• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Data Mining Menggunakan Metode Decision Tree Untuk Pemantauan Distribusi Penjualan Sepeda Motor Di PD. Wijaya Abadi Bandung

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Aplikasi Data Mining Menggunakan Metode Decision Tree Untuk Pemantauan Distribusi Penjualan Sepeda Motor Di PD. Wijaya Abadi Bandung"

Copied!
115
0
0

Teks penuh

(1)

i

UNTUK PEMANTAUAN DISTRIBUSI SEPEDA MOTOR

DI PD.WIJAYA ABADI BANDUNG

Oleh

JAKA ADI SWARA

10106048

PD. Wijaya Abadi Bandung adalah perusahaan yang bergerak di bidang jual beli dan juga mendistribusikan sepeda motor bermerek Honda terhadap konsumen perorangan maupun perusahaan. Seiring terus berlalunya proses transaksi distribusi, datapun akan terus terbentuk hingga bertumpuk-tumpuk sehingga perusahaan kesulitan untuk menganalisa data guna meningkatkan strategi pendistribusian sepeda motor. Dari data tersebut perusahaan ingin adanya pengolahan data lebih lanjut untuk menemukan informasi/pengetahuan baru yang berguna. Informasi yang diinginkan pihak perusahaan adalah bersifat pengklasifikasian keterkaitan suatu perusahaan target pendistribusiannya dengan atribut tipe motor dan kode warna yang ada pada data distribusi penjualan sepeda motor.

Untuk mendapatkan informasi tersebut secara lebih cepat dan efisien perlu kiranya suatu bantuan teknologi informasi, dalam hal ini yaitu data mining. Data mining merupakan metode pencarian informasi (pengetahuan) baru yang terkandung dalam data yang sangat besar. Deicision Tree merupakan salah satu metode klasifikasi dan prediksi yang sangat kuat dan terkenal dalam penerapan data mining. Pemilihan metode ini didasarkan pada informasi yang ingin diperoleh yaitu informasi yang bersifat klasifikasi. Keuntungan dalam metode ini adalah efektif dalam menganalisis sejumlah besar atribut dari data yang ada dan mudah dipahami oleh pengguna akhir.

Hasil keluaran dari aplikasi ini adalah informasi yang bersifat klasifikasi dalam bentuk Decision Tree. Aplikasi ini dapat menguji nilai dari atribut untuk mengetahui pola aturan dari pendistribusian yang ada sehingga perusahaan mempunyai bekal pengetahuan dalam mendistribusikan sepeda motor ke perusahaan target pendistribusiannya.

(2)

iii Assalamu’alaikum Wr. Wb.,

Alhamdulillahi rabbil’alamin. Segala puji dan syukur penyusun panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penyusun dapat menyelesaikan Tugas Akhir yang berjudul “Aplikasi Data

Mining Menggunakan Metode Decision Tree Untuk Pemantauan Distribusi

Penjualan Sepeda Motor Di PD. Wijaya Abadi Bandung”.

Tak lupa shalawat serta salam tetap tercurah kepada jungjunan kita Nabi Besar Muhammad SAW. Atas petunjuknya kepada umat muslim di dunia dari jalan yang gelap menuju yang terang benderang yaitu Addinul Islam.

Tugas Akhir ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk melengkapi program perkuliahan Strata 1 pada jurusan Teknik Informatika Universitas Komputer Indonesia. Tugas Akhir ini disusun berdasarkan kegiatan penelitian yang telah dilaksanakan di PD. Wijaya Abadi Bandung.

Hal ini tentu saja tidak terlepas dari dukungan dan sumbang asih semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan Tugas Akhir ini. Oleh karena itu pada kesempatan ini penyusun ingin sekali mengucapkan rasa terima kasih pada semua pihak yang telah membantu penyusun dalam mewujudkan ini semua. Dalam hal ini, penyusun mengucapkan terima kasih kepada:

1. Kedua orang tua (Bapa dan Mamah), serta seluruh keluarga atas segala do’a, kasih sayang, semangat dan dorongan moril maupun materil.

(3)

iv

membantu dalam kelancaran dari berbagai permasalahan mengenai perkuliahan.

4. Bapak Edi Mulyana, M.T., selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing, memberi masukan dan berbagi pengetahuan dalam penyusunan tugas akhir ini.

5. Ibu Tati Harihayati M., S.T.,M.T., selaku dosen penguji I yang telah memberikan saran serta kritiknya dalam penyempurnaan skripsi ini.

6. Andi Susanto selaku Manajer PD. Wijaya Abadi yang telah memberikan ijin tempat penelitian dan masukan pada tugas akhir ini.

7. Teman-teman yang telah ikut mendukung dan membantu terutama Angga Nurmaulana, Erika Susilo, dan Chandra Normansyah serta selalu mendoakan, memberi semangat, motivasi, dan berbagi pengetahuan kepada penyusun. 8. Kepada seluruh sahabat saya khususnya kelas IF-2 angkatan 2006, atas do’a

dan dukungannya.

9. Kepada semua pihak yang tidak sempat disebutkan satu persatu, semua memiliki andil yang sangat besar atas perjuangan saya. Semoga semua amal dan kebaikannya diberikalan balasan setimpal oleh Allah SWT.

Penyusun menyadari bahwa Tugas Akhir ini masih kurang sempurna, oleh karena itu penyusun berharap saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan laporan Tugas Akhir ini. Semoga laporan ini bisa bermanfaat bagi siapapun dan dapat digunakan sebagaimana mestinya. Amin.

(4)

v LEMBAR JUDUL

LEMBAR PENGESAHAN

ABSTRAK ……… i

ABSTRACT ………... ii

KATA PENGANTAR ……….. iii

DAFTAR ISI ……….. v

DAFTAR TABEL ……….. x

DAFTAR GAMBAR ……… xi

DAFTAR SIMBOL ……… xiii

DAFTAR LAMPIRAN ………... xiv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 3

1.2 Perumusan Masalah ... 3

1.3 Maksud dan Tujuan ... 3

1.3.1 Maksud ... 3

1.3.2 Tujuan ... 3

1.4 Batasan Masalah ... 4

1.5 Metodologi Penelitian ... 5

a. Pengumpulan Data ... 5

(5)

vi

2.1 Profil Perusahaan ... 10

2.1.1 Sejarah Perusahaan ... 10

2.1.2 Visi dan Misi Perusahaan ... 11

2.1.3 Struktur Organisasi dan Job Description ... 11

2.2 Landasan Teori ... 15

2.2.1 Data ... 15

2.2.2 Informasi ... 16

2.2.3 Pengetahuan ... 18

2.2.4 Basis Data ... 19

2.2.4.1 Penerapan Basis Data ... 21

2.2.4.2 Kegunaan Basis Data ... 21

2.2.4.3 Abstraksi Basis Data ... 22

2.2.4.4 Bahasa Basis Data ... 23

2.2.4.5 Struktur Sistem Secara Keseluruhan ... 23

2.2.5 Data Mining ... 24

2.2.5.1 Model dalam Data Mining ... 25

2.2.5.2 Pengelompokan Data Mining ... 28

(6)

vii

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN ... 33

3.1 Analisis Sistem ... 33

3.1.1 Analisis Masalah ... 33

3.1.2 Analisis Data ... 34

3.1.3 Analisis Metode Decision Tree ... 39

3.1.4 Analisis Kebutuhan Non Fungsional ... 46

3.1.4.1 Analisis Kebutuhan Pengguna (User) ... 47

3.1.4.2 Analisis Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware) ... 48

3.1.4.3 Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak (Software) ... 49

3.1.5 Analisis Kebutuhan Fungsional... 50

3.1.5.1 Diagram Konteks ... 50

3.1.5.2 Diagram Alir Data Level 1 ... 51

3.1.5.3 Diagram Alir Data Level 2 Proses 1 Proses Data Mining ... 52

3.1.5.4 Diagram Alir Data Level 2 Proses 2 Proses Testing ... 53

3.1.5.5 Spesifikasi Proses ... 53

3.1.5.6 Kamus Data ... 58

3.2 Perancangan Sistem ... 60

(7)

viii

3.2.3 Perancangan Antarmuka ... 64

3.2.3.1 Perancangan Form ... 64

3.2.3.1.1 Perancangan Form Menu Utama ... 64

3.2.3.1.2 Perancangan Form Konfigurasi Atribut ... 65

3.2.3.1.3 Perancangan Form Data Kasus ... 65

3.2.3.1.4 Perancangan Form Decision Tree ... 66

3.2.3.1.5 Perancangan Form Uji Data... 66

3.2.3.1.6 Perancangan Form Pola Aturan ... 67

3.2.3.1.7 Peracangan Form About ... 68

3.2.3.1.8 Perancangan Pesan ... 68

3.2.4 Perancangan Prosedural ... 68

3.2.4.1 Prosedural Konfigurasi Atribut ... 69

3.2.4.2 Prosedural Decision Tree ... 70

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN ... 71

4.1 Implementasi ... 71

4.1.1 Implementasi Perangkat Keras ... 71

4.1.2 Implementasi Perangkat Lunak ... 71

(8)

ix

4.2.1 Rencana Pengujian ... 78

4.2.2 Kasus dan Hasil Pengujian Alpha ... 79

4.2.2.1 Konfigurasi Atribut... 79

4.2.2.2 Decision Tree ... 80

4.2.2.3 Uji Data ... 80

4.2.2.4 Pola Aturan ... 80

4.2.3 Kesimpulan Pengujian Alpha ... 81

4.2.4 Pengujian Beta (Hasil Kuisioner Pengguna) ... 81

4.2.4.1 Hasil Kuisioner ... 82

4.2.5 Kesimpulan Hasil Pengujian Beta ... 85

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 86

5.1 Kesimpulan ... 86

5.2 Saran ... 86

(9)

87

[1] Feri Sulianta, Dominikus Juju, (2010), Data Mining Meramalkan Bisnis

Perusahaan, Jakarta : Elex Media Komputindo.

