• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pembangunan Aplikasi media Pembelajaran Tahsin Qur'An Berbasis Android (Studi Kasus Di SMP Negeri 48 Bandung)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pembangunan Aplikasi media Pembelajaran Tahsin Qur'An Berbasis Android (Studi Kasus Di SMP Negeri 48 Bandung)"

Copied!
148
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan untuk Menempuh Ujian Akhir Sarjana

DINNI SAVIERA

10111413

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA

FAKULTAS TEKNIK DAN ILMU KOMPUTER

(2)

iii

KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada yang Mahakuasa Allah

Subhanahu wa ta'ala atas rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas akhir yang berjudul “PEMBANGUNAN APLIKASI

MEDIA PEMBELAJARAN TAHSIN QUR’AN BERBASIS ANDROID

(Studi Kasus di SMPN 48 Bandung)”, yang diajukan untuk menempuh ujian akhir sarjana Program Strata I pada Jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia. Sholawat serta salam semoga selalu terlimpah kepada junjungan kita, Rasulullah Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam, kepada keluarga yang beriman, para shahabat, tabi’in, tabi’ut, tabi’in serta umatnya yang senantiasa mengamalkan dan mengemban risalah Islam hingga akhir zaman.

Penyusunan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa mendapat dukungan, bantuan dan masukan dari berbagai pihak. Untuk itu, penulis ingin menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Kedua orangtua yang sangat penulis sayangi Bapak Idris Fachrudin, Ibu Cucun Cunayah dan adik-adik Nahla Amanda Fitri dan M. Zaki Fachrudin

yang selalu memberikan do’a, kasih sayang, semangat serta dorongan moril

maupun materil.

2. Bapak Galih Hermawan, S.Kom., M.T., selaku Dosen Wali IF-10 angkatan 2011.

3. Bapak Iskandar Ikbal, S.T., M.Kom., selaku dosen pembimbing yang senantiasa membimbing dan memberikan arahan hingga penelitian ini selesai. 4. Ibu Nelly Indriani Widiastuti, S.Si., M.T., yang telah bersedia menjadi

penguji dalam sidang skripsi.

5. Teman-teman seperjuangan Teknik Informatika angkatan 2011 khususnya kelas IF-10/2011 terima kasih atas saran, dukungan serta kebersamaannya. 6. Teman-teman LDK UMMI UNIKOM yaitu Wulan, Nira, Astri, Eva, Lia,

(3)

iv

semangat untuk terus berusaha menyelesaikan skripsi ini.

8. Teman-teman Nusantech yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan skripsi ini.

9. Pihak-pihak lain yang membantu penulis untuk dapat menyelesaikan tugas akhir ini yang tidak dapat disebutkan satu per satu.

Penulis menyadari bahwa penulisan laporan ini masih jauh dari sempurna maka kritik dan saran dari semua pihak dibutuhkan untuk menambah wawasan penulis. Akhir kata semoga Allah Subhanahu wa ta'ala membalas segala kebaikan yang telah penulis terima dan harapan penulis semoga laporan tugas akhir ini dapat bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan.

Bandung, Agustus 2015

(4)

v

DAFTAR ISI

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR GAMBAR ...viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR SIMBOL ...xiii

DAFTAR LAMPIRAN ...xvii

BAB 1 PENDAHULUAN ...1

1.1 Latar Belakang Masalah...1

1.2 Rumusan Masalah ...2

1.3 Maksud dan Tujuan...2

1.4 Batasan Masalah ...3

1.5 Metode Penelitian ...4

1.5.1 Pengumpulan Data...4

1.5.2 Pembangunan Perangkat Lunak ...4

1.6 Sistematika Penulisan ...5

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA ...7

2.1 Tempat Penelitian ...7

2.1.1 Profil Tempat Penelitian ...7

2.1.2 Visi dan Misi ...7

2.1.3 Struktur Organisasi ...8

2.1.4 Daftar Uraian Tugas Pekerjaan Pegawai ...8

2.2 Landasan Teori...9

2.2.1 Aplikasi ...9

(5)

vi

2.2.6 Analisis Basis Data ...23

2.2.6 Dreamweaver ...25

2.2.6 MySQL...25

2.2.6 Konversi Sinyal Analog ke Digital ...26

2.2.7 Algoritma Fast Fourier Transform ...27

2.2.8 Algoritma Divide and Conquer...28

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN ...31

3.1 Analisis Sistem...31

3.1.1 Analisis Masalah ...31

3.1.2 Analisis Masalah Yang Sedang Berjalan ...32

3.1.3 Deskripsi Sistem ...34

3.1.4 Analisis Basis Data ...35

3.1.5 Analisis Pengenalan Suara ...37

3.1.6 Analisis dan Kebutuhan Non Fungsional ...37

3.1.7 Analisis dan Kebutuhan Fungsional ...39

3.2 Perancangan Sistem ...79

3.2.1 Perancangan Menu ...79

3.2.2 Perancangan Antar Muka...80

3.2.3 Jaringan Semantik ...93

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ...95

4.1 Implementasi Sistem ...95

4.1.1 Implementasi Perangkat Keras Pembangun Sistem ...95

4.1.2 Implementasi Perangkat Lunak Pembangun Sistem ...96

4.1.3 Kebutuhan Web Hosting...96

4.1.4 Implementasi Basis Data ...97

(6)

vii

4.1.6 Implementasi Antar Muka ...100

4.2 Pengujian Sistem...102

4.2.1 Pengujian Blackbox ...102

4.2.2 Pengujian Beta ...123

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN ...137

5.1 Kesimpulan ...137

5.2 Saran...137

(7)

138

[1] Proboyekti, Umi. Software Process Model I.

http://lecturer.ukdw.ac.id/othie/software process.pdf. 14 Juni 2015.

[2] Safaat, Nazruddin. 2012. Pemrograman Aplikasi Mobile Smartphone dan Tablet PC Berbasis Android. Bandung: Informatika.

[3] Pressman, Roger. 2002. Rekayasa Perangkat Lunak. Yogyakarta: Andi.

[4] Haviluddin. 2011. Memahami Penggunaan UML (Unified Modelling Language).

Jurnal Informatika Mulawarman. Vol 6

[5] Bagja, Purwangga. 2011. Aplikasi Pengenalan dan Pembelajaran Akord Gitar Berbasis Web. Skripsi. Tidak dipublikasikan. Bandung: Universitas Komputer Indonesia.

[6] Pranowo, Galih. 2009. Algoritma Divide And Conquer. Yogyakarta.

[7] Abdurohman, Acep. 2003. Pedoman Ilmu Tajwid Lengkap. Bandung : Diponegoro. [8] Jogiyanto, HM. 2001. Sistem Teknologi Informasi. Yogyakarta : Andi.

[9] Sugandi, Achmad, dkk. 2004. Teori Pembelajaran. Semarang: UPT MKK UNNES. [10] Maqdis. 2007. Mahir Tahsin Al-Qur’an Metode Maqdis. Bandung:

[11] Bambang Hariyanto, Ir., MT. 2004. Sistem Manajemen Basis Data (pemodelan, perancangan, dan terapannya). Bandung : Informatika.

(8)

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Tahsin atau tajwid secara bahasa berasal dari kata jawwada, yujawwidu,

tajwidan yang artinya membaguskan dan membuat jadi bagus. Dalam pengertian lain menurut lughah, tajwid dapat pula diartikan sebagai segala sesuatu yang mendatangkan kebajikan. Sedangkan menurut pengertian tajwid menurut istilah adalah ilmu yang memberikan segala pengertian tentang huruf, baik hak-hak huruf (haqqul harf) maupun hukum-hukum baru yang timbul setelah hak-hak huruf (mustahaqqul harf) [7]. Tahsin merupakan hal penting yang harus dipelajari dan dipahami bagi setiap muslim, baik itu anak – anak maupun orang dewasa. Dengan belajar tahsin maka akan terhindar dari kesalahan-kesalahan dalam membaca Al-Qur’an yang menyebabkan perubahan arti dari bacaan Al-Qur’an itu sendiri baik dan benarnya bacaan Al-Qur’an merupakan salah satu syarat kesempurnaan ibadah shalat. Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadist bahwa orang yang belajar, mempelajari dan mengajarkan Al-Qur’an termasuk membacanya adalah tergolong umat islam yang baik. Untuk mewujudkan perintah Rasul dalam hadist tersebut alangkah lebih baiknya ditanamkan sejak kecil.

