini tanpa tergantung cuaca. Hal yang perlu dicatat bahwa GPS adalah satu-satunya sistem navigasi ataupun sistem penentuan posisi dalam beberapa abad ini yang memiliki kemampuan handal seperti itu. Ketelitian dari GPS dapat mencapai beberapa mm untuk ketelitian posisinya, beberapa cm/s untuk ketelitian kecepatannya dan beberapa nanodetik untuk ketelitian waktunya. Ketelitian posisi yang diperoleh akan tergantung pada beberapa faktor yaitu metode penentuan posisi, geometri satelit, tingkat ketelitian data, dan metode pengolahan datanya.

2.2.4. Location Based Service (LBS)

(15)

2.2.4.1. Komponen LBS

Gambar 2.3. Komponen LBS

Berikut ini komponen pendukung utama dalam teknologi Layanan Berbasis Lokasi seperti yang ditunjukkan pada Gambar 2.3, yaitu antara lain: 1. PirantiMobile.

Piranti Mobile adalah salah satu komponen penting dalam LBS. Piranti ini berfungsi sebagai alat bantu (tool) bagi pengguna untuk meminta informasi. Hasil dari informasi yang diminta dapat berupa teks, suara, gambar dan lain sebagainya.Piranti mobile yang dapat digunakan bisa berupa PDA, smartphone, laptop.Selain itu, piranti mobile dapat juga berfungsi sebagai alat navigasi di kendaraan seperti halnya alat navigasi berbasis GPS.

2. Jaringan Komunikasi.

Komponen kedua adalah jaringan komunikasi.Komponen ini berfungsi sebagai jalur penghubung yang dapat mengirimkan data-data yang dikirim oleh pengguna dari piranti mobile-nya untuk kemudian dikirimkan ke penyedia layanan dan kemudian hasil permintaan tersebut dikirimkan kembali oleh penyedia layanan kepada pengguna.

3. KomponenPositioning(Penunjuk Posisi/Lokasi).

(16)

menentukan posisi pengguna layanan saat itu. Posisi pengguna tersebut bisa didapatkan melalui jaringan komunikasi mobile atau juga menggunakan Global Positioning System(GPS).

4. Penyedia layanan dan aplikasi.

Penyedia layanan merupakan komponen LBS yang memberikan berbagai macam layanan yang bisa digunakan oleh pengguna. Sebagai contoh ketika pengguna meminta layanan agar bisa tahu posisinya saat itu, maka aplikasi dan penyedia layanan langsung memproses permintaan tersebut, mulai dari menghitung dan menentukan posisi pengguna, menemukan rute jalan, mencari data di Yellow Pages sesuai dengan permintaan, dan masih banyak lagi yang lainnya.

5. Penyedia data dan konten.

Penyedia layanan tidak selalu menyimpan seluruh data dan informasi yang diolahnya.Karena bisa jadi berbagai macam data dan informasi yang diolah tersebut berasal dari pengembang/pihak ketiga yang memang memiliki otoritas untuk menyimpannya.Sebagai contoh basis data geografis dan lokasi bisa saja berasal dari badan-badan milik pemerintah atau juga data-data perusahaan/bisnis/industri bisa saja berasal dari Yellow Pages, maupun perusahaan penyedia data lainnya.

2.2.4.2. Unsur Utama LBS

Dua unsur utama dariLocation Based Serviceadalah:

1. Location Manager (API Maps) : Menyediakan perangkat bagi sumber atau source untuk LBS,Application Programing Interface(API)mapsmenyediakan fasilitas untuk menampilkan atau memanipulasi peta. Paket ini berada pada “com.google.android.maps”.

(17)

serta kedekatan dengan lokasi tertentu dapat ditentukan melaluiLocation Manager.

Dalam menentukan posisi dari sebuah handphone yang sedang aktif, secara umum terdapat tiga tingkat metode yang digunakan saat ini, yaitu :

A. MetodeBasic Positioning yang Berbasis PadaCell Identification(Cell ID) Penentuan posisi didasarkan pada daerah geografis yang tercakup oleh sebuah cell berhubungan dengan daerah cakupan dari sinyal radio. Ketika sebuah handphone terhubung secara aktif dengan sebuah base station, berarti handphone tersebut diasumsikan berada dalam cell dari base station tersebut. Untuk mengukur jarak dan arah handset dari base station tidak dapat diketahui dengan pasti. Oleh karena itu, untuk lebih meningkatkan lagi akurasi hasil pencarian, metodeCell IDini seringkali dikombinasikan dengan metode lain misalnya : a. Timing Advanced (TA), dengan menggunakan TA ini, metode Cell ID akan

ditambahkan sebuah fungsionalitas untuk menghitung Round Trip Time (RTT), yaitu waktu transmisi sebuah frame (dari base stationke handphone) dan waktu penerimaan sebuah frame (dari handphone ke base station). Dengan tambahan metode ini, jarak antara handphonedan base stationdapat ditentukan dengan keakuratan 50 m.

b. Network Measurement Report (NMR), dengan berdasar pada besar kecilnya sinyal (Received Signal Strength) yang diterimahandphoneyang ada di suatu “sector cell”, maka posisi itu dapat ditentukan lebih akurat.

B. MetodeEnhanced Positioning

(18)

dari handphone yang sedang aktif tersebut. Dengan menggunakan metode ini akurasinya akan meningkat hingga memiliki ketelitian sampai kurang dari 50m. C. MetodeAdvanced Positioning

Pada umumnya menggunakan teknologi Assisted-Global Positioning System (A-GPS). A-GPS juga merupakan metode yang berbasis pada waktu. Pada metode ini, akan dilakukan pengukuran waktu tiba dari sebuah sinyal yang dikirim dari tiga buah satelit GPS. Hal ini berarti handset harus memiliki fasilitas untuk mengakses GPS. A-GPS juga menghasilkan akurasi secara vertikal dan estimasi jarak yang baik. Akurasinya pun sampai kurang dari 10m

2.2.5. Rumus Haversine

Rumus Haversine adalah persamaan pada navigasi, yang memberikan jarak lingkaran besar antara dua titik bumi berdasarkan garis bujur (longitude) dan garis lintang (latitude). Rumus Haversine diperkenalkan oleh matematikawan asal Inggris yang bernama Prof. James Inman pada tahun 1835. Perhitungan dari rumus ini juga cukup akurat dimana rumus ini mengabaikan ketinggian bukit dan kedalaman lembah di permukaan bumi. Secara matematis dapat dituliskan didalam persamaan yang ditunjukkan pada gambar 2.4 sebagai berikut :

Gambar 2.4 Rumus Haversine

Dimana : radalah konstanta radius bumi yaitu 6.371 Km. Lat1 = NilaiLatitudedari lokasi awal (satuan radian). Long1 = Nilailongitudedari lokasi awal (satuan radian). Lat2 = NilaiLatitudedari lokasi tujuan (satuan radian). Long2 = Nilailongitudedari lokasi tujuan (satuan radian).

2.2.6. Database

(19)

wewenang (otorisasi) untuk dapat mengakses (mengubah, menghapus, menganalisis, menambah, memperbaiki) data dalam tabel-tabel tersebut [8]. Adapun fungsi database diantaranya adalah sebagai berikut :

a. Salah satu komponen penting dalam sistem informasi, karena merupakan dasar dalam menentukan informasi

b. Menentukan kualitas informasi. Informasi dapat dikatakan bernilai apabila manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya. c. Mengurangi duplikasi data (data redundancy).

d. Hubungan data dapat ditingkatkan.

e. Mengurangi pemborosan tempat simpanan luar.