[2] Hakim, Lukmanul, (2008), Membongkar Trik Rahasia Para Master PHP,

Yogyakarta : Lokomedia.

[3] Hakim, Lukmanul, (2009), Trik Rahasia Master PHP Terbongkar Lagi,

Yogyakarta : Lokomedia.

[4] Kadir, Abdul, (2005), Pemrograman Database Dengan Delphi 7, Yogyakarta :

ANDI.

[5] Kadir, Abdul, (2003), Pengenalan Sistem Informasi, Yogyakarta : ANDI.

[6] Kusrini, Emha Taufiq Luthfi, (2009), Algoritma Data Mining,

Yogyakarta : ANDI.

[7] Pressman, Roger, (2001), Software Engineering : A Practitioner’s Approach,

(10)

1

1.1 Latar Belakang

PD. Wijaya Abadi Bandung adalah perusahaan yang bergerak di bidang jual

beli sepeda motor bermerek Honda. Dalam kegiatan operaisonalnya, PD. Wijaya

Abadi juga mendistribusikan sepeda motor terhadap konsumen perorangan

maupun perusahaan. Setiap mendistribusikan sepeda motor, perusahaan biasanya

mencatat data transaksi distribusi sepeda motor ke dalam database.

Pada proses pendistribusian sepeda motor, PD. Wijaya Abadi biasa

mendistribusikan sepeda motor ke salah satu perusahaan target pendistibusiannya

dalam satu hari. Dari data distribusi sepeda motor yang diperoleh, bahwa dalam

satu hari PD. Wijaya Abadi bisa mendistribusikan sebayak 30 unit motor. Seiring

terus berlalunya proses, datapun akan terus terbentuk hingga bertumpuk-tumpuk.

Dengan demikian, perusahaan kesulitan untuk menganalisa data guna

meningkatkan strategi pendistribusian sepeda motor.

Dari hasil wawancara dengan kepala perusahaan PD. Wijaya Abadi

Bandung bahwa dari data tersebut perusahaan ingin adanya pengolahan data lebih

lanjut untuk menemukan informasi/pengetahuan baru yang berguna sebagai bahan

evaluasi dan pemantauan distribusi penjualan sepeda motor sehingga di kemudian

waktu perusahaan memiliki bekal pengetahuan dan aturan dalam pendistribusian

motor tersebut. Informasi yang diinginkan pihak perusahaan adalah bersifat

(11)

atribut tipe motor dan kode warna yang ada pada data distribusi penjualan sepeda

motor. Karena, perusahaan biasanya menganalisa data transaksi penjualan sepeda

motor berdasarkan atribut tipe motor dan kode warna apa saja yang biasa

didistribusikan.

Hasil pengamatan data yang ada sebelumnya hingga sekarang, ternyata tiap

data memiliki format atau pola data yang sama dan mengalami peningkatan

jumlah distribusi penjualan dari tahun ke tahun. Untuk mendapatkan informasi

tersebut secara lebih cepat dan efisien perlu kiranya suatu bantuan teknologi

informasi, dalam hal ini yaitu data mining. Target data yang akan di-mining

adalah data distribusi penjualan sepeda motor di PD. Wijaya Abadi.

Data mining merupakan metode pencarian informasi (pengetahuan) baru

yang terkandung dalam data yang sangat besar. Dalam data mining terdapat

beberapa metode yaitu prediksi, klasifikasi, pengklusteran, dan asosiasi. Salah

satu metode yang akan digunakan dalam membangun aplikasi ini adalah metode

klasifikasi dengan decision tree. Deicision Tree merupakan salah satu metode

klasifikasi dan prediksi yang sangat kuat dan terkenal dalam penerapan data

mining. Pada dasarnya Decision Tree mengubah data menjadi pohon keputusan

(decision tree) dan aturan-aturan keputusan (rule). Pemilihan metode ini

didasarkan pada informasi yang ingin diperoleh yaitu informasi yang bersifat

klasifikasi. Keuntungan dalam metode ini adalah efektif dalam menganalisis

sejumlah besar atribut dari data yang ada dan mudah dipahami oleh pengguna

(12)

Berdasarkan permasalahan yang dihadapi perusahaan, maka perlu dibuat

sebuah aplikasi dengan judul Aplikasi DataMining dengan Metode DecisionTree

untuk Pemantauan Distribusi Penjualan Sepeda Motor di PD. Wijaya Abadi

Bandung.

1.2 Perumusan Masalah

Dari latar belakang ditemukan beberapa masalah yang dirumuskan dalam

suatu rumusan masalah yaitu bagaimana membangun Aplikasi Data Mining

dengan Metode Decision Tree untuk Pemantauan Distribusi Penjualan Sepeda

Motor Di PD. Wijaya Abadi Bandung.

1.3 Maksud dan Tujuan

Dari permasalahan yang ada, maksud dan tujuan dibangunnya aplikasi ini

adalah:

1.3.1 Maksud

Pembuatan laporan ini dimaksudkan untuk membangun aplikasi Data

Mining untuk pemantauan distribusi penjualan sepeda motor di PD. Wijaya Abadi

Bandung.

1.3.2 Tujuan

Tujuan yang akan dicapai dari dibangunnya aplikasi ini adalah:

1. Mampu memberi informasi pengklasifikasian pada distribusi penjualan

sepeda motor menggunakan data mining dalam bentuk pohon keputusan

(13)

2. Memberikan bekal pengetahuan dan aturan dalam mengambil keputusan

mendistribusikan sepeda motor di PD.Wijaya Abadi ke

perusahaan-perusahaan target pendistribusiannya.

3. Mampu menghasilkan pola berupa keterkaitan antara atribut tipe_motor,

kode_warna terhadap nama_perusahaan yang dijadikan aturan dalam

pendistribusian sepeda motor.

1.4 Batasan Masalah

Dalam penyelesaian tugas akhir ini diberikan batasan masalah agar tujuan

dan sasaran yang diinginkan dapat tercapai. Adapun batasan masalah sebagai

berikut :

a. Proses yang dilibatkan dalam aplikasi yang dibangun adalah berupa proses

data mining.

b. Database yang digunakan adalah database yang menggunakan Interbase

sebagai Database Management System (DBMS) dan telah melalui proses data

preprocessing yang hannya menyertakan informasi-informasi yang dibutuhkan

saja dengan membuang informasi yang tidak dibutuhkan (efisiensi).

c. Keluaran yang dihasilkan aplikasi ini berupa informasi berupa

pengklasifikasian keterkaitan sebuah perusahaan dengan atribut-atribut dalam

data distribusi penjualan sepeda motor berupa pohon keputusan atau decision

tree.

d. Analisis pemodelan yang digunakan adalah berdasarkan aliran data terstruktur.

(14)

informasi yaitu menggunakan Diagram Konteks dan Data Flow Diagram

(DFD).

e. Teknik yang digunakan dalam proses data mining adalah classification

menggunakan metode decision tree dan tidak melibatkan atau menyertakan

teknik yang lain.

1.5 Metodologi Penelitian

Metodologi penelitian yang digunakan untuk membangun aplikasi data

mining ini menggunakan metode analisis deskriptif yaitu suatu metode yang

bertujuan untuk mendapatkan gambaran yang jelas tentang hal-hal yang

diperlukan, melalui tahap pengumpulan data dan tahap pembangunan perangkat

lunak.

a. Pengumpulan Data

Tahap pengumpulan data adalah tahap awal dalam melakukan suatu

penelitian. Metodologi yang digunakan dalam mengunpulkan data yang berkaitan

dengan penyusunan laporan dan pembuatan aplikasi ini adalah sebagai berikut:

1) Studi Literatur

Studi literatur adalah tahap pengumpulan data yang diperoleh dengan cara

mempelajari Teori Data Mining termasuk metode Decision Tree dan

(15)

2) Studi Lapangan

Studi lapangan adalah tahap pengumpulan data dengan mengadakan

penelitian dan peninjauan langsung terhadap permasalah yang ada di PD.

Wijaya Abadi Bandung.