Pada saat ini dalam mempelajari tahsin qur’an atau tajwid sudah banyak

dipelajari, mulai dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi. Salah satu sarana

pendidikan yang mempelajari tahsin qur’an yaitu Sekolah Menengah Pertama Negeri 48 Bandung. Tahsin qur’an atau tajwid dipelajari karena terdapat mata pelajaran agama islam yang di dalamnya terdapat mata pelajaran tentang tahsin

qur’an atau tajwid. Dalam mendistribusikan materi ajar yang terdapat di SMP

Negeri 48 Bandung guru menerangkan dengan menggunakan metode ceramah kepada para muridnya sehingga para murid mendengarkan materi-materi yang

diterangkan oleh guru agama, guru pun menerangkan materi tentang tahsin qur’an

(9)

menggunakan buku sehingga kurang interaktif dalam menyampaikan materinya, guru juga mengalami kesulitan dalam melihat perkembangan dari proses pembelajaran tahsin qur’an. Selain itu kurangnya mata pelajaran tahsin qur’an yang diberikan oleh guru karena keterbatasan waktu yang diberikan oleh sekolah serta latihan untuk menunjang pemahaman siswa baik segi pemahaman materi maupun praktenya langsung.

Mempelajari tahsin qur’an dapat dilakukan bukan hanya melalui materi saja yang dapat dilatih melainkan melalui suara dapat dilatih. Salah satu cara yaitu dengan mencocokan suara dengan suara sample yang sudah sesuai dengan kaidah

tahsin qur’an, sehingga dapat mengetahui apakah ucapan dalam mempelajari

tahsin qur’an atau tajwid telah sesuai atau belum. Suara yang terdapat di dalam database digunakan sebagai pembanding untuk mengetahui apakah suara yang dimasukan dari user(murid) sesuai dengan suara yang terdapat didatabase. Suara yang terdapat didalam database dijadikan acuan atau pembanding karena suara tersebut sesuai dengan standar kebenaran pengucapan tahsin Al-Qur’an.

Dengan demikian salah satu cara untuk menanggulangi masalah tersebut

adalah dengan membuat aplikasi pembelajaran tahsin qur’an untuk membantu

guru maupun murid yang terdapat di SMP Negeri 48 Bandung. Aplikasi ini diharapkan dapat membantu guru dalam merekap nilai dari setiap latihan siswa, memberikan media interaktif yang dapat membantu siswa dalam mempelajari

tahsin qur’an beserta latihan-latihan sehingga dapat digunakan dimanapun tanpa terikat dengan waktu.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang, maka perumusan masalahnya adalah bagaimana membangun aplikasi Media Pembelajaran Tahsin Qur’an.

1.3 Maksud dan Tujuan

(10)

3

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Membantu guru dalam memberikan materi, latihan-latihan serta merekap nilai dari setiap latihan siswa.

2. Memberikan media interaktif yang dapat membantu siswa dalam

mempelajari tahsin qur’an beserta latihan- latihannya. 1.4 Batasan Masalah

Dalam penelitian tugas akhir ini, penulis membatasi masalah sebagai berikut:

1. Aplikasi yang dibangun berisi hal-hal yang berkaitan dengan pembelajaran

tahsin qur’an.

2. Target pengguna adalah guru agama dan murid SMP Negeri 48 Bandung. 3. Aplikasi ini terdiri dari 2 subsistem, yaitu frontend dan backend. Pada sisi

frontend akan diimplementasikan pada telepon seluler yang mendukung sistem operasi android, sedangkan pada sisi backend akan diimplementasikan berbasis web.

4. Membutuhkan koneksi internet dalam menjalankan aplikasi pembelajaran tahsin Al-Qur’an.

5. Materi yang diberikan berkaitan dengan pembelajaran tahsin Al-Qur’an dengan mengacu pada buku Pedoman Ilmu Tajwid Lengkap oleh Ust. Acep Lim Abdurohim sebagai contoh dari setiap materi.

6. Aplikasi ini dilengkapi dengan penggalan beberapa ayat-ayat Al-Qur’an sebagai contoh dari setiap materi yang diberikan dan hanya sebagian penggalan ayat dimasukan untuk simulasi pencocokan suara.

7. Dalam latihan melalui suara hanya menggunakan library algoritma Fast Fourier Transform (FFT) sebagai pengolah sinyal suara dan library

algoritma divide and conquer sebagai optimasi algoritma FFT untuk pencocokan pola suara yang diimplementasikan pada bagian android saja. 8. Perangkat lunak yang digunakan untuk membangun aplikasi tahsin qur’an

(11)

9. Perangkat lunak pendukung lain yang digunakan diantaranya Photoshop CS6.

10. Pemodelan sistem menggunakan Object Oriented Programing dengan

Unified Modeling Language (UML).

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :

1.5.1 Tahap Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

a. Studi Literatur

Pengumpulan data dengan cara mengumpulkan literatur, jurnal, paper dan bacaan-bacaan yang ada kaitannya dengan judul penelitian.

b. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan mengadakan penelitian dan peninjauan langsung terhadap permasalahan yang diambil.

c. Wawancara

Teknik pengumpulan data dimana pewawancara dalam mengumpulkan data mengajukan suatu pertanyaan kepada yang diwawancarai.

d. Kuisioner

Teknik pengumpulan data dengan mengajukan beberapa pertanyaan kepada murid dan guru yang dilakukan diawal dan diakhir penelitian untuk mengetahui kebutuhan pembauatan aplikasi serta manfaat dari sistem yang dibangun.

1.5.2 Tahap Pembangunan Perangkat Lunak

Teknik analisis data dalam pembuatan perangkat lunak menggunakan perangkat lunak secara waterfall, yang meliputi beberapa proses diantaranya [1]:

1. Requirements analysis and definition

(12)

5

dibangun. Fase ini harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan desain yang lengkap.

2. System and software design

Desain dikerjakan setelah kebutuhan selesai dikumpulkan secara lengkap.

3. Implementation and unit testing

Desain program diterjemahkan ke dalam kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang sudah ditentukan. Program yang dibangun langsung diuji baik secara unit.

4. Integration and system testing

Penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara keseluruhan (system testing).

5. Operation and maintenance

Mengoperasikan program dilingkungannya dan melakukan pemeliharaan, seperti penyesuaian atau perubahan karena adaptasi dengan situasi sebenarnya.

Gambar 1. 1 Metode Waterfall [1]

1.6 Sistematika Penulisan

(13)

BAB 1 PENDAHULUAN

Menguraikan latar belakang permasalahan, rumusan masalah, maksud dan tujuan dibuatnya aplikasi, batasan masalah, metodologi penelitian yang digunakan serta sistematika penulisan.

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

Membahas berbagai konsep dasar dan teori-teori yang berkaitan dengan penelitian

“Pembangunan Aplikasi Media Pembelajaran Tahsin Qur’an”.

BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Menganalisis masalah yang dihadapi dalam pembuatan tugas akhir yang berjudul

“Pembangunan Aplikasi Media Pembelajaran Tahsin Qur’an”.

BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Menjelaskan tentang perancangan dalam pembuatan sistem dan tahapan-tahapan yang dilakukan untuk menerapkan sistem yang telah dirancang.

BAB 5 KESIMPULAN DAN SARAN

(14)

7

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Tempat Penelitian 2.1

Profil Tempat Penelitian 2.1.1

SMP Negeri 48 Bandung terletak di Jalan Baturaden VIII Nomor 19 Kelurahan Mekarjaya Kecamatan Rancasari Kota Bandung. Berdiri sejak tahun 1982 dengan menempati tanah seluas 11.907 meter persegi. Masyarakat yang mendaftarkan diri di SMP Negeri 48 Bandung begitu besar selain itu jumlah Sekolah Dasar (SD) di kecamatan Rancasari berjumlah 45 SD sehingga peserta didik yang masuk ke SMP Negeri 48 dari tahun ke tahun meningkat terus. Dengan adanya kepercayaan masyarakat untuk menyekolahkan putera-puterinya di SMP Negeri 48 menjadi suatu motivasi dan tantangan bagi sekolah untuk dapat menyelenggarakan proses pembelajaran yang optimal sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal Sekolah Menengah Pertama yang mengharapkan peserta didik SMP memiliki akhlak dan budi pekerti yang luhur, pengetahuan dan keterampilan dasar sesuai dengan kurikulum yang berlaku, kesehatan dan kebugaran, apresiasi seni dan dasar-dasar olah raga sesuai bakat dan minat, kemampuan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Visi dan Misi 2.1.2

Visi :

Unggul dalam prestasi yang memberikan karakter berbasis lingkungan di landasi iman dan taqwa.