2.2.7. MySQL

MySQL adalah sebuah perangkat lunak sistem manajemen basis data SQL (bahasa Inggris : Database Management System) atau DBMS yang multithread, multi-user, dengan sekitar 6 juta instalasi di seluruh dunia. MySQL AB membuat MySQL tersedia sebagai perangkat lunak gratis di bawah lisensi GNU General Public License (GPL), tetapi mereka juga menjual dibawah lisensi komersial

untuk kasus-kasus dimana penggunaannya tidak cocok dengan penggunaan GPL[8].

Pada MySQL sebuah database mengandung satu atau sejumlah tabel. Tabel terdiri dari sejumlah baris dan setiap baris mengandung satu atau beberapa kolom. Untuk mengelolah data MySQL ada beberapa cara yaitu melalui prompt DOS(tool command line)dan dapat juga menggunakan programutilityseperti:

1. PHP MyAdmin 2. MySQLGUI

3. MySQL Manager Java Based 4. MySQL Administrator for windows

2.2.8. WAMP

(20)

Server, MySQL database, dan penerjemah bahasa yang ditulis dengan bahasa pemrograman PHP dan Perl. Program ini tersedia dalam GNU General Public License dan gratis, merupakan web server yang mudah digunakan yang dapat melayani tampilan halaman web yang dinamis.

2.2.9. UML (Unified Modeling Language)

Unified Modeling Language (UML) adalah bahasa spesifikasi standar untuk mendokumentasikan, menspesifikasikan, dan membangun sistem perangkat lunak. UML adalah himpunan struktur dan teknik untuk pemodelan desain program berorientasi objek (OOP) serta aplikasinya. UML adalah metodologi untuk mengembangkan sistem OOP dan sekelompok perangkat tool untuk mendukung pengembangan sistem tersebut. UML mulai diperkenalkan oleh Object Management Group, sebuah organisasi yang telah mengembangkan model,

teknologi, dan standar OOP sejak tahun 1980-an. Sekarang UML sudah mulai banyak digunakan oleh para praktisi OOP. UML merupakan dasar bagi perangkat (tool) desain berorientasi objek dari IBM. UML adalah suatu bahasa yang digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, membangun, dan mendokumentasikan suatu sistem informasi. UML dikembangkan sebagai suatu alat untuk analisis dan desain berorientasi objek oleh Grady Booch, Jim Rumbaugh, dan Ivar Jacobson. Namun demikian UML dapat digunakan untuk memahami dan mendokumentasikan setiap sistem informasi. Penggunaan UML dalam industri terus meningkat. Ini merupakan standar terbuka yang menjadikannya sebagai bahasa pemodelan yang umum dalam industri peranti lunak dan pengembangan sistem.

UML terdiri dari 13 jenis diagram yaitu Activity, Class, Communication, Component, Composite Structure, Deployment, Interaction Overview, Object, Package, Sequence, State Machine (Statechart), Timing dan Use Case [9]. Berikut ini adalah beberapa diagram yang sering digunakan dalam pembangunan aplikasi berorientasi objek :

(21)

Use casediagram digunakan untuk memodelkan bisnis proses berdasarkan perspektif pengguna sistem. Use case diagram terdiri atas diagram untuk use case dan actor. Actor merepresentasikan orang yang akan mengoperasikan atau orang yang berinteraksi dengan sistem aplikasi. Use case merepresentasikan operasi-operasi yang dilakukan oleh aktor. Use case digambarkan berbentuk elips dengan nama operasi dituliskan di dalamnnya. Actor yang melakukan operasi dihubungkan dengan garis lurus keuse case.

2. SequenceDiagram

Sequence diagram menjelaskan secara detil urutan proses yang dilakukan dalam sistem untuk mencapai tujuan dari use case: interaksi yang terjadi antar class, operasi apa saja yang terlibat, urutan antar operasi, dan informasi yang diperlukan oleh masing-masing operasi[10].

3. ClassDiagram

Class diagram merupakan diagram yang selalu ada di permodelan sistem berorientasi objek. Class diagram menunjukkan hubungan antar class dalam sistem yang sedang dibangun dan bagaimana mereka saling berkolaborasi untuk mencapai suatu tujuan.

4. Aktivity Diagram

Activity Diagram adalah teknik menggambarkan logika prosedural, proses bisnis dan jalur kerja. Dalam beberapa hal, diagram ini memainkan peran mirip sebuah diagram alir, tetapi perbedaan prinsip antara diagram ini dan notasi diagram alir adalah diagram ini mendukungbehaviorparalel.

Activity Diagram lebih memfokuskan diri pada eksekusi dan alur sistem dari pada bagaimana sistem itu dirakit. Diagram ini menunjukkan aktifitas sistem dalam bentuk kumpulan aksi-aksi.

5. CollaborationDiagram

(22)

lebih fokus pada pemahaman atas keseluruhan operasi yang dilakukan oleh objek.

6. State Diagram

Menggambarkan semuastate(kondisi) yang dimiliki oleh suatu object dari suatuclassdan keadaan yang menyebabkan stateberubah. Kejadian dapat berupa object lain yang mengirim pesan. Stateclass tidak digambarkan untuk semuaclass, hanya yang mempunyai sejumlahstateyang terdefinisi dengan baik dan kondisiclassberubah olehstateyang berbeda.

2.2.10. Astah* Community 6.1

Astah* dahulu dikenal dengan nama JUDE (Java and UML Developer’s Environment) adalah alat permodelan UML yang diciptakan oleh perusahaan

Jepang Change Vision. Astah * bersifat multi-platform atau dapat dipakai pada berbagai sistem operasi/platform. Astah* dapat menggambarkan permodelan dari bahasa pemrograman Java, C++ , dan C#.

2.2.11. HTML (Hyper Text Markup Language)

(23)

2.2.12. PHP

PHP (Hypertext Preprocessor), merupakan bahasa pemogramanwebyang bersifat serverside. Hal tersebut mengandung arti bahwa PHP merupakan bahasa berbentuk script yang disimpan dan dijalankan di komputer server (web server) sedang hasilnya dikirimkan ke komputerclient(web browser) dalam bentukscript HTML. Keuntungan penggunaan PHP, kode yang menyusun program tidak perlu dibagikan ke pemakai, yang berarti kerahasiaan kode dapat dilindungi. Penggunaan PHP memungkinkan web dapat dibuat dinamis sehingga perawatan situs web tersebut menjadi lebih mudah dan efisien. Hal menarik yang didukung PHP adalah kenyataan bahwa PHP bisa digunakan untuk mengakses berbagai database seperti Access, Oracle, MY\ySQL, dan lain-lain. PHP merupakan perangkat lunakOpen Source yang disebarkan dan dilisensikan secara gratis serta dapat diunduh secara bebas dari situs resminya[10].

2.2.13. Adobe Dreamwaver

Software Adobe Dreamwaver adalah tool yang ideal untuk web designer, coders, dan application developers untuk semua tingkatan. Fungsi pekodean membuatnya mudah untuk menavigasi melalui halaman situs yang kompleks pada saat waktu mendesain. Fitur Adobe Dreamwaver terbaru mengembangkan tool layout yang membawa Expedited workflows, dan konsepsi komputer ke persetujuan klien. Selanjutnya, inovasi di seluruh Dreamwaver juga dapat membantu tim dan individu developer sama mencapai tingkat berikutnya dalam fungsionalitas dan kinerja [11].