3) Wawancara

Wawancara adalah tahap pengumpulan data dengan cara tanya jawab

langsung dengan pihak PD. Wijaya Abadi Bandung dan staf terkait

terhadap permasalahan yang diambil.

b. Pembangunan Perangkat Lunak

Teknik analisis data dalam pembangunan perangkat lunak menggunakan

paradigma perangkat lunak secara waterfall. Waterfall adalah sebuah

pengembangan model perangkat lunak yang dilakukan secara berurutan atau

sekuensial, sebagaimana diperlihatkan pada Gambar 1.1.

(16)

Rekayasa Sistem : tahap ini merupakan kegiatan pengumpulan data sebagai

pendukung pembangunan sistem serta menentukan ke

arah mana aplikasi ini akan dibangun.

Analisis Sistem : mengumpulkan kebutuhan secara lengkap kemudian

dianalisis dan didefinisikan kebutuhan yang harus

dipenuhi oleh aplikasi yang akan dibangun. Tahap ini

harus dikerjakan secara lengkap untuk bisa menghasilkan

desain yang lengkap.

Perancangan Sistem : perancangan antarmuka dari hasil analisis kebutuhan

yang telah selesai dikumpulkan secara lengkap.

Pengkodean Sistem : hasil perancangan sistem diterjemahkan ke dalam

kode-kode dengan menggunakan bahasa pemrograman yang

sudah ditentukan. Aplikasi yang dibangun langsung diuji

baik secara unit.

Pengujian Sistem : penyatuan unit-unit program kemudian diuji secara

keseluruhan.

Pemeliharaan Sistem : mengoperasikan aplikasi dilingkungannya dan

melakukan

pemeliharaan, seperti penyesuaian atau perubahan karena

adaptasi dengan situasi yang sebenarnya.

Umpan Balik : merupakan respon dari pengguna sistem yang bisa

digunakan untuk mengetahui sejauh mana aplikasi yang

(17)

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan laporan ini disusun untuk memberikan gambaran

umum tentang penelitian yang dijalankan. Sistematika penulisan tugas akhir ini

adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Menguraikan tentang latar belakang permasalahan, mencoba merumuskan

inti permalsahan yang dihadapi, menentukan tujuan dan kegunaan penelititan

yang kemudian diikuti dengan pembatasan masalah, asumsi, serta sistematika

penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu: tinjauan umum perusahaan dan

landasan teori. Tinjauan umum perusahaan berisi tentang sejarah singkat

perusahaan, visi, misi, dan struktur organisasi sedangkan landasan teori berisi

teori-teori pendukung dalam membangun aplikasi data mining untuk pemantauan

distribusi penjualan sepeda motor di PD. Wijaya Abadi Bandung berbasis web.

BAB III ANALISIS DAN PERANCANGAN SISTEM

Bab ini berisi analisis kebutuhan dalam membangun aplikasi ini dan

menganilisis masalah dari model penelitian untuk memperlihatkan keterkaitan

antar variabel yang diteliti dalam membangun aplikasi. Selain itu terdapat juga

perancangan antarmuka untuk aplikasi yang akan dibangun sesuai dengan hasil

(18)

BAB IV IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM

Bab ini berisi hasil implementasi dari hasil analisis dan perancangan yang

telah dibuat disertai juga dengan hasil pengujian dari aplikasi ini yang dilakukan

di PD. Wijaya Abadi Bandung sehingga diketahui apakah sistem yang dibangun

sudah memenuhi syarat sebagai aplikasi yang user-friendly.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi kesimpulan tentang keseluruhan dari pembangunan aplikasi

(19)

10 2.1 Profil Perusahaan

2.1.1 Sejarah Perusahaan

PD. Wijaya Abadi adalah dealer resmi sepeda motor Honda, yang

mendapat distribusi dari PT. Daya Adira Mustika, sebagai main dealer regional

Jawa Barat. PD Wijaya Abadi didirikan pada tanggal 30 Juni 1996 dan beralamat

di Jl. Kopo Sayati Km.7 No.84.

PD. Wijaya Abadi bergerak dalam penjualan sepeda motor merk Honda.

Dalam melayani pembelian para konsumennya, PD. Wijaya Abadi memberikan

layanan penjualan secara tunai maupun kredit, sehingga memudahkan konsumen

dalam melakukan transaksi pembelian sepeda motor. Untuk penjualan secara

kredit, pihak perusahaan melakukan kerja sama dengan beberapa leasing

company. Di antaranya : PT. Adira Finance, PT. Federal International Finance,

PT. Summit Oto Finance, dan PT. WOM Finance.

Seiring dengan semakin berkembangnya dunia bisnis di Jawa Barat, maka

PD. Wijaya Abadi berusaha menjadi dealer resmi sepeda motor Honda yang dapat

bersaing secara kompeten dengan pesaingnya. Hal ini ditunjukan dengan beberapa

prestasi yang telah kami capai selama perusahaan didirikan. Prestasi yang terakhir

kami capai adalah ranking 3 “The Best Growth” se-Jawa Barat tahun 2006, yang

dinilai berdasarkan besarnya peningkatan jumlah penjualan dari tahun ke tahun

(20)

Sesuai dengan visi perusahaan kami, maka PD. Wijaya Abadi berusaha

menjadi mitra bisnis terpercaya bagi para pebisnis di Jawa Barat, dengan

memberikan pelayanan terbaik kami, sehingga konsumen merasa puas. Karena

kepuasan konsumen adalah harapan dan tujuan kami.

2.1.2 Visi dan Misi Perusahaan

Visi

Menjadi dealer terbaik.

Misi

1. Membangun system perusahaan yang baik 2. Membangun sales team yang kuat

3. Membangun relasi dengan konsumen yang baik 4. Mencapai hasil penjualan yang baik

2.1.3 Struktur Organisasi dan Job Description

a. Struktur Organisasi PD. Wijaya Abadi Bandung

Struktur organisasi yang ada di PD. Wijaya Abadi Bandung dapat dilihat

pada Gambar 2.1.

(21)

b. Job Description

b.1Kepala Perusahaan

Tugas, wewenang, dan tanggung jawab kepala cabang perusahaan :

1) Memberikan laporan kemajuan cabang kepada Direksi Pusat termasuk

keuangannya.

2) Mengambil semua tindakan yang diperlukan agar cabang berjalan

lancar.

3) Menjalankan Program Perusahaan untuk cabang itu/mengejar target.

4) Berhak atas promosi dan bonus jika cabang maju melebihi target

Perusahaan.

b.2Sales & Marketing

Tugas dan tanggung jawab Sales & Marketing :

1) Menentukan harga jual, produk yang akan dilaunching, jadwal

kunjungan serta sistem promosi untuk memastikan tercapainya target

penjualan.

2) Menganalisa dan mengembangkan strategi marketing untuk

meningkatkan jumlah pelanggan dan layanan sesuai dengan target

yang ditentukan.

3) Melakukan evaluasi kepuasan pelanggan dari hasil survey seluruh

sales team untuk memastikan tercapainya target kepuasan pelanggan

(22)

4) Menerapkan budaya, sistem, dan peraturan intern perusahaan serta

menerapkan manajemen biaya, untuk memastikan budaya perusahaan

dan sistem serta peraturan dijalankan dengan optimal.

b.3Personalia & Umum

Personalia mempunyai tugas sebagai berikut:

1) Mengendalikan dan menyelenggarakan kegiatan dibidang administrasi

kepegawaian.

2) Melaksnakan Proses kegiatan Penggajian, kenaikan pangkat, kenaikan

berkala, mutasi, kesejahteraan pegawai dan pembinaan pegawai.

3) Mengurus Proses Askes, Astek, Taspen dan proses pegawai yang telah

mencapai usia pensiun dan penghargaan.

4) Memberikan saran-saran dan pertimbangan kepada Direksi tentang

langkah-langkah atau tindakan yang perlu tentang kepegawaian.

5) Membuat laporan kegiatan Bagian Kepegawaian dan melaksanakan

Tugas lain yang berhubungan dengan Tugasnya yang diberikan oleh

atasan.

b.4Keuangan & Administrasi

Tugas staff administrasi adalah membuat layanan administrasi

dibawah pengawasan pimpinan/line managernya. Tugasnya (biasanya)

meliputi admin, logistic, dan lainnya yang mendukung pelaksanaan

administasi berjalan lancar. Tugas detailnyanya misalnya:

1) Menjaga dan meng-update informasi administasi mulai dari office

(23)

2) mempersiapkan arrangement meeting detail, absensi staff, serta

3) melakukan hal hal seperti surat menyurat dengan staff lainya,

Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan urusan

keuangan di lingkungan Badan Perusahaan.

Bagian Keuangan menyelenggarakan fungsi:

1) penyusunan dokumen pelaksanaan anggaran Badan,

2) pelaksanaan urusan perbendaharaan Badan,

3) akuntansi pelaksanaan anggaran dan penyusunan laporan keuangan

Badan.

b.5Supervisor

Tugas utama supervisor adalah melakukan supervisi terhadap para

staf pelaksanan rutinitas aktivitas bisnis perusahaan sehari-hari. Supervisor

adalah level kepemimpinan yang tidak boleh membuat kebijakan yang

bersifat strategis, tapi hanya menerjemahkan dan meneruskan kebijakan

strategis atasannya kepada para bawahan untuk dikerjakan secara efektif

dan produktif. Peran penting seorang supervisor adalah sebagai

koordinator unit kerja.

b.6Kepala Bengkel

Bertanggung jawab atas kelancaran operasional mekanis dan mesin-mesin

(24)

b.7Kepala Mekanik

Bertanggung jawab atas perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan, dan

pengawasan atas pelaksanaan kegiatan maintenance dan repair mesin dan

peralatan mekanik produksi.