Misi :

1. Mengembangkan potensi di bidang akademis dan non akademis bagi seluruh warga sekolah.

2. Mewujudkan lingkungan belajar yang kondusif dengan layanan prima.

(15)

4. Meningkatkan harmonisasi antar warga sekolah dan lingkungan sekitarnya.

5. Meningkatkan lingkungan yang bersih , indah, sehat dan nyaman.

6. Mengamalkan karakter religus, disiplin, jujur dan tanggung jawab.

7. Menghasilkan lulusan yang berkualitas dan berdaya saing tinggi. Struktur Organisasi

2.1.3

Struktur organisasi SMP Negeri 48 Bandung tahun ajaran 2014/2015 Kepala Sekolah

Dadang Supriatna,S.pd

NIP.196010021980031003

Kepala Tata Usaha

Sumiarni

NIP.19600714198103210

Kesiswaan Bendahara BOS Bendahara Gaji Inventaris

Euis Sutiah Sri Tularsih Ami Hasanah Memen Suryadi

NIP.196203071982032006 N NIP.19601226198703201 NIP.196607271992022002 NIP.196109091991031004

Agendaris Kesiswaan Operator Perpustakaan

Lia Badriah Sumiarti Yanti Apryanti Sugeng Riyadi

NUPTK.8362754656210053 NIP.196007141981032010 NIP. NUPTK: 9444747650110063

Gambar 2. 1 S truktur Organisasi S MPN 48 Bandung

Daftar Uraian Tugas Pekerjaan Pegawai 2.1.4

1. Kepala Tata Usaha

a) Penyusunan Program Tata Usaha b) Pengurusan Administrasi

(16)

9

e) Penyusunan Dan Penyajian Data Statistic Sekolah

f) Penyusunan Laporan Pelaksanaan Kegiatan Pengurusan Ketata Usahaan Secara Berkala

g) Membuat Laporan SPJ Provinsi 2. Bendahara Bos Pusat

a) Membuat Laporan SPJ Bos Pusat

b) Membayar Gaji Guru Dan Karyawan Honor 3. Kesiswaan

a) Mengiis Buku Induk Kelas IX b) Mengerjakan Kredit Point Guru

c) Mengisi Buku Klaper Dan Buku Mutasi d) Laporan Keadaan Siswa Persemester 4. Inventaris

a) Mengerjakan Buku Induk Barang b) Mengerjakan Buku Golongan Barang c) Mengerjakan Buku Daftar Barang d) Mengerjakan Buku Pembelian Barang

e) Mengerjakan Laporan Penghapusan Pemeliharaan Barang f) Membuat Laporan Bulanan

5. Bendahara Bos Kota

a) Membuat Laporan Spj Bos Kota

b) Membayar Gaji Guru Dan Karyawan Pns

Landasan Teori 2.2

Aplikasi 2.2.1

(17)

Aplikasi adalah suatu program komputer yang dibuat untuk mengerjakan dan melaksanakan tugas khusus dari pengguna. Aplikasi merupakan rangkaian kegiatan atau perintah untuk dieksekusi oleh komputer. Program merupakan kumpulan instructionset yang akan dijalankan oleh pemroses, yaitu berupa

software. Bagaimana sebuah sistem komputer berpikir diatur oleh program ini. Program inilah yang mengendalikan semua aktifitas yang ada pada pemroses. Program berisi konstruksi logika yang dibuat oleh manusia, dan sudah diterjemahkan ke dalam bahasa mesin sesuai dengan format yang ada pada

instructionset.

Pembelajaran 2.2.2

Pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dilakukan secara sadar dan sengaja. Tujuan pembelajaran adalah membantu siswa agar memperoleh berbagai pengalaman dan dengan pengalaman itu tingkah laku yang dimaksud meliputi pengetahuan, ketrampilan, dan nilai atau norma yang berfungsi sebagai pengendali sikap dan prilaku siswa. Tujuan pembelajaran menggambarkan kemampuan atau tingkat penguasaan yang diharapkan dicapai oleh siswa setelah mereka mengikuti suatu proses pembelajaran[9].

Tujuan pembelajaran adalah perubahan prilaku dan tingkah laku yang positif dari peserta didik setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar, seperti perubahan yang secara psikologis akan tampil dalam tingkah laku (over behaviour) yang dapat diamati melalui alat indera oleh orang lain baik tutur katanya, motorik dan gaya hidupnya.

Hal ini dapat disimpulkan bahwa proses pembelajaran merupakan proses melibatkan guru dengan semua komponen tujuan, bahan, metode dan alat serta penilaian. Jadi proses pembelajaran merupakan suatu sistem yang saling terkait antar komponennya di dalam mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan.

Tahsin Qur’an

2.2.3

(18)

11

Munawwir : 285), sedangkan tajwid menurut istilah berarti mengeluarkan setiap huruf dari makhrajnya dengan memberikan hal dan mustahaknya. Hak berkaitan dengan sifat – sifat urut hijaiyah sedangkan mustahaq berkaitan dengan hukum-hukum tajwid. Dari definisi diatas dapat disimpulakn bahwa ruang lingkup pembahasan ilmu tajwid mencakup 3 hal, yaitu makharijul huruf, hak huruf dan mustahak huruf. Makhraj berarti tempat keluarnya suara hurud seperti ba keluar dari dua bibir, kha keluar dari tenggorokan bagian atas. Hak huruf yaitu sifat yang senantiasa melekat pada setiap huruf, seperti hams (mengalirkan nafas) ketika membaca huruf ta atau jahr (tertahannya nafas) ketika membaca huruf ja, sedangkan mustahak huruf yaitu sifat yang muncul sewaktu-waktu karena hubungan huruf, seperti izhar (membaca dengan jelas) pada nun sakinak (mati)

ketika bertemu huruf „ain atau idgham (melebur ke huruf berikutnya) pada nun

sakinah ketika bertemu huruf lam[10].

Hukum mempelajari ilmu tajwid para ulama tajwid membagi tajwid menjadi dua bagian. Pertama tajwid teori yang disebut tajwid „ilmi, hukum mempelajarinya yaitu fardhu kifayah. Kedua, tajwid praktek yang disebut dengan

tajwid „amali, hukum mempelajarinya fardhu „ain, berdasarkab firman Allah

SWT.

ًليت ْرت ناء ْرقْلٱ لِترو

“ Dan bacalah Al Qur’an dengan tartil (perlahan-lahan)” (QS. Al Muzzammil : 4)

Penyusun ilmu tajwid dari segi praktek adalah Rasulullah SAW yang bacaannya beliau terima dari Jibril yang diterima dari Allah SWT, sedangkan dari segi teori orang pertama yang menyusun ilmu tajwid terdapat perbedaan pendapat, ada yang menyebut :

1. Al Khalil bin Ahmad Al Farahidi 2. Abul Aswad Ad Du’ali

(19)

Ilmu tajwid termasuk ilmu yang sangat utama karena keterkaitannya secara langsung dengan kitab yang sangat mulai yaitu Al Qur’an. Tujuan dari

ilmu tajwid adalah untuk menjaga lidah dari kesalahan membaca Al Qur’an yang

meliputi Al Lahnul Jaliy dan Lahnul Khafiy. Kesalahan dalam membaca Al

Qur’an (Al Lahn ulama tajwid menyebutnya) secara umum terbagi kepada dua

bagian, yaitu Al Lahnul Jaliy dan Al Lahnul Khafiy. Al Lahnul Jaliy berarti kesalahan yang jelas, maksudnya kesalahan-keasalahan dalam membaca Al

Qur’an yang dapat diketahui oleh ahli tajwid juga yang lainnya atau dalam

keterangan yang lain disebutkan bahwa Al Lahnul Jaliy adalah kesalahan dalam

membaca Al Qur’an yang menyalahi kaidah bahasa arab, seperti tertukar huruf,

tertukar harakat, huruf pendek dibaca panjang atau sebaliknya. Sedangkan Al Lahnul Khafiy yaitu, kesalahan yang tersembunyi, maksudnya yaitu

kesalahan-kesalahan dalam membaca Al Qur’an yang hanya diketahui oleh ahli tajwid tidak

yang lainnya, atau dalam keterangan yang lain disebutkan bahwa Al Lahnul Khafiy adalah kesalahan yang lian disebutkan bahwa Al Lahnul Khafiy adalah kesalahan dalam membaca Al Qur’an yang menyalahi kaidah tajwid, seperti bacaan panjang 2 harakat dibaca 4 harakat, bacaan panjang 4 harakat dibaca 2 harakat, tergesa-gesa dalam gunnah.

Android 2.2.4

Sejarah Android 2.2.4.1

Android adalah sebuah sistem operasi untuk perangkat mobile berbasis

(20)

13

Pada saat perilisan perdana Android, 5 November 2007, Android bersama

Open Handset Alliance menyatakan mendukung pengembangan open source pada perangkat mobile. Di lain pihak, Google merilis kode-kode Android di bawah lisensi Apache, sebuah lisensi perangkat lunak dan open platform perangkat seluler.