2.2.14. Java

(24)

2.2.14.1.Kelebihan

Berikut ini kelebihan dari Java :

1. Multiplatform. Kelebihan utama dari Java ialah dapat dijalankan di beberapa platform / sistem operasi komputer, sesuai dengan prinsip tulis sekali, jalankan di mana saja. Dengan kelebihan ini pemrogram cukup menulis sebuah program Java dan dikompilasi (diubah, dari bahasa yang dimengerti manusia menjadi bahasa mesin / bytecode) sekali lalu hasilnya dapat dijalankan di atas beberapa platform tanpa perubahan. Kelebihan ini memungkinkan sebuah program berbasis java dikerjakan diatas operatingsystem Linux tetapi dijalankan dengan baik di atas Microsoft Windows. Platform yang didukung sampai saat ini adalah Microsoft Windows, Linux, Mac OS dan Sun Solaris. Penyebanya adalah setiap sistem operasi menggunakan programnya sendiri-sendiri (yang dapat diunduh dari situs Java) untuk meninterpretasikanbytecodetersebut. 2. OOP (Object Oriented Programming- Pemrogram Berorientasi Objek). 3. Perpustakaan Kelas Yang Lengkap, Java terkenal dengan kelengkapan

library/perpustakaan (kumpulan program program yang disertakan dalam

pemrograman java) yang sangat memudahkan dalam penggunaan oleh para pemrogram untuk membangun aplikasinya. Kelengkapan perpustakaan ini ditambah dengan keberadaan komunitas Java yang besar yang terus menerus membuat perpustakaan-perpustakaan baru untuk melingkupi seluruh kebutuhan pembangunan aplikasi.

4. Bergaya C++, memiliki sintaks seperti bahasa pemrograman C++ sehingga menarik banyak pemrogram C++ untuk pindah ke Java. Saat ini pengguna Java sangat banyak, sebagian besar adalah pemrogram C++ yang pindah ke Java. Universitas-universitas di Amerika Serikat juga mulai berpindah dengan mengajarkan Java kepada murid-murid yang baru karena lebih mudah dipahami oleh murid dan dapat berguna juga bagi mereka yang bukan mengambil jurusan komputer.

(25)

memori secara langsung (seperti halnya dalam bahasa C++ yang dipakai secara luas).

2.2.14.2.Kekurangan

Berikut ini adalah kekurangan dari Java :

1. Tulis sekali, jalankan di mana saja - Masih ada beberapa hal yang tidak kompatibel antara platform satu dengan platform lain. Untuk J2SE, misalnya SWT-AWT bridge yang sampai sekarang tidak berfungsi pada Mac OS X.

2. Mudah didekompilasi. Dekompilasi adalah proses membalikkan dari kode jadi menjadi kode sumber. Ini dimungkinkan karena kode jadi Java merupakan bytecode yang menyimpan banyak atribut bahasa tingkat tinggi, seperti nama-nama kelas, metode, dan tipe data. Hal yang sama juga terjadi pada Microsoft .NET Platform. Dengan demikian, algoritma yang digunakan program akan lebih sulit disembunyikan dan mudah dibajak/di-reverse-engineer.

3. Penggunaan memori yang banyak. Penggunaan memori untuk program berbasis Java jauh lebih besar daripada bahasa tingkat tinggi generasi sebelumnya seperti C/C++ dan Pascal (lebih spesifik lagi, Delphi dan Object Pascal). Biasanya ini bukan merupakan masalah bagi pihak yang menggunakan teknologi terbaru (karena trend memori terpasang makin murah), tetapi menjadi masalah bagi mereka yang masih harus berkutat dengan mesin komputer berumur lebih dari 4 tahun.

2.2.14.3.Tahap Kompilasi Java

Tahapan kompilasi java adalah sebagai berikut :

1. Tulis / Ubah. Pemrogram menulis program dan menyimpannya di media dalam bentuk berkas '.java'.

2. Kompilasi. Pengkompilasi membentuk bytecodes dari program menjadi bentuk berkas '.class'.

(26)

4. Verifikasi. Peng-verifikasi memastikan bytecodes tidak mengganggu sistem keamanan Java.

5. Jalankan. Penerjemah menerjemahkanbytecodeske bahasa mesin.

2.2.15. Ecipse IDE

Eclipse merupakan komunitas open source yang bertujuan menghasilkan platform pemrograman terbuka. Eclipse terdiri dari framework yang dapat dikembangkan lebih lanjut, peralatan bantu untuk membuat dan memanage software sejak awal hingga diluncurkan. Platform Eclipse didukung oleh ekosistem besar yang terdiri dari vendor teknologi, start-up inovatif, universitas, riset institusi serta individu. Banyak orang mengenal Eclipse sebagai IDE (integrated development environment) untuk bahasa Java, tapi Eclipse lebih dari sekedar IDE untuk Java. Secara umum Eclipse digunakan untuk membangun software inovatif berstandar industri, dan alat bantu beserta framework-nya membantu pekerjaan menjadi lebih mudah.

2.2.16. Java Development Kit (JDK)

JDK (Java Development Kit) adalah sebuah perangkat peralatan yang digunakan untuk membangun perangkat lunak dengan menggunakan bahasa pemrograman Java. JDK berjalan diatas sebuah virtual machine yang dinamakan JVM (JavaVirtual Machine).

(27)

29

mendapatkan aplikasi yang baik dan bersesuaian dengan kegunaan dan tujuannya. Tahap awal dari analisis adalah menganalisis kebutuhan-kebutuhan sistem mulai dari kebutuhan pengguna, kebutuhan non fungsional, dan kebutuhan fungsional. Sedangkan untuk tahap perancangan aplikasi yaitu perancangan database, dan perancangan antarmuka.

3.1. Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan, dan hambatan-hambatan yang terjadi serta kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikan. Untuk membangun perangkat lunak terlebih dahulu menganalisis kebutuhan dan alur yang akan digunakan. Analisis sistem ini bertujuan untuk mengidentifikasi permasalahan pada sistem dan kebutuhan yang dibutuhkan sistem serta alur sistem yang akan digunakan. Analisis sistem ini mempunyai peran penting dalam pembangunan sebuah perangkat lunak dikarenakan untuk membangun sebuah perangkat lunak yang memiliki alur kerja sistem yang baik, untuk itu maka diperlukan tingkat ketelitian dalam menganalisis sebuah sistem dimana memiliki beberapa langkah seperti analisis masalah, analisis sistem yang sedang berjalan, analisis spesifikasi kebutuhan perangkat lunak, analisis kebutuhan non fungsional, dan analisis kebutuhan fungsional.

(28)

3.1.1. Analisis masalah

Analisis masalah yang dilakukan adalah melihat dan mengidentifikasikan permasalahan atau kendala di dalam penelitian yang dilakukan. Dari identifikasi masalah, permasalahan yang terjadi adalah :

1. Sulitnya umat Katolik mencari informasi lokasi Gereja Katolik yang berada di wilayah Keuskupan Bandung.

2. Sulitnya mencari jadwal misa Gereja Katolik di suatu tempat, karena terkadang antara Gereja yang satu dengan yang lainnya memiliki jadwal misa yang berbeda.

3. Tidak adanya informasi mengenai kegiatan atau event yang diadakan oleh suatu Gereja Katolik.

4. Sulitnya mendapatkan majalah komunikasi karena hanya di cetak 1000 eksemplar setiap bulannya, dimana jumlah majalah yang dicetak tidak sebanding dengan jumlah umat katolik, sehingga umat harus mencari majalah ini ke Gereja-gereja atau toko rohani yang masih memiliki majalah tersebut.

Berdasarkan masalah yang ada, maka diperlukan pembangunan aplikasi yang dapat menyelesaikan masalah yang ada.