2.2 Landasan Teori

2.2.1 Data

Menurut Abdul Kadir (2003: 29), data adalah deskripsi tentang benda,

kejadian, aktivitas, dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak

berpengaruh secara langsung kepada pemakai. Data merupakan bentuk jamak dari

datum, berasal dari bahasa Latin yang berbarti “sesuatau yang diberikan”. Dalam

penggunaan sehari-hari, data berarti suatu pernyataan yang diterima secara apa

adanya. Pernyataan ini adalah suatu variabel yang bentuknya dapat berupa angka,

kata-kata, atau citra.

Dalam keilmuan (ilmiah), fakta dikumpulkan untuk menjadi data. Data

kemudian diolah sehingga dapat diutarakan secara jelas dan tepat sehingga dapat

dimengerti oleh orang lain yang tak langsung mengalaminya sendiri, hal ini

dinamakan deskripsi. Pemilahan banyak data sesuai dengan persamaan atau

perbedaan yang dikandungnya dinamakan klasifikasi.

Secara konseptual, data adalah deskripsi tentang benda, kejadian, aktivitas,

dan transaksi, yang tidak mempunyai makna atau tidak berpengaruh secara

langsung kepada pemakai. Data dapat berupa nilai yang terformat, teks, citra,

(25)

Data yang terformat adalah data dengan suatu format tertentu. Misalnya, data

yang menyatakan tanggal atau jam, atau menyatakan nilai mata uang.

Teks adalah sederetan huruf, angka, dan simbol-simbol khusus (misalnya + dan $)

yang kombinasinya tidak tergantung pada masing-masing item secara individual.

Contoh teks adalah artikel majalah.

Citra (image) adalah data dalam bentuk gambar. Citra dapat berupa grafik, foto,

hasil rontgen, dan tanda tangan, ataupun gambar yang lain.

Audio adalah data dalam bentuk suara. Instrumen music, suara orag atau suara

binatang, gemericik air, detak jantung merupakan beberapa contoh data audio.

Video menyatakan data dalam bentuk sejumlah gambar yang bergerak dan bias

saja dilengkapi dengan suara. Video dapat digunakan untuk mengabadikan suatau

kejadian atau aktivitas.

2.2.2 Informasi

Informasi adalah data yang sudah diolah, dibentuk, atau dimanipulasi

sesuai dengan keperluan tertentu atau hasil dari pengolahan data yang secara

prinsip memiliki nilai atau value yang lebih dibandingkan data mentah. Informasi

dapat juga dianggap seuatu data untuk diolah kembali dan menjadikan informasi

(26)

Gambar 2. 2 Siklus Informasi

Menurut Burch dan Grudnitski (1989) Gambar 2.2 memperlihatkan siklus

informasi, yaitu menggambarkan pengolahan data menjadi informasi dan

pemakaian informasi untuk mengambil keputusan, hingga akhirnya dari tindakan

hasil pengambilan keputusan tersebut dihasilkan data kembali.

Jadi, hal yang terpenting untuk membedakan informasi dengan data,

informasi itu mempunyai kandungan “makna”, sedangkan data tidak. Pengertian

data di sini merupakan hal yang sangat penting, karena berdasarkan maknalah si

penerima dapat memahami infomasi tersebut dan secara lebih jauh dapat

menggunakannya untuk menarik suatu kesimpulan atrau bahkan mengambil

keputusan.

Informasi mempunyai tingkat kualitas yang ditentukan beberapa hal, antara lain:

1. Akurat, informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan harus jelas

(27)

2. Tepat pada waktunya, informasi yang dating tidak boleh terlambat pada

penerima.

3. Relevan, informasi harus mempunyai manfaat bagi pemakainya.

4. Lengkap, informasi berisi informasi yang dibutuhkan.

5. Jelas, isi informasi sesuai dengan keperluan pemakai.

2.2.3 Pengetahuan

Menurut Alter (1992), pengetahuan (knowledge) adalah kombinasi dari

naluri, gagasan aturan, dan prosedur yang mengarahkan tindakan atau keputusan.

Sebagai gambaran, informasi yang dipadukan dengan pengalaman masa lalu dan

keahlian akan memberikan suatu pengetahuan yang tentu saja memiliki nilai yang

tinggi. Sebuah gambaran tentang hubungan antara data, informasi, dan

pengetahuan ditunjukkan pada gambar berikut.

Gambar 2. 3 Hubungan data, informasi, dan pengetahuan

Gambar 2.3 memperlihatkan bahwa data diformat, dipilih, dan diringkas

(28)

pengetahuan tentang cara melakukannya. Selanjutnya, informasi yang dihasilkan

dimasukkan ke tahap berikutnya dan diproses menjadi suatu hasil. Hasil ini

diakumulasikan sebagai pengetahuan yang kemudian digunakan untuk melakukan

pemrosesan data atau pemrosesan informasi.

Bersama-sama dengan data dan informasi, pengetahuan sering

digambarkan dalam bentuk piramida, sperti gambar di bawah ini.

Gambar 2. 4 Gambaran data, informasi, dan pengetahuan menurut abstraksi

Gambar 2.4 menunjukkan bahwa dilihat dari derajat abstraksi,

pengetahuanlah yang memiliki kuantitas paling abstrak, sedangkan jika dilihat

dari kuantitas, pengetahuanlah yang memiliki kuantitas paling kecil.

2.2.4 Basis Data

Basis Data adalah kumpulan data yang terintegrasi atau saling

berhubungan satu sama lain yang disimpan sedemikian rupa agar dapat

(29)

Sistem basis data adalah sistem yang terdiri atas kumpulan file (tabel)

yang saling berhubungan (dalam sebuah basis data disebuah sistem komputer) dan

sekumpulan program (DBMS) yang memungkinkan beberapa pemakai dan/atau

program lain untuk mengakses dan memanipulasi file-file (tabel-tabel) tersebut.

Dalam sebuah Basis Data, secara lengkap akan terdapat komponen-komponen

utama yaitu:

1) Perangkat keras (hardware)

2) Sistem operasi (operating system),

3) Basis Data (database),

4) Sistem (aplikasi /perangkat lunak) pengelola basis data (DBMS),

5) Pemakai (user).

Ada beberapa jenis/tipe pemakai terhadap suatu sistem basis data yang dibedakan

berdasarkan cara mereka berinteraksi terhadap sistem.

1) Pengguna Awam (Naive User) yaitu pemakai yang tidak berpengalaman,

berinteraksi dengan sistem tanpa menulis program, tinggal menjalankan

satu menu dan memilih proses yang telah ada atau telah dibuat sebelumnya

oleh programmer.

2) User Mahir yaitu pemakai yang berinteraksi dengan sistem tanpa menulis

modul program. Mereka menyatakan query (untuk akses data) dengan

bahasa query yang telah disediakan oleh DBMS.

3) Programmer Aplikasi yaitu pemakai yang berinteraksi dengan basis data

melalui Data Manipulation Language (DML), yang dibuat dengan bahasa

(30)

4) User khusus yaitu pemakai yang menulis aplikasi basis data non

konvensional, tetapi untuk keperluan-keperluan khusus, seperti untuk

aplikasi AI, sistem pakar, pengolahan citra dan lain-lain.

2.2.4.1Penerapan Basis Data

Bidang-bidang fungsional yang telah umum memanfaatkan basis data

demi efisiensi, akurasi dan kecepatan operasi antara lain: bidang perbankan yang

melakukan pengelolaan data nasabah/data tabungan/data pinjaman, pembuatan

laporan-laporan akuntansi, pelayanan informasi pada nasabah/calon nasabah dan

lain-lain. Kemudian bidang asuransi, bidang pendidikan/sekolah, telekomunikasi,

rumah sakit dan lain-lain.

2.2.4.2Kegunaan Basis Data

Penyusunan suatu basis data digunakan untuk mengatasi masalah masalah

pada penyusunan data yaitu:

1) Redundansi dan Inkonsistensi data

2) Kesulitan dalam pengaksesan data

3) Isolasi data untuk standardisasi

4) Multiple User (banyak pemakai)

5) Masalah keamanan (security)

6) Masalah integritas (kesatuan)

(31)

2.2.4.3Abstraksi Basis Data

Abstraksi data merupakan tingkatan/level dalam bagaimana pemakai

melihat data dalam sebuah sistem basis data. Abstraksi data dalam sistem basis

data dibagi menjadi tiga level yaitu:

1) Level Fisik (Physical Level), merupakan level terendah dalam abstraksi

data, yang menunjukkan bagaimana (how) sesungguhnya suatu data

disimpan.