Di dunia ini terdapat dua jenis distributor sistem operasi android. Pertama yang mendapat dukungan penuh dari Google atau Google Mail Services (GMS) dan kedua adalah yang benar-benar bebas distribusinya tanpa dukungan langsung

Google atau dikenal sebagai Open Handset Distribution (OHD).

Sekitar September 2007 Google mengenalkan Nexus One, salah satu jenis smartphone yang menggunakan android sebagai sistem operasinya. Telepon seluler ini diproduksi oleh HTC Corporation dan tersedia di pasaran pada 5 Januari 2010. Pada 9 Desember 2008, diumumkan anggota baru yang bergabung dalam program kerja Android ARM Holdings, Atheros Communication, diproduksi oleh Asustek Computer Inc, Garmin Ltd, Softbank, Sony Ericsson, Toshiba Corp, dan Vodafone Group Plc. Seiring pembentukan Open Handset Alliance, OHA mengumumkan produk perdana mereka, Android, perangkat mobile yang merupakan modifikasi kernel Linux 2.6. Sejak Android dirilis telah dilakukan berbagai pembaruan berupa perbaikan bug dan penambahan fitur baru.

Pada masa saat ini sebagian besar vendor-vendor smartphone sudah memproduksi smartphone berbasis Android, vendor-vendor itu antara lain HTC, Motorola, Samsung, LG, HKC, Huawei, Archos, Webstation Camangi, Dell, Nexus, SciPhone, WayteQ, Sony Ericsson, Acer, Philips, T-Mobile, Nexian, IMO, Asus dan masih banyak lagi vendor smartphone di dunia yang memproduksi android. Hal ini karena android itu adalah sistem operasi yang open source sehingga bebas didistribusikan dan dipakai oleh vendor manapun.

The Dalvik Virtual Machine (DVM) 2.2.4.2

Salah satu elemen kunci dari Android adalah Dalvik Virtual Machine

(21)

dengan Java Virtual Machine (JVM) seperti Java ME (Java Mobile Edition), tetapi Android menggunakan Virtual Machine sendiri yang dikustomisasi dan dirancang untuk memastikan bahwa beberapa fitur- fitur berjalan lebih efisien pada perangkat mobile [2].

Semua hardware yang berbasis android dijalankan dengan menggunakan

Virtual Machine untuk eksekusi aplikasi, pengembang tidak perlu khawatir tentang implementasi perangkat keras tertentu. Dalvik Virtual Machine

mengeksekusi executable file, sebuah format yang dioptimalkan untuk memastikan memori yang digunakan sangat kecil. The executable file diciptakan dengan mengubah kelas bahasa Java dan dikompilasi menggunakan tools yang disediakan dalam SDK Android.

Android SDK (Software Development Kit) 2.2.4.3

Android SDK adalah tools API (Application Programming Interface) yang diperlukan untuk mulai mengembangkan aplikasi pada platform android menggunakan bahasa pemrograman Java. Android merupakan subset perangkat lunak untuk ponsel yang meliputi sistem operasi, middleware dan aplikasi kunci yang di-release oleh Google. Saat ini disediakan Android SDK (Software Development Kit) sebagai alat bantu dan API unutk mulai mengembangkan aplikasi pada platform Android menggunakan bahasa pemrograman Java. Sebagai

platform aplikasi-netral, Android memberi kesempatan untuk membuat aplikasi yang dibutuhkan yang bukan merupakan aplikasi bawaan Handphone atau Smartphone. Beberapa fitur-fitur Android yang paling penting adalah [2]:

Framework Aplikasi yang mendukung penggantian komponen dan reusable.

 Mesin Virtual Dalvik dioptimalkan untuk perangkat mobile.

Integrated browser berdasarkan engine open source WebKit.

 Grafis yang dioptimalkan dan didukung oleh libraries grafis 2D, grafis 3D berdasarkan spesifikasi opengl ES 1,0 (Opsional akselerasi hardware)

 SQLite untuk penyimpanan data.

(22)

15

 Bluetooth, EDGE, 3G dan WiFi (tergantung hardware)

 Kamera, GPS, kompas dan accelerometer (tergantung hardware)

 Lingkungan Development yang lengkap dan kaya termasuk perangkat

emulator, tools untuk debugging, profil dan kinerja memori, dan plugin untuk IDE Eclipse.

ADT (Android Development Tools) 2.2.4.4

Android Development Tools (ADT) adalah plugin yang didesain untuk IDE Eclipse yang memberikan kita kemudahan dalam mengembangkan aplikasi android dengan menggunakan IDE Eclipse. Dengan menggunakan ADT untuk

Eclipse akan memudahkan kita dalam membuat aplikasi project android,

membuat GUI aplikasi, dan menambahkan komponen-komponen yang lainnya, begitu juga kita dapat melakukan running aplikasi menggunakan Android SDK melalui Eclipse. Dengan ADT juga kita dapat melakukan pembuatan package

android (.apk) yang digunakan untuk distribusi aplikasi android yang kita rancang. Mengembangkan aplikasi android dengan menggunakan ADT di Eclipse

sangat dianjurkan dan sangat mudah untuk memulai mengembangkan aplikasi android[2].

Arsitektur Android 2.2.4.5

Secara garis besar Arsitektur Android dapat dijelaskan dan digambarkan sebagai berikut :

Applications dan Widgets

Application dan Widgets ini adalah layer dimana kita berhubungan dengan aplikasi saja, dimana biasanya kita download aplikasi kemudian kita lakukan instalasi dan jalankan aplikasi tersebut. Di layer terdapat aplikasi inti termasuk klien email, program SMS, kalender, peta, browser, kontak, dan lain-lain. Semua aplikasi ditulis menggunakan bahasa pemrograman Java.

(23)

Android adalah “Open Development Platform” yaitu Android menawarkan kepada pengembang atau member kemampuan kepada pengembang untuk membangun aplikasi yang bagus dan inovatif. Pengembang bebas untuk mengakses perangkat keras, akses informasi resources, menjalankan service

background, mengatur alarm, dan menambahkan status notification, dan

sebagainya. Pengembang memliki akses penuh menuju API framework seperti yang dilakukan oleh aplikasi yang kategori inti. Arsitektur aplikasi dirancang supaya kita dengan mudah dapat menggunakan kembali komponen yang sudah digunakan (reuse).

Sehingga bisa disimpulkan Applications Frameworks ini adalah layer dimana para pembuat aplikasi melakukan pengembangan/pembuatan aplikasi yang akan dijalankan di sistem operasi Android, karena pada layer inilah aplikasi dapat dirancang dan dibuat, seperti content-providers yang berupa sms dan panggilan telepon.

Komponen-komponen yang termasuk di dalam Applications Frameworks

adalah sebagai berikut : a) Views

b) Content Provider

c) Resource Manager

d) Notification Manager

e) Activity Manager

Libraries

Libraries ini adalah layer dimana fitur-fitur Android berada, biasanya para pembuat aplikasi mengakses libraries untuk menjalankan aplikasinya. Berjalan diatas kernel, layer ini meliputi berbagai library C/C++ inti seperti Libc dan SSL, serta :

a) Libraries media untuk pemutaran media audio dan video

(24)

17

c) Libraries Graphics mencakup SGL dan Open GL untuk grafis 2D dan 3D d) Libraries SQLite untuk dukungan database.

e) Libraries SSL dan WebKit terintegrasi dengan web browser dan security.

f) Libraries LiveWebcore mencakup modern web browser dengan engine

embedded web view.

g) Libraries 3D yang mencakup implementasi OpenGL ES 1.0 API’s.

Android Run Time

Layer yang membuat aplikasi Android dapat dijalankan dimana dalam

prosesnya menggunakan Implementasi Linux. Dalvik Virtual Machine (DVM) merupakan mesin yang membentuk dasar kerangka aplikasi Android. Di dalam Android Run Time dibagi menjadi dua bagian yaitu :

a) Core Libraries

Aplikasi Android dibangun dalam bahasa Java, sementara Dalvik sebagai virtual mesinnya bukan Virtual Machine Java, sehingga diperlukan sebuah

libraries yang berfungsi untuk menterjemahkan bahasa java/c yang ditangani oleh

Core Libraries.

b) Dalvik Virtual Machine

Virtual mesin berbasis register yang dioptimalkan untuk menjalankan fungsi-fungsi secara efisien, dimana merupakan pengembangan yang mampu membuat linux kernel untuk melakukan threading dan manajemen tingkat rendah.