3.1.2. Analisis Sistem Yang Sedang Berjalan

(29)

Gambar 3.1 Activity Diagram Mendapatkan Informasi Gereja

Berdasarkan gambar 3.1, penjelasan dari alur untuk mendapatkan informasi adalah sebagai berikut :

1. Umat menghubungi bagian sekretariat keuskupan untuk menenyakan mengenai informasi dari suatu gereja yang diinginkan, seperti jadwal misa, alamat, kegiatan/event, daftar pastur yang bertugas, majalah komunikasi, dan lain-lain.

(30)

Gambar 3.2 Memberitahukan Kegiatan/Event Yang Akan Diadakan

Berdasarkan gambar 3.2, penjelasan dari alur untuk memberitahukan kegaitan/ event yang akan diadakan adalah sebagai berikut :

1. Sekretariat paroki membuat pengumuman mengenai kegiatan/event yang akan diadakan.

2. Kemudian sekretariat paroki memberitahukan pengumuman tersebut kepada Keuskupan dan kepada umat.

(31)

Berdaraskan gambar 3.4, penjelasan dari alur pendistribusian majalah komunikasi dari keuskupan sampai ke umat adalah sebagai berikut :

1. Umat datang ke Gereja untuk mendaftarkan diri ke suatu kegiatan atau event yang diinginkan

2. Kemudian panitia kegiatan dari Paroki akan mengecek quota apakah masih ada tau tidak jika masih tersedia maka dilakukan pendaftaran dan memberikan bukti pendaftaran kepada umat, jika sudah tidak tersedia maka pendaftaran akan ditutup.

Gambar 3.4 Alur Pendistribusian Majalah Komunikasi Dari Keuskupan Sampai Ke Umat

Berdaraskan gambar 3.4, penjelasan dari alur pendistribusian majalah komunikasi dari keuskupan sampai ke umat adalah sebagai berikut :

(32)

2. Setelah paroki mendapat kiriman majalah dari Keuskupan, sekretariat paroki membuat pengumuman dan menyebarkannya ke umat.

3. Umat dapat membeli majalah komunikasi di sekretariat paroki, jika majalah masih tersedia.

3.1.3. Aturan Bisnis

Aturan bisnis yang akan diterapkan dalam proses bisnis di aplikasi ini adalah sebagai berikut :

1. User hanya dapat memesan 1 majalah untuk satu judul dari satu gereja.

2. User diberikan waktu selama 24 jam untuk datang kegereja tempat memesan majalah untuk melakukan pembayaran dan pengambilan majalah.

3. Jika dalam waktu 24 jam user yang memesan majalah tidak melakukan pembayaran dan pengambilan majalah, maka pemesanan majalah tersebut dianggap batal, dan stok majalah akan kembali seperti semula sebelum dipesan oleh user.

4. User dapat mendaftar untuk mengikuti suatu event.

5. User hanya bisa mendaftarkan dirinya untuk mengikuti suatu event, tidak dapat mendaftarkan orang lain.

6. Terdapat tiga jenis user yakni pengguna android, super admin atau admin di Keuskupan, dan admin bagian atau admin tiap gereja.

7. Pengguna android adalah user yang dapat mengakses informasi yang ada di aplikasi sub sistem mobile.

8. Admin Keuskupan atau Skretariat Keuskupan adalah orang yang dapat mengakses sub sistem web dan melakukan pengolahan data user, dan data gereja.

(33)

3.1.4. Analisis Arsitektur Sistem

Tahap analisis arsitektur sistem adalah tahapan untuk mendapatkan gambaran umum sistem yang akan dibangun. Baik itu gambaran pengguna hingga transaksi data yang akan terjadi nantinya. Gambaran arsitektur sistem dari perangkat lunak crimezonedapat dilihat pada gambar 3.5 berikut:

Gambar 3.5 Arsitektur sistem

Berikut penjelasan dari gambaran arsitektur sistem location Keuskupan Bandung :

1. Pegguna akan memberikan informasi posisi keberadaannya melalui GPS, kemudian GPS akan memberikan titik koordinat keberadaannya. Koordinat yang didapat akan berpengaruh terhadap map yang ditampilkan di smartphonepengguna nantinya.

2. Pengguna bisa mendapatkan informasi mengenai suatu Gereja Katolik yang berada di wilayah Keuskupan Bandung seperti, alamat,telepon, email, jadwal misa, nama pastur yang bertugas di suatu gereja.

3. Pengguna dapat mencari dan memesan majalah komunikasi di gereja yang masih ada persediaan majalah komunikasi.

4. Pengguna dapat mendaftarkan diri ke suatu event yang ada di suatu gereja.

3.1.5. Analisis perhitungan jarak

(34)

Fatima Lembang sebagai lokasi tujuan dengan menggunakan rumus haversine berdasarkan pembahasan di landasan teori nomor 2.2.5. Dimana dalam melakukan perhitungan menggunakan rumus ini memerlukan koordinat dari masing-masing lokasi yakni longitude dan latitude. Lat1 merupakan Latitude dari Gedung Sate,

Lat2 merupakan Latitude dari Gereja Santa Maria Fatima Lembang, Long1

merupakan Longitude dari Gedung Sate, dan Long2 merupakan Longitude dari

Gereja Santa Maria Fatima Lembang, sedangkan r merupakan konstanta radius bumi yakni 6.371 Km. Pada tabel 3.1 menunjukkan longitude dan latitude dari masing-masing lokasi.

Tabel 3.1 Latitude dan longitude lokasi

Nama Tempat Latitude Longitude Gedung Sate -6.901361 107.618633 Gereja Santa Maria Fatima Lembang -6.813912 107.614062

Setelah dilakukan penghitungan menggunakan rumus haversine jarak yang diperoleh dari Gedung Sate menuju Gereja Santa Maria Fatima Lembang adalah 9.88 Km.

3.1.6. Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak

(35)

langkah untuk membuat analisis kebutuhan non fungsional dan kebutuhan fungsional. Berikut adalah rancangan spesifikasi kebutuhan perangkat lunak fungsional dapat dilihat pada tabel 3.2 berikut:

Tabel 3.2 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak Fungsional

No Kode Keterangan

1 SKPL-F-01 Sistem dapat melakukan login

2 SKPL-F-02 Sistem dapat mengelola data majalah seperti melihat tambah data, ubah data, hapus data, dan data pemesanan majalah

3 SKPL-F-03 Sistem dapat mengelola data event/kegiatan seperti melihat, tambah data, ubah data, hapus data, dan data pendaftaran event

4 SKPL-F-04 Sistem dapat mengelola data wilayah seperti melihat, tambah data, ubah data, dan hapus data

5 SKPL-F-05 Sistem dapat mengelola data gereja seperti melihat, tambah data, ubah data, dan hapus data

6 SKPL-F-06 Sistem dapat mengelola data pastur yang bertugas di wilayah Keuskupan Bandung seperti melihat, tambah data, ubah data, dan hapus data

7 SKPL-F-07 Sistem dapat mengelola data pengguna seperti melihat dan menghapus data pengguna

8 SKPL-F-08 Sistem dapat melakukan registrasi agar dapat login ke dalam sistem. 9 SKPL-F-9 Sistem dapat menampilkan peta lokasi gereja-gereja di Keuskupan

Bandung.

10 SKPL-F-10 Sistem dapat menampilkan data majalah yang tersedia di suatu Gereja. 11 SKPL-F-11 Sistem dapat melakukan pemesanan majalah komunikasi.

12 SKPL-F-12 Sistem dapat menampilkan informasi mengenai suatu Gereja yakni jadwal misa, alamat, nomor telpon, email, dan daftar Pastur yang bertugas di suatu Gereja.