2) Level Lojik/Konseptual (Conceptual Level),merupakan level lebih tinggi

berikutnya dalam abstraksi data yang menggambarkan data apa (what)

yang sebenarnya disimpan dalam basis data dan hubungan relasi yang

terjadi antara data.

3) Level Pandangan Pemakai (View Level), merupakan level tertinggi dari

abstraksi data yang hanya menunjukkan satu bagian dari keseluruhan basis

data.

Hubungan antar level tersebut dapat digambarkan (Kristanto:1996) pada

Gambar 2.5.

(32)

2.2.4.4Bahasa Basis Data

Sebuah bahasa basis data biasanya dapat dibagi ke dalam 2 bentuk yaitu:

1) Data Definition Language (DDL)

Yaitu struktur/skema basis data yang menggambarkan/mewakili desain

basis data secara keseluruhan dispesifikasikan dengan bahasa khusus.

2) Data Manipulation Language (DML)

Yaitu perintah-perintah yang digunakan untuk mengubah, memanipulasi,

dan mengambil data pada basis data.

3) DCL (Data Control Language) yang berkaitan dengan pengaturan

sekuritas terhadap basis data.

2.2.4.5Struktur Sistem Secara Keseluruhan

Pada Gambar 2.6 memperlihatkan struktur sistem basis data secara

keseluruhan.

(33)

2.2.5 Data Mining

Data mining adalah suatu istilah yang digunakan untuk menguraikan

penemuan pengetahuan di dalam database. Menurut Turban (2005), data mining

adalah proses yang menggunakan teknik statistik, matematika, kecerdasan buatan,

dan machine lerarning untuk mengekstraksi dan mengidentifikasi informasi yang

bermanfaat dan pengetahuan yang terkait dari berbagai database besar.

Perkembangan data mining yang pesat tidak dapat lepas dari

perkembangan teknologi informasi yang memungkinkan data dalam jumlah besar

terakumulasi. Sebagai contoh, toko swalayan merekam setiap penjualan barang

dengan memakai alat POS (point of sales). Database data penjualan tersebut bisa

mencapai beberapa GB (Giga byte) setiap harinya untuk sebuah jaringan toko

swalayan berskala nasional. Perkembangan internet juga punya andil cukup besar

dalam akumulasi data. Tetapi pertumbuhan yang pesat dari akumulasi data itu

telah menciptakan kondisi yang sering disebut sebagai rich of data but poor of

information karena data yang terkumpul itu tidak dapat digunakan untuk aplikasi

yang berguna. Tidak jarang kumpulan data itu dibiarkan begitu saja seakan-akan

kuburan data (data tombs). Investasi yang besar di bidang IT untuk

mengumpulkan data berskala besar ini perlu dijustifikasi dengan didapatnya nilai

tambah dari kumpulan data ini.

Kebutuhan dari dunia bisnis yang ingin memperoleh nilai tambah dari

data yang telah mereka kumpulkan telah mendorong penerapan teknik-teknik

analisa data dari berbagai bidang seperti statistik, kecerdasan buatan dan

(34)

besar memberikan tantangan-tantangan baru yang akhirnya memunculkan

metodologi baru yang disebut data mining ini. Bermula dari penerapan di dunia

bisnis, sekarang ini data mining juga diterapkan pada bidang-bidang lain yang

memerlukan analisa data berskala besar seperti bioinformasi dan pertahanan

negara.

Beberapa faktor yang mendukung perlunya dilakukan data mining adalah:

1. Data telah mencapai jumlah dan ukuran yang sangat besar

2. Telah dilakukan proses data warehousing

3. Kemampuan Komputasi yang semakin terjangkau

4. Persaingan bisnis yang semakin ketat

2.2.5.1Model dalam Data Mining

Terdapat dua tipe atau mode operasi yang bias digunakan untuk mencari

informasi yang dibutuhkan user lewat proses data mining, yaitu model verifikasi

dan knowledge discovery.

Model verifikasi menggunakan pendekatan top down dengan mengambil

hipotesa dari user dan memeriksa validitasnya dengan data sehingga bias

dibuktikan kebenaran hipotesa.

Model Knowledge Discovery menggunakan pendekatan bottom up untuk

mendapatkan informasi yang sebelumnya tidak diketahui. Model ini terbagi

menjadi dua, yaitu directed knowledge discovery dan undirected knowledge

discovery. Pada directed knowledge discovery, data mining akan mencoba

(35)

dan lain-lain) terhadap field-field yang lain. Sedangkan pada undirected

knowledge discovery tidak ada field karena komputer akan mencari pola yang ada

pada data. Jadi, undirected knowledge discovery digunakan untuk mengenali

hubungan / relasi yang ada pada data sedangkan directed knowledge discovery

akan menjelaskan hubungan relasi tersebut.

Gambar 2. 7 Tahap-tahap Data Mining

Gambar 2.7 merupakan tahapan proses dalam data mining dan dapat dijelaskan

sebagai berikut:

1. Data Selection

Pemilihan (seleksi) data baru sekumpulan data operasional perlu dilakukan

(36)

Database) dimulai. Data hasil seleksi yang akan digunakan untuk proses data

mining, disimpan dalam suatu berkas, terpisah dari basis data operasional.

2. Preprocessing/Cleaning

Sebelum proses data mining dapat dilaksanakan, perlu dilakukan proses

cleaning pada data yang menjadi fokus KDD.

Proses cleaning mencakup antara lain membuang duplikasi data, memeriksa

data yang inkonsisten, dan memperbaiki kesalahan pada data, sperti kesalahan

cetak (tipografi).

3. Transformasi

Coding adalah proses transformasi pada data yang telah dipilih, sehingga data

tersebut sesuai untuk proses data mining. Proses coding dalam KDD

merupakan proses kreatif dan sangat tergantung pada jenis atau pola informasi

yang akan cari dalam basis data.

4. Data Mining

Data mining adalah proses mencari pola atau informasi menarik dalam data

terpilih dengan menggunakan teknik atau metode tertentu. Teknik, metode,

atau algoritma dalam data mining sangat bervariasi. Pemilihan metode atau

algoritma yang tepat sangat bergantung pada tujuan dan proses KDD secara

keseluruhan.

5. Interpretasi / Evaluasi

Pola informasi yang dihasilkan dari proses data mining perlu ditampilkan

dalam bentuk yang mudah dimengerti oleh pihak yang berkepentingan. Tahap

(37)

Tahap ini mencakup pemeriksaan apakah pola atau informasi yang ditemukan

bertentangan dengan fakta atau hipotesa yang ada sebelumnya.

2.2.5.2Pengelompokan Data Mining

Menurut Larose (2005), data mining dibagi menjadi beberapa kelompok

berdasarkan tugas yang dapat dilakukan,yaitu:

1. Deskripsi

Terkadang peneliti dan analis secara sederhana ingin mencoba mencari

cata untuk menggambarkan pola dan kecenderungan yang terdapat

dalam data.

2. Estimasi

Estimasi hamper sama dengan klasifikasi, kecuali variabel target

estimasi lebih kea rah numeric daripada ke arah kategori.

3. Prediksi

Prediksi hamper sama dengan klasifikasi dan estimasi, kecuali bahwa

dalam prediksi nilai dari hasil aka nada di masa mendatang. Beberapa

metode dan teknik yang digunakan dalam klasifikasi dan estimasi

dapat pula digunakan (untuk keadaan yang tepat) untuk prediksi.

4. Klasifikasi

Dalam klasifikasi, terdapat target variabel kategori. Sebagai contoh,

penggolongan pendapatan dapat dipisahkan dalam tiga kategori, yaitu

(38)

5. Pengklusteran

Pengklusteran merupakan pengelompokan record, pengamatan, atau

memperhatikan dan membentuk kelas objek-objek yang memiliki

kemiripan. Kluster adlah kumpulan record yang memiliki kemiripan

satu dengan yang lainnya dan memiliki ketidakmiripan dengan

record-record dalam kluster lain.

6. Asosiasi

Tugas asosiasi dalam data mining adalah menemukan atribut yang

muncul dalam satu waktu. Dalam dunia bisnis lebih umum disebut

anlisis keranjang belanja.

2.2.5.3Decision Tree (Pohon Keputusan)

Pohon keputusan merupakan salah satu metode klasifikasi dan prediksi

yang sangat kuat dan terkenal dalam penerapan data mining. Pada dasarnya

Decision Tree mengubah data menjadi pohon keputusan (decision tree) dan

aturan-aturan keputusan (rule).

Gambar 2. 8 Konsep Decision Tree

Pohon keputusan juga berguna untuk mengeksplorasi data, menemukan

hubungan tersembunyi antara sejumlah calon variabel input dengan sebuah

(39)

Menurut Berry & Linoff (2004), sebuah pohon keputusan adalah sebuah

struktur yang dapat digunakan untuk membagi kumpulan data yang besar menjadi

himpunan-himpunan record yang kebih kecil dengan menerapkan serangkaian

aturan-aturan keputusan. Dengan masing-masing rangkaian pembagian, anggota

himpunan hasil menjadi mirip satu dengan yang lain.