Linux Kernel

(25)

Gambar 2. 2 Arsitektur Android [2]

Versi Android 2.2.4.6

Telepon pertama yang memakai system operasi android adalah HTC Dream, yang dirilis pada 22 Oktober 2008. Pada penghujung tahun 2010 diperkirakan hamper semua vendir seluler di dunia menggunakan anfrois sebagai

operating system, adapun versi – versi android adalah sebagai berikut [2] : 1. Android versi 1.1

Pada 9 Maret 2009, Google merilis Android versi 1.1. Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam alarm, (pencarian suara), pengiriman pesan dengan Gmail, dan pemberitahuan email.

2. Android versi 1.5 (Cupcake)

Pada pertengahan Mei 2009, Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan Android dan SDK (Software Development Kit) dengan versi 1.5 (Cupcake). Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini yakni kemampuan merekam dan menonton video

dengan modus kamera, mengunggah video ke Youtube dan gambar ke Picasa

(26)

19

3. Android versi 1.6 (Donut)

Donut (versi 1.6) dirilis pada bulan September dengan menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya, penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan dihapus; kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan; CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, Gestures, dan Text-to-speech engine; kemampuan dial kontak; teknologi text to change speech (tidak tersedia pada semua ponsel; pengadaan resolusi VWGA.

4. Android versi 2.0/2.1 (Eclair)

Pada 3 Desember 2009 kembali diluncurkan ponsel Android dengan versi 2.0/2.1 (Eclair), perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP, digital Zoom, dan Bluetooth 2.1. Untuk bergerak cepat dalam persaingan perangkat generasi berikut, Google melakukan investasi dengan mengadakan kompetisi aplikasi mobile terbaik (killer apps - aplikasi unggulan). Kompetisi ini berhadiah $25,000 bagi setiap pengembang aplikasi terpilih. Kompetisi diadakan selama dua tahap yang tiap tahapnya dipilih 50 aplikasi terbaik. Dengan semakin berkembangnya dan semakin bertambahnya jumlah handset Android, semakin banyak pihak ketiga yang berminat untuk menyalurkan aplikasi mereka kepada sistem operasi Android. Aplikasi terkenal yang diubah ke dalam sistem operasi Android adalah Shazam, Backgrounds, dan WeatherBug. Sistem operasi Android dalam situs Internet juga dianggap penting untuk menciptakan aplikasi Android asli, contohnya oleh MySpace dan Facebook.

5. Android versi 2.2 (Froyo: Frozen Yoghurt)

(27)

kemampuan WiFi Hotspot portabel, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market.

6. Android versi 2.3 (Gingerbread)

Pada 6 Desember 2010, Android versi 2.3 (Gingerbread) diluncurkan. Perubahan-perubahan umum yang didapat dari Android versi ini antara lain peningkatan kemampuan permainan (gaming), peningkatan fungsi copy paste, layar antar muka (User Interface) didesain ulang, dukungan format video VP8 dan WebM, efek audio baru (reverb, equalization, headphone virtualization, dan bass boost), dukungan kemampuan Near Field Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu.

7. Android versi 3.0/3.1 (Honeycomb)

Android Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. User Interface pada Honeycomb juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet. Honeycomb juga mendukung multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis. Tablet

pertama yang dibuat dengan menjalankan Honeycomb adalah Motorola Xoom. Perangkat tablet dengan platform Android 3.0 akan segera hadir di Indonesia. Perangkat tersebut bernama Eee Pad Transformer produksi dari Asus. Rencana masuk pasar Indonesia pada Mei 2011.

8. Android versi 4.0 (ICS: Ice Cream Sandwich)

Diumumkan pada tanggal 19 Oktober 2011, membawa fitur Honeycomb untuk smartphone dan menambahkan fitur baru termasuk membuka kunci dengan pengenalan wajah, jaringan data pemantauan penggunaan dan kontrol, terpadu kontak jaringan sosial, perangkat tambahan fotografi, mencari email secara

offline, dan berbagi informasi dengan menggunakan NFC. Ponsel pertama yang menggunakan sistem operasi ini adalah Samsung Galaxy Nexus.

9. Android versi 4.1 (Jelly Bean)

Android Jelly Bean yang diluncurkan pada acara Google I/O lalu membawa sejumlah keunggulan dan fitur baru. Penambahan baru diantaranya meningkatkan

input keyboard, desain baru fitur pencarian, UI yang baru dan pencarian melalui

(28)

21

yang diperbarui. Google Now memberikan informasi yang tepat pada waktu yang tepat pula. Salah satu kemampuannya adalah dapat mengetahui informasi cuaca, lalu-lintas, ataupun hasil pertandingan olahraga. Sistem operasi Android Jelly Bean 4.1 muncul pertama kali dalam produk tablet Asus, yakni Google Nexus 7. 10. Android versi 4.2 (Jelly Bean)

Fitur photo sphere untuk panaroma, daydream sebagai screensaver, power control, lock screen widget, menjalankan banyak user (dalam tablet saja), widget

terbaru. Android 4.2 Pertama kali dikenalkan melalui LG, yakni Google Nexus 4. 11. Android 4.4 KitKat

Android 4.4 KitKat API level 19. Google mengumumkan Android 4.4 KitKat (dinamai dengan izin dari Nestle dan Hershey) pada 3 September 2013, dengan tanggal rilis 31 Oktober 2013. Kitkat merupakan merk sebuah cokelat yang dikeluarkan Nestle. Rilis berikutnya setelah KitKat diperkirakan banyak

pengamat akan diberi nomor 5.0 dan dinamai „Key Lime Pie’.

Konsep Perancangan Berorientasi Objek 2.2.5

Teknologi objek menganalogikan sistem aplikasi seperti kehidupan nyata yang di dominasi oleh objek. Di dalam membangun sistem berorientasi objek akan menjadi lebih baik apabila langkah awalnya didahului dengan proses analisis dan perancangan yang berorientasi objek. Tujuannya adalah mempermudah programmer dalam mendesain program dalam bentuk objek-objek dan hubungan antar objek tersebut untuk kemudian dimodelkan dalam sistem nyata. Suatu perusahaan software yaitu Rational Software, telah membentuk konsorsium dengan berbagai organisasi untuk meresmikan pemakaian Unifed Modelling Language (UML) sebagai bahasa standar dalam Object Oriented Analysist Design

(OOAD).

UML (Unified Modeling Language)

2.2.5.1

Unified Modelling Language (UML) adalah suatu alat untuk

(29)

konvensi pemodelan yang digunakan untuk menentukan atau menggambarkan sebuah sistem software yang terkait dengan objek [4].

Use Case Diagram

2.2.5.2

Use Case Diagram menjelaskan manfaat sistem jika dilihat menurut pandangan orang yang berada diluar sistem (aktor). Diagram ini menunjukan fungsionalitas suatu sistem yang berinteraksi dengan dunia luar. Use Case Diagram dapat digunakan selama proses analisis untuk menangkap requirement sistem dan untuk memahami bagaimana sistem bekerja.

Class Diagram

2.2.5.3

Class Diagram menjelaskan dalam visualisasi struktur kelas-kelas dari suatu sistem dan merupakan tipe diagram yang paling banyak dipakai. Class Diagram memperlihatkan hubungan antar kelas dan penjelasan detail tiap-tiap kelas dalam model desain dari suatu sistem.

Selama proses analisis, class diagram memperlihatkan aturan- aturan dan tanggung jawab entitas yang menentukan prilaku sistem. Selama tahap desain, class diagram berperan dalam menagkap struktur dari semua kelas yang membentuk arsitektur sistem yang dibuat.

Behaviour Diagram

2.2.5.4

Behaviour diagram dapat dikelompokkan menjadi tiga diagram, yaitu :

1. Statechart Diagram

Statechart Diagram berfungsi untuk memodelkan perilaku dinamis satu kelas satu objek.

2. Activity Diagram

(30)

23

3. Interaction Diagram

Interaksi diagram berfokus pada gambaran aliran kendali interaksi dimana node adalah interaksi atau kejadian interaksi.

Implementasi Diagram 2.2.5.5

Implementation diagram dibagi menjadi dua diagram, yaitu :

1. Component diagram, menggambarkan alokasi semua kelas dan objek

kedalam komponen-komponen dalam desain fisik sistem software. Diagram ini memperlihatkan pengaturan dan kebergantungan antara komponen-komponen software, seperti source code, binary code, dan komponen tereksekusi (execute components).

2. Deployment diagram, memperlihatkan pemetaan software kepada hardware. Dimana akan berjalan (di server/multitier, standalone, atau lainnya) dan menggambarkan model koneksi dan kemampuan jaringan dan hal lainnya yang bersifat fisik.

Analisis Basis Data 2.2.6

Pengertian Database

2.2.6.1

Database merupakan himpunan sekelompok data yang saling berkaitan, yang diolah dan diorganisasikan sehingga menjadi sebuah informasi yang berguna.