13 SKPL-F-13 Sistem dapat menampilkan daftar event/kegiatan yang ada di suatu Gereja. 14 SKPL-F-14 Sistem dapat melakukan pendaftaran ke suatu event/kegiatan.

15 SKPL-F-15 Sistem dapat menampilkant rute menuju lokasi Gereja yang dituju. 16 SKPL-F-16 Sistem dapat melakukan logout

(36)

Tabel 3.3 Spesifikasi Kebutuhan Perangkat Lunak Non Funfsional

No Kode Keterangan

1 SKPL-NF-01 Sistem yang akan di bangun berbasis web untuk pengolahan data. 2 SKPL-NF-02 Sistembackenddapat berjalan pada mozila firefox atau web browser

lainnya.

3 SKPL-NF-03 Sistembackenddapat berjalan dengan baik apabila terhubung dengan internet.

4 SKPL-NF-04 Sitembackenddiperuntukkan kepada administrator. 5 SKPL-NF-05 Sistem yang akan dibangun berbasis android.

6 SKPL-NF-06 Sistemfrontend dapat berjalan dengan baik pada android versi jelly bean

7 SKPL-NF-07 Sistemfrontenddapat berjalan dengan baik apabila terhubung dengan internet.

8 SKPL-NF-08 Device pada mobile mendukung fungsi GPS.

9 SKPL-NF-09 Sistemfrontenddiperuntukkan untuk umat Katolik yang berada di wilayah Keuskupan Bandung.

3.1.7. Analisis Dan Kebutuhan Non Fungsional

Analisis dan kebutuhan non fungsional meliputi analisis pengguna, analisis dan kebutuhan perangkat keras serta analisis dan kebutuhan perangkat lunak. Analisis kebutuhan non-fungsional bertujuan agar aplikasi yang dibangun dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan pengguna aplikasi dalam mencari informasi yang dibutuhkan.

3.1.7.1. Analisis Pengguna

Analisis dan kebutuhan pengguna dimaksudkan untuk mengetahui seberapa jauh pengguna sistem ini. Hal ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pengguna dalam mengoperasikan sistem yang akan dibangun.

(37)

Tabel 3.4 Analisis pengguna pada sistem yang sedang berjalan

Pengguna Hak dan Kewajiban Tingkat Pendidikan Umat Katolik Mencari dan meminta

informasi mengenai suatu

Sekretariat Keuskupan Mendapatkan informasi suatu gereja dari sekretariat Paroki,

Pengguna dari aplikasi ini adalah admin (Administrator)dan umat katolik (User) yang terbiasa dengan jaringan internet dan aplikasi mobile serta terbiasa dengan perangkat mobile yang menggunakan platfrom android. Admin pada aplikasi yang akan dibangun ini merupakan pengelola program backend aplikasi yang bertugas melakukan insert, update dan delete data ke database. Admin dalam aplikasi ini terdiri dari 2 jenis admin yakni super admin (bagian sekretariat Keuskupan), dan admin tiap gereja (bagian sekretariat di tiap gereja). Suatu perangkat lunak akan berjalan secara optimal apabila pengguna memiliki kemampuan dan pengetahuan dalam menjalankan aplikasi yang bersangkutan. Analisis pengguna untuk aplikasi ini ditunjukkan pada tabel 3.5.

Tabel 3.5 Analisis Pengguna yang akan menggunakan sistem

Pengguna

(38)

Admin

Kebutuhan pengguna untuk sistem ini minimal dapat mengoperasikan komputer. Berdasarkan data di atas, dapat disimpulkan bahwa setiap pengguna dapat mengakses dan menggunakan sistem yang akan dibangun.

3.1.7.2. Analisis Kebutuhan Perangkat Keras

Perangkat Keras yang dibutuhkan berdasarkan kebutuhan minimal yang harus terpenuhi antara lain :

a. Perangkat Keras AplikasiBackend

Pada aplikasi backend yang berupa web, aplikasi dijalankan pada sebuah perangkat komputer dengan spesifikasi kebutuhan perangkat keras komputer sebagai berikut :

1. Prosesor Dengan Kecepatan Minimum 2.0 GHZ 2. RAM 512MB

3. Hardisk 20 GB

4. Mouse, Keyboard Monitor dan Network Interface Card b. Perangkat Keras AplikasiFrontend

Aplikasi frontend dijalankan pada sebuah perangkat SmartPhone yaitu SmartPhone dengan platfrom Android. Kebutuhan perangkat keras untuk SmartPhonetersebut yaitu :

1. Resolusi 240 x 320 pixels 2. Memori 100 MB

3. CPU 300 MHz

(39)

6. GPS A-GPS

Kesimpulan dari analisis kebutuhan perangkat keras yakni tidak perlu melakukan penambahan perangkat lagi, karena perangkat yang tersedia sudah memenuhi kebutuhan minimum yang diperlukan untuk menjalankan aplikasi backend, sedangkan untuk menjalankan aplikasi forntend user harus memiliki perangkat minimum seperti yang telah disebutkan.

3.1.7.3. Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak

Analisis perangkat lunak terdiri dari spesifikasi minimum perangkat yang dibutuhkan dan elemen google maps api. Berdasarkan pembahasan mengenai android di bab 2 landasan teori, menjelaskan bahwa market share OS dunia hingga saat ini masih dikuasai oleh android, maka aplikasi yang akan dibangun ini berbasis android. Spesifikasi minimum perangkat lunak yang dibutuhkan oleh pembangun untuk membangun aplikasi ini adalah sebagai berikut:

1. Sistem Operasi Windows & Professional. 2. Aplikasi IDE Eclipse Galileo.

3. JDK v 1.6 dan Android SDK windows. 4. ADT v.10.0.0.

5. Platform Android versi Jelly Bean keatas

6. PHP untuk koneksi ke basis data denganscriptPHP.

7. Pengubah Teks untuk penulisanscriptPHP dengan dreamweaver. 8. Basis Data MySQL.

9. Web Browser.

(40)

3.1.7. Analisis Kebutuhan Fungsional

Analisis kebutuhan fungsional menggambarkan proses kegiatan yang akan diterapkan dalam sistem yang akan dibangun sehingga sistem dapat berjalan dengan baik. Analisis dimodelkan dengan menggunakan UML (Unified Modeling Language). Tahap-tahap pemodelan dalam analisis menggunakan UML antara

lainuse casediagram,use case scenario,activitydiagram, sequencediagram, dan classdiagram.

3.1.7.1. Use casediagram

(41)
(42)

A. Identifikasi Aktor

Identifikasi aktor dimaksudkan untuk mengetahui siapa saja aktor yang terlibat di dalam sistem aplikasi ini.Deskripsi dari tiap aktor yang terlibat dapat dilihat pada tabel 3.6.

Tabel 3.6 Identifikasi Aktor

No Aktor Deskripsi

1 Admin Keuskupan

Merupakan aktor yang akan mengelola data gereja dan data pengguna, dimana admin Keuskupan memiliki hak akses untuk dapat menambah, mengubah, dan menghapus data yang terdapat didatabase server.Admin Keuskupan akan melakukan administrasi melalui aplikasi web (backend). 2 Admin

Tiap Gereja

Merupakan aktor yang akan mengelola data majalah, pastur, event/kegiatan, dan jadwal misa, dimana admin tiap gereja memiliki hak akses untuk dapat menambah, mengubah, dan menghapus data yang terdapat di database server. Admin tiap gereja akan melakukan administrasi melalui aplikasi web (backend).