Sebuah pohon keputusan mungkin dibangun dengan saksama secara

manual atau dapat tumbuh secara otomatis dengan menerapkan salah satu atau

beberapa algoritma pohon keputusan untuk memodelkan himpunan data yang

belum terklasifikasi. Banyak algoritma yang dapat dipakai dalam pembentukan

pohon keputusan, antara lain ID3, CART, dan C4.5 (Larose, 2005).

Variabel tujuan biasanya dikelompokkan denga pasti dan model pohon

keputusan lebih mengarah pada perhitungan probabilitas dari tiap-tiap record

-terhadap kategori-kategori tersebut atau untuk mengklasifikasi record dengan

mengelompokkannya dalam satu kelas.

Menurut Basuki & Syarif (2003), proses pada pohon keputusan adalah

mengubah bentuk data (tabel) menjadi model pohon, mengubah model pohon

menjadi rule, dan menyederhanakan rule.

2.2.5.3.1 Konsep Data Dalam Decision Tree

Data dalam pohon keputusan biasanya dinyatakan dalam bentuk tabel

dengan atribut dan record. Atribut menyatakan suatu parameter yang dibuat

sebagai criteria dalam pembentukan tree. Misalkan unutuk menentukan main

tenis, kriteria yang diperhatikan adalah cuaca, angin, dan temperature. Salah satu

(40)

dengan target atribut. Atribut memiliki nilai-nilai yang dinamakan dengan

instance. Misalkan atribut cuaca mempunyai instance berupa cerah, berawan, dan

hujan seperti tampak pada Gambar 2.9.

Gambar 2. 9 Konsep Data dalam Decision Tree

Untuk mengubah bentuk data (tabel) menjadi model tree, dalam kasus ini

menggunakan algoritma ID3, setelah diperoleh model berupa tree, maka tree ini

bisa dikonversikan ke dalam rule seperti tampak pada Gambar 2.10.

(41)

2.2.5.3.2 Atribut Selection Measure

Pengukuran informasi yang didapatkan (information gain) bertujuan untuk

memilih suat atribut yang diuji (test atribut) di setiap node dalam struktur pohon.

Atribut dengan nilai informasi tertinggi (greatest entropy) dipilih sebagai suatu

atribut dalam suatu node yang sedang diproses.

Jika S merupakan suatu kumpulan dari s data sampel, atribut label kelas memiliki

isi (value) m yang berbeda, Ci (for i=1..m). Jika si merupakan jumlah sampel S

dalam kelas Ci dimana pi merupakan probabilitas dari label sampel data dari Ci,

maka:

(3.1)

Jika atribut A memiliki v isi yang berbeda {a1,a2,…,av}, atribut A dapat

digunakan untuk membagi S ke dalam subset v, {S1, S2,…, Sv}, dimana Sj terdiri

dari sampel dalam S yang memiliki isi ajdari A. Jika A terpilih sebagai atribut

yang diuji (atribut terbaik untuk dibagi atau dipartisi), kemudian subset ini alam

berhubungan dengan cabang dari node yang berisi kumpulan S. Jika Sij

merupakan jumlah sampel dari kelas Ci di dalam suatu subset Sj, maka Entropy:

(3.2)

Dari persamaan (3.1) dan (3.2), maka :

(42)

33 3.1 Analisis Sistem

Analisis sistem dapat didefinisikan sebagai penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

3.1.1 Analisis Masalah

PD. Wijaya Abadi Bandung adalah perusahaan yang bergerak di bidang jual beli sepeda motor bermerek Honda. Dalam kegiatan operaisonalnya, PD. Wijaya Abadi juga mendistribusikan sepeda motor terhadap konsumen perorangan maupun perusahaan.

(43)

dan kode warna pada data distribusi penjualan sepeda motor yang tersimpan dalam suatu database Wijaya Abadi, sehingga perusahaan memiliki bekal pengetahuan dan aturan dalam pendistribusiannya.

3.1.2 Analisis Data

Database PD.Wijaya Abadi terbagi ke dalam beberapa tabel, secara garis besar tabel-tabel tersebut adalah tabel Warna, tabel TipeMotor, tabel Perusahaan dan sebagai target data dalam penerapan teknik data mining adalah perusahaan target pendistribusian yang tersimpan dalam tabel DistribusiMotor. Setiap variabel/atribut pengambilan keputusan mewakili satu dimensi tertentu, dalam hal ini dimensi yang dilibatkan adalah DsitribusiMotor. Struktur tabel Distribusi Motor dapat ditunjukan pada Tabel 3.1.

Tabel 3. 1 Struktur Tabel DistribusiMotor

Tabel DistribusiMotor TIPE_MOTOR KODE_WARNA TGL_DISTRIBUSI

NO_DISTRIBUSI TGL_PENJUALAN NAMA_PERUSAHAAN

(44)

Data preprocessing merupakan hal yang penting dalam proses data mining, hal-hal yang termasuk di dalamnya adalah:

a. DataSelection

Sebelum masuk ke proses Data Preprocessing, yang harus dilakukan lebih awal adalah pemilihan data (data selection). Pada database PD.Wijaya Abadi, data yang akan diproses untuk di-mining yaitu data DistribusiMotor. Data DistribusiMotor ini nantinya akan menjadi Data Kasus dalam proses operasional data mining. Dari data yang ada, kolom yang diambil sebagai atribut/variabel keputusan adalah kolom nama_perusahaan, sedangkan kolom yang diambil sebagai variabel penentu dalam pembentukan pohon keputusan adalah kolom:

1. tipe_motor 2. kode_warna

Pemilihan variabel-variabel tersebut dengan pertimbangan bahwa jumlah nilai variabelnya tidak banyak dan tidak unik sehingga diharapkan suatu motor masuk dalam satu klasifikasi nilai variabel tersebut cukup banyak.

b. Data Preprocessing / Data Cleaning

(45)

1. Mengabaikan tupel, dilakukan jika value dari suatu tupel hilang atau tidak ada. Metode ini sangatlah tidak efektif apabila terdapat banyak atribut dengan tupel-tupel kosong.

2. Menambahkan isi terhadap atribut yang kosong tersebut secara manual, namun pendekatan ini sangatlah memakan waktu dan tidak efektif bila diterapkan pada data yang sangat besar.

c. Data Transformation

Dalam proses ini, data ditransformasikan ke dalam bentuk yang sesuai untuk proses data mining.

d. DataReduction

Reduksi data dilakukan dengan menghilangkan atribut-atribut yang tidak diperlukan sehingga ukuran dari database menjadi kecil dan hanya menyertakan atribut-atribut yang diperlukan dalam proses data mining. Hal ini dikarenakan proses data mining akan lebih efisien terhadap data yang lebih kecil. Dari proses data reduction tersebut maka dibuat tabel dengan atribut-atribut yang siap untuk proses klasifikasi, dalam hal ini tabel KASUS seperti pada Tabel 3.2.

Tabel 3. 2 Struktur Tabel KASUS

Tabel KASUS TIPE_MOTOR KODE_WARNA NAMA_PERUSAHAAN

(46)

Tabel 3. 3 Hasil Proses Data Preprocessing

TIPE_MOTOR KODE_WARNA NAMA_PERUSAHAAN

GL160D2 AH GELORA FAJAR PERKASA PT

GL160CW2 AR GEMILANG MAKMUR ABADI CV

(47)

Atribut tipe_motor biasanya berisi nilai berupa jenis-jenis motor Honda. Nilai dari atribut tipe_motor di atas dapat dijelaskan pada Tabel 3.4.

Tabel 3. 4 Keterangan Atribut Tipe Motor

TIPE_MOTOR Nama Motor

GL160D2 MEGA PRO D CW

GL160CW2 MEGA PRO SPOKE

GL200R1 TIGER CW NF11B1C1M/T ABSOLUTE REVO SPOKE NF125TR1 SUPRA X 125 D

CS12A1RR CITY SPORT ONE

Sedangkan untuk atribut kode_warna ini berisi kombinasi dua warna. Nilai dari atribut kode_warna pada Tabel 3.3 dapat dijelaskan pada Tabel 3.5.

Tabel 3. 5 Keterangan Atribut Kode Warna

KODE_WARNA Nama Warna

(48)

KODE_WARNA Nama Warna

3.1.3 Analisis Metode Decision Tree

Dari proses Data Preprocessing yang telah dilakukan maka dihasilkan tabel yang siap untuk proses klasifikasi, seperti pada Tabel 3.6.