Entity Relationship Diagram

2.2.6.2

ERD merupakan suatu model untuk menjelaskan hubungan antar data dalam basis data berdasarkan objek-objek dasar data yang mempunyai hubungan antar relasi. ERD untuk memodelkan struktur data dan hubungan antar data, untuk menggambarkannya digunakan beberapa notasi dan simbol [11].

KomponenEntity Relationship Diagram:[11]

(31)

Entity adalah sesuatu yang terdapat di dalam sistem, baik nyata maupun abstrak yang tersimpan di dalam data. Entitas diberi nama dengan kata benda dan dapat dikelompokkan dalam empat jenis, yaitu : orang,benda, lokasi, dan kejadian.

2. Atribut

Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain.

3. Relationship

Relationship adalah hubungan alamiah yang terjadi antara entitas. Hubungan entitas ini akan menyangkut dua komponen yang menyatakan jalinan ikatan yang terjadi.

Komponen dasar model merupakan diagram entity-relationship yang digunakan untuk menyajikan objek data secara visual. Antar entitas selalu ada tiga hubungan biner, yaitu :[11]

1. Satu ke Satu (One to One Relationship)

Hubungan antara entity pertama dengan entity kedua adalah satu berbanding satu.

Gambar 2.3 ERD One to One

2. Satu ke Banyak (One to Many)

Hubungan entity pertama dapat berhubungan satu atau lebih pada himpunan kedua, tetapi tidak sebaliknya.

Gambar 2.4 ERD One to Many

Kode Buku 1 Memilik 1 Buku

(32)

25

3. Banyak ke Banyak (Many to Many)

Setiap entity pada himpunan entity pertama dapat berhubungan dengan banyakentitypada himpunan entity kedua, begitu pula sebaliknya.

Gambar 2.5 ERD Many to Many

Kamus Data 2.2.6.3

Kamus data (data dictionary) adalah daftar organisasi semua elemen yang ada dalam sistem secara lengkap dengan definisi yang baku sehingga Member dan analisis sistem akan memiliki pengertian yang sama untuk input,

output, komponen penyimpanan dan perhitungannya. Kamus data dapat

digunakan pada saat analisis sitem atau perancangan sistem, kamus data digunakan untuk mencatat terminologi bisnis, aturan standar (batasan panjang karakter, nilai,system field).

Dreamweaver

2.2.7

Macromedia Dreamweaver adalah sebuah HTML editor profesional untuk mendesain secara visual dan mengelola situs web maupun halaman web. Bilamana kita menyukai untuk berurusan dengan kode-kode HTML secara manual atau lebih menyukai bekerja dengan lingkungan secara visual dalam melakukan editing, Dreamweaver mambuatnya menjadi lebih mudah dengan menyediakan tool-tool yang sangat berguna dalam peningkatan kemampuan dan pengalaman dalam mendesain web.

MySQL

2.2.8

MySQL merupakan multiuserdatabase yang menggunakan bahasa

Structured Query Language (SQL)[12]. Pada aplikasi yang dibangun, MySQL digunakan untuk menyimpan dan memproses data yang telah dilakukan oleh

(33)

aplikasi, sehingga dapat dilakukan penambahan, penghapusan, pengubahan, dan pencarian data yang telah tersimpant di dalam MySQL tersebut.

Konversi Sinyal Analog ke Digital 2.2.9

Sinyal yang terdapat pada kehidupan sehari-hari disebut dengan sinyal analog. Untuk dapat memproses sinyal analog tersebut, maka harus diubah terlebih dahulu menjadi sinyal digital atau sinyal diskrit. Sinyal analog memiliki sifat kontinu pada domain waktu dan amplitudo, sedangkan sinyal digital memiliki sifat diskrit pada domain waktu dan amplitudo. Untuk mengubah sinyal

analog menjadi sinyal digital maka diperluas proses “digitalisasi”. Proses ini

terdiri dari 3 tahap, yaitu :

1. Sampling

Sampling mengambil bagian sinyal analog yang kontinu dan membagi menjadi beberapa bagian diskrit dalam domain waktu yang dilakukan dengan cara periodik menganalisis sinyal analog dengan menggunakan frekuensi sampling tertentu. Untuk mengetahui frekuensi sampling yang digunakan, sesuai dengan teori Nyquist, frekuensi sampling sebaiknya 2 kali dari frekuensi tertinggi dari sinyal yang akan di analisis. Perusahaan telepon sebagai contoh menggunakan frekuensi sampling sebesar 8kHz sebab suara manusia berkisar antara 3-4kHz. Dengan adanya frekuensi sampling ini maka sinyal diatas 4kHz akan dibuang.

Rumusnya adalah :

Keterangan :

: Frekuensi sampling

: Jumlah bit yang ditentukan

: Channel mono (bernilai 1) atau stereo (bernilai 2)

2. Quantization

Kuantisasi akan mengubah sinyal analog menjadi bentuk digital. Tahap ini akan mengambil suatu nilai tertentu untuk mengubah bentuk digital. Sebagai

(34)

27

contoh pada perusahaan telepon membagi sinyal analog menjadi 256 bagian. Hal ini diperlukan sebab sinyal analog memiliki kemungkinan nilai yang tidak terbatas.

3. Coding

Coding mengubah sinyal digital menjadi angka biner. Setelah sinyal disampling, misal menggunakan frekuensi sampling 8kHz, maka angka biner yang dihasilkan memiliki jangkauan antara 1 sampai dengan 256 (28 = 256). Dengan menggunakan frekuensi sampling yang semakin besar maka akan didapatkan tingkat akurasi atau ketelitian yang lebih tinggi.

Algoritma Fast Fourier Transform 2.2.10

Algoritma fast fourier transform merupakan suatu algoritma yang sering dipakai untuk menganalisa spektrum frekuensi sinyal analog ataupun data digital. Selain itu algoritma fast fourier transform merupakan salah satu metode untuk transformasi sinyal suara menjadi sinyal frekuensi [5].

FFT (Fast Fourier Transform) adalah teknik perhitungan cepat dari DFT (Discrete Fourier Transform). Transformasi fourier diskrit atau disebut dengan

Discrete Fourier Transform (DFT) adalah model transformasi fourier yang dikenakan pada fungsi diskrit, dan hasilnya juga diskrit. FFT adalah DFT dengan teknik perhitungan yang cepat dan memanfaatkan sifat periodikal (konjugasi) dari transformasi fourier. Perhatikan rumus dari DFT :

…(2.2)

…(2.3)

Keterangan :

: Jumlah data

: Nilai diskrit : Phi (3,14)

(35)

Algoritma Divide and Conquer 2.2.11

Algoritma Divide and Conquer merupakan algoritma yang sangat populer di dunia ilmu komputer. Divide and Conquer merupakan algoritma yang berprinsip memecah-mecah permasalahan yang terlalu besar menjadi beberapa bagian kecil sehingga mudah untuk diselesaikan. Langkah-langkah umum algoritma Divideand Conquer :

- Divide : membagi masalah menjadi beberapa sub-masalah yang memiliki kemiripan dengan masalah semula namun berukuran lebih kecil (idealnya berukuran hampir sama).

- Conque : memecahkan atau menyelesaikan masing-masing sub-masalah

secara rekursif.

- Combine : menggabungkan solusi masing-masing sub-masalah sehingga

membentuk solusi masalah semula.

Gambar 2. 3 Pengolahan Algoritma Divide and Conquer

(36)

29

baik pada persoalan yang bertipe rekursif (perulangan dengan memanggil dirinya sendiri). Dengan demikian, algoritma ini dapat diimplementasikan dengan cara iteratif (perulangan biasa), karena pada prinsipnya iteratif hampir sama dengan rekursif. Salah satu penggunaan algoritma ini yang paling populer adalah dalam hal pengolahan data yang bertipe array (elemen larik). Karena pada umumnya pengolahan array pada umumnya selalu menggunakan prinsip rekursif atau iteratif.

Berikut skema umum algoritma Divide And Conquer :

Proses Divide and Conquer :

1. Bagi dua proses pecocokan menjadi beberapa sub-masalah.

2. Urutkan data fitur suara, bagi dua data fitur suara, ambil bagian yang terkecil atau terbesar dari data yang masuk.

procedure DIVIDE_n_CONQUER(input n : integer)

{Masukan: masukan yang berukuran n

Keluaran: solusi dari maslah semula

}

Deklarasi

r, k : integer

Algoritma

if n < n0 then {masalah sudah cukup kecil}

SOLVE sub-masalah yang berukuran n ini

else

Bagi menjadi r sub-masalah, masingmasing

berukuran n/k

for masing-masing dari r sub-masalah

do

DIVIDE_n_CONQUER(n/k)

endfor

COMBINE solusi dari r sub-masalah

menjadi solusi masalah semula

endif

(37)

3. Untuk setiap elemen data pada template, dicocokan dengan data baru menggunakan binary search Divide and Conquer.

4. Setiap sub-masalah disatukan kembali dan dianalisis, kecocokan dari segi data fitur dan apakah data yang diucapkan sesuai dengan kata yang tersedia pada template data.