3 User Userini merupakan pengguna aplikasi pada platform android(frontend).

B. IdentifikasiUse Case

Identifikasi Use Case yang terdapat dalam sistem dapat dilihat pada tabel 3.7 di bawah ini.

Tabel 3.7 IdentifikasiUse case

NO Use Case Deskripsi

1 Login Fungsionalitas untuk proses autentifikasi

2 Registrasi Fungsionalitas untuk melalukan pendaftaran untuk mendapatkan hak akses ke sistem

3 Lihat Peta Lokasi Fungsionalitas untuk melihat peta lokasi 4 Lihat daftar Gereja Fungsionalitas untuk melihat daftar gereja 5 Lihat data majalah Fungsionalitas untuk melihat data majalah 6 Pesan majalah Fungsionalitas untuk memesan majalah

7 Lihat info Gereja Fungsionalitas untuk melihat informasi mengenai gereja

8 Lihat rute Fungsionalitas untuk melihat rute menuju lokasi yang dituju

9 Lihat event/kegiatan Fungsionalitas untuk melihat event/kegiatan

(43)

12 komfirmas pemesanan Fungsionalitas untuk mengelola pemesanan majalah 13 Tambah data majalah Fungsionalitas untuk menambah data majalah 14 Ubah data majalah Fungsionalitas untuk mengubah data majalah 15 Hapus data majalah Fungsionalitas untuk menghapus data majalah

16 Mengelola event/kegiatan Fungsionalitas untuk melihat dan mengelola data event/kegiatan

17 Komfirmasi pendaftaran Fungsionalitas untuk mengelola pendaftaran event/ kegiatan

18 Tambah event Fungsionalitas untuk menambah data event/kegiatan 19 Ubah event Fungsionalitas untuk mengubah event/kegiatan 20 Hapus event Fungsionalitas untuk menghapus evemt/kegiatan 21 Mengelola data gereja Fungsionalitas untuk melihat dan mengelola data gereja 22 Tambah gereja Fungsionalitas untuk menambah data gereja

23 Ubah gereja Fungsionalitas untuk mengubah data gereja 24 Hapus gereja Fungsionalitas untuk menghapus data gereja

25 Mengelola data pengguna Fungsionalitas untuk melihat dan mengelola data pengguna

26 Hapus data pengguna Fungsionalitas untuk menghapus data pengguna

27 Ubah data pengguna Fungsionalitas untuk mengubah data pengguna

(administrator)

28 Tambah data pengguna Fungsionalitas untuk mengubah data pengguna

(administrator)

29 Mengelola data pastur Fungsionalitas untuk melihat dan mengelola data pastur 30 Tambah pastur Fungsionalitas untuk menambah data pastur

31 Ubah pastur Fungsionalitas untuk mengubah data pastur 32 Hapus pastur Fungsionalitas untuk menghapus data pastur

33 Mengelola jadwal misa Fungsionalitas untuk melihat dan mengelola jadwal misa 34 Tambah jadwal Fungsionalitas untuk menambah jadwal misa

35 Ubah jadwal Fungsionalitas untuk mengubah jadwal misa 36 Hapus jadwal Fungsionalitas untuk menghapus jadwal misa

C. SkenarioUse Case

(44)

1. Use CaseSkenario Login

Interaksi antara aktor user denganuse caseLogin dijelaskan dalam tabel 3.8.

Tabel 3.8Use CaseSkenario Login User

Identifikasi

Nomor 1 Nama Login

Tujuan Memastikan pengguna memiliki hak akses ke dalam sistem

Deskripsi Aplikasi akan memeriksa apakah pengguna memiliki hak akses terhadap aplikasi dengan memasukkan username dan password

Aktor User, Admin Tiap Gereja, dan Admin Keuskupan Skenario Utama

Kondisi Awal User berada di halaman Login

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Mengisi username dan password

2. Memvalidasi username dan password 3a. Masuk ke halaman utama

Skenario Alternatif

Aksi Aktor Reaksi Sistem

3b. Menampilkan pesan kesalahan Kondisi Akhir Menampilkan halaman utama

2. Use CaseSkenario Registrasi

Interaksi antara aktor user dengan use caseRegistrasi dijelaskan dalam tabel 3.9.

Tabel 3.9 Use Case Skenario Registrasi

Identifikasi Nomor 2

Nama Registrasi

Tujuan Mendapatkan hak akses ke sistem

Deskripsi Proses dimana pengguna atau user melakukan pendaftaran untuk mendapatkan hak akses ke sistem

Aktor User

(45)

Aksi Aktor Reaksi Sistem 1. Mengisi data registrasi

2. Memvalidasi data

3a. Menyimpan data registrasi ke database 4. Menampilkan halaman utama yang

berarti registrasi berhasil. Skenario Alternatif

Aksi Aktor Reaksi Sistem

3b. Menampilkan Pesan kesalahan Kondisi Akhir Menampilkan halaman utama

3. Use CaseSkenario Lihat Peta Lokasi

Interaksi antara aktor user dengan use case Lihat peta Lokasi dijelaskan dalam tabel 3.10.

Tabel 3.10Use CaseSkenario Lihat Peta Lokasi

Identifikasi Nomor 3

Nama Lihat peta lokasi

Tujuan Untuk melihat lokasi gereja-gereja

Deskripsi Untuk melihat lokasi gereja-gereja yang ada di Keuskupan Bandung Aktor User

Skenario Utama

Kondisi Awal User berada di halaman utama aplikasiFrontend

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Memilih menu Peta Lokasi 2a. Menampilkan halaman peta lokasi gereja

Skenario Alternatif

Aksi Aktor Reaksi Sistem

2b. Menampilkan pesan “Koneksi Internet Gagal”

Kondisi Akhir Menampilkan halaman peta lokasi gereja

4. Use CaseSkenario Melihat Daftar Gereja

(46)

Tabel 3.11Use CaseSkenario Melihat Daftar Gereja

Identifikasi

Nomor 4

Nama Melihat daftar Gereja Tujuan Untuk melihat daftar gereja

Deskripsi Untuk melihat daftar geraja yang ada di Keuskupan Bandung Aktor User

Skenario Utama

Kondisi Awal User berada di halaman utama aplikasiFrontend

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Memilih menu Gereja 2a. Menampilkan daftar Gereja yang ada di Keuskupan Bandung

Skenario Alternatif

Aksi Aktor Reaksi Sistem

2b. Menampilkan pesan “Koneksi Internet Gagal”

Kondisi Akhir Menampilkan daftar gereja yang ada di Keuskupan Bandung

5. Use CaseSkenario Melihat Data Majalah

Interaksi antara aktor user dengan use case Melihat Data Majalah dijelaskan dalam tabel 3.12.

Tabel 3.12Use CaseSkenario Melihat Data Majalah

Identifikasi Nomor 5

Nama Melihat data majalah Tujuan Untuk melihat data majalah

Deskripsi Untuk melihat data majalah komunikasi Aktor User

Skenario Utama

Kondisi Awal User berada di halaman utama aplikasiFrontend

Aksi Aktor Reaksi Sistem

(47)

Skenario Alternatif

Aksi Aktor Reaksi Sistem

2b. Menampilkan pesan “KoneksiInternet

Gagal”

Kondisi Akhir Menampilkan data majalah yang ada di Keuskupan Bandung

6. Use CaseSkenario Pesan Majalah

Interaksi antara aktor user dengan use casePesan Majalah dijelaskan dalam tabel 3.13.