Tabel 3. 6 Tabel KASUS

No tipe_motor kode_warna nama_perusahaan

(49)

No tipe_motor kode_warna nama_perusahaan 10 NF11BICM/T RD GELORA FAJAR PERKASA PT 11 NF11BICM/T BK GELORA FAJAR PERKASA PT 12 NF11BICM/T BK GELORA FAJAR PERKASA PT 13 NF11BIDM/T BB GELORA FAJAR PERKASA PT 14 NF11BIDM/T BB GELORA FAJAR PERKASA PT 15 NF11BIDM/T BS GELORA FAJAR PERKASA PT 16 NF11BIDM/T BS GELORA FAJAR PERKASA PT 17 NF11BIDM/T BR GELORA FAJAR PERKASA PT 18 NF11BIDM/T BR GELORA FAJAR PERKASA PT 19 NF11BICM/T RD GELORA FAJAR PERKASA PT 20 NF11BICM/T RD GEMILANG MAKMUR ABADI CV 21 NC110CW1 WP GEMILANG MAKMUR ABADI CV 22 NC110CW1 BK GEMILANG MAKMUR ABADI CV 23 NC11BICA/T NK GEMILANG MAKMUR ABADI CV 24 NF11BICM/T BK GEMILANG MAKMUR ABADI CV 25 NF11BIDM/T BB GEMILANG MAKMUR ABADI CV 26 NF11BIDM/T BR GEMILANG MAKMUR ABADI CV

(50)

Proses klasifikasi dimulai dengan mengecek isi dari atribut kelas data (nama_perusahaan) karena isi atribut tersebut berbeda maka digunakan fungsi entropy untuk mendapatkan informasi tertinggi (highest information gain) dengan perhitungan sebagai berikut:

I(s1,s2) =

1. Atribut tipe_motor a. GL200R1

I(s11,s12) =

b. NC110CW1 I(s21,s22) =

c. NC11BICA/T I(s31,s32) =

d. NF125TR1 I(s41,s42) =

e. NF11BICM/T I(s51,s52) =

f. NF11BIDM/T I(s61,s62) =

(51)

=

= 0.691

Gain(tipe_motor) = I(s1,s2) - E(tipe_motor) = 0.84 – 0.691 = 0.15

Nilai entropy untuk atribut tipe_motor yang dihasilkan adalah 0.691, yang berarti bahwa tingkat keberagaman untuk nilai dari atirbut tipe_motor adalah 0.691. Sedangkan untuk nilai gain atau nilai yang efektif untuk mengklasifikasikan atribut tipe_motor sebesar 0.15.

2. Atribut kode_warna a. BE

I(s11,s12) = I(1,0) = 0 b. WG

I(s21,s22) = I(1,0) = 0 c. NK

I(s31,s32) = I(2,1) =

d. BK

I(s41,s42) = I(3,2) = e. BS

I(s51,s52) = I(2,0) = 0 f. BR

(52)

g. HJ

I(s71,s72) = I(2,0) = 0 h. BG

I(s81,s82) = I(2,0) = 0 i. RD

I(s91,s92) = I(2,1) =

j. BB

I(s101,s102) = I(2,1) = k. WP

I(s111,s112) = I(0,1) = 0 E(kode_warna)

=

= 0.61

G(kode_warna) = (s1,s2) - E(kode_warna) = 0.84 – 0.61 = 0.23

Nilai entropy untuk atribut tipe_motor yang dihasilkan adalah 0.61, yang berarti bahwa tingkat keberagaman untuk nilai dari atirbut tipe_motor adalah 0.691. Sedangkan untuk nilai gain atau nilai yang efektif untuk mengklasifikasikan atribut tipe_motor sebesar 0.23.

(53)

akan diuji. Dimana sebuah node dibuat dengan label kode_warna dan cabang dari node tersebut tumbuh berdasarkan isi atribut kode_warna dan data dipartisi berdasarkan isi atribut tersebut. Pohon keputusan yang terbentuk dapat ditunjukan pada Gambar 3.1.

(54)

Untuk isi atribut kode_warna BE, WG, HJ, BG, BS, dan WP memiliki sampel kelas data yang sama, maka sudah dapat diambil sebagai keputusan seperti digambarkan pada Gambar 3.2.

NC11BICA/T NC11BICA/T

NC11BICA/T !

" NC11BICA/T ## NF11BICM/T # NF11BICM/T

NC110CW1 !

NF11BICM/T !

#$ NF11BICM/T #% NF11BICM/T

$ NF11BICM/T !

# NF11BIDM/T # NF11BIDM/T

" NF11BIDM/T !

#& NF11BIDM/T #' NF11BIDM/T

( NF11BIDM/T !

)

*

) !

(55)

Dari proses klasifikasi di atas dapat diperoleh informasi bahwa isi atribut kode_warna BE, WG, HJ, BG, dan BS ini biasa didistribusikan ke perusahaan

GELORA FAJAR PERKASA PT dan kode_warna WP ini biasa didstribusikan ke GEMILANG MAKMUR ABADI CV.

Oleh karena atribut penentu yang digunakan hanya dua atribut, yaitu kode_warna dan tipe_motor maka proses klasifikasi berhenti pada tahap-2, karena sudah tidak atribut lain yang akan diklasifikasikan. Sehingga untuk kode_warna NK, BK, RD, BB, and BR tidak terklasifikasi.

3.1.4 Analisis Kebutuhan Non Fungsional

Analisis non fungsional adalah sebuah langkah dimana seorang pembangun perangkat lunak menganalisis sumber daya yang akan menggunakan perangkat lunak yang dibangun.

Analisis non fungsional tidak hanya menganalisis siapa saja yang akan menggunakan aplikasi tetapi juga menganalisis perangkat keras dan perangkat lunak yang dimiliki oleh pemesan, sehingga dapat ditentukan kompabilitas aplikasi yang dibangun terhadap sumber daya yang ada. Setelah melakukan analisis non fungsional, maka dilanjutkan ke langkah berikutnya yaitu menentukan kebutuhan non fungsional sistem yang akan dibangun untuk disesuaikan dengan fakta yang ada.

(56)

dipenuhi maka sistem yang dibangun tidak akan berjalan baik sesuai yang diharapkan.

Analisis non fungsional dan kebutuhan non fungsional yang dilakukan dibagi dalam tiga tahap, yaitu:

1. Kebutuhan pengguna (user).

2. Kebutuhan perangkat keras (hardware). 3. Kebutuhan perangkat lunak (software).

3.1.4.1Analisis Kebutuhan Pengguna (User)

Manajer PD. Wijaya Abadi adalah orang biasa menganalisis data-data transaksi, salah satunya transaksi distribusi penjualan sepeda motor yang tersimpan pada database perusahaan. Hal tersebut berhubungan dengan aplikasi yang akan dibangun, bahwa pengguna (user) aplikasi data mining ini adalah Manajer PD. Wijaya Abadi Bandung, dimana keterlibatannya dalam menggunakan aplikasi ini harus mengacu pada spesifikasi pengguna sebagai berikut:

1. Terbiasa menggunakan aplikasi yang ada di system operasi Windows 2. Memiliki pengetahuan mengenai database

3. Mengetahui atribut yang dianggap kuat untuk dilibatkan dalam proses data mining

(57)

Tabel 3. 7 Spesifikasi Pengguna (User)

Pengguna Hak Akses Pendidikan Tingkat

Keterampilan Pengalaman kualifikasi kebutuhan pengguna aplikasi data mining ini.

3.1.4.2Analisis Kebutuhan Perangkat Keras (Hardware)

Dari hasil pengamatan di perusahaan, penggunaan komputer oleh manajer PD. Wijaya Abadi berjumlah satu unit komputer. Berdasarkan analisis yang telah dilakukan, dapat diketahui spesifikasi perangkat keras yang digunakan di PD. Wijaya Abadi saat ini adalah sebagai berikut:

a.Processor 2 GHz b.Harddisk 80 GB c.RAM 1 GB

d.Monitor 17 inch dengan resolusi minimal 1024 X 768 pixels

Kebutuhan hardware yang disarankan untuk menjalankan aplikasi ini adalah sebagai berikut :

(58)

d.Monitor yang mendukung kualitas warna 16 bit dengan resolusi 800 X 600 pixels

Berdasakan spesifikasi yang telah ada, secara keseluruhan kebutuhan perangkat keras untuk aplikasi ini telah terpenuhi.

3.1.4.3Analisis Kebutuhan Perangkat Lunak (Software)

Perangkat lunak merupakan sarana pendukung lainnya bagi pembangunan aplikasi data mining ini. Adapun perangkat lunak yang terpasang di komputer manajer PD. Wijaya Abadi saat ini secara umum adalah sebagai berikut:

a. Sistem Operasi Windows XP b. Microsoft Office

Sedangkan perangkat lunak yang disarankan untuk menjalankan aplikasi ini adalah sebagai berikut:

a. Sistem Operasi

Untuk sistem operasi windows disarankan, karena sistem operasi ini banyak dikenal oleh user awam dan lebih mudah untuk dipelajari.

b. Microsoft Office

c. Database Management System

Database Management System (DBMS) adalah sistem untuk mengelola basisdata yang digunakan. Untuk aplikasi data mining ini digunakan Borland Interbase sebagai DBMS.

(59)

3.1.5 Analisis Kebutuhan Fungsional

Setelah melakukan analisis kebutuhan non fungsional maka dilanjutkan ke langkah berikutnya yaitu analisis kebutuhan fungsional. Dalam langkah ini dilakukan penentuan entitas-entitas baik entitas internal maupun entitas eksternal, data yang mengalir, serta prosedur-prosedur yang bisa dilakukan oleh masing-masing entitas.