5. Hitung nilai peramalan error terkecil, yang terkecil adalah solusi atau output

yang dihasilkan.

Verifikasi data, jika sesuai maka akan masuk ke proses selanjutnya, sesuai dengan aplikasi yang mengimplementasikan algoritma ini.

(38)

31

BAB 3

ANALISIS DAN PERANCANGAN

Untuk mendapatkan rancangan sistem yang baik memerlukan tahapan yang sistematis dan analisis yang akurat sehingga aplikasi yang dibangun sesuai dengan tujuan dan kegunaannya. Tahap awal dari analisis adalah menganalisa setiap kebutuhan sistem mulai dari kebutuhan user, kebutuhan non fungsional, dan kebutuhan fungsional.

3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem merupakan kegiatan penguraian suatu sistem yang utuh dan nyata kedalam bagian-bagian atau komponen-komponen komputer yang bertujuan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi masalah-masalah dan hambatan-hambatan yang mungkin terjadi sehingga mengarah kepada suatu solusi untuk perbaikan maupun pengembangan kearah yang lebih baik dan sesuai dengan kebutuhan.

Dalam membangun sebuah aplikasi yang sesuai dengan kebutuhan, tentu dibutuhkan analisis terhadap sistem umum yang ada atau sistem umum yang sedang berjalan. Analisis sistem dalam membangun aplikasi media pembelajaran tahsin qur’an (studi kasus di smp negeri 48 bandung) ini adalah sebagai berikut : 3.1.1 Analisis Masalah

Analisis masalah merupakan tahapan kegiatan untuk mengumpulkan informasi mengenai permasalahan yang sedang dihadapi oleh guru dan murid sehingga permasalahan tersebut dapat dijadikan landasan pembuatan aplikasi

pembelajaran tahsin qur’an. Analisis masalah yang terjadi di Sekolah Menengah Pertama Negeri 48 Bandung, yaitu diantaranya :

(39)

2. Kurangnya mata pelajaran tahsin qur’an yang diberikan oleh guru karena keterbatasan waktu yang diberikan oleh sekolah serta latihan untuk menunjang pemahaman siswa baik segi pemahaman materi maupun prakteknya langsung.

3.1.2 Analisis Sistem yang Sedang Berjalan

Sistem yang sedang berjalan pada saati ini di SMP Negeri 48 Bandung dalam menyampaikan materinya menggunakan sistem yang konvensional, yaitu dengan cara menyampaikan materi secara langsung sehingga murid mendengarkan materi yang diajarkan oleh guru. Metode yang dilakukan pun hanya menggunakan metode ceramah, sehingga kurangnya interaktif yang terjadi dalam proses pembelajaran dan terbatasnya waktu dalam menyampaikan materi.

a. FlowMap Pemberian Materi

Mulai

Menyiapkan materi

Mendapatkan materi

Selesai

Guru Siswa

Memberikan materi

Gambar 3. 1 FlowMap Pemberian Materi

Penjelasan :

1. Guru menyiapkan materi yang akan diajarkannya. 2. Guru memberikan materi kepada murid.

(40)

33

b. Flow Map Latihan

Mulai

Membuat soal latihan

Mendapatkan soal latihan

Mengisi soal

Soal yang telah terisi Soal yang telah

terisi

Memeriksa soal

Soal yang telah diperiksa

Soal yang telah diperiksa

Selesai

Guru Siswa

Mendapatkan nilai

Gambar 3. 2 Flow Map Pemberian Latihan

Penjelasan :

1. Guru membuat soal latihan untuk murid.

2. Murid mendapatkan soal latihan yang diberikan oleh guru. 3. Murid mengisi soal latihan.

4. Soal yang telah terisi diberikan oleh guru.

(41)

3.1.3 Deskripsi Sistem

Sistem yang dibangun menggunakan metode client server dalam arsitekturnya, dimana arsitektur pada sistem ini terdiri dari 3 komponen utama yaitu Androiduser application, server application dan database server.

Android user application merupakan aplikasi yang digunakan oleh user

sebagai alat bantu untuk mengetahui materi-materi tentang tahsin qur’an. Materi -materi yang diberikan disertai dengan gambar, audio untuk menunjang pemahaman user. User pun dapat melatih sejauh mana pemahaman dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan tentang tahsin Al-Qur’an yang disediakan oleh sistem sehingga user dapat mengetahui sejauh mana pemahamannya. Terdapat permainan yang dapat menghibur user. Terdapat fitur simulasi berupa voice recognition untuk mencocokan suara user dengan suara yang terdapat di dalam database sebagai pembanding untuk mengetahui apakah suara yang dimasukan dari user sesuai dengan suara yang terdapat di database. Suara yang terdapat didalam database dijadikan acuan atau pembanding karena suara tersebut sesuai dengan standar kebenaran pengucapan tahsin qur’an.

Server application merupakan 3 unit bagian dari web admin, web server

dan web servis. Dimana tugas web admin sebagai media untuk mengolah

(42)

35

keseluruhan data yang dibutuhkan oleh user. Web server merupakan layanan data yang berfungsi menerima permintaan HTTP dari web admin dan mengirimkannya kembali ke dalam bentuk halaman-halaman web, sedangkan web service berfungsi sebagai media jembatan penerjemah data agar dapat dibaca oleh android aplication user.

Database server merupakan media penampung data dari keseluruhan data yang di olah di web admin. Didalam database server akan terdapat sampel-sampel dari suara tahsin qur’an. Fungsi dari file suara ini yaitu untuk mencocokan suara

user dengan suara yang terdapat di dalam database sebagai pembanding untuk mengetahui apakah suara yang dimasukan dari user sesuai dengan suara yang terdapat di database atau tidak. Suara yang terdapat didalam database dijadikan acuan atau pembanding karena suara tersebut sesuai dengan standar kebenaran

pengucapan tahsin qur’an.

3.1.4 Analisis Basis Data

Basis data adalah kumpulan data yang saling berhubungan, diorganisasi sedemikian rupa, disimpan dalam suatu media penyimpanan tertentu tanpa penguangan (redundancy) agar kelak dapat dimanfaatkan kembali dengan cepat dan mudah. Analisis basis data menggambarkan bagaimana hubungan setiap entitas dan skema relasi yang ada di dalam basis data aplikasi pembeljaran tahsin

qur’an.

3.1.4.1 Entity Relationship Diagram (ERD)

Model data berupa notasi grafis dalam pemodelan data konseptual yang menggambarkan hubungan antara penyimpan. Model data sendiri merupakan sekumpulan cara, peralatan untuk mendeskripsikan data-data yang hubungannya satu sama lain, semantiknya, serta batasan konsistensi. Model data terdiri dari model hubungan entitas dan model relasional. Berikut merupakan ERD pada

(43)

materi

Relasi adalah hubungan antara suatu himpunan dengan himpunan entitas yang lainnya. Pada penggambaran diagram hubungan entitas, relasi adalah perekat yang menghubungkan suatu entitas dengan entitas lainnya. Relasi merupakan hubungan yang berarti antara suatu entitas dengan entitas lainnya. Berikut merupakan skema relasi dari aplikasi pembelajaran tahsin qur’an.

(44)

37

3.1.5 Analisis Pengenalan Suara

Terdapat beberapa langkah dalam pengenalan suara yang terdapat di aplikasi frontend yaitu murid memasukan suara melalui handphone dengan cara merekam suara dengan cara menekan tombol yang telah disediakan oleh sistem, setelah merekan suara maka tahap selanjutnya yaitu pembandingan atau pencocokan pola suara dengan sample yang sebelumnya sudah dimasukan kedalam aplikasi android. Proses ini merupakan tahap pencocokan data suara yang baru dengan data suara yang terdapat pada sample suara yang terdapat di android. Setelah sistem mencocokan suara, maka sistem akan memberikan validasi seuai atau tidak suara yang dimasukan dengan suara yang terdapat di android.

3.1.6 Analisis dan Kebutuhan Non Fungsional

Analisis kebutuhan non fungsional bertujuan untuk menghasilkan spesifikasi pendukung dari sistem yang sedang berjalan. Spesifikasi ini juga meliputi elemen atau komponen-komponen apa saja yang dibutuhkan untuk sistem yang akan dibangun sampai sistem tersebut diimplementasikan. Analisis non fungsional meliputi analisis kebutuhan perangkat keras, kebutuhan perangkat lunak serta kebutuhan perangkat pikir (user) dari pengguna aplikasi pembelajaran

tahsin qur’an.