Tabel 3.13Use CaseSkenario Pesan Majalah

Identifikasi Nomor 6

Nama Pesan majalah

Tujuan Untuk memesan majalah

Deskripsi Untuk memesan majalah komunikasi. Aktor User

Skenario Utama Kondisi Awal User berada di halaman data majalah

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Mengisi jumlah majalah yang dipesan

2. Mengautentifikasi data yang diinputkan oleh user.

3a. Melakukan proses tambah data pada database

4. Menyimpan hasil tambah data 5. User mendapat email atau sms dari

admin

Skenario Alternatif

Aksi Aktor Reaksi Sistem

3b.Menampilkan pesan “Koneksi Internet Gagal”

(48)

7. Use CaseSkenario Melihat Info Gereja

Interaksi antara aktor user dengan use case Melihat Info Gereja dijelaskan dalam tabel 3.14.

Tabel 3.14Use CaseSkenario Melihat Info Gereja

Identifikasi Nomor 7

Nama Melihat info gereja

Tujuan Untuk melihat informasi dari gereja

Deskripsi Untuk melihat informsi-informasi dari geraja yang ada di Keuskupan Bandung

Aktor User

Skenario Utama Kondisi Awal User berada di halaman daftar gereja Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Memilih Gereja 2a. Menampilkan informasi dari gereja yang dipilih

Skenario Alternatif

Aksi Aktor Reaksi Sistem

2b. Menampilkan pesan “Koneksi Internet Gagal”

Kondisi Akhir Menampilkan informasi dari gereja yang dipilih seperti alamat, jam misa, dan lain-lain

8. Use CaseSkenario Melihat Rute

Interaksi antara aktor user dengan use case Melihat Rute dijelaskan dalam tabel 3.15.

Tabel 3.15Use CaseSkenario Melihat Rute

Identifikasi

Nomor 8

Nama Melihat rute Tujuan Untuk melihat rute

(49)

Skenario Utama Kondisi Awal User berada di halaman info gereja

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Memilih menu Rute 2a. Menampilkan rute dari lokasi user menuju lokasi yang dituju

Skenario Alternatif

Aksi Aktor Reaksi Sistem

2b. Menampilkan pesan “Koneksi Internet Gagal”

Kondisi Akhir Menampilkan rute menuju lokasi

9. Use CaseSkenario Melihat Event/Kegiatan

Interaksi antara aktor user dengan use case Melihat Event/Kegiatan dijelaskan dalam tabel 3.16.

Tabel 3.16Use CaseSkenario Melihat Event/Kegiatan

Identifikasi Nomor 9

Nama Melihat event/kegiatan Tujuan Untuk melihat event/kegiatan

Deskripsi Untuk melihat event/kegiatan yang ada di suatu gereja Aktor User

Skenario Utama Kondisi Awal Menampilkan halaman Gereja

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Memilih menu event 2a. Menampilkan daftar event/ kegiatan Skenario Alternatif

Aksi Aktor Reaksi Sistem

2b. Menampilkan pesan “Koneksi Internet Gagal”

Kondisi Akhir Menampilkan daftar event/kegiatan

10. Use CaseSkenario Daftar event

(50)

Tabel 3.17Use CaseSkenario Mendaftar event

Identifikasi

Nomor 10

Nama Daftar event

Tujuan Untuk mendaftar ke suatu event

Deskripsi Untuk memesan ke suatu event yang dipilih oleh user Aktor User

Skenario Utama

Kondisi Awal User berada di halaman daftar event/kegiatan

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Memilih event untuk mendaftarkan diri

2. Melakukan autentifikasi data

3a. Melakukan proses tambah data pada database

4. Menyimpan hasil tambah data 5. User mendapat email dari admin

Skenario Alternatif

Aksi Aktor Reaksi Sistem

3b. Menampilkan pesan “Koneksi Internet Gagal”

Kondisi Akhir User telah melakukan pendaftaran

11. Use CaseSkenario Komfirmasi Pemesanan

Interaksi antara aktor admin dengan use case Komfirmasi Pemesanan dijelaskan dalam tabel 3.18.

Tabel 3.18Use CaseSkenario Mengelola Pemesanan

Identifikasi Nomor 12

Nama Komfirmasi pemesanan Tujuan Pengolahan pemesanan majalah Deskripsi Untuk mengelola pemesanan majalah Aktor Admin tiap gereja

(51)

Kondisi Awal Admin berada di halaman pengolahan data majalah

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Memilih menu pemesanan 2. Menampilkan data pesanan 3. Mengkonfirmasi pemesanan dengan

mengirim email atau sms ke user yang memesan

Kondisi Akhir Data pemesanan telah dikonfirmasi

12. Use CaseSkenario Tambah Data Majalah

Interaksi antara aktor admin dengan use case Tambah Data Majalah dijelaskan dalam tabel 3.19.

Tabel 3.19Use CaseSkenario Tambah Data Majalah

Identifikasi

Nomor 13

Nama Tambah data majalah Tujuan Menambah data majalah

Deskripsi Untuk menambah data mengenai majalah Aktor Admin tiap gereja

Skenario Utama

Kondisi Awal Admin berada di halaman pengolahan data majalah

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Mengisi data majalah

2. Melakukan autentifikasi data yang diinputkan

3a.Melakukan proses tambah data pada databases

4. Menyimpan hasil tambah data Skenario Alternatif

Aksi Aktor Reaksi Aktor

3b. Menampilkan pesan kesalahan Kondisi Akhir Data majalah bertambah sesuai yang diinginkan

13. Use CaseSkenario Ubah Data Majalah

(52)

Tabel 3.20Use CaseSkenario Ubah Data Majalah

Identifikasi

Nomor 14

Nama Ubah data majalah Tujuan Mengubah data majalah Deskripsi Untuk mengubah data majalah Aktor Admin tiap gereja

Skenario Utama

Kondisi Awal Menampilkan halaman pengolahan data majalah

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Memilih data majalah yang diubah

2. Menampilkan data majalah yang d ubah

3. Mengubah data majalah

4. Melakukan autentifikasi data yang diinputkan

5a. Melakukan proses ubah data pada databases

6. Menyimpan hasil ubah data Skenario Alternatif

Aksi Aktor Reaksi Aktor

5b. Menampilkan pesan kesalahan

Kondisi Akhir Data majalah berubah sesuai yang diinginkan

14. Use CaseSkenario Hapus Data Majalah

Interaksi antara aktor admin denganuse caseHapus Data Majalah dijelaskan dalam tabel 3.21.

Tabel 3.21Use CaseSkenario Hapus Data Majalah

Identifikasi Nomor 15

(53)

Aktor Admin tiap gereja

Skenario Utama

Kondisi Awal Menampilkan halaman pengolahan data majalah

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Memilih data yang akan dihapus

2. Menampilkan pesan konfirmasi hapus data majalah?

3a. Menjawab konfirmasi dengan menjawab“Ya”

4. Menghapus data majalah 5. Menyimpan hasil perubahan data Skenario Alternatif

Aksi Aktor Reaksi Aktor

3b. Menjawab konfirmasi dengan menjawab“Tidak”

4. Batal menghapus data majalah dari database

Kondisi Akhir Data majalah yang dipilih telah dihapus

15. Use CaseSkenario Komfirmasi Pendaftaran

Interaksi antara aktor admin dengan use case Komfirmasi Pendaftaran dijelaskan dalam tabel 3.22.