3.1.5.1Diagram Konteks

Diagram konteks merupakan salah satu alat bantu dalam melakukan analisis terstruktur. Diagram konteks ini menggambarkan suatu sistem secara garis besarnya atau keseluruhannya saja. Dalam Diagram konteks juga digambarkan entitas eksternal yang merupakan brainware yang menghasilkan data yang akan diolah oleh sistem maupun tujuan dari informasi yang dihasilkan oleh sistem. Dikarenakan tidak cukupnya penggambaran dalam satu halaman maka diagram konteks dibagi menjadi dua bagian (dalam kenyataannya tetap dilihat sebagai satu diagram konteks). Adapun diagram konteks yang diusulkan ditunjukan oleh Gambar 3.3.

Nilai Atribut Atribut

Info Uji Data Info Data Kasus

Info Pola Aturan Info Klasifikasi

Atribut

0

Aplikasi Data Mining Menggunakan Metode

Decision Tree

+

User DistribusiMotor

(60)

3.1.5.2Diagram Alir Data Level 1

Diagram alir data merupakan sebuah representasi dari suatu sistem yang menggambarkan bagian-bagian dari sistem tersebut beserta keterkaitan antara bagian-bagian yang ada. Dari diagram alir data ini seseorang bisa mengetahui sumber dari informasi di dalam sistem maupun tujuan dari masukan yang berasal dari entitas eksternal. Adapun diagram alir data level 1 dari aplikasi Data Mining ditunjukan oleh Gambar 3.4.

Atribut

(61)

3.1.5.3Diagram Alir Data Level 2 Proses 2 Proses Data Mining

Gambar 3.5 menunjukan diagram alir data pada proses Data Mining.

Atribut

Atribut

[Data Tree]

[Info Data Kasus]

Data Kerja Data Sub_kerja

Data Kasus

Data Atribut

Data Atribut

[Atribut]

[Data Kasus] [Info Klasifikasi]

[Atribut]

User KASUS

2.1

Pengkonfigurasian Atribut

2.2

Penampilan Data Kasus

2.3

Pembentukan Decision Tree

D_ATRIBUT SUB_KERJA[N]

KERJA[N]

TREE

(62)

3.1.5.4Diagram Alir Data Level 2 Proses 3 Proses Testing

Gambar 3.6 menunjukan diagram alir data pada proses Testing.

[Info Uji Data]

Gambar 3. 6 DFD Level 2 Proses Testing

3.1.5.5Spesifikasi Proses

Proses-proses yang terdapat pada Diagram Alir Data akan dijelaskan lebih terperinci pada spesifikasi proses, sebagaimana diperlihatkan pada Tabel 3.8.

Tabel 3. 8 Spesifikasi Proses

No. Proses Keterangan

1

No. Proses 1

Nama Proses Proses Preprocessing

Sumber DistribusiMotor

Input Atribut, Nilai Atribut

Output Atribut, Nilai Atribut

Deskripsi Melakukan proses cleaning terhadap atribut yang akan digunakan untuk proses data mining

Logika Proses

Dalam proses Preprocessing meliputi proses: 1. Data Selection

2. Data Cleaning 3. Data Transformation 4. Data Reduction

2 No. Proses 2

(63)

Sumber User, Tabel KASUS

Input Aksi, Atribut, Data Kasus

Output Decision Tree

Deskripsi Melakukan penggalian data (data mining) dengan melakukan proses klasifikasi

Logika Proses 1. User memilih menu Data Mining 2. User memilih submenu

3

No. Proses 3

Nama Proses Proses Testing

Sumber User, Tabel TREE

Input Data Testing, Data Tree

Output Pola Aturan

Deskripsi Melakukan proses pengujian terhadap data terhadap pola aturan yang sudah terbentuk

Logika Proses 1. User memilih menu Testing 2. User memilih submenu

4

No. Proses 2.1

Nama Proses Pengkonfigurasian Atribut

Sumber User, Tabel KASUS

Input Aksi, Atribut

Output Data Atribut

Deskripsi Melakukan pengaturan terhadap atribut yang akan digunakan sebagai atribut penentu dan atribut tujuan

Logika Proses

MessageDlg('Pilih nama atributnya!', mtInformation, [mbOK],0); ParamByName('namalama').AsString := LVAtribut.Selected.Caption;

if CbAktif.Checked = true then ParamByName('is_aktif').AsString := 'Y'

(64)

except

Nama Proses Penampilan Data Kasus

Sumber Tabel KASUS

Input Data Kasus

Output Data Kasus

Deskripsi Menampilkan item data dari data kasus yang akan diproses

data mining sesuai atribut yang telah dikonfigurasi

Logika Proses

procedure TFrmKasus.FormShow(Sender: TObject); var i : integer;

begin

DBGKasus.Columns.Clear;

DM.IBTable1.TableName := 'Kasus'; DM.IBTable1.Active := false; DM.IBTable1.Active := true; DM.DS.DataSet := DM.IBTable1; DBGKasus.DataSource := DM.DS; //ambil jumlah atribut aktif with DM.Q1 do

begin Close;

SQL.Text := 'SELECT NAMA_ATRIBUT FROM D_ATRIBUT WHERE IS_AKTIF = ''Y''';

Open;

Nama Proses Pembentukan Decision Tree

Sumber Tabel KASUS, Tabel D_ATRIBUT

Input Data Kasus, Data Atribut

Output Decision Tree

Deskripsi Melakukan penggalian data (data mining) dengan melakukan proses klasifikasi berupa pohon keputusan (decision tree)

Logika Proses Algorithm: Generate_decision_tree.

(65)

Input: The training samples, samples, represented by discrete-valued attribute; the

set of candidate attributes, attribute-list.

Output: A decision tree.

Method:

1. create a node N;

2. if samples are all of the same class, C then

3. return N as a leaf node labeled with the class C;

4. if attribute-list is empty then

5. return N as a leaf node labeled with the most common class in samples;//majority voting

6. select test-attribute, the attribute among attribute-list

with the highest information gain; 7. label node N with test-attribute;

8. for each known value ai of test-attribute; 9. grow a branch from node N for the condition

test-attribute = ai;

10. let si be the set of samples in samples for which test-attribute = ai; // a partition

11. if si is empty then

12. attach a leaf labeled with the most common class in

samples;

13. else attach the node returned by Generate_decision_tree (si, attribute-listtest-attribute);

7

No. Proses 3.1

Nama Proses Proses Uji Data

Sumber User, Tabel TREE

Input Data Testing, Data Tree

Output Info Testing

Deskripsi Melakukan pengujian data terhadap pola aturan yang sudah terbentuk

Logika Proses begin

if BtnNext.Caption = '&Mulai' then begin

LVAtribut.Items.Clear; with DM.Q1 do

begin

//cari induk Close;

SQL.Text := 'select id_node, node from tree where induk is null';

(66)

ParamByName('induk').AsInteger := id_node; ParamByName('nilai').AsString :=

Nama Proses Pembentukan Pola Aturan

Sumber Tabel TREE

Input Data Tree

Output Pola Aturan

Deskripsi Menampilkan pola aturan yang sudah terklasifikasi Logika Proses var noaturan, level : integer;

daftar : TListItem; QTemp : TIBQuery;

procedure Tampil (id_node : integer; nilai : string);

begin

inc (level); try

with TIBQuery.Create(self) do begin

QTemp := FindComponent('TIQ'+ IntToStr(Level)) as TIBQuery;

Gambar

Gambar 2. 6 Struktur sistem secara keseluruhan
Gambar 2. 7 Tahap-tahap Data Mining
Tabel 3. 3 Hasil Proses Data Preprocessing
Tabel 3. 5 Keterangan Atribut Kode Warna
+7

Referensi

Dokumen terkait

perhitungan pilihan kategori jawaban dari kuesioner yang telah dibagikan di lapangan diperoleh kesimpulan bahwa sistem informasi ini dinilai dapat dipelajari, cukup mudah

Dari pengujian beta yang telah dilakukan, setelah dilakukannya perhitungan prosentase jawaban dari setiap soal, maka dapat disimpulkan bahwa website toko online

Dari pengujian beta yang dilakukan yaitu dengan pengujian perhitungan kategori jawaban dari kuesioner yang telah dibagikan, dapat diambil kesimpulan bahwa Aplikasi Sistem

Dari hasil pengujian betha yang telah dilakukan yaitu dengan pengujian perhitungan pilihan kategori jawaban dari kuesioner yang telah dibagikan di lapangan didapat kesimpulan

Dari hasil pengujian betha yang telah dilakukan yaitu dengan pengujian perhitungan pilihan kategori jawaban dari kuesioner yang telah dibagikan di lapangan di dapat

Dari pengujian beta yang dilakukan yaitu dengan pengujian perhitungan kategori jawaban dari kuesioner yang telah dibagikan, dapat diambil kesimpulan bahwa perangkat

Dari pengujian beta yang telah dilakukan, berdasarkan pilihan kategori jawaban dari kuisioner yang telah disebarkan kepada user (pengguna) aplikasi pengenalan

Kesimpulan Hasil Pengujian Pengguna Dari pengujian pengguna yang telah dilakukan yaitu dengan pengujian pengujian perhitungan pilihan kategori jawaban dari kuisioner