Gambar 3. 6 Pengenalan S uara di S istem Android

M enekan tombol cek

Jawaban benar

Jawaban cocok

(45)

3.1.6.1 Kebutuhan Perangkat Keras

Berikut ini adalah spesifikasi perangkat keras minimum yang mendukung aplikasi pembelajaran tahsin qur’an dengan baik, yaitu :

Minimal perangkat mobile yang dibutuhkan: 1. Resolusi : 240 x 320 pixels 2. Memori : 100 MB

3. CPU : 300 MHz

4. Kecepatan Internet : 512 KB

Sedangkan perangkat keras komputer untuk membangun aplikasi pembelajaran tahsin qur’an ini adalah sebagai berikut :

1. Processor : Kecepatan Minimum 2.0 GHZ 2. Memori : Minimum 2Gb

3. VGA : Kecepatan Minimum 1Gb 4. Hardisk : Minimum Kapasitas 250 Gb 3.1.6.2 Kebutuhan Perangkat Lunak

Analisis kebutuhan perangkat lunak dalam membangun aplikasi pembelajaran tahsin qur’an ini diperlukan beberapa perangkat lunak agar dapat mengoptimalkan implementasi dari sistem yang akan dibangun. Kebutuhan perangkat lunak yang dibutuhkan untuk mengoptimalkan aplikasi ini adalah sebagai berikut:

1. Sistem Operasi minimal Windows 7. 2. Aplikasi Android Studio.

3. Platform Android.

4. Macromedia Dreamweaver. 5. MySql.

3.1.6.3 Spesifikasi User

Spesifikasi user dalam aplikasi pembelajaran tahsin qur’an dibagi

(46)

39

1. User aplikasi pembelajaran tahsin qur’an (murid) yaitu para pengguna

smartphone. Dalam menggunakan system ini, user diharuskan terhubung

dengan koneksi jaringan internet untuk bisa menggunakan aplikasi ini.

2. Client yaitu para guru yang diberi hak akses tertentu untuk menambahkan dan mengelola informasi yang dibutuhkan oleh murid melalui web client.

3. Admin sebagai orang yang memberikan hak akses terhadap client dan

bertanggung jawab secara penuh terhadap system pembelajaran tahsin qur’an,

pengelola data memiliki kapabilitas dalam mengelola database seperti menambah, mengubah, dan menghapus data melalui web admin.

3.1.7 Analisis dan Kebutuhan Fungsional

Analisis kebutuhan fungsional menggambarkan proses kegiatan yang akan diterapkan dalam sebuah sistem dan menjelaskan kebutuhan yang diperlukan sistem agar sistem dapat berjalan dengan baik serta sesuai dengan kebutuhan. Analisis kebutuhan fungsional ini meliputi analisis kebutuhan sistem, analisis kebutuhan data, spesifikasi sistem dan pemodelan sistem.

3.1.7.1 Analisis Kebutuhan Sistem

Sebelum melakukan perancangan sistem, terlebih dahulu dilakukan analisis kebutuhan sistem yaitu dengan cara melakukan wawancara kepada guru dan murid. Hal ini dimaksudkan agar dapat mengatasi ketidaksesuaian antara aplikasi yang dirancang dengan kebutuhan murid dan guru. Adapun kebutuhan sistem yang diperlukan antara lain :

1. Informasi mengenai pembelajaran tahsin qur’an baik dari segi materi, contoh ayat, audio untuk menunjang proses pembelajaran.

2. Memberikan informasi mengenai pengidentifikasi suara untuk para murid. 3.1.7.2 Analisis Kebutuhan Data

(47)

diperlukan yaitu mengenai data materi tahsin qur’an. Materi pembelajaran tahsin

qur’an merupakan data yang dibutuhkan dalam pembuatan aplikasi ini, sehingga

informasi yang akan diberikan kepada murid dapat terdistribusi dengan baik. 3.1.7.3 Spesifikasi Sistem

Adapun spesifikasi sistem yang dibutuhkan antara lain :

1. Sistem dikembangkan dengan menggunakan metode client-server.

Aplikasi pembelajaran tahsin qur’an dikembangkan disisi user atau

frontend. Sedangkan disisi server atau backend akan dikembangkan aplikasi web yang merupakan sumber data dari aplikasi frontend.

2. Konektivitas antara aplikasi pembelajaran tahsin qur’an pada platform

android ini dengan aplikasi backend di server menggunakan koneksi

protocol HTTP dengan memanfaatkan jaringan internet yang ada dalam perangkat (smartphone).

3. Spesifikasi sistem disisi frontend yaitu :

a) Perangkat yang digunakan harus bisa digunakan dimana saja dan kapan saja selama perangkat (smartphone) memiliki jaringan internet.

b) Agar aplikasi dapat berjalan dengan maksimal, sebaiknya berada dalam cakupan line of sight agar data yang diterima relevan dengan lokasi user berada. Cakupan line of sight yang baik yaitu ketika berada di lingkungan terbuka atau tidak berada di ruangan tertutup.

4. Spesifikasi sistem di backend yaitu:

a) Sistem dapat memfasilitasi pengelolahan konten informasi tahsin qur’an. b) Sistem dapat memfasilitasi client (guru) untuk melakukan tambah, ubah,

dan hapus konten pembelajaran tahsin qur’an.

3.1.7.4 Pemodelan Sistem

(48)

41

3.1.7.4.1 Use Case Diagram

Digunakan untuk memodelkan atau menggambarkan batasan sistem dan fungsi-fungsi utamanya. Mendiskripsikan fungsi dari sebuah sistem dari perspektif user, use case bekerja dengan cara mendeskripsikan tipikal interaksi antara user sebuah sistem dengan sistemnya sendiri melalui sebuah cerita bagaimana sebauh sistem dipakai. Use case terdiri dari tiga bagian yaitu identifikasi aktor, identifikasi use case, dan skenario use case.

1) Identifikasi Aktor

Aktor adalah abstraksi dari orang dan sistem yang lain yang mengaktifkan fungsi dari target sistem. Berikut adalah aktor-aktor yang berperan dalam menjalan sistem yang dibangun.

Tabel 3. 1 Tabel Aktor Use Case

No. Aktor Deskripsi

A-01 User/pengguna Merupakan aktor (murid) yang berperan dalam menggunakan aplikasi pembelajaran tahsin qur’an

A-02 Client

Merupakan aktor (guru) yang berperan untuk mengelola data informasi tahisn qur’an dalam database server berbasis web.

A-03 Admin Merupakan aktor yang berperan dalam mengatur dan memberikan hak akses pada client.

Pada gambar 3.7 dan 3.8 merupakan diagram use case aplikasi

(49)

1. Use case Diagram Front End

2. Use case Diagram Back End

Gambar

Gambar 3. 13 Activity Diagram Mengisi Soal latihan
Gambar 3. 16 Activity Diagram Tambah Client
Gambar 3. 18 Activity Diagram Edit Client
Gambar 3. 20 Activity Diagram Tambah Materi
+7

Referensi

Dokumen terkait

Pada Bank Jatim Cabang Syariah Kediri penerapan prinsip-prinsip yang mana pihak Bank Jatim Cabang Syariah Kediri harus sesuai dengan FASTER (Fathonah, Amanah,

Judul PENGARUH ANTARA PENGAMBILAN RISIKO, BERSAING AGRESIF MENGEJAR PRESTASI, INOVATIF, KEPUASAN KERJA DAN KECERDASAN ENTREPRENEURIAL (STUDl PADA PERWIRA MENENGAH DI MARKAS

Qur’an dengan menggunakan metode pengembangan sistem multimedia oleh Luther-Sutopo, metode ini merupakan salah satu metode pengembang sistem yang digunakan oleh

&amp;isebut hepatisasi merah, terjadi seaktu al4eolus terisi oleh sel darah merah, eksudat dan &amp;isebut hepatisasi merah, terjadi seaktu al4eolus terisi oleh sel darah

Hasil dari penelitian ini adalah sebuah strategi pengelolaan seni pertunjukan musik yang ideal, dapat menjadi referensi dan pertimbangan bagi terselenggaranya festival-festival

dinyatakan sebagai 1 untuk nilai katagori yang satu, dan 2 untuk nilai katagori lainnya; misalnya 1 untuk terserang kanker paru-paru dan 2 untuk tidak terserang, variabel biner

Dari hasil pembahasan di atas, pemikiran, ide, dan gagasan yang mendasari pembentukan Pasal 33 UUD 1945, antara lain: pertama, adanya

Aplikasi pembelajaran ilmu tahsin berbasis android ini menggunakan metode MAQDIS untuk mempermudah para pengajar dalam memberikan contoh membaca dan mempermudah para peserta