Tabel 3.22 Use CaseSkenario Komfirmasi Pendaftaran

Identifikasi Nomor 17

Nama Komfirmasi pendaftaran

Tujuan Komfirmasi pendaftaran event/kegiatan

Deskripsi Untuk mengkomfirmasi pendaftaran event/kegiatan Aktor Admin tiap gereja

Skenario Utama

Kondisi Awal Menampilkan halaman pengelolaan pendaftaran event

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Memilih pendaftaran event yang akan dikelola

2. Menampilkan pendaftaran event yang dipilih

(54)

4. Mengirim email konfirmasi pendaftaran kepada user

Kondisi Akhir Pendaftaran event oleh user telah berhasil di konfirmasi

16. Use CaseSkenario Tambah Event/Kegiatan

Interaksi antara aktor admin dengan use case Tambah Event/Kegiatan dijelaskan dalam tabel 3.23.

Tabel 3.23Use CaseSkenario Tambah Event/Kegiatan

Identifikasi

Kondisi Awal Admin berada di halaman pengolahan data event/kegiatan

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Mengisi data event

2. Melakukan autentifikasi data yang diinputkan

3a. Melakukan proses tambah data pada databases

4. Menyimpan hasil tambah data Skenario Alternatif

Aksi Aktor Reaksi Aktor

3b. Menampilkan pesan kesalahan

Kondisi Akhir Menampilkan data event berhasil ditambahkan sesuai yang diinginkan

17. Use CaseSkenario Ubah Event/Kegiatan

(55)

Tabel 3.24Use CaseSkenario Ubah Event/Kegiatan

Identifikasi

Nomor 19

Nama Ubah event/kegiatan

Tujuan Mengubah data event/kegiatan Deskripsi Untuk mengubah data event/kegiatan Aktor Admin tiap gereja

Skenario Utama

Kondisi Awal Admin berada di halaman pengolahan data event/kegiatan

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Memilih data event yang akan diubah

2. Menampilkan data event yang akan diubah

3. Mengisi data event

4. Melakukan autentifikasi data yang diinputkan

5a. Melakukan proses ubah data pada databases

6. Menyimpan hasil ubah data Skenario Alternatif

Aksi Aktor Reaksi Aktor

5b.Menampilkan pesan “Data tidak berhasil diubah”

Kondisi Akhir Data event/kegiatan berubah sesuai yang diinginkan

18. Use CaseSkenario Hapus Event/Kegiatan

Interaksi antara aktor admin dengan use case Hapus Event/Kegiatan dijelaskan dalam tabel 3.25.

Tabel 3.25Use CaseSkenario Hapus Event/Kegiatan

Identifikasi

Nomor 20

(56)

Deskripsi Untuk menghapus data event/kegiatan Aktor Admin tiap gereja

Skenario Utama

Kondisi Awal Admin berada di halaman pengolahan data event/kegiatan

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Memilih data yang akan dihapus

2. Menampilkan pesan konfirmasi hapus data?

3a. Menjawab konfirmasi dengan “Ya”

4. Menghapus data event/kegiatan 5. Menyimpan hasil perubahan data Skenario Alternatif

Aksi Aktor Reaksi Aktor

3b. Menjawab konfirmasi “Tidak”

4. Batal menghapus data event/kegiatan dari database

Kondisi Akhir Data event/kegiatan yang dipilih telah dihapus

19. Use CaseSkenario Tambah Data Gereja

Interaksi antara aktor admin denganuse caseTambah Data Gereja dijelaskan dalam tabel 3.26.

Tabel 3.26Use CaseSkenario Tambah Data Gereja

Identifikasi Nomor 22

Nama Tambah data gereja Tujuan Menambah data gereja Deskripsi Untuk menambah data gereja Aktor Admin Keuskupan

Skenario Utama

Kondisi Awal Admin berada di halaman pengolahan data gereja

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Mengisi data gereja

(57)

3a. Melakukan proses tambah data pada databases

4. Menyimpan hasil tambah data Skenario Alternatif

Aksi Aktor Reaksi Aktor

3b. Menampilkan pesan “Data tidak

berhasil ditambahkan”

Kondisi Akhir Data gereja berhasil ditambahkan sesuai keinginan

20. Use CaseSkenario Ubah Data Gereja

Interaksi antara aktor admin dengan use case Ubah Data Gereja dijelaskan dalam tabel 3.27.

Tabel 3.27Use CaseSkenario Ubah Data Gereja

Identifikasi Nomor 23

Nama Ubah data Gereja Tujuan Mengubah data gereja Deskripsi Untuk mengubah data gereja Aktor Admin Keuskupan

Skenario Utama

Kondisi Awal Admin berada di halaman pengolahan data gereja

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Memilih data gereja yang akan diubah

2. Menampilkan data gereja yang akan diubah

3. Mengisi data gereja

4. Melakukan autentifikasi data yang diinputkan

5a. Melakukan proses ubah data pada databases

6. Menyimpan hasil ubah data Skenario Alternatif

Aksi Aktor Reaksi Aktor

(58)

berhasil diubah”

Kondisi Akhir Data gereja berubah sesuai yang diinginkan

21. Use CaseSkenario Hapus Data Gereja

Interaksi antara aktor admin dengan use case Hapus Data Gereja dijelaskan dalam tabel 3.28.

Tabel 3.28Use CaseSkenario Hapus Data Gereja

Identifikasi Nomor 24

Nama Hapus data gereja Tujuan Menghapus data gereja Deskripsi Untuk menghapus data gereja Aktor Admin Keuskupan

Skenario Utama

Kondisi Awal Admin berada di halaman pengolahan data gereja

Aksi Aktor Reaksi Sistem

1. Memilih data yang akan dihapus

2. Menampilkan pesan konfirmasi hapus data?

3a. Menjawab konfirmasi dengan “Ya”

4. Menghapus data gereja

5. Menyimpan hasil perubahan data Skenario Alternatif

Aksi Aktor Reaksi Aktor

3a. Menjawab konfirmasi dengan

“Tidak”

4. Batal menghapus data gereja dari database

Kondisi Akhir Data gereja yang dipilih telah dihapus

22. Use CaseSkenario Hapus Data Pengguna

Gambar

Gambar 3.2 Memberitahukan Kegiatan/Event Yang Akan Diadakan
tabel 3.13.
Tabel 3.21 Use Case Skenario Hapus Data Majalah
Tabel 3.22 Use Case Skenario Komfirmasi Pendaftaran
+7

Referensi

Dokumen terkait

Kesimpulan dari hasil pengujian beta yang dilakukan dengan kuesioner dan wawancara dapat disimpulkan bahwa pembangunan Aplikasi Panduan Layanan Pengunjung Berbasis

Berdasarkan hasil skor yang diperoleh dari pengujian beta pengguna, maka dapat diambil kesimpulan bahwa aplikasi ini mudah digunakan dan memiliki tampilan yang menarik

Berdasarkan hasil pengujian beta yang dilakukan dengan cara wawancara yang berupa pertanyaan-pertanyaan seperti di atas terhadap 5 orang pengguna sistem, dapat

erdasarkan hasil pengujian beta yang telah dilakukan yaitu dengan pengujian perhitungan jawaban yang diberikan didapatkan kesimpulan bahwa aplikasi yang di rancang dapat

Berdasarkan hasil presentasi perhitungan pengujian beta kepada pengguna aplikasi lelang online, maka dapat disimpulkan bahwa pembangunan aplikasi mobile lelang online

Dari pengujian beta yang telah dilakukan dengan menggunakan tekinik wawancara kepada marketing dan admin, serta dilakukan kuisioner terhadap agent retail

Dari hasil pengujian beta yang telah dilakukan yaitu dengan wawancara langsung dengan pengguna aplikasi, maka dapat disimpulkan bahwa Aplikasi Sistem Pendukung

Berdasarkan hasil persentase hasil perhitungan pengujian beta pengguna aplikasi mobile Ngubek.com maka dapat disimpulkan bahwa pembangunan aplikasi mobile